BAB IV GAMBARAN UMUM. Desa Cimulang dan Desa Bantar Sari merupakan dua desa dari tujuh desa yang berada dalam Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV GAMBARAN UMUM. Desa Cimulang dan Desa Bantar Sari merupakan dua desa dari tujuh desa yang berada dalam Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor."

Transkripsi

1 24 BAB IV GAMBARAN UMUM Desa Cimulang dan Desa Bantar Sari merupakan dua desa dari tujuh desa yang berada dalam Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor. 4.1 Desa Cimulang dan Bantar Sari Kondisi Geografi Desa Cimulang dan Desa Bantar Sari merupakan desa pemekaran. Sebelumnya Cimulang merupakan bagian Desa Pasirgaok, sedang Bantar Sari merupakan hasil pemekaran dari Desa Bantar Jaya yang saat ini berubah menjadi Desa Bantar Sari dan Bantar Kambing. Desa Cimulang berjarak 3 Km dari kecamatan Rancabungur, 22 Km dari Cibinong sebagai pusat pemerintah Kabupaten Bogor. Desa Bantar Sari lebih jauh ke Kecamatan Rancabungur namun lebih dekat ke Cibinong. Kedua desa tersebut memiliki ketinggian di atas permukaan laut ±165 diatas permukaan laut (dpl) dan curah hujan kurang lebih 200 mm/tahun 2) ratarata suhu udara 28º-32º, bentuk wilayah rata-rata datar karena wilayah berombak hanya sekitar 1persen. Suhu dua desa tersebut tergolong panas sedang dan berbagai tanaman seperti sayuran tumbuh dengan subur. Desa Cimulang terbagi dalam ; 3 dusun,8 Rukun warga/rw dan 28 Rukun Tetangga/RT. Desa Bantar Sari terbagi dalam 3 wilayah administratif yaitu: 3 dusun, 7 RW dan 27 RT. Desa Bantar Sari berbatasan di bagian Utara dengan Desa Cimulang, dan berdekatan dengan landasan udara Atang Sanjaya. Batas-batas kedua desa di kemukakan pada peta (Gambar 2 hal 75 ) Pusat Desa Cimulang terletak di tengah desa dengan kantor desa berada dipinggir perkebunan dan bersebelahan dengan kantor perkebunan PTPN VIII. Kantor Desa Bantar Sari berada di luar perkebunan di tepi jalan kabupaten. 2 Data curah hujan tersebut tercatat di Desa selama 10 tahun terakhir, namun berkemungkinan besar

2 25 Luas wilayah Desa Cimulang 434 hektar lebih besar dibandingkan Desa Bantar Sari 343,41 Ha. Sekitar 75 persen luas tanah di kedua desa itu (300 hektar di Cimulang dan 256 Ha di Bantar Sari) merupakan tanah HGU (Hak Guna Usaha) dari PTPN VIII untuk perkebunan sawit. Dari luas itu di Cimulang tidak ada perkebunan milik rakyat sedang di Bantar Sari ada seluas 23,23 hektar namun diperkirakan luas sawah dalam 10 tahun terakhir telah berkurang karena berubah fungsi menjadi rumah warga. Desa Bantar Sari memiliki sawah lebih luas (60,9 hektar) dibandingkan lahan kering (3,28 hektar) Kondisi Sosial Jumlah penduduk Bantar Sari dan Cimulang hampir sebanding, yaitu Bantar Sari jiwa (3.105 laki-laki dan perempuan) dan Cimulang jiwa (2.893 laki-laki dan perempuan. Penduduk kedua desa hampir seluruhnya beragama Islam (99 persen)dan suku Sunda (85 persen). Tabel 3. Penduduk menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin di Desa Cimulang dan Desa Bantar Sari, Tahun 2011(dalam Persen). Golongan Umur (Tahun) Cimulang Ʃ Bantar Sari Ʃ LK PR LK PR Ʃ Angkatan kerja Bukan angkatan kerja Sumber: Kantor Desa Cimulang dan Bantar Sari 2011 Berdasarkan data kelompok umur dari dua desa tersebut dapat dilihat jumlah persentase usia anak-anak (0-14 tahun), usia produktif (15-64 tahun), usia lanjut (>64 tahun) dari kedua desa hampir sama. Penduduk usia 0-14 tahun di

3 26 Cimulang lebih sedikit dibandingkan Bantar Sari ( 31 persen dibanding 36 persen). Sebaliknya pada usia tahun dan usia tahun Cimulang lebih besar dibandingkan Bantar Sari. Tabel 4. Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Desa Cimulang dan Desa Bantar Sari, Tahun 2011 (dalam Persen). Tingkat Pendidikan Cimulang % Bantar Sari % Belum Sekolah 20,8 18,7 Tidak tamat sekolah 10,4 6,2 Tamat SD/Sederajat 27,7 26,5 Tamat SLTP/Sederajat 27,4 26,3 Tamat SLTA/Sederajat 12,8 21,1 Tamat Perguruan Tinggi 0,9 1,3 Jumlah Sumber: Kantor Desa Cimulang dan Bantar Sari 2011 Tingkat pendidikan penduduk terutama pada jumlah tamatan SMA Desa Bantar Sari secara signifikan lebih baik di bandingkan dengan Desa Cimulang (21,1 persen persen berbanding 12,8 persen). Hal ini dikarenakan Bantar Sari sarana pendidikan yang lebih baik dengan 5 sekolah dasar/sederajat, dan 2 sekolah menengah pertama/sederajat, sedangkan Cimulang hanya memiliki 4 sekolah dasar/sederajat dan hanya 1 sekolah menengah pertama/sederajat. Posisi Desa Bantar Sari yang lebih dekat ke arah kabupaten mempermudah akses pendidikan ke luar desa. Meskipun besarnya ongkos angkutan umum yang harus dikeluarkan hampir sama (Rp /Pulang-Pergi), tetapi yang membedakan adalah jauhnya jarak jalan kaki yang harus ditempuh untuk mencapai angkutan umum Kondisi Ekonomi Proporsi penduduk Cimulang yang bekerja di bidang pertanian pangan dan perikanan hampir sama dengan yang bekerja di jasa (34,5 persen dibandingkan 31,6 persen ). Proporsi penduduk Bantar Sari yang bekerja di bidang jasa lebih besar dibandingkan dengan pertanian pangan dan perikanan (48,5 persen dibanding 30,7 persen). Dari penduduk yang bekerja di bidang

4 27 pertanian, di Cimulang sebagian besar adalah buruh tani sedangkan di Bantar Sari hampir seimbang antara petani pemilik dan buruh tani. Persentase penduduk yang bekerja di bidang pertanian perkebunan sedikit lebih banyak di Desa Cimulang di banding Bantar Sari. Namun dari data keduannya jumlah buruh dan pergawai tetap dari masing-masing desa tersebut relatif sama.demikian juga persentase penduduk Cimulang yang bekerja pabriki. 10,8 persen dibanding 4,5 persen persentase jumlah pengangguran Bantar Sari labih kecil dibandingkan Cimulang. Hal tersebut menunjukkan pekerja serabutan di Cimulang lebih besar di bandingkan. Tabel 5. Penduduk menurut Mata Pencaharian Desa Cimulang dan Desa Bantar Sari, Tahun 2011 (dalam Persen). Jenis Mata Pencaharian Cimulang Bantar Sari % % Pertanian pangan dan perikanan a. Petani Pemilik lahan b. Petani penggarap tanah c. Buruh tani Pertanian Non Pangan a. Pegawai tetap perkebunan b. Buruh perkebunan Pabrik a. Industri Kecil b. Buruh Industri Jasa a. Pertukangan b. Pedagang c. Supir d. Pegawai Negeri Sipil/ perusahaan Lain-Lain a. Pensiunan b. Penganguran/serabutan Jumlah Total *Sumber: Kantor Desa Cimulang dan Bantar Sari 2011 Pada konteks lokal kesempatan kerja di desa di bagi menjadi pertanian pangan dan perikanan, pertanian non pangan, pabrik, dan jasa, sedangkan pada

5 28 penelitian di bagi menjadi pertanian pangan-perikanan, pertanian-perkebunan, non pertanian sekunder dan non pertanian primer. Pada dasarnya kesempatan kerja tersebut adalah sama yaitu pertanian non pangan dengan pertanian-perkebunan, pabrik dengan non pertanian sekunder, dan jasa dengan non pertanian. Kondisi mata pencaharian, faktor pendidikan dan lainnya dari penduduk tersebut berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan penduduk. Secara umum Penduduk Bantar Sari lebih sejahtera dibandingkan penduduk Cimulang. Sekitar 75 persen penduduk Cimulang berada pada tingkat kesejahteraan pra KS dan KS 1. Tabel 6. Penduduk menurut Tingkat Kesejahteraan Penduduk Desa Cimulang dan Desa Bantar Sari, Tahun 2011 (dalam Persen). Jenis Mata Pencaharian Cimulang Bantar Sari % % Pra KS KS I KS II KS III KS III Jumlah Sumber: Kantor Desa Cimulang dan Bantar Sari 2011 Keterangan : KS = Kesejahteraan 4.2 Kampung Luar dan Kampung Dalam Perkebunan Kampung Dalam dan Kampung Luar merupakan istilah yang digunakan oleh peneliti untuk mempermudah pengelompokan kampung-kampung yang akan diamati. Perbedaan dari Kampung Dalam dan Kampung Luar telah dijelaskan pada rumusan masalah yaitu berdasarkan letak geografi dan akses transportasi. Kampung Luar meliputi Ciheleut dan Hulurawa, sedangkan Kampung Dalam meliputi Cimulang Ujung dan Gunung Leutik. Kampung Dalam berada dalam perkebunan merupakan kampung tertinggal karena sulitnya sarana transportasi jalan menjadi penghambat terbesar berkembangnya kampung tersebut.

6 Kondisi Geografi Kampung Dalam dan Kampung Luar secara umum dibedakan atas lokasi kampung dengan perkebunan, tetapi perbedaan Kampung Dalam dan Kampung Luar juga dapat dilihat berdasarkan kondisi geografi meliputi jarak pusat pemerintahan, wilayah administratif, jumlah KK, Jumlah Rumah Tangga, dan luas wilayah. Kampung Dalam berada lebih jauh dibandingkan Kampung Luar dengan pusat pemerintahan dengan jumlah wilayah administratif hampir sama. Jumlah Kepala Keluarga tidak menggambarkan jumlah rumah tangga di masing-masing kampung. Cimulang ujung lebih memiliki lebih banyak empang/situ (3 buah) dibandingkan kampung lain, sedangkan Hulurawa memiliki lahan pertanian lebih luas dibandingkan kampung-kampung lain. Tabel 7 berikut akan menunjukkan perbedaan lebih rinci dari keempat kampung tersebut. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Penduduk menurut Kondisi Geografi di Kampung Dalam dan Kampung Luar, Tahun 2011 (dalam Persen). Kondisi Geografi Kampung Kampung Dalam Cimulang Ujung Gunung Leutik Kampung Luar Ciheleut Hulurawa Jarak ke. (Km) a. Kantor desa b. Kantor kecamatan Wilyah administratif (unit) a. RW b. RT Jarak Ke Jalan Kabupaten (Km) Akses Fasilitas Sulit Sulit Mudah Mudah Transportasi Publik Persentase luas Kampung Dalam Perkebunan Luas kampung diluar 11 Ha 4,2 Ha 4,7 Ha 34,8 Ha perkebunan a. lahan kering b. lahan sawah c. empang/situ Sumber: Rekap Data Ketua Rukun Warga 2010

7 Kondisi Sosial Jumlah Penduduk Kampung Dalam dan Kampuung Luar perkebunan relatif hampir sama, terutama untuk kampung G. Leutik memiliki kemiripan dengan Kampung Luar perkebunan bila dibandingkan dengan Cimulang Ujung. Penduduk kedua desa hampir seluruhnya beragama Islam (99 persen) dan suku Sunda (85 persen). Tabel 8 dan 9 berikut menunjukkan gambaran lebih rinci kondisi sosial penduduk di keempat kampung tersebut. Tabel 8. Penduduk Kampung Dalam dan Kampung Luar, Tahun 2011 (dalam Persen). Penduduk Kampung Dalam Bantar Sari Cimulang Ujung (Jiwa) Gunung Leutik (Jiwa) Ciheleut (Jiwa) Hulurawa (Jiwa) Jumlah Kepala Keluarga (KK) Jumlah Rumah Tangga (unit) Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki 228 (46,44) 436 (45.04) 511 (50.90) 505 (49.12) Perempuan 263 (53.56) 532 (54.96) 497 (49.10) 523 (50.88) Total (100) (100) Sumber: Rekap Data Ketua Rukun warga 2010 (100) (100) Secara umum karakteristik jumlah kelompok umur penduduk Gunung Leutik lebih mirip dengan penduduk Kampung Luar dibandingkan Cimulang Ujung. Hal tersebut ditunjukkan dengan proporsi jumlah penduduk usia 15 + tahun yang hampir sama, sedangkan Cimulang Ujung memiliki karakteristik yang berkebalikan pada usia 15 + tahun tersebut. Jadi lebih terlihat secara karakteristik umur masyarakat Gunung Leutik lebih mirip dengan Kampung Luar.

8 31 Tabel 9. Penduduk menurut Kelompok Umur di Kampung Dalam Dan Luar, Tahun 2011 (dalam Persen). Golongan Umur (Tahun) Kampung Dalam Cimulang Ujung G. Leutik Kampung Luar Ciheleu t Hulurawa Ʃ Sumber: Data Rukun warga 2010 Pendidikan rata-rata penduduk di Kampung Dalam adalah tingkat Sekolah Dasar (SD) lebih rendah dibandingkan penduduk di Kampung Luar yang rata-rata SMA bahkan kuliah meskipun ongkos yang harus dikeluarkan lebih besar dari pada biaya sekolah mereka(15 ribu/hari pp Cimulang-Bogor). Ongkos dari Hulurawa ke kota lebih murah dibandingkan dari Cimulang, karena posisi kampung yang dekat dengan jalan kabupaten. Penduduk kampung Ciheulet sering mendapatkan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan sehingga menambah keterampilan dan kesempatan kerja mereka. Saat ini di Kampung Dalam telah ada kemajuan dengan adanya sekolah Madrasah Aliyah dan Sekolah Dasar yang letaknya berdekatan dengan kantor desa. Selama ini belum pernah ada pelatihan kewirusahaan atau keterampilan untuk penduduk yang menjangkau lokasi tersebut Kondisi Ekonomi Penduduk Kampung Luar ( Ciheleut dan Hulurawa) dan kampung Dalam (Cimulang ujung dan Gunung Leutik) memiliki perbedaan dalam pekerjaan penduduk secara umum. Penduduk Kampung Dalam kampung memiliki ragam pekerjaan lebih sedikit dibandingkan penduduk perkebunan. Jumlah pekerja serabutan dan pengangguran lebih tinggi pada penduduk Kampung Dalam perkebunan. Penduduk Kampung Luar lebih banyakyang bekerja di bidang jasa serta pertanian pangan dan perikanan dibandingkan penduduk dalam perkebunan.

9 32 Namun di kedua lokasi tersebut jumlah masyarakat yang bekerja di perkebunan sedikit. Persen angkatan kerja dari total penduduk Kampung Dalam yaitu Cimulang Ujung 41,99 persen dan Gunung Leutik 52,08 persen, sedangkan Kampung Luar yaitu Ciheleut 70,28 persen dan Hulurawa 69,81 persen. Junlah penduduk bukan angkatan kerja yaitu Cimulang unjung 58,01 persen, Gunung Leutik 47,92 persen, Ciheleut 29,47 persen, dan Hulurawa 27,7 persen. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan penduduk Kampung Luar lebih banyak yang memiliki kegiatan bila dibandingkan masyarakat Kampung Dalam perkebunan. Tabel 10. Penduduk Usia 15 ke Atas menurut Jenis Mata Pencaharian di Kampung Dalam dan Luar, Tahun 2011(dalam Persen). Jenis Mata Pencaharian Kampung Dalam Cimulang G. Ujung Leutik Kampung Luar Ciheleut Hulurawa Angkatan Kerja a. Pertanian 17,56 13,54 15,73 26,87 b. Perkebunan 14,50 2,43 3,15 0,28 c. Pabrik 1,53 5,21 5,25 3,60 d. Jasa 8,40 30,90 46,15 39,06 Bukan Angkatan Kerja a. Sekolah 6,87 4,86 8,84 6,37 b. Ibu Rumah 39,69 35,07 18,88 21,05 tangga c. Lain-lain 11,45 7,99 1,75 0,28 Jumlah Sumber: Rekap Data Ketua Rukun warga 2010 Dari penduduk Cimulang Ujung hanya dua orang KK yang bekerja sebagai PNS dan 3 orang KK yang bekerja di perkebunan (1 mandor dan 2 harian tetap). Hampir semua tenaga kerja Cimulang Ujung menjadi buruh di kota dan buruh pertanian. Kampung ini juga biasa menjadi buruh pertanian ke desa yang berbatasan dengan Desa Mekar Sari dan Rancak Bungur terlebih ketika tidak ada pekerjaan menjadi buruh bangunan keluar kampung. Adanya 3 situ/danau di Kampung Cimulang Ujung yang jaraknya berdekatan, menjadi sumber mata

10 33 pencaharian bagi keluarga yang memiliki lahan dengan membuat empang sebagai petani ikan. Khususnya penduduk RT 2 banyak yang bekerja baik sebagai pemilik empang maupun buruh. Namun jumlah air setiap tahun mengalami penurunan. Di kampung lain biasanya bila 1 bulan tidak turun hujan maka penduduk akan mencari air ke kampung Cimulang Ujung Penduduk Kampung Gunung Leutik hanya 3 orang yang bekerja sebagai mandor perkebunan sisanya bekerja serabutan, tetapi tidak ada penduduk yang bekerja sebagai buruh harian lepas perkebunan. Kondisi kampung diperparah dengan tidak ada fasilitas jalan kecamatan. Beberapa jalan setapak hanya mampu dilalui motor, tetapi juga tidak ada sumber daya alam yang bisa diandalkan seperti situ dan empang dan hanya terdapat sedikit lahan pertanian. Penduduk yang bekerja di pertanian biasanya bekerja ke luar kampung. Banyak penduduk desa yang mengganggur karena besarnya biaya yang dikeluarkan untuk bekerja ke kota sama dengan penghasilan yang mereka dapat seperti buruh bangunan atau penjaga toko. Tahun ini Kampung Gunung Leutik mendapatkan proyek pembangunan jalan (paving jalan) dari PNPM dan bantuan mandiri oleh seorang pendatang untuk membangun jalan di dalam kampung. Meskipun lebar jalan tersebut hanya sekitar 0,75 meter, hal tersebut sangat mempermudah mobilitas penduduk terlebih di musim penghujan. Tidak setenang Kampung Cimulang, kampung ini sering bergejolak dengan perusahaan. Salah satunya akibat ulah penduduk yang suka mencuri sawit dan memindahkan batas perkebunan sehingga perusahaan merasa dirugikan. Kampung ini pernah melakukan demo terhadap perusahaan (tahun 1998, 2001,2002) karena upah dan perlengkapan kerja yang diberikan sangat minim. Namun demo tidak berlanjut semenjak para penggerak demo dijadikan pekerja tetap perkebunan. Kondisi ekonomi penduduk di Kampung Ciheleut ini terlihat jauh lebih baik dari Kampung Hulurawa. Penduduk Kampung Ciheleut yang bekerja di perkebunan lebih banyak dibandingkan penduduk Kampung Hulurawa (3orang dibanding 1 orang) sebagai mandor. 20 Kepala Keluarga (K K) sebagai Pegawai Negeri Sipil dan sisanya adalah buruh, petani dan pekerja serabutan lain. Namun hampir semua yang bekerja sebagai PNS dan mandor perkebunan bukan merupakan orang asli Kampung Ciheleut. Pelatihan-pelatihan tidak hanya

11 34 melibatkan laki-laki tetapi juga wanita sering dilibatkan. Hasilnya di Desa Cimulang terdapat petani jamur yang memiliki pekerja dari penduduk desa sendiri. Selain itu, penduduk Kampung Ciheleut dan Hulurawa sering memperoleh pinjaman uang/modal untuk usaha dan beberapa bantuan lain untuk meningkatkan ekonomi penduduk. Mudahnya akses untuk ke luar kampung menjadi salah satu penyebab penduduk bekerja ke luar desa. Apabila salah satu warga bekerja di suatu dinas, maka kampung sering mendapatkan programprogram dari dinas tersebut. Sebagian besar penduduk Kampung Hulurawa bekerja di sektor pertanian karena lahan pertanian masih cukup luas. Komoditas tanaman pertanian adalah sayuran. Padi tidak banyak ditanam karena sulit memenuhi kebutuhan air sehingga penduduk beralih dari padi ke sayur meskipun tidak semenguntungkan bertanam padi. Tidak ada penduduk yang bekerja di sektor perkebunan. Pekerjaan penduduk kampung Hulurawa adalah buruh pabrik, buruh bangunan, PNS, Polisi dan pengusaha. Hulurawa meskipun tidak dilalui sarana transportasi angkot, kualitas jalan desa baik dan terletak dekat jalan kabupaten sehingga mudah dijangkau. 4.3 Sejarah Desa dan Perkebunan Saat komoditas karet penyerapan tenaga kerja di perkebunan lebih banyak dibandingkan komoditas sawit. Masih banyak penduduk yang bekerja di perkebunan ada sekitar 50 KK pekerja tetap, dan buruh harian lepas. Pada komoditas karet masih banyak wanita/ibu-ibu yang ikut bekerja di perkebunan. Beberapa hal yang menjadi pembeda adalah luasan afdeling untuk sawit dan karet berbeda, keterampilan dan kekuatan tenaga. Selain itu, pada komoditas karet dulu penduduk bisa menanam singkong tanpa ada larangan dari perkebunan sehingga mereka memiliki penghasilan lain. Tidak pernah ada konflik yang kuat antara penduduk dengan perusahaan hanya beberapa kejadian larangan penduduk untuk mengambil buah sawit, tetapi masyarakat masih bisa memanfaatkan lidi daun sawit untuk dijual dan pelepah batang untuk bahan bakar. Pada tahun terjadi kevakuman perkebunan atau juga sebagai masa peralihan karet ke sawit sehingga lahan perkebunan yang HGU-nya telah

12 35 habis digunakan menanam singkong oleh penduduk, namun setelah perkebunan memiliki hak HGU lagi kembali memanfaatkan lahan dengan memulai menanam sawit sejak tahun 2000, 2004, dan Meskipun semua bagian desa berada dalam perkebunan tidak ada penduduk yang memiliki lahan perkebunan satu pun. Perubahan sistem borongan dalam perawatan kebun juga mempengaruhi jumlah dan jenis kelamin pekerja. Terlihat pada perkebunan kelapa sawit sangat sedikit perempuan yang bisa bekerja di perkebunan utamanya sebagai buruh. Upah sebesar Rp /hari untuk pegawai harian tetap dan ± Rp /hari untuk borongan di pandang sebagai, bayaran yang rendah. Hal ini, menyebabkan penduduk mencari pekerjaan selain diperkebunan. Dapat pula perbedaan upah untuk laki-laki dan perempuan untuk pekerjaan yang sama khususnya pekerjaan borongan perkebunan. Sejak tahun 2000 perkebunan Cimulang merupakan bagian dari perkebunan Cikasungka yang berkantor di Desa Cigudeg. Sebelumnya kebun Cimulang menjadi bagian dari perkebunan karet PTPN VIII memiliki manajemen sendiri. Luas areal perkebunan Cikasungka yaitu 1050 Ha semua penguasaan lahan berdasarkan HGU. Luas kebun tersebut dibagi menjadi 2 afdeling dengan rata-rata luas 500 Ha. Kepala afdeling berasal dari luar desa. Demikian juga semua pegawai kantor. Hanya mandor dan beberapa pegawai harian tetap yang berasal dari desa Cimulang. Akibat kualitas karet yang semakin menurun kebun Cimulang mengalami krisis. Beberapa tahun sebelum digabung dengan kebun Cikasungka, kualitas produksi karet tak cukup mempertahankan status kebun. Pada akhirnya tahun 2000 dikeluarkan keputusan dari pusat tentang perubahan status Kebun Cimulang menjadi bagian dari Kebun Cikasungka (Tidak kebun induk lagi), serta rencana perubahan komoditas dari karet ke sawit sehingga terjadi peleburan kebun. Penanaman sawit terjadi secara bertahap pada tahun , 2004, dan 2006 di beberapa kawasan di Cimulang. Sejak peleburan banyak pegawai karet khususnya untuk pegawai harian tetap yang di PHK. Sedikit penduduk desa yang bekerja di perkebunan sawit (hanya sekitar 3 orang di setiap kampung), biasanya sebagai mandor atau pekerja harian lepas Posisi yang lain hampir semuanya bukan merupakan penduduk asli desa Cimulang dan desa Bantar Sari.

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA 48 BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA Bab ini menjelaskan dan menganalisa hubungan antara faktor internal (meliputi ; jenis kelamin, pendidikan, umur dan status sosial) dan faktor

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH 5.1. Kondisi Umum Kecamatan Leuwisadeng Kecamatan Leuwi Sadeng merupakan kecamatan yang terletak di Leuwi Sadeng, Kabupaten Bogor. Kecamatan Leuwi Sadeng terdiri dari 8

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009 33 BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16 4.1 Keadaan Wilayah Desa Sedari merupakan salah satu desa di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Luas wilayah Desa Sedari adalah 3.899,5 hektar (Ha). Batas

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA 27 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA 4.1 Desa Cikarawang 4.1.1 Kondisi Demografis Desa Cikarawang merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan terdiri dari 7 RW. Sebelah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk besar dan laju pertumbuhan tinggi. Pada SENSUS Penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah 237,6

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa Desa Dramaga merupakan salah satu dari sepuluh desa yang termasuk wilayah administratif Kecamatan Dramaga. Desa ini bukan termasuk desa pesisir karena memiliki

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Profil Kecamatan Cisarua 5.1.1. Letak dan Keadaan Geografis Secara Geografis, Kecamatan Cisarua terletak di Selatan wilayah Bogor pada 06 42 LS dan 106 56 BB. Kecamatan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Kecamatan Leuwiliang Penelitian dilakukan di Desa Pasir Honje Kecamatan Leuwiliang dan Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan pertanian

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari

Lebih terperinci

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN 23 Gambaran penelitian yang dimuat dalam bab ini merupakan karakteristik dari sistem pertanian yang ada di Desa Cipeuteuy. Informasi mengenai pemerintahan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak

Lebih terperinci

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut: KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik 4.1.1 Letak dan Aksesibilitas Berdasarkan buku Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta (21) Dinas Kehutanan Purwakarta merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : 54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini akan mengemukakan hasil temuan data pada lokasi yang berfungsi sebagai pendukung analisa permasalahan yang ada. 4.. Gambaran Umum Desa Pulorejo 4... Letak geografis

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI 4.1 Profil Desa Tanjungsari 4.1.1 Letak Geografis Desa Tanjungsari Desa Tanjungsari merupakan salah satu dari delapan Desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukaresik,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 24 BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Desa Parakan adalah desa yang terletak di kecamatan Ciomas, kabupaten Bogor, provinsi Provinsi Jawa Barat merupakan daerah padat penduduk

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM LOKASI 23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kecamatan Kretek Kecamatan Kretek merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Bantul. Gambar 5. Peta Administrasi Kecamatan Kretek 17 18 Secara geografis Kecamatan

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Desa Lebuh Dalem Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala Timur yang merupakan kecamatan pemekaran dari sebagian

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari

Lebih terperinci

IV. DESA BABAKAN DALAM KONTEKS LINGKAR KAMPUS IPB DARMAGA

IV. DESA BABAKAN DALAM KONTEKS LINGKAR KAMPUS IPB DARMAGA IV. DESA BABAKAN DALAM KONTEKS LINGKAR KAMPUS IPB DARMAGA Gambaran Umum Desa Babakan adalah satu diantara 14 desa yang ditetapkan oleh IPB sebagai bagian dari Wilayah Lingkar Kampus (WLK) IPB Darmaga.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang dibina oleh Kementerian Kehutanan. Koperasi ini didirikan pada tahun 1989.

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang dibina oleh Kementerian Kehutanan. Koperasi ini didirikan pada tahun 1989. V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Profil dan Kelembagaan UBH-KPWN Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN) merupakan koperasi yang dibina oleh Kementerian Kehutanan. Koperasi ini didirikan pada

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH. Indonesia. Kecamatan Jakenan terletak di bagian timur Kabupaten Pati (sekitar 16

KARAKTERISTIK WILAYAH. Indonesia. Kecamatan Jakenan terletak di bagian timur Kabupaten Pati (sekitar 16 IV. KARAKTERISTIK WILAYAH 1. Geografi A. Karakteristik Wilayah Kecamatan Jakenan Jakenan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Jakenan terletak di bagian timur Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. perkebunan, khususnya pada sektor tanaman karet. Penduduk di Desa Negeri

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. perkebunan, khususnya pada sektor tanaman karet. Penduduk di Desa Negeri IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Negeri Baru yang merupakan salah satu desa berpotensial dalam bidang perkebunan, khususnya pada sektor tanaman karet. Penduduk di Desa Negeri

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 107

Lebih terperinci

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi

Lebih terperinci

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 27 BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan 4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kuningan terletak di ujung Timur Laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kecamatan Purbolinggo Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Kecamatan Purbolinggo sebelum pemekaran kabupaten,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Wilayah 5.1.1. Kondisi Fisik Wilayah Kecamatan Ciampea adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor tepatnya di bagian barat Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul terdiri dari 5 desa meliputi Desa Bantul, Desa Palbapang, Desa Trirenggo, Desa Sabdodadi, dan Desa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Lampung Tengah. Kecamatan Bangun Rejo merupakan pemekaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai ciri-ciri khas dan kemampuan dalam mengolah potensi sumber daya alam yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Kemiling. Kondisi Wilayah Kecamatan kemiling merupakan bagian dari salah satu kecamatan dalam wilayah kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Karakteristik Wilayah Kecamatan Pacet merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kecamatan ini berada di bagian utara kota Cianjur. Wilayah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 28 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Kelurahan Pasir Mulya merupakan salah satu Kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Dengan luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini akan membahas Kelurahan Setiamanah secara umum sebagai wilayah studi. Kelurahan Setiamanah merupakan salah satu kelurahan dari enam kelurahan di Kecamatan Cimahi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Desa Cibunian 4.1.1 Keadaan Alam dan Letak Geografis Desa Cibunian merupakan salah satu desa di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta. Posisi Kota Jakarta Pusat terletak antara 106.22.42 Bujur Timur

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian 4.1.1 Sejarah Desa Bale Desa Bale terletak diwilayah timur Indonesia tepatnya di wilayah Maluku Utara. Pada tahun 1800an kesultanan ternate berkunjung

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan memiliki lahan seluas 395.43 ha yang

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Geografi Wilayah Tempat Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, yang terdiri dari Kampung Nyalindung, Babakan dan Cibedug, merupakan bagian dari wilayah Desa Cikole.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak dan Luas Desa Curug Desa Curug merupakan sebuah desa dengan luas 1.265 Ha yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Dataran Tinggi Dieng kurang lebih berada di ketinggian 2093 meter dari permukaan laut dan dikelilingi oleh perbukitan. Wilayah Dieng masuk ke

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan adalah salah satu daerah tingkat dua di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pasuruan. Letak geografi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : 44 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Raman Utara Kecamatan Raman Utara merupakan bagian wilayah Kabupaten Lampung Timur dan berpenduduk 35.420 jiwa dengan luas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Asal-Usul Desa Hajimena Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena yang berarti duluan (dalam Bahasa Lampung).

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 9 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Umum Kecamatan Megamendung Kondisi Geografis Kecamatan Megamendung Kecamatan Megamendung adalah salah satu organisasi perangkat daerah Kabupaten Bogor yang terletak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai 49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Letak geografis Kabupaten Landak adalah 109 40 48 BT - 110 04 BT dan 00

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Petir, sebelah Selatan berbatasan dengan

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH. Kecamatan Leuwiliang memiliki empat unit usaha pengolahan limbah

V. KEADAAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH. Kecamatan Leuwiliang memiliki empat unit usaha pengolahan limbah V. KEADAAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH 5.1 Kecamatan Leuwiliang Kecamatan Leuwiliang memiliki empat unit usaha pengolahan limbah serbuk gergaji. Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng memiliki empat unit usaha

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 84 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang 79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Wilayah Kabupaten Ciamis Berdasarkan data geografis, wilayah Kabupaten Ciamis berada pada 108 20' sampai dengan 108 40' Bujur Timur dan 7 40'20" Lintang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap,

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap, IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Cilacap Selatan berada dipusat kota Cilacap

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Gambaran Umum Desa Ciaruten Ilir Desa Ciaruten Ilir merupakan bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah

Lebih terperinci