PENERAPAN MIKROKONTROLER PADA ALAT PENGHISAP ASAP
|
|
- Dewi Pranoto
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN MIKROKONTROLER PADA ALAT PENGHISAP ASAP Yesaya Tommy Paulus 1, Annah 2 1,2 Teknik Informatika, STMIK Dipanegara Makassar 1 tasyanoah@gmail.com, 2 anna.dsndp@gmail.com Abstrak Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk menghasilkan alat penghisap asap otomatis yang dibuat menggunakan mikrokontroler Arduino. Alat penghisap bekerja jika mikrokontroler arduino mendapatkan nilai kepekatan asap dari sensor melebihi 100 ppm. Adapun target khusus yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1). Menganalisis kebutuhan sistem penghisap asap multifungsi. 2). Merancang perangkat keras sistem. 3). Membuat kode program untuk mengontrol perangkat keras. 4).Memasukkan kode program ke dalam perangkat keras melalui proses compiler dan downloader. 5). Menjalankan dan mengaktifkan semua komponen penghisap asap multifungsi. 6). Menguji sistem penghisap asap multifungsi yang telah dibangun secara blackbox dan mengukur tegangan dari perangkat keras sistem. Metode perancangan yang digunakan adalah eksperimental dan pengujian. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah pengumpulan data, analisis kebutuhan sistem, perancangan sistem, pengkodean, implementasi dan pengujian sistem. Hasil penelitian hingga tahap 70% menunjukkan bahwa mikrokontroler Arduino dengan sensor MQ2 dapat mendeteksi kadar asap. Kata kunci : penghisap asap, multifungsi, arduino, sensor, kipas 1. Pendahuluan Asap termasuk sesuatu yang tidak terpisahkan dengan kehidupan. Di mana-mana dapat dijumpai adanya asap. Baik di luar rumah di dalam rumah. Asap dapat berasal dari pembakaran pada kompor, kendaraan, rokok, pembakaran sampah dan lain sebagainya. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh asap yang berlebihan adalah dalam jangka pendek asap akan mengiritasi membran mukosa tubuh, mulai dari mata, sampai saluran napas[3]. Pada mata pasti akan merah, perih, dan berair. Sedangkan pada saluran napas menyebabkan bersin-bersin dan produksi dahak meningkat. Dalam jangka panjang, rusaknya pusat pertahanan alami saluran napas ini akan mempermudah masuknya kuman[11]. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F Moeloek menyebutkan sebanyak orang menderita gangguan kesehatan yakni ISPA (infeksi saluran pernafasan atas) akibat asap [4]. Angka penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Sulawesi Selatan setiap tahun mengalami peningkatan sekitar 100 persen. Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Timur di dua rumah sakit diantarannya Rumah Sakit Labuan Baji, Jl dr Ratulangi, Makassar dan RSU Haji, Jl Dg Ngepe, sejak tahun 2011 sebanyak 141 Pasien, 2012 sebanyak 261 pasien, dan awal 2013 sebanyak 74 pasien[11]. Asap di dalam rumah meskipun masih tergolong tipis namun jika dibiarkan terus menerus terhirup maka zat-zat yang terkandung di dalamnya dapat mengganggu kesehatan pula. Selain dampak terhadap kesehatan, asap juga dapat menimbulkan bau tidak sedap jika terus mengendap dalam ruangan. Dengan demikian dibutuhkan sirkulasi udara yang cukup. Namun tidak semua ruangan mempunyai sirkulasi udara yang lancar. Oleh sebab itu dengan mempertimbangkan berbagai hal dan melihat data pasien penyakit ISPA yang kian bertambah maka penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian membangun alat penghisap asap sekaligus mengharumkan ruangan demi mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh asap. Tujuan penelitian pembuatan alat penghisap asap multifungsi menggunakan arduino adalah untuk mendeskripsikan bahaya asap bagi kesehatan. Mengetahui cara kerja penghisap asap menggunakan mikrokontroler arduino. Mengetahui kebutuhan sistem dalam membangun alat penghisap asap. Mengetahui perangkat lunak dapat mengendalikan perangkat keras. Mengetahui cara menjalankan alat penghisap asap secara otomatis. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mendeskripsikan bahaya asap terhadap kesehatan, bagaimana sistem kerja alat penghisap asap multifungsi menggunakan mikrokontroler, bagaimana kebutuhan sistem alat penghisap asap multifungsi menggunakan 328
2 mikrokontroler, bagaimana perangkat lunak dapat mengendalikan perangkat keras. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu cara yang dilakukan dengan mengujicoba sistem yang telah dibangun dengan mengaktifkan semua fungsifungsi sistem sehingga dapat diamati sejauh mana tujuan penelitian yang telah ditetapkan telah tercapai dan metode pengujian, yaitu cara yang dilakukan untuk menguji perangkat lunak dan perangkat keras untuk menemukan kesalahan dalam rangka melakukan perbaikan sistem. Kecuali bab Pendahuluan dan bab Kesimpulan dan Saran, penulisan judul-judul bab sebaiknya eksplisit menyesuaikan isinya. Tidak harus implisit dinyatakan sebagai Dasar Teori, Perancangan, dan sebagainya. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang penghisap asap menggunakan mikrokontroler telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya diantaranya M. Aldiki Febriantono yang merancang dan membangun alat pengurai asap rokok pada smooking room menggunakan kontroler PID [9], R.F. Talumewo,dkk meneliti tentang alat pengkondisi udara pada ruangan menggunakan sensor co dan temperature yang mana dapat mengatur sirkulasi udara dalam ruangan agar terbebas dari asap rokok namun belum menggunakan sensor MQ-2 [10], Jeprianus Supriadi Silaban, dkk meneliti tentang pembuatan alat penghisap asap rokok (co) otomatis di dalam ruangan berbasis mikrokontroler ATmega 8535 [7]. 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler adalah mikroprosessor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosessor serba guna yang digunakan dalam sebuah PCkarena mikrokontroler unumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosessor yaitu memori dan pemrograman.[1] umumnya merupakan produk samping yang tidak diinginkan dari api (termasuk kompor dan lampu) serta pendiangan, tapi dapat juga digunakan untuk pembasmian hama (fumigasi), pertahanan (layar asap, smoke-screen) atau penghirupan tembakau atau obat bius. Asap kadang digunakan sebagai agen pemberi rasa (flavoring agent), pengawet untuk bahan makanan, dan bahan baku asap cair. Namun asap dapat menyebabkan pencemaran udara[5]. Menurut keputusan Menteri Kesehatan No 289 Tahun 2013 tentang prosedur Pengendalian dampak Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Hutan terhadap kesehatan, monitoring kualitas udara menggunakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang dapat diperoleh dari Dinas Kesehatan atau Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHI) atau laboratorium daerah dan stasiun pemantauan lainnnya. Parameter yang diukur adalah debu (PM-10), sulfur dioksida (SO2), Karbon Monoksida (CO2 ), Ozon (O3), dan nitrogen dioksida (NO2), Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) adalah 0-50 kategori baik, kategori sedang, kategori tidak sehat, kategori sangat tidak sehat, kategori berbahaya, dan lebih 400 kattegori sangat berbahaya[8]. 2.4 Sensor MQ-2 Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor MQ2 adalah mendeteksi keberadaan gas-gas yang dianggap mewakili kandungan dari asap rokok secara keseluruhan, yaitu gas Hydrogen dan Methane [6]. Sensor MQ2 mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap dua jenis gas tersebut. Jika sensor tersebut terdeteksi keberadaan gas-gas tersebut di udara dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka sensor akan menganggap terdapat asap rokok di udara. Ketika sensor mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut, maka resistansi elektrik sensor akan turun. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor MQ2 ini, kandungan gas-gas tersebut dapat diukur. 2.5 Alur Kerja Implementasi Mikrokontroler pada Penghisap Asap 2.2 Arduino Uno Arduino Uno adalah suatu papan elektronik yang mengandung mikrokontroler ATmega328. Arduino Uno mengandung mikroprosessor berupa Atmel AVR dan dilengkapi dengan oscillator 16 MHz dan regulator 5 volt[1]. Oleh sebab itu arduino uno dianggap sebagai mikrokontroler yang lebih efektif karena komponen lebih lengkap. 2.3 Asap Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar [2]. Asap 329 Gambar 1 Alur Kerja Implementasi Mikrokontroler pada Penghisap Asap
3 3. Hasil dan Pembahasan a. Rangkaian Perangkat Keras 6. Jika kondisi yang diharapkan sudah sesuai, maka perangkat elektronika sudah bisa dipasangkan pada simulasi mekaniknya. Pengujian rangkaian mikrokontroler untuk lebih jelas hasil pengujian dapat di lihat pada tabel 1 berikut : Tabel 1 Hasil Pengujian Alat Vin Rangkaian Keterangan Gambar 2 Rangkaian Mikrokontroler pengisap asap multifungsi Gambar 2 menunjukkan rangkaian yang dibangun dengan menggunakan mikrokontroler Arduino yang dapat digunakan untuk mendeteksi asap. Jika kadar asap melebihi kondisi normal maka penghisap asap bekerja dalam hal ini kipas yang bertujuan untuk mengeluarkan asap dari ruangan. Kipas akan bekerja secara terus menerus sampai kondisi pembacaan sensor asap menghasilkan nilai normal. Jika kondisi udara di dalam ruangan sudah dinyatakan normal maka kipas akan berhenti secara otomatis. b. Pengujian perangkat keras dan perangkat lunak Pengujian perangkat keras dilakukan apabila rangkaian elektronika telah selesai. Pengujian dilakukan dengan cara mengukur tegangan keluaran dari rangkaian. Pengujian ini sangat penting untuk mengetahui apakah rangkaian yang dirancang dapat bekerja sesuai kehendak. Selain itu juga untuk mengetahui ada tidaknya salah satu komponen yang rusak. Pengujian dilakukan dengan Avometer (Multimeter). Untuk tahap pengujiannya sebagai berikut : 1. Semua komponen dialiri tegangan yang sesuai dengan kebutuhannya untuk rangkaian mikrokontroler menggunakan tegangan inputan sebesar 3.7 Vdc. 2. Jika kondisi lampu indikator menyala dipastikan semua tegangan yang menuju rangkaian normal. Sementara untuk menguji mikrokontroler harus dilakukan upload program dengan menggunakan program compiler (arduino uno) yang sudah ada. 3. Saat sensor mendeteksi adanya objek maka fan bekerja. 4. Lakukan pengujian hingga kondisi yang diharapkan sesuai. 5. Lakukan pengujian hingga kondisi yang diharapkan sesuai. 330 < 3.5 Vdc Tidak berfungsi dengan baik 3.7 Vdc Berfungsi maksimal > 5 Vdc Dapat merusak mikro Keterangan : 1. Vin kurang dari 3.5 Vdc adalah tegangan kecil yang masuk ke mikrokontroler sehingga mikrokontroler tidak berfungsi dengan baik. 2. Vin 3.7 Vdc adalah tegangan sandar yang masuk ke mikrokontroler sehingga mikrokontroler berfungsi maksimal. 3. Vin lebih dari 5 Vdc adalah tegangan yang cukup besar untuk dikonsumsi oleh mikro sehingga dapat merusak mikro. Pengujian sensor asap untuk lebih jelas hasil pengujian dapat di lihat pada tabel 2: Asap Hasil Obat Nyamuk Rokok Uap Air Tidak Kertas Tabel 2 Hasil Pengujian Sensor Asap Tampilan Pembacaan Sensor Gambar 3 Pengujian asap obat nyamuk Gambar 3 merupakan tampilan serial monitor aplikasi arduino yang menunjukan hasil nilai kadar asap yang berada di dalam prototype pada saat pengujian kadar asap yang terkandung dalam obat nyamuk.
4 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan pengujian penghisapan asap pada saat menggunakan alat dan tanpa menggunakan alat dimana dapat disimpulkan penghisapan asap menggunakan alat jauh lebih cepat dibandingkan tanpa menggunakan alat. Gambar 4 Pengujian uap air panas Gambar 4 merupakan tampilan serial monitor aplikasi arduino yang menunjukan hasil nilai kadar udara yang berada di dalam prototype pada saat pengujian kadar udara uap air panas. 4. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian ini hingga tahap 70% maka dapat disimpulkan bahwa mikrokontroler Arduino dapat dihubungkan dengan sensor MQ2 dan kipas untuk menghasilkan sebuah rangkaian mikrokontroler yang dapat digunakan untuk mendeteksi kandungan asap. Hasil pembacaan sensor MQ2 akan diteruskan ke mikrokontroler dan menjadi inputan terhadap kipas. b. Saran Adapun saran dalam penelitian ini adalah : 1) Sebaiknya menggunakan sensor asap yang tingkat sensitifitasnya lebih tinggi. 2) Memadukan dengan metode pengambilan keputusan Daftar Pustaka: Gambar 5 Pengujian Tanpa Asap Gambar 5 merupakan tampilan serial monitor aplikasi arduino yang menunjukan nilai kadar udara yang berada di dalam prototype pada saat pengujian tanpa asap. Keterangan : 1. Jika kadar asap yang diterima oleh sensor lebih dari 150 ppm maka kipas aktif. 2. Kipas berhenti saat kadar asap yang diterima sensor antara 147 ppm hingga 149 ppm 3. Dalam kondisi stabil atau sensor tidak mendeteksi adanya asap dengan kisaran kadar udara dibawah 150 ppm maka kipas tidak akan aktif. Tabel 3 Hasil Pengujian Penghisapan Asap No Uji tanpa alat Uji dengan alat 1 45 menit 12 detik 1 menit 17 detik 2 43 menit 1 detik 1 menit 19 detik 3 45 menit 58 detik 1 menit 10 detik 4 39 menit 23 detik 1 menit 11 detik 5 45 menit 31 detik 54 detik [1] Abdul Kadir.2012.Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino.ANDI.Yogyakarya [2] Anonym.Pengertian Asap. (diakses 10 mei 2016). [3] Anonym. (diakses tanggal 21 mei 2016) [4] Anonym. Penderita ISPA akibat asap mungkin terus bertambah. derita-ispa-akibat-asap-mungkin-terusbertambah (diakses tanggal 15 mei 2016) [5] Infodatin.Masalah Kesehatan Akibat Kabut Asap Kebakaran Hutan dan Lahan. Pusat Data dan Informasi kementerian Kesehatan RI. ISSN [6] Haryoko,Sapto Karakteristik Sensor MQ2. (akses tanggal 8 mei 2016) [7] Jeprianus Supriadi Silaban, dkk Perancangan dan Pembuatan alat penghisap asap rokok (co) otomatis di dalam ruangan berbasis mikrokontroler ATmega Jurusan Teknik Elektro. Politeknik Negeri Medan [8] Kusumaatmadja,Sarwono uii.org/bml/udara/ispu/ispu-indeks- Standar-Pencemar-Udara.htm (akses tanggal 9 mei 2016) [9] M. Aldiki Febriantono. Perancangan dan 331
5 Pembuatan Alat Pengurai Asap Rokok pada Smoking Room Menggunakan Kontroler PID. Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. src=s&source=web&cd=3&ved=0ahukewjw 8vP3wv3MAhWDjZQKHUuWA2wQFggrM AI&url=http%3A%2F%2Felektro.studentjour nal.ub.ac.id%2findex.php%2fteub%2farticle %2Fdownload%2F263%2F221&usg=AFQjC NGKxDIlGYSNAA9qp1cLOsGO12bbmQ&si g2=lttxirznn0r3f7e_sd0oqa &bvm=bv ,d.dgo [10] R.F. Talumewo,dkk. Rancang Bangun Alat Pengkondisi Udara Pada Ruangan Menggunakan Sensor CO dantemperatur. Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado. om/article/view/603.(diakses 14 mei 2016) [11] Zhainal.2013.akibat polusi terhadap kesehatan. (diakses pada 20 mei 2016) 332
BAB I PENDAHULUAN. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Setiap makhluk hidup membutuhkan udara untuk mendukung kehidupannya secara
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian
Lebih terperinciROBOT PENGURAI ASAP DALAM RUANGAN MENGGUNAKAN T-BOX DENGAN METODE BEHAVIOUR BASED CONTROL
ROBOT PENGURAI ASAP DALAM RUANGAN MENGGUNAKAN T-BOX DENGAN METODE BEHAVIOUR BASED CONTROL Anggara Trisna Nugraha 1),Ichal Haichal S 2) 1) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI KADAR ASAP PADA SMOKING AREA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI KADAR ASAP PADA SMOKING AREA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SKRIPSI Disusun oleh : MUHAMAD HUDI NPM. 0834010188 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciPENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua makhluk hidup memerlukan udara, udara merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam kehidupan. Udara yang ada disekitar kita tidak sepenuhnya bersih. Pada saat ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pollution Monitoring Network (BAPMoN) tahun 1960, Global Atmosphere Watch
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat pemantau kualitas udara di Indonesia dilatarbelakangi oleh adanya Global Ozone Observating System (GO3OS) pada tahun 1950, Background Air Pollution Monitoring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Ellyas, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu industri, pabrik, atau perusahaan biasanya terpasang kipas pembuangan (exhaust fan). Exhaust fan tersebut biasanya terpasang di dinding bagian atas / ventilasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Udara merupakan kebutuhan yang pokok guna menunjang kehidupan manusia dimuka bumi ini. Terkadang secara tidak langsung aktifitas yang dilakukan oleh manusia itu sendiri
Lebih terperinciSISTEM PENGURAI ASAP ROKOK OTOMATIS PADA SMOKING ROOM MENGGUNAKAN PENDATAAN ONLINE BERBASIS ARDUINO UNO
SISTEM PENGURAI ASAP ROKOK OTOMATIS PADA SMOKING ROOM MENGGUNAKAN PENDATAAN ONLINE BERBASIS ARDUINO UNO Dadan Nurdin Bagenda, S.T., M.T 1, Wildan Humam Lestiono 2 1 Program Studi Teknik Elektro, Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti saat ini, dimana semakin banyak kemajuan serta kecanggihan yang diciptakan oleh manusia dengan tujuan untuk lebih mempermudah kehidupan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER
RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Leonard Agustinus, [2] Fatma Agus Setyaningsih, [3] Tedy Rismawan [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejadian kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat telah dikenal sejak tahun 1997 dan merupakan bencana nasional yang terjadi setiap tahun hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar belakang Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan masyarakat. Udara merupakan campuran beberapa kandungan gas. Tetapi terdapat juga gas yang berdampak negatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sangat pesat terjadi di segala bidang, terutama bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat mempengaruhi berjalannya suatu proses pekerjaan meliputi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan
Lebih terperinciPrototipe Pengendali Kualitas (Raden Apriliansyah) 1 PROTOTIPE PENGENDALI KUALITAS UDARA INDOOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328P
Prototipe Pengendali Kualitas (Raden Apriliansyah) 1 PROTOTIPE PENGENDALI KUALITAS UDARA INDOOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328P PROTOTYPE INDOOR AIR QUALITY CONTROLLER BASED ON MICROCONTROLLER ATMEGA
Lebih terperinciMODEL PENGATUR KECEPTAN KIPAS MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS ARDUINO UNO
MODEL PENGATUR KECEPTAN KIPAS MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS ARDUINO UNO Encep Muhamad Syarif, Dr.Sri Setyaningsih, M.Si, Andi Chairunnas,S.Kom M.Pd E-mail : Encep.msyarif@yahoo.co.id Program Studi Ilmu
Lebih terperinciSISTEM DETEKSI DAN MONITORING KONDISI KADAR KEPEKATAN ASAP DENGAN SENSOR ASAP DAN CAMERA TRACKER
FISITEK: Jurnal Ilmu Fisika dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, 2018, 1-7 ISSN: 2580-989X SISTEM DETEKSI DAN MONITORING KONDISI KADAR KEPEKATAN ASAP DENGAN SENSOR ASAP DAN CAMERA TRACKER Abdullah 1,* 1 Program
Lebih terperinciModel Sistem Pengontrol Karbon Monoksida Menggunakan Sensor MQ-7 dan Mikrokontroler ATMega328
Model Sistem Pengontrol Karbon Monoksida Menggunakan Sensor MQ-7 dan Mikrokontroler ATMega328 Feriyansyah Awaludin, Prof. Dr.Ing. Soewarto Hardienata, Deden Ardiansyah, S.T, M.Kom Email : feriyansyah209@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR POLLUTANT STANDARD INDEX YANG TERINTEGRASI DENGAN PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR CUACA SECARA REAL TIME
RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLLUTANT STANDARD INDEX YANG TERINTEGRASI DENGAN PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR CUACA SECARA REAL TIME Vandri Ahmad Isnaini, Indrawata Wardhana, Rahmi Putri Wirman Jurusan Fisika, Fakultas
Lebih terperinciREALISASI SISTEM PENGATURAN KECEPATAN KIPAS PENGHISAP UDARA OTOMATIS PADA RUANGAN DENGAN DETEKSI ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 REALISASI SISTEM PENGATURAN KECEPATAN KIPAS PENGHISAP UDARA OTOMATIS PADA RUANGAN DENGAN DETEKSI ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER Louis Djoko Prabowo¹,
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah
III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan
Lebih terperinciPURWARUPA SISTEM DETEKSI DAN PENGURANGAN KADAR CO, CO2 DAN NO2 BERBASIS MIKROKONTROLER
Volume 04,.3 (2016), hal. 1-8 ISSN: 2338-493X PURWARUPA SISTEM DETEKSI DAN PENGURANGAN KADAR CO, CO2 DAN NO2 BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Ade Syayuti Mannaf, [2] Fatma Agus Setyaningsih, [3] Ikhwan Ruslianto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilepaskan bebas ke atmosfir akan bercampur dengan udara segar. Dalam gas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana transportasi saat ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang melakukan aktivitas perjalanan di luar rumah. Kebutuhan sarana transportasi tersebut memacu laju pertambahan
Lebih terperinciB A P E D A L Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN SERTA INFORMASI INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA B A P E D A L Badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, banyak masyarakat yang mengabaikan banyak hal yang membahayakan tetapi hal tersebut merupakan hal yang cukup sepele. Contoh konkretnya ialah : ketika kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pencemaran udara adalah rusaknya kualitas udara yang tercemar oleh zatzat polutan sehingga mengubah susunan udara yang bisa membahayakan manusia, hewan, dan
Lebih terperinciMODEL ALAT PENDETEKSI ASAP ROKOK MENGGUNAKAN SENSOR GAS MQ2 BERBASIS SMS GATEWAY
MODEL ALAT PENDETEKSI ASAP ROKOK MENGGUNAKAN SENSOR GAS MQ2 BERBASIS SMS GATEWAY Marcelinus Ferdinan Pradipta, Soewarto Hardienata, Andi Chairunnas Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan
Lebih terperinciTJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS
Departemen Teknik Komputer FTE Institut Teknologi Sepuluh Nopember TJ141501 TUGAS AKHIR I - 3 SKS Nama Mahasiswa : Nadhira Fidelia Nomor Pokok : 2913 100 039 Bidang Studi : Telematika Semester : Ganjil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Sedangkan menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Mukono (2006), Pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu,
Lebih terperinciPERANCANGAN DETEKTOR ASAP SEDERHANA UNTUK MENJAGA KESEHATAN SISTEM PERNAPASAN MASYARAKAT
PERANCANGAN DETEKTOR ASAP SEDERHANA UNTUK MENJAGA KESEHATAN SISTEM PERNAPASAN MASYARAKAT Satriya Ary Hapsara 1,2*, Umi Muflihatun Nurul Azizah 2, Yodhi Anggara P 2, Yospina Reru 1,2 1 Program Studi Fisika,Fakultas
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENGUKUR DAN PENDETEKSI DEBU BERBASIS ARDUINO UNO ILHAM SETIARDI
PERANCANGAN ALAT PENGUKUR DAN PENDETEKSI DEBU BERBASIS ARDUINO UNO ILHAM SETIARDI 41409010033 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi membuat segala sesuatu yang kita lakukan menjadi lebih mudah. Manusia selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah aktivitasnya, hal inilah
Lebih terperinciPemetaan Tingkat Polusi Udara di Kota Surabaya Berbasis Android
Pemetaan Tingkat Polusi Udara di Kota Surabaya Berbasis Android 1 Miftakhul Wijayanti Akhmad, 2 Anik Vega Vitianingsih, dan 3 Tri Adhi Wijaya Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Dr. Soetomo
Lebih terperinciPerancangan Sistem Monitoring Gas Hasil Pengolahan Sampah
Perancangan Sistem Monitoring Gas Hasil Pengolahan Sampah Sukamto, ST., MT Program Studi Teknik Komputer Kontrol Jurusan teknik Politeknik Negeri Madiun Madiun, Indonesia Email : sukamto@pnm.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang,
1 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi pelaksanaan serta sistematika penulisan buku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara di kota-kota besar telah menyebabkan menurunnya kualitas udara. Penurunan kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan berwawasan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat dengan sesedikit mungkin memberikan dampak negatif pada lingkungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini tempat-tempat umum semakin menjamur di masyarakat baik tempat umum yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta. Seperti halnya pusat perbelanjaan, persekolahan,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM LARANGAN MEROKOK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Ahmed Al Mashudi
PERANCANGAN SISTEM LARANGAN MEROKOK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Ahmed Al Mashudi 12.11.6186 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebanyakan dihasilkan oleh industri-industri. Pada awalnya kegiatan industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia perkembangan industri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Masalah pencemaran lingkungan selalu berkaitan erat dengan proses kegiatan industri.
Lebih terperinciALAT PENDETEKSI OTOMATIS KEBOCORAN GAS LPG BERBASISKAN ATMEGA 8535
ALAT PENDETEKSI OTOMATIS KEBOCORAN GAS LPG BERBASISKAN ATMEGA 8535 Fauziah 1, Muhammad Subali 2 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,Universitas Gunadarma Jl. Margonda
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki luas wilayah yang sangat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki luas wilayah yang sangat besar. Indonesia sering disebut juga sebagai negara agraria atau negara yang sebagian besar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun mahluk hidup lainnya. Tanpa makan manusia bisa hidup untuk beberapa. udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan komponen hidup yang sangat penting untuk manusia maupun mahluk hidup lainnya. Tanpa makan manusia bisa hidup untuk beberapa hari, tanpa minum manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai ia meninggal dunia. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi saat ini memiliki peranan yang sangat penting disegala bidang dan aspek kehidupan, baik dalam dunia perindustrian, bisnis hingga kedokteran. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Sehingga para mahasiswa dituntut untuk dapat mengimplementasikan
Lebih terperinciImplementasi Motode Fuzzy Sugeno pada Pengendalian Exhoust Fan Sebagai Pembersih dan Pengatur Udara
Implementasi Motode Fuzzy Sugeno pada Pengendalian Exhoust Fan Sebagai Pembersih dan Pengatur Udara 1) Novriyenni http://www.kaputama.ac.id // Email : novri_yenni@yahoo.com 2) Akim Manaor Hara Pardede
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan unsur yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan semuanya membutuhkan udara untuk mempertahankan hidupnya.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau melihat siaran di televisi tentang musibah kebakaran yang terjadi baik dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebakaran merupakan salah satu musibah yang paling sering terjadi baik di beberapa kota besar maupun di pedesaan. Hampir setiap hari kita membaca di koran atau melihat
Lebih terperinciPerancangan dan Pembuatan Alat Pengurai Asap Rokok pada Smoking Room Menggunakan Kontroler PID I. PENDAHULUAN
1 Perancangan dan Pembuatan Alat Pengurai Asap Rokok pada Smoking Room Menggunakan Kontroler PID Oleh: M. Aldiki Febriantono. NIM 0910630074 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan
Lebih terperinciMONITORING SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY PADA PROSES FERMENTASI TEMPE SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER
Jurnal Informatika Polinema ISSN: 2407-070X MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY PADA PROSES FERMENTASI TEMPE SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER Denny Wijanarko 1, Soviatul Hasanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah yang mendefinisikan ruang lingkup penelitian tugas akhir, tujuan penelitian, metodologi
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENGUKUR KONSENTRASI ASAP ROKOK PADA RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KONSENTRASI ASAP ROKOK PADA RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER Fitria Yunita¹, Joko Haryatno², Achmad Rizal³ ¹Teknik Telekomunikasi,,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR)
IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR) Amirah 1), Salman 2) 1) Teknik Informatika STMIK Dipanegara Makassar 2) Sistem Informasi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN MODEM GSM
RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN MODEM GSM Syarif Asyikin. #1, Paulus Susetyo Wardhana, ST. #2, Ir.Rika Rokhana,ST,MT. #3 # Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap ekosistem secara global. Udara yang kita pakai untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udara merupakan sumber daya alam milik bersama yang besar pengaruhnya terhadap ekosistem secara global. Udara yang kita pakai untuk bernafas umumnya tidak atau kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Udara mempunyai fungsi yang sangat penting bagi makhluk hidup terutama manusia. Di
Lebih terperincib. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.
1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR
Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik
Lebih terperinciSistem pendeteksi asap rokok dan pengendali kunci otomatis yang dapat diakses melalui Web Server
Sistem pendeteksi asap rokok dan pengendali kunci otomatis yang dapat diakses melalui Web Server Eko Ihsanto, Rahmat Budi Setio Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana JL. Raya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dengan cepat pada akhir akhir ini menyebabkan semakin dibutuhkannya sumber daya energi, Manusia sangat banyak
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara merupakan unsur yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan semuanya membutuhkan udara untuk mempertahankan hidupnya. Udara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
Lebih terperinciDesain dan Pembuatan Sistem Pengukuran Kualitas Udara Menggunakan Mikrokontroler
Desain dan Pembuatan Sistem Pengukuran Kualitas Udara Menggunakan Mikrokontroler Abstrak M. Sadeli Amli, Brian Yuliarto, Nugraha Program Studi Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI KEBAKARAN MENGGUNAKAN SENSOR ASAP MQ 2 DAN SENSOR SUHU LM 35 BERBASIS ARDUINO UNO R3
RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI KEBAKARAN MENGGUNAKAN SENSOR ASAP MQ 2 DAN SENSOR SUHU LM 35 BERBASIS ARDUINO UNO R3 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN KIPAS PEMBUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR ASAP AF30 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. Laporan Tugas Akhir
RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN KIPAS PEMBUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR ASAP AF30 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Laporan Tugas Akhir Oleh: Abdullah Ellyas J0D007001 PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan
Lebih terperinciberbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara adalah campuran gas yang merupakan lapisan tipis yang meliputi bumi dan merupakan gas yang tidak kelihatan, tidak berasa dan tidak berbau. Pencemaran udara datang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antara Juni hingga Oktober 2015, lebih dari 100.000 kebakaran melahap jutaan hektar hutan di Indonesia. Korban meninggal dunia, baik manusia maupun hewan, telah berjatuhan.
Lebih terperinciImplementasi Mikrokontroler Dan SMS Gateway Pada Pengamanan Kendaraan Bermotor
54. CSRID Journal, Vol.9 No.1 Februari 217, Hal. 54-61 ISSN: 285-1367 Implementasi Mikrokontroler Dan SMS Gateway Pada Pengamanan Kendaraan Bermotor Implementation Of Microcontroller And Sms Gateway In
Lebih terperinciDETEKTOR LPG MENGGUNAKAN SENSOR MQ-2 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 328
E-Journal SPEKTRUM Vol. 2, No. 4 Desember 2015 DETEKTOR LPG MENGGUNAKAN SENSOR MQ-2 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 328 Tander Risard Lowongan 1, Pratolo Rahardjo 2, Yoga Divayana 3 1 Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, yaitu masuknya zat pencemar yang berbentuk gas, partikel kecil atau aerosol ke dalam udara (Soedomo,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pembangunan di berbagai bidang yang semakin meningkat apabila tidak disertai oleh upaya pengelolaan lingkungan yang baik, maka dapat mengakibatkan terjadinya
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini
Lebih terperinciAKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIRKULASI UDARA OTOMATIS MELALUI DETEKSI KADAR CO DAN CO2 BERLEBIH DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 LAPORAN PROYEK TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebakaran, namun minimnya peralatan maupun teknik-teknik serta teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebakaran merupakan suatu peristiwa yang sangat tidak diinginkan oleh setiap orang. Kebakaran mengakibatkan kerugian yang sangat besar, baik kerugian secara materil
Lebih terperinciSistem Pemasangan dan Pelepasan Regulator dan Dilengkapi Monitoring Kebocoran Gas LPG
Sistem Pemasangan dan Pelepasan Regulator dan Dilengkapi Monitoring Kebocoran Gas LPG Jhohan Ardhiyansyah 1, Eru Puspita, ST, M. Kom. 2, Ali Husein Alasiry, ST, M.Eng. 3, Ir. Ratna Adil, MT. 4 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jakarta sebagai kota metropolitan di Indonesia memiliki berbagai masalah, salah satu isu yang sedang hangat diperbincangkan adalah masalah pencemaran udara. Menurut
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Dian Eka Sutra, FKM UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polusi udara merupakan masalah lingkungan global yang terjadi di seluruh dunia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), polusi udara menyebabkan kematian
Lebih terperinciAlat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler
Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler Bachtiar Hidayat (41413110051) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana Karakteristik gas LPG yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dalam bidang elektronika dan instrumentasi identik dengan pengukuran maupun pengendalian pada suatu plant. Sistem akusisi data untuk mendapatkan suatu nilai
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Dalam bab ini akan dijelaskan hasil pengujian alat uji emisi kendaraan roda empat berbahan bakar bensin yang dilakukan terhadap hardware dan software yang telah dibuat. Pengujian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. polusi udara dan suhu diperlukan suatu alat yang dapat memantau tingkat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Udara dan Suhu mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan makhluk hidup dan keberadaan benda lainnya. Sehingga udara dan suhu merupakan sumber daya alam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
29 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Skema Alur Perancangan Sistem Diagram alur perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Mulai Menyiapkan bahan Perancangan tata letak perangkat keras Perancangan
Lebih terperinci