LAMPIRAN I - PEMERIKSAAN BAHAN

Transkripsi

1 LAMPIRAN I - PEMERIKSAAN BAHAN

2 ANALISA AYAKAN PASIR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C a) Diameter Ayakan (mm) Berat Fraksi (gr) Rata-rata (gr) % Ratarata Kumulatif Tertahan (%) Sampel I Sampel II 9, ,5 2,25 2,25 4, ,5 1,95 4,2 2, ,5 4,75 8,95 1, ,6 18,55 0, ,5 26,85 45,4 0, ,8 57,2 0, ,5 31,25 88,45 Pan ,5 11, Total Fineness Modulus (FM) = ΣPersentasiKumulatifTerta hanayakan = = 2,25 Maka, pasir tergolong pasir halus dengan klasifikasi FM : 2,2 < FM < 2,

3 BERAT ISI AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C 29/ C 29 M 90) 1. Calibration of Measure 0 C Suhu Ruangan 28 Suhu Air 27 0 C Berat Bejana 0,461 kg Berat Air 1,807 kg Berat Isi Air 996,505 kg/m 3 2. Hasil Pemeriksaan Pasir Cara Merojok Cara Menyiram Sampel I Sampel II Sampel I Sampel II Pasir + Bejana (kg) 2,915 2,921 2,569 2,568 Bejana + Air (kg) 2,268 2,268 2,268 2,268 Berat Pasir (kg) 2,454 2,460 2,108 2,107 Berat Isi Pasir (kg/m 3 ) 1353, , , ,946 Rata-rata (kg/m 3 ) 1354, ,222 85

4 BERAT JENIS DAN ABSORPSI AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C ) Pasir Sampel Sampel Ratarata I II Berat Agregat Keadaan SSD (gr) Berat Piknometer + Agregat + Air (gr) Berat Kering Oven Agregat (gr) Berat Piknometer + Air (gr) Berat Jenis Kering 2,232 2,192 2,212 Berat Jenis Keadaan SSD 2,369 2,347 2,358 Berat Jenis Semu 2,588 2,594 2,591 Absorpsi (%) 6,157 7,066 6,612 86

5 PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR DAN KADAR LIAT AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL (ASTM C / ASTM C ) 1. Pemeriksaan Kadar Lumpur 2. Pemeriksaan Kadar Liat (Clay Lump) Pasir Sampel Sampel Ratarata I II Berat Mula-mula (gr) Berat Kering Agregat Setelah Dicuci (gr) Kandungan Lumpur (gr) Persentase Kandungan Lumpur (%) 4,2 4,6 4,4 Pasir Sampel Sampel Ratarata I II Berat Mula-mula (gr) Berat Kering Clay Lump (gr) Kandungan Liat (gr) Persentase Kandungan Liat (%) 0,835 0,839 0,837 87

6 PENGUJIAN COLORIMETRIC KANDUNGAN BAHAN ORGANIK AGREGAT HALUS (ASTM C 40 84c) Keterangan Perbandngan Terhadap Warna Standar Gardner Sampel Lebih Terang - Sama No. 3 Lebih Gelap - 88

7 KESIMPULAN PEMERIKSAAN AGREGAT HALUS Pemeriksaan Hasil Spesifikasi Kontrol Analisa Ayakan FM = 2,25 2,2 3,2 OK Berat Jenis SSD = 2,358 Kering < SSD < Semu OK Berat Isi UW = 1162,222 kg/m 3 > 1125 kg/m 3 OK Kadar Lumpur 4,4 % < 5% OK Kadar Liat 0,837 % < 1% OK Colorimetric Test No. 3 No. 3, standar warna gardner OK 89

8 ANALISA AYAKAN AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C a & ASTM D ) Berat Fraksi (gr) Diameter Rata-rata % Ratarata Kumulatif % Ayakan (mm) Sampel Sampel (gr) I II 38, , ,5 71,25 3,5625 3,5625 9, ,4 66,9625 4, ,5 29,025 95,9875 2, ,9875 1, ,9875 0, ,9875 0, ,9875 0, ,9875 Pan 72 88,5 80,25 4, Total ,45 Fineness Modulus (FM) = ΣPersentasiKumulatifTertahanAyakan 100 = 646,5 100 = 6,465 90

9 BERAT ISI AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C 29/C 29 M 90) 1. Calibration of Measure 0 C Suhu Ruangan 28 Suhu Air 27 0 C Berat Bejana 0,5 kg Berat Air 9,2 kg Berat Isi Air 996,505 kg/m 3 2. Hasil Pemeriksaan Batu Pecah Cara Merojok Cara Menyiram Berar Batu Pecah + Bejana (kg) 21 20,2 Berat Bejana + Air (kg) 14,2 14,2 Berat Batu Pecah (kg) 16 15,2 Berat Isi Batu Pecah (kg/m 3 ) 1733, ,400 91

10 BERAT JENIS DAN ABSORPSI AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C ) Batu Pecah Sampel Sampel Ratarata I II Berat Batu Pecah Keadaan SSD (gr) Berat Batu Pecah dalam Air (gr) Berat Kering Oven Agregat (gr) Berat Jenis Kering 2,559 2,608 2,584 Berat Jenis Keadaan SSD 2,615 2,648 2,632 Berat Jenis Semu 2,712 2,717 2,715 Absorpsi (%) 2,208 1,543 1,876 92

11 PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C ) Batu Pecah Sampel Sampel Ratarata I II Berat Mula-mula (gr) Berat Kering Agregat Setelah Dicuci (gr) ,5 Kandungan Lumpur (gr) 6 9 7,5 Persentase Kandungan Lumpur (%) 0,6 0,9 0,75 93

12 KESIMPULAN PEMERIKSAAN AGREGAT KASAR Pemeriksaan Hasil Spesifikasi Kontrol Analisa Ayakan FM = 6,465 5,5 7,5 OK Berat Jenis SSD = 2,632 Kering < SSD < Semu OK Berat Isi UW = 1646,4 kg/m 3 > 1250 kg/m 3 OK Kadar Lumpur 0,75 % < 1% OK 94

13

14 LAMPIRAN II - PERENCANAAN CAMPURAN BETON (CONCRETE MIX DESIGN)

15 PERENCANAAN CAMPURAN BETON (CONCRETE MIX DESIGN) 1. Data Material Semen Agregat halus Agregat kasar Air : Semen Padang Tipe I : Sei Wampu, Binjai : Sei Wampu, Binjai : PDAM 2. Kuat Tekan Rencana Mutu (f c) : K-250 ( 21 Mpa) 3. Menetapkan Nilai Standar Deviasi Pada SNI 2847:2013 (Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung), disebutkan apabila data untuk menetapkan standar deviasi tidak tersedia, maka kuat tekan rata perlu (f cr) ditetapkan berdasarkan kuat tekan yang diisyaratkan (f c). Tabel Kuat tekan rata-rata perlu jika data tidak tersedia untukmenetapkan deviasi standar benda uji Persyaratan kuat tekan f c Kuat tekan rata-rata perlu f cr ( MPa ) ( MPa ) Kurang dari 21 f c sampai dengan 35 f c Lebih dari 35 1,1f c Menghitung Kuat Tekan Rata-rata Perlu K br = K + 8,5/0,83 = ,5/0,83 = 35,24 MPa 97

16 3. Menentukan Faktor Air Semen Faktor air semen ditentukan SNI (Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Normal)pada tabel 2 dan Grafik 2 sebagai berikut : Tabel 2Perkiraan kekuatan tekan (MPa) beton dengan faktor air semen, dan agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia Kekuatan tekan (MPa) Jenis semen Jenis agregat kasar Pada umur (hari) Bentuk benda uji Semen Batu tak dipecahkan tipe I atau Batu pecah Silinder semen tipe Batu tak dipecahkan II, V Batu pecah Kubus Batu tak dipecahkan Semen Batu pecah Silinder tipe III Batu tak dipecahkan Batu pecah Kubus 98

17 Grafik 2 Hubungan antara kuat tekandan faktor air semen (benda uji berbentuk kubus 150 x 150 x 150 mm) Maka, Faktor Air Semen yang digunakan : 0,59 4. Menentukan Nilai Faktor Air Semen Maksimum Nilai faktor air semen maksimum ditentukan SNI (Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Normal)pada tabel 4 sebagai berikut : 99

18 Tabel 4Persyaratan jumlah semen minimum dan faktor air semen maksimum untukberbagai macam pembetonan dalam lingkungan khusus Dari tabel di atas diperoleh faktor air semen maksimum 0,6 dan jumlah semen maksimum 325 kg/m Menentukan Kadar Air Bebas Slump yang ditetapkan : mm Ukuran butir agregat maksimum : 40 mm Perkiraan kadar air bebas dapat dilihat pada tabel 3, SNI (Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Normal) Tabel 3 Perkiraan kadar air bebas (kg/m 3 ) yang dibutuhkan untuk beberapa tingkat kemudahan pengerjaan adukan beton 100

19 Sehingga, kadar air bebas menjadi : Kadar air bebas = 2/3(205) + 1/3(175) = 195 kg/m 3 6. Menghitung Kebutuhan Semen Kebutuhan Semen = Kadar air bebas / faktor air semen = 195/0,59 = 330,5 kg/m 3 7. Menentukan Persentase Agregat Halus dan Agregat Kasar Daerah gradasi pasir : Zona II Faktor air semen : 0,59 Nilai slump : mm Ukuran agregat maksimum : 40 mm Berdasarkan data di atas maka, persentase agregat halus dan agregat kasar dapat ditentukan dengan menggunakan grafik 15 pada SNI (Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Normal). 101

20 Grafik 15 Persen pasir terhadap kadar total agregat yang dianjurkan untuk ukuran butir maksimum 40 mm Dari grafik diperoleh nilai antara 33,4% - 44,4% Maka, Persentase agregat halus = (33,4 + 44,4)/2 = 38,9 % Persentase agregat kasar = ,9 = 61,1 % 8. Menghitung Berat Jenis SSD (Saturated Surface Dry) Gabungan Berat jenis SSD batu pecah = 2,632 Berat jenis SSD pasir = 2,358 Berat Jenis gabungan = (0,389 x 2,358) + (0,611 x 2,632) = 2,

21 9. Menentukan Berat jenis Beton Untuk menentukn berat jenis beton diperkirakan dengan menggunakan grafik 16 pada SNI (Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Normal). Grafik 16 Perkiraan berat isi beton basah yang telah selesai didapatkan Dari grafik di atas maka didapat berat jenis beton sebesar 2315 kg/m Menghitung Berat Masing-masing Agregat Berat agregat gabungan = berat beton berat semen berat air = ,5 195 = 1789,5 kg/m 3 Berat agregat halus = 0,389 x 1789,5 = 696,115 kg/m 3 Berat agregat kasar = 0,611 x 1789,5 = 1093,385 kg/m 3 103

22 11. Proporsi Campuran Batu Semen Air Pasir Proporsi campuran Pecah (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) Untuk 1 m 3 beton segar , ,385 Volume Kubus (m 3 ) FS = 1,2 Untuk 1 benda uji kubus (s = 15 cm) Untuk 20 benda uji kubus (s = 15 cm) 0, , , , ,339 0,790 2,819 4,428 26,771 15,795 56,385 88,564 Perbandingan 1 0,59 2,11 3,31 104