Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: PLEMON PANJAITAN, kewarganegaraan Indonesia, bertempat tinggal di Jalan Nanggarjati Gg. Sehati Nomor 15, Kelurahan Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Nicholas Sutrisman, S.H., dan kawan-kawan, Para Advokat, beralamat di Jalan Tanah Tinggi II Nomor 44 B, Jakarta Pusat dan di JaIan Dazam Raya Nomor 77, Medan, Sumatera Utara, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 30 November 2016; Pemohon Kasasi dahulu Penggugat; PIMPINAN DAN PEMILIK PT L a w a n MANDALA MULTI FINANCE, berkedudukan di Jalan Gagak Hitam Nomor , Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini diwakili oleh Direksi Prabowo Bayu Waskito, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Erwin Syahriza, dan kawan, Para Karyawan Perseroan, beralamat di Jalan Menteng Raya Nomor 24 A B, Jakarta Pusat, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 15 Februari 2017; Termohon Kasasi dahulu Tergugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Pemohon Kasasi dahulu Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan, pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat adalah buruh yang bekerja kepada Tergugat, dimana Penggugat mulai bekerja sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 1 Juli 2016 dan menerima upah terakhir yaitu sebesar Rp ,00 (satu juta sembilan ratus ribu rupiah) per bulan; 2. Bahwa selama Penggugat bekerja kepada Tergugat, Penggugat selalu bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab kepada Tergugat; 3. Bahwa setiap orang, perusahaan termasuk Tergugat dan orang-orang yang Halaman 1 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan M bekerja didalamnya, harus tunduk dan taat kepada undang-undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republia khususnya Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial; 4. Bahwa dalam suatu negara hukum (rechts staat), hak-hak privat setiap warga negara ( subjektive privat rechts) haruslah mendapat perlindungan dari segala tindakan melawan hukum yang dilakukan pihak lain ( in casu Tergugat), oleh karenanya Penggugat selaku pihak yang telah dirugikan hak serta kepentingannya ( justicia balance), dengan ini memohon mengajukan gugatan ini ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan untuk mendapatkan keadilan; Dalam Provisi: 1. Bahwa sejak Tergugat melakukan mutasi secara sepihak kepada Penggugat sekitar akhir Juni 2016, Tergugat tidak membayar upah/gaji Penggugat sejak Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016 (2 bulan), sementara sesuai dengan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada Pasal 155 ayat (2) berbunyi: Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya, sehingga dengan demikian Penggugat masih berhak menerima hak-hak nya sebagai pekerja berupa gaji; 2. Bahwa berdasarkan pemutusan hubungan kerja secara sepihak tersebut, Tergugat tidak membayar upah/gaji Penggugat dari sejak Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016 (2 bulan) dengan total keseluruhan sebesar Rp ,00 (tiga juta delapan ratus ribu rupiah) dengan perincian: - Juli 2016 = Rp ,00 - Agustus 2016 = Rp ,00 Total = Rp ,00 (tiga juta delapan ratus ribu rupiah). sehingga dari perincian tersebut di atas, maka total keseluruhan upah/gaji yang tidak dibayarkan Tergugat kepada Penggugat dari Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016 (2 Rp ,00 (tiga juta delapan ratus ribu rupiah); bulan) dengan total keseluruhan sebesar 3. Bahwa sesuai dengan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada Pasal 155 ayat (2) berbunyi: Selama putusan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala Halaman 2 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan M kewajibannya, sehingga dengan demikian Penggugat masih berhak menerima hak-haknya berkewajiban untuk mempekerjakan Tergugat; sebagai pekerja berupa gaji dan Tergugat 4. Bahwa sesuai dengan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Penggugat memohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim Yang Mulia untuk memutuskan terlebih dahulu tuntutan dalam provisi ini dengan memerintahkan Tergugat memberikan Penggugat dari Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016 (2 bulan) yang tidak dibayarkan oleh Tergugat kepada Penggugat secara seketika dan tunai kepada Penggugat dengan total keseluruhan sebesar Rp ,00 (tiga juta delapan ratus ribu rupiah) dan tetap membayar upah/gaji Penggugat setiap bulannya sebesar upah minimum Kota Medan yang sedang berlaku selama proses Halaman 3 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi gaji penyelesaian perselisihan hubungan industrial sampai dengan putusan mempunyai kekuatan hukum tetap; Dalam Pokok Perkara: 1. Bahwa Penggugat adalah buruh yang bekerja kepada Tergugat, dimana Penggugat mulai bekerja sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 1 Juli 2016 dan menerima upah terakhir yaitu sebesar Rp ,00 (satu juta sembilan ratus ribu rupiah) per bulan (di bawah ketentuan upah minimum Kota Medan Tahun 2016 yang telah ditetap oleh Gubernur Sumatera Utara yaitu sebesar Rp ,00); Provinsi 2. Bahwa selama Penggugat bekerja kepada Tergugat, Penggugat selalu bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab kepada Tergugat; 3. Bahwa permasalahan diawali ketika Tergugat melakukan mutasi secara sepihak kepada Penggugat tanpa memberikan hak-hak Penggugat pada tanggal akhir bulan Juni 2016 dengan alasan yang mengada-ada dan secara sepihak, padahal patut oleh Tergugat bahwa mutasi secara sepihak itu tidak beralasan hanya upaya Tergugat untuk menghilangkan pemberian hak-hak Penggugat/pekerja serta bertentangan dengan Undang Undang Nomor 13 /2003 tentang Ketenagakerjaan juncto Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang PPHI dimana alasan yang dilakukan oleh Tergugat tanpa menjelaskan sebab-sebab yang dapat diterima oleh Penggugat; Alasan tersebut tidaklah beralasan hukum dan hanya untuk menghilangkan hak-hak Penggugat sehingga tidak sesuai dengan ketentuan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan peraturan perundangan yang berlaku; Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan M 4. Bahwa setelah terjadi mutasi tersebut, Penggugat tetap berusaha masuk bekerja namun Tergugat tidak mengizinkan Penggugat untuk masuk bekerja ke posisi awal dan akhirnya Tergugat menjelaskan Penggugat telah di PHK; Dan sejak diberitahukan tersebut, Penggugat tetap berupaya untuk masuk bekerja namun, dihalangi untuk masuk bekerja dikarenakan telah di PHK; 5. Bahwa mutasi dan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat, tanpa memberikan surat peringatan/teguran bahkan tanpa melalui pemberitahuan ke instansi ketenagakerjaan setempat sebagaimana telah ditentukan dalam Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta pada Pasal 8 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan; 6. Bahwa setelah Penggugat di mutasi secara sepihak oleh Tergugat, Penggugat Penggugat Telah berulangkali baik secara lisan, tulisan (birpartit) kepada Tergugat meminta kepada Tergugat untuk berunding, bukannya berunding Penggugat malah mengalami pemutusan kerja secara sepihak oleh Tergugat tanpa sesuai ketentuan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bahkan Tergugat selalu menghindar dan tidak mau memberikan hak-hak Penggugat tersebut; 7. Bahwa berhubung penyelesaian secara kekeluargaan tidak dapat menyelesaikan masalah maka pada tanggal 27 Juli 2016 Penggugat melimpahkan permasalahan ke instansi yang berwenang yakni Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Medan untuk menyelesaikan secara Tripartid ( vide Pasal 8 Undang Undang Nomor 2/2004) ; 8. Bahwa dikarenakan juga penyelesaian secara tripartit (mediasi) tersebut tidak selesai juga. Maka, tanggal 29 Agustus 2016 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Medan mengeluarkan Surat Anjuran Nomor 567/5058/DSTKM/2016; Namun, ternyata Anjuran dimaksud, tidaklah juga sesuai memperhitungkan semua hak-hak dari Penggugat khususnya tidak menerapkan seutuhnya pasal-pasal yang ada pada Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juncto Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang PPHI; 9. Bahwa bedasarkan ketentuan dalam Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, dalam hal salah satu pihak menolak isi anjuran. Maka, pihak yang menolak anjuran tersebut dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial; 10. Bahwa mutasi secara sepihak dan pemutusan hubungan kerja secara sepihak yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat telah melanggar Halaman 4 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan M ketentuan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang tercantum pada Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pada Pasal 151 juncto Pasal 155 juncto Pasal 156 juncto Pasal 161; 11. Bahwa tindakan Tergugat yang melakukan mutasi secara sepihak dan pemutusan hubungan kerja secara sepihak tanpa memberikan hak-hak penggugat serta tanpa penetapan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial tersebut adalah telah jelas merugikan Penggugat khususnya mengakibatkan hilangnya mata pencaharian Penggugat; Oleh karena itu gugatan Penggugat adalah cukup beralasan hukum untuk diajukan ke Pengadilan hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan dan dikabulkan oleh Majelis Hakim yang memeriksa,mengadili dan memutuskan perkara ini; 12. Bahwa untuk itu juga berhubung Tergugat melakukan mutasi sepihak dan pemutusan hubungan kerja secara sepihak terhadap Penggugat tanpa kesalahan tidak sesuai dengan ketentuan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juncto Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang PPHI serta tanpa Penetapan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Maka patut demi hukum dan keadilan dimohonkan kepada Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim Yang Mulia menghukum dan memerintahkan Tergugat melakukan pembayaran kepada Penggugat atas seluruh hak-hak Penggugat berupa uang pesangon dan upah proses sebagaimana dimaksud peraturan perundangan yang berlaku khususnya Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan total keseluruhan sebesar Rp ,00 (tiga puluh delapan juta delapan ratus lima puluh delapan ribu sembilan ratus empat puluh rupiah) dengan perincian sebagai berikut: - Uang pesangon 2 x 2 x Rp ,00 =Rp ,00 - Penggantian hak 15% x Rp ,00 =Rp ,00 Total =Rp ,00 - Upah Proses 12 x Rp ,00 =Rp ,00 Grand Total =Rp ,00 Terbilang tiga puluh delapan juta delapan ratus lima puluh delapan ribu sembilan ratus empat puluh rupiah; 13. Bahwa Tergugat telah jelas-jelas membayar upah di bawah Rp ,00 setiap bulannya. Maka patut demi hukum dan keadilan dimohonkan kepada Halaman 5 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan M Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim Yang Mulia untuk menyatakan Tergugat telah membayar upah di bawah Rp ,00 setiap bulannya kepada Penggugat pada tahun 2016; 14. Bahwa demi efektifitas gugatan Penggugat dalam perkara a quo tidak nihil, patut demi hukum dan keadilan dimohonkan kepada Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini untuk meletakan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap harta benda bergerak maupun tidak bergerak milik Tergugat; 15. Bahwa selanjutnya agar putusan dalam perkara ini nantinya dapat dilaksanakan, maka Penggugat memohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini agar menghukum Tergugat membayar uang paksa ( dwangsom) sebesar Rp ,00 (satu juta rupiah)/hari, setiap kali Tergugat lalai memenuhi isi putusan dalam perkara ini terhitung sejak putusan diucapkan hingga dilaksanakan; 16. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat ini didasarkan pada bukti-bukti autentik yang mempunyai kekuatan hukum serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republia sehingga Penggugat memohon agar Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada upaya verzet, perlawanan atau kasasi dan atau peninjauan kembali (uitvoerbaar bij voorraad); 17. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat ini diakibatkan perbuatan Tergugat yang melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak tanpa melalui penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial serta tidak mau memberikan hak-hak Penggugat. Maka, patut demi hukum dan keadilan dimohonkan kepada Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini untuk membebankan segala biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Tergugat; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan agar memberikan putusan sebagai berikut: Dalam Provisi: Halaman 6 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan M Memerintahkan Tergugat memberikan gaji Penggugat dari Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016 (2 bulan) yang tidak dibayarkan oleh Tergugat kepada Penggugat secara seketika dan tunai kepada Penggugat dengan total keseluruhan sebesar Rp ,00 (tiga juta delapan ratus ribu rupiah) dan tetap membayar upah/gaji Penggugat setiap bulannya sebesar upah minimum Kota Medan yang sedang berlaku selama proses penyelesaian perselisihan hubungan industrial sampai dengan putusan mempunyai kekuatan hukum tetap; Dalam Pokok Perkara: 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan sita jaminan ( conservatoir beslag) dalam perkara ini sah dan beharga; 3. Menghukum dan memerintahkan Tergugat melakukan pembayaran kepada Penggugat atas seluruh hak-hak Penggugat berupa uang pesangon dan upah proses sebagaimana dimaksud peraturan perundangan yang berlaku khususnya Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan total keseluruhan sebesar Rp ,00 (tiga puluh delapan juta delapan ratus lima puluh delapan ribu sembilan ratus empat puluh rupiah) dengan perincian sebagai berikut: 1. Uang pesangon 2 X 2 x Rp ,00 =Rp ,00 2. Penggantian hak 15% x Rp ,00 =Rp ,00 Total =Rp ,00 3. Upah Proses 12 x Rp ,00 =Rp ,00 Grand total =Rp ,00 Terbilang tiga puluh delapan juta delapan ratus lima puluh delapan ribu sembilan ratus empat puluh rupiah; 4. Menyatakan Tergugat telah membayar upah di bawah Rp ,00 setiap bulannya kepada Penggugat pada tahun 2016; 5. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa ( dwangsom) sebesar Rp (satu juta rupiah)/hari setiap kali Tergugat lalai memenuh i isi putusan dalam perkara ini terhitung sejak putusan ini diucapkan hingga dilaksanakan; 6. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada upaya verzet, perlawanan atau kasasi dan atau peninjauan kembali (uitvoerbaar bij voorraad); 7. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul akibat adanya perselisihan hubungan industrial ini; Halaman 7 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan M Atau, apabila Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ( ex aequo et bono); berikut: Bahwa atas gugatan tersebut, Tergugat mengajukan eksepsi sebagai Dalam Eksepsi: Gugatan Penggugat Kabur/Obscuur Libel: Berdasarkan alasan sebagai berikut: 1. Dasar hukum dan dasar fakta yang diuraikan dalam posita gugatan tidak jelas, sebab: a. Bahwa dalam gugatannya, dalil gugatan Penggugat tidak jelas sebab di satu sisi dalam dalil poin 2 provisi dan poin 10, 11 dan 12 pokok perkara gugatannya, Penggugat menjelaskan bahwa yang mendasari gugatannya adalah adanya pemutusan hubungan kerja sepihak yang telah dilakukan oleh Tergugat, namun dalam poin 8 pokok perkara gugatannya, Penggugat menjelaskan bahwa yang mendasari gugatannya adalah keberatannya atas Anjuran yang dikeluarkan oleh Disnakertrans Medan karena menurut Penggugat, Anjuran tidak sesuai memperhitungkan semua hak-hak dari Penggugat khususnya tidak menerapkan seutuhnya pasal-pasal yang ada dalam Undang Undang Nomor 13 Tahun 2013 juncto Undang Undang Nomor 2 Tahun b. Penggugat tidak merinci dasar hukum dari perbuatan Tergugat yang diduga telah melanggar Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003; 1) Bahwa dalam gugatannya poin 2 provisi dan poin 10, 11 dan 12 pokok perkara, Penggugat berulangkali mengatakan bahwa Tergugat telah melakukan pemutusan hubungan kerja sepihak, namun tidak merinci dasar hukum dari perbuatan Tergugat yang diduga telah melanggar Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tersebut. Sebab dalam faktanya, yang terjadi antara Tergugat dan Penggugat adalah sangat jelas yaitu Penggugat diputus hubungan kerja karena Penggugat sendiri yang mangkir bekerja tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah, walaupun Tergugat telah memanggil Penggugat selama 2(dua) kali berturut-turut melalui surat tercatat melalui pos; 2) Bahwa perbuatan Penggugat yang tidak hadir bekerja tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah, sebagaimana poin 1 di atas, dianggap sebagai mangkir sesuai Halaman 8 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan M ketentuan Pasal 168 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, yang selengkapnya berbunyi: Pasal Pekerja/buruh yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah dipanggil oleh pengusaha 2 (dua) kali secara patut dan tertulis dapat diputus hubungan kerjanya karena dikualifikasikan mengundurkan diri; 2. Keterangan tertulis dengan bukti yang sah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus diserahkan paling lambat pada hari pertama pekerja/buruh masuk bekerja; 3. Pemutusan hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pekerja/buruh yang bersangkutan berhak menerima uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) dan diberikan uang pisah yang besarnya dan pelaksanaannya diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama; 3) Bahwa dengan adanya kualifikasi sebagai mengundurkan diri, maka secara hukum tidak diperlukan lagi penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) Undang Undang Nomor 13 Tahun sebab sesuai ketentuan Pasal 154 poin b, penetapan sebagaimana dimaksud tidak diperlukan dalam hal pekerja (Penggugat) mengundurkan diri; Sebab sesuai ketentuan Pasal 154 poin b, penetapan sebagaimana dimaksud tidak diperlukan dalam hal pekerja (Penggugat) mengundurkan diri; 4) Bahwa selain itu, apabila dicermati, dalam poin 10 pokok perkara gugatannya, Penggugat mendalilkan bahwa perbuatan Tergugat melakukan mutasi secara sepihak dan pemutusan hubungan kerja secara sepihak telah melanggar ketentuan Pasal 151 juncto 155 juncto 156 juncto 161 ketentuan mana dari Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, namun anehnya, tidak ada satupun dalil Penggugat yang menguraikan perbuatan mana dari Tergugat yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dicantumkan tersebut padahal dalam Pasal 1865 Kitab Undang Undang Hukum Perdata juncto 283 R.Bg. telah secara tegas disebutkan bahwa: Halaman 9 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan M Barangsiapa menyatakan mempunyai sesuatu hak atau mengemukakan suatu perbuatan untuk meneguhkan haknya itu atau membantah hak orang lain haruslah membuktikan adanya hak itu atau adanya perbuatan itu; Hal ini juga sejalan dengan Putusan Mahkamah Agung Nomor 3164K/Pdt/1983 tanggal 6 Februari 1985 juncto Putusan Mahkamah Agung Nomor 1490 K/Pdt/1987 (vide Beberapa Yurisprudensi Perdata Yang Penting, Edisi II, Mahkamah Agung RI Jakarta, 1992, halaman 51) yang menyatakan bahwa: Penggugat ternyata tidak berhasil membuktikan dalil gugatan, padahal Penggugat merupakan pihak yang dibebani wajib bukti untuk membuktikan dalil gugatan tersebut, berarti Penggugat gagal membuktikan dalil gugatannya. Dalam hal pihak Penggugat tidak mampu membuktikan dalil gugatannya, dianggap berlebihan untuk membebankan dan mempertimbangkan pembuktian pihak Tergugat; Bahwa berdasarkan uraian di atas, dengan ini Tergugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menerima eksepsi dari Tergugat dan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard); c. Penggugat tidak menjelaskan dasar hukum dari tuntutan pesangon dan upah/gaji proses sebesar 12 x dalam posita; Bahwa dalam butir 12 pokok perkara gugatannya, Penggugat menyatakan meminta hak-haknya berupa pesangon 2 x ketentuan, uang penggantian hak dan upah proses sebesar 12 x gajinya, namun tidak ada satupun uraian Penggugat mengenai yang menjadi dasar hukum dari tuntutannya atas pesangon dan upah/gaji proses, tetapi hanya asal menulis/meminta saja; Sehingga menurut Tergugat, Penggugat tidak menjelaskan dengan lengkap dan sempurna tentang pesangon dan upah/gaji pokok sejak proses yang dituntutnya dan karenanya gugatan tersebut menjadi tidak jelas atau kabur, sehingga haruslah dinyatakan tidak dapat diterima; Hal ini didukung oleh beberapa Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung yaitu: a. Putusan Mahkamah Agung Nomor 117 K/Sip/1975 tanggal 2 Juni 1971 menyatakan: Suatu gugatan baik dalam positanya maupun dalam petitumnya, pihak Penggugat tidak menjelaskan dengan lengkap dan sempurna tentang ganti rugi yang dituntutnya. Dan Halaman 10 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan M Penggugat tidak dapat membuktikan mengenai jumlah/besarnya kerugian yang dituntut dan harus dibayarkan kepadanya oleh Tergugat, maka gugatan yang menuntut uang ganti rugi ini, tidak dapat dikabulkan atau ditolak oleh Hakim ; b. Putusan Mahkamah Agung Nomor 19.K/Sip/1983 tanggal 3 September 2003 menyatakan bahwa: karena gugatan ganti rugi tidak diperinci, maka gugatan ganti rugi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima ; c. Putusan Mahkamah Agung Nomor 598.K/Sip/1971 tanggal 18 Desember 1971 menyatakan: dalam persidangan pengadilan ternyata Penggugat tidak dapat membuktikan secara rinci adanya dan besarnya kerugian yang diderita oleh Penggugat karena tidak berhasil membuktikannya, maka Hakim menolak tuntutan pembayaran ganti rugi yang diajukan Penggugat tersebut; Bahwa berdasarkan uraian di atas, dengan ini Tergugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menerima eksepsi dari Tergugat dan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard); 2. Petitum gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat karena tidak secara tegas menyebut apa yang diminta dan petitumnya bersifat umum: Bahwa dalam petitum poin 3 gugatannya, Penggugat meminta agar Tergugat melakukan pembayaran kepada Penggugat atas seluruh hak hak Penggugat berupa uang pesangon dan upah proses sebagaimana dimaksud peraturan perundangan yang berlaku khususnya Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, namun tanpa secara jelas dan tegas menyebut dasar hukum perhitungan tersebut, sehingga gugatannya menjadi tidak sempurna; Hal ini sejalan dengan pendapat Mahkamah Agung dalam beberapa yurisprudensinya sebagaimana dimuat dalam buku M. Yahya Harahap tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dann Putusan Pengadilan halaman 65 yaitu: 1. Putusan MA Nomor 582 K/Sip/1973 tanggal 18 Desember 1975; 2. Putusan MA Nomor 492 K/Sip/1970 tanggal 21 November 1970; 3. Putusan MA Nomor 1186 K/Sip/1973 tanggal 4 Mei 1975; Bahwa selain itu, dalam petitum 3 mengenai pesangon, dll seharusnya didahului dengan permintaan mengenai suatu perbuatan antara Penggugat dan Tergugat yang menjadi dasar dari adanya petitum Halaman 11 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan M tersebut. Misalnya berupa petitum: menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus karena.. atau menyatakan perbuatan Tergugat sebagai perbuatan melawan hukum dan sebagainya. Dengan tidak adanya petitum mengenai hal tersebut. Maka petitum poin 3 tersebut menjadi tidak jelas dan sangat tidak relevan; Dengan demikian, terbukti bahwa petitum gugatan tidak jelas dan karenanya dengan ini Tergugat mohon kepada Majelis Hakim Halaman 12 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menerima eksepsi dari Tergugat dan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard); Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Tergugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard); Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan telah memberikan putusan Nomor 144/Pdt.Sus- PHI/2016/PN Mdn. pada tanggal 24 November 2016 yang amarnya sebagai berikut: Dalam Eksepsi: Menolak eksepsi Tergugat tersebut; Dalam Pokok Perkara: 1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Membebankan kepada Negara biaya perkara ini sebesar Rp ,00 (dua ratus enam puluh satu ribu rupiah); Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan tersebut diputus dengan dihadiri kuasa Penggugat pada tanggal 24 November 2016, terhadap putusan tersebut, Penggugat melalui kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 November 2016 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 5 Desember 2016 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 130/Kas/2016/PHI. Mdn. juncto 144/Pdt.Sus-PHI/2016/PN Mdn. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan, permohonan tersebut disertai dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Hubungan Industrial Medan pada tanggal 19 Desember 2016; Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Termohon Kasasi/ Tergugat pada tanggal 8 Februari 2017, kemudian Termohon Kasasi/Tergugat mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan M Negeri/Hubungan Industrial Medan pada tanggal 28 Februari 2017; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi Pemohon Kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah: - I. Inti Permasalahan Antara Penggugat/Pemohon Kasasi Dengan Tergugat/ Termohon Kasasi Adalah Pemutusan Hubungan Kerja Yang Dilakukan Tergugat/Termohon Kasasi Kepada Penggugat/Pemohon Kasasi Dikarenakan Penggugat/Pemohon Kasasi Menolak Mutasi Sepihak Tergugat/Termohon Kasasi; - Pemohon Kasasi/Penggugat sangat keberatan dengan kekeliruan pertimbangan hukum Judex Facti pada putusan a quo pada: - Paragraf terakhir di halaman 44 yang dilanjutkan ke halaman 50 pada putusan a quo yang berbunyi: - Menimbang, bahwa yang menjadi pokok perselisihan antara Penggugat dan Tergugat adalah mengenai: - Apakah status hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat didasarkan atas Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) atau Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)/Karyawan tetap)? - Jika terjadi pemutusan hubungun kerja, apa yang menjadi hak-hak Penggugat, yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku? - Paragraf kesatu & kedua di halaman 45 pada putusan a quo yang berbunyi: - Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangun tersebut di atas apabila dihubungkan dengan pokok sengketa dalam ini, maka Penggugat harus dibuktikan adalah hal-hal tersebut di atas; - Menimbang, bahwa terhadap sekalian alat bukti yang diajukan Penggugat maupun oleh Tergugat, maka alat bukti yang akan dipertimbangkan adalah alat bukti yang mempunyai relevansi dengan perkara a quo; - Paragraf kesatu di halaman 48 yang diteruskan ke paragraf selanjutnya sampai dengan paragraf kedua di halaman 48 yang berbunyi: - Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Majelis Hakim berpendapat Halaman 13 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan M bahwa justru Penggugat terbukti memutuskan hubungan kerja dengan Tergugat walaupun pihak Tergugat sudah berusaha memanggil beberapa kali sesuai (bukti T-la, T-lb don T-lc), namun tidak diindahkan oleh Penggugat; - Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 62 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bahwa "Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu yang di tetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau berakhirnya hubungan kerja bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1), pihak yang mengakhi ri hubungan kerja berkewajiban membayar ganti rugi kepada pihak lainya sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja"; - Adapun alasan-alasan Pemohon Kasasi adalah sebagai berikut: - I.A. Termohon Kasasi Melakukan Pemutusan Hubungan Kerja Secara Sepihak Kepada Pemohon Kasasi Dikarenakan Pemohon Kasasi Menolak Mutasi; 1. Bahwa Judex Facti telah keliru dalam pertimbangan hukumnya pada putusan a quo; 2. Bahwa Termohon Kasasi melakukan pemutusan hubungan kerja kepada pemohon kasasi dengan alasan mangkir, padahal faktanya Termohon Kasasi melakukan mutasi sepihak kepada Pemohon Kasasi ke provinsi lain secara sepihak; Atas mutasi sepihak Termohon Kasasi tersebut, Pemohon Kasasi telah menolak mutasi tersebut dan mengundang Termohon Kasasi untuk berunding secara kekeluargaan/bipartit secara tertulis (vide bukti P-2 & P-3). Tetapi undangan tersebut tidak ditanggapi Termohon Kasasi bahkan Termohon Kasasi melakukan pemanggilan kerja dan Iangsung melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak kepada dengan alasan mangkir; Pemohon Kasasi 3. Bahwa tindakan Termohon Kasasi yang tidak menanggapi penolakan mutasi secara sepihak dan undangan bipartit terkait mutasi dari Pemohon Kasasi bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak kepada Pemohon Kasasi tersebut adalah jelas dan terang benderang telah melanggar peraturan perundangan yang berlaku; 4. Bahwa dengan demikian terbukti Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan tidak menerapkan atau salah dalam menerapkan hukum atau lalai dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan dalam Halaman 14 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan M peraturan perundang-udangan dan pertimbangan hukum tersebut tidaklah dapat dipertahankan, sehingga layak dan patut apabila Mahkamah Agung RI membatalkan putusan pada Pengadilan hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan yang dimaksud dan mengadili sesuai peraturan perundangan yang berlaku; I.B. Pemohon Kasasi ditempatkan Termohon Kasasi di Kota Medan (Provinsi Sumatera Utara) sejak mulai kerja dan Termohon Kasasi melakukan mutasi ke provinsi lain (Provinsi Aceh) kepada Pemohon Kasasi secara sepihak tanpa ada kesepaatan ataupun perundingan terlebih dahulu serta Pemohon Kasasi telah menolak mutasi sepihak termohon Kasasi dimana atas penolakan mutasi tersebut Termohon Kasasi melakukan pemutusan hubungan kerja kepada Pemohon Kasasi; 5. Bahwa Judex Facti telah keliru dalam pertimbangan hukumnya pada putusan a quo; 6. Bahwa Pemohon Kasasi sejak mulai bekerja kepada Termohon Kasasi, wilayah kerja Pemohon Kasasi adalah berada di wilayah Kota Medan Provinsi Sumatera utara; 7. Bahwa tiba-tiba tanpaada pembicaraan terlebih dahulu dan ataupun secara sepihak Termohon Kasasi melakukan mutasi kepada pemohon Kasasi ke Blang Pidie, Provinsi Aceh; 8. Bahwa Pemohon Kasasi yang telah memiliki keluarga dan anak-anak yang tinggal di kota Medan, jelas merasa sangat keberatan atas keputusan mutasi sepihak Termohon Kasasi tersebut; 9. Bahwa untuk itu pemenuhan dikirimkan penolakan mutasi sepihak tersebut secara tertulis; Bahkan Pemohon Kasasi mengirumkan undangan secara kekeluargaan/ birpartit. Tetapi tidak ditanggapi Termohon Kasasi; 10. Bahwa walaupun Termohon Kasasi tidak menanggapi surat penolakan mutasi Pemohon Kasasi tersebut, Pemohon Kasasi tetap berupaya masuk untuk bekerja seperti biasa di kantor Termohon Kasasi yang ada di Medan; Namun, Termohon Kasasi melarang Pemohon Kasasi untuk masuk bekerja seperti biasa dengan alasan menunggu keputusan atas penolakan mutasi Pemohon Kasasi; Walaupun telah dilarang oleh Termohon Kasasi, Pemohon Kasasi tetap berupaya untuk masuk bekerja seperti biasa sampai dengan Termohon Kasasi Pemohon Kasasi; menerbitkan keputusan pernutusan hubungan kerja kepada Halaman 15 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan M 11. Bahwa tindakan Termohon Kasasi yang melakukan mutasi sepihak, tidak menanggapi penolakan mutasi secara sepihak dan undangan birpartit terkait mutasi dari Pemohon Kasasi bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak kepada Pemohon Kasasi tersebut adalah jelas dan terang benderang telah melanggar peraturan perundangan yang berlaku; 12. Bahwa dengan demikian terbukti Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan tidak menerapkan atau salah dalam menerapkan hukum atau lalal dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan dan pertimbangan hukum tersebut tidak lah dapat dipertahankan, sehingga layak dan patut apabila Mahkamah Agung RI membatalkan putusan pada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan yang dimaksud dan mengadili sesuai peraturang perundangan yang berlaku; I.C. Termohon Kasasi Melakukan Pemanggilan Kerja Setelah Pemohon Kasasi Menolak Mutasi Dan Mengundang Termohon Kasasi Untuk Berunding Birpartit; 13. Bahwa Judex Facti telah keliru dalam pertimbangan hukumnya pada putusan a quo; 14. Bahwa Pemohon Kasasi yang telah memiliki keluarga dan anak-anak yang tinggal di Kota Medan, jelas merasa sangat keberatan atas keputusan mutasi sepihak Termohon Kasasi tersebut; 15. Bahwa untuk itu Pemohon Kasasi mengirimkan surat penolakan mutasi sepihak tersebut secara tertulis; Bahkan Pemohon Kasasi mengirimkan undangan secara kekeluargaan/ birpartit. Tetapi tidak ditanggapi Termohon Kasasi; 16. Bahwa Termohon Kasasi bukannya menanggapi penolakan mutasi ataupun menanggapi undangan birpartit Pemohon Kasasi tetapi malah melakukan pemanggilan kerja kepada pemohon kasasi; Bahkan walaupun Termohon Kasasi tidak menanggapi surat penolakan mutasi Pemohon Kasasi tersebut, Pemohon Kasasi tetap berupaya masuk untuk bekerja seperti biasa di kantor Termohon Kasasi yang ada di Medan; Namun, Termohon Kasasi melarang Pemohon Kasasi untuk masuk bekerja seperti biasa dengan alasan menunggu keputusan atas penolakan mutasi Pemohon Kasasi; Walaupun telah dilarang oleh Termohon Kasasi, Pemohon Kasasi tetap berupaya untuk masuk bekerja seperti biasa sampai dengan Termohon Halaman 16 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan M Kasasi Pemohon Kasasi; menerbitkan keputusan pemutusan hubungan kerja kepada 17. Bahwa pemanggilan kerja yang dilakukan Termohon Kasasi setelah adanya penolakan mutasi dan undangan birpartit dari Pemohon Kasasi adalah akalakalan Termohon Kasasi untuk membuat seolah-olah Pemohon Kasasi mangkir dan tidak masuk bekerja, padahal patutnya Termohon Kasasi menanggapi penolakan mutasi dan undangan birpartit Pemohon Kasasi atas penolakan mutasi sepihak bukannya melakukan pemanggilan kerja bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja kepada Pemohon Kasasi; 18. Bahwa dengan demikian terbukti Pengadilan Hubungan Industrial pada II. Pengadilan Negeri Medan tidak menerapkan atau salah dalam menerapkan hukum atau lalai dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan dan pertimbangan hukum tersebut tidak lah dapat dipertahankan, sehingga layak dan patut apabila Mahkamah Agung RI membatalkan putusan pada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan yang dimaksud dan mengadili sesuai peraturang perundangan yang berlaku; PKWT antara Tergugat/Termohon Kasasi dengan Penggugat/Pemohon Kasasi melanggar peraturan perundangan-undangan; Pemohon Kasasi/Penggugat sangat keberatan dengan kekeliruan pertimbangan hukum Judex Facti pada putusan a quo pada: Dimulai dari paragraf ketiga di halaman 45 dan diteruskan ke paragraf selanjutnya sampai dengan paragraf keempat halaman 47 pada putusan a quo yang berbunyi: - Menimbang, bahwa Penggugat (in casu Plemon Panjaitan) adalah benar mempunyai hubungan hukum yakni hubungan kerja dengan Tergugat sebagaimana yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sebagaimana bukti T-2a yaitu mulai kontrak I (Pertama) tanggal 1 November 2014 sampai dengan 31 Januari 2016 (15 bulan), dan kontrak selanjutnya adalah sesuai bukti (P-7 dan T-2b) mulai tanggal 31 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Januari 2017 (12 bulan); - Menimbang, bahwa atas hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat tersebut, yang benar Penggugat ada menerima gaji dari Tergugot berupa konsekwensi pembayaran sejumlah uang sebagai upah kepada Penggugat, sebagaimana bukti P-6 dan P-7, yang duajukan oleh Penggugat; - Menimbang, bahwa sesuai Pasal 59 ayat (4) Undang Undang Nomor 13 Halaman 17 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan M Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi "Perjanjian kerja waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat diadakan untuk paling lama 2 (dua) tahun dan hanya boleh diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun"; - Menimbang, bahwa hubungan kerja antara Penggugat dengn Tergugat dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sebagaimana bukti yang diajukan Penguggat dan Terggugat Pada poin di atas, terbukti bahwa lamanya jangka waktu tertentu (PKWT) tidak melebihi dari 3 (tiga) tahun atau 36 (tiga puluh enam) bulan; - Menimbang, bahwa pekerjaan yang dimaknai pekerjaan tetap yakni pekerjaan yang bersifat terus menerus, tidak terputus-putus, tidak dibatasi waktu dan merupakan bagian dari suatu proses produksi, hal tersebut adalah syarat secara kumulatif yang harus terpenuhi barulah pekerjaan dapar dianggap sebagai pekerjaan yang bersifat tetap; - Menimbang, bahwa hubungan kerja antara Penggugat dengan Terguggat faktanya tidaklah memenuhi syarat syarat sebagaimana yang diuraikan pada poin di atas yakni hubungan kerja yang bersifat tetap, karena tidak terpenuhi hal hal yang menjadi tersebut sehingga hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat harus dimaknai pekerjaan yang bersifat tidak tetap; - Menimbang, bahwa hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat yang bersifat tidak tetap tersebut, maka hubungan hukum antara Penggugat dengan Terguggat telah dibuat hubungan kerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan telah tercetakan pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota 560/191/HI/PKWT/ 1X/2016; Medan dengan Nomor Registrasi - Menimbang, bahwa hubungan kerja antara Penggugat (i n casu Plemon Panjaitan) dengan Terguggat ( in casu PT Mandala Multifinance) telah dilaksanakan sebagaimana yang diamanatkan oleh ketentuan Pasal 59 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja & Transrnigrasi Tepublia Nomor 100/Menivi/2004 tentang Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu; - Menimbang, bahwa berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat hubungan kerja Penggugat dengan Tergugat berakhir berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dengan segala konsekwensi hukum bagi mereka yang Halaman 18 