Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor : 608 K /Pdt.Sus/ 2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata PHI dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara : BUDI INDRIYA, bertempat tinggal di Pos Pengumben, Jalan AA No.7 RT.07 RW.07 Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dalam hal ini memberi kuasa kepada : Parulian Simamora, S.H., N. Horas MT Siagian, S.H., Advokat, bertempat tinggal di Jalan Sepakat No.48 C RT.06 RW.011, Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta ; Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pekerja ; m e l a w a n : PT. KNAUF GIPSUM INDONESIA, diwakili oleh Xiao Zhuang Zhong dalam kapasitasnya sebagai Direktur, berkedudukan di Jalan Landmark Centre, Tower A Lt.19, Jalan Jenderal Sudirman No.1 Jakarta ; Termohon Kasasi dahulu Tergugat/Pengusaha ; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat/Pekerja telah menggugat sekarang Termohon Kasasi Tergugat/ Pengusaha di muka persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pokoknya atas dalil-dalil : Bahwa Penggugat mengajukan/mendaftarkan gugatan ini di Pengadilan Hubungan Industrial, setelah terbitnya Anjuran No.007/ANJ/D/I/2008 tanggal 15 Januari 2008 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta melalui mediator Hubungan Industrial, oleh pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta dengan surat Nomor : 368/ tanggal 17 Januari 2008 telah mengirim Anjuran tersebut kepada para pihak (pengusaha dan pekerja) ; Bahwa Anjuran yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta melalui suratnya Nomor : 368/ tanggal 17 Januari 2008 diterima oleh Pekerja pada hari Senin tanggal 21 Januari 2008 ; Bahwa atas Anjuran yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta No.368/ tanggal 17 Januari 2008 tersebut Penggugat merasa keberatan dan mengajukan penolakan atas Anjuran tersebut kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta pada hari Senin tanggal 28 Januari 2008 ; Hal. 1 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008 Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan M Bahwa Penggugat bekerja pada perusahaan pengusaha yang merupakan lanjutan dari tempat pekerjaan sebelumnya yakni pada perusahaan PT. Thai Gypsum terhitung sejak bulan Juni 1995 ; Bahwa karena sesuatu hal, perusahaan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia dijual/dilelang dan hak kepemilikannya kemudian beralih kepada perusahaan Tergugat sebagai Pembeli/Pemenang Lelang berdasarkan risalah lelang No.14/2003 tanggal 19 Februari 2003 ; Bahwa sesuai dengan risalah lelang No.14/2003 tanggal 19 Februari 2003 pada lembar ke 14 (empat belas) bait 4 (empat) baris 17 s/d 19 secara tegas disebutkan Apabila ditunjuk sebagai Pembeli Lelang, maka Pembeli Lelang diwajibkan menyelesaikan atau melanjutkan seluruh hak-hak tenaga kerja/karyawan PT. Thai Surya Indonesia ; Bahwa terhitung sejak tanggal 6 Maret 2003 Penggugat ditempatkan dibagian Departemen Purchasing pada perusahan Tergugat dengan mendapat upah/gaji sebesar Rp ,- (lima juta lima ratus dua puluh ribu rupiah) setiap bulannya ; Bahwa pada tanggal 6 Oktober 2006 Penggugat in casu pekerja diberhentikan oleh Tergugat in casu pengusaha dengan alasan Penggugat telah memasuki usia pensiun ; Bahwa ketika pengusaha in casu Tergugat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Penggugat in casu Pekerja sesuai dengan Undang-undang No.13 Tahun 2003, Pasal 167 ayat (1) dan Peraturan Perusahaan PT. Knauf Gypsum Indonesia Pasal 5 (b), karena pekerja in casu Penggugat sudah memasuki batasan usia pensiun, pengusaha telah mengabaikan dan atau tidak memperhatikan risalah lelang No.14/2003 tanggal 14 Februari 2003 dimaksud ; Bahwa ketika pengusaha membayar uang pensiun sesuai Undang-undang No.13 Tahun 2003 Pasal 167 ayat (2) kepada pekerja, pengusaha sama sekali tidak menghitung/mempertimbangkan masa kerja pekerja selama 8 (delapan) tahun di perusahaan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia, pekerja hanya diberikan uang pensiun untuk masa kerja 3 (tiga) tahun 7 (tujuh) bulan di perusahaan pengusaha in casu Tergugat ; Bahwa jumlah pembayaran uang pensiun yang diterima pekerja dari pengusaha adalah sebesar : 1. 2 x 4 bulan gaji (uang pesangon untuk masa kerja 3 tahun 7 bulan) + 2 bulan gaji (uang penghargaan masa kerja) ; 2. Uang pengobatan sebesar 15% dari total butir 1 ; 3. Gaji terakhir bulan Oktober 2006 ; 4. dst... Bahwa Penggugat in casu pekerja telah menerima pembayaran uang pensiun sejumlah sebagaimana tersebut di atas dari Tergugat in casu perusahaan pada tanggal 6 Oktober 2006, namun jumlah tersebut belum sesuai risalah lelang No.14/2003 tanggal 14 Februari 2003 pada lembar ke 14 (empat belas) bait 4 (empat) baris 17 s/d 19 sesuai dengan Undang-undang No.13 Tahun 2003 Pasal 167 ayat (2), sebab faktanya Tergugat in casu pengusaha sama sekali tidak Hal. 2 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008 Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan M mempertimbangkan serta memperhatikan masa kerja pekerja selama 8 (delapan) tahun di perusahaan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia ; Bahwa sesuai dengan risalah lelang No.14/2003 tanggal 14 Februari 2003 pada lembar ke 14 (empat belas) bait 4 (empat) baris 17 s/d 19 serta sesuai dengan Undang-undang No.13 Tahun 2003 Pasal 167 ayat (2), Penggugat tidak/belum menerima haknya dari Tergugat sebesar Uang pesangon - 2 x 9 bulan gaji (uang pesangon untuk masa kerja 8 (delapan) tahun x Rp ,- (upah terakhir) = Rp ,- (sembilan puluh sembilan juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah) ; Uang penghargaan masa kerja - 3 bulan gaji (uang penghargaan untuk masa kerja 8 (delapan) tahun x Rp ,- (upah terakhir) = Rp ,- (enam belas juta lima ratus enam Puluh ribu rupiah) ; Uang pengobatan - 15% dari total uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja adalah sebesar Rp ,- (tujuh belas juta tiga ratus delapan puluh delapan ribu rupiah) ; Total yang belum diterima Penggugat dari Tergugat adalah : - Uang pesangon Rp ,- - Uang penghargaan masa kerja Rp ,- - Uang pengobatan Rp ,- Total Rp ,- (terbilang, seratus tiga puluh tiga juta tiga ratus delapan ribu rupiah) ; Bahwa gugatan Penggugat didukung oleh fakta yang sebenarnya, Tergugat ketika melakukan pemutusan hubungan kerja sepatutnya memperhatikan risalah lelang a quo ; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial berkenan memutus sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan Pekerja/Penggugat berhak menerima : Uang pesangon - 2 x 9 bulan gaji (uang pesangon untuk masa kerja 8 (delapan) tahun x Rp ,- (upah terakhir) = Rp ,- (sembilan puluh sembilan juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah) ; Uang penghargaan masa kerja - 3 bulan gaji (uang penghargaan untuk masa kerja 8 (delapan) tahun x Rp ,- (upah terakhir) = Rp ,- (enam belas juta lima ratus enam Puluh ribu rupiah) ; Uang pengobatan - 15% dari total uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja adalah sebesar Rp ,- (tujuh belas juta tiga ratus delapan puluh delapan ribu rupiah) ; Hal. 3 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008 Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan M Total yang belum diterima Penggugat dari Tergugat adalah : - Uang pesangon Rp ,- - Uang penghargaan masa kerja Rp ,- - Uang pengobatan Rp ,- Total Rp ,- (terbilang, seratus tiga puluh tiga juta tiga ratus delapan ribu rupiah) ; 3. Mewajibkan Tergugat/Pengusaha untuk melakukan pembayaran kepada Penggugat/Pekerja, sebagaimana tersebut pada angka 2 (dua) petitum di atas ; Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan eksepsi pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut : I. Eksepsi kompetensi absolut : Bahwa pertama-tama Tergugat mohon Akta atas Pengakuan Penggugat (eks. Pasal 174 HIR/RIB) yang dinyatakan dalam surat gugatannya pada butir 10 pada halaman 2 sebagai berikut : Bahwa ketika pengusaha membayar uang pensiun sesuai Undang-undang No.13 Tahun 2003 Pasal 167 (2) kepada pekerja, pengusaha sama sekali tidak menghitung/mempertimbangkan masa kerja pekerja 8 (delapan) tahun di perusahaan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia, pekerja hanya diberikan uang pensiun untuk masa kerja 3 (tiga) tahun 7 (tujuh) bulan di perusahaan pengusaha in casu Tergugat ; Bahwa pengakuan Penggugat (eks. Pasal 174 HIR/RIB) yang telah diuraikan dalam butir No.1 di atas, jelas-jelas terbukti bahwa yang dipersoalkan oleh Penggugat adalah semata-mata hanya uang kompensasi masa kerja Penggugat yang selama 8 (delapan) tahun pada PT. Thai Gypsum Surya Indonesia, bukan masa kerja Penggugat pada perusahaan Tergugat (yaitu PT. Knauf Gypsum Indonesia), dan juga bukan jumlah uang kompensasi pensiun yang menjadi hak Penggugat yang telah dibayarkan oleh Tergugat dan telah diterima dengan baik oleh Penggugat ; Bahwa jelas-jelas tidak ada Perselisihan Hubungan Industrial antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Undang-undang No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Undang-undang ini untuk selanjutnya akan disebut sebagai Undang-undang No.2/2004), yang ketentuannya berbunyi sebagai berikut : Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan ; Bahwa selain dari pada fakta tersebut di atas, Penggugat didalam surat gugatannya tidak pernah sekalipun mendalilkan adanya Perselisihan Hubungan Industrial yang terjadi antara Hal. 4 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008 Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan M Penggugat dan Tergugat sebagaimana yang didefinisikan dalam ketentuan Undang-undang No.2 Tahun 2004 tersebut di atas, baik itu (a) Perselisihan Hak, (b) Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja, (c) Perselisihan Kepentingan atau bahkan (d) Perselisihan Antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh ; Bahwa karena tidak ada Perselisihan Hubungan Industrial yang didalilkan oleh Penggugat dalam surat gugatannya tersebut, maka oleh karenanya Pengadilan Hubungan Industrial tidak berwenang memeriksa, mengadili dan memberikan putusan terhadap gugatan yang diajukan oleh Penggugat dalam perkara ini karena bukan merupakan Perselisihan Hubungan Industrial. Ketidakwenangan Pengadilan Hubungan Industrial tersebut adalah sesuai dengan ketentuan Pasal 1.17 Undang-undang No.2 Tahun 2004 yang berbunyi sebagai berikut : Pengadilan Hubungan Industrial adalah Pengadilan khusus yang dibentuk di lingkungan Pengadilan Negeri yang berwenang memeriksa, mengadili dan memberi Putusan terhadap perselisihan hubungan industrial ; Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah diluar Kompentensi Absolut Pengadilan Hubungan Industrial, karena tidak ada Perselisihan Hubungan Industrial yang didalilkan oleh Penggugat dalam gugatannya, jadi Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang memeriksa, mengadili dan memberikan putusan terhadap gugatan Penggugat dalam perkara ini sesuai dengan ketentuan Pasal 134 HIR/RIB yang mengatur hal tentang ketidak-wenangan Hakim sebagai berikut : Jika sengketa itu adalah mengenai suatu hak yang tidak termasuk wewenang Pengadilan Negeri, maka dalam semua tingkatan pemeriksaan dapat diajukan tuntutan agar Hakim menyatakan dirinya tidak berwenang, malahan Hakim itu sendiri berkewajiban karena jabatannya menyatakan dirinya tidak berwenang ; Bahwa dasar uraian yuridis Tergugat tersebut di atas, Tergugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara gugatan ini berkenan untuk menerima dan mengabulkan eksepsi Kompentensi Absolut yang diajukan Tergugat ini dan selanjutnya memberikan putusan sela untuk memutus terlebih dahulu bagian eksepsi ini dengan putusan sebagai berikut : - Menerima dan mengabulkan eksepsi Kompentensi Absolut yang diajukan Tergugat ; - Menyatakan bahwa Pengadilan Hubungan Industrial yang dalam hal ini adalah Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini ; - Menghukum Penggugat untuk membayar biaya semua dan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini ; Bahwa sehubungan dengan permohonan putusan sela yang diajukan oleh Tergugat tersebut di atas, mohon agar dapat dipertimbangkjan