PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN RUANG SAMPEL SUATU PERCOBAAN MELALUI METODE PAKEM. Kusweni SMP Negeri 6 Petarukan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN RUANG SAMPEL SUATU PERCOBAAN MELALUI METODE PAKEM. Kusweni SMP Negeri 6 Petarukan"

Transkripsi

1 Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN RUANG SAMPEL SUATU PERCOBAAN MELALUI METODE PAKEM SMP Negeri 6 Petarukan kusweni67@gmail.com Abstrak Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX D semester 1 SMP Negeri 6 Petarukan Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011 / 2012 dalam dua siklus. Guru menyampaikan materi kemudian membentuk kelompok dimana tiap kelompok terdiri 4 siswa. Guru memberi kesempatan kepada siswa / kelompok untuk bertanya, mengemukakan gagasan, mempertanyakan gagasan siswa / kelompk lain dan gagasannya sendiri. Siswa berkelompok untuk mendiskusikan dan mengerjakan lembar kerja yang sudah disiapkan guru dengan alat peraga dua buah dadu dan 4 mata uang logam sesuai petunjuk. Guru berkeliling mengamati kerja kelompok dan memberi bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I 15 siswa (33,3%) mendapat nilai kategori sedang, 7 siswa (15,6%) mendapat nilai kategori tinggi 4 siswa (8,9%) mendapat nilai kategori sangat tinggi dan 26 siswa (57,8%) mencapai KKM 70. Pada siklus II menunjukkan hasil : 8 siswa (17,8%) mendapat nilai kategori sedang, 13 siswa (28,9%) mendapat nilai kategori tinggi, 12 siswa (26,7%) mendapat nilai kategori sangat tinggi dan 33 siswa (73,4%) mencapai KKM 70 yang ditentukan. Indikator keberhasilan telah terlampaui pada akhir siklus II. Kata Kunci: Metode PAKEM; meningkatkan kemampuan; ruang sampel; titik sampel 2012 Dinamika PENDAHULUAN Pada pelajaran Matematika kelas IX semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 dengan kompetensi dasar : menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu kejadian. Namun kenyataan yang dialami di SMP Negeri 6 Petarukan banyak siswa yang mengalami kesulitan dan mempelajarinya. Hasil belajar siswa pada materi ruang sampel dan titik sampel masih banyak yang mendapatkan nilai rendah dibawah KKM yaitu 70. Terbukti tiap ulangan harian dengan materi ruang sampel dan titik sampel selama 4 tahun mengajar di kelas IX hasilnya masih banyak dibawah KKM yang ditentukan. Beberapa faktor penyebabnya terbukti sebagai berikut : 1) Pada saat guru menjelaskan pengertian ruang sampel dan titik sampel masih banyak siswa yang belum paham terbukti bisa menjawab pengertiannya hanya hafalan tapi tidak paham maksudnya, sehingga siswa sendiri mengalami kebingungan; 2) Pada saat siswa disuruh menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan siswa banyak mengalami kesulitan, terbukti masih banyak siswa yang menjawab salah karena belum paham; 3) Pada saat siswa disuruh menentukan titik sampel suatu percobaan dengan media dadu dan uang logam masih banyak yang belum jelas. Terjadinya kegagalan tersebut disebabkan antara lain: 1) Pembelajaran masih bersifat transformasi bukan eksplorasi; 2) Pembelajaran bergaya mengkonsumsi (dengan cara memasukkan ilmu yang sebanyak-banyaknya tanpa mengetahui kemampuan siswa masingmasing); 3) Belajar masih berpusat pada guru yang hanya mengacu pada ketuntasan materi semata, sehingga siswa menjadi pasif; 4) Kurangnya mengoptimalkan penggunaan alat peraga.

