PROGRAM STUDI EKSTENSI MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM STUDI EKSTENSI MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017"

Transkripsi

1 ANALISIS ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS 1 KHUSUS MEDAN GATOT SUBROTO MEDAN SKRIPSI JUNAIDI PROGRAM STUDI EKSTENSI MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MEDAN 2017

2 ANALISIS ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS 1 KHUSUS MEDAN GATOT SUBROTO MEDAN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains JUNAIDI PROGRAM STUDI EKSTENSI MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MEDAN 2017

3 PERSETUJUAN Judul :Analisis Antrian Pada Layanan Pengurusan Paspor Di Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan Gotot Subroto Medan Kategori : Skripsi Nama : Junaidi Nomor Induk Mahasiswa : Program Studi : Ekstensi Matematika Departemen : Matematika Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Disetujui di Medan, November 2017 Komisi Pembimbing: Pembimbing Dr. Pengarapen Bangun, M.Si NIP Disetujui Oleh Departemen Matematika FMIPA USU Ketua, Dr. Suyanto, M.Kom NIP

4 PERNYATAAN ANALISIS ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS 1 KHUSUS MEDAN GATOT SUBROTO MEDAN SKRIPSI Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, November 2017 JUNAIDI

5 PENGHARGAAN Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul ANALISIS ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS 1 KHUSUS MEDAN GATOT SUBROTO MEDAN. Penulis juga mengucapkan Terima kasih. penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Pengarapen Bangun, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak Drs. Gim Tarigan, M.Si dan Bapak Drs. Ujian Sinulingga, M.Si selaku dosen pembanding atas kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak Drs. Gim Tarigan, M.Si selaku ketua Program Studi S1 Ekstensi Matematika FMIPA USU, Bapak Dr. Suyanto, M.Kom dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Kerista Sebayang, M.Si Dekan FMIPA USU Medan, seluruh Staff dan Dosen Program Studi S1 Ekstensi Matematika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU. Terima kasih kepada FMIPA USU. Terima kasih kepada kedua orang tua yang saya sayangi Bapak Rakem, Ibu Sarmiyem, serta kakak yang selalu memberikan doa dan dukungannya kepada penulis, serta terima kasih kepada Wasiyani Ismaya, dan teman-teman seperjuangan saya Mahasiswa Ekstensi Matematika 2015 atas dukungan dan bantuannya selama ini. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam skripsi ini, tapi penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Medan, November 2017 Penulis JUNAIDI

6 ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPORT DI KANTOR IMIGRASI KELAS 1 KHUSUS MEDAN GATOT SUBROTO MEDAN ABSTRAK Antrian adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seharihari. Hampir semua pelayanan akan membentuk antrian, termasuk layanan pengurusan pengurusan paspor yang terjadi di Kantor Imigrasi Kelas I Medan. Untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan antrian, perlu ditentukan model sistem antrian yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik antrian dari fasilitas pelayanan di Kantor Imigrasi Kelas I Medan secara tepat. Sehingga dapat diketahui ukuran kinerja sistem untuk menciptakan pelayanan yang efektif dan efisien. Berdasarkan hasil analisis data terhadap sembilan (9) loket kerja yang dilakukan secara terpisah, diperoleh model sistem antrian yang terjadi di KantorImigrasi Kelas I Medan yaitu, Model Antrian (M/M/2) : (FCFS / / ) untuk loket Pengambilan Paspor dan Loket Customer Service, Model Antrian (G / G/1) (GD/ / ) untuk Loket Penyerahan Berkas dan loket Penyerahan bukti pembayaran, serta Model Antrian (G /G /2) ( GD/ / ) untuk Loket Foto dan Loket Wawancara. Efektifitas proses pelayanan pasport dapat ditentukan dengan menghitung rata-rata jumlah pemohon dalam sistem dan antrian, menghitung ratarata waktu yang dihabiskan pemohon dalam sistem dan antrian, serta menghitung peluang pelayan serta menghitung peluang pelayan tidak sedang melayani pemohon. Kata Kunci : Model sistem antrian, Layanan Paspor, Ukuran Kinerja Sistem

7 ANALYSIS OF QUEUE SYSTEMS ON PASPORT SERVICES IN THE CLASS OF IMMIGRATION CLASS 1 SPECIAL MEDAN GATOT SUBROTO MEDAN ABSTRACT Queue is something that can not be separated in everyday life. Almost all services will form a queue, including passport treatment services at the Immigration Office Class I S Medan. To solve the problems associated with the queue, queuing system model needs to be determined in accordance with the conditions and characteristics queue of the service facility at the Immigration Office Class I Semarang appropriately. So it can be known the measure of system performance to create an effective and efficient service. Based on the data analysis of the six (9) counters work, obtained queuing system model that occurs at the Immigration Office Class I Medan is, (M/M/2) : (FCFS / / ) queuing model for Passports Taking Counter and Customer Service Counter, (G /G /1) ( GD/ / ) queuing model for file transfer counter and payment transfer counter,and ( G/G /2) (GD / / ) queuing model for photos counter and interview counter. The effectiveness of the applicant s passport service process can be determined by calculating the average number of applicants in the system and queue, calculates the average time spent in the system and queue, and calculates the probability of a server that is not serving an applicant. Key Words: Queuing system model, passport s services, Size of System Performance

8 DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran i ii iii iv v vi viii ix x BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian 5 BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling Populasi Teknik Pengambilan Sampel 5

9 2.2. Metode Pengambilan Data Teori antrian Sistem Antrian dan Disiplin Antrian Sistem Antrian Displin Antrian Komponen Dasar Model Antrian Struktur Dasar Model Antrian Pola kedatangan dan Lama Pelayanan Pola Kedatangan Lama Pelayanan Uji Kesesuaian Terminologi dan Notasi Rumus Yang Digunakan 17 BAB 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Uji Kesuaian Distribusi Uji Chi Square Terhadap Kedatangan Pelanggan Chi Squre Terhadap Waktu Pelayanan Pelanggan 3.2 Hasil Perhitungan Berdasarkan Analisis dengan Menggunakan Toeri Antrian Desain Antrian dan Disiplin Antrian Desain Antrian Displin Antrian Notasi Kendall 28

10 3.4 Hasil Perhitungan Berdasarkan Analisis dengan Menggunakan Toeri Antrian 28 BAB 4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan Saran 32 Daftar Pustaka

11 DAFTAR TABEL Nomor Tabel Judul Halaman 3.1. Distribusi Frekuensi Jumlah dan Rata-rata Waktu Pelayanan Pemohon (menit) 20

12 DAFTAR GAMBAR Judul Halaman Gambar2.1 Single Channel Single 11 Gambar2.2 Single Channel Multiple phase 11 Gambar2.3 Multiple Channel Single Phase 12 Gambar2.4 Channel Multipe Phase 12

13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keimigrasian sebagaimana yang ditentukan di dalam Bab 1 Pasal 1 (1) Undang- Undang Nomor 9 Tahun 1992 Lembaran Negara Tahun 1992, Nomor 33 Tentang Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah Negara Republik Indonesia dan pengawasan orang asing di Indonesia. Hukum Keimigrasian merupakan bagian dari sistem hukum yang berlaku di Indonesia, bahkan merupakan subsistem dari Hukum Administrasi Negara. Fungsi keimigrasian merupakan fungsi penyelenggaraan administrasi negara atau penyelenggaraan administrasi pemerintahan, oleh karena itu sebagai bagian dari penyelenggaraan kekuasaan eksekutif, yaitu fungsi administrasi negara dan pemerintahan, maka hukum keimigrasian dapat dikatakan bagian dari bidang hukum administrasi negara. Untuk menjamin kemanfaatan dan melindungi berbagai kepentingan nasional, maka Pemerintah Indonesia telah menetapkan prinsip, tata pelayanan, tata pengawasan atas masuk dan keluar orang ke dan dari wilayah Indonesia sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian. 1 M. Iman Santoso, Perspektif Imigrasi dalam Pembangunan Ekonomi dan Ketahanan Nasional, (UI Press, 2004), hlm Bagir Manan, Hukum Keimigrasian dalam Sistem Hukum Nasional, disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional Keimigrasian, Jakarta, 14 Januari 2000, hlm Universitas Sumatera Utara Imigrasi termasuk salah satu instansi pemerintah, yang salah satu kegiatannya memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

