BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Penelitian yang berjudul Penerapan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 5 di SDN Tegalrejo 03 salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 24 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, diperoleh daftar nilai hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA pra siklus (lampiran 4) menunjukkan sebagian besar siswa memperoleh nilai kurang dari KKM (70). Dari 24 siswa, terdapat 15 siswa yang memperoleh nilai < 70, dan 9 siswa memperoleh nilai 70. Hasil belajar IPA siswa pra siklus atau sebelum dilakukan tindakan dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Belajar IPA Siswa Pra siklus Nilai Jumlah Siswa Persentase % Keterangan ,5 % Tidak Tuntas < ,5% Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 72,9 Nilai Tertinggi 95 Nilai Terendah 58 Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus pada mata pelajaran IPA, terdapat 9 atau 37,5% siswa tuntas dengan nilai 70 yang, sedangkan 15 siswa atau 62,5 % yang tidak tuntas dengan nilai < 70. Berdasarkan tabel 4.1 disajikan diagram batang persentase hasil belajar IPA siswa pada pra siklus, yang dapat dilihat pada gambar

2 46 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 37,50% Tuntas Hasil Belajar IPA Pra siklus 62,50% Tidak tuntas Gambar 4.1 Diagram Batang Persentase Hasil Belajar IPA Pra siklus Dari uraian hasil belajar prasiklus dapat diketahui sebagian nilai siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA belum mencapai KKM 70. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran perlu diadakan suatu pembaharuan dengan sebuah model dalam pembelajaran yang lebih inovatif, kreatif dan lebih realistik agar pembelajaran menjadi lebih bermakna sehingga keaktifan dan hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menerapkan model Contextual Teaching and Learning (CTL) menurut Rusman (2012 : 187) pembelajaran kontekstual adalah usaha untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi dari segi manfaat, sebab siswa berusaha mempelajari konsep sekaligus menerapkan dan mengaitkannya dengan dunia nyata. Model Contextual Teaching and Learning (CTL) juga memiliki tujuh prinsip yaitu kontruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belejar, pemodelan, refleksi dan penilaian yang sebenarnya. Ketujuh prinsip tersebut saling berkaitan satu samalain, salah satunya prinsip Inquiry(menemukan) yang menekankan siswa mempelajari dan menemukan sendiri pengetahuan mereka. Sehingga dari pengetahuan yang mereka pelajari dengan menemukan sendiri diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3 Deskripsi Hasil Siklus I Perencanaan Tindakan Siklus I Kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan melalui dua kali pertemuan, dengan perencanaan tindakan yakni peneliti berkolaborasi dengan guru kelas 5 SDN Tegalrejo 03 Salatiga, untuk menentukan materi pelajaran IPA yang akan disampaikan. Didalam Siklus I ini dilakukan kegiatan tatap muka sebanyak 2 kali pertemuan, waktu masing-masing dari pertemuan adalah 2 x 35 menit. Dalam pelaksanaannya, peneliti juga mempersiapkan segala perlengkapan yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar seperti RPP yang sesuai sintak model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) lengkap dengan LKS, soal evaluasi dan juga segala perlengkapan seperti media, sumber buku. Sebelum pembelajaran dimulai, peneliti menjelaskan kepada guru tentang isi dari RPP yang akan di pakai agar terjadi kolaborasi sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Peneliti juga mempersiapkan lembar observasi KBM guru, siswa dan lembar keaktifan siswa yang sesuai sintak karakteristik dalam pembelajaran siswa aktif, guna untuk mengamati bagaimana kegiatan guru dan siswa juga keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran IPA Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I Penelitian siklus I meliputi pelaksanaan tindakan dan observasi yang berlangsung pada pertemuan 1 dan pertemuan 2. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 dan pertemuan 2 pada hari Kamis 30 April 2015 dengan alokasi waktu tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan 1 dan 2 adalah : 1. Pertemuan 1 Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, membimbing siswa merapikan tempat duduk dan siap mengikuti pelajaran. Setelah itu guru memeriksa kerapian, mengkondisikan kelas untuk siap mengikuti pelajaran dari mulai pengaturan tempat duduk, pemeriksaan

4 48 perlengkapan belajar seperti peralatan tulis, buku paket dan media pembelajaran. Kemudian guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang berisi 4-5 orang siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang Daur Air. Sebelum memulai pelajaran guru memberikan apresepsi yakni menanyakan tentang Kegiatan apa saja yang tidak pernah luput dalam menggunakan air?. Pada kegiatan inti setelah semua siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran siswa dibagi ke dalam 6 kelompok, setiap kelompok menerima alat dan bahan serta LKS IPA tentang kegunaan air dan daur air. Selanjutnya guru memfasilitasi siswa dengan melakukan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran IPA. Pada langkah Kontruktivisme (Contructivism) siswa menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri, guru hanya menyajikan masalah yang disampaikan dengan memberikan ilustrasi terlebih dahulu tentang kejadian-kejadian secara umum dan siswa mengkaitkan dengan berbagai pengalamannya di kehidupan sehari-hari berkaitan materi pada LKS tentang daur air dan kegunaan air. Pada Langkah Bertanya (Questioning) guru merespon siswa dengan melakukan tanya jawab seputar materi daur air dan kegunaan air dan siswa menyampaikan jawaban-jawaban mereka/hipotesis tentang daur air dan kegunaan air yang disajikan oleh guru dan menuliskan hipotesis mereka ke dalam LKS. Guru juga memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya mengenai hal hal apa saja yang belum diketahui siswa. Pada langkah Menemukan (Inquiry) setiap kelompok di beri kesempatan untuk mengerjakan LKS tentang daur air dan kegunaan air yang di berikan oleh guru. Didalam LKS tersebut terdapat langkah langkah siklus inquiry yang tersusun meliputi Observasi (Observation), Bertanya (Questioning), Mengajukan dugaan (Hipotesis), Pengumpulan data (Data gathering),

5 49 Penyimpulan (Conclussion) langkah langkah tersebut di upayakan agar siswa dapat menemukan pengetahuan dari benak meraka sendiri. Disini guru hanya berlaku sebagai fasilitator untuk siswanya, guru hanya membimbing siswa memberikan respon serta menjawab pertanyaan tentang materi daur air dan kegunaan air apa yang tidak diketahui. Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS tentang materi daur air dan kegunaan air yang diberikan oleh guru sesuai petunjuk serta langkah didalam LKS. Pada tahap Masyarakat belajar (Learning Community) Guru meminta setiap kelompok untuk belajar bersama mendiskusikan berbagai bentuk permasalahan yang ada, guru membimbing siswa agar dapat bertukar ide serta sharing terhadap anggota kelompok siswa, untuk berbagi pengetahuan terhadap tentang materi daur air dan kegunaan air. Pada langkah Pemodelan (Modeling) guru menerangkan dari penjabaran secara abstrak tentang materi ke tahap konkrit dengan menggunakan alat peraga gambar daur air sebagai media pembelajaran serta dengan memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang materi daur air dan kegunaan air pada LKS ke depan kelas sementara kelompok lain memberikan tanggapan. Pada tahap Refleksi (Reflection) Guru bersama siswa secara klasikal membuat kesimpulan atas hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan guru memberikan respon kepada siswa untuk mengingat kembali tentang materi daur air dan kegunaan air yang telah di pelajari selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assessment) guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS tentang materi daur air dan kegunaan air serta menampilkan LKS yang paling baik sebagai penghargaan atas kinerja siswa dengan menilai secara kelompok. Pada kegiatan akhir guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air. Dan terakhir guru bersama sama menutup kegiatan pembelajaran.

6 50 2. Pertemuan 2 Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, membimbing siswa merapikan tempat duduk dan siap mengikuti pelajaran. Setelah itu guru memeriksa kerapian, mengkondisikan kelas untuk siap mengikuti pelajaran dari mulai pengaturan tempat duduk, pemeriksaan perlengkapan belajar seperti peralatan tulis, buku paket dan media pembelajaran. Kemudian guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang berisi 4-5 orang siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air. Sebelum memulai pelajaran guru memberikan apresepsi yakni menanyakan tentang coba ingat kembali apa kegunaan air dalam kehidupan sehari hari di lingkunganmu? Dalam kegiatan inti setelah semua siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran siswa dibagi ke dalam 6 kelompok, setiap kelompok menerima alat dan bahan serta LKS IPA tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air. Selanjutnya guru memfasilitasi siswa dengan melakukan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran IPA. Pada langkah Kontruktivisme (Contructivism) siswa menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri, guru hanya menyajikan masalah yang disampaikan dengan memberikan ilustrasi terlebih dahulu tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air melalui kejadian-kejadian secara umum dan siswa mengkaitkan dengan berbagai pengalamannya di kehidupan sehari-hari berdasar materi tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air. Pada Langkah Bertanya (Questioning) guru merespon siswa dengan melakukan tanya jawab seputar tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air dan siswa menyampaikan jawaban-jawaban mereka/hipotesis tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara

7 51 menghemat air yang disajikan oleh guru dan menuliskan hipotesis mereka ke dalam LKS. Guru juga memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya mengenai hal hal apa saja yang belum diketahui berkaitan materi tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air. Pada langkah Menemukan (Inquiry) setiap kelompok di beri kesempatan untuk mengerjakan LKS materi tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air yang di berikan oleh guru. Didalam LKS terdapat langkah langkah siklus inquiry yang tersusun meliputi Observasi (Observation), Bertanya (Questioning), Mengajukan dugaan (Hipotesis), Pengumpulan data (Data gathering), Penyimpulan (Conclussion) langkah langkah tersebut di upayakan agar siswa dapat menemukan pengetahuan dari benak meraka sendiri. Disini guru hanya berlaku sebagai fasilitator untuk siswanya, guru hanya membimbing siswa memberikan respon serta menjawab pertanyaan siswa tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air. Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS materi tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air yang diberikan oleh guru sesuai petunjuk serta langkah didalam LKS. Pada tahap Masyarakat belajar (Learning Community) Guru meminta setiap kelompok untuk belajar bersama mendiskusikan tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air, guru membimbing siswa agar dapat bertukar ide serta sharing terhadap anggota kelompok siswa, untuk berbagi pengetahuan terhadap tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air. Pada langkah Pemodelan (Modeling) guru menerangkan dari penjabaran secara abstrak tentang materi ke tahap konkrit dengan menggunakan alat peraga gambar tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air sebagai media pembelajaran serta dengan memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air pada LKS ke depan kelas sementara kelompok lain memberikan tanggapan.

8 52 Pada tahap Refleksi (Reflection) Guru bersama siswa secara klasikal membuat kesimpulan atas hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan guru memberikan respon kepada siswa untuk mengingat kembali materi tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air yang telah di pelajari selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assessment) guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS materi tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air serta menampilkan LKS yang paling baik sebagai penghargaan atas kinerja siswa dengan menilai secara kelompok. Pada kegiatan akhir guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya tentang peristiwa alam.kemudian guru memberikan soal evaluasi siklus 1 materi tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air dan cara menghemat air Dan terakhir guru bersama sama menutup kegiatan pembelajaran Hasil Tindakan dan Observasi Siklus I Hasil tindakan dan observasi pada siklus I pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat berdasarkan hasil belajar siswa dan hasil observasi KBM guru dan siswa serta hasil observasi keaktifan siswa selama KBM IPA dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Hasil belajar siswa dan hasil observasi KBM guru dan siswa serta hasil observasi keaktifan siswa siklus I pertemuan 1 dan 2 adalah sebagai berikut : a. Hasil Tindakan Hasil belajar siswa yang diperoleh peneliti dengan kolabolator guru kelas 5 pada siklus I dengan cara, memberikan soal evaluasi secara tertulis kepada siswa pada akhir pertemuan 2. Terlihat bahwa daftar nilai hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA siklus I (lampiran 5) menunjukkan masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai dibawah < 70. Dari 24 siswa, terdapat 4 siswa yang memperoleh nilai < 70, dan 20 siswa memperoleh nilai 70. Hasil belajar IPA siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2.

9 53 Tabel 4.2 Hasil Belajar IPA Siswa Siklus I Nilai Jumlah Siswa Persentase % Keterangan < ,7 % Tidak Tuntas ,3 % Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 77,9 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 60 Dilihat dari tabel 4.2 diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siklus 1, terdapat 4 siswa dengan persentase 16,7% yang tidak tuntas dengan nilai < 70, sedangkan ada 20 siswa dengan persentase 83,3% yang tuntas dengan nilai 70. Berdasarkan tabel 4.2 disajikan diagram batang persentase hasil belajar IPA pada siklus I, yang dapat dilihat pada gambar4.2. Hasil Belajar IPA Siklus I 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 83,30% Tuntas 16,70% Tidak Tuntas Gambar 4.2 Diagram Batang Persentase Hasil Belajar IPA Siklus I

10 54 b. Hasil Observasi KBM Guru Siklus I Selama proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan oleh guru diamati dengan menggunakan lembar observasi KBM guru yang telah disesuaikan dengan RPP dan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Hasil observasi KBM guru siklus I pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat pada (lampiran 12 dan lampiran 13). 1. Pertemuan 1 Berdasarkan hasil observasi KBM guru pertemuan 1 adalah sebagai berikut : 1) Pada kegiatan awal guru belum mengkondisikan siswa merapikan tempat duduk dan siap mengikuti pelajaran. 2) Guru juga telah membimbing siswa membentuk kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 1 kelompok berisi 4-5 siswa. 3) Guru memberi informasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam pembelajaran yakni melakukan pengamatan tentang konsep daur air di bumi. 4) Guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang akan dicapai pada pembelajaran yakni tentang konsep daur air dan kegunaan air. 5) Guru bertanya jawab tentang kegiatan kegiatan dalam penggunaan air. Guru juga telah memberi respon tentang jawaban siswa tentang kegiatan kegiatan dalam penggunaan air. 6) Didalam kegiatan inti guru telah melaksanakan langkah langkah pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL). 7) Ada beberapa langkah yang belum terealisasi dengan baik, seperti pada langkah Menemukan (inquiry), Guru belum membimbing siswa belajar menggunakan ketrampilan berpikir kritis dengan berdiskusi dengan teman menemukan pengalaman belajarnya sendiri.

11 55 8) Guru telah memfasilitasi siswa melakukan kegiatan tanya jawab, terlihat pada saat guru memberikan arahan untuk mengisi LKS dengan langkah atau prosedur yang benar, mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil diskusi oleh kelompok lain, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka, membahas dan menarik kesimpulan atas hasil diskusi yang telah dilakukan 9) Pada kegiatan akhir guru belum memberikan tindak lanjut berupa PR kepada siswa. 10) Guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat mereka tentang pembelajaran yang telah dilakukan. 11) Siswa dan guru telah mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan baik. Pada siklus I pertemuan 1 terdapat beberapa kekurangan diantaranya adalah pada kegiatan awal guru belum mengkondisikan siswa merapikan tempat duduk dan siap mengikuti pelajaran, guru belum membimbing siswa belajar menggunakan ketrampilan berpikir kritis dengan berdiskusi dengan teman menemukan pengalaman belajarnya sendiri, pada kegiatan akhir guru belum memberikan tindak lanjut berupa PR kepada siswa, guru juga belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat mereka tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 2. Pertemuan 2 Berdasarkan hasil observasi KBM guru pertemuan 2 adalah sebagai berikut: 1) Pada kegiatan awal guru telah mengkondisikan siswa merapikan tempat duduk dan siap mengikuti pelajaran. 2) Guru juga telah membimbing siswa membentuk kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 1 kelompok berisi 4-5 siswa.

12 56 3) Guru memberi informasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam pembelajaran yakni melakukan pengamatan tentang konsep daur air di bumi. 4) Guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang akan dicapai pada pembelajaran yakni tentang konsep siklus daur air dan kegunaan air.. 5) Guru bertanya jawab tentang kegiatan kegiatan dalam penggunaan air. Guru juga telah memberi respon tentang jawaban siswa tentang kegiatan kegiatan dalam penggunaan air. 6) Didalam kegiatan inti guru telah melaksanakan langkah langkah pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL). 7) Guru telah memfasilitasi siswa melakukan kegiatan tanya jawab, terlihat pada saat guru memberikan arahan untuk mengisi LKS dengan langkah atau prosedur yang benar, mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil diskusi oleh kelompok lain, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka, membahas dan menarik kesimpulan atas hasil diskusi yang telah dilakukan. 8) Pada kegiatan akhir guru belum memberikan tindak lanjut berupa PR kepada siswa. 9) Guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat mereka tentang pembelajaran yang telah dilakukan. 10) Siswa dan guru telah mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan baik. Pada siklus I pertemuan 2 masih ada tindakan yang belum dilakukan oleh guru yakni pada kegiatan akhir guru belum memberikan tindak lanjut berupa PR kepada siswa, guru juga belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat mereka tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

13 57 c. Hasil observasi KBM/keterlibatan siswa Siklus I Selama proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan oleh siswa diamati dengan menggunakan lembar observasi KBM/keterlibatan siswa yang telah disesuaikan dengan RPP dan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Adapun hasil observasi KBM/keterlibatan siswa siklus I pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat pada (lampiran 14 dan lampiran 15). 1. Pertemuan 1 Berdasarkan hasil observasi KBM/keterlibatan siswa pertemuan 1 adalah sebagai berikut : 1) Pada kegiatan awal siswa belum merapikan tempat duduk dan siap mengikuti pelajaran. 2) Siswa telah membentuk kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 1 kelompok berisi 4-5 siswa. 3) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran yakni melakukan pengamatan tentang konsep daur air di bumi Guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh. 4) Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang akan dicapai pada pembelajaran yakni tentang konsep siklus daur air dan kegunaan air. 5) Siswa mendengarkan penjelasan guru menjawab pertanyaan guru tentang kegiatan kegiatan dalam penggunaan air 6) Didalam kegiatan inti siswa telah mengikuti langkah langkah pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL). 7) Ada beberapa langkah yang belum terealisasi dengan baik oleh siswa, seperti pada langkah Menemukan (inquiry), siswa belum belajar menggunakan ketrampilan berpikir kritis dengan berdiskusi dengan teman menemukan pengalaman belajarnya sendiri.

14 58 8) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab, siswa mengisi LKS dengan langkah atau prosedur yang benar, mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil diskusi oleh kelompok lain, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka, membahas dan menarik kesimpulan atas hasil diskusi yang telah dilakukan. 9) Pada kegiatan akhir siswa belum diberikan tindak lanjut berupa PR oleh guru. 10) Siswa belum diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat mereka tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Pada siklus I pertemuan 1 terlihat ada beberapa tindakan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil lembar observasi KBM/keterlibatan siswa terlihat ada empat aspek yang belum dilakukan sehingga mendapatkan skor 2. siswa belum belajar menggunakan ketrampilan berpikir kritis dengan berdiskusi dengan teman menemukan pengalaman belajarnya sendiri, siswa belum diberikan tindak lanjut berupa PR oleh guru, siswa belum diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung selama pertemuan 1. Pada aspek yang lain juga masih terdapat kekurangan sehingga mendapatkan skor 3 sedangkan untuk aspek yang lain siswa telah memperoleh skor 4. Total dari 20 aspek, skor yang diperoleh siswa dalam siklus I pertemuan 1 adalah 62 dengan persentase 77,5% dengan kriteria baik. Untuk lebih jelasnya tentang rincian hasil observasi KBM/keterlibatan siswa siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada (lampiran 14). 2. Pertemuan 2 Berdasarkan hasil observasi KBM/keterlibatan siswa pertemuan 2 adalah sebagai berikut : 1) Pada kegiatan awal siswa telah merapikan tempat duduk dan siap mengikuti pelajaran. 2) Siswa telah membentuk kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 1 kelompok berisi 4-5 siswa.

15 59 3) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran yakni melakukan pengamatan tentang konsep daur air di bumi. 4) Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang akan dicapai pada pembelajaran yakni tentang konsep siklus daur air dan kegunaan air. 5) Siswa mendengarkan penjelasan guru menjawab pertanyaan guru tentang kegiatan kegiatan dalam penggunaan air 6) Didalam kegiatan inti siswa telah mengikuti langkah langkah pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL). 7) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab, siswa mengisi LKS dengan langkah atau prosedur yang benar, mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil diskusi oleh kelompok lain, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka, membahas dan menarik kesimpulan atas hasil diskusi yang telah dilakukan. 8) Pada kegiatan akhir siswa belum diberikan tindak lanjut berupa PR oleh guru. 9) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus 1. 10) Siswa belum diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat mereka tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Pada siklus I pertemuan 2 terlihat ada beberapa tindakan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil lembar observasi KBM/keterlibatan siswa terlihat ada dua aspek yang belum dilakukan sehingga mendapatkan skor 2 yakni, siswa belum diberikan tindak lanjut berupa PR oleh guru, siswa belum diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung selama pertemuan 2. Pada aspek yang lain juga masih terdapat kekurangan sehingga mendapatkan skor 3 sedangkan untuk aspek yang lain siswa telah memperoleh skor 4. Total dari 20 aspek, skor yang diperoleh siswa dalam siklus I pertemuan 2 adalah 67

16 60 dengan persentase 83,7 % dengan kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya tentang rincian hasil observasi KBM/keterlibatan siswa siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada (lampiran 15). d. Hasil observasi Keaktifan siswa Siklus I Dalam proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan oleh siswa diamati dengan menggunakan lembar observasi yang berisi 13 indikator keaktifan siswa yang telah disesuaikan dengan aspek yang terdapat dalam kegiatan belajar aktif dengan prinsip model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Adapun hasil observasi keaktifan siswa siklus I pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat pada (lampiran 8 dan lampiran 9). 1. Pertemuan 1 Aspek dan indikator Keaktifan Siswa 1 Pengalaman 1. melakukan pengamatan 2. membaca 3. membuat sesuatu 2 Interaksi 1. berdiskusi 2. mengajukan pertanyaan 3. meminta pendapat orang lain 4. bekerja dalam kelompok 3 Komunikasi 1. memperhatikan atau memberi komentar atau pertanyaan yang menantang 2. menceritakan/mempresentasikan 3. mendengarkan atau memberi komentar atau mempertanyakan 4. melaporkan secara lisan atau tertulis 5. mengemukakan pikiran atau pendapat 4 Refleksi 1. menyimpulkan kembali hasil kerja atau pikiran sendiri Pada siklus I pertemuan 1 terlihat ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil lembar observasi keaktifan siswa terlihat dari 4 aspek keaktifan ada tiga indikator keaktifan yang belum dilakukan sehingga mendapatkan skor 0 yakni, siswa belum melaksanakan meminta pendapat orang lain, siswa belum memperhatikan atau memberi komentar atau pertanyaan yang menantang dan siswa belum menyimpulkan kembali

17 61 hasil kerja atau pikiran. Pada aspek yang lain telah dilakukan sehingga disetiap indikator keaktifan mendapat nilai 1. Total keseluruhan skor dari 13 indikator keaktifan yang diperoleh semua siswa dalam siklus I pertemuan 1 adalah 216 dengan rata - rata perolehan skor 9 atau dengan katagori keaktifan sedang. Untuk lebih jelasnya tentang rincian hasil keaktifan siswa siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada (lampiran 8). 2. Pertemuan 2 Aspek dan indikator Keaktifan Siswa 1 Pengalaman 1. melakukan pengamatan 2. membaca 3. membuat sesuatu 2 Interaksi 1. berdiskusi 2. mengajukan pertanyaan 3. meminta pendapat orang lain 4. bekerja dalam kelompok 3 Komunikasi 1. memperhatikan atau memberi komentar atau pertanyaan yang menantang 2. menceritakan/mempresentasikan 3. mendengarkan atau memberi komentar atau mempertanyakan 4. melaporkan secara lisan atau tertulis 5. mengemukakan pikiran atau pendapat 4 Refleksi 1. menyimpulkan kembali hasil kerja atau pikiran sendiri Pada siklus I pertemuan 1 terlihat ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil lembar observasi keaktifan siswa terlihat dari 4 aspek keaktifan ada tiga indikator keaktifan yang belum dilakukan sehingga mendapatkan skor 0 yakni, siswa belum melaksanakan meminta pendapat orang lain, siswa belum memperhatikan atau memberi komentar atau pertanyaan yang menantang dan siswa belum menyimpulkan kembali hasil kerja atau pikiran. Pada aspek yang lain telah dilakukan sehingga disetiap indikator keaktifan mendapat nilai 1. Total keseluruhan skor dari 13 indikator keaktifan yang diperoleh semua siswa dalam siklus I pertemuan 2 adalah 237 dengan rata - rata perolehan skor

18 62 9,87 dengan katagori keaktifan sedang. Untuk lebih jelasnya tentang hasil keaktifan siswa siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel (lampiran 9) Refleksi Siklus I Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan 1 dan 2 maka selanjutnya peneliti mengadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil nilai belajar siswa, hasil observasi KBM guru dan siswa serta hasil observasi keaktifan siswa yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan 1 dan 2. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran telah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai oleh peneliti atau belum. Adapun refleksi hasil analisis data yang diperoleh pada siklus I pertemuan 1 dan 2 adalah sebagai berikut : 1. Pertemuan 1 Pada lembar hasil obervasi KBM guru siklus I pertemuan 1 dari 20 kriteria lembar observasi guru, 16 kriteria yang telah dilaksanakan oleh guru dan terdapat 4 kriteria yang belum dilaksanakan oleh guru yakni guru belum mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran karena masih ada beberapa siswa yang belum masuk kelas setelah istirahat pertama. Pada proses pembelajaran berlangsung guru belum sepenuhnya membimbing siswa untuk menggunakan kemampuan berfikir kritis dalam kelompok diskusi untuk menemukan pengalaman belajarnya sendiri. Pada akhir pembelajaran guru belum memberikan tindak lanjut atau PR kepada siswa dan tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah di lakukan. Pada hasil lembar observasi KBM/keterlibatan siswa terlihat ada tiga aspek yang belum dilakukan sehingga mendapatkan skor 2. siswa belum belajar menggunakan ketrampilan berpikir kritis dengan berdiskusi dengan teman menemukan pengalaman belajarnya sendiri, siswa belum diberikan tindak lanjut berupa PR oleh guru, siswa belum diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung

19 63 selama pertemuan 1. Pada aspek yang lain juga masih terdapat kekurangan sehingga mendapatkan skor 3 sedangkan untuk aspek yang lain siswa telah memperoleh skor 4. Total dari 20 aspek, skor yang diperoleh siswa dalam siklus I pertemuan 1 adalah 62 dengan persentase 77,5% dengan kriteria baik. Kemudian dari hasil lembar observasi keaktifan siswa terlihat dari 4 aspek keaktifan ada tiga indikator keaktifan yang belum dilakukan sehingga mendapatkan skor 0 yakni, siswa belum melaksanakan meminta pendapat orang lain, siswa belum memperhatikan atau memberi komentar atau pertanyaan yang menantang dan siswa belum menyimpulkan kembali hasil kerja atau pikiran. Pada aspek yang lain telah dilakukan sehingga disetiap indikator keaktifan mendapat nilai 1. Total keseluruhan skor dari 13 indikator keaktifan yang diperoleh semua siswa dalam siklus I pertemuan 1 adalah 216 dengan rata - rata perolehan skor 9 dengan katagori keaktifan sedang. Kekurangan pada siklus I pertemuan 1 ini akan diperbaiki pada pertemuan berikutnya dengan cara memperbaiki RPP yang akan digunakan pada pertemuan berikutnya dan juga berkonsultasi pada guru kelas. 2. Pertemuan 2 Hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti yakni siswa harus tuntas 100% artinya seluruh siswa mencapai nilai KKM (70). Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai < 70. Dari 24 siswa, terdapat 4 siswa yang memperoleh nilai < 70, dan 20 siswa memperoleh nilai 70. Pada lembar hasil obervasi KBM guru siklus I pertemuan 2 masih terdapat kekurangan yang belum dilakukan oleh guru yakni, guru masih belum memberikan tindak lanjut berupa PR kepada siswa serta guru belum memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang proses pembelajaran yang telah di lakukan. Pada lembar observasi KBM/keterlibatan siswa terlihat ada dua aspek yang belum dilakukan sehingga mendapatkan skor 2 yakni siswa belum diberikan tindak lanjut berupa PR oleh guru dan siswa belum diberi

20 64 kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung selama pertemuan 2. Pada aspek yang lain juga masih terdapat kekurangan sehingga mendapatkan skor 3 sedangkan untuk aspek yang lain siswa telah memperoleh skor 4. Total dari 20 aspek, skor yang diperoleh siswa dalam siklus I pertemuan 2 adalah 67 dengan persentase 83,7 % dengan kriteria sangat baik.. Kekurangan pada siklus I pertemuan 2 ini akan diperbaiki pada pertemuan berikutnya dengan cara memperbaiki RPP yang akan digunakan pada pertemuan berikutnya dan juga berkonsultasi pada guru kelas. Kemudian dari hasil lembar observasi keaktifan siswa terlihat dari 4 aspek keaktifan ada tiga indikator keaktifan yang belum dilakukan sehingga mendapatkan skor 0 yakni, siswa belum melaksanakan meminta pendapat orang lain, siswa belum memperhatikan atau memberi komentar atau pertanyaan yang menantang dan siswa belum menyimpulkan kembali hasil kerja atau pikiran. Pada aspek yang lain telah dilakukan sehingga disetiap indikator keaktifan mendapat nilai 1. Total keseluruhan skor dari 13 indikator keaktifan yang diperoleh semua siswa dalam siklus I pertemuan 2 adalah 237 dengan rata - rata perolehan skor 9,87dengan katagori keaktifan sedang. Kekurangan pada siklus I pertemuan 2 ini akan diperbaiki pada pertemuan berikutnya dengan cara memperbaiki RPP yang akan digunakan pada pertemuan berikutnya dan juga berkonsultasi pada guru kelas. 4.3 Deskripsi Hasil Siklus II Perencanaan Tindakan Siklus II Setelah peneliti menemukan adanya kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I yang terdiri dari pertemuan 1 dan pertemuan 2, perencanaan pembelajaran pada siklus 2 ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus 1. Pada tahap perencanaan siklus 2 ini peneliti masih berkolaborasi dengan guru kelas 5 SDN Tegalrejo 03 Salatiga. Peneliti membuat perbaikan pada RPP yang akan digunakan pada siklus 2 dan masih sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

21 65 Didalam Siklus 2 ini, dilakukan kegiatan tatap muka sebanyak 2 kali pertemuan, waktu masing-masing dari pertemuan adalah 2 x 35 menit. Dalam pelaksanaannya, peneliti juga mempersiapkan segala perlengkapan yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar seperti RPP yang sesuai sintak model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) lengkap dengan LKS, soal evaluasi dan juga segala perlengkapan seperti media, sumber buku. Sebelum pembelajaran dimulai, peneliti menjelaskan kepada guru tentang isi dari RPP yang akan di pakai agar terjadi kolaborasi sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Peneliti juga mempersiapkan lembar observasi KBM guru, siswa dan lembar keaktifan siswa yang sesuai sintak karakteristik dalam pembelajaran siswa aktif, guna untuk mengamati bagaimana kegiatan guru dan siswa juga keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran IPA Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II Pelaksanaan tindakan dan observasi ini dilakukan selama penelitian siklus II berlangsung yakni pada pertemuan 1 dan pertemuan 2. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015 pada jam pelajaran 3-4 dan pertemuan 2 pada Jumat tanggal 15 Mei 2015 pada jam pelajaran 3-4 dengan alokasi waktu tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan 1 dan 2 adalah : 1. Pertemuan 1 Pertemuan 2 ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13 Mei 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada jam pelajaran 3-4 membahas materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, membimbing siswa merapikan tempat duduk dan siap mengikuti pelajaran. Setelah itu guru memeriksa kerapian, mengkondisikan kelas untuk siap mengikuti pelajaran dari mulai pengaturan tempat duduk, pemeriksaan

22 66 perlengkapan belajar seperti peralatan tulis, buku paket dan media pembelajaran. Kemudian guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang berisi 4-5 orang siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang peristiwa alam dan dampak peristiwa alam. Sebelum memulai pelajaran guru memberikan apresepsi yakni dengan memberikan peraga gambar di depan papan tulis peristiwa apa yang ada pada gambar?. Pada kegiatan inti setelah semua siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran siswa dibagi ke dalam 6 kelompok, setiap kelompok menerima alat dan bahan serta LKS IPA tentang kegunaan air dan daur air. Selanjutnya guru memfasilitasi siswa dengan melakukan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran IPA. Pada langkah Kontruktivisme (Contructivism) siswa menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri, guru hanya menyajikan masalah tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan yang disampaikan dengan memberikan ilustrasi terlebih dahulu tentang kejadian-kejadian secara umum dan siswa mengkaitkan dengan berbagai pengalamannya di kehidupan seharihari berdasar masalah peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Pada Langkah Bertanya (Questioning) guru merespon siswa dengan melakukan tanya jawab seputar materi tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan, siswa menyampaikan jawaban-jawaban mereka/hipotesis tentang permasalahan yang disajikan oleh guru dan menuliskan hipotesis mereka ke dalam LKS tentang materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Guru juga memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya mengenai hal hal apa saja yang belum diketahui siswa,

23 67 berkaitan tentang materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Pada langkah Menemukan (Inquiry) setiap kelompok di beri kesempatan untuk mengerjakan LKS tentang materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan yang di berikan oleh guru. Didalam LKS terdapat langkah langkah siklus inquiry yang tersusun meliputi Observasi (Observation), Bertanya (Questioning), Mengajukan dugaan (Hipotesis), Pengumpulan data (Data gathering), Penyimpulan (Conclussion) langkah langkah tersebut di upayakan agar siswa dapat menemukan pengetahuan dari benak meraka sendiri. Disini guru hanya berlaku sebagai fasilitator untuk siswanya, guru hanya membimbing siswa memberikan respon serta menjawab pertanyaan tentang materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS tentang materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan yang diberikan oleh guru sesuai petunjuk serta langkah didalam LKS. Pada tahap Masyarakat belajar (Learning Community) Guru meminta setiap kelompok untuk belajar bersama mendiskusikan berbagai bentuk permasalahan yang ada, guru membimbing siswa agar dapat bertukar ide serta sharing terhadap anggota kelompok siswa, untuk berbagi pengetahuan terhadap materi tentang materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Pada langkah Pemodelan (Modeling) guru menerangkan penjabaran secara abstrak tentang materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan ke tahap konkrit dengan menggunakan alat peraga gambar tentang materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan, sebagai media pembelajaran serta dengan memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan pada LKS ke depan kelas sementara kelompok lain memberikan tanggapan.

24 68 Pada tahap Refleksi (Reflection) Guru bersama siswa secara klasikal membuat kesimpulan atas hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan guru memberikan respon kepada siswa untuk mengingat kembali materi tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan yang telah di pelajari selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assessment) guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS tentang materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan serta menampilkan LKS yang paling baik sebagai penghargaan atas kinerja siswa dengan menilai secara kelompok. Pada kegiatan akhir guru memberikan tindak berkaitan dengan peristiwa alam dan kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb). Guru menanyakan pendapat siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan terakhir guru bersama sama menutup kegiatan pembelajaran 2. Pertemuan 2 Pertemuan 2 ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 15 Mei 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada jam pelajaran 3-4 membahas materi yang berkaitan tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb). Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, membimbing siswa merapikan tempat duduk dan siap mengikuti pelajaran,. Setelah itu guru memeriksa kerapian, mengkondisikan kelas untuk siap mengikuti pelajaran dari mulai pengaturan tempat duduk, pemeriksaan perlengkapan belajar seperti peralatan tulis, buku paket dan media pembelajaran. Kemudian guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang berisi 4-5 orang siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang peristiwa alam dan dampak peristiwa alam. Sebelum memulai pelajaran guru memberikan apresepsi yakni Dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa dalam pertemuan sebelumnya kita telah belajar mengenai peristiwa alam

25 69 dampak serta penanggulangannya, coba ingat kembali peristiwa alam apa saja yang terjadi di indonesia? dan apa dampak nya bagi mahkluk hidup? Pada kegiatan inti setelah semua siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran siswa dibagi ke dalam 6 kelompok, setiap kelompok menerima alat dan bahan serta LKS IPA tentang kegunaan air dan daur air. Selanjutnya guru memfasilitasi siswa dengan melakukan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran IPA. Pada langkah Kontruktivisme (Contructivism) siswa menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri, guru hanya menyajikan masalah tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb) yang disampaikan dengan memberikan ilustrasi terlebih dahulu tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb) yang berkaitan kejadian-kejadian secara umum dan siswa mengkaitkan dengan berbagai pengalamannya di kehidupan sehari-hari berdasar masalah tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb) di lingkungan mereka. Pada Langkah Bertanya (Questioning) guru merespon siswa dengan melakukan tanya jawab seputar materi tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb) dan siswa menyampaikan jawaban-jawaban mereka/hipotesis tentang permasalahan yang disajikan oleh guru dan menuliskan hipotesis mereka ke dalam LKS. Guru juga memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya mengenai hal hal apa saja yang berkaitan tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb). Pada langkah Menemukan (Inquiry) setiap kelompok di beri kesempatan untuk mengerjakan LKS tentang materi kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb) yang di berikan

26 70 oleh guru. Didalam LKS terdapat langkah langkah menggunakan prinsip menemukan (inquiry) yang tersusun meliputi: Observasi (Observation), Bertanya (Questioning), Mengajukan dugaan (Hipotesis), Pengumpulan data (Data gathering), Penyimpulan (Conclussion) langkah langkah tersebut diupayakan agar siswa dapat menemukan pengetahuan dari benak meraka sendiri. Disini guru hanya berlaku sebagai fasilitator untuk siswanya, guru hanya membimbing siswa memberikan respon serta menjawab pertanyaan seputar materi tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb). Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS tentang materi kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb) yang diberikan oleh guru sesuai petunjuk serta langkah didalam LKS. Pada tahap Masyarakat belajar (Learning Community) Guru meminta setiap kelompok untuk belajar bersama mendiskusikan berbagai bentuk permasalahan yang ada, guru membimbing siswa agar dapat bertukar ide serta sharing terhadap anggota kelompok siswa, untuk berbagi pengetahuan terhadap materi tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb). Pada langkah Pemodelan (Modeling) guru menerangkan dari penjabaran secara abstrak tentang materi kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb) ke tahap konkrit dengan menggunakan alat peraga sebagai media pembelajaran serta dengan memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb) pada LKS ke depan kelas sementara kelompok lain memberikan tanggapan. Pada tahap Refleksi (Reflection) Guru bersama siswa secara klasikal membuat kesimpulan atas hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan guru memberikan respon kepada siswa untuk mengingat kembali materi tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb) yang telah di pelajari selama pembelajaran berlangsung.

27 71 Pada tahap Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assessment) guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS serta menampilkan LKS yang paling baik sebagai penghargaan atas kinerja siswa dengan menilai secara kelompok. Pada kegiatan akhir guru memberikan tindak berkaitan dengan peristiwa alam dan kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb). Guru menanyakan pendapat siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan, guru membagikan soal evaluasi siklus II dan terakhir guru bersama sama menutup kegiatan pembelajaran Hasil Tindakan dan Observasi Siklus II Hasil tindakan dan observasi pada siklus II pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat berdasarkan hasil belajar siswa dan hasil observasi KBM guru dan siswa serta hasil observasi keaktifan siswa selama KBM IPA dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Hasil belajar siswa dan hasil observasi KBM guru dan siswa serta hasil observasi keaktifan siswa siklus II pertemuan 1 dan 2 adalah sebagai berikut : a. Hasil Tindakan Siklus II Hasil evaluasi siswa yang diperoleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru pada siklus II dengan cara memberikan soal evaluasi secara tertulis kepada siswa pada akhir pertemuan 2. Terlihat bahwa daftar nilai hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA siklus II (lampiran 6) mengalami peningkatan. Terdapat 24 siswa yang memperoleh nilai tuntas 70 dari total seluruh siswa adalah 24 siswa satu sekelas. Hasil belajar IPA siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3:

28 72 Tabel 4.3 Hasil Belajar IPA Siswa Siklus II Nilai Jumlah Siswa Persentase % Keterangan < % Tidak Tuntas % Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 79,8 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 70 Dilihat dari tabel 4.3 diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siklus II, terdapat 24 siswa dengan persentase 100 % yang mendapatkan nilai tuntas 70sesuai KKM matapelajaran IPA. Berdasarkan tabel 4.33 disajikan diagram batang persentase hasil belajar IPA siswa siklus II, yang dapat dilihat pada gambar % 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 100% Tuntas Hasil Belajar IPA Siklus II 0% Tidak Tuntas Gambar 4.3 Diagram Batang Persentase Hasil Belajar IPA Siklus II

29 73 b. Hasil observasi KBM guru Siklus II Selama proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan oleh guru diamati dengan menggunakan lembar observasi KBM guru yang telah disesuaikan dengan RPP dan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).berbantuan media. Adapun hasil observasi KBM guru siklus II pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat pada (lampiran 16 dan lampiran 17). 1. Pertemuan 1 Berdasarkan hasil observasi KBM guru pertemuan 1 adalah sebagai berikut: 1) Pada kegiatan awal guru telah mengkondisikan siswa merapikan tempat duduk dan siap mengikuti pelajaran. 2) Guru juga telah membimbing siswa membentuk kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 1 kelompok berisi 4-5 siswa. 3) Guru telah memberi informasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam pembelajaran yakni melakukan pengamatan peristiwa alam dan dampak peristiwa alam di Indonesia. 4) Guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang akan dicapai pada pembelajaran yakni tentang peristiwa alam dan dampak peristiwa alam di Indonesia. 5) Guru telah bertanya jawab tentang peristiwa alam dan dampak peristiwa alam di Indonesia. Guru juga telah memberi respon tentang jawaban siswa tentang peristiwa alam dan dampak peristiwa alam di Indonesia. 6) Didalam kegiatan inti guru telah melaksanakan langkah langkah pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL). 7) Guru telah memfasilitasi siswa melakukan kegiatan tanya jawab, terlihat pada saat guru memberikan arahan untuk mengisi LKS dengan langkah atau prosedur yang benar, mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil diskusi oleh kelompok lain, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka, membahas dan menarik kesimpulan atas hasil diskusi yang telah dilakukan

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 14 61% Tuntas 9 39% Tidak Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 64 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 52

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 14 61% Tuntas 9 39% Tidak Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 64 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jatiharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Subyek dari penelitian tindakan kelas siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL)

menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Dadapan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus yang berjumlah 20 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, subyek dari penelitian tidakan kelas adalah siswa kelas 4

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setiap tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahapan yang dilaksanakan sebagai realisasi dari perencanaan yang telah disusun. Perencanaan yang telah disusun, belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Penelitian dilakukan di SDN Bringin Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Sebelum melaksanakan penelitian, harus melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd.

Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd. Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd. Kuiz 1. Contextual 2. Konstruktivisme 3. Inquiry 4. Questioning 5. Learning Community 6. Modeling 7. Refleksi 8. Authentic Assessment 9. Skenario CTL PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Contextual

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Arif Abdul Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu penelitian yang berfokus dalam situasi kelas, dilakukan

Lebih terperinci

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN No 3 Siwalempu Samriani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru.

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru. UPAYA PENINGKATAN MUTU GURU MATA PELAJARAN IPS TERPADU DALAM MENERAPKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI BIMBINGAN TEKNIS DI SEKOLAH SMP NEGERI 2 KOTA BIMA Sri Aswati dan Ihyaudin Dinas Dikpora Kota Bima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan,

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Lingkungan disini artinya berawal dari lingkungan keluarga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup tingkat rendah hingga makhluk

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi Alprida Lembang Mongan, Mestawaty As. A, dan Lestari Alibasyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Analisis (Analysis) Pada tahap ini terdapat tiga analisis yang dilakukan, yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan sains dan teknologi yang begitu pesat dewasa ini tidak lepas dari peranan matematika. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

ZULFA SAFITRI A54F100040

ZULFA SAFITRI A54F100040 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL) PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2012 /2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diuraikan tentang kondisi awal, siklus I, siklus II dan pembahasan antar siklus. Setiap siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN Susi Mellani 158620600206/6/B2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo susimellanimella@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII-H SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Masdeliana Harahap Guru IPS SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikelas IV SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Ampel Kota Kabupaten Semarang tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda di Kelas IV SDN 1 Ogowele Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang peningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA kelas V MI

Lebih terperinci

Condition of Ind. Ind.Condition-1. Ind.Condition-2. The Rural. Ind. Rural Policy. Rulal Educational. Higher Education. Non Formal Ed.

Condition of Ind. Ind.Condition-1. Ind.Condition-2. The Rural. Ind. Rural Policy. Rulal Educational. Higher Education. Non Formal Ed. PENDEKATAN KONTEKSTUAL Oleh : Toto Fathoni, Apakah CTL itu? Konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, tindakan pada siklus 1 dan siklus 2, hasil tindakan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu karakteristik matematika yaitu mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIN Teluk Dalam Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

TITIK ARIYANI HALIMAH A

TITIK ARIYANI HALIMAH A PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH I SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

PENDEKATAN CTL (Contextual Teaching and Learning)

PENDEKATAN CTL (Contextual Teaching and Learning) PENDEKATAN CTL (Contextual Teaching and Learning) Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Pendidikan Indonesia KONSEP CTL Merupakan Konsep Belajar yang dapat Membantu Guru Mengaitkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Dieng Kulon 02 Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. SD ini merupakan SD Imbas.yang terletak dipinggir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Tahap pra siklus dilakukan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti melakukan

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri 5 Penengahan, Jl. Dr Sutopo No. 18, Kecamatan Tanjungkarang Pusat Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP perlu diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Komunikasi yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngambakrejo 03 kelas V semester II Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 24 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tindakan Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Islam Arrahmah Suruh, semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 terkait penerapan tutor sebaya

Lebih terperinci

Juli Mania Sembiring 1, Edy Surya 2

Juli Mania Sembiring 1, Edy Surya 2 PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 MEDAN Juli Mania Sembiring 1, Edy Surya 2 1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini di lakukan di SDN Watuagung 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian siswa kelas 5 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas menulis Q.S. Al-Mu minun ayat 1 s/d 11 dengan metode Drill dan teknik Modeling pada pelajaran Bahasa Arab, pada kelas VIIIC

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Andi Rahmi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

YUNICA ANGGRAENI A

YUNICA ANGGRAENI A PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK MODELING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 ULUJAMI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

Desyandri, S.Pd., M.Pd NIP

Desyandri, S.Pd., M.Pd NIP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : Bernyanyi : III/2 : 4 x 35 menit Oleh, Desyandri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang sangat penting di sekolah. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang Melalui Metode Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tindakan kelas dalam tahapan berupa siklus-siklus dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas IV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk kemajuan bangsa dan negara, dengan majunya pendidikan suatu negara dapat dijadikan tolok ukur bahwa negara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci