VARIASI BAHASA KESEHATAN DI KALANGAN PEGAWAI PUSKESMAS BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO
|
|
- Inge Muljana
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1
2 VARIASI BAHASA KESEHATAN DI KALANGAN PEGAWAI PUSKESMAS BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO Dewi Djodjo, Supriyadi, Salam ABSTRAK Djodjo, Dewi Variasi Bahasa Kesehatan di Kalangan Pegawai Puskesmas Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Prodi Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Supriyadi, M.Pd, Pembimbing II Salam S.Pd, M. Pd. Variasi bahasa terjadi karena adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana variasi pemakai bahasa kesehatan di kalangan pegawai puskesmas, dan bagaimana variasi bentuk bahasa kesehatan di kalangan pegawai puskesmas. Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh deskripsi tentang variasi pemakai dan bentuk bahasa kesehatan di kalangan pegawai puskesmas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data berasal dari tuturan para pegawai puskesmas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik simak libat cakap dan teknik simak tak libat cakap. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan cara hasil peneltian yang diperoleh kemudian dikelompokan sesuai variasi pemakai dan bentuknya. Hasil penelitian ditemukan variasi pemakaian bahasa kesehatan di kalangan pegawai puskesmas diklafikasikan menjadi: (1) variasi bahasa dokter, (2) variasi bahasa bidan, dan (3) variasi bahasa tenaga administrasi. Sesuai variasi bentuk bahasa yaitu, (1) singkatan, (2) frasa, dan (3) istilah asing. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variasi bahasa di kalangan pegawai puskesmas mencakup variasi pemakai dan variasi bentuk bahasa. Kata kunci : Variasi Bahasa, Kesehatan, Puskesmas Batudaa Pantai. Dewi Djodjo, Sebagai Peneliti di Puskesmas Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo I Dr. Supriyadi M,Pd, II Salam, S.Pd, M,Pd, Sebagai Dosen Tetap di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo 2
3 PENDAHULUAN Peran bahasa mencakup segala bidang kehidupan karena segala sesuatu yang dihayati, dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh seseorang hanya dapat diketahui orang lain jika telah diungkapkan dengan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa memiliki tugas untuk memenuhi salah satu kebutuhan sosial manusia, untuk menghubungkan manusia satu dengan yang lain di dalam peristiwa sosial tertentu. Peran penting bahasa dalam kehidupan manusia disadari sebagai kebutuhan primer dalam kehidupan sosial. Dalam kegiatan kebahasaan, pemakaian suatu bahasa di antara kelompok satu dengan lainnya memiliki karakteristik kebahasaan berbeda. Perbedaan bahasa antar kelompok masyarakat dapat dibedakan berdasarkan: kelamin, umur, profesi atau pekerjaan, instrumen, lokasi, situasi, bentuk, isi dan tujuan (Pateda, 2008:34-38). Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Hudson (dalam Dwiraharjo, 1996) yang menyatakan adanya tingkat kosakata dalam suatu bahasa mencerminkan identitas sosial bagi penuturnya. Dengan kata lain tuturan merupakan tanda identitas sosial. Penggunaan bahasa di bidang sosial juga berkaitan dengan suatu profesi tertentu. Dalam hubungannya dengan profesi atau pekerjaan variasi bahasa yang digunakan berbeda-beda. Variasi bahasa berdasarkan profesi adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis profesi, pekerjaan dan tugas para pengguna bahasa tersebut, Misalnya variasi yang digunakan oleh para buruh, guru, mubalik, dokter, polisi dan sebagainya. Variasi bahasa menurut profesi mempunyai perbedaan yang mencerminkan keadaan sosialnya. Chaer (2010:62) mengemukakan bahwa dalam hal variasi atau ragam bahasa ini ada dua pandangan, yakni (1) variasi atau ragam bahasa itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu, (2) variasi atau ragam bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. Jadi variasi atau ragam bahasa terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa, andai kata penutur bahasa itu adalah kelompok yang homogen, baik etnis, status sosial maupun lapangan pekerjaannya. Variasi bahasa yang digunakan oleh tenaga kesehatan di puskesmas tidak lepas dari situasi sosial yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, tenaga kesehatan memilih bahasa yang akan digunakannya untuk berkomunikasi. Namun, pilihan bahasa tersebut dapat saling mempengaruhi satu sama lain dalam penggunaannya. Dalam penggunaan bahasa kesehatan di Puskesmas Batudaa Pantai pada saat melayani pasien atau masyarakat tenaga kesehatan sering menggunakan bahasa yang tidak diketahui masyarakat seperti kata injeksi yang berarti suntikan. Berdasarkan uraikan latar belakang masalah dalam penelitian ini, maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut antara lain, (1) Pemakai bahasa antara kelompok satu dan lainnya memiliki karakteristik kebahasaan yang berbeda, (2) Perbedaan bahasa antar kelompok masyarakat dibedakan berdasarkan: jenis kelamin, umur, profesi atau pekerjaan, instrumen, lokasi, situasi, bentuk, isi dan tujuan, sehingga menimbulkan variasi berbahasa, dan (3) Masyarakat belum mengetahui variasi pemakai dan variasi bentuk bahasa kesehatan. Berdasarkan identifikasi tersebut, penulis membatasi permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yakni variasi bahasa kesehatan di kalangan pegawai puskesmas Batudaa Pantai dari segi pemakai dan dari segi bentuk. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut antara lain, (1) Bagaimanakah variasi pemakai bahasa 3
4 kesehatan di kalangan pegawai puskesmas Batudaa Pantai? (2) Bagaimanakah variasi bentuk bahasa kesehatan di kalangan pegawai puskesmas Batudaa Pantai? Tujuan penelitian ini adalah Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi bahasa kesehatan di kalangan pegawai puskesmas Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Sementara secara khusus penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) variasi pemakai bahasa kesehatan yang digunakan pegawai puskesmas Batudaa Pantai; dan (2) variasi bentuk bahasa kesehatan yang digunakan pegawai puskesmas Batudaa Pantai. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak beriku: (1) Manfaat bagi masyarakat Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat, lebih khususnya pengetahuan tentang variasi bahasa kesehatan yang terbagi dari segi pemakai dan segi bentuk. (2) Manfaat bagi peneliti Penelitian ini bukan sekedar mengukur peneliti dalam menerapkan teori dalam mengkaji bahasa, tetapi melalui penelitian ini akan lebih memperluas wawasan ilmu pengetahuan tentang kebahasaan khususnya bahasa kesehatan. (3) Manfaat bagi pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta kontribusi dasar bagi pembaca, terutama bagi mahasiswa guna penelitian lanjutan yang sejenis. KAJIAN PUSTAKA Variasi Bahasa Bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Karena tanpa bahasa manusia tidak dapat melakukan hubungan sosial secara sempurna. Menurut Djojosuroto (2007: 92) bahasa merupakan sarana komunikasi antarmanusia, tanpa bahasa tiada komunikasi. Hakikat Variasi Bahasa Secara leksikografis, variasi adalah (i) tindakan atau perubahan dari keadaan semula, (ii) bentuk atau rupa yang lain, (iii) hiasan tambahan, (iv) dalam bidang biologi, perubahan lingkungan, sedangkan dalam bidang linguistik wujud berbagai manifestasi bersyarat dari suatu satuan Depdikbud (dalam Pateda, 2008: 79). Poedjosoedarmo (Aslinda, 2007: 17) variasi bahasa adalah bentuk-bentuk atau bagian varian dalam bahasa yang masing-masing memiliki pola yang menyerupai pola umum bahasa induknya. Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat/kelompok yang sangat beragam oleh penuturnya yang tidak homogen. Timbulnya variasi/ragam bahasa karena penggunaan bahasa sebagai media atau alat perhubungan (komunikasi tidak terlepas dari penuturnya atau masyarakat bahasanya) yang memiliki latar belakang budaya berbeda. Hal ini menimbulkan suatu masyarakat bahasa dengan ragam yang berbeda tetapi terdapat saling pengertian, dan atau sebahasa tetapi tidak terdapat saling pengertian, dan kemungkinan ketiga ialah bahasa yang dipergunakan berbeda tetapi terdapat saling pengertian (Alwasilah, 1985: 41-44). 4
5 Klasifikasi Variasi Bahasa Dalam penggunaan bahasa terdapat empat kegiatan berbahasa, (i) berbicara; (ii) mendengar; (iii) membaca; (iv) menulis. Dari empat kegiatan tersebut, dapat dibagi dua berdasarkan bentuk bahasa, yakni (i) bahasa lisan, (ii) bahasa tertulis. Chaer dan Agustina (2010: 62) membedakan variasi-variasi bahasa antara lain sebagai berikut. (a) Variasi Bahasa dari Segi Penutur, (b) Variasi Bahasa dari Segi Pemakaian, (c) Variasi Bahasa dari Segi keformalan, (d) Variasi Bahasa dari Segi Sarana, dan (e) Variasi Bahasa dari Segi Tulis. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah variasi pemakai dan variasi bentuk bahasa kesehatan yang sesuai dengan rumusan masalah penelitian. Sumber data adalah tuturan bahasa yang digunakan oleh pegawai puskesmas Batudaa Pantai (dokter, perawat, bidan, dan tenaga administrasi). Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, teknik simak libat cakap, dan teknik simak tak libat cakap. Teknik Anaslisis Data Adapun cara menganalisis data dapat diuraikan sebagai berikut. 1) Mengklasifikasikan variasi pemakai bahasa. 2) Mengklasifikasikan variasi bentuk bahasa kesehatan yang digunakan oleh pegawai puskesmas. 3) Menganalisis dan menguraikan data variasi bahasa berdasarkan variasi pemakai dan variasi bentuk bahasa. 4) Menyimpulkan hasil analisis. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Variasi Pemakai Bahasa Kesehatan di Kalangan Pegawai Puskesmas Batudaa Pantai 1) Variasi Bahasa Dokter Pada saat berbicara agar rahasianya tidak diketahui oleh orang lain atau pasien, maka digunakanlah variasi bahasa oleh dokter sebagai sarana untuk berkomunikasi tanpa menyinggung pasien atau orang lain. Variasi bahasa dokter dalam bentuk singkatan biasanya digunakan untuk menghemat atau mempersingkat waktu berbicara. Misalnya singkatan yang dipakai oleh Dokter Bradikardi. Bradi artinya lambat, sedang Kardi artinya jantung sehingga Bradikardi artiannya denyut jantungnya melambat. Sedangkan Takhikardi, Takhi artinya cepat sehingga Takhikardi berarti denyut jantungnya bertambah cepat. Terdapat pula singkatan yang dipakai oleh dokter seperti kata Perikarditis peri adalah sesuatu yang di tepi atau melingkupi, kard adalah jantung dan itis adalah peradangan. Jadi perikarditis adalah peradangan pada jaringan yang melingkupi jantung. 2) Variasi Bahasa Bidan Bahasa Kesehatan oleh bidan meliputi singkatan dan bahasa asing yang dipakai oleh bidan pula untuk menghemat atau mempersingkat waktu. Misalnya kata ANC (antenatal Care) yang artinya pemeriksaan kehamilan. Hal ini mengefisienkan waktu dengan tidak berkata pemeriksaaan kehamilan dan dapat digunakan secara rahasia di depan ibu-ibu hamil, ketika mereka menemui hal-hal yang tidak sesuai. 5
6 Selain itu terdapat pula bentuk singkatan lainnya misalnya dalam penjelasan kepada ibu-ibu hamil pada saat posyandu. 3) Variasi Bahasa Tenaga Administrasi Pegawai puskesmas yang mempunyai variasi bahasa yakni tenaga administrasi, seperti singkatan Jamkesmas yang berarti jaminan kesehatan masyarakat. Ada pula singkatan Jamkesda yang berarti jaminan kesehatan daerah, jamkesda berbeda dengan jaminan yang sudah ada, jamkesda hanya dapat dipakai di daerah tersebut yakni di Rumah sakit Dunda. Variasi Bentuk Bahasa Kesehatan di Kalangan Pegawai Puskesmas Batudaa Pantai (1) Variasi Bentuk Singkatan Dalam berkomunikasi sesama pegawai puskesmas sering menggunakan variasi bahasa dalam bentuk singkatan. Variasi bahasa dalam bentuk singkatan digunakan oleh pegawai puskesmas untuk menghemat atau mempersingkat waktu berbicara. Singkatan berfungsi untuk memperhalus makna, misalnya singkatan KTD kehamilan yang tidak diinginkan, singkatan berfungsi pula untuk efektifitas/efisiensi ketika berkomunikasi sesama pegawai kesehatan. Singkatan dibentuk dengan cara semua singkatan yang digunakan yaitu menghubungkan huruf awal pada setiap kata. (2) Variasi Bentuk Frasa Variasi bahasa kesehatan tidak hanya menggunakan bentuk singkatan, adapula variasi bahasa yang menggunaan frasa. Frasa adalah satuan linguistik yang secara potensial merupakan gabungan dua kata atau lebih, yang tidak mempunyai ciri-ciri klausa, yang tidak melampaui batas subjek atau predikat dengan kata lain sifatnya tidak predikatif. (3) Variasi Bentuk Istilah Asing Variasi bahasa kesehatan tidak hanya menggunakan bentuk singkatan dan frasa, adapula variasi bahasa yang menggunakan istilah asing. Istilah asing yang digunakan oleh pegawai puskesmas adalah kata-kata yang diserap dari bahasa latin. Variasi dalam bentuk istilah asing merupakan variasi terbatas karena memiliki sifat terbatas dan hanya digunakan oleh pegawai kesehatan. Pembahasan Pemakai variasi bahasa yang digunakan oleh pegawai puskesmas mencakup dokter, perawat, bidan, dan tenaga administrasi sesuai penggunaannya memunculkan variasi bahasa. Variasi bahasa yang digunakan oleh dokter pada saat bertutur dengan pegawai puskesmas adalah bahasa Indonesia baku seperti dalam kalimat saat ini yang berfungsi hanyalah TPS saja, jadi terlihat perutnya membesar. Variasi bahasa kesehatan dalam singkatan TPS dan TPA adalah tempat pembuangan sementara dan tempat pembuangan akhir. Dalam artiannya secara umum masyarakat ketahui bahwa TPS adalah tempat pemungutan suara dan TPA adalah tempat pengajian Al-Qur an atau tempat penitipan anak. Dokter juga kadang-kadang menggunakan bahasa Gorontalo seperti dalam kalimat mailo dung ga lo diabetes ati boyito ti ayahanda, dalam artiannya sudah terkena diabetes itu ayahanda. Variasi bahasa kesehatan yang digunakan oleh bidan pada saat bertutur antara sesama pegawai dan melayani pasien yakni ibu-ibu hamil banyak menggunakan 6
7 bahasa Gorontalo. Bahasa Gorontalo ini ciri-cirinya banyak memakai vokal o. Variasi bahasa yang digunakan dalam contoh kalimat ibu, u gaga boyito ASI daripada motali susu, hitung-hitung hemat doi o lo pada artinya kata o lo adalah penambahan kata di akhir kalimat, dalam penggunaanya kata o lo sering digunakan pada waktu santai oleh pegawai puskesmas. Contoh lainnya pada kata ko u, kata ko u ini sama pula dengan kata o lo sama-sama menjadi penambahan kata di akhir kalimat. Pegawai bidan ketika melakukan percakapan menggunakan variasi bahasa istilah asing seperti dalam kalimat bodipo owalao?bo blight ovum uwty, artinya belum ada anak? hanya kehamilan kosong ini. Dalam bahasa inggris blight adalah kebinasaan atau kerusakan sedangkan ovum dari bahasa asing yang berarti sel telur. Jadi blight ovum dapat diartikan menjadi kerusakan pada sel telur, tetapi di kalangan pegawai khususnya bidan kurang menggunakan kata blihgt ovum. Saat ini pegawai bidan mengganti dengan istilah hamil anggur. Selain itu terdapat pula istilah asing implant yang sering digunakan oleh pegawai puskesmas. Kata implant yang artinya alat kontrasepsi yang ditanam dalam kulit. Karena adanya perubahan waktu maka pegawai kesehatan saat ini mereka lebih menggunakan kata KB, artinya keluarga berencana. Seperti dalam contoh kalimat pegawai Ibu, delo po KB lo?, pegawai kesehatan lebih banyak menggunakan kalimat ini dalam menyampaikan kepada ibu-ibu masyarakat yang telah lanjut usia dan pada ibu-ibu yang anaknya tidak jauh rentan waktu lahirnya. Variasi bahasa oleh pegawai puskesmas adalah variasi bahasa Gorontalo. Kata ma tungio?lo dalam contoh di atas adalah kata yang biasa digunakan oleh pegawai puskesmas dalam berkomunikasi dengan pasien. Pada kata ma tungio?lo adalah bahasa Gorontalo yang artinya menanyakan kesiapan untuk disuntik. Variasi pemakai bahasa yang muncul pada kalangan pegawai puskesmas mencakup dokter, bidan, dan tenaga administrasi. Variasi bahasa kesehatan yang sering dipakai oleh pegawai puskesmas adalah bahasa Gorontalo, dan memunculkan variasi bentuk bahasa kesehatan yang dalam bentuk singkatan, frasa, dan istilah asing. Namun bahasa yang sering digunakan oleh kalangan pegawai puskesmas adalah bahasa Gorontalo, karena sebagian besar pegawai puskesmas adalah masyarakat Gorontalo. PENUTUP Simpulan Berdasarkan uraian dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Pemakai bahasa kesehatan di kalangan pegawai puskesmas mencakup dokter, perawat, bidan, dan tenaga administrasi. Variasi bahasa yang muncul pada keempat pemakai bahasa kesehatan yakni bahasa Indonesia dan bahasa Gorontalo. Hal ini dikarenakan sebagian besar pegawai puskesmas adalah masyarakat Gorontalo. 2) Variasi bentuk bahasa kesehatan terbagi dalam tiga bentuk yaitu, berbentuk singkatan, istilah asing, dan bentuk frasa. Saran Peneliti mengharapkan bahwa penelitian variasi bahasa kesehatan di kalangan pegawai puskesmas ini tidak berakhir sampai di sini saja, akan tetapi penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian selanjutnya. 7
8 DAFTAR RUJUKAN Aslinda, dan Leni Syafyahya Pengantar Sosiolingustik. Bandung: PT. Refika Aditama Chaer, Abdul dan Leonie Agustina 2010 Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT. Rineka Cipta Djojosuroto, Kinayati 2007 Filsafat Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher Dwiraharjo, Maryono Fungsi Bentuk Krama Dalam Masyarakat Tutur Jawa Studi Kasus di Kota Surakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.(http//registerpengamen.com) diakses tanggal 3 setember Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta : Gramedia Pateda, Mansoer 2010 Sosiolinguistik. Gorontalo: Viladan 8
BAB I PENDAHULUAN. Peran bahasa mencakup segala bidang kehidupan karena segala sesuatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran bahasa mencakup segala bidang kehidupan karena segala sesuatu yang dihayati, dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh seseorang hanya dapat diketahui orang lain
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas VII SMPN 2
54 BAB V PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang interferensi gramatikal bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas VII SMPN 2 Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai alat komunikasi, bahasa digunakan untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh sekelompok manusia untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan, karena bahasa mengalami
Lebih terperinciCAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang
CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang Oleh: Murliaty 1, Erizal Gani 2, Andria Catri Tamsin 3 Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciVARIASI BAHASA. oleh. F P B S Universitas Pendidikan Indonesia
VARIASI BAHASA oleh Dra.Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd. F P B S Universitas Pendidikan Indonesia 1) Pengertian Variasi Bahasa Dalam pandangan sosiolinguistik, bahasa tidak saja dipandang sebagai gejala
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI
PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Manusia dalam mempertahankan hidupnya manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Interaksi mempunyai
Lebih terperinciANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Nurlaila Djamali (2005) mengkaji tentang Variasi Bahasa Bolaang Mongondow
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Disadari bahwa penelitian ini bukanlah kajian pertama yang mengangkat masalah ini. Telah banyak penelitian yang relevan sebelumnya. Berikut adalah uraian singkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan mengenai: (1) latar belakang, (2) fokus penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) penegasan istilah. Berikut diuraikan penjelasan
Lebih terperinciCAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014
CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI BULAN JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPEMILIHAN KODE MASYARAKAT PESANTREN DI PESANTREN AL-AZIZ BANJARPATOMAN DAMPIT
PEMILIHAN KODE MASYARAKAT PESANTREN DI PESANTREN AL-AZIZ BANJARPATOMAN DAMPIT Oleh Abdul Hamid 1 Anang Santoso 2 Roekhan² E-mail: hiliyahhamid@gmail.com Universitas Negeri Malang Jalan Semarang Nomor 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia, terutama fungsi komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh manusia dan menjadi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka
Lebih terperinciKariman, Volume 02, No. 02, Tahun
FUNGSI KEMASYARAKATAN BAHASA DALAM PERSPEKTIF KAJIAN SOSIOLOGI-LINGUISTIK Wildan Abstract Bahasa adalah alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan, ide atau perasaan dengan memakai tanda, simbol,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa yang dipergunakan dalam masyarakat. Bahasa memiliki peran dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat pemakai bahasa secara sadar atau tidak sadar menggunakan bahasa yang dipergunakan dalam masyarakat. Bahasa memiliki peran dan kedudukan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa yang berlaku dan harus pandai memilih kata-kata yang tepat agar apa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengarang adalah kegiatan merangkai kata-kata yang disusun berdasarkan tema yang sudah ditentukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.merangkai kata-kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang dapat bertutur dengan bahasa tertentu secara tiba-tiba dalam situasi penuturan baik bersifat formal maupun yang bersifat informal. Mengganti bahasa diartikan
Lebih terperinciCAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI
CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Program Studi Bahasa
Lebih terperinciARTIKEL VARIASI BAHASA OLEH MAHASISWA DI KOST JAMBORE, KOST BAHAGIA DAN KOST DUA SUSUN OLEH SINTIA PATTIWAEL NIM :
ARTIKEL VARIASI BAHASA OLEH MAHASISWA DI KOST JAMBORE, KOST BAHAGIA DAN KOST DUA SUSUN OLEH SINTIA PATTIWAEL NIM : 311 410 112 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengantar Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah menjadi suatu wilayah yang kompleks masyarakatnya. Keadaan ini terjadi karena sekarang semakin
Lebih terperinciTINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS
TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan observasi penulis saat melakukan kegiatan PPL. Anak terlihat cenderung pasif melakukan kegiatan
Lebih terperinciANALISIS JARGON DALAM GAME ONLINE FOOTBALL SAGA 2
ANALISIS JARGON DALAM GAME ONLINE FOOTBALL SAGA 2 SKRIPSI OLEH : RUSDAN TABIBUL UMAM NIM 09340009 PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alasan peneliti memilih judul Penggunaan Campur Kode ceramah ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 November 2013. Peneliti ingin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Melalui bahasa seseorang dapat mengetahui hakikat manusia. Dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Melalui bahasa seseorang dapat mengetahui hakikat manusia. Dengan demikian bahasa
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Alih Kode Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian. Menurut KBBI konsep adalah rancangan dasar, ide, pengertian, dan gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat dalam kehidupan sosialnya berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan bahasa. Dalam sosiolinguistik, masyarakat tersebut kemudian disebut sebagai masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa digunakan manusia sebagai alat untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan beradaptasi. Melalui bahasa,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI
NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciAnalisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang
Analisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang Oleh: Amelinda Putri Widya Sony Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM DIALOG INTERAKTIF KICK ANDY DI METRO TV EPISODE 06 MARET 24 APRIL
ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM DIALOG INTERAKTIF KICK ANDY DI METRO TV EPISODE 06 MARET 24 APRIL ARTIKEL E-JOURNAL Oleh CHINDI YULIASARI NIM 100388201139 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciKAJIAN VARIASI BAHASA DALAM NOVEL SABDO PALON DAN NOYO GENGGONG KARYA ARDIAN KRESNA SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
KAJIAN VARIASI BAHASA DALAM NOVEL SABDO PALON DAN NOYO GENGGONG KARYA ARDIAN KRESNA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian tentang alih kode dan campur kode, sudah banyak diteliti oleh para peneliti sebelumnya. Namun sejauh ini belum ada yang melakukan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan sebuah interaksi dengan individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia membutuhkan media bahasa
Lebih terperinciKumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
Program PPM KOMPETITIF Sumber Dana DIPA Universitas Andalas Besar Anggaran Rp 4.750.000 Tim Pelaksana Leni Syafyahya dan Efri Yades Fakultas Sastra Lokasi Kota Padang, Sumatera Barat PENINGKATAN KEMAMPUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan manusia yang lain. Ia selalu berhubungan dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Hubungan ini dapat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui berbagai tahap penelitian, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Istilah-Istilah dalam Register Fotografi pada Majalah Digital Camera ini dapat
Lebih terperinciPENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014
PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinci: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul
Judul Skripsi : Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Nama : Eli Rahmat Tahun : 2013 Latar Belakang Menurut Keraf bahasa memiliki empat fungsi, yaitu (1) sebagai alat untuk mengekpresikan diri, (2)
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. 1. Variasi kedaerahan bahasa Jawa yang
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciPENGGUNAAN CAMPUR KODE TUTURAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS V SD NEGERI 19 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH
PENGGUNAAN CAMPUR KODE TUTURAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS V SD NEGERI 19 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH YELLI MARNIS NPM 11080096 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. alih kode dan campur kode di lingkungan sekolah khususnya di Sekolah
71 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini mengunakan desain deskriptif kualitatif karena mendeskripsikan alih kode dan campur kode di lingkungan sekolah khususnya di Sekolah Menengah
Lebih terperinciGAYA BERBAHASA AKRAB RIDWAN KAMIL DALAM TWITTER SKRIPSI
GAYA BERBAHASA AKRAB RIDWAN KAMIL DALAM TWITTER SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh RISA NUR AMANAH NIM. 201110080311112
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sangat penting, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Di samping bahasa Indonesia, terdapat juga bahasa daerah
Lebih terperinciKOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN 2013-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa adalah alat komunikasi yang dapat digunakan secara lisan yang disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut bahasa tulis.
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHASA KATA TIDAK BAKU DAN CAMPUR KODE DALAM NASKAH DRAMA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Naskah Publikasi Ilmiah
1 PENGGUNAAN BAHASA KATA TIDAK BAKU DAN CAMPUR KODE DALAM NASKAH DRAMA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai wahana komunikasi digunakan setiap saat. Bahasa merupakan alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media adalah salah satu cara yang dilakukan masyarakat untuk mengutarakan pendapat. Adanya media ini masyarakat bisa memberikan informasi kepada khalayak umum.
Lebih terperinciALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR Nur Hafsah Yunus MS 1, Chuduriah Sahabuddin 2, Muh. Syaeba 3 Universitas
Lebih terperinciANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh YULI WIDIASTUTI NINGSIH NIM 090388201361 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciREGISTER BAHASA TRANSPORTASI ( STUDI PEMAKAIAN BAHASA KELOMPOK PROFESI)
REGISTER BAHASA TRANSPORTASI ( STUDI PEMAKAIAN BAHASA KELOMPOK PROFESI) Diyah Atiek Mustikawati, M.Hum Abstrak Register merupakan penggambaran ragam bahasa yang berbeda-beda sesuai dengan formal tidaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu budaya manusia yang sangat tinggi nilainya karena dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Dengan
Lebih terperinciANALISIS VARIASI PENGGUNAAN BAHASA CAPTION DI INSTAGRAM SKRIPSI
ANALISIS VARIASI PENGGUNAAN BAHASA CAPTION DI INSTAGRAM SKRIPSI Disusun Oleh: Nurul Istiqomah 201210080311004 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi sangat penting bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia yang mampu membedakan dari
Lebih terperinciCAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT
1 CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN Dina Oktavia¹, Putri Dian Afrinda², Risa Yulisna² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciVARIASI BAHASA PADA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DALAM SURAT KABAR PADANG EKSPRES: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI
VARIASI BAHASA PADA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DALAM SURAT KABAR PADANG EKSPRES: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Humaniora pada Jurusan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
1 of 8 SILABUS Fakultas : Bahasa dan Seni Jurusan/Prodi : Bahasa dan Sastra Indonesia/Sastra Indoesia Mata Kuliah : Sosiolinguistik Kode Mata Kuliah : SAS 311 SKS : 2 SKS Standar Kompetensi : Memiliki
Lebih terperinciPEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.
PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK Leli Triana ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciRELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI
RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Wisuda Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh NURMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inggris yang sudah menjadi bahasa dunia. Namun peranan bahasa Indonesia. tetaplah sangat dibutuhkan, khususnya di dunia pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, bahasa memegang peranan yang sangat penting. Walaupun penggunaan bahasa Indonesia belum setara dengan bahasa Inggris yang sudah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam lisan maupun tulisan. Tanpa bahasa, seseorang tidak dapat berinteraksi dengan
Lebih terperinciPEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA
PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA Himawatul Azmi Nur dan Prembayun Miji Lestari Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, FBS, Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk melangsungkan kehidupannya. Bahasa sangat penting untuk melakukan
Lebih terperinciProceeding IICLLTLC
KAJIAN TINDAK TUTUR PEDAGANG SUVENIR DI PANTAI PANGANDARAN BERDASARKAN PERSPEKTIF GENDER (Tinjauan Sosiolinguistik) Tri Pujiati 1 Rai Bagus Triadi 2 Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Pamulang
Lebih terperinciAnalisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo
Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo Oleh: Rinda Aprilia Eka Wati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Rindaapriliaekawati@gmail.com Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide atau gagasan pada orang lain, baik secara lisan maupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh manusia sangat penting peranannya dalam masyarakat, karena tanpa bahasa manusia akan sulit untuk menyampaikan ide
Lebih terperinciCAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG
CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG Oleh : Siti Masitoh program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa cungkringaja83@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan penting di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, hampir semua kegiatan manusia bergantung pada dan bertaut dengan bahasa. Tanpa adanya bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Kajian mengenai bahasa merupakan suatu kajian yang tidak akan pernah habis untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari
Lebih terperinciANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TUTURAN MASYARAKAT DESA PANGKE KECAMATANMERAL BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TUTURAN MASYARAKAT DESA PANGKE KECAMATANMERAL BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ASNANI NIM 100388201311 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hubungan dengan manusia lain dalam lingkungan masyarakat. Ada dua cara untuk dapat melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan perasaan. Hal tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Melalui bahasa kita dapat mengetahui hakikat manusia. Dengan kata lain bahasa adalah cermin
Lebih terperinciRAGAM BAHASA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL PURABAYA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Ratna Dewi Kartikasari Universitas Muhammadiyah Jakarta
RAGAM BAHASA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL PURABAYA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Ratna Dewi Kartikasari Universitas Muhammadiyah Jakarta ABSTRAK Penelitian ini mengaji tentang ragam bahasa Pedagang
Lebih terperinciCampur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah
Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Oleh: Dina Kurniawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dinakurniawati131@gmail.com
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai salah satu alat interaksi sosial. Terdapat dua bahasa yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan, manusia dikodratkan sebagai makhluk sosial karena manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya membutuhkan bantuan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.
KESALAHAN KEBAHASAAN PADA SURAT DINAS YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAHAHAN DESA GRUGU KECAMATAN KALIWIRO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2011 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI SEKOLAH Oleh: Desi Ria
Lebih terperinciPENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI
PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia pada umumnya memiliki keterampilan menggunakan dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa nasional dan bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana yang sangat penting untuk berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Manusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial yang membutuhkan
Lebih terperinciDAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS... iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar sesama. Melalui bahasa manusia dapat mengekspresikan ide dan gagasan yang ada di dalam pikiran. Di dunia ini terdapat
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO NOVITA Evi Hasim 1 Wiwy T. Pulukadang 2 Jurusan /
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu identitas sebuah bangsa demikian juga halnya dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti bahasa Indonesia
Lebih terperinciSkripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )
0 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF NARASI DENGAN METODE BERLATIH MENULIS KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 7 BANYUDONO, BOYOLALI Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan sebagai alat untuk berinteraksi dalam menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bersosial atau hidup bermasyarakat tidak pernah meninggalkan bahasa, yaitu sarana untuk berkomunikasi satu sama lain. Dengan berbahasa kita memahami apa yang orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa (language) merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepeda motor mulai mendominasi jalan-jalan di kota besar, contohnya kota Bandung. Hal menarik yang dapat dilihat dari sepeda motor adalah kegemaran pengendaranya menempelkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologis (normal), sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi adalah proses alami setiap wanita, yaitu terjadinya proses perdarahan yang disebabkan luruhnya dinding rahim sebagai akibat tidak adanya pembuahan. Menstruasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Register salah satu cabang kajian sosiolinguistik yang mempelajari bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas maupun bidang-bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terbentuk berdasarkan undang-undang RI tahun 1999 tentang pembentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Buol merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Sulawesi tengah yang terbentuk berdasarkan undang-undang RI tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Buol,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia mengalami kontak dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.
Lebih terperinci