ketentuan Pasal 136 HIR/RIB yang ketentuannya berbunyi sebagai berikut : Eksepsi dari Tergugat tidak boleh dimajukan dan Hal. 5 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008 Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan M dipertimbangkan terpisah, tetapi diperiksa dan diputus bersama-sama dengan pokok perkara. Kecuali eksepsi tentang hak Hakim tidak berkuasa ; II. Eksepsi lainnya : Selanjutnya apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, disebabkan karena sesuatu hal diluar kebiasaan beracara yang baik dan patut ternyata tidak sependapat dengan eksepsi kewenangan (Kompentensi) Absolut yang telah diajukan dan diuraikan oleh Tergugat di atas, maka pada kesempatan ini pula Tergugat menggunakan hak Tergugat untuk mengajukan eksepsi lainnya dan mengajukan jawaban terhadap surat gugatan Penggugat ; II.1. Eksepsi gugatan salah pihak : Bahwa gugatan Penggugat tidak sepatutnya diajukan kepada Tergugat, bahkan gugatan itu sendiripun tidak pantas untuk diajukan. Tuduhan-tuduhan Penggugat tersebut salah alamat, karena yang dituntut adalah uang kompensasi masa kerja Penggugat selama Penggugat bekerja pada PT. Thai Gypsum Surya Indonesia tetapi yang digugat adalah PT. Knauf Gypsum Indonesia (Tergugat), padahal Tergugat dan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia adalah 2 (dua) badan hukum yang berbeda ; Jadi sangat jelas disini bahwa gugatan Penggugat ini salah pihak alias keliru pihak, karena kalau yang dipermasalahkan oleh Penggugat adalah uang kompensasi masa kerja Penggugat selama Penggugat bekerja pada PT. Thai Gypsum Surya Indonesia, maka secara hukum yang pantas untuk digugat adalah PT. Thai Gypsum Surya Indonesia, bukan Tergugat (yaitu PT. Knauf Gypsum Indonesia) ; Maka oleh karena itu, Tergugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima, dan selanjutnya, mohon untuk dapat dipertimbangkan Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung RI No.1260 K/Sip/1980 tanggal 31 Maret 1982 yang kaidah hukumnya berbunyi sebagai berikut : Gugatan yang salah pihak tidak dapat diterima ; II.2. Eksepsi Gugatan kurang pihak : Bahwa pada intinya tuntutan Penggugat adalah bahwa Tergugat harus membayar uang kompentensi kepada Penggugat dengan memperhitungkan masa kerja Penggugat pada PT. Thai Gypsum Surya Indonesia. Bahkan dalam surat gugatannya, Penggugat berulang kali menyebutnyebut nama PT. Thai Gypsum Surya Indonesia adalah tempat dimana Penggugat telah bekerja selama 8 (delapan) tahun ; Bahwa walaupun Penggugat telah berulang kali menyebut-nyebut nama PT. Thai Gypsum Surya Indonesia dalam gugatannya, tetapi PT. Thai Gypsum Surya Indonesia tidak ikut digugat, jadi jelas-jelas bahwa gugatan Penggugat ini adalah gugatan yang kurang pihak, dan sudah sepatutnya untuk dinyatakan tidak dapat diterima ; Bahwa sehubungan dengan uraian Penggugat tersebut di atas, Tergugat mohon agar Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini dapat mempertimbangkan putusan Mahkamah Agung Hal. 6 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008 Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan M yang telah berulang kali dan telah dijadikan suatu yurisprudensi tetap yang menyatakan bahwa gugatan yang kurang pihak haruslah dinyatakan tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim Pengadilan yang memeriksa perkara. Maka oleh karena itu dengan alasan ini saja telah cukup dasar dan alasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Adapun beberapa yurisprudensi tersebut antara lain adalah sebagai berikut : Putusan Mahkamah Agung RI No.78 K/Sip/1972 tanggal 11 Nopember 1975 ; Gugatan kurang pihak atau kekurangan formil, tidak lengkap harus dinyatakan tidak dapat diterima ; Putusan Mahkamah Agung RI No.365 K/Pdt/1984 tanggal 31 Agustus 1985 ; Gugatan harus menggugat semua orang yang terlibat Putusan Mahkamah Agung RI No.546 K/Pdt/1984 tanggal 31 Agustus 1985 ; Gugatan tidak dapat diterima karena dalam perkara kurang pihak ; II.3. Eksepsi obscuur libel posita dan petitum saling bertentangan : Bahwa posita dan petitum gugatan Penggugat tidak saling mendukung dan tidak singkron, bahkan bertentangan, sehingga menyebabkan gugatan menjadi kabur ; Bahwa dalam gugatannya, Penggugat hanya mempersoalkan uang kompensasi atas masa kerja Penggugat yang selama 8 (delapan) tahun pada PT. Thai Gypsum Surya Indonesia, tetapi dalam petitumnya yang dituntut untuk membayar uang kompensasi masa kerja Penggugat pada PT. Thai Gypsum Surya Indonesia adalah Tergugat (yaitu PT. Knauf Gypsum Indonesia). Sedangkan pembayaran uang pensiun dari Tergugat sendiri kepada Penggugat yang pernah menjadi pegawai Tergugat sejak tanggal 1 Maret 2003 telah diterima dengan baik oleh Penggugat dan tidak dipersoalkan dalam surat gugatannya ; Jadi jelas-jelas keseluruhan petitum gugatan secara prinsipil dan substansial tidak sejalan (tidak singkron) bahkan bertentangan dengan posita gugatan, sehingga menyebabkan gugatan menjadi kabur. Maka oleh karenanya sudah sepatutnya gugatan Penggugat tersebut dinyatakan tidak dapat diterima ; Bahwa sehubungan dengan uraian tersebut di atas mohon agar Majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara gugatan ini dapat mempertimbangkan Yurisprudensi Mahkamah Agung No.1075 K/Sip/1982 tanggal 8 Desember 1982, yang kaidah hukumnya berbunyi sebagai berikut : Karena petitum bertentangan dengan posita gugatan, gugatan tidak dapat diterima ; Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan, yaitu putusan No.31/PHI.G/2008/PHI.JKT.PST., tanggal 15 Mei 2008 yang amarnya sebagai berikut : DALAM EKSEPSI - Menolak eksepsi Tergugat tersebut untuk seluruhnya ; DALAM POKOK PERKARA Hal. 7 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008 Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan M 1. Menolak gugatan Penggugat tersebut untuk seluruhnya ; 2. Menetapkan biaya perkara ini sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Penggugat/ Pekerja pada tanggal 15 Mei 2008 kemudian terhadapnya oleh Penggugat/Pekerja diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 28 Mei 2008 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No.72/Srt.Kas/PHI2007/PN.JKT.PST, yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan tersebut disertai oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 10 Juni 2008 ; bahwa setelah itu oleh Tergugat/Pengusaha yang pada tanggal 30 Juni 2008 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Penggugat/Pekerja diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 11 Juli 2008 ; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : 1. Bahwa perkara No.31/PHI.G/2008/PN.Jkt.Pst diputus Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo pada tanggal 15 Mei 2008 dan Pemohon Kasasi menyatakan kasasi melalui Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 28 Mei 2008 ; 2. Bahwa permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi adalah masih dalam batas tenggang waktu yang telah ditentukan oleh Undang-undang atau tidak bertentangan dengan ketentuan Undang-undang sehingga permohonan kasasi ini layak diterima ; 3. Bahwa amar putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.31/PHI.G/2008/PN.JKT.PST tanggal 15 Mei 2008 yang diajukan kasasi oleh Pemohon Kasasi adalah sebagai berikut : Dalam Eksepsi : - Menolak eksepsi Tergugat tersebut untuk seluruhnya ; Dalam Pokok Perkara : 1. Menolak gugatan Penggugat tersebut untuk seluruhnya ; 2. Menetapkan biaya perkara ini sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) ; 4. Bahwa Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini pada tingkat peradilan pertama telah membuat putusan yang aneh, antara pertimbangan hukum putusan sela dan pertimbangan hukum putusan pokok perkara saling bertentangan ; Hal. 8 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008 Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan M 5. Bahwa dalam putusan sela hari Selasa tanggal 7 April 2008, pada halaman 13 (tiga belas) baris 1 (satu) sampai dengan 7 (tujuh), Majelis Hakim berpendapat bahwa perkara a quo nyata-nyata terdapat perselisihan hubungan industrial...dst ; 6. Bahwa dalam putusan pokok perkara hari Kamis tanggal 15 Mei 2008, halaman 16 (enam belas) baris 33 (tiga puluh tiga) sampai dengan baris 36 (tiga puluh enam), Majelis Hakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak terdapat perselisihan hubungan industrial...dst ; 7. Bahwa perlu ditegaskan, Majelis Hakim ketika membuat putusan sela maupun ketika membuat putusan sela maupun ketika membuat putusan dalam pokok perkara, telah mempertimbangkan bukti yang sama, yaitu bukti tertulis pada pembuktian eksepsi kompetensi absolut dan bukti tertulis pada pembuktian pokok perkara yang diajukan Tergugat (bukti T-1 sampai dengan T-6) ; 8. Selain hal tersebut di atas, adalah kekeliruan yang dibuat Majelis Hakim dalam membuat putusan yakni pada pertimbangan hukum halaman 16 (enam belas) baris ke 11 (sebelas), yaitu : Bahwa memperhatikan bukti P.1 dan P.2 berupa surat pernyataan dari Penggugat... dst, kekeliruan ini tentu sangat mengganggu nurani hukum Pemohon Kasasi, karena bukti P.1 dan P.2 dari Penggugat adalah foto copy petikan risalah lelang No.14/2003 tanggal 19 Februari 2003 yang diterbitkan Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Bekasi, serta Foto Copy Surat Keterangan Kerja No.42/2.12/Lgl 13 atas nama Budi Indriya yang diterbitkan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia tanggal 11 Maret 2003 ; 9. Bahwa Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo telah bersikap Akontrario dalam putusannya sebab Termohon Kasasi/dahulu Tergugat dari semula dalam jawaban telah mengajukan eksepsi kompetensi absolut, yaitu pada point 3 dalam eksepsi kompetensi absolut secara tegas telah menyatakan Jadi jelas-jelas tidak ada Perselisihan Hubungan Industrial antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana yang dimaksud dalam Ketentuan Undang-undang No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ; 10. Bahwa atas eksepsi yang diajukan oleh Termohon Kasasi/Tergugat tersebut Majelis Hakim telah memutus eksepsi kompetensi absolut tersebut dalam putusan selanya pada tanggal 8 April 2008 dan menyatakan eksepsi Tergugat ditolak ; 11. Bahwa pertimbangan Hakim dalam putusannya pada halaman 14 (empat belas) pada alinea 6 (enam) tentang hukumnya menyatakan secara tegas Menimbang bahwa dalam kesempatan ini Majelis Hakim tidak lagi mempertimbangkan Eksepsi Kompetensi Absolut karena hal mana telah diputus dengan putusan sela pada tanggal 8 April 2008 yang amarnya menolak eksepsi dimaksud ; 12. Bahwa namun faktanya Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo telah menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat tidak terdapat perselisihan hubungan industrial ada apa Majelis Hakim memutus demikian? dalam putusan Hal. 9 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008 Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan M 13. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas sangat jelas Majelis Hakim yang memeriksa perkara tidak dapat menemukan kelemahan dari gugatan Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat sehingga Majelis Hakim mencari-cari alasan yang dapat masuk akal namun Majelis Hakim lupa bahwa terhadap alasan tersebut Majelis Hakim telah memutus menolak dalil atau eksepsi kompetensi absolut Tergugat dan sangat diluar logika hukum terhadap suatu permasalahan yang sama dalam perkara yang sama Majelis Hakim telah memutus dua putusan yang berbeda ; 14. Bahwa terbukti Majelis Hakim keliru dalam pertimbangannya atau putusannya sangat dipaksakan sebab faktanya sangat jelas dasar pertimbangan Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo adalah bukti P-1 dan P-2 yang berarti Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo mengakui dan menerima gugatan Penggugat dengan mempertimbangkan bukti P-1 dan P-2 dari Penggugat yaitu foto copy Petikan Risalah Lelang No.14/2003 tanggal 19 Februari 2003 yang diterbitkan Kantor Pelayanan Piutang dan lelang Negara Bekasi, serta foto copy Surat Keterangan Kerja No.42/2.12/Lgl 13 atas nama Budi Indriya yang diterbitkan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia tanggal 11 Maret 2003 ; 15. Bahwa Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo menolak gugatan Penggugat atau Pemohon Kasasi dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat tidak terdapat Perselisihan Hubungan industrial, sedang faktanya hal tersebut telah diajukan oleh Termohon Kasasi dahulu Tergugat dalam eksepsinya dan Majelis Hakim memutus dalam putusan selanya menyatakan menolak eksepsi dari Tergugat ; 16. Bahwa Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo salah dalam pertimbangannya sebab adanya gugatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat adalah dikarenakan adanya kekurangan pembayaran pesangon yang telah diterima oleh Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat dari Termohon Kasasi/dahulu Tergugat ; 17. Bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-undang Tenaga Kerja No.13 Tahun 2003 yang mengatur secara tegas kekurangan pembayaran uang pensiun bagi pekerja yang telah memasuki usia pensiun dibayarkan oleh pengusaha ; 18. Bahwa Pemohon Kasasi tidak mengetahui bahwa segala hak mereka yang semula bekerja pada PT. Thai Gypsum Surya Indonesia yang telah dilelang merupakan tanggung jawab dari Pemenang Lelang dalam hal ini Termohon Kasasi/dahulu Tergugat, dan hal tersebut diketahui oleh Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat baru belakangan ini setelah Penggugat pensiun dari perusahaan Termohon Kasasi ; Hal. 10 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008 Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan M 19. Bahwa sesuai Pasal 167 Undang-undang No.13 Tahun 2003 Pemohon Kasasi merasa adanya kekurangan dari jumlah yang telah diterimanya dan sesuai dengan risalah lelang tanggal 14 Februari 2003 yang diketahui Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat belakangan ini maka Pemohon Kasasi merasa yakin pihak yang paling layak dimintai pertanggung jawaban atas pembayaran kekurangan uang pesangon adalah PT. Knauf Gypsum Indonesia ; Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : mengenai alasan-alasan dalam ke 1 s/d 19 : Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena judex facti tidak salah menerapkan hukum, lagi pula keberatan-keberatan tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 jo. Undang- Undang No. 5 Tahun 2004 ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, lagi pula ternyata bahwa putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi : Budi Indriya tersebut harus ditolak ; Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini dibawah Rp ,- (seratus lima puluh juta rupiah), maka berdasarkan Pasal 58 Undang-Undang No.2 Tahun 2004 pihak-pihak yang berperkara tidak dikenakan biaya perkara dan biaya perkara dibebankan kepada negara ; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 2 tahun 2004, Undang-Undang No. 4 tahun 2004 dan Undang-Undang No.14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No 5 tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; M E N G A D I L I : Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : BUDI INDRIYA tersebut ; Membebankan biaya perkara ini kepada Negara ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Kamis, tanggal 28 Oktober 2008 oleh Marina Sidabutar, S.H.,M.H. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Arsyad, S.H.,M.H. dan Jono Sihono, S.H. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka Hal. 11 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008 Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan M untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh A.K. Setyono, S.H.,M.H Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ; Hakim Hakim Anggota : Ketua : ttd./- Arsyad, S.H.,M.H.- ttd./- Jono Sihono, S.H.- ttd./- Marina Sidabutar, S.H.,M.H.- Panitera Pengganti : ttd./- A.K. Setyono, S.H.,M.H- Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG R.I. a.n. Panitera, Panitera Muda Perdata Khusus (RAHMI MULYATI, SH.MH.) Nip Hal. 12 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008 Telp : (ext.318) Halaman 12

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001

P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001 P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N NOMOR 1290 K/PDT/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007.

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007. 1. Tergugat telah berselingkuh dengan wanita lain bernama Xxx dan telah dikawin sirri tanpa seizin Penggugat ; 2. Tergugat sering menyakiti badan Penggugat dengan tanpa alasan ; 3. Sejak April 2004 Tergugat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007

PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007 PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 38 K/TUN/1997 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 103 K/AG/2007

PUTUSAN NOMOR : 103 K/AG/2007 PUTUSAN NOMOR : 103 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 31/Pdt.G/2015/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 24 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan

P U T U S A N No. 24 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan P U T U S A N No. 24 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 107/Pdt/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara

P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR.

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR. P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata dalam Tingkat Banding, dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No 286 K/PdtSus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

SALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

SALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. SALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung telah memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07 P U T U S A N No. 83 K/TUN/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN No. 326 K/TUN/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. m e l a w a n

P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. m e l a w a n P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada peradilan tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 60 K/Pdt/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 143/Pdt/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 143/Pdt/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 143/Pdt/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 606/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 606/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 606/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor :568/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor :568/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor :568/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR. 433/Pdt/2013/PT.Bdg.

P U T U S A N. NOMOR. 433/Pdt/2013/PT.Bdg. P U T U S A N NOMOR. 433/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 2135 K/Pdt/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N 353 K / TUN / 2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 353 K / TUN / 2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 353 K / TUN / 2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 34/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 34/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 34/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat banding dalam

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No. 105/Pdt.G/2014/PTA Mks.

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No. 105/Pdt.G/2014/PTA Mks. P U T U S A N Nomor 105/Pdt.G/2014/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

SALINAN P U T U S A N

SALINAN P U T U S A N SALINAN P U T U S A N Nomor : 128/Pdt.G/2011/PTA.Bdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 219 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 219 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 219 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 216/PDT/2017/PT.BDG.

P U T U S A N Nomor 216/PDT/2017/PT.BDG. P U T U S A N Nomor 216/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 479/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 479/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 479/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR. 131/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LA W A N :

P U T U S A N NOMOR. 131/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LA W A N : P U T U S A N NOMOR. 131/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 35/Pdt/2015/PT.BDG. L a w a n. 1. Ir. HALIM, (Direktur PT. Distribusi Indonesia Jaya/PT. DIJ) beralamat doi

P U T U S A N. Nomor : 35/Pdt/2015/PT.BDG. L a w a n. 1. Ir. HALIM, (Direktur PT. Distribusi Indonesia Jaya/PT. DIJ) beralamat doi P U T U S A N Nomor : 35/Pdt/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 4 K/Pdt.Sus-Parpol/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan partai politik

Lebih terperinci