Bekerja Secara Berkelanjutan. Work Sustainably. Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bekerja Secara Berkelanjutan. Work Sustainably. Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report"

Transkripsi

1 Bekerja Secara Berkelanjutan Work Sustainably Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report

2 DAFTAR ISI Table of Contents TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN PT PLN (PERSERO) SUSTAINABILITY REPORT OF PT PLN (PERSERO) 2 PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM 77 LAPORAN DIREKSI Message from the Board of Directors PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile Sekilas PT PLN (Persero) PT PLN (Persero) in brief 13 Visi, Misi, Moto dan Strategi Umum Perusahaan The Company s Vision, Mission, Motto, and General Strategy Grup Usaha PLN PLN Business Group 20 Bidang Usaha Line of Business 22 Peta Operasional Perusahaan Map of Company s Operational Regions Struktur Organisasi Organization Structure 28 Peristiwa Penting Significant Events 30 Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications TATA KELOLA KEBERLANJUTAN SUSTAINABLE GOVERNANCE Pedoman, Struktur dan Mekanisme Tata Kelola GCG Guidelines, Structure and Mechanism RUPS GMS 46 Dewan Komisaris dan Direksi The Board of Commissioners and The Board Directors Dewan Komisaris Board of Commissioners 48 Direksi Board of Directors 49 Remunerasi Komisaris dan Direksi Remuneration of the BoC and BoD Komite Dewan Komisaris Committees under the Board of Commissioners Maksud dan Tujuan Purpose and Objectives 78 Visi dan Misi Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial PLN The Vision and Mission of PLN s Social Responsibility Program Struktur Organisasi Pelaksana Executive Board Organizational Structure Dasar Hukum Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Legal Foundation of CSR Program Implementation Program dan Pelaksanaan Program Program and their Implementation Kisah Mitra Binaan Foster Partners Stories 90 PENGEMBANGAN SDM HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT Hubungan dengan Pegawai Employee Relations 96 Kepatuhan pada Peraturan Perundangan Bidang Kepegawaian Compliance with Labor Laws and Regulations Demografi dan Jumlah Pegawai Demography and Worker Numbers Peningkatan Kompetensi dan Pengembangan Karir Competence Improvement and Career Development Paket Kesejahteraan Welfare Package 112 Penyelarasan Organisasi dan Penyempurnaan Sistem Manajemen SDM Organizational Coordination and Perfection of the Human Resources System Peningkatan Budaya Unggul Enhancement of Excellence Culture Komite Direksi Board of Directors Committee 51 Kebijakan Pokok Tata Kelola Corporate Basic Governance Policies Kode Etik Perilaku dan Budaya Perusahaan Code of Conduct and Corporate Culture Keterlibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement Perkara Hukum yang Dihadapi Perseroan Litigation

3 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 1 Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Environment, Safety and Health Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Environment, Safety and Health Komite Keselamatan Ketenagalistrikan Electrical Power Safety Committee Kegiatan-kegiatan Utama di Tahun 2011 Major Activities in Kecelakaan Kerja Occupational Safety 123 Kesehatan Kerja Occupational Health 129 Penghargaan Awards 130 KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE 131 Kontribusi pada Negara Contribution to the Nation Subsidi Listrik Pemerintah Government Electricity Power Subsidy Mendorong Pertumbuhan Perekonomian Daerah dan Nasional Promoting Regional dan National Economic Growth Hubungan dengan Mitra Kerja Relationship with business Partners Produk dan Jasa Products and Services 140 Manajemen Produk Product Management 145 Pengendalian Mutu Quality Control 147 Layanan Kepada Pelanggan Service to Customers 149 Pemasaran dan Promosi Marketing and Promotion 156 Implikasi Keuangan terhadap Perubahan Iklim Financial Implication of Climate Change 157 PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN 159 Environmental Management and Protection Kebijakan Lingkungan Environmental Policy 161 Pengelolaan Lingkungan dengan Sistem Terakreditasi Accredited System on Environmental Management Pengelolaan Lingkungan sekitar Instalasi Management of Installation Environment Pemakaian Bahan Materials Usage 167 Penggunaan Energi Energy Usage 171 Penggunaan Air Use of Water and Geothermal 173 Biodiversitas Biodiversity 174 Pengendalian Emisi Emission Control 174 Pengelolaan dan Pengolahan Limbah Waste Management and Processing Penelitian dan Pengembangan Research and Development Kegiatan Terkait Mitigasi Perubahan Iklim Climate Change Mitigation Activities Biaya dan Penghargaan untuk Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan Environmental Management and Preservation Costs and Rewards Referensi Silang dengan GRI G 3.0- Industri Listrik dan Utilitas Lain CROSS REFERENCES GRI - G electricity industry and other utilities KANTOR PUSAT HEAD OFFICE (2.1, 2.4) PT PLN (Persero) Jl. Trunojoyo Blok M-I No.135 Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia Tel , , Fax

4 Tentang laporan keberlanjutan pt pln (persero) Sustainability Report of PT PLN (Persero) 2 TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN PT PLN (PERSERO) Sustainability Report of PT PLN (Persero) Laporan Keberlanjutan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) selanjutnya disebut pula dengan PLN atau Perseroan memberi gambaran menyeluruh tentang upaya Perseroan melakukan aktivitas ekonomi, program tanggung jawab sosial, dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan. Dengan Laporan ini PLN menunjukkan usahanya dalam memastikan keberlanjutan Perseroan yang menghasilkan kinerja ekonomi dalam jangka panjang, memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk ikut berkembang bersama Perseroan, serta menjamin pengelolaan lingkungan hidup yang bertanggung jawab untuk diwariskan kepada generasi mendatang. The Sustainability Report of PT Perusahaan Listrik Negara hereinafter referred to as PLN or the Company provides a full picture of the Company s efforts in carrying out its economic activities, social responsibility program, and sustainable environmental preservation. This report shows PLN s efforts in ensuring its own sustainability, resulting in long-term economic performance, providing ample opportunity for the public to develop alongside the Company, and guarantees that the management of the environment is responsible for next generation. Laporan Keberlanjutan ini meski dibuat terpisah namun tidak dapat dipisahkan dari laporan kinerja perusahaan selama satu tahun operasional yang disajikan dalam bentuk Laporan Tahunan PT PLN (Persero). Sebelumnya, laporan ini juga pernah dibuat terpisah pada Mei 2008 dan Juni (3.2) This Sustainability Report is made separately but cannot be separated from the company s performance report covering the last one year of operation, which is presented as the PT PLN Annual Report. This report was previously published separately in May 2008 and June (3.2) Melalui laporan ini, PLN berupaya menyampaikan laporan pelaksanaan seluruh kegiatan tersebut secara menyeluruh dan transparan tanpa terpaku pada pedoman Sustainability Reporting Guidelines (SRG) versi 3.0, yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI) atau GRI-G3.0. Laporan ini mengemukakan beberapa poin ketaatan (point of compliance) sesuai dengan pedoman, yang tidak terbatas pada kegiatan Perseroan saja tetapi mencakup seluruh kegiatan PLN, satuan usaha dan seluruh anak perusahaan. Laporan tentang informasi finansial disusun menggunakan metode ekuitas dan investasi berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit. Sementara data atau informasi nonfinansial disajikan berdasarkan prinsip materialitas serta mempertimbangkan pengaruh dan signifikansi materi tersebut terhadap PLN secara keseluruhan. (3.7, 3.8) Through this report, PLN aims to report fully and transparently its implementation of all such activities without being completely bound to Sustainability Reporting Guidelines (SRG) version 3.0, issued by the Global Reporting Initiatives (GRI) or GRI-G30. This report articulates several points of compliance in accordance with the guidelines, which are not limited to the activities of the just the Company but also cover all of PLN s activities, the business units and subsidiaries. The report on the financial information is prepared according to the equity method and investments based on the audited consolidated financial report. Meanwhile, data or non-financial information presented is based on material principles and has taken into consideration the influence and significance of such materials on PLN. (3.7, 3.8)

5 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 3 Untuk menggambarkan keberhasilan seluruh program, pengukuran diambil melalui metode pengumpulan data terstandar. Untuk informasi keuangan PLN menggunakan metode pencatatan sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku. Sementara informasi nonfinansial menggunakan ukuran-ukuran yang lazim dan metode pengumpulan informasi sesuai standar terakreditasi lain, seperti pada pengukuran informasi hasil pemantauan lingkungan, metode pencatatan kualitas dan kuantitas daya dan sebagainya. (3.9) Dengan demikian Perseroan telah menerapkan prinsip keseimbangan antara kinerja ekonomi (profit), kinerja lingkungan (planet) dan kinerja sosial (people), serta mengungkapkan hal-hal tersebut secara transparan, akuntabel dan berimbang, baik mengenai hal yang positif maupun yang negatif. PERIODE LAPORAN DAN PEDOMAN PELAPORAN Laporan Keberlanjutan ini dibuat secara tahunan, meliputi periode 1 Januari s/d 31 Desember 2011, mengacu pada Sustainability Reporting Guidelines versi 3.0 dari GRI. (3.3, 3.1) Indeks GRI G3.0 yang ditetapkan dalam laporan ini disajikan dengan huruf berwarna hijau di dalam kurung pada setiap pernyataan yang relevan, untuk memudahkan pembaca memahami ketaatan yang telah dipenuhi dan dilaporkan oleh Perseroan. Pemenuhan seluruh poin ketaatan dan referensi silang dengan indeks GRI dikompilasi dalam satu tabel yang dapat dilihat pada halaman 179 (3.12) Dalam laporan periode 2011 ini, seperti laporan tahun sebelumnya, fokus uraian tertuju pada beberapa topik utama berdasarkan prinsip materiali dan relevansinya dengan keberlanjutan Perseroan, yaitu mencakup tata kelola, pelaksanaan program tanggung jawab sosial, pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja perusahaan dan anak perusahaan. (3.11) Perseroan belum menggunakan jasa penjamin (assurance) atas Laporan Keberlanjutan ini, namun pada tahun-tahun mendatang Perseroan berencana menggunakan jasa penjamin dari pihak eksternal yang kredibel. (3.13) Informasi dan data yang disajikan dalam laporan ini mencakup data keuangan konsolidasi Perseroan dengan anak perusahaan yang dicatat berdasarkan metode ekuitas. (3.6) Pada laporan ini seluruh data tahun sebelumnya To illustrate the success of the entire program, all measurements are based on a standard data collection method. For financial information, PLN uses a data recording method that is in accordance with the prevailing GAAP regulations. While, for non-financial information, PLN uses measuring and data-gathering methods that are in accordance with other accredited standards, such as the measurement of results of environmental monitoring, methods to measure the quality and quantity of power, and et cetera. (3.9) Thus, the Company applies a principle of balance between economic performance (profit), working environment (the planet) and social performance (people), and expresses these things in a transparent, accountable and balanced way, whether about positive or negative issues. Reporting Period and Reporting Guidelines This Sustainability report is prepared annually, and covers the period from January 1 until December 31, 2011, and refers to Sustainability Guidelines version 3.01 from GRI. (3.3, 3.1) The GRI G3.0 Index set out in this report is presented in green lettering in brackets at the end of every relevant statement, to help readers understand the Company s full compliance with reporting requirements. The table listed on page 179 shows PLN s compliance with all points and the cross-references with the GRI Index. (3.12) In the 2011 reporting period, as in previous annual reports, the main focus is on several main topics based on the material principle and its relevance to the Company s sustainability, namely governance, corporate social responsibility, SDM management, Occupational Environment, Safety and Health, economic performance and environmental management. (3.5) The report covers the performance of the Company and its subsidiaries. (3.11) The Company has not utilized an assurance service in this Sustainability Report, however the Company plans to use an assurance service supplied by a credible external party in the years to come. (3.13) Information and data presented in this report covers the consolidated financial data of the Company and its subsidiaries gathered through the equity method. (3.6) This year s report

6 4 Tentang laporan keberlanjutan pt pln (persero) yang ditampilkan tidak mengalami pernyataan ulang, sedangkan khusus untuk laporan keuangan, yang terjadi adalah reklasifikasi atas beberapa posisi akun sesuai dengan ketentuan PSAK terbaru yang digunakan. (3.10) Sustainability Report of PT PLN (Persero) does not contain any recycled data from previous years, while regarding financial reporting; there has been reclassification of some account positions in compliance with the most recent PSAK provisions. (3.10) Dari keseluruhan uraian dan data kompilasi ketaatan yang dilakukan, Perseroan berpendapat bahwa berdasarkan penilaian sendiri, level aplikasi standar GRI pada laporan ini memenuhi kriteria peringkat B. Based on all of the descriptions and compliant data compilation carried out, the Company is of the opinion, based on its own judgement, that this report meets the criteria for the B rating. Untuk permintaan, pertanyaan, masukan atau komentar atas laporan ini, dapat menghubungi (3.4): For requests, enquiries, input or comments on this report, please contact (3.4): SEKRETARIS PERUSAHAAN BIDANG HUBUNGAN INVESTOR CORPORATE SECRETARY INVESTOR RELATIONS DIVISION PT PLN (Persero) Jl. Trunojoyo Blok M-I No.135 Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia Tel , , Fax

7 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 5 LAPORAN DIREKSI Message from the Board of Directors NUR PAMUDJI Kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial merupakan satu kesatuan yang perlu dicapai oleh Perseroan untuk memastikan keberlanjutan usaha Perseroan selama mungkin. Economic, environmental and social performance are unity that defines company s sustainability for lifetime period. BEKERJA SECARA BERKELANJUTAN Sebagai perusahaan yang menyediakan layanan tenaga listrik bagi masyarakat, PLN menyadari sepenuhnya bahwa keberlanjutan usahanya bergantung pada tiga pilar utama: kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial. Working Sustainably As a company that provides electrical power for the public, PLN is fully aware that the business sustainability depends on three main pillars: economic performance, environmental performance and social performance. Kinerja ekonomi yang stabil dan mapan akan menjamin keberlanjutan usaha Perseroan dalam menyediakan investasi untuk dapat memenuhi pertumbuhan permintaan listrik yang semakin tinggi. Kinerja Economic performance that is stable and well established will ensure the sustainability of the Company s operations in providing investments needed to fulfill the steadily growing demand for electricity. Environmental performance will ensure

8 SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA Message from President Director 6 lingkungan akan memastikan seluruh aktivitas operasional Perseroan, yang berlokasi di wilayah yang luas di seluruh Indonesia, dapat mengurangi atau bahkan meniadakan kerusakan pada lingkungan; dan sebaliknya PLN justru turut aktif mengelola kelestarian lingkungan di sekitar lokasi operasi maupun di area yang lebih luas. Kinerja sosial menunjukkan pertanggungjawaban sosial Perseroan dalam memastikan seluruh aktivitas yang dilakukan Perseroan, selain bertujuan meningkatkan nilai perusahaan, sekaligus memberi arti dan manfaat bagi kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Ketiga pilar ini merupakan satu kesatuan yang perlu dicapai oleh Perseroan untuk memastikan keberlanjutan usaha Perseroan selama mungkin. (1.1) that all of the Company s operational activities, which are spread widely across Indonesia, can reduce or even eliminate damage to the environment; and vice versa, PLN will also actively manage the environment around operational areas as well as in larger areas. Social performance shows the Company s social responsibility in ensuring that all activities carried out by the Company, as well as aiming to improve the value of the firm, and at the same time giving meaning, benefitting the public s welfare and self-reliance. These three pillars are a single unit that must be achieved by the Company to ensure the sustainability of the Company s operations for as long as possible. (1.1) Laporan Keberlanjutan PLN 2011 ini akan memberikan gambaran yang transparan dan berimbang tentang ketiga hal di atas, yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial yang dilakukan Perseroan. Laporan ini dibuat terpisah dari Laporan Tahunan dengan standar pelaporan internasional mengikuti Global Reporting Initiative (GRI)-G3.0. Pemisahan laporan ini dibuat agar para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang luas dapat menilai inisiatif dan kesungguhan Perseroan dalam mencapai kinerja yang maksimal secara ekonomis, dengan memperhatikan aspek pelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial masyarakat. This PLN Sustainability Report 2011 will provide a transparent and balanced picture about these three things, namely economic performance, environmental performance and social performance, which are carried out by the Company. This report is produced separately from the Annual Report and in line with reporting standards following the Global Reporting initiative (GRI)-G3.0. The reports are separated so that the wide range of shareholders and stakeholders can assess the Company s seriousness in achieving the maximal economic performance, by taking into account the environmental sustainability and social empowerment aspects. KINERJA KEBERLANJUTAN Bidang usaha Perseroan yang utama bergerak pada kegiatan pembangkitan daya listrik, serta menjaga kehandalan proses transmisi dan distribusi daya listrik hingga dapat digunakan oleh konsumen akhir, yakni kalangan industri, komersial, infrastruktur publik dan masyarakat umum. Selain menjual tenaga listrik dengan perhitungan bisnis untuk menciptakan laba, PLN juga mengemban tugas dari pemerintah sebagai perusahaan yang menjalankan fungsi public service obligation (PSO) di bidang penyediaan tenaga listrik sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang RI No 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 66 ayat 1. Menurut UU No. 19 Tahun 2003 tersebut, pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada BUMN untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan maksud dan tujuan kegiatan BUMN. sustainable performance The Company s main line of business is engaged in electrical power generation, as well as maintaining the reliability of the transmission and distribution of electrical power so that it can be used by the end consumer, industry, commercial, public infrastructure and the general public. Apart from selling electrical power with the aim to achieve a profit, PLN has also been tasked by the government with carrying out public service obligations (PSO) in the field of supplying electrical power as mandated by Law No on State- Owned Enterprises, Chapter 66, article 1. According to this law, the government can provide a special assignment to a state-owned company to perform a public welfare function while still taking into account the purpose and goals of the state-owned enterprise. Public Service Obligation (PSO) adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh negara akibat disparitas/perbedaan harga pokok penjualan BUMN/swasta dengan harga atas produk/jasa tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah agar pelayanan produk/jasa tetap terjamin dan terjangkau oleh sebagian besar masyarakat (publik). Dalam usaha meningkatkan pelayanan publik, PLN membangun pembangkit listrik dengan menggunakan bauran energi berupa air, gas alam, bahan bakar minyak, Public Service Obligations (PSO) are a cost that must be covered by the country due to the disparity between the cost of sales of SOEs/public companies and the price of certain products/services set by the Government so that these products/services remain stable and can be afforded by the majority of the public. In trying to improve public services, PLN has built power stations that use a mixture of energy sources, including water, natural gas, oil, coal, geothermal, as well as other

9 batu bara, panas bumi, serta energi terbarukan lainnya. Penggunaan sumber energi primer berupa fosil, seperti BBM dan batu bara, dapat menghasilkan CO 2 dan meningkatkan emisi gas buang ke udara bebas. Sayangnya, pemakaian energi fosil, khususnya minyak diesel, sampai dengan saat ini masih belum dapat dihindarkan oleh PLN mengingat masih terbatasnya pasokan gas alam dan pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan. Namun demikian, PLN tetap berupaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan antara lain dengan menekan emisi karbon pada pembangkit yang berbahan bakar minyak dan batubara, dengan tidak mengurangi kemampuan Perseroan dalam melayani listrik kepada seluruh pelanggan. Di masa depan, setidaknya sampai 2019, PLN berencana meningkatkan kapasitas pembangkit yang menggunakan panas bumi sebanyak MW. Perseroan juga melakukan perawatan pembangkit secara berkala sehingga lebih efisien dalam mengkonsumsi energi primer. PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report renewable energy sources. The use of primary fossil fuel energy resources, like oil and coal, produce CO 2 and increase the amount of gas emissions released into the atmosphere. Unfortunately, the use of fossil energies, especially diesel, still has not been avoided by considering the limited supply of natural gas, and electrical power that uses renewable energies. However, PLN is still trying to reduce environmental damage by, among other ways, reducing carbon emissions at oil and coal-fired power plants, while not reducing the Company s ability to provide power to all of its customers. In the future, at least by 2019, PLN plans to increase the capacity of its geothermal power generation by 8,655 MW. The Company also carries out periodic power station maintenance to increase primary energy consumption efficiency. 7 Sementara itu, pemantauan emisi dan udara di sekitar pembangkitan yang secara rutin dilakukan oleh PLN menunjukkan hasil yang aman dan berada di bawah baku mutu. Meanwhile, routine air and emissions monitoring activities that PLN carried out near its power plants has revealed safe results that fall within quality standards. Ditinjau dari sisi ekonomi, Perseroan mencatat kinerja positif dengan perolehan nilai ekonomi yang meningkat 25,5% menjadi sebesar Rp209 triliun dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp166 triliun. Peningkatan ini ditunjang oleh naiknya pendapatan usaha perseroan sebesar 28% dibandingkan tahun sebelumnya. Seen from an economic standpoint, the Company has recorded a positive performance by achieving a 25.5 percent increase in economic value to Rp209 trillion, compared to Rp166 trillion in This increase was supported by the increase by a 28 percent increase in operating revenue compared to the previous year. Dari perolehan ini, nilai ekonomi yang dapat didistribusikan kepada pemangku kepentingan mengalami peningkatan 61,8% atau sebesar Rp205,4 triliun dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp166 triliun. Pendistribusian pendapatan masih didominasi oleh keperluan biaya operasional yang mengalami kenaikan sebesar 32,3% dari tahun sebelumnya. Besarnya biaya operasional ini mempengaruhi nilai ekonomi yang dapat ditahan untuk kepentingan pengembangan usaha Perseroan, sehingga kemampuan investasi sangat bergantung pada dana dari pemerintah atau pinjaman perbankan. Selaras dengan hal tersebut, kontribusi Perseroan pada negara berupa pajak juga mengalami penurunan yang signifikan sebesar 51,7% menjadi Rp679 miliar dari periode sebelumnya sebesar Rp1,3 triliun. Owing to this achievement, the economic value that was distributed to stakeholders increased by 61.8 percent or Rp205.4 trillion, compared to Rp166 trillion in Revenue distribution was still dominated by operational costs, which rose 32.3 percent from the previous year. This large total operational cost affected the economic value that can be withheld for the development of the Company s operational interests, meaning that the investment capability is greatly dependent on government funding or bank loans. In line with this, the Company s state tax contribution also decreased significantly by 51.7 percent or Rp679 billion from the previous year to Rp1.3 trillion. Pada aspek sosial, kinerja PLN ditunjukkan dengan telah dilaksanakannya berbagai komitmen yang berhubungan dengan dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam berbagai tingkat kegiatan. Program tanggung jawab sosial yang terdiri dari kegiatan hubungan komunitas, pelayanan komunitas, dan pemberdayaan komunitas secara rutin dilaksanakan oleh PLN setiap tahun. Kegiatan-kegiatan ini dapat meningkatkan hubungan yang saling pengertian dan lebih baik antara perusahaan dengan pemangku kepentingan, On the social front, PLN s performance was demonstrated though several commitments related to all stakeholders through various levels of activity. The social responsibility program, which consists of community relations, community service, and community empowerment activities, is routinely carried out by PLN every year. These activities can improve relations and mutual understanding between the Company and stakeholders, for example: Raising awareness about the existence of high voltage electrical installations,

10 SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA Message from President Director 8 Dampak utama yang paling nyata bagi Perseroan adalah perubahan iklim ekstrem. Cuaca yang memburuk seperti hujan lebat disertai angin topan dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan transmisi dan distribusi, yang mengakibatkan terganggunya pasokan listrik ke konsumen. The main and most obvious impact affecting the Company is extreme climate change. Bad weather like heavy rain as well as strong winds can trigger damage to the distribution and transmission networks, which results in the disruption of power supply to consumers. Sebagai contoh : dilakukan sosialisasi mengenai keberadaan instalasi listrik tegangan tinggi, sehingga masyarakat dapat memahami aktivitas perusahaan yang dapat berisiko bagi lingkungan, namun memberikan manfaat bagi mereka. Masyarakat juga diajak terlibat dalam menentukan kegiatan pengembangan atau pemberdayaan komunitas, sehingga manfaatnya dapat diperoleh secara maksimal untuk kepentingan komunitas itu sendiri. Pada tahun 2011, anggaran CSR ditetapkan sebesar Rp45 miliar, yang berasal dari dana bergulir dan penyisihan laba perusahaan sebesar Rp20 miliar. DAMPAK, RISIKO DAN PELUANG USAHA (1.2) Sebagai perusahaan pengelola pembangkit dan penyedia layanan listrik, PLN menghadapi situasi internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sebaliknya, aktivitas operasi perusahaan dapat pula mempengaruhi kondisi lingkungan hidup dan masyarakat di sekitar lokasi usaha Perseroan. Dampak utama yang paling nyata bagi Perseroan adalah perubahan iklim ekstrem. Cuaca yang memburuk seperti hujan lebat disertai angin topan dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan transmisi dan distribusi, yang mengakibatkan terganggunya pasokan listrik ke konsumen. Keterbatasan pasokan gas dan batu bara juga memberikan dampak besar bagi perusahaan yaitu dari sisi gangguan so that the public understands the company activities that put their environment at risk, but that also benefit them. The public are also invited to get involved in determining development or community empowerment activities, so that they can get the maximum benefit in the interests of their own community. In 2011, the CSR budget was set at Rp45 billion, which is drawn from a rolling fund, as well as up to a maximum of Rp20 billion from the Company s profits. Impacts, Risks and Opportunities (1.2) As a company that manages the generation and distribution of electricity, PLN faces internal and external situations that can affect the company s performance. Reversely, the company s operational activities can also affect the environment and the public in the vicinity of the Company s operations. The main and most obvious impact affecting the Company is extreme climate change. Bad weather like heavy rain as well as strong winds can trigger damage to the distribution and transmission networks, which results in the disruption of power supply to consumers. The limited supply of gas and coal also has a major impact on the company, both financially and in terms of

11 pelayanan maupun finansial. Akibat terjadinya kondisi ini, Perseroan mengoperasikan pembangkitnya dengan bahan bakar minyak yang biaya operasionalnya tinggi. PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report disruption of service. Where this situation occurs, the Company operates power plants fueled by oil, which has high operational costs. 9 Pengoperasian pembangkit PLN juga memberi dampak langsung maupun tidak langsung pada masyarakat, sebagai contoh radiasi elektromagnetik, limbah padat, debu, pencemaran air dan suara bising. Menghadapi kondisi ini, Perseroan telah berkomitmen untuk mengelola semua dampak lingkungan bagi kelestarian dan kesejahteraan masyarakat. Perseroan juga terus-menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka paham tentang keberadaan dan kegunaan instalasi listrik. The operation of PLN s power stations can also directly as well as indirectly impact upon the public, for example electromagnetic radiation, solid waste, dust, water, water contamination and noise pollution. Faced with this condition, the Company has committed to manage all environmental impacts for the preservation and welfare of the public. The Company also continues to raise awareness among the public so that they are aware of the existence and uses of electrical installations. Di masa depan, Perseroan dengan dukungan Pemerintah membuka peluang yang lebih luas dalam membangun pembangkit yang menggunakan energi yang ramah lingkungan, seperti pemanfaatan panas bumi, gas alam, sinar matahari, bayu, dan mikro hidro dalam skala kecil. Perseroan secara rutin memantau dan menjaga kadar udara, debu dan air di sekitar lokasi operasi perusahaan pada kondisi di bawah baku mutu, selalu memelihara kinerja operasi pembangkit, dan meningkatkan bauran energi agar pengoperasian pembangkit menjadi lebih efisien. In the future, the Company, with the support of the Government, will open up wider opportunities in building power stations that use environmentally friendly energy, such as the benefits of geothermal, natural gas, solar, wind, and micro hydro on a small scale. The Company routinely monitors and maintains air, dust and water levels in the vicinity of the company s operations in line with quality standards, and always maintains the operational performance of power plants, and improves energy mixtures so that generators operate more efficiently. PERLINDUNGAN KERJA DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Sebagai perusahaan penyedia layanan listrik yang turut menentukan tingkat kesejahteraan manusia, PLN berkomitmen mematuhi dan memenuhi hak-hak azasi yang paling dasar yang melekat pada seluruh pegawainya maupun pemangku kepentingan yang lebih luas, yaitu masyarakat yang paling dekat dengan lokasi operasi perusahaan. Protection of Work and Community Development As an electricity service provider that also determines the level of human wellbeing, PLN is committed to abiding by and fulfilling the most basic rights of all of its employees and the wider stakeholders, namely communities who live in the vicinity of PLN s operations. Hal yang dilakukan oleh Perseroan adalah menerapkan standar Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) yang maksimum sesuai Standar Manajemen K3 (SMK3), serta sistem standar K3 dari OHSAS 18001:2007 yang telah dijalankan oleh beberapa unit usaha, selain itu Perseroan juga meminta kepada mitra kerja maupun kontraktor pelaksana untuk memberlakukan standar K3 dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan persyaratan ini, Perseroan berharap tidak terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang fatal. The Company implements Operational Safety and Health standards, which are in maximum accordance with the K3 Management Standards (SMK3), as well as the K3 system standard OHSAS 18001:2007, which has already been put into effect by several business units. As well as this, the Company also requests the heads of its partner companies as well as contractors implement the K3 standards in carrying on their work. With these requirements, the Company expects there to be no mistakes that could lead to fatal accidents. Menilik wilayah operasional yang luas dan berlokasi di area terbuka, kecelakaan dapat saja terjadi dan tidak dapat dihindari. Namun, Perseroan akan terus menerapkan standar kerja yang tinggi sehingga di masa depan tingkat kecelakaan kerja menjadi nol. Given the operations are spread over a vast area and are located in the open; accidents can happen and sometimes cannot be avoided. However, the Company will continue to enforce the highest operational standards so that in the future there are no workplace accidents. Tingkat kesejahteraan pegawai terus ditingkatkan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan output kerja yang maksimal. Perseroan terus-menerus melakukan The level of employee wellbeing continues to be increased with the expectation of achieving maximal work output. The Company continues to carry out employee empowerment

12 SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA Message from President Director 10 pemberdayaan pada pegawainya agar menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk kepentingan kemajuan perusahaan maupun pengembangan kualitas manusia secara umum. Rekrutmen pegawai baru dilakukan secara ketat dengan memberikan kesempatan kepada semua pihak tanpa diskriminasi, dengan tujuan akhir dapat memenuhi kebutuhan Perseroan dengan kualifikasi tertentu. to produce quality human resources for the interest of the Company s progress as well as the development of people in general. New employee recruitment is carried out strictly so that it provide opportunities to all parties without discrimination, with the eventual goal of fulfilling the needs of the Company with certain qualifications. Selain menjadi pegawai perusahaan, Perseroan juga membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk terlibat dalam kemajuan perusahaan. Salah satunya melalui program tanggung jawab sosial yang bertujuan memberdayakan masyarakat sehingga menjadi lebih mandiri. Kegiatan pengembangan kehidupan kemasyarakatan tersebut dirancang dengan melibatkan partisipasi aktif para tokoh masyarakat sekitar dan pemerintah daerah sebagai subjek pelaksana program, sehingga hasilnya lebih optimal. Beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan bersama-sama dengan perguruan tinggi sebagai bentuk kerja sama yang saling menguntungkan, baik dari sisi konsep program, sasaran komunitas dan target pencapaian hasil. Apart from being an employee s company, the Company also opens up opportunities for the wider public to get involved in the Company s development. One of the ways of doing this is through the social responsibility program, which aims to empower the people so that they can be more selfreliant. Such social life development activities are designed to encourage the active participation of community leaders and regional governments as the drivers of the program, so that the results are optimal. Several public development activities have been carried out in cooperation with universities as mutually beneficial cooperations, as well as concept programs, community targets and achievement targets. Kegiatan kemitraan yang diselenggarakan Perseroan telah membina mitra binaan dengan tingkat pengembalian pinjaman yang relatif lancar. Melalui program kemitraan ini, Perseroan berharap dapat berpartisipasi mengembangkan potensi masyarakat dengan memudahkan akses kelompok komunitas bermodal lemah kepada sumber keuangan, sehingga mereka dapat mandiri dan meningkat derajat hidupnya. The Company s partnership activities have fostered 35,672 Foster Partners with a relatively sound loan repayment rate. Through this partnership program, the Company hopes to be able to participate in developing the public s potential by easing community groups access to financial resources, so that they can be self-reliant and improve their quality of life. PRAKTIK TATA KELOLA BERKELANJUTAN Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik akan menjamin pertumbuhan usaha secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Setiap tahun, Perseroan terus memperbaiki praktik-praktik tata kelola sehingga azasazas akuntabilitas, kewajaran, keterbukaan, kemandirian dan pemenuhan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Sustainable Good Governance Practices Implementing good corporate governance will ensure the sustainable growth of the business in the long term. Every year, the Company continues to improve its governance practices so that the principles of accountability, fairness, transparency, self-reliance, and the fulfillment of responsibilities can be better implemented. Seperti yang disiapkan pada periode sebelumnya, pada 2011 ini PLN telah menyelesaikan studi mengenai tata laksana sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system). Kelak diharapkan dengan rencana penerapan sistem pelaporan pelanggaran dapat mengurangi kerugian perusahaan, serta memastikan pencapaian tujuan yang dicita-citakan oleh Perseroan untuk menjadi perusahaan kelas dunia yang unggul dan terpercaya. As with what was prepared in the previous year, in 2011, PLN completed a study into a whistleblowing system. Later on, this system is expected to report violations so as to reduce company losses, and ensure the achievements of goals that the Company aspires to in order become a trusted world class company. Selain itu, Perseroan juga melakukan audit lingkungan hidup secara rutin, sehingga dampak sebelum, sesudah maupun saat pengoperasian usaha semakin positif bagi pelestarian lingkungan. Di masa depan, Perseroan berencana untuk melakukan penilaian atas Laporan Keberlanjutan ini oleh penilai independen. In addition, the Company also carries out routine environmental audits so that environmental impacts before, during and after operations become more positive for the preservation of the environment. In the future, the Company plans to organize for an independent appraiser to assess the Sustainability Report.

13 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 11 PENUTUP Dengan selesainya Laporan Keberlanjutan PT PLN (Persero) 2011 ini, atas nama Direksi, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham atas dukungan dan sumbangsih yang diberikan bagi kemajuan perusahaan. Di masa depan, kami berharap dapat terus melanjutkan peningkatan kinerja ekonomi, lingkungan maupun sosial PLN secara berimbang dan berkelanjutan sehingga kontribusi terhadap perkembangan ekonomi makro di Indonesia dapat meningkat secara signifikan. Semoga. Conclusion With the completion of this PLN 2011 Sustainability Report, on behalf of the Board of Directors, I would like to thank all of our stakeholders and shareholders for their support and contribution to the advancement of the company. In the future, we hope that we can continue to increase PLN s economic, environmental and social performance in a balanced and sustainable manner so that our contribution toward macroeconomic development in Indonesia can significantly increase. Jakarta, Juni 2012 Atas nama Direksi PT PLN (Persero) On Behalf of Board of Directors of PT PLN (Persero) NUR PAMUDJI Direktur Utama President Director

14 12 PT PLN (Persero) PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

15 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 13 SEKILAS PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) in brief PLN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit yang bertenaga air, diesel, tenaga uap berbahan bakar batu bara maupun gas, ke pengguna akhir seperti kawasan industri, komersial, pemukiman maupun sarana publik. (2.2) PLN is a state-owned company that was established exclusively to transmit and distribute electrical power produced at power plants fueled by hydro electric power, diesel, coal, gas and steam energy, to industrial and commercial users, residential areas and public utilities. (2.2) Untuk mentransmisikan tenaga listrik tersebut, Perseroan mengelola jaringan transmisi dan distribusi di atas tanah maupun kabel bawah tanah, beserta serangkaian pusat trafo dan gardu induk pengatur tegangan dan beban atau daya listrik untuk kemudian disalurkan ke terminal instalasi listrik domestik di tempat pengguna. (2.7) To perform this duty, the Company manages the power grid, both above and below ground, as well as central transformers, voltage and load or electricity power substations, from where electricity is then distributed to domestic electrical terminals at the user destination. (2.7) Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia dimulai sejak awal abad ke-19, saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di industri gula dan teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan pabriknya sendiri. Melalui serangkaian peristiwa sejarah, kemudian seluruh pusat pembangkit ini dikelola oleh perusahaan induk, yang kemudian dikenal sebagai PLN. The development of electrical power in Indonesia began in the early 19th century, when several Dutch companies engaged in sugar and tea production built power generating stations to power their factories. Through a series of historical events, all of these power plants came to be managed by a holding company, which was later known as PLN. PLN kini mengelola jaringan listrik mulai dari pusat pembangkitan yang dikelola sendiri maupun milik swasta, dengan daerah operasi melingkupi seluruh kawasan wilayah Indonesia, mulai dari perkotaan hingga ke area terpencil. PLN currently manages the power transmission network that starts at power stations owned either by the Company or private enterprises, operating throughout Indonesia s regions, both in cities and remote areas.

16 14 PT PLN (Persero) PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile Secara singkat, tonggak penting yang telah dicapai PLN dapat digambarkan berikut ini. The following are some of the Company s milestones: TONGGAK PENTING PENTING PLN PLN Awal abad ke-19 - Beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di industri gula dan teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan pabriknya sendiri. Tahun Pengalihan pengelolaan perusahaanperusahaan Belanda kepada Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Agustus Peralihan pengelolaan perusahaan pengelola listrik kepada pihak Sekutu, bersamaan dengan menyerahnya Jepang pada Perang Dunia II. 27 Oktober Pembentukan Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga oleh Presiden Soekarno dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. 1 Januari 1961 Perubahan nama Jawatan Listrik dan Gas menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas. 1 Januari 1965 Pembubaran BPU-PLN disertai peresmian 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas. Tahun Sesuai Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Tahun Status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum. Tahun 2009 Sesuai UU Nomor 30 Tahun 2009, PLN bukan lagi sebagai PKUK namun sebagai Badan Usaha Milik Negara dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Company Milestones Beginning at the end of the 19th century, several Dutch companies operating sugar and tea plantations began to accelerate the development of electrical power in Indonesia for their own purposes saw a transfer of management of the companies away from the Dutch after the Dutch surrendered to the Japanese army at the beginning of World War 2. August 1945 saw the transfer of management of the electricity companies to the Allies, as a result of Japan surrendering to the Allied forces at the end of Word War 2. October 27, 1945, President Soekarno establishes the Electricity and Gas Bureau under the Public Works Ministry, with a total power output of MW. January, 1961, the Gas and Electricity Bureau becomes the Board of general administration of the State Electricity Company (BPU-PLN), focusing on electricity, gas and coke. January 1, 1965, the BPU-PLN is dissolved, while two new state-owned companies are established, namely PLN, tasked with managing electrical power, and PGN, to manage gas power. In 1972, in accordance with Government Regulation No. 17, the state-owned electricity company is redefined as the State-owned General Electricity Company, and as the Electrical Business Authority (PKUK), which is charged with providing electricity for the public PLN changes from General Company to Corporation, as well as Electrical Business Authority, tasked with providing electricity for the public in accordance with Law No , PLN is no longer the PKUK, but instead officially becomes a Stateowned Enterprise, tasked with providing electricity for the public.

17 SAHAM PERSEROAN SAHAM PERSEROAN Perseroan merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara dengan badan hukum berbentuk persero, bersifat terbuka, namun sahamnya tidak terdaftar dan tidak diperdagangkan di pasar saham Bursa Efek Indonesia. Seluruh saham Perseroan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. ( ) Selama periode pelaporan tidak ada perubahan kepemilikan yang signifikan terkait dengan kepemilikan saham Perseroan. (2.9) PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Company Shares The Company is a State-Owned Enterprise in the legal form of a public limited liability company whose shares are not listed nor traded on the Indonesian Stock Exchange. All of the Company s shares are owned by the Government of Indonesia. ( ) During the reported period, there was no significant change in the ownership of the Company shares. (2.9) 15 SKALA EKONOMI SKALA EKONOMI PLN beroperasi di seluruh wilayah Indonesia, dengan dukungan sekitar pekerja pada tahun Selain menyalurkan kebutuhan listrik di wilayah Indonesia, PLN secara terbatas juga melakukan pembelian maupun penyaluran tenaga listrik dengan negara tetangga yang berbatasan, seperti Malaysia. (2.5) Untuk melakukan pembangunan dan pemeliharaan pembangkit listrik, membangun, memelihara jaringan transmisi dan distribusi termasuk gardu induk dan gardu distribusi, PLN memiliki modal per akhir tahun 2011 sebesar Rp155,3 triliun dengan nilai penjualan sebesar Rp208 triliun. Skala ekonomi PLN selebihnya dapat dilihat berikut ini. (2.6, 2.8) Economic Scale PLN operates throughout all of Indonesia s regions, with the support of about 47,615 employees in Besides meeting the electrical power needs of Indonesia s regions, PLN is also limited to the purchase and distribution of electricity with neighboring countries that share their borders with Indonesia, such as Malaysia. (2.5) To build and maintain power plants, and maintain the power grid and the distribution network, including substations and distribution substations, PLN had a capital of Rp155.3 trillion as of the end of 2011, and a company valuation of Rp208 trillion. Further details of PLN s financial value can be seen below. (2.6, 2.8) Jumlah karyawan Number of employee Total pendapatan neto (miliar Rp) Total revenue (billion Rp) Total kapitalisasi (miliar Rp): Total capitalization (billion Rp) - Kewajiban Liabilities - Ekuitas Equity Kuantitas listrik terjual (GWH) Quantity of electricity sales Total aset (miliar Rp) Total assets (billion Rp) PERIODE PERIOD

18 16 PT PLN (Persero) PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile VISI, MISI, MOTO DAN STRATEGI UMUM PERUSAHAAN The Company s Vision, Mission, Motto, and General Strategy VISI VISION Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. To be recognized as a world class company that growing, excels and is trustworthy through its reliance on human potential. MISI MISSION 1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham; Run the business and other related fields, oriented toward the satisfaction of customers, company members and shareholders. 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Make electrical power a medium by which to improve the quality of the life for the public. 3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. Strive to make electrical power a driving force for economic activities. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Operate an environmentally friendly business. MOTTO Listrik untuk kehidupan yang lebih baik. Electricity for a Better Life.

19 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 17 SOSIALISASI DAN UPAYA PENCAPAIAN VISI DAN MISI PERSEROAN Dissemination and Achievements of the Company s VISION and MISSION Perseroan mempertimbangkan upaya pencapaian visi dan misi perusahaan pada setiap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan operasional. Seluruh perencanaan dan pelaksanaan kegiatan operasional adalah bagian dari upaya pencapaian visi dan misi perusahaan. The Company takes into account its vision and mission in planning and executing its operations. All planning and implementation of operations is part of the Company s effort to achieve its vision and mission. Untuk menjamin tercapainya visi dan misi perusahaan, Perseroan mensosialisasikan visi dan misi kepada seluruh pegawai secara periodik. Proses penerimaan, evaluasi kinerja pegawai, promosi dan rotasi merupakan salah satu momen yang biasa digunakan Perseroan untuk melakukan proses sosialisasi visi dan misi perusahaan. (4.8) To ensure the achievements of its vision and mission, the Company regularly disseminates information about its vision and mission to all employees. Recruiting, employee performance evaluation, promotions and rotations are some of the typical methods that the Company uses to spread awareness about its mission and vision. (4.8)

20 18 PT PLN (Persero) PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile STRATEGI UMUM PERUSAHAAN strategi umum perusahaan The Company s General Strategy Seiring berlakunya UU No.30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan yang tidak lagi menyatakan PLN sebagai PKUK, maka strategi perusahaan kini diarahkan menjadi entitas korporasi yang sehat secara finansial, sehingga dapat melakukan investasi untuk mempertahankan pangsa pasar dan berkembang sesuai dengan kaidahkaidah korporasi. Di samping kondisi keuangan yang sehat, PLN juga terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan pada tingkat keandalan dan pelayanan yang sesuai dan didukung dengan SDM yang memiliki kompetensi tinggi dan berperilaku sesuai tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dalam menjalankan usahanya. Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan serta menyesuaikan diri dengan peraturan perundangan terbaru tersebut, PLN telah menetapkan tujuan strategis untuk periode sebagai berikut: Memperbaiki kondisi keuangan PLN. Meningkatkan efisiensi investasi dan operasi. Memperbaiki kinerja operasional dan perbaikan citra PLN. PRIORITAS JANGKA PENDEK Prioritas jangka pendek adalah mengatasi kekurangan pasokan listrik untuk mengurangi pemadaman di hampir seluruh wilayah Indonesia, mengatasi krisis likuiditas dan kemampuan pendanaan jangka pendek. PRIORITAS JANGKA PANJANG Aspirasi jangka panjang perusahaan adalah bertransformasi menuju Perusahaan Kelas Dunia, Menguntungkan dan Dicintai Pelanggan dengan Cara yang Ramah Lingkungan dan Aman. TRANSFORMASI PLN Terdapat dua hal utama dalam transformasi PLN yakni transformasi dari sisi soft skill dan hard skill. Transformasi soft skill terkait dengan budaya kerja yang berorientasi kinerja tinggi, bersinergi dan terarah. MENJADI PERUSAHAAN KELAS DUNIA Untuk menjadi perusahaan kelas dunia fungsi utama PLN yang terkait dengan kinerja operasi pembangkit, transmisi dan distribusi harus berada pada prioritas pertama. Peningkatan kinerja operasi pembangkit dilakukan secara bertahap, diawali dengan memperbaiki SAIDI/SAIFI, produktivitas pegawai dan susut jaringan. BEROPERASI SECARA MENGUNTUNGKAN Menjadi perusahaan kelas dunia saja tidaklah cukup. PLN memerlukan kemampuan dan kemandirian dalam hal keuangan. Oleh karena itu untuk dapat tumbuh With the enactment of Regulation No on electrical power, which stipulates that PLN is no longer the sole authorized General Electrical Business, the Company s focus shifted toward becoming a financially healthy corporate entity, so that it can make investments in order to retain market share and develop in line with the regulations of the company. In addition, PLN also strives to fulfill the needs of its customers in terms of reliability and service, which are supported by highly competent human resources who behave in accordance with Good Corporate Governance policies in running the business. To realize the mission and vision, and comply with the latest regulations, PLN has set out the following strategic objectives for the period. Improve PLN s financial condition Improve Investment and operational efficiency Improve PLN s image and improve operational performance Short-Term Priorities Short-term priorities are addressing electricity supply shortages to reduce the number of power outages in almost all regions, and address the liquidity crisis and short-term funding capabilities. Long-Term Priorities Long-term aspirations are to transform into a world class, profitable company and to be the preferred company among customers through environmentally friendly and safe operations. PLN s Transformation There are two major factors regarding PLN s transformation, namely transformation by soft skills and transformation by hard skills. Soft skill transformation is related to a working culture that is oriented toward high performance, synergized and in a good direction. Becoming a World Class Company In order to become a world class company, PLN must prioritize the operational performance of power generation, transmission and distribution. Improving the operational performance of power plants can be done in stages, beginning with improving SAIDI/SAIFI, employee productivity and network losses. Profitable Operations It is not enough to become a world class company. PLN requires ability and independence in financial matters.

21 dan berkembang, PLN haruslah mendapatkan margin yang baik. PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Therefore, the Company must enjoy healthy profits to be able to grow and develop. 19 RAMAH LINGKUNGAN PLN turut bertanggung jawab menjaga lingkungan yang sehat dan terus berupaya memanfaatkan energi terbarukan (renewable energy) yang fokus pada pengembangan energi panas bumi (geothermal) dan pemanfaatan energi air. Batu bara tetap menjadi andalan utama PLN, namun di masa mendatang akan terus diupayakan penggunaan teknologi bersih yang dapat menjamin gas buang pembangkit batu bara menjadi lebih ramah lingkungan. Environmental Friendliness PLN is responsible for safeguarding a healthy environment and to strive to produce renewable energy, with a focus on geothermal energy and the development of hydro energy. Coal remains PLN s mainstay, but in the coming future PLN will continue to pursue the use of clean technologies that can ensure that the waste gases produced by coal burning can become more environmentally friendly. MENJAGA KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA Perusahaan mengutamakan keamanan (safety) pegawai. Dengan jumlah pegawai yang mencapai lebih dari orang, Perseroan selalu mengutamakan keselamatan (safety) dan kesehatan pegawainya sehingga diharapkan tidak terjadi kecelakaan kerja (zero accident). Perseroan mengharuskan setiap unit untuk memperoleh sertifikat ISO dengan sasaran zero accident. Maintaining Safety in the Work Environment PLN prioritizes employee safety. With a workforce of more than 40,000 people, PLN always prioritizes the safety and health of its employees, expecting a zero accident environment. The Company requires each unity to achieve an ISO certification, with the goal of achieving zero accident status. SASARAN JANGKA PANJANG PLN TAHUN Menambah kapasitas pembangkit menjadi 30 GW pada tahun 2015 atau 5 GW per tahun; Menurunkan biaya pokok produksi menjadi Rp1.099 per kwh; Menurunkan susut jaringan dari 9,93% menjadi 7,98% dan SAIDI/SAIFI dari 300 menit/9 kali gangguan menjadi 120 menit/4kali gangguan; Memperkecil gap keuangan menjadi Rp triliun; Return On Assets (ROA) menjadi 5,6% sampai dengan tahun 2015; dan Meningkatkan kemampuan dan menambah jumlah pegawai lebih dari pegawai. INISIATIF STRATEGIS (1.1) Untuk mencapai tujuan di atas, PLN telah menetapkan program transformasi yang diberi nama program Metamorfosa, yang diwujudkan dalam sembilan inisiatif strategis lima inisiatif strategis berkaitan dengan fungsi bisnis inti, dua inisiatif strategis sebagai yang memungkinkan (enabler), dan dua inisiatif strategis sisanya adalah infrastruktur pendukung untuk membangun citra positif dan keberhasilan implementasi. PLN s Long-Term Goals for increase generation capacity to 30 GW by 2015 or 5 GW per year; decrease primary production costs to Rp 1,099 per kwh; decrease network losses from 9.93% to 7.98% and SAIDI/ SAIFI from 300 minutes/9 times disruption to 120 minutes/4 times; reduce the finance gap to Rp 113 Rp 124 trillion; Raise Return On Assets (ROA) to 5.6% by 2015, and Upgrade capabilities and increase the number of personnel to over 20,000. Strategic Initiative (1.1) To achieve the above goals, PLN has established a program called Metamorphosis, which is realized through nine strategic initiatives five of which are related to the functions of the core business, two are enablers, and the remaining two are designed to support infrastructure and build a positive image as well as to support its successful implementation.

22 20 PT PLN (Persero) PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile GRUP USAHA PLN (2.3) PLN BUSINESS GROUP (2.3) PLN saat ini memiliki 12 anak usaha dengan kepemilikan mayoritas dan satu anak usaha dengan kepemilikan minoritas. Bidang usaha anak perusahaan bervariasi, namun pada intinya bergerak di sektor yang memberikan efek sinergi bagi Perseroan. Bidang usaha anak-anak perusahaan PLN adalah pembangkit listrik, bidang keuangan, rancang bangun, pemasokan batu bara dan konstruksi. Grup usaha PLN saat ini terdiri atas: PLN currently owns 12 subsidiaries through majority ownership and one subsidiary through minority ownership. The sectors of the subsidiaries are varied, and their core operations, provide synergy for PLN. The sectors of PLN s subsidiaries are electrical power generation, finance, engineering design, coal supplies and construction. The PLN business group currently consists of the following: NAMA PERUSAHAAN COMPANY NAME PT Indonesia Power PT Indonesia Comnets Plus PT Pembangkitan Jawa Bali PT Pelayanan Listrik Nasional Batam PT Prima Layanan Nasional Enjiniring PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan PT PLN Batubara PT PLN Geothermal PT Geo Dipa Energi (PT GDE) Majapahit Holding BV PT Pelayaran Bahtera Adhiguna PT Haleyora Power BIDANG USAHA CORE BUSINESS Pembangkitan dan transmisi listrik Electricity generation and transmission Kepemilikan Ownership 99,99% Teknologi informasi dan komunikasi Information and communication technology Kepemilikan Ownership 99,99% Pembangkitan dan transmisi listrik Electricity generation and transmission Kepemilikan Ownership 99,99% Utilitas listrik Electricity utility Kepemilikan Ownership 99,99% Rekayasa dan rancang bangun Engineering and design build Kepemilikan Ownership 99,99% Utilitas listrik Electricity utility Kepemilikan Ownership 99,99% Perdagangan batu bara Coal supplier Kepemilikan Ownership 99,99% Pembangkit listrik panas bumi Geothermal power generation Kepemilikan Ownership 99,99% Pembangkit listrik panas bumi Geothermal power generation Kepemilikan Ownership 33,00% Holding bidang keuangan Offshore bond financing vehicle Kepemilikan Ownership 100% Angkutan pelayaran batu bara Coal shipping transport Kepemilikan Ownership 100% Bidang kelistrikan Electricity business Kepemilikan Ownership 99,99% STATUS STATE Beroperasi Operating Beroperasi Operating Beroperasi Operating Beroperasi Operating Beroperasi Operating Beroperasi Operating Beroperasi Operating Beroperasi Operating Beroperasi Operating Beroperasi Operating Beroperasi Operating Beroperasi Operating

23 STRUKTUR USAHA DAN ANAK PERUSAHAAN PLN PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report BUSINESS STRUCTURE AND PLN SUBSIDIARIES 21 PT PLN (PERSERO) 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% Indonesia Power Electricity Generation Pembangkitan Pelayanan Listrik Pelayanan Listrik Jawa Bali Nasional Batam Nasional Tarakan Electricity Generation Electricity Utility Electricity Utility 100% 99,99% 99,99% 99,99% Majapahit Holding BV Offshore Bond Financing Vehicle Indonesia Comnets Plus (Icon+) Prima Layanan Nasional Enjiniring PLN Batubara Coal Supplier 99,99% 100% 33% 99,99% PLN Geothermal Geothermal Generation Pelayaran Bahtera Adhiguna Geo Dipa Energi PT Haleyora Power

24 22 PT PLN (Persero) PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile BIDANG USAHA LINE OF BUSINESS Sesuai Undang-undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, berikut adalah rangkaian kegiatan usaha Perseroan: Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup: - Pembangkitan tenaga listrik. - Penyaluran tenaga listrik. - Distribusi tenaga listrik. - Perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik. - Pengembangan penyediaan tenaga listrik. - Penjualan tenaga listrik. Menjalankan usaha penunjang tenaga listrik yang mencakup: - Konsultasi ketenagalistrikan. - Pembangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan. - Pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan. - Pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik. In accordance with Law No on electrical power and based on Company Articles of Association, the Corporate business sectors are as follows: The running of the electrical power supply company includes: -- Electricity generation. -- Transmission of electricity. -- Distribution of electricity. -- Planning and building infrastructure for supplying electricity. -- Development of electricity supply. -- Sales of electricity. The running of the electricity support business includes: Electrical power consultation Development and installation of electrical power equipment Maintenance of electrical power equipment Development of technology for equipment that supports the supply of electrical power

25 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 23 Dalam memberikan seluruh jasa kelistrikan, PLN memiliki unit-unit bisnis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. To provide all of electricity services, PLN has the largest number of business units in Indonesia. Kegiatan-kegiatan lainnya mencakup: - Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk kepentingan tenaga listrik. - Pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga listrik. - Kegiatan perindustrian perangkat keras dan lunak di bidang ketenagalistrikan dan peralatan lain terkait dengan tenaga listrik. - Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari dalam maupun luar negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi terkait dengan ketenagalistrikan. - Usaha jasa ketenagalistrikan. KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN DIBAGI MENJADI BEBERAPA KATEGORI: 1. Kegiatan Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perseroan sebagai induk perusahaan termasuk di antaranya perencanaan pengembangan fasilitas tenaga listrik Other activities include: -- Management and utilization of natural resources and other energy sources for the purpose of electrical power. -- Provision of operation and dispatch service for electrical power generation, transmission, distribution and sales. -- Activities of hard and soft industry in the fields of electrical power and other equipment related to electricity. -- Cooperation with other organizing parties or bodies in the electrical power sector from inside or outside the country in the construction, operational, telecommunication and information sectors related to electrical power. -- Electrical power services businesses. The Company s business activities are divided into the following categories 1. Planning The activities performed by the Company as a holding company include among others the planning and development of electrical power facilities (generation,

26 24 PT PLN (Persero) PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile (pembangkitan, transmisi dan distribusi umum) dan penunjangnya, rencana pendanaan, pengembangan usaha, pengembangan organisasi, dan SDM. Kegiatan perencanaan yang berkaitan dengan jaringan distribusi dan listrik pedesaan akan dilakukan oleh induk Perseroan perihal pokok-pokok kebijakan makro, sedangkan perencanaan turunannya akan dilakukan oleh satuan organisasi wilayah atau distribusi. 2. Kegiatan Pembangunan Kegiatan pembangunan yang mencakup konstruksi sarana penyediaan tenaga listrik pembangkitan, transmisi dan gardu induk merupakan tugas dari satuan organisasi konstruksi Proyek Induk. Sementara pelaksanaan pembangunan jaringan distribusi dilakukan oleh masing-masing unit organisasi wilayah dan distribusi. Kegiatan pembangunan proyek kelistrikan desa yang berasal dari pendanaan APBN adalah tugas Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. transmission and general distribution) and supporting, financial planning, business development, organizational development, and human resources. Planning related to the distribution network and rural network is carried out by the parent Company concerning the key points of macroeconomic policy, while micro policy implementation is carried out by a regional organizational or distribution unit. 2. Development Development activities that include the construction of power generating infrastructure, transmission and subrelay stations, is the task of the Parent Project construction organization unit. Meanwhile, the implementation of developing the distribution network is conducted by various regional and distribution units. Rural electrification projects stemming from State Budget funding falls under the Government s responsibility through the Directorate General of Electricity. 3. Kegiatan Pengusahaan/Operasi Produksi tenaga listrik dihasilkan oleh pembangkitpembangkit tenaga listrik yang terdiri dari beberapa jenis pembangkit, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara, gas alam atau bahan bakar minyak (BBM); Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berbasis tenaga air sebagai penggerak turbin; Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG-gas turbine) berbasis gas alam atau BBM; Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berbasis tenaga uap panas bumi; dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbasis BBM. Selain itu PT PLN (Persero) juga melakukan pembelian tenaga listrik yang diproduksi oleh pembangkit tenaga listrik swasta (IPP). 3. Operational Activities Electrical power is produced by electricity power plants that consist of various types of plant, including coal based Steam Power Plant, natural gas or fuel oil, hydro power plant, which uses water to turn turbines, gas-turbine power plants using natural gas or oil, geothermal power plants and diesel power plants. Alternatively, electricity is bought from privately owned power stations. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit disalurkan ke gardu induk melalui jaringan transmisi dengan berbagai tingkat tegangan seperti Tegangan Ekstra Tinggi (500 kv), Tegangan Tinggi (150 dan 70 kv). Untuk kategori pelanggan besar dilayani dengan jaringan tegangan tinggi sebesar 150 dan 70 kv, dan jaringan menengah sebesar 20 kv. Untuk pelanggan kecil, energi listrik disalurkan ke gardu distribusi melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kv dan selanjutnya di gardu distribusi tegangan diturunkan ke tingkat 380/220 volt untuk kemudian disalurkan melalui Jaringan Tegangan Rendah (JTR) ke sambungan rumah (SR). 4. Kegiatan Riset dan Penunjang (EU 8) Kegiatan yang dilakukan oleh satuan organisasi penunjang mencakup: - PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Latihan yang bertugas untuk menyelenggarakan berbagai pendidikan dan latihan di bidang teknik, manajemen, keuangan dan administrasi umum. Electricity produced by power plants is transmitted to substations via the power grid using various levels of voltage, including Extra High Voltage (500 kv) and High Voltage (between 150 kv and 70 kv). The majority of customers are connected via High Voltage networks (between 150 kv and 70 kv), and medium-size networks of 20kV. For smaller customers, electricity is sent to medium distribution substations via Medium Voltage Distributions lines (JTM) of a 20kV capacity, before the voltage is lowered to 380/220 volts at the distribution substation, from where it is sent to residential connections (SR) through Low Voltage Distribution lines (JTR). 4. Research and Support (EU 8) Activities conducted by supporting organization units include: -- The PLN Education and Training Center is tasked with organizing various workshops and training programs in engineering, management, finance and general administration.

27 - PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan yang bertugas untuk memberikan dukungan dalam studi kelayakan, desain dan supervisi konstruksi sarana penyediaan tenaga listrik. - PT PLN (Persero) Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan yang bertugas untuk memberi dukungan dalam standardisasi, kalibrasi dan pengujian peralatan listrik serta instrumen lainnya. - PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi yang bertugas untuk memberikan dukungan dalam sertifikasi produk peralatan listrik, sistem manajemen mutu dan lingkungan bidang ketenagalistrikan serta kelalaian instalasi tenaga listrik dan tera meter. - PT PLN (Persero) Jasa Manajemen Konstruksi yang bertugas untuk memberikan dukungan dalam manajemen konstruksi lapangan untuk konstruksi dan layanan perbaikan terutama di sektor kelistrikan. - PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan yang bertugas untuk memberikan dukungan terhadap produksi dan layanan perbaikan terutama di sektor kelistrikan. Dalam memberikan seluruh jasa tersebut, PLN memiliki unit-unit bisnis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan jumlah seluruh unit bisnis adalah unit bisnis (2.5) PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report PLN Center of Electricity Engineering is tasked with providing support for feasibility studies, design and energy infrastructure construction supervision. PLN Electricity Research and Development is tasked with giving support for standardization, calibration and the testing of electrical equipment and other instruments. PLN Certification Service is tasked with supporting electrical equipment certification, quality system management and the environment in the field of electricity and negligence in electrical equipment installation and meter calibration. PLN Construction Management is tasked with providing support in the field of construction management for construction and repair services, especially in the electricity sector. - PLN Electricity Maintenance Center is obliged to support the maintenance process in utilities industry. To provide all of these services, PLN has the largest number of business units in Indonesia, with in total. (2.5) 25

28 PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile 26 PETA OPERASIONAL PERUSAHAAN (2.3, 2.5, 2.7) MAP OF COMPANY S OPERATIONAL REGIONS (2.3, 2.5, 2.7) Daerah operasional Perseroan melingkupi seluruh wilayah Indonesia, dan secara terbatas, daerah perbatasan Indonesia- Malaysia. Adapun gambaran wilayah operasional PLN sesuai dengan daerah operasi utama Strategic Business Unit (SBU) tergambar dalam peta wilayah operasional sebagai berikut.

29 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 27 The Company s operational regions encompass all of Indonesia, as well as in border areas with Malaysia. This map shows PLN s operational regions in accordance with the main regional operations of the Strategic Business Unit (SBU).

30 28 PT PLN (Persero) PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE Direktur Utama President Director Dahlan Iskan Kepala Satuan Pengawasan Intern Head of Internal Audit Unit Direktur Energi Primer Director of Primary Energy Direktur Sdm dan Umum Director of HR and General Affairs Direktur Perencanaan dan Teknologi Director of Planning and Technology Direktur Pengadaan Strategis Director of Strategic Procurement Direktur Operasi Jawa Bali Director of Java - Bali Operations Direktur Operasi Indonesia Barat Director of West Indonesia Operations Direktur Operasi Indonesia Timur Director of East Indonesia Operations Direktur Bisnis Dan Manajemen Resiko Director of Business and Risk Management Direktur Keuangan Director of Finance Paiman Sekretaris Perusahaan Nur Pamuji Eddy D. Erningpraja I.G.A. Ngurah M. Harry Jaya Nasri Sebayang Bagiyo Riawan Adnyana Pahlawan Vickner Sinaga Murtaqi Syamsuddin Setio Anggoro Dewo Corporate Secretary I.B.G. Mardawa P. Kepala Divisi Batubara Head of Coal Division Kepala Divisi Pengembangan Organisasi Head of Organisation Development Division Kepala Divisi Perencanaan Strategis Korporat Head of Corporate Strategic Planning Division Kepala Divisi Perencanaan Pengadaan Head of Procurement Planning Division Kepala Divisi Pembangkitan Jawa-Bali Head of Java-Bali Power Generation Division Kepala Divisi Pembangkitan Indonesia Barat Head of West Indonesia Power Generation Division Kepala Divisi Pembangkitan Indonesia Timur Head of East Indonesia Power Generation Division Kepala Divisi Niaga Head of Commerce Division Divisi Keuangan Korporat Head of Corporate Finance Division Misbachul Munir Iwan Bachtiar Made Ro Sakya Doddy Hertanto Paingot M Nasser Iskandar Sapto Triono W. Benny Marbun Yusuf Hamdani Kepala Satuan Pengendalian Kinerja Korporat Head of Corporate Delivery Unit Kepala Divisi Gas Dan BBM Head of Gas & Oil Fuel Division Kepala Divisi Pengembangan Sistem Sdm Head of HR Development System Division Kepala Divisi Pengembangan Sdm dan Talenta Head of HR and Skill Develpoment Division Kepala Divisi Perencanaan Sistem Head of System Planning Division Kepala Divisi Enjiniring dan Teknologi Head of Engineering and Technology Division Kepala Divisi Pengadaan Strategis Head of Strategic Procurement Division Kepala Divisi Pengadaan Ipp Head of IPP Procurement Division Kepala Divisi Transmisi Jawa-Bali Head of Java-Bali Transmission Division Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Jawa- Bali Head of Java-Bali Distribution and Customer Services Division Kepala Divisi Transmisi Indonesia Barat Head of West Indonesia Transmission Division Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Indonesia Barat Head of West Indonesia Distribution and Customer Services Division Kepala Divisi Transmisi Indonesia Timur Head of East Indonesia Transmission Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Indonesia Timur Head of East Indonesia Distribution and Customer Services Division Kepala Divisi Bisnis Dan Transaksi Listrik Head of Business and Electricity Transaction Division Kepala Divisi Manajemen Resiko Head of Risk Management Division Kepala Divisi Perencanaan Pengendalian Anggaran Head of Budget Monitoring Planning Division Prawoko Dadang Daryono Joko Prasetio Tonny Tondojoyo Ramli Hutasuhut Yanuar Hakim Susanto Wibowo Binarto B M. Hudiono Kepala Divisi Akuntansi, Pajak dan Asuransi Head of Accounting Tax and Insurance Division Harry Hartoyo Kepala Satuan Pelayanan Hukum Korporat Head of Corporate Legal Services Unit Budi Kristanto Roikhan Bowo Setiadji Monstar Panjaitan Haryanto Ws Karel Sampe Pajung Syarifuddin Ibrahim Amir Rosyidin Beni Hermawan Kepala Divisi Umum dan Manajemen Kantor Pusat Head of General Affairs and Management Hfor Head Office Division Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan Head of New and Renewable Energy Division Kepala Divisi Konstruksi dan Ipp Jawa-Bali Head of Java-Bali Construction and IPP Division Kepala Divisi Konstruksi dan Ipp Indonesia Barat Head of West Indonesia Construction and IPP Division Kepala Divisi Konstruksi dan Ipp Indonesia Timur Head of East Indonesia Construction and IPP Division Kepala Divisi Perbendaharaan Head of Treasury Division Eddy Sukmoro Moch. Sofyan Henky H Basudewo Eko A Sudartanto Widodo Mulyono Tjutju Kurnia S. GM Unit Bisnis Pln Pembangkitan GM of PLN Power Generation Business Unit GM Unit Bisnis PLN Wilayahv GM of PLN Region Business Unit GM Unit Bisnis Pln Proyek Induk GM of PLN Main Project Business Unit GM Pln Pusat Pendidikan dan Pelatihan GM of PLN Education and Training Center Direktur Anak Perusahaan Director of Subsidiary Kepala Divisi Sistem Informasi Manajemen Head of Management Information System Division GM Unit Bisnis Pln Penyaluran /P3b GM of Transmission and Center for Load Dispatching Business Unit GM Unit Bisnis Pln Distribusi GM of PLN Distribution Business Unit GM Unit Bisnis Jasa Penunjang GM of Supporting Services Business Unit GM Pln Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan GM of Electricity Research and Development Direktur Usaha Patungan Director of Joint Ventures Rully Fasri Sampai dengan Oktober 2011 Up to end of October 2011

31 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 29 Direktur Utama President Director Nur Pamudji Kepala Satuan Pengawas Intern Internal Supervisory Unit Iryanto Hutagaol Direktur SDM Dan Umum Director Of Human Resources And General Affairs Eddy D. Erningpraja Kepala Divisi Pengembangan Organisasi Head of Organization Development Division Sriyono D Siswoyo Kepala Divisi Pengembangan Sistem SDM Head of Human Resources Development System Division Dadang Daryono Direktur Konstruksi Director Of Construction Nasri Sebayang Kepala Divisi Konstruksi dan Ipp Jawa Bali Head of Java Bali Construction & Independent Power Producers Division Kepala Divisi Energi Terbarukan Head of Renewable Energy Division Direktur Pengadaan Strategis Director Of Strategic Procurement Bagiyo Riawan Kepala Divisi Gas dan BBM Head of Gas and Fuel Division Kepala Divisi Pengadaan Strategis Head of Strategic Procurement Division Direktur Operasi Jawa Bali Director Of Java - Bali Operations I.G.A Ngurah Adnyana Kepala Divisi Pembangkitan Jawa Bali Head of Java Bali Power Plant Divison Kepala Divisi Transmisi Jawa Bali Head of Java Bali Transmission Division Direktur Operasi Indonesia Barat Director Of West Indonesia Operations M. Harry Jaya Pahlawan Kepala Divisi Pembangkitan Indonesia Barat Head of West Indonesia Power Plant Division Kepala Divisi Transmisi Indonesia Barat Head of West Indonesia Transmission Division Direktur Operasi Indonesia Timur Director Of East Indonesia Operations Vickner Sinaga Kepala Divisi Pembangkitan Indonesia Timur Head of East Indonesia Power Plant Division Henky H Basudewo M Suryadi M Paingot M Nasser Iskandar Sapto Triono W. Moch Sofyan Karmiyono Agoes Priambodo Jemjem Kurnaen Kepala Divisi Transmisi Indonesia Timur Head of East Indonesia Transmission Division Widodo Mulyono Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko Director of Planning and Risk Management Murtaqi Syamsuddin Kepala Divisi Niaga Head of Commerce Division Benny Marbun Kepala Divisi Manajemen Risiko Head of Risk Management Division Amir Rosyidin Direktur Keuangan Director Of Finance Setio Anggoro Dewo Kepala Divisi Keuangan Korporat Head of Corporate Finance Division Gong Matua Hasibuan Kepala Divisi Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Head of Budget Planning and Controlling Division Jani Suryadi (Ph) Sekretaris Perusahaan Corporate Secretariat IBG. Mardawa P. Kepala Satuan Pengendalian Kinerja Korporat Head of Corporate Delivery Unit Harry Hartoyo Kepala Satuan Pelayanan Hukum Korporat Head of Corporate Legal Budi Kristanto Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta Head of Human Resources Development & Talent Division Kepala Divisi Konstruksi dan IPP IB Head of West Indonesia Construction and IPP Division Kepala Divisi Pengadaan IPP Head of IPP Procurement Division Kepala Divisi Distribusi Dan Pelayanan Pelanggan JB Head of Java Bali Distribution & Customer Services Division Kepala Divisi Distribusi Dan Pelayanan Pelanggan IB Head of West Indonesia Distribution & Customer Services Division Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan IT Head of East Indonesia Distribution & Customer Services Division Kepala Divisi Perencanaan Strategis Korporasi Head of Corporate Strategic Planning Division Kepala Divisi Akuntansi, Pajak dan Asuransi Head of Accountant, Tax and Insurance Division Roikhan Eko Sudartanto A Monstar Panjaitan Achmad Taufik H Karel Sp Wirabumi Kaluti I Made Ro Sakya Beni Hermawan Kepala Divisi Umum dan Manajemen Kantor Pusat Head General Affair and Head Office Management Division Kepala Divisi Konstruksi dan IPP IT Head of East Indonesia Construction and IPP Division Kepala Divisi Administrasi Konstruksi Head of Construction Administration Division Kepala Divisi Bisnis dan Transaksi Listrik Head of Utilities Business and Transaction Division Kepala Divisi Batubara Head of Coal Division Kepala Divisi Perencanaan Sistim Head of System Planning Division Kepala Divisi Perencanaan Pengadaan Strategis Enjiniring dan Teknologi Head of Engineering & Technology Strategic Procurement Division Kepala Divisi Perbendaharaan Head of Treasury Division Eddy Sukmoro Setiyadi Dewantoro Binarto Bekti M Djoko Prasetyo Tjutju Kurnia S. Kepala Divisi Sistem Informasi Head of Information System Division Tri Setyo Nugroho Helmi Najamuddin Rully Fasri Basuki Siswanto Unit Bisnis Pembangkitan Power Plant Business Unit Unit Bisnis PLN Wilayah Regional Business Unit Unit Bisnis PLN Proyek Induk Main Project Business Units PLN Pusat Pendidikan dan Latihan Education and Training Center Units of PLN Anak Perusahaan Subsidiaries Unit Bisnis PLN Penyaluran Center for Load Dispatching Business Units Unit Bisnis PLN Distribusi Distribution Business Units Unit Bisnis Penunjang Supporting Business Units PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan Center of Utilities Research and Development Usaha-Usaha Patungan Joint Ventures Per November 2011 sampai dengan Desember 2011 As of November 2011 to December 2011

32 PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile 30 PERISTIWA PENTING SIGNIFICANT EVENTS JANUARI JANUARY 05 Komitmen Bersama Pembangunan Kelistrikan 2011 Mengawali tahun 2011, PLN bersama para mitra kerja menegaskan kembali komitmennya untuk melaksanakan pembangunan kelistrikan Indonesia dengan lebih berkualitas, lebih cepat, lebih hemat, serta bebas dari korupsi. Komitmen ini dinyatakan pada gelar Apel Kesiapan Pelaksanaan Pembangunan 2011 di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Acara dihadiri oleh Direktur Utama PLN Dahlan Iskan, Direktur Operasi Jawa Bali Ngurah Adnyana, jajaran Direksi PLN, para General Manager PLN se-jawa Bali, dan mitra kerja PLN yang berjumlah sekitar 500 orang. Electricity Development Joint Commitment 2011 Kicking off 2011, PLN and its partners reaffirmed their commitment to speed up the development of Indonesia s electricity, as well to improve its quality, reduce its cost and ensure it is not hampered by corruption. This commitment was expressed in the title Development Implementation Readiness 2011 Event at the East Park Senayan in Jakarta. The event was attended by PLN Chairman Dahlan Iskan, Java and Bali Operational Director Ngurah Adnyana, the PLN Board of Directors, PLN s General Managers for Java and Bali and 500 people from PLN s partner companies. Apel serupa dilaksanakan di wilayah Indonesia Bagian Barat yang dipusatkan di Tanjung Karang, propinsi Lampung, dan kota Balikpapan untuk wilayah Indonesia Bagian Timur. Similar events were held in Indonesia s western regions, the center of which was Tanjung Karang, as well as Lampung, Balikpapan for Indonesia s eastern regions. FEBRUARI FEBRUARY 06 Listrik Pulau Bunaken 100% dari Tenaga Matahari PLN meresmikan PLTS Bunaken dan membagikan lampu hemat energi yang dikenal dengan lampu SEHEN (super ekstra hemat energi) berdaya 3 watt yang setara dengan lampu pijar 25 watt kepada para pelanggan di Pulau Bunaken. 100 Percent of Bunaken Island s Power from Solar Energy PLN officiated Bunaken s first Solar Power Plant and distributed energy efficient light bulbs known as SEHEN (super extra energy efficient), which are 3 watt bulbs with an equivalent energy output of 25 watts, to customers on Bunaken Island. PLTS Bunaken merupakan PLTS pertama yang dapat menerangi satu pulau selama 24 jam dan menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel yang selama ini dipakai. The Bunaken Solar Power Plant was the first Solar Power Plant able to light an entire island for 24 hours, replacing the existing diesel power generators for the duration.

33 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 31 MARET MARCH 11 Jual Beli Listrik Panas Bumi 435 MW PLN dan dua pengembang Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT Westindo Utama Karya, menandatangani perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dari enam PLTP dengan total kapasitas 435 megawatt (MW). Lima PLTP berasal dari PGE, yaitu PLTP Lumut Balai (2 55 MW) di Sumatera Selatan; PLTP Ulubelu unit 3 dan 4 (2 55 MW) di Tanggamus, Lampung; PLTP Lahendong unit 5 dan 6 (2 x 20 MW) di Sulawesi Utara; PLTP Karaha (1 x 30 MW) dan PLTP Kamojang unit 5 (1 x 30 MW) di Jawa Barat. Sedangkan PT Westindo mengembangkan PLTP Atadei (2 x 2,5 MW) di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. 435 MW Geothermal Energy Power Purchase Agreement PLN and two Geothermal Power Station (PLTB) partners, namely PT Pertamina Geothermal Energy and PT Westindo Utama Karya, signed a Power Purchase Agreement (PPA) concerning six PLTBs with a total capacity of 435 megawatts (MW). Five of the PLTBs derive from PGEs, namely Geothermal Power Plant Lumut Balai (2 55 MW) in South Sumatera; Geothermal Power Plant Ulubelu units 3 and 4 (2 55 MW) in Tanggamus, Lampung; Geothermal Power Plant Lahendong units 5 and 6 (2 x 20 MW) in North Sulawesi; Geothermal Power Plant Karaha (1 x 30 MW) and Geothermal Power Plant Kamojang unit 5 (1 x 30 MW) in West Java. While PT Westindo developed the Atadei Geothermal Power Plant (2 x 2.5 MW) in Lembata District, East Nusa Tenggara. APRIL APRIL 17 PLTU Kendari Mulai Beroperasi PLTU Kendari berkapasitas 2x10 MW adalah salah satu proyek PLTU MW tahap I yang mulai beroperasi dan yang pertama di luar Jawa. Kendari Steam Power Plant Starts Operating Kendari Steam Power Plant, capacity 2x10 MW, is one of the 10,000 MW Stage 1 Steam Power Plant projects that has begun operating, and is the first in Java. MEI MAY 25 Presiden Yudhoyono Meresmikan Proyek Kelistrikan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan beberapa proyek kelistrikan pada peluncuran Master Plan dan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Proyek-proyek itu adalah PLTA Peusangan 1 dan 2 berlokasi di Peusangan River, Takengon, Aceh (2 x 22,5 MW); PLTS Miangas di Pulau Miangas, Sulawesi Utara (85 kw Peak); serta PLTS Sebatik di Pulau Sebatik, Kalimantan Timur (340 kw Peak). President Yudhoyono inaugurates Electricity Project Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono inaugurated several electricity projects during the launch of the Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesian Economic Development (MP3EI) The projects are the Peusangan hydropower plant, 1 and 2, located along the Peusangan River in Takengon, Aceh (2 x 22.5 MW); the Solar Power Plant on Miangas Miangas Island, North Sulawesi (85 kw Peak); and the Solar Power Plant on Sebatik Sebatik Island in East Kalimantan (340 kw Peak).

34 PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile 32 Proyek PLTS Miangas dan PLTS Sebatik merupakan bagian dari proyek PLTS 100 Pulau dengan kapasitas total mencapai kw Peak. Proyek PLTS ini merupakan salah satu program unggulan PLN untuk mempercepat rasio elektrifikasi di pulau-pulau terluar, khususnya di wilayah timur Indonesia. The Solar Power Plant Miangas and Solar Power Plant Sebatik projects are part of the 100 Islands Solar Power Plant project, which will have a combined total peak capacity of kw. The Solar Power Plant project is one of PLN s flagship programs to accelerate the electrification rate in outlying islands, particularly in eastern Indonesia. JUNI JUNE 01 Kerja Sama Pengembangan Pembangkit Listrik di Halmahera Timur PT PLN (Persero) dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk menandatangani perjanjian pokok untuk pengembangan pembangkit listrik Pusat Listrik Tenaga Uap 3 x 30 MW dan Pusat Listrik Tenaga Diesel 10 x 17 MW di Halmahera Timur, Maluku Utara. Power Development Co-operation in East Halmahera PT PLN (Persero) and PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. signed a Heads of Agreement to develop a steam power station (3 x 30 MW) and a diesel power station (10 x 17 MW) in East Halmahera, North Maluku. 09 PLN Tuntaskan Daftar Tunggu Sambungan Listrik PLN dan unit-unit pelayanan di seluruh Indonesia serentak menggelar kembali Gerakan Sehari Sejuta Sambungan (Grasss), dengan target menuntaskan seluruh daftar tunggu permintaan sambungan listrik sampai selesai pada akhir Juni. PLN Finalize Electrical Connection Waiting List PLN and its service units throughout Indonesia simultaneously held the Million Daily Connections Movement (Grasss), targeting to fulfill all requests on the PLN waiting list for electrical connections by the end of June. Upaya strategis untuk menuntaskan daftar tunggu ini, antara lain dengan memperkuat pasokan listrik di sejumlah daerah, melakukan up-rating (memperkuat output daya listrik), mengoptimalkan pembangkit, sewa pembangkit diesel di beberapa lokasi, perluasan jaringan, penambahan kapasitas dan jumlah trafo serta upaya teknis lainnya. Program Grasss juga dimaksudkan untuk melindungi masyarakat (calon pelanggan) dari praktikpraktik kecurangan yang tidak terpuji, termasuk percaloan dan pasar gelap dalam penyambungan baru. The strategic effort to accomplish this includes strengthening the power supply in some areas by amplifying electrical power output to optimize power, renting diesel power generators at some locations, network expansion, increasing capacity and number of transformers and other technical efforts. The Grasss program is also intended to protect the potential customers from fraudulent practices, including brokering and the black market.

35 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report PT Salamander Pasok Gas untuk Kebutuhan Pembangkit di Kalimantan PLN dan PT Salamander Energy Limited menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) lapangan Bangkanai yang berada di Kabupaten Muara Teweh, Kalimantan Tengah. PT Salamander sepakat memasok volume gas sebesar 20 bbtud, dengan harga US$ 4,79/mmbtu dengan eskalasi 3% per tiga tahun. PT Salamander Supply Gas for power plants in Kalimantan PT PLN and Salamander Energy Limited signed a gas purchase agreement (PJBG) for a field located in Bangkanai Teweh Muara District, Central Kalimantan. PT Salamander agreed to supply 20 bbtud of gas for US$ 4.79 per mmbtu, with a 3 percent increase every three years. PT Salamander Energy akan memasok gas mulai Juni 2013 hingga Pasokan gas Bangkanai nantinya bakal memasok kebutuhan gas untuk pembangkit listrik di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. PT Salamander Energy will supply gas from June 2013 until The Bangkanai field will eventually supply gas to power plants in South Kalimantan, Central Kalimantan and East Kalimantan. juli july 01 Sinergi BUMN untuk Pembelian Tenaga Listrik Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PLN, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. tentang sinergi antar-badan Usaha Milik Negara dalam rangka pembelian tenaga listrik. SOE Synergy for Power Purchase PLN, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. and PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. signed a Memorandum of Understanding on synergy between State-Owned Enterprises for the purchase of electricity. juli july 08 Dirut PLN Dahlan Iskan Raih Inspiring Leader Award Keteladanan dan komitmen yang ditunjukkan Dahlan Iskan dalam memimpin PLN dua tahun terakhir dinilai membawa banyak perubahan yang positif. Dirut PLN ini punya andil besar membangun dan memperbaiki pelayanan PLN dalam menyediakan pasokan listrik secara nasional. Koran Sindo mengapresiasi hasil kerja Dirut PLN dengan memberikan penghargaan Inspiring Leader Award. PLN president director Dahlan Iskan Wins Inspiring Leader Award Dahlan Iskan was rewarded for his commitment and leadership in spearheading PLN over the last two years. The PLN President Director played a big hand in developing and improving PLN s distribution of electricity nationwide. Koran Sindo honored the PLN President Director s work with the Inspiring Leader Award.

36 PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile Kerja Sama Interkoneksi di Kalimantan barat dengan Sarawak Energy PLN dan Sarawak Energy Berhad (SEB) sepakat bekerja sama membangun interkoneksi di wilayah Kalimantan Barat. Kesepakatan di bidang ketenagalistrikan ini ditandatangani oleh Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Nasri Sebayang, Chief Executive Officer Sarawak Energy Berhad Torstein Dale Sjotveit, dan Second Minister of Planning and Resource Management & Minister of Public Utilities Negara Bagian Sarawak Datuk Amar Haji Awang Tengah Ali Hasan. Interconnection Cooperation in West Kalimantan with Sarawak Energy Sarawak Energy Berhad and PLN (SEB) have agreed to work together to build an interconnection in West Kalimantan. The agreement was signed by PLN Director of Planning and Technology Nasri Sebayang, Chief Executive Officer of Sarawak Energy Berhad Torstein Dale Sjotveit, and Second Minister of Planning and Resource Management and Minister of Public Utilities Sarawak Datuk Amar Haji Awang Tengah Ali Hasan. 25 Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bantu PLN Amankan Aset PLN bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) mempercepat proses sertifikasi tanah milik PLN. Sertifikasi ini bertujuan untuk mengamankan, serta memberikan kepastian dan perlindungan hukum terhadap aset milik PLN. National Land Agency (BPN) Helps PLN Secure Assets PLN in cooperation with the National Land Agency (BPN) accelerated the process of certification of land owned by PLN. The certification aims to secure and provide certainty and legal protection for assets owned by PLN. AGUSTUS AUGUST 05 PT Pelayaran Bahtera Adhiguna Resmi Milik PLN Pemerintah secara resmi menyerahkan saham PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAG) kepada PLN. Sebanyak lembar saham PBA kini resmi menjadi milik PLN, dengan nilai wajar seluruhnya mencapai Rp90 miliar (atau tepatnya Rp ,00). Setelah pengalihan saham ini maka PT BAG akan menjalani proses menjadi anak perusahaan PLN. PLN akan mengembangkan bisnis PT BAG menjadi perusahaan yang sehat sekaligus mendukung keamanan pasokan batu bara ke pembangkit listrik milik PLN. PLN officially gains ownership of PT Pelayaran Bahtera Adhiguna The Government formally handed over the shares of PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (PBA) to PLN. A total of 21,674 shares of PBA now officially belong to PLN, the total value of which is US$90 billion (or US$90,225,861, to be exact). After the transfer of shares, PT BAG will undergo the process of becoming a subsidiary of PLN. PLN will develop BAG into a healthy company, while also able to support the security of coal supplies to power plants owned by PLN.

37 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 35 Menteri Negera BUMN Mustafa Abubakar, selaku wakil pemegang saham PBA, menyerahkan secara langsung pengalihan kepemilikan saham negara itu kepada Direktur Utama PLN Dahlan Iskan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta. State Minister for SOEs Mustafa Abubakar, as representative of the shareholders of the PBA, transferred the state shares directly to PLN President Director Dahlan Iskan at the SOEs Ministry in Jakarta. AGUSTUS AUGUST 19 PLN dan PPA Bekerja Sama Mengelola Aset Agar seluruh aset dapat dikelola lebih baik maka PLN menjalin kerja sama dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). Dengan kerja sama ini aset milik PLN, khususnya dalam bentuk tanah dan bangunan yang tersebar di banyak tempat, dapat sekaligus ditingkatkan nilainya. Optimalisasi pengelolaan aset dengan mengikuti prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) ini bisa memberikan kontribusi nilai tambah bagi kedua belah pihak. PLN and PPA Work Together in Managing Assets PLN began working with PT Perusahaan Pengelola Aset to improve the management of all of its assets. Under this partnership, PLN s assets, especially those in the form of land and buildings, which are widely scattered, could even see their value increase. Both parties can benefit through the optimization of the management of these assets in line with the principles of Good Corporate Governance. september SEPTEMBER 12 HAPUA Meeting dan ARSEPE 2011 HAPUA (HEADS OF ASEAN POWER UTILITIES/AUTHORITIES) Meeting dan ASEAN Residential School in The Electric Power Engineering (ARSEPE) merupakan suatu wadah pertukaran ilmu pengetahuan tentang ketenagalistrikan bagi negaranegara ASEAN. Agenda HAPUA Meeting kali ini adalah (i) merestrukturisasi 8 Working Group HAPUA agar aktivitas untuk merealisasikan jaringan listrik ASEAN dapat lebih efektif dan fokus; dan (ii) memperkuat kerja sama dan jaringan komunikasi regional. Sedangkan tema ARSEPE ke-5 adalah The Economic and optimization of power system operation in the new millennium. Indonesia sudah kali kedua menjadi tuan rumah kegiatan ARSEPE, yang pertama diselenggarakan di Bandung pada HAPUA Meeting and ARSEPE 2011 The HAPUA (Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities) Meeting and ARSEPE (ASEAN Residential School in The Electric Power Engineering) are a forum for the exchange of knowledge about electricity for the ASEAN member nation. On the HAPUA Meeting agenda this year were (i) to restructure the 8 HAPUA Working Groups so that activities to realize the ASEAN power grid are more effective and focused, and (ii) to strengthen cooperation and the regional communications network. The theme of the 5th ARSEPE was The Economic and optimization of power system operation in the new millennium. This was the second time that Indonesia has hosted an ARSEPE event, after Bandung in 2009.

38 36 PT PLN (Persero) PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile september 19 PLN Pasang Kabel Bawah Tanah untuk Perkuat Kelistrikan Jakarta PLN menyepakati kerja sama dengan NKT Cables GmnH membangun proyek kabel bawah tanah untuk kapasitas 150 kv. Pembangunan proyek ini dalam rangka peningkatan pelayanan dan kehandalan pasokan listrik untuk wilayah Jakarta. Proyek Paket 3 ini mengerjakan kabel bawah tanah meliputi Kebon Sirih-Gambir Lama, Senayan Baru dan Semanggi Barat-Semanggi Timur, yang seluruhannya berjarak meter. SEPTEMBER PLN Installs Underground Cable to strengthen Jakarta s Power Grid PLN agreed to work together with NKT Cables GmnH to build a 150 kv underground cable project. The project falls within the framework of improving the service and reliability of the power supply for the Jakarta region. Package 3 of the project covers the installation of 9,500 meters of underground cables spanning Kebon Sirih-Gambir Lama, Senayan Baru and West Semanggi-East Semanggi. OKTOBER OCTOBER 06 KERJA SAMA PEMERINTAH SWASTA Pada tanggal 6 Oktober 2011 telah ditandatangani Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS) untuk pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap 2x1000 MW. Penandatanganan kerja sama ini meliputi: 1. Perjanjian Jual Beli Listrik (Power Purchase Agreement) antara PT PLN (Persero) dengan pihak pengembang listrik swasta PT Bhimasena Power Indonesia/ PT BPI ; 2. Perjanjian Penjaminan (Guarantee Agreement) antara Menteri Keuangan RI dan PT PII (Persero) sebagai penjamin, dengan pihak pengembang listrik swasta PT BPI; 3. Perjanjian Regres (Recourse Agreement) antara Menteri Keuangan RI sebagai penjamin dengan PT PLN (Persero); 4. Perjanjian Regres (Recourse Agreement) antara PT PII (Persero) sebagai penjamin dengan PT PLN (Persero); 5. Sponsor Agreement untuk pengembangan proyek antara J-Power, Itochu dan Adaro. Proyek KPS PLTU Jawa Tengah ini merupakan proyek Showcase KPS skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari Rp30 triliun, sekaligus proyek KPS pertama yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur). Pada tahun 2006, Pemerintah telah menetapkan proyek PLTU Jawa Tengah sebagai salah satu model proyek KPS. Disamping itu, proyek ini juga merupakan salah satu proyek yang turut dimasukkan di dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) dan juga merupakan model showcase KPS yang telah dicanangkan oleh Pemerintah pada tahun Public-Private Cooperation October 6, 2011, saw the signing of a Public Private Cooperation (PSC) on the construction of a 2x1000 MW steam power station. The cooperation included: 1. Power Purchase Agreement between PT PLN (Persero) and private power developer PT Bhimasena Indonesia Power/ PT BPI 2. Guarantee Agreement between the Minister of Finance and PT PII (Limited) as a guarantor, with private power developer PT BPI 3. Recourse Agreement between the Minister of Finance as a guarantor with PT PLN 4. Recourse Agreement between PT PII as the guarantor and PT PLN (Persero); 5. Sponsor Agreement for project development between J-Power, Itochu, and Adaro. The Central Java KPS Steam Power Plant project is the largescale showcase KPS project with an investment value of more than Rp30 trillion, as well as the first KPS project carried out based on Presidential Regulation No in Cooperation with Government Business Entities in the Provision of Infrastructure. In 2006, the Government set out a steam power plant project in Central Java as a model for KPS projects. In addition, this project is one of those included in the Masterplan for Economic Development Acceleration and Expansion (MP3EI) and is also a showcase KPS project that was initiated by the Government in 2010.

39 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report PLTU 1 Jawa Barat-Indramayu Resmi Beroperasi Sistem kelistrikan Jawa-Bali dipastikan semakin tangguh menyusul beroperasinya PLTU 1 Jawa Barat-Indramayu berkapasitas MW. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Direktur Utama PLN Dahlan Iskan, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menandatangani prasasti tanda beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Jawa Barat- Indramayu. PLTU yang dibangun di atas lahan seluas 83 hektar di Desa Sumur Adem, Sukrak, Indramayu ini merupakan bagian dari fast track program MW Tahap Satu (FTP-1). East Java-Indramayu Steam Power Plant 1 Officially Starts Operations The Java-Bali power grid was strengthened with the addition of the East Java-Indramayu Steam Power Plant (capacity 3x330MW). Coordinating Minister for the Economy Hatta Rajasa, PLN President Director Dahlan Iskan and East Java Governor Ahmad Heryawan signed an inscription marking the operation of the East Java-Indramayu Steam Power Plant 1. The Steam Power Plant is built on an area of 83 hectares in Sumur Adem village in Sukrak, Indramayu, and is part of the first stage of the 10,000 MW fast track program. OKTOber OCTOBER 19 Dirut PLN Dahlan Iskan Dipercaya Menjadi Menteri BUMN Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mendapat kepercayaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menduduki jabatan Menteri BUMN. Dahlan Iskan telah siap menyusun program kerja 100 hari pertama agar perusahaanperusahaan BUMN dapat lebih efisien. PLN President Director Dahlan Iskan installed as State-Owned Enterprises Minister PLN Chairman Dahlan Iskan is appointed by President Susilo Bambang Yudhoyono to fill the position of SOEs Minister. Dahlan Iskan has already prepared a first 100-day work program to increase the efficiency of the state s enterprises. OKTOber OCTOBER 27 Sinergi PLN dan Pertamina dalam Infrastruktur Gas PLN menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Pertamina (Persero) untuk proyek Pengembangan Sistem Transportasi dan Receiving Terminal LNG di Kawasan Timur Indonesia (LNG KTI) serta Revitalisasi Industri Aceh. Kesepakatan itu menyangkut pokok-pokok perjanjian jual beli gas bumi untuk pembangkit listrik di kawasan timur Indonesia antara PT Pertagas Niaga dan PLN dan penjanjian usaha patungan antara PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Indonesia Power. Synergy between PLN and Pertamina in Infrastructure and Gas PLN signed a Memorandum of Understanding with PT Pertamina Persero for Transportation Systems and LNG Receiving Terminal Development in Eastern Indonesia and the Revitalization of Industry in Aceh. The agreement stipulates agreements on the purchase and sale of natural gas for power stations in Indonesia s eastern regions between PT Pertagas Niaga and PLN and a joint venture between PT Pertamina Gas (Pertagas) and PT Indonesia Power.

40 PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile 38 NOVEMBER NOVEMBER 01 Serah Terima Jabatan Direktur Utama PLN Menteri BUMN Dahlan Iskan melaksanakan serah terima jabatan Direktur Utama PT PLN (Persero) kepada penggantinya Nur Pamudji. Nur Pamudji sebelumnya menjabat sebagai Direktur Energi Primer PLN. Acara serah terima yang berlangsung di lokasi gardu induk Karet, Jakarta Pusat, juga dihadiri oleh Menteri ESDM Jero Wacik. PLN President Director Handover State-Owned Enterprises Minister Dahlan Iskan hands over the position of PLN Chairman to his replacement, Nur Pamudji. Nur Pamudji was previously PLN s Director of Primary Energy. The handover ceremony took place at the Karet substation in Central Jakarta, and was attended by Energy and Natural Resources Minister Jero Wacik. DESember DECEMBER 02 Listrik Prabayar PLN Pemenang Inovasi Produk Jasa BUMN Terbaik Listrik Prabayar terpilih sebagai Inovasi Produk Jasa BUMN Terbaik di ajang Anugerah BUMN 2011 yang diselenggarakan oleh majalah BUMN Track bekerja sama dengan Forum Humas BUMN. Dewan Juri Anugerah BUMN 2011 juga menobatkan PLN sebagai BUMN yang paling inovatif dalam pelayanan publik dengan mereformasi layanan dan meluncurkan layanan Penyambungan Baru/Perubahan Daya/Penyambungan Sementara via call center 123 dan klik Lewat layanan Listrik Prabayar yang diberi judul Prabayar Merupakan Solusi Kreatif Menyelesaikan Masalah, PLN dinilai memiliki inovasi yang mampu memberikan kemudahan, kepraktisan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam berlangganan listrik PLN. Layanan baru PLN ini memberikan solusi kreatif untuk menjamin kemudahan, kecepatan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam mengajukan permintaan listrik. PLN Prepaid Electricity wins Best State-Owned Enterprises Innovative Product Development Award Prepaid Electricity was chosen as The best SOE innovative product at the 2011 SOEs Champions Awards, which was held by BUMN Track magazine in cooperation with the Forum Humas BUMN. The SOEs Jury Council Award also crowned PLN as the most innovative SOE in public services for having reformed its public services and launched the programs New Connections/ Power Change/Current Connections services via its 123 call center and web site Through its prepaid electricity service, titled Prepaid is a Problem-Solving Creative Solution, PLN was considered to have investments able to provide simplicity, practicality and convenience for members of the public who subscribe to PLN. This new PLN service offers a creative solution to ensure ease, speed and convenience in the field of power demand.

41 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Jual Beli Listrik Swasta PLTU Pontianak-3 PLN dan PT Leyand Pontianak Power menandatangani kontrak perjanjian pembelian listrik dari proyek listrik swasta PLTU Pontianak-3 kapasitas 2x25 MW, di Kantor PLN Pusat, Jakarta. Listrik dari PLTU Pontianak-3, yang dilaksanakan dengan skema Independent Power Producer, akan memenuhi kebutuhan sistem kelistrikan di Kalimantan Barat. Sale and Purchase Agreement for Private Electric STEAM Power Plant Pontianak-3 PLN and PT Leyand Pontianak Power signed a Electrical Power Sale and Purchase Agreement on the private electric steam power plant Pontianak-3 (2x25 MW), at PLN s central office in Jakarta. Power produced by the steam power plant, which was undertaken by the Independent Power Producer scheme, will fulfill the needs of West Kalimantan. 28 Presiden SBY Resmikan Tiga PLTU Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan beroperasinya tiga Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru di Jawa, yaitu: PLTU 1 Banten-Suralaya kapasitas 1x625 MW, PLTU 3 Banten-Lontar unit 1 kapasitas 1x315 MW, dan PLTU Tanjung Jati B ekspansi unit 3 kapasitas 1x660 MW. Dua PLTU pertama yang diresmikan tersebut adalah bagian dari proyek percepatan (fast track program) MW tahap 1. Total kapasitas PLTU yang diresmikan hari ini adalah MW. Peresmian ini dilakukan bersamaan dengan ground breaking proyek Resid Fluid Catalytic Cracking (RFCC) PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV di Cilacap, Jawa Tengah. Direktur Utama PLN Nur Pamudji menyampaikan laporan dari lokasi PLTU 1 Banten-Suralaya kepada Presiden yang berada di Cilacap melalui fasilitas video conference. President Susilo Bambang Yudhoyono Inaugurates Three Steam Power Plants Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono inaugurated the operation of three new steam power plants in Java, namely the 1 Bantam-Suralaya power plant (1x625 MW capacity) the Banten-Lontar steam power plant 3 unit 1 (1x315 MW capacity), and the Tanjung Jati B steam power plant unit 3 (1x660 MW expanded capacity). The first two power plants that were officiated are part of the first stage of the 10,000 MW fast track program. The combined total capacity of the steam power plant officiated on this day is 1,600 MW. The inauguration was done in tandem with the ground breaking ceremony of the Resid Fluid Catalytic Cracking project at PT Pertamina s Unit IV Refinery in Cilacap, Central Java. PLN Chairman Nur Pamudji delivered a report from the Banten-Suralaya power plant to the President in Cilacap via video conference. Pengoperasian tiga PLTU ini secara signifikan menambah pasokan listrik ke sistem interkoneksi Jawa-Bali. Saat ini beban puncak rata-rata di sistem kelistrikan Jawa Bali mencapai sekitar MW. Sampai akhir tahun 2011 daya mampu di sistem Jawa Bali menjadi MW. Pembangunan PLTU ini juga upaya diversifikasi pembangkit non-bbm menjadi batu bara sehingga biaya pokok penyediaan listrik menjadi lebih murah. The operation of these three power plants significantly increases the power supply to the Java-Bali power grid. Currently, the average peak load on the Java-Bali power grid is 19,700 MW. As of the end of 2011, the Bali-Java power grid s maximum output was 23,000 MW. The construction of these power plants is also an effort to diversify the country s non-oil power generation to coal so that the price of supplying power becomes cheaper.

42 PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile 40 PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI Awards and Certifications ISO 14001:2000 PT PLN Batam 4 TOTAL 4 ISO : 2005 PLN Pembangkitan Tarahan 1 PLN Tarahan Power Plant PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan 1 PLN South Sumatera Power Plant TOTAL 2 ISO : 2004 PLN Wilayah Aceh PLN Aceh Region 2 PLN Wilayah Riau & Kepulauan Riau PLN Riau and Riau Island Region PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region PLN Wilayah Kalimantan Barat PLN West Kalimantan Region PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah PLN South and Central Kalimantan Region PLN Wilayah Kalimantan Timur PLN East Kalimantan Region PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat PLN South, South East and West Sulawesi Region PLN Wilayah Maluku & Maluku Utara PLN Maluku and North Maluku Region PT Indonesia Power 8 PLN Wilayah Papua PLN Papua Region 1 PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara PLN North Sumatera Power Plant PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan PLN South Sumatera Power Plant PLN Pembangkitan Muara Tawar PLN Muara Tawar Power Plant PLN PLTGU Cilegon PLN Cilegon Combined Cycle Power Plant PT PLN Batam 4 TOTAL ISO 9001 : 2008 PLN Wilayah Aceh PLN Aceh Region 3 PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah 4 dan Gorontalo PLN North, Central Sulawesi and Gorontalo Region PLN Wilayah Sumatera Barat PLN West Sumatera Region 1 PLN Wilayah Riau & Kepulauan Riau PLN Riau and Riau Island Region PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region PLN Wilayah Bangka Belitung PLN Bangka Belitung Region 1 PLN Wilayah Lampung PLN Lampung Region 3 PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang 1 PLN Distribution of Greater Jakarta and Tangerang PLN Distribusi Jawa Tengah & Yogyakarta 1 PLN Distribution of Central Java and Yogyakarta PLN Wilayah Kalimantan Barat 4 PLN West Kalimantan Region PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 5 PLN South and Central Kalimantan Region PLN Pembangkitan Tarahan 1 PLN Tarahan Power Plant PLN Proyek Pembangkit dan Jaringan Jawa Bali dan 1 Nusa Tenggara PLN Power Plant and Transmission Project of Java, Bali and Nusa Tenggara PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan PLN South Sumatera Power Plant PLN Jasa Manajemen Konstruksi PLN Construction Management Service PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3B) PLN Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara PLN North Sumatera Power Plant PLN Pusat Enjinering Ketenagalistrikan PLN Electricity Engineering PLN Wilayah Kalimantan Timur PLN East Kalimantan Region PLN Wilayah Maluku & Maluku Utara PLN Maluku & North Maluku Region PLN Wilayah Papua PLN Papua Region 1 PLN Unit Pembangkitan Jawa Bali PLN Jawa Bali Power Plant PLN Pembangkitan Tanjung Jati B PLN Tanjung Jati B Power Plant PLN UIP Jaringan Jawa Bali PLN Transmission Project Java Bali PT PLN Batam 1 Icon + 1 Total

43 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 41 ISO 9001 : 2001 PLN Wilayah Kalimantan Timur 2 PLN East Kalimantan Region TOTAL 2 ISO 9001 : 2000 PLN Wilayah Sumatera Barat PLN West Sumatera Region PLN Wilayah Riau & Kepulauan Riau PLN Riau and Riau Island Region PLN Wilayah Bangka Belitung PLN Bangka Belitung Region PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan 10 Bengkulu PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region PLN Wilayah Kalimantan Timur 1 PLN East Kalimantan Region PLN Wilayah Kalimantan Barat 2 PLN West Kalimantan Region PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan 11 Kalimantan Tengah PLN South Kalimantan and Central Region PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi 3 Tenggara, Sulawesi Barat PLN South, South-east and West Sulawesi Region PLN Wilayah Maluku & Maluku Utara 3 PLN Maluku and North Maluku Region PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat 4 PLN West Nusa Tenggara Region PLN Distribusi Jakarta Raya & Tangerang 1 PLN Distribution of Greater Jakarta & Tangerang PLN Distribusi Jawa Tengah 11 PLN Distribution of Central Java Region PLN Distribusi Jawa Timur 10 PLN Distribution of East Java PLN Distribusi Bali PLN Distribution of Bali 13 PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban 45 Jawa Bali PLN Transmission and Load Dispatching Center of Jawa Bali PT Indonesia Power 8 PLN Wilayah Papua PLN Papua Region 4 PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur 2 PLN East Nusa Tenggara Region PLN Distribusi Jawa Barat 22 PLN Distribution of West Java ISO 9001 : 2000 PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera PLN Transmission and Load Dispatching of Sumatera PLN Pemeliharaan Ketenagalistrikan 6 PLN Center of Maintenance PLN Pusat Enjinering Kelistrikan 1 PLN Electricity Engineering PLN Jasa Sertifikasi 1 PLN Sertification Service PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara 17 PLN North Sumatera Power Plant PLN Pembangkitan Sumatera Bagian 26 Selatan PLN South Sumatera Power Plant PLN Pembangkitan Muara Tawar 1 PLN Muara Tawar Power Plant PLN PLTGU Cilegon 1 PLN Cilegon Combined Cycle Power Plant PT PLN Batam 2 TOTAL 243 ISO : 1996 PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan 1 Kalimantan Tengah PLN South Kalimantan and Central Kalimantan Region PT Indonesia Power 4 TOTAL 5 SMT PT Indonesia Power 1 OHSAS : 1999 PT Indonesia Power 3 PLTD Terbaik Best Diesel Power Plant PLN Wilayah Aceh PLN Aceh Region 1 PLN Wilayah Riau & Kepulauan Riau PLN Riau and Riau Island Region PLN Wilayah Kalimantan Timur PLN East Kalimantan Region PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah PLN South and Central Kalimantan Region TOTAL

44 PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile 42 SMK3 PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau PLN Riau and Riau Island Region PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region PLN Wilayah Kalimantan Barat PLN West Kalimantan Region PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah PLN South and Central Kalimantan Region PLN Wilayah Kalimantan Timur PLN East Kalimantan Region PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat PLN South, South-East, and West Sulawesi Region PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat PLN West Nusa Tenggara Region PLN Distribusi Jawa Tengah PLN Distribution of Central Java Region PT Indonesia Power 9 PLN Wilayah Papua PLN Papua Region PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat PLN West Nusa Tenggara Region PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur PLN East Nusa Tenggara Region PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera PLN Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara PLN North Sumatera Power Plant PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan PLN South Sumatera Power Plant PT PLN Batam 1 PLN P3B Sumatera PLN Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera PLN PLTGU Cilegon PLN Cilegon Combined Cycle Power Plant TOTAL ISO 17205:2005 PLN Penelitian & Pengembangan PLN Research and Development PT Indonesia Power 4 TOTAL 5 SNI :2009 PLN Penelitian & Pengembangan PLN Research and Development Kecelakaan Nihil Zero Accident PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau PLN Riau and Riau Island Region PLN Pembangkitan Sumatera bagian Selatan PLN South Sumatera Power Plant PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah PLN South Kalimantan and Central Kalimantan Region PLN Wilayah Kalimantan Barat PLN Kalimantan Region PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat PLN South, South-east and West Sulawesi Region PLN Distribusi Jawa Timur PLN Distribution of East Java PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali PLN Transmission and Load Dispatching of Java and Bali PT Indonesia Power 9 PT PLN Tarakan 1 PLN Distribusi Jawa Tengah & DIY PLN Distribution of Central Java and DI Yogyakarta PLN P3B Sumatera PLN Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera TOTAL

45 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 43 Pelayanan Pelanggan Terbaik PLN Wilayah Riau & Kepulauan Riau PLN Riau and Riau Island Region PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu 1 Region PLN Distribusi Jawa Timur PLN Distribution of East Java 1 PLN Distribusi Bali PLN Distribution of Bali 1 PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten PLN Distribution of West Java and Banten 1 PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah PLN South Kalimantan and Central Kalimantan 1 Region TOTAL 6 1 Kementerian Lingkungan Hidup PLN Kalimantan Timur PLN East Kalimantan Region PLN Pembangkitan Tanjung Jati B PLN Tanjung Jati B Power Plant TOTAL 2 Dirjen Transportasi Kelautan PLN Pembangkitan Tanjung Jati B PLN Tanjung Jati B Power Plant Carrier Ethernet Certification PT ICON Inovasi Terbaik PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan PLN Research and Development TOTAL 3 3 CALL CENTER AWARD PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang PLN Distribution of Greater Jakarta and Tangerang 1 Industri Ramah Lingkungan PLN Pembangkitan Cilegon PLN Cilegon Power Plant TOTAL 1 OHSAS 2009 PT Indonesia Power 2 TOTAL 2 OHSAS : 1999 PT Indonesia Power 3 Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) PT Indonesia Power 3 1 Indonesia Quality Award PLN Aceh 1 PLN Sumatera Barat PLN West Sumatera Region PLN Sumsel, Jambi dan Bengkulu PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu 1 Region PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY 1 PLN Distribution of Central Java and DI Yogyakarta PLN Disjaya 1 PLN UIP Jaringan Sulawesi, Maluku dan Papua 1 PLN Transmission Development Unit of Sulawesi, Maluku and Papua Region TOTAL 6 1 KSN Awards PT Indonesia Power 1 MURI PLN Wilayah Bangka Belitung PLN Bangka Belitung Region 2

46 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 44 TATA KELOLA BERKELANJUTAN SUSTAINABLE GOVERNANCE

47 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 45 Penerapan praktik terbaik dalam tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) di PLN akan meningkatkan kepercayaan sekaligus nilai perusahaan secara berkelanjutan. Penerapan lima prinsip dasar GCG, yakni transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran, secara konsisten akan meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG. Tiga sasaran utama penerapan GCG di PLN yaitu: Memaksimalkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik dan berkualitas, peningkatan efisiensi operasional serta peningkatan layanan kepada pemangku kepentingan. Meningkatnya nilai perusahaan melalui peningkatan kinerja keuangan dan meminimalkan risiko keputusan investasi yang mengandung benturan kepentingan. Meningkatnya kepercayaan pemegang saham serta kepuasan pemangku kepentingan karena meningkatnya nilai perusahaan. PLN memastikan tujuan itu dapat tercapai dengan melakukan langkah-langkah perbaikan secara berkesinambungan, baik dari sisi perangkat lunak GCG (yakni pedoman, aturan-aturan dan sistem kerja) maupun dari sisi perangkat keras (yakni pembentukan lembaga pelaksana unit kerja). Untuk mendapatkan umpan balik bagi perbaikan praktik GCG di masa depan, PLN melaksanakan penilaian secara berkala mengenai praktik dan perangkat tersebut. The application of the best practices of Good Corporate Governance (GCG) at PLN will increase trust in PLN as well as the value of the company for the foreseeable future. Applying the five basic principles of GCG, which are transparency, accountability, responsibility, independence and equality, in a consistent manner will improve the quality of corporate governance. The three main objectives of applying GCG at PLN are: Maximizing the Company s performance by improving the quality of decision-making, improving operational efficiency and improving services for stakeholders. Increasing the company s value by improving financial performance and minimizing investment decisions that risk conflicts of interest. Promoting shareholder trust and stakeholder satisfaction through the increase of the company s value. PLN ensures that these goals can be achieved by taking continuous steps to improve the GCG system, including through guidelines, rules and regulations and operational systems, as well as through a more concrete approach, such as forming work units. In order to gain feedback, thus to improve the future performance of the GCG system, PLN carries out periodic appraisals of the system.

48 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 46 PEDOMAN, STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLA GCG GUIDELINES, STRUCTURE AND MECHANISM Dalam rangka mendukung peningkatan mutu implementasi GCG tersebut, PLN telah melengkapi seluruh pranata yang diperlukan, meliputi: (4.1) Pedoman Perilaku, yang berisi pedoman perilaku kebiasaan baik dan tata pergaulan profesional di lingkungan Perseroan. Pedoman GCG, sebagai pegangan pelaksanaan tata kelola di perusahaan berikut kebijakan-kebijakan pengelolaan operasional perusahaan. Board Manual, yakni Pedoman Kerja Direksi dan Dewan Komisaris yang berisi panduan bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang menjelaskan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten sehingga menjadi acuan bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi Perseroan. PLN melengkapi keseluruhan pedoman pelaksanaan GCG dengan struktur tata kelola yang melibatkan interaksi tiga organ perusahaan utama, yakni Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi serta organ pendukung yang meliputi Komite-komite di tingkat Dewan Komisaris dan Direksi. To support improvements to the quality of GCG, PLN has completed all of the necessary directives, including: (4.1) Code of Conduct, which consists of guidance for good behavior, and professionalism within the Company. Corporate Governance Guidelines, used as the mechanism for implementing good governance at the company in accordance with the company s operational management policies. Board Manual, or Operational Guidelines for the Board of Commissioners and Board of Directors, which contains guidelines for the Board of Commissioners and Board of Directors, which defines their duties in a structured, systematic, easy-to-understand, easy-to-implement and consistent manner, so that it serves as a reference for the Board of Commissioners and Board of Directors in carrying out their various duties in order to achieve the vision and mission of the Company. PLN complements the GCG Guidelines with a structure of governance that involves the interaction of three main company foundations, which are; the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors, and supporting agencies with connections to the Board of Commissioners and the Board of Directors. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (4.7) General Meeting of Shareholders (4.7) RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (4.7) Dalam struktur tata kelola perusahaan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan lembaga tertinggi. RUPS merupakan forum para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dan didasarkan pada kepentingan usaha Perseroan. RUPS terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Melalui RUPST maupun RUPSLB, para pemegang saham dapat mempergunakan haknya dalam mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris maupun Direksi sekaligus memberikan pendapat dan suaranya untuk mengambil keputusan penting secara independen dan seimbang antara kepentingan pemegang saham dan kepentingan perusahaan. (4.4) Beberapa keputusan penting menyangkut keberlangsungan perusahaan yang dilakukan melalui RUPS di antaranya adalah: evaluasi atas kinerja ekonomi, lingkungan maupun sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi), mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi; meningkatkan permodalan Perseroan; menggabungkan, The General Meeting of Shareholders (GMS) represents the highest level within the company s corporate governance structure. GMS is a forum for shareholders to make important decisions connected to and based on the interests of the Company s operations. GMS consists of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). Through the GMST or the EGMS, the shareholders can exercise their rights to evaluate the performance of the Board of Commissioners and the Board of Directors, while also expressing their balanced and independent aspirations and opinions, and making important decisions based on the interests of the shareholders. (4.4) Several important resolutions concerning the sustainability of the company are made during the GMS, including evaluating the performance of the company s economic, environmental and social performance as presided over by the management (Board of Commissioners and Board of Directors), electing, appointing and removing members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, increasing the company s capital, mergers

49 melebur, mengambil alih maupun memisahkan unit usaha Perseroan dengan perusahaan lain atau menjadi unit usaha yang lain; menjaminkan sebagian aset perusahaan untuk mencari pendanaan; menerbitkan surat utang baik berupa obligasi maupun promissory notes dan sejenisnya, mengesahkan transaksi material atau perubahan kegiatan usaha utama yang dilakukan Perseroan, serta benturan kepentingan sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK. (4.10) PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report and acquisitions, as well as splitting up internal divisions or merging them with other units, securing certain company assets in order to acquire funding, notes issuance such as bonds or promissory notes among others, authorize material transactions or changes in main business activities as advised by management, and deal with conflicts of interests identified by Bapepam-LK. (4.10) 47 DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN DIREKSI Perseroan menganut sistem dua badan sebagai pelaksana segala keputusan yang diambil melalui RUPS dan melakukan pengelolaan perusahaan sesuai peraturan perundangan. Sesuai ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, kedua badan pengelola perusahaan tersebut adalah Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi yang masing-masing mempunyai tugas dan wewenang yang jelas sesuai dengan fungsinya seperti yang diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (fiduciary responsibility). Keduanya secara bersama-sama memiliki tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang. Dewan Komisaris berkewajiban melakukan pengawasan dan memberikan nasihat untuk memastikan bahwa tujuan Perseroan serta keputusan RUPS dilaksanakan dan dicapai. Untuk memastikan keberhasilan dan kelancaran pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang sedemikian besar, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Penunjang sedangkan Direksi dibantu oleh unit kerja yang terkait dengan mekanisme tata kelola tersebut. Sementara pelaksanaan atas setiap keputusan RUPS tersebut dan pengelolaan perusahaan sehari-hari dilakukan oleh Direksi. (4.2, 4.3) Kedua badan tertinggi tersebut bertanggung jawab atas kinerja Perseroan baik kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan sosial, termasuk dalam mengelola risiko dan memanfaatkan peluang usaha. Ukuran kinerja ini ditetapkan dalam Key Performance Indicator (KPI) Direksi dan Komisaris. KPI ditinjau setiap periode operasional dan dilaporkan dalam RUPS. (4.9) The Board of Commissioners and the Board of Directors The company utilizes a two-body system to carry out all decisions made during the GMS and conducts the management of the company in accordance with the rules and regulations. In accordance with the Limited Liability Company Act No , the company s two executive management bodies are the Board of Commissioners and the Board of Directors. The Board of Commissioners and the Board of Directors each has clear duties and authorities in accordance with their respective functions as mandated in the Articles of Association and prevailing regulations (fiduciary responsibility). Together they are responsible for maintaining the long-term sustainability of the company s operations. The Board of Commissioners is tasked with monitoring and providing counsel to ensure that the goals of the company are achieved and the decisions made during the General Meeting of Shareholders are carried out. In order to ensure the success and fluidity of the implementation of these major duties and responsibilities, the Board of Commissioners is assisted by the Supporting Committee, while the Board of Directors is assisted by working units related to governance mechanisms. Meanwhile, the implementation of each GMS resolution as well as the daily management of the company is conducted by the Board of Directors. (4.2, 4.3) These two important bodies are responsible for the performance of the company as well as its economic performance, environmental performance and social performance, including risk management and taking advantage of business opportunities. Performance is measured via the Board of Directors and Board of Commissioners Key Performance Indicator (KPI). The KPI is reviewed during every operational period, and results are reported during the GMS. (4.9) Baik Komisaris maupun Direksi dipilih, diangkat dan diberhentikan melalui RUPS. Proses pemilihan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test. Berdasarkan ukuran kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya (KPI), anggota Dewan Komisaris dan Direksi bisa diangkat kembali atau bahkan diganti sebelum masa tugasnya berakhir. (4.7) Members of the Board of Commissioners as well as the Board of Directors are elected, selected and removed during the GMS. Commissioners and Directors are selected through the fit and proper test. Based on predetermined performance measures (KPI), members of the BoC and BoD can be reappointed or replaced before their tenure expires. (4.7)

50 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 48 DEWAN KOMISARIS Tugas Dewan Komisaris, sesuai dengan Anggaran Dasar terutama adalah pengawasan terhadap kebijaksanaan pengurus Perseroan yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agar tugas pengawasan ini berjalan efektif, Dewan Komisaris memiliki wewenang tertentu, di antaranya memeriksa buku-buku, surat-surat dan catatan-catatan operasional Perseroan yang relevan, termasuk mengusulkan dan menonaktifkan anggota Direksi dengan alasan yang jelas. Dewan Komisaris melaporkan pelaksanaan tugas pengawasan dalam RUPS. Mengingat besarnya beban pengawasan PLN, Dewan Komisaris Perseroan kini terdiri atas 7 orang Komisaris, termasuk Komisaris Utama, dengan 2 di antaranya adalah Komisaris Independen. Board of Commissioners The duties of the Board of Commissioners, in accordance with the Articles of Association, are primarily the supervision of company management policies carried out by the Board of Directors, and to give advice to the Board of Directors, including about Company development plans, Company budget and operations plans, implementation of the provisions of the Articles of Association and General Meeting of Shareholders decisions and presiding regulations. To ensure effective monitoring, the Board of Commissioners has certain authorities, including inspecting books, letters and notes relevant to the company s operations, including firing and deactivating members of the Board of Directors for a clear reason. The Board of Commissioners reports its supervisory activities during the GMS. Due to the scope of PLN s monitoring obligations, the Board of Commissioners currently consists of seven Commissioners, including the President Commissioner, and two Independent Commissioners.

51 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 49 Penerapan praktik terbaik tata kelola perusahaan akan meningkatkan kepercayaan sekaligus nilai PLN secara berkelanjutan. The application of the best practices of corporate governance will increase trust in PLN as well as the value of the company for the foreseeable future. DIREKSI Sesuai dengan Anggaran Dasar dan ketentuan UU Perseroan, Direksi Perseroan berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan perusahaan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial sekalipun dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Pada tahun pelaporan, Direksi PLN terdiri atas 10 orang anggota Direktur, termasuk Direktur Utama. Board of Directors In accordance with the Articles of Association and Company Regulations, the Board of Directors is authorized with, and is fully responsible for, the Company s management for the benefit of the Company in accordance with the aims and objectives of the Company and to represent the company in and out of court. The Board of Directors is tasked with taking corporate action and making decisions in line with their given authorities and duties. Directors are appointed and dismissed during the GMS. In the reported year, PLN s Board of Directors consisted of 10 members, including the Chairman. REMUNERASI KOMISARIS DAN DIREKSI (4.5) Remuneration of the BOC and BOD (4.5) REMUNERASI KOMISARIS DAN DIREKSI (4.5) Jumlah dan jenis honorarium Komisaris, gaji Direksi, tantiem dan tunjangan-tunjangan yang keseluruhan disebut remunerasi, dievaluasi dan diputuskan dalam RUPS. Tiap anggota Komisaris menerima sejumlah The amount and type of the honorariums for the Commissioners, the Directors salaries, as well as bonuses and benefits, which are together referred to as remuneration, are evaluated and set by the GMS. Each Commissioner receives

52 50 PT PLN (Persero) TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance honorarium bulanan dan tunjangan tertentu, serta mendapatkan sejumlah tantiem atas kinerja dan prestasi PLN yang jumlahnya ditetapkan dalam RUPS. a monthly honorarium and certain benefits, and receives a bonus according to the performance and achievements of the PLN, which is defined in the GMS. Tiap Anggota Direksi menerima gaji bulanan dan tunjangan lainnya, serta mendapatkan sejumlah tantiem atas kinerja dan prestasi PLN. Pajak atas tantiem Komisaris maupun Direksi ditanggung masing-masing. Anggota Dewan Komisaris maupun Direksi juga mendapat fasilitas dan tunjangan jabatan seperti kendaraan/tunjangan transpor, tunjangan komunikasi, keanggotaan klub/profesi, jasa perlindungan hukum, jaminan kesehatan, asuransi, tunjangan hari raya dan tunjangan representasi. Every member of the Board of Directors receives a monthly salary and benefits, and receives a bonus based on the performance and achievements of PLN. The tax on the bonus is paid by the respective recipient. Commissioners and Directors also receive facilities and benefits such as a vehicle or transportation benefits or allowances, communication allowances, club memberships, legal protection, health insurance, insurance, holiday allowances and representation allowances. KOMITE DEWAN DEWAN KOMISARIS KOMISARIS Committees under the Board of Commissioners Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh empat komite fungsional di bawah pengawasannya, yakni Komite Audit, Komite Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Komite GCG), Komite Manajemen Risiko dan Komite Nominasi & Remunerasi. Komite tersebut bersifat independen dengan kriteria mencakup di antaranya: tidak memiliki hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua dengan anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris; tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha PLN dan bukan merupakan Direksi atau karyawan PLN dan atau anak perusahaan PLN sekurangnya dalam satu tahun terakhir sebelum diangkat sebagai Komite Audit PLN. Dalam kegiatan operasional sehari-hari, Dewan Komisaris Perseroan juga dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan beberapa Tenaga Ahli. (4.1) In carrying out its supervisory duties, the Board of Commissioners is assisted by four working committees under its control, namely the Audit Committee, the Good Governance Committee (GCG committee), the Risk Management Committee and the Nomination and Remuneration Committee. The criteria ensuring the independence and impartiality of the members on these committees include: not having a family relationship by marriage or descent to the second degree or closer to a member or members of the Board of Directors or Board of Commissioners, not having any direct or indirect business relations related to the business activities of PLN, and not being a Director or employee of PLN, or any of its subsidiaries, within a minimum of one year before being appointed to the PLN Audit Committee. In day-to-day operational activities, the Board of Commissioners is also assisted by the Secretary of the Board of Commissioners and various experts. (4.1) Komite Audit (KA) Tugas Komite Audit mencakup di antaranya: menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan PLN; melakukan pemilihan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memadai dan kompeten dalam melaksanakan audit atas Laporan Keuangan PLN; memastikan bahwa sistem pengawasan intern berjalan efektif; melakukan telaah dan evaluasi program audit tahunan yang dibuat oleh Satuan Pengawas Internal (SPI); menelaah ketaatan PLN terhadap peraturan perundang-undangan khususnya yang berhubungan dengan pelaporan kepada para pemangku kepentingan dan menelaah pengaduan yang berkaitan dengan PLN. Tugas Komite Audit selengkapnya tertuang dalam Piagam (Charter) Komite Audit yang ditetapkan dan ditinjau secara berkala oleh Dewan Komisaris. Audit Committee The Audit Committee s duties include: Reviewing financial information to be produced by PLN, selecting a Public Accountant Office capable of carrying out audits of PLN s Financial Statements, ensuring that the internal monitoring system runs effectively, and evaluating the annual audit program organized by the Internal Supervisory Unit, evaluating PLN s compliance with rules and regulations, especially those related to reports for stakeholders and reviewing complaints directed at the company. The complete duties of the Audit Committee are outlined in the Audit Committee Charter, which is defined and periodically reviewed by the Board of Commissioners. Untuk menjalankan tugasnya, Komite Audit memiliki wewenang di antaranya mengakses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan tugasnya. Komite Audit Perseroan diketuai oleh seorang Komisaris Independen. To carry out their duties, the Audit Committee is authorized with, among other things, full, free and unrestricted access to records of employees, funds, assets and other relevant Company resources. The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner.

53 Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) Tugas KNR antara lain: menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi serta sistem penggajian dan pemberian tunjangan bagi Anggota Dewan Komisaris, Direksi serta pejabat satu level di bawah Direksi; menilai dan memberikan rekomendasi mengenai jumlah Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan; memastikan kesesuaian remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi dan merekomendasikan calon anggota Komisaris dan Direksi dalam RUPS. Uraian tugas lengkap KNR tercantum pada Piagam (Charter) KNR yang ditinjau dan ditetapkan secara berkala oleh Dewan Komisaris. PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Nomination and Remuneration Committee (NRC) The Nomination and Remuneration Committee s tasks include: Compiling selection criteria, nomination procedure and the remuneration system as well as the allocation of benefits for members of the Board of Commissioners and Board of Directors and officials one level below the directors; evaluating and providing recommendations concerning the number of members of the Board of Commissioners and Board of Directors; ensuring appropriate remuneration for members of the Board of Commissioners and Board of Directors and recommending candidates for the Board of Commissioners and Board of Directors during the General Meeting of Shareholders. A full description of the duties of the NRC is outlined in the NRC Charter, which is defined and regularly reviewed by the Board of Commissioners. 51 Komite Good Corporate Governance (KGCG) Tugas komite ini antara lain: membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi implementasi GCG sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan peraturan, mendorong dan mengingatkan Perseroan agar selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memastikan setiap keputusan Dewan Komisaris telah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku dan keputusan RUPS. Good Corporate Governance Committee (GCGC) The duties of the GCGC include: Assisting the Board of Commissioners in supervising the implementation of GCG practices in accordance with provisions set out in the regulations, reminding and encouraging the Company to always abide by the prevailing rules and regulations and ensuring that each decision made by the Board of Commissioners is in line with the prevailing regulations and GMS resolutions. Komite Manajemen Risiko (KMR) Tugas komite ini antara lain: memberikan keyakinan yang memadai atas dilaksanakannya kajian risiko oleh Direksi atas semua kegiatan Perseroan yang memiliki potensi risiko, serta memberikan rekomendasi tentang manajemen risiko pada Dewan Komisaris; memberi rekomendasi tentang risiko usaha dan jenis serta jumlah asuransi yang ditutup oleh Perusahaan. Risk Management Committee (RMC) The duties of the RMC include: Providing adequate assurance for the implementation of risk management by the Board of Directors for each and every Company activity that carries risk, and providing recommendations pertaining to risk management for the Board of Commissioners, providing recommendations about operational risk and types and the amount of insurance that the Company covers. (Informasi lebih lengkap mengenai tugas Komisaris dan Direksi, komposisi dan tugas Komite-Komite Komisaris dapat dilihat pada Laporan Tahunan Perseroan). (More detailed information about the duties of the Commissioners and Directors, and the composition and duties of the Board of Commissioners committees is available in the Company s Annual Report). KOMITE DIREKSI DIREKSI Board of Directors Committee Dalam rangka mendukung efektivitas pengelolaan perusahaan, Direksi membentuk beberapa komite fungsional yang langsung bertanggung jawab kepada Direksi. Komite-komite ini dibentuk untuk tugas-tugas khusus yang memerlukan perhatian lebih dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha. Pada tahun pelaporan, komite di bawah Direksi ada 6, dengan uraian tugas utama dijelaskan berikut ini. To support the company s management effectively, the Board of Directors have established several working committees that report directly to the Board of Directors. These committees were formed to perform specific tasks that require special attention in order to protect the sustainability of the Company s operations. In the reported year, there were six committees under the Board of Directors. Their main tasks are listed below. Komite Independent Power Producer (IPP) dan Kerja Sama Kemitraan Tugas Komite ini antara lain: melakukan analisis dan kajian serta melakukan pengambilan keputusan strategis di bidang perusahaan listrik swasta (IPP) dan kerja sama kemitraan yang dilakukan oleh Perseroan. Independent Power Producer (IPP) and Partnership Cooperation Committee The duties of this committee are analyzing and reviewing and strategic decision-making in the Independent Power Producer sector, and cooperation partnerships undertaken by the company.

54 52 PT PLN (Persero) TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance Komite Energi Primer Tugas Komite ini antara lain: melakukan analisis dan kajian serta melakukan pengambilan keputusan strategis di bidang energi primer yang dilakukan oleh Perseroan. Primary Energy Committee The duties of this committee are analyzing and reviewing and strategic decision-making in the primary energy sector. Komite Investasi Tugas Komite ini antara lain: melakukan analisis dan kajian serta melakukan pengambilan keputusan strategis di bidang investasi yang dilakukan oleh Perseroan. Investment Committee The duties of this committee are analyzing and reviewing and strategic decision-making in the field of investments undertaken by the Company. Komite Pendanaan Tugas Komite ini antara lain: melakukan analisis dan kajian serta melakukan pengambilan keputusan strategis di bidang pendanaan yang dilakukan oleh Perseroan. Funding Committee The duties of this committee are analyzing and reviewing and strategic decision-making in the field of financing activities undertaken by the Company. Komite Niaga Tugas Komite ini antara lain: melakukan analisis dan kajian serta melakukan pengambilan keputusan strategis di bidang niaga yang dilakukan oleh Perseroan. Commerce Committee The duties of this committee are analyzing and reviewing and strategic decision-making in the field of commerce undertaken by the Company. Komite Sumber Daya Manusia Tugas Komite ini antara lain: melakukan analisis dan kajian serta melakukan pengambilan keputusan strategis di bidang sumber daya manusia yang dilakukan oleh Perseroan. Human Resources Committee The duties of this committee are analyzing and reviewing and strategic decision-making in the field of human resources at the Company.

55 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 53 KEBIJAKAN POKOK TATA KELOLA (2.10) CORPORATE Basic Governance Policies Berikut adalah beberapa aturan kebijakan (soft-structure) yang telah selesai disusun dan diimplementasikan untuk menunjang tercapainya praktik terbaik penerapan tata kelola berkelanjutan yang baik. Kebijakan Pengelolaan Risiko Perseroan Perseroan menyusun dan menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko sebagai bagian dari sistem pengawasan dan pengendalian internal dengan tujuan akhir meminimalisasi potensi kerugian yang mungkin terjadi. PLN telah menindaklanjuti penetapan kebijakan manajemen risiko dengan membentuk Divisi Manajemen Risiko. Divisi ini dibentuk sebagai upaya meningkatkan pengelolaan risiko secara terus-menerus, tepat dan komprehensif, disertai upaya mitigasi risiko yang telah diidentifikasi. KEBIJAKAN SISTIM PELAPORAN PELANGGARAN (4.11) Terkait dengan usaha penerapan good corporate governance dan termasuk di dalamnya pemberantasan korupsi, suap dan praktik kecurangan lainnya, saat ini perusahaan sedang menyusun sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblower system) sebagai tindak lanjut atas tuntutan transparansi, akuntabilitas dan fairness hubungan bisnis. The following are several soft-structure policies already issued and implemented in order to achieve the best practices in applying sustainable good governance. Corporate Risk Management Policy The Company outlined and established Corporate Risk Management Policy as part of the internal monitoring and control system with the aim of minimizing the potential for possible losses. PLN then went a step further on from risk management policy by establishing the Risk Management Division. This Division was established in an asserted and comprehensive effort to improve the management of risk on a long-term basis, as well as to mitigate identified risks. Whistleblower Policy (4.11) In relation with the implementation of good corporate governance, including efforts to eradicate corruption, kickbacks and other fraudulent practices, the Company is currently setting up a Whistleblower System as a follow up to the demand for transparent, accountable and fair business relations.

56 54 PT PLN (Persero) TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance Dengan penyusunan sistem pelaporan pelanggaran ini nantinya diharapkan tercipta iklim kondusif dalam bekerja dan mendorong pelaporan pelanggaran yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun nonfinansial yang dapat merusak citra PLN. PLN akan memperkuat mekanisme sistem pelanggaran untuk memperkuat sistem deteksi dini dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme. (SO4) The system is expected to create a conducive environment at work and to encourage the reporting of violations that could lead to financial or non-financial losses that could damage PLN s image. PLN intends to strengthen this anti-violation system in order to enhance its early warning system, thus preventing the actions of perpetrators of corruption, bribery, collusion and nepotism. (SO4) PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL PLN menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian internal sebagai bagian dari implementasi asas akuntabilitas dan transparansi dari prinsip dasar GCG. Melalui unit Internal Audit, manajemen PLN memberikan jaminan atas efektivitas dan efisiensi operasi, ketaatan terhadap aturan dan perundang-undangan serta ketepatan dan keandalan pelaporan keuangan. Internal Control and Supervision PLN carries out internal supervision and control in accordance with its implementation of transparency implementation principles based on GCG. Through the Internal Audit Unit, PLN s management guarantees the efficiency and effectiveness of operations, adherence to rules and regulations as well as the accuracy and reliability of financial reporting. Setiap auditor SPI wajib mematuhi Standar Profesi Audit Internal yang dikeluarkan oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. Each internal auditor shall comply with the Internal Audit Professional Standards issued by the Consortium of the Internal Audit Professional Organization. Pada tahun pelaporan, Formasi Tenaga Kerja (FTK) pada Satuan Pengawasan Intern adalah sebanyak 61 pegawai yang terdiri dari 49 tenaga auditor, 6 tenaga sekretariat dan 1 Kepala Satuan. Dari formasi tersebut saat ini terdapat 13 auditor telah bersertifikat QIA dan 1 orang bersertifikat CFE. Auditor SPI PLN telah dibekali dengan pendidikan khusus mengenai tindakan korupsi dan upaya pencegahannya. (SO3) In the reported year, manpower formation at the Internal Control Unit consisted of 61 personnel, consisting of 49 auditors, six secretaries and one Unit Head. From this formation, there are currently 13 QIA-certified auditors and 1 CFE-certified auditor. PLN s SPI auditors have received special training in preventing acts of corruption, collusion and nepotism. (SO3) Guna mempertahankan dan meningkatkan kualitas hasil audit sesuai dengan standar audit yang berlaku, personil Auditor Internal senantiasa meningkatkan kompetensi melalui berbagai pendidikan baik pendidikan berjenjang sertifikasi profesi auditor internal seperti QIA (Qualified Internal Auditor), PIA (Profesional Internal Auditor) maupun CIA (Certified Internal Auditor), termasuk diklat bidang operasional dan perkembangan saat ini yang sangat memperhatikan pencegahan tindakan-tindakan yang tergolong perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme. (SO3) In order to maintain and improve the quality of auditing, in accordance with the prevailing auditing standards, Internal Audit personnel continually enhance their competencies though tiered educational training and professional internal audit certification such as QIA (Qualified Internal Auditor), PIA (Professional Internal Auditor) and CIA (Certified Internal Auditor), including operational training and development that is currently focused on preventing acts of corruption, nepotism and collusion. (SO3) Kegiatan Satuan Pengawasan Intern di lingkungan PLN mengacu kepada aturan-aturan yang ada berupa Surat Keputusan, Surat Edaran, Instruksi, Kebijakan Akuntansi dan praktik-praktik bisnis yang sehat. Dalam melakukan Audit di lingkungan PLN, SPI mempunyai Pedoman Pengawasan Intern sesuai Keputusan Direksi PLN No.030.K/DIR/2005 tanggal 2 Februari The activities of the Internal Supervisory Unit at PLN adhere to the existing regulations of Decrees, Circulars, Instructions, Accounting Policies, and healthy business practices. In conducting auditing at PLN, SPI has Internal Supervisory Guidelines, in accordance with PLN BoD Resolution No.030.K/ DIR/2005 dated February 2, Pada tahun 2011, Sesuai Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) 2011, Tim SPI telah melaksanakan Pemeriksaan Operasional Periode I, II, III, IV, V, VI dan VII terhadap 26 Unit Bisnis dan 6 Direktorat, dengan jumlah temuan sebanyak 296 temuan yang harus diklarifikasi oleh Manajemen Unit Bisnis terkait dan 60 temuan pada In 2011, in accordance with the Annual Supervisory Program 2011, the SPI team carried out Operational Inspection Period I, II, III, IV, V, VI and VII directed at 26 Business Units and six Directorates, finding a total of 296 cases that must be clarified by the relevant Business Unit Management and 60 cases at the Directorate. Inspections were carried out on work units

57 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 55 Direktorat. Pemeriksaan dilakukan terhadap unit-unit kerja yang rawan terhadap tindak pidana korupsi, seperti bagian pengadaan, pemeliharaan dan keuangan. (SO2) prone to corruption, such as the complaints procurement, maintenance and finance divisions. (SO2) Dari 356 temuan tersebut, tindak lanjut yang telah dinyatakan selesai sebanyak 260 temuan. PLN menerapkan sanksi tegas berupa pemberhentian dari status pegawai disertai proses hukum atas setiap tindakan yang terindikasi kuat berupa perbuatan korupsi. (SO4) Of the 356 said cases, 260 have already been followed up. PLN imposes heavy punishments in the form of suspension of working status, as well as legal action for every act that carries a strong indication of corruption. (SO4) Transaksi Benturan Kepentingan PLN memiliki peraturan Transaksi Benturan Kepentingan, dengan ketegasan bahwa pihak-pihak internal maupun eksternal yang memiliki peluang tersangkut dalam transaksi dimaksud dilarang terlibat dalam proses pembuatan keputusan menyangkut transaksi tersebut. (4.6) Conflict of Interest Transactions PLN s regulations on Conflict of Interest Transactions forbid any party, whether internal or external, who is suspected of involvement in a transaction from playing a role in the decisionmaking process of that transaction.(4.6) Kebijakan Manajemen Kinerja PLN mulai merintis penetapan Key Performance Indicator (KPI) sebagai ukuran kinerja yang harus dicapai oleh manajemen. Selain itu, dalam rangka optimalisasi kinerja korporasi, PLN juga membuat komitmen yang disepakati dan ditandatangani bersama oleh Direksi dan Dewan Komisaris yang meliputi antara lain: Kinerja Perseroan, Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik, Pengurangan Subsidi, Pengurangan Susut Jaringan dan SAIDI maupun SAIFI, Kinerja bidang Sosial, Kinerja di bidang pelestarian lingkungan dan lain lain. (4.9) Performance Management PLN has been a pioneer in the establishment of the Key Performance Indicator (KPI) as a management performance benchmark. In addition, to optimize corporate performance, PLN has also set out commitments agreed and signed by the Board of Directors and Board of Commissioners related to the following areas: Company Performance, Power Plant Construction, Subsidy Reduction, Reduce Network Losses and SAIDI and SAIFI, Social Affairs Performance, performance in the field of environmental preservation and more. (4.9) Larangan Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi PLN melarang pemberian maupun penerimaan hadiah dan donasi baik oleh pihak didalam maupun diluar lingkungan Perusahaan. Larangan ini diberlakukan untuk menegakkan independensi pengambilan keputusan maupun potensi terjadinya benturan kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik terhadap integritas Perusahaan. Prohibition of Giving and Receiving Gifts and Donations PLN forbids the giving and receiving of gifts and donations by parties within or outside of the Company. This prohibition is enforced to ensure independent decision making and to prevent conflict of interests and or loss of public confidence in the integrity of PLN. Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa PLN menerapkan kebijakan pengadaan yang transaparan dan akuntabel, memenuhi prinsip-prinsip efektif dan efisien, terbuka dan bersaing adil dan tidak diskriminatif. Proses pengadaan barang dan jasa diupayakan melalui persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Keterlibatan politik (SO6) PLN melarang penggunaan dana atau aset Perseroan untuk kepentingan partai politik atau calon dari partai politik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Negara BUMN yang melarang semua BUMN untuk memberikan kontribusi secara finansial dan bentuk lainnya kepada partai politik, politisi, dan institusi yang terkait. Procurement of Goods and Services PLN implements transparent and accountable procurement policies, fulfilling the principles of efficient, effective, open and non-discriminatory business practices. The process for the procurement of goods and services is carried out through fair competition and in accordance with the prevailing laws and regulations. Political Involvement (SO6) PLN prohibits the use, whether direct or indirect, of Company funds or assets for the interest of political parties or political party candidates. This is in accordance with the policies of the Ministry of State Owned Enterprises, which forbids all State Owned Enterprises from providing financial or any other kind of support to political parties, politicians and related institutions.

58 56 PT PLN (Persero) TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance Keterlibatan Perseroan dalam pembuatan kebijakan publik pun hanya terbatas pada pemberian pandangan dihadapan DPR atas undangan pihak terkait sehubungan penyusunan kebijakan pemenuhan kebutuhan listrik maupun presentasi besaran nilai subsidi yang diperlukan oleh PLN untuk menutup selisih biaya produksi dan penjualan listrik pada golongan masyarakat tidak mampu. The company s involvement in public policy making is limited to the outlook of the House of Representatives at the invitation of related parties concerning the formulation of policy on electricity power needs, as well as presenting the amount of subsidy required by PLN to cover the difference between the production cost and sales price of electrical power for the underprivileged. Sistem Manajemen Mutu (ISO) Sejak tahun 2004, PLN mengintensifkan pelaksanaan program Sertifikasi Bidang Pembangkitan yang meliputi ISO 9001 tentang Pelayanan, ISO tentang Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan, SMK3 Kelaikan Operasi, Sertifikasi Kompetensi Operasi dan Pemeliharaan. Quality Management System Since 2004, PLN has intensified the implementation of the Certification Program, which covers ISO 9001 on Services, ISO on Environmental Management and Monitoring, SMK3 on Trustworthy Operations, and the Operations and Maintenance Competency Certification. Sasaran yang hendak dicapai adalah setiap Pusat Tenaga Listrik (Pembangkit) harus dikelola dengan mengikuti standar internasional yang dibuktikan dengan diperolehnya Sertifikasi Bidang Pembangkitan. The objective is to manage each Electric Power Plant based on internationally recognized standards, and thus obtain Certification on Power Plant. PLN juga mengintensifkan pelaksanaan program sertifikasi bidang Pelayanan Pelanggan yaitu ISO 9001 di unit bisnis distribusi dan wilayah dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan terhadap pelanggan. PLN has also intensified the implementation of the Customer Service certification program, ISO 9001, in distribution business units across the region in order to improve the quality of customer services. PLN selalu mengutamakan keselamatan (safety) dan kesehatan pegawainya sehingga diharapkan tidak terjadi kecelakaan kerja (zero accident) dengan mengharuskan setiap unit untuk memperoleh sertifikat ISO PLN always prioritizes employee safety and health with the goal of achieving a zero accident scenario by requiring each unit to obtain the ISO certificate.

59 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 57 KODE ETIK PERILAKU DAN BUDAYA PERUSAHAAN CODE OF CONDUCT CORPORATE CULTURE Kode Etik Perilaku KODE ETIK PERILAKU Pada Oktober 2005, PLN menerbitkan Code of Conduct sebagai bentuk implementasi peningkatan dan penyempurnaan penerapan GCG serta kode etik yang dianut oleh seluruh pegawai di lingkungan Perseroan. Code of Conduct berisi kebiasaan baik dan tata pergaulan profesional di lingkungan PLN. Petunjuk ini mengatur mengenai aspek kepemimpinan PLN, keanggotaan yang bertanggung jawab, hubungan profesional antar anggota dan hubungan dengan pihak eksternal. Secara paralel, Buku Pedoman Perilaku PLN secara terus-menerus akan disempurnakan untuk mengikuti perkembangan dan perubahan lingkungan bisnis Perseroan. Implementasi berkesinambungan dari Pedoman Perilaku ini adalah salah satu bagian dari upaya PLN untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG. Code of Conduct In October 2005, PLN published its Code of Conduct, as a realization of the improvement of its implementation of GCG, as well as a code of ethics, which is followed by all company employees. The Code of Conduct is a guideline for professionalism and good behavior at PLN. These directives regulate leadership values, responsible membership professional relations between members and relations with external parties. In parallel, PLN s Code of Conduct will be continually improved through the adoption of developments and changes at the Company. The continuous implementation of the Code of Conduct has become a part of the company s efforts to improve the quality of GCG. Budaya Perusahaan BUDAYA PERUSAHAAN Budaya perusahaan PT PLN (Persero) diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2002 bertepatan dengan Hari Listrik Nasional yang ke-57. Warga PLN meyakini bahwa perwujudan Falsafah, Visi dan Misi Perusahaan, harus dilakukan secara bersama-sama dengan berlandaskan Budaya Perusahaan yang mengandung nilai-nilai Saling Percaya, Integritas, Peduli, Pembelajar. Implementasi Budaya Perusahaan di seluruh jajaran Perusahaan dilaksanakan melalui sosialisasi ke seluruh Unit PLN oleh Tim Sosialisasi PLN Kantor Pusat. Pelaksanaan sosialisasi Budaya Perusahaan dilakukan dengan cara presentasi, diskusi tanya-jawab dan diskusi kelompok. Penanaman nilai-nilai Budaya Perusahaan juga diberikan kepada pegawai baru yang dalam masa orientasi. Hal ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas penerapan GCG dari sisi terciptanya integritas seluruh warga PLN. Corporate Culture The Corporate Culture of PT PLN (Pesero) was officiated on October 27, 2002, to coincide with the 57 th National Electricity Day. PLN believes that the realization of the Company s Philosophy, Vision and Mission, must be done in line with its Corporate Culture, which comprises the values of Faith, Integrity, Care and Learning. The implementation of Corporate Culture throughout all levels of the Company is conducted by the Central Office s Information Dissemination Team. Corporate Culture is spread through presentations, discussions, question and answer sessions and group discussions. New recruits learn about the values of Corporate Culture during orientation. Corporate Culture is thus fostered in an effort to improve the quality of GCG by cultivating integrity among all PLN members.

60 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 58 KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN Stakeholder Engagement Sebagai perusahaan yang melayani kebutuhan listrik untuk kepentingan publik dan wilayah operasional luas yang meliputi seluruh Indonesia, PLN memerlukan hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, khususnya masyarakat dan Pemerintah. Keterlibatan pemangku kepentingan merupakan hal yang paling strategis dalam menjaga keberlangsungan usaha Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan melaksanakan program tanggung jawab perusahaan yang berkualitas agar kegiatan tersebut menjadi penyelaras hubungan antara Perseroan, masyarakat dan Pemerintah. Untuk maksud tersebut Perseroan melaksanakan peningkatan intensitas dan kualitas pertemuan dengan para pemangku kepentingan, menjaga kualitas produk dan layanan serta melakukan kunjungan lapangan untuk menyerap aspirasi yang berkembang menyangkut peran PLN. Mekanisme yang digunakan untuk meningkatkan intensitas dan kualitas pertemuan adalah melalui kegiatan hubungan dengan komunitas, pelaksanaan RUPS, forum Bipartit dan Tripartit dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Melalui pertemuan dan silaturahmi tersebut, maka tujuan Perseroan untuk mendorong terjadinya pembangunan perekonomian, meningkatkan kesejahteraan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan secara seimbang akan lebih cepat tercapai. Atas dasar inilah, maka penyusunan rencana dan pelaksanaan program kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan didiskusikan dan disosialisasikan kepada Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar untuk membentuk partisipasi aktif dan positif dari semua pihak terkait. Secara umum PLN memiliki tujuh pemangku kepentingan utama yang secara langsung berpengaruh pada keberlangsungan usaha Perseroan. Namun demikian dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial, PLN tetap memperhatikan pemangku kepentingan lain yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kelangsungan usahanya. Tujuh pemangku kepentingan utama PLN adalah: PEMEGANG SAHAM Untuk membina hubungan harmonis dengan pemegang saham, yakni Pemerintah, PLN secara rutin dan konsisten mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) minimal dua kali dalam setahun untuk melaporkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk kinerja tanggung jawab sosial perusahaan dan untuk mengesahkan rencana kerja dan anggaran perusahaan. Dari pembahasan pokok-pokok agenda As a company that serves the electrical power needs for the interests of the public and a wide operational region that covers all of Indonesia, PLN requires a harmonious relationship with stakeholders, especially the public and the Government. Stakeholder engagement is the most important strategic aspect in maintaining the sustainability of the Company s operations. Therefore, the Company implements a corporate responsibility program capable of harmonizing the relationship between the Company, the public and the Government. To this end, the Company carries out improvements to the intensity and quality of meetings with stakeholders, maintains the quality of products and services, and conducts field visits to absorb the developing aspirations concerning PLN s role. The mechanism used to improve the quality and intensity of meetings includes community relations activities, implementing Good Corporate Governance, Bipartite and Tripartite forums, and Partnership Programs and Community Development. Through such meetings and gatherings, the Company s objectives toward economic development, improving well-being and also maintaining environmental sustainability will be achieved faster. On this basis, the planning and implementation of social responsibility programs are discussed and disseminated to Regional Governments, community leaders, and the public to establish active and positive participation among all related parties. In general, PLN has seven main stakeholders who directly influence the sustainability of the Company s operations. However, in implementing its social responsibility program, PLN works with other stakeholders who do not directly influence its operations. PLN s seven main stakeholders are: Shareholders To foster good harmonious relations with shareholders, namely the Government, PLN consistently and routinely holds the General Meeting of Shareholders (GMS) at least twice a year in order to report the Company s overall performance, including social responsibility performance and confirm the company s work plan and budget. From the meeting s discussion, shareholders set out the company s development goals and strategic policy. Outside of the GMS forum, the Company s is

61 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 59 rapat ini, pemegang saham (RUPS) menetapkan arah perkembangan dan kebijakan strategis Perseroan. Di luar forum RUPS, Perseroan aktif terlibat berbagai pembahasan dengan Pemerintah, melalui Kementerian ESDM dalam merancang dan menyusun program pemenuhan listrik di seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung percepatan pertumbuhan perekonomian. actively involved in various Government discussions, through the Ministry of Energy, in planning and developing electrical compliance programs in all of Indonesia s regions to support the acceleration of economic growth. PEGAWAI Sumber daya manusia merupakan aset utama PLN dalam menjalankan kegiatan usaha. Seluruh prestasi dan pencapaian kinerja PLN diraih melalui dedikasi dan kerja keras seluruh Sumber Daya Manusia Perseroan. Oleh karenanya, PLN secara rutin mengadakan pertemuan antara pihak perusahaan dengan SP PLN (Serikat Pekerja PLN) dan perwakilan SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), sebagai wakil dari pihak pegawai. Melalui forum Bipartit ini seluruh persoalan menyangkut hubungan kerja dan permasalahan kepegawaian dibahas dan dicarikan penyelesaiannya untuk kepentingan bersama. Staff Human resources are PLN s main asset in running the business. All of PLN s performance achievements are accomplished through the hard work and dedication of all of the Company s human resources. Therefore, PLN routinely holds meetings between company parties and the PLN Workers Union and representatives of the SPSI, or Indonesia Workers Union, as a representative of the employees. Through this Bipartite forum, all issues related to work and personnel issues are discussed and solutions are sought for the common interest. MITRA KERJA PLN memiliki pedoman kerja dan etika dalam melaksanakan kerja sama dengan semua mitra kerja untuk kepentingan bersama. Setiap permasalahan kerja sama senantiasa didiskusikan dan dikonsultasikan berpedoman pada pedoman etika. Kesepakatan yang tercapai kemudian dituangkan dalam perjanjian kontraktual yang saling menghormati dan dijalankan untuk mengatur hubungan operasional yang baik dan saling menguntungkan. PLN tidak tergabung dalam satu asosiasi industri sejenis. (4.13) Work Partners PLN refers to ethics and work guidelines in working and cooperating with its partners for the common interest. Work issues are always discussed and consulted based on the ethics guidelines. Any agreement reached is then put into a contractual arrangement of mutual respect that comprises good cooperation and that is mutually beneficial. PLN has no connections to any industrial association. (4.13) PEMERINTAH PLN bertemu secara rutin dengan perwakilan pemerintah melalui forum BUMN maupun forum khusus untuk membahas dan merencanakan pembangunan daerah, khusus di bidang kelistrikan maupun melaksanakan pertemuan konsultatif untuk merancang dan melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan di sekitar wilayah operasi yang dapat dilakukan agar didapat hasil yang optimal. Government PLN meets regularly with government representatives through State Owned Enterprises forums as well as special forums to discuss and plan out regional development, especially in the field of electricity, with consultations held to design and implement social responsibility programs in regional operations that can be done in order to obtain optimum results. MASYARAKAT PLN melaksanakan program kemitraan sesuai dengan potensi dan situasi wilayah, mengingat kondisi pada masing-masing daerah operasional SBU berbeda. PLN merancang program kemitraan yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya potensi masyarakat dan wilayah sekitar sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, sekaligus menjaga keamanan aset Perseroan di wilayah-wilayah terpencil maupun padat penduduk. Public PLN carries out a partnership program in accordance with regional potentials and situations, and the various conditions in the different SBU operational regions. PLN designed a partnership program that enables growth and development potential of the community s regions in order to improve well-being, and at the same time maintain the safety of the Company s assets in isolated as well as densely populated regions.

62 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 60 Program kemitraan dicanangkan dan dirancang setiap tahun anggaran, dengan luas cakupan dan jenis program disesuaikan dengan kemampuan dan tujuan mendukung pembangunan yang diemban oleh Perseroan. PLN melibatkan tokoh masyarakat dan Pemda dalam menggali dan mengembangkan program-program yang dapat dilaksanakan. Selain itu, PLN membina hubungan baik dengan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berperan sebagai mitra, kontrol dan penghubung antara pihak perusahaan, pemerintah dan masyarakat dengan melihat kondisi sebelum maupun setelah pelaksanaan. PLN juga bekerja sama dengan akademisi dan konsultan sebagai tenaga ahli yang dapat memberikan saran demi optimalisasi keberhasilan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan. The partnership program is initiated and designed each fiscal year, with a wide area of coverage and program types that are tailored to the capabilities and objectives needed to support developments carried out by the Company. PLN involves community leaders and local governments in exploring and developing programs that can be implemented. In addition, PLN builds good relations with several Non-Governmental Organizations that act as partners, controllers and liaisons between company, government and community parties, to survey conditions before and after implementation. PLN also works with academics and consultants acting as experts who can provide advice in order to optimize social responsibility programs. KONSUMEN Untuk menjaga kepercayaan konsumen, PLN menyelenggarakan berbagai kegiatan di antaranya meliputi: temu pelanggan, layanan pengaduan pelanggan dan menjaga kualitas jasa pelayanan PLN. Hal ini dilakukan karena PLN meyakini kepercayaan konsumen merupakan salah satu pilar keberlangsungan usaha jangka panjang. Di samping itu, PLN melakukan evaluasi dan survei kepuasan pelanggan terhadap kualitas dan layanan PLN yang dilaksanakan oleh pihak independen. Consumers To maintain consumer confidence, PLN conducts various activities, including: meetings with customers, customer complaint service, and maintain the quality of PLN s customer services. This is done because PLN believes that consumer confidence is one of the pillars of long-term corporate sustainability. In addition, PLN organizes evaluations and surveys, carried out by independent parties, to measure client satisfaction regarding PLN s quality and services. MEDIA Untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan kepada publik dan pada seluruh pemangku kepentingan, PLN melakukan berbagai program jumpa pers atau media gathering untuk menjaga kepercayaan dan hubungan dengan media. Selain melakukan hubungan dengan media, PLN aktif mengelola beberapa media yang dikelola secara internal untuk mengkomunikasikan berbagai rencana perusahaan, berbagai keberhasilan dan hambatan yang dihadapi agar mendapatkan umpan balik yang positif. Media To communicate the Company s performance to the public and to all stakeholders, PLN organizes various media gatherings to maintain confidence and relations with the media. In addition to media relations, PLN actively manages several internally managed media in order to communicate various company plans, results and successes and obstacles faced in order to gather positive feedback. PLN melaksanakan beberapa program interaksi dengan masing-masing kelompok pemangku kepentingan untuk memenuhi ekspektasi sekaligus mendapatkan umpan balik dari para pemangku kepentingan sebagaimana disajikan dalam tabel berikut. Adapun elaborasi dari masing-masing program tersebut, diuraikan pada bagian lain yang terkait dari Laporan Keberlanjutan ini. PLN also runs various interactive programs with various stakeholder groups to fulfill the expectations and gather feedback from stakeholders, as shown in the following table. The details of these various programs are described in another section of the Sustainability Report.

63 Keterlibatan Pemangku Kepentingan ( ) PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Stakeholder Involvement ( ) 61 TIPE PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDER TYPE Pelanggan Customers METODE PELIBATAN METHOD OF ENGAGEMENT Customer satisfaction survey Index (CSI). Customer satisfaction survey Index (CSI). Layanan pengaduan pelanggan. Customer Complaint Service. EKSPEKTASI PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDER EXPECTATION Pelayanan yang melebihi harapan. Service that exceeds expectation. Pusat pelayanan pelanggan. Customer Service Center. Temu pelanggan Customer Gathering Peluncuran program layanan khusus (GRASSS dan layanan lain). Special Service Program Launching (GRASSS and other Services). Pemegang Saham Shareholders Pegawai Employees RUPS GMS Raker Working Meeting Forum bipartit Bipartite forum Melalui SP-PLN Through PLN Labor Union Peningkatan kinerja Perseroan. Company s Performance Improvement. Menghormati seluruh aturan, AD/ART. Upholding all the rules, Articles of Association. Keberhasilan peran sebagai stimulan pembangunan. Successful role as stimulants for development. Kesetaraan. Equality. Tidak ada praktik diskriminatif. No practice of discrimination. Jaminan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja. Guaranteed security, health and safety at work. Kesejahteraan purnabakti. Post retirement welfare. Pemerintah dan Regulator Government Authorities and Regulators Pertemuan Bipartit Dengar Pendapat DPR Temu BUMN Bipartite Forum House of Representatives Public Hearing SOE Meeting Terjalinnya hubungan yang harmonis dan konstruktif atas dasar kejujuran dengan regulator. The creation of harmonious and constructive relationship with the regulator based on fairness. PLN dan segenap karyawannya melaksanakan tata kelola, tunduk dan mematuhi hukum, serta perundangan yang berlaku. PLN and the whole employees conduct the GCG, adhere and comply to the prevailing laws and regulations. PLN menjadi contoh sebagai perusahaan yang mampu mendorong percepatan pembangunan yang dicanangkan oleh Pemerintah. PLN becomes the role model of a company that is capable of driving the development scheme acceleration as stated by the Government.

64 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 62 TIPE PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDER TYPE Mitra Kerja (vendor, supplier, agen, reseller, installer) Business partner (vendor, supplier, agent, reseller, installer) Masyarakat Public METODE PELIBATAN METHOD OF ENGAGEMENT Pelatihan mitra kerja Business Partner Training Kontrak pengadaan Procurement Contract Manajemen vendor Vendor Management Pemilahan pemasok Suppliers Selection Penerapan e-procurement e-procurement Implementation Pelibatan masyarakat Community Involvement Kegiatan sumbangan Donation Activities Kegiatan bimbingan dan penyuluhan Guidance and Counseling Activities Penjagaan aset bersama Retaining of Mutual Asset EKSPEKTASI PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDER EXPECTATION Proses pengadaan secara fair dan transparan Seleksi dan evaluasi secara objektif dalam pemilihan mitra. Fair and transparent process of procurement Objective selection and evaluation on choosing business partners. Hubungan saling menguntungkan/mutually beneficial growth. Mutually beneficial relationship. Terjalinnya hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi. Creation of balanced and harmonious relationship and providing benefit to the surrounding operational communities. Mengurangi seminimal mungkin dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan. Minimize environmental effect of Company s operation. Turut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Berkembangnya kehidupan masyarakat selaras dengan perkembangan perusahaan. Taking role in the environmental preservation activities community developed as the Company s grew bigger. Terbukanya pengertian manfaat penjagaan aset perusahaan sebagai milik bersama. The opening of Company s assets retaining benefit as a mutual property. Media Press Release Media Gathering Penerbitan buletin internal Internal Media Publishing Pemberitaan yang akurat, akuntabel dan dapat diandalkan. Accurate, accountable and reliable reporting. Nara sumber berita yang kredibel. Credible sources of news. Kejelasan program pengembangan Perseroan dan arah pembangunan kelistrikan nasional Clarity of Company s development program and the direction of national electricity development. Melalui penjagaan hubungan yang harmonis, saling menghargai dengan seluruh pemangku kepentingan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pembangunan bangsa tersebut akan menjadikan PLN sebagai perusahaan berkualitas, menjadi salah satu katalisator percepatan pembangunan perekonomian nasional yang terdepan di bidangnya. By maintaining good relations, and mutual respect with all stakeholders within a framework of improving the nation s development, PLN will become a quality company, and one of the catalysts for the acceleration of national economic development, and the leader in its field.

65 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 63 PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI LITIGATION Pada tahun 2011, PLN menghadapi 23 perkara hukum perdata. Beberapa perkara telah selesai diputus oleh Pengadilan dan sebagian lagi masih akan menjalani proses persidangan, atau diputus pada In 2011, PLN was faced with 23 civil law cases. Several of the cases were settled in court and some others are still in session, or were settled in NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 1. Perbuatan melawan hukum. Unlawful Act (tort). JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION Pengadilan Negeri Bekasi. Bekasi District Court. NOMOR PERKARA CASE NUMBER Perkara No. 147/ Pdt.G/2008/ PN.Bks. Case No. 147/ Pdt.G /2008/ PN.Bks NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Direktur Utama PT PLN (Persero) Nomor: 266 SKU/DIR/2008 Tanggal 30 Juni In House Lawyer Special Power of Attorney from PT PLN (Persero) President Director No: 266 SKU/ DIR/2008 dated 30 June LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh Jamsuri dan Maswi) Tergugat PT PLN (Persero) selaku Penggugat. Lawsuit filed by Jamsuri and Maswi, Plaintiff PT PLN (Persero) as Defendant. GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Penggugat menyatakan bahwa Direktur Utama PT PLN (Persero) telah melakukan perbuatan melawan hukum akibat tanaman Penggugat dilalui Jaringan SUTET nilai gugatan Rp25 miliar, Dwangsom Rp / hari. The Plaintiff states that the President Director of PT PLN (Persero) has acted unlawfully due to the high voltage line (SUTET) crossing the Plaintiff s plants. Lawsuit value is Rp25 billion, Penalty Rp50,000,000/day. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS PLN memenangkan perkara a quo telah diputus tanggal 23 Desember Penggugat mengajukan Banding tanggal 3 Maret 2009 dan PLN sudah menyampaikan Kontra Memori Banding pada tanggal 20 Maret PLN won the lawsuit with the verdict decided on 23 December The Plaintiff submitted an Appeal on 3 March 2009 and PLN submitted a counter appeal on 20 March PLN menang di tingkat Pengadilan Tinggi Bandung putusan tanggal 10 Juni PLN won the case at the level of Bandung High Court with a decision reached on 10 June Penggugat Kasasi, Tergugat I menyampaikan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 27 Oktober (Dalam Proses MARI). The Plaintiff submitted a Cassation appeal, Defendant I submitted a Counter Cassation Appeal on 27 October 2009.(In Process at Supreme Court). 2. Gugatan wanprestasi. Breach of Contract. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. South Jakarta District Court. Perkara No. 740/ Pdt.G/2008/ PN-JKT.Sel tanggal 9 Juni Case No. 740/ Pdt.G/2008/ PN-JKT. Sel dated 9 June In House Lawyer Gugatan diajukan oleh DPD-Serikat Pekerja PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta kepada: Lawsuit filed by PT PLN (Persero) DPD-Trade Union Central Java and D.I. Yogyakarta Distribution: PT PLN (Persero) sebagai Tergugat. PT PLN (Persero) as Defendant. Penggugat menyatakan bahwa Direktur Utama PT PLN (Persero) telah melakukan wanprestasi terhadap PKB Tahun Penggugat menuntut agar PLN memgembalikan tanah objek sengketa Dengan nilai tuntutan Dwangsom Rp / hari. The Plaintiff states that the President Director of PT PLN (Persero) is in breach of contract of the Labor Agreement. The Plaintiff demands that PLN return the land under dispute. The value of the penalty demanded is Rp100,000,000/day. Sudah diputus dan dimenangkan oleh PLN PN. Jakarta Selatan tak berwenang mengadili sengketa antara Serikat Pekerja PLN dengan Direksi PLN diputus tanggal 10 September (Dalam Proses MARI). Decided and won by PLN. South Jakarta District Court does not have the authority to try cases between PLN trade unions and the PLN Board of Directors. Decided 10 September 2008.(In Process at Supreme Court)

66 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 64 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 3. Gugatan wanprestasi. Breach of Contract. 4.. Gugatan Citizen Law Suit (Perbuatan Melawan Hukum). Citizen Law Suit (unlawful act). JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION PN Jakarta Selatan. South Jakarta District Court. PN Jakarta Pusat. Central Jakarta District Court PN.Jkt. Pst. NOMOR PERKARA CASE NUMBER Perkara Nomor: 1123/ Pdt.G/2008/ PN.Jkt.Sel tanggal 17 September Case No: 1123/ Pdt.G/2008/ PN.Jkt.Sel dated 17 September Perkara Nomor: 476/ Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Pst. Case No : 476/ Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Pst. NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Surat Kuasa DIRUT Nomor: 036. SKU/432/ DIR/2009 tanggal 16 Januari In House Lawyer President Director s Power of Attorney No: 036.SKU/432/ DIR/2009 dated 16 January In House Lawyer Surat Kuasa DIRUT Nomor: 038. SKU/432/ DIR/2009 tanggal 19 Januari President Director s Power of Attorney No : 038.SKU/432/ DIR/2009 dated 19 January LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh Ny. Tjut Julisna Rijanto selaku Penggugat melawan Tergugat I: General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta dan Tergugat II: DIRUT PT PLN (Persero) sebagai Tergugat. Lawsuit filed by Mrs. Tjut Julisna Rijanto as Plaintiff against Defendant I: PT PLN (Persero) General Manager for Central Java and D.I. Yogyakarta Distribution and Defendant II: PT PLN (Persero) President Director. Gugatan diajukan oleh David M.L. Tobing, SH dan Agus Soetopo, SH, MH selaku Penggugat melawan Presiden RI (Tergugat I), Menteri ESDM (Tergugat II), Direktur Utama PT PLN (Persero) (Tergugat III). Lawsuit filed by David M.L. Tobing, SH and Agus Soetopo, SH, MH as Plaintiff against Indonesian President (Defendant I), Minister for Energy and Mineral Resources (Defendant II), and PT PLN (Persero) President Director (Defendant III). GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Penggugat menyatakan bahwa Direktur Utama PT PLN (Persero) telah melakukan ingkar janji ( wanprestasi) terhadap Pembayaran Perjanjian Jasa Pengurusan Pembayaran Tunggakan Rekening Listrik PT Polysindo Eka Perkasa Tbk. Nomor: 054.PJ/160/ DJTY/2005 dan Nomor: 001. PJ/CLH/2005 tanggal 14 April The Plaintiff states that the President Director of PT PLN (Persero) is in breach of contract for the Payment of an Agreement for Settlement Services of Electricity Bills in Arrears of PT Polysindo Eka Perkasa Tbk. No: 054.PJ/160/ DJTY/2005 and No: 001.PJ/CLH/2005 dated 14 April Nilai tuntutan Imbalan Jasa: Rp Dwangsom: Rp / hari. Value demanded for Services: Rp9,215,255,172 and Penalty of Rp5,000,000/day. Gugatan CLS ini diajukan atas Dasar PLN tidak mampu memberikan Tenaga Listrik Secara Terus Menerus Dengan Mutu dan Keandalan Yang Baik Sesuai Dengan Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan. Tuntutan Ganti rugi Rp1. CLS filed due to PLN not being able to provide a Continual Supply of Electricity of Good Quality and Reliability in accordance with Law No. 30/ 2009 regarding Electrical Power. Damages demanded are Rp1. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS Perkara ini sudah diputus dan dimenangkan oleh PLN. Amar Putusan: Gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya. Diputus tanggal 28 April 2009, dan Penggugat Banding. Tergugat II menyampaikan Kontra Memori Banding tanggal 22 Oktober Masih dalam proses banding. This lawsuit was decided and won by PLN. Verdict: The Plaintiff s lawsuit was refused in its entirety Decided on 28 April 2009, and the Plaintiff Appealed. Defendant II submitted a Counter Appeal on 22 October Still under appeal. Dalam tingkat Banding Perkara No. 28/PDT/2010/ PT.DKI telah diputus dan PLN Kalah. Putusan tanggal 27 Oktober Selanjutnya PLN menyatakan: Kasasi tanggal 28 Desember 2010 dan menyerahkan Memori Kasasi tanggal 10 Januari At the Appeal Level Case No. 28/PDT/2010/PT.DKI was decided and PLN Lost. Decision dated 27 October PLN then submitted: Cassation Appeal dated 28 December 2010 and submitted a Cassation Memori on 10 January Sudah diputus tanggal 1 September 2010 dan hasilnya PLN memenangkan Perkara tersebut. Amar Putusan: Gugatan Para Pengggugat ditolak untuk seluruhnya. Tergugat III tidak terbukti melakukan kelalaian. Penggugat Banding 7 September (Proses Banding) dan Tergugat III telah menyampaikan Kontra Memori Banding 22 Agustus Decided on 1 September 2010 with the result that PLN won the lawsuit. Verdict: The Plaintiffs lawsuit was rejected in its entirety. Defendant III was not proven to have been negligent. The Plaintiffs Appealed on 7 September (Under Appeal) and Defendant III submitted a Counter Appeal on 22 August 2011.

67 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 65 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 5. Perbuatan melawan hukum. Unlawful act. JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION PN Surabaya. Surabaya District Court. NOMOR PERKARA CASE NUMBER Perkara Nomor: 698/ Pdt.G/2010/ PN.Sby tanggal 30 Agustus Case no: 698/ Pdt.G/2010/ PN.Sby dated 30 August NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Surat Kuasa DIRUT Nomor: 574. SKU/432/ DIR/2010 tanggal 3 Agustus In House Lawyer President Director s Power of Attorney No: 574.SKU/432/ DIR/2010 dated 3 August LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh PT PLN (Persero) selaku Penggugat melawan: Tergugat I: PT Dharma Lautan Utama. Lawsuit filed by PT PLN (Persero) as Plaintiff against: Defendant I: PT Dharma Lautan Utama. Tergugat II: PT Dharma Lautan Cab. Surabaya. Defendant II : PT Dharma Lautan, Surabaya branch. Tergugat III: Subyantoro, Nakhoda Kapal KM Kirana III. Defendant III: Subyantoro, Nakhoda Kapal KM Kirana III. (Putus tingkat Banding tanggal 5 Desember 2011 PLN kalah Perkara No. 635/PDT/2011/PT.Sby). (Decided at Appeal on 5 December 2011 PLN lost Case No. 635/PDT/2011/ PT.Sby). GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Tindakan Para Tergugat yang telah melakukan lego Jangkar di daerah larangan berlabuh jangkar dan atas kejadian tersebut telah menggaruk kabel laut PLN sirkuit 1 Jawa-Madura. Untuk hal ini PLN menuntut ganti rugi sebesar Rp Action by the Defendant who dropped anchor in an area where anchoring is prohibited and which action damaged the PLN undersea cable, circuit 1 Java-Madura. PLN is demanding damages of Rp25,675,453,000. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS Sudah diputus tanggal 17 Maret 2011 dan hasilnya PLN memenangkan Perkara tersebut. Decided on 17 March 2011 and PLN won the lawsuit. Amar Putusan: Mengabulkan Gugatan Pengggugat sebagian Menyatakan T3 telah melakukan perbuatan melawan hukum. Menyatakan Tergugat 1 dan 2 terikut dan ikut bertanggung jawab atas perbuatan T3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang dilakukan oleh Pengadilan Menyatakan Tergugat secara tanggung renteng memberikan ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp25,6 miliar. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya. Proses Banding. Verdict: Partially granted the Plaintiff s claims. Declared Defendant III had acted unlawfully. Declared Defendants 1 and 2 took part and were jointly responsible for the behavior of Defendant III. Declared legal and valuable sequestration by the Court. Stated the Defendants were jointly responsible for payment of damages to the Plaintiff amounting to Rp25.6 billion. Refused the Plaintiff s suit for extra fees. Appeal Process.

68 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 66 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 6. Gugatan Pembatalan Sertifikat. Certificate Cancellation. JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. State Administrative Court of Medan. NOMOR PERKARA CASE NUMBER No. 04/G/2011/ PTUN MDN. No. 04/G/2011/ PTUN MDN. NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer. Surat Kuasa Khusus Nomor: SKU/432/ DIR/ Februari In House Lawyer. Special Power of Attorney No : SKU/432/ DIR/ February LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan Suabir (Ahli Waris) sehubungan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan PT PLN (Persero) No. 1 Tanggal 5 Juni 1998 yang terletak di Jalan Desa Tanjung Sarang Elang, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhan Batu. Lawsuit submitted by Suabir (heir) in relation to PT PLN (Persero) No. 1 Building Use Certificate dated 5 June 1998 located on Jalan Desa Tanjung Sarang Elang, Panai Tengah District, Labuhan Batu Regency. (Putusan Tingkat Banding PLN Menang Perkara No. 150/B/2011/PT TUN Medan tanggal 23 November 2011 amar: (Verdict at Appeal PLN Won Case No. 150/B/2011/ PT TUN Medan dated 23 November 2011 with verdict: Menerima Eksepsi Tergugat/Pembanding. Accept Defendant s Appeal. Membatalkan Putusan Pengadilan Tata usaha Medang No. 04/G/2011/ PTUN. MDN. Cancel Decision of Medan Administrative Court No. 04/G/2011/PTUN. MDN. Menyatakan Gugatan Penggugat/Terbanding ditolak untuk seluruhnya. Rejected Plaintiff s lawsuit in its entirety. Menyatakan sah Sertifikat Hak Guna Bangunan No.1 tertanggal 05 Juni 1998 atas nama PT Perusahaan Listrik Negara seluas M 2. Declared valid Building Use Certificate No.1 dated 05 June 1998 in the name of PT Perusahaan Listrik Negara amounting to 1,195 M 2.. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara. Sentenced the Defendant to pay court fees. GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Penggugat menganggap bahwa proses pembelian sertifikat tidak sesuai dengan ketentuan. The Plaintiff believes that the certificate purchase process was not in accordance with regulations. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS Sudah diputus tanggal 19 Mei 2011 dan hasilnya PLN kalah dalam Perkara tersebut Amar Putusan: 1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan batal Surat Keputusan Tergugat yaitu Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1/Desa Tanjung Sarang Elang tertanggal 5 Juni 1998 atas nama PT Perusahaan Listrik Negara seluas meter persegi; 3. Memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tergugat yaitu Sertifikat Hak Guna Bangunan No.1 tertanggal 5 Juni 1998 atas nama PT Perusahaan Listrik Negara seluas meter persegi; 4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp (dua ratus lima puluh lima ribu Rupiah). (PLN ajukan Banding pada tgl 31 Mei 2011, Amar Putusan Banding PLN telah memenangkan perkara a quo). Decided on 19 May 2011 and PLN lost this lawsuit. Verdict: 1. Granted the Plaintiff s suit in its entirety. 2. Cancelled the Defendant s Decision i.e. Certificate of Building Use No. 1/Desa Tanjung Sarang Elang dated 5 June 1998 in the name of PT Perusahaan Listrik Negara amounting to 1,195 square meters; 3. Ordered the Defendant to withdraw the Defendant s Decision Letter i.e. Building Use Certificate No.1 dated 5 June 1998 in the name of PT Perusahaan Listrik Negara amounting to 1,195 square meters; 4. Ordered the Defendant to pay court costs for the lawsuit amounting to Rp255,000 (two hundred fifty five thousand rupiah). (PLN submitted an Appeal on 31 May 2011, Appeal Verdict: PLN won this lawsuit).

69 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 67 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 7. Perbuatan melawan hukum. Unlawful act 8. Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action). Class Action. JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION PN Jakarta Selatan. South Jakarta District Court. PN Ternate. Ternate District Court. NOMOR PERKARA CASE NUMBER Perkara Nomor: 637/ Pdt.G/2010/ PN.Jkt.Sel 1 November Case No: 637/ Pdt.G/2010/ PN.Jkt.Sel 1 November Perkara Nomor: 08/ Pdt.G/2009/ PN.Tte tanggal 3 April 2009 dan Nomor: 10/ PDT/ 2010/ PT.MALUT. Case No: 08/ Pdt.G/2009/ PN.Tte dated 3 April 2009 and No: 10/ PDT/ 2010/ PT.MALUT. NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor. In House Lawyer Based on Special Power of Attorney. In House Lawyer Surat Kuasa Manajer Cabang Ternate Nomor: 001. SKU/432/ TNT/2009 tanggal 12 Mei In House Lawyer Power of Attorney Ternate Branch Manager No: 001.SKU/432/ TNT/2009 dated 12 May LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh Aris Munandar selaku Penggugat melawan: Tergugat I: PT PLN (Persero) Kantor Pusat Tergugat II: Ir. Agus Salim, MM. Lawsuit filed by Aris Munandar as Plaintiff against: Defendant I: PT PLN (Persero) Head Office Defendant II: Agus Salim, MM, engineer. Gugatan diajukan oleh Muhammad Konoras, Cs selaku Penggugat melawan Tergugat PT PLN (Persero) Cabang Ternate. Lawsuit filed by Muhammad Konoras, Cs as Plaintiff against Defendant PT PLN (Persero) Ternate Branch. GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Penggugat menyatakan bahwa PT PLN (Persero) Kantor Pusat telah melakukan perbuatan melawan hukum akibat tidak dijawabnya suratsurat Penggugat dengan tidak menunjukan kepedulian dan itikad baiknya kepada Penggugat. Nilai Tuntutan Materil: Rp Immateril: Rp The Plaintiff states that PT PLN (Persero) Head Office has acted unlawfully in not responding to the Plaintiff s letters, thus demonstrating lack of care and goodwill toward the Plaintiff. Material Demand: Rp219,166,655 Non-material Demand: Rp2,000,000,000. Gugatan ini diajukan atas dasar sering padamnya aliran listrik di daerah Ternate sejak Februari 2009 akibatnya Penggugat tidak nyaman. Ganti Rugi: Rp33,4 miliar. Dwangom: Rp1 juta per hari. The case was filed based on the frequent power cuts in Ternate from February 2009 causing discomfort to the Plaintiffs. Damages: Rp33.4 billion Penalty: Rp1 million per day POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS Sudah diputus tanggal 23 Agustus 2011 dan hasilnya PLN memenangkan Perkara tersebut. Amar Putusan: Gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya. Decided on 23 August 2011 and PLN won this lawsuit. Verdict: The Plaintiff s lawsuit was rejected in its entirety. Perkara ini sudah diputus pada tanggal 16 Februari 2010 dan hasilnya PLN kalah. PLN mengajukan banding tanggal 24 Februari 2010 dan menyerahkan Memori Banding tgl. 26 Maret Putusan PT Maluku Tgl. 19 Juli 2010 hasilnya PLN memenangkan perkara tersebut. (Proses Kasasi) This lawsuit was decided on 16 February 2010 and PLN lost. PLN submitted an appeal on 24 February 2010 and submitted an Appeal Memori on 26 March The decision of the Maluku District Court on 19 July 2010 was that PLN won the lawsuit. (Under Cassation Process)

70 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 68 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 9. Gugatan perbuatan melawan hukum. Unlawful act. JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION PN Tangerang. Tangerang District Court. NOMOR PERKARA CASE NUMBER Perkara Nomor: 376/ Pdt.G/2009/ PN.Tng. Case No: 376/ Pdt.G/2009/ PN.Tng. NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Surat Keterangan DIRSDM Nomor: 024.SKT/432/ DIR/2009 tanggal 19 November Surat Kuasa DIRUT Nomor: 879. SKU/432/ DIR/2009 tanggal 18 November In House Lawyer DIRSDM Clarification No: 024. SKT/432/ DIR/2009 dated 19 November President Director s Power of Attorney No: 879.SKU/432/ DIR/2009 dated 18 November LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh H. Ismail Radi selaku Penggugat melawan PT PLN (Persero) selaku Tergugat. Lawsuit filed by H. Ismail Radi as Plaintiff against PT PLN (Persero) as Defendant. GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Gugatan ini diajukan oleh Penggugat karena tanahnya digunakan oleh PLN untuk Gardu Induk sejak tahun 1986 tanpa PLN memberikan kompensasi. Penggugat menuntut ganti rugi Rp Dwangsom: Rp10 juta/hari. This lawsuit was filed by the Plaintiff because his land has been used by PLN for a substation since 1986 without PLN providing any compensation. The Plaintiff demands damages of Rp10,552,000,000 Penalty: Rp10 million/day. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS Perkara ini sudah diputus tgl. 22 Sept 2010 dan hasilnya PLN Kalah. Amar Putusan: Gugatan Penggugat dikabulkan sebagian PLN diwajibkan membayar tanah yang dibangun gardu Rp /m 2 PLN diwajibkan membayar sewa tanah Rp selama pemakaian sejak tahun Tergugat dibebankan ongkos perkara. PLN telah menyatakan banding atas Putusan PN Tangerang tersebut. Tingkat PT PLN Kalah putusan 30 Mei 2011 dengan amar Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Tangerang tanggal 22 September 2010 Nomor: 376/ Pdt.G/2009/PN.Tng Putusan tanggal 30 Mei 2011 dan atas kekalahan tersebut PLN Kasasi penyerahan Memori Kasasi pada tanggal 4 Juli The lawsuit was decided on 22 September 2010 and PLN Lost. Verdict: The Plaintiff s lawsuit was partially granted. PLN is required to pay for the land on which the substation stands at Rp100,000/m 2 PLN is required to pay rental for the land at Rp300,000 for the duration of its use since The Defendant shall bear the cost of the lawsuit. PLN stated its intention to appeal the Decision of the Tangerang District Court. PLN then lost the case on 30 May 2011 with a verdict strengthening the Decision of the Tangerang District Court dated 22 September 2010 No: 376/ Pdt.G/2009/PN.Tng Decision dated 30 May 2011, and on this loss, PLN submitted a Cassation Memori on 4 July 2011.

71 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 69 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 10. Class Action/ Perbuatan Melawan Hukum. Class Action / Unlawful Act. JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION PN Bandung. Bandung District Court. NOMOR PERKARA CASE NUMBER Perkara Nomor: 194/ Pdt.G/2011/ PN.Bdg. Case No: 194/ Pdt.G/2011/ PN.Bdg. NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: 384. SKU/432/ DIR/2011 tgl 20 Juni In House Lawyer Special Power of Attorney No: 384.SKU/432/ DIR/2011 dated 20 June LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh Dindin Cs selaku Penggugat melawan: Tergugat I: PT PLN (Persero) Kantor Pusat Tergugat II: PT PLN (Persero) Pikitring JBN Tergugat III: PT PLN (Persero) Prokitring Jawa Barat. Tergugat IV: Dirjen LPE. Tergugat V: Tim Fasilitasi Penyelesaian Masalah Pembangunan dan Pengoperasian SUTET 500 Kv (PMPPS). Lawsuit filed by Dindin Cs as Plaintiff against: Defendant I: PT PLN (Persero) Head Office. Defendant II: PT PLN (Persero) Pikitring JBN Defendant III: PT PLN (Persero) Prokitring West Java. Defendant IV: LPE Director General Defendant V: Facilitation Team for Settlement of Building and Operations Problems related to High Voltage Network SUTET 500 Kv (PMPPS). GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Bahwa Penggugat menuntut ganti guri atas pembangunan jaringan SUTET 500 kv yang melintasi Kabupaten Bogor, Cianjur, Bandung, Sumedang, Majalengka, dan Kabupaten Cilegon. Nilai tuntutan kerugian: Rp Immaterial: Rp Dwangsom: Rp / hari. The Plaintiffs are demanding damages due to the construction of a high voltage network (SUTET 500 kv) crossing Bogor Regency, Cianjur, Bandung, Sumedang, Majalengka, and Cilegon Regency. Damages claimed are: Rp15,655,100,000 Non-material losses: Rp85,000,000,000 Penalty: Rp10,000,000/day. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS Perkara ini telah diputus tanggal 29 Februari 2012 dan hasil PLN kalah dengan amarnya sbb: This lawsuit was decided on 29 February 2012 and PLN lost with a verdict as follows: Dalam Eksepsi: Menolak Eksepsi Tergugat I, II, III. In the Exception: Rejected the Exception of Defendant I, II, III. Dalam Pokok Perkara For the points of the lawsuit 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian. Accepted and granted the case of the Plaintiff in part. 2. Menghukum Tergugat I, II, III secara tanggung renteng membayar ganti rugi secara meterial kepada Penggugat sebesar Rp yang diberikan secara langsung kepada masing-masing kepala keluarga melalui wesel pos. Found that Defendants I, II, III jointly shall pay material damages to the Plaintiff amounting to Rp15,655,100 to be given directly to each household in the form of a money order. Menghukum Tergugat I, II, dan III membayar kerugian Imaterill sebesar Rp yang dikirim secara langsung ke rekening kepala Desa dan uang ganti rugi tersebut diberikan untuk kepentingan umum dan sosial. Found that Defendants I, II, and III should pay nonmaterial damages amounting to Rp8,200,000,000 to be sent directly to the account of the Village Head and that these damages should be used for public and social interests Menghukum Tergugat I, II, III untuk patuh dalam putusan ini. Found that Defendants I, II, III should comply with this verdict. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp Found that the Defendants should pay court fees amounting to Rp1,600,000.

72 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 70 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 11. Gugatan Perlawanan Pihak Ketiga. Third Party Resistance. JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION PN Surabaya. Surabaya District Court. NOMOR PERKARA CASE NUMBER Perkara Nomor: 301/Pdt. PLW/2011/ PN.Sby Tanggal 2 Mei Case No: 301/Pdt. PLW/2011/ PN.Sby dated 2 May NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: SKK DIRUT No. 471.SKU/432/ DIR/2011 tgl 2 Agustus In House Lawyer Special Power of Attorney No: SKK DIRUT No. 471.SKU/432/ DIR/2011 dated 2 August LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh Ny. Soetartini Soekarno selaku Penggugat melawan: PT PLN (Persero) (sidang pertama tgl. 3 Mei 2011). Lawsuit filed by Mrs. Soetartini Soekarno as Plaintiff against: PT PLN (Persero) (first court date 3 May 2011). GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Bahwa Penggugat menyatakan mengenai Penetapan Sita Jaminan yang telah dikeluarkan oleh PN. Surabaya tidak sah karena PT DLU statusnya mengontrak dengan Penggugat, perkara ini dalam kaitannya dengan gugatan PT PLN (Persero) kepada PT DLU. The Plaintiff states that the Sequestration defined by the Surabaya District Court is invalid because the status of PT DLU was a contractor with the Plaintiff; this case is related to the lawsuit filed by PT PLN (Persero) against PT DLU. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS Putusan tanggal 11 Januari 2011 PLN Kalah amar putusan: Gedung dan Kantor dikeluarkan dari sita jaminan. Decision dated 11 January 2011, PLN lost. Verdict: Building and Offices were removed from sequestration. 12. Gugatan Perbuatan Melawan Hukum. Claim of Unlawful Act. PN Indramayu. Indramayu District Court. Perkara Nomor: 21/ Pdt.G/2011/ PN.Im. Case No: 21/ Pdt./2011/ PN.Im. In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: SKK DIRUT No. 543.SKU/432/ DIR/2011 tgl 7 September Agustus In House Lawyer Power of Attorney No. SKK DIRUT No SKU/432/ DIR/2011 dated 7 September Gugatan diajukan oleh Agung Rijoto selaku Penggugat melawan: PT PLN (Persero). Lawsuit filed by Agung Rijoto as Plaintiff against: PT PLN (Persero). Bahwa Penggugat merasa tanah miliknya sesuai sertifikat seluas 23 ha. Belum dibayar ganti rugi oleh PLN. The Plaintiff states that his land according to land certificate as much as 23 ha haven t paid by PLN. Perkara dicabut pada tanggal 18 Januari 2012 dengan alasan bahwa ada perubahan gugatan secara prinsip. Dengan demikian perkara ini dianggap telah selesai. The case was redeem on 8 January 2012 based on changes in the lawsuit principles. The case is done. 13. Gugatan Wanprestasi. Breach of Contract. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. South Jakarta District Court. No. 123/ Pdt.G/2011/ PN.Jkt.Sel. Tanggal 23 Februari No.123/ Pdt.G/2011/ PN.Jkt.Sel. dated 23 February In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: 232 SKU/432/ DIR/ April In House Lawyer Special Power of Attorney No: 232 SKU/432/ DIR/20118 April Gugatan diajukan oleh PT Matahari Anugerah Perkasa kepada Perusahaan terhadap Perjanjian Nomor: PJ/041/DIR/2010, 23 Agustus Lawsuit filed by PT Matahari Anugerah Perkasa (Company facing Contract No.: PJ/041/DIR/2010, 23 August Penggugat menganggap bahwa PLN telah memutus kontrak secara sepihak Nilai Tuntutan Ganti Rugi: Rp The Plaintiff believes that PLN has unilaterally terminated the contract. Damages sought: Rp2,015,640,000,000. Sudah diputus tanggal 25 Agustus 2011 dan hasilnya PLN memenangkan Perkara tersebut. Amar Putusan: PN Jalarta Selatan tidak berwenang memeriksa perkara a quo. Decision reached 25 August 2011 and PLN won this lawsuit. Verdict: South Jakarta District Court does not have the authority to try this case.

73 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 71 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 14. Gugatan Perselisihan Hubungan Industrial. Industrial Relations Dispute. JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Central Jakarta District Court. NOMOR PERKARA CASE NUMBER No. 187/ PHI.G/2011/ PN.Jkt.Pst. Tanggal 24 Agustus No. 187/ PHI.G/2011/ PN.Jkt.Pst. dated 24 August NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: 471.SKU/432/ DIR/ Agustus In House Lawyer Special Power of Attorney No: 471. SKU/432/ DIR/ August LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh Riza Fauzi, SH & Dodo Dwi Sukmono melawan PT PLN (Persero) selaku Tergugat. Lawsuit filed by Riza Fauzi, SH & Dodo Dwi Sukmono against PT PLN (Persero) as Defendant. GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Penggugat menganggap bahwa yang berhak melakukan perundingan PKB dan Penandatangan PKB adalah DPP SP PT PLN (Persero) di bawah kepemimpinan Sdr. Ahmad Daryoko sebagai Ketua Umum bukan Sdr. Rijo Supriyanto. The Plaintiff believes that the party with the right to conduct Negotiations for the Labor Agreement and to Sign the Labor Agreement is DP SP PT PLN (Persero) under the leadership of Mr. Ahmad Daryoko as General Head no Mr. Rijo Supriyanto. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS PLN Kalah putusan tanggal 13 Februari Dengan amar: 1. Membatalkan PKB Memberlakukan kembali PKB Melibatkan kedua belah pihak atau melibatkan penggabungan dari mereka. PLN Lost this case on 13 February Verdict: 1. Cancellation of 2010 Labor Agreement. 2. Re-enactment of Labor Agreement. 3. Involvement of both parties or a joint party. 15. Gugatan Perdata. Civil lawsuit. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Central Jakarta District Court. No. 397/ PDT.G /2011/ PN.Jkt.Pst. Tanggal 29 September No. 397/ DT.G/2011/ PN.Jkt.Pst. dated 29 September In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: 719.SKU/432/ DIR/2011 tanggal 15 November In House Lawyer Special Power of Attorney No: 719. SKU/432/ DIR/2011 dated 15 November Gugatan diajukan oleh PT META EPSI melawan PT BANK CIMB NIaga TBK selaku Tergugat I dan PT PLN (Persero) selaku Tergugat II. Lawsuit filed by PT META EPSI against PT BANK CIMB Niaga TBK as Defendant I and PT PLN (Persero) as Defendant II. Penggugat menganggap Tergugat I telah melakukan pencarian Bank Garansi atas Perintah Tergugat II. Nilai Tuntutan: US$ dan Rp The Plaintiff considers Defendant I has sought a Bank Guarantee on the Instructions of Defendant II. Damages sought: US$3,444,523 and Rp34,271,143,460. Sidang tanggal 16 Februari 2012 acara putusan. PLN telah memenangkan perkara a quo. Amar: Mengabulkan Eksepsi kewenangan Relatif bahwa PN Jakarta Pusat tidak berwenang memeriksan dan mengadili perkara a quo. PLN won this lawsuit on 16 February Verdict: Granted Relative Authority Exception that Central Jakarta District Court does not have the authority to try this case. 16. Gugatan Perdata. Civil lawsuit. Pengadilan Negeri Medan. Medan District Court. No. /PDT.G /2011/ PN.Mdn Tanggal 15 November No./PDT.G /2011/ PN.Mdn dated 15 September In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: 022.SKU/432/ DIR/2011 tanggal 15 November In House Lawyer Special Power of Attorney No: 022. SKU/432/ DIR/2011 dated 15 November Gugatan diajukan oleh Sdr. LISA melawan PT PT PLN (Persero) dkk. Lawsuit filed by LISA against PT PLN (Persero) and others. Penggugat menganggap pemutusan sambungan aliran listrik tanpa seizin Penggugat dan mengambil alat Pembatas dan Pengukur (APP) yang menempel di persil bangunan Penggugat. The Plaintiff is claiming that the electrical power was disconnected without permission and the Measurement and Limitation Equipment (APP) from the Plaintiff s personal property removed. Gugatan Penggugat dinyatakan gugur putusan tanggal 15 Februari The Plaintiff s lawsuit was dismissed on 15 February 2012.

74 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 72 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 17. Gugatan Perdata (Perbuatan melawan hukum). Civil lawsuit (Unlawful act). JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. South Jakarta District Court. NOMOR PERKARA CASE NUMBER No.639/ PDT.G /2011/ PN.Jkt.Sel Tanggal 2 Desember No.639/ PDT.G /2011/ PN.Jkt.Sel dated 2 December NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: 039.SKU/432/ DIR/2011 tanggal 15 November In House Lawyer Special Power of Attorney No: 039.SKU/432/ DIR/2011 dated 15 November LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh Sdr. Citra Buana Unggul d/h PT Ancol Terang Metal Printing Industri. Lawsuit filed by Citra Buana Unggul previously PT Ancol Terang Metal Printing Industri. GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Penggugat meminta membongkar jaringan kabel yang berada di atas milik Pengguat yang terletak di atas tower 12 dan tower 13 untuk dipindahkan ke areal lain di luar lokasi tanah milik Penggugat. Nilai Tuntutan: Ganti Rugi: Rp Immaterial: Rp Dwangsom: Rp / hari. The Plaintiff requests the removal of the overhead cable network located above Towers 12 and 13 to an area other than the Plaintiff s land. Demands: Damages:Rp1,936,800,000 Non-material: Rp1,000,000,000 Penalty: Rp5,000,000/day. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS Sidang pada tanggal 16 Februari Court hearing scheduled for 16 February Gugatan Perdata (Perbuatan melawan hukum). Civil lawsuit (Unlawful act). Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. South Jakarta District Court. No.640/ PDT.G /2011/ PN.Jkt.Sel Tanggal 2 Desember No.640/ PDT.G /2011/ PN.Jkt.Sel dated 2 December In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: 060.SKU/432/ DIR/2011 tanggal 15 November In House Lawyer Special Power of Attorney No: 060. SKU/432/ DIR/2011 dated 15 November Gugatan diajukan oleh Sdr. Citra Buana Unggul d/h PT Ancol Terang Metal Printing Industri. Lawsuit filed by Citra Buana Unggul previously PT Ancol Terang Metal Printing Industri. Penggugat meminta membongkar jaringan kabel yang berada di atas milik Pengguat yang terletak di atas tower 12 dan tower 13 untuk dipindahkan ke areal lain di luar lokasi tanah milik Penggugat. Nilai Tuntutan: Ganti Rugi: Rp Immaterial: Rp Dwangsom: Rp / hari. The Plaintiff requests the removal of the overhead cable network located above Towers 12 and 13 to an area other than the Plaintiff s land. Demands: Damages: Rp1,562,400,000 Non-material: Rp3,000,000,000 Penalty: Rp5,000,000/day. Sidang pada tanggal 16 Februari Court hearing scheduled for 16 February 2012.

75 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 73 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 19. Gugatan Perdata (Perbuatan melawan hukum) dan Tuntutan Ganti Rugi. Civil lawsuit (Unlawful act) and claim for Damages. JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. South Jakarta District Court. NOMOR PERKARA CASE NUMBER No.662/ PDT.G /2011/ PN.Jkt.Sel Tanggal 14 Desember No.662/ PDT.G /2011/ PN.Jkt.Sel dated 14 December NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: 053.SKU/432/ DIR/2012 tanggal 30 Januari In House Lawyer Special Power of Attorney No: 053. SKU/432/ DIR/2012 dated 30 January LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh Sdr. Heri Santoso. Lawsuit filed by Mr. Heri Santoso. GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Penggugat memiliki tanah di Dusun Tanjakan Kersik, Desa Mekar Sari Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur Sertifikat No. 17 Tahun 2000 seluas 9660 M 2 di atas tanah Penggugat telah dibangun 2 (dua) tiang listrik Tegangan Menengah dan belum ada ganti rugi dan Kompensasi sampai dengan sekarang. Nilai Tuntutan: Ganti Rugi: Rp Dwangsom: Rp / hari. The Plaintiff owns land in Tanjakan Kersik Hamlet, Mekar Sari Village, Cikalong Kulon District, Cianjur Regency, with Certificate No. 17 of the year 2000 amounting to 9,660 M 2. Above the Plaintiff s land 2 (two) medium voltage power lines have been constructed and no damages or compensation has been paid to date. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS Sidang pada tanggal 29 Februari Court hearing scheduled for 29 February Demands: Damages: Rp2,750,000,000 Penalty: Rp1,000,000/day.

76 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 74 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 20. Gugatan Perdata (Perbuatan melawan hukum). Civil lawsuit (Unlawful act). JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION Pengadilan Negeri Bojonegoro. Bojonegoro District Court. NOMOR PERKARA CASE NUMBER No.38./ PDT.G /2011/ PN.BJN Tanggal 29 Desember No.38./ PDT.G /2011/ PN.BJN dated 29 December NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: 066.SKU/432/ DIR/2011 tanggal 6 Februari In House Lawyer Special Power of Attorney No: 066. SKU/432/ DIR/2011 dated 6 February LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh Sdri. Ni Luh SUPHENI. Lawsuit filed by Miss Ni Luh SUPHENI. GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Penggugat memiliki 3 (tiga) bidang Tanah bahwa di atas tanah Penggugat dibangun gardu listrik tanpa seizin dan sepengetahuan Penggugat. Bahwa atas kejadian ini Penggugat meminta ganti rugi kepada Tergugat I namun dijawab oleh Tergugat I dijawab tidak ada ketentuan yang mengatur masalah tersebut. Nilai Tuntutan: Ganti Rugi materil: Rp Immaterial: Rp The Plaintiff owns 3 (three) plots of land and on which a substation has been built without the permission or knowledge of the Plaintiff. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS Sidang pada tanggal 13 Maret Court hearing scheduled for 13 March The Plaintiff is requesting damages from Defendant I however, Defendant I responded that there are no stipulations regulating such matters. Demands: Material damages: Rp1,404,000,000 Non-material: Rp3,000,000,000.

77 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 75 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 21. Pemutusan Hubungan Kerja. Termination of Employment. JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION PT TUN Jakarta. State Administrative Court of Jakarta. NOMOR PERKARA CASE NUMBER Perkara Nomor: 22/G/2010/ PT.TUN.JKT dan No. Perkara Kasasi No. 409.K/ TUN/2010 tgl. 6 Desember Case No: 22/G/2010/ PT.TUN.JKT and Cassation Appeal No. 409.K/ TUN/2010 dated 6 December NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Surat Kuasa DIRUT Nomor: 039. SKU/432/ DIR/2010 tanggal 19 Januari In House Lawyer President Director s Power of Attorney No: 039.SKU/432/ DIR/2010 dated 19 January LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh Sdr. Musri Mustafa selaku Penggugat melawan Direksi PLN selaku Tergugat. Lawsuit filed by Musri Mustafa as Plaintiff against the PLN Board of Directors as Defendant. GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Gugatan ini diajukan berkaitan dengan PHK terhadap Penggugat sebagai Pegawai PT PLN (Persero) Wilayah Sumbar. This lawsuit was filed in relation to the Redundancy of the Plaintiff as an employee of PT PLN (Persero) West Sumatera. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS Telah diputus pada tanggal 1 Juni 2010 dan PLN Kalah. Atas putusan tersebut PLN menyatakan kasasi. Memori Kasasi disampaikan pada tanggal 24 Juni Putusan Kasasi PLN Kalah diputus tanggal 8 April 2011 dengan amar: 1. Menolak permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi Direksi PT PLN (Persero) 2. Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara pada tingkat Kasasi. 3. Menguatkan amar putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. PLN melakukan upaya Peninjauan Kembali pada tanggal 19 Januari 2012 dan Memori PK sudah diserahkan. Decision reached on 1 June 2010 and PLN Lost. PLN has declared cassation on this decision. A Cassation Memori was submitted on 24 June PLN lost the Cassation on 8 April 2011 with the following verdict: 1. Rejection of the request for Cassation by the Board of Directors of PT PLN (Persero) 2. Punish the Cassation Requestee with requirement to pay lawsuit costs at cassation level. 3. Strengthen the verdict of the State Administrative High Court. PLN submitted a request to Review on 19 January 2012 and the Memori has been submitted.

78 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance 76 NO JENIS KASUS TYPE OF CASE 22. Gugatan Wanprestasi. Breach of Contract. 23. Gugatan Wanprestasi. Breach of Contract. JURIDIKSI PERKARA JURISDICTION Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. South Jakarta District Court. Pengadilan Negeri Blitar. Blitar District Court. NOMOR PERKARA CASE NUMBER No. 554/ Pdt.G/2011/ PN.Jkt.Sel. Tanggal 13 Oktober No. 554/ Pdt.G/2011/ PN.Jkt.Sel. dated 13 October No. 13/ Pdt.G/2012/ PN.Blt Tanggal 7 Februari No.13/ Pdt.G/2012/ PN.Blt dated 7 February NAMA PENGACARA LAWYER In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: 720 SKU/432/ DIR/20115 November In House Lawyer Special Power of Attorney No: 720 SKU/432/ DIR/20115 November In House Lawyer Surat Kuasa Khusus Nomor: SKU/432/ DIR/2012. In House Lawyer Special Power of Attorney No: SKU/432/ DIR/2012. LAWAN BERPERKARA OPPOSING LITIGANT Gugatan diajukan oleh PT Arumindo Karya Utama (Arumindo) melawan PT PLN (Persero) selaku Turut Tergugat. Lawsuit filed by PT Arumindo Karya Utama (Arumindo) against PT PLN (Persero) as Co-Defendant. Gugatan diajukan oleh Bala Vevkateswara Rao Jamula melawan PT PLN (Persero) selaku Turut Tergugat. Lawsuit filed by Bala Vevkateswara Rao Jamula against PT PLN (Persero) as Co-Defendant. GARIS BESAR PERKARA CASE OUTLINE Bahwa alasan Penggugat mengajukan gugatan karena menurutnya PT PLN (Persero) telah melakukan wanprestasi atas Perjanjian Kerja Sama antara Penggugat (PT Arumindo Karya Utama (Arumindo) dengan Tergugat PT Indonesia Comnets Plus (Icon ++) Penyelenggaraan Jaringan VSAT, Nomor ICON+: 155. PJ/061/ICON+/2003 dan Nomor ARUM Nomor: 011/ AKU-MKT/X/2003. The Plaintiff has filed this lawsuit because in his opinion PT PLN (Persero) is in breach of contract for a Cooperation Agreement between the Plaintiff (PT Arumindo Karya Utama (Arumindo) and the Defendant PT Indonesia Comnets Plus (Icon ++) the Operator of a VSAT Network, No ICON+ : 155.PJ/061/ ICON+/2003 and No ARUM No : 011/AKU-MKT/X/2003. Bahwa alasan Penggugat mengajukan gugatan karena menurutnya PT PLN (Persero) selaku Turut Tergugat telah memperkerjakan Nanang Hardianto sebagai Pegawai PT PLN (Persero) padahal Tergugat terikat Perjanjian No. YTLJT/LTR/2010/00890 antara Tergugat (Nanang Hardianto) dengan PT YTL Jawa Timur. Tuntutan Materil: Rp Dwangsom: Rp The Plaintiff has filed this lawsuit because in his opinion PT PLN (Persero) as Co-Defendant has employed Nanang Hardianto as an Employee of PT PLN (Persero) despite the Defendant being bound by Contract No. YTLJT/ LTR/2010/00890 between the Defendant (Nanang Hardianto) and PT YTL Jawa Timur. Material Damages: Rp612,500,000. Penalty: Rp100,000. POSISI TERAKHIR PERKARA MOST RECENT STATUS Sudah diputus tanggal 16 Februari 2012 dan hasilnya PLN memenangkan Perkara tersebut. Amar Putusan: PN Jakarta Selatan tidak berwenang memeriksa perkara a quo. Verdict reached on 16 February 2012 and PLN won this lawsuit. Verdict: South Jakarta District Court does not have the authority to examine this case. Untuk seluruh kasus yang telah selesai, PLN tidak mengeluarkan dana. (PR 9, SO 8) For all cases that have been completed, PLN did not release funds. (PR 9, SO8)

79 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 77 PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM

80 PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program 78 MAKSUD DAN TUJUAN PURPOSE AND OBJECTIVE Sesuai isi beberapa butir misi perusahaan yang menyatakan bahwa PLN berkomitmen menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan, PLN bertekad menerapkan kebijakan triple bottom lines, yang menyelaraskan pengembangan ketiga aspek, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Penyelarasan pengembangan ketiga aspek tersebut dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, melaksanakan investasi sosial melalui pendalaman hubungan timbal balik dengan masyarakat sekitar serta bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Massa dan lainlain, dengan tujuan: Mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat. Mendorong tumbuhnya profesionalitas pengelolaan usaha kecil dan koperasi agar semakin mandiri, tangguh dan berdaya saing. Membina usaha kecil dan koperasi berdasarkan pendekatan aspek pemerataan, kemandirian, profesional, dan etika. Memelihara kelestarian lingkungan hidup, serta membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pengembangan sarana dan prasarana di bidang pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum serta pemberian bantuan sosial. In accordance with the Company s mission statement, which states that PLN is committed to produce electricity as a medium to improve quality of life for the public, and to strive to produce electricity as the driving force of economy and to run an environmentally friendly business, PLN is determined to implement the triple bottom lines policy, by aligning the development of three aspects, which are the economic, social and environmental aspects. The three aspects are aligned by involving all stakeholders, investing in society by deepening mutual relationships with the surrounding communities, as well as cooperating with several parties, including the Government, Non-Governmental Organizations (NGOs), Mass Organizations and others, with the aim of: Creating a harmonious relationship between the Company and public. Spurring the growth of professionalism in the managements of small enterprises and cooperative union management so that they can be more independent, resilient and competitive. Fostering small enterprises and a cooperative approach based on equality, independence, professionalism and ethics. Preserving the environment, and help improve quality of life through infrastructure development in the fields of education, health, public facilities and welfare.

81 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 79 VISI DAN MISI PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PLN The Vision and Mission of PLN s Social Responsibility Program VISI Terwujudnya keharmonisan hubungan PT PLN (Persero) dengan masyarakat sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PT PLN (Persero) dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat. Vision VISION Realizing a harmonious relationship between PLN and the community, which will foster support for PLN s success in providing electricity to the public. MISI MISI Membantu pengembangan kemampuan masyarakat agar dapat berperan dalam pembangunan. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan jalan Program Community Empowering. Berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan. Berperan aktif dalam mendorong tersedianya tenaga listrik untuk meningkatkan kualitas hidup dengan jalan penggunaan listrik pada siang hari untuk Industri Rumah Tangga dan pengembangan desa mandiri energi. Berperan aktif dalam menjaga kesinambungan lingkungan melalui pelestarian alam. Mission MISSION Assist the development of the public s ability to participate in development. Play an active role in improving the public s quality of life through the Community Empowering Program. Play an active role in empowering the public through education. Play an active role in supporting the availability of electricity during the day to improve the quality of life for the Home Industries, as well as the development of village energy independence. Play an active role in preserving environmental sustainability through nature conservation.

82 PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program 80 STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA Executive Board Organizational Structure Berdasarkan Surat Penugasan Nomor Atg/432/ DIR/2012 Dirut memberikan penugasan kepada Sekretaris Perusahaan menjadi Ketua Unit PKBL yang berada dibawah pengawasan Direktur Keuangan, dengan struktur organisasi sebagai berikut: Based on Letter of Assignment No Atg/432/DIR/2012, the CEO gave the Company Secretary, as the PKBL Unit Chairman, which is under the supervision of the Director of Finance, an assignment detailing the following organizational structure: Ketua Unit PKBL (ex officio Sekretaris Perusahaan) PKBL Unit Chairman (ex officio Corporate Secretary) Direktur Keuangan Selaku Pengawas Unit PKBL Finance Director as PKBL Unit Supervisor Ketua Unit Pelaksana PKBL (ex officio MS CSR) Head of PKBL Executive Board (ex officio MS CSR) Ketua Bidang Program (ex Officio Asmen Pengembangan dan Pembinaan PKBL) Head of Programs (ex Officio PKBL Construction and Development Assistant Manager) Ketua Bidang Administrasi Keuangan dan Laporan PKBL (ex Officio Asmen Administrasi Keuangan dan Laporan PKBL) Head of PKBL Financial Administration and Reports (ex Officio PKBL Assistant Manager) BUMN Penyalur/ Lembaga Penyalur BUMN Distributor Ketua Bidang Keuangan dan Pelaporan LK PKBL (ex officio Manager Bidang Keuangan) (Distribusi/Wilayah) Head of LK PKBL Finance and Reports (ex Officio Financial Manager) (Distribution/Region) Ketua Sub Bidang Keuangan dan Pelaporan LK PKBL (ex officio Asisten Manager Keuangan) (Cabang/APJ) Sub Head of LK PKBL Finance and Reports (ex Officio Financial Assistant Manager) (Branch/APJ)

83 Struktur Organisasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT PLN (Persero) PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Organization Structure Corporate of Social Responsibility (CSR) PT PLN (Persero) 81 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary General Manager Manager Senior CSR CSR Manager Senior Manager Sektor/Cabang Sector/Branch Manager Manager KHA/SDM Human Resources Manager/Law Communication and Administration Manager Asisten Manager CSR CSR Assistant Manager DM Komunikasi, SPV PKBL(Program Kemitraan Bina Lingkungan) dan CSR (Corporate Social Responsibility) Communication Deputi Manager, Supervisor of PKBL and csr Adapun uraian ringkas tugas utama, wewenang dan tanggung jawab Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) PT PLN (Persero), mencakup di antaranya: Menyusun dan melaksanakan kebijakan pemberdayaan masyarakat di lingkungan perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dan CSR dengan lingkup kegiatan Community relation, Community Services, Community Empowering dan Pelestarian alam. Menyusun dan melaksanakan program kepedulian sosial perusahaan. Menyusun dan melaksanakan program kemitraan sosial dan bina UKM dan peningkatan citra perusahaan. Memastikan tersedianya dan terlaksananya program pelestarian alam termasuk penghijauan dan upaya pengembangan citra perusahaan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance. The following is a concise description of the main duties, authorities and responsibilities of the Partnership and Community Development Program (PKBL) and PLN. Prepare and implement community empowerment policies at the company as part of PLN s Corporate Responsibility Program, in the scope of community relations, Community Services, Community Empowering and nature conservation. Prepare and implement a Corporate social responsibility program. Prepare and implement social partnerships and SMEC patronage programs and improve the company s image. Ensure the availability and implementation of conservation programs and development efforts, including regreening, and company image development in line with the principles of Good Corporate Governance.

84 PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program 82 DASAR HUKUM PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL Legal Foundation of CSR Program Implementation Dasar hukum pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT PLN (Persero) adalah: Keputusan Direksi No. 366.K/SK.DIR/2007 tentang SOP PKBL PT PLN (Persero). Peraturan Menteri BUMN No. 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Undang-Undang No. 40 th 2007 tentang Perseroan Terbatas, pasal 74 tentang tanggung jawab sosial bagi perusahaan. The following comprise the legal foundation of PLN s Corporate Responsibility program: Board of Directors Decision No. 366.K/SK.DIR/2007 on SOP PKBL PT PLN (Persero). Minister of SOEs Regulation No. 05/MBU/2007 on Partnership Program and Community Development Program. Law No. 40, 2007, on the Limited Liability Companies, article 74 on corporate social responsibility.

85 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 83 PROGRAM DAN PELAKSANAAN PROGRAM Programs and Their Implementation Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut, PLN kemudian menyusun dan melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan yang melibatkan dan memberikan nilai tambah bagi konsumen, karyawan, mitra bisnis, pemegang saham, komunitas sekitar, bagi bangsa dan lingkungan hidup. Sesuai dengan sumber dan alokasi anggaran yang ditetapkan sebelumnya, PLN menyusun dan melaksanakan program tanggung jawab sosial melalui dua kegiatan utama yakni Program CSR dan Program Pengembangan Masyarakat. Based on its objectives, PLN then prepares and implements its corporate responsibility programs by involving and delivering added value to its consumers, employees, business partners, shareholders and surrounding communities for the nation and the environment. In accordance with available resources and pre-set budget allocation, PLN prepares and implements its social responsibility programs through two main activities, which are the CSR Program and the Community Development Program. PROGRAM TANGGUNG TANGGUNG JAWAB SOSIAL JAWAB PERUSAHAAN SOSIAL (CSR) PERUSAHAAN (CSR) Program tanggung jawab perusahaan PLN (CSR) dilaksanakan dalam beberapa kegiatan, meliputi: pelaksanaan community relation, community service, community empowering, pelestarian alam termasuk penghijauan dan kegiatan yang berhubungan dengan pemangku kepentingan lain. Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan PLN dilaksanakan pada tahun 2011, adalah sebagai berikut. Community Relation (EU 24) Kegiatan ini menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait. Beberapa kegiatan yang dilakukan PLN antara lain: Melaksanakan sosialisasi instalasi listrik, contohnya melalui penerangan kepada pelajar SMA di Jawa Barat tentang SUTT/SUTET, dan melaksanakan sosialisasi bahaya layanglayang di daerah Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur Sosialisasi instalasi listrik; masih rendahnya pengetahuan & pemahaman warga terhadap dampak SUTT/SUTET mendorong PLN untuk selalu memberikan informasi secara terus-menerus. Salah satunya dilakukan kepada pelajar SMA di Jawa Barat. Dengan harapan, anak-anak remaja setingkat SMA dianggap cukup terpelajar dan terdidik sehingga dapat membagi pengetahuan dan informasi, serta memberikan pengertian yang benar kepada keluarganya, tetangga dan kerabatnya tentang SUTT/SUTET berdasarkan pengetahuan yang mereka peroleh di sekolah. Sosialisasi bahaya layang-layang; layang-layang merupakan salah satu mainan khas musiman yang dimainkan oleh rakyat di pesisir pantai. Permainan ini kadang berbahaya karena alat beserta trik permainan yang menggunakan kawat dapat mengenai kabel jaringan transmisi PLN. Kawat yang bersifat sebagai Corporate CORPORATE Social SOCIAL Responsibility RESPONSIBILITY Progr am PROGRAM (CSR) (CSR) The Company s Social Responsibility Program (CSR) is carried out though several activities, including: Implementing community relations, community service, community empowerement, environmental preservation including regreening, and activies related to other stakeholder interests. PLN s corporate social responsibility activities implemented in 2011 were as follows: Community Relations (EU 24) These activities involve the development of understanding through communication and information transferred to the related parties. PLN s activities included: Raising awareness about electrical installations, for example informing High School students in West Java about SUTT/ SUTET (Overhead electricity transmission lines), and raising awareness about the danger of flying kites in Sumenep, Madura Island, East Java. Raising awareness about electrical installations; There is still a lack of knowledge and understanding among citizens about the impact of SUTT/SUTET, pushing PLN to continually raise awareness of this. This is one of the things that the West Java High School students learned about. It is expected that high school students are educated enough to be able to share information, and pass on their understanding to their family, neighbors and relatives about SUTT/SUTET based on the information they are given at school. Raising awareness about the dangers of flying kites; Kite flying is one of the typical seasonal games played by children on the coast. This game can sometimes be dangerous because the kites have strings. Strings that can act as electrical conductors can lead to short circuits, which could disrupt the availability of electrical power.

86 PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program 84 penghantar listrik bisa mengakibatkan hubungan arus pendek sehingga bisa mengganggu ketersediaan pasokan listrik. Sosialisasi ini diselenggarakan di daerah Sumenep, Pulau Madura (Jawa Timur). Community Services Program bantuan dalam kegiatan ini berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum. Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2011, antara lain memberikan : Bantuan bencana alam. Bantuan peningkatan kesehatan di sekitar instalasi PLN, antara lain di Kelurahan Asemrowo, Surabaya yang berada di sekitar SUTT 150kV Sawahan-Waru. Bantuan sarana umum pemasangan turap untuk warga pedesaan di Kecamatan Rumpin - Kabupaten Bogor, Jawa Barat serta bantuan pengaspalan jalan umum di Bogor - Buleleng, Bali. Bantuan perbaikan sarana ibadah. Operasi Katarak gratis di Aceh, Pekanbaru, Jawa Barat, dan kota lainnya di Indonesia. Bantuan Sarana air bersih. Community Empowering Kegiatan ini terdiri dari program-program yang memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. (EC 8, EN 5, EN 6) Kegiatan yang dilakukan antara lain: Bantuan produksi dan pengembangan pakan ikan alternatif di sekitar SUTET, bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM. Bantuan alat pertanian kepada kelompok tani Ngaran Jaya Kabupaten Kulonprogo, Jawa Tengah. Bantuan pengembangan budi daya pertanian pepaya organik untuk komunitas di sekitar Gunung Merapi Yogyakarta yang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM. Bantuan pengembangan pola tanam padi SRI produktivitas tinggi. Bantuan pelatihan pengembangan budi daya tanaman organik di sekitar instalasi PLN. Pemberdayaan anggota PKK Asemrowo, Surabaya. Program budi daya jamur tiram masyarakat Desa Umbul Metro, Lampung. Bantuan Pelatihan budidaya rumput lain di Kalimantan Timur. Bantuan Pelatihan kelompok tani tambak ikan tawar Danau Sentani, Papua. Pelatihan manajemen UKM dan kiat-kiat pengembangan UKM di Papua. Pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan bagi pengrajin souvenir khas Papua. Penyuluhan pertanian untuk petani di Genyem, Papua Pemberian bibit coklat masyarakat dibawah ROW P3B Sumatera. Information to this effect was disseminated in Sumenep, Madura Island, in East Java. Community Services Assistance Programs such as these are directed at public services and public interests. Activities carried out in 2011 include: Natural disaster assistance. Assistance in improving health near PLN electrical installations, including in Kelurahan Asemrowo, Surabaya, which is in the vicinity of SUTT 150kV Sawahan-Waru. Assistance in plastering in public facilities for rural residents in Rumpin District - Bogor, West Java, and assistance in asphalting public roads in Bogor Buleleng, Bali. Assistance in repairing houses of worship. Free cataract operations in Aceh, Pekanbaru, East Java, and other cities in Indonesia. Assistance in developing clean water. Community Empowerment This activity consists of programs that provide wider access to the public to support their independence. (EC 8, EN 5, EN 6) Activities undertaken include: Supporting production and development of alternative fish feed in the vicinity of SUTETs, and cooperating with the Faculty of Agriculture at UGM. Helping farmers in Ngaran Jaya district in Kulonprogo, Central Java, obtain farming equipment. Supporting the development of organic papaya farming for farming communities in the vicinity of Mount Merapi in Jogyakarta that work with the Faculty of Agriculture at UGM. Supporting the development of high-output SRI paddy fields. Supporting training programs for the development of organic farming near PLN installations Empowering members of PKK Asemrowo, Surabaya Supporting the development of an oyster mushroom cultivation community in Umbul Metro village, Lampung. Supporting training for grass cultivation in East Kalimantan Supporting training for freshwater fish farmers on Sentani Lake, Papua. SME management training and tips for SME development in Papua. Marketing and financial management training for Papua souvenirs artist. Agricultural expansion for farmers in Genyem, Papua. Provision of cocoa seeds for the ROW P3B Sumatera community.

87 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 85 Selain memberikan penerangan listrik untuk keperluan dan aktivitas kesehariannya, masyarakat penerima manfaat juga diberikan pembekalan dan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya alam potensi setempat guna peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan pembekalan dan pelatihan, diharapkan taraf kesejahteraan sosial akan meningkat seiring dengan meningkatnya kegiatan perekonomian. (EC 9) Beberapa bentuk pelaksanaan Program Desa Mandiri Energi di antaranya: Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) PLTMH dibangun di areal yang relatif terpencil, sulit diakses oleh jaringan listrik secara ekonomis, namun memiliki potensi sumber air yang potensial dan luas hutan yang memadai untuk menjamin pasokan air. Untuk memberi manfaat penerangan sekaligus mendorong masyarakat setempat memelihara kelestarian lingkungan, PLN membantu pembangunan PLTMH bekerja sama dengan perguruan tinggi. Salah satu unit PLTMH hasil kerja sama ini dibangun di Desa Pesawaran Indah, Lampung. Besides providing electricity for their daily needs and activities, receiving communities are also provided with provisions and training to improve their local natural resources potential to strengthen the local economy. These provisions and training programs are expected to improve their social welfare and improve local economic activity. (EC 9) The following are several examples of Energy Independent Village programs: Construction of Micro Hydro Power Plant Generating Units Micro Hydro Power Units are built in relatively remote areas that are difficult to connect to the power grid, but that have water resources and large forest areas ensure adequate water supply. To provide lighting as well as to encourage the public to maintain environmental sustainability, PLN helps build Micro Hydro Power Plant by working with universities. One of the Micro Hydro Power Plant units built through such a cooperation is in Pesawaran Indah village in Lampung.!

88 PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program 86 Beberapa unit PLTMH kerja sama PLN dengan Universitas Gadjah Mada, juga dibangun di beberapa lokasi lain, yakni: Dusun Lebak Picung, menerangi 52 KK, 1 sekolah dasar dan 1 mushola. Desa Adat Susuan Karang Asem, Provinsi Bali dengan kapasitas 25 KW. Dusun Kampung Sawah, kapasitas 6 KW, menerangi 40 KK. Dusun Bojong Cisono, kapasitas 6KW, menerangi 70 KK. Dusun Cibadak, kapasitas 6KW, menerangi 266 KK. Dusun Cisuren, kapasitas 12KW, menerangi 120 KK. Dusun Ciawi, kapasitas 6KW, menerangi 180 KK. Dusun Luewi Gajah, kapasitas 6KW, menerangi 70 KK. Dusun Parakan Darai, kapasitas 10 KW, menerangi 54 KK PLTMH di Sungai Code, Yogyakarta. Pembangkit Listrik Biogas Pembangit biogas didirikan di daerah dengan kegiatan peternakan yang dominan. Pembangkit ini memanfaatkan kotoran ternak, biasanya sapi, sebagai bahan utama. Proses pembangkitan listrik dilakukan dengan memanfaatkan gas methane dari proses fermentasi kotoran ternak. Gas methane yang dihasilkan dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik atau dapat digunakan untuk memasak. Sisa fermentasi dapat digunakan sebagai pupuk. PLN telah mendukung pengembangan komunitas berbasis optimalisasi biogas dan potensi lokal di Desa Bojong Sleman yang mandiri, bekerja sama dengan Fakultas Teknik UGM. Pendidikan dan Penyuluhan Selain kegiatan pembangunan prasarana yang berkaitan dengan energi, dalam Program CSR Desa Mandiri Energi PLN juga menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan penyuluhan yang bertujuan memberi pengertian mengenai pengaruh listrik, jaringan transmisi dan distribusi listrik terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat selain pelaksanaan program bantuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat. Pelestarian Alam, termasuk Penghijauan Penanaman dan kegiatan pemeliharaan pohon yang selama ini telah rutin dilakukan untuk membantu lingkungan dalam pemulihan dampak aktivitas manusia. Pada tahun 2010 sampai dengan 2011 PLN telah menanam pohon sebanyak pohon. Several Micro Hydro Power Plant units have been built in several locations in cooperation with UGM. These are: Lebak Picung village, lighting over 52 households, one school and one mosque. Susuan village, Karangasem, Bali, capacity 25 KW. Kampung Sawah village, capacity of 6 KW, lighting 40 households. Bojong Cisono village, capacity of 6KW, lighting 70 households. Cibadak village, capacity of 6KW, lighting 266 households. Cisuren village, capacity of 12KW, lighting 120 households. Ciawi village, capacity of 6KW, lighting 180 households. Luewi Gajah village, capacity of 6KW, lighting 70 households. Parakan Darai village, capacity of 10 KW, lighting 54 households Micro Hydro Power Plant on the Code River, Yogyakarta. Biogas Power Plant Biogas power plants are developed in areas with major farming activities. These plants utilize manure, usually from cows, as their primary fuel. Electricity is generated by producing methane by a manure fermenting process. Methane produced can be used to produce electricity or for cooking. What is left over from the fermentation process can be used as fertilizer. PLN has supported the development of independent communitybased biogas optimization in Bojong Sleman in cooperating with the Faculty of Engineering at UGM. Education and Outreach In addition to infrastructure development activities related to energy, the PLN Energy Independent Village program also organizes various educational and outreach programs aimed at providing an understanding on the influence of electricity, the power transmission and distribution network on the environment and community health, as well as the implementation of assistance programs designed to enhance community self-reliance. Nature Conservation, including Regreening Tree planting and conservation activities have so far been carried out routinely to help the environment recover from the impacts of human activity. From 2010 until 2011, PLN planted 126,705 trees.

89 PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT PROGRAM pengembangan masyarakat PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Community Development Program community development program 87 Program ini dilaksanakan dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, yang telah dilakukan sejak tahun 1991, berdasarkan pada SK MENKEU No.316/MK.016/1994 tentang Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK). Pada tahun 1999 penugasan tersebut diganti menjadi Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, namun pada tahun 2000 sesuai dengan SE No. 31/MK.1/2000 program tersebut dikembalikan menjadi Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK). Selanjutnya pada tahun 2003 terbit SK Meneg BUMN No. KEP. 236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan serta Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No K/010/DIR/2004 tanggal 18 Juni 2004 tentang Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan program Bina Lingkungan (PKBL). Peraturan Meneg BUMN No: PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan serta Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 366.K/DIR/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan program Bina Lingkungan/ Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (PKBL/P3L). This program has been implemented in the form of Partnership and Community Development programs since 1991, based on the Minister of Finance decree No.316/MK.016/1994 on the Development of Small Enterprises and Cooperatives. In 1999, the program was changed to the State-Owned Small Business Partnership Program and Community Development Program, but in 2000, based on Letter No. 31/MK.1/2000, it was changed back to the Development of State-Owned Small Business Partnership and Cooperatives program. In 2003, the Ministry of SOEs issued Decree No. KEP. 236/ MBU/2003 dated June 17, 2003, on the State-owned Small Businesses Partnership Program and the Community Development Program and PT PLN Board of Directors decision No K/010/DIR/2004 dated June 18, 2004, on the Implementation of the State-Owned Small businesses Partnership Program and Community Development Program. SOE Minister Regulation No: PER-05/MBU/2007 on State- Owned Small Business Partnership Program and Community Development Program, and PT PLN Board of Directors Decision No. 366.K/DIR/2007 dated December 28, 2007, on the implementation of the State-Owned Small Businesses Partnership Program and the Environmental Empowerment Participation Program (PKBL/P3L). Program PROGRAM Kemitraan kemitraan (PK) (pk) Program Kemitraan merupakan program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana yang berasal dari bagian laba BUMN. Pelaksanaan PK umumnya dilakukan melalui pembinaan secara struktural oleh Perseroan langsung pada Mitra Binaan melalui Kantor Wilayah/Distribusi, Cabang, Unit Pelayanan, Area Pelayanan (kecuali yang berlokasi sama dengan Kantor Wilayah/Distribusi). Pelaksanaan PK pada dasarnya dilakukan melalui beberapa tahap, sebagai berikut: Melakukan survei penelitian lapangan atas permohonan bantuan dari calon Mitra Binaan. Evaluasi kelayakan dilakukan sesuai kaidah usaha yang layak dan sehat, serta dikoordinasikan dengan instansi terkait; Melakukan pembinaan kemitraan berupa pendidikan dan pelatihan, pemasaran, bantuan modal kerja, memproses jaminan kredit, pemantauan dan evaluasi pada Mitra Binaan, pencatatan dan pembukuan transaksi yang terkait; Membuat laporan secara periodik (triwulan dan tahunan). Partnership partnership Programprogram The Partnership program focuses on improving the abilities of small businesses so that they can become independent and resilient through the use of funds derived from the profits of SOEs. Partnership Programs are usually conducted through structural guidance given by the Company directly to the partner through the Regional/Distribution office, Branch, Office, Service Unit, Service Area (except those located at the Regional/Distribution Office). Program implementation is essentially carried out through several stages, which are as follows: Conduct a field research survey at the request of the prospective Foster Partner. Evaluation of the feasibility is conducted in accordance with appropriate and healthy business practices, and is to be coordinated with relevant agencies; Conducting a coaching partnership covering education, training, marketing, working capital assistance, processing loan guarantees, monitoring and evaluation of Foster Partner, bookkeeping for related transactions; Producing periodic reports (quarterly and annually).

90 PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program 88 Kegiatan Kemitraan tersebut dilakukan dengan dukungan dana yang telah ada (dana bergulir) ditambah dengan penyisihan laba perusahaan sebesar Rp20 miliar, yang akan didistribusikan ke seluruh unit PKBL yang ada di PLN. Jumlah mitra binaan PLN sampai akhir 2011 sebanyak mitra. Partnership activities are carried out using existing funds as well as up to Rp20 billion from Company profits, which is distributed to all PKBL units at PLN. PLN had a total of 35,672 partners at the end of Dana tersedia dan penggunaannya Available fund and the utilization 2010 (Rp) 2011 (Rp) Saldo awal Initial balance Penerimaan dana BUMN pembina Mentoring SOE fund proceeds Pengembalian pinjaman mitra binaan Foster partners loan settlement Pendapatan jasa administrasi pinjaman Loan administrative service revenue Angsuran belum teridentifikasi Installments not yet identified Kelebihan Pembayaran Angsuran Excess payment of installments Pendapatan bunga Interest income Pendapatan lain-lain Other revenues Jumlah dana tersedia Total available fund Penggunaan dana Fund utilization Penyaluran pinjaman kemitraan Partnership loan disbursement 2010 (Rp) 2011 (Rp) Dana pembinaan kemitraan Partnership fostering fund Pembayaran hutang jangka pendek Settlement of short-term loan Beban Pembinaan Expenses guidance Beban upah tenaga kerja The burden of wage labor Beban administrasi dan umum Administrative and general expenses Beban pemeliharaan The cost of maintenance Beban sewa Rent expense Beban lain - lain Other expenses Perolehan aset tetap Acquisition of fixed assets Penyisihan program BUMN Peduli SOE Care allowance program JUMLAH PENGGUNAAN DANA TOTAL USAGE OF FUND SISA SALDO REMAINING FUND Dari keseluruhan dana Program Kemitraan tersebut, Perseroan menyalurkan dana ke berbagai sektor ekonomi, perincian penyaluran pada tahun 2011 adalah sebagai berikut. From the total Partnership Program fund, the Company distributes funds to various economic sectors. Details of the distribution of the funds in 2011 is as follows:

91 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 89 SEKTOR USAHA BUSINESS SECTOR AKUMULASI PENYALURAN ACCUMULATED DISBURSEMENT JUMLAH MITRA BINAAN TOTAL FOSTER PARTNERS Industri Industrial Perdagangan Trading Pertanian Agriculture Perkebunan Plantation Perikanan Fishery Peternakan Cattle Breeding Jasa Services Lain-lain Other Total Total penyaluran pinjaman Total disbursement Jumlah mitra binaan Total foster partners Program PROGRAM Bina Lingkungan bina lingkungan Program bina lingkungan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bantuan pendidikan bagi masyarakat sekitar lokasi transmisi dan distribusi yang tidak mampu, namun memiliki kecerdasan dan kemauan besar untuk melanjutkan pendidikan. Selain itu, dilakukan melalui kegiatan pelestarian alam berupa partisipasi program penghijauan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal bekerja sama dengan Pemerintah dan realisasi penghijauan sekitar instalasi PLN. Kegiatan lain yang dilakukan dalam rangka Bina Lingkungan adalah kegiatan bantuan bencana alam (BUMN Peduli) yang terjadi di Merapi, Mentawai, Gunung Sinabung, banjir bandang Wasior dan kegiatan sosial lainnya. Community community Development development Program program The Community Development Program is carried out in the form of educational assistance for the underprivileged who live in transmission and distribution areas, and who also have the the intelligence and desire to continue their education. Meanwhile, nature conservation programs in the form of regreening activities organized by external parties working with the Government aim to regreen areas near PLN installations. Other Community Development activities included natural disaster relief at Mount Merapi, Mentawai, Mount Sinabung, and the Wasior flash floods, as well as other social activities. Anggaran anggaran Pelaksanaan pelaksanaan Program program Anggaran CSR Tahun 2011 adalah sebesar Rp45 miliar, namun yang sudah direalisasikan sebesar Rp , dengan rincian sebagai berikut: Program program Implementation implementation Budget budget The CSR budget for 2011 was Rp45 billion. However, Rp37,273,169,359 was actually spent. The details are as follows: KEGIATAN REALISASI DANA PROSENTASE (%) NO ACTIVITIES REALIZED FUND (Rp) PERCENTAGE 1 Community Relation Community Services Community Empowering Pelestarian alam Nature preservation Biaya operasional Operational fee Total

92 PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program 90 KISAH MITRA BINAAN FOSTER PARTNERS STORIES KISAH SUKSES MITRA BINAAN PLN, JAT S CRAFT KOTA GEDE YOGYAKARTA, (PENGRAJIN TEMBAGA) PLN Foster Partners Success Story, Jat s Crafts in Kota Gede Yogyakarta

93 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 91 Salah satu mitra binaan PT PLN (Persero) yang merasa mendapat manfaat dari Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang PKBL itu adalah Bapak Ojat Sudrajat Pemilik JAT S CRAFT di Kota Gede, Yogyakarta. Bapak tiga anak yang bermigrasi di saat masa kanak-kanaknya ke Yogyakarta dari Sumedang Jawa Barat mengikuti orang tuanya yang berdarah wiraswasta. Di kota pengrajin tembaga itu, dimulailah usaha kecil Pak Ojat di tahun Namun, badai krisis moneter berimbas pada usaha kecilnya. Pak Ojat pun membuat banyak proposal ke hampir seluruh instansi. Tak putus asa hingga di tahun 2000, PKBL PT PLN (Persero) mencairkan bantuannya sebesar kurang lebih Rp4 jutaan dan semenjak itu, ia menjadi mitra binaan PT PLN (Persero). Dua tahun setelah menjadi mitra PT PLN (Persero), Jat s Craft sudah mengikuti pameran di Surabaya. Tahun 2003 mengajukan proposal lagi ke PKBL PT PLN (Persero) setelah pinjaman yang pertama sukses ia tunaikan, PKBL PT PLN (Persero) karena kepercayaannya memberikan dana Rp14 juta. tahun 2004 ada pameran ke Singapore. Gempa bumi Jogjakarta tahun 2006 membuat kegiatan usahanya berhenti. Mulai dari rumah, workshop dan mesin hancur total. tetapi, PT PLN (Persero) memberi kelonggaran satu tahun tidak mengangsur. Tidak hanya kelonggaran angsuran, PT PLN (Persero) mengajak mitra kerja yang ulet ini untuk pameran ke Berlin, memberi kesempatan pameran di tingkat internasional untuk menjual karyakaryanya. Saya beruntung, sudah lama menjadi mitra PT PLN (Persero), karena UKM-UKM baru lainnya kalau ingin mendapatkan bantuan, harus ada jaminannya. Mungkin untuk penghindaran kredit macet di masa depan. Pak Ojat juga mengutarakan bahwa semestinya ada tingkatan kepercayaan yang lebih tinggi ketika mitra binaan telah terjalin lebih dari sepuluh tahun. Ini adalah pengalaman Pak Ojat ketika pameran oleh PT PLN (Persero) di Berlin. Seorang pembeli memesan kerajinannya hingga 1,3 M rupiah. Tapi, pemesan tersebut hanya mau memberi uang muka 30% saja, Pak Ojat kelimpungan darimana ia peroleh 20% untuk modal awalnya. Saya minta saran dari PT PLN (Persero) saat itu, bahkan saya menawarkan bagi hasil dengan PT PLN (Persero). Tapi karena belum ada programnya, PLN tidak bisa mencairkan dana untuk saya. Ya sudah, saya lepas pesanan itu karena memang saya tidak punya modal cukup. Akan tetapi, hal itu tidak membuatnya putus asa. Justru memacu Pak Ojat semakin kreatif dan ulet lagi. One of PLN s Foster Partners that has benefited from SOEs Minister Regulation No. PER-05/MBU/2007 on PKBL is Mr. Ojat Sudrajat, the owner of Jat s Crafts. The father of three moved during childhood to Yogyakarta from Sumedang in West Java, following his parents who hail from Wiraswasta. In the city of copper craftsmen, Mr. Ojat started a small company in However, the economic crisis of hit his company hard. Mr. Ojat sought capital loans from almost all institutions. Still refusing to despair, in 2000 PLN s PKBL program disbursed assistance amounting to about Rp4 million to Ojat s business, and since then he has become a Foster Partner of PT PLN. Two years after becoming a PLN partner, Jat s Craft took part in an exhibition in Surabaya. In 2003, Mr. Ojat again made another loan proposal to PLN after the success of the initial loan. PLN, believing in his business, gave him a fund of Rp14 million. In 2004, his business took part in an exhibition in Singapore. However, the Jogyakarta earthquake of 2006 brought the company to a standstill. With his workshop and equipment destroyed, he was forced to start again from home. However, PLN gave him an extra year to pay off the loans. Furthermore, PLN also invited its resilient partner to an exhibition in Berlin, giving Mr. Ojat the opportunity to sell his products to the international market. I was lucky to have been a longtime PLN partner, because its other partners were asked to provide guarantees if they wished to receive aid. Probably to avoid a credit crunch later on. Mr. Ojat also said that there should be a greater level of trust in trained partners who had been partners for 10 years. The following is Mr. Ojat s experience of the PLN exhibition in Berlin. One buyer ordered Rp1.3 billion worth of crafts. However, the buyer only wanted to pay a 30 percent down payment, but Mr. Ojat only had 20 percent of the required initial capital to fill the order. I asked PLN for advice at that time, I even offered to share the profits with PLN. However, because they did not have a program yet, PLN did not disperse the funds I needed. So I dropped the order because I did not have enough capital. However, the experience did not make me despair. In fact, it only made Mr. Ojat even more creative and more resilient.

94 PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program 92 KISAH SUKSES MITRA BINAAN PLN, SURYA UTAMA MANDIRI (IBU HARYANTI) Pengrajin TEMPURUNG PLN Foster Partners Success Story, Surya Utama Mandiri (Ibu Haryanti)

95 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 93 Awalnya, sambil bekerja sebagai guru TK honorer, Haryanti membuat kreasi dari tempurung kelapa yang sederhana. Hingga suatu hari, seorang datang padanya untuk membuat kreasi baru, tas dari batok. Wah, pertama sih takut gagal, tapi ada hasrat untuk membuat kreasi yang lain. Kata perempuan kelahiran tanggal 23 Desember ini. Setelah mencoba dan berhasil ditambah pelanggannya puas, membuat semangat untuk berkreasi bentuk baru. Kalau barangnya itu-itu saja, pelanggan bisa bosan. Kita juga bisa kalah dengan mereka yang memiliki usaha serupa. Kata mantan guru honorer ini. Usaha yang dirintis tahun 2002 ini, awalnya membuat sendiri produkproduknya. Namun, itu dilakukannya sebelum pesanan melimpah seperti sekarang. Mulai dari mengambil limbah tempurung, membentuknya menjadi karya seni hingga pemasaran, ia lakoni dengan bantuan sang suami. Kini, ketika usahanya telah mekar, ia tak sanggup lagi bekerja sendiri sehingga mempekerjakan orang lain. Sebanyak 10 karyawan sekarang membantunya memproduksi aneka kerajinan tempurung kelapa ini. Saya dan suami tinggal membagi-bagi tugas. Saya memegang pemasaran, sedangkan suami bagian produksi barang-barang, tambah ibu tiga anak ini. Untuk memasarkan produknya, ajang pameran menjadi andalan. Apalagi setelah mendapat suntikan dana PKBL dari PT PLN (Persero), ajang pameran yang menjadi salah satu keberhasilannya. Program PKBLnya PT PLN (Persero) itu bagusnya tidak hanya kasih uang saja, tapi PLN benar-benar memberdayakan kami, salah satunya ajang pameran, tuturnya gembira. Lulusan sekolah perguruan ini mengaku diajak teman untuk membuat proposal kepada PKBL PT PLN (Persero) tahun 2008 dengan dana Rp20 juta. Ini pertama kali, dan sebulan kemudian, saya dapat telepon kalau proposal saya disetujui dan dana segera cair. Pameran terbukti ampuh untuk memperkenalkan produk ini pada kalangan yang lebih luas. Buktinya, pesanan datang dari mana-mana seperti Jakarta, Bali, bahkan dari negeri yang jauh, Jamaica, Kanada dan Malaysia. Haryanti sangat terbantukan sebagai salah satu mitra binaan PT PLN (Persero). UKM itu kan yang paling penting adalah pameran dan pemasaran. PKBL PT PLN (Persero) membuat saya nyaman dengan program ini. Tidak hanya sekedar memberi bantuan berupa materi dan pemasaran, Haryanti tertolong sekali dengan para pejabat PKBL PLN yang menurutnya dapat memberi tenggang rasa apabila dia tidak bisa mengangsur. Meski relatif jarang, namun pernah ia mengalami kesulitan keuangan, hingga menunggak 1 bulan. PT PLN (Persero) tidak memberikan beban bunga kepada tagihannya yang telat. Berbeda dong dengan Bank, telat sedikit pasti kami ketar ketir karena ada beban bunga dan biaya keterlambatan. Alhamdulillah, PT PLN (Persero) begitu percaya pada saya, toh karena waktu itu saya memang kurang. Ini hampir lunas doakan lancar dan PT PLN (Persero) tetap percaya kepada saya sebagai binaan mereka. A shell handicraft maker. Initially, when she was working as an honorarium teacher, Haryanti made simple handicrafts from coconut shells. But one day a person came to her to ask her to make a new handicraft; a bag made from shells. Goodness, at first I was afraid of failure, but I had the desire to make other handicrafts, said the woman born on December 23. After trying and succeeding and pleasing her customer, she was driven to make new handicrafts. If I m just making one thing, the customers will get bored. We can lose out to those who have similar businesses, said the former teacher who started the company in 2002 initially to make her own products. However, this was before the orders became as abundant as they are now. Starting with discarded shells, she makes them into works of art for the market, and now works with the help of her husband. With the business flourishing, she is no longer able to work alone, and has had to hire others. Now 10 employees help her produce various coconut shell-based handicrafts. My husband and I live with the other workers. I do the marketing, while my husband is in charge of production, said the mother of three. Exhibitions have become their marketing mainstay. Especially, after receiving an injection of PKBL funding from PLN, exhibitions became one of their success stories. The good thing about PT PLN s PKBL program is that it does not just hand out money, but PLN really empower us, the exhibitions are one example of this, she said excitedly. The teacher admitted that she had been encouraged by her friends to ask PLN s PKBL program for a Rp20 million loan in That was the first time, and a month afterwards, I received a phone call saying that my proposal had been accepted that the money would be immediately disbursed. The exhibitions proved a success at introducing her products to a wider audience. The proof: orders began flooding in from everywhere, including Jakarta, Bali and even from far away countries, like Jamaica, Canada as well as Malaysia. Haryanti feels blessed to be a Foster Partner of PLN. The most important things for small enterprises are marketing and exhibitions. PLN s PKBL program allowed me to get to grips with this way of doing things. Not only assisting though providing marketing and materials, Haryanti was really helped out by officials from PLN s PKBL program, who she says helped her in ways she could not repay. Although relatively rarely, she has nevertheless experienced financial hardships, once finding herself one month in arrears. However, PLN did not burden her with interest because she was late with her payment. It s different to a bank, where if you are a little late we can find ourselves in trouble with interest as well as late fees. Thank God, PLN believed in me as it did, because at that time I was really short of cash. It has almost been paid off and PLN still believe in me as their partner.

96 94 profil PENGEMBANGAN pt pln (persero) sumber PT daya PLN manusia (Persero) Profile Human Resources Development PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

97 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 95 PLN memandang sumber daya manusia (SDM) sebagai mitra sekaligus aset yang akan mendukung jalannya operasional perusahaan secara berkelanjutan. Pengembangan SDM semakin bernilai strategis seiring dengan meningkatnya permintaan listrik, pertumbuhan, dan luasnya cakupan operasional perusahaan. Untuk mengelola SDM sehingga memenuhi harapan pelanggan dan pemegang saham, PLN membentuk Komite Sumber Daya Manusia yang dibebani tugas untuk menganalisis dan mengkaji serta mengambil keputusan strategis di bidang SDM Perseroan. PLN considers human resources (SDM) as a partner as well as an asset that continually supports its business operations. The value of SDM is increasingly strategic in line with increasing electricity demand, growth, and the Company s wide expanse of business operations. To manage SDM to meet the expectations of our customers and shareholders, PLN has formed a Human Resources Committee, tasked with analyzing, considering and taking strategic decisions in the area of corporate human resources management. Sesuai dengan program transformasi bidang SDM yakni transformasi soft skill terkait dengan budaya kerja yang berorientasi kinerja tinggi, bersinergi dan terarah, maka PLN telah menyusun langkah-langkah strategis pengelolaan SDM yang meliputi: Melakukan penambahan karyawan secara terencana, mengembangkan kompetensi pegawai dan menyiapkan calon-calon manajemen/pemimpin Perseroan yang berkualitas dan profesional; Melakukan penyelarasan struktur organisasi dan penyempurnaan sistem manajemen SDM; Memfasilitasi pembentukan budaya pelayanan prima kepada pelanggan. In accordance with a human-resources transformation program aimed at soft-skill transformation in a well-ordered work environment that is oriented toward high performance and synergy, PLN has taken strategic steps for human-resources management, including: Conducting the planned recruitment of employees, developing employee competencies, and readying qualified and professional candidates for management and leadership positions for the Company; Aligning its organizational structure with the process of SDM management; Facilitating the formation of a culture of excellent service for customers.

98 profil PENGEMBANGAN pt pln (persero) sumber PT daya PLN manusia (Persero) Profile Human Resources Development 96 HUBUNGAN DENGAN PEGAWAI EMPLOYEE RELATIONS Hubungan kemitraan tiga pihak, yakni pegawai, serikat pekerja dan perusahaan, perlu dibangun secara sinergis dan saling mendukung dalam menjalankan operasi dan mencapai misi dan visi perusahaan. PLN sangat mendukung pembentukan maupun aktivitas Serikat Pekerja yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan Pekerja dan mendukung kinerja perusahaan secara maksimal. Hubungan tiga arah yang saling mendukung ini, difasilitasi dan didasarkan pada butir-butir kesepakatan dan aturan sebagaimana tercantum pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang ditandatangani oleh setiap pegawai dan perusahaan serta diketahui oleh Serikat Pekerja PKB antara PLN dengan pegawai dicapai melalui tahapan perundingan yang melibatkan 9 perwakilan serikat pekerja dan 9 perwakilan perusahaan. Pada tahun 2010 yang lalu, perjanjian kolektif antara pegawai dengan pihak Perseroan yang tertuang dalam PKB telah disepakati oleh seluruh pegawai PLN (100%), sehingga tidak ada satupun pegawai PLN yang tidak terlindungi dan terwakili hak-haknya dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). (LA 4) A partnership of three parties employees, unions and the company needs to be built with synergy, and must support the execution of the company s operations and the realization of its mission and vision. This three-way relationship is mutually supportive, and is facilitated and based on the points of agreement and rules contained in the Collective Work Agreement (PKB) that was signed by employees and the company with the knowledge of the Employee Union. The PKB between PLN and its employees was implemented in phases and maximally supports the performance of the company. In 2010, there were no employees who were not covered or whose rights were not represented in the collective agreement between employees and the firm set forth by the PKB and that was agreed to by all (100 percent) of PLN s employees. (LA 4)

99 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 97 KEPATUHAN PADA PERATURAN PERUNDANGAN BIDANG KEPEGAWAIAN COMPLIANCE WITH LABOR LAWS AND REGULATIONS Manajemen PLN berkomitmen meminimalisasi kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak azasi manusia dalam hubungan kerja. Untuk meneguhkan komitmen itu manajemen senantiasa mematuhi perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan, serta melandaskan pengelolaan pegawai berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) terakhir yang telah ditandatangani dan didaftarkan di Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan, dalam hal ini Direktorat Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan JAMSOSTEK (Keputusan No. KEP 66/PHIJSK-PKKAD/ PKB/V/2010 tanggal 18 Mei 2010 Tentang Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama antara PT PLN (Persero) dengan Serikat Pekerja PT PLN (Persero). PKB tersebut memuat hal-hal penting yang menyangkut hak dan kewajiban pegawai maupun perusahaan sebagai acuan dalam implementasi operasional perusahaan sehari-hari. Termasuk di dalamnya ketetapan tentang perlunya pemberitahuan kepada pegawai paling lambat 30 hari sebelum suatu perubahan menyangkut suatu aturan yang signifikan maupun perubahan operasional diberlakukan. PKB ini ditinjau dan diperbaharui setiap 2 tahun sekali untuk menyesuaikan dengan kondisi industri yang umum dan aturan ketenagakerjaan terakhir. (LA 5) Uraian berikut menunjukkan ketaatan PLN terhadap peraturan ketenagakerjaan dalam pengelolaan pegawai. Kebebasan Berserikat (HR 5) PLN menjamin hak pegawai untuk berserikat dan membentuk organisasi pegawai atau serikat pegawai di lingkungan perusahaan, termasuk kebebasan menjadi pengurusnya. Hal ini adalah wujud komitmen manajemen yang menganggap bahwa hubungan pegawai dan perusahaan adalah hubungan kerja sama yang saling membutuhkan satu sama lain. Jaminan atas kebebasan pegawai untuk membentuk serikat pegawai tercantum dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pegawai/Serikat Buruh. Untuk menunjang berbagai program kegiatan Serikat Pekerja yang selaras dengan kepentingan Perseroan, maka Perseroan memberikan bantuan dan fasilitas yang diperlukan sesuai dengan kemampuan Perseroan. Namun demikian untuk menghindari benturan kepentingan, dalam perjanjian kerja bersama (PKB) diatur suatu ketentuan khusus yang menegaskan bahwa pegawai di satuan kerja tertentu, yakni: Sumber Daya Manusia The management of PLN is committed to minimizing the possibility of the occurrence of human rights violations in the workplace. To reinforce that commitment, PLN has continued to follow manpower regulations, along with basing its management of employees on the most recent Collective Work Agreement (PKB) that was signed and registered with the responsible authorities for manpower, in this case the Industrial Relations Directorate General and JAMSOSTEK (Decree No. KEP66/PHIJSK-PKKAD/PKB/V, dated May 18, 2010, on the registration of the Collective Work Agreement between PT PLN (Persero) and the PT PLN (Persero) Employee Union. The PKB contains important issues concerning the rights and responsibilities of employees and the company as a guide for the conduct of daily business operations. Included in the agreement is a determination to provide employees with at least 30 days notice before any operational change or change related to a significant regulation is implemented. The PKB is reviewed and updated every two years to ensure it accords with general industry conditions and the latest manpower regulations. (LA 5) The following description shows PLN s adherence to labor regulations in the management of employees. Freedom to Organize (HR 5) PLN guarantees employees right to organize and form employee organizations or employee unions in the corporate environment, including the freedom to unionize. It is the management s commitment to ensure that the relationship between employees and management is cooperative and involves both parties. The guarantee for employees to form employee unions is stipulated in Law No.21/2000 on Employee Unions and Labor Unions. To support Employee Union activity programs that are suitable with the Company s interests, the Company will give needed aid and facilities appropriate with its abilities. However, to avoid conflicts of interest, the Collective Work Agreement (PKB) established special stipulations against forming an employee union for employees in specific work units, specifically: Human Resources (SDM), the Corporate Secretary, Accounting and Budgeting, Treasury and Finance and the Internal Supervisory

100 profil PENGEMBANGAN pt pln (persero) sumber PT daya PLN manusia (Persero) Profile Human Resources Development 98 (SDM), Sekretaris Perusahaan, Akuntansi dan Anggaran, Perbendaharaan dan Pendanaan serta Satuan Pengawas Internal, dilarang menjadi pengurus serikat pegawai. Seluruh mekanisme menyangkut dukungan Perseroan terhadap serikat pegawai maupun pengurusnya diatur dan dijamin dalam PKB yang ditandatangani perwakilan serikat pegawai dengan perwakilan Perseroan. (HR 5) Unit. The entire mechanism related to the support of the Company for employee unions and leaders was regulated and guaranteed in the PKB that was signed by representatives of the employee union and representatives of the Company. (HR 5) Lingkungan Kerja Salah satu faktor yang dapat berpengaruh langsung kepada kinerja pegawai adalah lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman. Perseroan berusaha membangun lingkungan fisik maupun psikis di seputar areal kegiatan kerja agar suasana kerja senantiasa kondusif. Dengan berbagai upaya tersebut, Perseroan sejauh ini cukup mampu menjaga suasana lingkungan kerja yang kondusif sehingga mendukung rasa nyaman pegawai dalam bekerja. Suasana kondusif tersebut ditunjukkan dengan relatif rendahnya tingkat kepergian (turn over) karyawan. Work Environment One factor affecting the performance of employees is a work environment that is healthy, safe and comfortable. The company has worked to develop a physical and psychological environment for work areas that is always conducive. With these efforts, the Company has so far been able to maintain a work environment with relatively low employee turnover. Selama periode laporan ada sebanyak 973 pegawai dari jumlah pegawai aktif sampai dengan akhir tahun 2011 yang berhenti bekerja. Jumlah tersebut adalah jumlah pegawai dengan pensiun normal. Selain karena pensiun normal, penyebab lain berhentinya In the period of this report, 973 of 41,204 active employees stopped working by the end of That number of workers was the number who retired under normal circumstances. Other than usual retirements, deaths were also a reason for ending employment. There were also several employees

101 pegawai adalah meninggal dunia. Hanya ada beberapa pegawai yang berhenti bekerja di Perseroan karena mengundurkan diri atas permintaan sendiri dengan latar belakang alasan pribadi. (LA 2) PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report who left the Company at their own request for a variety of personal reasons. (LA 2) 99 Waktu Kerja dan Perubahan Waktu Kerja Untuk menghindari eksploitasi tenaga kerja secara berlebihan, Perseroan menetapkan batasan waktu kerja bagi pegawai. Sesuai dengan sifat usaha yang menuntut kontinuitas pasokan daya listrik pada konsumen, maka PLN memberlakukan waktu kerja biasa, waktu kerja giliran, dan waktu kerja khusus untuk pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu. Working Hours and Changes to Working Hours To reduce the overexploitation of manpower, the Company has set limits on working hours for employees. In accordance with the demanding nature of supplying electricity to consumers, PLN has established standard work hours, shift work and special work hours for executing work in certain areas. PLN memberikan kompensasi berupa upah lembur sesuai ketentuan perundang-undangan untuk pegawai yang harus menyelesaikan pekerjaan melebihi waktu kerja yang ditentukan sebelumnya. Manakala ada perubahan peraturan menyangkut waktu kerja maupun perubahan pola operasional yang cukup signifikan, Perseroan memberikan waktu jeda minimal 3 bulan sebelum perubahan dimaksud berlaku efektif. (LA 5) PLN gives compensation in the form of overtime pay in accordance with the regulatory stipulations for employees who must complete tasks outside regular working hours. If there are changes in the regulations concerning work hours and the change to the operational system is significant, the Company will give a three-month period before the change is implemented. ( LA 5) Penetapan Upah Upah pegawai terdiri atas komponen gaji tetap, uang cuti, penghargaan masa kerja, penghargaan karyawan teladan, insentif kinerja, bonus dan tunjangan lainnya. Besaran upah untuk pegawai tetap dan tidak tetap ini ditinjau setiap periode tertentu. (Lihat lebih lengkap pada uraian Paket Kesejahteraan ). Wage Determination Employee wages are comprised of several elements: fixed wages, vacation wages, exemplary-employee bonuses, performance bonuses, performance incentives and other benefits. Wage increases for permanent and non-permanent employees are reviewed at specified intervals. (See more detail in the Welfare Benefits Attachment). Besaran upah minimum yang diterima seorang pegawai baru Perseroan golongan terendah dipastikan lebih besar dibandingkan upah minimum regional (UMR) atau provinsi (UMP) di mana lokasi utama Perseroan berada. Gaji terendah pegawai PLN sesuai dengan SK Dir No. 115.K/DIR/2009 tentang Tarif Grade dan SK Dir No. 090.K/ DIR/2009 tentang Tunjangan Posisi telah lebih tinggi dari UMR di masing-masing Daerah Utama (Ibukota Provinsi). Sebagai contoh, berikut ini adalah tabel perbandingan gaji pegawai PLN terendah yang baru diangkat dibandingkan dan contoh UMP beberapa daerah. (EC 5) The minimum wage received by a new employee of the Company at the lowest level is definitely greater when compared to the Regional Minimal Wage (UMR) or Provincial Minimum Wage (UMP) in the Company s primary operating areas. The lowest wage paid to a PLN employee accords with Decree No. Dir. 115.K/DIR/2009 on Position Allowances (Pay for Persons) and Decree No. Dir.090.K/DIR/2009 on Position Benefits and exceeds the minimum wage in the respective provincial capitals in the Company s main operating areas. For example, the table below compares the lowest salaries paid to new PLN employees with the Regional Minimum Wage in several areas. (EC 5)

102 profil PENGEMBANGAN pt pln (persero) sumber PT daya PLN manusia (Persero) Profile Human Resources Development 100 Kelompok Daerah, adalah pengelompokan PLN Unit Kerja berdasarkan tingkat kualitas hidup The Regional Group is a collection of PLN Work Units based on a similar quality of living standards. KETERANGAN DESCRIPTION PUSAT CENTRAL DAERAH AREA 1 DAERAH AREA 2 PLN UNIT INDUK PLN PROJECT UNIT DAERAH AREA 3 DAERAH AREA 4 DAERAH AREA 5 DAERAH AREA 1 PLN UNIT PELAKSANA PLN IMPLEMENTATION UNIT DAERAH AREA 2 DAERAH AREA 3 DAERAH AREA 4 DAERAH AREA 5 DAERAH AREA 1 PLN SUB UNIT PELAKSANA PLN IMPLEMENTATION SUB UNIT DAERAH AREA 2 DAERAH AREA 3 DAERAH AREA 4 DAERAH AREA 5 Tarif Grade Tarif Grade Transisi P Total Spe 4 (S1/D4) Tarif Grade Tarif Grade Transisi P Total Bas 2 (D3) Tarif Grade Tarif Grade Transisi P Total Bas 4e (D1/SMA) Kelompok Daerah DAERAH AREA 1 DAERAH AREA 2 DAERAH AREA 3 DAERAH AREA 4 DAERAH AREA 5 KOTA CITY KOTA CITY KOTA CITY KOTA CITY KOTA CITY KOTA CITY KOTA CITY KOTA CITY Cepu Jember Kendal Klaten Kudus Kutowinangun Magelang Mojokerto Pekalongan Salatiga Semarang Solo Tegal Wonosobo Yogyakarta Banten Banyuwangi Bogor Ciamis Cianjur Cikampek Cirebon Garut Gresik Jatibarang Kamojang Karang Ampel Kediri Madiun Malang Padalarang Pemekasan Pasuruan Porong Probolinggo Purwakarta Sukabumi Sumedang Tasikmalaya Balikpapan Bandar Lampung Banyuwangi Bekasi Belawan Binjai Belitung Bukittinggi Depok Kertapati Kisaran Kotabumi Kuala Tanjung Lahendong Makassar Manado Mataram Medan Mentok Metro P. Bangka P. Belitung P. Brandan P. Gerong P. Susu Padang Palembang Pematang Siantar Rantau Prapat Surabaya Banjarmasin Batulicin Baturaja Bengkulu Brastagi Bulukumba Denpasar Donggala Dumai Jakarta Jambi Kendari Kota Agung Lahat Lubuk Linggau Padang SIdempuan Palopo Palu Pare-pare Pekanbaru Pinrang Pontianak Poso Prabumulih Rengat Samarinda Sibolga Singkawang Solok Talangpadang Watampone Regional Groups Provincial Banda Aceh Barabai Bima Bontang Gorontalo Kotamobagu Krueng Raya Kuala Kapuas Langsa Lhokseumawe Meulaboh Palangkaraya Rantau Seikpakning Sumbawa Tanjung (Kalsel) Tembilahan Banggai Bau-Bau Ende Gunung Sitoli Kijang Kolaka Kotabaru Kupang Mamuju Mentawai Pangkalanbun Pulang Pisau Raha Sabang Sampit Sanga-sanga Sanggau (Kalbar) Sintang Tanah Grogot Tanjungpinang Tarakan Toli-toli Waingapu Ambon Bula Larantuka Sambu Sanana Saumlai Ternate Tobelo Tual Biak Dobo Jayapura Kaimana Manokwari Merauke Nabire Natuna/ Ranai Sentani Serui Sorong Tahuna Wamena

103 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report UMP beberapa provinsi Provinsi Province Minimum Wage for Selected Provinces Upah Minimum Provinsi (dalam rp penuh) Province Minimum Payment (in idr) Aceh Riau Bangka Belitung Lampung DKI Jakarta Banten Jawa Tengah Central Java Kalimantan Selatan South Kalimantan Sulawesi Utara North Sulawesi Papua Penghargaan pada Hak Asasi Manusia (HAM) Perseroan berkomitmen untuk senantiasa memperhatikan aspek pengakuan dan penegakkan HAM dalam setiap kegiatan operasionalnya. Kebijakan kebebasan berserikat, berpolitik dan menyalurkan aspirasi politik secara bebas maupun memberikan sumbang saran bagi kemajuan perusahaan (melalui Serikat Pekerja maupun saluran yang disediakan untuk maksud tersebut) adalah salah satu wujud penghargaan terhadap HAM. (HR 5) Pelatihan dan Sosialisasi HAM PLN telah mempunyai Prosedur Tetap (PROTAP) Keamanan dan Ketertiban PT PLN (Persero) yang meliputi tindakantindakan di bidang keamanan seperti sabotase, teror, unjuk rasa, juga di bidang ketertiban seperti keluar masuk barang/material, penerimaan tamu dan lain-lain yang telah memasukkan aspek penghormatan pada hak asasi manusia (HAM). Selain itu, pada kontrak pemberian pekerjaan kepada Perusahaan Penerima Pekerjaan dipersyaratkan adanya pelaksanaan pelatihan yang menunjang kompetensi bagi Satuan Pengamanan. Kurikulum pelatihan disesuaikan dengan kurikulum yang disusun oleh POLRI sekaligus sebagai tempat pelatihan awal bagi tenaga satuan pengaman. Kurikulum tersebut juga berisi pembekalan pengetahuan dan pengetahuan mengenai HAM terhadap para anggota Satpam. Dengan demikian pada tahun pelaporan seluruh (100%) anggota satpam Perseroan telah diberikan materi mengenai HAM dalam program pelatihan pelaksanaan tugas pengamanan. (HR 3, HR 8) Pelanggaran Disiplin Perseroan senantiasa menekankan pendekatan pembinaan pegawai atas terjadinya tindakan pelanggaran disiplin kerja, seperti tercermin pada tahapan tindakan yang dimulai dari teguran lisan, pemberian peringatan tertulis sampai dengan pemberian sanksi. Pada kasus pelanggaran disiplin kerja sanksi dapat diberikan dalam bentuk pemotongan insentif kinerja, demosi atau pemutusan Honoring Human Rights (HAM) The Company has always been committed to observing all aspects related to the recognition and enforcement of human rights in all its operations. A policy recognizing the freedom of association, politics and political aspirations as a source of advice for the company for its advancement (through the Employee Union or channels provided for this purpose) is one manifestation of the company s respect for human rights. (HR 5) Human Rights Training and Socialization PLN has Standard Operating Procedures (SOP) for Safety and Order from PT PLN (Persero), including safety measures in the areas of sabotage, terrorism, and protests and also for entrance/exit procedures, a guest policy, and others areas that honor human rights (HAM). In addition, the work contracts for Recipients of the Company s Work have stipulations requiring training to assure the competency of Safety units. The training program is in accordance with the curriculum developed by the National Police (Polri), and also includes a training center for security personnel. The curriculum contains briefings and information related to HAM for security guards (Satpam). Through this, in the reporting period, one hundred percent of the Company s security guards were given material related to human rights under the security-duty education program. (HR 3, HR 8) Disciplinary Violations The Company continually emphasizes an approach to building employees with measures for violations of work discipline, as can be seen in measures starting with oral warnings, written warnings up to levying sanctions. In cases of disciplinary violations at work, sanctions are given in the form of reduced work incentives, demotion or termination of employment. The final stages of industrial dispute resolution, up to termination

104 102 profil PENGEMBANGAN pt pln (persero) sumber PT daya PLN manusia (Persero) Profile Human Resources Development hubungan kerja. Tahap-tahap penyelesaian terjadinya perselisihan hubungan industrial, hingga terjadinya pemutusan hubungan kerja, dijaga agar sejalan dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang penanganan perselisihan hubungan industrial. of employment, are completed in accordance with Law No. 2/2004 on Handling Industrial Relations Disputes. Pekerja Anak dan Pekerja Paksa Sebagai perusahaan nasional yang kegiatan operasionalnya mencakup seluruh wilayah Indonesia, termasuk kawasan terpencil, Perseroan menaruh perhatian besar pada upaya pencegahan adanya pekerja anak. PLN mendukung kebijakan pemerintah sesuai UU No. 13 Tahun 2003 untuk tidak memperkerjakan pegawai yang berusia di bawah umur. Oleh karena itu, pegawai harus memiliki latar belakang pendidikan minimal setingkat SMA/SMK dan usia minimal calon pegawai di Perseroan adalah 18 tahun. PLN juga mendorong mitra kerjanya untuk turut mendukung kebijakan tersebut. (HR 6) Pada uraian mengenai pengaturan waktu kerja untuk menjamin keandalan operasi pembangkit maupun penyaluran daya listrik pada konsumen, bagian operasional Perseroan seringkali dituntut untuk mampu bekerja 24 jam. Untuk itu Perseroan melengkapi sistem pergantian jam (shift) pada beberapa bagian operasionalnya. Kebutuhan shift disesuaikan dengan kondisi di lapangan yang dihadapi, namun biasanya ada 2 hingga 3 shift dalam sehari. Selama bekerja, setiap pegawai diberi kesempatan untuk beristirahat pada jam tertentu. Sistem ini ditujukan untuk mencegah dan meniadakan terjadinya tindakan yang dikategorikan kerja paksa. Apabila melewati batas waktu shift kerja, maka pada pegawai diberikan kompensasi yang diperhitungkan dalam imbal jasa pekerjaan yang telah diketahui dan disepakati bersama. (HR 7) Kompensasi kerja shift dan lembur yang diberikan berupa Tambahan Tunjangan Posisi sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. SK Dir No. 090.K/DIR/2009 tentang Tunjangan Posisi (Pay for Position), sebagai berikut: Pekerjaan yang berkesinambungan dan dilaksanakan secara bergilir (shift) dengan siklus tidak tetap di luar jam kerja (shift sore s.d. malam atau malam s.d. pagi), di antaranya: Operasi Pembangkit, Operasi Transmisi dan Operasi Distribusi; Pekerjaan di luar jam kerja (piket di luar jam kerja), di antaranya: piket pemeliharaan, piket gangguan dan pekerjaan di lokasi Proyek Konstruksi yang tidak dalam status Perjalanan Dinas; Pekerjaan dengan risiko keselamatan kerja yang tinggi, di antaranya: Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB); Tambahan Tunjangan Posisi sebesar maksimum 100% Pay for Position juga diberikan untuk jabatan fungsional dan struktural (Supervisor) yang bertanggung jawab secara langsung di lapangan. Child Labor and Forced Labor As a national company with operational activities covering the entire area of Indonesia, including isolated areas, the Company gives great care to guaranteeing the prevention of child labor practices. PLN supports the government s policies, as per Law No. 13/2003, to not employ workers who are underage. For this reason, employees must meet a minimal educational requirement of a high school or vocational high school diploma, and the minimal age for a job applicant for the Company is 18. PLN also encourages its partners to support such policies. (HR 6) In the description of relevant work-hour regulations for ensuring reliable plant operations and electric power supply to consumers, the Company s operational sections are often required to operate 24 hours a day. For this reason, the Company has arranged a system of shift work for several operating sections. Shift work is done in accordance with conditions found in the field; usually two or three shifts per day. While working, every employee is given an opportunity to rest at fixed times. The system is intended to reduce and prevent measures that can be categorized as forced labor. If shift hours are exceeded, the employee is given compensation calculated as identified and agreed to collectively. (HR 7) Compensation for shift work and overtime is given as specified in Decision Directive No. SK Dir. No. 090.K/DIR/2009 on Pay for Position as follows: Work carried out continuously or on shift on an irregular schedule outside regular working hours (evening-to-night shifts or night-to-morning shifts) for plant operations, transmission operations and distribution operations; Work outside regular working hours, such as plant guard duty (piket), disruption guard duty and work at construction sites not given status by the Travel Office; Work with a high risk to personal safety, such as highvoltage (PDKB); Additional pay equal to 100 percent of Pay for Position will also be given to functional and structural supervisors with direct responsibility in the field.

105 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 103 DEMOGRAFI DAN JUMLAH PEGAWAI DEMOGRAPHICS AND WORKER NUMBERS Status pegawai di PLN ada dua, yakni pegawai tetap dan pegawai alih daya (outsourcing). Pada tahun pelaporan, jumlah pegawai tetap Perseroan adalah (jika termasuk anak perusahaan berjumlah ) pegawai yang bertugas di bagian teknik maupun nonteknik. Jumlah tenaga alih daya berkisar orang, dengan tugas meliputi bidang: pelayanan kebersihan, pramukantor (office boy), sopir, satpam, jasa boga (katering), tenaga bantu operasional & administrasi. (LA 1) Dari seluruh pegawai tetap PLN (tidak termasuk anak perusahaan), pegawai PLN yang berjenjang pendidikan D3 sampai SMA berjumlah tiga per empat dari seluruh pegawai. Pegawai dengan tingkat pendidikan S1 sebanyak 22% dan sisanya berpendidikan setingkat S2 dan S3. Komposisi pegawai yang kebanyakan berpendidikan di bawah D3 ini berkaitan dengan lingkup pekerjaan Perseroan yang banyak berkutat di bidang teknis lapangan. Dalam pelaksanaan pembangunan pembangkit, perawatan pembangkit dan pembangunan instalasi transmisi dan distribusi, selain tenaga alih daya PLN juga melibatkan pekerja kontraktor dan subkontraktor. Sekalipun pekerja ini tidak termasuk pegawai PLN, namun persyaratan There are two categories of PLN workers: permanent employees and outsourced employees. For the year of this report, the number of Company employees was 41,204 (or 47,615, if including employees at subsidiaries), assigned to technical and non-technical areas. The number of outsourced employees was around 72,000, in several areas: cleaning service, office boy, drivers, security guards, caterers, operational help and administration. (LA 1) The number of PLN employees at the high school to D3 (diploma) educational level constitute 75 percent of all PLN employees, excluding subsidiary employees. The number of employees at the S1 (bachelor s degree) level constitute 22 percent, and those holding S2 (master s) or S3 (doctoratal) degrees comprise the remainder. The majority of employees are educated at the D3 level or below, reflecting the Company s scope of work, which is primarily in technical fields. PLN also involves contractor and subcontractor employees, in addition to outsourced workers, in implementing the development of power plant, maintenance and transmission and distribution. Although their work does not involve PLN employees, the rules and regulations on working hours,

106 profil PENGEMBANGAN pt pln (persero) sumber PT daya PLN manusia (Persero) Profile Human Resources Development 104 jumlah waktu kerja, hak dan kewajiban disesuaikan dengan standar PLN. Sesuai dengan kontrak pemeliharaan dan operasional yang telah ditandatangani kedua belah pihak, maka dalam satu tahun ada beberapa hari kerja perawatan maupun operasional yang dikerjakan oleh kontraktor dan subkontraktor. (EU 17) rights and policies are in accordance with PLN standards. In accordance with maintenance and operational contracts previously signed by both sides, in a given year, contractors and subcontractors work on several maintenance and operational projects. (EU 17) Sesuai dengan daerah operasional yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia, pegawai Perseroan bertugas dan berdomisili pada lokasi sesuai dengan lokasi tempatnya bekerja. Komposisi pegawai PLN pada tahun 2011 menurut jenjang pendidikan dan wilayah kerja adalah sebagai berikut. (LA 1) Reflecting an operational area that spans the entire area of Indonesia, the Company s employees are assigned to and are domiciled at locations appropriate with their work areas. A breakdown of PLN employees by education level and area is offered below. (LA 1) Komposisi Pegawai Menurut Pendidikan dan Wilayah Kerja, 2011 (LA 1) NO UNIT BISNIS BUSINESS UNIT Employee Breakdown by Education and Work Area, 2011 (LA 1) JUMLAH PEGAWAI EMPLOYEE NUMBERS TINGKAT PENDIDIKAN EDUCATION LEVEL D1 D3 S1 S2 S3 1 Wilayah Aceh Aceh Region Wilayah Sumatera Utara North Sumatera Region Wilayah Sumatera Barat West Sumatera Region Wilayah Riau Dan Kepulauan Riau Riau and Riau Islands Region 5 Wilayah Sumatera Selatan, Jambi Dan Bengkulu South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region Wilayah Bangka Belitung Bangka Belitung Region Wilayah Lampung Lampung Region Wilayah Kalimantan Barat West Kalimantan Region Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah South Kalimantan and Central Kalimantan Region Wilayah Kalimantan Timur East Kalimantan Region Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo North Sulawesi, Central Sulawesi and Gorontalo Region 12 Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara & Sulawesi Barat South Sulawesi, South East Sulawesi & West Sulawesi Region 13 Wilayah Nusa Tenggara Barat West Nusa Tenggara Region 14 Wilayah Nusa Tenggara Timur East Nusa Tenggara Region 15 Wilayah Maluku dan Maluku Utara Maluku and North Maluku Region 16 Wilayah Papua dan Papua Barat Papua and West Papua Region 17 Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Distribution of Greater Jakarta & Tangerang 18 Distribusi Jawa Barat dan Banten Distribution of West Java & Banten 19 Distribusi Jawa Tengah dan Diy Distribution of Central Java & DI Yogyakarta

107 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 105 NO UNIT BISNIS BUSINESS UNIT JUMLAH PEGAWAI EMPLOYEE NUMBERS TINGKAT PENDIDIKAN EDUCATION LEVEL D1 D3 S1 S2 S3 20 Distribusi Jawa Timur Distribution of East Java 21 Distribusi Bali Distribution of Bali 22 Pembangkitan Sumatera Bagian Utara North Sumatera Power Plant 23 Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan South Sumatera Power Plant 24 Pembangkitan Tanjung Jati B Tanjung Jati B Power Plant 25 Pembangkitan Muara Tawar Muara Tawar Power Plant 26 Pembangkitan Cilegon Cilegon Power Plant 27 Pembangkitan Lontar Lontar Power Plant 28 Pembangkitan Indramayu Indramayu Power Plant 29 Uip Jaringan Interkoneksi Transmisi Tegangan Ekstra Tinggi Sumatera Extra-High Voltage Transmission Interconnection Network Development Unit for Sumatera 30 Uip Jaringan Jawa Bali Java Bali Power Plant Development Unit 31 Uip Jaringan Sulawesi, Maluku, dan Papua Power Plant Development Unit for Sulawesi, Maluku and Papua 32 Uip Jaringan Sumatera I Sumatera I Power Plant Development Unit 33 Uip Jaringan Sumatera II Sumatera II Power Plant Development Unit 34 Uip Pembangkit dan Jaringan Kalimantan Kalimantan Power Plant Development Unit 35 Uip Pembangkit dan Jaringan Nusa Tenggara Nusa Tenggara Power Plant Development Unit 36 Uip Pembangkit Sumatera I Sumatera 1 Power Plant Development Unit 37 Uip Pembangkit Sumatera II Sumatera II Power Plant Development Unit 38 Uip Pembangkit Thermal Jawa Bali Thermal Power Plant Development Unit for Java Bali 39 Uip Pembangkit Hidro Jawa Bali Hydro-electric Power Plant Development Unit for Java Bali 40 Unit Pembangkit Jawa Bali Power Plant Development Unit for Java Bali 41 Uip Pembangkit Sulawesi, Maluku dan Papua Power Plant Development Unit for Sulawesi, Maluku and Papua 42 Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali Transmission and Load Dispatching Center of Java Bali 43 Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera

108 profil PENGEMBANGAN pt pln (persero) sumber PT daya PLN manusia (Persero) Profile Human Resources Development 106 NO UNIT BISNIS BUSINESS UNIT JUMLAH PEGAWAI EMPLOYEE NUMBERS TINGKAT PENDIDIKAN EDUCATION LEVEL D1 D3 S1 S2 S3 44 Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan Electricity Research and Development 45 Jasa Sertifikasi Certification Services 46 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Education & Training Centre 47 Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan Central of Electricity Engineering 48 Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan Electricity Maintenance Center 49 Jasa Manajemen Konstruksi Construction Management Services Kantor Pusat (+ Tk) Head Office (+ Tk) JUMLAH TOTAL Perseroan tidak mendiskriminasi atau membatasi persentasi jumlah tertentu pegawai berdasarkan gender. Namun demikian demi keselamatan sesuai dengan sifat pekerjaan di lapangan, maka jumlah pegawai wanita lebih sedikit dibandingkan dengan pegawai pria, dengan persentasi pegawai wanita adalah sebesar 16%. Kebanyakan dari pegawai wanita bertugas di bidang administrasi serta pekerjaan lain selain kegiatan lapangan. (LA 13) Demografi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin The Company does not discriminate or limit the number of permanent employees based on gender. However, for safety reasons in accordance with working conditions in the field, the number of women employees is less than the number of male employees, with the percentage of women at 16 percent. The majority of women employees work in the administration field, in addition to others working in the field. (LA 13) Employee Demography based on Gender 16% Laki-laki Male Perempuan Female 84% Pada akhir tahun 2011, komposisi pegawai PLN berdasarkan usia lebih didominasi oleh pegawai dengan usia di atas atau sama dengan 41 tahun sebanyak 62%. Oleh karenanya, Perusahaan mulai beberapa tahun terakhir mengembangkan sistem rekrutmen yang mampu menjamin tersedianya pegawai baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Komposisi pegawai PLN (dalam persen) menurut usia, untuk tahun 2011 digambarkan dalam diagram sebagai berikut. (LA 13) For 2011, the composition of the PLN employee workforce was dominated (62 percent) by employees 41 years old and above. For this reason, over the last several years, the Company has been developing a recruitment system to guarantee the availability of good employees in terms of quality and quantity. A breakdown of PLN employees by age (by percent) for 2011 can be found in the diagram on the next page. (LA 13)

109 Komposisi pegawai PLN menurut usia, 2011 (dalam %) PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report PLN Employee Breakdown by Age, 2010 (in percent) 107 < 25 11,52% 23,37% 27,48% 15,64% ,06% 3,65% 12,29% > 50 Batasan usia pensiun PT PLN (Persero) adalah 56 tahun. Sehingga dengan kondisi demografi pegawai seperti digambarkan tersebut di atas, jumlah pegawai yang akan memasuki masa pensiun dalam 5 tahun ke depan (usia >50 tahun) berjumlah orang dan untuk 10 tahun ke depan (usia 46-50) berjumlah orang. Dengan demikian total pegawai yang akan memasuki usia pensiun pada 10 tahun ke depan berjumlah orang atau 34,89% dari seluruh pegawai pada Tabel rincian pegawai yang akan memasuki pensiun pada 5 dan 10 tahun ke depan adalah sebagai berikut: (EU 15) The retirement age for PT Persero is 56 years. Given the employee demographic conditions described above, the number of employees who will reach retirement age (aged 50 or above) in the next five years is 9,005 and the number who will reach retirement age in the next six to 10 years (aged 46 to 50) is 9,631. Accordingly, the total number of employees who will reach retirement age in the next 10 years is 18,636, or percent of all employees in A detailed table on the number of employees who will reach retirement age in the next five to 10 years is shown below: (EU 15) KETERANGAN DESCRIPTION 5 Tahun ke Depan (usia 50 tahun) In the Next 5 Years (aged 50 years) 10 Tahun ke Depan (usia tahun) In the Next 6 to 10 Years (aged Years) JUMLAH PEGAWAI PENSIUN Total Employees Eligible for Retirement Jumlah Total

110 profil PENGEMBANGAN pt pln (persero) sumber PT daya PLN manusia (Persero) Profile Human Resources Development 108 PENINGKATAN KOMPETENSI DAN PENGEMBANGAN KARIR COMPETENCE IMPROVEMENT AND CAREER DEVELOPMENT PLN melaksanakan Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi secara konsisten dan selaras dengan upaya menuju perubahan pola pikir SDM terkait penerapan strategi korporat yang semakin berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pelanggan. Menimbang komposisi SDM yang didominasi tenaga kerja berusia di atas 45 tahun, tantangan industri kelistrikan, dan keberlanjutan usaha, maka sejak beberapa tahun terakhir Perseroan telah menyiapkan berbagai program penambahan dan pelatihan kompetensi pegawai baru maupun pegawai lama. Untuk mendukung keberhasilan peningkatan kompetensi SDM, menjamin keberlangsungan usaha dan keberhasilan penerapan strategi korporat, PLN mengambil kebijakan untuk merencanakan program pengembangan sejak saat rekrutmen. PLN meyakini dengan penerapan sistem rekrutmen yang berkualitas, maka akan didapat calon pegawai yang memiliki kompetensi tinggi dan lebih menjamin tingkat keberhasilan program pengembangan pegawai yang akan dijalankan. PDM has implemented a Competency-Based Human Resource Management System that is consistent and suitable with an effort to change mind-sets connected to implementing a corporate strategy that will increase the orientation toward fulfilling customer needs. Considering that its human resources are dominated by a work force aged 45 years and above, the challenges of the electricity industry and sustaining business, the Company has prepared a recruitment program and competency instruction for new and old employees for the last several years. To support the successful improvement of human resources, ensure business continuity and the successful implementation of corporate strategies, PLN has adopted policies for implementing development programs from the moment of recruitment. PLN is certain that with a quality recruitment system, it will recruit highly-qualified candidates and guarantee the success of its employee development program in the years to come. Program pengembangan kompetensi untuk pegawai lama, selanjutnya diselaraskan dengan program pelatihan pegawai baru, sehingga didapat sinergi baik dari sisi kompetensi pegawai maupun dari sisi efisiensi biaya pelatihan. The competency-development program for existing employees has been aligned with the training program for new employees to create a good synergy between employee competency and training cost effectiveness.

111 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 109 Rekrutmen rekrutmen Mengingat lokasi operasional yang tersebar di seluruh wilayah negara Indonesia dengan beragam kondisi dan tantangan, PLN menetapkan beberapa kebijakan dasar dalam proses rekrutmen dan melaksanakan program peningkatan kompetensi pegawai. Pelaksanaan rekrutmen dilaksanakan berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja jangka menengah maupun jangka panjang. Proses seleksi melibatkan pihak ketiga dan dilakukan melalui pemenuhan aspek administrasi, tes sikap, psikotes, tes kesehatan, dan wawancara. Sebelum diangkat menjadi pegawai tetap, terlebih dahulu para calon pegawai tersebut mengikuti program orientasi. Untuk menjamin ketersediaan tenaga kerja yang trampil dalam proses perekrutan, PLN menyelenggarakan Direct Shopping dan Job Fair yang bekerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi yang terbagi dalam 3 kelompok kegiatan rekrutmen yaitu: (i) rekrutmen S1/D4/D3 (ii) rekrutmen program D3 kerja sama (iii) rekrutmen operator PLTU. Selain itu, PLN juga menyelenggarakan program beasiswa ikatan dinas dan daily online application. Proses rekrutmen kemudian ditindaklanjuti dengan berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pegawai baru maupun pegawai lama. (EU 14) Terkait kegiatan rekrutmen, untuk dapat menyerap tenaga kerja lokal, rekrutmen dilakukan di berbagai daerah mulai dari Aceh, Medan, dan seterusnya hingga di Jayapura, semuanya meliputi 38 lokasi tes. Demi misi mengembangkan SDM di wilayah Indonesia Timur khususnya Papua, PLN kini tengah melaksanakan berbagai program kerja sama dengan pemerintah setempat untuk memberdayakan masyarakat asli. Program tersebut meliputi pemberian kursus keahlian kepada tenaga pengajar Sekolah Menengah Kejuruan, pemberian beasiswa kuliah kepada lulusan SLTA bibit unggul dan rekrutmen tenaga kerja lokal. Target yang dicanangkan adalah jumlah peserta program pemberdayaan ini pada tahun 2014 mencapai 60% dari jumlah pegawai PLN di Wilayah Papua. (EC 7) Recruitment recruitment Considering its operating locations spread throughout every part of Indonesia and various other conditions and challenges, PLN has established several basic policies for the recruitment process and has implemented programs to improve the competency of employees. The execution of recruitment has been implemented based on medium-term and longterm needs assessments. The selection process involves a third party, and its execution includes administrative aspects, attitude tests, aptitude tests (psikotes), physical examinations and interviews. Before becoming permanent employees, candidates complete new-employee orientation programs. To guarantee the availability of a highly-skilled workforce as a result of the recruitment process, PLN conducts Direct Shopping events and Job Fairs in coordination with higher education institutions. The activities can be divided into three types of recruitment programs: (i) recruiting the holders of university degrees (S1) or diplomas (D4, D3), (2) recruitment programs for the holders of D3 diplomas and (3) the recruitment of steam power plant operators. Additionally, PLN also runs scholarship programs through education service agencies and daily online applications. The recruitment process is then followed by training programs for improving the competency of new and existing employees. (EU 14) In connection with recruitment activities, and in order to absorb members of the local workforce, recruitment has also begun in various areas, such as Aceh, Medan and all the way to Jayapura, covering 38 test locations. As part of its mission to expand human resources in areas of eastern Indonesia, especially Papua, PLN currently implements several programs in cooperation with local governments to empower local residents. These programs cover giving expert classes to the teaching staff of vocational schools, granting college scholarships to superior high school candidates and recruiting from the local workforce. The target number for empowerment programs for 2014 is 60 percent of the number of PLN employees recruited from the Papua Region. (EC 7) Pelatihan pelatihan dan Pengembangan dan pengembangan Kompetensi kompetensi Setiap tahun Perseroan menyelenggarakan berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diikuti seluruh pegawai di semua jenjang jabatan maupun fungsi, untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan. Program pelatihan untuk pegawai dibagi ke dalam beberapa jenis pelatihan sesuai dengan jenjang kepegawaian dan pola pengembangan kompetensi yang diberikan, meliputi: (LA 10, EU 14). Training training and Developing and developing Competence competence Every year, the Company runs several training and educational activities for all its employees at every rank and in every functional area to improve their competence and skills. Training programs for employees can be divided into several types depending on employee position and the skills-development system that is given, and cover: (LA 10, EU 14)

112 profil PENGEMBANGAN pt pln (persero) sumber PT daya PLN manusia (Persero) Profile Human Resources Development 110 Program diklat prajabatan untuk pembekalan calon pegawai PLN. Program ini wajib diikuti oleh semua calon pegawai PLN dari rekrutmen reguler. Program diklat profesi untuk peningkatan kemampuan pegawai sesuai bidang kerjanya. Program ini dapat diusulkan oleh semua pegawai dan disetujui oleh atasan. Diklat ini diutamakan dapat dilaksanakan oleh PLN Pusdiklat, penyelenggaraan dari provider diklat lain bila PLN Pusdiklat belum ada/dapat menyelenggarakan. Program pendidikan peningkatan pendidikan formal S1/S2/S3 yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Peserta pendidikan adalah pegawai yang telah terseleksi secara khusus atau pegawai yang menerima beasiswa. Pendidikan ini juga dapat dilaksanakan dengan restitusi biaya bila jurusan pendidikan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan telah mendapat persetujuan lebih dahulu dari KDIV TLN. Program diklat penjenjangan adalah diklat pegawai yang akan dipromosikan ke level di atasnya (SSE) atau jabatan struktural yang lebih tinggi (EE). Untuk tahun 2010, diklat penjenjangan diikuti oleh 24 orang. Program diklat penunjang adalah program diklat yang sifatnya umum untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Diklat penunjang dan diklat profesi ditahun 2010 diikuti oleh 519 peserta. Program diklat pembekalan masa purna bakti adalah prgram diklat untuk pegawai dalam mempersiapkan masa purna bakti, yang pada tahun 2010 diikuti oleh 87 peserta. Program pengembangan eksekutif adalah program tugas belajar untuk pegawai yang lulus seleksi untuk melanjutkan jenjang pendidikannya di berbagai perguruan tinggi yang berada di dalam maupun di luar negeri. Pre-employment training programs to prepare PLN s job candidates. All candidates recruited under regular procedures participate in this training. Professional training programs for improving employee skills in accordance with their work areas. Any employee can request to participate in this program with supervisory approval. This program is managed by PLN s Training Center (Pusdiklat) and can be run by an external provider if PLN Pusdiklat does not have or cannot manage such a program. Educational programs to improve the formal education of the holders of bachelor s, master s and doctoral degrees in accordance with organizational needs. Participants are specially selected or are scholarship recipients. These programs can also be administered through cost reimbursement for degree programs appropriate with organizational needs and previously agreed to by Head of Talent Division. Support programs for employees who will be promoted to the next level (SSE) or to a higher structural level (EE). In 2010, 24 people participated in the support program. Training programs that support the general training of employees to improve employee competence. In 2010, training support and professional training was given to 519 participants. Retirement training programs for employees preparing for retirement. In 2010, 87 employees participated in retirement-training programs. Executive development programs for employees selected to continue their education inside or outside the nation. Pada tahun 2011, PLN Pusdiklat telah melaksanakan program-program pelatihan kepada peserta baik yang berasal dari PLN, anak perusahaan, maupun pihak eksternal, dengan total realisasi anggaran diklat sebesar Rp (LA 10, LA 11) In 2011, PLN Pusdiklat managed training programs for percent of the employees of PLN, as well as external parties, with a total realized education budget of Rp230,257,801,294. (LA 10, LA 11) Kegiatan lain yang dilaksanakan untuk mendukung program SDM berbasis kompetensi adalah melaksanakan Assessment Kompetensi Inti yang bertujuan untuk lebih memahami kompetensi pegawai secara lebih pasti dan terarah. Selain itu, sejalan dengan penerapan GCG, Perseroan juga mengirimkan beberapa pegawai dari bagian SPI untuk mengikuti pelatihan yang materinya berkaitan penerapan antikorupsi yang dilaksanakan oleh pihak eksternal. (SO 3) Other activities that were managed to support competencybased SDM programs were Core-Competency Assessments to increase the understanding of employee competencies in a definite and through manner. In addition, through the application of GCG, the Company also sent several employees to SPI for relevant training that was principally focused on anti-corruption and was managed by an external third party. (SO 3)

113 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 111 Penilaian penilaian Kinerja kinerja Pegawai pegawai Penilaian kinerja dilakukan secara periodik oleh atasan langsung maupun tidak langsung. PLN telah mengembangkan dan menerapkan tools balanced scorecards dalam melakukan penilaian kinerja pegawai secara transparan dan akuntabel. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai dasar bagi penerapan pengembangan karir dan penempatan pegawai. Program penilaian ini dilaksanakan sepanjang masa kerja pegawai, sebagai bagian dari pola pengembangan karir pegawai berdasarkan kompetensi. (LA 11) Tindak lanjut penilaian kinerja adalah pelaksanaan program rotasi, mutasi dan promosi pekerja dengan tujuan, di antaranya: memenuhi kebutuhan organisasi, proses pembelajaran dan pengkayaan pengalaman, pembinaan, penghargaan terhadap hasil kerja, pengembangan karir dan proses regenerasi. Rotasi, Promosi, dan Demosi dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Keputusan Direksi No.387.K/DIR/2008 jo. Keputusan Direksi No. 307.K/DIR/2009. Promosi Pegawai dilakukan setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan seperti telah memenuhi kriteria talenta tertentu, telah lulus diklat profesi atau diklat penjenjangan atau dengan Uji Portofolio Kompetensi. Selama tahun 2011, PLN telah melakukan penilaian terhadap pegawai dalam rangka pelaksanaan rotasi, mutasi dan demosi. (LA 12) Kesetaraan kesetaraan Dalam Jenjang dalam Karir jenjang karir PLN menjamin persamaan kesempatan bagi seluruh pegawai dalam mengembangkan karir-nya sesuai kompetensi dan perkembangan perusahaan. Kompetensi dan kemampuan pegawai dinilai menurut tools balanced scorecard untuk menjamin akurasi dan kesetaraan. Penerapan yang konsisten atas asas ini menjadikan tidak adanya lagi kasus diskriminasi yang berkaitan dengan suku, ras, agama dan gender pada semua level jabatan di Perseroan. (HR 4) Employee employee Performance performance Appraisals appraisals Supervisors periodically make performance appraisals, directly and indirectly. PLN has been developing and implementing balanced scorecards tools to make employee performance appraisals transparent and accountable. The results of performance appraisals are used as a basis for career development and employee placement. The assessment program is implemented throughout an employee s tenure, as part of a competency-based employee careerdevelopment system. (LA 11) Following performance assessments, is the implementation of a rotation program, transfer and promotion system with the following goals: filling organizational needs, training and enriching experience, coaching, appreciating good work, career development and the regeneration process. Rotations, promotions and demotions are managed in accordance with regulations as stipulated in Decision Directive No.387.K/DIR/2008 and Decision Directive No. 307.K/ DIR/2009. Employee promotions are made after fulfilling the rules and regulations set forth, such as fulfilling specific talent criteria and completing professional training, required training classes, or Portfolio Competency Tests. Since 2011, PLN has appraised 41,204 employees under its rotation, promotion and demotion scheme. (LA 12) Equality equality in Career in Paths career paths PLN guarantees equal opportunity for all employees in developing their careers and competence in a manner appropriate with corporate development. Employee competency and ability is appraised using balancedscorecard tools to guarantee accuracy and equality. A consistent application of the principle of equality was made in this reporting year. There were no cases of discrimination connected with ethnicity, race, religion or gender at any level of the Company. (HR 4)

114 profil PENGEMBANGAN pt pln (persero) sumber PT daya PLN manusia (Persero) Profile Human Resources Development 112 PAKET KESEJAHTERAAN WELFARE PACKAGE Seperti tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang ditandatangani oleh pegawai dan perusahaan serta diketahui oleh Serikat Pekerja, maka sebagai bentuk apresiasi PLN memberikan penghasilan kepada pegawai setiap bulan sebagai imbalan jasa karena melaksanakan suatu pekerjaan/jabatan. Penghasilan dimaksud terdiri atas gaji, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap dan tunjangan lainnya. Tunjangan tetap yang dimaksud adalah tunjangan jabatan atau tunjangan fungsional atau tunjangan tanggung jawab. Tunjangan tidak tetap terdiri atas tunjangan kinerja, uang bantuan makan, imbalan risiko kerja dan imbalan gilir. PLN juga memberikan tunjangan lain kepada karyawan dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR), asuransi kesehatan, uang pensiun, jaminan layanan kesehatan dan hak cuti yang ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku, di luar remunerasi. Besaran remunerasi pegawai akan dipengaruhi oleh beberapa parameter, mencakup di antaranya: Peringkat Pegawai dan Jenjang Jabatan. Peringkat Pegawai ditetapkan pada seorang pegawai pada awal bekerja berdasarkan Tingkat Pendidikan. Jabatan seorang pegawai ditentukan berdasarkan hasil penilaian (teknis atau melalui assessment centre). As stated in the Collective Work Agreement (PKB) that was signed by employees and representatives of the company with the knowledge of the Employee Union, as a form of appreciation, PLN pays a salary to employees every month as compensation in accordance with their work and position. Salary is understood to consist of wages, fixed and non-fixed benefits and other benefits. Fixed benefits are understood to consist of position benefits, functional benefits or responsibility benefits. Non-fixed benefits comprise performance bonuses, food allowances, risk pay and shift-deferential pay. PLN also gives other benefits to employees in the form of Holiday Bonuses (THR), health insurance, pension benefits, sick leave and the right for vacation time in accordance with existing regulation, outside of remuneration. The amount of employee remuneration will be affected by several parameters, including: Employee rank and position. Employee rank as fixed for employees at the start of their service based on their education level. An employee s assignment, as determined based on the results of their appraisals (technical or through an assessment center).

115 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 113 PLN menjamin persamaan kesempatan bagi seluruh pegawai dalam mengembangkan karirnya sesuai dengan kompetensinya dan sejalan dengan perkembangan perusahaan. PLN guarantees equal opportunity for all employees in developing their careers and competence in a manner appropriate with corporate development. Adapun mekanisme yang diberlakukan dalam menetapkan besaran remunerasi adalah sebagai berikut: Pay for Person: Ditetapkan kepada Pegawai pada saat pertama kali diangkat sebagai Pegawai (diberikan grade dan skala grade) berdasarkan kompetensi yang bersangkutan mencakup tingkat pendidikan pada saat diangkat menjadi Pegawai, pengalaman kerja dan masa kerja. Pay for Person tetap meningkat setiap tahun melalui kenaikan skala grade Pegawai yang dilakukan setiap tahun. Pay for Position: Tunjangan jabatan ditetapkan kepada Pegawai sesuai Level Kompetensi Pegawai (berdasarkan bobot jabatan dan indeks daerah). Tidak diberikan kepada Pegawai untuk sementara waktu, apabila Pegawai tidak masuk kerja lebih dari 1 bulan dan akan diberikan kembali apabila Pegawai telah masuk kerja kembali. Pay for Performance: Diberikan kepada Pegawai berdasarkan prestasi kerja individu, prestasi kerja dalam tim dan prestasi kerja dalam inovasi. The mechanism for determining the amount of remuneration is described below: Pay for Person: Determined for employees the first time they enter employment (given a grade and grade level) based on their competence in connection with their educational level at the point when a candidate becomes an employee, and work experience and length of service. Pay for Person is fixed every year following the increase in an employee s grade on an annual basis. Pay for Position: Position pay is determined for employees in accordance with the employee s level of competency (based on their position value according to the regional index). Will not be paid on a temporary basis if the employee is in absence for more than one month and will be paid again after the employee resumes work. Pay for Performance: Given to employees based on individual achievement, team achievement and work-related achievements involving innovation.

116 profil PENGEMBANGAN pt pln (persero) sumber PT daya PLN manusia (Persero) Profile Human Resources Development 114 Paket kesejahteraan yang diterapkan pada pekerja alih daya berbeda dengan pekerja tetap/pegawai PLN. Pekerja tetap mendapatkan hak pensiun pada saat berakhirnya masa kerja sesuai yang telah disepakati, sementara pekerja alih daya tidak mendapatkan hak semacam ini saat berakhirnya masa kerja yang telah ditetapkan. (LA 3) The welfare package that has been established for outsourced workers is different from that for permanent workers/pln employees. Permanent workers have pension rights at the end of their employment in accordance with previous agreements, while outsourced workers do not have such entitlements at the end of their employment, as previously determined. (LA 3) Kesejahteraan yang diberikan kepada Tenaga Alih Daya antara lain, diberikan upah setiap bulan yang besarnya di atas Upah Minimum Regional/Provinsi yang berlaku, yang meliputi: upah pokok, biaya transportasi, uang lembur, serta diberikan Tunjangan Hari Raya, iuran Jamsostek, seragam kerja. Hak-hak lainnya sesuai dengan ketentuan perundangundangan di bidang tenaga kerja, yang dicantumkan dan dipersyaratkan di dalam kontrak pekerjaan oleh Perseroan kepada Perusahaan Penerima Pekerjaan. The welfare benefits given to outsourced workers include, among other things, the payment of monthly wages in accordance with the prevailing Regional/Provincial Minimum Wage, which covers basic wages, transportation costs, overtime pay, holiday bonuses (THR), Jamsostek contributions, work uniforms, and other rights in accordance with the stipulations of the regulations pertaining to manpower, and as stipulated and regulated in the work contract between the Company and the third party which received jobs from PLN. Kesetaraan Gender Dalam Hal Remunerasi Sistem remunerasi PLN tidak mengenal pembedaan gender. Sama halnya dengan kesamaan dalam pengembangan karir, PLN memberlakukan standar upah atau gaji yang sama antara pegawai pria dan pegawai wanita. Perbedaan hanya terjadi karena adanya perbedaan peringkat pegawai, jenjang jabatan, dan masa kerja, serta kinerja individu. Gender Equality in Remuneration Rights PLN s remuneration system does not recognize gender differences. Similar to its career development policy, PLN has implemented standard wages that are the same for male and female workers. Any differences are due to differences in employee level, position, length of service and individual performance. Program Pensiun PLN menyelenggarakan program pensiun bekerja sama dengan perusahaan yang kompeten di bidang ini. Perseroan menyelenggarakan dua program pensiun, yakni program pensiun manfaat pasti dan program pensiun iuran pasti. (EC 3) 1. Program pensiun manfaat pasti (EC 3) Besaran dana pensiun untuk program pensiun manfaat pasti didasarkan atas masa kerja, tingkat gaji pada saat pensiun dan dapat dialihkan kepada tanggungan jika pegawai bersangkutan meninggal dunia. Sumber utama dana pensiun adalah iuran dari karyawan dan sumbangan Perseroan. 2. Program pensiun iuran pasti (EC 3) Program pensiun iuran pasti dilaksanakan untuk para pegawai yang direkrut dan diangkat pada atau setelah bulan Juli Pada program ini pegawai mempunyai pilihan kepesertaan pada beberapa yayasan pengelola dana pensiun yang diakui dan direkomendasikan dalam program ini. Pension Program PLN has implemented a worker pension program equivalent to other companies in the industry. The Company has implemented two pension programs: a fixed-benefit pension program and a fixed-contribution pension program. (EC 3) 1. Fixed-benefit pension program (EC 3) The amount of the pension under the fixed-benefit pension program is based on length of service, the highest salary at the time of retirement and can be shifted to an employee s dependents in case of death. The primary source of funding for such pensions is worker contributions and contributions from the Company. 2. Fixed-contribution pension program (EC 3) The fixed-contribution pension program has been implemented for employees that were recruited and entered service on or after July Under this program, employees have a choice of participating in several pension-fund management foundations authorized and recommended under the program. Iuran Pensiun diberikan dari dua sumber yaitu: 1. Iuran Pemberi Kerja (IPK) sebesar 10 s.d 11% dari PhDP Pegawai. 2. Iuran Pegawai sebesar 6% dari PhDP Pegawai. Pension contributions come from two sources: 1. Employer Contributions (IPK) amounting from 10 to 11 percent of an employee s Basic Retirement Income (PhDP). 2. Employee Contributions amounting to 6 percent of an employee s PhDP. Dana pensiun yang diterima, kelak diberikan setiap bulan melalui Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK). Pension funds are received and later awarded every month via the Employer Pension Fund (DPPK).

117 Koperasi Sebagai bagian dari upaya memberikan kesejahteraan kepada pegawai, PLN mendukung pendirian Koperasi Pegawai Perusahaan Kantor Pusat (KP PLN). Jenis usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi Karyawan Perusahaan antara lain: Menerima simpanan dari anggota. Melakukan perdagangan barang dan jasa. Melakukan usaha simpan pinjam. Menyediakan barang-barang kebutuhan anggota. Melakukan usaha lainnya, seperti penyediaan alat tulis kantor dan alat-alat yang berhubungan dengan Perusahaan. Menambah perkoperasian. pengetahuan anggota tentang PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Cooperatives As part of the consideration given to employees, PLN has supported the establishment of the head office employee cooperatives (KP PLN). The types of enterprise fostered by the Employee Cooperative include: Accepting savings deposits from members. Offering goods and services. Making loans. Making available needed goods to members. Conducting other businesses, such as stationery and office supplies and other items connected to the business of the Company. Increasing member knowledge about cooperatives. 115 Program penghargaan terhadap pegawai Selain program-program tersebut, Perseroan menyelenggarakan program pemberian penghargaan kepada pegawai sebagai salah satu bentuk pembinaan terhadap pegawai. Penghargaan kepada pegawai tersebut terdiri dari: 1. Penghargaan Prestasi Penghargaan yang diberikan kepada pegawai atau sekelompok pegawai yang dipandang telah memberikan prestasi yang luar biasa seperti menemukan formulaformula kerja baru yang ternyata sangat efisien dan bermanfaat secara signifikan bagi Perusahaan. 2. Penghargaan Teladan Penghargaan yang diberikan kepada pegawai yang telah memperlihatkan keteladanan baik di tempat kerja maupun di lingkungan masyarakat. 3. Penghargaan Pengabdian Penghargaan yang diberikan kepada pegawai atas dasar lamanya masa kerja secara terus-menerus selama 16, 24, 32 dan 40 tahun. 4. Penghargaan Purnakarya Penghargaan yang diberikan kepada pegawai yang telah memasuki masa usia pensiun normal. Employee Recognition Programs Under these programs, as one part of staff development, the Company fosters gift programs recognizing employees. Recognition given to employees includes: 1. Recognition of Achievement This recognition is given to employees or to groups of employees for outstanding achievements, such as creating a new work process that is extremely efficient and beneficial in a significant manner for the Company. 2. Recognition of Model Employees Recognition is given to employees who provide a good example in the work place or work environment. 3. Devoted Service This recognition is given to employees with a long service record at the 16 th, 24 th, 32 nd and 40 th years of employment. 4. Retirement Recognition This recognition is given to employees when reaching normal retirement age.

118 116 profil PENGEMBANGAN pt pln (persero) sumber PT daya PLN manusia (Persero) Profile Human Resources Development PENYELARASAN ORGANISASI DAN PENYEMPURNAAN SISTEM MANAJEMEN SDM ORGANIZATIONAL COORDINATION AND PERFECTION OF THE Human Resources SYSTEM Langkah penting yang dilakukan adalah penyempurnaan sistem pengembangan pegawai melalui penerapan Talent Management dengan tujuan diperolehnya gambaran rinci mengenai ketersediaan dan penempatan pegawai sesuai kebutuhan organisasi. Melalui penerapan tersebut, maka pengembangan, seleksi dan nominasi pegawai berbasis pada kompetensi dan kinerja yang bersangkutan. PLN telah melakukan telaah atas model kompetensi yang digunakan sebagai acuan, diikuti dengan pengembangan Assessment Center. Melalui langkah tersebut PLN menyempurnakan model kompetensi dan menyusun panduan penilaian, melalui telaah atas katalog kompetensi inti, manajerial, karakteristik pribadi dan teknis, serta panduan penilaian kompetensi teknis. An important step that was taken was improving the employee development system through the application of Talent Management with the goal of obtaining a detailed picture of the availability and placement of employees in accordance with organizational needs. Following the application of the program, the development, selection and nomination of employees was based on relevant competencies and performance. PLN also conducted a study on competency models that was established as a reference for development at Assessment Centers. Through these steps, PLN refined its competency models and developed an appraisal guide; a catalog of core competencies along with management, personal, and technical characteristics; and a technical competency appraisal guide.

119 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 117 PENINGKATAN BUDAYA UNGGUL enhancement of excellence culture Sesuai dengan penerapan strategi transformasi soft skill yang terkait dengan budaya kerja yang berorientasi kinerja tinggi, bersinergi dan terarah. PLN terus bergerak ke arah manajemen kinerja yang kuat, melaksanakan pendelegasian wewenang dengan tepat dan bijaksana serta berupaya memberdayakan unit-unit terkait. Hal ini dilakukan melalui pembentukan dan peningkatan Budaya Unggul yang merupakan bagian dari upaya memotivasi pegawai agar senantiasa berkinerja dan memberikan kontribusi terbaik bagi Perseroan. In accordance with a strategy of transforming soft skills in connection with developing a high-performance, synergistic and well-ordered oriented work culture, PLN has been moving in the direction of high-performance management, developing the delegation of authority with policies together with the empowerment of related units. This has been done through forming a culture of increasing excellence to motivate employees to continuously perform and make the best-possible contributions to the Company. Program pembentukan dan peningkatan budaya unggul yang dilakukan pada tahun 2011, mencakup antara lain: Pengembangan Assessment Center, penyempurnaan model kompetensi dan penyusunan panduan penilaian. Sosialisasi dan Implementasi sistem penghargaan dan sanksi yang dilakukan secara transparan dan terukur. Implementasi Balanced Score Card di seluruh satuan kerja Perseroan, melalui standardisasi sistem manajemen kinerja yang diharapkan dapat mempercepat pembentukan budaya berbasis kinerja. Pembinaan mental dan spiritual pegawai serta mensosialisasikan nilai-nilai unggul Perseroan sebagai mana tertera pada buku Kode Etik Perseroan dan Manual GCG yang telah diperbaharui. Melakukan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PPKP), pada setiap semester, menggunakan KPI yang ditetapkan sebelumnya, sebagai acuan pemberian penghargaan dan pengembangan pegawai. The program of developing and fostering a culture of excellence that was implemented in 2011 covered, among other things: Development of an Assessment Center, perfection of the competency model and the preparation of an appraisal guide. The socialization and implementation of a system of appraisals and sanctions that was transparent and measurable. Implementation of a Balanced Score Card for all the Company s work units and standardizing a performancemanagement system that will hopefully hasten the formation of a performance-based culture. Developing the employee s mental and spiritual growth by socializing the values of corporate excellence through a printed Corporate Code of Ethics and revised GCG Manual. Performing Employee Work-Achievement Appraisals (PPKP) every semester and making KPI a pre-established reference for appraisal administration and employee development.

120 118 PT PLN (Persero) keselamatan dan kesehatan kerja (k3) OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) occupational safety and health

121 Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) Pengelolaan aspek Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) di PLN dilakukan secara terencana dengan perhitungan yang standar dan rinci. Tujuan dari pengelolaan aspek K3 adalah agar setiap proses kerja di PLN memberikan rasa aman pada seluruh pegawai dan semua pihak yang terlibat, baik pada sebelum, saat memulai, maupun saat selesai proses operasional di perusahaan. Kebijakan PLN dalam mengelola Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) tercantum dalam SK Direksi PT PLN (Persero) No. 134.K/DIR/2007 tentang Kebijakan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3). Komitmen Perseroan dalam kebijakan K3 terdiri dari hal-hal seperti berikut ini: PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Occupational Environment, Safety and Health The management of Occupational Environment, Safety and Health (K3) at PLN is carried out through a plan of action based on standard and detailed calculations. The purpose of the management aspect of K3 is for every occupational process at PLN to provide a feeling of safety for all employees and all related parties, before, during and after all company operations. PLN s policy on Occupational Environment, Safety and Health is stipulated in the PLN Board of Directors Decision No. 134.K/DIR/2007 on Occupational Environment, Safety and Health policy (LK3). The Company s commitment to the K3 policies consists of the following: 119 Mencegah pencemaran lingkungan dan degradasi keanekaragaman hayati; serta melindungi Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan di sekitar wilayah kerja perusahaan; Menaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan lain dengan mengontrol risiko Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan, serta mengendalikan aspek dan dampak penting lingkungan setiap kegiatan, proses dan produk dari berbagai unit kerja dan anak perusahaan; Mendokumentasikan, mengimplementasikan, memelihara dan mengkaji ulang secara periodik kebijakan lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini sehingga senantiasa relevan, sesuai dan menjadi pedoman dasar bagi manajemen lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan secara spesifik di setiap unit kerja dan anak perusahaan; Menjadikan kebijakan ini sebagai landasan untuk penetapan dan evaluasi pencapaian tujuan dan sasaran manajemen lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja; Mendorong setiap unit kerja dan anak perusahaan terus-menerus melakukan perbaikan kinerja sistem manajemen lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja; Menyediakan dan memfasilitasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan memelihara kebijakan LK3 ini sehingga setiap unit kerja, anak perusahaan, dan para mitra kerja dapat menerapkan kebijakan ini secara bertahap dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan kondisi lingkungan setempat; Menjadikan pengelolaan lingkungan hidup dan perlindungan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai sikap dan perilaku setiap lini manajemen dan individu karyawan perusahaan; Mendorong pengembangan masyarakat di sekitar unit-unit kerja dan anak perusahaan sebagai upaya menjadikan perusahaan sebagai bagian yang integral dengan masyarakat sekitarnya; Menjamin kebijakan ini senantiasa tersedia bagi pihakpihak yang berkepentingan dan masyarakat luas. Prevent environmental pollution and bio diversity degradation, and protect the Safety and Health of employees in the company s workplaces. Comply with the laws and other regulations by controlling risks involving employee Occupational Environment, Safety and Health, as well as important environmental impacts and aspects in all activities processes and products in all of the various business units and the subsidiaries. To periodically document, implement, maintain and review Environmental Safety and Health policies to ensure they are relevant, appropriate and serve as the basic guidelines for the management of occupational environment, Safety and Health that applies specifically to each business unit and subsidiary. Make this policy as a basis for determining and evaluating the achievements of goals and objectives of environmental, Safety and Health management. Encourage each business unit and subsidiary to continue to improve performance of the environmental, Safety and Health management system. Provide and facilitate the provision of natural resources needed to implement and maintain the LK3 policies so that each business unit, subsidiary and work partners can implement these policies in stages by taking into account the abilities of the company and the local environmental conditions. Ensure the attitude and behavior of each management body and all Company employees are in line with the policies on environmental protection and Occupational Environment, Safety and Health policies. Encourage the development of the public in the business sectors and subsidiaries as an effort to make the company an integral part of the surrounding communities. Ensure these policies are always available for related parties and the wider public.

122 keselamatan dan kesehatan kerja (k3) OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH 120 PLN menerapkan kebijakan pengelolaan K3 tersebut melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja & Kesehatan Kerja (SMK3) yang dilengkapi dengan sertifikasi OHSAS serta penerapan ISO Dalam menerapkan dan mengelola K3, PLN pada dasarnya menetapkan serangkaian kebijakan umum seperti disebutkan di atas. PLN menerapkan target dicapainya zero-accident pada setiap periode operasional dalam pelaksanaan K3 sebagai acuan bagi seluruh unit bisnis untuk dipenuhi dan dijadikan sebagai pedoman target pelaksanaan kegiatan K3. Kebijakan dan standar mengenai K3 yang serupa juga dipersyaratkan untuk dijalankan oleh kontraktor dan subkontraktor pelaksana pekerjaan konstruksi maupun perawatan pembangkit, jaringan transmisi maupun distribusi PLN. (EU 16) PLN applies the K3 management policies through the application of the Occupational Safety and Health Management System (SMK3), which carries the OHSAS and ISO certifications. In applying and managing K3, PLN has basically established a series of policies, as stated above. PLN applies a zero-accident target during every operational period, implementing K3 as a reference for all business units to serve as target guidelines in implementing K3 activities. Contractors and subcontractors carrying out construction or maintenance on PLN s generators, or transmission line or distributions networks are also required to implement the K3 policies and standards. (EU 16) KOMITE KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN Agar dapat mengelola K3 di 49 unit bisnis PLN yang berlokasi di seluruh Indonesia, PLN membentuk badan khusus sejenis Komite untuk mengoordinasikan kegiatan dan program terkait K3. Manajemen lalu menerbitkan SK Direksi No. 570.K/DIR/2010 untuk membentuk Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang kemudian diperbaharui lagi melalui Electrical Power Safety Committee In order to manage K3 in PLN s 49 business units, which are located throughout Indonesia, PLN formed a special committee to coordinate the activities and programs related to K3. The management therefore produced Letter of Association No. 570.K/DIR/2010 to form the Occupational Safety and Health Committee, which later was updated with Letter of Association

123 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 121 Tujuan dari pengelolaan aspek K3 adalah agar setiap proses kerja di PLN memberikan rasa aman pada seluruh pegawai dan semua pihak yang terlibat, baik pada sebelum, saat memulai, maupun saat selesai proses operasional di perusahaan. The purpose of the management aspect of K3 is for every occupational process at PLN to provide a feeling of safety for all employees and all related parties, before, during and after all company operations. SK Direksi No. 017.K/DIR/2011 dan mengubah namanya menjadi Komite Keselamatan Ketenagalistrikan. Ketentuan mengenai fungsi dan kedudukan Komite Keselamatan Ketenagalistrikan serta tugas yang menjadi tanggung jawabnya, ditegaskan pula dalam pasal Perjanjian Kerja Bersama, yang merupakan bentuk kesepakatan antara Perseroan dengan pegawai. (LA 9) Susunan Keanggotaan Komite Keselamatan Ketenagalistrikan ini anggotanya terdiri atas Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, Kepala Divisi Umum dan Manajemen Kantor Pusat serta 7 anggota pelaksana. (LA 6) Adapun tugas Komite Keselamatan Ketenagalistrikan sebagai berikut: Membahas/mendiskusikan setiap permasalahan keselamatan ketenagalistrikan meliputi kegiatan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan dan atau penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, agar dapat dicapai tingkat keselamatan ketenagalistrikan yang tinggi pada setiap pelaksanaan pekerjaan. Hasil dari Direksi No. 017.K/DIR/2011 thus changing the name of the committee to the Electrical Power Safety Committee. Provisions regarding the functions and structure of the Electrical Power Safety Committee and the tasks that it is responsible for, is also affirmed in the Cooperation Agreement article, which is an agreement between the Company and its employees. (LA 9) The structure of the Electrical Power Safety Committee Membership consists of the Director of Human Resources, the Head of the General Division and Central Office Management and seven executive members. (LA 6) The tasks of the Electrical Power Safety Commission are as follows: Discuss every electrical power safety issue, covering protection, prevention and resolution of the possibility of an accident or ailment related to work, to achieve a high level of safety every time work is carried out. The results of the discussion should be relayed to the Company s

124 122 keselamatan dan kesehatan kerja (k3) pembahasan/diskusi disampaikan kepada pimpinan unit perseroan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam kegiatan keselamatan ketenagalistrikan; Mengadakan investigasi kasus keselamatan ketenagalistrikan yang meliputi keselamatan instalasi, keselamatan kerja dan keselamatan masyarakat umum; Memberikan penilaian kinerja, keselamatan ketenagalistrikan yang meliputi standardisasi, sertifikasi, keselamatan instalasi, keselamatan kerja dan keselamatan masyarakat umum; Melakukan evaluasi atas pelaksanaan keselamatan ketenagalistrikan yang meliputi keselamatan instalasi, keselamatan kerja dan keselamatan masyarakat umum di unit-unit PT PLN (Persero); Membuat laporan pelaksanaan investigasi Keselamatan Ketenagalistrikan yang meliputi keselamatan instalasi, keselamatan kerja dan keselamatan masyarakat umum di unit-unit PT PLN (Persero). OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH unit leader as a reference for decision making in electrical power safety activities; Conduct investigations into electrical power safety cases covering installation safety, occupational safety and the safety of the general public; Provide performance assessments on electrical power safety covering standardization, certification, installation safety, occupational safety and the safety of the general public; Carry out evaluations on the implementation of electrical power safety policies covering installation safety, occupational safety and the safety of the general public at PLN s Units.; Make reports on the implementation of Electrical Power Safety investigations covering installation safety, occupational safety and the safety of the general public at PLN s units. PLN secara rutin melaksanakan pertemuan safety committee baik dengan unit-unit bisnis terkait maupun dengan mitra kerja/kontraktor pembangunan atau perawatan pembangkit/gardu induk. Pertemuan rutin bertujuan mengingatkan semua pihak agar tetap melaksanakan segala ketentuan yang berkaitan dengan Keselamatan Ketenagalistrikan. KEGIATAN-KEGIATAN UTAMA DI TAHUN 2011 Pelaksanaan Keselamatan Ketenagalistrikan perlu dijamin kualitasnya secara terus-menerus. Dengan wilayah operasional PLN yang luas di seluruh Indonesia, maka kegiatan-kegiatan atau langkah-langkah strategis berkaitan dengan Keselamatan Ketenagalistrikan diselenggarakan secara rutin dan menyeluruh, terutama dalam aspek pelatihan, penyediaan peralatan APAR dan penetapan kebijakan. Kegiatan-kegiatan berhubungan dengan K3 pada 2011, antara lain: Peningkatan kompetensi organisasi dan sumber daya manusia berbasis K3 yang sesuai dengan standardisasi atau sertifikasi akreditasi pengamanan dan keselamatan kerja pembangkitan maupun gardu induk dan transmisi; tujuannya adalah memotivasi pegawai dalam semua jenjang manajerial (dimulai dari lini manajemen) untuk menumbuhkan perhatian dan perilaku yang mendahulukan aspek Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja; (LA 8) Peningkatan kelaikan peralatan perawatan dan peralatan pemadam kebakaran (APAR) sesuai standarisasi atau sertifikasi peralatan; tujuannya adalah agar peralatan dijamin aman saat dipergunakan, handal serta memenuhi kaidah Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Di semua unit bisnis telah tersertifikasi dan memiliki prosedur standar keahlian terkait K3 yang terakreditasi; peralatan APAR yang memadai dan personil yang terlatih di bidang K3; PLN routinely carries out safety committee meetings with related business units as well as with business or power plant/ substation construction or maintenance contractor partners. These periodic meetings aim to remind all parties to continue to implement all provisions related to Electrical Power safety. Major Activities in 2011 The implementation of Electrical Power Safety requires continuous quality assurance. Given the vastness of PLN s operational regions throughout Indonesia, strategic steps or activities related to Electrical Power Safety are carried out regularly and thoroughly, especially training, provision of APAR equipment and policy making. Activities related to K3 in 2011 included: Increasing the competency of organizational and human resources competency based on K3, which is in accordance with the standardization or certification or accreditation of security and safety of power generators as well as substations and transmission stations; the goal is to motivate employees of all managerial levels (starting with the line management), to foster care and behavior that prioritizes Occupational Environment, Safety and Health aspects; (LA 8) Improve maintenance equipment and fire fighting equipment (APAR) in accordance with equipment standardization or certification; the point of which is to guarantee that the equipment is safe and reliable when it is used, and meets occupation Safety and Health regulations. All business units have been certified and incorporate expert standard procedures with K3 accreditation; adequate APAR equipment and personnel trained in K3;

125 Memasukkan aspek Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam prakualifikasi calon kontraktor pelaksana pembangunan unit pembangkit maupun kontraktor perawatan pembangkit dengan tujuan mengetahui dan memastikan kinerja kontraktor/mitra kerja pada perseroan dalam penerapan SMK3; Melibatkan pekerja kontraktor pembangunan pembangkit, transmisi, distribusi dan perawatan ketenagalistrikan dalam latihan K3 yang diselenggarakan PLN. (EU 18) PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Incorporate aspects of Occupational Environment, Safety and Health aspects during the prequalification stage for prospective power plant construction or power plant maintenance contractors in order to ensure the performance of contractors/partners in applying SMK3; Involve power plant, transmission and distribution construction or electrical power maintenance contractors in K3 training provided by PLN. (EU18) 123 Sebagai persiapan menghadapi penanggulangan kecelakaan, kebakaran maupun bencana, PLN melaksanakan kegiatan lain berupa pelatihan bersama di bidang penanggulangan kebakaran dan K3 yang diselenggarakan secara periodik. (EU 23) Ada pula kegiatan yang melibatkan utusan/wakil dari unit bisnis yang bertujuan untuk membagi pengalaman dan pengetahuan untuk meningkatkan kesiapan penanggulangan kecelakaan, kebakaran maupun bencana. (LA 8) As preparation for prevention of accidents fires as well as disasters, PLN implements other activities including joint training in the field of fire prevention and K3, which are held periodically. (EU 23) There is also a meeting that involves the delegates/representatives of business units that are aimed at sharing experience and knowledge to improve accident, fire and disaster prevention readiness. (LA 8) KECELAKAAN KERJA Meski sudah ada ketetapan tentang prosedur kerja yang sangat memperhatikan keselamatan para pegawai dan lingkungan, namun kemungkinan terjadinya kecelakaan tetap ada, mengingat kegiatan pembangkitan dan transmisi dan distribusi tenaga listrik berlangsung di lahan terbuka. Pada tahun 2011 telah terjadi total 70 kali kecelakaan, baik berupa kecelakaan kerja, kecelakaan instalasi, kecelakaan masyarakat umum dan kecelakaan dinas. (LA 7) Occupational Accidents Although there are provisions and occupational procedures that are greatly concerned with the safety of employees and the environment, there is still the possibility of accidents occurring, considering the electricity generation, distribution and transmission activities that take place in the external field. In 2011, 70 accidents occurred, including workplace accidents, installation accidents, accidents involving the general public, and accidents involving agencies. (LA 7) PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali 3x kejadian PLN TRANSMISSION & LOAD DISPATchING CENTER OF JAVA BALI 3X INCIDENTS NO TANGGAL KEJADIAN DATE 29 Januari January Mei May November 2011 UNIT Region Jawa Barat West Java SUTT Sunyaragi Unit Pelaksana Teknis Cirebon SUTT Sunyaragi Technical Implementation Unit Unit Pelaksana Teknis Jakarta Utara North Jakarta Technical Implementation Unit KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality Luka bakar Burn victim Luka bakar Burn victim PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta 13x kejadian PLN distribution of Central Java and DI Yogyakarta 13x incidents NO TANGGAL KEJADIAN DATE 1 Maret March Januari January Februari February 2011 UNIT Unit Pelayanan Jaringan Borobudur Borobudur Network Service Unit Area Pelayanan Jaringan Semarang Semarang Area Network Service Unit Unit Pelayanan Jaringan Sragen Sragen Network Service Unit KETERANGAN DESCRIPTION Tewas & luka Fatality & Injury Tewas Fatality Luka bakar Burn victim

126 124 PT PLN (Persero) keselamatan dan kesehatan kerja (k3) OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH NO TANGGAL KEJADIAN DATE 1 Maret March Maret March Januari January Januari January Februari February Februari February Februari February Januari January Februari February November 2011 UNIT Area Pelayanan Jaringan Magelang Magelang Area Network Service Unit Area Pelayanan Jaringan Purwokerto Purwokerto Network Service Unit Unit Pelayanan Jaringan Demak Demak Network Service Unit Unit Pelayanan Jaringan Semarang Semarang Network Service Unit Unit Pelayanan Jaringan Tegowanu Tegowanu Network Service Unit Unit Pelayanan Jaringan Semarang Semarang Network Service Unit Semarang Unit Pelayanan Jaringan Semarang Semarang Network Service Unit Unit Pelayanan Jaringan Palur Palur Network Service Unit Unit Pelayanan Jaringan Sragen Sragen Network Service Unit Area Pelayanan Jaringan Jogja Jogja Network Service Unit KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality Tewas Fatality Luka bakar Burn victim Luka bakar Burn victim Luka bakar Burn victim Luka bakar Burn victim Luka bakar Burn victim Luka bakar Burn victim Tewas Fatality Tewas Fatality PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten 8x kejadian PLN Distribution of West Java and Banten 8x incidents NO TANGGAL KEJADIAN DATE 5 Januari January Januari January Maret March Maret March Maret March Maret March April November 2011 UNIT Area Pelayanan Jaringan Tasikmalaya Tasikmalaya area Network Service Unit Area Pelayanan Jaringan Tasikmalaya Tasikmalaya area Network Service Unit Area Pelayanan Jaringan Bekasi Bekasi Network Service Unit Area Pelayanan Jaringan Tasikmalaya Tasikmalaya area Network Service Unit Area Pelayanan Jaringan Purwakarta Puwakarta area Network Service Unit Area Pelayanan Jaringan Tasikmalaya Tasikmalaya area Network Service Unit Area Pelayanan Jaringan Bandung Bandung Network Service Unit Area Pelayanan Jaringan Garut Garut area Network Service Unit KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality PLN Distribusi Jawa TIMUR 13x kejadian PLN Distribution of EAST Java 13x incidents NO TANGGAL KEJADIAN DATE 16 Januari January Januari January Januari January 2011 UNIT Area Pelayanan Jaringan Surabaya Surabaya Network Service Unit Area Area Pelayanan Jaringan Kediri Kediri Network Service Unit Area Area Pelayanan Jaringan Kediri Kediri Network Service Unit Area KETERANGAN DESCRIPTION Luka berat Serious injury Tewas Fatality Tewas Fatality

127 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 125 NO TANGGAL KEJADIAN DATE 7 Februari February Januari January Februari February Februari February Juli July Agustus August November November Desember December Desember December 2011 UNIT Area Pelayanan Jaringan Ponorogo Ponorogo Network Service Unit Area Area Pelayanan Jaringan Ponorogo Ponorogo Network Service Unit Area Area Pelayanan Jaringan Malang Malang Network Service Unit Area Area Pelayanan Jaringan Mojokerto Mojokerto Network Service Unit Area Area Pelayanan Jaringan Mojokerto Mojokerto Network Service Unit Area Area Pelayanan Jaringan Surabaya Surabaya Network Service Unit Area Area Pelayanan Jaringan Sumenep Sumenep Network Service Unit Area Area Pelayanan Jaringan Jombang Jombang Network Service Unit Area Area Pelayanan Jaringan Surabaya Surabaya Network Service Unit Area Area Pelayanan Jaringan Surabaya Surabaya Network Service Unit Area KETERANGAN DESCRIPTION Luka berat Serious injury Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality Tewas Fatality PLN Wilayah Sumatera Barat 2X KEJADIAN PLN West Sumatera region 2X INCIDENTS NO TANGGAL KEJADIAN DATE 23 Juni June Oktober October 2011 UNIT Cabang Padang Padang branch Padang Pariaman Padang Pariaman KETERANGAN DESCRIPTION Luka bakar Burn victim Tewas Fatality PLN Wilayah KALIMANTAN SELATAN DAN TENGAH 2X KEJADIAN PLN SOUTH AND EAST KALIMANTAN region 2X INCIDENTS NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 21 Januari January 2011 UNIT Banjarmasin September 2011 Banjarmasin KETERANGAN DESCRIPTION Luka berat Serious injury Tewas Fatality PLN Wilayah Kalimantan Barat PLN West Kalimantan region NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 31 Desember December 2011 UNIT Palangka Raya KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat 4X KEJADIAN PLN South, East and West Sulawesi region 4X INCIDENTS NO TANGGAL KEJADIAN DATE 16 Januari January Juni June 2011 UNIT Area Pelayanan Jaringan Pinrang Pinrang Network Service Unit Area Cabang Makassar Rayon Makassar Utara Makassar Rayon North Makassar Branch KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality Tewas Fatality

128 126 PT PLN (Persero) keselamatan dan kesehatan kerja (k3) OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH NO. 3. TANGGAL KEJADIAN DATE 31 Juli July 2011 UNIT Cabang Makassar Rayon Makassar Utara Makassar Branch Rayon North Makassar 4. 8 November 2011 Makassar KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality Tewas Fatality PLN Wilayah Kalimantan Timur PLN East Kalimantan region NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 17 Januari January 2011 UNIT Balikpapan KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality PLN Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo 3X KEJADIAN PLN North and Central Sulawesi and Gorontalo region 3X INCIDENTS NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 11 Januari January 2011 UNIT Tombatu 2. Juni 2011 June 2011 Cabang Manado Manado Branch November 2011 Cabang Palu Palu Branch KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality Luka bakar Burn victim Luka bakar Burn victim PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat PLN West Nusa Tenggara region NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 31 Oktober October 2011 UNIT Mataram KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara PLN Maluku and North Maluku region NO. TANGGAL KEJADIAN DATE UNIT November 2011 Cabang Ambon Ambon Branch KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang PLN distribution of Greater Jakarta and Tangerang NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 28 Oktober October 2011 UNIT Area Pelayanan Kramatjati Kramatjati area KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality KECELAKAAN INSTALASI INSTALATION ACCIDENTS PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera I PLN Sumatera I main power plant Unit NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 31 Januari January 2011 UNIT Gudang Material Medan Medan Material warehouse KETERANGAN DESCRIPTION Tidak ada korban No casualties

129 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 127 PLN Distribusi Jawa Tengah & DI Yogyakarta PLN distribution of Central Java and DI Yogyakarta NO. TANGGAL KEJADIAN DATE 1. 2 November 2011 UNIT Pembangunan Jaringan Tegangan Menengah 3 Phasa Klaten Mid-3 Phase Klaten Network development KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera 2x kejadian PLN transmission & load dispatching center of sumatera 2x incidents NO TANGGAL KEJADIAN DATE 28 Maret March Juni June 2011 UNIT Robohnya Tower No. 8 & 9 Unit Pelaksana Teknis Pekanbaru Collapse of towers No. 8 & 9 of the Technical Unit in Pekanbaru Terbakarnya Trafo Gardu Induk Sibolga Fire at Trafo Gardu Induk Sibolga KETERANGAN DESCRIPTION Tidak ada korban No casualties Tidak ada korban No casualties PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara PLN Maluku and North Maluku region NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 9 Juli July 2011 UNIT Over Heating Gardu Hubung Cabang Ambon Overheating Gardu Hubung Ambon branch KETERANGAN DESCRIPTION Tidak ada korban No casualties PLN Unit Pembangkitan Jawa Bali PLN java bali power PLANT unit NO. TANGGAL KEJADIAN DATE September 2011 UNIT Terbakar Boiler PLTU. Fire at the Steam power plant boiler KETERANGAN DESCRIPTION Tidak ada korban No casualties PLN Unit Induk Pembangunan Jaringan Jawa Bali PLN java bali main transmission development unit NO. TANGGAL KEJADIAN DATE 1. 4 April 2011 UNIT Terbakar Kabel 48 Hasfel Gudang Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Jawa Bali Region V Fire at the Hasfel 48 Warehouse while under construction for the Java-Bali Region V KETERANGAN DESCRIPTION Tidak ada korban No casualties PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Maluku dan Papua PLN maluku and Papua primary development unit NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 7 Desember December 2011 UNIT Tower SUTT 150 KV Lolak-Buroko T31-T33 Roboh Tower SUTT 150 KV Lolak-Buroko T31-T33 collapse KETERANGAN DESCRIPTION Tidak ada korban No casualties

130 128 PT PLN (Persero) keselamatan dan kesehatan kerja (k3) KECELAKAAN KERJA OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH WORK ACCIDENTS PLN Unit Induk Pembangunan Pembangkit Thermal Jawa Bali PLN primary Thermal Java-Bali development Unit NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 20 Mei May 2011 UNIT Swicthyard PLTU Muara Karang KETERANGAN DESCRIPTION Diduga tewas laporan tdk jelas Fatality suspected but report not confirmed PLN Distribusi Jawa Timur 2X KEJADIAN PLN distribution of East Java 2X INCIDENTS NO TANGGAL KEJADIAN DATE 3 Mei May Juli July 2011 UNIT Pemeliharaan Gardu Distribusi Distribution Substation Maintenance Penggantian Konduktor Area Pelayanan Jaringan Pamekasan Conductor replacement for Pamekasan Network services area KETERANGAN DESCRIPTION Tewas Fatality Tewas Fatality PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta 2X KEJADIAN PLN distribution of Central Java and DI Yogyakarta 2X INCIDENTS NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 4 Oktober October November 2011 UNIT Resetting Rele Proteksi Gi Weleri Rele protection resetting of Weleri Substation Ganti Tiang Pal. Area Pelayanan Jaringan Jogja Replacement of pole network in Jogja KETERANGAN DESCRIPTION Luka bakar Burn victims Tewas Fatality PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali 2X KEJADIAN PLN transmission & load dispatching center of Java- Bali 2X INCIDENTS NO TANGGAL KEJADIAN DATE 16 Mei May Juli July 2011 UNIT Membongkar Line Damper Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi Grati Unfold of damper line in extra high voltage substation in Grati Pembersihan Isolator SUTT Unit Pelaksana Teknis Tegal Cleaning of the SUTT Isolator Technical Operational Unit in Tegal KETERANGAN DESCRIPTION Tewas/ jatuh Fatality/ casualty Luka bakar Burn victim KECELAKAAN DINAS ACCIDENTS WHILE ON DUTY PLN Distribusi Jawa Timur PLN distribution of East Java NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 1 Juni June 2011 UNIT Area Pelayanan Jaringan Pamekasan Pamekasan Network Service Unit Operating Area KETERANGAN DESCRIPTION Tewas/tabrakan Dead in car collision PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali PLN transmission AND load dispatching center of Java-Bali NO. 1. TANGGAL KEJADIAN DATE 21 Maret March 2011 UNIT Region Jawa Timur East Java KETERANGAN DESCRIPTION Tewas/jatuh dari motor Death from motorbike fall

131 Untuk menekan tingkat kejadian kecelakaan kerja di masa-masa mendatang, Perseroan melaksanakan berbagai kegiatan meliputi: (LA 7) Sosialisasi tentang pelaksanaan K3 di unit unit untuk mengurangi kecelakaan kerja/kecelakaan dinas; Melakukan analisis terhadap setiap terjadinya kecelakaan kerja/kecelakaan dinas untuk menghindari kecelakaan serupa di kemudian hari; Melaksanakan pembinaan terhadap unit unit PLN melalui nilai pengurang bobot kinerja (KPI) K2 dan K3 apabila tidak memenuhi target. Selain itu, pada tahun pelaporan, PLN melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran seluruh pegawai akan pentingnya aspek K3 untuk menjaga keberlangsungan operasional tiap unit bisnis, sebagai bagian dari pelaksanaan road map peningkatan kinerja K3. Program-program yang dilaksanakan pada tahun pelaporan meliputi: a. Melaksanakan sertifikasi SMK3 di sejumlah unit. b. Menyusun dan menerapkan prosedur kerja upaya penyelamatan diri untuk setiap pekerjaan berisiko kecelakaan kerja. c. Menyusun prosedur tetap bagi penanggulangan kebakaran. d. Menyusun dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan bidang K3 dan K2 di lingkungan PT PLN (Persero) yang dilaksanakan oleh PLN PUSDIKLAT. KESEHATAN KERJA PLN juga memperhatikan kesehatan para pegawai maupun keluarga mereka, seperti diamanatkan dalam peraturan perundangan yang berlaku. Untuk menjaga kesehatan para pegawai, Perseroan melakukan kegiatan peningkatan kesadaran akan kesehatan kerja. Peningkatan kesadaran akan kesehatan kerja dilakukan dengan memberikan pendidikan, pelatihan, konseling, pencegahan dan pengontrolan terhadap risiko terjangkitnya berbagai penyakit serius maupun penyakit menular, seperti demam berdarah, malaria dan sebagainya. Kegiatan terkait Kesehatan kerja yang dilakukan meliputi: (LA 8) Melaksanakan penyuluhan/ceramah tentang kesehatan kerja kepada seluruh Pegawai baik di PLN Pusat maupun di Unit PLN. Memeriksa kesehatan pegawai secara berkala terutama bagi karyawan yang bekerja pada daerah yang berisiko terhadap kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melaksanakan kegiatan Spiritual, Budaya, dan Olahraga di lingkungan Perseroan sesuai dengan jadwal kegiatan untuk menunjang kesehatan dan produktivitas. PLN membagi pengelolaan kegiatan kesehatan kerja jadi dua kelompok besar, yakni kesehatan kerja yang bersifat medis dan kesehatan kerja yang bersifat kesehatan lingkungan kerja. Kesehatan kerja yang bersifat medis PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report In order to reduce the occupational accidents rate in the future, the Company implements several activities, including: (LA 7) Raising awareness about K3 implementation among the business units to reduce occupational accidents/ agency accidents. Carry out analysis of every occupational/agency accident that occurs to prevent such accidents from happening again. Establish and implement guidelines for PLN units through (KPI) K2 and K3 in case targets are not reached. In addition, during the reported year, PLN carried out various activities to increase the awareness among all employees about the importance of K3 in sustaining the operations of each business unit, as a part of the implementation of the K3 performance improvement road map. Programs carried out in the reported year include: a. b. c. Implementing SMK3 certification in several units. Develop and implement a self-rescue occupation procedure for every accident-prone job. Develop standard procedures for preventing fire. d. Develop and implement K3 and K2 education and field training programs in all PT PLN environments, which were implemented by the PLN Education and Training Center. Occupational Health PLN also pay attention to the health of its employees as well as their families, as mandated by existing regulations. In order to take care of the health of its employees, the Company carries out Occupational Environment, Safety and Health improvement activities. Increasing awareness about occupational health is carried out by providing education, training, counseling, prevention and control of the risk of the spread of various serious illnesses and infectious diseases, such as dengue fever, malaria and others. The following are the activities related to occupational health that have been carried out: (LA 8) Holding counseling and lectures about occupational health for all employees at PLN s Head Office as well as PLN s Unit Offices. Checking employee health on a regular basis for employees who work in areas with health risks in accordance with the prevailing regulations. Hold spiritual, cultural and sports activities in the Company s environment in line with the activity schedules to support health and productivity. PLN divides the management of Occupational Environment, Safety and Health into two major groups, namely medical occupational health and occupational health related to the working environment. Medical occupational health is carried 129

132 130 PT PLN (Persero) profil pt pln (persero) PT PLN (Persero) Profile dilaksanakan dengan pola kerja sama dengan berbagai RS milik pemerintah di dekat lokasi unit bisnis. Kegiatannya antara lain pemeriksaan kesehatan berkala karyawan sesuai ketentuan (UU No. 1 Tahun 1970) dan tertuang pada butir PKB, penyuluhan/ceramah kesehatan untuk karyawan dan keluarga karyawan dll. (LA 9) Pengelolaan kesehatan kerja yang bersifat kesehatan lingkungan kerja, dilaksanakan oleh satuan kerja K3 dan Lingkungan di masing-masing unit bisnis, kegiatannya antara lain pengukuran kebisingan, pencahayaan, polusi debu, tingkat emisi, dll. PENGHARGAAN Atas usaha-usaha/kinerja dalam pengelolaan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja sepanjang tahun 2011 di lingkup PT PLN (Persero), beberapa unit bisnis menerima penghargaan atau prestasi terkait K3 berupa penghargaan kecelakaan nihil. (2.10) out in cooperation with various state hospitals in the vicinity of PLN s business units. The activities include, among others, regular medical check-ups in accordance with provisions ( Law No ) and those contained in PKB, and health seminars/ lectures for employees and their families. (LA 9) The management of occupational health related to the working environment is carried out by the Environment and K3 working units in the respective business units. Activities include the measurement of noise, lighting, dust pollution and emission levels, etc. AWARDS For efforts and performance in Occupational Environment, Safety and Health management at PLN throughout 2011, various business units received awards or achievements related to K3 in the form of zero accident awards. (2.10) KECELAKAAN NIHIL ZERO ACCIDENT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau PLN Riau and Riau Island Region 2 PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan PLN South Sumatera Power Plant PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah PLN South Kalimantan and Central Kalimantan Region PLN Wilayah Kalimantan Barat PLN West Kalimantan Region PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat PLN South, South-east and West Sulawesi Region PLN Distribusi Jawa Timur PLN Distribution of East Java 1 PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali PLN Transmission and Load Dispatching Center of Java and Bali 2 PT Indonesia Power 9 PLN Tarakan 1 PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY PLN Distribution Central Java and Yogyakarta 2 PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera PLN Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera 7 Total

133 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 131 KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE

134 KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE 132 Kinerja ekonomi PLN sepanjang 2011 menunjukkan beberapa hasil yang positif. Komitmen Perseroan untuk memberikan layanan penyediaan tenaga listrik berhasil diwujudkan dengan memacu penuntasan daftar tunggu permintaan listrik. Pengoperasian beberapa pembangkit Program Percepatan tahap I ikut menambah pasokan listrik produksi sendiri, selain dari pembangkit sewa dan pembelian listrik swasta, untuk mendorong stabilitas pasokan listrik. Penyediaan tenaga listrik yang maksimal selain telah meningkatkan penjualan, dan selanjutnya pendapatan usaha dan mempertahankan laba Perseroan, juga berhasil meningkatkan rasio pemenuhan listrik untuk masyarakat pada tahun pelaporan menjadi 74% dari tahun sebelumnya sebesar 67%. Di sisi lain, kenaikan ini juga meningkatkan bauran energi menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai 24,8%* (tidak termasuk beli) dari seluruh pemakaian energi untuk mendukung pengoperasian beberapa pembangkit listrik. Tingginya konsumsi BBM disebabkan oleh turunnya pasokan gas dan keterlambatan pengoperasian pembangkit batu bara, serta masih dioperasikannya PLN s economic performance throughout 2011 showed some positive results. The Company s commitment to providing electrical power supply services was successfully fulfilled with the completion of the electricity demand waiting list. The operation of several power plant of Fast Track Program stage 1 power stations helped in adding of PLN s own electricity production supply, in addition to power plant rentals and the purchase of private electricity, to support the stability of electricity supply. The provision of maximal electrical power in addition to increased sales, and subsequent revenue and the maintaining of Company profits, ensured they also were able to increase the electrification ratio fulfillment for the public in the reported year had reached 74 percent, from 67 percent in the previous year. On the other hand, these increases also improved the composition of energies using oil, which reached 24.8 percent (not including purchases) from all energy usage to support the operation of several electricity power generating plants. The level of oil consumption was caused by a decrease in gas supply and the late operation of coal power plants, as well as the continued operation of rented fossil fuelled power plants

135 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 133 Kemampuan mempertahankan pertumbuhan laba sangat penting untuk menjaga keberlanjutan usaha Perseroan di masa mendatang. The ability to maintain profit growth is most important in order to maintain the sustainability of the Company s operations in the future. pembangkit sewa berbahan bakar fosil ini untuk mencegah terjadinya pemadaman. Biaya untuk memasok BBM dan pelumas sangat menguras keuangan Perseroan sehingga laba bersihnya menurun dari tahun sebelumnya. to prevent blackouts. The cost of providing oil and lubricants is a major drain on the Company, resulting in a net profit decline from last year. Bagaimanapun, kemampuan mempertahankan pertumbuhan laba sangat penting untuk menjaga keberlanjutan usaha Perseroan di masa mendatang. Berdasarkan proyeksi yang dibuat PLN, pertumbuhan permintaan listrik akan mencapai rata-rata 8,5% per tahun. Sehingga kemampuan Perseroan dalam kelangsungan investasi akan diuji seiring dengan berjalannya waktu, di tengah upaya Perseroan untuk melakukan efisiensi operasi dan memanfaatkan potensi energi terbarukan dari panas bumi atau air secara maksimal. However, the ability to maintain profit growth is most important in order to maintain the sustainability of the Company s operations in the future. Based on projects undertaken by PLN, the growth in demand for electricity will reach 8.5 percent per year. Since the Company s ability to continue to make investments will be frequently tested over time, the Company is now in the middle of efforts to carry out efficient operations and to maximize the utilization of renewable energy in the form of geothermal or hydro. Manajemen Perseroan bertekad untuk dapat mewujudkan dan terus mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan berdasarkan pada tiga nilai dasar, yakni ketangguhan ekonomi (economic viability), pertanggungjawaban lingkungan (environmental accountability) dan tanggung jawab sosial (social responsibility). The Company management is committed to realize and achieve its sustainability development goals based on three basic values, namely economic viability, environmental accountability and social responsibility.

136 134 PT PLN (Persero) KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE Gambaran mengenai perolehan nilai ekonomi dan pendistribusiannya kepada para pemangku kepentingan selama periode pelaporan dapat dilihat pada tabel Ikhtisar Kinerja Ekonomi berikut. Ikhtisar Kinerja Ekonomi ini disusun mengacu pada indikator kinerja ekonomi berdasarkan pedoman pelaporan keberlanjutan Global Reporting Initiative versi 3.0. (EC 1) An overview of the acquisition and distribution of economic value to stakeholders during the reported period can be seen in the following Economic Performance table. This Economic Performance Table draws on economic performance indicators based on the Global Reporting Initiative version 3.0 sustainability report guidelines. (EC 1) Tabel Ikhtisar Distribusi Nilai Ekonomi (EC 1) Chart of Economic Value Distribution Highlights (EC 1) KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE Perubahan (miliar Rp) (miliar Rp) Change Perolehan Nilai Ekonomi Economic Value Generated (billion Rp) (billion Rp) % Pendapatan Revenue ,1 Pendapatan bunga bank dan deposito Interest income from bank and deposits ,9 Hasil investasi pada anak perusahaan Net profit from subsidiaries Hasil penjualan aktiva tetap Revenue from current asset ,9 Pendapatan/ (pengeluaran) selisih kurs Gain (Loss) on foreign exchange (1.325) (159,2) Pendapatan lain-lain Other incomes ,5 Jumlah nilai ekonomi diperoleh Total economic value generated ,5 Pendistribusian nilai ekonomi Economic value distributed Biaya Operasional (tidak termasuk biaya pegawai) Operating Costs ,3 Gaji Karyawan dan benefit lainnya Total employee s salary and other benefit ,8 Pembayaran kepada penyandang dana: Payment for funds provider - Pemegang saham (Dividen) Dividend (shareholders) ,5 - Bank (bunga pinjaman) Bank (Loan Interest) Jumlah pembayaran kepada penyandang dana Total payment for funds provider ,4 Pengeluaran untuk pemerintah (pajak, royalti, dsb) Expenditure for government (tax, royalty, etc) ,7 Pengeluaran untuk masyarakat Expenditure for public (81,2) Jumlah nilai ekonomi yang didistribusikan Total economic value distributed ,8 Nilai ekonomi yang ditahan sebelum dividen Economic Value Retained Excluding Dividend Paid ,28 Nilai Ekonomi Yang Ditahan Economic Value Retained ,85 Pada tahun 2011, Perseroan dapat menghasilkan kenaikan pendapatan sebesar 128% menjadi Rp208 triliun dari sebelumnya Rp162 triliun. Total nilai perolehan ekonomi adalah sebesar Rp209 triliun atau naik 125% dari tahun sebelumnya Rp166 triliun. Perseroan dapat mendistribusikan kembali perolehan nilai ekonomi hingga mencapai Rp triliun kepada para pemangku kepentingan atau naik 61.8 % dari tahun 2010 sebelumnya. Bagian terbesar nilai perolehan Perseroan ini terpakai untuk biaya operasional yang mencapai Rp180 triliun, gaji pegawai Rp13 triliun, dan distribusi kepada In 2011, the Company was able to achieve a revenue increase of 128 percent to Rp208 trillion from Rp162 trillion in the previous year. The total generated economic value was Rp209 trillion, a 125 percent increase from Rp166 trillion in the year before. The company was able to redistribute generated economic value of Rp trillion to stakeholders, or a 61.8 percent increase from The largest part of the generated economic value was used on operational costs, which reached Rp180 trillion, Rp13 trillion for employee s salaries, and Rp11 trillion for distribution to fund providers (dividends for the government

137 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 135 penyandang dana (dividen untuk pemerintah dan bunga pinjaman bank) sebesar Rp11 triliun. Sisanya terpakai untuk membayar pajak, royalti, dan pengeluaran untuk masyarakat. Selisih antara nilai ekonomi yang diperoleh dan didistribusikan pada tahun 2011 mengalami penurunan cukup signifikan daripada tahun sebelumnya. Sehingga nilai ekonomi yang dapat ditahan untuk membiayai kegiatan Perseroan tahun berikutnya menjadi minus Rp3.781 miliar atau turun 61,85% dari periode sebelumnya. and interest on bank loans). The remainder was used to pay tax, royalties, and expenditure for the public. The difference between the economic value obtained and distributed in 2011 experienced a fairly significant drop compared to in the previous year. The result was that the economic value that can be saved to pay for company activities in the following year ended up as negative Rp3.781 trillion, which was a percent decrease from the previous year. Tabel distribusi ekonomi tersebut memberikan gambaran bahwa kinerja PLN memiliki pengaruh positif kepada para pemangku kepentingan lainnya namun belum cukup untuk keberlanjutan usaha Perseroan di tahun berikutnya, kecuali ada suntikan modal kerja dari pemegang saham, pinjaman perbankan atau penundaan pembayaran dividen kepada pemerintah. Keterangan lebih mendetail mengenai kinerja keuangan Perseroan dapat dilihat pada Laporan Tahunan PT PLN (Persero) The economic distribution table shows that PLN s performance had positive influences on other stakeholders, while not enough for the sustainability of the Company s operations in the following year. That is unless there is an injection of working capital from shareholders, bank loans or delayed payments of dividends to the government. More detailed information about the Company s financial performance can be seen in the PT PLN 2011 Annual Report.

138 KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE 136 KONTRIBUSI PADA NEGARA CONTRIBUTION TO THE NATION Sebagai sebuah perusahaan yang sahamnya seluruhnya dimiliki Pemerintah maka setiap tahun Perseroan memberikan berbagai jenis kontribusi kepada negara, yakni dalam bentuk pajak, dividen, retribusi, iuran tetap dan bea masuk. As a Company whose shares are all owned by the Government, every year the Company provides several kinds of contribution to the state, namely in the form of taxes, dividends, fees, fixed fees and import duties. Total pajak yang dibayarkan kepada negara pada tahun 2011 adalah sebesar Rp679 miliar atau turun 51.7% dari pajak tahun 2010 yang besarnya Rp1,3 triliun. Sedangkan komponen dividen yang dibayarkan kepada negara dengan jumlah yang ditetapkan dalam RUPS sebesar Rp3,5 triliun untuk tahun buku The total amount of tax paid to the state in 2011 was Rp679 billion, a 51.7 percent decrease from Rp1.3 trillion paid in At the same time, dividend payouts to the state of a value set by RUPS amounted to Rp3.5 trillion for the 2011 fiscal year. Total kontribusi yang dibayarkan kepada negara pada periode laporan adalah sebesar Rp4,179 triliun atau turun 11% dari kontribusi tahun sebelumnya sebesar Rp5,3 triliun. The total contributions paid to the state in the reported period was Rp4.179 trillion, which was an 11 percent decrease from Rp5.3 trillion in 2010.

139 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 137 SUBSIDI LISTRIK PEMERINTAH GOVERNMENT ELECTRICITY SUBSIDY Sesuai dengan awal pendiriannya sebagai perusahaan negara dengan tugas khusus memberikan jasa penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum (public service obligation/pso), dalam menjalankan kegiatan operasionalnya PLN menerima bantuan finansial dalam bentuk subsidi selisih tarif penjualan. Subsidi listrik dihitung dari selisih negatif antara harga jual tenaga listrik rata-rata (Rp/kWh) dari masing-masing golongan tarif; dikurangi Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik (Rp/kWh) pada tegangan di masing-masing golongan tarif; dikalikan volume penjualan (kwh) untuk setiap golongan tarif. BPP tenaga listrik dihitung berdasarkan formula, termasuk tingkat susut jaringan transmisi dan distribusi, yang ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral c.q. Direktorat Jenderal Kelistrikan. (EC 4) Pemerintah Republik Indonesia memberikan subsidi listrik kepada pelanggan melalui Perseroan. Tata cara penghitungan dan pembayaran subsidi listrik Tahun Anggaran 2011 menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 111/PMK.02/2007 tanggal 14 September 2007 yang diperbaharui dengan Peraturan No.162/PMK.02/2007 tanggal 17 Desember Besarnya subsidi listrik dalam satu tahun anggaran secara final ditetapkan berdasarkan hasil audit atas ketaatan penggunaan subsidi listrik yang dilakukan oleh auditor yang ditunjuk Menteri Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran. Pada tanggal 26 Maret 2012 dan 25 Maret 2011, Perseroan telah menerima hasil audit perhitungan subsidi listrik tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp miliar dan Rp miliar. In accordance with its establishment as a state-owned company tasked specifically with providing electrical power services for the public interest (public service obligation/ PSO), in running its operational activities PLN received financial assistance in the form of sales price subsidies. Electricity subsidies are calculated from the negative balance between the electricity sales prices (Rp/kWh) from each price category deduced by the Basic Cost of Supply (BPP) of electricity (Rp/kWh) on the voltage of each price category; multiplied by the sales volume (kwh) for each price category. The electricity BPP is calculated based on a formula, which includes the transmission and distributions network losses, which is set by the Ministry of Energy and Natural Resources, c.q. the Directorate General of Electricity. (EC 4) The Indonesian Government provides electricity subsidies to customers through the Company. The procedure for the calculation and payment of electricity subsidies for the 2011 Fiscal Year uses Ministry of Finance Regulation (PMK) No. 111/PMK.02/2007 dated September 14, 2007, which was updated with Regulation No.162/PMK.02/2007 dated December 17, The size of the electricity subsidy in one fiscal year is finalized based on the results of an audit into electricity subsidy usage compliance, which is carried out by an auditor appointed by the Ministry of Finance, c.q. the Directorate General of Budgeting. On March 26, 2012, and on March 25, 2011, the Company received the results of the 2011 and 2010 electricity subsidy calculation, which were respectively Rp billion and Rp billion.

140 138 PT PLN (Persero) KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE MENDORONG PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN DAERAH DAN NASIONAL PROMOTING REGIONAL AND NATIONAL ECONOMIC GROWTH Selain kontribusi langsung kepada Pemerintah, Perseroan memberi kontribusi tak langsung, berupa penyerapan tenaga kerja lokal di daerah operasional Perseroan. Semakin banyak tenaga kerja lokal yang terserap, maka kegiatan perekonomian di areal seputar operasional Perseroan makin meningkat dan semakin meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. (EC 9) Mengingat pentingnya penyerapan tenaga kerja lokal ini, Perseroan mempertimbangkan butir besaran penyerapan tenaga kerja lokal dalam memilih mitra pemasok maupun mitra kerja kontraktor pembangunan dan perawatan pembangkit. Selain melalui penyerapan tenaga kerja, Perseroan berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian daerah melalui pembayaran pajak kendaraan bermotor atas seluruh armada kendaraan operasional yang beroperasi di daerah, sehingga turut menyumbang pada komponen pendapatan asli daerah (PAD). PLN memberikan kontribusi lain kepada perekonomian nasional berupa semakin meningkatnya keandalan pasokan listrik, sehingga kegiatan perekonomian, terutama aktivitas produksi dapat berlangsung setiap hari, 24 jam. Kegiatan perdagangan dan kegiatan masyarakat lain pada dasarnya dapat dilangsungkan setiap saat dengan dukungan penerangan yang semakin akuntabel. Apart from directly contributing to the Government, the Company also provides indirect contribution, in the form of absorbing the local workforce in the Company s operational areas. The greater the local workforce is absorbed, the more economic activities in the vicinity of the Company s operations will increase and the more the lives of the people in the area will be improved. (EC 9) Given the importance of of absorbing the local workforce, the Company takes into account the importance of local manpower employment in choosing supply partners as well as power plant construction and maintenance contractor partners. In addition to absorbing manpower, the Company contributes to the growth of the regional economy through payment of tax on vehicles on the entire fleet of operational vehicles operating in the area, thus contributing to regional revenue (PAD). PLN provides additional contribution to the national economy by increasing the reliability of electrical power supply, so that economic activities, especially production activities, can take place at any time supported by reliable lighting.

141 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 139 HUBUNGAN DENGAN MITRA KERJA RELATIONSHIP WITH BUSINESS PARTNERS Area operasional PLN yang meliputi seluruh wilayah Indonesia membuat Perseroan sangat menyadari pentingnya interaksi positif dengan para pihak yang bertindak sebagai pemasok. Interaksi positif antara Perseroan dengan para pemasok, akan berdampak positif pula pada kinerja perusahaan, pada penciptaan lapangan kerja dan pada akhirnya akan mampu turut memacu pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional. Oleh karena itu, bagi Perseroan pemasok atau supplier merupakan mitra-kerja yang penting. PLN s operational area covers all regions of Indonesia, meaning the Company is very aware of the importance of positive interaction with partners that act as suppliers. Positive interaction between the Company and its suppliers will also positively impact operational performance, job creation and will eventually be able to stimulate local as well as national economic growth. This is why the Company regards suppliers as important business partners. Pada tahun pelaporan, jumlah mitra kerja yang terlibat dalam interaksi dengan operasional Perseroan cukup besar bergantung pada besaran unit bisnis masingmasing dan kompleksitas pekerjaan. Hubungan Perseroan dengan para mitra berdasar pada azas profesionalisme, dengan mempertimbangkan berbagai persyaratan yang mencakup standar mutu, sistem manajemen dan keselamatan kerja (SMK3), serta sistem manajemen lingkungan (SML). Azas profesionalisme mencakup juga pemenuhan ketentuan harga yang bersaing, kredibilitas, akuntabilitas, dan ketepatan atas pasokan barang maupun jasa dari para mitra kerja. Perseroan juga mensyaratkan dipenuhinya aspek-aspek HAM dalam pelaksanaan investasi pembangunan pembangkit, kerja sama maupun kegiatan pemasokan oleh para mitra kerja. (HR 1) In the reported year, the total number of business partners engaged in interactions with the Company s operations is large, depending on the size of the respective business units and operational complexity. The Company s relations with its partners is based on the principles of professionalism, taking into account various requirements that cover quality standards, occupational safety and management systems (SMK3), as well as environmental management system (SML). Principles of professionalism also span compliance with competitive price requirements, credibility, accountability and the accuracy of goods and services supplied by the business partners. (HR 1) Untuk itu, Perseroan menjalankan program evaluasi daftar mitra kerja yang dilakukan secara berkala, baik di dalam tahapan proses kerja maupun akhir kontrak kerja, sebagai dasar penilaian untuk proses seleksi selanjutnya, yang dilakukan secara transparan dan akuntabel. Untuk menjamin kualitas dan kontinuitas proses seleksi, Perseroan saat ini telah menggunakan kebijakan Prosedur dan Tata Cara Pengadaan Barang dan Jasa, yang melibatkan mekanisme pengawasan oleh Satuan Pengawas Internal dan menggunakan prosedur e-procurement untuk mendapatkan efisiensi penawaran. For that purpose, the Company regularly evaluates its list of business partners, not only during the business process stage, but also at the end of the business contract, to act as a basic assessment for the next selection process, which is carried out transparently and accountably. To ensure quality and continuity in the selection process, the Company currently uses the Procedures and Conduct of Goods and Services policy, which involves supervision by the Internal Supervisory Unity and incorporates the e-procurement procedure to ensure efficiency in the bidding process. Perseroan juga memberikan kesempatan kepada usaha kecil dan koperasi setempat yang memiliki kompetensi untuk pekerjaan-pekerjaan jasa tertentu sebagai bagian pemberdayaan ekonomi setempat. The Company also provides opportunities for small enterprises and cooperatives that have the competency to perform certain job services as part of its local economy empowerment.

142 KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE 140 PRODUK DAN JASA Products and Services Produk utama PLN adalah daya listrik yang dihasilkan dari instalasi pembangkit milik sendiri maupun dari pembangkit milik swasta (Independent Power Producer/ IPP). Perseroan mengalirkan daya listrik dari stasiun pembangkit melalui jaringan kabel transmisi bertegangan tinggi ke gardu induk, selanjutnya melalui kabel transmisi tegangan menengah dialirkan ke area-area sekitar pemukiman, untuk selanjutnya melalui jaringan distribusi bertegangan rendah dialirkan ke konsumen industri dan konsumen rumah tangga. Pada setiap tahap penurunan tegangan yang dilakukan di gardu-gardu distribusi, hingga akhirnya di instalasi pengguna, PLN memasang peralatan pengaman dan pengatur tegangan untuk kawasan tertentu yang membutuhkannya. Sedang untuk konsumen rumah tangga PLN memasang instalasi luar lengkap dengan pengatur pembatas daya, tegangan standar yang ditentukan dan pengukur pemakaian daya. Pada setiap periode PLN melakukan kalibrasi ulang (terra) atas akurasi peralatan pengukur pemakaian daya untuk menjamin akurasi pencatatan. Pemasangan seluruh instrumen pengaman di instalasi akhir di tempat konsumen juga dimaksudkan untuk menjamin keamanan konsumen. Perseroan juga mencantumkan petunjuk besaran tegangan listrik yang dialirkan dan peralatan yang mampu membatasi daya maksimum yang terpasang, sesuai kontrak pemasangan listrik yang ditanda-tangani kedua belah pihak. (PR 1, PR 3, PR 4) Sepanjang jalur transmisi dan distribusi serta arealareal gardu induk, gardu distribusi dan areal trafo, Perseroan memasang peringatan agar masyarakat luas dan konsumen berhati-hati dan menjaga jarak aman dengan areal dimaksud. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan jaringan maupun kesehatan konsumen dan mencegah terjadinya kecelakaan akibat tersengat aliran listrik. (PR 1) Sekalipun Perseroan melakukan prosedur perawatan instalasi pembangkitan, jaringan transmisi, distribusi, perawatan trafo di gardu induk maupun gardu distribusi untuk menjaga kualitas dan keandalan pasokan listrik, gangguan terhadap aliran listrik sesekali tetap terjadi. Sehingga pada periode pelaporan, Perseroan tetap menerima komplain dari konsumen menyangkut pelanggaran atas peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan, keamanan dan keandalan aliran listrik. Namun demikian Perseroan mampu menyelesaikan komplain tersebut dengan baik. (PR 2) PLN s main product is electrical power, which is produced at power generation installations that it owns itself, or privately owned power stations (Independent Power Producer/IPP). The Company sends the electricity from power stations through a network of high voltage transmission cables to substations, and then through medium voltage transmission cables to settlement areas, and then through a low voltage distribution network to industrial and residential consumers. For household consumers, PLN installs external installation devices complete with circuit breakers, standard voltage regulators and power usage meters. During every period, PLN recalibrates power consumption meters to ensure measurement accuracy. The installation of all safety equipment at the end-stage installations at the consumer locations is also intended to ensure the safety of the consumer. The Company also includes directions for high voltage electricity and equipment able to limit the maximum power that has been installed, in accordance with electricity installation contracts which are signed by both parties. The voltage is lowered at each substation right until the end-user installations. PLN installs safety equipment and voltage regulators in areas that require them. (PR 1, PR 3, PR 4) All along the transmission and distribution lines and in substation, distribution and transformer areas, the Company installs warnings for the general public and consumers to be careful and keep their distance in such areas. This is done to protect the network as well as the health of the consumers and prevent accidents caused by electrocution. (PR 1) Although the company also conducts regular maintenance on power stations, transmission and distribution networks, and transformers at substations as well as distribution substations in order to maintain the quality and reliability of electricity supply, disturbances to the power transmission network still occur. As a result, during the reported period, the Company still received complaints from consumers regarding equipment and ethics violations pertaining to health, safety and reliability impacts caused by electricity. (PR 2)

143 KAPASITAS DAN KOMPOSISI PEMBANGKIT Pembangkit tenaga listrik yang dimiliki perusahaan terdiri dari pembangkit dengan menggunakan tenaga air, diesel, gas, gas uap, panas bumi dan uap dengan komposisi terbesar adalah pembangkit menggunakan tenaga uap yang mencapai 41% dari total kapasitas. Dari seluruh kapasitas pembangkit yang ada, tidak seluruh pembangkit mampu menghasilkan daya hingga 100%. Tergantung perawatan dan kondisi kebutuhan listrik, umumnya instalasi pembangkit beroperasi pada 85% kapasitas terpasang. (EU 1, EU 2) PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Capacity and Composition of Generating Units Power plants owned by the Company consists of power plants powered by hydro energy, diesel, gas, gas steam, geothermal and steam, with steam comprising the largest composition, reaching 41 percent of the total capacity. None of the power plants are 100 percent efficient. Depending on the care and condition of power requirements, generally power generating units operate at 85 percent of their capacity. (EU 1, EU 2) 141 Data perkembangan rinci dari sarana penyediaan tenaga listrik selama periode 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini. (EU 1, EU 30) Detailed data showing the development of power supply infrastructure over the last five years is shown in the table below. (EU 1, EU 30) PEMBANGKIT POWER PLANTS PLTA Hydro Power Plant PLTD Diesel Power Plant 2.968* PLTG Gas Power Plant PLTGU Combined Cycle Power Plant PLTP Geothermal Power Plant PLTU Steam Power Plant Total EFISIENSI STASIUN PEMBANGKIT Jenis energi yang menggerakkan generator pembangkit dapat mempengaruhi efisiensi pembangkitan. Berdasarkan perhitungan biaya operasional, pembangkit yang menggunakan tenaga air (PLTA) memberikan perhitungan biaya paling rendah, diikuti oleh biaya pembangkit tenaga gas. Sedang pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) merupakan pembangkit paling boros bahan bakar tetapi lebih fleksibel karena dapat ditempatkan di mana saja dengan besaran daya sesuai yang dibutuhkan. Tingkat efisiensi masing-masing jenis pembangkit dapat dikemukakan dalam tabel berikut berdasarkan jenis bahan bakar dan perbandingan penggunaan bahan bakar per kwh yang dihasilkan. (EU 11) Generating Unit Efficiency The type of energy that powers the generator influences its efficiency. Based on operational cost calculations, Hydro Power Plant provide the lowest cost calculation, followed by Gas Power Plant. Whereas Diesel Power Plant are the most inefficient, but are also the most flexible because they can be placed anywhere and produce the required amount of power. The efficiency levels of the respective types of power generators can be seen in the following table based on fuel type and the ratio of fuel consumption to kwh produced. (EU 11) Jenis Pembangkit Type of Generation TARA KALOR EQUIVALENT HEAT SFC BBM FUEL BATUBARA COAL GAS Kcal/KWh Ltr/KWh Kg/KWh MMBTU/KWh PLTD Diesel Power Plant ,2761-0,0140 PLTU Steam Power Plant ,2800 0,4990 0,0100 PLTGU Combined Cycle Power Plant ,2439-0,0080 PLTG Gas Power Plant ,3677-0,0130 PRODUKSI TENAGA LISTRIK DAN BAURAN ENERGI Produksi tenaga listrik tahun 2011 mencapai GWh atau mengalami kenaikan sebesar 8% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai GWh. Kenaikan tertinggi dari produksi tenaga listrik berasal dari sewa pembangkit, hal ini sejalan dengan upaya untuk mengatasi pemadaman bergilir pada daerah krisis yang kurang pasokan daya. Energy Mixture and Electricity Production Electrical power production in 2011 reached GWh, which was an 8 percent increase, compared to GWh produced in The highest increase in electrical energy production was derived from rented power generators, which was in line with efforts to solve power blackouts in crisis areas that do not receive enough power supply.

144 KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE 142 Data rinci produksi tenaga listrik selama periode 5 tahun terakhir terdapat pada tabel di bawah ini. The following table contains detailed power production data over the last five years. Tabel Produksi Tenaga Listrik (GWh) Electricity Production (GWh) Produksi Production Produksi Sendiri Own production Pembelian Tenaga Listrik Power purchase Sewa Genset Rental of genset Total Produksi Total production Dalam memproduksi tenaga listrik, PLN berusaha untuk mengoptimalkan bauran energi dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan BBM secara optimal. Pada tahun 2011 pemakaian bahan bakar minyak meningkat dari semula 19,90% menjadi 24,78%. Rincian bauran energi selama periode 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini. (EU 2, EU 30) In producing electrical power, PLN endeavors to optimize energy mixtures in order to optimize the reduction of fuel consumption. In 2011, fuel consumption increased percent, from percent previously. Details of energy mixes over the past five years can be seen in the below table. (EU 2, EU 30) Tabel Bauran Energi (%) Energy Mix (%) SUMBER ENERGI ENERGY RESOURCES Bahan Bakar Minyak Oil fuel 25,5 27,7 22,06 19,90 24,78 Non-Bahan Bakar Minyak Non oil fuel Air Water 7,5 7,2 6,57 9,32 6,77 Batu bara Coal 29,3 27,6 27,51 27,50 42,39 Panas Bumi Geothermal 2,2 2,3 2,24 2,00 5,20 Gas Alam Natural Gas 13,5 14,2 18,59 18,86 20,86 Beli Purchase 22,0 20,9 23,07 22,43 * *) Produksi tenaga listrik yang berasal dari pembelian telah didistribusikan berdasarkan jenis bahan bakar RENCANA PENAMBAHAN DAYA Berdasarkan target peningkatan pertumbuhan perekonomian dalam beberapa tahun ke depan, Pemerintah dan Manajemen Perseroan telah memperhitungkan bahwa Indonesia harus menambah daya listrik dan kapasitas pembangkit sebesar MW selama sepuluh tahun mendatang. Asumsi makro ekonomi digunakan dalam perhitungan tersebut, termasuk target untuk memenuhi tingkat elektrifikasi nasional hingga 94,4% pada Berdasarkan pendekatan sasaran makroekonomi dan kenyataan bahwa konsumsi listrik per rumah tangga/ kapita di Indonesia yang saat ini masih tergolong paling rendah di Asia, Perseroan dan Pemerintah Indonesia kini tengah melaksanakan Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik MW tahap I, dengan sumber energi pembangkit berbahan bakar batu bara. Langkah ini disusul dengan pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik MW tahap II, dengan sumber energi bauran, PLTA, batu bara, panas bumi dan gas. Penjelasan lebih mendetail atas kedua program ini dapat dilihat pada Laporan Tahunan PT PLN (Persero) (EU 10, EU 23, EN 4) *)Electrical power production from purchases distributed based on fuel type Power Capacity Building Plan Based on the economic growth enhancement target for the coming years, the Government and Company s management board have calculated that Indonesia must increase its electrical power plan capacity by 20,000 MW within the next 10 years. This calculation is based on a macroeconomic assumption, including the target to increase the nation s electrification rate to 94.4 percent in Based on the approach to macroeconomic targets and the fact that electricity consumption per household/capita in Indonesia is currently still considered the lowest in Asia, the Indonesian Government and the Company are now in the middle of implementing stage I of the 10,000 MW Fast Track Program, using coal as the fuel to power the plants. This step will be combined with the implementation of stage II of the 10,000 MW Fast Track Program, which will incorporate a mixture of fuels hydro, coal, geothermal and gas. A more detailed explanation of the two programs can be seen in the 2011 PLN Annual Report. (EU 10, EU 23, EN 4)

145 Selain dua program percepatan tersebut, Perseroan menjalin kerja sama dengan pembangkit listrik swasta (IPP) dengan membeli daya listrik dari stasiun pembangkit yang mereka kelola untuk kemudian didistribusikan melalui jaringan transmisi dan distribusi milik PLN. Pada umumnya pembangunan stasiun pembangkit baru milik PLN baik dalam rangka percepatan pembangunan maupun realisasi rencana pembangunan pada skema yang wajar dilakukan di atas tanah yang telah dibebaskan. Jika ada lokasi pembangunan yang berada di areal tanah adat/ulayat, maka dilakukan pendekatan yang memadai sehingga tidak menimbulkan konflik. Sebagai contoh, pembangunan PLTA Genyem di Provinsi Papua berlokasi di tanah kehutanan dan tanah adat. Proses pinjam pakai kawasan hutan telah diproses sesuai peraturan yang berlaku sedangkan pembebasan tanah adat telah dilakukan dengan perturan yang berlaku serta dengan mekanisme adat. Tidak ada peristiwa pemindahan penduduk untuk PLTA Genyem karena tidak ada penduduk yang bermukim di tanah lokasi pembangunan PLTA Genyem. (EU 19, EU 20) Untuk mengantisipasi terjadinya perselisihan dengan masyarakat pemilik tanah adat, PLN telah menyusun program pemberdayaan masyarakat adat (community development action plan/cdap) yang berisi program-program pemberdayaan masyarakat sebagai wujud kepedulian sosial PLN (Corporate Social Responsibility/CSR). Program CSR disusun berdasarkan hasil konsultasi dengan pemerintah daerah setempat dan masyarakat adat di sekitar lokasi proyek PLTA Genyem. Program CSR tersebut antara lain pembangunan proyek air bersih dan penyambungan listrik. Sehingga tidak ada kasus perselisihan dengan penduduk asli menyangkut hak tanah selama periode pelaporan. (HR 9, EU 19) SUSUT JARINGAN (EU 12) Secara total, realisasi susut jaringan tahun 2011 mencapai 9,41% dengan komposisi 2,25% untuk transmisi dan 7,34% untuk distribusi. Pencapaian susut jaringan ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, misalnya 2010 sebesar 9,7% dan 2009 sebesar 9,93%. Untuk menurunkan susut nonteknis, upaya jangka pendek yang dilakukan Perseroan adalah melalui peningkatan kualitas pembacaan pemakaian tenaga listrik, dengan cara : melakukan pengawasan terhadap hasil baca meter; membaca pemakaian tenaga listrik pelanggan potensial secara remote dengan menggunakan Automatic Meter Reading (AMR) yang dipasang pada pelanggan tersebut; menertibkan pemakaian tenaga listrik kepada pelanggan yang melakukan pencurian tenaga listrik. PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Apart from these two programs, the Company will cooperate with Independent Power Producer (IPP) by buying electricity from power plant that they manage, for distribution through PLN s transmission and distribution network. In general, the development of power stations owned by PLN both in framework of the construction acceleration as well as the realization of construction planning, is being carried out in areas that have already been cleared. If the construction areas are in customary or traditional areas, then an appropriate approach is taken to ensure no conflict of interests arise. As an example, the construction of the Genyem Hydro Power Plant in Papua Province was located in both a forest and traditional area. The process of leasing the land has been carried out in accordance with the prevailing regulations while the clearing of traditional land has been carried out according to the prevailing regulations and with traditional mechanisms. There has been no relocation of residents for the Genyem Hydro Power Plant because there are no residents settled at the Genyem Hydro Power Plant construction location. (EU 19, EU 20) To anticipate disputes with traditional land owners, PLN has prepared the community development action plan (CDAP), which consists of public empowerment programs in the form of Corporate Social Responsibility (CSR). The CSR program is based on the results of a consultation with the regional government and the traditional community in the vicinity of the Genyem Hydro Power Plant project. This CSR program includes electricity connectivity and clean water development projects. As a result there have been no disputes between the local residents concerning land rights during the reported period. (HR 9, EU 19) NETWORK LOSSES (EU 12) In total, the realized network losses in 2011 reached 9.41 percent, comprising 2.25 percent from transmission losses and 7.34 percent from distribution losses. The total losses were an improvement from previous years, for example 9.7 percent in 2010 and 9.93 percent in In order to decrease non-technical losses, the short-term efforts undertaken by the Company are in accordance with increasing electrical power consumption measuring improvements, through the following means: Supervise meter readings; Measure the potential power consumption of customers remotely through Automatic Meter Reading (AMR), which are installed at the customers locations; Curb power use by those who steal electricity. 143

146 144 PT PLN (Persero) KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan listrik Perseroan melakukan tindakan tegas atas setiap keterlambatan pembayaran maupun tindak pencurian tenaga listrik. (EU 27) Di samping usaha tersebut di atas, secara berkesinambungan Perseroan berupaya menurunkan susut teknis melalui: Pemasangan trafo sisipan dan penambahan jumlah Jaringan Tegangan Rendah (JTR), agar arus penghantar lebih kecil dan tegangan ujung menjadi lebih baik; Pembentukan organisasi di cabang dan wilayah/ distribusi yang bertanggung jawab terhadap akurasi pengukuran pemakaian tenaga listrik; Perolehan sertifikasi mutu ISO 9001 pada proses bisnis Pengelolaan Alat Pencatat Pemakaian (APP) tenaga listrik. Penertiban Penggunaan Tenaga Listrik (P2TL), penertiban Penerangan Jalan Umum (PJU) dan penerangan reklame ilegal secara intensif; Pemeriksaan rutin pelanggan besar terhadap akurasi Current Transformer (CT), Potential Transformer (PT) dan wiring (pengawatan). In order to improve the effectiveness of electricity use, the Company is cracking down on late payments and electricity theft. (EU 27) In addition to the above efforts, the Company is continuously striving to reduce technical losses through the following ways: Installation of transformers and additions to the Low Voltage Network (JTR), so that the current is smaller and end voltage is better. Form an organization in regional and distribution offices that are responsible for the accuracy of electrical power measurements. Obtain the ISO 9001 quality certification on electrical power Consumption Measurement Device Management in business process. Strongly enforce Electrical Power Consumption (P2TL), Public Street Lighting (PJU) and illegal billboard lighting. Routine inspection of major customers Current Transformers (CT), Potential Transformers (PT) and wiring. Tabel Susut Jaringan Network Losses Susut Transmisi Transmission Losses % 2,24 2,17 2,18 2,25 2,25 Susut Distribusi Distribution Losses % 8,84 8,29 7,93 7,64 7,34 Susut Jaringan Network Losses % 11,08 10,67 9,93 9,70 9,41

147 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 145 MANAJEMEN PRODUK product management PLN melakukan identifikasi dan inovasi produk untuk memenuhi persyaratan kelompok pelanggan dan segmen pasar dengan berpedoman pada surat Dirjen LPE No /39/600.2/2002 tanggal 2 Mei 2002 tentang Indikator Mutu Pelayanan Ketenagalistrikan dan dengan cara mendengarkan kebutuhan pelanggan atas mutu tenaga listrik untuk keperluan masing-masing kelompok pelanggan melalui kegiatan temu pelanggan, temu asosiasi kelompok industri/usaha serta memperhatikan data komplain pelanggan. Masukan ini, dibahas, dianalisis dalam pertemuan PLN Pusat dengan unit untuk mencari solusi pemenuhan mutu listrik, dengan melihat kemampuan instalasi ketenagalistrikan yang ada. Metode tersebut diterapkan di seluruh unit, dengan melakukan inovasi operasi maupun pemasangan peralatan baru. Untuk menarik pelanggan baru dan memperluas hubungan pelanggan yang telah ada, PLN meningkatkan ketersediaan daya di satuan sistem ketenagalistrikan, rehabilitasi jaringan, serta menawarkan inovasi produk dan layanan sebagaimana pada tabel di bawah, yang dilaksanakan di seluruh unit pelayanan PLN. Hasil perbaikan mutu produk ini diukur, dievaluasi kembali, sebelum dan sesudah dikonsumsi pelanggan. Evaluasi dan sharing layanan dilakukan pada forum niaga setiap triwulan. Pengukuran dan evaluasi meliputi tegangan pelayanan, urutan fase, frekuensi. PLN carries out identification and inventory of products to meet the requirements of customer groups and market segments with reference to Directorate General Letter LPE No /39/600.2/2002 dated May 2, 2002, on Electrical Energy Service Quality Indicators and through listening to the needs of customers on electricity quality for the respective needs of customer groups in accordance with customer gatherings, industrial/business group meetings and as well as taking into account customer complaint data. This input is discussed and analyzed in PLN s Head Office meetings with units to find solutions to power quality fulfillment issues, by considering the capabilities of existing electrical power installations. This method is carried out in all units, through innovative operations as well as by installing new equipment. To draw new customers and strengthen relations with existing customers, PLN increases the availability of power in electrical power system units, network repairs, and offers innovative products and services, as shown in the below table, which are carried out in all of PLN s service units. The results of product quality improvement is monitored and reevaluated before and after they are consumed by the customer. Evaluation and service sharing is conducted during the quarterly business forum. Measurement and evaluation includes voltage, phase sequence and frequency. NO KELOMPOK PELANGGAN INOVASI LAYANAN INOVASI PRODUK CUSTOMER CATEGORY SERVICE INNOVATION PRODUCT INNOVATION 1 Rumah Tangga (R) Household Prabayar Prepaid, PPOB PDKB, Genset bergerak, Trafo bergerak 2 Bisnis (B) Business Prabayar Prepaid PPOB, B to B, AMR Hotline Maintenance, Mobile Genset, 3 Mobile Trafo Industri (I) Industry Prabayar Prepaid PPOB, B to B, AMR 4 Publik (P) Public Prabayar Meterisasi Prepaid Meterization, AMR DEMAND SIDE MANAGEMENT (EU 7) Untuk menjaga keandalan dan kontinuitas pasokan listrik kepada seluruh pelanggan ditengah keterbatasan kapasitas pembangkit, terutama pada saat beban puncak, Perseroan menerapkan program Demand Side Management. Program ini dilaksanakan untuk memangkas atau mengalihkan beban puncak dengan cara: Mekanisme konservasi energi dengan mendorong masyarakat untuk melakukan penghematan energi; Memberikan paket diskon kepada pelanggan industri dan bisnis skala besar yang dapat mengalihkan bebannya dari waktu beban puncak ke waktu luar beban puncak; DEMAND SIDE MANAGEMENT (EU 7) To maintain the reliability and continuity of electricity supply to all customers amid a limited power supply capacity, especially during times of peak load, the Company implements the Demand Side Management program. This program is carried out to reduce or alternate peak load through the following ways: Energy conservation mechanism by encouraging the public to save on energy; Provide discount packages for industrial customers and large business that can alternate their electricity loads from peak load times to non-peak load times;

148 146 PT PLN (Persero) KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE PLN selalu memastikan mutu layanan agar memenuhi standar kesehatan, keselamatan & keamanan. PLN always ensure a quality service to meet health, safety and security standards. Untuk daerah-daerah yang daya mampu pembangkitnya masih kritis, maka permintaan sambungan baru bagi pelanggan tarif industri dapat diberikan dengan catatan tidak menggunakan listrik pada waktu beban puncak (WBP); Melakukan kampanye pengurangan beban listrik pada waktu beban puncak. SUPPLY SIDE MANAGEMENT Di lain pihak, untuk mengatasi masalah kekurangan daya pembangkit yang dikelola sendiri, Perseroan melakukan upaya lain dalam menjaga kendala pasokan di waktu beban puncak, yakni dengan menerapkan program Supply Side Management (SSM) dengan membeli kelebihan tenaga listrik yang dibangkitkan dari beberapa pembangkit swasta untuk memenuhi kekurangan pasokan tenaga listrik dari pembangkit milik PT PLN (Persero). For areas whose power generation capacity is critical, new industry rate connection requests can be accepted provided the industry does not use power at peak load times. Run a campaign to reduce power load during peak load times. SUPPLY SIDE MANAGEMENT On the other hand, to overcome power shortages at power plants owned by PLN, the Company conducts other efforts to manage power supply during peak load times, including implementing the Supply Side Management (SSM) program to purchase excess electricity generated by private power plants to offset electricity supply shortages at PLN owned power stations.

149 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 147 PENGENDALIAN MUTU quality control PLN selalu memastikan mutu layanan agar memenuhi standar kesehatan, keselamatan & keamanan baik untuk pelanggan maupun tempat kerja melalui penerapan sistem LK2 dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai Kpts Direksi No.090.K/DIR/2005 tentang Pedoman Keselamatan Instalasi, No.091.K/DIR/2005 tentang Pedoman Keselamatan Umum dan No.092.K/DIR/2005 tentang Pedoman Keselamatan Kerja yang merupakan penjabaran dari Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Dalam mengimplementasikan ketentuan tersebut PLN menggunakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER.05/MEN/1996. Monitoring dan evaluasi implementasinya dilaksanakan setiap semester melalui sistem penilaian tingkat kinerja (Kpts Dir No.031.K/ DIR/2010 dan Kpts Dir No.032.K/DIR/2010) dengan mengacu pada faktor-faktor sebagaimana digambarkan pada tabel di bawah. PLN always ensure a quality service to meet health, safety and security standards, not only for customers but all places of work, through the application of the LK2 system and environmental management in accordance with Board of Directors decisions No.090.K/DIR/2005 on Installation Safety Guidelines, No.091.K/DIR/2005 on General Safety Guidelines and No.092.K/DIR/2005 on Occupational Safety Guidelines which are an elaboration of Law No on Occupational Safety. In implementing these provisions, PLN applies the Occupational Environment, Safety and Health Management System in accordance with Ministry of Manpower Regulation No. PER.05/ MEN/1996. The implementation of monitoring and evaluation is carried out every half a year through the performance level rating system (Kpts Dir No.031.K/DIR/2010 and Kpts Dir No.032.K/DIR/2010)by referring to the factors shown in the below table. FAKTOR FACTOR Kesehatan Health Kesehatan Health Kesehatan Health Kesehatan Health INDIKATOR INDICATOR Studi & Penyusunan Dokumen Lingkungan (AMDAL dan atau UKLUPL dan atau DPPL). Environmental Document Preparation & Studies (AMDAL and/or UKL-UPL and/or DPPL). Pelaksanaan pengelolaan lingkungan. Environmental Management Execution. Pelaksanaan pemantauan lingkungan. Environmental Monitoring Execution. Review/revisi/peninjauan kembali dokumen lingkungan (AMDAL atau RKL-RPL atau UKL- UPL atau DPPL). Review/Revision/Re-evaluation on the Environmental Documents ((AMDAL and/or UKL- UPL and/or DPPL). UKURAN SIZE UPL, UKL TARGET/SASARAN TARGET/OBJECTIVES Tepat waktu atau lebih cepat. On time or even faster. Kegiatan pengelolaan dilaksanakan sesuai dengan RKL/UKL. Management activities carried out in accordance with RKL / UKL. Baku mutu limbah cair terpenuhi. Fulfillment of Liquid Effluent Quality Standard. Baku mutu udara terpenuhi. Fulfillment of Air Quality Standard Tidak ada keluhan dari masyarakat. No complaint from the communities. Dibuat neraca limbah B3. Hazardous waste balance is to be prepared. Tepat waktu atau lebih cepat. On time or even faster.

150 148 PT PLN (Persero) KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE FAKTOR FACTOR Keselamatan Safety Keselamatan Safety Keselamatan Safety Keamanan Security Keamanan Security Keamanan Security Keamanan Security INDIKATOR INDICATOR Kecelakaan kerja & penyakit akibat kerja (PAK). Work Accident or Ailments due to Work. Kecelakaan masyarakat umum karena kelalaian PLN. Public Community Accident due to PLN Negligence. Kebakaran instalasi/bangunan dan gangguan/ kerusakan instalasi. Burning of installation/building and disruption/ damage of installation. Penerapan standar SNI, SPLN dan standar lainnya pada setiap kegiatan ketenagalistrikan. Implementation of SNI, SPLN standards and other standards on each electricity event. Sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan. Electricity Technical Manpower Competence Certification. Sertifikasi laik operasi bagi instalasi. Operational Feasibility Certification for Installation. Sertifikasi system manajemen K3 (SMK3). EHS Management System Certification. UKURAN SIZE Jumlah kecelakaan Frequency of Accident Kali Times 0 (zero accident) 0 (zero accident) TARGET/SASARAN TARGET/OBJECTIVES % 100 % 100 % 100 % 100 0

151 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 149 LAYANAN KEPADA PELANGGAN services to customers JUMLAH PELANGGAN, KOMPOSISI DAN DAYA TERSAMBUNG Jumlah pelanggan pada tahun 2011 mencapai ribu pelanggan, naik 8,15% dibandingkan tahun 2010 setelah keberhasilan program Gerakan Sehari Sejuta Sambungan (GRASSS). Hasil upaya Perseroan menghapus daftar tunggu akhirnya dapat menambah pelanggan baru sebanyak 3,4 juta pelanggan. Number and Composition of Connected Customers The number of customers in 2011 reached 45,895,000, up 8.15 percent from 2010 following the success of the One Million Connections a Day Movement (GRASSS). The result of the Company s efforts to clear the waiting list ended with the addition of 3.4 million new customers. Tabel Pertumbuhan Pelanggan Customer Growth Table Jumlah pelanggan Customers numbers (Ribu plg) Pertumbuhan Growth (%) 4,43 4,05 3,28 5,78 8,15 Tabel Jumlah Pelanggan (Ribu Pelanggan) (EU3 ) Number of Customers Table (Thousand Subscribers) (EU3) URAIAN DESCRIPTION Rumah Tangga Household Usaha Bisnis Business Industri Industry Umum Public Jumlah Total Sedangkan daya tersambung pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar MVA dari tahun sebelumnya, sehingga menjadi total MVA. Peningkatan daya tersambung ini sangat berkaitan erat dengan penambahan pelanggan. Semakin banyak calon pelanggan yang dapat dilayani penyambungannya, maka semakin tinggi pula jumlah daya tersambungnya. Meanwhile, the total connected power increased in 2011 by 7,750 MVA from the previous year to reach a total of 75,189 MVA. This increase in connected power is greatly related to the increase in customers. The greater the number of customers that can be connected, the greater the total connected power will be. Tabel Daya Tersambung (MVA) Connected Power (MVA) Table Daya Tersambung Connected Power MVA Pertumbuhan Growth (%) 6,06 6,25 4,67 7,23 11,49 Tabel Daya Tersambung Menurut Kelompok Pelanggan (MVA) Power Connections Based on Customer Groups (MVA) Table URAIAN DESCRIPTION Rumah Tangga Household Usaha Bisnis Business Industri Industry Umum Public Jumlah Total Dengan pertumbuhan jumlah pelanggan sebesar 8,15% dan peningkatan daya tersambung sebesar 11,5% maka pada akhir tahun 2011 tingkat elektrifikasi telah mencapai 74,28% dari tahun sebelumnya sebesar 66,51%. Artinya masih ada lebih dari seperempat daerah atau masyarakat Indonesia yang belum menikmati aliran listrik. (EU 26) With an 8.15 percent growth in the total number of customers, and an 11.5 percent increased in total connected power, by the end of 2011 the electrification rate had reached percent, up from percent in the previous year. That means that more than a quarter of all regions, or a quarter of the population do not yet enjoy electricity. (EU 26) The Company seeks to expand

152 150 PT PLN (Persero) KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE Perseroan berupaya melakukan ekspansi penambahan jumlah pembangkit dan jaringan transmisi dan distribusi untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia. PUSAT PENGADUAN PLN mengelola keluhan pelanggan melalui call centre 123, website atau melalui loket dinas gangguan dan loket pengaduan. Setiap keluhan pelanggan tersebut dimonitor penyelesaiannya secara harian, mingguan, dan bulanan oleh supervisor, asisten manajer dan manajer unit pelaksana. (PR 4, PR 8) Untuk menjamin terselesaikannya keluhan secara tuntas, maka penanganan keluhan pelanggan dicatat pada jurnal (logbook) pelayanan. Seluruh data keluhan pelanggan tercatat dalam database yang sudah terkomputerisasi. Penyelesaian keluhan pelanggan dimasukkan ke dalam target kinerja unit. Untuk memastikan keluhan pelanggan ditangani dengan tepat dan efektif, PLN menetapkan standar waktu pelayanan per jenis gangguan pada unit pelaksana, yaitu: (PR 6) Kedatangan petugas: 30 menit. Gangguan trafo: 4 jam. Gangguan JTR: 1,5 jam Gangguan SR: 30 menit. Setiap tahun dilakukan lomba pelayanan gangguan unit yang diselenggarakan oleh PLN Pusat. Manajemen keluhan pelanggan dilaksanakan untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan dan meningkatkan keterikatan pelanggan dengan cara memperbaiki standar pelayanan, dan menjelaskan penyebab gangguan kepada pelanggan dan permintaan maaf kepada pelanggan atas terjadinya gangguan. and increase the number of power plants and the transmission and distribution network to reach all of Indonesia s regions. COMPLAINTS CENTER PLN manages all complaints through the 123 call center and or through official disruption service counters and complaint counters. Every customer complaint settlement is monitored on a daily, weekly and monthly basis by the supervisor, assistant manager and implementation unit manager. (PR 4, PR 8) To ensure all complaints are completely resolved, the handling of customer complaints is recorded in a customer logbook. All customer complaint data recorded in the database is inputted into a computer. Settlement of customer complaints is inputted into the unit s performance targets. To ensure customer complaints are handled completely and effectively, PLN sets standard service times standards for each complaint by the unit handling the complaint, as follows: (PR 6) Officer arrival: 30 minutes. Transmission disruption: 4 hours. JTR disruption: 1.5 hours. SR disruption: 30 minutes. Every year a customer complaint unit competition is held by PLN s Head Office. The management of customer complaints is undertaken to rebuild customer trust and improve customer engagement by improving service standards, and explaining the causes of disturbances to customers and apologizing to customers for disruptions.

153 Adanya kebijakan sesuai Kep. Dirjen LPE No.16-12/43/600.3/2003, bahwa apabila standar pelayanan terlampaui dari yang dijanjikan maka akan diberikan kompensasi sebesar 10% Biaya Beban. Kompensasi ini dilaksanakan di seluruh unit pelaksana pelayanan pelanggan. Kumpulan dan analisis keluhan pelanggan digunakan untuk perbaikan organisasi dan pengembangan instalasi ketenagalistrikan dan dijadikan masukan dalam penyusunan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan. Perseroan senantiasa menghormati privasi pelanggan, dalam menyampaikan keluhannya, sehingga selama periode pelaporan tidak ada denda terkait pelanggaran atas privasi pelanggan. (PR 9) SURVEI KEPUASAN PELANGGAN Survei kepuasan pelanggan dilakukan setiap tahun. Tujuan pelaksanaan survei adalah untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan pelanggan dipandang dari perspektif pelanggan, dan sekaligus memberikan penilaian terhadap kemampuan unit operasional dalam memelihara kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dari hari ke hari. (PR 5) Hasil yang ditampilkan berdasarkan survei yang dilakukan terhadap pelanggan listrik yang dilayani oleh 5 PLN Distribusi dan 16 PLN Wilayah. Survei dikelompokkan atas 6 produk pelayanan, antara lain: 1. Frekuensi Gangguan. 2. Lama Pemadaman. 3. Respon Pengaduan. 4. Transparansi biaya. 5. Layanan Pasang Baru/Perubahan Daya/Penyambungan Sementara. 6. Layanan Informasi, Sikap Petugas dan Kemudahan Pembayaran. PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report The Company implements policies in accordance with Board of Directors Decision LPE No.16-12/43/600.3/2003, which stipulates that if service standards exceed what is promised then they will be given compensation amounting to 10 percent of the Cost Expense. Compensation is carried out at all customer service units. Collection and analysis of customer complaints is used to improve the organization and development of electrical power installations and as input for the preparation of the Long Term Plan, Occupational Plan and Annual Corporate Budget. The Company always respects the privacy of its customers, in addressing complaints, with the result that in the reported period, no fees were incurred owing to customer privacy violations. (PR 9) CUSTOMER SURVEY SATISFACTION A customer satisfaction survey is carried out every year. The goal of the survey is to determine the level of customer service quality as seen from the perspective of the customers, and at the same time give a rating to the abilities of operational units in maintaining customer quality provided to customers from day to day. (PR 5) The results shown are based on a survey conducted on electricity customers served by five PLN Distribution Units and 16 PLN Regional Units. The survey is categorized into six service criteria, including: 1. Frequency of disturbances. 2. Duration of power outages. 3. Complaint response. 4. Price transparency. 5. New Connection/Power Alteration/Temporary Connection services. 6. Ease of payment, officer attitude and information services. 151 Rentang Skala Kepuasan adalah: Range of Satisfaction: 16,66%-33,32% Sangat tidak puas Very Unsatisfied 50,00%-66,66% Kurang puas Less Satisfied 83,33%-100% Puas Satisfied Hasil survei tahun 2011 adalah sebagai berikut: (PR 5) Tinggi rendahnya Kepuasan Pelanggan (KP) dipengaruhi oleh nilai mutu layanan dan nilai harapan pelanggan PLN. Pada Survei ini KP tertinggi dimiliki oleh wilayah Bali dengan nilai 89,59% (puas) dan terendah wilayah Bangka Belitung dengan nilai 70,79% (cukup puas). Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) yang tinggi tidak selalu menggambarkan keberhasilan wilayah dalam melayani pelanggan, demikian pula IKP yang rendah tidak selalu menggambarkan kegagalan pelayanan pada wilayah yang bersangkutan. Faktor di luar kendali internal wilayah yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya IKP adalah faktor harapan pelanggan. The results of the 2011 survey are as follows: (PR 5) The highs and lows of Customer Satisfaction (KP) are influenced by the PLN customers expectations of service, quality and value. In the Survey, the highest KP rating belonged to the Bali region with percent (satisfaction) and lowest was the Bangka Belitung region with percent (reasonably satisfied). A high Customer Satisfaction Rating (IKP) does not always perfectly depict a region s success in serving its customers, just as a low IKP does not always perfectly depict a region s failure in providing services in its respective area. Factors beyond the control of the region that can trigger high and low IKPs play a role in determining customer expectations.

154 KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE 152 Indeks Kepuasan Pelanggan adalah jumlah total dari skor layanan dikurangi skor harapan, yang dikalikan dengan bobot berupa skor kepentingan, yang kemudian dibagi oleh jumlah total skor kepentingan. Apabila hasilnya nol atau positif artinya responden telah puas atas layanan yang diberikan. Hal ini dikarenakan layanan yang diberikan telah sama bahkan melebihi harapan yang diinginkan. Pada kajian ini IKP tertinggi dimiliki oleh Wilayah Maluku (-0,6195), sementara rata-rata mutu layanan yang diberikan rendah (3,914). Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya ratarata harapan pelanggan (4,505). Sebaliknya dapat dilihat pada IKP wilayah Kalimantan Timur yang tergolong rendah (-1,2756) padahal tingkat mutu layanan rata-rata cukup tinggi (4,054), Rendahnya IKP Kalimantan Timur ternyata dipengaruhi oleh tingginya rata-rata harapan (5,332) pelanggan di daerah itu. The Customer Satisfaction Index is the total service score minus customer expectations, which is multiplied by the weighted importance score, and then divided by the total importance score. If the score is zero or positive, this means the customers were satisfied with the provided services. This is because the services provided have met or exceeded customer expectations. In this study, the highest IKP went to Maluku (-0,6195), while the average service quality of service provided was low (3.914). This is influenced by the low average customer expectation (4.505). Reversely, it can be seen that the IKP of East Kalimantan was low (-1,2756), while the average level of service quality was quite high (4.054). East Kalimantan s low IKP was influenced by the high customer expectations level (5.332) in the area. Indeks kepuasan pelanggan secara keseluruhan di Indonesia berada pada kategori kurang puas dengan nilai (-0,9929). Sementara untuk IKP responden rumah tangga dan IKP non responden rumah tangga juga berada dalam kategori kurang puas dengan nilai (-1,0343) dan (-0,9979). The overall customer satisfaction index in Indonesia fell into the not satisfied category ( ). While household IKP respondents, and household IKP non-respondents were also in the not satisfied category (-1,0343) and (-0,9979). Permasalahan yang dihadapi PT PLN (Persero) dalam meningkatkan kepuasan pelanggannya adalah aspekaspek yang berada pada Kuadran I, yakni kuadran dengan kinerja rendah sedangkan tingkat kepentingan di mata pelanggan tinggi. Prioritas utama yang harus dibenahi adalah lama gangguan dan frekuensi gangguan. Fakta ini menunjukkan masih lemahnya pengelolaan PT PLN terutama dalam penyediaan pasokan/suplai tenaga listrik untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga durasi yang panjang dan frekuensi pemadaman sering terjadi antara lain kebijakan pemadaman bergilir yang dilakukan. Bagi sistem yang telah terpenuhi pasokannya maka perawatan sistem perlu dilakukan untuk meminimalkan terjadinya pemadaman karena gangguan. Problems faced by PLN in improving customer satisfaction are aspects in Quadrant 1, which is the quadrant with the lowest performance while the level of importance in the eyes of the customer is high. The main problems that must be addressed are the duration of disruption and the frequency of disruption. These factors shows that there are still weaknesses in PLN s management, especially in providing electricity supply to meet customer needs, resulting in long and frequent power outages and policies such as rolling blackouts. For systems whose supply has been filled, maintenance systems need to be carried out to minimize power outages due to interferences. Kepuasan Pelanggan (KP) dan Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) dipengaruhi oleh faktor di luar kendali wilayah, yaitu harapan pelanggan pada wilayah tersebut. Tinggi rendahnya harapan dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain pendidikan, akses terhadap pengetahuan baru, kesejahteraan masyarakat dan kebutuhan-kebutuhan tersier yang memerlukan fasilitas listrik dan masih banyak lagi. Oleh karena itu rekomendasi bagi wilayah yang ingin meningkatkan kepuasan pelanggan adalah dengan selalu fokus pada perkembangan masyarakat di wilayahnya. Kemampuan memahami kebutuhan masyarakat serta kemampuan memaksimalkan layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi. Customer Satisfaction and the Customer Satisfaction Index is influenced by factors beyond a region s control, namely customer expectations in that region. High and low expectations are influenced by various things, including education, access to new information, public welfare and tertiary needs that require electricity facilities and many other things. Therefore, the recommendation for regions that wish to improve customer satisfaction is to always focus on community development in the area. The ability to understand the needs of the public is key to succeeding in achieving a high customer satisfaction level.

155 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report Tabel Ringkasan IKP NO IKP Summary Table WILAYAH REGION IKP Wilayah Maluku Maluku Region Distribusi Bali Distribution of Bali Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah South and Central Kalimantan Region Distribusi Jawa Tengah Distribution of Central Java Distribusi Jawa Timur Distribution of East Java Wilayah Sumatera Barat West Sumatera Region Distribusi Jawa Barat Distribution of West Java Distribusi Jakarta Raya & Tangerang Distribution of Greater Jakarta & Tangerang Wilayah NTB West Nusa Tenggara Region Wilayah Lampung Lampung Region Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo North and Central Sulawesi and Gorontalo Region Wilayah Kalimantan Barat West Kalimantan Region Wilayah Nusa Tenggara Timur East Nusa Tenggara Region Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat South, South East and West of Sulawesi Region Wilayah Aceh Aceh Region Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Riau and Riau Island Region Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region Wilayah Kalimantan Timur East Kalimantan Region Wilayah Papua Papua Region Wilayah Sumatera Utara North Sumatera Region Wilayah Bangka Belitung Bangka Belitung Region Tabel Ringkasan KtP dan Kepuasan Pelanggan NO. PLN Wilayah & distribusi PLN DISTRIBUTION KtP KP 1 Wilayah Kalimantan Barat West Kalimantan Region 2.43% 82.17% 2 Distribusi Jawa Tengah dan DIY Distribution of Central Java and DI Jogjakarta 5.92% 87.77% 3 Distribusi Jawa Timur Distribution of East Java 5.93% 85.89% 4 Wilayah Sumatera Barat West Sumatera Region 6.11% 85.45% 5 Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah South and Central Kalimantan Region 8.13% 88.48% 6 Distribusi Bali Distribution of Bali 9.88% 89.59% 7 Distribusi Jakarta Raya & Tangerang Distribution of Greater Jakarta & Tangerang 10.32% 88.36% 8 9 Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat South, South East and West of Sulawesi Region Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo North and Central Sulawesi and Gorontalo Region KtP and Customer Satisfaction Summary Table 11.12% 80.38% 12.48% 81.05% 10 Wilayah Maluku Maluku Region 13.90% 88.07% 11 Wilayah Lampung Lampung Region 14.01% 80.43% 12 Distribusi Jawa Barat dan Banten Distribution of West Java and Banten 14.13% 83.79% 13 Wilayah Nusa Tenggara Barat West Nusa Tenggara Region 14.63% 83.15%

156 KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE 154 NO. PLN Wilayah & distribusi PLN DISTRIBUTION KtP KP 14 Wilayah Papua Papua Region 14.86% 74.73% 15 Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Riau and Riau Island Region 14.97% 78.14% 16 Wilayah Aceh Aceh Region 16.34% 81.29% 17 Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region 16.84% 83.93% 18 Wilayah Kalimantan Timur East Kalimantan Region 17.05% 77.20% 19 Wilayah Sumatera Utara North Sumatera Region 17.97% 72.83% 20 Wilayah Nusa Tenggara Timur East Nusa Tenggara Region 22.51% 82.44% 21 Wilayah Bangka dan Belitung Bangka and Belitung Region 36.97% 70.79% Tindak lanjut perbaikan yang memerlukan biaya dan waktu perbaikan berjangka panjang, dimasukkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP), sedangkan untuk yang berjangka pendek dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Penggunaan sumber daya untuk perbaikan yang dialokasikan dalam RKAP maupun RJP tersebut diukur dengan perbaikan target kinerja produk atau layanan. Hasil pengukuran kepuasan dan keterikatan pelanggan ini juga disampaikan kepada pihak internal terkait yang selanjutnya akan dicantumkan sebagai target perbaikan kinerja dan dituangkan pada dokumen Service Level Agreement (SLA) yang disepakati dalam kontrak alih daya (outsourcing). Follow-up improvements that require substantial cost and a long repair time are included in the Long Term Plan (RJP), whereas short-term improvements are included in the Company Budget and Work Plan (RKAP). The use of power resources for repairs that are allocated within the RJP and RKAP are measured against service and product performance improvement targets. The result of customer satisfaction and engagement measurements are also forwarded to relevant internal parties to be later recorded as performance improvement targets and put into Service Level Agreement (SLA) documents, which are agreed to in outsourcing contracts.

157 TINGKAT LAYANAN MUTU DAN KEANDALAN Perusahaan melaksanakan program peningkatan mutu layanan kepada konsumen secara bertahap sesuai dengan kemampuan pendanaan, melalui kegiatankegiatan berikut: Mengembangkan komunikasi mutu layanan kepada publik secara transparan. Melakukan klasifikasi tingkat mutu layanan secara nasional. Menjadikan tingkat mutu layanan sebagai dasar penyusunan kegiatan investasi. Tingkat keandalan mutu layanan diukur melalui jumlah frekuensi pemadaman yang dialami pelanggan selama setahun yang dinyatakan dalam System Average Interruption Frequency Index (SAIFI), dan berapa lama waktu pemadaman yang dialami pelanggan yang dinyatakan dalam System Average Interruption Duration Index (SAIDI). (EU 28, EU 29) Program jangka pendek yang telah dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan mutu layanan kepada pelanggan adalah: (EU 6) Menunda jadwal pemeliharaan pembangkit; Melakukan sewa genset; Memanfaatkan kelebihan daya listrik ( excess power) dari perusahaan yang memiliki pembangkit sendiri; Melakukan relokasi mesin pembangkit dari daerah yang tidak mengalami kekurangan pasokan daya ke daerah yang mengalami kekurangan pasokan daya; Menurunkan beban puncak dengan melaksanakan program demand side management. Dalam jangka panjang untuk meningkatkan mutu dan keandalan pasokan listrik, Perseroan tengah berusaha mempercepat penyelesaian proyek pembangunan pusat pembangkit tenaga listrik MW tahap I yang akan diikuti tahap II serta penyelesaian jaringan transmisi distribusi. Capaian angka SAIDI tahun 2011 sebesar 4,71 jam/ pelanggan/tahun, menurun secara signifikan dari angka SAIDI tahun 2010 sebesar 6,96jam/pelanggan/tahun. Begitu pula dengan pencapaian angka SAIFI tahun 2011 sebesar 4,9 kali/pelanggan, lebih baik dari tahun sebelumnya sebesar 6,82 kali/pelanggan. Ukuran keandalan mutu selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut. PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report SERVICE QUALITY AND RELIABILITY RATING The company carries out customer service quality improvement programs in stages according to financial capacity, through the following activities: Develop transparent and quality customer communication services. Carry out classification of service quality levels nationwide. Make quality of service the basis for the preparation of investment activities. The level of service quality reliability is measured by the frequency of power outages experienced by customers during the year as stated in the System Average Interruption Frequency Index (SAIFI), and the duration of the power outage experienced by customers as stated in the System Average Interruption Duration Index (SAIDI). (EU 28, EU 29) The short-term programs carried out by the Company to improve the quality of services to the customer s area: (EU 6) Postpone power station maintenance; Rent portable generators; Utilize excess power from companies that own their own power generators; Relocate power generator engines from areas that are not experiencing power supply shortages to areas that are experiencing power supply shortages; Decrease peak loads by implementing the demand side management program. To improve the quality and reliability of power supply in the long term, the Company is currently accelerating the completion of stage I of the 10,000 MW electrical power generator station development project, with stage II to follow, and the completion of the transmission and distribution network. The SAIDI achievement rate in 2011 was 4.71 hours/customer/ year, a significant decrease from the SAIDI rate in 2010 of 6.96 hours/customer/year. Similarly, the SAIFI achievement rate in 2011 was 4.9 times/customer, better than the previous year s 6.82 times/customer. The measurement of reliability levels over the last five years is as follows: 155 Tabel SAIDI / SAIFI (EU 28, EU 29) SAIDI menit/pelanggan 28,90 80,90 16,70 6,96 4,71 SAIFI kali/pelanggan 12,77 13,33 10,78 6,82 4,90

158 KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE 156 PEMASARAN DAN PROMOSI marketing and promotion Usaha-usaha terkait kegiatan pemasaran yang dilakukan pada tahun 2011 antara lain meneruskan promosi listrik prabayar ke seluruh wilayah kerja PLN. Implementasi listrik prabayar telah menjangkau pelanggan di seluruh Indonesia. Secara rinci di wilayah Jawa Bali implementasi listrik prabayar telah menjangkau pelanggan, di Indonesia Barat sebanyak pelanggan, dan di Indonesia Timur sebanyak pelanggan. Program penuntasan daftar tunggu dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melaksanakan gerakan sejuta sambungan dalam sehari bagian ke dua (GRASSS 2) pada tahun Dalam rangka memberikan kemudahan pada pelanggan, PLN juga melaksanakan program Tambah Daya Gratis dari 450/900 VA ke 1300/2200 VA. Efforts related to marketing carried out in 2011 include continuing to promote prepaid electricity in all of PLN s operational areas. Implementation of prepaid electricity has reached 3,645,142 customers throughout Indonesia. Specifically, in the Bali and Java region, the implementation of prepaid electricity has reached 2,854,321 customers, and in western Indonesia total of 293,858 customers, and in eastern Indonesia total of 496,963 customers. The waiting list completion program was carried out in several ways, including conducting the second stage of the one million connections a day program in As part of providing convenience for customers, PLN also carried out the Increase Free Energy program from 450/900 to 1300/2200 VA.

159 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 157 IMPLIKASI KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM (EC 2) Financial Implications of Climate Change (EC 2) Kegiatan operasional PLN yang meliputi seluruh wilayah Indonesia dan mayoritas dilaksanakan di luar ruang, tentu sangat rentan terhadap perubahan iklim. Kondisi cuaca ekstrem saat ini, baik berupa kemarau berkepanjangan maupun musim hujan yang berkepanjangan memberikan dampak terhadap kelancaran operasional PLN dan berimplikasi pada peningkatan biaya operasional. Sejalan dengan visi perusahaan yaitu Menjalankan Kegiatan Usaha yang Berwawasan Lingkungan, PT PLN (Persero) selalu berusaha untuk memperhatikan aspek lingkungan dalam menjalankan setiap kegiatannya. PLN telah dan akan terus mengupayakan pengurangan pencemaran tanah, air dan udara oleh zat-zat polutan termasuk didalamnya adalah pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Upaya ini dilakukan secara menyeluruh dalam semua kegiatan penyediaan listrik oleh PLN baik itu instalasi Pembangkit, Transmisi/Gardu Induk dan Distribusi. Sebagai implementasi dari kebijakan tersebut di atas, perusahaan telah menetapkan aspek lingkungan sebagai salah satu unsur penilaian dalam kinerja unit bisnis PLN di seluruh Indonesia. Melalui penilaian kinerja ini, perusahaan dapat mengevaluasi pemenuhan komitmennya dalam bidang lingkungan. a. Instalasi PLN secara rutin melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan dokumen lingkungan (AMDAL/UKL-UPL). b. Pembinaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan atau dikenal dengan PROPER yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). c. Partisipasi pada upaya penurunan gas rumah kaca melalui skema Clean Development Mechanism (CDM) telah dilakukan dengan dikembangkannya proyek CDM antara lain PLTP Kamojang IV, PLTP Lahendong II, PLTP Lahendong III, PLTA Genyem, PLTMH Lobong, PLTMH Mongango, PLTMH Merasap dan PLTMG Bontang. d. Selain melalui mekanisme CDM, PLN juga memanfaatkan mekanisme pasar karbon sukarela (Voluntary Carbón Mechanism/VCM) untuk mendapatkan insentif dari hasil penjualan kredit karbon pembangkit energi terbarukan. All of PLN s operational activities that cover all regions in Indonesia, and that are conducted mostly in outdoor spaces, are highly vulnerable to climate change. The current extreme weather conditions, whether in the form of prolonged draughts or the prolonged rainy season, have an impact on the smoothness of PLN s operations and are implicated in the increase in operational costs. In line with the company s vision Applying Environment Oriented Business Activities PLN always strives to pay attention to environmental aspects in running each of its activities. PLN has and will always seek to reduce air, water and soil contamination caused by polluting chemicals including through the reduction of Greenhouse Gases. These efforts are carried out across all of PLN s electricity production activities including at power stations, transmitters, substations and distribution stations. The Company has outlined environmental aspects as one of the elements in appraising the performance of PLN s business units throughout Indonesia. Through this performance appraising, the company can evaluate the fulfillment of its commitments related to the environment. a. PLN installations routinely carry out environment management and monitoring in accordance with environmental documentation (AMDAL/UKL-UPL). b. Development of the Company Performance Improvement Rating in Environment Management program, which is also known as PROPER, which is carried out by the Ministry of Environment. c. Participation in efforts to reduce greenhouse gas emissions through the Clean Development Mechanism (CDM), which is carried out with the support of CDM projects including Geothermal Power Plant Kamojang IV, Geothermal Power Plant Lahendong II, Geothermal Power Plant Lahendong III, Hydro Power Plant Genyem, Micro Hydro Power Plant Lobong, Micro Hydro Power Plant Mongango, Micro Hydro Power Plant Merasap and Gas & Fuel Power Plant Bontang. d. As well as through CDM, PLN also utilizes voluntary carbon markets (Voluntary Carbon Mechanism/VCM) to gain incentives from the sale of carbon credits produced through renewable energy production.

160 158 PT PLN (Persero) KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE e. Pembangkit energi terbarukan yang sedang dikembangkan sebagai proyek VCM adalah PLTA Renun, PLTA Sipansihaporas dan PLTA Musi. f. Pada triwulan IV tahun 2011, perkembangan proyek CDM dan VCM sebagai berikut: PLTP Kamojang IV: sudah mendapatkan persetujuan revisi dokumen monitoring plan dari UNFCCC. PLTP Lahendong II: sudah dilaksanakan site visit verifikasi oleh DOE untuk periode kredit Desember 2009-Desember PLTA Renun sudah memperoleh penerbitan kredit karbon dari Voluntary Carbon Standard. Project Design Document (PDD) PLTMH Lobong, PLTMH Mongango, PLTMH Merasap dan PLTA Genyem dalam proses penyusunan. e. Renewable energy power plants that are currently being developed as VCM projects are the Renun Hydro Power Plant, the Sipansihaporas Hydro Power Plant and the Musi Hydro Power Plant. f. In the fourth quarter of 2011, the development of CDM and VCM projects was as follows: Kamojang IV Geothermal Power Plant: Monitoring plan document revision has been agreed to by UNFCCC. Lahendong II Geothermal Power Plant:Site visit verification has been carried out by DOE for the December 2009-December 2010 crediting period. Renun Hydro Power Plant hasalready obtained the issuance of carbon credits from the Voluntary Carbon Standard. The Project Design Documents (PDD) of the Lobon Micro Hydro Power Plant, the Mongagno Micro Hydro Power Plant, the Merasap Micro Hydro Power Plant and the Genyem Hydro Power Plant are currently in the drafting process.

161 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 159 PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Environmental Management and Protection

162 pengelolaan dan perlindungan lingkungan Environmental Management and Protection 160 Sejalan dengan visi perusahaan yaitu Menjalankan Kegiatan Usaha yang Berwawasan Lingkungan, PT PLN (Persero) berusaha untuk memperhatikan aspek lingkungan dalam menjalankan setiap kegiatannya. PLN telah dan akan terus mengupayakan pengelolaan lingkungan secara terus menerus dan melakukan pemantauan lingkungan secara periodik. Upaya ini dilakukan secara menyeluruh dalam semua kegiatan penyediaan listrik oleh PLN baik itu instalasi Pembangkit, Transmisi/Gardu Induk dan Distribusi. Bukti komitmen itu ditunjukkan dengan ketaatan Perseroan pada peraturan, seperti diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Setiap instalasi memiliki dokumen lingkungan yang mendukung pengelolaan, perlindungan, dan pelestarian lingkungan lain seperti AMDAL dan UKL-UPL. Dokumendokumen ini telah disusun dan dipresentasikan kepada seluruh pemangku kepentingan sebelum dilakukannya pembangunan pembangkit listrik maupun jalur transmisi dan distribusi baru, sehingga setiap aktivitas operasional Perseroan akan tunduk pada prasyarat dan parameter yang tercantum dalam dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL-UPL) dan peraturan lingkungan hidup yang berlaku. Ketaatan pada aturan ini sebagai upaya Perseroan untuk mendukung keberlanjutan pembangunan, sejalan dengan usaha untuk mempertahankan kualitas lingkungan serta memberi manfaat positif bagi masyarakat. (1.2) In line with the company s vision, Running Environment Oriented Business Activities, PLN strives to take into account environmental aspects in running all of its activities. PLN has and will continue to seek to pursue continuous environmental management and periodic environmental monitoring. This effort is carried out across all of PLN s electricity supply activities at power generators, transmitters/substations and distribution terminals. Our commitment is evinced by the Company s compliance with regulations, such as those stipulated in Law No on Environmental Management and Protection. Every installation has an environmental document that encourages environmental management, protection and preservation, such as AMDAL and UKL-UPL. These documents have been prepared and presented to all stakeholders prior to the construction of power plants as well as new transmitters and distribution terminals. The result is that each of the Company s operational activities is subject to the preconditions and parameters stipulated in the environmental documents (AMDAL and UKL-UPL) as well as the prevailing environmental regulations. Compliance with these regulations is the Company s effort to support sustainable development, in line with operations to maintain environmental quality and provide positive benefits for the public. (1.2)

163 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 161 KEBIJAKAN LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL POLICY Untuk menjabarkan visi tersebut, PLN telah menetapkan Kebijakan Lingkungan dengan Komitmen Perusahaan sebagai berikut: a. Mencegah pencemaran lingkungan dan degradasi keanekaragaman hayati; wilayah kerja perusahaan. b. Mentaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan lain serta mengendalikan aspek dan dampak penting lingkungan setiap kegiatan, proses dan produk dari berbagai unit kerja dan anak perusahaan. c. Mendokumentasikan, mengimplementasikan, memelihara dan mengkaji ulang secara periodik kebijakan lingkungan ini sehingga senantiasa relevan, sesuai dan menjadi pedoman dasar bagi manajemen lingkungan, yang diterapkan secara spesifik di setiap unit kerja dan anak perusahaan. d. Menjadikan kebijakan ini sebagai landasan untuk penetapan dan evaluasi pencapaian tujuan dan sasaran manajemen lingkungan. e. Mendorong setiap unit kerja dan anak perusahaan terus menerus melakukan perbaikan kinerja sistem manajemen lingkungan. f. Menyediakan dan memfasilitasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan memelihara kebijakan lingkungan ini sehingga setiap unit kerja, anak perusahaan dan para mitra kerja dapat menerapkan kebijakan ini secara bertahap dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan kondisi lingkungan setempat. g. Menjadikan pengelolaan lingkungan hidup sebagai sikap dan perilaku setiap lini manajemen dan individu karyawan perusahaan. h. Mendorong pengembangan masyarakat di sekitar unit-unit kerja dan anak perusahaan sebagai upaya menjadikan perusahaan sebagai bagian integral dengan masyarakat di sekitarnya. i. Berpartisipasi dalam program Pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. j. Menjamin kebijakan ini senantiasa tersedia bagi pihak- pihak yang berkepentingan seperti pihak pendana (lender) dan masyarakat luas To outline this vision, PLN has established the Environmental Policy with Company Commitment, as follows: a. Prevent environmental pollution and biodiversity degradation in company operational areas. b. Obey laws and regulations and control important environmental aspects and impacts in all activities, processes and products at all operational units and subsidiaries. c. Document, implement, maintain and periodically review these environmental policies to ensure their relevancy, in accordance with and serve as basic guidelines for environmental management, which apply to each specific unity at every operational unit and subsidiary. d. Make these policies the basis for determining and evaluating the achievement of environmental management goals and objectives. e. Encourage each unit and subsidiary to continue to carry out improvements to environmental management systems. f. Provide and facilitate resources needed to implement and maintain these environmental policies so that each operational unit, subsidiary and business partner can implement these policies in stages, by taking into account the company s abilities and the condition of the environment in the area. g. Imbue environmental management into the behavior and attitude of every line management and individual employee. h. Encourage community development in unit and subsidiary operational areas in an effort to make the company an integral part of the local community. i. Participate in Government programs to reduce greenhouse gas emissions. j. Ensure that these policies are readily available for interested parties, such as lenders and the wider community.

164 pengelolaan dan perlindungan lingkungan Environmental Management and Protection 162 PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN SISTEM TERAKREDITASI ACCREDITED SYSTEM ON ENVIRONMENTAL MANAGEMENT Sebagian besar instalasi Pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh PLN sudah terakreditasi secara internasional menurut standar ISO 14001:2004 dan ISO 14001: Dengan sistem yang terakreditasi maka pengelolaan lingkungan di PLN bisa meningkat dari sisi efektivitasnya yang mencakup sistem manajemen lingkungan, audit lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan, kajian daur hidup pokok serta menjaga kredibilitas Perseroan dalam pengelolaan lingkungan. PLN melaksanakan 5 kegiatan utama dalam bidang lingkungan hidup, yaitu: Studi Lingkungan Sebagai wujud ketaatan terhadap peraturan-peraturan di bidang Lingkungan Hidup, PLN selalu membuat studi lingkungan baik berupa AMDAL dan UKL-UPL dalam tahapan perencanaan pembangunan pembangkit dan jaringan transmisi. Pada tahun 2011, PLN telah menyelesaikan 6 studi lingkungan yang menjadi rujukan untuk mengindentifikasi dan mengatasi dampak pembangunan instalasi pembangkit, maupun jaringan transmisi dan distribusi selama masa pembangunan maupun pengoperasian terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar. (SO 1, EU 22) Selain pembuatan AMDAL atau UKL-UPL, Perseroan juga membuat beberapa Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (DPPL), Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) bagi kegiatankegiatan yang belum memiliki dokumen lingkungan. Studi LARAP dan Laporan LARAP oleh IMA Studi Land Acquisition and Resettlement Plan (LARAP) dan Laporan Evaluasi Implementasi LARAP oleh Independent Monitoring Agency (IMA), merupakan dokumen perencanaan pembebasan tanah sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan pendana proyek. Dokumen Laporan Evaluasi implementasi LARAP disusun oleh pihak eksternal yang independen yang bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembebasan tanah yang telah dilaksanakan. Hasil studi ini menjadi panduan Perseroan untuk melakukan pembebasan lahan, selain menggunakan pendekatan persuasif, sehingga tidak ada sengketa lahan dengan penduduk asli maupun penduduk setempat. (HR 9) Most of the environmental management of installations carried out by PLN has been internationally accredited through the ISO 14001:2004 and ISO 14001: 2005 standards. With accredited systems, PLN s environmental management can increase their effectiveness in terms of covering environmental management systems, environmental auditing, environmental performance evaluation, basic life cycle assessments and maintaining the Company s credibility in environmental management. PLN carries out five main activities in the environmental sector, which are: Environmental Studies As part of the Company s commitment to regulations in the environmental sector, PLN continuously conducts environmental studies in the form of AMDAL and UKL-UPL in the planning stage of power plant or transmission network development. In 2011, PLN completed six studies that became references for identifying and overcoming power generator, as well as transmission and distribution network installation development impacts during development and operations, which affected the environment and lives of the local community. (SO 1, EU 22) Apart from making AMDAL and UKL-UPL reports, the Company also produces several Environmental Management and Monitoring Documents (DPPL), Environmental Management Documents (DPLH) for activities that do not yet have environmental documentation. LARAP Studies and LARAP Reports by the IMA Land Acquisition and Resettlement Plan (LARAP) studies and LARAP Implementation Evaluation Reports by the Independent Monitoring Agency (IMA), consist of land clearance planning documents in accordance with the Indonesian government regulations and project founder regulations. LARAP Implementation Evaluation Reports are prepared by external independent parties who aim to evaluate land clearance that has been carried out. The results of these studies become Company guidelines for carrying out land clearance, and employ a persuasive approach so that there are no land disputes with indigenous people or residents in the area. (HR 9)

165 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 163 Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Di setiap instalasi PLN secara rutin dilaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL-UPL). Laporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup disampaikan kepada instansi terkait. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Untuk mewujudkan visi PLN menjadi perusahaan kelas dunia, PLN menerapkan standar internasional sistem manajemen lingkungan ISO khususnya di unitunit pembangkit. Sampai dengan akhir tahun 2011 sudah ada 46 unit PLN yang tersebar di seluruh Indonesia yang mendapatkan sertifikat ISO (4.12) Kegiatan terkait Mitigasi Perubahan Iklim PLN turut mendukung program Pemerintah dalam upaya mitigasi perubahan iklim dengan membangun pembangkit listrik energi terbarukan seperti pembangkit tenaga panas bumi, tenaga surya dan pembangkit tenaga air. Keberhasilan pelaksanaan program-program tersebut diukur melalui pemenuhan terhadap serangkaian parameter Baku Mutu Lingkungan (BML) yang ditetapkan sesuai dengan peraturan daerah setempat/pemerintah pusat atau standar akreditasi yang digunakan dan pengukurannya dilaksanakan oleh pihak-pihak independen yang kompeten. Environmental Monitoring and Management Every PLN installation routinely carries out environmental management and monitoring in accordance with environmental documents (AMDAL and UKL-UPL). Reports on environmental management and monitoring are sent to the related agency. Applying the Environmental Management System To realize PLN s vision of becoming a world-class company, PLN adopts the ISO international standard environmental management system, especially at power plants. As of the end of 2011, the 46 largest PLN units in Indonesia were certified with ISO (4.12) Climate Change Mitigation Activities PLN participates in supporting Government programs in an effort to mitigate climate change by building renewable energy power plants such as geothermal, solar and hydro plants. The success of these programs can be measured through the fulfillment of a series of Environmental Quality Standard (BML) parameters, which are set in accordance with regional/central government regulations or accreditation standards that are used and whose measurement is carried out by competent independent parties.

166 pengelolaan dan perlindungan lingkungan Environmental Management and Protection 164 PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEKITAR INSTALASI Management of Installation Environment Sebagai implementasi dari kebijakan tersebut di atas, PLN telah menetapkan aspek lingkungan sebagai salah satu unsur penilaian dalam kinerja unit bisnis PLN di seluruh Indonesia. Melalui penilaian kinerja ini, Perseroan dapat mengevaluasi pemenuhan komitmen perusahaan dalam bidang lingkungan. Pada setiap instalasi PLN secara rutin dilaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL- UPL). Sebanyak 34 unit PLN yang tersebar di seluruh Indonesia sudah mendapatkan sertifikat ISO dan sebanyak 32 unit sudah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan atau dikenal dengan PROPER yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tahun 2011 sudah To implement the above policies, PLN has set out environmental aspects as one of the means to judge performance at PLN s operational units throughout Indonesia. Through this performance rating, the Company can evaluate the fulfillment of the company s commitments in the field of the environment. Each PLN installation routinely carries out environmental management and monitoring in accordance with environmental documents (AMDAL and UKL-UPL). A total of 34 of PLN s largest nits in Indonesian have achieved ISO certification and a total of 32 units have achieved Occupational Safety and Health Management System (SMK3) certification. The Company s Environmental Management Performance Improvement Rating Program, also known as PROPER, which was conducted by the Ministry of the Environment (KLH) in 2011 has been carried out at 43 power station

167 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 165 Ketaatan pada aturan sebagai upaya Perseroan mendukung keberlanjutan pembangunan, sejalan dengan usaha mempertahankan kualitas lingkungan serta memberi manfaat bagi masyarakat. Compliance with regulations is the Company s effort to support sustainable development, in line with operations to maintain environmental quality and provide positive benefits for the public. dilaksanakan di 43 unit pembangkit dengan peringkat hijau = 5 unit, peringkat biru = 22 unit, peringkat merah = 16 unit sedangkan untuk peringkat hitam tidak ada. Upaya untuk melestarikan lingkungan juga dilakukan dengan melakukan penghijauan pada area instalasi, melakukan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) terpadu, kerja sama dengan universitas untuk melakukan kajian pemanfaatan abu batu bara dan lain-lain. units with five units achieving green rating, 22 units achieving blue rating, 16 units achieving red rating, and none receiving the black rating. Efforts to preserve the environment are also carried out through re-greening in installation areas, integrated river flow management (DAS), and cooperations with universities to carry out coal ash utilization studies and others. Dalam rangka pengelolaan lingkungan tersebut Perseroan melakukan pengukuran dan pemantauan indikator utama pada area sekitar instalasi, baik instalasi pembangkit tenaga diesel (PLTD), pembangkit tenaga uap, pembangkit tenaga uap (PLTU), pembangkit tenaga gas (PLTG) dan pembangkit tenaga gas uap (PLTGU). Berikut adalah hasil pengukuran pemantauan lingkungan pada beberapa instalasi pembangkit di tahun (EN 20) In the framework of environment management, the Company carries out measuring and monitoring of major indicators in areas near installations, as well as Diesel Power Plant, Steam Power Plant, Gas Power Plant and Combined Cycle Power Plant. The following are the results of environmental monitoring and measuring conducted at several power stations in (EN 20)

168 166 pengelolaan dan perlindungan lingkungan Hasil Monitoring Emisi dan Udara Ambien pada Pembangkitan Pltd, Pltu, Pltg & Pltgu NAMA INSTALASI NAME OF INSTALLATION PLTD Kotabaru, Kalimantan Selatan Kotabaru Diesel Power Plant, South Kalimantan PLTU Asamasam Unit 1, Kalimantan Selatan Asam-asam Steam Power Plant Unit 1, South Kalimantan JENIS KOMPONEN YANG DIPANTAU TYPES OF MONITORED COMPONENT Emisi PLTD Diesel Power Plant Emission Udara Ambien Air Ambience Emisi PLTU Steam Power Plant Emission Udara Ambien Air Ambience PARAMETER YANG DIPANTAU MONITORED PARAMETERS SO 2 Environmental Management and Protection TITIK PANTAU POINTS OF MONITORING Cerobong PLTD Diesel Power Plant Chimney Emission and Ambience Air Monitoring Result at the Diesel Power Plant, Steam Power Plant, Gas Power Plant & Combined Cycle Power Plant. HASIL PEMANTAUAN TOLAK UKUR BAKU MUTU MONITORING RESULT BENCHMARK QUALITY STANDARDS 305,49 mg/nm 3 Permen LH No. 21 Tahun 800 mg/nm 3 NO 2 452,16 mg/nm tentang Mutu Emisi Bagi Usaha dan/atau mg/nm 3 CO 477,21 mg/nm 3 kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal. 600 mg/nm 3 Partikulat 66,45 mg/nm Environment Minister Particulate Regulation No. 21/ mg/nm 3 of emission quality for Opasitas 13% business sector / activities Opacity of thermal Power Plant. 20% SO 2 Lokasi PLTD PP 41 Tahun 1999 Tentang 75,98 ug/nm Diesel Power Pengendalian 900 ug/nm 3 NO 2 Plant Location 86,13 ug/nm 3 Pencemaran Udara. 400 ug/nm 3 CO 4.240,60 ug/nm 3 Government Regulation No. 41/1999 of air ug/nm 3 Debu Dust 30,58 ug/nm 3 pollution control. 230 ug/nm 3 SO 2 Pemukiman 68,68 ug/nm ug/nm 3 NO Penduduk 2 86,13 ug/nm ug/nm 3 People Residences CO 3.599,08 ug/nm ug/nm 3 Debu Dust 91,74 ug/nm ug/nm 3 SO Cerobong PLTU 3 2 0,18 mg/nm Permen LH No. 21/2008 Unit 1 Environment Minister 750 mg/nm 3 NO 2 Steam Power 66,52 mg/nm 3 Regulation No. 21/ mg/nm 3 Partikulat Plant Unit 1 Particulate Chimney 2,06 mg/nm mg/nm 3 Opasitas Opacity 15% 20% SO 200 m dari 2 3,02 ug/nm 3 PP 41 Tahun 1999 Cerobong #1 Government Regulation 900 ug/nm 3 NO m from 12,05 ug/nm 3 No. 41/ ug/nm 3 CO chimney 1 550,10 ug/nm ug/nm 3 Debu Dust 215,22 ug/nm ug/nm 3 SO 2 Pemukiman Penduduk People Residences PP 41 Tahun ,73 ug/nm 3 Government Regulation No. 41/ ug/nm 3 NO 2 12,07 ug/nm ug/nm 3 CO 614,75 ug/nm ug/nm 3 Debu Dust 69,42 ug/nm3 230 ug/nm 3 SO 2 3,52 ug/nm ug/nm 3 PLTG Muara Emisi PLTG Tawar Unit 3.1, Gas Power Plant Jawa Barat Emission Muara Tawar Gas Power Plant Unit 3.1, West Java NO Pemukiman 2 Karyawan PLTU 17,18 ug/nm ug/nm 3 CO Steam Power 471,66 ug/nm ug/nm 3 Debu Dust Plant Employee Residences 363,60 ug/nm ug/nm 3 SO 2 Cerobong PLTG Permen LH No. 21 Tahun 117,56 mg/nm 3 Unit tentang Mutu Emisi 150 mg/nm 3 NO Gas Power Plant Bagi Usaha dan/atau 2 293,42 mg/nm mg/nm 3 Unit 3.1 kegiatan Pembangkit Partikulat 25,84 mg/nm Listrik Tenaga Termal Particulate 30 mg/nm 3 Environment Minister Regulation No. 21/2008 Opasitas of emission quality for 10% Opacity business sector / activities 20% of thermal Power Plant

169 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 167 NAMA INSTALASI NAME OF INSTALLATION PLTGU Muara Tawar Unit 1.3, Jawa Barat Muara Tawar Combined Cycle Power Plant Unit 1.3, West Java JENIS KOMPONEN YANG DIPANTAU TYPES OF MONITORED COMPONENT Emisi PLTGU Combined Cycle Power Plant Emission Udara Ambien Air Ambience PARAMETER YANG DIPANTAU MONITORED PARAMETERS TITIK PANTAU POINTS OF MONITORING Cerobong PLTGU Unit 1.3 HASIL PEMANTAUAN TOLAK UKUR BAKU MUTU MONITORING RESULT BENCHMARK QUALITY STANDARDS SO 2 Permen LH No. 21 Tahun 20,86 mg/nm tentang Mutu Emisi 150 mg/nm 3 NO 2 Combined Cycle 65,74 mg/nm 3 Bagi Usaha dan/atau Power Plant kegiatan Pembangkit 400 mg/nm 3 Chimney Unit 1.3 8,71 mg/nm 3 Listrik Tenaga Termal. 30 mg/nm 3 Environment Minister Regulation No. 21/2008 of emission quality for Partikulat Particulate Opasitas Opacity <5% business sector / activities 20% of thermal Power Plant. SO Lokasi PLTG 2 35,97 ug/nm 3 PP 41 Tahun 1999 dan PLTGU Tentang Pengendalian 900 ug/nm 3 NO 2 Gas Power Plant 28,20 ug/nm 3 Pencemaran Udara. 400 ug/nm 3 CO and Combined <114,5 ug/nm 3 Government Regulation Cycle Power Plant No. 41/1999 of air ug/nm 3 Debu Dust Location 169,34 ug/nm 3 pollution control. 230 ug/nm 3 SO 2 Pemukiman 31,96 ug/nm ug/nm 3 NO Penduduk 2 20,82 ug/nm ug/nm 3 People Residence CO 171,75 ug/nm ug/nm 3 Debu Dust 164,97 ug/nm ug/nm 3 Berdasarkan hasil-hasil pemantauan atas kualitas lingkungan sekitar instalasi tersebut, Perseroan kemudian menjalankan program-program pengelolaan lingkungan, di antaranya melalui kegiatan pemeliharaan tanaman; pembibitan dan penanaman; penanggulangan erosi; penelitian dan pengembangan; penanganan limbah B3, Emisi dan Effulent serta program kemitraan dan bina lingkungan. Perseroan menggunakan standar parameter yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah mengenai Baku Mutu Lingkungan (BML) Emisi Sumber Tidak Bergerak (STB) untuk mengelola emisi, effluent dan limbah. Hasil pemantauan menunjukkan seluruh indikator berada di bawah baku mutu yang ditetapkan, sehingga selama periode pelaporan tidak ada denda moneter yang dibebankan terhadap Perseroan sehubungan dengan pelanggaran di bidang lingkungan. (EN 28) Sesuai dengan dampak lingkungan yang ditimbulkannya, selanjutnya penjelasan pelaksanaan program pengelolaan lingkungan sekitar instalasi seperti tersebut di atas diuraikan pada sub-sub topik bahasan sebagai berikut. PEMAKAIAN BAHAN PLN menjalankan usaha penyaluran daya listrik melalui serangkaian kegiatan meliputi pembangunan stasiun pembangkit listrik, pembangunan gardu induk, jaringan transmisi dan distribusi, beserta gardu-gardu berukuran lebih kecil yang dilengkapi trafo dengan berbagai kapasitas sebagai stasiun penurun tegangan, dan gardu pembagi daya untuk menyalurkan daya listrik kepada para pelanggan. Untuk menyalurkan daya tersebut, bahanbahan utama yang digunakan adalah kabel-kabel berbagai ukuran, insulator keramik tahan panas dan tiang-tiang listrik berbagai ukuran. Based on the results of monitoring the quality of the environmental effects, in the said installation areas, the Company subsequently carries out environmental management programs, including the maintenance of plant life, seeding and planting, preventing soil erosion, research and development, B3 waste management, emissions and effluent as well as partnership programs and environmental development. The Company uses standard parameters set by the Company s Head Office as well as the Regional Government on Environmental Quality Standards (BML), Stationary Emissions Sources (STB) to manage emissions, effluent and waste. Monitoring results have shown that all indicators are below the defined quality standards, with the result that during the reported period, there were no fines incurred on the Company related to environmental violations. (EN 28) In accordance with environmental impacts caused, further explanation of environmental management programs in the vicinity of installations such as those described above are described in the following sub-topics. MATERIAL USAGE PLN runs electricity distribution operations through a series of activities covering power station construction, substation construction, the transmission and distribution network, as well as smaller substations equipped with transformers with various capacities that act as voltage step-down stations and power divider relay stations for distributing electricity to customers. To distribute this power, the main materials used are cables of various sizes, ceramic heat-resistant insulators and electricity pylons of various sizes.

170 168 pengelolaan dan perlindungan lingkungan Ketinggian tiang listrik penyangga kabel bervariasi sesuai dengan besar tegangan yang melalui jaringan sesuai aturan yang berlaku. Hampir seluruh kabel penyalur listrik ke kawasan akhir pengguna rumah tangga terbungkus isolator untuk menjaga keamanan penyaluran, sehingga tidak ada dampak bagi penduduk atau biota yang ada di dekatnya. (EN 26, EN 29) Environmental Management and Protection The height of cable-carrying electricity pylons varies depends on the level of voltage flowing through the network in accordance with the prevailing regulations. Almost all cables distributing electricity to the neighborhoods of household end-users are wrapped in insulation to protect the supply, so that there is no impact on residents, plant or animal life in the vicinity. (EN 26, EN 29) Sementara bahan lain yang digunakan dalam proses pembangkitan terutama adalah pelumas untuk menjaga kinerja generator pembangkit agar tidak aus serta pelumas untuk kendaraan operasional PLN. (EN 1) Kabel-kabel transmisi dan distribusi baik yang dibentangkan di atas tanah maupun di dalam tanah umumnya digunakan dalam waktu yang cukup lama dan jarang mengalami proses penggantian, sehingga kebutuhan bahan ini akan sejalan dengan proses ekspansi atau penambahan jaringan transmisi dan distribusi. Seiring dengan misi PLN untuk menjangkau seluruh wilayah operasi di Indonesia, panjang jaringan transmisi dan distribusi yang dimiliki PLN terus bertambah. Hingga akhir tahun pelaporan, panjang seluruh jaringan transmisi dan distribusi yang dimiliki oleh PLN adalah sebagai berikut. (EN 1, EU 4) Meanwhile, other materials are used in the power generating process, especially lubricants for maintaining the performance of power station generators so that they do not suffer wear, as well as lubricants for PLN s operational vehicles. (EN 1) Transmission and distribution cables that are laid on the ground, or under the ground, are generally used for a long time and rarely need to be replaced. As a result, these materials are needed for distribution and transmission network expansion or additions. In line with PLN s mission to reach all of Indonesia s regions, PLN s expansive distribution and transmission network continues to grow. As of the end of the reported year, the total length of PLN s transmission and distribution networks were as follows: (EN 1, EU 4) Panjang Jaringan Transmisi (kms) di tahun 2011 SATUAN PLN/PROVINSI PLN UNIT/PROVINCE Transmission Network Length (in kmc) in 2011 TEGANGAN VOLTAGE kv 70 kv 150 kv 275 kv 500 kv JUMLAH TOTAL Wilayah Aceh Aceh Region Wilayah Sumatera Utara North Sumatera Region Wilayah Sumatera Barat West Sumatera Region Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Riau and Riau Island Region Riau Kepulauan Riau Riau Island Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu South Sumatera, Jambi & Bengkulu Region Sumatera Selatan South Sumatera Jambi Bengkulu Wilayah Bangka Belitung Bangka Belitung Region Wilayah Lampung Lampung Region Wilayah Kalimantan Barat West Kalimantan Region Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah South Kalimantan & Central Kalimantan Region , ,77-123, , ,90 Kalimantan Selatan South Kalimantan - 123,08 748, ,22 Kalimantan Tengah Central Kalimantan , ,68 Wilayah Kalimantan Timur East Kalimantan Region Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo North Sulawesi, Central Sulawesi and Gorontalo Region , ,60 0,76 377,02 979, ,68 Sulawesi Utara North Sulawesi 0,76 275,82 331, ,51 Gorontalo , ,97 Sulawesi Tengah Central Sulawesi - 101, ,20

171 Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report 169 SATUAN PLN/PROVINSI PLN UNIT/PROVINCE Wilayah Sul Selatan, Sultra dan Sulbar South Sulawesi, South East Sulawesi & West Sulawesi TEGANGAN VOLTAGE kv 70 kv 150 kv 275 kv 500 kv JUMLAH TOTAL 11,20 150, , ,63 Sulawesi Selatan South Sulawesi 11,20 150, , ,63 Sulawesi Tenggara South East Sulawesi Sulawesi Barat West Sulawesi Wilayah Maluku dan Maluku Utara Maluku and North Maluku Region Maluku Maluku Utara North Maluku Wilayah Papua Papua Region Papua Papua Barat West Papua Distribusi Bali Distribution of Bali Wilayah Nusa Tenggara Barat West Nusa Tenggara Region Wilayah Nusa Tenggara Timur East Nusa Tenggara Region PT PLN Batam , ,83 PT PLN Tarakan Pembangkitan Sumatera Bagian Utara North Sumatera Power Plant Pembangkit Sumatera Bagian Selatan South Sumatera Power Plant P3B Sumatera Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera , , , ,34 Luar Jawa Outside Java 11,96 982, , , ,75 Disttribusi Jawa Timur Distribution of East Java Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Distribution of Central Java and DI Yogyakarta Jawa Tengah Central Java DI Yogyakarta Distribusi Jawa Barat dan Banten Distribution of West Java and Banten Jawa Barat West Java Banten Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Distribution of Greater Jakarta and Tangerang PT Indonesia Power PT PJB P3B Jawa Bali Transmission and Load Dispatching Center of Java Bali , , , ,00 Jawa Java , , , ,00 Indonesia 11, , , , , ,74 Panjang Jaringan Distribusi (kms) di tahun 2011 SATUAN PLN/PROVINSI PLN UNIT/PROVINCE Transmission Distribution Length (in kmc) in 2011 TEGANGAN MENENGAH MEDIUM TEGANGAN VOLTAGE RENDAH 6 7 kv kv kv LOW VOLTAGE Wilayah Aceh Aceh Region , ,00 Wilayah Sumatera Utara North Sumatera Region , ,92 Wilayah Sumatera Barat West Sumatera Region , ,00 Wilayah Riau dan kepulauan Riau Riau and Riau Island Region , ,29 Riau , ,09 Kepulauan Riau Riau Island ,00 951,20

172 170 pengelolaan dan perlindungan lingkungan Environmental Management and Protection TEGANGAN MENENGAH MEDIUM TEGANGAN SATUAN PLN/PROVINSI VOLTAGE RENDAH PLN UNIT/PROVINCE 6 7 kv kv kv LOW VOLTAGE Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu South Sumatera, Jambi & Bengkulu Region - 242, , ,58 Sumatera Selatan South Sumatera - 242, , ,28 Jambi , ,07 Bengkulu , ,23 Wilayah Bangka Belitung Bangka Belitung Region , ,04 Wilayah Lampung Lampung Region 7, , ,80 Wilayah Kalimantan Barat West Kalimantan Region , ,14 Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah South Kalimantan & Central Kalimantan Region 3, , ,99 Kalimantan Selatan South Kalimantan 3, , ,38 Kalimantan Tengah Central Kalimantan , ,61 Wilayah Kalimantan Timur East Kalimantan Region , ,00 Wilayah Sul Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo North Sulawesi, Central Sulawesi and Gorontalo Region 46, , ,29 Sulawesi Utara North Sulawesi 46, , ,07 Gorontalo , ,69 Sulawesi Tengah Central Sulawesi , ,53 Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Barat South Sulawesi, South East Sulawesi & West Sulawesi , ,00 Sulawesi Selatan South Sulawesi , ,76 Sulawesi Tenggara South East Sulawesi , ,90 Sulawesi Barat West Sulawesi ,89 887,34 Wilayah Maluku dan Maluku Utara Maluku and North Maluku Region , ,36 Maluku , ,92 Maluku Utara North Maluku ,11 976,44 Wilayah Papua Papua Region , ,00 Papua , ,00 Papua Barat West Papua , ,00 Distribusi Bali Distribution of Bali , ,14 Wilayah Nusa Tenggara Barat West Nusa Tenggara Region , ,31 Wilayah Nusa Tenggara Timur East Nusa Tenggara Region , ,90 PT PLN Batam , ,11 PT PLN Tarakan ,06 255,85 Kit Sumbagut North Sumatera Power Plant Kit Sumbagsel South Sumatera Power Plant P3B Sumatera Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera Luar Jawa Outside Java 57,74 242, , ,72 Distribusi Jawa Timur Distribution of East Java , ,10 Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta Distribution of Central Java and Yogyakarta , ,36 - Jawa Tengah Central Java , ,29 DI Yogyakarta , ,07 Distribusi Jawa Barat dan Banten Distribution of West Java and Banten , ,59 - Jawa Barat West Java , ,41 Banten , ,18 Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Distribution of Greater Jakarta and Tangerang , ,17 PT Indonesia Power PT PJB P3B Jawa Bali Transmission and Load Dispatching Center of Java Bali Jawa Java , ,22 Indonesia 57,74 242, , ,94

173 Bahan utama lain yang digunakan adalah tiang-tiang listrik dari beton/besi dan insulator keramik tahan panas maupun bahan kimia, yang juga jarang mengalami penggantian, kecuali insulator yang akan diganti jika pada saat inspeksi ditemukan kerusakan. (EN 1) PT PLN (Persero) Laporan KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY Report The main other material used is electricity pylons made from steel or concrete and ceramic heat-resistant insulation as well as chemical materials, which also rarely need to be replaced, except insulation, which is replaced if damage is found during inspections. (EN 1) 171 PLN juga menggunakan bahan-bahan lain yang tidak langsung berkaitan dengan aspek produksi listrik maupun transmisi dan distribusi, yakni kertas, plastik insulator, tinta printer dan sejenisnya untuk keperluan administrasi. Seluruh bahan-bahan bekas keperluan administrasi ini setiap saat dikumpulkan untuk dikelola sebagai bahan daur ulang oleh pihak yang berkompeten. (EN 2) PLN also uses other materials that are not directly related to electricity production, transmission and distribution, namely paper, plastic insulation, printer ink, and others used for administrative purposes. All used administrative materials are collected for recycling by a competent party. (EN 2) PENGGUNAAN ENERGI PLN menggunakan berbagai sumber energi primer sebagai bahan bakar langsung untuk menggerakkan turbin generator pembangkit listrik utama. Bahan bakar langsung yang digunakan adalah batu bara, minyak diesel dan gas. Selain tiga bahan bakar fosil, turbin generator PLN juga digerakkan oleh tenaga air dan panas bumi sebagai sumber energi tidak langsung. Minyak diesel/solar dan BBM lain (bensin) juga digunakan PLN sebagai bahan bakar bagi kendaraan operasional. ENERGY USAGE PLN uses a variety of primary energy sources for direct fuels to turn the main generator turbines at power plant. The direct fuels used are coal, fuel oil, diesel, and gas. Apart from these three fossil fuels, PLN s generator turbines are also powered by hydro or geothermal as indirect energy sources. Diesel fuel, solar power and gasoline are also used by PLN as fuel for vehicles. Seiring dengan peningkatan kapasitas pembangkit, jumlah penggunaan energi primer Perseroan terus bertambah. Komposisi dan jumlah penggunaan energi langsung sebagai bahan bakar penggerak generator disajikan pada tabel berikut. In line with power plant capacity improvements, the Company s total primary energy use continues to grow. The composition and total usage of direct energy as fuel to power generators is presented in the following the table. Tabel penggunaan bahan bakar sebagai sumber energi langsung. (EN 3) Table showing the use of fuels as a direct energy source. (EN 3) BAHAN BAKAR FUEL SATUAN UNIT % Batu bara Coal Juta ton million tons ,5 Minyak diesel Diesel petrol Juta liter million litters ,9 Gas Gas MMcft ,8 Mengingat sumber bahan bakar fosil tersebut kurang ramah lingkungan dan merupakan sumber tidak terbarukan, PLN telah menyiapkan dan melaksanakan program untuk melakukan konservasi penggunaan energi untuk meningkatkan efisiensi PLTU melalui pemilihan teknologi PLTU yang lebih efisien, seperti super-critical. Salah satu program untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak yaitu dengan membangun pembangkit berbahan bakar batu bara, selain itu untuk mendukung program Pemerintah RI dalam meningkatkan pemanfaatan sumber energi terbarukan (renewable energy) dan megurangi emisi CO 2 maka PLN juga membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Terkait dengan hal ini, dalam RUPTL PLN telah merencanakan pembangunan pembangkit energi terbarukan sebesar MW. Langkah lain yang dilaksanakan adalah dengan menjaga unjuk Given that these fossil fuels are not environmentally friendly and are not renewable, PLN has prepared and implemented programs to conserve energy usage by increasing power of the steam power plant efficiency by choosing more efficient steam power plant technologies, like super-critical. One of the programs to reduce oil consumption is to build coal-fired power plants, as well as supporting Government programs to increase the utilization of renewable energy sources and reduce CO 2 emissions. Thus, PLN has built Geothermal Power Plant and Hydro Power Plant. Concordantly, in the RUPTL, PLN has already planned the construction of renewable energy power plant amounting to a total of 8,655 MW. Other steps taken are to maintain the performance of generators through

174 pengelolaan dan perlindungan lingkungan Environmental Management and Protection 172 kerja generator melalui perawatan berkala, sehingga kinerjanya efisien dan mampu mengurangi volume bahan bakar per satuan daya listrik yang dihasilkan. (EN 5, EN 6) Untuk mengurangi konsumsi energi tak langsung (energi yang digunakan untuk kendaraan operasional), Perseroan juga melakukan langkah-langkah penghematan, baik melalui perawatan rutin kendaraan operasional maupun dengan penyediaan sarana perumahan pegawai di sekitar instalasi utama. Sementara Langkah maupun kebijakan yang ditempuh untuk menghemat pemakaian listrik mencakup: (EN 7) Pemanfaatan bank kapasitor; Sosialisasi dan implementasi ke karyawan untuk : - Menaikkan setting AC temperatur ke 25 o C; - Mengurangi jumlah AC pada ruangan yang menggunakan AC Over Capacity; - Pemanfaatan cahaya alami: Pengantian lampu-lampu listrik yang hemat energi dari lampu TL ke lampu SL secara bertahap; Penggantian AC (Biasa) ke AC Split (Inverter dan Bio); Pembenahan kualitas kelistrikan. Upaya-upaya ini berhasil menurunkan konsumsi BBM dan mengurangi penggunaan listrik di tahun (EN 7) regular maintenance, resulting in efficient performance and a reduction in the volume of fuel per unit of electrical power generated. (EN 5, EN 6) To reduce indirect energy consumption (energy used for operational vehicles), the Company has also taken austerity measures, not only comprising routine vehicle maintenance but also by providing housing for employees in the vicinity of main installations. The adopted steps and policies to save on energy usage are: (EN 7) Utilize capacitor banks; Raise awareness among employees concerning the following: - Set air conditioning units to 25 o C. - Reduce the number of air conditioners in rooms that already have too many units (AC Over Capacity) - Utilize natural light: Replace light bulbs with energy-saving light bulbs; from TL bulbs to SL bulbs, in stages; Replace normal air conditioner units with split air conditioners (Inverter and Bio); Improve the quality of electricity. These efforts helped reduce fuel consumption and reduce electricity use in (EN 7)

ROADMAP TATA KELOLA PERUSAHAAN INDONESIA INDONESIA CORPORATE GOVERNANCE ROADMAP

ROADMAP TATA KELOLA PERUSAHAAN INDONESIA INDONESIA CORPORATE GOVERNANCE ROADMAP i i MENUJU TATA KELOLA EMITEN DAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG LEBIH BAIK TOWARDS BETTER GOVERNANCE OF ISSUERS AND PUBLIC COMPANIES iii daftar isi table of contents halaman pages DAFTAR ISI / contents DAFTAR

Lebih terperinci

Pedoman Etika Bisinis dan Etika Kerja

Pedoman Etika Bisinis dan Etika Kerja Pedoman Etika Bisinis dan Etika Kerja 2008 Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Pedoman Etika Bisinis dan Etika Kerja MAKLUMAT KOMITMEN GCG KOMISARIS DAN DIREKSI PT ELNUSA Tbk. STATEMENT OF GCG COMMITMENT

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 340 LAPORAN Laporan Tahunan TAHUNAN 2013 pt semen 2012 padang PT SEMEN PADANG Semen Padang sangat menyadari bahwa kesinambungan dan pencapaian

Lebih terperinci

SAMBUTAN CEO OCBC BANK Message from OCBC Bank's CEO

SAMBUTAN CEO OCBC BANK Message from OCBC Bank's CEO 33 SAMBUTAN CEO OCBC BANK Message from OCBC Bank's CEO Kinerja Bank yang sangat baik pada tahun 2014 tidak mungkin tercapai tanpa dukungan, kepercayaan dan komitmen yang kuat dari seluruh stakeholders.

Lebih terperinci

2015-2019. Roadmap Keuangan Berkelanjutan di Indonesia Roadmap for Sustainable Finance in Indonesia

2015-2019. Roadmap Keuangan Berkelanjutan di Indonesia Roadmap for Sustainable Finance in Indonesia 2015-2019 Roadmap Keuangan Berkelanjutan di Indonesia Roadmap for Sustainable Finance in Indonesia 2015-2019 Roadmap Keuangan Berkelanjutan di Indonesia Roadmap for Sustainable Finance in Indonesia Desember/December

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Terkait Ekonomi dan Keberadaan di Pasar Responsibilities Related to Economic and Market Presence 92 Pengembangan Sosial dan

Lebih terperinci

INFORMASI PERSEROAN. Company Information

INFORMASI PERSEROAN. Company Information Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT Semen Gresik (Persero) Tbk. INFORMASI PERSEROAN Company Information 44 VISI Vision Menjadi perusahaan persemenan bertaraf internasional yang terkemuka dan senantiasa

Lebih terperinci

PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk food related businesses. Transformation. for Sustainable Growth

PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk food related businesses. Transformation. for Sustainable Growth PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk food related businesses Transformation for Sustainable Growth Daftar Isi Table of Contents PREFACE RASIONAL TEMA BAB 1: Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 6 Grafik

Lebih terperinci

Kinerja Baik, Kapasitas Sedang Meningkat LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT

Kinerja Baik, Kapasitas Sedang Meningkat LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT Kinerja Baik, Kapasitas Sedang Meningkat LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT Daftar Isi Contents 08 10 11 12 14 16 17 19 24 27 32 36 42 48 54 58 68 74 80 85 86 87 197 Sekilas Indocement Indocement at a

Lebih terperinci

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS LETTERS FROM THE CUSTOMERS SUARA PELANGGAN

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS LETTERS FROM THE CUSTOMERS SUARA PELANGGAN DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS SUARA PELANGGAN LETTERS FROM THE CUSTOMERS 02 03 04 05 06 07 Perlindungan Tepat Bagi Keluarga Tercinta - Eddy Nas Tanjung Garda Siaga Siap Sedia, Garda Oto Tiada Tandingannya

Lebih terperinci

LaporanTahunan Annual Report

LaporanTahunan Annual Report LaporanTahunan Annual Report 2010 DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS PERSPEKTIF BARU : TRANFORMASI USAHA MENJADI PENYEDIA ENERGI A NEW OUTLOOK: BUSINESS TRANSFORMATION INTO AN ENERGY PROVIDER PERSPEKTIF BARU

Lebih terperinci

Perlindungan masyarakat Pedoman untuk manajemen kesiapsiagaan insiden dan kontinuitas operasional

Perlindungan masyarakat Pedoman untuk manajemen kesiapsiagaan insiden dan kontinuitas operasional Standar Nasional Indonesia Perlindungan masyarakat Pedoman untuk manajemen kesiapsiagaan insiden dan kontinuitas operasional ICS 13.200 (ISO/PAS 22399:2007, IDT) Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Introduction

I. PENDAHULUAN Introduction I. PENDAHULUAN Introduction A. Latar Belakang Indikator makro ekonomi Indonesia selama tahun 2002 hingga awal semester pertama tahun 2003 menunjukkan perkembangan yang cukup memberikan harapan ditandai

Lebih terperinci

PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. 2008 Annual Report Laporan Tahunan 2008

PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. 2008 Annual Report Laporan Tahunan 2008 PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. 2008 Annual Report Laporan Tahunan 2008 Visi dan Misi Kami Our Vision and Mission Visi Kami Menjadi perusahaan penyedia solusi risiko utama, dikenal dengan profesionalismenya.

Lebih terperinci

kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility Activities

kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility Activities Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT Semen Gresik (Persero) Tbk. kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility Activities 204 Bagi Perseroan, salah satu ukuran keberhasilan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI / CONTENTS

DAFTAR ISI / CONTENTS DAFTAR ISI / CONTENTS Halaman/Page Ikhtisar Data Keuangan Penting 3 Sejarah Singkat Perseroan 5 Data Perseroan 7 Laporan Kepada Para Pemegang Saham 8 Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen 9 A. Analisis

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013. Swiftly to Excellence

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013. Swiftly to Excellence LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013 Swiftly to Excellence Daftar Isi Table of Contents 01 2 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 02 KILAS KINERJA 2013 FLASHBACK PERFORMANCE OF 2013 LAPORAN DEWAN

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Senantiasa Menciptakan Peluang Untuk Bertumbuh dan Sejahtera Bersama Serta Menjadikan Hidup Lebih Bermakna Together Always Creating Opportunities

Lebih terperinci

FLY HIGH TOWARDS THE FUTURE TERBANG TINGGI MENYONGSONG MASA DEPAN. report of president commissioner

FLY HIGH TOWARDS THE FUTURE TERBANG TINGGI MENYONGSONG MASA DEPAN. report of president commissioner FLY HIGH TOWARDS THE FUTURE TERBANG TINGGI MENYONGSONG MASA DEPAN LAPORAN komisaris utama report of president commissioner Jayant Rikhye 20 PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk. laporan tahunan ANNUAL REPORT 2013

Lebih terperinci

NATIONAL STRATEGIC PLAN of ACTION Heart of Borneo

NATIONAL STRATEGIC PLAN of ACTION Heart of Borneo NATIONAL STRATEGIC PLAN of ACTION Rencana Strategis dan Aksi Nasional National Strategis Plan of Action DEPHUT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Timur RENCANA STRATEGIS DAN AKSI NASIONAL Tim

Lebih terperinci

Jl. KH. Zainul Arifin 20 Jakarta 11140 Telp. 021 6334838 Fax. 021 6333080

Jl. KH. Zainul Arifin 20 Jakarta 11140 Telp. 021 6334838 Fax. 021 6333080 PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) Tbk DAN / AND LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 September 2013 dan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Tidak Diaudit) INTERIM CONSOLIDATED

Lebih terperinci

Bank CIMB Niaga Merger Process and Achievement Report. January 2009

Bank CIMB Niaga Merger Process and Achievement Report. January 2009 Bank CIMB Niaga Merger Process and Achievement Report January 2009 Contents Preface 1 Overview 3 Rationale 6 Merger Architecture 18 Key Challenges 28 Progress and Outcomes 29 Moving Forward 37 Synergy

Lebih terperinci

Self-Assessment for industrial production

Self-Assessment for industrial production Penilaian Diri Sendiri untuk produksi industri Self-Assessment for industrial production PENDAHULUAN INTRODUCTION The Business Social Compliance Initiative (BSCI) merupakan sebuah inisiatif dari pengecer,

Lebih terperinci

Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Baik Rabobank Group maupun Rabobank Indonesia, berpendapat bahwa Good Corporate Governance ( GCG ) merupakan pilar utama yang mendukung pertumbuhan

Lebih terperinci

PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES

PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES / LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010/ FOR THE YEARS ENDED DAN

Lebih terperinci

197 L A P O R A N K E U A N G A N F I N A N C I A L S TAT E M E N T S

197 L A P O R A N K E U A N G A N F I N A N C I A L S TAT E M E N T S PT INCO Laporan Tahunan 2009 Annual Report 197 198 PT INCO Laporan Tahunan 2009 Annual Report Catatan Neracatas Laporan Keuangan PT Per International 31 Desember Nickel 2009 Indonesia dan 2008 Tbk Balance

Lebih terperinci

Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011

Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011 PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements for the Years Ended Tanggal PT TIGA PILAR SEJAHTERA

Lebih terperinci

Halo Vale. ROLLERCOASTER HARGA NIKEL Bisnis Nikel dalam Pusaran Badai Inisiatif di Tengah Krisis Ambil Jeda di Sela Kerja

Halo Vale. ROLLERCOASTER HARGA NIKEL Bisnis Nikel dalam Pusaran Badai Inisiatif di Tengah Krisis Ambil Jeda di Sela Kerja 04 JULI INTERNAL MAGAZINE PT VALE INDONESIA Tbk 2013 Halo Vale ROLLERCOASTER HARGA NIKEL Bisnis Nikel dalam Pusaran Badai Inisiatif di Tengah Krisis Ambil Jeda di Sela Kerja DARI KAMI Pembaca yang budiman,

Lebih terperinci

Penilaian Diri Sendiri untuk Produksi Utama: Pertanian atau Perkebunan Self-Assessment for Primary Production: Farms

Penilaian Diri Sendiri untuk Produksi Utama: Pertanian atau Perkebunan Self-Assessment for Primary Production: Farms Penilaian Diri Sendiri untuk Produksi Utama: Pertanian atau Perkebunan Self-Assessment for Primary Production: Farms PENDAHULUAN INTRODUCTION The Business Social Compliance Initiative (BSCI) merupakan

Lebih terperinci