AIA Financial. Menjembatani Kesenjangan Proteksi, Melindungi Indonesia. Hasil survei AIA Financial terhadap tingkat proteksi masyarakat Indonesia
|
|
- Verawati Sudjarwadi
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AIA Financial Menjembatani Kesenjangan Proteksi, Melindungi Indonesia Hasil survei AIA Financial terhadap tingkat proteksi masyarakat Indonesia
2 Erika Sulistianti termenung sendirian di sudut meja makan rumahnya. Seratus hari yang lalu, suaminya mendadak kesakitan sambil memegang dadanya di seberang meja itu. Meski sang suami, yang bekerja di eksplorasi pertambangan itu sudah lama menderita penyakit jantung, dia tetap optimistis bisa melewati dan melawan penyakit mematikan ini. Seperti pemeriksaan rutin biasanya, pagi itu Erika segera mendatangi rumah sakit yang terdekat dari rumahnya untuk mendapatkan nomor antrian, sedangkan sang suami menunggu di rumah untuk dijemput kembali. Malangnya, ketika tiba di rumah, harapannya pupus, sang suami sudah menghembuskan nafasnya yang terakhir. Peristiwa itu seolah masih segar dalam ingatannya sesegar air yang mengalir dari sudut langit-langit rumahnya yang bocor di pojok belakang. Siapa yang mengira suaminya bakal begitu cepat meninggalkannya. Dia harus mengatur ulang hidupnya, termasuk mencari tukang untuk membetulkan atap rumahnya. Santunan dari kantor sang suami mulai terasa menipis. Simpanannya sedikit demi sedikit makin terkikis. Walau dia juga bekerja, tetapi tahun depan kedua putrinya yang berusia 14 dan 17 tahun akan mengikuti ujian masuk SMA dan perguruan tinggi. Tentu biayanya tidak sedikit. Seketika terlintas dalam benaknya, bagaimana kalau dirinya tiba-tiba dipanggil juga oleh yang Maha Kuasa. Siapa yang akan menopang hidup kedua putrinya?
3 1 Pendahuluan : Membangun kesadaran berasuransi Memprediksi masa depan bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi jika masa depan itu berhubungan dengan proteksi atas perlindungan diri dan dana cadangan. Tak ada satu orang pun yang ingin menyongsong masa depan dengan kesusahan atau kemalangan. Ironisnya, tidak banyak orang yang sadar bahwa masa depan itu serba tidak pasti sehingga risiko itu seharusnya dikalkulasi sejak dini. Survei yang digagas oleh AIA Financial, bekerja sama dengan MarkPlus Insight pada 2011, menemukan fakta bahwa tiga dari lima orang Indonesia tidak punya persiapan jika menghadapi risiko kesehatan atau kematian. Bukan hanya dana cadangan untuk berjaga-jaga, mereka juga tidak melindungi dirinya dan keluarganya dengan asuransi apabila menghadapi musibah yang tak terduga. Hanya 17,5 persen orang Indonesia di kota-kota besar yang sudah memiliki asuransi jiwa. Sedangkan secara nasional, hanya 16 persen orang Indonesia yang sudah memiliki asuransi jiwa (Perasuransian Indonesia 2009, Bapepam-LK). Sangat sedikit orang Indonesia yang mempunyai asuransi jiwa. Salah satu penyebabnya adalah, karena asuransi masih dianggap sebagai barang mewah. Asuransi dianggap sebagai sebuah barang ideal yang dicita-citakan dan diharapkan dapat diraih seiring dengan meningkatnya pendapatan. Padahal semakin hari biaya pengobatan semakin mahal. Berdasarkan Global Medical Trends Survey Report 2011 dari Towers Watson, biaya pengobatan di Indonesia telah meningkat 10 hingga 14 persen dalam tiga tahun terakhir. Biaya ini akan terus meningkat dalam lima tahun ke depan seiring dengan makin berkembangnya pemakaian teknologi pengobatan baru yang ikut mendongkrak biaya jasa kesehatan secara keseluruhan. Kekeliruan persepsi tentang asuransi mungkin tak harus terjadi seandainya informasi yang kita terima cukup lengkap. Hingga kini, masih banyak orang yang menggantungkan masa depannya kepada nasib semata. Maka, setelah meluruskan kekeliruan ini barulah kita dapat memulai membangun kesadaran betapa pentingnya menyiapkan diri menghadapi kemungkinan yang tak pasti di masa depan.
4 Kesenjangan Perlindungan dan Kekeliruan Persepsi Meski sudah memiliki asuransi, namun belum tentu kita sudah bebas dari persoalan karena ternyata proteksinya tidak mencukupi. Apalagi mereka yang tidak dilindungi asuransi atau tidak memiliki dana cadangan. Berapa perkiraan dana yang kita bayangkan dapat melindungi keluarga dari risiko kesehatan, kecelakaan yang menyebabkan cacat permanen, hingga kematian? Bagaimana kalau asuransi atau simpanan uangnya tak memadai? Pengetahuan soal besarnya kesenjangan antara perkiraan kebutuhan dan perlindungan yang tersedia sangat berguna dalam menganalisa kondisi masyarakat. Berdasarkan pengetahuan ini kita dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang kebutuhan dasar asuransinya. Hasil studi AIA Financial ini juga menyimpulkan bahwa perkiraan risiko yang dirasakan rata-rata keluarga Indonesia di kota-kota besar nilainya secara total mencapai Rp 137 juta. Kebutuhan proteksi paling banyak terserap untuk menghadapi kematian, yaitu sebesar Rp 53 juta, lalu cacat permanen akibat kecelakaan Rp 36 juta, penyakit berat Rp 35 juta, dan penyakit ringan Rp 13 juta. Tetapi, dengan tingkat inflasi rata-rata per tahun sekitar 6,5 persen harga pangan, tagihan listrik, perbaikan rumah, biaya kesehatan dan pendidikan yang meningkat setiap tahunnya justru dalam kenyataannya, total nilai risiko ini akan jauh lebih besar dari yang bisa kita bayangkan atau perhitungkan sekarang. Oleh karena itu, kebutuhan proteksi dalam kondisi nyata pasti lebih besar daripada temuan hasil survei tersebut. Perkiraan total nilai risiko berbeda jika kita memilah antara responden yang memiliki asuransi dengan yang tidak memiliki asuransi. Mereka yang memiliki asuransi punya perkiraan nilai risiko hampir mencapai Rp 380 juta, sedangkan yang tidak memiliki asuransi hanya sebesar Rp 86 juta.
5 3 Sedangkan dana cadangan yang tersedia untuk melindungi keluarga dari musibah di masa depan rata-rata hanya mencapai Rp 6 juta. Bagi mereka yang memiliki asuransi, dana cadangannya hampir mencapai Rp 25 juta, namun yang tidak memiliki asuransi simpanannya rata-rata hanya Rp 2 juta. Mereka yang memiliki asuransi secara relatif sudah punya kesadaran betapa penting mengantisipasi setiap kejadian yang tak terduga di masa depan. Mereka juga sudah dapat memperkirakan berapa nilai kebutuhan proteksi yang seharusnya tersedia. Karena itu, perkiraan nilai risiko dan alokasi dana untuk berjaga-jaga jauh lebih tinggi. Di sisi lain, mereka yang tidak punya asuransi seringkali menganggap asuransi itu hanyalah beban di sisi sumber daya keuangannya. Fakta membuktikan, hampir 1 dari tiga responden yang tidak punya asuransi mengatakan tak punya uang untuk membelinya. Sementara, satu dari sepuluh orang hanya pasrah saja pada nasibnya. Bagi yang memiliki asuransi, persepsi nilai kebutuhan proteksi mereka adalah 4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak memiliki hal ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan tingkat kesadaran atas risiko di masa depan. Kembali ke ilustrasi kejadian yang dialami Erika di awal tulisan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa meski ada dana cadangan, ternyata tetap tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya, termasuk membayar berbagai tagihan, berobat ke rumah sakit, atau menjamin masa depan anaknya. Ada tiga kemungkinan penyebabnya: pendapatan rendah, kebutuhan finansial yang semakin meningkat, atau salah memperkirakan total nilai risikonya sejak awal, sehingga dana cadangannya tidak cukup.
6 Survei yang sama menemukan kesenjangan antara kebutuhan proteksi dengan dana yang tersedia, baik itu dari asuransi atau dana cadangan dengan rata-rata sebesar Rp 106 juta atau 77 persen dari perkiraan total nilai risiko. Mengingat rata-rata penghasilan keluarga yang tak sampai Rp 5 juta per bulannya dan dana cadangan Rp 6 juta, keluarga yang ditinggalkan harus mencari bantuan finansial kurang lebih 20 kali dari penghasilan mereka apabila musibah tiba-tiba terjadi. Hal ini tentu mencerminkan sulitnya mengatasi kesenjangan proteksi tersebut. Hanya dengan memproteksi diri dan keluarga melalui asuransi, maka kesenjangan dapat ditutup dan mampu memberikan jaminan keuangan bagi anggota keluarga yang ditinggalkan. Mereka yang memiliki asuransi menilai risiko masa depan lebih tinggi, yaitu sebesar Rp 210 juta. Sedangkan, mereka yang tidak memiliki asuransi menilai risiko masa depan sebesar Rp 86 juta. Bagi yang memiliki asuransi mempunyai kesenjangan proteksi sebesar 55 persen, sementara yang tidak adalah sebesar 98 persen. Hal ini menunjukkan betapa riskan hidup mereka yang tak memiliki asuransi. Selain lebarnya kesenjangan, perkiraan mereka tentang nilai risiko juga terlalu kecil dibanding kebutuhan aktual. Angka kesenjangan perlindungan secara nasional untuk mereka yang sudah memiliki asuransi adalah Rp triliun. Kesenjangan proteksi bagi mereka yang tidak memiliki asuransi mencapai Rp triliun. Dengan memperhitungkan penduduk Indonesia yang mencapai 237 juta jiwa dan rata-rata jumlah anggota keluarga empat jiwa, maka total kesenjangan proteksi seluruh keluarga Indonesia diperkirakan mencapai Rp triliun. Angka ini mendekati hasil survei Swiss Re 2010 yang menyatakan kesenjangan proteksi di Indonesia mencapai Rp triliun atau US$ 711 miliar (dengan kurs 1 US$ = Rp 8.900).
7 5 Dapat dipastikan keluarga yang tidak memiliki asuransi akan mengalami penurunan standar kualitas hidup jika tiba-tiba mengalami musibah, kecuali mereka melakukan perubahan yang mendasar. Belanja asuransi seharusnya menjadi kebutuhan dan prioritas lebih tinggi dalam daftar pengeluaran. Masyarakat Indonesia memiliki tanggung jawab kepada keluarga dan diri mereka sendiri, untuk menentukan prioritas dan memastikan bahwa keuangan keluarga sudah seimbang, meliputi tingkat cakupan asuransi jiwa yang memadai. Persepsi bahwa asuransi itu mahal dan tidak terjangkau tidaklah benar, dan hal ini haruslah diperbaiki. Sebagai contoh, seorang pengajar di sebuah lembaga pendidikan, berusia 38 tahun, sudah menikah, tidak merokok, punya dua orang anak. Beliau bisa mulai memproteksi diri dari risiko kematian akibat kecelakaan, dengan hanya membayarkan premi yang nilainya tidak lebih dari harga semangkuk mi instan setiap bulannya. Asuransi seharusnya tidak dipandang sebagai beban pada sumber daya keuangan apabila kita mampu merencanakan keuangan dengan baik. Asuransi bukan beban tetapi aset; ini adalah perlindungan bagi kita dan keluarga yang bisa diandalkan terutama jika musibah terjadi. Kata asuransi dan terjangkau seyogyanya berjalan beriringan. Untuk itu, informasi yang tepat dan lengkap penting ditekankan oleh seluruh pelaku industri asuransi.
8 Dinamika Berasurasi di Kota-kota Besar Perbedaan pola perilaku, budaya dan biaya hidup di antara kota-kota dapat mempengaruhi persepsi orang berasuransi dan tingkat kesadaran menghadapi musibah yang tak terduga. Walau begitu, hasil studi AIA Financial tidak menemukan pola yang teratur yang menjadi ciri khusus satu kota tertentu. Survei menyimpulkan, hanya bagian kecil saja responden yang membeli sendiri perlindungan asuransinya. Kebanyakan responden mendapat perlindungan asuransi dari kantornya masing-masing. Yang cukup melegakan adalah besarnya kesadaran mereka yang sudah memiliki asuransi di semua kota yang disurvei untuk memproteksi juga pasangan dan anak-anaknya, dan tidak semata untuk dirinya sendiri saja. Responden yang tinggal di Jakarta, Semarang, dan Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) umumnya mendapat asuransi dari kantornya hanya untuk perlindungan kematian. Sedangkan perlindungan untuk penyakit kritis seperti jantung, tumor, diabetes atau stroke, mereka membelinya sendiri secara terpisah. Secara umum responden di kota-kota ini lebih banyak yang hanya memproteksi diri dan keluarganya dari penyakit umum dan kecelakaan yang menyebabkan cacat. Di Jakarta dan Bodetabek, separuh responden sudah memiliki asuransi atau tabungan untuk memproteksi risiko kesehatan dan kematian. Sedangkan di Surabaya, Palembang dan Balikpapan, tidak banyak responden yang memiliki tabungan atau melindungi dirinya dengan asuransi kesehatan, jika dibandingkan dengan kota lainnya. Responden yang memiliki jumlah simpanan khusus atau asuransi yang nilainya terbesar berasal dari Makassar, Medan, Semarang dan Palembang. Kesadaran betapa perlunya memiliki asuransi atau dana simpanan mendapat perhatian yang serius bagi responden di Makassar, Medan, Palembang, Jakarta dan Semarang dengan mengalokasikan dana yang lebih besar untuk kebutuhan itu. Sebaliknya, responden di Balikpapan, Yogyakarta dan Bandung termasuk yang paling sedikit alokasi finansialnya. Alokasi yang kecil untuk responden di Yogyakarta dan Balikpapan ini sejalan dengan perkiraan jumlah kebutuhan mereka untuk memproteksi diri dan keluarganya yang juga paling kecil di antara kota lainnya.
9 7 Di sisi lain, di antara mereka yang tidak memiliki asuransi, kebutuhan proteksinya yang nilainya paling tinggi berada di Bodetabek yang mencapai Rp 212 juta. Tetapi secara umum mereka yang tidak memiliki asuransi sesungguhnya adalah orang-orang yang paling rendah kesadarannya tentang perlunya dana yang cukup untuk menghadapi musibah yang tak terduga. Kesadaran responden tentang risiko dan kerugian finansial di masa depan juga berbeda-beda di antara kota-kota. Responden di Jakarta, Bodetabek, dan Palembang dapat menilai risikonya lebih tinggi ketimbang mereka yang tinggal di Yogyakarta, Malang, Bandung dan Cirebon. Kesenjangan asuransi, tanpa memasukkan uang tabungan, yang terbesar berada di Balikpapan (88 persen), Jabodetabek (86 persen), Bandung (85 persen), dan Surabaya (83 persen). Sebaliknya kesenjangan asuransi yang paling rendah berada di Makassar (51 persen) dan Semarang (66 persen). Sementara itu, apabila uang tabungan responden ikut kita perhitungkan, maka kesenjangan proteksi yang paling tinggi berada di Balikpapan (89 persen) dan Jabodetabek (sekitar 84 persen). Minat membeli asuransi juga berbeda di antara kota-kota. Beberapa responden yang tinggal di Bandung dan Makassar tertarik membeli asuransi untuk melindungi diri dan keluarganya dari risiko penyakit umum, juga untuk proteksi penyakit kritis dan kematian. Sebaliknya, mereka yang tidak berminat membeli asuransi kebanyakan karena alasan tidak punya uang berasal dari Semarang, Surabaya, Medan, Cirebon, Yogyakarta dan Balikpapan. Responden yang beralasan kurang informasi paling besar persentasenya berasal dari Malang, Makassar dan Bandung.
10 Kami Sudah Bergerak, tapi Mari Kita Bergerak Lebih Cepat Masyarakat Indonesia perlu merencanakan persiapan bagi tanggungan mereka. Cara termudah untuk melakukannya adalah cukup dengan bertanggung jawab melindungi diri sendiri. Sehingga, orang yang dicintai dapat melanjutkan sisa hidupnya tanpa kesulitan keuangan karena ketidakhadiran pencari nafkah atau ketika pencari nafkah mengalami cacat permanen. Sebagai sebuah komunitas, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa semua orang Indonesia dilindungi. Ketika anggota masyarakat mengalami kejatuhan dan tak berdaya karena cakupan manfaat asuransinya tidak mencukupi, kita ikut menderita. AIA Financial, sebagai sebuah perusahaan asuransi dapat berbagi keahlian dan pengetahuan, namun tentu tidak bisa melakukannya sendirian. Kita membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat Indonesia untuk ikut bertanggung jawab atas kesenjangan perlindungan dengan bertindak menjembatani keadaan ini sedini mungkin. Kita juga perlu bekerja sama dengan organisasi publik dan swasta yang potensial sebagai pemangku kepentingan dalam mendidik secara terus-menerus masyarakat Indonesia tentang mendapatkan perlindungan asuransi jiwa yang memadai. Lebih dari itu semua, kita membutuhkan tingkat keterlibatan langsung dari negara yang sesuai dan kami berharap dapat berdiskusi mendalam dengan instansi pemerintah terkait. Bersamasama, kami ingin membantu membuat masa depan Indonesia lebih aman.
11 9 Banyak orang Indonesia tak cukup perlindungannya. Kami berharap ini tidak berlangsung lama. Melalui lokakarya pendidikan, acaraacara pameran, seminar dan instrumen keuangan, AIA Financial ingin memperlihatkan apresiasi yang lebih pada kebutuhan proteksi yang cukup dan bagaimana mencapainya. Kami memiliki jaringan, dan konsultan keuangan AIA Financial dapat membantu memberikan pemahaman dan kesadaran di dalam masyarakat. AIA Financial berusaha berperan aktif dalam menanggulangi situasi kesenjangan perlindungan ini dan berkomitmen memenuhi kebutuhan proteksi dan tabungan masyarakat Indonesia secara lintas generasi. Pada saat yang sama, kami mendorong masyarakat Indonesia untuk memainkan peran lebih aktif dalam menjembatani kesenjangan perlindungan mereka.
12 Lima Cara Mudah Mencapai Proteksi Optimum Mengetahui cakupan proteksi Anda. Setiap tahun biaya kesehatan terus meningkat. Anda perlu mengetahui berapa jumlah proteksi yang Anda miliki atau yang disediakan oleh kantor. Setelah itu apakah jumlah proteksi tersebut sudah mencukupi seluruh kemungkinan kebutuhan Anda di masa depan jika terjadi musibah yang tak diinginkan. Mengetahui prioritas Anda. Mulailah menyusun prioritas alokasi keuangan Anda. Mungkin Anda sudah mulai menabung dan memiliki dana cadangan. Namun menabung saja tidaklah cukup, karena bisa jadi dana yang ditabung akan habis apabila terjadi musibah. Dengan memiliki asuransi, Anda mempunyai proteksi yang cukup yang bisa diandalkan menghadapi risiko tak terduga di masa depan. Alokasikan dana untuk tabungan dan asuransi yang seimbang sehingga keduanya dapat saling mendukung. Mengetahui risiko Anda. Setiap individu punya risiko yang berbeda yang melekat pada diri dan lingkungannya, apakah itu di sekitar tempat kerja atau tempat tinggalnya. Orang yang bekerja di lokasi berbahaya punya risiko lebih tinggi ketimbang orang yang bekerja di rumah saja. Demikian juga dengan penyakit-penyakit bawaan atau yang pernah muncul dalam sejarah kesehatan keluarga. Bangunlah kesadaran tentang risiko diri sendiri. Ajarkan anak Anda untuk mengelola keuangan mereka. Ajarkan anak-anak Anda cara menyimpan dan mengelola keuangan mereka. Beri seseorang ikan, Anda sudah memberinya makan untuk hari ini. Ajarkan seseorang memancing, dan Anda sudah memberinya makan seumur hidup. Mereka akan tumbuh menjadi individu yang mandiri dan cerdas, yang secara efektif dapat mengelola keuangan mereka sendiri dan mendidik anak-anak mereka sendiri juga. Konsultasilah dengan ahli perencana keuangan di kantor perwakilan asuransi yang siap membantu Anda atau berdiskusi dengan keluarga dan teman yang paham soal keuangan untuk mengkaji kembali kebijakan keuangan Anda. Ini harus dilakukan setiap tahun atau ketika ada perubahan yang signifikan dalam hidup Anda seperti memutuskan menikah, memulai sebuah keluarga atau membeli rumah baru. Hal ini untuk memastikan bahwa secara keuangan Anda siap apabila menghadapi keadaan yang tidak menguntungkan.
13
14 Fakta - Fakta Penting Setiap orang Indonesia, 8 orang diantaranya terkena stroke. Stroke merupakan penyebab utama kematian pada semua umur, dengan proporsi 15,4%. Setiap 7 orang yang meninggal di Indonesia, 1 di antaranya karena stroke. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011). Kematian akibat penyakit tidak menular meningkat menjadi 59,5 persen pada 2007, dari sebelumnya 41,7 persen pada (Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Antara, 2011). 10 penyebab kematian di Indonesia menurut survei World Health Organization (2002) adalah jantung koroner, tuberkolosis, kelainan pembuluh darah, penyakit pernapasan, penyakit bayi baru lahir, penyakit paru-paru, kecelakaan lalu-lintas, diabetes mellitus, darah tinggi, diare. Biaya pengobatan kesehatan di Indonesia meningkat 10 hingga 14 persen dalam tiga tahun terakhir (Towers Watson 2011 Global Medical Trends). Rata-rata pendapatan keluarga yang disisihkan untuk menabung hanya 18 persen, sedangkan untuk asuransi hanya 10 persen. Padahal, biaya pengobatan tiap tahunnya terus meningkat. (AIA Financial protection gap survey bekerja sama dengan MarkPlus Insight, 2011). Kesenjangan proteksi kematian di Indonesia meningkat ratarata 11 persen per tahun (Swiss Re Mortality Protection Gap: Asia-Pacific 2011). Jumlah pemegang polis asuransi jiwa baru mencapai 38 juta unit, dengan total uang pertanggungan sebesar Rp triliun. (Perasuransian Indonesia 2009, Bapepam-LK).
15
16 AIA Financial Menara Matahari Lt. 8, Jl. Bulevar Palem Raya No. 7, Karawaci, Tangerang AIA Customer Care Hotline: AIA-FINANCIAL.CO.ID
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi", semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia dalam hidupnya selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan
Lebih terperinciKONTEN TENTANG AIA LATAR BELAKANG STUDI RANGKUMAN. HASIL TEMUAN PENTING Kualitas hidup Keamanan finansial Pensiun Keluarga dan pendidikan
Laporan Indonesia 2014 KONTEN TENTANG AIA LATAR BELAKANG STUDI RANGKUMAN HASIL TEMUAN PENTING Kualitas hidup Keamanan finansial Pensiun Keluarga dan pendidikan 4 6 8 10 12 16 18 20 LAPORAN INDONESIA TENTANG
Lebih terperinciDeni Wahyudi Kurniawan
Dukungan Masyarakat Indonesia Terhadap Kebijakan Pengendalian Tembakau dan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO-FCTC) Deni Wahyudi Kurniawan Disampaikan Pada Simposium
Lebih terperinciSUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA
SUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA Kadangkala jika kita menawarkan suatu program asuransi selalu orang katakan bahwa saya sudah punya asuransi, tetapi 70 persen yang menyatakan hal tersebut hanya
Lebih terperinciAccident & Health Hospital Income & Surgical Benefit
Accident & Health Hospital Income & Surgical Benefit Sakit apapun tidak jadi beban lagi. Mulai sekarang. Mengapa Saya perlu memiliki perlindungan ini? Saat Anda harus mendapat tindakan medis, apakah Anda
Lebih terperinciMenjadi Manajer Keuangan Keluarga
Ringkasan: Wanita biasa menjadi manajer keuangan dalam keluarga. Suami menyerahkan seluruh gajinya pada kita, dan kitalah yang jungkir balik mengurusnya. Sebagai manajer yang baik, kita harus tahu berapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut penelitian yang dilakukan oleh SPSS White paper (2010), anak perusahaan International Business Machines (IBM), nilai-nilai tentang kepuasan pelanggan sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asuransi bagi anggota keluarga memungkinkan kita untuk meminimalkan risiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul, dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak di dunia dan juga banyak dijumpai di
Lebih terperinciDapatkan Sekarang Juga Perlindungan Tambahan dengan Harga Terjangkau. Pilihan di Tangan Anda!
PROTECTION ASURANSI VOLUNTARY PLUS Dapatkan Sekarang Juga Perlindungan Tambahan dengan Harga Terjangkau. Pilihan di Tangan Anda! aia-financial.co.id PROTECTION ASURANSI VOLUNTARY PLUS ASURANSI VOLUNTARY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk terbesar ke-4 di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk terbesar ke-4 di dunia, dengan jumlah penduduk mencapai 253,60 juta jiwa, menjadikan Indonesia sebagai salah
Lebih terperinciAccident & Health Family Care
Accident & Health Keluarga bebas jalani aktifitas karena terlindungi. Mulai sekarang. Mengapa Saya perlu memiliki perlindungan ini? Pernahkah terbayang di benak Anda menghadapi musibah yang tidak terduga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Empat jenis utama penyakit tidak menular menurut World Health Organization (WHO) adalah
Lebih terperinciFinancial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?
Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Asuransi 3 02 Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? 5 5 03 Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? 6 7 04 Siapa yang Perlu Melakukan Perlindungan Asuransi? 8 Bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pola kehidupan manusia yang semakin maju pada saat ini akan mempengaruhi risiko yang akan terjadi pada kehidupan manusia itu sendiri. Risiko-risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungannya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan kali ini manusia membutuhkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya, manusia hanyalah ingin memenuhi tiga kebutuhan saja yaitu seperti sandang, pangan dan papan. Namun dengan meningkatnya kebutuhan manusia merubah perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tak tentu. ( Hasyim Ali, 1993:3) Asuransi terbagi menjadi dua, yaitu life insurance dan non life insurance.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan seseorang selalu berhadapan dengan resiko baik bagi kejiwaan, kesehatan maupun finansial. Salah satu usaha untuk mengatasinya ialah dengan mengalihkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui
Lebih terperinciZurich Proteksi 8. Perlindungan Terjangkau dengan Total Pengembalian Premi 108%
Zurich Proteksi 8 Perlindungan Terjangkau dengan Total Pengembalian Premi 108% Zurich Proteksi 8 Perlindungan Terjangkau dengan Total Pengembalian Premi 108% Zurich Topas Life mempersembahkan Zurich Proteksi
Lebih terperinciE. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain: 1. Ng et al (2014) dengan judul Cost of illness
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah kesehatan dunia karena di berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya peningkatan angka insidensi dan prevalensi
Lebih terperinciPAA HEBAT s/d 31 Januari 2018
PAA HEBAT s/d 31 Januari 2018 Latar Belakang Target Segmen Tidak Cocok Bagi Semua Bisa Terlindungi Contoh Ilustrasi Informasi Tambahan Menurut Anda? Pengajuan Mudah Perencanaan Sejak Dini Lebih Baik Menghitung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sedang mengalami beban ganda dalam menghadapi masalah penyakit, yang mana penyakit menular dan penyakit tidak menular keduanya menjadi masalah kesehatan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Bahkan, kematian pun tidak bisa diprediksi.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Bahkan, kematian pun tidak bisa diprediksi. Tidak ada yang tahu apa, kapan dan bagaimana seorang manusia akan menjalani sebuah
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016
SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Saudara-saudara sekalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 34 provinsi. Menurut survey terakhir yang dilakukan BPS pada tahun 2010 penduduk
Lebih terperinciBAB I. A. Latar belakang. semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan
BAB I A. Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan informasi yang semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan dalam dunia bisnis dan industri, tentunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dan paling mendasar. Deklarasi PBB tahun 1948 dan UUD 1945 pasal 28 telah jelas menyebutkan bahwa kesehatan
Lebih terperinciHighlights May Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 1,250 20,000. kabupaten. provinsi di wilayah timur Indonesia
Highlights May 2017 Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 93 kabupaten 4 provinsi di wilayah timur Indonesia Jawa Timur Populasi: 38.8 juta Responden: 6,873 Wilcah: 447 desa Selatan
Lebih terperinci7 Rahasia Rencana Keuangan Tahan Krisis Teminto, S.E., CFP, QWP - http://teminto.net
1 2 Selamat Datang! Selamat datang di website saya dan terima kasih telah mendownload ebook 7 Rahasia Membangun Rencana Keuangan yang Tahan Krisis. Saya yakin, Anda pasti memiliki berbagai macam mimpi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan anugrah Allah SWT yang tidak ternilai harganya, oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah merupakan kebutuhan pokok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang dalam bahasa Inggris adolesence, berasal dari bahasa latin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa
Lebih terperinciRingkasan Informasi Produk
Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus globalisasi di segala bidang berupa perkembangan teknologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada pola hidup masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (AS), secara tak langsung berdampak pada kinerja sektor
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perlambatan ekonomi yang terjadi setahun belakangan ditandai pertumbuhan ekonomi yang rendah dan melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kardiovaskuler masih mendominasi sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia (WHO, 2012) dan kematian akibat kecelakaan di jalan raya pada remaja usia
Lebih terperinciMENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini
Dikutip dari Danareksa.com MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini Pendidikan di Indonesia masih merupakan investasi yang mahal, untuk itu diperlukan perencanaan keuangan yang baik, bila ingin merencanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transisi epidemiologi yang terjadi di Indonesia mengakibatkan perubahan pola penyakit yaitu dari penyakit infeksi atau penyakit menular ke penyakit tidak menular (PTM)
Lebih terperinciPersiapkan Dana Pendidikan Buah Hati Anda Sejak Dini
Pemegang Kartu Kredit Citibank yang terhormat, Seperti telah Anda sadari, biaya pendidikan saat ini semakin meningkat. Sebagai orang tua, Anda tentunya ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi buah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga timbul kerusakan lebih
Lebih terperinci10 Lembaga Asuransi Terpopuler
10 Lembaga Asuransi Terpopuler No Nama Jumlah Asuransi Nasabah Produk 1 Jamsostek 11,5 juta - Jaminan Kecelakaan kerja - Jaminan hari tua - Jaminan kematian - Jaminan pemeliharaan kesehatan Keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Didirikan pada 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tyas Kusuma Dewi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Darah tinggi merupakan pembunuh tersembunyi yang penyebab awalnya
Lebih terperincidiantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui
Lebih terperinciRINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN AIA GOLDEN HARVEST ASSURANCE
AIA Golden Harvest Assurance merupakan produk asuransi tradisional dari PT. AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan AIA Golden Harvest Assurance. Harap dibaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial dan bagian dari masyarakat. Dalam kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun Dan dalam waktu sepuluh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam waktu tiga tahun mendatang, jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun 2020. Dan dalam waktu sepuluh tahun mendatang,
Lebih terperinciMODUL PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA. Oleh: Drs. Wiyono, M. M.
MODUL PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA Oleh: Drs. Wiyono, M. M. DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN (DPPM) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG (UMM) MALANG, 2014 I. PENDAHULUAN A. Rumah Tangga Ideal Hidup sejahtera
Lebih terperinciAGENDA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA
AGENDA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA Agenda Perencanaan Keuangan Keluarga membantu Anda untuk mengontrol keuangan keluarga. Agenda ini akan membantu Anda mengelompokan jenis aset, merancang tujuan keuangan,
Lebih terperinciKompetensi Dasar 2 : Keadaan darurat. Presented by : Anita Iskhayati, S. Kom NIP
Kompetensi Dasar 2 : Keadaan darurat Presented by : Anita Iskhayati, S. Kom NIP. 198311292010012034 DEFINISI FAKTOR PENYEBAB UPAYA PENCEGAHAN TRAINING KLH JAMSOSTEK EVALUASI Presented by : Anita Iskhayati,
Lebih terperinciHEALTH INSURANCE GUIDE PANDUAN MEMILIH ASURANSI KESEHATAN
VOL. 01 / MARCH 2015 HEALTH INSURANCE GUIDE PANDUAN MEMILIH ASURANSI KESEHATAN 7 Ketentuan Polis Asuransi Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui Pernah merasakan penolakan yang berhubungan dengan asuransi kesehatan?
Lebih terperinciVOL. 01 / FEBRUARY 2015 HEALTH INSURANCE GUIDE PANDUAN MEMILIH ASURANSI KESEHATAN
VOL. 01 / FEBRUARY 2015 HEALTH INSURANCE GUIDE PANDUAN MEMILIH ASURANSI KESEHATAN 7 Ketentuan Polis Asuransi Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui Pernah merasakan penolakan yang berhubungan dengan asuransi
Lebih terperinciVOL. 01 / FEBRUARY 2015 HEALTH INSURANCE GUIDE PANDUAN MEMILIH ASURANSI KESEHATAN
VOL. 01 / FEBRUARY 2015 HEALTH INSURANCE GUIDE PANDUAN MEMILIH ASURANSI KESEHATAN 7 Ketentuan Polis Asuransi Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui 2 CekAja.com Pernah merasakan penolakan yang berhubungan dengan
Lebih terperinciSignature Life. Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu.
Signature Life Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu. Mitra tepercaya Anda untuk mengembangkan dan melindungi warisan Anda. Sepanjang hidup, Anda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur secara merata baik materil maupun spiritual dalam suasana
Lebih terperinciMENGHADAPI KENAIKAN HARGA
MENGHADAPI KENAIKAN HARGA Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 703/XIV Harga-harga naik. Itu semua orang sudah tahu. Tarif BBM naik, tarif telepon - katanya - juga akan naik. Tarif Dasar Listrik
Lebih terperinciRingkasan Informasi Produk
Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban ganda, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan zaman membawa dampak yang sangat berarti bagi perkembangan dunia, tidak terkecuali yang terjadi pada perkembangan di dunia kesehatan. Sejalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan utama yang mengakibatkan kematian nomor satu secara global dan umum terjadi di masyarakat.
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE LAUNCHING PRUEARLY STAGE CRISIS COVER PLUS DARI PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE LAUNCHING PRUEARLY STAGE CRISIS COVER PLUS DARI PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE Jessie Septyani Nama instansi: Universitas Bina Nusantara Alamat: Jl. Budi Mulia RT.011/08
Lebih terperinciKLIPING BERITA INDUSTRI ASURANSI
INDUSTRI ASURANSI Rabu 20 Apr 2016, 00:00 WIB Kartini, Astra Life Ajak Perempuan Indonesia untuk Bangga dengan Pilihan Hidupnya http://news.detik.com/advertorial-news-block/3191400/hari-kartini-astra-life-ajak-perempuan-indonesia-untuk-banggadengan-pilihan-hidupnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut pemerintah berupaya secara maksimal untuk memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar) dijelaskan bahwa salah satu tujuan Negara Indonesia adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker.
Lebih terperinciManfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak
Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential Ratna Syamsiar Dosen Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Lampung Abstrak PT Prudential Life Assurance memberikan perlindungan bagi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Asuransi Kerugian Dalam perkembangan dunia usaha tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara tepat, setiap ramalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan penyebab kematian ketiga (10%) di dunia setelah penyakit jantung koroner (13%) dan kanker (12%) dengan
Lebih terperinciPRESTIGIO. Ketenangan hidup dimulai dari perencanaan keuangan yang komprehensif dan fleksibel
PRESTIGIO Ketenangan hidup dimulai dari perencanaan keuangan yang komprehensif dan fleksibel Prestigio Memberikan ketenangan jiwa bagi Anda dan keluarga dengan memberikan perlindungan jiwa sampai usia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup banyak mengganggu masyarakat. Pada umumnya, terjadi pada
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah, yang cukup banyak mengganggu masyarakat. Pada umumnya, terjadi pada manusia yang sudah berusia 40 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan suatu hal yang tabu untuk ditinggalkan meski menimbulkan dampak serius bagi kesehatan. Peneliti sering menjumpai orang merokok di rumah, tempat umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asuransi pendidikan merupakan salah satu jenis asuransi jiwa yang mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka ada sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor usaha yang mempengaruhi perkembangan perekonomian di Indonesia yaitu sektor perbankan, dimana sektor ini memberikan dampak dalam upaya peningkatkan
Lebih terperinciZurich Pro-Care. Solusi Asuransi Kesehatan Komprehensif untuk Hidup Anda yang Berharga
Zurich Pro-Care Solusi Asuransi Kesehatan Komprehensif untuk Hidup Anda yang Berharga Zurich Pro-Care Solusi Asuransi Kesehatan Komprehensif untuk Hidup Anda yang Berharga Zurich Topas Life memahami bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu (Kemenkes RI,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir menghadapi masalah triple burden diseases. Di satu sisi, penyakit menular masih menjadi masalah ditandai dengan masih sering
Lebih terperinciMengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional
Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional Sejarah Singkat Asuransi Asuransi berasal dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga di dunia setiap tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan WHO tahun 2005, dari 58 juta kematian di dunia,
Lebih terperinciMedia Indonesia 18/08/2016, hal. 26 AAJI Bantu Priwisata Danau Toba EX-CC-AAJI
Media Indonesia 18/08/2016, hal. 26 AAJI Bantu Priwisata Danau Toba EX-CC-AAJI-06-001 Harian Kompas 18/08/2016, hal. 25 Memasyarakatkan Asuransi, Mengasuransikan Masyarakat Harian Kompas 18/08/2016, hal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga. Setiap individu, keluarga, dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggung
Lebih terperinciRingkasan Informasi Produk
Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Asuransi atau Pertanggungan menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang (K.U.H.D) Republik Indonesia pasal 246 adalah Suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan
Lebih terperinciManulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016
Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2015 Indonesia Februari 2016 1 TENTANG MANULIFE INVESTOR SENTIMENT INDEX (MISI) Apakah Manulife Investor Sentiment Index (MISI)? Kelas aset utama Dana tunai/
Lebih terperinciKami. berarti Prudential Indonesia selaku Penanggung Manfaat Asuransi yang akan diterima sesuai dengan. Polis. Manfaat Nilai Tunai (jika ada)
RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PRUlink capital account Tentang Produk Anda berarti individu atau badan yang mengadakan perjanjian pertanggungan sebagai Pemegang dengan Kami sebagai Penanggung.
Lebih terperinciPerluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman
BERITA PERS Jakarta, 17 April, 2013 Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman PRUaman Menyediakan Asuransi Jiwa yang terjangkau, Mudah Diakses; Membuka Pintu ke Masa Depan Keuangan Yang Sehat
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. Undang Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1 dan Undang Undang Nomor
BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya memenuhi salah satu hak dasar masyarakat, yaitu hak memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945 pasal
Lebih terperinciHadiahkan pemberian yang senantiasa penuh manfaat dan tak terhenti, dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Hadiahkan pemberian yang senantiasa penuh manfaat dan tak terhenti, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hidup, tertawa, mencintai. HADIAHKAN WARISAN. - Stephen Covey Warisan berupa kekayaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan di dunia merupakan tanggung jawab bersama dalam menanggulanginya demi terwujudnya masyarakat sehat. Hal ini mendorong setiap negara untuk lebih serius
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Indonesia sering terdengar kata Transisi Epidemiologi atau beban ganda penyakit. Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat saat ini semakin menyadari pentingnya mempersiapkan diri untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian yang tidak pasti, baik
Lebih terperinciVISI, MISI, DAN PROGRAM PRIORITAS SEANDAINYA MENJADI MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TUGAS UAS MATA KULIAH ISU-ISU KRITIS DALAM PENDIDIKAN VISI, MISI, DAN PROGRAM PRIORITAS SEANDAINYA MENJADI MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Dosen Pengampu: Prof. Dr. Aceng Rahmat, M.Pd. Atikah Solihah
Lebih terperinciAVRIST. INVESTMENT Link INVESTASI MAKSIMAL PERLINDUNGAN JIWA OPTIMAL
AVRIST MAKSIMAL PERLINDUNGAN JIWA OPTIMAL AVRIST KEUNGGULAN AVRIST LINK memastikan kekayaan Anda tidak hanya terproteksi, tetapi juga berkembang secara maksimal. IMBAL HASIL LEBIH TINGGI Seluruh premi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. diantaranya penyakit pada sistem kardiovaskular, penyakit pada sistem
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan suatu masalah di dalam masyarakat yang dapat menimbulkan banyak kerugian baik dari segi sosial ekonomi maupun kesehatan bahkan kematian (Kemenkes RI,
Lebih terperinciRINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FAMILY IN CARE
Family In Care merupakan produk asuransi kecelakaan yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Family In Care. Harap dibaca dan dipelajari
Lebih terperinciKelola Keuangan dengan Benar sejak Muda
Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Apakah Buku ini Tepat untuk Saya? Pemula E-book ini sesuai untuk teman-teman yang baru mempelajari perencanaan keuangan. E-book ini berisi dasar perencanaan keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia. Kesehatan menjadi syarat utama agar individu bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Menurut Kemenkes RI (2012), pada tahun 2008 di Indonesia terdapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di negara-negara maju. Berdasarkan data WHO (2013), pada tahun 2008 angka kematian Penyakit Tidak Menular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini sangat berbeda
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini sangat berbeda dengan keadaan terdahulu, salah satu hal yang paling bisa dirasakan adalah pola hidup masyarakat. Pola
Lebih terperinci