Realisasi Belanja Total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kerugian negara potensi kerugian kekurangan penerimaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Realisasi Belanja Total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kerugian negara potensi kerugian kekurangan penerimaan"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya, sehingga penyusunan dan penyajian buku Ringkasan dan Telaahan terhadap Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 07, yang disusun oleh Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara (PKAKN) Badan Keahlian DPR RI sebagai sistem pendukung dalam memberikan dukungan keahlian kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, ini dapat terselesaikan. Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 07 yang telah disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI Tanggal 3 Oktober 07, memuat 687 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang terdiri atas 645 LHP keuangan (94%), 9 LHP kinerja (%) dan 33 LHP dengan tujuan tertentu (DTT) (5%). Secara umum, hasil pemeriksaan BPK tersebut mengungkapkan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan memuat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap 469 (73%) dari 645 laporan keuangan, hasil pemeriksaan atas kinerja memuat kesimpulan kinerja yang cukup efektif, dan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) memuat kesimpulan adanya ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. BPK mengungkapkan 9.79 temuan yang memuat permasalahan, meliputi 7.84 (49%) permasalahan kelemahan sistem pengendalian intern (SPI) dan (50%) permasalahan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan senilai Rp5,4 triliun, serta 64 (%) permasalahan ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan senilai Rp,5 triliun. Dari permasalahan ketidakpatuhan tersebut, sebanyak (6%) senilai Rp5,4 triliun merupakan permasalahan ketidakpatuhan yang mengakibatkan kerugian sebanyak 3.35 (67%) permasalahan senilai Rp,8 triliun, potensi kerugian sebanyak 484 (0%) permasalahan senilai Rp4,89 triliun, dan kekurangan penerimaan sebanyak.088 (3%) permasalahan senilai Rp8,44 triliun, dan terdapat.84 (38%) permasalahan ketidakpatuhan yang mengakibatkan penyimpangan administrasi. i

2 Kemudian dari 64 permasalahan ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan senilai Rp,5 triliun, terdapat (7%) permasalahan ketidakhematan senilai Rp,96 miliar, 30 (8%) permasalahan ketidakefisienan senilai Rp574,3 miliar, dan (75%) permasalahan ketidakefektifan senilai Rp,67 triliun. Terhadap permasalahan ketidakpatuhan yang mengakibatkan kerugian, potensi kerugian dan kekurangan penerimaan, pada saat pemeriksaan entitas yang diperiksa telah menindaklanjuti dengan menyerahkan aset atau menyetor ke kas negara/ daerah senilai Rp509,6 miliar (%). Khususnya pada Kementerian/Lembaga/Badan mitra kerja Komisi VI terdapat 9 entitas Kementerian dan Lembaga, yakni Badan Koordinasi Penanaman Modal, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam, Badan Standardisasi Nasional, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha yang keseluruhannya sudah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Total Anggaran Belanja mitra Komisi VI sebesar Rp ,00 dan Realisasi Belanja sebesar Rp ,00. Total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Mitra kerja Komisi VI Tahun 06 sebesar Rp ,00. Sedangkan klasifikasi temuan BPK atas ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pada mitra Komisi VI terdapat kerugian negara sebesar Rp ,00, potensi kerugian negara sebesar Rp ,00 dan kekurangan penerimaan negara sebesar Rp ,00. Ringkasan dan Telaahan ini dapat digunakan oleh Komisi VI untuk melakukan pendalaman atas kinerja mitra kerja dalam melaksanakan program-program prioritas pembangunan nasional mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan secara transparan dan akuntabel untuk dapat memberikan manfaat pada kesejahteraan rakyat, serta dapat melengkapi sudut pandang atas kualitas Opini BPK dan rekomendasi BPK terhadap kinerja sektor publik. ii

3 Semoga buku Ringkasan dan Telaahan ini dapat dimanfaatkan oleh Komisi VI sebagai fungsi pengawasan dalam Rapat-Rapat Kerja, Rapat Dengar Pendapat dan pada saat kunjungan kerja komisi maupun kunjungan kerja perorangan dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK dengan melakukan pembahasan sesuai dengan kewenangannya. Jakarta, Oktober 07 Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii

4 iv DAFTAR ISI. Kata Pengantar Kepala Pusat KAKN... i. Daftar Isi... iv 3. Ringkasan Kementerian/Lembaga... ix 4. Telaahan Kementerian Badan Koordinasi Penanaman Modal 4.. Gambaran Umum Daftar Temuan Kepatuhan Terhadap Undang-Undang Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang Gambaran Umum Daftar Temuan Kepatuhan Terhadap Undang-Undang Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam Gambaran Umum Daftar Temuan Kepatuhan Terhadap Undang-Undang Badan Standardisasi Nasional Gambaran Umum Daftar Temuan Kementerian Badan Usaha Milik Negara Gambaran Umum Daftar Temuan Kepatuhan Terhadap Undang-Undang Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Gambaran Umum Daftar Temuan Kepatuhan Terhadap Undang-Undang Kementerian Perdagangan Gambaran Umum Daftar Temuan... 79

