ADAPTASI BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ETNIS TIONGHOA-JAWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ADAPTASI BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ETNIS TIONGHOA-JAWA"

Transkripsi

1 ADAPTASI BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ETNIS TIONGHOA-JAWA Ratih Kumala Dewi ABSTRAK Pernikahan beda etnis sudah menjadi fenomena yang banyak terjadi dalam masyarakat, apabila pasangan pernikahan yang beda etnis tidak saling beradaptasi maka akan timbul perpecahan diantara mereka. Penelitian ini bertujuan bagaimana adaptasi budaya pada pernikahan etnis Tionghoa-Jawa dalan membangun keharmonisan keluarga menggunakan teori Adaptasi (Judee Burgon) yang menjelaskan bahwa seseorang yang belum mengenal satu sama lain memiliki dua pola yaitu resiprokal serta kompensasi dan Teori Akomodasi (Mulac H. Giles) yang menjelaskan bahwa seseorang menggunakan strategi linguistik untuk menujukkan kemampuannya berinteraksi dengan orang yang memiliki perbedaan budaya dengannya. Tipe penelitian deskriptif kaulitatif dan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian ini adalah tiga pasang suami istri berbeda etnis antara Tionghoa-Jawa yang ada di perkampungan Semawis, Semarang. Hasil penelitian menujukkan bahwa ketiga pasangan penelitian yang berbeda etnis dengan adanya proses adaptasi dan akomodasi lambat laun mereka mampu memahami perbedaan sifat satu sama lain, meskipun awalnya masing-masing pasangan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan adaptasi dari awal perkenalan, waktu berpacaran sampai pasangan tersebut menikah. Masing-masing pasangan mampu memberikan pemahaman kepada orang tuanya kalau perbedaan etnis dan agama bukanlah sesuatu yang menjadi penghalang bagi rumah tangga. Keberhasilan proses adaptasi akan membawa pada keharmonisan hubungan dalam rumah tangga.keberhasilan proses adaptasi juga mencerminkan keberhasilan pasangan dalam membangun komunikasi dengan pasangannya sehingga disini terbentuk sebagai keluarga yang harmonis. Ketiga pasangan dapat menjadi keluarga yang harmonis karena mereka saling menghargai antar anggota keluarga, memiliki komunikasi yang baik, selalu menyempatkan waktu bersama keluarga, saling menghormati satu sama lain, memilki ikatan yang erat antar anggota keluarga yang ditunjukkan dengan saling membantu, serta minimnya konflik dalam rumah tangga. Masing-masing pasangan menggunakan pola gabungan antara resiprokal dan kompensasi dalam teori adaptasi, kerena semua infroman awalnya memiliki persepsi negatif saat baru menjalin hubungan namun karena adanya diantara mereka memiliki keingan untuk menjalin hubungan yang lebih dalam sehingga mereka memerlukan proses adaptasi untuk saling menyesuaikan diri satu sama lain. Kata Kunci : Adaptasi Budaya, Pernikahan Beda Etnis, Tionghoa-Jawa 32

2 ADAPTASI BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ETNIS TIONGHOA-JAWA I. PENDAHULUAN Sebuah pernikahan pada dasarnya bukanlah sebuah perjanjian suci yang diikrarkan oleh dua lawan jenis yang kemudian memasuki fase hidup baru dalam berumah tangga. Pernikahan sendiri sejatinya melibatkan hal-hal penting seperti pertemuan dua keluarga, penyatuan dua karakter, penyesuaian dua budaya, tradisi dan adat istidat yang berbeda. Pernikahan beda etnis kini sudah menjadi fenomena yang banyak terjadi pada masyarakat modern karena dampak dari semakin berkembangnya sistem komunikasi yang memungkinkan individu untuk mengenal dunia dan etnis lain. Kota Semarang adalah kota yang memiliki pluralitas yang cukup tinggi dimana banyak suku dan etnis didalamnya. Terdapat suatu perkampungan yang unik di Semarang yaitu bernama Kampung Semawis. Kampung Semawis ini mayoritas berasal dari etnis Tionghoa namun banyak pula masyarakat etnis Jawa yang tinggal di Kampung Semawis ini. yang melakukan pernikahan beda etnis antara etnis Tionghoa dan Jawa karena memang lingkungan tempat tinggal mereka yang memungkinkan untuk melakukan pernikahan beda etnis. Banyak dari mereka meskipun melakukan pernikahan beda etnis antara Tionghoa dan Jawa namun mampu hidup rukun dan bahagia. Pada dasarnya harmonis atau tidaknya suatu hubungan pernikahan yang berbeda etnis adalah dari bagaimana cara masingmasing pasangan menyikapi perbedaan yang ada. Karakteristik budaya yang berbeda yang dibawa saat kedua pasangan saling berinteraksi bisa menyebabkan timbulnya konflik. Interaksi pasangan yang memiliki aspek budaya yang berbeda membutuhkan keterbukan agar tercipta pengetahuan dan pemahaman terhadap budaya masing-masing (Mulyana dan Rakhmat, 2003:58). Pada hakekatnya pernikahan merupakan suatu peristiwa peting dalam kehidupan manusia sebab memiliki nilai-nilai yang sakral dan tinggi. Pada pasangan yang memiliki perbedaan etnis pasti membutuhkan proses adaptasi untuk memahami satu sama lain agar terciptalah keluarga yang rukun dan harmonis. Melihat dari pernyataan di atas dan beberapa cerita tentang banyaknya pasangan yang berbeda etnis maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimanaa memahami adaptasi pada pasangan pernikahan etnis Tionghoa-Jawa di Semarang dalam membangun keharmonisan. II. PERUMUSAN MASALAH Pernikahan beda etnis sudah menjadi fenomena yang banyak terjadi di masyarakat. Apabila pasangan pernikahan yang beda etnis tidak saling beradaptasi satu sama lain maka akan timbulnya perpecahan. Khususnya di Kota Semarang sendiri banyak terjadi pernikahan beda etnis antara etnis Tionghoa dan Jawa, keadaan ini wajar mengingat jumlah etnis Tionghoa yang relatif tinggi.di Semarang terdapat Kampung Semawis dimana di daerah ini mayoritas masayarakatnya berasal dari etnis Tionghoa namun telah beradptasi dengan etnis Jawa, mereka hidup berdampingan dan saling menghargai satu sama lain. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti ingin merumuskan masalah yaitu bagaimana memahami adaptasi budaya dalam pernikahan etnis Tionghoa-Jawa dalam membangun keharmonisan? III. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengalaman adaptasi komunikasi antarbudaya pada pasangan beda etnis Tionghoa-Jawa. 2. Bagaimana membangun keharmonisan dalam keluarga pada pasangan yang berbeda etnis antara Tionghoa-Jawa. 33

3 Ratih Kumala Dewi IV. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Teori Adaptasi (Interaction-Adaptation) Teori adaptasi dikemukakan oleh Judee Burgon dan para koleganya. Para peneliti ini melihat bahwa komunikasi memiliki sejenis sinkronisasi interaksional atau pola maju mundur yang teratur, yaitu ketika dua belah pihak bersikap dalam cara yang sama, mencerminkan atau memusat dalam sebuah pola yang resiprokal (timbal balik) dan pada saat yang lain melihat seperti sedikit maju mundur atau melebar dalam pola konpensasi. Dengan menggunakan kacamata teori adaptasi interaksi kita akan melihat bahwa perilaku-perilaku seseorang saling mempengaruhi dan menciptakan pola. Teori Akomodasi Komunikasi (Accommodation Theory) Teori ini dikemukakan oleh Mulac H Giles. Teori ini berawal dari Speech Accommodation Theory dimana seseorang menggunakan strategi linguistik untuk menunjukkan kemampuannya berinteraksi dengan orang yang memiliki perbedaan budaya dengannya (Gudykunts dan Mody, 2002:188). Semua orang beradaptasi untuk beberapa alasan, salah satunya adalah untuk mencapai komunikasi yang efekif. Dalam interaksi antar budaya, orang-orang biasanya menyesuaikan perilaku komunikasi sebagai respon umpan balik dan reaksi bahwa mereka diterima. V. METODA PENELITIAN Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah interpretif. Subjek penelitian ini adalah tiga pasang suami istri beda etnis Tionghoa-Jawa di Kampung Semawis, Semarang. Sumber data yang digunakan adalah primer (in deph interview) dan sekunder (kajian pustaka). Kualitas Dataterdapat empat kriteria keabsahan data kualitatif, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability) (Moleong, 2007: ). VI. PEMBAHASAN Pengalaman Adaptasi Pasangan 1 Keunikan pada pasangan 1 ini adalah keinginan dan tekat yang kuat dari informan 2 untuk berani melepaskan agama Kristen untuk berpindah menjadi agama Islam, dimana informan 2 harus menjalani konsekuensinya yang harus disisihkan dari orang tua dan keluarga besarnya. Hal ini merupakan suatu pengalaman yang unik karena tidak semua orang berani untuk berpindah agama. Selain itu keduanya juga saling mampu memberikan pemahaman kepada orang tua masing-masing kalau perbedaan etnis dan agama bukanlah sesuatu yang menjadi penghalang bagi rumah tangga mereka. Pengalaman Adaptasi Pasangan 2 Sebelum pasangan 2 ini menikah mereka mampu memberikan pemahaman kepada orang tua masing-masing untuk dapat menerima hubungan keduanya yang berbeda etnis. Karena bahasa sehari-hari yang digunakan oleh informan 4 adalah bahasa Indonesia sehingga informan 3 tidak perlu melakukan adaptasi. Berbeda dengan informan 4 ia bersedia mempelajari bahasa Jawa dengan sabar karena bahasa sehari-hari yang digunakan oleh suaminya adalah bahasa Jawa. Meski demikian kondisi ini tidaklah menjadi masalah bagi keduanya. Pengalaman Adaptasi Pasangan 3 Karena pasangan 3 ini hanya berpacaran selama tiga bulan menyebabkan keduanya bayak melakukan adaptasi setelah menikah, terutama pada perbedaan sifat masing-masing. Hal menarik pada pasangan 3 ini adalah informan 5 tidak bisa 34

4 PROSES INFORMASI PADA PERINGATAN KESEHATAN DALAM KEMASAN ROKOK menjadi imam yang baik bagi informan 6, bahkan untuk menjadi seorang imam saat solat pun informan 5 tidak mampu. Memang ada penyesalan yang timbul dari informan 6 bahwa dahulu ia sempat memilih suami yang salah, namun informan 6 tetap menerima kekurangan pasangannya karena mau bagaimanapun informan 5 adalah suaminya. Informan 6 banyak bersabar dan mengalah dalam menghadapi perbedaanperbedaan yang ada dalam rumah tangga. Pasangan 3 ini dapat bertahan dan hidup harmonis karena keduanya dapat menerima kekurangan pasangan, dan tetap setia serta sabar dalam menghadapi setiap cobaan. Keharmonisan Pada Pasangan Suami-Istri Pada Pasangan 1 Komunikasi pada pasangan 1 berjalan dengan baik, karena keluarga ini memiliki hak yang sama untuk menyampaikan pendapatnya. Konflik yang terjadi dalam keluarga pasangan 1 memang beberapa kali terjadi karena perbedaan pendapat antara informan 1 dan informan 2. Namun dalam masalah perbedaan etnis tidak pernah terjadi konflik. Mereka menyadari perbedaan etnis bukanlah sesuatu yang harus di perdebatkan yang pada akhirnya hanya akan menjadi penyebab keretakan hubungan dalam keluarga. Kemudian 1 lebih banyak bersabar dalam mengahadapi sikap istrinya yang keras dan informan banyak mengalah jika terdapat perdebatan dalam keluarga, karena informan 1 meyakini walaupun sikap istrinya keras namun itu untuk kebaikan dirinya dan juga anak-anaknya. Informan 1 lebih banyak mengalah kepada istri bukan berarti dirinya kalah, namun mengalah adalah solusi terbaik untuk menyelasaikan konflik dalam keluarganya agar hubungan mereka tetap harmonis. Pada Pasangan 2 Pasangan 2 ini merupakan pasangan yang memilki komunikasi yang baik dalam keluarga karena Informan 3 dan informan 4 memiliki hak yang sama dalam mengemukakan pendapatnya dan saling memberikan masukan satu sama lain.pasangan 2 juga tidak jauh berbeda seperti pasangan 1, untuk berkomunikasi ketika tidak bersama mereka memilih menggunakan media handphone. Komunikasi ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan dan keharmonisan dalam hubungan keluarga. Cara menghargai anggota keluarga pada pasangan 2 ini adalah informan 3 dan informan 4 saling mengerti kesibukan pekarjaan masing-masing. Khususnya informan 3 sebagai seorang suami tidak memaksa informan 4 sebagai seorang istri harus menjadi menjadi ibu rumah tangga yang selalu stay di rumah untuk melayani suami setiap saat. Pada Pasangan 3 Pasangan 3 juga memiliki kesibukan masing-masing dan waktu kebersamaan dalam keluarga tetap di sempatkan walau dengan halhal yang sederhana seperti menonton televisi sambil bersenda gurau bersama. Walaupun dengan hal-hal yang sederhana namun waktuwaktu berkumpul bersama dengan keluarga dapat mempererat rasa kebersamaan dalam keluarga sehingga menciptakan harmonisasi dalam keluarga. selain itu.komunikasi keluarga dalam pasangan 3 ini, peran informan 6 sebagai seorang ibu sangat di butuhkan bagi suami dan juga anakanaknya untuk menjadi pendengar yang baik dan memberikan solusi. Pada keluarga pasangan 3 ini setiap anggota keluarga mereka saling mengkomunikasikan masalah yang dialaminya kepada informan 6, sehingga konflik akan jarang muncul jika sesama anggota keluarga saling terbuka. Selain itu juga sama seperti pasanganpasangan sebelumnya dimana untuk berkomunikasi di luar rumah pasangan 3 ini juga mennggunakan media komunikasi handphone untuk saling memberi kabar. Rasa saling menghargai sesama anggota kelurga pada pasangan 3 ini terlihat pada saat keduanya menjalankan ibadah sholat, dimana 35

5 Ratih Kumala Dewi informan 6 sebagai seorang istri yang harus membimbing suaminya untuk sholat karena memang informan 5 sejak kecil tidak pernah di ajarkan sholat oleh orang tuanya, sehingga informan 6 harus membimbing suaminya untuk sholat. Namun meskipun demikian informan 6 tetap mau membimbing suaminya dengan sabar karena adanya rasa saling menghargai dan menghormati di antara pasangan 3 ini sehingga keduanya tetap dapat hidup dengan harmonis. VII. KESIMPULAN Setelah penyusunan deskripsi tekstural dan struktural selesai dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah menyusun sintesis makna dari pengalaman tersebut. Berbagai pengalaman yang telah diutarakan infroman menjadi sebuah penggambaran umum akan proses adaptasi yang berlangsung. Melalui sintesis makna yang telah disusun dalam penelitian ini, dapat diambil kesimpulan dari adaptasi pada pasangan beda etnis antara Tionghoa-Jawa, yaitu : * Proses saat awal adaptasi yang berguna untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang pasangan dan budayanya. Selain itu proses awal adaptasi juga dilakukan oleh semua pasangan untuk memahami sifat satu sama lain, serta bagaimana menyesuiakan diri dengan budaya pasangannya. Melalui proses adaptasi ini juga terjadi adanya peningkatan hubungan dari mulai proses berkenalan, hubungan pertemanan, hubungan sepasangan kekasih yang kemudian dilanjutkan sampai dengan tingkatan yang lebih jauh yaitu sepasang suami-istri. * Keberhasilan proses adaptasi akan membawa pada keharmonisan hubungan dalam rumah tangga. Perbedaan latar belakang budaya yang ada antara suami dan istri atau sebaliknya, dapat diterima dan dimengerti saat proses adaptasi sehingga perbedaan itu bukan lagi menjadi masalah dan pembeda antara suami dan istri. Keberhasilan proses adaptasi juga mencerminkan keberhasilan pasangan dalam membangun komunikasi dengan pasangannya sehingga disini terbentuk sebagai keluarga yang harmonis. Ketiga pasangan dapat menjadi keluarga yang harmonis karena mereka saling menghargai antar anggota keluarga, memiliki komunikasi yang baik, selalu menyempatkan waktu bersama keluarga, saling menghormati satu sama lain, memilki ikatan yang erat antar anggota keluarga yang ditunjukkan dengan saling membantu, serta minimnya konflik dalam rumah tangga. 36

6 PROSES INFORMASI PADA PERINGATAN KESEHATAN DALAM KEMASAN ROKOK DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan (2007) Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana. DeFrain, J. and Asay, Silvia. (2007) Strong Families Arround The Wold Strengths. Based Research and Perspective. New York : Routledge. Gudykunts, William B & Young Yun Kim. (1997) Communication With Stranger, An Apporoach to Intercultural Communication (Third Edition), McGraw-Hill, New York. Hariyono,P (1993) Kultur Cina dan Jawa : Pemahaman Menuju Asimilasi Kultural. Jakarta : Pustaka Harapan. Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss (2009) Theories Of Human Communication Ninth Edition. United States of America : The Thomson Corporation. Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss (2009)Teori Komunikasi, edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika Littlejohn, Stephen W. (1999) Theoris of Human Communication (Sixth Edition). Belmont, California : Wadsworth Publishing Company. Littlejohn, Stephen W. (2002) Theoris of Human Communication (Seventh Edition). Belmont, California : Wadsworth Publishing Company. Matsumoto, D, & Juang, L. (2008). Culture and Psychology. (4rd ed.). USA: Thomson. Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif : Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Morrisan, Wardhany & Andy Corry(2009). Teori Komunikasi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Moustakas, Clark E. (1994). Phenomenological Research Methods. London : Sage Publication. Mulyana, Deddy &Rakhmat, Jalaludin. (2003). Komunikasi Antar Budaya. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Subhan, Zaitunah (2004). Membina Keluarga Sakinah. Yogyakarta : Pustaka Pesantren. Richard, West, & Liynn H.Turner (2000) Pengantar Teori Komunikasi, Analisis dan Aplikasi. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-8. Bandung : Alfabeta. Rahardjo, Turnomo. (2005). Menghargai Perbedaan Kultural. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 37

ABSTRAK. Kata kunci : akomodasi, jawa, batak, interaksi

ABSTRAK. Kata kunci : akomodasi, jawa, batak, interaksi ABSTRAK Judul Skripsi : Pengalaman Akomodasi Komunikasi (Kasus: Interaksi Etnis Jawa dengan Etnis Batak) Nama : Osa Patra Rikastana NIM : 14030111140104 Jurusan : Ilmu Komunikasi Geografis Indonesia yang

Lebih terperinci

Fenomena Penggunaan Blackberry Messenger Sebagai Media Personal Branding

Fenomena Penggunaan Blackberry Messenger Sebagai Media Personal Branding Fenomena Penggunaan Blackberry Messenger Sebagai Media Personal Branding Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarbudaya Dalam Proses Asimilasi Pernikahan Jawa dan Minangkabau) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

MEMAHAMI ANTILOKUSI PADA POLISI

MEMAHAMI ANTILOKUSI PADA POLISI MEMAHAMI ANTILOKUSI PADA POLISI Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Penyusun

Lebih terperinci

PENGALAMAN KOMUNIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL

PENGALAMAN KOMUNIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL PENGALAMAN KOMUNIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL SUMMARY SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

Studi Pengalaman Negosiasi Identitas antara Anak yang Melakukan Perpindahan Agama kepada Orang Tuanya

Studi Pengalaman Negosiasi Identitas antara Anak yang Melakukan Perpindahan Agama kepada Orang Tuanya Summary Studi Pengalaman Negosiasi Identitas antara Anak yang Melakukan Perpindahan Agama kepada Orang Tuanya Penyusun Nama : Devinta Hasni Fauziah NIM : D2C008021 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. yang sama sebagai bagian dari Pasar Klewer. Kondisi groupthink terlihat jelas. tertinggi dalam struktur kepengurusan.

BAB IV PENUTUP. yang sama sebagai bagian dari Pasar Klewer. Kondisi groupthink terlihat jelas. tertinggi dalam struktur kepengurusan. BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dinamika komunikasi kelompok HPPK dalam proses pengambilan keputusan pasca kebakaran 27

Lebih terperinci

Memahami Perilaku Komunikasi dalam Adaptasi Budaya Pendatang dan Hostculture berbasis Etnisitas

Memahami Perilaku Komunikasi dalam Adaptasi Budaya Pendatang dan Hostculture berbasis Etnisitas Memahami Perilaku Komunikasi dalam Adaptasi Budaya Pendatang dan Hostculture berbasis Etnisitas Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Nama : Paskah Martua Pakpahan NIM : Judul : Memahami Adaptasi dalam Komunikasi Antarbudaya

ABSTRAK. Nama : Paskah Martua Pakpahan NIM : Judul : Memahami Adaptasi dalam Komunikasi Antarbudaya ABSTRAK Nama : Paskah Martua Pakpahan NIM : 14030110120007 Judul : Memahami Adaptasi dalam Komunikasi Antarbudaya (Kasus Pernikahan Antaretnis Batak Cina) Proses adaptasi merupakan hal mutlak yang harus

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. tentunya ada keinginan untuk dapat diterima dalam lingkungan tersebut. Salah

BAB VI PENUTUP. tentunya ada keinginan untuk dapat diterima dalam lingkungan tersebut. Salah BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Ketika seseorang atau sekelompok orang dihadapkan pada suatu lingkungan sosial budaya yang berbeda akibat adanya suatu perpindahan, tentunya ada keinginan untuk dapat diterima

Lebih terperinci

Pengelolaan Kecemasan dan Ketidakpastian Individu dalam Komunikasi Antarbudaya (Kasus Pelajar SMA Papua di Semarang) Skripsi

Pengelolaan Kecemasan dan Ketidakpastian Individu dalam Komunikasi Antarbudaya (Kasus Pelajar SMA Papua di Semarang) Skripsi Pengelolaan Kecemasan dan Ketidakpastian Individu dalam Komunikasi Antarbudaya (Kasus Pelajar SMA Papua di Semarang) Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan

Lebih terperinci

Resolusi Konflik Pada Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) Di Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) FISIP Undip. Skripsi

Resolusi Konflik Pada Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) Di Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) FISIP Undip. Skripsi Resolusi Konflik Pada Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) Di Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) FISIP Undip Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1.

KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1. KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTARSUKU

KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTARSUKU KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTARSUKU (Studi Pada Masyarakat Jawa dan Madura di Desa Kademangan Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

NEGOSIASI IDENTITAS KULTURAL TIONGHOA MUSLIM DAN KELOMPOK ETNISNYA DALAM INTERAKSI ANTARBUDAYA. Abstrak

NEGOSIASI IDENTITAS KULTURAL TIONGHOA MUSLIM DAN KELOMPOK ETNISNYA DALAM INTERAKSI ANTARBUDAYA. Abstrak 1 Nama NIM : Isti Murfia : D2C009004 Ringkasan Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata I Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam hidupnya. Kebutuhan akan komunikasi diawali dengan asumsi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam hidupnya. Kebutuhan akan komunikasi diawali dengan asumsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan komunikasi dalam hidupnya. Kebutuhan akan komunikasi diawali dengan asumsi bahwasanya komunikasi berhubungan

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGALAMAN ALUMNI PESANTREN DALAM BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN DI LUAR PESANTREN

MEMAHAMI PENGALAMAN ALUMNI PESANTREN DALAM BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN DI LUAR PESANTREN MEMAHAMI PENGALAMAN ALUMNI PESANTREN DALAM BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN DI LUAR PESANTREN Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Perilaku manusia justru tidak pasti. Tulis Mulyana dalam bukunya, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI: Contoh-contoh Penelitian Kualitatif dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Pemaknaan terhadap nilai..., Citra Dinanti, FISIP UI, 2010

BAB 3 METODOLOGI. Pemaknaan terhadap nilai..., Citra Dinanti, FISIP UI, 2010 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini ialah paradigma konstruktivist. Menurut Deacon paradigma ini memusatkan pada penyelidikan terhadap cara manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan atau masyarakat. Sekalipun makna pernikahan berbeda-beda, tetapi praktekprakteknya pernikahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA. Tanggal Penyusunan 28/02/2017 Tanggal revisi dd/bb/thn

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA. Tanggal Penyusunan 28/02/2017 Tanggal revisi dd/bb/thn RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 28/02/2017 Tanggal revisi dd/bb/thn Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Kode Prodi

Lebih terperinci

PERILAKU KOMUNIKASI REMAJA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DARI KELUARGA SINGLE PARENT. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

PERILAKU KOMUNIKASI REMAJA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DARI KELUARGA SINGLE PARENT. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 PERILAKU KOMUNIKASI REMAJA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DARI KELUARGA SINGLE PARENT Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. . (2011). Penelitian Kualitatif edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

DAFTAR PUSTAKA. . (2011). Penelitian Kualitatif edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, A.C. (2002). Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian. Bandung: Pustaka Jaya bekerjasama dengan Pusat Studi Sunda. Bungin, Burhan. (2007). Metodologi

Lebih terperinci

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK Perkawinan saat ini diwarnai dengan gaya hidup commuter marriage. Istri yang menjalani

Lebih terperinci

MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA

MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA Penyusun Nama : Asteria Agustin NIM : D2C 007 012 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA (Studi Deskriptif Kualitatif Proses Komunikasi Antarpribadi Ibu Bekerja dengan Suami dan Anak dalam Keluarga Ibu Bekerja pada Subbagian Tata Laksana

Lebih terperinci

Pemeliharaan Komunikasi Antar Pribadi Tkw Untuk Harmonisasi Keluarga

Pemeliharaan Komunikasi Antar Pribadi Tkw Untuk Harmonisasi Keluarga Pemeliharaan Komunikasi Antar Pribadi Tkw Untuk Harmonisasi Keluarga SILVIA KARTIAKA CANDRA DEWI, Wiwid Noor Rakhmad, Agus Naryoso Abstract Pemeliharaan Komunikasi Antar Pribadi Tkw Untuk Harmonisasi Keluarga

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PROSESI LAMARAN PADA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus Di Dukuh Sentulan, Kelurahan Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

Penyusun : Nikolaus Ageng Prathama : D2C006063

Penyusun : Nikolaus Ageng Prathama : D2C006063 AKOMODASI KOMUNIKASI DALAM REKONSILIASI KONFLIK ANTARETNIS (KASUS : RELASI ETNIS MADURA DENGAN ETNIS DAYAK) Ringkasan Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata I Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia adalah tempat bagi kurang lebih satu juta penduduk yang heterogen. Berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang-orang

Lebih terperinci

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG BERLATAR BELAKANG ETNIS BATAK DAN ETNIS JAWA. Mia Retno Prabowo Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG BERLATAR BELAKANG ETNIS BATAK DAN ETNIS JAWA. Mia Retno Prabowo Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG BERLATAR BELAKANG ETNIS BATAK DAN ETNIS JAWA Mia Retno Prabowo Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendirian. Perwujudan manusia sebagai mahluk sosial nampak dalam

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendirian. Perwujudan manusia sebagai mahluk sosial nampak dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial. Karena itu manusia tidak hidup sendirian. Perwujudan manusia sebagai mahluk sosial nampak dalam persahabatan,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sosial. Strukturasi dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sosial. Strukturasi dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi dan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Diawali dari keberadaan Aksara sebagai sebuah organisasi nonprofit yang ditentukan oleh strukturasi dalam organisasi itu sendiri melalui penggunaan aturanaturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mengkaji lebih dalam tentang pemberdayaan lingkungan dalam kajian studi tentang proses pemberdayaan lingkungan yang dilakuan oleh komunitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif lapangan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian field research yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Pendekatan dan Lokasi Penelitian Dari judul yang diangkat, penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu riset yang dilakukan di kancah atau

Lebih terperinci

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta 74 Komuniti, Vol. VII, No. 2, September 2015 CULTURE SHOCK SANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF CULTURE SHOCK SANTRI ETNIS LUAR JAWA DENGAN SANTRI ETNIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menurut Pamela J Shoemaker dan Stephen D. Reese, dalam bukunya mediating

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menurut Pamela J Shoemaker dan Stephen D. Reese, dalam bukunya mediating BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma merupakan cara peneliti memandang atau pendekatan dalam mengamati suatu kenyataan tentunya akan menentukan pengetahuan yang peneliti peroleh.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Manusia merupakan makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri, saling membutuhkan dan saling tergantung terhadap manusia lainnya, dengan sifat dan hakekat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari dan menemukan pasangan hidup yang akhirnya akan. (Huvigurst dalam Hurlock, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. mencari dan menemukan pasangan hidup yang akhirnya akan. (Huvigurst dalam Hurlock, 2000). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki salah satu tugas perkembangan untuk mencari dan menemukan pasangan hidup yang akhirnya akan mengarahkan individu tersebut untuk melangsungkan

Lebih terperinci

KONVENSI PENGGUNAAN ISTILAH DALAM BERKOMUNIKASI DI FORUM KASKUS (Studi pada Para Pengguna Kaskus Regional Malang) SKRIPSI

KONVENSI PENGGUNAAN ISTILAH DALAM BERKOMUNIKASI DI FORUM KASKUS (Studi pada Para Pengguna Kaskus Regional Malang) SKRIPSI KONVENSI PENGGUNAAN ISTILAH DALAM BERKOMUNIKASI DI FORUM KASKUS (Studi pada Para Pengguna Kaskus Regional Malang) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Di

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: NIRMALA PUTRI KUSUMANINGTYAS DOSEN PEMBIMBING : 1. Nasrullah, S.Sos, M.Si 2. Isnani Dzuhrina, S.Sos, M.Adv

SKRIPSI. Oleh: NIRMALA PUTRI KUSUMANINGTYAS DOSEN PEMBIMBING : 1. Nasrullah, S.Sos, M.Si 2. Isnani Dzuhrina, S.Sos, M.Adv PERILAKU KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA (STUDI PADA MAHASISWA TIMOR LESTE DENGAN MASYARAKAT SEKITARNYA YANG TINGGAL DI DAERAH DESA LANDUNGSARI KABUPATEN MALANG) SKRIPSI Oleh: NIRMALA PUTRI KUSUMANINGTYAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsep, atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti 1. Paradigma (paradigm)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsep, atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti 1. Paradigma (paradigm) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu pandangan terhadap dunia dan alam sekitarnya, yang merupakan perspektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalahmasalah dunia

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia) (edisi ke 10 Buku 2). Jakarta: Salemba.

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia) (edisi ke 10 Buku 2). Jakarta: Salemba. DAFTAR PUSTAKA Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia. Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dewi, K. C. (2011). Proses

Lebih terperinci

MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL LESBIAN SKRIPSI

MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL LESBIAN SKRIPSI MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL LESBIAN ( Studi tentang pengalaman komunikasi interpersonal Lesbian dengan masyarakat, keluarga dan pasangan di Malang) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA BUDAYA DI MAKASSAR HADAWIAH UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR ABSTRAK

POLA KOMUNIKASI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA BUDAYA DI MAKASSAR HADAWIAH UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR ABSTRAK POLA KOMUNIKASI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA BUDAYA DI MAKASSAR HADAWIAH UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR ABSTRAK Komunikasi pasangan suami istri beda budaya di Makassar menjadi sebuah fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perspektif penelitian kualitatif dengan metode grounded theory. Metode ini digunakan karena yang menjadi

Lebih terperinci

Memahami Pengalaman Individu yang Resisten dengan Industri. Rokok dalam Mengikuti Program Djarum Bakti Pendidikan dan. Program Beasiswa Bulutangkis

Memahami Pengalaman Individu yang Resisten dengan Industri. Rokok dalam Mengikuti Program Djarum Bakti Pendidikan dan. Program Beasiswa Bulutangkis Memahami Pengalaman Individu yang Resisten dengan Industri Rokok dalam Mengikuti Program Djarum Bakti Pendidikan dan Program Beasiswa Bulutangkis Summary Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

Lebih terperinci

Memahami Pengalaman Negosiasi Identitas Komunitas Punk Muslim di Dalam Masyarakat Dominan

Memahami Pengalaman Negosiasi Identitas Komunitas Punk Muslim di Dalam Masyarakat Dominan Memahami Pengalaman Negosiasi Identitas Komunitas Punk Muslim di Dalam Masyarakat Dominan Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif akan tetapi pendekatan yang dipakai adalah pendekatan fenomenologi. Fenomenologi secara

Lebih terperinci

Adaptasi Budaya dan Harmoni Sosial. ( Kasus Adaptasi Budaya Ikatan Mahasiswa Berbasis Etnisitas di Yogyakarta ) Abstrak

Adaptasi Budaya dan Harmoni Sosial. ( Kasus Adaptasi Budaya Ikatan Mahasiswa Berbasis Etnisitas di Yogyakarta ) Abstrak Adaptasi Budaya dan Harmoni Sosial ( Kasus Adaptasi Budaya Ikatan Mahasiswa Berbasis Etnisitas di Yogyakarta ) Abstrak Mahasiswa perantauan merupakan pendatang di sebuah daerah dengan latar belakang budaya

Lebih terperinci

MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA

MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA Naskah Publikasi Skripsi Ilmu Komunikasi Oleh: DESTRIADI YUNAS JUMASANI

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. disimpulkan mengenai motivasi dan konsep diri pelaku konversi agama di. Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. disimpulkan mengenai motivasi dan konsep diri pelaku konversi agama di. Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut: 118 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan pembahasan masalah di atas, maka dapat disimpulkan mengenai motivasi dan konsep diri pelaku konversi agama di Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

Memahami Pengalaman Komunikasi Warga Multietnis

Memahami Pengalaman Komunikasi Warga Multietnis 16 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 12, Nomor 1, Januari- April 2014, halaman Memahami Pengalaman Komunikasi Warga Multietnis Nur Laili Mardhiyani Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

STUDI FENOMENOLOGI MEDIA SOSIAL BIGO LIVE. Ayu Sarah Shabrina Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Diponegoro

STUDI FENOMENOLOGI MEDIA SOSIAL BIGO LIVE. Ayu Sarah Shabrina Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Diponegoro STUDI FENOMENOLOGI MEDIA SOSIAL BIGO LIVE Ayu Sarah Shabrina Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Diponegoro2013 E-mail: srhchlss@gmail.com ABSTRAK Semakin berkembangnya teknologi komunikasi saat ini,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan yakni jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk memberikan gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman. 122 BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Untuk memanajemen privasi komunikasinya, kaum gay memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengungkapkan mana wilayah privat dan mana wilayah publik dengan teman, pasangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami) SKRIPSI

KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami) SKRIPSI KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami) SKRIPSI Oleh : KARTIKA DEWI ANJANI 05810121 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Lebih terperinci

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan SILABUS Kode Mata Kuliah KM018 / MKB / I Nama Mata Kuliah Komunikasi Lintas Budaya Beban Kredit 3 SKS Prasyarat... Fakultas Ilmu Komunikasi No. Dokumen FIKOM SSAP-0 Program Studi Ilmu Komunikasi No. Revisi

Lebih terperinci

VI. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai proses ta aruf pasca

VI. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai proses ta aruf pasca VI. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai proses ta aruf pasca menikah pada pasangan kader Partai Keadilan Sejahtera, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penggalian data dan informasi, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yang menggunakan kajian terperinci mengenai sub setting, subyek tunggal yang berupa peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan hidup manusia dialami dalam berbagai tahapan, yang dimulai dari masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Dalam setiap tahapan perkembangan terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), yang pada hakekatnya merupakan penelitian untuk menemukan secara khusus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini yaitu paradigma postpositifisme. Menurut Sugiyono 1 paradigma post-positifisme merupakan pandangan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: multiethnic citizens, intercultural adaptation, relational maintenance

ABSTRACT. Key words: multiethnic citizens, intercultural adaptation, relational maintenance ABSTRACT TITLE NAME NIM : UNDERSTANDING COMMUNICATION EXPERIENCE OF MULTIETHNIC CITIZENS (STUDIES ON THE SOCIETY AT KAMPUNG PETOLONGAN SEMARANG) : NUR LAILI MARDHIYANI : D2C007064 Nowadays, the conditions

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut: A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan(field research),

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR. : Herlina Kurniawati : D2C006040

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR. : Herlina Kurniawati : D2C006040 PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR Nama NIM : Herlina Kurniawati : D2C006040 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI REGULER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian di mana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri Katingan Tengah Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri Katingan Tengah Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang dilakukan berlokasi pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Katingan Tengah Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Pemilihan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI NILAI GOTONG-ROYONG DAN SOLIDARITAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT (Studi Kasus pada Kegiatan Malam Pasian di Desa Ketileng Kecamatan Todanan Kabupaten Blora) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. postpositivistik, karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. postpositivistik, karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode postpositivistik, karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif sebagai metode dalam

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. maksudkan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembiayaan, faktor. bermasalah yang dilakukan oleh BMT AN-NUUR.

BAB II METODE PENELITIAN. maksudkan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembiayaan, faktor. bermasalah yang dilakukan oleh BMT AN-NUUR. 37 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, di mana penelitian ini di maksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. Menurut Moleong (2012), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persahabatan, pertemanan, perkumpulan dan juga perkawinan. Komunikasi. orang lain, sekecil apapun perbedaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. persahabatan, pertemanan, perkumpulan dan juga perkawinan. Komunikasi. orang lain, sekecil apapun perbedaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial. Karena itu manusia tidak hidup sendirian. Perwujudan manusia sebagai makhluk sosial nampak dalam persahabatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

(Analisis isi pada akun periode 1 31 Maret 2015) SKRIPSI

(Analisis isi pada akun periode 1 31 Maret 2015) SKRIPSI KECENDERUNGAN PESAN POLITIK TWITTER WALIKOTA BANDUNG TERKAIT PERSONAL BRANDING (Analisis isi pada akun twitter @ridwankamil periode 1 31 Maret 2015) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis dalam laporan ini bersifat deskriptif. Melalui kerangka konseptual tertentu (landasan teori), periset melakukan

Lebih terperinci

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: SITI SOLIKAH F100040107 Kepada FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk etnis Arab yang mempengaruhi Negara Indonesia sejak 100 tahun

BAB I PENDAHULUAN. termasuk etnis Arab yang mempengaruhi Negara Indonesia sejak 100 tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara multikultural yang memiliki keberagaman budaya, termasuk etnis Arab yang mempengaruhi Negara Indonesia sejak 100 tahun sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu. 34 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian apapun bentuk dan macamnya perlu kiranya membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu. Apalagi penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mengungkapkan realitas yang ada, maka seseorang dapat menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari atau alat untuk penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

Lebih terperinci

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara

Lebih terperinci

IDENTITAS ETNIS DAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SKRIPSI YUANITA EVIANI BR SITEPU

IDENTITAS ETNIS DAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SKRIPSI YUANITA EVIANI BR SITEPU IDENTITAS ETNIS DAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi Kasus Peran Identitas Etnis dalam Komunikasi Antarbudaya pada Warga Negara Amerika di Kota Medan) SKRIPSI YUANITA EVIANI BR SITEPU 100904039 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumahtangga serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumahtangga serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan bersatunya dua orang ke dalam suatu ikatan yang di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumahtangga serta meneruskan keturunan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma postpositivisme. Paradigma post-positivisme menurut Patton 40 adalah perbaikan positivisme

Lebih terperinci

KEBERADAAN MAJALAH INTERNAL BAGI KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. BNI Cabang Malang)

KEBERADAAN MAJALAH INTERNAL BAGI KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. BNI Cabang Malang) KEBERADAAN MAJALAH INTERNAL BAGI KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. BNI Cabang Malang) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Lebih terperinci

Hubungan antara Kebutuhan Informasi mengenai Seks dan Intensitas Membaca Rubrik Seks dengan Kepuasan Informasi mengenai Seks di Majalah Pria Dewasa

Hubungan antara Kebutuhan Informasi mengenai Seks dan Intensitas Membaca Rubrik Seks dengan Kepuasan Informasi mengenai Seks di Majalah Pria Dewasa Hubungan antara Kebutuhan Informasi mengenai Seks dan Intensitas Membaca Rubrik Seks dengan Kepuasan Informasi mengenai Seks di Majalah Pria Dewasa Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci