BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIOGUNG-OGUNG
|
|
- Herman Susman
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIOGUNG-OGUNG Desa merupakan suatu wilayah yang memiliki administrasi kecil bagi komunitas masyarakat. Di dalam kehidupan masyarakat pedesaan, sistem gotong royong, kekeluargaan, serta adat istiadat masih tertanam kuat. Demikian halnya dengan Desa Siogung-Ogung yang merupakan salah salah desa di Kecamatan Pangururan dengan letak persis dipinggir Danau Toba. Desa Siogung-Ogung adalah salah satu desa kecil yang memiliki sifat gotong royong dan sistem kekerabatan yang masih kuat. Sistem kekerabatan dalam suku Batak Toba dikenal dengan istilah Dalihan Natolu, demikian halnya dengan Desa Siogung-Ogung, Dalihan Natolu masih tertanam kuat dalam kehidupan masyarakat. 8 Adat yang masih kuat ditunjukkan dengan masih adanya kepercayaan kepada roh nenek moyang yang sering dilakukan masyarakat dengan mengadakan upacara-upacara penghormatan leluhur. Pada umumnya masyarakat Batak Toba khususnya di Desa Siogung-Ogung baik secara pribadi maupun kelompok, mengakui adanya kuasa diluar kuasa manusia yaitu dari roh leluhur. Dalam menghormati kuasa tersebut, maka mereka mempunyai cara dengan melakukan penyembahan. Motif penghormatan pada umumnya ditujukan untuk mendapat perlindungan agar terhindar dari bahaya, penyakit menular, atau pun serangan dari binatang buas. Demikian pula untuk mendapat restu, baik dalam 8 Dalihan Natolu adalah istilah kekerabatan pada masyarakat Batak Toba yang terdiri dari tiga unsure yaitu dongan sabutuhan ( teman semarga ), hula-hula (keluarga dari pihak istri ),dan boru (keluarga dari pihak menantu )
2 perkawinan maupun untuk usaha mencari rezeki dilaksanakan melalui pemujaan. Upacara-upacara penghormatan kepada leluhur salah satu latar belakang pemberian nama Desa Siogung-Ogung. Sebuah kebiasaan dalam masyarakat khususnya Batak Toba, di dalam pemberian nama sebuah kampung atau desa, haruslah disesuaikan dengan kebiasaan yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Kampung atau desa dalam suku Batak Toba dikenal dengan sebutan Huta. Di masyarakat pedesaan pemberian nama huta, biasanya diberikan oleh Tunggane Huta yang memiliki kedudukan yang paling tinggi, tetapi ada pula pemberian nama desa yang terbentuk dengan sendirinya, misalnya karena adanya marga tertentu, adat yang sering dilakukan masyarakat, dan lain-lain. 9 Dilihat berdasarkan nama Desa Siogung-Ogung, nama desa ini diambil dari sebuah nama alat musik Batak Toba. Kata Ogung adalah sebuah alat musik Batak Toba yang ukurannya sedang dan apabila dipukul akan mengeluarkan suara yang besar dan khas yang berbeda dengan suara alat musik lainya. 10 Akibat Suara yang besar dari Ogung akan mampu terdengar sampai kedesa-desa lainya yang ada disekitar kaki Gunung Pusuk Buhit. Gunung Pusuk Buhit adalah salah satu gunung yang berada di sekitar Danau Toba yang selalu dihormati masyarakat Batak Toba. Alat musik Ogung dipakai pada upacara atau pesta-pesta besar yang dilakukan masyakat misalnya dalam upacara pemindahan tulang-belulang nenek moyang dari tanah ke kuburan yang sudah disemen, serta dalam pesta kematian. Menurut 9 Tunggane huta ialah sebagai perintis dan pendiri huta atau yang mula-mula membukanya dan sekaligus sebagai pemilik pertapakan huta tersebut. 10 Ogung adalah salah satu bagian musik dalam Batak Toba yang bentuknya bulat.
3 masyarakat pesta yang dilakukan tanpa adanya alat musik Ogung tidak akan lengkap. Namun, berdasarkan penelitian dilapangan, tidak diketahui kapan terbentuknya Desa Siogung-Ogung, serta tidak ketahui dengan jelas siapa yang memberikan nama Siogung-Ogung. Sejak kapan nama Siogung-Ogung digunakan masyarakat menjadi nama desa mereka sampai sekarang ini tidak diketahui. Namun berdasarkan cerita yang ada dikalangan masyarakat Desa Siogung- Ogung, nama Siogung-Ogung terbentuk karena kebiasaan nenek moyang mereka melakukan upacara-upacara adat di kaki Gunung Pusuk Buhit. Upacara dilakukan untuk menyembah roh nenek moyang yang tinggal di Gunung Pusuk Buhit. Upacaraupacara yang dilakukan dengan mengadakan Gondang Sabangunan. 11 Gondang Sabangunan ini terdiri dari Ogung, Ogung Sabangunan, Gondang, Porhas Naualu. 12 Bagian Gondang Sabangunan ini lah yaitu Ogung yang diambil menjadi nama Desa Siogung-Ogung. Selain itu, Masyarakat Desa Siogung-Ogung meyakini bahwa nenek moyang mereka berasal dari Gunung Pusuk Buhit. Gunung Pusuk Buhit ini adalah salah satu gunung yang terdapat di Samosir, dengan jarak 1 (satu ) km dari Desa Siogung-Ogung. Inilah kepercayaan masyarakat Desa Siogung-Ogung mengenai asal mereka, dan hal ini pula yang membuat masyarakat sering melakukan upacara penyembahan dikaki Gunung Pusuk Buhit dengan berbagai sesajen. Dilihat dari marga yang menghuni Desa Siogung-Ogung, marga Naibaho adalah marga yang paling banyak. Huta dalam masyarakat adalah 11 Gondang Sabangunan merupakan alat music tradisional Batak Toba yang digunakan pada upacara yang berkaitan dengan adat dan religi. 12 Porlas Naualu maksudnya adalah perkakas alat music yang terdiri dari delapan buah.
4 milik bersama oleh karena itu pembangunan harus dilakukan secara serempak, dan di setiap Huta harus adanya Tunggane Huta. Tunggane Huta ini ada sebelum masyarakat belum mengenal pemilihan kepala Desa yang akan memimpin Desa. Demikian halnya dengan Desa Siogung-Ogung, sebelum masyarakat mengenal Kepala Desa masyarakat dipimpin oleh Tunggane Huta. tunggane Huta inilah yang mengatur Desa dan menjadi tokoh penting dalam setiap upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat. Akibat kebiasaan masyarakat Desa Siogung-Ogung ini lah kemudian masyarakat yang diputuskan Tunggane Huta nama Siogung-Ogung digunakan masyarakat. Pemberian nama ini menandakan bahwa Desa Siogung-Ogung adalah akan menjadi desa yang besar suatu saat nanti, serta desa yang tidak akan lupa dengan nenek moyang. Masyarakat Desa Siogung-Ogung yakin pemberian nama Siogung- Ogung maka menunjukkan bahwa desa ini menjadi salah satu desa yang memiliki sifat khas tertentu dibandingkan dengan desa-desa lainnya yang ada di Kecamatan Pangururan. 2.1 Keadaan Geografi Desa Siogung-Ogung Di dalam penulisan sejarah tidak dapat terlepas dari unsur yang paling penting yaitu lokasi atau tempat penelitian. Desa Siogung-Ogung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pangururan, yang terletak tepat di pinggir Danau Toba, di sekitar kaki Gunung Pusuk Buhit. Desa Siogung Ogung terletak antara 98 o - 99 o BT dan LU. Iklim yang dimiliki Desa Siogung-Ogung adalah iklim Tropis. Desa
5 Siogung-Ogung berbatasan dengan desa-desa lain yang terletak di sekitar kaki unung Pusuk Buhit. Adapun batas-batas Desa Siogung-Ogung adalah sebagai berikut: a.sebelah Utara berbatasan dengan Danau Toba b.sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tanjung Bunga c.sebelah Timur berbatasan dengan Desa Parsaoran 1 d.sebelah selatan berbatasan dengan Desa Siboro Jarak Desa Siogung-Ogung menuju ke Kecamatan Pangururan lebih kurang 2 km. Berdasarkan data dari Kantor Camat Pangururan, luas Desa Siogung-Ogung hanya 8 km2, untuk pemukiman hanya 4 km2, dan 3 km2 digunakan masyarakat untuk pertanian dan sebagian terdiri dari dari perladangan yang tidak diolah masyarakat. Tanah yang tidak diolah masyarakat Desa Siogung-Ogung disebabkan berada pada tempat yang terjal. Lahan yang terjal sulit diolah masyarakat untuk dimanfaatkan menjadi areal pertanian.
6 Selain itu dari kondisi tanah, Desa Siogung-Ogung memiliki tanah yang bercampur bebatuan. Berikut ini tabel data penggunaan tanah di Desa Siogung- Ogung: Tabel 1. Penggunaan lahan tanah yang terdapat di Desa Siogung-Ogung. No Jenis Penggunaan Luas/km2 1 Pemukiman 4 2 Perladangan/pertanian 3 4 Padang rumput 1 Jumlah 8 Sumber : Kepala Desa Siogung-Ogung, Tahun 1998 Padang rumput pada tabel 1, menjelaskan bahwa sebagian tanah di Desa Siogung-Ogung yang tidak dapat diusahan masyarakat dalam bidang pertanian karena tanah yang berada pada lahan yang terjal dan tanah yang bercampur batu. Tanah terjal di Desa Siogung-Ogung hanya ditumbuhi pepohonan seperti pohon pinus dan semak belukar. Akibat tanah yang terjal, masyarakat Desa Siogung-Ogung memanfaatkan tanah-tanah yang pinggir Danau Toba sebagai lahan untuk menanam padi dan lahan kering lainnya dengan tergantung pada air hujan. Letak yang tepat di pinggir Danau Toba, dalam hal pengairan sawah-sawah masyarakat tidak kekurangan air walaupun pengairan dilakukan secara tradisional. Walaupun letak Desa Siogung-Ogung yang tepat di Pinggir Danau Toba, namun selama ini bila air Danau Toba naik belum pernah terjadi kebanjiran. Hal ini
7 karena antara rumah dengan Danau Toba dibatasi oleh lahan tanaman padi. Air Danau Toba dimanfaatkan masyarakat sebagai irigasi bila musim kemarau tiba. Desa Siogung-Ogung adalah salah satu desa di Kecamatan Pangururan sebagai desa perlintasan menuju kota Medan. Desa Siogung-Ogung dari Kota Medan dapat dijangkau lebih kurang 6 sampai 7 jam melalui jalan Tele di Pusuk Buhit. Jalan menuju Desa Siogung-Ogung sudah cukup bagus dan diaspal karena didukung dengan salah satu jalan perlintasan menuju kota Medan. 2.2 Keadaan Penduduk Desa Siogung-Ogung Penduduk Desa Siogung-Ogung secara keseluruhan terdiri dari suku Batak Toba yang terdiri dari berbagai marga. Marga yang paling mendominasi Desa Siogung-Ogung adalah marga Naibaho. Dalam kehidupan sehari-hari bahasa yang digunakan masyarakat Desa Siogung-Ogung adalah bahasa Batak Toba. Menurut Data Statistik Kecamatan Pangururan Tahun 1998 Penduduk Desa Siogung-Ogung yang menganut Agama Kristen Protestan sebanyak 807 orang dan Kristen Katolik sebanyak 272 orang dan agama lain belum ada di Desa Siogung-Ogung. Berdasarkan Kepala Desa Siogung-Ogung setiap tahunnya Desa Siogung-Ogung mengalami peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk di Desa Siogung-Ogung dapat diketahui dengan membandingkan jumlah kematian dan kelahiran serta jumlah penduduk yang pindah dan masuk setiap tahunnya. Menurut Kepala Desa Siogung- Ogung setiap tahunnya jumlah kelahiran lebih besar dibandingkan jumlah kematian. Namun, berapa jumlah kematian dan jumlah kelahiran setiap tahunnya tidak dapat diketahui
8 secara data kuantitatif, disebabkan tidak ada data secara tertulis sebagai inventaris kantor Kepala Desa. Berikut ini tabel jumlah penduduk Desa Siogung-Ogung berdasarkan Kantor Kepala Desa Siogung-Ogung. Tabel 2. Peningkatan jumlah penduduk Desa Siogung-Ogung No. Tahun Jumlah Penduduk Sumber : Kantor Kepala Desa Siogung-Ogung, Tahun 1998 Data kependudukan Desa Siogung-Ogung tahun 1990 sebagai awal penelitian sampai tahun 1995, tidak dapat diperoleh secara data kuantitatif. Hal ini, karena kesulitan penelitian untuk memperoleh data disebabkan tidak ada arsip surat menyurat sebagai inventaris Kepala Desa Siogung-Ogung. Jumlah penduduk tahun 1996 sampai tahun 1997, diperoleh berdasarkan perkiraan Kepala Desa Siogung- Ogung dengan menghitung jumlah rumah tangga. Rata-rata jumlah anggota keluarga setiap rumah tangga di Desa Siogung-Ogung sebanyak 5 ( lima ) sampai 7 (tujuh ) orang. Selain itu jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin pada tahun 1998, menunjukkan jumlah perempuan lebih tinggi dibandingkan jumlah laki-laki di Desa Siogung-Ogung.
9 Tabel 3: Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah/ Jiwa 1 Laki-Laki Perempuan 681 Jumlah 1079 Sumber : Mantri Statistik Kec. Balige Tahun Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin hanya diperoleh tahun 1998, hal ini disebabkan tidak adanya sensus yang dilakukan setiap tahunnya. Berdasarkan wawancara dilapangan, adanya jumlah penduduk di Desa Siogung-Ogung menurut jenis kelamin tahun 1998 disebabkan karena adanya permintaan dari Camat Di Kecamatan Pangururan untuk dilakukan sensus pada tahun Hal ini disebabkan Kecamatan Pangururan ingin membuat buku berdasarkan data dari setiap desa dengan judul Kecamatan Pangururan Dalam Angka Tahun 1998, dan sebagai buku pertama Kecamatan Pangururan. Dalam buku ini lah dimuat semua data-data dari setiap kepala desa yang ada di Kecamatan Pangururan. Sebelum adanya permintaan dari Kecamatan Pangururan, sampai tahun 1997 Kepala Desa Siogung-Ogung belum pernah melakukan sensus penduduk setiap tahunnya. Dilihat dari mata pencaharian masyarakat Desa Siogung-Ogung pada umumnya adalah petani. Sebelum tahun 1990 masyarakat Desa Siogung-Ogung memiliki mata pencaharian petani padi, petani bawang dan pekerjaan sampingan yang dilakukan adalah mencari ikan di Danau Toba, serta bekerja di kantor-kantor pemerintahan menjadi PNS, namun sekalipun bekerja di kantor pemerintahan
10 masyarakat, bertani tetap dilakukan masyarakat. Berikut ini mata pencaharian masyarakat Desa Siogung-Ogung. Tabel 4. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Siogung-Ogung. Tahun Petani / Rumah Peternak Ikan / PNS/ABRI Lainya Tangga Rumah Tangga Sumber : Hasil wawancara dengan Kepala Desa Siogung-Ogung, 21 mei 2011 Berdasarkan tabel di atas jumlah petani padi dan petani bawang mengalami penurunan sampai Tahun Tahun 2000 adalah puncak masyarakat Desa Siogung-Ogung mengalami perubahan mata pencaharian menjadi pembudidaya ikan di Danau Toba. Budi daya ikan menjadi mata pencaharian pokok masyarakat Desa Siogung-Ogung, sedangkan tanaman bawang dan padi adalah mata pencaharian sampingan. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Desa Siogung-Ogung, pekerjaan lainnya pada tabel di atas adalah masyarakat yang memiliki pekerjaan tidak tetap. Masyarakat yang bekerja sebagai PNS dan ABRI pada umumnya berasal dari luar yang tinggal di Desa Siogung-Ogung. Tahun 1990 adalah titik awal masyarakat mulai membuka lahan mata
11 pencaharian di Danau Toba. Di lihat dari tingkat pendidikan masyarakat di Desa Siogung-Ogung sebelum Tahun 1990, pada umumnya masih banyak yang belum mengecap dunia pendidikan. Apabila masyarakat sudah sekolah hanya sebatas tingkat sekolah dasar negeri dan pendidikan menengah pertama. Hal ini terjadi, karena dilatarbelakangi kehidupan perekonomian masyarakat Desa Siogung-Ogung yang masih rendah. Selain itu, di Desa Siogung-Ogung hanya terdapat sekolah dasar, dan untuk melanjut harus pindah ke Kecamatan Pangururan. Melihat situasi inilah, masyarakat mengalami kesulitan, karena akan mengeluarkan biaya yang cukup besar bagi masyarakat Desa Siogung-Ogung apabila harus melanjutkan sekolah ke Kecamatan Pangururan.
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten yang tekstur wilayahnya bergunung-gunung. Tapanuli Utara berada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI. pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah pemekaran
BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI 2.1. Letak Geografis Desa Sigaol Marbun merupakan salah satu desa di Kecamatan Palipi yang berada di Kabupaten Samosir. Kecamatan Palipi terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari masyarakat karena mencakup aktivitas masyarakat dari tiap tiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan unsur kebudayaan yang dalam kehidupannya tidak lepas dari masyarakat karena mencakup aktivitas masyarakat dari tiap tiap daerah tempat kesenian itu
Lebih terperinciBAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa
17 BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN A. Sejarah Perkembangan Desa Koto Perambahan Desa Koto Perambahan adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat,
Lebih terperinciBAB II ONAN RUNGGU. atas permukaan laut. Wilayah Onan Runggu memiliki luas sekitar 60,89 Km 2
BAB II ONAN RUNGGU 2.1 Letak Geografis Onan Runggu adalah satu wilayah di Kabupaten Samosir yang terletak diantara 2 o 26 2 o 33 LU dan 98 o 54 99 o 01 BT dengan ketinggian 904 1.355 meter di atas permukaan
Lebih terperinciBAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960
BAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960 Alur dalam bab ini dimulai dengan deskripsi sejarah, dan terbentuknya Desa Hutajulu, kemudian menjelaskan desa dan seluruh isi desa tersebut hingga tahun 1960 yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Peristiwa penting tersebut dikaitkan dengan upacaraupacara yang bersifat
Lebih terperinciDesa Sibulan-bulan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan. Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Desa Sibulan-bulan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Sebelum pemekaran, desa ini merupakan bagiandari Kecamatan Pahae Jae,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. [Type text]
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tari adalah suatu pertunjukan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat pendukungnya. Tari merupakan warisan budaya leluhur dari beberapa abad yang lampau. Tari
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah. Semua etnis memiliki budaya yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Desa Sugau Nama desa secara administrasi disebut desa Sugau, masyarakat sering menyebut desa ini dengan nama Simpang Durin Pitu. Simpang Durin Pitu dibuat
Lebih terperinciBAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian
BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. penduduk, sistem kekerabatan, agama dan kepercayaan, dan sistem kesenian
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada bab ini merupakan penjelasan tentang gambaran secara umum wilayah penelitian, yang tidak hanya mengenai lokasi penelitian melainkan juga meliputi penduduk,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.I Identifikasi Wilayah 2.1.1 Lokasi Desa Sukanalu Desa Sukanalu termasuk dalam wilayah kecamatan Barus Jahe, kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Sukanalu adalah
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti (Bolinger
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Makna Makna merupakan hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif
Lebih terperinciBAB II. IDENTIFIKASI GEREJA KATOLIk. 2.1 Sejarah Berdirinya Gereja Katolik Santo Diego Martoba
BAB II IDENTIFIKASI GEREJA KATOLIk 2.1 Sejarah Berdirinya Gereja Katolik Santo Diego Martoba Pada tahun 1952 penduduk km 9 dan 10 yang sebahagian besar berasal dari toba samosir dan janjiraja yang beragama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup kaya akan nilai sejarah kebudayaannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia memiliki keanekaragaman suku yang tersebar diseluruh bagian tanah air. Masing-masing dari suku tersebut memiliki sejarahnya tersendiri. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentukan manusia yang tidak lahir begitu saja yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Adat istiadat merupakan konsepsi pemikiran yang lahir sebagai rangkaian pemikiran manusia yang bersumber dari hakikat kemajuan akalnya. Sebelumnya disebut bahwa adat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sidikalang merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Dairi,
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Letak Geografis Sidikalang merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Jarak kecamatan dengan pusat pemerintahan hanya
Lebih terperinci11. TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam peristiwa tetap yang biasanya terjadi di masyarakat yang. bersangkutan. Koentjaranigrat (1984: )
11. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Upacara Adat Upacara adalah sistem aktifitas atau rangkaian atau tindakan yang ditata oleh adat atau hukum yang berlaku dalam masyarakat yang berhubungan
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara kepulauan, yang memiliki berbagai macam suku bangsa yang kaya akan kebudayaan serta adat istiadat, bahasa, kepercayaan, keyakinan dan kebiasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia terhadap perbedaan suku bangsa dan budaya yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Setiap daerah masing-masing
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai suku bangsa, golongan, dan lapisan sosial. Sudah tentu dalam kondisi yang demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini sudah memiliki kebudayaan dan karya sastra tersendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri atas berbagai suku yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Salah satunya adalah etnis Batak. Etnis
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong
18 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi Desa laksamana merupakan desa yang ada di kecamatan Sabak Auh yang ibu kota nya Kabupaten Siak dengan luas wilayah lebih kurang 918,44 km2. jarak antara
Lebih terperinciB A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Letak Desa Desa Lau Rakit merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Desa Lau
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Topografi Desa Serdang Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 25 Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman
Lebih terperinciBAB III KONDISI UMUM. 3.1. Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga
Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau dan Kabupaten Lingga BAB III KONDISI UMUM 3.1. Geografis Wilayah Kepulauan Riau telah dikenal beberapa abad silam tidak hanya di nusantara tetapi juga
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi
BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili Secara administratif pemerintah, areal kerja IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili dibagi menjadi dua blok, yaitu di kelompok Hutan Sungai Serawai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah ini berdataran tinggi dan rendah mudah dilanda banjir karena desa
11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Marsonja 1. Geografis Desa Marsonja Desa Marsonja merupakan salah satu desa dari sekian banyak Desa yang ada di Kecamatan Sungai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan yang menjadi sumber mata pencaharian sehari-hari yaitu dengan bercocok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Palipi merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Samosir, daerah ini dekat dengan Danau Toba, memiliki kekayaan alam yang berpotensi dan yang menjadi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )
BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap tradisi-tradisi yang memuja roh roh leluhur. Maka telah tercipta sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap agama percaya terhadap Ketuhan Yang Maha Esa dan menolak terhadap kepercayaan-kepercayaan roh-roh halus yang berbau mistis. Semua ini tercetus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan suatu bangsa yang terdiri dari beribu-ribu suku. bahkan ribuan tahun yang lalu. Jaspan (dalam Soekanto 2001:21)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan suatu bangsa yang terdiri dari beribu-ribu suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan telah ada sejak ratusan bahkan ribuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. istri atau ibu, yang lazim disebut tunggane oleh suami dan tulang oleh anak.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hula - hula dalam adat Batak Toba adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu, yang lazim disebut tunggane oleh suami dan tulang oleh anak. Hula - hula merupakan
Lebih terperinciSIHOTANG. Profil Pantai dan Perairan Danau Toba ~ Daerah tanpa pemanfaatan di Sihotang 2. Daerah tanpa pemanfaatan di Sihotang
SIHOTANG 1 2 1.Daerah tanpa pemanfaatan di Sihotang 2. Daerah tanpa pemanfaatan di Sihotang Daerah Sihotang, terbentang pada pantai sepanjang ± 4,5 km dari koordinat 2 0 31 52.2 LU/98 0 43 20.3 BT - 2
Lebih terperinciBAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN
BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN 2.1 Deskripsi Masyarakat Batak Toba di Kota Medan 2.1.1 Etnografi Kota Medan Kota Medan merupakan ibukota provinsi
Lebih terperinciDari Bukit Turun Ke Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan Lakessi
Dari Bukit Turun Ke Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan Lakessi PLPBK DI KAWASAN HERITAGE MENTIROTIKU Kabupaten Toraja Utara memiliki budaya yang menarik bagi wisatawan dan memilki banyak obyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan. Sebagaimana telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan. Sebagaimana telah diketahui bahwa penduduk Indonesia adalah multietnik (plural society). Indonesia merupakan negara
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL, BAGAN, DAN GAMBAR... ABSTRACT...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL, BAGAN, DAN GAMBAR... ABSTRAK... ABSTRACT... i iii iv v viii x xii xiii BAB I PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, budaya ada di dalam masyarakat dan lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap masyarakat dalam kelompok masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Bungaran A. Simanjuntak, Konflik, status dan kekuasaan orang Batak Toba, Yogyakarta, Jendela, 2002, hal 10
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1 LATAR BELAKANG MASALAH Orang Batak Toba sebagai salah satu sub suku Batak memiliki perangkat struktur dan sistem sosial yang merupakan warisan dari nenek moyang. Struktur
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG
BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG A. Letak Geografis 1. Letak Lokasi Desa Ragang merupakan satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Waru Kabupaten
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lintongnihuta. Mengenai nama desa Dolok Margu, menurut hasil wawancara
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Singkat Desa Dolok Margu Desa Dolok Margu merupakan salah satu bagian dari wilayah kecamatan Lintongnihuta. Mengenai nama desa Dolok Margu, menurut hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam masyarakat, perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan merupakan suatu pranata dalam
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Pesawaran Indah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bakkara (2011) ada 3 Bius induk yang terdapat di Tanah Batak sejak awal peradaban bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghargai dan melestarikan warisan budaya leluhur adalah sebuah tugas mulia yang harus kita emban sebagai generasi penerus. Keterpurukan dan kepunahan warisan budaya
Lebih terperinciBAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389
BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN 1988 2.1. Kondisi Geografis Desa Namo Rambe merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum didapati dalam wilayah agraris yaitu petani. Petani merupakan orang yang bekerja dalam hal bercocok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan kepada masyarakat Batak Toba saja. Batak Toba adalah sub atau bagian dari suku bangsa Batak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Batak terdiri dari beberapa etnik yaitu Toba, Simalungun, Karo, Angkola/Mandailing dan Pakpak Dairi. Namun sekarang ini sebutan Batak hanya ditunjukkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja
13 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas di Propinsi Sumatera Utara dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah adat Batak Toba atau yang disebut (Jabu) juga sangat sangat banyak ditemukan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Samosir merupakan sebuah pulau yang terletak ditengah-tengah Danau Toba. Daerah ini merupakan pusat kebudayaan masyarakat Batak Toba. Di pulau inilah lahir si
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA SABUNGAN NIHUTA I KECAMATAN SIPAHUTAR. Kecamatan Sipahutar merupakan salah satu dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM DESA SABUNGAN NIHUTA I KECAMATAN SIPAHUTAR 2.1 Kondisi Geografis. Kecamatan Sipahutar merupakan salah satu dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara. 3 Desa Sabungan Nihuta
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang
13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang 1. Sejarah Singkat Desa sikijang adalah sebuah desa yang terletak Di Kecamatan Logas Tanah Darat, kabupaten
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK
BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK A. Profil Desa Lundo 1. Letak geografis Desa Lundo merupakan salah satu desa yang terletak
Lebih terperinciBAB IV MAKNA LIMBE BAGI MASYARAKAT DENGKA MASA KINI. masyarakat Nusak Dengka telah menganut agama Kristen, namun dalam
BAB IV MAKNA LIMBE BAGI MASYARAKAT DENGKA MASA KINI IV.1 Pengantar Sebagaimana telah dipaparkan dalam Bab I bahwa meskipun sebagian besar masyarakat Nusak Dengka telah menganut agama Kristen, namun dalam
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN LUMBANJULU. Kecamatan Lumbanjulu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Toba
BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN LUMBANJULU 2.1 Kondisi geografis Kecamatan Lumbanjulu Kecamatan Lumbanjulu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir yang dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara
Lebih terperinciBAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.
18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Wilayah Sukaraja Atas 1. Letak Geografis dan Luas Berdasarkan administrasi pengelolaan Kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Resort Sukaraja Atas sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia dengan semboyan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap suku di dunia pasti memiliki kebudayaan. Sebagai hasil cipta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap suku di dunia pasti memiliki kebudayaan. Sebagai hasil cipta manusia dalam kehidupannya, kebudayaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera Utara. Suku Batak Toba termasuk dalam sub etnis Batak, yang diantaranya adalah, Karo, Pakpak,
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam
IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar. Daerah ini mempunyai luas wilayah ± 28.500 Ha. Daerah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang
IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang dipergunakan dalam penelitian. Pada Bab ini penulis akan menggambarkan tentang gambaran umum tempat
Lebih terperinciBAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.
23 BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR A. Sejarah Singkat Desa Gumingsir Berdasarkan catatan yang disusun oleh penilik kebudayaan kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara (Karno, 1992:39) asal mula desa Gumingsir
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan
29 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Teluk Mesjid Desa Teluk Mesjid adalah suatu wilayah di kecamatan Sungai Apit kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang dilahirkan dalam suatu pangkuan budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya. Umumnya manusia sangat
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang
38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan antara sesama manusia berlangsung sebagai bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan antara sesama manusia berlangsung sebagai bentuk komunikasi dan situasi. Kehidupan semacam inilah terjadi interaksi, dari hasil interaksi ini
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN 2.1. Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang terdiri dari beragam budaya dan ragam bahasa daerah yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dengan adanya
Lebih terperinci2.1. DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE
BAB II LOKASI PENELITIAN 2.1. DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE 2.1.1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Balige terletak pada ketinggian 905-1.200 meter dari permukaan laut sehingga suhu udara cukup lembab. Luas wilayah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masing-masing sukunya memiliki adat-istiadat, bahasa, kepercayaan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki berbagai macam suku bangsa yang masing-masing sukunya memiliki adat-istiadat, bahasa, kepercayaan, keyakinan dan kebiasan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sisobambowo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan. - sebelah Utara : Desa Iraono Geba
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN II.1.Lokasi dan Letak Desa Kabupaten Nias adalah salah satu daerah kabupaten di Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Nias berada satu pulau dengan Kabupaten Nias Selatan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan
BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN 2.1. Letak dan Lokasi Desa Bangun merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Jarak Desa Bangun ke Ibukota kecamatan sekitar 7 km,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bendungan Way Rarem terletak di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi
61 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Daerah Irigasi Way Rarem Bendungan Way Rarem terletak di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, mengambil air dari Way (sungai) Rarem dan Way Galing melalui
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI 2.1. Sejarah Kota Medan Kota Medan sebagai Ibukota dari propinsi Sumatera Utara memiliki berbagai keunikan yang berbeda dari ibu kota lainnya yang ada di Indonesia. Tanggal
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan suatu sistem nilai yang berlaku dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, berinteraksi, bermasyarakat dan menghasilkan suatu sistem nilai yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandalkan titik perekonomiannya pada bidang pertanian. Pada umumnya mata
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Karo merupakan masyarakat pedesaan yang sejak dahulu mengandalkan titik perekonomiannya pada bidang pertanian. Pada umumnya mata pencaharian utama masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai perbedaan latar belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam ciri-ciri fisik,
Lebih terperinciLOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada
IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah
BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian 4.1.1 Sejarah Desa Bale Desa Bale terletak diwilayah timur Indonesia tepatnya di wilayah Maluku Utara. Pada tahun 1800an kesultanan ternate berkunjung
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung 1. Keadaan Geografis Desa Tanjung termasuk desa yang tertua di Kecamatan XIII Koto Kampar dan Desa Tanjung sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan. Memiliki kekayaan alam yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desa Hutajulu merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Onan Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan. Memiliki kekayaan alam yang berpotensi, dan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis di Provinsi Sumatera Utara, suku Batak terdiri dari 5 sub etnis yaitu : Batak Toba (Tapanuli), Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sejak berdiri, wilayah Indonesia dihuni oleh berbagai kelompok etnik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan memiliki sekitar 500-an suku bangsa. Sejak berdiri, wilayah Indonesia dihuni oleh berbagai kelompok etnik, agama dan ras yang hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan
1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan menjadi identitasnya masing-masing. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki beragam kebudayaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toba, Batak Pak-Pak - Dairi, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkol dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa suku Batak yaitu suku Batak Toba, Batak Pak-Pak - Dairi, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkol dan Batak Simalungun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Budaya daerah adalah sebuah ciri khas dari sekelompok suatu Etnik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya daerah adalah sebuah ciri khas dari sekelompok suatu Etnik yang memiliki kebiasaan, aturan, serta norma yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan terlepas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan terlepas selama manusia itu ada dalam berbagai interaksi sosialnya, baik itu konflik perorangan
Lebih terperinciArsitektur Dayak Kenyah
Arsitektur Dayak Kenyah Propinsi Kalimantan Timur memiliki beragam suku bangsa, demikian pula dengan corak arsitekturnya. Namun kali ini hanya akan dibahas detail satu jenis bangunan adat yaitu lamin (rumah
Lebih terperinci