2 Dalam proses pembelajaran matematika guru dituntut tidak hanya menyampaikan materi saja, tetapi diharapkan bisa menanamkan konsep agar hasil dari pembelajaran dapat bermakna dan bisa diterapkan dalam ilmu yang lebih tinggi lagi dan bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, sebaikya guru perlu memperbaiki dan bisa memilih berbagai metode pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga dapat memaksimalkan kemampuan, keaktifan dan prestasi belajar siswa yang menyenangkan dan pelajaran matematika tidak lagi menakutkan, salah satu metode tersebut adalah PAKEM. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah penerapan metode PAKEM dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menjelaskan pengertian ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan statistika?; 2) Apakah metode PAKEM dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan dengan media dadu dan uang logam pada tabel?; 3) Apakah penerapan metode PAKEM dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan statistika?; 4) Bagaimanakah partisipasi kelompok maupun keaktifan siswa dalam pembelajaran menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu kejadian dengan metode PAKEM?; 5) Apakah penerapan metode PAKEM dapat meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan statistika? Menurut Dasim Budimansyah, Suparlan dan Danny Meirawan (2010 ; 57) mengemukakan ada 3 teori pembelajaran yaitu Behaviorism, Cognitivism dan Contructivism. Menurut penganut teori behaviorism percaya bahwa proses belajar akan terjadi jika terjadi proses perubahan tingkah laku siswa. Untuk dapat belajar dengan baik guru harus menyediakan lingkungan berupa bahan ajar, media dan alat peraga serta proses belajar yan dirancang dengan baik. Menurut penganut teori cognitivism berpendapat bahwa belajar merupakan proses mental secara internal, termasuk proses pemahaman, proses mengingat dan proses pembentukan persepsi terhadap sesuatu. Menurut pengamat teori contructivism berpendapat bahwa belajar merupakan proses mandiri peserta didik secara aktif untuk membangun gagasan baru atau konsep baru berdasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya sekarang. Dari ketiga teori tersebut diatas disimpulkan bahwa Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayaan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara g u r u d e n g a n s i s w a s e r t a a n t a r a s i s w a d e n g a n s i s w a ( m o d u l P L P G s e r t i k a s i g u r u d a l a m j a b a t a n, UNNES, 2008). PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Menurut Dasim Budimansyah (2010) : aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran harus menciptakan suasana demikian rupa, sehingga peserta didik aktif megajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan, mencari data dan informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam, sehingga menemui berbagai tingkat kemampuan siswa. Keadaan aktif dan kreatif tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan kreatif tetap tidak efektif maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatian tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah tersebut terbukti meningkatkan hasil belajar. Hipotesis dalam penelitian ini adalah apabila ada pembelajaran dengan metode PAKEM pada materi menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan statistika akan dapat: 1) Meningkatkan kemampuan siswa untuk menjelaskan pengertian ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan statistika; 2) Meningkatan kemampuan siswa untuk menentukan ruang sampel PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN RUANG SAMPEL SUATU PERCOBAAN MELALUI METODE PAKEM 117

3 dan titik sampel suatu percobaan statistika; 3) Meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan statistika; 4) Meningkatkan partisipasi kelompok maupun keaktifan siswa dalam pembelajaran menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan statistika; 5) Meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan statistika. METODE PENELITIAN 1. Setting dan Subjek Penelitian 1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Petarukan dengan alamat Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang pada bulan September sampai dengan Desember Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas IX D SMP Negeri 6 Petarukan semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Dengan jumlah 45 siswa yang terdiri dari 21 laki-laki dan 24 perempuan, merupakan kelas yang diajar oleh peneliti sekaligus sebagai wali kelas dan dari pengalaman pembelajaran tahun sebelumnya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menentukan ruang sampel dan titik sampel dalam mengerjakan soal-soal latihan maupun soal-soal ulangan harian Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan / observasi d a n r e e k s i. Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan dilaksanakan 2 jam pelajaran. Adapun tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut : 1) Perencanaan Penelitian tindakan ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan sesama guru pengajar matematika untuk mengetahui minat belajar siswa, partisipasi aktif siswa dalam kerja kelompok serta hambatan-hambatan yang dialami siswa dalam menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan statistika juga kinerja guru dalam pembelajaran melalui metode PAKEM. Kegiatan-kegiatan dalam tahap ini sebagai berikut: 1) Mengadakan pengkajian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam kurikulum KTSP; 2) Mengkaji silabus; 3) Menyusun RPP; 4) Menyiapkan media pembelajaran berupa dadu bermata, uang logam; 5) Menyiapkan Lembar Diskusi Siswa (LDS); 6) Menyusun lembar observasi; 7) Menyusun alat evaluasi; 8) Menyiapkan kunci jawaban; 9) Menyiapkan format analisis dan hasil evaluasi; 10) Menyiapkan angket r e e k s i. 2) Pelaksanaan Dalam tahap ini apa yang sudah direncanakan pada tahap perencanaan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan jadwal yang disusun. Pelaksanaan sesuai dengan jadwal KBM sekolah agar tidak mengganggu kegiatan di sekolah. Kegiatannya sebagai berikut: 1) Guru melakukan pengelolaan kelas, yaitu mengatur posisi tempat duduk, kalau ada bagian depan yang kosong lebih baik bagian belakang yang dikosongkan; 2) Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta penjelasan memperagakan cara pelantunan dadu maupun mata uang; 3) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil, masing-masing kelompok beranggotakan 3-4 siswa sesuai tempat duduk yang berdekatan; 4) Guru mendemonstrasikan contoh 118 Dinamika Vol. 3. No. 1. (2012)

4 pelemparan / pelantunan mata uang dengan dadu, dua buah dadu atau tiga mata uang logam dan diisikan pada tabel atau diagram pohon yang sudah ditulis di papan tulis; 5) Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa kepada masing-masing kelompok beserta media 2 dadu dan 4 mata uang logam; 6) Guru membimbing siswa dalam mengerjakan latihan soal yang terdapat pada lembar diskusi; 7) Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hsilnya secara bergiliran. 3) Pengamatan Pengamatan dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan oleh guru sesama mapel dan peneliti untuk mengetahui jalannya proses KBM dan kejadian-kejadian selama kegiatan pembelajaran. Aspek yang diamati oleh peneliti dan pengamat sebagai berikut : 1. Pengamatan terhadap siswa a. Aktivitas siswa dalam mendemonstrasikan media dua buah dadu, atau satu dadu dan satu mata uang logam, dua atau tiga mata uang logam dan mengisikan pada tabel atau diagram pohon. b. Kemampuan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok c. Kemampuan siswa menyelesaikan latihan dalam lembar diskusi siswa d. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan e. Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat f. Kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya g. Interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru h. Kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi klasikal 2. Pengamatan terhadap guru a. Kemampuan guru dalam mengelola kelas b. Kesesuaian guru dalam memilih materi dan metode yang digunakan c. Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pelaksanaan 4 ) R e e k s i Peneliti berdiskusi dengan observer (guru serumpun) tentang seluruh kegiatan yang telah dilakukan selama sillus pertama. Beberapa hasil pemantauan pada siklus I yang masih kurang dan perlu diperbaiki yaitu: 1) Pengelompokkan yang didasarkan pada kedekatan tempat duduk menunjukkan keaktifan yang berbeda antara anggotanya jika dibandingkan dengan kelompok yang beranggotakan siswa-siswa yang pandai atau terdapat anggota kelompok yang pandai akan terjadi interaksi yang lebih baik; 2) Penyajian tabel di papan tulis dari hasil diskusi kurang maksimal juga kurang efektif, maka sebaiknya diganti dengan tabel pada Lembar Diskusi Siswa diperbanyak, supaya tiap-tiap anggota aktif mengerjakan; 3) Kurangnya media yang disediakan, karena hanya satu set untuk tip kelompok, sebaiknya diperbanyak sehingga tiap siswa bisa mendapat kesempatan untuk mendemonstrasikannya Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain : post test, tes formatif dan pemberian angket. 1) Pemberian Post Test Pemberian post tes digunakan untuk mengetahui indikator yang telah ditetapkan dapat dikuasau pada setiap akhir pertemuan. Disamping itu untuk memotivasi siswa dalam belajar dan selalu siap memberi jawaban. 2) Pemberian Tes Formatif Tes formatif dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi setelah siswa mengikuti pembelajaran dalam satu siklus dan diadakan pada setiap akhir siklus. 3) Pemberian Angket PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN RUANG SAMPEL SUATU PERCOBAAN MELALUI METODE PAKEM 119

5 Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui minat siswa terhadap metode PAKEM dalam pembelajaran menentukan ruang sampe dan titik sampel suatu percobaan statistika Alat / Instrumen Pengumpulan Data Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain : 1) Lembar soal tes formatif 2) Lembar observasi, terdiri dari : a. Lembar pengamatan partisipasi aktif siswa dalam diskusi kelompok b. Lembar observasi kinerja guru dalam pembelajaran 3) Lembar angket HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Minat Belajar Dari hasil temuan siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 7, 8 dan 10 Nopember 2011 dan perbaikan pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 21, 22 dan 24 Nopember Tabel 1. Prosentase Minat Belajar Siswa No. Hasil Pelaksanaan 1 Siklus I Indikator : a. Menentukan ruang sampel suatu percobaan tercapai = 67,8% b. Menentukan titik sampel suatu percobaan tercapai = 47,8% Hasil akhir = a b = 67,8 47,8 2 = 57,8% 2 Siklus II a. Menentukan ruang sampel suatu percobaan tercapai = 76,8% b. Menentukan titik sampel suatu percobaan tercapai = 70% Hasil akhir = = a b , = 73,4% 2. Partisipasi Aktif Siswa Dalam Diskusi Kelompok Dari hasil pengamatan peneliti dan observer (teman sesama mapel) terhadap partisipasi aktif siswa dalam diskusi kelompok dapat direkap sebagai berikut : 120 Dinamika Vol. 3. No. 1. (2012)

6 Tabel 2. Prosentase Partisipasi Aktif Siswa Dalam Diskusi Kelompok Hasil Pelaksanaan Siklus I Tercapai 44,4% Sangat Trampil (ST) : 11,1% Trampil (T) : 33,3% Kurang Trampil (KT) : 44,5% Tidak Trampil (TT) : 11,1% Siklus II Tercapai 77,8% Sangat Trampil (ST) : 22,2% Trampil (T) : 55,6% Kurang Trampil (KT) : 17,7% Tidak Trampil (TT) : 4,5% 3. Kinerja Guru Hasil pengamatan observer terhadap kinerja guru dalam pembelajaran dapat direkap sebagai berikut : Tabel 3. Prosentase Kinerja Guru Aspek Yang Dinilai Siklus I Siklus II Pendahukuan Kegiatan Inti Penutup Jumlah Prosentase 89% 89.95% Pencapaian KKM mengalami kenaikan 57,8% (dari 24,43% menjadi 82,23%) dan indikator keberhasilan yang ditetapkan sudah terlampaui yaitu sekurang-kurangnya 70% siswa mampu menentukanruang sampel dan titik sampel dengan KKM 70. keberhasilan pencapaian KKM antara lain karena adanya pembelajaran yang menyenangkan (belajar sambil berbuat), sehingga: 1) Siswa semangat memperhatikan penjelasan guru yang disertai dengan demonstrasi menggunakan alat peraga dadu dan mata uang, 2) Siswa termotivasi dalam mengerjakan LDS maupun LKS, tes formatif; 3) Siswa aktif bertanya jawab dengan guru maupun sesama temannya. Karena instrumen tes formatif disusun berdasarkan SK dan KD tentang kemampuan siswa menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan statistika, maka dari peningkatan hasil tes formatif juga dapat disimpulkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan statistika. PENUTUP Simpulan dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011 / 2012 pada kelas IX D SMP Negeri 6 Petarukan Kabupaten Pemalang adalah bahwa pembelajaran mata pelajaran matematika pada materi menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan statistika melalui metode PAKEM dapat: 1) Meningkatkan kemampuan siswa menjelaskan pengertian ruang sampel dan titik sampel; 2) Meningkatkan kemampuan siswa menentukan ruang sampel dan titik sampel; 3) Meningkatkan minat belajar siswa; 4) Meningkatkan partisipasi kelompok maupun keaktifan siswa dalam pembelajaran; 5) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN RUANG SAMPEL SUATU PERCOBAAN MELALUI METODE PAKEM 121

7 Meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran DAFTAR PUSTAKA Dasim Budimansyah (2010), Model-model Pembelajaran Inovatif. CV. Citra Praya: Bandung Dasim Budimansyah, Suparlan dan Deny Meirawan (2010), PAKEM. Ganesindo: Bandung, Departemen Pendidikan Nasional (20030, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika SMP dan MTs. PT. Rineka Cipta: Jakarta Suharsini Arikunto (2005 : 33) Evaluasi Program Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta, Winkel (1983), Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia: Jakarta. Zaenuri Mastur (2011). Pengembangan Desain dan Instrumen Penelitian Tindakan Kelas, UNNES: Semarang. 122 Dinamika Vol. 3. No. 1. (2012)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif. Satu penelitian yang bersifat praktis, situsional, dan kondisional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang hendak dilaksanakan adalah merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI LEMBAGA NEGARA MELALUI MODEL MIND MAPPING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII K SMP Negeri 1 Jalancagak Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017)

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI DAN PERAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CIRC. Endah Wigati

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI DAN PERAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CIRC. Endah Wigati Dinamika Vol. 5, No. 4, April 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI DAN PERAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CIRC SMP Negeri 3 Comal - Pemalang Abstrak Pencapaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI SD Negeri Kabunan 01 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas 6 semester I SD Negeri Pungangan 02 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan pada Kelas VII B SMP Negeri 2 Mrebet Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga pada Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngambakrejo 03 kelas V semester II Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 24 orang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIIIB SMP Pelita Bangsa yang terletak di Jalan Pangeran Emir M. Noer no. 33 Palapa, Tanjung Karang, Bandar Lampung

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SD Negeri Kalilembu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA. Setiyanto

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA. Setiyanto Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA SDN 02 Depok Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak Dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2) BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Sesuai dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan ditempuh adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dengan materi pokok pengukuran waktu, yaitu penggunaan alat ukur waktu dengan satuan jam tiruan dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan, yang fokusnya pada kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas. Aqib,

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting waktu Dan Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YULISMA Guru SMP Negeri 3 Tapung yulissma880@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dirancang secara sistematis dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Legiman, A.Ma.Pd.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi di Kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli Sarina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi Penelitian kelas ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi Penelitian kelas ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN Lokasi Penelitian kelas ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Laboratorium UPI. Bandung Kelas XI semester II tahun ajaran 2006/2007, dengan hanya mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri PENERAPAN MODEL STAD DENGAN PERMAINAN KUIS MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII J SMPN 2 NGUNUT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

Imro ati 49. Kata Kunci : kooperatif, jigsaw,menulis resensi buku pengetahuan. 49 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMPN 1 Puger Kabupaten Jember

Imro ati 49. Kata Kunci : kooperatif, jigsaw,menulis resensi buku pengetahuan. 49 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMPN 1 Puger Kabupaten Jember MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JIGSAW PADA POKOK BAHASAN MENULIS RESENSI BUKU PENGETAHUAN DI KELAS IX-C SMP NEGERI 1 PUGER Imro ati 49 Abstrak. Kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Jambean 01 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan

Lebih terperinci

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Siswa Kelas V SD Negeri Bawen 3 Kabupaten Semarang 11/12 hasil belajar IPA mengalami masalah. Materi yang disampaikan oleh guru kurang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan penulis untuk mulai mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama satu bulan, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah siswa Kelas IV semester Genap MI Baiturrahim Kecamatan Tembalang Kota Semarang

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PERCAKAPAN TENTANG BERBAGAI TOPIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI TEKNIK MURDER

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PERCAKAPAN TENTANG BERBAGAI TOPIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI TEKNIK MURDER Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PERCAKAPAN TENTANG BERBAGAI TOPIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI TEKNIK MURDER SD Negeri Kebandingan

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan dikonversi ke dalam data kualitatif. Hal ini ditujukan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Termpat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Sumberejo yang beralamat di Gang Bayur No. 5 Kemiling Bandar Lampung. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Tindakan Kelas Peneliti akan menggunakkan model penelitian tindakan model siklus. Model ini dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggert tahun 1988 dari Deakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan pendekatan tradisional didasarkan pada pandangan bahwa matematika sebagai strict body of knowledge yang

1. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan pendekatan tradisional didasarkan pada pandangan bahwa matematika sebagai strict body of knowledge yang 1. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan pendekatan tradisional didasarkan pada pandangan bahwa matematika sebagai strict body of knowledge yang meletakkan pondasi bahwa siswa adalah objek pasif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya 17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya yang beralamatkan di jalan Pendidikan No 32 Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran 201/2015 pada MTs. Raudhatusshibyan Martapura Barat.

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA SMA Negeri 1 Ulujami

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE (TPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA SISWA KELAS VIII SMP AL ALAWIYAH KALIKAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARANGAWEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Rasiman 1, Wahyu Widayanto

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV SD Negeri Karanganyar 01 Kec. Kedungbanteng Kab. Tegal

Lebih terperinci

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2 Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Dalam pelaksanaan pembelajaran diawali dengan guru memberi salam kepada siswa kemudian dilanjutkan dengan mengabsen siswa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat 1. Lokasi penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah SMP Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktu penelitian selama 3 bulan yaitu bulan September s/d bulan Nopember 2011.

Lebih terperinci

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Maryanto ABSTRACT More than 60% of students in SMP Negeri 2 Pulosari

Lebih terperinci

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

12 Media Bina Ilmiah ISSN No 12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SD BINAAN KOTA MATARAM Oleh: I Nyoman

Lebih terperinci

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

12 Media Bina Ilmiah ISSN No 12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RPP BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SMP BINAAN KOTA MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu Penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

Lebih terperinci

Peningkatan Pemahaman Tata cara pernikahan Melalui Metode Role Playing dan Demonstrasi Pada Siswa Kelas XII

Peningkatan Pemahaman Tata cara pernikahan Melalui Metode Role Playing dan Demonstrasi Pada Siswa Kelas XII Peningkatan Pemahaman Tata cara pernikahan Melalui Metode Role Playing dan Demonstrasi Pada Siswa Kelas XII Amin Tantri Hidayah (1) 1 SMA Negeri 1 Blitar, Email: 1 amintantrihidayah.@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan mengenai Pendekatan Konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Lebih terperinci