14 Pelayanan dalam hal memberikan segala perizinan keimigrasian berupa Visa, Izin masuk, pendaftaran orang asing, izin masuk kembali, izin keluar tidak kembali, Surat Perjalanan RI, tanda bertolak, tanda masuk, surat keterangan keimigrasian dan perubahan keimigrasian.tempat-tempat pelayanan keimigrasian, meliputi bidang atau sub bidang imigrasi pada Perwakilan RI di luar negeri, di perjalanan dalam pesawat udara, maupun kapal laut, tempat pemeriksaan imigrasi, Kantor Imigrasi, Bidang Imigrasi pada Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan HAM, serta Direktorat Jenderal Imigrasi. Kota medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara,Indonesia, sekaligus menjadi salah satu kota paling berkembang di sumatera. Ditambah adanya arus globalisasi yang saling meningkat, menjadikan kota medan menjadi kota strategis dalam meningkatan lalu lintas, orang dan barang, antara negara di berbagi sektor pemerintahan seperti perdagangan, industri, pariwisata serta lain sebagainya. Dan untuk mengatur lalulintas tersebut, Peran keimigrasian sangatlah diperlukan dalam hal ini. Berada langsung dibawah Derektorat Jendral imigrasi, keberadaan kantor imigrasi Gatot Subroto di kota Medan dengan jelas memiliki suatu peran yang sangat penting. Terlebih dalam hal pelayanan masyarakat untuk pengurusan hal-hal seperti dokumen perjalanan, misi dan fasilitas, izin tinggal dan status intelizen, penyidikan dan penidakan, lintas batas dan kerja sama luar negri serta sistem imformasi keimigrasian lainya. Sebagai penyedia layanan disektor imigrasi, kantor imigrasi Gatot Subroto Medan memiliki wewenang dalam pengurusan paspor atau Surat Perjalanan Republik Indonsia (SPRI) untuk itu kantor imigrasi Gatot Subroto Medan tentu di hadapkan pada situasi bagimana memberikan pelayanan yang optimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat untuk paspor. Pentingnya pelayanan-pelayanan paspor ini dapat dilihat dari banyaknya permintaan pengurusan paspor oleh masyarakat tiap harinya yang tidak terlepas dari fenomena menunggu dan antrian. Antrian terjadi ketika pemohon yang datang ke suatu pelayanan melebihi kapasitas pelayan yang tersedia. Sedangkan situasi menunggu merupakan bagian dari keadaan yang terjadi dalam rangkaian

15 kegiatan oprasional yang bersifat random dalam suatu fasilitas pelayanan Pemohon datang ketempat itu dengan waktu yang acak, tidak teratur dan tidak dapat segera dilayani sehingga mereka harus menunggu cukup lama (Kakiay, 2004) untuk memberikan kepuasan pemohon, sebuah sistem harus berusaha memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan yang terbaik diantaranya adalah memberikan pelayan yang cepat sehingga pemohon tidak dibiarkan menunggu terlalu lama. Pelayanan secara cepat dan tanggap sanggat penting dilakukan guna mewujudkan kualitas pelayanan yang maksimal, efektif, dan efisien, sehingga pengurus paspor pun dapat dilayani dengan baik tanpa banyak meluangkan waktu dalam antrian. Untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan antrian tersebut dapat dilakukan analisis sistem pelayanan pengurusan paspor pada imigrasi Gatot Subroto Medan dengan menggunakan konsep teori antrian. Dimana nantinya akan dilakukan pencarian model antriannya yang tepat dan efisien mulai suatu kegiatan penelitian dan selanjutnya akan diperoleh model antrian sebagai pemecahan masalah sehingga analisis sistem antrian tersebut dapat diharapkan maupun memberi masukan guna peningkatan kualitas pelayanan yang lebih baik Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ingin mengetahui faktor apa sajakah yang bisa menjadi penyebab antrian dan peneliti melakukan penelitian dalam suatu karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS 1 KHUSUS MEDAN GATOT SUBROTO MEDAN 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas sering terjadi antrian yang panjang pada kantor imigrasi kelas I khusus Medan, sehingga menyebabkan banyaknya keluhan dari pemohon paspor dalam menunggu untuk mendapatkan pelayanan. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan diamati dan dilakukan penelitian untuk mengatasi sistem

16 antrian pada layanan pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan. 1.3 Batasan Masalah 1. Penelitan hanya dilakukan pada sistem antrian yang terjadi pada pelayanan kantor imigrasi Gatot Subroto Medan 2. Lamanya penelitian yang dilakukan adalah 5 hari kerja. 3. Penelitian dilakukan selama 4 jam yang dimulai dari pukul WIB WIB. Permasalahan hanya mencakup kedatangan, pelayanan, disiplin antrian dan jumlah fasilitas pelayanan yang tersedia. 1.4 Manfaat Penelitian Dalam pelaksanaan suatu kegiatan pada dasarnya selalu mempunyai manfaat tertentu. Demikan pula dengan penelitian ini diantaranya mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Penulis dapat mengetahui bagaimanakah prosedur, hambatan dan gambaran secara rinci dengan praktek kerja pembuatan paspor dikantor imigrasi Gatot Subroto Medan. 2. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi pembaca hasil penelitian yang dibuat oleh penulis 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tinjauan dari penelitian ini adalah; 1. Untuk mengetahui kinerja sistem antrian yang saat ini digunakan oleh kantor imigrasi Gatot Subroto Medan. 2. Untuk mengetahui sistem antrian yang tepat dalam mengurangi atau mencegah antrian.

17 1.6 Tinjauan Pustaka Menurut Rini Hardiyanti (2013) Teori antrian merupakan sebuah bagian penting operasi dan juga alat yang sangat berharga bagi manager operasi. Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segerah mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Pada banyak hal, tambah fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi biaya tambahan karena memberikan pelayanan tambahan, akan menimbulkan pengurangan keuntungan bagi perusahaan sebaliknya, sering timbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya komsumen. Pemohon tiba dengan laju tetap ataupun tidak tetap untuk memperoleh pelayanan, fasilitas pelayanan yang tersedia, Bila pemohon yang tidak dapat masuk ke dalam fasilitas, pelayanan maka hal ini akan dilakukan. Tetapi jika harus menunggu, maka mereka akan membentuk suatu barisan antrian hingga tiba waktunya untuk dilayanin. Para pemohon tersebut akan dilayanin dengan laju yang tepat atau tidak tetap. Setelah selesai, maka pelannggan pun akan keluar dari sistem antrian.(siagian, 2006) 1.7 METODE PENELITIAN 1. Studi pustaka Mengumpulkan referensi, mempelajari serta menggali informasi baik dari buku jurnal, maupun situs internet mengenai aplikasi Teori Antrian. 2. Pengambilan data berkenaan dengan waktu kedatangan, waktu mulai dilayani dan waktu selesai dilayani pada pasien. 3. Melakukan uji kecocokan distribusi terhadap pola kedatangan dan pola pelayanan dengan uji Chi Square. 4. Menentukan model antrian berdasarkan notasi Kendall. 5. Menghitung kinerja sistem antrian, seperti λ, µ, ρ, P 0, L s, L q, W s dan W q. 6. Membuat kesimpulan dan saran.

18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian. (Mudrajad Kuncoro, 2003) Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode judgement. Judgment sampling adalah salah satu purposive sampling selain quota sampling, dimana penulis memilih sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian. (Mudrajad Kuncoro, 2003) 2.2. Metode Pengambilan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitiannya adalah dengan mengumpulkan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. (Mudrajad Kuncoro, 2003) 2.3. Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu fenomena yang biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelenggarakan pelayanan itu.

19 Keputusan-keputusan yang berkenaan dengan jumlah kapasitas ini harus dapat ditentukan, walaupun sebenarnya tidak mungkin dapat dibuat suatu prediksi yang tepat mengenai kapan unit-unit yang membutuhkan pelayanan akan datang dan atau berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan itu. Suatu proses antrian (queueing process) adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian). Sebuah sistem antrian adalah suatu proses kelahiran-kematian dengan suatu populasi yang terdiri atas pelanggan yang sedang menunggu mendapatkan pelayanan atau pelanggan yang sedang dilayani. Suatu kelahiran terjadi apabila seorang pelanggan tiba di suatu fasilitas pelayanan, sedangkan apabila pelanggannya meninggalkan fasilitas tersebut maka terjadi suatu kematian. Keadaan sistem adalah jumlah pelanggan dalam suatu fasilitas pelayanan. Pembahasan teori antrian lebih difokuskan pada upaya penguraian waktu tunggu yang terjadi dalam antran barisan. Antrian ini dapat dilihat dalam berbagai situasi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, seperti: 1. Kendaraan yang menunggu pada traffic light, 2. Pelanggan menunggu pada checkout cashier di Supermarket, 3. Para Pemohon yang menunggu pada suatu klinik kesehatan, 4. Tumpukan surat yang menunggu untuk diketik oleh sekretaris, dan masih banyak lagi. (Kakiay, 2004) Rata-rata lamanya waktu menunggu (waiting time) sangat bergantung kepada rata-rata tingkat kecepatan pelayanan (rate of service). Situasi keputusan sering kali timbul dimana unit atau satuan yang datang untuk memperoleh pelayanan harus menunggu sebelum memperoleh pelayanan yang diinginkan. Apabila aturan

20 yang mengatur kedatangan (arrival) unit penerima pelayanan, waktu pelayanan (service time) dan urutan kedatangan Satuan Penerima Pelayanan (SPP) diketahui, maka sifat-sifat atau ciri-ciri dari situasi antrian dapat dipelajari dengan menggunakan peralatan matematika dengan mudan. Kedatangan SPP dapat seragam selama dalam periode tertentu atau secara acak, tidak teratur. Rata-rata kedatangan merupakan banyaknya atau jumlah kedatangan SPP per satuan waktu. Arrival rate merupakan rata-rata, sebab dari waktu ke waktu banyaknya kedatangan SPP berubah-ubah. Kalau kedatangan bersifat acak, seperti kedatangan langganan atau nasabah misalnya sangat tidak teratur, tidak mengikuti pola tertentu. Rata-rata pelayanan (service rate) merupakan banyaknya pelayanan yang dapat diberikan dalam waktu tertentu. Lamanya waktu pelayanan bisa juga acak sifatnya atau seragam. Pada umumnya waktu pelayanan bersifat seragam. Pemberi pelayanan sering disebut server bisa berupa orang, seperti kasir, dokter, penjual karcis atau barang seperti mesin otomatis, dan lain-lain. (Supranto, 1998) 2.4. Sistem Antrian dan Disiplin Antrian Sistem Antrian Sistem antrian merupakan suatu himpunan pelanggan, fasilitas, pelayanan, dan suatu aturan yang mengatur kedatangan pelanggan dan pelayanan yang akan didapatkannya. Sedangkan keadaan sistem merujuk pada jumlah pelanggan yang berada dalam suatu fasilitas pelayanan, termasuk dalam antriannya. Populasi antrian adalah jumlah pelanggan yang datang untuk mendapatkan pelayanan pada fasilitas pelayanan. (Kakiay, 2004) Pelanggan tiba dengan laju tetap ataupun tidak tetap untuk memperoleh pelayanan pada fasilitas pelayanan yang tersedia. Bila pelanggan yang tiba dapat masuk ke dalam fasilitas pelayanan, maka hal ini akan segera dilakukan. Tetapi

21 jika harus menunggu, maka mereka akan membentuk suatu barisan antrian hingga tiba waktunya untuk dilayani. Para pelanggan tersebut akan dilayani dengan laju yang tetap ataupun tidak tetap. Setelah selesai, maka pelanggan pun akan keluar dari sistem antrian. (P. Siagian, 2006) Berdasarkan uraian di atas, maka sistem antrian dapat dibagi menjadi 2 komponen, yaitu : 1. Antrian yang memuat langganan atau satuan-satuan yang membutuhkan pelayanan (pembeli, nasabah, Pemohon dan lain-lain), dan 2. Fasilitas pelayanan yang memuat pelayanan dan saluran pelayanan (loket bioskop dan penjual karcis, bank dan teller, dan lain-lain) Disiplin Antrian Disiplin antrian adalah aturan di mana para pelanggan dilayani, atau disiplin pelayanan (service discipline) yang memuat urutan (order) para pelanggan menerima layanan. Aturan pelayanan menurut urutan kedatangan dapat didasarkan pada (Kakiay, 2004) : 1. Pertama datang pertama dilayani atau First Come First Served (FCFS) merupakan suatu peraturan pelanggan yang pertama datang itulah yang pertama dilayani. Contohnya dapat dilihat pada antrian di loket penjualan karcis kereta api. 2. Terakhir datang pertama dilayani atau Last Come First Served (LCFS) merupakan antrian yang datang paling akhir adalah yang dilayani paling awal. Contohnya pada sistem bongkar muat mobil di dalam kapal. 3. Pelayanan dalam urutan acak atau Service In Random Order (SIRO) merupakan pelayanan dilakukan secara acak, tidak dipersoalkan siapa yang lebih dulu tiba. Contohnya pada arisan, di mana pelayanan dilakukan berdasarkan undian (random).

22 4. Pelayanan berdasarkan prioritas atau Priority Service (PR) yaitu pelayanan didasarkan pada prioritas khusus. Contohnya dalam suatu pesta di mana tamu-tamu yang dikategorikan VIP akan dilayani lebih awal Komponen Dasar Model Antrian Komponen dasar antrian bergantung pada faktor-faktor berikut : a. Distribusi Kedatangan Kedatangan pelanggan ke dalam sistem selalu menurut proses Poisson, yaitu banyaknya pelanggan yang datang sampai pada waktu tertentu mempunyai distribusi Poisson. Hal ini benar apabila kedatangan langganan secara random pada kecepatan kedatangan rata-rata. b. Mekanisme Pelayanan Mekanisme pelayanan adalah jumlah susunan stasiun yang terdiri dari satu atau lebih stasiun pelayanan disusun seri atau parallel, gabungan atau sirkuler. Suatu model pelayanan disebut tunggal apabila sistem hanya mempunyai satu stasiun pelayanan dan model pelayanan disebut ganda apabila stasiun pelayanan lebih dari satu. c. Kapasitas Sistem Kapasitas sistem adalah jumlah maksimum pelanggan, mencakup yang sedang dilayani dan yang berada dalam antrian yang dapat ditampung oleh fasilitas pelayanan pada saat yang sama. Sebuah sistem yang tidak membatasi jumlah pelanggan di dalam fasilitas pelayanannya memiliki kapasitas tak terhingga, sedangkan suatu sistem yang membatasi jumlah pelanggan memiliki kapasitas berhingga. d. Sumber Pemanggil Dalam fasilitas pelayanan, yang berperan sebagai sumber pemanggilan dapat berupa mesin maupun manusia. Bila ada sejumlah mesin yang rusak maka sumber pemanggilan akan berkurang dan tidak dapat melayani pelanggan. Sumber pemanggilan terbatas (finite calling source) apabila

23 jumlah pelanggan kecil dan sumber pemanggilan tidak terbatas (infinite calling source) di mana jumlah pelanggan cukup besar Struktur Dasar Model Antrian Unit-unit (langganan) yang memerlukan pelayanan diturunkan dari suatu sumber input memasuki sistem antrian dan ikut dalam antrian. Dalam waktu-waktu tertentu, anggota antrian ini dipilih untuk dilayani. Pemilihan ini didasarkan pada suatu aturan tertentu yang disebut disiplin pelayanan. Berdasarkan sifat penelitiannya dapat diklasifikasikan fasilitas-fasilitas pelayanan dalam susunan saluran dan tahapan yang akan membentuk suatu struktur antrian yang berbeda-beda. Istilah saluran menunjukkan jumlah jalur untuk memasuki sistem pelayanan. Sedangkan istilah tahapan berarti jumlah stasiun-stasiun pelayanan, di mana para pelanggan harus melaluinya sebelum pelayanannya dikatakan lengkap. Ada empat model struktur antrian dasar yang terjadi dalam sistem antrian, yaitu : 1. Single channel single phase Gambar 2.1 Single Channel Single

24 2. Single channel multiple phase Gambar 2.2 Single Channel Multiple Phase 3. Multiple channel single phase Gambar 2.3 Multiple Channel Single Phase

25 4. Multiple channel multiple phase Gambar 2.4 Multiple Channel Multiple Phase 2.7. Pola Kedatangan dan Lama Pelayanan Pola Kedatangan Salah satu cara menentukan distribusi probabilitas adalah memberikan sebuah variabel untuk menguji hasil out-comenya. Distribusi probabilitas harus dicatat, tidak selalu menjadi basis dalam pengamatan. Seringkali managerial mengestimasi berdasarkan keputusan dan pengalaman yang digunakan untuk membuat sebuah distribusi dari variabel tersebut. Distribusi itu sendiri dapat berupa data empiris atau berdasarkan bentuk yang diketahui seperti Uniform, Normal, Binomial, Poisson atau Eksponensial. Individu-individu dari populasi memasuki sistem disebut pola kedatangan (arrival pattern). Individu-individu datang dengan tingkat kedatangan (arrival rate) yang konstan ataupun acak, bersifat bebas dan tidak terpengaruh oleh kedatangan sebelum atau sesudahnya. (Kakiay, 2004) Distribusi Poisson adalah distribusi peluang acak poisson x, yang menyatakan banyaknya sukses yang terjadi dalam suatu selang waktu atau daerah tertentu. Bilangan x yang menyatakan banyaknya hasil percobaan dalam suatu percobaan

26 poisson disebut peubah acak poisson dan selebaran peluangnya disebut sebaran poisson. Karakteristik distribusi poisson diantaranya: a. Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu selang waktu atau suatu daerah tertentu, tidak tergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi pada selang waktu atau daerah lain yang terpisah. b. Peluang terjadinya satu hasil percobaan selama suatu selang waktu yang singkat atau dalam suatu daerah yang kecil, sebanding dengan panjang selang waktu tersebut atau besarnya daerah tersebut. Dan tidak tergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi diluar selang waktu atau daerah tersebut. c. Peluang bahwa lebih dari satu hasil percobaan akan terjadi dalam salang waktu yang singkat tersebut atau dalam daerah yang terkecil tersebut, dapat diabaikan. Kegunaan distribusi poisson untuk mengukur probabilitas dari variabel random yang mencakup rentang yang cukup panjang. Distribusi poisson memiliki aplikasi, terutama dalam menghitung atau mengolah suatu data. Diantaranya, aplikasi distribusi poisson ini adalah digunakan dalam menghitung data antrian yang terjadi selama selang waktu atau daerah tertentu. Karena pola kedatangan sesuai dengan karakteristik distribusi poisson, Maka pola kedatangan sangat sering mengikuti suatu distribusi Poisson karena menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu.

27 Lama Pelayanan Lama pelayanan dihitung sejak kedatangan pelanggan dalam sistem antrian sampai selesai pelayanan yang bisa berupa konstan maupun acak. Apabila waktu pelayanan didistribusikan secara acak, maka harus didapat distribusi probabilitas yang paling sesuai untuk menggambarkan perilakunya. Distribusi eksponensial merupakan suatu distribusi yang berguna untuk mencari selisih waktu yang terjadi dalam suatu peluang tertentu. Dalam distribusi eksponensial ini digunakan pencarian atau pengolahan data dengan menggunakan variabel acak. Variabel acak bersifat kontinu bila mana berupa suatu nilai manapun dalam suatu interval. Karakteristik distribusi eksponensial diantaranya: a. Mempunyai nilai mean. b. Pencarian pada distribusi eksponensial menggunakan variabel acak. c. Peluang yang terjadi pada suatu percobaan mempengaruhi selisih waktu yang terjadi pada percobaan. Dalam aplikasinya distribusi eksponensial ini sangat berperan sekali, seperti untuk mengukur selisih waktu antara orang 1 dan orang 2 dalam suatu antrian. Karena pola lama pelayanan sesuai dengan karakteristik distribusi eksponensial, maka biasanya jika pelayanan acak, analisis antrian menggunakan distribusi Eksponensial.

28 2.8. Uji Kesesuaian Uji kesesuaian atau kecocokan dari distribusi empirik terhadap distribusi teoritis dilakukan dengan uji Chi Square. Uji ini membandingkan kelompok frekuensi yang diamati dengan kelompok frekuensi yang diharapkan. Frekuensi yang diharapkan ternyata timbul dari suatu dugaan atau hipotesis. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah : H 0 : Ada hubungan antara distribusi teoritis dengan distribusi aktual. H 1 : Tidak ada hubungan antara distribusi teoritis dengan distribusi aktual. Terima H 0 jika χ 2 hitung χ 2 tabel dan dalam hal lain H 0 ditolak, dengan taraf nyata α=5% dan nilai Degree of Freedom (d.f) = (b-1)(k-1) yang dapat diperoleh dari tabel Chi Square. Nilai statistik uji (χ 2 hitung) digunakan rumus: keterangan: (2.1) O ij = banyaknya Pemohon yang diamati pada baris i kolom j E ij = banyaknya Pemohon yang diharapkan pada baris i kolom j b k = jumlah baris = jumlah kolom

29 Nilai E ij dapat dicari dengan rumus: (2.2) keterangan: n i n j = jumlah baris ke i = jumlah kolom ke j Demikian misalnya didapat: ; ; dan seterusnya Terminologi dan Notasi Terminologi dan notasi yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut : a. Keadaan sistem adalah banyaknya pelanggan pada sistem b. Panjang antrian adalah jumlah pelanggan yang menunggu pelayanan Untuk kemudahan dalam memahami karakteristik suatu sistem antrian digunakan notasi Kendal Lee, notasi standar yang digunakan ditulis (Kakiay, 2004) : (a/b/c):(d/e/f) Notasi tersebut adalah unsur-unsur dasar dari model antrian sebagai berikut :

30 a b = distribusi kedatangan = distribusi pelayanan c = jumlah fasilitas pelayanan (s = 1, 2,, ) d e f = disiplin pelayanan = jumlah pelanggan maksimum dalam sistem = ukuran sumber pemanggilan Notasi d digunakan untuk aturan pelayanan dengan kode : - FCFS - LCFS - SIRO dan - PR Rumus yang Digunakan Sebelum melakukan perhitungan terlebih dahulu mencari λ yang menyatakan tingkat rata-rata kedatangan per satuan waktu dan µ yang menyatakan tingkat rata-rata pelayanan per satuan waktu, di mana λ > µ. Dalam melakukan perhitungan selanjutnya, penulis mengambil acuan dengan rumus yang digunakan dalam pemecahan persoalan yang ditemukan pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan, antara lain sebagai berikut: 1. Menentukan probabilitas masa sibuk (Kakiay, 2004) Ketika λ > µ menyertai sebagai asumsi maka tingkat kesibukan sistem dapat dinyatakan :

31 keterangan : c λ = jumlah petugas pelayanan pada sisem antrian = rata-rata tingkat kedatangan dalam satuan waktu µ = rata-rata tingkat pelayanan dalam satuan waktu ρ = probabilitas masa sibuk/utilisasi 2. Menentukan probabilitas semua pelayan menganggur (Kakiay, 2004) Tingkat kesibukan sistem paling sibuk adalah 100 % dan jika tingkat kedatangan λ dan semakin kecil pada tingkat pelayanan µ yang tidak berubah maka tingkat kesibukan akan menurun. Dengan demikian, peluang sistem yang sedang kosong sangat tergantung pada penggunaan fasilitas pelayanannya. Secara matematik dituliskan : keterangan : λ = rata-rata tingkat kedatangan dalam satuan waktu µ = rata-rata tingkat pelayanan dalam satuan waktu P 0 = probabilitas semua pelayan menganggur Secara umum P o merupakan peluang waktu menganggur berlaku untuk semua sistem pelayanan baik dalam sistem pelayanan tunggal maupun sistem pelayanan ganda. Bila seorang yang berada dalam sistem, maka suatu pelayanan akan sibuk maka dinyatakan dengan rumus:

