BAB III TEMUAN PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III TEMUAN PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III TEMUAN PENELITIAN Pada bab ini akan disajikan deskripsi mengenai hubungan intensitas komunikasi dalam keluarga broken home, interaksi peer group, dan konsep diri remaja. Pada bab ini akan dijabarkan beberapa hal yaitu uji validitas, uji reliabilitas, identitas responden, dan penjelasan tentang hasil pengujian masing masing variabel dalam penelitian. Hasil penelitian dalam bab ini akan disajikan dalam bentuk grafik, tabel, serta interpretasi. 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah kuesioner yang digunakan valid atau tidak. Kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kuesioner tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur melalui kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor item dengan total skor variabel, jika korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor variabel menunjukkan hasil yang signifikan, maka masing-masing indikator pertanyaan dinyatakan valid (Ghozali, 2011 : 54-55). Sebagai dasar pengambilan keputusan, terdapat acuan yang digunakan untuk membuat kesimpulan terhadap uji validitas yang dilakukan, yaitu: 1. Jika r hitung > r tabel, maka kuesioner dinyatakan valid 2. Jika r hitung < r tabel, maka kuesioner dinyatakan tidak valid Berikut ditampilkan hasil uji validitas : Uji Validitas Variabel Intensitas Komunikasi Dalam Keluarga Broken Home Berikut ini hasil uji validitas variabel intensitas komunikasi dalam keluarga broken home melalui aplikasi SPSS.

2 Tabel 3.1 Uji Validitas Variabel Intensitas Komunikasi Dalam Keluarga Broken Home Berdasarkan tabel 3.1 diatas, diketahui bahwa korelasi antara masing-masing pertanyaan terhadap total skor variabel dalam penelitian menunjukkan hasil yang signifikan. Untuk mengetahui apakah masing-masing pertanyaan tersebut valid, maka kita harus membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung dapat kita ketahui melalui hasil output aplikasi SPSS di atas, sedangkan nilai r tabel dapat diketahui melalui tabel disstribusi nilai r tabel dengan signifikansi 5 persen. Berdasarkan tabel distribusi nilai r tabel tersebut, dapat diketahui nilai r tabel untuk jumlah responden 30 dengan nilai signifikansi 5 persen adalah 0,296. Data tersebut disajikan dalam tabel 2.2 berikut :

3 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Intensitas Komunikasi Dalam Keluarga Broken Home Nama Item rxy rtabel Keterangan Pertanyaan 1 0,460 0,296 Valid Pertanyaan 2 0,531 0,296 Valid Pertanyaan 3 0,680 0,296 Valid Pertanyaan 4 0,422 0,296 Valid Pertanyaan 5 0,676 0,296 Valid Pertanyaan 6 0,526 0,296 Valid Pertanyaan 7 0,905 0,296 Valid Pertanyaan 8 0,578 0,296 Valid Pertanyaan 9 0,465 0,296 Valid Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui bahwa r hitung > r tabel.sehingga, dapat disimpulkan bahwa masing-masing pertanyaan variabel intensitas komunikasi dalam keluarga broken home dinyatakan valid Uji Validitas Variabel Interaksi Peer Group aplikasi SPSS. Berikut ini hasil uji validitas variabel interaksi peer group yang dilakukan melalui

4 Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Interaksi Peer Group Berdasarkan tabel 3.3 diatas, diketahui bahwa korelasi antara masing-masing pertanyaan terhadap total skor variabel dalam penelitian menunjukkan hasil yang signifikan. Untuk mengetahui apakah masing - masing pertanyaan tersebut valid, maka kita harus membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung dapat kita ketahui melalui hasil output aplikasi SPSS di atas, sedangkan nilai r tabel dapat diketahui melalui tabel distribusi nilai r tabel dengan signifikansi 5 persen. Berdasarkan tabel distribusi nilai r tabel tersebut, dapat diketahui nilai r tabel untuk jumlah responden 30 dengan nilai signifikansi 5 persen adalah 0,296. Data tersebut disajikan dalam tabel 2.4 berikut :

5 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Interaksi Peer Group Nama Item rxy rtabel Keterangan Pertanyaan 10 0,752 0,296 Valid Pertanyaan 11 0,801 0,296 Valid Pertanyaan 12 0,701 0,296 Valid Pertanyaan 13 0,769 0,296 Valid Pertanyaan 14 0,671 0,296 Valid Pertanyaan 15 0,680 0,296 Valid Pertanyaan 16 0,472 0,296 Valid Pertanyaan 17 0,498 0,296 Valid Pertanyaan 18 0,589 0,296 Valid Pertanyaan 19 0,480 0,296 Valid Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa r hitung > r tabel.sehingga, dapat disimpulkan bahwa masing-masing pertanyaan variabel Interaksi Peer Group dinyatakan valid Uji Validitas Variabel Konsep Diri Remaja aplikasi SPSS. Berikut ini hasil uji validitas variabel konsep diri remaja yang dilakukan melalui

6 Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Konsep Diri Remaja Berdasarkan tabel 3.5 diatas, diketahui bahwa korelasi antara masing-masing pertanyaan terhadap total skor variabel dalam penelitian menunjukkan hasil yang signifikan. Untuk mengetahui apakah masing - masing pertanyaan tersebut valid, maka kita harus membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung dapat kita ketahui melalui hasil output aplikasi SPSS di atas, sedangkan nilai r tabel dapat diketahui melalui tabel distribusi nilai r tabel dengan signifikansi 5 persen. Berdasarkan tabel distribusi nilai r tabel tersebut, dapat diketahui nilai r tabel untuk jumlah responden 30 dengan nilai signifikansi 5 persen adalah 0,296. Data tersebut disajikan dalam tabel 2.6 berikut :

7 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Konsep Diri Remaja Nama Item rxy rtabel Keterangan Pertanyaan 20 0,544 0,296 Valid Pertanyaan 21 0,768 0,296 Valid Pertanyaan 22 0,571 0,296 Valid Pertanyaan 23 0,706 0,296 Valid Pertanyaan 24 0,811 0,296 Valid Pertanyaan 25 0,677 0,296 Valid Pertanyaan 26 0,641 0,296 Valid Pertanyaan 27 0,602 0,296 Valid Pertanyaan 28 0,793 0,296 Valid Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa r hitung > r tabel.sehingga, dapat disimpulkan bahwa masing-masing pertanyaan variabel konsep diri remaja dinyatakan valid Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur apakah kuesioner yang digunakan reliable atau tidak.kuesioner dikatakan reliable jika jawaban responden dari waktu ke waktu terhadap pertanyaan dalam kuesioner tersebut konsisten.uji reliabilitas dapat dilakukan dengan uji statistik.cronbach Alpha (a). Jika Cronbach Alpha (a) menunjukkan angka > 0,60 maka variabel dalam kuesioner dinyatakan reliable (Ghozali, 2009:45-46). Berikut ini ditampilkan hasil uji reliabilitas:

8 Uji Reliabilitas Variabel Intensitas Komunikasi Dalam Keluarga Broken Home Berikut ini hasil uji reliabilitas variabel intensitas komunikasi dalam keluarga broken home menggunakan aplikasi SPSS. Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Intensitas Komunikasi Dalam Keluarga Broken Home Berdasarkan tabel 3.7 diatas, diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha (a) variabel intensitas komunikasi dalam keluarga broken home sebesar 0,737. Berdasarkan ketentuan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka 0.737>0,060.Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang mewakili variabel intensitas komunikasi dalam keluarga dinyatakan reliable Uji Reliabilitas Variabel Interaksi Peer Group Berikut ini hasil uji reliabilitas variabel interaksi peer group melalui aplikasi SPSS. Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Interaksi Peer Group

9 Berdasarkan tabel 3.8 diatas, diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha (a) variabel interaksi peer group sebesar 0,848. Berdasarkan ketentuan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka 0,848> 0,60. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang mewakili variabel interaksi peer group dinyatakan reliable Uji Reliabilitas Variabel Konsep Diri Remaja Berikut ini hasil uji reliabilitas variabel konsep diri remaja melalui aplikasi SPSS. Tabel 2.9 Uji Reliabilitas Konsep Diri Remaja Berdasarkan tabel 2.9 diatas, diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha (a) variabel interaksi peer group sebesar 0,855. Berdasarkan ketentuan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka0,855> 0,60. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang mewakili variabel interaksi peer group dinyatakan reliable. Setelah kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data dinyatakan valid dan reliable, maka selanjutnya dapat dilakukan pencarian data di lapangan. Berikut uraian hasil penemuan data yang peneliti dapatkan:

10 1.2 Hasil Penelitian Identitas Responden Dalam penelitian kriteria responden yang menjadi sampel yaitu remaja usia tahun yang berdomisili di Semarang, serta memiliki latar belakang keluarga broken home. Keseluruhan responden berjumlah 30 orang. Jenis kelamin dan usia responden dijelaskan dalam grafik di bawah ini. Identitas responden dalam penelitian ini dijabarkan pada grafik berikut : Grafik 3.1 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 30% 70% Grafik 3.2 Usia Responden 17% 10% 10% 13% 17 tahun 18 tahun 19 tahun 17% 10% 10% 13% 20 tahun 21 tahun 22 tahun 23 tahun 24 tahun

11 1.2.2 Intensitas Komunikasi Dalam Keluarga Broken Home Intensitas komunikasi dalam keluarga broken home diukur melalui beberapa indikator yang diturunkan ke dalam beberapa pertanyaan. Beberapa indikator tersebut adalah: frekuensi berkomunikasi, durasi berkomunikasi, tingkat keluasan pesan, tingkat kedalaman pesan, dan keteraturan dalam berkomunikasi. Berikut ini penjelasan lebih rinci untuk setiap pertanyaan: Frekuensi Berkomunikasi Indikator intensitas komunikasi dalam keluarga broken home yang pertama adalah frekuensi berkomunikasi antara orang tua dengan anak. indikator ini digunakan untuk mengetahui seberapa sering orang tua dan anak bertemu serta berkomunikasi pada keluarga yang broken home. Untuk mengetahu frekuensi berkomunikasi, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan. Berikut ini hasil penelitian yang telah peneliti dapatkan: Grafik 3.3 Seberapa sering bertemu (percakapan langsung) dengan orang tua 27% 23% 23% 27% Setiap hari Hampir setiap hari Seminggu dua kali Seminggu sekali

12 Selain berkomunikasi secara langsung, berkomunikasi melalui media seperti telepon genggam atau handpone juga menjadi alternatif berkomunikasi secara efektif ditengah tengah kesibukan pekerjaan orang tua, maupun kegiatan kegiatan remaja, dalam keluarga broken home, salah satu orang tua akan tinggal terpisah dengan anak. Namun melalui komunikasi dengan telepon genggam dapat memudahkan komunikasi antara orang tua dan anak tersebut. Berikut ini adalah hasil temuan seberapa sering responden berkomunikasi melalui media seperti telepon ataupun telepon genggam dengan orang tua : Grafik 3.4 Seberapa sering berkomunikasi dengan orang tua via sms/telepon/bbm/line/whatsapp/dll 3% 10% 53% 34% Sangat sering Sering Jarang Tidak pernah

13 Durasi berkomunikasi Durasi berkomunikasi merupakan lamanya komunikasi yang dilakukan orang tua dan anak dalam keluarga broken home.indikator ini digunakan untuk mengetahui seberapa lama komunikasi yang dilakukan antara orang tua dan anak dalam keluarga broken home. Untuk mengetahui durasi berkomunikasi dalam keluarga broken home, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan. Hasil penelitian yang peneliti dapatkan sebagai berikut: Grafik 3.5 Lama percakapan langsung 13% 23% 44% 20% >5jam 3-4jam 1-2jam Sekitar setengah jam

14 Berikut ini adalah hasil temuan responden dari seberapa lama responden berkomunikasi dengan orang tua melalui media sosial: Grafik 3.6 Lama berkomunikasi via sms/telepon/bbm/line/whatsapp/dll 40% 10% 33% 17% >5jam 3-4jam 1-2jam Sekitar setengah jam

15 Tingkat keluasan pesan Tingkat keluasan pesan merupakan ragam pilihan topik saat berkomunikasi antara orang tua dan anak dalam keluarga broken home.indikator ini digunakan untuk mengetahui seberapa luas pesan dalam komunikasi yang dilakukan antara orang tua dan anak dalam keluarga broken home.komunikasi dalam keluarga yang efektif ditandai dengan adanya keterbukaan antara orang tua dan anak.keterbukaan tersebut dapat dilihat melalui seberapa luasnya pesan yang dipertukarkan dalam komunikasi yang dilakukan antar anggota keluarga.untuk mengetahui tingkat keluasan pesan, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan. Berikut hasil penelitian yang peneliti dapatkan: Grafik 3.7 Membahas topik yang bersifat pribadi 10% 23% 57% 10% Sangat sering Sering Jarang Tidak Pernah

16 Grafik 3.8 Orang tua mendiskusikan mengenai self ideal remaja 53% 13% 7% 27% Sangat sering Sering Jarang Tidak pernah

17 Tingkat Kedalaman Pesan Indikator intensitas komunikasi dalam keluarga yang selanjutnya adalah tingkat kedalaman pesan yang ditunjukkan melalui frekuensi keterbukaan anak saat berkomunikasi dengan orang tua dalam keluarga broken home. Komunikasi dalam keluarga yang efektif ditandai dengan keterbukaan antara orang tua dan anak, Selain melalui keluasan pesan, keterbukaan juga dapat melalui kedalaman pesan saat bekomunikasi antar anggota keluarga. Berikut hasil penelitian yang telah peneliti dapatkan: Grafik 3.9 Jujur menceritakan perasaan dan masalah yang sedang dialami 3% 20% 57% 20% Sangat sering Sering Jarang Tidak pernah

18 Keteraturan Berkomunikasi Indikator intensitas komunikasi dalam keluarga yang terakhir adalah keteraturan berkomunikasi.keteraturan berkomunikasi dalam keluarga ditunjukkan dengan ada atau tidaknya rutinitas dalam berkomunikasi antara orang tua dan remaja. Berikut adalah hasil penelitian yang peneliti dapatkan: Grafik 3.10 Menghabiskan waktu dengan orang tua saat weekend 23% 44% 20% 13% Sangat sering Sering Jarang Tidak pernah

19 Selain dengan menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan orang tua saat weekend, dalam suatu keluarga biasanya memiliki jadwal rutin yang ditentukan dalam waktu tertentu dan digunakan untuk berkumpul dan berbincang bincang antara anggota keluarga.berikut ini adalah temuan penelitian yang menyatakan setuju atau tidak setujunya responden tentang pernyataan bahwa mereka memiliki jadwal rutin untuk bertemu dan berbincang dengan orang tua. Grafik 3.11 Memiliki jadwal rutin bertemu dan berbincang dengan orang tua 7% 13% 30% 50% Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

20 Kategorisasi Variasi Nilai Variabel Intensitas Komunikasi dalam Keluarga Broken Home Setelah menguraikan temuan data responden mengenai variabel intensitas komunikasi dalam keluarga broken home, akan diketahui variasi nilai dari jawaban responden akan dibagi menjadi dua kelas, yaitu rendah dan tinggi. Terdapat 9 pertanyaan yang mewakili variabel intensitas komunikasi dalam keluarga broken home (X1). Pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki skor 1 sampai 4. Sehingga, pengelompokkan skala intensitas komunikasi dalam keluarga broken home diperoleh dengan langkah berikut ini : I = max min I = R+1 K K Keterangan : I max min K : Interval Kelas : Skor Tertinggi : Skor Terendah : Kelas Perhitungannya adalah sebagai berikut : Jumlah Kelas X1 = 2 Skor Tertinggi = 32 Skor Terendah = 13 I = = 10

21 Dari hasil perhitungan tersebut, maka interval kelasnya tampak sebagai berikut: Interval Indikator Rendah Tinggi Berdasarkan kategorisasi intensitas komunikasi dalam keluarga broken home seperti perhitungan yang telah dilakukan, maka dihasilkan grafik berikut ini: Grafik 3.12 Intensitas komunikasi dalam keluarga broken home 40% 60% Rendah Tinggi Berdasarkan Grafik 3.12 diatas, diketahui bahwa intensitas komunikasi dalam keluarga broken home rendah.hal ini ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memiliki frekuensi dan durasi rendah saat berkomunikasi dengan orang tua mereka.responden juga jarang menceritakan masalah dan perasaan serta membahas topik yang bersifat pribadi dengan orang tua mereka.

22 3.2.3 Interaksi Peer Group Interaksi peer group diukur melalui beberapa indikator diantaranya adalah: frekuensi komunikasi, interaksi, keteraturan, tingkat kedalaman pesan, dan tanggapan yang diberikan oleh teman sebaya. Indikator-indikator tersebut akan diturunkan ke dalam beberapa pertanyaan. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci untuk setiap pertanyaan: Frekuensi Komunikasi Indikator interaksi peer group yang pertama adalah frekuensi komunikasi. Indikator ini digunakan untuk mengetahui seberapa sering anak dan teman sebaya bertemu dan berkomunikasi. Grafik 3.13 Seberapa sering bertemu (percakapan langsung) dengan peer group 18% 7% 21% Sangat sering Sering 54% Jarang Tidak pernah

23 Grafik 3.14 Berkomunikasi dengan peer group via sms/telepon/bbm/line/whatsapp/ 24% 14% 38% Sangat sering Sering Jarang 24% Tidak pernah

24 Interaksi Indikator interaksi diukur dari durasi atau lamanya remaja berinteraksi atau berkomunikasi dengan peer group. indikator ini digunakan untuk mengukur seberapa lama remaja berinteraksi dengan peer group. Grafik 3.15 Lama percakapan langsung 30% 10% 30% 30% >5jam 3-4jam 1-2jam Sekitar setengah jam

25 Grafik 3.16 Lama percakapan via sms/telepon/bbm/line/whatsapp/dll 35% 11% 23% 31% >5jam 3-4jam 1-2jam Sekitar setengah jam

26 Keteraturan Indikator interaksi peer group yang selanjutnya adalah keteraturan dalam berkomunikasi. Indikator ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya rutinitas interaksi dengan peer group. Grafik 3.17 Seberapa sering menghabiskan waktu dengan peer group diluar urusan sekolah/perkuliahan/pekerjaan 7% 10% 47% 36% Sangat sering Sering Jarang Tidak pernah

27 Grafik 3.18 Memiliki jadwal rutin bertemu dan berbincang dengan peer group 3% 13% 47% 37% Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

28 Kedalaman Pesan Tingkat kedalaman pesan yang dipertukarkan menunjukkan tingkat keterbukaan antara remaja dengan peer group dalam berkomunikasi. Grafik 3.19 Membicarakan topik yang bersifat pribadi 7% 3% 43% 47% Sangat sering Sering Jarang Tidak pernah

29 Grafik 3.20 Sering jujur menceritakan perasaan atau masalah yang sedang dialami 3% 13% 53% 31% Sangat sering Sering Jarang Tidak pernah

30 Tanggapan Salah satu peran dari peer group adalah memberikan tanggapan.tanggapan atau response merupakan indikator untuk mengukur seberapa sering remaja menerima tanggapan dari peer group. Tanggapan tersebut dapat berupa kritik maupun pujian. Grafik 3.21 Seberapa sering remaja menerima kritik 20% 7% 33% 40% Sangat sering Sering Jarang Tidak pernah.

31 Grafik 3.22 Seberapa sering remaja menerima pujian 3% 0% 43% 54% Sangat sering Sering Jarang Tidak pernah

32 Kategorisasi Variasi Nilai Variabel Interaksi Peer Group Terdapat 10 pertanyaan yang mewakili variabel interaksi peer group (X2), dimana skor setiap pertanyaan memiliki skala skor 1 sampai 4. Variasi nilai dari jawaban responden dibagi menjadi dua kelas, yaitu rendah dan tinggi.sehingga, pengelompokkan skala interaksi peer group diperoleh dengan langkah sebagai berikut : I = max min I = R+1 KK Keterangan : I max min K : Interval Kelas : Skor Tertinggi : Skor Terendah : Kelas Perhitungannya adalah sebagai berikut : Jumlah Kelas X1 = 2 Skor Tertinggi = 38 Skor Terendah = 16 I = = 12

33 Dari hasil perhitungan tersebut, maka interval kelasnya tampak sebagai berikut: Interval Indikator Rendah Tinggi Berdasarkan kategorisasi interaksi peer group seperti perhitungan yang telah dilakukan, maka dihasilkan grafik berikut ini: Grafik 3.23 Interaksi Peer Group 37% 63% Rendah Tinggi Berdasarkan Grafik 3.23 diatas, diketahui bahwa interaksi peer group termasuk interaksi yang rendah. Hal ini ditunjukan dengan jarangnya responden menghabiskan waktu dengan peer group diluar urusan sekolah/perkuliahan/pekerjaan, sebagian besar responden juga tidak memiliki jadwal rutin untuk bertemu dan berbincang dengan peer group mereka. Lebih dari setengah responden tidak setuju untuk selalu jujur menceritakan masalah yang sedang ia alami kepada peer group. Hal ini menunjukkan tidak adanya keterbukaan antara responden dengan peer group.

34 3.2.4 Konsep Diri Remaja Konsep diri adalah pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya sendiri. Pandangan tersebut dapat dilihat dari sisi negatif maupun positif seseorang. Sehingga dalam penelitian ini peneliti mengukur variabel konsep diri dengan indikator negatif dan indikator positif Negatif Indikator negatif mencakup dari tidak menyukai dirinya sendiri, penolakan terhadap kritik, merasa tidak mampu mengurus dirinya sendiri, berpendapat negatif tentang diri sendiri, sulit untuk patuh terhadap norma dan aturan yang berlaku, dan mudah pesimis. Grafik 3.24 Saya bukanlah orang seperti yang sebenarnya saya inginkan 3% 13% 40% 44% Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

35 Grafik 3.25 Saya bukanlah orang yang baik 10% 3% 33% 54% Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju.

36 Grafik 3.26 Saya sulit untuk patuh dengan norma/aturan yang berlaku 9% 9% 44% 38% Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

37 Grafik 3.27 Saya melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang 13% 3% 36% 48% Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

38 Grafik 3.28 Saya mencoba lari dari masalah-masalah saya 17% 17% 36% 30% Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

39 Positif Indikator positif mencakup dari dapat menerima kesalahan, merasa mampu mengurus dirinya, menyukai dan bangga terhadap diri sendiri. Grafik 3.29 Saya dapat menerima kesalahan saya tanpa merasa sakit hati atau marah 7% 3% 47% 43% Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

40 Grafik 3.30 Saya mampu mengurus dan mengatasi diri saya sendiri dalam keadaan apapun 7% 10% 40% 43% Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

41 Grafik 3.31 Saya seharusnya tidak sering berbohong 10% 13% 23% Sangat setuju Setuju Tidak setuju 54% Sangat tidak setuju

42 Grafik 3.32 Saya orang yang menarik 10% 10% 57% 23% Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

43 Kategorisasi Variasi Nilai Variabel Konsep Diri Remaja Pada variabel konsep diri terdapat 9 pertanyaan yang mewakili variabel konsep diri remaja (Y).Pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki skor 1 sampai 4.Variasi nilai dari jawaban responden yang dibagi menjadi dua kelas yaitu positif dan negatif.sehingga, pengelompokkan skala konsep diri remaja, diperoleh dengan langkah berikut ini : I = max min I = R+1 KK Keterangan : I max min K : Interval Kelas : Skor Tertinggi : Skor Terendah : Kelas Perhitungannya adalah sebagai berikut : Jumlah Kelas X1 = 2 Skor Tertinggi = 30 Skor Terendah = 13 I = = 9 Dari hasil perhitungan tersebut, maka interval kelasnya tampak sebagai berikut:

44 Interval Indikator Positif Negatif Berdasarkan kategorisasi konsep diri remaja seperti perhitungan yang telah dilakukan, maka dihasilkan grafik berikut ini: Grafik 3.33 Konsep Diri Remaja 45% 55% Negatif Positif Berdasarkan Grafik 3.33 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki konsep diri yang negatif. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar responden tidak menyukai dirinya apa adanya dengan setuju bahwa dirinya merupakan orang yang bukan sebenarnya mereka inginkan. Kebanyakan responden juga merasa bahwa mereka bukanlah orang yang baik, serta mereka tidak mampu mengurus dirinya sendiri.lebih dari setengah responden juga melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang dan mencoba lari dari masalah-masalah yang sedang mereka hadapi. Hal ini menunjukkan kurang adanya rasa percaya diri dan tanggung jawab dari responden sehingga mereka cenderung memiliki konsep diri yang negative.

45 3.2.5 Tabulasi Silang Tabulasi silang atau Tabel silang menjelaskan dua atau lebih variabel secara bersamaan dan hasil dalam tabel mencerminkan distribusi gabungan dua atau lebih variabel yang mempunyai kategori terbatas atau nilai yang berbeda untuk memperhatikan keterkaitan antar variabel Hubungan Intensitas Komunikasi Dalam Keluarga Broken Home dan Dan Konsep Diri Remaja Tabel kategorisasi variabel intensitas komunikasi dalam keluarga broken home dihubungkan dengan tabel kategorisasi variabel konsep diri remaja. Hubungan tersebut dapat dilihat dari hasil tabulasi silang atau crosstab antara intensitas komunikasi dalam keluarga broken home dan konsep diri remaja yang ditunjukkan pada tabel berikut ini : Tabel 3.10 Tabulasi Silang Intensitas Komunikasi dalam Keluarga Broken Home dan Konsep Diri Remaja Berdasarkan tabel crosstab atau tabulasi silang dengan menggunakan aplikasi SPSS diatas dapat dilihat bahwa dari 63,3% responden yang memiliki intensitas komunikasi dalam keluarga yang rendah, 43,3% responden diantaranya memiliki konsep diri yang negatif, sedangkan hanya 20% responden saja yang memiliki konsep diri positif. Selanjutnya, dapat kita lihat bahwa dari 36,7% responden yang memiliki intensitas komunikasi dalam keluarga yang

46 tinggi, hanya 10% responden saja yang memiliki konsep diri negatif. Sedangkan, 26,7% responden memiliki konsep diri positif. Berdasarkan tabel silang antara variabel intensitas komunikasi dalam keluarga broken home dan konsep diri remaja tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat kecenderungan hubungan yang searah antara variabel intensitas komunikasi dalam keluarga broken home dan konsep diri remaja Hubungan Interaksi Peer Group dan Dan Konsep Diri Remaja Tabel kategorisasi variabel interaksi peer group dan variabel konsep diri remaja. hubungan kedua variabel tersebut dapat dilihat dari hasil tabulasi silang atau crosstab antara interaksi peer group dan konsep diri remaja yang ditunjukkan pada tabel berikut ini : Tabel 3.11 Tabulasi Silang Interaksi Peer Group dan Konsep Diri Remaja Berdasarkan tabel crosstab atau tabulasi silang dengan menggunakan aplikasi SPSS diatas dapat dilihat bahwa dari 63,3% responden yang memiliki interaksi peer group rendah, sebagian besar responden yaitu sebesar 40% responden memiliki konsep diri negatif dan hanya sebagian kecil saja yang memiliki konsep diri positif yaitu sebesar 23,3%. Sedangkan, dapat kita lihat bahwa dari 36,7% responden yang memiliki interaksi peer group yang tinggi, hanya sebagian kecil saja yaitu 13,3% responden yang memiliki konsep diri negatif dan sebagian besar responden yaitu sebesar 23,3% responden memiliki konsep diri positif.

47 Berdasarkan tabel silang antara variabel interaksi peer group dan konsep diri remaja tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat kecenderungan hubungan yang searah antara variabel interaksi peer group dan konsep diri remaja. Berdasarkan tabel silang antara variabel interaksi peer group dan konsep diri remaja tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat kecenderungan hubungan yang searah antara variabel interaksi peer group dan konsep diri remaja.

Total 202 orang 100 %

Total 202 orang 100 % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

: Item dan Norma Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert. Introvert 1b, 2a, 3a, 4a, 5a, 6b, 7b, 8b.

: Item dan Norma Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert. Introvert 1b, 2a, 3a, 4a, 5a, 6b, 7b, 8b. LAMPIRAN 80 Lampiran 2 : Item dan Norma Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert Tabel 4.13 Penjelasan Item-Item Alat Ukur Personal Style Inventory Tipe Kepribadian No item Introvert 1b, 2a, 3a, 4a, 5a,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Perpustakaan sekolah SD Islam Hidayatullah Semarang berdiri sejak tahun 1994 berdasarkan Surat Keputusan/SK yang dikeluarkan dan diresmikan oleh Ketua

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pertanyaan pertanyaan pada kuesioner tersebut. Uji tersebut dilakukan pada

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pertanyaan pertanyaan pada kuesioner tersebut. Uji tersebut dilakukan pada BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan Pembahasan 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum kuesioner disebarkan ke responden, dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kemandirian emosional dan tingkat kemandirian perilaku para siswa kelas I SMAN X Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Pada penelitian ini, telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner nyeri leher aksial. Pengujian dilakukan dengan uji Cronbach s

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas. BAB III PENYAJIAN DATA A. Hasil Uji Coba Angket Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan try out ( uji coba ) kepada 30 responden di SMP Negeri 2 Klaten. Try Out

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

Hubungan Antara Intensitas Komunikasi Dalam Keluarga Broken Home dan Interaksi Peer Group dengan Konsep Diri Remaja. Skripsi

Hubungan Antara Intensitas Komunikasi Dalam Keluarga Broken Home dan Interaksi Peer Group dengan Konsep Diri Remaja. Skripsi Hubungan Antara Intensitas Komunikasi Dalam Keluarga Broken Home dan Interaksi Peer Group dengan Konsep Diri Remaja Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata S1 Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran apakah terdapat hubungan antara dukungan orang tua dan self-esteem. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa/i SMP X Bandung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2002: 1): Penelitian eksplanatif adalah suatu jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian akan di lakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia tepatnya di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian non-eksperimental dan bersifat deskriptif. Data diambil

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian non-eksperimental dan bersifat deskriptif. Data diambil BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian non-eksperimental dan bersifat deskriptif. Data diambil melalui pemberian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN/SKEMA... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Masalah... 1

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN/SKEMA... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Masalah... 1 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Perilaku Asertif pada Perawat Bagian Rawat Inap Rumah Sakit X Kota Cimahi. Variabel penelitian ini adalah Kecerdasan Emosional dan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini akan dideskripsikan mengenai data setiap variabel yang diukur dalam penelitian ini didasarkan hasil jawaban kuesioner yang telah diberikan kepada responden, yaitu para

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Subyek Penelitian Gambaran umum subjek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi responden, yaitu inisial, usia, jenis kelamin responden,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kecenderungan locus of control pada anak pendeta yang berada pada fase remaja akhir di Gereja denominasi X Jakarta. Rancangan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN l. l Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 4. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Pada bab ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim komunikasi organisasi

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Pada bab ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim komunikasi organisasi 63 BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN Pada bab ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim komunikasi organisasi dan tingkat kepuasan kerja terhadap tingkat kinerja karyawan dalam lingkup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:119) mengemukakan bahwa metode komparatif atau ex post facto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:119) mengemukakan bahwa metode komparatif atau ex post facto BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena dalam proses penelitiannya menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Adapun deskripsi karakteristik responden dari penelitian ini meliputi jenis kelamin dan usia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak

Lebih terperinci

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Bab IV Analisis dan Pembahasan Bab IV Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini disajikan analisis dan pembahasan hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah dengan menggunakan program Statistic Package for the Social Science

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, hal ini dikarenakan penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Orientasi Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo yang terletak di Jalan Brigjend Sudiarto No. 347 Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Penelitian. melakukan uji coba (try out) kepada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Riau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Penelitian. melakukan uji coba (try out) kepada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Riau BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan pengumpulan data yang diawali dengan melakukan uji coba (try out) kepada mahasiswa Psikologi Universitas Islam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian deskriptif ditandai adanya upaya untuk mengetahui

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran mengenai sikap terhadap kewirausahaan pada mahasiswa Bidang Studi Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas X di Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh self-esteem terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, karena dalam penelitian ini menggunakan dua variabel. Metode eksplanasi adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran status identity di bidang akademik dalam pemilihan jurusan pada mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2007 di Universitas X, Bandung. Metode yang

Lebih terperinci

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor-

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- Faktor Strategi Bauran Pemasaran Jasa yang Memengaruhi Mahasiswa Memilih Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Bab ini akan menyajikan data data yang telah peneliti dapatkan dari para responden. Data tersebut kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1) Identifikasi Variabel Agar dapat diteliti secara empiris maka suatu konsep harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Student Centered Learning yang Diterapkan pada Siswa di SMA X Bandung. Student centered learning (SCL) menurut Mccombs dan Whisler (1997) adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat dan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Partisipan Penelitian dilakukan kepada 70 karyawan PT. YMMI. Gambaran umum partisipan penelitian merupakan gambaran demografis penyebaran partisipan dilihat berdasarkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1

LAMPIRAN. Lampiran 1 LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 1 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyusun Skripsi, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian mengenai Pada Mahasiswa Psikologi di Universitas X Bandung. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner

Lebih terperinci

BAB III TEMUAN PENELITIAN

BAB III TEMUAN PENELITIAN BAB III TEMUAN PENELITIAN Bab ini menyajikan hasil uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian. Uji ini digunakan untuk mengukur kesahihan dan kevalidan suatu item pertanyaan. Berikutnya adalah analisis

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 10 Maret 2012 dengan memberi sejumlah pertanyaan atau kuisioner kepada

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 10 Maret 2012 dengan memberi sejumlah pertanyaan atau kuisioner kepada BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Februari sampai dengan 10 Maret 2012 dengan memberi sejumlah pertanyaan atau kuisioner kepada responden sebanyak

Lebih terperinci

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode Bab III METODE A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang strategis bagi pendidikan karena jauh dari kebisingan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang strategis bagi pendidikan karena jauh dari kebisingan dan 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo (MANSDA) terletak di Jalan Jenggolo No. 2 Sidoarjo. Lokasi MAN Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Obyek Penelitian Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan empiris di mana data adalah bentuk atau sesuatu yang dapat dihitung atau di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang Hubungan Lingkungan Keluarga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum dilakukannya penelitian, peneliti terlebih dahulu menyusun proposal penelitian dan mencari alat ukur yang sesuai yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur

Lebih terperinci

BAB VII OUTPUT PEMBELAJARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VII OUTPUT PEMBELAJARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 91 BAB VII OUTPUT PEMBELAJARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Hubungan Antara Tingkat Kehadiran dengan Sikap Terhadap Keberlanjutan Pendidikan Hipotesis awal menyatakan bahwa terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah trader individu perdagangan valuta asing via Online trading di Indonesia yang tergabung dalam group komunitas sosial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah atau trader yang melakukan trading valas pada PT Fasting Futures Semarang, baik kategori mini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

PROBLEM SOLVING STATISTIKA LANJUT

PROBLEM SOLVING STATISTIKA LANJUT PROBLEM SOLVING STATISTIKA LANJUT 1. Ujilah validitas dan reliabilitas hasil koesioner gaya kepemimpinan yang terdiri dari 12 item dan diisi oleh 44 responden dalam data pada file Excel. 2. Berikan gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting karena hal ini menentukan berhasil atau tidaknya hasil penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN

LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN A. Informed Consent LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Menyatakan bahwa : 1. Saya telah mendapat penjelasan segala sesuatu menganai penelitian : HUBUNGAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation study) yakni penelitian atau penelaahan hubungan antara variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... xii i ii iii v xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR BAGAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR BAGAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BAGAN... xi DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang diberikan dan diisi oleh subyek yaitu usia, jenis kelamin, lama menjadi gamer, pekerjaan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengembangan (research and development) dalam upaya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II ORIENTASI TUJUAN DAN NILAI TUGAS

BAB II ORIENTASI TUJUAN DAN NILAI TUGAS DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diambil oleh peneliti, Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dimana data-data penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Bagian yang paling utama didalam membuat suatu penelitian adalah bagaimana membuat rencana (rancangan penelitian). Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel (Alimul,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL. LEMBAR PENGESAHAN.. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah..

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL. LEMBAR PENGESAHAN.. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah.. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepuasan kerja pada buruh pabrik kerupuk Palembang X di Bandung. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui hipotesapenelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Validitas Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai presentasi dan analisis data yang terdiri dari gambaran umum penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan hasil uji

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii DAFTAR ISI Hal PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Identifikasi dan Rumusan Masalah. 6 C. Tujuan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara Dukungan peer group dan Motivasi Berprestasi pada siswa-siswi SMA X, Bandung. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci