Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dimana menekankan tentang analisis framing oleh dua media mengenai suatu kasus. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk meneliti pembingkaian yang dilakukan oleh koran Jawa Pos mengenai kasus kematian aktifis Salim Kancil. Jenis penelitian yang digunakan penelitian kualitatif deskriptif. Deskritif khususnya untuk mengemukakan pokok-pokok yang akan diteliti. Kata deskriptif sendiri berasalah dari bahasa Inggris descriptive yang bearti bersifat menggambarkan atau melukiskan dalam arti sebernarnya data-data penelitian yang didapatkan di lapangan (Usman, 2009: 129) Unit Amatan dan Unit Analisis Peneliti menetapkan yang menjadi unit amatan dalam penelitian ini adalah Koran Jawa Pos edisi nasinal yang memuat berita mengenai Salim Kancil edisi 27 September 10 Oktober Karena dua minggu setelah kejadian perkara, kasus ini tengah hangat diperbincangkan masyarakat. Untuk itu penulis ingin melihat media membingkai kasus yang tengah hangat di masyarakat. Sedangkan unit analisis adalah analisis framing pada koran Jawa Pos yang memuat berita mengenai Salim Kancil edisi 27 September 10 Oktober Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah beberapa berita pada Koran Jawa Pos Edisi 27 September 10 Oktober Terdapat alasan pemilihan koran Jawa Pos yaitu : a. Pertimbangan metodologis, Jawa Pos merupakan koran nasional yang sudah memiliki cabang di masing-masing daerah di nusantara yaitu 16

2 Radar. Selain itu letak kantor Jawa Pos yang berada di Surabaya serta tempat kejadian perkara di Lumajang yang masih merupakan satu provinsi Jawa Timur. b. Pertimbangan praktis, koran ini mudah didapatkan untuk dijadikan sumber penelitian. Salah satu di perpustakaan pusat Universitas Kristen Satya Wacana Metode Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan sebagainya. Dengan demikian, penelitian ini termasuk studi pustaka di mana teknik pengumpulan datanya melalui sumber-sumber dokumen, catatan yang mengandung petunjuk tertentu. Bisa disebutkan bahwa penulis mengolah data dari berbagai literatur, buku, jurnal, surat kabar dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan topik penelitian Jenis Data Data Sekunder Data ini diperoleh dari buku maupun literatur yang tersedia, lalu studi pustaka serta jurnal yang telah diteliti orang lain sebelumnya untuk mendukung penelitian. Data Primer Data ini diperoleh melalui koran Jawa Pos yang memuat berita mengenai Salim Kancil edisi 27 September 10 Oktober Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat menemukan tema dan dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data 17

3 (Moleong, 2001: 103). Miles dan Heberman membagi tiga bagian analisis data. Yaitu reduksi data yang merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan pada data kasar di lapangan. Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi yang memungkinkan untuk menarik kesimpulan dan tindakan. Serta penarikan keputusan dan verifikasi yang merupakan tahapan akhir penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Model ini menganggap bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide. Frame merupakan suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita ke dalam teks secara keseluruhan. Pan Kosicki sendiri membagi pendekatan framing mereka menjadi empat bagian. Alasan peneliti memilih menggunakan metode ini dikarenakan metode ini yang paling popular dan banyak digunakan. Selain itu, Model Analisis Framing Pan dan Kosicki lebih lengkap dikarenakan dalam proses analisisnya mencakup konsepsi psikologis dan konsepsi sosiologis dimana dalam analisis framing yang lainnya tidak terdapat kedua konsepsi tersebut. Pan dan Kosicki membuat suatu model yang mengintegrasikan secara bersama-sama konsepsi psikologis yang melihat frame semata sebagai persoalan internal pikiran dengan konsepsi sosiologis yang lebih tertarik melihat frame dari sisi bagaimana lingkungan sosial dikonstruksi seseorang. Selain hal itu, dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian tentang framing berita dari Koran dimana dalam analisis Framing Pan dan Kosicki, proses analisanya sangat mendetail dan sangat cocok digunakan untuk menganalisa Koran. Berikut adalah model analisis framing Pan dan Kosicki : 18

4 Tabel 3.1. Kerangka Framing Pan Kosicki Struktur Perangkat Framing Unit yang diamati Sintaksis 1. Skema berita Headline, lead, latar informasi, kutipan, sumber, pernyataan, penutup. Skrip 2. Kelengkapan berita 5W+1H Tematik Retoris 3. Detail 4. Maksud kalimat 5. Nominalisasi 6. Koherensi 7. Bentuk kalimat 8. Kata ganti 9. Leksikon 10. Grafis 11. Metafor 12. Pengandaian Paragraf, proposisi Kata, Idiom, gambar/foto, grafik Pan dan Kosicki membagi framing menjadi empat struktur. Pertama adalah sintaksis. Dalam hal ini dilihat bagaimana wartawan menyusun kata atau frasa dalam suatu kalimat. Bisa juga disebut cara menyusun suatu skema berita. Struktur ini mengamati headline yang dipilih oleh jurnalis sebai berita utama yang akan dihadirkan dalam suatu episode. Lead, yang melihat bagaimana seorang wartawan membuka suatu pemberitaan tertentu. Sumber dan kutipan, siapa yang terpilih untuk menjadi narasumber, dan bagian mana yang lebih ditonjolkan dari suatu hasil wawancara. Struktur kedua adalah skrip yang melihat cara wartawan mengemas atau mengisahkan suatu berita. Serta dilihat juga kelengakapan bahan utama dalam suatu berita, yaitu 5W+1H. What, apa yang tengah terjadi saat itu. Who atau siapa yang terlibat dalam suatu kejadian. When, kapan kejadian itu terjadi. Where, dimana lokasi kejadian. Why, mengapa kejadian itu bisa terjadi dan How, bagaimana kronologis dari suatu kejadian. Selanjutnya dilirik tematik, hampir sama dengan skrip. Bedanya 19

5 tematik melihat pemilihan kata dan cara wartawan menuliskan fakta tersebut. Seperti detail berita yang ditulis. Koherensi, apakah seorang wartawan akan menulis secara sebab-akibat atau penjelas maupun koherensi pembeda. Bentuk kalimat yang digunakan serta kata ganti untuk menerangkan suatu fakta. Terakhir dilihat struktur retoris dari suatu berita. Retoris juga melihat kosakata atau leksikon dalam suatu kalimat atau paragraf. Bisa juga metafora atau pemakaian kata yang digunakan dengan melukiskan ke hal lain, seperti tulang punggung untuk pencari nafkah. Serta foto atau grafis yang dipilih untuk ditampilkan. 20