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan M mengaitkan diri dalam perjanjian kerja yang telah disepakati; - Menimbang, bahwa atas dasar dan pertimbangan di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa tindakan Tergugat yang mempekerjakan Penggugat berdasarkan Perjanjian Kerja dinyatakan sah menurut ketentuan hukum yang berlaku; Waktu Tertentu (PKWT) - Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, rnaka Penggugat dalam persidangan tidak dapat membuktikan bahwa hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat adalah hubungan kerja yang berdasarkan kepada Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT atau karyawan tetap); - Menimbang, bahwa karena hubungan kerja didasarkan pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) putus da n kontrak kerja masih berjalan. Maka Majelis Hakim mempertimbangkan alat bukti serta hal hal yang timbul dalam persidangan perkara a quo; Adapun alasan-alasan Pemohon Kasasi adalah sebagai berikut: II. A. PKWT antara Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi tidak didaftarkan setelah penandatangan PKWT tetapi baru didaftarkan Termohon Kasasi setelah ada perselisihan antara Pemohon dengan Termohon Kasasi ataupun PKWT berakhir; 19. Bahwa Judex Facti telah keliru dalam pertimbangan hukumnya pada putusan a quo; 20. Bahwa Judex Facti tidak mencermati PKWT antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi pada tanggal 16 Oktober 2014 (vide bukti P-6) yang memiliki perbedaan dengan PKWT antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi pada tanggal 16 Oktober 2014 (vide bukti P-T2.A); 21. Bahwa dimana jelas dan terang benderang pada PKWT antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi pada tanggal 16 Oktober 2014 (vide bukti P-6) tidak terdapat pendaftaran PKWT ke Instansi Ketenagakerjaan Kota Medan; 22. Bahwa sementara pada PKWT antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi pada tanggal 16 Oktober 2014 ( vide bukti P-T2.A) terdapat pendaftaran PKWT ke Instansi Ketenagakerjaan Kota Medan; Dimana apabila diperhatikan tanggal pendaftaran PKWT antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi pada tanggal 16 Oktober 2014 pada bukti bukti P-T2.A adalah terdaftar di tahun 2016; 23. Bahwa dengan kata lain PKWT antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi pada tanggal 16 Oktober 2014 baru didaftarkan Termohon Kasasi Halaman 19 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 19

20 Direktori Putusan M Ke Instansi Ketenagakerjaan pada tahun 2016 (setelah PKWT berakhir); 24. Bahwa Pasal 13 KEPMEN, Pasal yang mewajibkan agar PKWT dicatatkan di Instansi Ketenagakerjaan terkait dalam waktu 7 hari kerja setelah penandatanganan PKWT, maka hal ini tentunya melahirkan kewajiban kepada pengusaha agar mencatatkan PKWT tersebut. Jika pengusaha tidak mencatatkan PKWT tersebut, maka dengan demikian pengusaha telah melalaikan kewajibannya, yang berarti pengusaha telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 25. Bahwa jika kita mengaitkannya dengan Pasal 52 Undang Undang Ketenagakerjaan tentang syarat sahnya perjanjian kerja, bahwa salah satu syarat sahnya perjanjian kerja adalah perjanjian tersebut tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka PKWT yang tidak dicatatkan oleh pengusaha itu bertentangan dengan pasal 13 KEPMEN, yang berarti bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. PKWT yang tidak dicatatkan itu dengan demikian tidak sah karena tidak memenuhi syarat; 26. Bahwa terhadap PKWT yang tidak sah tersebut, solusinya bisa kita temukan dalam Pasal 52 ayat (3) U ndang Undang Ketenagakerjaan, yaitu bahwa perjanjian kerja yang dibuat oleh para pihak yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan menjadi "batal demi hukum". Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika PKWT tidak dicatatkan oleh pengusaha ke Disnakertrans maka PKWT tersebut batal demi hukum; 27. Bahwa dengan demikian terbukti Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan tidak menerapkan atau salah dalam menerapkan hukum atau lalai dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan dan pertimbangan hukum tersebut tidak lah dapat dipertahankan, sehingga layak dan patut apabila Mahkamah Agung RI membatalkan putusan pada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan yang dimaksud dan mengadili sesuai peraturang perundangan yang berlaku; II. B. Termohon Kasasi sebagai perusahaan di bidang pembiayaan sepeda motor telah lama berdiri dan menjalankan usahanya di Indonesia; 28. Bahwa Judex Facti telah keliru dalam pertimbangan hukumnya pada putusan a quo; 29. Bahwa Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu (PKWT) yang pekerjanya sering disebut karyawan kontrak dibuat berdasarkan jangka waktu tertentu Halaman 20 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 20

21 Direktori Putusan M atau berdasarkan selesainya pekerjaan tertentu. Klausul ini untuk memenuhi syarat suatu hal tertentu seperti dalam syarat umum sahnya perjanjian, yaitu objeknya ditentukan berdasarkan "waktu pekerjaan" atau "selesainya pekerjaan". Objek tersebut menurut jenis, sifat dan kegiatannya selesai dalam waktu tertentu tidak bersifat tetap. Perjanjian berdasarkan PKWT meliputi: 20.- Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya; 21.- Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama paling lama 3 tahun; 22.- Pekerjaan yang bersifat musiman; 23.- Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan; 24.(Vide Pasal 1 angka 1 Keputusan I Menteri Tenaga Kerja dan Nomor KEP 100/ MEN/W/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, selanjutnya disebut Kepmen 100/2004); 30. Bahwa sementara Termohon Kasasi adalah perusahaan pembiayaan yang telah lama berdiri di Indonesia (Iebih dari 3 tahun dan bukanlah merupakan usaha jasa yang sedang diuji coba melainkan surat perusahaan jasa yang telah berjalan dan menghasilkan profit bagi Termohon Kasasi; Oleh karena itu PKWT antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi sangatlah bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku; 31. Bahwa dengan demikian terbukti Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan tidak menerapkan atau salah dalam menerapkan hukum atau lalai dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan dan pertimbangan hukum tersebut tidak lah dapat dipertahankan, sehingga layak dan patut apabila Mahkamah Agung RI membatalkan putusan pada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan yang dimaksud dan mengadili sesuai peraturang perundangan yang berlaku; II. C. Termohon Kasasi adalah perusahaan di bidang pembiayaan sepeda motor (bukan showroom) & Pemohon Kasasi ditugaskan Termohon Kasasi di bagian tetap penarikan sepeda motor (kolektor) dimana jenis pekerjaan Pemohon Kasasi adalah pekerjaan bersifat tetap yaitu sebagai kolektor di perusahaan pembiayaan; 32. Bahwa Judex Facti telah keliru dalam pertimbangan hukumnya pada putusan a quo; Halaman 21 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 21

22 Direktori Putusan M 33. Bahwa Pemohon Kasasi adalah buruh yang bekerja kepada Termohon Kasasi, dimana Pemohon Kasasi mulai bekerja sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 1 Juli 2016 dan menerima upah terakhir yaitu sebesar Rp ,00 (satu juta sembilan ratus ribu rupiah) per bulan (di bawah ketentuan upah minimum Kota Medan tahun 2016 yang telah ditetap oleh Gubernur Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar Rp ,00); 34. Bahwa Termohon Kasasi adalah salah satu perusahaan pembiayaan (Perusahaan yang meminjamkan uang bagi yang hendak membeli sepeda motor dari showroom); 35. Bahwa selama Pemohon Kasasi bekerja kepada Termohon Kasasi konfirmasi persyaratan daftar (bagian penagihan tagihan yang menunggakpembayaran kepada Termohon Kasasi), Pemohon Kasasi selalu bekerja dengan balk dan penuh tanggung jawab kepada Termohon Kasasi; 36. Bahwa permasalahan diawali ketika Termohon Kasasi melakukan mutasi secara sepihak kepada Pemohon Kasasi tanpa memberikan, hak-hak Penggugat dengan alasan yang mengada-ada dan secara sepihak pula melakukan pemutusan hubungan kerja, padahal patut oleh Termohon Kasasi bahwa mutasi secara sepihak itu & pemutusan hubungan kerja tidak beralasan hanya upaya Termohon Kasasi untuk menghilangkan pemberian hak-hak Pemohon Kasasi serta bertentangan dengan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juncto Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang PPHI dimana alasan yang dilakukan oleh Termohon Kasasi tanpa menjelaskan sebab-sebab yang dapat diterima oleh Pemohon Kasasi; Alasan tersebut tidaklah beralasan hukum dan hanya untuk menghilangkan hak-hak Pemohon kasasi sehingga tidak sesuai dengan ketentuan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan peraturan perundangan yang berlaku; 37. Bahwa Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu (PKWY) yang pekerjanya sering disebut karyawan kontrak dibuat berdasarkan jangka waktu tertentu atau berdasarkan selesainya pekerjaan tertentu. Klausul ini untuk memenuhi syarat suatu hal tertentu seperti dalam syarat umum sahnya perjanjian, yaitu objeknya ditentukan berdasarkan "waktu pekerjaan" atau "selesainya pekerjaan". Objek tersebut menurut jenis, sifat dan kegiatannya selesai dalam waktu tertentu tidak bersifat tetap. Perjanjian berdasarkan PKWT meliputi: - Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya; Halaman 22 dari 35 hal. Put. Nomor 745 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 22

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1127 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No 286 K/PdtSus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1467 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1126 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1352 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 925 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG TANGGAL 18 JULI DALAM PERKARA NOMOR 3277 K/ Pdt/ 2000

BAB III DESKRIPSI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG TANGGAL 18 JULI DALAM PERKARA NOMOR 3277 K/ Pdt/ 2000 BAB III DESKRIPSI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG TANGGAL 18 JULI 2003 DALAM PERKARA NOMOR 3277 K/ Pdt/ 2000 A.. Kasus Posisi Pada tanggal 12 November 1993 melalui seorang teman yang sama-sama sebagai guru Wetty

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07 P U T U S A N No. 83 K/TUN/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN No. 326 K/TUN/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 78 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 60 K/Pdt/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 871 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 908 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 804 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 384/PDT/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam pengadilan tingkat banding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 284 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 40 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 977 K/Pdt/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan IV Sore A

LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan IV Sore A LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan 1341173300230 IV Sore A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG Jl. H.S.

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 820 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL III - 1 III - 2 Daftar Isi BAB I KETENTUAN UMUM III-9 BAB II TATACARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1362 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 644 PK/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada peninjauan kembali telah memutus sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA; Menimbang

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 62 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 183 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1326 K/Pdt/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 779 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg

P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara perkara tertentu pada tingkat banding

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI

BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI Awal permasalahan ini muncul ketika pembayaran dana senilai US$ 16.185.264 kepada Tergugat IX (Adi Karya Visi),

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N NOMOR: 144/PDT/2016/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 35 PK/FP/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 698 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 2135 K/Pdt/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci