Lampiran 1. Bagan proses ekstraksi serat mesokarp kelapa sawit. 20 kg serat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Bagan proses ekstraksi serat mesokarp kelapa sawit. 20 kg serat"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Bagan proses ekstraksi serat mesokarp kelapa sawit 20 kg serat Ekstrak n-heksan serat mesokarp kelapa sawit - dimasukkan ke dalam wadah gelap - diekstraksi dengan pelarut n-heksan sebanyak 80 L dengan perbandingan 1:4 - ditutup dengan penutup wadah dan diselotip kemudian didiamkan selama 2 24 jam - disaring dengan kain kemudian dimasukkan ke dalam jerigen - ampas serat kemudian dimaserasi kembali selama 2 24 jam sebanyak 2 kali - digabung semua hasil maserat Ekstrak serat mesokarp kelapa sawit kental - Diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu ±40 C - disentrifuge untuk mengendapkan asam lemak bebas Keterangan: Ekstrak serat mesokarp kelapa sawit kental tersebut kemudia diuji kadar air, asam lemak bebas (ALB), nilai bilangan DOBI, kadar karoten dan diuji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1 diphenyl-2-picryl-hidrazyl). 64

2 Lampiran 2. Bagan pembuatan sediaan krim Fase minyak Fase air - ditimbang 12 gram asam stearat - 5 gram sorbitol - ditimbang 0,5 gram setil alkohol - 3 gram propilen glikol - dimasukkan kedalam cawan - 1 gram trietanolamin penguap - 0,2 gram metil paraben - dilebur di atas penangas air pada - dilarutkan dalam air panas bersuhu 70 C yang telah ditakar - direndam lumpang dan alu dengan air panas dengan suhu 70ºC selama 10 menit - dikeringkan lumpang dan dimasukkan fase minyak ke dalam lumpang, kemudian ditambahkan fase air Fase minyak + fase air Krim ekstrak serat mesokarp kelapa sawit - digerus konstan di dalam lumpang sampai hampir terbentuk massa krim - ditambahkan ekstrak serat mesokarp kelapa sawit dengan variasi konsentrasi pada masing-masing formula krim dan 3 tetes oleum citri - dihomogenkan sampai terbentuk krim 65

3 Lampiran 3. Gambar proses penghasilan serat mesokarp kelapa sawit A B C D E F G Keterangan: A: Buah kelapa sawit yang akan direbus, B: Alat perebus, C: Alat pengempa buah kelapa sawit, D: Proses penyaringan minyak mentah, E: Tanki minyak mentah, F: Serat mesokarp kelapa sawit dalam mesin, G: serat mesokarp kelapa sawit setelah pengeringan 66

4 Lampiran 4. Gambar alat-alat penelitian H I J K L M N Keterangan: H: Wadah maserasi, I: Rotary evaporator vacuum (BUCHI), J: Jerigen maserat, K: Sentrifuge, L: Timbangan analitik (kg), M: Timbangan analitik (SATORUS), N: Spektrofotometer UV-Visible Shimadzu

5 Lampiran 4. (Lanjutan) A D C D E F G Keterangan: A: Mikropipet (Socorex), B: Labu ukur 10 ml, C: ph meter (Hanna Instrumen), D: Moisturizer checker (Aramo), E: Skin analyzer (Aramo), F: Viskometer (Brookfield), G: Spidel 64 68

6 Lampiran 5. Gambar ekstrak serat mesokarp kelapa sawit 69

7 Lampiran 6. Gambar sediaan krim blanko dan krim ekstrak serat mesokarp kelapa sawit setelah dibuat sampai 90 hari dalam suhu kamar - Setelah dibuat di dalam lumpang Dasar krim (blanko) Krim 0,5% Krim 1% Krim 2% Krim 3% Krim 5% 70

8 Lampiran 6. (Lanjutan) - Setelah dibuat dalam wadah F1 F2 F3 F4 F5 F6 - Setelah 7 hari F1 F2 F3 F4 F5 F6 - Setelah 14 hari F1 F2 F3 F4 F5 F6 71

9 Lampiran 6. (Lanjutan) - Setelah 21 hari F1 F2 F3 F4 F5 F6 - Setelah 28 hari F1 F2 F3 F4 F5 F6 - Setelah 90 hari F1 F2 F3 F4 F5 F6 Keterangan: F: Formula, F1: blanko (tanpa ekstrak) dan krim ekstrak serat mesokarp kelapa sawit F2: 0,5%, F3: 1%, F4: 2%, F5: 3%, F6: 5% 72

10 Lampiran 7. Gambar hasil uji tipe emulsi dan homogenitas sediaan krim a. tipe emulsi Keterangan: Hasil penentuan tipe emulsi krim A= blanko, krim ekstrak serat mesokarp kelapa sawit B= 0,5%, C= 1%, D= 2%, E= 3% dan F= 5% b. homogenitas Keterangan: Hasil penentuan tipe emulsi krim A= blanko, krim ekstrak serat mesokarp kelapa sawit B= 0,5%, C= 1%, D= 2%, E= 3% dan F= 5% 73

11 Lampiran 8. Salah satu contoh hasil uji efektivitas anti-aging pada kulit mata bagian lateral sukarelawan a.. Hasil pengukuran kadar air (Moisture) - Kondisi awal - Pemulihan minggu pertama (Minggu 1) - Pemulihan minggu kedua (Minggu 2) - Pemulihan minggu ketiga (Minggu 3) - Pemulihan minggu keempat (Minggu 4) 74

12 Lampiran 8. (Lanjutan) b. Hasil pengukuran kehalusan dan besar pori (Evenness/pore) - Kondisi awal (Minggu 0) - Pemulihan minggu pertama (Minggu 1) 75

13 Lampiran 8. (Lanjutan) - Pemulihan minggu kedua (Minggu 2) - Pemulihan minggu ketiga (Minggu 3) 76

14 Lampiran 8. (Lanjutan) - Pemulihan minggu keempat (minggu 4) 77

15 Lampiran 8. (Lanjutan) c. Hasil pengukuran noda (Spot) - Kondisi awal (Minggu 0) - Pemulihan minggu pertama (minggu 1) 78

16 Lampiran 8. (Lanjutan) - Pemulihan minggu kedua (minggu 2) - Pemulihan minggu ketiga (minggu 3) 79

17 Lampiran 8. (Lanjutan) - Pemulihan minggu keempat (minggu 4) 80

18 Lampiran 8. (Lanjutan) d. Hasil pengukuran keriput (Wrinkle) dan kedalaman keriput (Wrinkle s Depth) - Kondisi awal (Minggu 0) - Pemulihan minggu pertama (Minggu 1) 81

19 Lampiran 8. (Lanjutan) - Pemulihan minggu kedua (Minggu 2) - Pemulihan minggu ketiga (Minggu 3) 82

20 Lampiran 8. (Lanjutan) - Pemulihan minggu keempat (Minggu 4) 83

21 Lampiran 9. Perhitungan hasil uji karaterisasi serat dan ekstrak serat mesokarp kelapa sawit a. perhitungan kadar air serat Kode BS BW Oven 1 Oven 2 % SP Pabatu 10,4311 g 214,3254 g 215,1483 g 214,9604 g 4,31 Keterangan: BS = Berat serat, BW = Berat wadah W1 W2 % Kadar air= 100 W1 Keterangan: W1 = Berat serat sebelum dioven W2 = Berat serat setelah dioven 224,7565g 215,1483g % Kadar air I = ,7565g = 4,27 % 224,7565g 214,9604g % Kadar air II = ,7565g = 4,35 % % Kadar air rata-rata = 4,27% + 4,35% = 4,31% 2 84

22 Lampiran 9. (Lanjutan) b. perhitungan kadar air ekstrak Kode BE BW Oven 1 Oven 2 % SP Pabatu 5,0226 g 38,4016 g 43,0861 g 41,8578 g 2,19 Keterangan: BE = Berat esktrak, BW = Berat wadah W1 W2 % Kadar air= 100 W1 Keterangan: W1 = Berat ekstrak sebelum dioven W2 = Berat ekstrak setelah dioven 43,4242 g - 43,0861g % Kadar air I = ,4242g = 0,78 % 43,4242 g - 41,8578g % Kadar air II = ,4242g = 3,61 % 0,78% + 3,61% % Kadar air rata-rata = = 2,19 % 2 85

23 Lampiran 9. (Lanjutan) c. perhitungan kadar asam lemak bebas (ALB) ekstrak Kode sampel Berat sampel B. Titrasi % ALB SP1 Pabatu 1,0404 g 3,1 ml SP2 Pabatu 1,0019 g 3,4 ml 9,46 % ALB= VT N BM asam palmitat BS Keterangan: N = Normalitas KOH BM asam palmitat = 25,6 BS = Berat sampel VT = Volum titrasi % ALB SP1 = 3,1ml 0,1161N 25,6 1,0404g = 8,85 % % ALB SP2 = 3,4ml 0,1161N 25,6 1,0019g = 10,08 % % ALB rata-rata = 8,85% + 10,08% = 9,46 % 2 d. perhitungan nilai bilangan DOBI ekstrak Kode sampel λ 446 λ 269 DOBI Rerata Deviasi SP Pabatu 1 0,0319 0, ,00 0,0319 0, DOBI = DOBI = Absorbansi λ=446 nm Absorbansi λ=269 nm 0,0319 = 3,63 0,

24 Lampiran 9. (Lanjutan) e. Perhitungan kadar karotenoid di dalam ekstrak serat mesokarp kelapa sawit Kode sampel Berat sampel WL 446 nm ppm Karoten ELSMKS 0,0445 g 0, Keterangan : ELSMKS = ekstrak limbah serat mesokarp kelapa sawit V Abs BM Rumus: Total karotenoid (ppm) = B Keterangan: V = Volume pengenceran Abs = Absorbansi BM = Berat molekul (karoten 383) B = Berat sampel yang ditimbang 10 0, Total karotenoid ESMKS (ppm) = 0, ,6648 = 0,0445 = 3835 ppm 87

25 Lampiran 10. Perhitungan IC 50 ekstrak serat mesokarp kelapa sawit Absorbansi % peredaman Konsentrasi Abs 1 Abs 2 Abs 1 Abs 2 Rata-rata DPPH 1, , ,5 ppm 0, , ,72 9,77 7,75 2 ppm 0, , ,53 12,80 16,17 4 ppm 0, , ,60 36,71 36,16 8 ppm 0,4426 0, ,17 58,01 57,1 10 ppm 0, , ,64 60,07 60,36 12 ppm 0,3501 0, ,33 66,00 65,67 15 ppm 0, , ,00 71,35 70,68 Rumus % peredaman = Data IC 50 Ablanko Asampel Ablanko 100 X Y XY X ,5 7,75 3,875 0, ,17 32, ,16 144, ,1 456, ,36 603, ,67 788, , ,2 225 X= 51,5 Y= 313,89 XY= 3089,495 X 2 =553,25 X = 6,44 Y = 39,23 Keterangan: = konsentrasi (ppm) dan Y= % peredaman 88

26 Lampiran 10. (Lanjutan) a = = = XY 2 X 3089, ,25 X Y / 2 ( X ) / n n ( 51,5 ) 2 ( 51,5 ) / 8 (313,89) 3089, , ,25 331,53 / 8 = 1068,83 221,72 = 4,82 Y = a X + b b = Y - a X b = 39,23 - (4,82) (6,44) b = 39,23 31,04 b = 8,19 Jadi persamaan garis regresi Y= 4,82 X + 8,19 Nilai IC 50 = Y= 4,82 X + 8,19 50= 4,82 X + 8,19 X= 8,67 IC 50 = 8,67 10 ppm 89

27 Lampiran 11. Perhitungan variasi dosis berdasarkan IC 50 untuk sediaan krim ekstrak serat mesokarp kelapa sawit sebagai anti-aging Telah diketahui: Kadar karotenoid ekstrak = 3835 ppm, IC 50 = 8,67 10 ppm untuk 100% antioksidan. 1. F1 = Blanko (tanpa ekstrak) 20µ g / g 2. F2 = 20 ppm = 100g = 0,5g 3835µ g / g 40µ g / g 3. F3 = 40 ppm = 100g = 1g 3835µ g / g 80µ g / g 4. F4 = 80 ppm = 100g = 2g 3835µ g / g 120µ g / g 5. F5 = 120 ppm = 100g = 3g 3835µ g / g 200µ g / g 6. F6 = 200 ppm = 100g = 5g 3835µ g / g 90

28 Lampiran 12. Contoh perhitungan viskositas sediaan krim ekstrak serat mesokarp kelapa sawit Rumus: Dial reading factor =... centipoise/mpa.s Telah diketahui: - Spindel = 64 - Speed = 12 - Faktor perkalian = 500 No Formula Pembacaan F , ,5 19,5 2 F , ,5 3 F3 21,5 21,5 20, ,5 17,5 4 F4 19,5 19, , F , F6 17,5 17,5 17, F1 = = cps = 135p 2. F2 = = cps = 125p 3. F3 = 21,5 500 = cps = 107,5p 4. F4 = 19,5 500 = 9750 cps = 97,5p 5. F5 = = 9000 cps = 90p 6. F6 = 17,5 500 = 8750 cps = 87,5p Keterangan: F: Formula, F1: blanko (tanpa ekstrak) dan sediaan krim ekstrak serat mesokarp kelapa sawit F2: 0,5%, F3: 1%, F4: 2%, F5: 3%, F6: 5% 91

29 Lampiran 13. Hasil variansi (ANAVA) dan Tukey untuk pemulihan kulit mata bagian lateral sukarelawan selama 4 minggu a. Kadar air (Moisture) ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Sebelum Between Groups Within Groups Total MingguI Between Groups Within Groups Total MingguII Between Groups Within Groups Total MingguIII Between Groups Within Groups Total MingguIV Between Groups Within Groups Total Sebelum N 1 Tukey HSD a Krim Blanko 3 27,33 Krim 0,5% 3 28,00 Krim 1% 3 27,67 Krim 2% 3 28,67 Krim 3% 3 27,67 Krim 5% 3 28,33 Sig.,339 92

30 Lampiran 13. (Lanjutan) MingguI N 1 2 Tukey HSD a Krim Blanko 3 28,33 Krim 0,5% 3 30,00 30,00 Krim 1% 3 30,00 30,00 Krim 2% 3 30,67 Krim 3% 3 30,67 Krim 5% 3 31,33 Sig.,0,58,166 MingguII N 1 2 Tukey HSD a Krim Blanko 3 29,00 Krim 0,5% 3 30,67 30,67 Krim 2% 3 30,67 30,67 Krim 1% 3 31,00 Krim 3% 3 31,00 Krim 5% 3 32,33 Sig.,290,506 MingguIII N Tukey HSD a Krim Blanko 3 30,33 Krim 0,5% 3 31,00 31,00 Krim 1% 3 32,00 32,00 32,00 Krim 3% 3 32,00 32,00 32,00 Krim 2% 3 32,33 32,33 Krim 5% 3 33,00 Sig.,109,109,538 MingguIV N 1 2 Tukey HSD a Krim Blanko 3 30,33 Krim 0,5% 3 31,67 31,67 Krim 2% 3 32,33 32,33 Krim 1% 3 32,67 Krim 3% 3 33,00 Krim 5% 3 33,33 Sig.,214,082 93

31 Lampiran 13. (Lanjutan) b. Kehalusan (Evenness) ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Sebelum Between Groups 7, ,522 1,522,255 Within Groups 12, ,000 Total 19, MingguI Between Groups 15, ,156 2,272,113 Within Groups 16, ,389 Total 32, MingguII Between Groups 36, ,389 6,045,005 Within Groups 14, ,222 Total 51, MingguIII Between Groups 41, ,267 9,300,001 Within Groups 10,667 12,889 Total 52, MingguIV Between Groups 71, ,267 16,050,000 Within Groups 10,667 12,889 Total 82, Sebelum N 1 Tukey HSD a Krim 5% 3 34,00 Krim 3% 3 35,00 Krim 2% 3 35,67 Krim 1% 3 35,67 Krim 0,5% 3 35,33 Krim Blanko 3 36,00 Sig.,214 MingguI N 1 Tukey HSD a Krim 5% 3 33,67 Krim 3% 3 33,67 Krim 2% 3 34,67 Krim 1% 3 35,33 Krim 0,5% 3 35,00 Krim Blanko 3 35,67 Sig.,131 94

32 Lampiran 13. (Lanjutan) MingguII N Tukey HSD a Krim 5% 3 32,00 Krim 3% 3 32,67 32,67 Krim 2% 3 33,67 33,67 33,67 Krim 0,5% 3 34,67 34,67 34,67 Krim 1% 3 35,00 35,00 Krim Blanko 3 35,33 Sig.,053,053,475 MingguIII N Tukey HSD a Krim 3% 3 30,67 Krim 5% 3 31,67 31,67 Krim 2% 3 32,33 32,33 32,33 Krim 0,5% 3 33,67 33,67 Krim 1% 3 34,00 34,00 Krim Blanko 3 34,33 Sig.,086,086,171 MingguIV N Tukey HSD a Krim 5% 3 28,67 Krim 3% 3 29,33 Krim 2% 3 30,33 30,33 Krim 1% 3 31,33 Krim 0,5% 3 31,67 31,67 Krim Blanko 3 34,00 Sig.,086,538,086 95

33 Lampiran 13. (Lanjutan) c. Pori (Pore) ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Sebelum Between Groups 198, ,689 13,230,000 Within Groups 36, ,000 Total 234, MingguI Between Groups 308, ,656 29,205,000 Within Groups 25, ,111 Total 333, MingguII Between Groups 301, ,267 31,906,000 Within Groups 22, ,889 Total 324, MingguIII Between Groups 373, ,756 26,912,000 Within Groups 33, ,778 Total 407, MingguIV Between Groups 388, ,789 26,419,000 Within Groups 35, ,944 Total 424, Sebelum N Tukey HSD a Krim 5% 3 25,67 Krim 3% 3 29,00 29,00 Krim 2% 3 31,00 31,00 Krim 1% 3 33,33 33,33 Krim 0,5% 3 34,67 Krim Blanko 3 35,00 Sig.,245,082,119 MingguI N Tukey HSD a Krim 5% 3 22,67 Krim 3% 3 29,00 Krim 2% 3 30,67 Krim 1% 3 32,67 32,67 Krim Blanko 3 34,67 Krim 0,5% 3 34,67 Sig. 1,000,078,564 96

34 Lampiran 13. (Lanjutan) MingguII N Tukey HSD a Krim 5% 3 22,00 Krim 3% 3 26,33 Krim 2% 3 29,67 29,67 Krim 1% 3 31,67 31,67 Krim 0,5% 3 32,00 32,00 Krim Blanko 3 34,33 Sig. 1,000,095,358,238 MingguIII N Tukey HSD a Krim 5% 3 19,33 Krim 3% 3 25,67 Krim 1% 3 29,67 29,67 Krim 2% 3 30,33 Krim 0,5% 3 31,33 Krim Blanko 3 33,00 Sig. 1,000,100,214 MingguIV N Tukey HSD a Krim 5% 3 18,67 Krim 3% 3 24,33 Krim 2% 3 28,33 28,33 Krim 1% 3 30,00 Krim 0,5% 3 30,33 Krim Blanko 3 32,67 Sig. 1,000,114,078 97

35 Lampiran 13. (Lanjutan) d. Noda (Spot) ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Sebelum Between Groups 20, ,133 2,566,084 Within Groups 19, ,611 Total 40, MingguI Between Groups 33, ,767 3,929,024 Within Groups 20, ,722 Total 54, MingguII Between Groups 45, ,167 8,684,001 Within Groups 12, ,056 Total 58, MingguIII Between Groups 83, ,722 13,682,000 Within Groups 14, ,222 Total 98, MingguIV Between Groups 119, ,822 10,459,000 Within Groups 27, ,278 Total 146, Sebelum N 1 Tukey HSD a Krim 5% 3 26,33 Krim 3% 3 26,33 Krim 2% 3 25,33 Krim 1% 3 26,00 Krim 0,5% 3 27,33 Krim Blanko 3 28,67 Sig.,063 MingguI N 1 2 Tukey HSD a Krim 2% 3 25,00 Krim 5% 3 25,00 Krim 3% 3 25,33 25,33 Krim 1% 3 25,67 25,67 Krim 0,5% 3 27,33 27,33 Krim Blanko 3 28,67 Sig.,314,076 98

36 Lampiran 13. (Lanjutan) MingguII N 1 2 Tukey HSD a Krim 5% 3 24,33 Krim 3% 3 24,67 Krim 2% 3 24,00 Krim 1% 3 25,00 Krim 0,5% 3 26,33 26,33 Krim Blanko 3 28,67 Sig.,129,129 MingguIII N Tukey HSD a Krim 5% 3 22,33 Krim 3% 3 23,00 Krim 2% 3 23,33 Krim 1% 3 24,00 24,00 Krim 0,5% 3 26,67 26,67 Krim Blanko 3 28,33 Sig.,475,098,475 MingguIV N Tukey HSD a Krim 5% 3 20,00 Krim 3% 3 21,33 Krim 2% 3 22,67 22,67 Krim 1% 3 22,33 22,33 Krim 0,5% 3 25,67 25,67 Krim Blanko 3 27,67 Sig.,145,219,600 99

37 Lampiran 13. (Lanjutan) e. Keriput (Wrinkle) ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Sebelum Between Groups 3,611 5,722 1,300,327 Within Groups 6,667 12,556 Total 10, MingguI Between Groups 19, ,956 3,956,058 Within Groups 12, ,000 Total 31, MingguII Between Groups 51, ,267 6,600,004 Within Groups 18, ,556 Total 70, MingguIII Between Groups 115, ,122 11,561,000 Within Groups 24, ,000 Total 139, MingguIV Between Groups 145, ,067 32,700,000 Within Groups 10,667 12,889 Total 156, Sebelum Tukey HSD a N 1 Krim 5% 3 27,00 Krim 3% 3 27,00 Krim 2% 3 27,67 Krim 1% 3 28,00 Krim 0,5% 3 28,00 Krim Blanko 3 28,00 Sig.,589 MingguI Tukey HSD a N 1 Krim 5% 3 25,33 Krim 3% 3 26,00 Krim 2% 3 27,67 Krim 1% 3 27,67 Krim 0,5% 3 28,00 Krim Blanko 3 28,00 Sig.,

38 Lampiran 13. (Lanjutan) MingguII Tukey HSD a N 1 2 Krim 5% 3 23,00 Krim 3% 3 25,33 25,33 Krim 1% 3 27,00 Krim 0,5% 3 27,33 Krim Blanko 3 27,67 Krim 2% 3 27,67 Sig.,269,269 MingguIII N 1 2 Krim 5% 3 20,67 Krim 3% 3 24,33 24,33 Krim 2% 3 27,00 Krim 1% 3 27,00 Tukey HSD a Krim 0,5% 3 27,33 Krim Blanko 3 28,00 Sig.,068,068 MingguIV N 1 2 Krim 5% 3 20,00 Krim 3% 3 22,33 Krim 2% 3 26,67 Krim 1% 3 26,33 Tukey HSD a Krim 0,5% 3 26,67 Krim Blanko 3 28,00 Sig.,086,

39 Lampiran 13. (Lanjutan) f. Kedalaman keriput (Wrinkle s Depth) ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Sebelum Between Groups 76, ,389 8,147,001 Within Groups 22, ,889 Total 99, MingguI Between Groups 106, ,256 13,193,000 Within Groups 19, ,611 Total 125, MingguII Between Groups 107, ,433 12,056,000 Within Groups 21, ,778 Total 128, MingguIII Between Groups 167, ,422 31,663,000 Within Groups 12, ,056 Total 179, MingguIV Between Groups 239, ,833 26,906,000 Within Groups 21, ,778 Total 260, Sebelum Tukey HSD a 1 2 N Krim 5% 3 38,67 Krim 3% 3 41,00 41,00 Krim 0,5% 3 41,67 41,67 Krim 1% 3 43,67 Krim Blanko 3 44,00 Krim 2% 3 44,67 Sig.,152,058 MingguI N 1 2 Tukey HSD a Krim 5% 3 37,67 Krim 3% 3 41,33 Krim 0,5% 3 41,67 Krim 1% 3 44,00 Krim Blanko 3 44,33 Krim 2% 3 44,67 Sig. 1,000,

40 Lampiran 13. (Lanjutan) MingguII N Tukey HSD a Krim 5% 3 37,33 Krim 3% 3 40,33 40,33 Krim 0,5% 3 41,67 41,67 Krim 1% 3 43,33 43,33 Krim 2% 3 44,00 Krim Blanko 3 44,33 Sig.,134,134,214 MingguIII N Tukey HSD a Krim 5% 3 35,00 Krim 3% 3 39,67 Krim 0,5% 3 40,67 40,67 Krim 1% 3 42,67 42,67 Krim 2% 3 43,00 43,00 Krim Blanko 3 44,33 Sig. 1,000,833,129,402 MingguIV N Tukey HSD a Krim 5% 3 32,67 Krim 3% 3 37,00 Krim 0,5% 3 40,67 Krim 1% 3 41,33 Krim 2% 3 41,67 Krim Blanko 3 43,67 Sig. 1,000 1,000,

41 Lampiran 14. Contoh surat pernyataan sukarelawan yang ikut serta dalam penelitian 104

Lampiran 1. Hasil analisis kandungan asam lemak dari minyak alpukat

Lampiran 1. Hasil analisis kandungan asam lemak dari minyak alpukat Lampiran 1. Hasil analisis kandungan asam lemak dari minyak alpukat 49 Lampiran 2. Hasil analisis kandungan vitamin E dari minyak alpukat 50 Lampiran 3. Bagan alir proses pembuatan dasar krim Fase minyak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang 59 Lampiran 2. Gambar tanaman rimbang dan gambar makroskopik buah rimbang A Keterangan: A. Tanaman rimbang B. Buah rimbang B 60 Lampiran 3. Gambar serbuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Bagan pembuatan sediaan krim

LAMPIRAN 1. Bagan pembuatan sediaan krim LAMPIRA 1. Bagan pembuatan sediaan krim Fase minyak Fase air - asam stearat - ipagin - setil alkoho - atrium edetat - gliseril monostearat - propilen glikol - Vaselin - trietanolamin - BHT - aquadest -

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat certificate of analysis vitamin E (dl α-tocopherol acetate)

Lampiran 1. Surat certificate of analysis vitamin E (dl α-tocopherol acetate) Lampiran 1. Surat certificate of analysis vitamin E (dl α-tocopherol acetate) 61 Lampiran 2. Gambar bahan dan alat A B C D Keterangan: A. Cetakan kaca B. Pemotong bentuk masker C. Viskometer Brookfield

Lebih terperinci

Lampiran 1 Sertifikat hasil uji tepung pisang ambon

Lampiran 1 Sertifikat hasil uji tepung pisang ambon Lampiran 1 Sertifikat hasil uji tepung pisang ambon 44 Lampiran 2 Gambar sediaan masker A B C D A B C D Keterangan: A : Formula Masker untuk Blanko B : Formula Masker dari tepung pisang konsentrasi 10%

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah Lampiran 2. Gambar tumbuhan jahe merah Lampiran 3. Gambar makroskopik rimpang jahe merah Rimpang jahe merah Rimpang jahe merah yang diiris

Lebih terperinci

Lampiran 1. CoA Provitamin B5 (D-Panthenol)

Lampiran 1. CoA Provitamin B5 (D-Panthenol) Lampiran 1. CoA Provitamin B5 (D-Panthenol) 55 Lampiran 2. Gambar sediaan masker sheet 56 Lampiran 3. Gambar sediaan essence masker sheet Blanko F1 F2 F3 Blanko F1 F2 F3 Keterangan : Blanko : Blanko (tanpa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 39 Lampiran 2. Gambar tumbuhan pisang raja (Musa paradisiaca Linn.) 40 Lampiran 3. Gambar pengolahan air bonggol pisang raja a b c d e f Keterangan: a. Batang pisang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan rumput laut merah Kappaphycus alvarezii Lampiran 3. Gambar Simplisia dan Serbuk Kasar Simplisia Rumput Laut Merah Kappaphycus alvarezii

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium untuk memperoleh data hasil. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pembuatan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer Brookfield (Model RVF), Oven (Memmert), Mikroskop optik, Kamera digital (Sony), ph meter (Eutech), Sentrifugator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012. 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger 44 Lampiran 2. Bagan alur penelitian Teripang segar dicuci hingga bersih ditiriskan hingga tidak ada lagi air ditimbang Teripang bersih dikeringkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)

Lebih terperinci

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4 LAMPIRAN 18 Lampiran 1. Prosedur analisis Cr 2 O 3 Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl Ditambahkan 5 ml HNO 3 Dipanaskan hingga larutan tersisa ± 1 ml Didinginkan Ditambahkan 3 ml HClO

Lebih terperinci

Lampiran 1 Analisis Sifat Fisik Keju Putih Rendah Lemak

Lampiran 1 Analisis Sifat Fisik Keju Putih Rendah Lemak LAMPIRA 49 Lampiran 1 Analisis Sifat Fisik Keju Putih Rendah Lemak 1. Analisis sifat fisik rendemen (Apriyantono et al. 1989) Rendemen dihitung dari berat keju putih rendah lemak yang dihasilkan (g) dibagi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar Lobak Merah (Raphanus sativus L.) Lampiran 2. Gambar lobak merah yang telah dikeringkan. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Gambar Lobak Merah (Raphanus sativus L.) Lampiran 2. Gambar lobak merah yang telah dikeringkan. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Gambar Lobak Merah (Raphanus sativus L.) Lampiran 2. Gambar lobak merah yang telah dikeringkan 6 Lampiran. Gambar hasil identifikasi tumbuhan 7 Lampiran 4. Gambar Rotary Evaporator Lampiran

Lebih terperinci

FORMULASI GEL EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.) SEBAGAI ANTI-AGING

FORMULASI GEL EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.) SEBAGAI ANTI-AGING FORMULASI GEL EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.) SEBAGAI ANTI-AGING SKRIPSI OLEH: MISFA NOCO MANDA MANIK NIM 131524070 PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul 10.00 WITA sampai dengan selesai. Dilaksanakan di Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

Lampiran 1. Surat keterangan sampel Lampiran 1. Surat keterangan sampel 44 Lampiran 2. Hasil identifikasi tumbuhan 45 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu Giring 46 Lampiran 3. (lanjutan) Rimpang Temu Giring 47 Lampiran

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratoriun Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar LAMPIRAN 17 Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air Cawan porselen dipanaskan pada suhu 105-110 o C selama 1 jam, dan kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama LAMPIRAN 1 Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) perlakuan proksimat (% bobot kering) Protein Lemak Abu Serat kasar Kadar air BETN Pakan komersil 40,1376 1,4009 16,3450 7,4173

Lebih terperinci

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu LAMPIRAN LAMPIRAN 1 PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu No X Y X 2 Y 2 XY 1 0,05 0,0009 0,0025 0,00000081

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2014 sampai dengan bulan Januari 2015 bertempat di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material serta

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl)

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl) Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl) 63 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 64 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Pecut Kuda Pengukuran Simplisia

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar tumbuhan salak, buah salak, simplisia, serbuk simplisia dan jus daging buah salak Gambar 2.1 Tanaman kulit jeruk kesturi Gambar 2.2 Kulit jeruk

Lebih terperinci

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu 40 Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat 1. Kadar air (AOAC 1995, 950.46) Cawan kosong yang bersih dikeringkan dalam oven selama 2 jam dengan suhu 105 o C dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan Lampiran 2. Surat hasil identifikasi daun bangun-bangun Lampiran 3. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun bangun-bangun Serbuk simplisia

Lebih terperinci

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Kerja Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.), Pengambilan Sampel Darah, Penetapan Profil Urea Darah (DAM) dan Penentuan Profil Asam Urat Darah (Follin-Wu)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Lampiran 2. Gambar rumput laut dan serbuk simplisia Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Rumput laut segar Gracilaria

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sertifikat analisis minyak almond

Lampiran 1. Sertifikat analisis minyak almond Lampiran 1. Sertifikat analisis minyak almond Lampiran 2. Gambar bahan dan alat Sweet Almond Oil ex Henry Lamotte Alat Gelas Neraca Analitik (Boeco Germany) Climatic Chamber (Memmert) Lampiran 3. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 Mei 2017 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 Mei 2017 di 11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 Mei 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian serta Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro;

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Hewan Percobaan 3 ekor Kelinci albino galur New Zealand dengan usia ± 3 bulan, bobot minimal 2,5 kg, dan jenis kelamin jantan.

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Hewan Percobaan 3 ekor Kelinci albino galur New Zealand dengan usia ± 3 bulan, bobot minimal 2,5 kg, dan jenis kelamin jantan. BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Air suling, cangkang telur ayam broiler, minyak VCO, lanolin, cera flava, vitamin E asetat, natrium lauril sulfat, seto stearil alkohol, trietanolamin (TEA), asam stearat, propilenglikol,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Ethical Clearanc

Lampiran 1. Ethical Clearanc Lampiran 1. Ethical Clearanc 4 Lampiran. Hasil Identifikasi Tumbuhan 4 Lampiran. Tanaman anting-anting Lampiran 4. Bagian tanaman anting-anting yang digunakan 44 Lampiran. Simplisia tanaman anting-anting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan kegiatan penelitian diperlukan peralatan laboratorium, bahan serta prosedur penelitian yang akan dilakukan. Tiga hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2013 di Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian, Medan. Bahan Penelitian Bahan utama yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) memberikan hasil sebagai berikut : Tabel 2 :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material, dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Tabel 5. Alat yang Digunakan No. Nama Alat Ukuran Jumlah 1. Baskom - 3 2. Nampan - 4 3. Timbangan - 1 4. Beaker glass 100ml,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Tepung Kentang Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan kentang. Pembuatan tepung kentang dilakukan dengan tiga cara yaitu tanpa pengukusan,

Lebih terperinci

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L. LAMPIRAN 47 Lampiran 1. Prosedur Kerja Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.),Penetapan Kadar Protein, Penetapan Kadar Lemak, dan Penetapan Kadar Kolesterol Hati Itik Cihateup 48 Ekstraksi

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium SBRC LPPM IPB dan Laboratorium Departemen Teknologi Industri Pertanian FATETA IPB mulai bulan September 2010

Lebih terperinci

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun 79 Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan 80 Lampiran 3. Gambar Makroskopik DaunBangun-bangun Gambar Tumbuhan Daun Bangun-bangun

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi 40 Lampiran 2. Hasil Determinasi Daun Kersen 41 Lampiran 2. Lanjutan 42 Lampiran 3. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian 43 44 Lampiran 4. Perhitungan Susut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni untuk mengetahui aktivitas penangkap radikal dari isolat fraksi etil asetat ekstrak etanol herba

Lebih terperinci

Bab III Bahan dan Metode

Bab III Bahan dan Metode Bab III Bahan dan Metode A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 di daerah budidaya rumput laut pada dua lokasi perairan Teluk Kupang yaitu di perairan Tablolong

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai Agustus 2013 di Laboratoium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang Lampiran 2. Gambar 1. Hewan Teripang segar Gambar 2. Daging Teripang Lampiran 2. (Lanjutan) Gambar 3. Simplisia Teripang Gambar 4. Serbuk simplisia Lampiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juli 2014 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

Lebih terperinci

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Kedelai Proses pendahuluan Blanching Pengeringan Pembuangan sisa kulit ari pengepresan 5.1.2 Alat yang Digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pohon mangrove Api-api (Avicennia marina) Lampiran 2 Perhitungan analisis proksimat daun Api-api (Avicennia marina)

Lampiran 1 Pohon mangrove Api-api (Avicennia marina) Lampiran 2 Perhitungan analisis proksimat daun Api-api (Avicennia marina) LAMPIRAN 74 Lampiran 1 Pohon mangrove Api-api (Avicennia marina) Lampiran 2 Perhitungan analisis proksimat daun Api-api (Avicennia marina) a. Kadar air % Kadar air U 1 % Kadar air U 2 Kadar air rata-rata

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

Lampiran 1. Surat Ethical clearance Lampiran 1. Surat Ethical clearance 41 Lampiran 2. Surat identifikasi tumbuhan 42 Lampiran 3. Karakteristik tumbuhan mahkota dewa Gambar : Tumbuhan mahkota dewa Gambar : Daun mahkota dewa 43 Lampiran 3

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia

Lebih terperinci

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB 3 BAHAN DAN METODE BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Alat-alat - Alat Soklet Pyrex - Botol Aquades - - Buret 10 ml Brand - Cawan Petridish - - Desikator - - Gelas Erlenmeyer 125 ml Pyrex - Gelas ukur 50 ml Pyrex - Lab Mill - -

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi simplisia herba sambiloto. Tahap-tahap yang dilakukan yaitu karakterisasi simplisia dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229

Lebih terperinci

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T LAMPIRAN 17 Lampiran 1. Pembuatan perlakuan untuk 1000 gram 1. Pakan komersil dihaluskan hingga menjadi tepung (bubuk) 2. Bahan uji sebanyak 30% dari total (300 gram) dicampurkan ke dalam 680 gram komersil

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap. LAMPIRAN 53 Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering a. Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 2-5 g sampel serbuk kering dimasukkan ke dalam cawan aluminium yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Arang Sekam (C)

LAMPIRAN. Arang Sekam (C) LAMPIRAN A. Data Mentah Hasil Pengukuran Panjang Tanaman Sawi Panjang Tanaman 1 (Cm) U1 8.0 8.6 3.3 7.9 7.0 8.6 U2 8.9 9.7 4.0 5.5 2.5 8.0 U3 7.5 9.0 2.3 9.5 8.5 6.6 U4 8.3 9.2 3.0 11.0 7.7 7.0 U5 6.5

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian. Metode Penelitian. Ekstraksi Minyak Biji Kamandrah Metode Pengempaan

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian. Metode Penelitian. Ekstraksi Minyak Biji Kamandrah Metode Pengempaan 15 3 METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka Lembaga Penelitian dan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Juli 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Perairan Lampung Selatan, analisis aktivitas antioksidan dilakukan di

Lebih terperinci

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g) Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data panjang dan bobot lobster air tawar yang digunakan sebagai hewan uji

Lampiran 1 Data panjang dan bobot lobster air tawar yang digunakan sebagai hewan uji 45 46 Lampiran 1 Data panjang dan bobot lobster air tawar yang digunakan sebagai hewan uji Panjang (cm) Bobot (gr) Panjang (cm) Bobot (gr) 7,3 21 7,0 19 7,5 22 7,3 21 6,5 16 7,1 21 6,7 18 6,8 17 7,0 19

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan di dalam penelitian ini adalah minyak sawit kasar (crude palm oil/cpo) yang diperoleh dari PT Sinar Meadow Internasional Indonesia, Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Hasil Evaluasi Sediaan a. Hasil pengamatan organoleptis Hasil pengamatan organoleptis menunjukkan krim berwarna putih dan berbau khas, gel tidak berwarna atau transparan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian, 22 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Laboratorium Pengolahan Limbah Hasil Pertanian

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid. Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid. Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat DAFAR LAMPIRAN Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid Polimer : HPMC/ HPMC+PVA/ PVA Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat Metoklopramid Dikembangkan dengan akuades - Dilarutkan dengan akuades - Diaduk

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI 85 LAMPIRAN B SERTIFIKAT ANALISIS ETANOL 96% 86 LAMPIRAN C HASIL PEMERIKSAAN STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK SIMPLISIA DAUN MONDOKAKI A. Perhitungan randemen

Lebih terperinci

BAB III BAHAN, ALAT, DAN CARA KERJA. Aminofilin (Jilin, China), teofilin (Jilin, China), isopropil miristat (Cognis

BAB III BAHAN, ALAT, DAN CARA KERJA. Aminofilin (Jilin, China), teofilin (Jilin, China), isopropil miristat (Cognis BAB III BAHAN, ALAT, DAN CARA KERJA A. Bahan Aminofilin (Jilin, China), teofilin (Jilin, China), isopropil miristat (Cognis Oleochemicals, Malaysia), steareth-21, steareth-2 (Carechemicals, Jerman), HPMC

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass, III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan penelitian dimulai pada bulan Februari

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian BAB V METODOLOGI Penelitian ini akan dilakukan 2 tahap, yaitu : Tahap I : Tahap perlakuan awal (pretreatment step) Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel 36 Lampiran 2. Gambar tumbuhan jerami padi ( a ) ( b ) Keterangan : a. Pohon padi b. Jerami padi 37 Lampiran 3. Gambar serbuk, α-selulosa, dan karboksimetil selulosa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengolahan dan pengambilan sampel pasta biji kakao (pasta cocoa)

III. METODE PENELITIAN. Pengolahan dan pengambilan sampel pasta biji kakao (pasta cocoa) III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengolahan dan pengambilan sampel pasta biji kakao (pasta cocoa) dilaksanakan di UPH kakao Karangan, Trenggalek pada bulan September 2015 dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas BAB III METODE PENELITIAN Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas minyak belut yang dihasilkan dari ekstraksi belut, dilakukan penelitian di Laboratorium Riset Kimia Makanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis pendekatan eksperimen laboratorium. Pelaksanaannya dilakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel 1. Pengukuran Kadar Air (AOAC, 1984) Cawan aluminium dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 C selama 15 menit, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 17-20 Juni 2013 di Laboratorium Uji Mineral 1 Politeknik Kampar. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut : 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2012 dengan tempat penelitian sebagai berikut : 1. Laboratorium Mutu Giling Balai Besar

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu, tahap isolasi kitin yang terdiri dari penghilangan protein, penghilangan mineral, tahap dua pembuatan kitosan dengan deasetilasi

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen 18 BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Wijen Biji Wijen Pembersihan Biji Wijen Pengovenan Pengepresan Pemisahan Minyak biji wijen Bungkil biji wijen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Penelitian ini diawali dengan pemeriksaan bahan baku. Pemeriksaan bahan baku yang akan digunakan dalam formulasi mikroemulsi ini dimaksudkan untuk standardisasi agar diperoleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang 20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang Analisis Pati dan Karbohidrat), Laboratorium Pengolahan Limbah Hasil

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam LAMPIRAN Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam 72 73 Lampiran 2. Skema kerja analisis sifat kimia yoghurt kunir asam 1. Kadar abu total ( Dry Ashing ) 2. Kadar lemak total ( Soxhletasi ) 3. Kadar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai bulan Juli 2014 yang sebagian besar dilakukan di Laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia

Lebih terperinci