Batu Lanskap Properti STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KANTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Batu Lanskap Properti STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KANTOR"

Transkripsi

1 Batu Lanskap Properti STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KANTOR

2 DAFTAR ISI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY DAFTAR ISI...1 BAB I PENDAHULUAN Pengantar Tujuan Standard Operasional Procedure...2 BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN JOB DESCRIPTION PEGAWAI Struktur Organisasi Job Description Pegawai...4 BAB III MATRIKULASI SISTEM DAN PROSEDUR Jual Beli Tanah Kavling Sistem Keuangan Kantor Fee Penjualan Gaji dan Cash Bon Sistem Administrasi Kantor Legalitas Pengelolaan Inventaris Kantor

3 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar SOP (Standard Operating Procedure) adalah suatu pedoman tertulis yang berisi tata cara atau tahapan yang harus dilalui dan dipenuhi dalam suatu operasional kantor. SOP ini dirancang sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik yang ada di Batu Lanskap Properti. SOP kantor Batu Lanskap Properti berisikan beberapa prosedur standar untuk kegiatan operasional rutin di Batu Lanskap Properti. SOP ini dibuat dalam bentuk narasi prosedur kegiatan operasional, yang menggambarkan tahapan kegiatan dari awal proses hingga selesai. Diharapkan SOP ini akan berjalan dengan baik, dibantu pihak-pihak yang terlibat di dalam seluruh sistem yang mendukung serta melaksanakan prosedur yang telah disepakati bersama. Tanpa dukungan semua pihak, maka sistem ini tidak akan berfungsi maksimal. 1.2 Tujuan SOP Keuangan Tujuan SOP Batu Lanskap Properti antara lain: 1. Terdapat suatu referensi baku yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kerja para pegawai, sehingga pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan secara konsisten untuk menghasilkan output yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. 2. Terdapat tolok ukur yang jelas untuk kinerja para pegawai Batu Lanskap Properti. 3

4 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN JOB DESCRIPTION PEGAWAI BATU LANSKAP PROPERTI 2.1 Struktur Organisasi RUPS Management Direktur Utama Rudianto, S.Pd Komisaris 1 Hudi Wiyono Komisaris 2 Lalu Abdillah Maas Manager Marketing Manager Office Manager Lapangan Manager Legalitas Staff Keuangan Staff Administrasi Staff Marketing/Legalitas Staff IT 4

5 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY 2.2 Job Description Pegawai 1. Direktur Utama - Menentukan kebijakan tertinggi. - Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien. - Bertanggung jawab atas profit perusahaan. - Berkoordinasi dengan komisaris mengenai jalannya kantor dan proyek. - Mengangkat/memberhentikan karyawan kantor. - Memelihara, dan mengawasi inventaris atau aset kantor. - Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) setiap bulan dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaannya. 2. Komisaris - Mengawasi seluruh aktivitas direktur utama. - Berkoordinasi dengan direktur utama dan bersama sama membuat kebijakan mengenai prosedurprosedur yang berkaitan dengan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, konsep perusahaan, fungsi penggerak, peraturan kantor, dan sistem pelaksanaan perusahaan. 3. Manager Marketing - Bertanggung jawab kepada direktur utama. - Menetapkan sasaran jalannya operasional penjualan, membuat analisa pangsa pasar dan strategi penjualan kepada konsumen. 5

6 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY - Mengoptimalkan kinerja marketing dengan memfasilitasi keperluan promosi marketing meliputi kartu nama, brosur, banner, stempel dan buku laporan kegiatan marketing. - Memantau kegiatan marekting dan menganalisis laporan kegiatan marketing. - Membina marketing pemasaran dan mengadakan pelatihan rutin marketing. - Memberikan pelayanan prima terhadap konsumen mengenai informasi tanah kavling. - Mengkontrol penagihan konsumen. 4. Manager Lapangan - Bertanggung jawab kepada direktur utama. - Mengkoordinir mengenai lahan tanah kavling yang dipasarkan. - Mengelola fasum dan dozer tanah kavling. - Mengukur batas batas tanah kavling dengan tepat. - Membuat siteplan tanah kavling yang dipasarkan. - Memasang patok patok pada lahan tanah kavling. - Mengupdate siteplan tanah kavling dan berkoordinasi dengan manager marketing. 5. Manager Office - Bertanggung jawab kepada direktur utama. - Bertanggung jawab atas pengadaan inventaris dan Mengelola inventaris kantor. - Menjaga kebersihan dan menjaga fasilitas kantor. - Melakukan pemeriksaan fisik atas barang-barang inventaris secara berkala. - Memantau jalannya kegiatan kantor dan memfasilitasi kebutuhan kantor. 6

7 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY 6. Manager Legalitas - Bertanggung jawab kepada direktur utama. - Mengajukan KK dan KTP konsumen ke notaris. - Bertanggung jawab atas pelayanan legalitas konsumen. - Bertanggung jawab atas tanda tangan pihak pihak yang terlibat dalam legalitas. - Mengurus Letter C untuk pengajuan legalitas. - Menentukan batas batas lahan tanah kavling yang akan di ajukan persuratannya dan berkoordinasi dengan BPN mengenai luas lahan yang dilegalitaskan. - Mengurus pajak pajak BPN dan pajak tanah kavling. 7. Bendahara Umum - Bertanggung jawab kepada direktur utama. - Menyiapkan bukti penerimaan bank untuk penerimaan dana secara tunai. - Menyiapkan bukti penerimaan bank untuk penerimaan dana yang masuk ke rekening Batu Lanskap Properti (via transfer). - Menyiapkan bukti pengeluaran bank untuk pembayaran secara tunai. - Bersama staff keuangan menyiapkan permohonan permintaan kebutuhan dana (RAB) kepada direktur utama. - Mencatat bukti penerimaan bank dan bukti pengeluaran bank pada buku bank beserta bukti pendukung eksternal dan menyerahkan bukti tersebut kepada staff keuangan. - Mencetak buku tabungan perusahaan setiap minggu. 7

8 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY - Bersama staff keuangan, bertanggung jawab menyesuaikan saldo akun bank perusahaan dengan akun program internal perusahaan. 8. Staff Keuangan - Bertanggung jawab kepada direktur utama. - Mengupdate harga atau pricelist tanah kavling yang dipasarkan. - Membukukan transaksi keuangan Batu Lanskap Properti. - Mengurus laporan pajak perusahaan. - Mengadministrasikan seluruh dokumen keuangan Batu Lanskap Properti. - Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan yang akan dilaporkan kepada direktur utama. - Bersama bendahara umum menyiapkan rencana anggaran biaya (RAB) kepada direktur utama. - Merapikan bukti pendukung baik bukti pendukung internal maupun eksternal. - Bersama bendahara umum, bertanggung jawab menyesuaikan saldo akun bank perusahaan dengan akun program internal perusahaan. - Berkoordinasi dengan marketing mengenai informasi pembayaran konsumen. - Membuat data penagihan pembayaran konsumen kepada staff administrasi. - Membayar keperluan kantor seperti PDAM, listrik, dan wifi. 9. Staff Administrasi - Bertanggung jawab kepada direktur utama. - Menyusun SOP kesekretariat Batu Lanskap Properti bersama manajemen. - Mengurus semua administrasi kantor dan melengkapi seluruh berkas keperluan kantor. 8

9 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY - Mendesain formulir-formulir administrasi kantor. - Menjelaskan fungsi dan tata-cara penggunaan formulir tersebut kepada pegawai Batu Land Propertry. - Memberikan informasi dan membuat laporan tertulis aktifitas Batu Lanskap Properti kepada direktur utama. - Mengingatkan pembayaran konsumen pada setiap marketing dan konsumen ketika jatuh tempo. - Menyiapkan kelengkapan berkas untuk pengurusan legalitas. - Menyimpan berkas konsumen untuk data perusahaan. 10. Staff Marketing - Bertanggung jawab kepada manager marketing. - Melakukan proses penjualan sesuai daftar target yang sudah ditentukan dan disepakati bersama dengan manager marketing. - Menyiapkan materi/tools yang akan digunakan dalam proses penjualan ke pelanggan dengan melalukan presentasi. - Melakukan proses penjualan mulai dari awal perkenalan, negosiasi sampai dengan pembuatan kontrak dengan pelanggan. - Memastikan data penjualan masuk pada pembukuan staff keuangan - Menyampaikan bukti penerimaan dana pembayaran kepada konsumen. - Membantu staff keuangan dan staff administrasi dalam proses penagihan. - Membantu staff legalitas dalam proses follow up data konsumen. 9

10 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY - Membuat laporan kegiatan marketing secara mingguan dan bulanan sesuai format laporan yang telah ditentukan. 11. Staff IT - Bertanggung jawab kepada direktur utama. - Membuat desain promosi dan desain perbaikan kantor. - Membantu manager office dalam perbaikan kantor. - Mengelola website, what sapp dan media komunikasi Batu Lanskap Properti. - Memperbaiki fasilitas IT kantor. 10

11 BAB III MATRIKULASI SISTEM DAN PROSEDUR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY 3.1 Jual Beli Tanah Kavling 1. Pemesanan Tanah Kavling Marketing meminta form pemesanan, form pengajuan diskon, dan IJB kosong kepada staff administrasi. Form di isi oleh marketing. Marketing menyerahkan kembali form beserta KTP dan KK konsumen. Staff administrasi menggandakan data dan mengarsip IJB. Data selanjutnya diinput oleh staff keuangan, pembayaran dan penagihan dilakukan dengan staff keuangan. Pembayaran dibagi menjadi 3 yaitu cash keras (1 Bulan), cash lunak (3 Bulan), dan kredit (DP 50%, dan sisanya sesuai skema pembayaran pada IJB). Marketing Staff Administrasi - Form Pemesanan - Form Diskon - IJB kosong Marketing mengisi Form Marketing menyerahkan Form, KK, & KTP, dan IJB manual Pembayaran dan penagihan melalui Staff Keuangan Data di input oleh Staff Keuangan Staff Administrasi menggandakan data dan membuat Form IJB 11

12 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY 2. Pembayaran dan Penagihan Pembayaran pada staff keuangan (cash maupun transfer bank). Penagihan akan direkap oleh staff keuangan, selanjutnya akan dikonfirmasi dan diingatkan oleh staff administrasi. Pembayaran Staff Keuangan 50% Penagihan 50% Staff Administrasi menyiapkan berkas notaris : - KK - KTP - FC IJB - Disposisi/Ekspedisi Staff Legalitas Penagihan Staff Keuangan (skema pembayaran) Staff Administrasi mengingatkan marketing 12

13 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY 3. Pembatalan Jual Beli Jika konsumen tidak jadi membeli (cancel) dan sudah melakukan transaksi baik itu hanya tanda jadi atau sudah DP. Marketing wajib konfirmasi dan meminta form pembatalan kepada staff administrasi. Staff administrasi akan meminta acc form pembatalan kepada direktur utama. Kemudian direktur utama akan memberikan memo atau instruksi kepada staff keuangan. Staff keuangan akan memberikan uang cancel kepada marketing pada tanggal yang telah di acc direktur utama. Marketing menerima uang dan mengembalikannya kepada konsumen. Data konsumen yang batal membeli, secara otomatis akan diambil dari data pemesanan. Pembatalan Staff Administrasi - Form Pembatalan ACC Direktur Utama Staff Keuangan mencairkan dana Marketing 4. Siteplan dan Harga Tanah Siteplan dan harga tanah kavling akan di update secara berkala minimal satu minggu sekali. Data siteplan dan harga yang terbaru akan diberitahukan kepada para marketing setiap hari Selasa. Kavling dinyatakan terjual (sold) apabila konsumen sudah mengisi skema pembayaran atau form IJB yang dipandu oleh marketing dan ditanda tangani oleh management. 13

14 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY 3.2 Sistem Keuangan Kantor Segala pemasukan maupun pengeluaran keuangan wajib dilaporkan kepada pihak manajemen. Staff keuangan wajib membuat laporan mingguan, bulanan dan akhir proyek sebagai pertanggung jawaban kepada pihak manajemen. Berikut bagan alur sistem pemasukan dan pengeluaran keuangan: 1. Pemasukan keuangan Uang masuk Staff Keuangan Pelaporan kepada pihak Manajemen Bendahara Umum Bank 2. Pengeluaran keuangan Peminta Dana Diketahui oleh manajemen, dan mendapat memo atau acc dari Direktur Utama Staff Keuangan Bendahara Umum Peminta Dana 14

15 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY 3.3 Fee Penjualan Fee marketing sebesar Rp ,- Fee broker dan marketing : Jika penjualan tidak terdapat potongan Rp /meter. Jika penjualan terdapat potongan Rp /meter. Hasilnya untuk marketing 50% dan broker 50%. 1. Penjualan Tanpa Potongan Contoh : Ibu yani membeli kavling sesuai dengan harga Pricelist Rp ,- dan tidak meminta potongan harga. Maka perhitungan fee sebagai berikut: Jika marketing menjual tanah kavling 100m², Tanpa potongan : Rp x 100m² = Rp Marketing Rp Rp (dari kantor) = Rp Broker Rp Penjualan terdapat Potongan Contoh : Ibu Yani membeli tanah kavling seluas 100m² dengan harga Pricelist Rp ,-, kemudian bu Yani meminta potongan sebesar Rp ,- kepada pihak management. Sehingga harga deal dengan pihak konsumen menjadi Rp ,- maka perhitungan fee sebagai berikut: Jika marketing menjual tanah kavling 100m², Potongan : Rp x 100 m² = Rp Marketing Rp Rp (dari kantor) = Rp Broker Rp

16 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY 3. Fee Penjualan yang Cancel Pembayaran tahap tanda jadi fee marketing sebesar Rp ,- Pembayaran tahap 50% atau 100% dan user/konsumen meminta cancel yang disebabkan kesalahan pihak manajemen maka fee marketing akan tetap diberikan sesuai perhitungan. Apabila user/konsumen meminta cancel yang disebabkan kesalahan marketing, maka marketing wajib mengembalikan fee yang telah diberikan sesuai perhitungan. 4. Ketentuan mengenai fee penjualan a. Fee penjualan sebesar 50% dari fee, hanya bisa dicairkan setelah user/konsumen melakukan pembayaran tanah kavling sebesar 50%. b. Fee penjualan sebesar 100% dari fee, hanya bisa dicairkan setelah user/konsumen melakukan pembayaran lunas. c. Pemberian fee akan diberikan setiap tanggal 31 atau akhir bulan, akan tetapi apabila marketing maupun broker dalam kebutuhan mendesak maka fee bisa diambil setelah user/konsumen melakukan pembayaran. d. Jika pada kasus user/konsumen belum melakukan pembayaran 50% atau 100%, akan tetapi marketing memerlukan dana. Maka, marketing dapat mengajukan cash bon pada pihak manajemen dan staff keuangan akan mencairkan dana sesuai yang telah di acc oleh manajemen. Pembayaran cash bon marketing akan dipotong dari fee penjualan, dan diangsur sesuai kesepakat marketing dengan manajemen. 16

17 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY 3.4 Gaji dan Cash Bon 1. Gaji Gaji diberikan setiap akhir bulan atau per-tanggal 31 oleh staff keuangan yang telah disetujui direktur utama. Proposal gaji dan fee Diketahui oleh manajemen, dan mendapat memo atau acc dari Direktur Utama Staff Keuangan Bendahara Umum Pegawai dan Marketing 2. Cash Bon Pengajuan Cash Bon Diketahui oleh manajemen, dan mendapat memo atau acc dari Direktur Utama Staff Keuangan Bendahara Umum Pegawai dan Marketing 3.5 Sistem Administrasi Kantor Keluar masuk persuratan (administrasi) wajib dilaporkan kepada pihak manajemen. Staff administrasi wajib mengarsip administrasi masuk maupun keluar sebagai pertanggung jawaban kepada pihak manajemen. Berikut bagan alur sistem administrasi kantor Batu Lanskap Properti: 17

18 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY 1. Administrasi Masuk Surat masuk Staff Administrasi membuat disposisi dan direkap pada buku administrasi. Instruksi dan acc Direktur Utama Pengarsipan oleh Staff Administrasi 2. Administrasi Keluar Pemohon Staff Administrasi membuatkan rangkap dua dan di acc oleh Direktur Utama Pengarsipan, pembukuan manual dan excel Pemohon 3. Ketentuan mengenai administrasi a. Administrasi atau surat keluar harus memiliki urutan nomor surat dengan ketentuan sebagai berikut: - Berisi surat perjanjian nomor surat: Nomor : 000/PJ/BLP/Bulan/Tahun Contoh : Nomor : 002/PJ/BLP/VIII/2017 Font yang digunakan dalam pengetikan menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan kertas F4 (Legal). 18

19 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY - Berisi surat administrasi atau operasional kantor nomor surat: Nomor : 000/ADM/BLP/Bulan/Tahun Contoh : Nomor : 002/ADM/BLP/VIII/2017 Font yang digunakan dalam pengetikan menggunakan Calibri ukuran 12 dengan kertas A Legalitas Berikut bagan alur pengurusan legalitas akta jual beli tanah kavling: Staff Administrasi : 1. Menyiapkan KK dan KTP konsumen. 2. Menyiapkan lembar disposisi. Staff Legalitas : 1. Menyiapkan Letter C 2. Batas dan Luas lahan Notaris : 1. Menerima KK, KTP, Batas Luas Kavling dan Leter C 2. Persiapan kelengkapan AJB hingga jadi. Konsumen TTD AJB di Notaris Konsumen menerima AJB AJB Jadi Perangkat Desa TTD AJB di Notaris Pemilik Lahan TTD AJB di Notaris Staff Legalitas Mengarsipkan AJB 19

20 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY 3.7 Pengelolaan Inventaris Kantor Ketentuan mengenai pengelolaan inventaris kantor: a. Inventaris kantor tercatat data nomor inventaris dan jumlahnya pada buku inventaris kantor. b. Inventaris kantor akan dikelola oleh manager office dan dikontrol setiap satu bulan sekali. c. Pengadaan barang inventaris dilakukan setiap satu bulan sekali sesuai rencana anggaran biaya. d. Perawatan inventaris kantor akan dianggarkan sesuai dengan massa tahan inventaris tersebut dan dilakukan secara rutin. e. Peminjaman inventaris kantor wajib dikoordinasikan dengan manager office sesuai dengan surat peminjaman inventaris. Peminjam Staff Administrasi - Form Peminjaman ACC Manager Office Staff Adminitrasi mengarsip surat peminjaman 3.8 Permohonan Bantuan Dana/ Sponsorship Kantor Pengajuan proposal permohonan bantuan dana dapat dilakukan minimal 2 minggu sebelum kegiatan berlangsung. Apabila proposal tersebut mendapat acc dari direktur utama Batu Lanskap Properti, maka pencairan dana dapat dilakukan 1 minggu setelah acc pencairan dana tersebut. Ketentuan - ketentuan mengenai pencairan bantuan dana diantaranya adalah: a. Pengajuan proposal bantuan dana wilayah proyek Batu Lanskap Properti lingkup desa, dana dianggarkan Rp ,- s/d Rp ,- 20

21 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) BATU LAND PROPERTY b. Pengajuan proposal bantuan dana wilayah proyek Batu Lanskap Properti lingkup RT/RW, dana dianggarkan Rp ,- s/d Rp ,- c. Pengajuan proposal bantuan dana disekitar wilayah proyek Batu Lanskap Properti lingkup Desa, dan RT/RW, dana dianggarkan Rp ,- s/d Rp ,- d. Pengajuan proposal bantuan dana/sponsorship atau kegiatan diluar kepentingan kantor, akan dianggarkan sesuai dengan proposal yang diajukan beserta presentasi kegiatan yang akan diadakan. Berikut bagan alur pengajuan proposal permohonan bantuan dana: Pengajuan Proposal Bantun Dana Diketahui oleh manajemen, dan mendapat memo atau acc dari Direktur Utama Staff Keuangan Bendahara Umum Pemohon Bantuan Dana 21

22 Batu Lanskap Properti STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEUANGAN (SOP KEUANGAN)

23 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 1. Pengantar 2. Tujuan SOP Keuangan II. STRUKTUR ORGANISASI BATU LANSKAP PROPERTI 1. Struktur Umum Organisasi Batu Lanskap Properti 2. Uraian Tugas Staf Marketing 3. Uraian Tugas Staf Keuangan/Bendahara 4. Uraian Tugas Staf Pembukuan/Akuntan/Administrasi 5. Uraian Tugas Sekretaris III. MARTIKULASI SISTEM DAN PEMETAAN PROSEDUR 1. Gambaran Umum 2. Pemetaan Prosedur IV. URAIAN PROSEDUR STANDAR 1. Prosedur Perencanaan 2. Prosedur Penganggaran 3. Prosedur Penerimaan Dana 4. Prosedur Pengeluaran Dana 5. Prosedur Pelaporan V. KETENTUAN BUKTI KEUANGAN 1. Standar Bukti Keuangan 2

24 VI. SISTEM PELAPORAN KEUANGAN 1. Kebijakan Akuntansi 2. Format Laporan Keuangan 3

25 BAB I PENDAHULUAN 1. Pengantar SOP (Standard Operating Procedure) Keuangan adalah suatu pedoman tertulis yang berisi tata cara atau tahapan yang harus dilalui dan dipenuhi dalam suatu proses penerimaan dan pngeluaran keuangan. SOP Keuangan ini dirancang sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik yang ada di Batu Lanskap Properti. SOP Keuangan ini berisikan beberapa prosedur standar untuk kegiatan operasional rutin di Batu Land Propery SOP Keuangan ini dibuat dalam bentuk narasi prosedur kegiatan operasional, yang menggambarkan tahapan kegiatan dari awal transaksi sampai selesai. Sedangkan pedoman atau panduan akuntansi berisikan proses akuntansi, kebijakan akuntansi, sistematika nomor kode akun, jurnal standar dan format laporan keuangan periodik agar dapat digunakan pimpinan dalam pengambilan keputusan keuangan dan membantu mereka di dalam mengalokasikan sumber daya perusahaan secara tepat, efisien dan efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. SOP Keuangan ini akan berjalan dengan baik, jika pihak-pihak yang terlibat di dalam seluruh sistem ini akan mendukung serta melaksanakan prosedur yang telah disepakati bersama. Tanpa dukungan semua pihak, maka sistem ini tidak akan berfungsi maksimal. 4

26 2. Tujuan SOP Keuangan Tujuan SOP Keuangan Batu Lanskap Properti antara lain: 1. Terdapat suatu referensi baku yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kerja para staf di bagian keuangan dan pembukuan, sehingga pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan secara konsisten untuk menghasilkan output yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. 2. Terdapat tolok ukur yang jelas untuk kinerja para staf yang ditugaskan pada bagian keuangan dan pembukuan. 5

27 BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS 1. Struktur Umum Organisasi Batu Lanskap Properti Manajer 1 Direktur Manajer 2 Sekretaris Staf Keuangan / Bendahara Akuntan / Administrasi Marketing + Staf Penjualan Broker 6

28 2. Uraian Tugas Staf Marketing - Menyiapkan bukti pembayaran untuk penerimaan dana penjualan untuk konsumen. - Meminta tandatangan pada bukti pembayaran kepada setiap yang berwenang untuk bukti sah kepada konsumen. - Memastikan data penjualan masuk pada pembukuan pada staf akuntan/administrasi 3. Uraian Tugas Staf Keuangan / Bendahara - Menyiapkan Bukti Penerimaan Bank untuk penerimaan dana secara tunai. - Menyiapkan Bukti Penerimaan Bank untuk penerimaan dana yang masuk ke rekening Batu Lanskap Properti (via transfer). - Menyiapkan Bukti Pengeluaran Bank untuk pembayaran secara tunai. - Bersama Staf Pembukuan, menyiapkan Permohonan Permintaan Kebutuhan Dana kepada Direktur melalui sekretaris Direktur. - Meminta tandatangan Bukti Penerimaan Bank dan Bukti Pengeluaran Bank dari pihak-pihak yang berhubungan dengan transaksi. - Mencatat Bukti Penerimaan Bank dan Bukti Pengeluaran Bank pada Buku Bank. 7

29 - Memverifikasi kesesuaian antara bukti pendukung dengan pertanggungjawaban penggunaan uang muka oleh pengguna. - Menyerahkan bukti internal (Pengeluaran Bank dan Penerimaan Bank) beserta bukti pendukung eksternal kepada Staf Pembukuan. - Cetak buku tabungan perusahaan tiap minggu. - Bersama Staf Pembukuan, bertanggung jawab menyesuaikan saldo akun bank perusahaan dengan akun program internal perusahaan. 4. Uraian Tugas Staf Pembukuan/Akuntan/Administrasi - Membukukan transaksi keuangan Batu Lanskap Properti. - Mengurus Laporan Pajak Perusahaan. - Melakukan pemeriksaan fisik atas barang-barang Inventaris. - Mengadministrasikan seluruh dokumen keuangan Batu Lanskap Properti. - Membuat laporan harian, mingguan, bulanan yang akan dilaporkan ke sekretaris Direktur. - Bersama Staf Keuangan/Bendahara, menyiapkan Permohonan Permintaan Kebutuhan Dana kepada Direktur melalui sekretaris Direktur. - Merapikan bukti pendukung baik bukti pendukung internal maupun eksternal. - Memberi stempel LUNAS pada bukti pendukung eksternal. 8

30 - Bersama Bendahara, bertanggung jawab menyesuaikan saldo akun bank perusahaan dengan akun program internal perusahaan. 5. Uraian Tugas Sekretaris - Menyusun SOP Keuangan dan Kesekretariat Batu Lanskap Properti bersama Direktur. - Mendesain formulir-formulir keuangan antara lain: formulir bukti kas, formulir bukti bank, formulir permohonan kerjasama, formulir pembayaran gaji, dan formulir keuangan lainnya. - Menjelaskan fungsi dan tata-cara penggunaan formulir tersebut kepada staf Keuangan, Kasir Kas Kecil dan Staf Pembukuan. - Membuat Rencana Anggaran Belanaja (RAB) per-proyek bersama Direktur. - Mensupervisi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Staf Keuangan, Kasir Kas Kecil dan Staf Pembukuan. - Menyusun Laporan Keuangan Program sesuai dengan Format yang diminta oleh direktur. - Laporan Posisi Keuangan/Neraca (Sesuai akun software). - Laporan Arus Kas (Sesuai akun software). - Membuat laporan aktifitas Batu Lanskap Properti. - Menyusun Laporan Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan sesuai format yang berlaku (yang diminta). 9

31 - Memberikan informasi dan laporan tertulis kepada Direktur mengenai perkembangan dan posisi keuangan Batu Landproperty. 10

32 BAB III MATRIKULASI SISTEM DAN PROSEDUR 1. Gambaran Umum Secara garis besar, sistem keuangan dan akuntansi Batu Lanskap Properti akan mencakup 5 (lima) bagian yaitu sistem perencanaan, penganggaran, tahap penerimaan, tahap pengeluaran dan tahap pelaporan seperti terlihat di bawah ini. Sistem PERENCANAAN Sistem PENGANGGARAN Sistem PENGELUARAN Sistem PENERIMAAN Sistem PELAPORAN 11

33 2. Pemetaan Prosedur Berikut pemetaan prosedur sistem keuangan Batu Lanskap Properti akan dirinci sebagai berikut: a. Sistem Perencanaan terdiri dari : - Perencanaan Per-proyek b. Sistem Penganggaran terdiri dari : - Kas Besar - Kas Kecil c. Sistem Penerimaan terdiri dari : - Penerimaan dana - Penerimaan dana pinjaman d. Sistem Pengeluaran terdiri dari : - Pengeluaran dana - Pengeluaran untuk Pemberian Dana Pinjaman e. Sistem Pelaporan terdiri dari : - Laporan Harian - Laporan Mingguan - Laporan Bulanan - Laporan Tahunan - Laporan per-proyek 12

34 BAB IV URAIAN PROSEDUR 1. Sistem Perencanaan a. Perencanaan per-proyek Kebijakan umum : - Perencanaan anggaran dilakukan sebelum proyek dimulai. - Perencanaan anggaran dilakukan setelah dilakukan kesepakatan dengan pemilik lahan dan telah diketahui biaya yang akan dikeluarkan pada proyek yang bersangkutan. - Perencanaan anggaran dilakukan oleh sekretaris dengan dan disetujui oleh direktur perusahaan. 2. Sistem Penganggaran a. Kas Besar Kebijakan Umum : - Dana kas besar merupakan dana utama dimana diperuntukkan untuk kegiatan utama Batu Lanskap Properti. - Sumber dana berasal dari investor, pemilik saham, dan penjualan. - Pemegang dana utama (kas besar) adalah staf keuangan / bendahara perusahaan. 13

35 - Seluruh penerimaan dan pengeluaran dana harus dilaporkan ke bagian akuntan/administrasi untuk dilakukan pembukuan. b. Kas Kecil Kebijakan Umum : - Kas kecil merupakan dana yang diperuntukkan untuk kebutuhan operasional tunai di Batu Lanskap Properti. - Dana kas kecil diambil dari dana kas besar oleh pihak yang berwenang. - Pemegang dana kas kecil adala staf administrasi / akuntan / pembukuan. - Seluruh penerimaan dan pengeluaran dana harus langsung dilakukan pembukuan. 3. Sistem Penerimaan a. Penerimaan dana Kebijakan Umum : - Seluruh penerimaan tunai wajib dibuatkan bukti penerimaan berupa kwitansi penerimaan dan diserahkan/dikirimkan kepada pihak pengirim dana (termasuk dana penjualan. - Setiap penerimaan dana harus disetor ke rekening bank yang telah dibuat sesuai dengan peruntukkannya. 14

36 - Seluruh penerimaan uang tunai harus disetor ke rekening bank Batu Lanskap Properti selambat-lambatnya pada keesokan harinya. - Pada saat penyetoran ke bank, wajib dibuatkan Bukti Penerimaan Bank dengan melampirkan Slip Setoran Bank dan kwitansi penerimaan dan dicatat pada buku bank hari itu juga. - Sesuai dengan PP no.24 tahun 2000 pasal 2-4 penerimaan/pengeluaran dana dengan nominal Rp ,- sampai Rp ,- dikenakan bea materai Rp 3.000,-, dan nominal lebih dari Rp ,- dikenakan bea materai Rp 6.000,-. - Pemakaian materai digunakan untuk semua penerimaan dana. b. Penerimaan pinjaman dana Kebijakan Umum : - Penerimaan peminjaman dana, terlebih dahulu harus disertai permohonan peminjaman dana yang dibuat oleh sekretaris, dan diketahui(disetujui) oleh direktur dan dua manajer. - Perjanjian peminjaman dibuat oleh sekretaris ditandatangani oleh direktur, pihak yang meminjamkan, dan satu saksi atau dapat dibuat oleh pihak pemberi pinjaman. 15

37 - Penerimaan dana melalui peminjaman dicatat sebagai debit peminjaman dalam pembukuan. 4. Sistem Pengeluaran a. Pengeluaran Dana Kebijakan Umum : - Seluruh pengeluaran dana wajib mempunyai bukti pengeluaran dana yang dikeluarkan oleh penerima dana - Bagian keuangan tidak diperkenankan mengeluarkan uang tanpa otorisasi/sepengetahuan direktur atau pejabat yang berwenang. - Sesuai dengan PP no.24 tahun 2000 pasal 2-4 penerimaan/pengeluaran dana dengan nominal Rp ,- sampai Rp ,- dikenakan bea materai Rp 3.000,-, dan nominal lebih dari Rp ,- dikenakan bea materai Rp 6.000,-. - Pemakaian materai tidak termasuk pengeluaran kebutuhan konsumtif atau operasional. b. Pengeluaran Untuk Pemberian Dana Pinjaman Kebijakan Umum : - Pemberian peminjaman dana harus diketahui oleh direktur dan 2 manajer. - Perjanjian peminjaman dibuat oleh sekretaris ditandatangani oleh direktur, pihak yang meminjamkan, dan satu saksi. 16

38 - Pengeluaran dana melalui peminjaman dicatat sebagai debit pengeluaran peminjaman (pemberian hutang). 5. Sistem Pelaporan a. Laporan Harian Kebijakan Umum : - Laporan harian dicetak dan dilaporkan oleh bagian pembukuan kepada sekretaris. - Sekeretaris wajib melakukan pengecekan dan perhitungan pada laporan harian. - Laporan harian dicetak dan diperiksa di akhir jam kerja kantor. - Laporan harian disimpan oleh sekretaris dan disampaikan pada direktur tiap minggu bersama laporan mingguan dan harus ditanda tangani oleh direktur. - Laporan harian yang telah ditanda tangani oleh direktur, dikembalikan ke pihak pembukuan untuk disimpan sebagai bukti fisik laporan pembukuan. b. Laporan Mingguan Kebijakan Umum : - Laporan mingguan dicetak dan dilaporkan oleh bagian pembukuan kepada sekretaris. 17

39 - Sekeretaris wajib melakukan pengecekan dan perhitungan pada laporan mingguan berdasarkan dengan laporan harian yang dilaporkan bagian pembukuan sebelumnya. - Laporan mingguan dicetak pada hari jum at dan diperiksa di akhir jam kerja kantor. - Staf keuangan wajib mencetak buku tabungan (bank) pada hari jum at. - Hasil akhir pelaporan disesuaikan dengan saldo bank untuk memastikan nilai pasti yang ada adalah sesuai. Penyesuaian dilakukan oleh sekretaris berdasarkan buku tabungan yang dicetak oleh staf keuangan. - Laporan mingguan yang telah ditanda tangani oleh direktur, dikembalikan ke pihak pembukuan bersama laporan harian untuk disimpan sebagai bukti fisik laporan pembukuan. c. Laporan Bulanan Kebijakan Umum : - Laporan bulanan dicetak dan dilaporkan oleh bagian pembukuan kepada sekretaris. - Sekeretaris wajib melakukan pengecekan dan perhitungan pada laporan bulanan berdasarkan dengan laporan mingguanyang dilaporkan bagian pembukuan sebelumnya. - Laporan bulanan dicetak pada akhir bulan dan diperiksa di akhir jam kerja kantor. 18

40 - Hasil akhir pelaporan bulanan disesuaikan dengan saldo bank untuk memastikan nilai pasti yang ada adalah sesuai. Penyesuaian dilakukan oleh sekretaris berdasarkan buku tabungan yang dicetak oleh staf keuangan tiap minggu. - Laporan bulanan yang telah ditanda tangani oleh direktur, dikembalikan ke pihak pembukuan untuk disimpan sebagai bukti fisik laporan pembukuan. d. Laporan Tahunan Kebijakan Umum : - Laporan tahunan dicetak dan dilaporkan oleh bagian pembukuan kepada sekretaris. - Sekeretaris wajib melakukan pengecekan dan perhitungan pada laporan tahunan berdasarkan dengan laporan bulanan yang dilaporkan bagian pembukuan sebelumnya. - Laporan bulanan dicetak pada akhir akhir tahun. - Hasil akhir pelaporan tahunan disesuaikan dengan saldo bank untuk memastikan nilai pasti yang ada adalah sesuai. Penyesuaian dilakukan oleh sekretaris berdasarkan buku tabungan yang dicetak oleh staf keuangan. - Laporan tahunan yang telah ditanda tangani oleh direktur, dikembalikan ke pihak pembukuan untuk disimpan sebagai bukti fisik laporan pembukuan. 19

41 - Sekretaris menyajikan laporan dengan analisa detail alur kas, neraca, keuntungan/kerugian, peminjaman, dan detail lainnya pada tahun tersebut. e. Laporan Per-Proyek Kebijakan Umum : - Laporan tahunan dicetak dan dilaporkan oleh bagian pembukuan kepada sekretaris. - Sekeretaris wajib melakukan pengecekan dan perhitungan pada laporan tahunan berdasarkan dengan laporan bulanan yang dilaporkan bagian pembukuan sebelumnya. - Laporan bulanan dicetak pada akhir akhir tahun. - Hasil akhir pelaporan tahunan disesuaikan dengan saldo bank untuk memastikan nilai pasti yang ada adalah sesuai. Penyesuaian dilakukan oleh sekretaris berdasarkan buku tabungan yang dicetak oleh staf keuangan. - Laporan tahunan yang telah ditanda tangani oleh direktur, dikembalikan ke pihak pembukuan untuk disimpan sebagai bukti fisik laporan pembukuan. - Sekretaris menyajikan laporan dengan analisa detail alur kas, neraca, keuntungan/kerugian, peminjaman, dan detail lainnya pada tahun tersebut. 20

42 BAB V STANDAR BUKTI KEUANGAN Berikut adalah standar bukti keuangan yang berlaku di Batu Lanskap Properti: No Jenis Biaya Bukti yang harus disediakan 1. HONORARIUM a. HONORARIUM untuk Kwitansi pembayaran honorarium yang kegiatan dengan jangka waktu lebih dari 1 (satu) bulan ditandatangani oleh penerima honorarium. Surat Perjanjian Kerja (SPK) antara Penerima Honorarium dengan Lembaga Pemberi Honorarium di atas materai. b. HONORARIUM untuk Kwitansi pembayaran honorarium yang kegiatan pendek seperti narasumber, fasilitator, trainer, notulensi, dsb. ditandatangani oleh penerima honorarium; Surat Perjanjian Kerja (SPK) antara Penerima Honorarium dengan Lembaga Pemberi Honorarium di atas materai dan CV/Biodata penerima honorarium (narasumber, fasilitator, trainer, notulen, dsb) 2. KESEKRETARIATAN a. ATK Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari Penjual b. PENGGANDAAN MATERI Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari Penjual 21

43 c. BERLANGGANAN MEDIA CETAK d. LISTRIK Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari Agen Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari PLN e. AIR Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari PAM f. KOMUNIKASI (telepon, fax, internet, pos) Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari TELKOM/Perusahaan Pengelola Jasa Internet/POS/Titipan Kilat Rincian percakapan (telepon) apabila billing (tagihan) pemakaian jasa telpon lebih dari Rp ,- dan Bon dari penjual voucher dan kartu voucher isi ulang yang dilengkapi keterangan nomor HP dan pemilik (voucher). g. LOKAL TRANSPORT TENAGA Travel Form yang ditandatangani oleh pelaku PELAKSANA perjalanan dan bagian keuangan. Travel Form tersebut harus menerangkan tanggal perjalanan, rute dari mana, kemana dan tujuannya apa dan Melampirkan undangan/tor dari pihak luar jika perjalanan tersebut dimaksudkan untuk menghadiri suatu kegiatan seperti seminar,workshop,dll. h. SEWA KANTOR/SEKRETARIAT Kontrak sewa-menyewa, dan Bukti pembayaran dari penyewa. 22

44 i. DOKUMENTASI Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari Penjual j. KITS Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari Penjual 3. PERALATAN a. PEMBELIAN Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari penjual dan Daftar penawaran harga dari agen/supplier/distributor (minimal 3) apabila pembelian suatu jenis barang bernilai lebih dari Rp ,-. Bila tidak memungkinkan memperoleh surat penawaran maka konfirmasi per telepon dapat dilakukan dengan mencantumkan nama, alamat, nomor telepon penjual dan tanggal konfirmasi. b. SEWA (komputer, printer, LCD,dll) Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari penyewa; Surat perjanjian sewa-menyewa dengan agen/supplier/distributor apabila biaya sewa lebih dari Rp ,- dan Daftar penawaran harga (minimal 3) bila nominal pembayaran > Rp ,-. 4. PAKET PERTEMUAN a. Akomodasi dan Konsumsi Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran 23

45 dari hotel/tempat penyelenggaraan; Kontrak dengan pihak hotel/tempat penyelenggaraan, dan Daftar penawaran harga (minimal 3) tempat yang wajar bila nominal > Rp ,-. sesuai sifat kegiatan dan keperluannya. 5. TRANSPORTASI a. TRANSPORTASI UDARA Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari travel biro Tiket asli, Boarding pass, dan Airport tax (pajak bandara). b. TRANSPORTASI DARAT Tiket asli atau Apabila menggunakan kendaraan yang disewa: Kontrak/surat perjanjian sewa-menyewa kendaraan; Bukti penagihan dan bukti pembayaran dari penyewa yang mencantumkan pembayaran dari penyewa yang mencantumkan nama, alamat dan nomor telepon pemilik kendaraan; Daftar penawaran harga (minimal 3) tempat bila nominal pembayaran > Rp ,-. Bila nominal pembayaran Rp ,- tetap harus mencantumkan nama, alamat dan nomor telpon pemilik kendaraan meski tanpa daftar penawaran harga. c. TRANSPORTASI LAUT Tiket asli. d. TRANSPORTASI DALAM KOTA List Tanda Terima Transport mencantumkan besarnya uang transport lokal yang diterima masing- masing peserta 24

46 Absensi/Daftar Hadir Kegiatan. Apabila Transport Lokal Peserta itu diberikan dalam bentuk sewa-menyewa kendaraan, maka standar buktinya menggunakan standar bukti sewamenyewa kendaraan pada point nomor 5b di atas. 6. PUBLIKASI a. SEWA MENYEWA AIRTIME (televisi, radio) Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari Stasiun TV/Radio, Surat perjanjian sewa airtime apabila nominal biaya sewa lebih dari Rp ,- dan Daftar penawaran harga (minimal 3) tempat bila nominal pembayaran > Rp ,- b. PEMBUATAN IKLAN (media elektronik dan cetak) Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran, Surat perjanjian pembuatan iklan dengan agen/supplier/distributor apabila nominal biaya lebih dari Rp ,- dan Daftar penawaran harga (3 (tiga) tempat) bila nominal pembayaran > Rp ,- c. PENCETAKAN (buku, jurnal, Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran, newslatter, bulletin, poster, stiker,dll) modul, Surat perjanjian pencetakan dengan agen/supplier/distributor untuk biaya lebih Rp ,-, dan Daftar penawaran harga (minimal 3) tempat dengan 25

47 spesifikasi yang sama bila nominal pembayaran > Rp ,- d. DISTRIBUSI Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari PT.Pos/Jasa Ekspedisi, dan Rincian daftar penerima barang. 26

48 BAB VI SISTEM PELAPORAN KEUANGAN 1. Kebijakan Akuntansi Di bawah ini adalah beberapa kebijakan akuntansi yang akan diterapkan di Batu Lanskap Properti : a. Penyajian Laporan Keuangan Penyajian laporan keuangan disajikan harian, mingguan, bulanan, tahunan, per-proyek dengan ketentuan sesuai dengan uraian prosedur yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. b. Periode Akuntansi Periode akuntansi/tahun buku yang digunakan adalah tahun takwim (kalender), yaitu dimulai sejak tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember untuk setiap tahun buku. c. Asumsi Dasar Akuntansi Asumsi dasar akuntansi akrual digunakan dalam mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan. Dengan asumsi dasar ini, tanggal aktiva, hutang, pendapatan dan beban serta perubahannya diakui pada saat terjadinya transaksi, tidak pada saat uang diterima atau dibayarkan, sehingga pencatatan transaksi akan berpengaruh pada laporan keuangan periode tersebut. 27

49 d. Laporan Keuangan dan Jadwal Penyampaiannya Laporan keuangan yang harus disusun oleh staf sekerataris bersama bagian pembukuan dan staf keuangan berdasarkan uraian prosedur pada bab sebelumnya. Berikut jadwal penyampaiannya kepada pimpinan, ditetapkan sebagai berikut: Laporan Keuangan Laporan Harian Laporan Mingguan Laporan Bulanan Jadwal Penyampaian Tiap Hari (akhir jam kerja) Hari Jum at (akhir jam kerja) Tanggal 1 pada periode pencatatan bulan selanjutnya Laporan Tahunan Tanggal 1 januari pada periode pencatatan tahun selanjutnya Laporan per-proyek Setelah proyek dinyatakan selesai e. Laporan Arus Kas Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method). Kas dan setara kas terdiri dari cash on hand, rekening perusahaan di bank (cash in bank), jumlah hutang, jumlah cashbon staf dan manajemen, dan investasi sementara (temporary investment). f. Dana Keuangan Untuk Kas Kecil Dana kas kecil bersumber pada kas besar dan tidak masuk dalam perhitungan keuangan dalam kas besar sehingga setiap saat jumlah dana ini akan selalu sama dengan jumlah pada saat pembentukannya. Jumlah 28

50 dana kas kecil akan ditentukan oleh manajemen dan diperkirakan cukup untuk memenuhi pengeluaran-pengeluaran kecil selama kurang lebih satu bulan. Pemegang kas kecil akan bertanggungjawab untuk jumlah dana dalam bentuk tunai atau yang telah dibayarkan. Penangguna jawab kas kecil wajib melaporkan detail penggunaan dana kas kecil tiap bulannya. 2. Format Laporan Keuangan Format laporan bentuk cetak telah disediakan oleh program akun internal perusahaan, dan kemudian disusun berdasarkan karakterisitik berikut : a. Laporan Posisi Keuangan Laporan ini menyajikan informasi mengenai posisi dan kondisi harta perusahaan per tanggal tertentu dan mencakup informasi tentang aktiva, kewajiban dan aktiva bersih (hutang, ketentuan pembagian hasil, dll). b. Laporan Aktivitas Laporan ini menyajikan informasi aktivitas perusahaan dalam periode pelaporan tertentu dan mengungkapkan bagaimana sumber daya diperoleh dan digunakan. Laporan aktifitas disusun oleh sekretaris direktur. c. Laporan Arus Kas Laporan ini menyajikan informasi mengenai lalu lintas kas organisasi selama periode pelaporan tertentu. Transaksi kas tersebut digolongkan menjadi 5 (lima) aktivitas transaksi, yaitu : 29

51 Laporan Keuangan Laporan Harian Laporan Mingguan Transaksi Harian Bentuk Laporan Laporan Harian + Mingguan Laporan Bulanan Laporan Harian + Mingguan + Bulanan Laporan Tahunan Laporan Harian + Mingguan + Bulanan + Tahunan Laporan per-proyek Transaksi Per-proyek 30

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEUANGAN (SOP KEUANGAN)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEUANGAN (SOP KEUANGAN) Konsil LSM Indonesia STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP ) Sekretariat: Jl. Kerinci XII No.11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120, Telp/Fax: +6221-7257322. email: sekretariat@konsillsm.or.id Website:http://www.konsillsm.or.id

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEUANGAN YAYASAN GEDHE NUSANTARA (GEDHE FOUNDATION)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEUANGAN YAYASAN GEDHE NUSANTARA (GEDHE FOUNDATION) STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEUANGAN YAYASAN GEDHE NUSANTARA (GEDHE FOUNDATION) RUMAH DESA INDONESIA (RDI) Jl. Puter No. 27 RT 02/03 Desa Pangebatan, Kec. Karanglewas Kab. Banyumas, Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru Penerimaan kas dari PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terbagi menjadi 2 yaitu penerimaan kas air dan non air. Penerimaan kas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan. Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan. Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas Sebelum melakukan analisa dan ealuasi mengenai pengendalian intern pada PT. Grahadaya Nusaprima menurut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN Lampiran 1 PT. WIYO Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN 1. TUJUAN Tujuan dari Standard Operating Procedure penerimaan pesanan

Lebih terperinci

CONTOH. Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan

CONTOH. Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan CONTOH Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan DAFTAR ISI 1 DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN 1. Profil Organisasi 2. Tujuan, Struktur, Revisi Manual 2. STRUKTUR 1. Bagan Organisasi Yayasan 2. Uraian Tugas. PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas dan Pengelolaan Kas BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Kas Menurut Dwi (2012) kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun oleh

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun oleh 55 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV Nusantara Indah adalah perusahaan supplier yang bergerak di bidang pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO - 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MELAKUKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Penelitian

BAB 3 Objek Penelitian BAB 3 Objek Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Harian Indonesia, pertama kali terbit pada tanggal 12 September 1966, dikelola oleh Yayasan Indonesia Pers (YIP). Pada tahun 2000, pengelolaan, Harian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 2. Tagihan UKM Kolom Tanda Tangan Sebagai Catatan Realisasi Lampiran 3. Standard Operating Procedure (SOP) Prosedur

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti A.

Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti A. Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti 2016-2019 A. PENGURUS Adalah sekelompok orang yang berdasarkan Rapat Anggota Tahunan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA. 1. PT. Afdhi Surya Mandiri berdiri tahun berapa? Jawab : PT. Afdhi Surya Mandiri berdiri di Pekanbaru pada tahun 2007.

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA. 1. PT. Afdhi Surya Mandiri berdiri tahun berapa? Jawab : PT. Afdhi Surya Mandiri berdiri di Pekanbaru pada tahun 2007. LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA 1. PT. Afdhi Surya Mandiri berdiri tahun berapa? PT. Afdhi Surya Mandiri berdiri di Pekanbaru pada tahun 2007. 2. Bagaimana struktur organisasi pada PT. Afdhi Surya Mandiri?

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai )

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai ) BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL 2.1.1. PENGERTIAN KAS Kata kas atau cash memiliki berbagai pengertian, antara lain : 1. Kas berarti tempat menyimpan uang 2. Kas berarti

Lebih terperinci

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984.

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984. Berkas Permanen SEJARAH DAN LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PT PETA didirikan tanggal 23 April 1984 dengan akta notaries James, SH Nomor 30372 di Jakarta. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan Nomor

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

Lampiran 2. Hasil Internal Control Questionnaires DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

Lampiran 2. Hasil Internal Control Questionnaires DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER 55 Lampiran 2 Hasil Internal Control Questionnaires DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER Petunjuk Pengisian Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A merupakan pertanyaan umum dan bagian B merupakan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

Bab II Elemen dan Prosedur SIA Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal 36 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Landasan Teori Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal hal atau teori teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas pada PT Hasta Bayu. 1. Kas dari Penjualan tunai produk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas pada PT Hasta Bayu. 1. Kas dari Penjualan tunai produk BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas pada PT Hasta Bayu Kegiatan yang dilakukan PT Hasta Bayu pasti akan melewati tahap penerimaan kas, karena dengan adanya kas maka hal ini mencerminkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan Berikut ini adalah tabel usulan yang penulis usulkan pada Dewan Kemakmuran Masjid Agung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MEKANISME DAN UPAYA PENINGKATAN SISUKA (SIMPANAN SUKARELA BERJANGKA) DI BMT BUS

BAB IV ANALISIS MEKANISME DAN UPAYA PENINGKATAN SISUKA (SIMPANAN SUKARELA BERJANGKA) DI BMT BUS BAB IV ANALISIS MEKANISME DAN UPAYA PENINGKATAN SISUKA (SIMPANAN SUKARELA BERJANGKA) DI BMT BUS A. Mekanisme SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka) di BMT BUS Terdapat 3 mekanisme dalam SISUKA (Simpanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Cipta Graha Sejahtera adalah perusahaan nasional yang dibangun pada tahun 1987 sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Berperan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa penilai mempunyai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas Hampir semua transaksi perusahaan akan melibatkan uang kas, baik itu merupakan transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas dan transaksitransaksi yang lain akan berakhir

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi

KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi KOPERASI... Badan Hukum No. : Alamat :... KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi 1. Menimbang : a. Perlu terus dikembangkan unit simpan pinjam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan

Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan L1 Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan Untuk public training Bagian Penjualan dan Pemasaran Mulai 1 Mempromosikan

Lebih terperinci

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O Tujuan dari siklus pengeluaran Meyakinkan bahwa seluruh barang dan jasa telah dipesan sesuai kebutuhan Menerima seluruh barang yang dipesan dan memeriksa (verifikasi)

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) DEPARTEMEN PENJUALAN POS Departemen Penjualan dan Pemasaran PT Trimata Nagasha Indonesia DAN PEMASARAN terkait dengan 1. Penjualan 2. Pemasaran 1. Penjualan Secara umum,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai:..proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Sistem Pengawasan Keuangan Perusahaan

Daftar Pertanyaan Sistem Pengawasan Keuangan Perusahaan Daftar Pertanyaan Sistem Pengawasan Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan melaporkan keuntungan lima tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait. Lampiran 1. SOP Akitivitas Penjualan Tunai CV. MAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE Prosedur Penjualan Tunai 1. TUJUAN Tujuan dari standard operating procedure untuk prosedur penjualan tunai hingga penerimaan

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN 130522063 AKBAR ANWARI LUBIS 130522064 MUCHTI WIRAHADINATA 130522065 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. Komponen Laporan Keuangan Beberapa komponen yang ada dalam Laporan Keuangan yaitu: 1. Laporan Neraca Neraca merupakan laporan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan Pendirian Klinik Kharisma Citra Medika pada awalnya dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST PERSETUJUAN MASTER STOCKIST Nama Lengkap : No. KTP : Nama Stockist : Nama Akun : Alamat Stockist : Perjanjian ini dibuat pada hari ini... antara nama master stockist yang disebutkan di atas (selanjutnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Mutiara Electronic pertama kali didirikan pada tanggal 8 Maret 00 di Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan, BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di lembaga pendidikan bahasa Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN Lampiran 1. Persediaan Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN 1. TUJUAN Standard Operating Procedure sistem

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN REGULER

PROSEDUR PENELITIAN REGULER Halaman 1 No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 02 03 04 1. Prosedur kegiatan penelitian disesuaikan dengan hibah dalam Peraturan Yayasan Nomor 4 Tahun 2013 dan Peraturan Rektor Nomor III/PRT/2013-01/013

Lebih terperinci

SOP Pengukuran Kinerja Pembukuan

SOP Pengukuran Kinerja Pembukuan SOP Pengukuran Kinerja Pembukuan Pendahuluan Salah satu factor kunci sukses dan keberlanjutan organisasi adalah adanya system pelaporan keuangan dan monitoring yang kuat. Tanpa hal tersebut sulit untuk

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : 0251234 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir/Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto)

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) Oktavia Rahajeng Lestari, Siti Ragil, Fransisca Yaningwati Fakultas Ilmu Administrasi,

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO PENGELOLAAN DEPOSITO

MANAJEMEN RISIKO PENGELOLAAN DEPOSITO FUNGSI INVESTASI I Penyiapan Informasi Deposito untuk Manajer Investasi Analis Usaha Deposito 1. Membuat cashflow harian untuk dana/ rekening pada Bank Custody A. Saham (T+3) a. Mengumpulkan data transaksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Dalam dunia bisnis akuntansi merupakan salah satu elemen yang sangat penting untuk menjalankan suatu bisnis. Tanpa adanya akuntansi pengelolaan

Lebih terperinci

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Persyaratan bagan akun standar perusahaan adalah salah satu faktor paling penting dalam keputusan proses seleksi software. Persyaratan bagan akun buku besar harus

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR./SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR./SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO Yth. PT/Koperasi Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR./SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Otoritas

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. C2 No. 01 Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang Selatan.

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. C2 No. 01 Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang Selatan. BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Sebelum penulis melaksanakan kegiatan magang, terlebih dahulu penulis mengajukan surat permohonan magang yang ditujukan kepada Kantor Akuntan

Lebih terperinci

Buku Manual KEUANGAN. JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah. Yayasan Mahadhika.

Buku Manual KEUANGAN. JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah. Yayasan Mahadhika. Buku Manual KEUANGAN JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah Yayasan Mahadhika http://www.mahadhika.or.id 1 2 DAFTAR ISI 1. Sistem Keuangan (SIMKEU)... 7 2. Aplikasi JIBAS Keuangan (SIMKEU)... 10

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. AFDHI SURYA MANDIRI

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. AFDHI SURYA MANDIRI BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. AFDHI SURYA MANDIRI 4.1 Requirement Discipline 4.1.1 Prosedur Sistem yang Diusulkan Setelah memperoleh informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP)

INSTRUKSI KERJA (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP) (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG PENERIMAAN PROPOSAL PENELITIAN 1. Memberitahukan kepada segenap staf dosen/ pengajar Fakultas Kedokteran UB bahwa

Lebih terperinci

Contoh laporan keuangan koperasi

Contoh laporan keuangan koperasi Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

LAMPIRAN Apa saja jabatan yang ada pada PD Berkat Cahaya Kontraktor? 7. Pelaksana 1 dan 2 (Surveyor) 8. Pelaksana 3 (pengawas lapangan)

LAMPIRAN Apa saja jabatan yang ada pada PD Berkat Cahaya Kontraktor? 7. Pelaksana 1 dan 2 (Surveyor) 8. Pelaksana 3 (pengawas lapangan) LAMPIRAN 1 Hasil wawancara pertama dengan Bapak Hendra Sunarso, Project Manager PD Berkat Cahaya Kontraktor. Tanggal 2 Oktober 2007. 1. Apa saja jabatan yang ada pada PD Berkat Cahaya Kontraktor? 1. Direktur

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan NO PERTANYAAN YA TIDAK JIKA TIDAK, MOHON BERI ALASAN 01 Apakah setiap penerimaan pesanan dicatat dengan baik dan benar? 02 Apakah pencatatan penjualan

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas 2.1.1. Definisi Kas Setiap perusahaan pasti memiliki alat tukar transaksi yang berlaku resmi di Negara dimana perusahaan tersebut berlokasi, maupun yang berlaku secara internasional.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 1 Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 2 Permintaan Pembayaran LAMPIRAN 3 Inoice Lampiran 4 Kwitansi LAMPIRAN 5 Faktur Pajak LAMPIRAN 6 Surat Penawaran Iklan Lampiran 7 Form Order Iklan Majalah Bumi Track

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci