BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI"

Transkripsi

1 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD Permasalahan merupakan gap antara kenyataan dengan yang diharapkan. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai penyelenggara pemerintahan di sektor perindustrian, koperasi usaha kecil dan menengah tidak sedikit permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan identifikasi maka permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh dinas ini antara lain : 1. Kurangnya sarana-prasarana penunjang operasional. 2. Belum optimalnya akses permodalan dan jaringan kerjasama antara gerakan industri, koperasi UMKM dengan lembaga keuangan. 3. Keterbatasan alokasi anggaran untuk pembinaan menyebabkan belum optimalnya pembinaan yang dilakukan terhadap Koperasi, UKM, industri di Kota Mataram. 4. Masih kurangnya kualitas SDM Aparat Pembina maupun gerakan industri, koperasi UMKM dalam rangka memajukan industri, koperasi, UMKM. 5. Kurangnya daya saing produk Usaha Kecil dan Menengah serta Industri Kecil dan Menengah lokal terhadap produk dari luar daerah. 6. Kesadaran dunia usaha untuk melegalkan usaha yang masih rendah. 7. Pengambilan kebijakan Pembinaan kepada para pelaku usaha belum dapat dilaksanakan secara optimal akibat kurangnya kesadaran para pelaku usaha untuk memberikan informasi, data, dan laporan mengenai perkembangan usahanya, yang merupakan dasar dilakukannya evaluasi oleh Pemerintah; 8. Masih kurangnya kemampuan dalam pengelolaan usaha sehingga dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan usaha. Kota Mataram

2 B. TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD Dalam melaksanakan pelayanan Dinas Perindustrian, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Mataram berpedoman pada Perda Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok dan fungsi dinas sekota mataram yang diuraikan sebagai berikut: KEPALA DINAS 1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenagan daerah ddibidang Perindustrian, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah. 2) Untuk penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi : a. perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program kerja Dinas ; b. perumusan Kebijakan Teknis dibidang perindustrian, koperasi usaha kecil dan menengah berpedoman pada peraturan perundang-undangan; c. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Penetapan Kinerja Dinas ; d. penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan dibidang perindustrian, koperasi usaha kecil dan menengah; e. penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas Dinas dengan perangkat daerah dan instansi terkait; f. pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain baik Instansi Pemerintah, Lembaga Organisasi Swadaya Masyarakat dan atau swasta; g. pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi teknis dibidang perindustrian, koperasi usaha kecil dan menengah ; h. pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup Dinas ; i. pengkoordinasian pengelolaan ketatausahaan Dinas ; j. pelaksanaan pembinaan teknis dan administratif terhadap UPTD ; k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang perindustrian, koperasi usaha kecil dan menengah ; l. pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah; Kota Mataram

3 m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh Walikota sesuai dengan SEKRETARIAT 1) Sekretariat Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Dinas. 2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis,Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup Dinas ; b. pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Dinas; c. pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan anggaran, keuangan dan perlengkapan dan ketatausahaan Dinas yang meliputi urusan perbendaharaan, akuntasi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP, perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian, hukum dan organisasi, serta hubungan masyarakat; d. pelaksanaan pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh Unit lingkup Dinas; e. perumusan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum; f. pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan kegiatan lingkup Dinas; g. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian dan perlengkapan; h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas; i. pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan sistem informasi manajemen di bidang perindustrian, koperasi usaha kecil dan menengah sesuai ketentuan yang berlaku ; j. pelaksanaa korodinasi,konsultasi dan sinkronisasi penyelenggaraan tugas kesekretariatan dengan Perangkat Daerah dan/ atau Instansi terkait ; k. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan; Kota Mataram

4 l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan; m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok mengendalikan pelaksanaan dan mempersiapkan; a. Penyusunan perencanaan dan program kerja tahunan Dinas; b. Bahan kebijakan teknis rutin, urusan pembukuan; c. Menyusun pertanggungjawaban, urusan perbendaharaan anggaran belanja Dinas; d. Pembinaan administrasi keuangan pembangunan, evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan Dinas. 2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja lingkup Dinas; b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang perencanaan dan pelaporan; c. penyiapan bahan penyusunan rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta Penetapan Kinerja lingkup Dinas; d. pengumpulan,pengolahan dan analisa data dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup Dinas ; e. penyiapan bahan Koordinasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. penyiapan bahan koordinasi penyusunan Standar Prosedur Tetap pelaksanaan kegiatan lingkup Dinas ; g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi bidang perencanaan lingkup Dinas; Kota Mataram

5 h. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi perencanaan lingkup Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; i. pelaksanaan penerapan dan pengembangan sistem informasi manajemen di bidang Perindustrian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; j. melaksankan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan dan program kerja tahunan Dinas; k. menyiapkan bahan kebijakan teknis perencanaan; l. melaksankan penyusunan anggran program kerja; m. pengelolaan administrasi keuangan rutin, urtusan pembukuan; n. menyusun pertanggungjawaban, urusan perbendaharaan anggaran belanja Dinas; o. pembinaan administrasi keuangan pembangunan di lingkungan Dinas; p. evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan Dinas q. pelaksanaan tugas-tugas lain yang di limpahkan oleh atasan sesuai dengan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian di pimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok mengendalikan pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga dan pembinaan serta pengurusan administrasi umum kepegawaian di lingkungan Dinas. (2) Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Sug Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian; b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan; c. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan; d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data kepegawaian dan kebutuhan perlengkapan; e. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharan dan pendistribusian perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan perundang-undangan; Kota Mataram

6 f. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawain lingkup Dinas sesuai peraturan perundang-undangan; g. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan PNS lingkup Dinas; h. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Bendaharawan Barang; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian; j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan k. BIDANG PEMBINAAN KOPERASI (1) Bidang Pembinaan Koperasi di pimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi dibidang Pembinaan Koperasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagai mana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pembinaan Koperasi mempunyai fungsi : a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang; b. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) seksi dibawahnya; c. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis di bidang Pembinaan Koperasi; d. Penyelengaraan pengaturan, pengawasan, bidan Pembinaan Kopeasi; e. Penyusunan pedoman, juklak/juknis pembinaan dan bimbingan teknis di bidang Pembinaan Koperasi; f. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan Instansi terkait di bidang Pembinaan Koperasi; g. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalhan di bidang Pembinaan Koperasi kepada atasan; h. Pengkoordinasian pengelolaan dan pelayanan administrasi di bidang Pembinaan Koperasi sesuai ketentuan yang berlaku; i. Pelaksanaa monitirung, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang; j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Kota Mataram

7 Seksi Kelembagaan Koperasi (1) Seksi Kelembagaan Koperasi, dipimpin oleh Seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyiapan bahan penyusunan, pelaksanaan dan pembinaan teknis kelembagaan koperasi. (2) Melaksanakan tugas pokok sebagaimana tercantum dalam ayat (1), Kepala Seksi Kelembagaan Koperasi mwempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggran (RKA-DPA) DAN program kerja seksi; b. penyiapan bahan rencana kegiatan seksi; c. pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka perumusan dan penjabaran kebijakan teknis di bidang kelembagaan koperasi; d. penyiapan bahan pengesahan perubahan anggaran dasar yang menyangkut penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha sesuai ketentuan perundang-undangan; e. penyiapan bahan pemetaan koperasi aktif yang akan mendapatkan sertifikat NIK (Nomor Induk Koperasi); f. penyiapan data dan bahan laporan perkembangan kelembagaan koperasi (koperasi aktif, tidak aktif, koperasi wajib Rapat Anggota Tahunan (RAT), pengelola koperasi, keanggotaan koperasi di tingkat Daerah; g. penyiapan bahan kunsultasi guna memecahkan permasalhan yang dihadapi oleh koperasi dengan tetap memperhatikan anggaran dasar dan prinsip koperasi; h. penyiapan bahan sosialisai peraturan perundang-undangan tentang perkoperasian; i. penyiapan bahan sosialiasi menegnai pengesahan akte pendirian koperasi, perubahan anggaran dasar yang menyangkut penggabungan, pembagian dan perubahan bidang koperasi, dan pembuatan koperasi kepada pengurus koperasi yang mengarah kepada kevadilan yang tidak dapat dihindari sebelum diajukan kepada instansi yang berwenang; j. penyiapan bahan pembinaan koperasi yang berkualitas; Kota Mataram

8 k. pelaksanaan penilaina aspek manajemen, kualitas aktiva produktif, aspek pemodalan, rehabilitasi dan likuiditas; l. pelaksanaan pemutakhiran data keragaan koperasi; m. memebantu proses pelaksanaan audit koperasi oleh akuntan publik; n. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; o. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Seksi Pengembangan Usaha Koperasi 1) Seksi pengembangan Usaha Koperasi, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencakan, melaksanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis pengembangan usaha koperasi. 2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagai mana tercantum dalam ayat (1), Kepala Seksi Pengembangan Usaha Koperasi mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggran/Dokumen Pelaksanaan Anggran (RKA- DPA) dan program kerja seksi; b. penyiapan bahan, pedoman dan petunjik pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan teknis pengembangan usaha koperasi; c. pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka perumusan dan penjabaran kebijakan teknis di bidang pengembangan usaha koperasi; d. penyiapan bahan dalam rangka memberikan kemudahan untuk memperoleh permodalan bagi koperasi dan memperkuat akses permodalan bagi koperasi; e. penyiapan bahan untuk memperkuat tata hubungan usah yang saling menguntungkan antara koperasi dengan badan usaha lainnya; f. penyiapan bahan sosialisai pengembangan usaha koperasi; g. penyiapan bahan pembinaan dan fasilitas terhadap sarasna dan prasarana koperasi; h. penyiapan bahan bimbingan pembinaan, advokasi, pengendalian serta membantu penyelesaian maslah dalam pelaksanaan bantuan perkuatan/bantuan social dan hibah; i. pelaksanaan koordinasi program pengembangan usaha koperasi; Kota Mataram

9 j. penyiapan bahan kegiatan magang, studi banding ke daerah pontesial produksi dan pemasaran; k. penyiapan bahan untuk pembinaan dalam rangka peningkatan daya saing koperasi agar memiliki posisi tawar dalam bidang usaha distribusi dan ritel; l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; m. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Seksi Penilaian Akuntabilitas Koperasi 1) Seksi Penilaian Akuntabilitas Koperasi, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis penilaian akuntabilitas koperasi. 2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam ayat (1), Kepala Seksi Penilaian Akuntabilitas Koperasi mempunyai fungsi : a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) dan program kerja seksi ; b. penyiapan bahan, pedoman dan petunjuk pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan teknis penilaian akuntabilitas koperasi; c. pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka perumusan dan penjabaran kebijakan teknis di bidang penilaian akuntabilitas koperasi; d. penyiapan bahan dalam pelaksanaan pemeringatan koperasi; e. penyiapan dalam bahan penilaian terhadap indikator pemeringkatan koperasi yang terdiri dari aspek badan usaha aktif, aspek kinerja usaha yang semakin sehat, aspek kohesivitas dan partisipasi anggota, aspek orientasi terhadap pelayanan terhadap anggota, aspek pelayanan kepada masyarakat, aspek kontribusi terhadap pembangunan daerah; f. penyiapan bahan penilaian terhadap koperasi berprestasi; g. penyiapan bahan penialaian dan pengusulan tokoh koperasi serta penggerak koperasi; Kota Mataram

10 h. penyiapan bahan dalam pembinaan dan pengendalian dalam penerapan akuntabilitas koperasi secara koordinatif, integratif, terpadu, berkelanjutan dan bersinambungan; i. penyiapan bahan bimbingan dan sosialisasi penerapan akuntabilitas organisasi dan manajemen; j. penyiapan bahan bimbingan dan sosialisasi penerapan akuntabilitas usaha, pelayanan anggota koperasi, dan akuntabilitas keuangan koperasi; k. penyiapan bahan bimbingan dan penyuluhan perkoperasian; l. penyiapan bahan dalam rangka penyebaran informasi perkoperasian melalui media cetak dan elektronik; m. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; n. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan BIDANG PEMBINAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH 1) Bidang Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pembinaan teknis di bidang pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 2) Untuk menyelengarakan tugas pokok sebagaimana tercantum dalam ayat (1), Kepala Bidang Pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, mempunyai fungsi : a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang; b. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) seksi dibawahnya; c. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis di bidang pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sesuai peraturan perundang-undangan; d. penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; Kota Mataram

11 e. penyusunan pedoman dan petunjuk pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berpedoman peraturan perundang-undangan; f. pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait di bidang pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM); g. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan di bidang pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kepada atasan; h. pengkoordinasian pengelolaan dan pelayanan administrasi di bidang pembinaan pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sesuai ketentuan yang berlaku; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang; j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Seksi Pemasaran dan Jaringan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 1) Seksi Pemasaran dan Jaringan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis pemasaran jaringan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tercantum dalam ayat (1), Kepala Seksi Pemasaran dan Jaringan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) dan program kerja seksi; b. penyiapan bahan, pedoman dan petunjuk di bidang pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan teknis pemasaran jaringan usaha mikro, kecil dan menengah; c. pengumpulan, pengolahan, dan analisa data dalam rangka perumusan, dan penjabaran kebijakan teknis di bidang pemasaran jaringan usah mikro, kecil dan menengah; Kota Mataram

12 d. penyiapan bahan penyelenggaraan inventarisasi dan identifikasi usah dan produk UMKM; e. penyiapan bahan penyelenggaraan penumbuhan iklim usah dalam aspek informasi dan kemitraan bagi UMKM; f. penyiapan bahan penyelenggaraan pembinaan pemasaran dan jaringan usah UMKM; g. penyiapan bahan koordinasi dalam rangka pelaksanaan promosi dan pameran bagi UMKM; h. penyiapan bahan pelaksanaan fasilitas kegiatan temu usaha/bisnis, temu kemitraan, magang dan misi dagang bagi UMKM; i. penyiapan bahan koordinasi penumbuhan wirausaha baru; j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang di limpahkan oleh atasan sesuai dengan Seksi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (1) Seksi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tercantum dalam ayat (1), Kepala Seksi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA- DPA) dan program kerja seksi; b. penyiapan vahan, pedoman dan petunjuk pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan teknis pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM); c. pengumpulan, pegolahan dan analisa data dalam rangka perumusan, penjabaran dan penetapan kebijakan teknis di bidang pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berpedoman pada peraturan perundang-undangan; Kota Mataram

13 d. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi di bidang pemasyarakatan dan fasilitasi kewirausahaan; e. penyiapan bahan penyelengaraan inventarisasi dan identifikasi UMKM; f. penyiapan bahan inventarisasi dan standarisasi terhadap setra UMKM dan DBS/LPB; g. penyiapan bahan guna peningkatan kemapuan SDM UMKM melalui diklat/bimtek kewirausahaan; h. penyiapan bahan perkuatan usaha UMKM dalam aspek fasilitasi sarana dan prasarana pemasaran serta aneka usaha; i. penyiapan bahan pengembangan kemitraan UMKM; j. penyiapan bahan pemantauan pengembangan kemitraan UMKM; k. penyiapan bahan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan UMKM serta penyampaian informasi pasar dan jaringan UMKM; l. penyiapan bahan pelaksanaan program penumbuhan wirausaha baru UMKM; m. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Seksi Standarisasi dan Legalitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 1) Seksi Standarisasi dan Legalitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai ugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyiapan bahan penyususnan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengawasan, monitoring dan evalusai kegitan standarisasi dan legalitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimanatercantum dalam ayat (1), Kepala Seksi Standarisasi dan Legalitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) dan program kerja seksi; Kota Mataram

14 b. penyiapan bahan, pedoman dan petunjuk pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap legalitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; c. pengumpulan, pengelolaan dan analisa data dalam rangka perumusan penjabaran kebijakan teknis di bidang legalitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berpedoman pada peraturan perundang-undangan; d. penyiapan bahan penumbuhan iklim usaha dalam aspek prasarana, perijinan dan perlindungan bagi UMKM; e. penyiapan bahan pelaksanaan sosialisasi UMKM; f. penyiapan bahan dalam rangka identifaksi dan verifikasi persyaratan calon penerimaan bantuan sarana UMKM; g. penyiapan bahan penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan pelatihan/bimtek sertifikasi UMKM; h. penyiapan bahan fasilitasi sertifikasi halal bagi UMKM; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan tugasnya. BIDANG PERINDUSTRIAN 1) Bidang Perindustrian, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pembinaan teknis di bidang Pengembangan Perindustrian. 2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tercantum dalam ayat (1), Kepala Bidang Perindustrian mempunyai fungsi: a. perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang; b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) DAN Program Kerja Seksi dibawahnya; c. penyelengaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian serta bimbingan teknis pengembangan bidang Perindustrian; d. perumusan kebijakan teknis pengembangan Perindustrian berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku; Kota Mataram

15 e. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan pengembangan Industri Pangan, Industri Kerajinan, Aneka dan Industri Logam, Mesin dan Elektronika sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; f. pelaksanaan koordinasi dan pembinaan bersama instansi terkait terhadap pelaku usaha industri dan pemangku kepentingan terkait dalam rangka menciptakan iklim usaha yang kondusif; g. pelaksanaan pembinaan teknis Pengendalian Mutu di bidang perindustrian; h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang; i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Seksi Industri Pangan 1) Seksi Industri Pangan, dipimpin oleh seoarang Kepal Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pembinaan teknis Pengembangan Industri Pangan. 2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tercantum dalam ayat (1), Kepala Seksi Industri Pangan mempunyai fungsi : a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) dan program kerja seksi; b. penyiapan bahan, pedoman dan petunjuk teknis pengembangan sarana industri sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; c. pengumpulan, pengolahan dan analisa data Industri Pangan sebagai bahan pembinaan dan bimbingan teknis pengembangan sarana industri berpedoman pada peraturan perundang-undangan; d. penyiapan bahan pemantauan/monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengembangan Industri Pangan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan; e. penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi kerjasma/kemitraan dalam rangka pengembangan Industri Pangan; f. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Industri Makanan, Minuman termasuk Tembakau; Kota Mataram

16 g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Seksi Industri Kerajinan dan Aneka 1) Seksi Industri Kerajinan dan Aneka, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pembinaan teknis Pengembangan Industri Kerajinan dan Aneka. 2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tercantum dalam ayat (1), Kepala Seksi Industri Kerajinan dan Aneka mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( RKA-DPA) dan program kerja seksi; b. penyiapan bahan, pedoman dan petunjuk teknis pengembangan usaha industri sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; c. pengumpulan, pengolahan dan analisa data usaha perindustrian sebagai bahan pembinaan dan bimbingan teknis pengembangan usaha industri berpedoman pada peraturan perundang-undangn; d. penyiapan bahan pemantauan/monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengembangan usaha industri sesuai ketentuan peraturan perundang-undangn; e. pelaksanaan fasilitas pemasaran usaha industri sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; f. penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi kerjasama/kemitraan dalam rangka pembinaan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha industri kerajinan, sandang, alas kaki, furniture, dan kimia; g. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis pengembangan Industri Kerajinan dan Aneka; h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Seksi Industri Logam, Mesin dan Elektronik Kota Mataram

17 1) Seksi Inndustri Logam, Mesin dan Elektronika, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pembinaan teknis penyelenggaraan industri logam, mesin dan elektronika. 2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tercantum dalam ayat (1), Kepala Seksi Industri Logam, Mesin dan Elektronika mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) dan program kerja seksi; b. penyiapan bahan, pedoman dan petunjuk teknis bimbingan produksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; c. pengumpulan, pengolahan dan analisa data usaha perindustrian sebagai bahan pembinaan dan bimbingan teknis produksi industri berpedoman pada peraturan perundang-undangan; d. penyiapan bahan pemantauan/monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan bimbingan produksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; e. penyiapan bahan koordinasi, konsultasi dan fasilitas kerjasama/kemitraan dalam rangka peningkatan dan pengembangan industri logam, mesin dan elektronika; f. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) terhadap produk hasil perindustrian sesuai ketentuan yang berlaku; g. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pengembangan produksi industri logam, mesin dan elektronik; h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan C. TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH Visi Pembangunan Kota Mataram Tahun adalah Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya. Dalam visi tersebut terdapat 4 (empat) kata kunci yaitu: Kota Mataram

18 1. Kota Mataram, adalah sasaran pembangunan yaitu wilayah Kota Mataram termasuk didalamnya warga kota yang secara administrasi kependudukan menetap dan tinggal diwilayah Kota Mataram. Artinya Kota Mataram dan seluruh warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu dengan segala konsekuensi keberadaannya sebagai warga kota. 2. Maju, ditujukan untuk mewujudkan masyarakat kota yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya, sehingga kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Mentaram. 3. Religius, diartikan sebagai terciptanya masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan muammallah serta toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat madani. 4. Berbudaya, diartikan sebagai kondisi dimana nilai-nilai adiluhung dipertunjukan dalam sifat, sikap, tindakan masyarakat dalam aktifitas seharihari disemua tempat. Masyarakat yang menjunjung tinggi kesantunan, kesopanan, nilai-nilai sosial, dan adat istiadat. Perilaku berbudaya juga ditunjukkan melalui pelestarian tradisi kebudayaan warisan nenek moyang dengan merevitalisasi makna-maknanya untuk diterapkan dimasa sekarang dan masa yang akan datang, sehingga tercipta keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling berterima dalam kemajuan dan kemajemukan, menguatnya jati diri serta mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan masyarakat yang bermoral, bermartabat dan berkesadaran hukum berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma, adat istiadat serta peraturan yang berlaku dalam bingkai masyarakat madani. Tujuan dan Sasaran: a. Misi 1, Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Masyarakat Melalui Penerapan Nilai-Nilai Agama dan Kearifan Lokal Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Yang Aman, Rukun dan Damai. Misi ini bertujuan untuk : 1. Meningkatkan kualitas pengembangan nilai nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat. 2. Meningkatkan kondusifitas wilayah 3. Meningkatkan religiusitas masyarakat. Kota Mataram

19 4. Meningkatkan kualitas masyarakat Sedangkan sasaran dari misi ini adalah : 1. Tersedianya sarana penunjang kebudayaan yang memadai 2. Tersedianya budayawan yang kompeten 3. Tertanganinya situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif 4. Terwujudnya kerukunan hidup masyarakat yang optimal 5. Tersedianya sarana penunjang kehidupan beragama yang memadai 6. Tersedianya tenaga keagamaan yang berkualitas 7. Tersalurnya dana dan dukungan kepada tenaga syiar dan lembaga keagamaan yang proporsional 8. Terbinanya masyarakat secara berkelanjutan b. Misi 2, Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia Melalui Pemenuhan Pelayanan Sosial Dasar Dan Penguasaan Iptek Dalam Rangka Mewujudkan Daerah Yang Berdaya Saing. Misi ini bertujuan untuk : 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan kesehatan 3. Meningkatkan kualitas layanan kependudukan dan catatan sipil 4. Meningkatkan kualitas perempuan dan kesetaraan gender 5. Meningkatkan kualitas kesejahteraan dan perlindungan anak 6. Meningkatkan efektifitas pengendalian pertumbuhan penduduk 7. Meningkatkan kualitas layanan sosial masyarakat 8. Meningkatkan kapasitas Pemuda 9. Meningkatkan produktifitas prestasi olah raga 10. Meningkatkan kualitas data dan informasi 11. Meningkatkan kualitas layanan arsip 12. Meningkatkan kualitas sarana perpustakaan Sedangkan sasaran dari misi ini adalah : 1. Tersedianya prasarana dan sarana pendidikan yang memadai 2. Tersedianya SDM Pendidikan yang sesuai kompetensi secara merata 3. Tersedianya sarana prasarana kesehatan dasar dan rujukan yang memadai 4. Tersedianya kualitas SDM kesehatan yang professional 5. Tersedianya standar pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu 6. Tersedianya prasarana dan layanan kependudukan yang memadai Kota Mataram

20 7. Terwujudnya layanan kependudukan yang berkualitas 8. Terwujudnya kesetaraan gender secara menyeluruh 9. Terbinanya kelembagaan perempuan secara berkelanjutan 10. Tertanganinya permasalahan anak sesuai situasi 11. Terwujudnya layanan yang berkualitas bagi anak 12. Tertanganinya laju pertumbuhan penduduk secara berkelanjutan 13. Terwujudnya keluarga yang berkualitas 14. Tertanganinya masalah sosial kemasyarakatan secara berkelanjutan 15. Terdatanya penduduk miskin sesuai kondisi 16. Terbinanya Kelembagaan Pemuda secara berkelanjutan 17. Tersedianya sarana prasarana olahraga yang memadai 18. Tersedianya dana pembinaan olahraga yang memadai 19. Tersedianya sarana pendukung yang memadai 20. Tersedianya sistem data yang terpadu 21. Tersedianya sarana prasarana kearsipan yang memadai 22. Terpenuhinya SDM Layanan Arsip sesuai kebutuhan 23. Terpenuhinya sistem pengelolaan arsip yang terpadu 24. Tersedianya sarana prasarana perpustakaan yang memadai 25. Terpenuhinya SDM Layanan Perpustakaan yang memadai c. Misi 3, Mendorong Kemajuan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi Lokal Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera. Misi ini bertujuan : 1. Meningkatkan efektifitas layanan ketenagakerjaan 2. Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan UKM 3. Meningkatkan stabilitas ketersediaan stok dan distribusi komoditas strategis 4. Meningkatkan produktifitas pertanian 5. Meningkatkan aminitas wisatawan 6. Meningkatkan produktifitas perikanan 7. Meningkatkan stabilitas harga dan distribusi barang kebutuhan pokok 8. Meningkatkan kualitas industri kecil menengah 9. Meningkatkan efektifitas layanan perijinan Sedangkan sasaran dari misi ini adalah : 1. Tersedianya tenaga kerja yang berkompeten Kota Mataram

21 2. Terlindunginya tenaga kerja sesuai ketentuan 3. Tersedianya informasi ketenagakerjaan yang terintegrasi 4. Terbentuknya kelembagaan koperasi yang professional 5. Tersedianya SDM yang berkompeten 6. Terwujudnya akses permodalan 7. Tersedianya kelembagaan yang mantap 8. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 9. Tersedianya SDM yang berkompeten 10. Tersedianya lahan budidaya yang memadai 11. Tersedianya sarana dan prasarana yang representative 12. Tersedianya Data/Informasi yang memadai 13. Terdidiknya Pelaku Wisata yang Profesional 14. Terpeliharanya situasi keamanan secara menyeluruh 15. Tersedianya Sarana Prasarana Yang Memadai 16. Tersedianya Sumberdaya Perikanan 17. Terlatihnya Sumberdaya Petani/Nelayan yang Terampil 18. Tersedianya modal usaha yang memadai 19. Terwujudnya masyarakat yang paham tentang perkembangan harga komoditas 20. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 21. Tersedianya Tim Pengamanan dan Pengawasan Peredaran Barang dan jasa yang berkompeten 22. Tersedianya pelaku IKM yang berdaya saing 23. Tersedianya permodalan Usaha 24. Tersedianya Sarana Produksi yang memadai 25. Tersedianya dana bantuan secara simultan 26. Tersedianya SDM penanaman modal yang handal 27. Tersedianya sistem pelayanan yang tepat 28. Tersedianya regulasi layanan perijinan yang proporsional d. Misi 4, Meningkatkan Kelayakan Hidup Masyarakat Melalui Penanganan Sarana Dan Prasarana Perkotaan Berbasis Tata Ruang Dalam Rangka Mewujudkan Pembangunan Yang Berkelanjutan. Misi ini bertujuan : 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana sarana perumahan dan kawasan permukiman Kota Mataram

22 2. Meningkatkan aksesibilitas wilayah 3. Meningkatkan efektifitas jaringan irigasi 4. Meningkatkan kapasitas pengawasan jasa konstruksi 5. Meningkatkan aksesibilitas perumahan dan permukiman layak huni 6. Meningkatkan aminitas pengguna jalan 7. Meningkatkan efektifitas penataan ruang 8. Meningkatkan efektifitas pengelolaan tanah milik daerah 9. Meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Sedangkan sasaran dari misi ini adalah : 1. Tersedianya regulasi pengelolaan air limbah yang komprehensif 2. Tersedianya lembaga pengelolaan air limbah yang terstruktur 3. Tersedianya lahan sarana pengolah air limbah yang memadai 4. Tersedianya prasarana dan sarana pengelolaan air limbah yang memadai 5. Tersedianya akses air bersih secara merata 6. Tersedianya regulasi pengelolaan sampah yang komprehensif 7. Tersedianya lembaga pengelolaan sampah secara berjenjang 8. Tersedianya prasarana dan sarana pengelolaan sampah yang memadai 9. Terbentuknya TPA regional yang optimal 10. Terkelolanya sampah berbasis energi terbarukan yang berkualitas 11. Tertanganinya permasalahan banjir dan genangan secara optimal 12. Tersedianya jaringan jalan dan jembatan sesuai standar 13. Tersedianya fasilitas pejalan kaki dan pesepeda yang aman dan nyaman 14. Terpeliharanya jaringan irigasi yang optimal 15. Terwujudnya kualitas jasa konstruksi yang sesuai standar 16. Tertanganinya kawasan permukiman kumuh secara menyeluruh 17. Tertanganinya rumah tidak layak huni secara menyeluruh 18. Tersedianya sarana dan prasarana perumahan dan kawasan permukiman yang memadai 19. Tersedianya sistem transportasi publik yang memadai 20. Tersedianya prasarana dan fasilitas perhubungan yang memadai 21. Terpasangnya fasilitas perlengkapan dan keselamatan jalan (road safety) secara menyeluruh 22. Terkelolanya perparkiran secara optimal Kota Mataram

23 23. Terwujudnya perencanaan tata ruang yang berkualitas 24. Terwujudnya pemanfaatan ruang secara tertib sesuai prosedur 25. Terwujudnya pengendalian pemanfaatan ruang yang sejalan dengan peraturan 26. Terkelolanya aset milik daerah secara tertib sesuai prosedur 27. Tertanganinya pencemaran lingkungan hidup secara menyeluruh 28. Tercapainya luasan ruang terbuka hijau publik dan privat sejalan dengan peraturan 29. Terwujudnya kesiapsiagaan kebencanaan pada wilayah rawan bencana 30. Tertatanya layanan komunikasi dan informatika yang berkualitas e. Misi 5, Meningkatkan Keandalan Pelayanan Publik Melalui Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance). Misi ini bertujuan : 1. Meningkatkan kualitas layanan public 2. Meningkatkan akuntabilitas tata kelola pemerintahan 3. Meningkatkan kualitas rencana pembangunan Sedangkan sasaran dari misi ini adalah: 1. Tersedianya sarana prasarana pemerintah yang memadai 2. Tercapainya target penerimaan PAD 3. Terwujudnya laporan keuangan pemerintah daerah yang akuntabel 4. Tersedianya prasarana dan sarana yang memadai 5. Tertatanya birokrasi pemerintahan 6. Terwujudnya system pengadaan barang/jasa yang transparan dan akuntabel 7. Terwujudnya system administrasi pembangunan yang tertib dan terkendali 8. Tersedianya SDM yang professional 9. Tersedianya regulasi daerah sesuai kebutuhan 10. Terpenuhinya laporan hasil pemeriksaan kegiatan pembangunan yang efektif dan efisien 11. Terpenuhinya struktur kelembagaan yang proporsional 12. Terbinanya SDM Aparatur secara berkelanjutan 13. Terpenuhinya regulasi sesuai kebutuhan 14. Tersedianya Dokumen Perencanaan yang akurat dan akuntable 15. Tersedianya data penunjang yang valid dan berkualitas Kota Mataram

24 16. Terjalinnya Kerjasama dan Kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan Pembangunan 17. Terjaringnya aspirasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan Agar tujuan dan sasaran dari visi dan misi Kota Mataram terwujud dalam rentang tahun , maka Dinas Perindutrian, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Mataram perlu menyusun program kerja yang selaras dan bersinergis dengan Visi Misi dan program Kota Mataram sesuai dengan misi ketiga, dengan sasaran: Tersedianya tenaga kerja yang berkompeten, terlindunginya tenaga kerja sesuai ketentuan, tersedianya informasi ketenagakerjaan yang terintegrasi, terbentuknya kelembagaan koperasi yang professional, tersedianya SDM yang berkompeten, terwujudnya akses permodalan, tersedianya kelembagaan yang mantap, tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, tersedianya SDM yang berkompeten, tersedianya lahan budidaya yang memadai, tersedianya sarana dan prasarana yang representative, tersedianya Data/Informasi yang memadai, terdidiknya Pelaku Wisata yang Profesional, terpeliharanya situasi keamanan secara menyeluruh, tersedianya Sarana Prasarana Yang Memadai, tersedianya Sumberdaya Perikanan, tersedianya modal usaha yang memadai, terwujudnya masyarakat yang paham tentang perkembangan harga komoditas, tersedianya Tim Pengamanan dan Pengawasan Peredaran Barang dan jasa yang berkompeten, tersedianya pelaku IKM yang berdaya sain, tersedianya permodalan Usaha, tersedianya Sarana Produksi yang memadai, tersedianya dana bantuan secara simultan, tersedianya sistem pelayanan yang tepat dan tersedianya regulasi layanan perijinan yang proporsional. D. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Berdasarkan inventarisasi dan identifikasi permasalahan maka isu-isu strategis yang diangakat oleh Dinas Perindustrian, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Mataram adalah : 1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang perkoperasian 2. Gerakan koperasi belum diarahkan pada gerakan kewirausahaan yang berbasis pemerataan. Kota Mataram

25 3. Kemiskinan yang tinggi 4. Masih rendahnya daya saing dan produktivitas 5. Kualitas sumber daya manusia yang relatif masih rendah akibat tingkat pendidikan yang rendah maupun akibat sumber daya manusia yang sudah terlatih masih sedikit. 6. Masih tingginya angka pengangguran akibat dari ketidaksesuaian antara tingkat ketrampilan/kualitas pencari kerja dengan kebutuhan lapangan kerja, terbatasnya lapangan kerja formal, dan rendahnya jaminan perlindungan kerja. 7. Rendahnya akses industri kecil dan menengah pada sumberdaya produktif Kota Mataram

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA MATARAM

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 51 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Semanggi No. 19 Telepon (0370) 633095 - Mataram RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM 2011-2015 PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS

Lebih terperinci

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM 1. Kecamatan Mataram merupakan wilayah kerja Camat Mataram sebagai Perangkat Daerah. 2. Kecamatan Mataram merupakan kecamatan tipe A. 3. Kecamatan Mataram

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KECAMATAN PEMENANG Jln. Raya Pemenang, Telp. ( 0370 ) Kode Pos 83352

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KECAMATAN PEMENANG Jln. Raya Pemenang, Telp. ( 0370 ) Kode Pos 83352 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KECAMATAN PEMENANG Jln. Raya Pemenang, Telp. ( 0370 ) 6129323 Kode Pos 83352 RANCANGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN - TYPE A CAMAT. Camat sebagai penyelenggara pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Profil Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram

Profil Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram Profil Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, bahwa untuk kelancaran pelaksanaan

Lebih terperinci

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI, TIPE, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 95 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG, DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung adalah salah satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 108 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO BINA SOSIAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 2015, telah ditetapkan Visi Pemerintah

Lebih terperinci

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban 1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat serta kehidupan politik yang demokratis.

Lebih terperinci

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

Isu Strategis Kota Surakarta

Isu Strategis Kota Surakarta Isu Strategis Kota Surakarta 2015-2019 (Kompilasi Lintas Bidang) Perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Sinkronisasi

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUKAMARA

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH Pasal 45 Pasal 46 Pasal 47 Pasal 48 Pasal 49 Pasal 50 Pasal 51 Pasal 52 Pasal 53 Pasal 54 Pasal 55 Pasal 55 Pasal 56 Pasal 57 Pasal 58 Pasal 59 Pasal 60 Pasal 61 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN. PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1 Program Pembangunan Daerah Berdasarkan visi, misi serta tujuan yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara sistematik melalui

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, perlu perubahan secara mendasar, terencana dan terukur. Upaya

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN

Lebih terperinci