KONVENSI GRUP DANONE/UITA MENGENAI KEANEKARAGAMAN
|
|
- Dewi Lesmana
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONVENSI GRUP DANONE/UITA MENGENAI KEANEKARAGAMAN MUKADIMAH Keanekaragaman harus merupakan tujuan yang tetap. Dengan semangat ini, Grup DANONE dan UITA bersama ini menyatakan : pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang bermanfaat bagi keanekaragaman adalah suatu cara untuk maju ke arah kesetaraan peluang bagi seluruh karyawan Grup dan bagi semua orang yang mengajukan pencalonan. keanekaragaman adalah bermanfaat bagi perusahaan dengan menggalakkan kreativitas dan inovasi dan dengan memberikan sumbangan untuk merespons secara lebih baik harapan-harapan dari para konsumen, karyawan dan seluruh masyarakat. Pihak-pihak penandatangan mengingatkan : bahwa perjuangan melawan segala bentuk diskriminasi adalah komitmen yang nyata dari semua perusahaan Grup DANONE sesuai dengan prinsip sosial yang mendasar mengenai nondiskriminasi 1, bahwa perusahaan-perusahaan tersebut telah menyatakan kesediaan untuk bertindak mengenai tematema yang berkaitan dengan keanekaragaman melalui konvensi-konvensi mengenai asas-asas sosial yang mendasar, persamaan hak profesional laki-laki/wanita atau nondiskriminasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas serikat pekerja/buruh, bahwa dengan konvensi ini perusahaan-perusahaan tersebut bertujuan melangkah lebih jauh dengan menentukan tujuan-tujuan guna memajukan persamaan hak yang nyata untuk akses ke lapangan kerja dan penerimaan tenaga-tenaga kerja, dalam pendidikan dan pelatihan, dalam perkembangan profesional, penggajian dan kondisi pekerjaan. Oleh karenanya pihak-pihak penandatangan menyerukan kepada mitra-mitra wicara sosial (direksi, serikat-serikat pekerja/buruh dan/atau wakil-wakil karyawan) pada tingkat lokal : untuk melakukan mobilisasi melawan segala bentuk diskriminasi yang didasarkan pada kenyataan atau anggapan bahwa seseorang adalah warga atau bukan warga dari suatu suku bangsa, suatu bangsa atau ras, gender, agama, usia, nama keluarga, tempat tinggal, kecenderungan seks, aliran politik atau serikat pekerja/buruh, kesehatan, fisik atau cacat, tanggung jawab terhadap keluarga atau lain-lain pertimbangan yang tidak ada hubungannya dengan kompetensi, untuk melaksanakan segala kegiatan yang bermanfaat bagi keanekaragaman, baik pada tingkat penerimaan tenaga-tenaga maupun dalam perkembangan profesional, penggajian, kondisi pekerjaan atau dalam mempertahankan karyawan di pekerjaannya. Diingatkan bahwa : pelecehan dianggap sebagai suatu bentuk diskriminasi, hamil tidak dapat dijadikan alasan pemecatan maupun menjadi objek diskriminasi. 1 hasil konvensi-konvensi 100 dan 111 dari Organisasi Ketenagakerjaan Internasional Indonesia - Indonésien
2 TUJUAN-TUJUAN Persetujuan-persetujuan dalam konvensi ini tidak mempersoalkan kembali ketentuan-ketentuan yang lebih menguntungkan yang telah ada di perusahaan-perusahaan Grup DANONE atau yang berasal dari perundang-undangan. Mitra-mitra wicara sosial dari perusahaan-perusahaan Grup diminta untuk merundingkan cara-cara pelaksanaan yang konkret dari persetujuan-persetujuan ini dengan memperhatikan keadaan-keadaan yang khas dari perusahaan-perusahaan/cabang-cabang perusahaan yang bersangkutan demikian juga konteks ekonomi dan sosial dari negara yang bersangkutan dan daerah-daerah lapangan kerja setempat. Persetujuan-persetujuan dari konvensi ini yang mengenai keanekaragaman meliputi bidang-bidang sebagai berikut : Penerimaan tenaga kerja dan lapangan kerja Pendidikan dan Pelatihan Perkembangan profesional Penggajian Kondisi pekerjaan. 1. PENERIMAAN TENAGA KERJA DAN LAPANGAN KERJA 1.1. Membuka sumber-sumber dan metode-metode penerimaan tenaga kerja Asas : Pihak-pihak penandatangan menyerukan kepada mitra-mitra wicara sosial dari seluruh perusahaanperusahaan dari Grup untuk mengambil, atau apabila mungkin melanjutkan, prakarsa-prakarsa mengenai keanekaragaman dalam bidang-bidang penerimaan tenaga kerja dan lapangan kerja. Menginformasikan kepada mitra-mitra ekstern mereka mengenai lapangan kerja, pendidikan dan pelatihan (tenaga kerja sementara, sekolah-sekolah, kantor-kantor penerimaan tenaga kerja, instansiinstansi penerimaan tenaga kerja pemerintah, organisasi-organisasi ahli untuk pengintegrasian karyawan cacat...) mengenai kebijakan keanekaragaman yang akan dijalankan oleh perusahaan dan mengusahakan agar kebijakan tersebut dipertimbangkan oleh mitra-mitranya. Memperluas sumber-sumber penerimaan tenaga kerja. Menghapuskan semua kriteria diskiminasi dalam penyusunan redaksi penawaran kerja dan uraian tugas-tugas. Menjamin agar kriteria-kriteria penerimaan tenaga-tenaga kerja adalah objektif dan hanya didasarkan pada kompetensi yang diperlukan (yang diperoleh dari pengalaman atau disahkan dengan kualifikasi yang diakui). Menerapkan metode-metode penyeleksian yang memungkinkan dipertimbangkannya tidak saja pendidikan dan pelatihan serta kualifikasi yang telah dicapai tetapi juga kapasitas dan potensi yang dimiliki oleh setiap orang. Menerapkan tujuan-tujuan kemajuan yang relevan di tingkat lokal dan indikator-indikator penilaian yang di antaranya : upaya untuk melakukan penerimaan tenaga kerja campuran laki-laki dan wanita di semua tingkat dan untuk semua jenis pekerjaan, jumlah pekerja yang dapat mencerminkan masyarakat setempat (dengan mempertimbangkan bagian dari penduduk yang mungkin didiskriminasi...). Indonesia - Indonésien
3 1.2. Sumbangan untuk pengintegrasian tenaga profesional Asas : Pihak-pihak penandatangan menyerukan kepada mitra-mitra wicara sosial untuk bertindak bersama dengan melakukan tindakan-tindakan yang konkret untuk kepentingan orang-orang yang mengalami kesulitan khusus dalam memasuki atau mempertahankan pekerjaan. Menerima, mendidik dan melatih pemuda-pemuda yang tidak berkualifikasi. Memberikan kemudahan untuk kembali ke lapangan kerja bagi orang-orang yang hidup sendiri yang menanggung keluarga atau orang-orang yang telah memutuskan karir pofesional mereka karena alasan keluarga atau pengangguran (contoh-contoh : diadakan pembicaraan khusus mengenai pengalaman profesional yang telah diperoleh, pendidikan dan pelatihan agar siap kerja kembali...). Memberikan kemudahan untuk kembali bekerja bagi karyawan-karyawan korban kecelakaan dalam kehidupan yang menyebabkan cacat (contoh-contoh : pengaturan tempat kerja, identifikasi pos-pos lain yang mungkin dapat diadakan dalam perusahaan, pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan adaptasi ke pos yang baru atau berganti pos...). Menerapkan cara-cara khusus dengan tujuan mempertahankan pekerjaan atau penempatan baru orangorang yang mempunyai kelemahan sekiranya ada perubahan kegiatan yang mengakibatkan penghapusan lapangan kerja. Menerapkan apabila perlu cara-cara untuk memberikan bimbingan khusus guna memudahkan pembauran (pemahaman budaya, pengajaran bahasa setempat...). 2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2.1. Mendidik dan melatih untuk perjuangan melawan stereotip Asas : Pelaksanaan yang nyata dari kesetaraan peluang memerlukan penanganan mengenai penggambaran-penggambaran kolektif dan stereotip-stereotip yang disimpulkannya. Maka pemberian kepekaan dan pendidikan dan pelatihan adalah unsur-unsur yang penting dari keberhasilan pengelolaan keanekaragaman dalam perusahaan. Menerapkan, dengan menghormati kekhasan dari setiap perusahaan-perusahaan Grup : kegiatan-kegiatan untuk memberikan kepekaan yang disesuaikan, bagi Pimpinan-pimpinan dan keseluruhan personil. modul-modul pendidikan dan pelatihan yang ditujukan kepada orang-orang yang bertugas menerima tenaga-tenaga kerja dan pengelolaan sumber-sumber daya manusia Menjamin akses ke pendidikan dan pelatihan profesional bagi semua orang Asas : Pihak-pihak penandatangan menyerukan kepada mitra-mitra wicara sosial agar melibatkan diri, dengan melalui dialog sosial (pembicaraan, perundingan), dalam menerapkan dan menindaklanjuti ketentuan-ketentuan yang memungkinkan setiap karyawan mendapat akses ke pendidikan dan pelatihan. Indonesia - Indonésien
4 Memperkenalkan berbagai kemungkinan pendidikan dan pelatihan intern dan ekstern kepada semua personil, dengan perhatian khusus pada orang-orang yang tidak tergerak secara spontan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan mereka sendiri. Perlu dilakukan sedemikian rupa agar setiap karyawan menguasai kompetensi-kompetensi dasar yang ditentukan dalam program «Perkembangan» (membaca dan menulis, menghitung, berkomunikasi, memahami standar kebersihan, keamanan dan kualitas). Mengurangi halangan-halangan untuk akses ke pendidikan dan pelatihan bagi orang-orang yang mungkin mengalami kesulitan khusus sejenis material (transpor, hambatan-hambatan keluarga...) atau lain-lain kesulitan (takut tidak berhasil, perbedaan budaya, kesulitan berbicara dalam kelompok...), dengan mengadakan tindakan-tindakan yang tepat berdasarkan analisis kuantitatif dan kualitatif. Mitra-mitra wicara sosial akan menganalisis setiap tahun di tingkat perusahaan unsur-unsur dengan angka-angka mengenai jumlah dan kualitas karyawan yang telah mendapat pendidikan dan pelatihan 2, yang tujuannya adalah agar setiap karyawan memperoleh 24 jam pendidikan dan pelatihan rata-rata setiap tahun untuk selama 3 tahun. 3. PERKEMBANGAN PROFESIONAL 3.1. Memberikan peluang bagi perkembangan Asas : Pihak-pihak penandatangan menyerukan kepada mitra-mitra wicara sosial untuk melibatkan diri dalam pelaksanaan dan pemantauan ketentuan-ketentuan yang memungkinkan pemberian peluang bagi perkembangan profesional, dengan persamaan kompetensi, bagi semua orang tanpa diskriminasi. Setiap karyawan harus dapat membicarakan dengan atasannya mengenai perkembangan profesionalnya pada kesempatan berbicara secara perorangan, sedikitnya setiap 2 tahun sekali. Mitramitra wicara sosial dianjurkan untuk merundingkan cara-cara pelaksanaan dari persetujuan ini yang disesuaikan dengan konteks setempat. Paspor mengenai kompetensi akan diberikan kepada setiap karyawan untuk menunjukkan siap kerja : yang disebut dalam paspor ini antara lain kompetensi yang telah dicapai, perjalanan karir, pendidikan dan pelatihan dan pergantian-pergantian pos. Informasi mengenai pos-pos yang dapat diisi harus dapat diketahui di setiap perusahaan dan antara perusahaan-perusahaan di negara yang sama guna menjamin, melalui transparansi, akses yang sama untuk mendapatkan peluang bagi semua orang. Setiap karyawan akan menerima tawaran untuk berpindah pos sedikitnya setiap 5 tahun sekali sebagaimana disebutkan dalam program «Perkembangan». Mitra-mitra wicara sosial akan menganalisis setiap tahun indikator-indikator perkembangan profesional (perpindahan dan kenaikan tingkat) menurut sifat mereka yang berhak (gender, usia, cacat...) dan membuat apabila perlu rencana kerja perbaikan yang bertujuan meningkatkan keikutsertaan berbagai kategori dalam perkembangan profesional dan untuk berbagai tingkat hierarki (penyelidikan mengenai sebab-sebab kesenjangan, penyesuaian peraturan-peraturan dan proses pengelolaan karir apabila perlu...). 2 sebagaimana telah dinyatakan dalam konvensi DANONE / UITA mengenai infomasi ekonomi dan sosial. Indonesia - Indonésien
5 4. PENGGAJIAN 4.1. Menjadikan keadilan dalam bidang penggajian sebagai kenyataan Asas : Pihak-pihak penandatangan menyerukan kepada mitra-mitra wicara sosial untuk memeriksa agar tidak ada seorang karyawan pun yang didiskriminasi dari segi penggajian atau jaminan sosial lainnya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang disebut dalam mukadimah yang tidak ada hubungannya dengan kompetensi. Melakukan studi-studi setiap tahun mengenai penggajian, terutama yang mengenai persamaan hak antara wanita dan laki-laki untuk pekerjaan yang sama. Apabila ditemukan ketidakwajaran maka caracara untuk memperbaiki keadaan tersebut akan diatur. Mitra-mitra wicara sosial dianjurkan apabila perlu untuk merundingkan cara-cara konkret pelaksanaan persetujuan ini yang disesuaikan dengan konteks setempat. Butir khusus : Perusahaan-perusahaan akan mengawasi agar cuti yang berkaitan dengan kehadiran anak (sebagai ibu, sebagai bapak, pengangkatan anak yang tidak putus hubungannya atau yang putus hubungannya dengan orang tua kandung...) tidak akan menjadikan terlambatnya perkembangan penggajian. 5. KONDISI PEKERJAAN 5.1. Bertindak terhadap kondisi pekerjaan guna mengembangkan keanekaragaman Asas : Pihak-pihak penandatangan menyerukan kepada mitra-mitra wicara sosial untuk bekerja sama mengenai segi-segi kondisi pekerjaan yang bermanfaat bagi keanekaragaman dalam perusahaan. Mengatur materi pekerjaan sedemikian rupa agar tidak menjadi sumber penyisihan seseorang (pengaturan secara perorangan atau bersama-sama, kondisi fisik yang perlu untuk menjalankan tugastugas, beban mental...). Apabila perundang-undangan tidak mencakup hal-hal ini, menerapkan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan untuk cuti dan kembali bekerja dalam hal-hal sebagai berikut : kelahiran (lamanya cuti, penggajian...). pemutusan sementara karir profesional (pilihan untuk mengasuh anak, kecelakaan dalam kehidupan...). Mengatur jam kerja sedemikian rupa sehingga dapat diatasi situasi-situasi khusus mengenai hal-hal terutama : wanita hamil (dan pertama-tama penghormatan atas lamanya cuti hamil), orang-orang yang hidup sendiri yang mempunyai tanggungan keluarga, karyawan-karyawan cacat, karyawan-karyawan yang tertua. Memperbaiki ergonomi tempat-tempat kerja guna menghindari timbulnya kesulitan-kesulitan dalam jangka waktu tertentu (beban yang berat, gerakan yang berulang-ulang...) dan mempermudah akses ke tempat-tempat kerja tersebut. Indonesia - Indonésien
6 Menyesuaikan tempat bekerja, setiap kali ada kemungkinan, guna mempertahankan karyawankaryawan yang mengalami kesulitan khusus untuk tetap dapat bekerja (sehubungan dengan usia, cacat...). 6. KOMUNIKASI Direksi-direksi perusahaan-perusahaan akan menyampaikan satu eksemplar konvensi ini, dalam bahasa negara yang bersangkutan, kepada organisasi-organisasi serikat pekerja/buruh yang diwakili dalam perusahaan dan/atau lembaga-lembaga perwakilan personil. Mereka akan menemukan selain itu cara-cara yang tepat untuk memperkenalkan asas-asas konvensi ini kepada semua personil. UITA akan menjamin peredaran konvensi ini kepada organisasi-organisasi yang berafiliasi yang diwakili dalam Grup DANONE. Grup DANONE akan menyebarkan konvensi ini menurut praktik perusahaan kepada pemasok-pemasok dan subkontraktor-subkontraktornya. 7. PELAKSANAAN DAN PERAN MITRA-MITRA WICARA SOSIAL 7.1. Direksi-direksi perusahaan-perusahaan akan melakukan dialog dengan wakil-wakil serikat pekerja/buruh dan/atau wakil-wakil personil mengenai : Pengaturan ketentuan-ketentuan yang memungkinkan dilakukan peneguran terhadap direksi mengenai keadaan-keadaan yang mungkin bersifat diskriminatif. Pengaturan jadwal kerja dan penggerakan lembaga-lembaga khusus (baik yang diwajibkan oleh undang-undang atau dalam rangka praktik perusahaan yang dianjurkan) yang memungkinkan untuk : memutuskan dilakukannya analisis-analisis kuantitatif dan kualitatif, memakai bersama-sama hasil-hasilnya dan membicarakan tindakan-tindakan yang perlu diambil, menentukan tujuan-tujuan dan jangka waktu pencapaiannya, mendefinisikan indikator-indikator, mengusulkan prakarsa-prakarsa yang bertujuan mengembangkan keanekaragaman di lingkungan perusahaan Serikat-serikat pekerja/buruh di tiap perusahaan menyatakan kesediaan untuk memperkenalkan keanekaragaman di tingkat lokal : dalam penunjukan wakil-wakil serikat pekerja/buruh, dengan membentuk sistem-sistem yang mempermudah keterlibatan wanita, pemuda dan orang-orang cacat, dengan mengambil prakarsa-prakarsa dalam bidang pemberian kepekaan dan pendidikan dan pelatihan bagi wakil-wakil tersebut mengenai tema-tema perlawanan terhadap diskriminasi dan memperkenalkan keanekaragaman Grup DANONE dan UITA akan bersepakat untuk mengadakan tindak lanjut bersama mengenai keanekaragaman dalam perusahaan di lingkungan Grup Kegiatan tindak lanjut ini akan terdiri dari, minimum sekali setahun, menganalisis berbagai unsur yang membentuk keanekaragaman (pembuatan statistik secara teratur, pengumpulan data intern di bidang pendidikan dan pelatihan, penerimaan tenaga kerja, konsultasi yang dilakukan, apabila mungkin jumlah dan isi persetujuan yang telah ditandatangani, praktik-praktik yang mungkin akan dapat dilakukan bersama-sama...). Indonesia - Indonésien
7 8. PELAKSANAAN KONVENSI Direksi Umum Sumber Daya Manusia akan menyampaikan sedikitnya sekali setahun kepada anggotaanggota serikat pekerja/buruh dari grup pengelola DANONE/UITA, papan instrumen yang telah disiapkan oleh konvensi DANONE/UITA mengenai pengadaan indikator-indikator sosial Grup, dan akan mengembangkan indikator-indikator ini agar dapat dipahami dengan lebih baik permasalahan dari keanekaragaman. Semua serikat pekerja/buruh, atau direksi perusahaan, akan mendapat kesempatan melalui saluran-saluran yang telah ditetapkan (bagi serikat-serikat pekerja/buruh melalui UITA), untuk meminta kepada komisi interpretasi dari konvensi kalau dianggapnya bahwa satu atau beberapa ketentuan-ketentuan dalam konvensi ini mengandung masalah mengenai pelaksanaannya. Permintaan tersebut harus menyebutkan dengan jelas ketentuan-ketentuan yang menjadi masalah. Grup pengelola DANONE/UITA bertindak sebagai komisi interpretasi. Apabila dicapai keputusan dengan suara bulat, keputusan tersebut wajib dilaksanakan. Dalam hal sebaliknya, maka masing-masing pihak akan bebas bertindak. Konvensi ini akan secara bertahap ditambah dengan lampiran yang berisi repertoir mengenai praktikpraktik dan prakarsa-prakarsa perusahaan-perusahaan yang bermanfaat bagi keanekaragaman. Indonesia - Indonésien
R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997
R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 2 R-188 Rekomendasi Agen Penempatan kerja Swasta, 1997 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas
Lebih terperinciPrinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler
2 Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler Pendahuluan Daimler mengakui tanggung jawab sosialnya dan ke-10 prinsip yang menjadi dasar dari gerakan Global Compact. Untuk mencapai tujuan bersama ini, Daimler
Lebih terperinciKode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%
Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan
Lebih terperinciR-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981
R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 2 R-165 Rekomendasi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan
Lebih terperinciStandar Ketenagakerjaan Internasional tentang Kesetaraan dan Non Diskriminasi
Standar Ketenagakerjaan Internasional tentang Kesetaraan dan Non Diskriminasi Lusiani Julia, Program Officer Kantor ILO Jakarta Jakarta, 6 September 2016 Isi Pemaparan Mandat dan Fungsi ILO Standar Ketenagakerjaan
Lebih terperinciR-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958
R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 2 R-111 Rekomendasi Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan), 1958 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan
Lebih terperinciPIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )
PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.
Lebih terperinciK 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982
K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 K-158 Konvensi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan
Lebih terperinciR198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA
R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA 1 R-198 Rekomendasi Mengenai Hubungan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan
Lebih terperinciPIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN
PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PENGANTAR AptarGroup mengembangkan solusi sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan usaha yang wajar dan hukum ketenagakerjaan, dengan menghargai lingkungan dan sumber daya alamnya.
Lebih terperincidengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat
Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok 1. KEBEBASAN MEMILIH PEKERJAAN 1.1 Tidak ada tenaga kerja paksa atau wajib dalam bentuk apa pun, termasuk pekerjaan terikat, perdagangan manusia, atau tahanan dari penjara.
Lebih terperinci4. Metoda penerapan Konvensi No.111
Diskriminasi dan kesetaraan: 4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Mengidentifikasi kebijakan dan tindakan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN PEKERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN PEKERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-01/MEN/85 TENTANG PELAKSANAAN TATA CARA PEMBUATAN KESEPAKATAN KERJA BERSAMA (KKB) MENTERI TENAGA KERJA,
MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-01/MEN/85 TENTANG PELAKSANAAN TATA CARA PEMBUATAN KESEPAKATAN KERJA BERSAMA (KKB) MENTERI TENAGA KERJA, Menimbang : a.
Lebih terperinciKesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting
Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar 1. Menguraikan tentang konsep dan
Lebih terperinciAdministrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original
Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas
Lebih terperinciK111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN
K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN 1 K 111 - Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan
Lebih terperinciPEDOMAN PERILAKU BAGI MITRA BISNIS
PEDOMAN PERILAKU BAGI MITRA BISNIS LORD Corporation ( LORD ) berkomitmen untuk menjalankan bisnis dengan integritas dan standar etika tertinggi. Kami juga berkomitmen untuk mematuhi semua hukum dan peraturan
Lebih terperinciK143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975
K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 1 K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan), 1975 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengikat maka Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kedudukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Tahun 1967 telah mengeluarkan Deklarasi mengenai Penghapusan Diskriminasi Terhadap Wanita. Deklarasi tersebut memuat hak dan
Lebih terperinciK105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA
K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA 1 K 105 - Penghapusan Kerja Paksa 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki dan
Lebih terperinciK88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA
K88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA 1 K-88 Lembaga Pelayanan Penempatan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara melindungi
Lebih terperinciK189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011
K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 2 K-189: Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi
Lebih terperinciBandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat
Bandung, 14 oktober 2009 Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat Dengan hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Chandra Wijaya Mahasiswa : Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinci15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional
Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15A Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15A/ 1 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG
Lebih terperinci2 Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4); Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh (Lembaran Negara Repub
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2099, 2014 KEMENAKER. Peraturan Perusahaan. Pembuatan dan Pendaftaran. Perjanjian Kerja Sama. Pembuatan dan Pengesahan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN
Lebih terperinciKode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan
Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Perhatian: ini adalah terjemahan dari teks bahasa Inggris. Versi asli bahasa Inggrislah yang dianggap sebagai dokumen yang mengikat secara hukum. - April 2015
Lebih terperinciJakarta, 6 September Nina Tursinah, S.Sos.MM. Ketua Bidang UKM-IKM DPN APINDO
Jakarta, 6 September 2016 Nina Tursinah, S.Sos.MM. Ketua Bidang UKM-IKM DPN APINDO Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan beragam ras, warna kulit, agama, bahasa, dll. Dalam
Lebih terperinciStop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun
Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit Panduan untuk kebun Januari 2016 Panduan kerja untuk perkebunan, pabrik pengolahan, kebun, dan ladang Pendahuluan Panduan ini disusun dari Prinsip Tanpa Eksploitasi
Lebih terperinciIndorama Ventures Public Company Limited
Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik untuk Pemasok (Sebagaimana yang di setujui pada Desember 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang di setujui pada Mei 2017) Catatan Dalam hal ketentuan apa pun
Lebih terperinciPedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April
Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha
Lebih terperinciUndang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin
Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin 1T: Apakah Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin (SDO) itu? 1J: SDO adalah sebuah undang-undang anti-diskriminasi yang disahkan pada tahun 1995. Menurut undang-undang
Lebih terperinciR-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982
R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 R-166 Rekomendasi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan
Lebih terperinciBUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciK150 Konvensi mengenai Administrasi Ketenagakerjaan: Peranan, Fungsi dan Organisasi
K150 Konvensi mengenai Administrasi Ketenagakerjaan: Peranan, Fungsi dan Organisasi 1 K 150 - Konvensi mengenai Administrasi Ketenagakerjaan: Peranan, Fungsi dan Organisasi 2 Pengantar Organisasi Perburuhan
Lebih terperinciLAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)
LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua Nama:
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan
Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN Juni 2014 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KESETARAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KESETARAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara melindungi dan menjamin
Lebih terperinciNo ekonomi. Akhir-akhir ini di Indonesia sering muncul konflik antar ras dan etnis yang diikuti dengan pelecehan, perusakan, pembakaran, perkel
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 4919 DISKRIMINASI.Ras dan Etnis. Penghapusan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 170) PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja.
KODE ETIK PT INTERMEDIA CAPITAL TBK ( Perusahaan ) I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Kode Etik ini disusun dalam rangka meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan
Lebih terperinciK 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000
K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 2 K-183 Konvensi Perlindungan Maternitas, 2000 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan
Lebih terperinci5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif
Diskriminasi dan kesetaraan: 5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif Kesetaraan and non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar
Lebih terperinci-2- Selanjutnya, peran Pemerintah Daerah dalam memberikan pelindungan kepada Pekerja Migran Indonesia dilakukan mulai dari desa, kabupaten/kota, dan p
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KESRA. Pekerja Migran. Pelindungan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 242) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciK168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)
K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH NO. 01 TH 1985
PERATURAN PEMERINTAH NO. 01 TH 1985 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-01/MEN/85 TENTANG PELAKSANAAN TATA CARA PEMBUATAN KESEPAKATAN KERJA BERSAMA (KKB) MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciLAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)
LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua
Lebih terperinciKonvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta
Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta Konferensi Umum Organisasi perburuhan Internasional, Setelah disidangkan di Jenewa oleh Badan Pelaksana Kantor Perburuhan Internasional dan setelah mengadakan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TENTANG KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP KEPALA BADAN
Lebih terperinciKode Etik Pemasok. Pendahuluan
KODE ETIK PEMASOK Kode Etik Pemasok Pendahuluan Sebagai peritel busana internasional yang terkemuka dan berkembang, Primark berkomitmen untuk membeli produk berkualitas tinggi dari berbagai negara dengan
Lebih terperinciLihat https://acrobat.adobe.com/sea/en/how-to/pdf-to-word-doc-converter.html untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3
Untuk mengedit teks ini: Buka file ini pada Adobe Acrobat Klik 'Export PDF tool' pada bagian kanan Pilih Microsoft Word' untuk formatnya kemudian pilih Word Document Klik Export. Simpan file dengan memberikan
Lebih terperinci15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional
Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15B Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15B/ 1 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN
Lebih terperinciKebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan
1/5 Keberlanjutan merupakan inti dari strategi dan kegiatan operasional usaha Valmet. Valmet mendorong pelaksanaan pembangunan yang dan berupaya menangani masalah keberlanjutan di seluruh rantai nilainya
Lebih terperinciDEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONGRES INTERNASIONAL KE-6 ISPAH (KONGRES KESEHATAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS FISIK Bangkok, Thailand 16-19
Lebih terperinciStandar Kita. Pentland Brands plc
Standar Kita Pentland Brands plc * * * Membangun rumpun merek yang dicintai dunia dari generasi ke generasi * Penerima Lisensi Alas Kaki Sebagai sebuah bisnis keluarga dan keluarga bisnis, nilai-nilai
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciK156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981
K156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 2 K-156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 K156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Konvensi mengenai Kesempatan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG
MENTERI KETENAGAKERJAAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PUBLIKDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN PERATURAN
Lebih terperinciPROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK
PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK Negara-Negara Pihak pada Protokol ini, Mempertimbangkan bahwa, untuk lebih lanjut mencapai tujuan Konvensi
Lebih terperinciR201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011
R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 2 R-201: Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak
Lebih terperinciI. Fakta-fakta menurut hukum secara kronologis
I. Fakta-fakta menurut hukum secara kronologis 1. Bahwa dalam menghadapi tantangan bisnis ketenagalistrikan, PT PLN (Persero) perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional, kompeten dan berintegritas
Lebih terperinciLAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000 KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK
Lebih terperinciK177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)
K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177) 1 K177 - Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177) 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN DAN PENETAPAN CAPAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,
Lebih terperinciPengembangan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia
Sidang ke-92 2004 Laporan IV (1) Konperensi Perburuhan Internasional Pengembangan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia pokok ke 4 dalam agenda Kantor Perburuhan Internasional Hak Cipta Kantor Perburuhan Internasional
Lebih terperinciKode etik bisnis Direvisi Februari 2017
Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 122 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 122 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciCOMPANY POLICY OF EMPLOYMENTS 2016
COMPANY POLICY OF EMPLOYMENTS 2016 PEMENUHAN KONVENSI PERBURUHAN INTERNASIONAL Kami berkomitmen untuk mematuhi semua hukum dan peraturan terkait Ketenagakerjaan yang berlaku. Disamping itu praktek ketenagakerjaan
Lebih terperinciPANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017
PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS TAHUN 2017 PROGRAM BANTUAN DANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STAIN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2017 A.
Lebih terperinciK122 Konvensi mengenai Kebijakan di Bidang Penyediaan Lapangan Kerja
K122 Konvensi mengenai Kebijakan di Bidang Penyediaan Lapangan Kerja 1 K 122 - Konvensi mengenai Kebijakan di Bidang Penyediaan Lapangan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan
Lebih terperinciKOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia
KOMISI B KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia Mukadimah Konsil LSM Indonesia menyadari bahwa peran untuk memperjuangkan partisipasi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKetentuan Pasal 18 ditambahkan 1 (satu) ayat yakni ayat (3), sehingga berbunyi sebagai berikut:
- 2-2. Undang-Undang 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 3. Undang-Undang
Lebih terperinciKode Etik Bisnis Pemasok Smiths
Kode Smiths Pengantar dari Philip Bowman, Kepala Eksekutif Sebagai sebuah perusahaan global, Smiths Group berinteraksi dengan pelanggan, pemegang saham, dan pemasok di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan
Lebih terperinciPROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA
PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Sektor
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5355 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 212) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciLampiran Usulan Masukan Terhadap Rancangan Undang-Undang Bantuan Hukum
Lampiran Usulan Masukan Terhadap Rancangan Undang-Undang Bantuan Hukum No. Draft RUU Bantuan Hukum Versi Baleg DPR RI 1. Mengingat Pasal 20, Pasal 21, Pasal 27 ayat (1), Pasal 28D ayat (1), Pasal 28H ayat
Lebih terperinciK100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA
K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA 1 K 100 - Upah yang Setara bagi Pekerja Laki-laki dan Perempuan untuk Pekerjaan yang Sama Nilainya 2 Pengantar
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan
Lebih terperinciK181 Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta
K181 Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta 1 K 181 - Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas
Lebih terperinciPIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )
PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN
Lebih terperinciUndang-undang Diskriminasi Cacat & Saya
Undang-undang Diskriminasi Cacat & Saya 1T: 1J: Apakah Undang-undang Diskriminasi Cacat (DDO) itu? Undang Undang Diskriminasi Cacat (DDO) adalah sebuah undang-undang yang ditetapkan untuk melindungi para
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perubahan dan perkembangan yang
Lebih terperinci- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK
Lebih terperinciBAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK
BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK Di dalam UUD 1945 Bab XA tentang Hak Asasi Manusia, pada dasarnya telah dicantumkan hak-hak yang dimiliki oleh setiap orang atau warga negara. Pada
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERJANJIAN INTERNASIONAL
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERJANJIAN INTERNASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka melindungi segenap
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA
BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Meninbang : a. bahwa Negara mengakui
Lebih terperinciKODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA
KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA MUKADIMAH Konsil LSM Indonesia menyadari bahwa peran untuk memperjuangkan partisipasi masyarakat dalam segala proses perubahan membutuhkan pendekatan dan pentahapan yang
Lebih terperinciNaskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial
Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial 2 Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.
Lebih terperinciKEBIJAKAN UNILEVER UNTUK PENGADAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB
KEBIJAKAN UNILEVER UNTUK PENGADAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB Menjalin Kemitraan dengan para Pemasok Kami 2017 Versi Bahasa Indonesia PENDAHULUAN Kemitraan yang diadasarkan pada pengadaan yang bertanggung
Lebih terperinciANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama
ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Serikat ini bernama Serikat Pekerja PT Indosat (Persero) Tbk disingkat SP Indosat. Pasal 2 Sifat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003
UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003 BAB XI HUBUNGAN INDUSTRIAL Bagian Kesatu Umum Pasal 102 1. Dalam melaksanakan hubungan industrial, pemerintah mempunyai fungsi menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan, melaksanakan
Lebih terperinciKEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TENTANG KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP KEPALA BADAN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.212, 2012 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5355) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perubahan dan perkembangan yang
Lebih terperinci2017, No memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak, yang pelaksanaannya dilakukan dengan tetap memperhatikan harkat, martabat, hak asasi
No.242, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Pekerja Migran. Pelindungan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6141) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciRGS Mitra 1 of 8 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TANGGAL 31 DESEMBER 2003
RGS Mitra 1 of 8 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TANGGAL 31 DESEMBER 2003 ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciPENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN
PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN I. PENJELASAN UMUM Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari pembangunan Daerah
Lebih terperinci