32 keterangan : c λ = jumlah petugas pelayanan pada sisem antrian = rata-rata tingkat kedatangan dalam satuan waktu µ = rata-rata tingkat pelayanan dalam satuan waktu P 0 = probabilitas semua pelayan menganggur 3. Rata-rata jumlah Pemohon dalam sistem (Kakiay, 2004) keterangan : c λ = jumlah petugas pelayanan pada sisem antrian = rata-rata tingkat kedatangan dalam satuan waktu µ = rata-rata tingkat pelayanan dalam satuan waktu P 0 L s = probabilitas semua pelayan menganggur = rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem 4. Rata-rata jumlah Pemohon dalam antrian (Kakiay, 2004) keterangan : λ = rata-rata tingkat kedatangan dalam satuan waktu

33 µ = rata-rata tingkat pelayanan dalam satuan waktu L s = rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem 5. Rata-rata waktu menunggu dalam sistem (Kakiay, 2004) keterangan : λ L s W s = rata-rata tingkat kedatangan dalam satuan waktu = rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem = rata-rata waktu yang dihabiskan seorang pelanggan dalam sistem 6. Rata-rata waktu menunggu dalam antrian (Kakiay, 2004) keterangan : λ L q = rata-rata tingkat kedatangan dalam satuan waktu = rata-rata jumlah Pemohon dalam antrian

34 BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Uji Kesesuaian Distribusi Dalam kedatangan ini kedatangan pemohon diasumsikan berdistribusi poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenaranya dilakukan uji Chi Square. Hipotesis tentang kedatangan pemohon di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto dalam penelitian ini sebagai berikut : : Kedatangan pemohon di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto berdistribusi poisson. : Kedatangan pemohon di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto tidak berditribusi poisson. Hipotesis tentang waktu pelayanan di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto dalam penelitian ini sebagai berikut : : Kedatangan pemohon di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto berdistribusi Eksponensial : Kedatangan pemohon di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto tidak berditribusi Eksponensial

35 Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Rata-rata Waktu Pelayanan Hari Senin Pemohon (Menit) Tabel Distribusi Frekuensi Interval Waktu Pelayanan Pelanggan Total Waktu Pelayanan Rata-rata Waktu Pelayanan 07:00-08: :00-09: :00-10: :00-11: jumlah Hari Selasa Tabel Distribusi Frekuensi Interval Waktu Pelayanan Pelanggan Total Waktu Pelayanan Rata-rata Waktu Pelayanan 07:00-08: :00-09: :00-10: :00-11: Jumlah

36 Hari Rabu Tabel Distribusi Frekuensi Interval Waktu Pelayanan Pelanggan Total Waktu Pelayanan Rata-rata Waktu Pelayanan 07:00-08: :00-09: :00-10: :00-11: Jumlah Hari Kamis Tabel Distribusi Frekuensi Interval Waktu Pelayanan Pelanggan Total Waktu Pelayanan Rata-rata Waktu Pelayanan 07:00-08: :00-09: :00-10: :00-11: Jumlah

37 Hari Jumat Tabel Distribusi Frekuensi Interval Waktu Pelayanan Pelanggan Total Waktu Pelayanan Rata-rata Waktu Pelayanan 07:00-08: :00-09: :00-10: :00-11: Jumlah Uji Chi Square Terhadap Kedatangan Pemohon Kedatangan pemohon diasumsikan berdistribusi poisson. Untuk menyakinkan bahwa kedatangan pemohon berdistribusi poisson maka dilakukan uji Chi Square. Dari data hasil penelitian, kedatangan pemohon per interval waktu satu jam (lampiran 2) selanjutnya data digunakan untuk melakukan uji kedatangan pemohon. Untuk menghitung banyak pemohon di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto yang diharapkan pada waktu WIB sebagi berikut: = = = = = = 23.88

38 = = = = Menghitung banyak pemohon di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto yang diharapkan pada waktu WIB sebagi berikut: = = = = = = = = = = Menghitung banyak pemohon di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto yang diharapkan pada waktu WIB sebagi berikut: = = = = = = = = 27.40

39 Menghitung banyak pemohon di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto yang diharapkan pada waktu WIB sebagi berikut: = = = = = = = = = = Setelah diperoleh nilai nilai harapan diatas, maka nilai pada masing - masing waktu untuk pemohon di kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto dihitung dengan rumus: Nilai pada waktu WIB = = = 7.12

40 Nilai pada waktu WIB = = Nilai pada waktu WIB = Nilai pada waktu WIB = = 6.15 Sehingga total nilai

41 Dari tabel Chi Square pada lampiran. Diproleh dengan demikian maka diterima artinya kedatangan pemohon distribusi poisson atau kedatangan pemohon per jam bersifat acak Uji Chi Squre Terhadap Waktu Pelayanan pemohon Pelayanan pemohon diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menyakinkan bahwa kedatangan pemohon distribusi Eksponensial, maka dilakukan uji Chi Square. dari data hasil penelitian, rata-rata waktu pelayanan pemohon per interval waktu satu jam (lampiran 2) selanjutnya data digunkan untuk melakukan uji pelayanan pemohon Untuk menghitung banyaknya pelayanan dihitung juga banyak di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto yang diharapkan pada waktu WIB sebagi berikut: = = 9.66 = = = = = = = = 11.83

42 Dihitung juga banyak di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto yang diharapkan pada waktu WIB sebagi berikut: = = = = = = = = = = Dihitung juga banyak di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto yang diharapkan pada waktu WIB sebagi berikut: = = = = = = = = = = Dihitung juga banyak di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto yang diharapkan pada waktu WIB sebagi berikut:

43 = = = = = = = = = = Setelah diperoleh nilai nilai harapan diatas, maka nilai pada masing - masing waktu untuk pemohon di kantor imigrasi medan gatot subroto dihitung dengan rumus (2.1) sehingga : Setelah diperoleh nilai nilai harapan diatas, maka nilai pada masing - masing waktu untuk pemohon di kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto dihitung dengan rumus: Nilai pada waktu WIB = = = 1.38 Nilai pada waktu WIB

44 = = Nilai pada waktu WIB = Nilai pada waktu WIB Sehingga total nilai

45 Dari tabel Chi Square pada lampiran. Diproleh dengan demikian maka diterima artinya kedatangan pemohon distribusi eksponensial atau kedatangan pemohon per jam bersifat acak. 3.2 Hasil perhitungan Berdasarkan Analisis Dengan Menggunakan Teori Antrian Berdasarkan hasil analisis terhadap tingkat kedatangan dan waktu pelayanan, model-model antrian di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto model antrian dengan pola kedatangan poisson dan waktu pelayanan Eksponensial atau lama pelayanan pasien bersifat acak Desain Antrian dan Disiplin Antrian Desain Antrian Desain antrian yang diterapkan pada sistem antrian di Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru adalah jenis sistem antrian model Multiple Channel Single Phase atau M/M/S. Artinya, terdapat satu antrian yang dapat dilayani oleh dua atau lebih fasilitas pelayanan. Dalam hal ini, pada sistem antrian di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto terdapat bebrapa fasilitas pelayanan untuk melayani pemohon yang melakukan pendaftaran paspor.

46 Disiplin Antrian Disiplin antrian yang diterapkan pada sistem antrian di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto adalah First Come First Serve (FCFS). Artinya, pelanggan yang datang terlebih dahulu adalah yang mendapatkan pelayanan pertama oleh petugas Notasi Kendall Model antrian yang terjadi di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto berdasarkan Notasi Kendall adalah (M/M/2):(FCFS/ / ). Artinya, waktu kedatangan berdistribusi poisson, waktu pelayanan berdistribusi eksponensial, dengan jumlah petugas 6, disiplin antrian yang diterapkan adalah First Come First Serve (FCFS), serta dengan jumlah pasien yang datang dan dilayani tidak terhingga Hasil Perhitungan Berdasarkan Analisis dengan Menggunakan Teori Antrian Berdasarkan hasil analisis terhadap tingkat kedatangan dan waktu pelayanan, model antrian di Kantor Imigrasi Medan Gatot Subroto adalah model antrian dengan pola kedatangan Poisson dan waktu pelayanan Eksponensial. a. Rata-rata kedatangan pemohon:

47 Artinya, dalam 1 menit ada 0,4575 pemohon yang datang atau 1 pemohon datang setiap 2.19 menit. b. Rata-rata waktu lama pelayanan pemohon: Artinya, 1 pemohon dilayani selama menit. Karena, nilai rata-rata waktu lama pelayanan pemohon ( ) sebesar 6.56 menit per pemohon maka dapat diperoleh nilai rata-rata tingkat kecepatan pelayanan (µ) sebesar pemohon setiap menit. Dalam diperolehnya nilai dan maka untuk menghitung kerja sistem antrian dapat dicari sebagi berikut : 1. Probalitas masa sibuk = = = probabilitas semua petugas menganggur

48 = = % Artinya, probabilitas terjadinya petugas menganggur atau tidak adanya pemohon yang dilayani akibat petugas menganggur adalah 58.79%. 1. Rata-rata jumlah pemohon antrian pemohon setiap menit Artinya, dalam 1 menit rata-rata ada 5,281 pemohon dalam sistem. 2. Rata-rata jumlah pemohon dalam sistem

49 0,3002 pemohon setiap menit Artinya, ada kurang lebih 5 pemohon yang mengantri setiap menit nya 3. Rata-rata menunggu dalam antrian menit setiap pemohon Artinya, rata-rata 1 pemohon menunggu dalam sistem selama menit. 4. Rata-rata waktu dalam menunggu sistem antrian menit setiap pemohon Artinya, rata-rata 1 pemohon menunggu dalam antrian selama menit.

50 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem antrian pada Kantor Imigrasi cabang 1 Gatot Subroto adalah (M/M/2):(FCFS/ / ), yaitu; waktu kedatangan pasien berdistribusi poisson, waktu pelayanan pemohon berdistribusi eksponensial dengan jumlah petugas pelayanan 6 petugas, disiplin antrian adalah yang pertama datang yang pertama dilayani serta kapasitas kedatangan dan pelayanan tidak terbatas. 2. Dari hasil analisis data pada waktu kedatangan psien dan waktu pelayanan pasien diperoleh rata-rata kedatangan (λ)= 0,4575 pemohon setiap menit, rata-rata pelayanan (µ)= 1,524 pemohon setiap menit, probabilitas masa sibuk (ρ)= 0,1172 atau 11,72%, probabilitas semua petugas pelayan menganggur atau melayani pemohon (P 0 )= 0,5879 atau 58.79%, rata-rata jumlah pasien dalam sistem (L s )= pasien setiap menit, rata-rata jumlah pasien dalam antrian (L q )= pasien setiap menit, rata-rata waktu menunggu dalam sistem (W s )= menit setiap pasien, dan ratarata waktu menunggu dalam antrian (W q )= menit setiap pasien. 3. Berdasarkan nilai, kinerja sistem antrian sudah optimal, karena menurut pihak imigrasi waktu optimal lama pelayanan sekitar 5-10 menit per pemohon. Tetapi semakin lama nya waktu kinerja petugas semakin menurun dan mengkibatkan banyak nya pemohon yang tidak terlayani dengan cepat.

51 4.2 Saran 1. Tingkat kedatangan pemohon dan kecepatan pelayanan untuk selalu di analisa, sehingga dapat ditentukan kebijakan untuk mengantisipasi antrian yang terjadi demi memberikan pelayanan yang terbaik bagi pemohon. 2. Jika kantor imigrasi menambah jumlah petugas yang ada dan mengawasi petugas saat bekerja maka tingkat pelayanan akan lebih efektif dan efisien jika sumber daya manusia ditingkatkan lagi. 3. Dapat mempertimbangkan biaya jika dilakukan penambahan maupun pengurangan petugas sehingga dapat diperoleh waktu tunggu yang paling minimum dan biaya yang minimum pula.

52 Daftar Pustaka Aminuddin Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga Hadi Sutrisno Statistik.Ed ke2. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Harahap, Siti Arina R, Sinulingga, Ujian dan Suwarno Ariswoyo Analisis Sistem Antrian Pelayanan Nasabah Di PT. BNI (Persero) TBK Kantor Cabang Utama USU, Jurnal Saintia Matematika Vol. 2 No. 3. Hlm Hardiyanti, Rini Analisis PenerapanTeori Antrian Pada Sistem Pembayaran Supermarket di Golden Market Jember. Skripsi. Jember: Universitas Jember. Indriyani, Dwi Dira Pengoptimalan Pelayanan Nasabah Dengan Menggunakan Penerapan Teori Antrian Pada PT. BNI (Persero) TBK. Kantor Cabang Utama (KCU) Melawai Raya. Tidak Dipublikasikan. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Kakiay, Thomas J Dasar Teori Antrian untuk Kehidupan Nyata. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Mulyono, Sri Riset Operasi. Ed Revisi. Jakarta. Universitas Indonesia: Fakultas Ekonomi. Ricardo, Rahmat Modul III Distribusi Poisson dan Eksponensial. (Online)ricardouciha.blogspot.co.id/2013/05/modul-iii-distribusipoisson.html?m=1. Diakses: 29 September 2017 Siagian, P Penelitian Operasional: Teori dan Praktek. Ed ke2. Jakarta. Indonesia: UI-Pres. Subagyo, Pagestu, Marwan, Asri dan T. Hani Handoko Dasar-Dasar Operations Research. Ed ke2. Yogyakarta: BPEE-Yogyakarta.

53 Lampiran 1 Data Penelitian Jumlah Pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru Hari Jumlah Pasien Senin 115 Selasa 116 Rabu 95 Kamis 114 Jum'at 109 Jumlah 549

54 Lampiran 2 Data Penelitian Per Hari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan Hari Senin Nomor antrian Waktu kedatangan pelayanan selesai pelayanan lama pelayanan (menit) 1 7:05 7:08 7: :06 7:08 7: :06 7:07 7: :10 7:10 7: :10 7:11 7: :12 7:15 7: :12 7:15 7: :14 7:16 7: :15 7:16 7: :15 7:17 7: :15 7:20 7: :16 7:21 7: :16 7:22 7: :16 7:22 7: :18 7:23 7: :18 7:27 7:34 7

55 17 7:19 7:27 7: :19 7:28 7: :19 7:29 7: :21 7:30 7: :21 7:33 7: :21 7:34 7: :22 7:35 7: :24 7:37 7: :24 7:37 7: :24 7:40 7: :25 7:40 7: :35 7:41 7: :35 7:42 7: :36 7:43 7: :37 7:47 7: :37 7:49 7: :39 7:50 7: :39 7:49 8: :41 7:53 8: :41 7:55 8: :41 8:01 8: :42 8:05 8: :49 8:06 8: :49 8:09 8: :49 8:11 8:17 6

56 42 7:50 8:11 8: :50 8:11 8: :50 8:11 8: :56 8:15 8: :59 8:18 8: :59 8:18 8: :02 8:19 8: :03 8:19 8: :05 8:32 8: :05 8:33 8: :05 8:42 8: :07 8:44 8: :09 8:45 8: :09 8:39 9: :10 8:58 9: :10 9:00 9: :11 9:07 9: :11 9:09 9: :11 9:10 9: :12 9:11 9: :12 9:12 9: :13 9:14 9: :13 9:17 9: :14 9:20 9: :15 9:24 9:37 13

57 67 8:15 9:25 9: :15 9:28 9: :15 9:30 9: :15 9:33 9: :17 9:35 9: :18 9:37 9: :18 9:39 9: :20 9:42 9: :21 9:43 9: :22 9:45 9: :22 9:47 10: :23 9:49 10: :23 9:52 10: :23 9:54 10: :25 9:56 10: :26 9:58 10: :27 10:02 10: :28 10:03 10: :28 10:04 10: :29 10:06 10: :29 10:08 10: :30 10:12 10: :30 10:14 10: :31 10:16 10: :32 10:17 10:32 15

58 92 8:33 10:18 10: :33 10:21 10: :33 10:22 10: :34 10:23 10: :35 10:25 10: :37 10:28 10: :37 10:30 10: :38 10:31 10: :39 10:33 10: :39 10:35 10: :40 10:37 10: :41 10:38 10: :42 10:39 10: :43 10:41 10: :43 10:43 10: :45 10:44 10: :45 10:46 10: :46 10:47 10: :47 10:49 10: :48 10:52 10: :48 10:54 10: :48 10:55 11: :49 10:57 11: :49 10:59 11:11 12 Jumlah 1170

59 Hari Selasa Nomor antrian waktu kedatangan pelayanan selesai pelayanan lama pelayanan (menit) 1 7:00 7:05 7: :01 7:06 7: :02 7:08 7: :02 7:10 7: :02 7:11 7: :03 7:12 7: :03 7:14 7: :04 7:16 7: :04 7:17 7: :05 7:18 7: :05 7:20 7: :06 7:22 7: :06 7:24 7: :06 7:26 7: :08 7:28 7: :08 7:29 7: :09 7:30 7: :09 7:30 7: :10 7:31 7: :11 7:32 7:43 11

60 21 7:12 7:32 7: :13 7:32 7: :13 7:33 7: :14 7:34 7: :15 7:34 7: :16 7:35 7: :17 7:36 7: :19 7:37 7: :20 7:37 7: :22 7:38 7: :23 7:39 7: :24 7:39 7: :24 7:40 7: :25 7:41 7: :26 7:43 7: :28 7:44 7: :29 7:46 7: :30 7:48 7: :22 7:49 7: :30 7:50 8: :08 8:15 8: :08 8:17 8: :08 8:20 8: :09 8:22 8: :09 8:24 8:38 14

61 46 8:09 8:27 8: :09 8:30 8: :00 8:31 8: :10 8:35 8: :10 8:36 8: :11 8:37 8: :12 8:39 8: :13 8:43 8: :13 8:45 8: :14 8:47 9: :14 8:49 9: :15 8:51 9: :16 8:54 9: :18 8:55 9: :20 8:59 9: :21 9:03 9: :21 9:05 9: :22 9:06 9: :22 9:08 9: :22 9:11 9: :23 9:14 9: :24 9:17 9: :25 9:20 9: :26 9:23 9: :26 9:25 9:35 10

62 71 8:27 9:26 9: :27 9:27 9: :27 9:29 9: :27 9:31 9: :28 9:33 9: :29 9:35 9: :29 9:38 9: :30 9:39 9: :30 9:40 9: :31 9:42 9: :31 9:44 9: :31 9:46 10: :32 9:48 10: :32 9:49 10: :32 9:52 10: :35 9:54 10: :36 9:56 10: :36 9:58 10: :37 10:00 10: :37 10:03 10: :37 10:05 10: :37 10:08 10: :38 10:10 10: :38 10:12 10: :38 10:15 10:24 10

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS I SEMARANG

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS I SEMARANG ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS I SEMARANG SKRIPSI Oleh : PURINA PAKURNIA ARTIGUNA 24010210120016 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Uji Kesesuaian Distribusi Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MEDAN BARU SKRIPSI MHD. YOGI NUGRAHA

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MEDAN BARU SKRIPSI MHD. YOGI NUGRAHA PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MEDAN BARU SKRIPSI MHD. YOGI NUGRAHA 150823023 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Antrian 2.1.1 Definisi Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Antrian 2.1.1. Sejarah Teori Antrian. Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Teori antrian berkenaan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( ) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 127-134 ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):(

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelayanan ada beberapa faktor penting pada sistem antrian yaitu pelanggan dan pelayan, dimana ada periode waktu sibuk maupun periode dimana pelayan menganggur. Dan waktu dimana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku utama dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Antrian adalah kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari. Menunggu di depan loket untuk mendapatakan tiket kereta api, menunggu pengisian bahan bakar,

Lebih terperinci

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM Deiby T. Salaki 1) 1) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus Unsrat Manado, 95115 e-mail: deibytineke@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN Evi Shofiyatin 1), Ika Nur Oktaviani 1), Khusnul Khanifah Kalana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Manajemen Operasional Krajewski dan Ritzman (2002:6) mengemukakan bahwa manajemen operasional adalah the term operation management refers to the direction

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Pendahuluan Analisis antrian pertama kali diperkenalkan oleh A.K Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Suatu antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu tempat yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang meliputi kuratif, dan preventif melalui pelayanan medis, rawat inap, dan administratif.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1. Teori Antrian Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Teori Antrian (Queueing Theory), meliputi studi matematika dari antrian

Lebih terperinci

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan Firdaus Tarigan 1, Susiana 2 1 Mahasiswa Jurusan Matematika, UNIMED E-mail: f_trg@ymail.com

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 741-749 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian pertama kali disusun oleh Agner Krarup Erlang yang hidup pada periode 1878-1929. Dia merupakan seorang insinyur Demark yang bekerja di industri telepon.

Lebih terperinci

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang Pendahuluan Antrian Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan

Lebih terperinci

Unnes Journal of Mathematics

Unnes Journal of Mathematics UJM 3 (1) (2014) Unnes Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm ANALISIS PROSES ANTRIAN MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE DI LOKET ADMINISTRASI DAN RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Proses Antrian Suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB ANDASAN TEORI. Teori Antrian Sistim ekonomi dan dunia usaha (bisnis) sebagian besar beroperasi dengan sumber daya yang relatif terbatas.sering terjadi pada orang, barang, dan komponen harus menunggu

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM Model Antrian Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL) OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL) Diyan Mumpuni 1, Bambang Irawanto 2, Dr. Sunarsih 3 1,2,3 Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM. PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM. PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG SKRIPSI Oleh: MASFUHURRIZQI IMAN 24010210141002 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) BAB I PENDAHULUAN Antrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 111 118. ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONTIANAK

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA e-jurnal Matematika, Vol. 1, No. 1, Agustus 2012, 6-11 ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA GDE NGURAH PRABA MARTHA 1, I KOMANG GDE SUKARSA 2, I

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN SKRIPSI Oleh: NURSIHAN 24010210110001 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research) 2013 ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research) Disusun oleh: Dian Fitriana Arthati (09.5934), Dede Firmansyah (09.5918), Eka Fauziah Rahmawati

Lebih terperinci

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Teori

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon Jurnal Barekeng Vol. 8 No. 1 Hal. 45 49 (2014) ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon SALMON NOTJE AULELE Staf Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Teori Antrian Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Contoh Kendaraan berhenti berderet-deret menunggu di traffic light. Pesawat menunggu lepas landas di bandara. Surat antri untuk diketik oleh sekretaris.

Lebih terperinci

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6, No. 01 (2017), hal 51-60. ANALISIS MODEL DISTRIBUSI JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT IBU DAN

Lebih terperinci

UNNES Journal of Mathematics

UNNES Journal of Mathematics UJM 1 (1) (2012) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm ANALISIS ANTRIAN SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE PADA LOKET PENJUALAN TIKET KERETA API KALIGUNG DI STASIUN PONCOL

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2 MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2 Dengan memperhatikan hal ini, banyak perusahaan mengusahakan untuk mengurangi waktu menunggu sebagai komponen utama dari perbaikan kualitas. Umumnya, perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori

BAB II. Landasan Teori BAB II Landasan Teori Antrian merupakan waktu tunggu yang dialami pelanggan untuk mencapai tujuan, dikarenakan jumlah pelanggan melebihi kapasitas layanan yang tersedia. Waktu tunggu yang terlalu lama

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG Jurnal Matematika UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 44 51 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG ZUL AHMAD ERSYAD, DODI DEVIANTO

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK (STUDI KASUS: KANTOR LAYANAN CERENTI) TUGAS AKHIR

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK (STUDI KASUS: KANTOR LAYANAN CERENTI) TUGAS AKHIR PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK (STUDI KASUS: KANTOR LAYANAN CERENTI) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Pada Jurusan

Lebih terperinci

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

Teori Antrian. Prihantoosa  Pendahuluan.  Teori Antrian : Intro p : 1 Pendahuluan Teori Antrian Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@staff.gunadarma.ac.id Last update : 14 November 2009 version 1.0 http://openstat.wordpress.com Teori Antrian : Intro p : 1 Tujuan Tujuan : Meneliti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Antrian merupakan kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari. Menunggu di depan kasir untuk membayar barang yang kita beli, menunggu pengisian bahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan dua subbab yaitu tinjauan pustaka dan landasan teori. Subbab tinjauan pustaka memuat hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Subbab landasan teori memuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan kegiatan

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikasikan pada tahun 1909 oleh Agner

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang

Lebih terperinci

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado Marni Sumarno 1, Yohanes Langi 2, Luther Latumakulita 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT Manado, marnisumarno93@gmail.com 2

Lebih terperinci

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009 Metode Kuantitatif Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 3 April 009. Pendahuluan. Struktur Model Antrian (The Structure of Queuing Model) 3. Single-Channel Model 4. Multiple-Channel

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK X KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK X KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 81-90 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK X KANTOR CABANG

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG SKRIPSI. Oleh: LENTI AGUSTINA LIANASARI TAMBUNAN

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG SKRIPSI. Oleh: LENTI AGUSTINA LIANASARI TAMBUNAN ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG SKRIPSI Oleh: LENTI AGUSTINA LIANASARI TAMBUNAN 24010210141006 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang sering terjadi adalah fenomena penungguan. Fenomena ini biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Suatu antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh

Lebih terperinci

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X SKRIPSI Disusun Oleh: MELATI PUSPA NUR FADLILAH 24010212140026 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien yang ingin periksa ke dokter, orang yang mengantri beli bensin di SPBU, orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang penting dipelajari karena menyangkut pengembangan berpikir dan erat dengan kehidupan sehari-hari serta bidang lain. Hal ini diperkuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Teori Antrian Dalam kehidupan sehari-hari, antrian (queueing) sangat sering ditemukan. Mengantri sering harus dilakukan jika kita menunggu giliran misalnya mengambil

Lebih terperinci

Riana Sinaga 1 Alumni Program Studi S1 Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom

Riana Sinaga 1 Alumni Program Studi S1 Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Volume 19 Nomor 2, 2015 133 ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG: STUDI PADA LOKET PELAYANAN PENCATATAN DAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN BAYI BERUMUR 0-60 HARI Riana

Lebih terperinci

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 2 (2014), pp. 147 162. ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC Faradhika Arwindy, Faigiziduhu Buulolo, Elly Rosmaini Abstrak. Kejadian antrian

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management TEKNIK RISET OPERASI William J. Stevenson 8 th edition CONTOH ANTRIAN Pelanggan menunggu pelayanan di kasir Mahasiswa menunggu konsultasi dengan pembimbing Mahasiswa menunggu registrasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Kinerja Sistem Antrian Pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat terdapat 7 kasir yang bertugas melayani para konsumen

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1 TEORI ANTRIAN Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1 Riset Operasional Riset operasional merupakan cabang interdisiplin dari matematika terapan dan sains formal yang menggunakan model-model seperti model

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI Oleh TT 2D Bibba Nur Aristya 1231130009 Dewi Sekar Putih 1231130042 Dinari Gustiana Cita D. 1231130006 D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI MALANG 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang

Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang Yani Prihati Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI Abstract Queuing is a condition in which a group of people,

Lebih terperinci

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog Model Antrian Tito Adi Dewanto S.TP tito math s blog titodewanto@yahoo.com LOGO Intro Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Intro Siapapun yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dalam pembahasan model antrean dengan disiplin pelayanan Preemptive,

BAB II KAJIAN TEORI. dalam pembahasan model antrean dengan disiplin pelayanan Preemptive, BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan tentang dasar-dasar yang digunakan dalam pembahasan model antrean dengan disiplin pelayanan Preemptive, mencangkup tentang teori antrean, pola kedatangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi utama dari sebuah organisasi dan secara utuh berhubungan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN PASIEN BPJS RUMAH SAKIT MATA DR. YAP YOGYAKARTA SKRIPSI

ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN PASIEN BPJS RUMAH SAKIT MATA DR. YAP YOGYAKARTA SKRIPSI ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN PASIEN BPJS RUMAH SAKIT MATA DR. YAP YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 761-770 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG SKRIPSI Disusun Oleh : PRIZKA RISMAWATI ARUM NIM. 24010210120047 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN ABSTRAKSI Teori Antrian merupakan teori yang menyangkut studi matematis dari antrian-antrian dan barisbaris penengguan, yang formasinya merupakn suatu fenomena biasa yang terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN SKRIPSI Oleh : SITI ANISAH 24010211130026 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. probabilitas, teori antrean, model-model antrean, analisis biaya antrean, uji

BAB II KAJIAN TEORI. probabilitas, teori antrean, model-model antrean, analisis biaya antrean, uji BAB II KAJIAN TEORI Bab ini menjabarkan beberapa kajian literatur yang digunakan untuk analisis sistem antrean. Beberapa hal yang akan dibahas berkaitan dengan teori probabilitas, teori antrean, model-model

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG Vita Dwi Rachmawati 1, Sugito 2, Hasbi Yasin 3 1 Alumni Jurusan Statistika

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG SKRIPSI Oleh: MERLIA YUSTITI 24010210120023 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

Lebih terperinci

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana Muhamar kadaffi Jurusan Teknik Elektro,Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 E-mail : muhamar10@yahoo.com Abstrak --

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Karakteristik Sistem Antrian Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) 2. Antrian 3. pelayanan Masing-masing

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan

BAB III PEMBAHASAN. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan BAB III PEMBAHASAN Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan disiplin antrean Preemptive dengan pola kedatangan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial.

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapapun yang pergi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 719-729 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan penelitian serta penentuan variabel. Diharapkan bab ini dapat memberikan gambaran bagaimana penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB 10 Teori Antrian PENDAHULUAN ntrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan checkin,

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN KENDALL-LEE M/M/1

MODEL ANTRIAN KENDALL-LEE M/M/1 MODEL ANTRIAN KENDALL-LEE M/M/1 (Studi Kasus: Antrian Pembelian Tiket Kereta Kaligung Jurusan Semarang-Tegal di Stasiun Poncol Semarang) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menggunakan teori dan model antrian untuk menganalisa operasi 1. Penggunaan teori antrian 2. Struktur masalah antrian 3. Distribusi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN TELLER DI PT BANK BPD DIY KANTOR CABANG SLEMAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN TELLER DI PT BANK BPD DIY KANTOR CABANG SLEMAN TUGAS AKHIR SKRIPSI ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN TELLER DI PT BANK BPD DIY KANTOR CABANG SLEMAN TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. populasi penduduk di dunia yang semakin bertambah. Buku "Why am I So

BAB I PENDAHULUAN. populasi penduduk di dunia yang semakin bertambah. Buku Why am I So BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia modern sekarang ini semua dituntut serba cepat karena jumlah populasi penduduk di dunia yang semakin bertambah. Buku "Why am I So Tired?" berkata bahwa

Lebih terperinci

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Zarah Ayu Annisa 1308030058 Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni R., MT PENDAHULUAN Antrian Meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1 DAN 2 RSUD CENGKARENG, JAKARTA

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1 DAN 2 RSUD CENGKARENG, JAKARTA ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1 DAN 2 RSUD CENGKARENG, JAKARTA SKRIPSI Disusun Oleh: SANI TORIA NADEAK 24010211140079 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK)

MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK) MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK) 1 Sugito, 2 Alan Prahutama, 3 Rukun Santoso, 4 Jenesia Kusuma Wardhani 1,2,3,4 Departemen Jurusan Statistika FSM Universitas Diponegoro e-mail:

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA UNDIP Abstract In daily activities, we often face in a situation of queueing.

Lebih terperinci

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour... 1 ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PUSAT PERBELANJAAN (KASIR) CARREFOUR JEMBER, JL. HAYAM WURUK JEMBER (Analysis Theory Application on the Payment System at Carrefour Supermarket Hayam Wuruk

Lebih terperinci

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY) BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY) Analisis pertama kali diperkenalkan oleh A.K. Erlang (93) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas telepon dan keterlambatan annya. Saat ini analisis banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank Permata cabang Citra Raya. Berlokasi di Ruko Taman Raya Jl. Raya Boulevard Blok K 01

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung pada PT. Bank BRI Cabang Medan Putri Unit Medan Labuhan. Pengamatan

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 125-138) ISSN : 2450 766X ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU 1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Antrian Siapapun yang pernah pergi berbelanja ke supermarket atau ke bioskop mengalami ketidaknyamanan dalam mengantri. Dalam hal mengantri, tidak hanya manusia saja

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENDAFTARAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.MOEWARDI SURAKARTA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENDAFTARAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.MOEWARDI SURAKARTA ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENDAFTARAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.MOEWARDI SURAKARTA oleh ENGGAR DWITAMA M0110024 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci