BAB I PENDAHULUAN. akumulasi pengetahuan materi pelajaran, melainkan juga proses yang dialami

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran di Sekolah Dasar tidak hanya menekankan pada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, melainkan juga proses yang dialami siswa dalam menguasai pengetahuan tersebut. Salah satu faktor yang mendukung siswa dalam proses pembelajaran yaitu ketersediaan bahan ajar yang menarik dan terkini, sehingga mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar. Bahan ajar memiliki peran pokok dalam pembelajaran, karena merupakan salah satu komponen penting yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran (Prastowo, 2013:295). Dengan demikian, pemilihan bahan ajar harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, lingkungan dan karakteristik siswa. Bahan ajar memiliki peran penting dalam membantu siswa untuk mencapai kompetensi pembelajaran. Bahan ajar memiliki fungsi strategis dalam proses pembelajaran yang dapat membantu guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sebagaimana dalam Permendiknas nomor 11 tahun 2005 menyebutkan bahwa buku teks pembelajaran (salah satu jenis bahan ajar) digunakan sebagai acuan wajib oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Di samping itu, bahan ajar dapat menggantikan peran guru dari seorang pengajar menjadi fasilitator dan mendukung pembelajaran individual. Hal ini memberikan dampak positif bagi guru, karena menghemat waktu guru dalam mengajar sehingga dapat mengarahkan dan memfasilitasi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. 1

2 2 Dampak positif bagi siswa, dapat belajar tanpa harus ada guru dan membiasakan siswa untuk menjadi pelajar yang mandiri (Prastowo, 2013:299). Berdasarkan analisis kebutuhan di MI Muhammadiyah 1 Godog dan SDN Bluri Solokuro kelas 2 menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan adalah bahan ajar yang telah disediakan oleh pemerintah berupa LKS dan buku paket yang tinggal pakai. Guru tersebut hanya melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan buku yang telah disediakan, sehingga kurang adanya kreativitas dalam mengembangkan bahan ajar yang menarik. Bahkan hasil telaah guru menunjukkan sebagian siswa kelas 2 kurang menyukai kegiatan membaca buku materi, hal ini dapat dilihat dari kurangnya minat siswa untuk belajar. Salah satu pengaruh kurang adanya minat siswa dalam mempelajari bahan ajar yang tersedia adalah kurang sesuainya bahan ajar yang tersedia dengan karakteristik siswa. Beberapa siswa menyatakan bahwa mereka merasa malas membaca materi pelajaran yang banyak tulisannya. Mereka juga terpengaruhi lingkungan sekitarnya, terutama teman sebaya yang pengaruhnya sangat kuat. Ketika temannya melakukan suatu tindakan yang menurut anak tersebut merupakan suatu kesenangan maka anak akan mengulangi tindakan itu dan lambat laun anak akan merubah perilaku dan kebiasaannya (Jahja, 2011:194). Selain pengaruh teman sebaya, media elektronik seperti televisi juga dapat mempengaruhi kognitif, kebiasaan, perhatian, dan aktifitas fisik anak sehingga mereka lebih suka duduk lama menonton televisi dari pada duduk sebentar untuk membaca buku materi pelajarannya. Alasan peneliti memilih mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) karena pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang banyak menekankan

3 3 pada kegiatan penemuan. Penemuan dapat dilakukan dengan memberikan pengalaman langsung dan meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam mempelajari konsep-konsep IPA secara ilmiah (Rini, Tangkas, dan Said, 2014). Dalam proses pembelajaran IPA di kelas 2 MIM 1 Godog dan SDN Bluri Solokuro, sebagian siswa kurang mengembangkan rasa ingin tahunya selama pembelajaran di kelas. Siswa hanya sebagai penerima materi pelajaran yang di sampaikan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, hal ini dapat dilihat karena kurang adanya minat siswa untuk belajar mandiri sehingga ketika proses pembelajaran berlangsung sebagian siswa tidak dapat memahami materi yang sedang diajarkan. Siswa merasa tidak berminat dalam belajar mandiri karena kurang tersedianya bahan ajar yang menarik, sehingga diperlukan pengembangan bahan ajar yang dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar. Dalam meningkatkan minat belajar siswa, maka diperlukan sebuah suplemen bahan ajar yang menarik dan sesuai dengan karakteristik siswa. Suplemen bahan ajar merupakan materi pelengkap yang digunakan sebagai tambahan bahan ajar. Penggunaan bahan ajar yang menarik akan membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar yang mandiri (Prastowo, 2013:300). Suplemen Bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti yaitu suplemen bahan ajar berbentuk buku cerita kincir angin. Sebelumnya suplemen bahan ajar buku cerita kincir angin belum pernah dikembangkan di sekolah tersebut. Buku cerita kincir angin yang dikembangkan oleh peneliti adalah buku cerita yang disajikan dengan menggunakan teks dan ilustrasi atau gambar yang bermuatan tentang pemanfaatan kincir angin sebagai sumber energi yang sering digunakan di lingkungan sekitar. Buku ini memiliki kata-kata yang sederhana,

4 4 ditujukan untuk anak-anak usia SD kelas rendah. Cerita merupakan salah satu bentuk sastra yang memiliki keindahan tersendiri. Akan menyenangkan bagi anak-anak dan membantu dalam proses memahami dan memperkaya pengalaman dari cerita tersebut (Majid, 2001:8). Tampilan dari buku ini menggunakan cerita dan ilustrasi atau gambar yang berjalan seiringan dan berisi penjelasan tentang materi yang dikemas dalam buku cerita kincir angin. Warna yang digunakan pada desain buku terutama pada ilustrasi disesuaikan dengan latar belakang cerita serta suasana kegiatan yang sedang berlangsung, warna yang digunakan bersifat dekoratif dan cerah. Alasan peneliti memilih buku cerita kincir angin karena buku tersebut merupakan buku yang menggabungkan teks dan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk cerita. Buku cerita kincir angin digunakan untuk memberikan penjelasan yang konkrit melalui gambar terhadap pemahaman siswa tentang materi energi yang ada dikehidupan seharihari sehingga siswa dapat mengenal dan mengidentifikasi sumber-sumber energi yang paling sering digunakan dilingkungan sekitar serta cara menghematnya. Dengan adanya buku ini diharapkan siswa dapat mengetahui manfaat kincir angin sebagai sumber energi yang sering digunakan di lingkungan sekitar. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan mengkaji sebuah penelitian yang berjudul Pengembangan Suplemen Bahan Ajar Buku Cerita Kincir Angin Materi IPA kelas 2 di Sekolah Dasar.

5 5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan suplement bahan ajar buku cerita kincir angin materi IPA kelas 2 di Sekolah Dasar? 1.3 Tujuan Penelitian Pengembangan Tujuan dari penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa suplement bahan ajar buku cerita kincir angin materi IPA di Sekolah Dasar. 1.4 Spesifikasi Produk yang diharapkan Untuk mengasilkan bahan ajar yang baik dan menarik, maka perancang bahan ajar buku cerita kincir angin yang akan dikembangkan memiliki kriteria khusus sebagai berikut : 1) Buku cerita ini berisi materi tentang pemanfaatan kincir angin sebagai sumber energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, buku cerita ini memuat materi kelas II bab 4 tentang energi dan perubahannya. 2) Cerita yang disajikan disesuikan dengan Kompetensi Dasar (KD) yaitu, mengidentifikasi sumber-sumber energi yang ada di lingkungan sekitar dan mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya. 3) Indikator pada buku cerita kincir angin ini yaitu, menjelaskan cara kerja kincir angin, pemanfaatan energi dari penggunaan kincir angin, penggunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, dan cara menghemat energi listrik.

6 6 4) Buku cerita kincir angin yang akan dikembangkan dikemas dalam bentuk cerita yang dilengkapi dengan gambar dan penjelasan yang konkrit sesuai dengan materi IPA kelas II bab 4 tentang energi dan perubahannya. 5) Buku cerita kincir angin ini diharapkan dapat mempermudah siswa untuk memahami materi IPA. 1.5 Pentingnya Pengembangan Pengembangan suplement bahan ajar buku cerita kincir angin ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa materi IPA kelas II bab 4 tentang energi dan perubahannya di Sekolah Dasar. Adapun pentingnya pengembangan bahan ajar buku cerita kincir angin ini adalah: 1) Manfaat Teoritis Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti untuk menambah keterampilan dan pengetahuan dalam mengembangkan suplement bahan ajar serta pengalaman sebagai calon guru. 2) Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini seperti pemaparan berikut ini. Pertama, pengembangan suplement bahan ajar buku cerita kincir angin dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar materi IPA di Sekolah Dasar. Kedua, pengembangan suplement bahan ajar buku cerita kincir angin ini dimaksudkan sebagai sumber informasi serta referensi guru dan sekolah dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar tersebut.

7 7 1.6 Keterbatasan Penelitian Pengembangan Penelitian dan pengembangan ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain: 1) Bahan ajar buku cerita kincir angin hanya memuat materi tentang energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar serta penjelasan mengenai pemanfaatan kincir angin sebagai sumber energi alternatif di kehidupan sehari-hari. 2) Cerita yang disajikan hanya memuat materi yang sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yaitu, mengidentifikasi sumber-sumber energi yang ada di lingkungan sekitar dan mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya. 3) Bahan ajar ini hanya memuat gambar-gambar tentang aktivitas sehari-hari di tempat peneliti mengujicobakan bahan ajar tersebut. 4) Pengembangan bahan ajar dilakukan sampai tahap ke tujuh yaitu revisi produk. 1.7 Definisi Istilah Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian, perlu adanya definisi istilah. Definisi istilah pada penelitian ini ialah : 1) Penelitian dan pengembangan atau Research and development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk yang dikembangkan berupa suplement bahan ajar buku cerita kincir angin materi IPA di Sekolah Dasar.

8 8 2) Suplement Bahan ajar pada buku cerita ini terdiri dari teks dan gambar yang disusun secara sistematis dan digunakan dalam proses pembelajaran baik oleh guru dan siswa. 3) Buku cerita kincir angin merupakan buku cerita yang berisi tentang pemanfaatan kincir angin sebagai sumber energi alternatif.