5 Kepatuhan Terhadap Undang-Undang Kementerian Perindustrian Gambaran Umum Daftar Temuan Kepatuhan Terhadap Undang-Undang Komisi Pengawasan Persaingan Usaha Gambaran Umum Daftar Temuan Kepatuhan Terhadap Undang-Undang v

6 HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK BKPM dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP 05 WTP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp ,00. Anggaran Belanja Rp ,00 Realisasi Belanja Rp ,00 (89,58%) NERACA Aset Rp ,00 Kewajiban Rp ,00 Ekuitas Rp ,003 Kepatuhan Temuan 0% 0 Temuan 00 %

7 P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan 0 Pelaksanaan Anggaran 0 Kelemahan Struktur 0 Kepatuhan Terhadap Administrasi

8 Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK BKPM Tahun 06: No Temuan al Kepatuhan Terhadap Peraturan Pengadaan Pengembangan Aplikasi Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik Tahun 06 Senilai Rp.6l ,00 Telah Diserahterimakan Sebelum Dilakukan User Acceptance Test Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan BKPM yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan Kepatuhan nomor. 3

9 HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK BPKS yang diperiksa dengan Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WDP 05 WDP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp ,00 Anggaran Belanja Rp ,00 Realisasi Belanja Rp ,00 (58 %) NERACA Aset Rp ,00 Kewajiban Rp ,00 Ekuitas Rp ,00 4 Temuan Kepatuhan 6 Temuan 60% 40%

10 P E R M A S A L A H A N Pelaksanaan Anggaran 3 Kepatuhan Terhadap Administrasi Kerugian Negara Potensi Kerugian Negara.579,47 7,97 Kekura ngan Penerimaan Permasa lahan Potensi Kerugian Negara Kerugian Negara 5 Kekurangan Penerimaan Administrasi 5,8

11 Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK BPKS Tahun 06 No Temuan al Sistem Pengendalian Pendapatan Negara Pengelolaan pendapatan sewa atas pemanfaatan aset BPKS belum optimal sebesar Rp ,00 Sistem Pengendalian Belanja Kesalahan penganggaran belanja barang dan belanja modal sebesar Rp ,00 Sistem Pengendalian Aset Pemanfaatan aset Eks Pelindo yang dikelola oleh BPKS sebesar 3 Rp ,00 belum optimal Kegiatan pengamanan dan pencatatan aset tetap belum 4 maksimal sebesar Rp ,00 Kepatuhan Terhadap Peraturan Belanja Barang Penetapan dan pembayaran honorarium output kegiatan tidak sesuai ketentuan sebesar Rp ,00 Kelebihan pembayaran atas kegiatan Sabang Marine Festival sebesar Rp ,00 Pertanggungjawaban Belanja Perjalanan Dinas tidak sesuai 3 dengan kenyataan yang sebenarnya sebesar Rp ,00 Belanja Modal Kelebihan pembayaran atas sebelas paket pekerjaan Pengadaan 4 Barang dan Jasa Konstruksi sebesar Rp ,65 Penyelesaian empat paket pekerjaan fisik terlambat dan belum 5 dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp ,68 Pengadaan pompa pada kegiatan Pembangunan Penyediaan Air 6 Baku di Kawasan Industri Balohan tidak sesuai spesifikasi teknis sebesar Rp ,00 Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan BPKS yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor, dan 4. Kepatuhan nomor 4 dan 6. 9

12 HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabihan Bebas Batam (BP Batam) 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK BP Batam dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WDP 05 WDP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp ,00 Anggaran Belanja Rp ,00 Realisasi Belanja Rp ,00 (79,57%) NERACA Aset Rp ,00 Kewajiban Rp ,00 Ekuitas Rp ,00 4 Temuan Kepatuhan 4 Temuan 50% 50%

13 P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran 3 Akuntansi dan Pelaporan 40% Pelaksanaan Anggaran 60% Kepatuhan Terhadap Kekurangan Penerimaan 3 Permasa lahan Kerugian Negara.05,9 Kerugian Negara 5 Kekurangan Penerimaan.649,63

14 Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK BP Batam Tahun 06: No Temuan al Sistem Pengendalian Pendapatan Negara Pengelolaan Pendapatan KSO Jasa Pandu dan Tunda Kurang Memadai Tarif Jasa Layanan Kepelabuhanan dan Layanan Jasa Cargo Belum Sesuai Peraturan Kepala BP Batam Sistem Pengendalian Aset 3 Pengendalian atas Pengelolaan Lahan dan Piutang UWTO pada Kantor Pengelolaan Lahan BP Batam Belum Memadai Sistem Pengendalian Hutang 4 Penyajian Hutang Kepada Pihak Ketiga Tidak Dapat Diyakini Kewajarannya Sebesar Rp ,64 Kepatuhan Terhadap Peraturan Pendapatan Negara 3 4 Pendapatan dari KSO dan Jasa Sewa Kurang Diterima Minimal Sebesar Rp ,50 Kelebihan Pembayaran atas Honor Pengelola Keuangan Tahun 06 Sebesar Rp ,00 Kelebihan Pembayaran atas Sepuluh Paket Pekerjaan Pemeliharaan dan Pengadaan Barang Sebesar Rp ,39 dan Denda Keterlambatan atas Pengadaan Jasa Konsultansi Sebesar Rp ,00 Belum Dipungut Kelebihan Pembayaran atas Sepuluh Paket Belanja Modal Sebesar Rp ,90 dan Denda Keterlambatan Sebesar Rp ,84 Belum Dipungut Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan BP Batam yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor 3, dan 4. Kepatuhan nomor, dan 4.

15 HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN STANDARISASI NASIONAL TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK BSN dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP 05 WDP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp Anggaran Belanja Rp Realisasi Belanja Rp (94,96) NERACA Aset Rp Kewajiban Rp Ekuitas Rp Kepatuhan 0 Temuan 0% 00 % Temuan

16 P E R M A S A L A H A N Pelaksanaan Anggaran Kepatuhan Terhadap Kerugian Negara Potensi Kerugian Negara Kekurangan Penerimaan Administrasi 0

17 Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK BSN Tahun 06: No Temuan al Sistem Pengendalian Penerimaan Negara Bukan Pajak Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak atas Penyelenggaraan Kegiatan Akreditasi Tidak Sepenuhnya Sesuai dengan Standar Operasional dan Prosedur Kepatuhan Terhadap Peraturan Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan BSN yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor. 35

18 HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Kementerian Badan Usaha Milik Negara Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK Kementerian BUMN dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP-DPP 05 WTP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp ,00. Anggaran Belanja Rp ,00 Realisasi Belanja Rp ,00 (93,6) NERACA Aset Rp Kewajiban Rp Ekuitas Rp Temuan 40% Kepatuhan 4 Temuan 60%

19 P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Kelemahan Struktur 3 Kelemahan Struktur Akuntansi 9% dan Pelaporan 43% Pelaksanaan Anggaran 8% Kepatuhan Terhadap Kerugian Negara 9,76 Administrasi 5 Kerugian Negara 3 Kekurangan Penerimaan 4.70,9 Kekurangan Penerimaan Administrasi 5

20 Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK Kementerian BUMN Tahun 06: No Temuan al Sistem Pengendalian Pendapatan Negara dan Hibah Pengendalian Sewa Tanah dan/atau Bangunan Gedung Kantor Kementerian BUMN Belum Memadai Sistem Pengendalian Aset Pengelolaan Persediaan Kementerian BUMN Belum Memadai 3 Pengelolaan Aset Tetap Kementerian BUMN Belum Memadai Kegiatan Pengawasan Pengembalian Sisa Dana Kegiatan Program BL Peduli senilai 4 Rp ,87 Berlarut-Larut Belum Seluruh BUMN Menyampaikan Laporan PKBL dan Pengelolaan PK Belum Optimal sehingga Terdapat Angsuran 5 dari Mitra Binaan yang Belum Terindentifikasi Minimal Sebesar Rp ,00 Pembinaan KBUMN kepada BUMN-BUMN dan Koordinasi Antar Lembaga untuk Penyelesaian BPYBDS Menjadi PMN 6 Belum Efektif, serta Terdapat BPYBDS yang Menjadi Beban Operasional BUMN Penerima Kepatuhan Terhadap Peraturan Pendapatan Negara dan Hibah Terdapat Penginapan pada Pelaksanaan Perjalanan Dinas yang Dibiayai Pihak Ketiga/BUMN Kekurangan Volume dalam Pengadaan Paket Video Conference Mengakibatkan Kelebihan Pembayaran Sebesar Rp ,00 Pengadaan Jasa Konsultan Assesment Jaringan dan Data Center 3 Tidak Sesuai Ketentuan Mengakibatkan Kelebihan Pembayaran Minimal Sebesar Rp ,00 4 Perencanaan dan Pelaksanaan Jasa Perawatan Gedung, Tata Graha dan Pengemudi Belum Sesuai Ketentuan Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan KBUMN yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor, 5, dan 6. Kepatuhan,, 3, dan 4. 4

21 HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK Kementerian Koperasi dan UKM dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP-DPP 05 WTP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp Anggaran Belanja Rp Realisasi Belanja Rp (89,80) NERACA Aset Rp Kewajiban Rp Ekuitas Rp Kepatuhan Temuan 33% 4 Temuan 67%

22 P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Kelemahan Struktur Kelemahan Struktur 50% Akuntansi dan Pelaporan 5% Pelaksanaan Anggaran 5% Kepatuhan Terhadap Kerugian Negara.336,74

23 Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK KUKM Tahun 06: No 3 4 Temuan al Pengendalian dan Manajemen Kas BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir - KUMKM Belum Optimal Penatausahaan, Pencatatan dan Pelaporan Persediaan pada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Belum Memadai Pencatatan dalam Akun Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Senilai Rp,3 Milyar yang Tidak Jelas Kelanjutan Pembangunannya Pembayaran Kembali atas Dana Penjaminan yang Macet Senilai Rp593,49 Belum Dikembalikan ke BLU LPDB Kepatuhan Terhadap Peraturan Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Belum Sesuai Ketentuan dan Berindikasi Kelebihan Pembayaran Senilai Rp77,76. Aset Lain-Lain Berupa Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu- KUMKM di Provinsi Papua Senilai Rp3,94 Milyar Tidak Jelas Penyelesaiannya Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan KUMKM yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor,, 3, dan 4. Dan temuan Kepatuhan, dan. 63

24 HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Kementerian Perdangan Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP 05 WTP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp ,00 Anggaran Belanja Rp ,00. Realisasi Belanja Rp ,00 (76,7) NERACA Aset Rp Kewajiban Rp Ekuitas Rp Kepatuhan Temuan 33% 4 Temuan 67%

25 P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran 3 Kelemahan Struktur 0% Pelaksanaan Anggaran 0% Akuntansi dan Pelaporan 60% Kelemahan Struktur Kepatuhan Terhadap Kerugian Negara.7,95 Administrasi Kerugian Negara 3 Kekurangan Penerimaan 44,83 Kekur angan Penerimaan Administrasi

26 Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK Kementerian Perdagangan Tahun 06: No Temuan al Sistem Pengendalian Pendapatan Negara dan Hibah Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Sekretariat Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan Balai Kalibrasi Belum Memadai Hibah Senilai Rp94,93 Miliar Belum Ada Berita Acara Serah Terima Sistem Pengendalian Aset 3 Pengelolaan Persediaan Belum Memadai 4 Penatausahaan Aset Tetap Peralatan dan Mesin Senilai Rp ,00 pada 6 Satker Dana Dekonsentrasi dan Satker Dana Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Belum Memadai. Kepatuhan Terhadap Peraturan Realisasi Belanja Barang Berupa Delapan Pekerjaan Jasa Konsultansi Terjadi Kelebihan Pembayaran Senilai Rp,43 Miliar dan Tidak Dapat Diyakini Kebenarannya Senilai Rp6,00 Realisasi Belanja Modal Berupa 3 Paket Pengadaaan Peralatan dan Mesin serta Pembangunan Sarana Distribusi dan Logistik Terjadi Kelebihan Pembayaran Senilai Rp,9 Miliar dan Belum Dikenakan Denda Keterlambatan Senilai Rp44,67 Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor,, 3, dan 4. Dan temuan Kepatuhan, dan. 79

27 HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Kementerian Perindustrian Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK Kementerian Perindustrian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP 05 WTP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp ,00 Anggaran Belanja Rp ,00.. Realisasi Belanja Rp ,00 (68,54) NERACA Aset Rp ,00 Kewajiban Rp ,00 Ekuitas Rp ,00 Kepatuhan 7 Temuan % Temuan 88%

28 P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Kelemahan Struktur 60% Akuntansi dan Pelaporan 0% Pelaksanaan Anggaran 0% Kelemahan Struktur Kepatuhan Terhadap Administrasi Kekurangan Penerimaan 3 Perm asalahan Kerugian Negara 4 Potensi Kerugian Negara Kerugian Negara Potensi Kerugian Negara Kekurangan Penerimaan Administrasi.63,5 46,4 69,65

29 Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK Kementerian Perindustrian Tahun 06: No Temuan al Sistem Pengendalian Pendapatan Negara Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kurang Memadai Kepatuhan Terhadap Peraturan Penerimaan Negara Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp,53 Miliar pada Enam Satuan Kerja Terlambat Disetorkan ke Kas Negara Belanja Barang 3 Realisasi Belanja Barang Berupa Pekerjaan Jasa Terjadi Kelebihan Pembayaran Senilai Rp906,8 juta dan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Belum Dikenakan Senilai Rp78,08 Realisasi Belanja Barang Berupa Pembayaran Output Kegiatan pada Lima Satuan Kerja Tidak Sesuai Ketentuan Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 06 Senilai Rp,5 Miliar Belanja Modal 4 5 Realisasi Belanja Modal Berupa Pekerjaan Pembangunan Tank Farm dan Penguncian Wesel Terjadi Kekurangan Volume Pekerjaan Senilai Rp46,4 dan Denda Keterlambatan Belum Dikenakan Senilai Rp36,07 Realisasi Belanja Modal Berupa Pekerjaan Pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Solar Cell) Kapasitas 60 KVA Terjadi Kelebihan Pembayaran Senilai Rp98,33 Dan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Kurang Dikenakan Senilai Rp5,48 Aset Tetap 6 7 Alat-alat laboratorium pada Pusat Inovasi Logam Morowali dan Politeknik Industri Morowali Pengadaan Tahun 05 Belum Dapat Dimanfaatkan Senilai Rp65,47 Miliar Bentuk Kerjasama Pemanfaatan Aset pada Pusat Inovasi Kelapa Sawit Kawasan Industri Sei Mangke antara Kementerian Perindustrian dengan PTPN III Tidak Sesuai Ketentuan Senilai Rp36,6 Miliar 03

30 Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor. dan temuan Kepatuhan,, 3, 4, 5, 6, dan 7. 04

31 HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK KPPU dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP 05 WTP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp Anggaran Belanja Rp 39,45,6,000 Realisasi Belanja Rp 4,473,856,483 (8,09) NERACA Aset Rp 54,7,035,576 Kewajiban Rp 4,835,495,77 Ekuitas Rp 49,875,540,399 Kepatuhan 3 Temuan 50% 50% 3 Temuan

32 P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Kelemahan Struktur 4 Kelemahan Struktur 50% Akuntansi dan Pelaporan 5% Pelaksanaan Anggaran 5% Kepatuhan Terhadap Kerugian Negara 5,76 Administrasi Kerugian Negara 3 Administrasi

33 Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK KPPU Tahun 06: No Sistem Pengendalian Belanja Temuan al Pertanggungjawaban Belanja Barang Belum Sepenuhnya Memadai Sistem Pengendalian Aset Pengendalian Pencatatan Persediaan KPPU Kurang Memadai 3 KPPU Belum Menyusun Petunjuk Teknis Akuntansi Terkait Pendapatan dan Piutang Denda yang Mengacu pada Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat serta Pengelolaan Piutang Denda Belum Tertib Belanja Negara Kepatuhan Terhadap Peraturan Jumlah Hari Perjalanan Dinas Luar Negeri Pegawai KPPU Sebesar Rp ,0 Melebihi Jumlah Hari yang Diizinkan Penyelenggaraan Kegiatan Konsinyering oleh Direktorat Merger KPPU Belum Sepenuhnya Sesuai dengan Ketentuan Aset Penanganan Kasus Kerugian Negara Terkait Ikatan Dinas di KPPU 3 Belum Optimal dan Terdapat Tuntutan Ganti Rugi Non Bendahara yang Belum Ditetapkan Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor,, dan 3. dan temuan Kepatuhan,, dan 3. 3

Jakarta, Oktober Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii

Jakarta, Oktober Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya, sehingga penyusunan dan penyajian buku Ringkasan dan Telaahan terhadap Hasil Pemeriksaan

Lebih terperinci

Kata Sambutan Kepala Badan

Kata Sambutan Kepala Badan Kata Sambutan Kepala Badan Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Ringkasan dan Telaahan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan BPK

Lebih terperinci

Jakarta, Oktober Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii

Jakarta, Oktober Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya, sehingga penyusunan dan penyajian buku Ringkasan dan Telaahan terhadap Hasil Pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan keuangannya sesuai dengan tugas

Lebih terperinci

Kemudian dari 164 permasalahan ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan senilai Rp2,25 triliun, terdapat 12 (7%) permasalahan

Kemudian dari 164 permasalahan ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan senilai Rp2,25 triliun, terdapat 12 (7%) permasalahan KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya, sehingga penyusunan dan penyajian buku Ringkasan dan Telaahan terhadap Hasil Pemeriksaan

Lebih terperinci

BAHAN RAPAT MENTERI PEKERJAAN UMUM PADA RAPAT KERJA DENGAN KOMISI V DPR-RI Jakarta, 11 Februari 2014

BAHAN RAPAT MENTERI PEKERJAAN UMUM PADA RAPAT KERJA DENGAN KOMISI V DPR-RI Jakarta, 11 Februari 2014 OPINI BPK TERHADAP LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PU TAHUN 2012 BAHAN RAPAT MENTERI PEKERJAAN UMUM PADA RAPAT KERJA DENGAN KOMISI V DPR-RI Jakarta, 11 Februari 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM OPINI BPK TERHADAP

Lebih terperinci

Jakarta, Oktober 2017 Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP

Jakarta, Oktober 2017 Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya, sehingga penyusunan dan penyajian buku Ringkasan dan Telaahan terhadap Hasil Pemeriksaan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Para Hadirin yang berbahagia.

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Para Hadirin yang berbahagia. SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN DALAM RANGKA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KEPADA DPRD KOTA MATARAM DAN WALIKOTA MATARAM TANGGAL 27 MEI 2011 Assalamu alaikum Warahmatullahi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah mengeluarkan peraturan peraturan mengenai laporan keuangan agar tercipta Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang benar. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang

Lebih terperinci

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (065) LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Audited) Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 44 Jakarta Selatan 12190 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED) BAGIAN ANGGARAN 065 LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED) Jl. Jenderal Gatot Subroto No.44 Jakarta Selatan 12190 KATA PENGANTAR Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nepotisme mengakibatkan kerugian negara dan tidak maksimalnya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. nepotisme mengakibatkan kerugian negara dan tidak maksimalnya kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Runtuhnya rezim orde baru memabawa pengaruh besar terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat indonesia. Salah satu faktor yang meyebabkan hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat diraih melalui adanya otonomi daerah.indonesia memasuki era otonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat diraih melalui adanya otonomi daerah.indonesia memasuki era otonomi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah dan desentralisasi

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN Badan Pemeriksa Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN IHPS II Tahun 2013 i ii iii iv i BAB 1 Gambaran Umum Pemeriksaan Keuangan 1 BAB 2 Resume Pemeriksaan Keuangan Semester

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Pada bagian ini penulis akan menguraikan penyajian dan analisis data mengenai pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Kementerian Dalam Negeri

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR 38/DPD RI/II/2013 2014 TENTANG PERTIMBANGAN TERHADAP TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2013 JAKARTA 2013 KEPUTUSAN NOMOR 38/DPD RI/II/2013 2014

Lebih terperinci

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. BPK: Wajar Dengan Pengecualian atas LKPP Tahun 2012

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. BPK: Wajar Dengan Pengecualian atas LKPP Tahun 2012 BPK: Wajar Dengan Pengecualian atas LKPP Tahun Jakarta, Selasa (11 Juni 2013) Memenuhi Pasal 17 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Ketua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan seiring

BAB I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 22 tahun 1999 dan Undang- Undang No. 25 tahun 1999 oleh pemerintah, mengenai Pemerintah Daerah dan Perimbangan Keuangan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua,

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua, Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua, Puji dan syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas RahmatNya pada pagi hari ini, untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini bukan hanya orang-orang dari bidang akuntansi yang dapat memahami laporan

BAB I PENDAHULUAN. ini bukan hanya orang-orang dari bidang akuntansi yang dapat memahami laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap kepala daerah, hal ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan uang negara sesuai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN KATA PENGANTAR. Pokok-Pokok Pemeriksaan BPK Selama Semester II Tahun

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN KATA PENGANTAR. Pokok-Pokok Pemeriksaan BPK Selama Semester II Tahun Badan Pemeriksa Keuangan DAFTAR ISI IHPS II Tahun 2012 i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN KATA PENGANTAR i ii iv v vii Pokok-Pokok Pemeriksaan BPK Selama Semester II Tahun 2012 1 BAB

Lebih terperinci

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SIARAN PERS Terjadi Peningkatan Kualitas dalam Penyajian Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga LKPP 2009 Wajar Dengan Pengecualian Jakarta, Selasa (1 Juni 2009) Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2017

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2017 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2017 Dasar Hukum Pemeriksaan Lingkup dan Tanggung Jawab Tujuan Pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia mulai menerapkan otonomi daerah setelah berlakunya Undang-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia mulai menerapkan otonomi daerah setelah berlakunya Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mulai menerapkan otonomi daerah setelah berlakunya Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang selanjutnya telah digantikan oleh Undang- Undang Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah wajib bertanggung jawab untuk melaporkan segala kegiatan yang diselenggarakan. Bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Informasi akuntansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi sektor publik merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Informasi akuntansi digunakan dalam

Lebih terperinci

Jakarta, Oktober 2017 Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii

Jakarta, Oktober 2017 Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya, sehingga penyusunan dan penyajian buku Ringkasan dan Telaahan terhadap Hasil Pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemeriksaan laporan keuangan/auditing secara umum adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemeriksaan laporan keuangan/auditing secara umum adalah suatu proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemeriksaan laporan keuangan/auditing secara umum adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. agar menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini tuntutan masyarakat semakin meningkat atas pemerintahan yang baik. Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus ditingkatkan agar menghasilkan

Lebih terperinci

PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.189, 2016 KEUANGAN. APBN. Tahun 2015. Pertanggungjawaban. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5930) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR 73/DPD RI/IV/2012 2013 TENTANG PERTIMBANGAN TERHADAP TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SEMESTER II TAHUN 2012 JAKARTA 2013 KEPUTUSAN NOMOR 73/DPD RI/IV/2012 2013

Lebih terperinci

-2- Operasional, (v) Laporan Arus Kas, (vi) Laporan Perubahan Ekuitas, dan (vii) Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Realisasi APBN menggambarkan p

-2- Operasional, (v) Laporan Arus Kas, (vi) Laporan Perubahan Ekuitas, dan (vii) Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Realisasi APBN menggambarkan p TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN. APBN. Tahun 2016. Pertanggungjawaban. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 191) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

ANALISA TERHADAP OPINI DISCLAIMER BPK-RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP) TAHUN 2007

ANALISA TERHADAP OPINI DISCLAIMER BPK-RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP) TAHUN 2007 ANALISA TERHADAP OPINI DISCLAIMER BPK-RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP) TAHUN 2007 Abstrak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kembali memberikan opini disclaimer atas Laporan Keuangan Pemerintah

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN DALAM RANGKA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KEPADA DPRD KABUPATEN DOMPU DAN BUPATI DOMPU TANGGAL 27 JUNI 2011 Assalamu alaikum Warahmatullahi

Lebih terperinci

No Pemerintahan (SAP) berbasis akrual dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis ak

No Pemerintahan (SAP) berbasis akrual dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis ak TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5930 KEUANGAN. APBN. 2015. Pertanggungjawaban. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia 2016 Nomor 189). PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 4/DPD RI/I/2013-2014 PERTIMBANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Hasil Pemeriksaan atas LKPP Tahun 2011 Wajar Dengan Pengecualian Jakarta, Selasa (29 Mei 2012) Memenuhi Pasal 17 Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas,

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak berlakunya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, setiap pengelola keuangan daerah harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban

Lebih terperinci

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN OPINI BPK ATAS LKPD DAERAH ACEH

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN OPINI BPK ATAS LKPD DAERAH ACEH MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN OPINI BPK ATAS LKPD DAERAH ACEH Dosen Pengampu : H. Sutrisno, SE, M.Si. Disusun Oleh : 1. Qomariyah (12030086) 2. Arum widiharti (12030090) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YPPI

Lebih terperinci

Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua

Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua SAMBUTAN DALAM RANGKA PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPADA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TOLIKARA, KABUPATEN SUPIORI DAN KABUPATEN MIMIKA

Lebih terperinci

SAMBUTAN BPK PADA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011

SAMBUTAN BPK PADA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011 SAMBUTAN BPK PADA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011 Yth. Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara Yth. Gubernur Sumatera Utara Yth.

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI INSPEKTORAT JENDERAL LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI INTEGRITAS, PROFESIONAL, SEJAHTERA

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2015 Komplek Pasar Wisata Kedensari Tanggulangin Sidoarjo Jawa Timur DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar

Lebih terperinci

I. UMUM. Saldo...

I. UMUM. Saldo... PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2010 I. UMUM Dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan negara mensyaratkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan

Lebih terperinci

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI Laporan Keuangan Audited Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012 Jalan Purnawarman Nomor 99, Kebayoran Baru Jakarta DAFTAR ISI Kata

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN PROVINSI RIAU BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr, Wb Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Assalamualaikum Wr, Wb Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN PROVINSI RIAU BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN TAHUN ANGGARAN 2008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan birokrat

BAB I PENDAHULUAN. kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan birokrat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan birokrat

Lebih terperinci

BPK Memberikan Opini WDP untuk LKPD TA 2014 Pemprov NTT

BPK Memberikan Opini WDP untuk LKPD TA 2014 Pemprov NTT BPK Memberikan Opini WDP untuk LKPD TA 2014 Pemprov NTT www.timorexpress.com Kupang, beritalima Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menghargai berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi NTT dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di tingkat pusat maupun daerah mendorong dilakukannya perbaikan kinerja. Pemerintah sebagai

Lebih terperinci

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (065) LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 44 Jakarta Selatan 12190 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara.tata kelola pemerintahan yang baik (Good

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara.tata kelola pemerintahan yang baik (Good BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Penyelenggaraan pemerintahan yang baik merupakan suatu tuntutan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.tata kelola pemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN Grafik 1.Perkembangan Jumlah Temuan BPK Atas LKPP Tahun

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN Grafik 1.Perkembangan Jumlah Temuan BPK Atas LKPP Tahun CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2011 BPK memberikan opini wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2011. Opini tersebut diberikan terkait dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak diberlakukannya otonomi daerah pemerintah diberikan kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan semua urusan pemerintah. Perubahan pada sistem pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara periodik (Mardiasmo, 2006, hal 17). Pemerintah harus mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara periodik (Mardiasmo, 2006, hal 17). Pemerintah harus mampu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan Pemerintah yang baik (good governance), telah mendorong pemerintah untuk menerapkan akuntabilitas publik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam reformasi dibidang keuangan negara, perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintah yang transparan dan akuntabel menjadi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN Badan Pemeriksa Keuangan IHPS I Tahun 2013 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv BAB 1 Gambaran Umum Pemeriksaan Keuangan 1 BAB 2 Resume Pemeriksaan Keuangan Semester

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah yang ada, wajib bertanggung jawab untuk melaporkan segala kegiatan yang dilselenggarakan. Bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 30 Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 30 Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Pasal 30 Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI)

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan atas informasi keuangan yang informatif

BABl PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan atas informasi keuangan yang informatif BABl., PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan atas informasi keuangan yang informatif semakin meningkat, baik di sektor privat maupun di sektor publik. Untuk itu penyajian laporan keuangan

Lebih terperinci

INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR IM 8 TAHUN 2011 TENTANG TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ( BPK ) ATAS LAPORAN KEUANGAN

INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR IM 8 TAHUN 2011 TENTANG TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ( BPK ) ATAS LAPORAN KEUANGAN INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR IM 8 TAHUN 2011 TENTANG TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ( BPK ) ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat di dunia memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA w BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PROVINSI JAMBI PADA ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2008 TANGGAL

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT DINAS TENAGA KERJA 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Laporan Keuangan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED Jl. Veteran 17 18 Jakarta 10110 I. PENDAHULUAN Berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan 1 Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan Disampaikan oleh: Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti Pada Rapat Koordinasi Pengawasan 2 Februari 2017 1. PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2017, No dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK); c. bahwa sesuai ketentuan Pasal 3 ayat (2), Pasal 30, dan Pasal 32 Undang-U

2017, No dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK); c. bahwa sesuai ketentuan Pasal 3 ayat (2), Pasal 30, dan Pasal 32 Undang-U No.191, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. APBN. Tahun 2016. Pertanggungjawaban. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6113). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.247, 2014 KEUANGAN. APBN. Pertanggungjawaban. Pelaksanaan. Tahun Anggaran 2013 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5590) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG ' SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 4/PMK.06/2013 ' TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Daerah di Indonesia saat ini masih berupaya meningkatkan reformasi pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK PADA ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2015 SURABAYA, 13

Lebih terperinci

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan sektor publik merupakan posisi keuangan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan sektor publik merupakan posisi keuangan penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan sektor publik merupakan posisi keuangan penting yang berasal dari transksi-transaksi yang dilakukan oleh organisasi sektor publik. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance Government) telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Lebih terperinci

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAN ASET HASIL PEMBANGUNAN UNTUK PENCAPAIAN OPINI YANG LEBIH BAIK

PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAN ASET HASIL PEMBANGUNAN UNTUK PENCAPAIAN OPINI YANG LEBIH BAIK PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAN ASET HASIL PEMBANGUNAN UNTUK PENCAPAIAN OPINI YANG LEBIH BAIK Abdul Rifa'i Sholeh Kepala Auditorat 1.C pada Auditorat Keuangan Negara 1 BPKRI Tata Kelola Pembangunan Planning

Lebih terperinci

HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 DAN PROBLEMATIKANYA

HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 DAN PROBLEMATIKANYA HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 DAN PROBLEMATIKANYA Disampaikan oleh: Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti Pada Rakor Itjen 4 Februari 2016 PEMBAHASAN 1 HASIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu dasar penting dalam pengambilan keputusan. Steccolini (2002;24) mengungkapkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. satu dasar penting dalam pengambilan keputusan. Steccolini (2002;24) mengungkapkan bahwa : 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan sistem politik, sosial, dan kemasyarakatan serta ekonomi yang dibawa oleh arus reformasi, telah menyebabkan tuntutan yang beragam tentang pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 1. Dasar Hukum dan Tugas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang terbentuk berdasarkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi di Indonesia setidaknya telah mengeluarkan dua undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi di Indonesia setidaknya telah mengeluarkan dua undangundang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia setidaknya telah mengeluarkan dua undangundang yang sangat penting dalam sistem ketatanegaraan, khususnya sistem pemerintah pusat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat umum (Ritonga, 2012:173). Aset tetap dapat diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat umum (Ritonga, 2012:173). Aset tetap dapat diklasifikasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aset tetap pada hakikatnya diartikan sebagai aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan atau satu periode akuntansi untuk digunakan

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Mataram, 25 Mei 2012 Nomor Lampiran Perihal 138/S/XIX.MTR/05/2012 1 (satu) berkas Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan single-entry. Sistem double-entry baru diterapkan pada 2005 seiring

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan single-entry. Sistem double-entry baru diterapkan pada 2005 seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan akuntansi di Indonesia, khususnya sektor publik berjalan sangat lambat. Sampai dengan tahun 2004 Indonesia masih menggunakan sistem pencatatan single-entry.

Lebih terperinci

3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyampaikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut:

3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyampaikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut: TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasution (2007) menyatakan beberapa kelemahan yang ditemukan pada

BAB I PENDAHULUAN. Nasution (2007) menyatakan beberapa kelemahan yang ditemukan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasution (2007) menyatakan beberapa kelemahan yang ditemukan pada sistem keuangan yang diterapkan Indonesia pada masa orde baru yaitu: (1) kelemahan dalam design

Lebih terperinci

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Keputusan BPK RI Nomor : /K/I-XIII./ / Tanggal: September Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BULETIN TEKNIS NOMOR 0 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH 0 0 0 WTP WDP TW

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penyetoran. PNBP. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) I. Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah wujud dari pengelolaan keuangan negara yang merupakan instrumen bagi Pemerintah untuk mengatur

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5341 KEUANGAN NEGARA. Pertanggungjawaban. APBN 2011. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 178) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan sektor publik di Indonesia sekarang ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat kepada para penyelenggara pemerintahan. Salah satu yang menjadi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.154, 2013 KEUANGAN NEGARA. Pertanggungjawaban. Pelaksanaan. APBN. 2012. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5447) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses penyusunan laporan keuangan merupakan proses terpenting dari suatu organisasi untuk mengetahui bagaimana kinerja atau eksistensi suatu organisasi dalam

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengelolaan

Lebih terperinci