VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN"

Transkripsi

1 VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Keputusan Konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi suatu barang atau jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen pun tidak muncul begitu saja, tetapi melalui suatu tahapan tertentu. Engel et al. (1994) mengemukakan bahwa proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap, yaitu (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, dan (5) perilaku pasca pembelian. Penelitian ini juga berusaha menganalisis bagaimana proses tersebut terjadi pada konsumen Rumah Makan Carita. Usaha ini dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan setiap tahapan dalam Proses keputusan pembelian konsumen. 6.1 Pengenalan Kebutuhan Tahap pertama dalam proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah pengenalan kebutuhan. Pada hakikatnya pengenalan kebutuhan bergantung pada berapa banyak ketidaksesuaian yang ada diantara keadaan aktual konsumen sekarang dengan keadaan yang diinginkan konsumen. Untuk mempelajari proses pengenalan kebutuhan konsumen Rumah Makan Carita, diperlukan adanya informasi yang cukup terkait dengan motivasi serta manfaat yang dicari konsumen dalam mengunjungi rumah makan tersebut. Pada peneltian ini, informasi yang berkaitan dengan proses pengenalan kebutuhan meliputi intensitas konsumen untuk makan di luar rumah, alasan atau motivasi makan di luar rumah, dan manfaat yang dicari/didapat dari kegiatan makan di luar rumah Intensitas Makan di Luar Rumah Berdasarkan Tabel 25, responden Rumah Makan Carita yang melakukan makan di luar rumah 3-5 kali dalam satu minggu sebanyak 18 orang (18,56 persen), responden yang melakukan makan di luar rumah setiap hari (7 kali) dalam satu minggu sebanyak 20 orang (20,62 persen), dan responden yang melakukan makan di luar rumah 1-3 kali dalam satu minggu sebanyak 59 orang (60,82 persen). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden Rumah Makan Carita 108

2 melakukan makan di luar sebanyak 1-3 kali dalam satu minggu. Adapun sebaran responden berdasarkan intensitas untuk makan di luar dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Sebaran Responden Rumah Makan Carita Berdasarkan Intensitas untuk Makan di Luar Rumah dalam Satu Minggu Frekuensi makan di luar rumah (kali) Setiap hari 20 20, , , Alasan/Motivasi Berdasarkan Tabel 26, alasan/motivasi responden melakukan makan di luar rumah karena mencari menu yang khas/unik menempati urutan pertama yaitu sebanyak 32 orang (32,99 persen). Pada umumnya responden cenderung tertarik dengan menu yang khas/unik yang ditawarkan oleh berbagai tempat kuliner sehingga ada keinginan untuk mengunjungi atau mencoba menu khas unggulan yang disediakan oleh tempat-tempat kuliner tersebut. Alasan/motivasi terbesar kedua adalah sebagai gaya hidup. Hal ini terjadi karena adanya faktor modernisasi yang berkembang pada masyarakat Kabupaten Gresik, dimana gaya hidup masyarakat Kabupaten Gresik yang berubah dari yang tradisional ke modern hal ini didasari oleh pengaruh pendatang baru di Kabupaten Gresik yang merupakan salah satu kawasan Industri di Jawa Timur. Alasan/motivasi terbesar ketiga adalah mencari tempat nyaman. Hal ini terjadi karena responden ingin merasakan tempat yang nyaman ketika menikmati hidangan makanan dan minuman yang dipesan. Sedangkan, alasan/motivasi responden sekedar ingin mencoba sebanyak 16 orang dan motivasi/alasan responden karena refreshing sebanyak 10 orang. Adapun sebaran responden berdasarkan alasan/motivasi untuk makan di luar rumah dapat dilihat pada Tabel

3 Tabel 26. Sebaran Responden Rumah Makan Carita Berdasarkan Motivasi/Alasan untuk Makan di Luar Rumah Motivasi/alasan untuk makan di luar rumah Sekedar ingin mencoba makan di luar 16 16,49 Sebagai gaya hidup 22 22,68 Mencari menu yang khas/unik 32 32,99 Mencari tempat yang nyaman 17 17,53 Lainnya 10 10, Manfaat Makan di Luar Rumah Banyak manfaat yang didapatkan konsumen pada saat makan di luar rumah. Berdasarkan Tabel 27, kita dapat melihat manfaat-manfaat yang didapatkan responden ketika makan di luar rumah. Sebanyak 53 orang responden menjawab bahwa manfaat makan di luar rumah adalah untuk memenuhi kebutuhan makanan selingan, sebanyak 23 orang responden menjawab untuk memenuhi kebutuhan utama, sebanyak 11 orang responden menjawab untuk memenuhi kebutuhan akan simbol status sosial (prestise), sebanyak 7 orang responden menuliskan sendiri manfaat-manfaat yang mereka cari dari kegiatan makan di luar rumah, yaitu untuk mendapatkan suasana baru dan bosan makan di rumah, dan sebanyak 3 orang responden menjawab untuk memenuhi kebutuhan gizi. Banyaknya responden yang menjawab bahwa manfaat makan di luar rumah adalah untuk memenuhi kebutuhan makanan selingan, karena mereka ingin refreshing dan merasakan makanan khas tempat-tempat kuliner. Hal ini membuktikan bahwa Rumah Makan Carita merupakan salah tempat kuliner yang diminati konsumen dan merupakan tempat yang nyaman untuk melepas lelah (refreshing). 110

4 Tabel 27. Sebaran Responden Rumah Makan Carita Berdasarkan Manfaat Makan di Luar Rumah Manfaat yang dicari dari makan di luar rumah Memenuhi kebutuhan makanan utama 23 23,71 Memenuhi kebutuhan sebagai makan selingan 53 54,64 Pemenuhan gizi 3 3,09 Memenuhi kebutuhan akan simbol status sosial (prestise) 11 11,34 Lainnya 7 7,22 Dari hasil analisis mengenai pengenalan kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa responden Rumah Makan Carita pada umumnya makan di luar rumah sebanyak 1-3 kali dalam seminggu, alasan/motivasi responden makan di luar rumah adalah mencari menu yang khas/unik dari suatu rumah makan yang ada di Kabupaten Gresik, dan mereka makan di luar rumah karena kebutuhan sebagai makanan selingan. 6.2 Pencarian Informasi Tahap kedua dalam proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah pencarian informasi. Pencarian Informasi adalah aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan atau pemerolehan informasi yang diinginkan. Pencarian informasi dapat bersifat internal dan eksternal, konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal). Pada penelitian ini, proses pencarian informasi akan dijelaskan oleh data mengenai sumber informasi utama, fokus perhatian dari sumber informasi, pengaruh promosi bagi konsumen, dan bentuk promosi penjualan Sumber informasi Berdasarkan Tabel 28, sumber informasi utama mengenai alternatif tempat makan diperoleh melalui teman sebanyak 60 orang (61,86 persen). Hal ini terjadi karena biasanya teman merekomendasikan alternatif tempat makan yang mereka rasa rumah makan tersebut berhasil memuaskan mereka. Pengaruh teman 111

5 merupakan pemasar yang cukup efektif melalui word of mouth karena dapat memberi pesan yang positif, sehingga kana membuat penerima informasi lainnya terpengaruh untuk melakukan pembelian di Rumah Makan Carita. Sebanyak 31 orang responden mengetahui keberdaan tempat makan dari anggota keluarga. Hal ini terjadi karena intensitas komunikasi di dalam satu keluarga sangat tinggi, sehingga pertukaran informasi antara anggota keluarga sering terjadi. Sebanyak 6 orang responden mengetahui keberadaan tempat makan dari media cetak seperti majalah/koran dan brosur. Tabel 28. Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Informasi Utama untuk Altenatif Tempat Makan Sumber informasi utama untuk alternatif tempat makan Anggota keluarga 31 31,96 Teman 60 61,86 Media elektronik (tv,radio) 0 0 Media cetak (majalahah/koran,brosur) 6 6,18 Internet 0 0 Lainnya Fokus Perhatian dari Sumber Informasi Rasa makanan dan minuman merupakan atribut yang paling menjadi fokus perhatian konsumen ketika mereka mengetahui informasi mengenai alternatif tempat makan. Berdasarkan Tabel 29, sebanyak 49 orang (50,52 persen) fokus perhatian pada rasa makanan dan minuman. Kenyamanan tempat menjadi atribut yang paling menjadi fokus perhatian kedua yaitu sebanyak 23 orang (23,71 persen). Cita rasa menjadi atribut yang paling menjadi fokus perhatian responden karena pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa alasan sebagian besar responden makan di luar rumah karena ingin mencoba menu yang khas dan unik. Selain itu, kecenderungan responden dalam memilih alternatif tempat makan adalah rasa produk yang ditawarkan adalah rasa produk yang ditawarkan tempat makan tersebut. Adapun sebaran responden berdasarkan fokus perhatian dari sumber informasi dapat dilihat pada Tabel

6 Tabel 29. Sebaran Responden Berdasarkan Fokus Perhatian dari Sumber Informasi Fokus perhatian dari sumber informasi Lokasi rumah makan 4 4,12 Rasa makanan dan minuman 49 50,52 Kenyamanan tempat 23 23,71 Harga yang ditawarkan 11 11,34 Pelayanan 9 9,28 Lainnya 1 1, Bentuk Promosi Sesuai Informasi yang terdapat pada Tabel 30, bahwa bentuk promosi yang menarik responden terbesar adalah bentuk promosi potongan harga pada menu yang disajikan yaitu sebanyak 44,33 persen. Responden yang memilih bentuk promosi paket menu promosi sebanyak 29,90 persen dan sebanyak 25,77 persen memilih pelayanan khusus. Hal tersebut menyimpulkan bahwa potongan harga lebih banyak dipilih karena responden dapat menikmati hidangan menu dengan biaya yang lebih murah dan tentunya lebih hemat. Tabel 30. Sebaran Responden Berdasarkan Bentuk Promosi yang Menarik untuk Mencoba Menu di Tempat Makan Bentuk promosi Paket menu promosi 29 29,90 Pelayanan khusus untuk pelanggan 25 25,77 Potongan harga pada menu 43 44,33 Lainnya Pengaruh Promosi Sebagian besar responden merasa tertarik terhadap promosi-promosi yang dilakukan oleh tempat-tempat penyedia jasa makanan. Data yang ditunjukkan pada Tabel 31 menginformasikan bahwa pengaruh promosi membuat 54,64 persen responden merasa tertarik sehingga memutuskan untuk mengunjungi tempat makan tertentu yang menerapkan promosi. Sedangkan responden yang menjawab biasa saja sebanyak 43,30 persen, dan responden yang tidak tertarik dengan pengaruh 113

7 promosi sebanyak 2,06 persen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden Rumah Makan Carita belum dikategorikan loyal terhadap carita. Dan masih memungkinkan untuk berpindah ke rumah makan lain. Tabel 31. Sebaran Responden Berdasarkan Pengaruh Promosi dalam Melakukan Kunjungan ke Tempat Makan Pengaruh promosi Membuat tertarik 53 54,64 Tidak tertarik 2 2,06 Biasa saja 42 43,30 Lainnya 0 0 Setelah konsumen mengenali kebutuhannya, maka konsumen akan mencari informasi untuk memberi arah tindakan pembelian yang memuaskan bagi konsumen tersebut. Pada hasil penelitian mengenai pencarian informasi, pada umumnya responden Rumah Makan Carita memperoleh sumber informasi utama untuk alternatif tempat makan mereka adalah berasal dari teman/kolega, fokus perhatian dari sumber informasi yang diperoleh adalah rasa makanan dan minuman yang disajikan rumah makan tersebut, bentuk promosi yang menarik minat responden adalah potongan harga pada menu yang disajikan, dan mayoritas responden Rumah Makan Carita tertarik akan adanya promosi yang dilakukan oleh suatu rumah makan. 6.3 Evaluasi Alternatif Tahap ketiga dalam proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah evaluasi alternatif. Evaluasi alternatif adalah konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. Pada penelitian ini, evaluasi alternatif akan dijelaskan oleh data mengenai jenis rumah makan yang paling diminati untuk dikunjungi konsumen, pertimbangan awal dalam memilih rumah makan, cita rasa makanan yang menjadi pilihan konsumen, pertimbangan awal dalam menentukan lokasi rumah makan, dan pertimbangan awal ketika akan mengunjungi Rumah Makan Carita. 114

8 6.3.1 Jenis Rumah Makan yang Paling Diminati untuk Dikunjungi Berdasarkan informasi yang terdapat pada Tabel 32, jenis rumah makan yang paling diminati untuk dikunjungi adalah rumah makan tradisional yaitu sebanyak 80,41 persen. Hasil tersebut membuktikan bahwa sebagian besar responden Rumah Makan Carita sangat menyukai rumah makan tradisional. Rumah makan tradisional merupakan alternatif pilihan mayoritas responden Rumah Makan Carita untuk memenuhi kebutuhan akan konsumsi produk makanan dan minuman, alternatif pilihan responden terhadap rumah makan tradisional bertujuan agar responden memperoleh manfaat yang dicari dari rumah makan tradisional (seperti cita rasa makanan yang khas) dan memuaskan akan kebutuhan tersebut. Adapun sebaran jenis rumah makan yang paling diminati untuk dikunjungi dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32. Sebaran Responden Rumah Makan Carita Berdasarkan Jenis Rumah Makan yang Paling Diminati untuk Dikunjungi Jenis rumah makan yang paling diminati untuk dikunjungi Rumah makan tradisional 78 80,41 Rumah makan internasional 5 5,15 Fastfood 9 9,29 Lainnya 5 5, Pertimbangan Awal Ketika Akan Mengunjungi Rumah Makan Khas Jawa Tabel 33 berikut akan menyajikan sebaran responden berdasarkan pertimbangan awal ketika akan mengunjungi rumah makan tradisional khas jawa. Sebesar 61,86 persen responden memilih cita rasa menu sebagai pertimbangan awal ketika akan mengunjungi rumah makan tradisional khas jawa, hal ini terjadi karena responden penasaran atau ingin merasakan cita rasa khas jawa yang ditawarkan oleh rumah makan tradisional khas jawa tersebut. Sedangkan suasana rumah makan sebesar 17,53 persen, pelayanan yang memuaskan sebesar 11, 34 persen, lokasi yang strategis sebanyak 7,21 persen dan tampilan di luar rumah makan sebesar 2,06 persen. Dalam mengevaluasi pilihan-pilihan yang dirasakan responden dalam rumah makan tradisional, mayoritas responden Rumah Makan 115

9 Carita memilih cita rasa menu yang khas dalam awal mempertimbangkan ketika akan mengunjungi rumah makan tradisional, hal ini dikarenakan cita rasa menu yang khas merupakan pilihan yang paling diinginkan dan paling dibutuhkan konsumen serta memiliki pengaruh kepada konsumen dalam mengunjungi rumah makan tradisional dibandingkan dengan lokasi yang strategis, pelayanan yang memuaskan, tampilan di luar rumah makan, dan suasana rumah makan. Tabel 33. Sebaran Responden Berdasarkan Pertimbangan Awal Ketika Akan Mengunjungi Rumah Makan Tradisional Khas Jawa Pertimbangan awal ketika akan mengunjungi rumah makan tradisional khas jawa Cita rasa menu 60 61,86 Lokasi yang strategis 7 7,21 Pelayanan yang memuaskan 11 11,34 Tampilan di luar rumah makan 2 2,06 Suasana rumah makan 17 17,53 Lainnya Cita Rasa Makanan yang Menjadi Pilihan Responden Sebaran cita rasa makanan yang menjadi pilihan responden paling besar adalah cita rasa yang enak dari mana pun asalnya, yaitu sebesar 60,83 persen. Terbesar kedua adalah cita rasa yang khas/unik suatu daerah, yaitu sebesar 28,87 persen, cita rasa nasional sebesar 7,21 persen dan cita rasa internasional sebesar 3,09 persen. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden Rumah Makan Carita lebih memilih cita rasa makanan yang enak dan tidak mempedulikan dari mana cita rasa makanan tersebut berasal. Responden Rumah Makan Carita kurang menyukai cita rasa internasional dengan dibuktikan dari hasil survey yang berjumlah 3,09 persen. Cita rasa makanan yang menjadi pilihan responden dalam pertimbangan awal ketika mengunjungi rumah makan, namun dalam segi cita rasa makanan mayoritas responden lebih memilih cita rasa makanan dari manapun asalnya dibanding cita rasa yang khas atau unik, cita rasa internasional, dan cita rasa nasional. Hal ini dikarenakan cita rasa makanan yang enak dari manapun asalnya dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap konsumen dalam memilih 116

10 cita rasa yang ditawarkan, konsumen dapat menikmati segala cita rasa makanan tanpa membeda-bedakan dari mana asalnya. Adapun sebaran cita rasa makanan yang menjadi pilihan responden dapat dilihat pada Tabel 34. Tabel 34. Sebaran Responden Rumah Makan Carita Berdasarkan Cita Rasa Makanan yang Menjadi Pilihan Cita rasa yang menjadi pilihan Cita rasa yang khas atau unik suatu daerah 28 28,87 Cita rasa internasional 3 3,09 Cita rasa nasional 7 7,21 Cita rasa yang enak dari mana pun asalnya 59 60,83 Cita rasa lainnya Pertimbangan Awal dalam Menentukan Lokasi Rumah Makan Berdasarkan Tabel 35, pertimbangan awal dalam menetukan lokasi rumah makan yang akan dipilih responden paling besar adalah pertimbangan lokasi rumah makan yang memiliki akses mudah dan lancar, yaitu sebesar 59,79 persen. Sedangkan pertimbangan lokasi rumah makan yang dekat dengan tempat tinggal sebesar 23,71 persen, pertimbangan lokasi rumah makan yang tenang atau jauh dari keramaian sebesar 10,31 persen, dan pertimbangan lokasi rumah makan yang dekat dengan tempat kerja adalah sebesar 6,19 persen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rumah makan yang memiliki lokasi strategis dan dapat dilalui oleh segala jenis kendaraan umum atau pribadi adalah rumah makan yang paling diminati responden. Rumah Makan Carita memiliki lokasi yang strategis yang dapat dilalui oleh segala jenis kendaraan umum maupun pribadi dan lokasinya berdekatan dengan perkantoran, sekolahan, dan rumah sakit. Sehingga Rumah Makan Carita termasuk salah satu rumah makan yang diminati oleh responden karena lokasinya yang strategis dan dapat dilalui segala jenis kendaraan. Adapun sebaran responden dalam menentukan lokasi rumah makan dapat dilihat pada tabel

11 Tabel 35. Sebaran Responden Rumah Makan Carita Berdasarkan Pertimbangan Awal dalam Menentukan Lokasi Rumah Makan Lokasi Rumah Makan Lokasi yang dekat dengan tempat tinggal 23 23,71 Lokasi yang dekat dengan tempat kerja 6 6,19 Lokasi yang memiliki akses mudah dan lancar 58 59,79 Lokasi yang tenang atau jauh dari keramaian 10 10,31 Lainnya, sebutkan Pertimbangan Awal Ketika Akan Mengunjungi Rumah Makan Carita Berdasarkan hasil survey yang dilakukan kepada 97 orang responden Rumah Makan Carita, menunjukkan bahwa pertimbangan terbesar responden dalam memilih Rumah Makan Carita yaitu cita rasa khas pada menu makanan dan minuman yang disajikan di Rumah Makan Carita, yaitu sebesar 38,14 persen. Sedangkan kenyamanan tempat sebesar 27,85 persen, lokasi yang strategis sebesar 14,43 persen, pelayanan yang diinginkan sebesar 13,40 persen, penampilan bangunan Rumah Makan Carita sebesar 5,15 persen, dan pertimbangan lainnya sebesar 1,03 persen. Cita rasa yang khas menjadi pertimbangan terbesar responden, karena cita rasa yang khas memiliki pengaruh yang besar terhadap konsumen dalam memilih Rumah Makan Carita dibanding lokasi yang strategis, pelayanan yang diinginkan, kenyamanan tempat dan tampilan bangunan Rumah Makan Carita serta Rumah Makan Carita merupakan rumah makan yang menawarkan produk utamanya berupa makanan dan minuman, sehingga alasan cita rasa menjadi pertimbangan utama responden dalam memilih tempat makan dan Rumah Makan Carita merupakan rumah makan tradisional khas jawa yang mengedepankan cita rasa khas jawa pada menu-menu masakannya. Adapun sebaran responden berdasarkan pertimbangan responden dalam memilih Rumah Makan Carita dapat dilihat pada Tabel

12 Tabel 36. Sebaran Responden Berdasarkan Pertimbangan Konsumen dalam Memilih Rumah Makan Carita Atribut yang dipertimbangkan Cita rasa yang khas 37 38,14 Lokasi yang strategis 14 14,43 Pelayanan yang sesuai dengan yang diinginkan 13 13,40 Kenyamanan tempat 27 27,85 Penampilan bangunan Rumah Makan Carita 5 5,15 Lainnya 1 1,03 Setelah konsumen mengenali informasi yang menjadi pilihan konsumen ketika melakukan kunjungan ke tempat makan, maka konsumen akan melakukan evaluasi terhadap pilihan-pilihan tersebut, untuk memberi arah tindakan pembelian yang memuaskan bagi konsumen. Pada hasil analsis mengenai evaluasi alternatif, pada umumnya responden Rumah Makan Carita lebih memilih rumah makan tradisional sebagai rumah makan yang paling diminati, cita rasa menu menjadi pilihan utama dalam memilih rumah makan tradisional, cita rasa menu yang enak dari manapun asalnya lebih diminati responden dibanding cita rasa yang khas, cita rasa internasional, dan cita rasa nasional. Lokasi yang paling diminati responden dalam memilih rumah makan adalah lokasi yang strategis dan memiliki akses mudah dan lancar, cita rasa yang khas yang ditawarkan oleh Rumah Makan Carita lebih berpengaruh besar terhadap pilihan responden dibanding lokasi yang strategis, pelayanan yang sesuai, kenyamanan tempat, dan penampilan bangunan carita. Rumah Makan Carita merupakan salah satu rumah makan yang paling diminati oleh responden karena carita memiliki hal-hal yang diminati responden. 6.4 Proses Keputusan Pembelian Tahap keempat dalam proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah proses keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Pada tahapan ini, konsumen diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan sifat memutuskan dalam melakukan kunjungan ke Rumah Makan Carita, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan kunjungan ke Rumah Makan 119

13 Carita, frekuensi pembelian di Rumah Makan Carita dalam satu bulan, waktu kunjungan ke Rumah Makan Carita, dan jumlah pengeluaran konsumen ketika makan di Rumah Makan Carita Sifat Memutuskan untuk Melakukan Kunjungan Berdasarkan informasi yang terdapat pada Tabel 37, sebanyak 54,64 persen sifat responden dalam memutuskan untuk melakukan kunjungan ke Rumah Makan Carita adalah tergantung situasi yang memiliki arti kunjungan diputuskan ketika responden sedang ingin atau ada urusan di Rumah Makan Carita atau di tempat yang lokasinya dekat dengan Rumah Makan Carita. Sebanyak 24,74 persen sifat responden dalam memutuskan untuk melakukan kunjungan ke Rumah Makan Carita karena mendadak yaitu minat berkunjung konsumen yang dirasakan saat melewati Rumah Makan Carita atau sedang membicarakan atau mendengar Rumah Makan Carita. Sebanyak 17,53 persen responden yang melakukan kunjungan ke Rumah Makan Carita secara terencana yaitu sudah direncanakan sejak awal. Keadaan ini menunjukkan responden akan lebih bersedia meluangkan waktu dan energi untuk melakukan pembelian di Rumah Makan Carita, sehingga pembelian pun dapat lebih efektif. Pembelian terencana pada umumnya dilakukan oleh konsumen yang telah menjadi pelanggan. Sedangkan sifat responden dalam memutuskan untuk melakukan kunjungan ke Rumah Makan Carita karena ikutikutan teman hanya sebesar 3,09 persen. Tabel 37. Sebaran Responden Berdasarkan Sifat Memutuskan Untuk Berkunjung ke Rumah Makan Carita Sifat memutuskan untuk melakukan kunjungan Terencana (sudah direncanakan dari awal) 17 17,53 Tergantung situasi (jika sedang ingin) 53 54,64 Mendadak (minat berkunjung dirasakan saat melewati/membicarakan/mendengar) 24 24,74 Ikut-ikutan teman 3 3,09 Lainnya

14 6.4.2 Sumber yang Mempengaruhi Berdasarkan informasi Pada Tabel 38, sebanyak 43,30 persen sumber yang mempengaruhi responden untuk berkunjung ke Rumah Makan Carita adalah keluarga. Sedangkan teman/kolega dan inisiatif sendiri merupakan sumber yang mempengaruhi responden untuk berkunjung ke Rumah Makan Carita masingmasing sebesar 26,80 persen, lalu peran promosi mempengaruhi responden untuk berkunjung sebesar 3,10 persen. Berdasarkan hasil data di atas, dapat disimpulkan bahwa keluarga responden Rumah Makan Carita yang sangat berpengaruh terhadap kunjungan responden Rumah Makan Carita dan pengaruh keluarga merupakan pemasar yang cukup efektif melalui word of mouth karena dapat memberi pesan yang positif, sehingga akan membuat penerima informasi lainnya terpengaruh untuk melakukan pembelian di Rumah Makan Carita. Tabel 38. Sebaran Responden Berdasarkan Sumber yang Mempengaruhi dalam Melakukan Kunjungan ke Rumah Makan carita Sumber yang mempengaruhi untuk berkunjung Inisiatif sendiri 26 26,80 Keluarga 42 43,30 Teman/kolega 26 26,80 Promosi 3 3,10 Lainnya Frekuensi Kunjungan dalam Satu Bulan Pada Tabel 39 dapat dilihat bahwa sebanyak 39 orang yang melakukan kunjungan ke Rumah Makan Carita 2-3 kali dalam satu bulan. Hal ini dikarenakan lokasi Rumah Makan yang strategis dan mudah dilalui berbagai kendaraan umum dan kendaraan pribadi, sehingga mudah dijangkau oleh konsumennya. Responden yang melakukan kunjungan 1 kali dalam satu kali sebanyak 38 orang (39,17 persen), responden yang melakukan kunjungan 4-5 kali dalam satu bulan sebanyak 18 orang (18,56 persen). Sedangkan responden yang melakukan kunjungan lebih dari 6 kali dalam satu bulan sebanyak 2 orang (2,06 persen). 121

15 Tabel 39. Sebaran Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ke Rumah Makan Carita dalam Satu Bulan Frekuensi kunjungan dalam satu bulan (kali) , , ,56 > 6 2 2,06 Lainnya Hari Melakukan Kunjungan Berdasarkan sebaran responden terhadap hari berkunjung ke Rumah Makan Carita yang dapat dilihat pada Tabel 40, dijelaskan bahwa sebagian besar yaitu 56 orang (57,74 persen) menyatakan tidak tentu mereka melakukan kunjungan ke Rumah Makan Carita. Hal tersebut terjadi karena responden tersebut dapat melakukan kunjungan pada hari kerja maupun hari libur. Responden melakukan pembelian baik pada hari libur maupun hari kerja dikarenakan Rumah Makan Carita berada pada lokasi yang strategis, sehingga memudahkan responden untuk menjangkau rumah makan dari kantor ataupun rumahnya. Selain itu, Suasana Rumah Makan Carita yang dinilai dapat memberikan kenyamanan dan cita rasa yang khas yang ditawarkan oleh rumah makan bagi konsumen membuat konsumen ingin melakukan pembelian kembali pada hari libur bersama teman atau keluarganya. Sementara itu, 26 orang (26,80 persen) biasa melakukan kunjungan ke Rumah Makan Carita pada hari libur. Hal tersebut karena responden berkunjung ke Rumah Makan Carita bersama keluarga atau teman, dimana waktu libur atau weekend merupakan waktu yang baik untuk berkumpul. Atau responden tersebut sedang berkunjung ke tempat saudara atau teman yang tinggal di Kabupaten Gresik. Sedangkan responden yang berkunjung pada hari kerja sebanyak 15 orang (15,46 persen). 122

16 Tabel 40. Sebaran Responden Berdasarkan Hari Berkunjung ke Rumah Makan Carita Hari berkunjung Hari Kerja 15 15,46 Hari Libur 26 26,80 Tidak Tentu 56 57, Waktu Melakukan Kunjungan Tabel 41 berikut akan menyajikan sebaran responden berdasarkan waktu berkunjung ke Rumah Makan Carita. Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa waktu berkunjung responden ke Rumah Makan Carita paling banyak adalah pada waktu malam hari, yaitu sebanyak 60 orang (61,86 persen), waktu bekunjung sore hari hari sebanyak 27 orang (27,84 persen). Sedangkan waktu berkunjung responden pada siang hari sebanyak 27 orang (27,84 persen) dan waktu berkunjung responden pada pagi hari sebanyak 0 persen. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden lebih senang berkunjung ke Rumah Makan Carita pada malam hari, hal ini dikarenakan malam hari dianggap responden sebagai waktu yang tepat untuk bersantai dan berkumpul dengan teman atau keluarga. Tabel 41. Sebaran Responden Berdasarkan Waktu Berkunjung ke Rumah Makan Carita Waktu kunjungan konsumen Pagi hari 0 0 Siang hari 10 10,30 Sore hari 27 27,84 Malam hari 60 61,86 123

17 6.4.6 Rata-Rata Pengeluaran Tabel 42. Sebaran Responden Berdasarkan Rata-Rata Pengeluaran Makan di Rumah Makan Carita Sekali Kunjungan pengeluaran konsumen (Rp) < , ,43 > ,11 Berdasarkan Tabel 42, kita dapat melihat bahwa jumlah rata-rata pengeluaran responden ketika berkunjung ke Rumah Makan Carita yaitu sebesar Rp ,00-Rp ,00 sebanyak 46 orang (47,43 persen). Sedangkan 36 orang (37,11 persen) melakukan pembelian dengan rata-rata pengeluaran lebih dari Rp ,00 setiap pembelian. Sedangkan 15 orang (15,46 persen) menjawab melakukan pembelian dengan rata-rata pengeluaran kurang dari Rp ,00 setiap pembeliannya. Besarnya pengeluaran yang dikeluarkan oleh konsumen Rumah Makan Carita berkaitan erat dengan tingkat pendapatan yang didapatkan konsumen tersebut. Mayoritas responden yang berpenghasilan Rp ,00- Rp ,00 dengan pengeluaran rata-rata dalam satu kali kunjungan Rp ,00- Rp ,00. Pada umumnya semakin tinggi tingkat pendapatan konsumen maka semakin tinggi tingkat konsumsi terhadap suatu produk. Namun berdasarkan hasil analisis pada Tabel 43 terdapat ketidaksesuaian, hal ini dapat terlihat bahwa responden yang melakukan kunjungan dengan rata-rata pengeluaran > Rp ,00 adalah responden yang berpenghasilan Rp ,00-Rp ,00. Responden yang berpenghasilan > Rp ,00 lebih sedikit dibanding dengan responden yang berpenghasilan < Rp ,00 dalam melakukan pengeluaran rata-rata untuk mengkonsumsi produk Rumah Makan Carita sebesar > Rp ,00. Adapun sebaran tingkat pendapatan dan pengeluaran rata-rata dalam satu kali kunjungan ke Rumah Makan Carita dapat dilihat pada Tabel

18 Tabel 43. Sebaran Responden Berdasarkan Rata-Rata Pengeluaran Makan di Rumah Makan Carita Sekali Kunjungan dan Tingkat Pendapatan Responden Per Bulan pengeluaran konsumen ketika makan di Rumah Tingkat Pendapatan Makan Carita (Rp) (Rp per bulan) < > Total < > Total Setelah konsumen melakukan evaluasi pilihan informasi yang ada, maka konsumen akan melakukan pembelian yang dapat memuaskan bagi konsumen tersebut. Pada hasil analisis proses keputusan pembelian, pada umumnya konsumen melakukan kunjungan ke Rumah Makan Carita tergantung situasi jika konsumen ingin atau ada keperluan di Rumah Makan Carita, sumber yang mempengaruhi responden melakukan kunjungan ke Rumah Makan Carita adalah keluarga, frekuensi responden melakukan kunjungan ke Rumah Makan Carita dalam satu bulan adalah 2-3 kali, mayoritas responden berkunjung ke Rumah Makan Carita tidak tentu waktunya dan pada umumnya melakukan kunjungan pada malam hari serta rata-rata pengeluaran responden dalam sekali berkunjung ke Rumah Makan Carita adalah Rp ,00-Rp , Perilaku Pasca Pembelian Tahap terakhir dari proses pengambilan keputusan konsumen adalah hasil atau yang sering disebut dengan perilaku pasca pembelian. Pasca pembelian (hasil) merupakan konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan sesudah digunakan. Pada penelitian ini, indikator utama dari perilaku pasca pembelian antara lain dengan mengukur puas atau tidaknya kunjungan/pembelian mereka terhadap Rumah Makan Carita, berminat atau tidaknya untuk kembali melakukan kunjungan/pembelian ke Rumah Makan Carita, serta reaksi ketika harga dari menu di Rumah Makan Carita meningkat. 125

19 6.5.1 Perasaan Sesudah Menikmati Menu Berdasarkan Tabel 44, dapat dilihat bahwa mayoritas responden Rumah Makan Carita merasa puas atas kunjungan (pembelian) mereka di Rumah Makan Carita, yaitu sebesar 81 orang (83,51 persen). Sebanyak 12 orang (12,37 persen) responden Rumah Makan Carita menyatakan merasa sangat puas setelah melakukan pembelian di Rumah Makan Carita. Namun, sebanyak 4 orang (4,12 persen) responden yang merasa tidak puas setelah melakukan kunjungan (pembelian) di Rumah Makan Carita. Tingkat kepuasan yang tinggi tersebut membuktikan bahwa Rumah Makan Carita mampu menampilkan, menyajikan, dan memberikan produk/pelayanan yang baik serta sesuai dengan harapan sebagian besar konsumen. Tabel 44. Sebaran Responden Berdasarkan Perasaan Sesudah Menikmati Menu di Rumah Makan Carita Perasaan sesudah menikmati menu Sangat puas 12 12,37 Puas 81 83,51 Tidak Puas 4 4,12 Sangat Tidak Puas Minat untuk Berkunjung Kembali Pada Tabel 45 kita dapat melihat bahwa apakah hasil responden Rumah Makan Carita sebelumnya dapat mendorong responden tersebut untuk berkunjung kembali ke Rumah Makan Carita. Tabel 45 menjelaskan bahwa sebesar 90 orang (92,78 persen) responden memilih berkunjung kembali. Hal tersebut membuktikan bahwa sebagian besar responden merasa puas atas kinerja yang diberikan pihak Rumah Makan Carita sehingga membuat mereka berminat untuk berkunjung kembali. Sebaran responden berdasarkan minat untuk berkunjung kembali ke Rumah Makan Carita dapat dilihat pada Tabel

20 Tabel 45. Sebaran Responden Berdasarkan Minat untuk Berkunjung Kembali ke Rumah Makan Carita Minat untuk berkunjung kembali Ya 90 92,78 Tidak 7 7, Reaksi Jika Harga Menu Produk Meningkat Sebesar 10 Persen Berdasarkan hasil kuesioner, respon responden jika harga menu produk meningkat sebesaar 10 persen di Rumah Makan Carita, maka sebesar 73 orang (75,26 persen) memilih untuk tetap berkunjung dan membeli produk Rumah Makan Carita, sebesar 11 orang (11, 34 persen) memilih untuk beralih ke rumah makan lain yang lebih murah dan sebanyak 4 orang (4,12 persen) memilih tidak berkunjung jika harga menu makanan dan minuman di Rumah Makan Carita meningkat. Sedangkan sisanya sebesar 9 orang (9,28 persen) ragu-ragu untuk tetap berkunjung, maksudnya adalah tergantung suasana dan keinginan hati serta kebutuhan untuk berkunjung ke Rumah Makan Carita. Hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang memilih beralih ke rumah makan lain jika harga menu meningkat maka tergolong konsumen yang tingkat loyalitasnya masih tergolong rendah, sedangkan responden yang memilih tetap berkunjung walaupun harga meningkat menunjukkan bahwa adanya keloyalitasan yang dimiliki responden terhadap Rumah Makan Carita. Sebaran responden berdasarkan reaksi jika harga menu di Rumah Makan Carita meningkat sebesar 10 persen dapat dilihat pada Tabel 46. Tabel 46. Sebaran Responden Berdasarkan Reaksi Jika Harga Menu Produk di Rumah Makan Carita Meningkat sebesar 10 persen Respon konsumen jika harga meningkat Tetap berkunjung 73 75,26 Tidak berkunjung 4 4,12 Beralih ke rumah makan lain yang lebih murah 11 11,34 Lainnya 9 9,28 127

21 Setelah responden melakukan proses pembelian pada umumnya responden Rumah Makan Carita merasa puas dengan produk makanan dan minuman yang ditawarkan oleh carita, sehingga responden berniat untuk berkunjung kembali dalam waktu dekat untuk menikmati kembali menu yang disajikan oleh Rumah Makan Carita, dan pada umumnya responden Rumah Makan Carita merupakan responden yang loyal dikarenakan responden akan tetap berkunjung walaupun harga menu produk yang ditawarkan akan meningkat sebesar 10 persen. 128

VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Keputusan konsumen menurut Engel, dkk (1995) tidak muncul begitu saja melainkan melalui suatu proses yang terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) pengenalan

Lebih terperinci

VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN

VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN Menurut Engel, et al (1995), proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3)

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar

Lebih terperinci

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. Responden : Tgl :. Kueisoner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Moci Kaswari Lampion Kota Sukabumi

Lebih terperinci

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Gresik adalah sebuah daerah yang memiliki luas 1.191,25 km² di Jawa Timur. Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Penduduk Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan atau pangan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar dan suatu kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidupnya. Seiring dengan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN SARI ROTI (STUDY KASUS MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN SARI ROTI (STUDY KASUS MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA) PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN SARI ROTI (STUDY KASUS MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Bianda Tristantiana NPM : 11212450 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing

Lebih terperinci

VII PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA KUSUMA AGROWISATA

VII PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA KUSUMA AGROWISATA VII PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA KUSUMA AGROWISATA Keputusan pembelian dalam mengkonsumsi barang atau jasa ditentukan oleh perilaku konsumen yang bersangkutan. Perilaku proses keputusan selalu

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion.

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion. VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION 6. Karakteristik Umum Responden Karakteristik umum responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, alamat,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana relevansi keduanya, dengan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa pelayanan yang dilakukan hampir di seluruh perusahaan dari tahun ke tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini banyak kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Perubahan yang terjadi ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DAN RUMAH MAKAN PERMATA

ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DAN RUMAH MAKAN PERMATA LAMPIRAN ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DAN RUMAH MAKAN PERMATA DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN Responden Tema Pertanyaan Daftar Pertanyaan Pemilik / Manajemen Rumah Makan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini semakin banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini semakin banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini semakin banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, tidak hanya kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Semakin maju perkembangan zaman membuat manusia

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era informasi yang sedang berkembang dengan cepat dan pesat dewasa

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era informasi yang sedang berkembang dengan cepat dan pesat dewasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era informasi yang sedang berkembang dengan cepat dan pesat dewasa ini, memungkinkan setiap individu atau kelompok menerima, menyerap dan mengkaji segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 61 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang dihadapi dalam usaha kuliner sekarang ini semakin meningkat dan semakin ketat, sehingga menuntut para pengusaha rumah makan lebih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, tingkat perekonomian masyarakat yang semakin meningkat berimbas pada peningkatan daya beli masyararakat.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian sebagaimana telah diuraikan pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Uji konvergen

Lebih terperinci

6.1. Karakteristik Responden Bakso Kota Cakman Bogor

6.1. Karakteristik Responden Bakso Kota Cakman Bogor dihadapi restoran yaitu persentase keuntungan dari penerimaan penjualan dengan nilai yang kecil serta penerimaan restoran yang terus berfluktuasi setiap bulannya. Bakso Kota Cakman Bogor menggunakan system

Lebih terperinci

Petunjuk : Isilah atau berilah tanda (X) pada salah satu jawaban Anda.

Petunjuk : Isilah atau berilah tanda (X) pada salah satu jawaban Anda. Lampiran 1 No Responden : Hari/Tanggal : KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KEPUASAAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN BEBEK KALEYO DI JAKARTA TIMUR Lembaran kuesioner ini digunakan untuk pengumpulan data konsumen

Lebih terperinci

(Diferentiated Marketing)

(Diferentiated Marketing) BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPOT RAWON SETAN DALAM MEMPERTAHANKAN KONSUMEN A. Implementasi Strategi Pemasaran Depot Rawon Setan 1. Analisis Strategi Pemasaran yang Membeda-bedakan

Lebih terperinci

VI. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN

VI. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN 55 VI. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN Proses pengambilan keputusan seseorang untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk ataupun jasa dipengaruhi oleh karakteristik

Lebih terperinci

PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN BERCIRI INTERNASIONAL. Oleh : Muliasari Pinilih 1, Intan Shaferi 2. Abstrak

PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN BERCIRI INTERNASIONAL. Oleh : Muliasari Pinilih 1, Intan Shaferi 2. Abstrak PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN BERCIRI INTERNASIONAL Oleh : Muliasari Pinilih 1, Intan Shaferi 2 1 Dosen STMIK AMIKOM Purwokerto 2 Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini dan seiring dengan semakin banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan khususnya di bidang jasa boga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zaman globalisasi saat ini banyak kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Perubahan yang terjadi ditandai dengan adanya kemajuan teknologi,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan sangatlah berkembang dimana bisa dilihat semakin maraknya jasa restaurant maupun kafe yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan hidup manusia tidak lepas dari dua kebutuhan utama, yaitu kebutuhan primer atau pokok dan kebutuhan sekunder atau penunjang. Makanan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak besar terhadap pemasaran perusahaan. berbagai produk dan jasa yang semakin hari semakin homogen.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak besar terhadap pemasaran perusahaan. berbagai produk dan jasa yang semakin hari semakin homogen. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa lalu pemasar cenderung berpikir bagaimana memperoleh pelanggan baru yang akan membeli atau mengkonsumsi produk dan jasa atau bagaimana merebut pelanggan dari

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VI KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI 6.1. Karekteristik Umum Responden Konsumen yang berkunjung ke Restoran Mira Sari memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Lebih terperinci

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Kebun Raya Bogor merupakan salah satu agrowisata yang sudah terkenal dan juga memiliki tujuan untuk mengembangkan pendidikan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki beragam objek wisata alam maupun objek wisata sejarah. Selain itu, Bandung menawarkan pengalaman berwisata

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK 77 Lampiran 1. KUESIONER Kuesioner ini merupakan salah cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, persaingan pun semakin ketat dalam proses penawaran serta penyajian dari makanan dan minuman. Dari perkembangan jaman inilah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang sangat pesat dan mengalami perubahan yang berkesinambungan. Seiring dengan perkembangan itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang memiliki prospek yang cukup menjanjikan oleh para pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang memiliki prospek yang cukup menjanjikan oleh para pelaku bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, serta perekonomian yang semakin meningkat memberi imbas positif pada masyarakat, seperti peningkatan daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat dan persaingan pasar semakin. Apabila perusahaan sudah menetapkan strategi pemasarannya khususnya

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat dan persaingan pasar semakin. Apabila perusahaan sudah menetapkan strategi pemasarannya khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju. Hal ini mendorong perkembangan dunia usaha yang semakin pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong peningkatan daya beli dan kebutuhan berwisata. Waktu

BAB I PENDAHULUAN. mendorong peningkatan daya beli dan kebutuhan berwisata. Waktu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku dan tren konsumen telah berubah secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan kelas menengah baru di Indonesia mendorong peningkatan daya

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Proses Pengambilan Keputusan Pengunjung Menurut Engel,dkk (1994) proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengunjung terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, bisnis cafe merupakan suatu bisnis yang menjanjikan. Pada awalnya cafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tetapi sesuai dengan perkembangan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen Responden dalam penelitian ini adalah pembeli sayuran segar di Pasar Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. Pengumpulan data

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyaknya ragam bisnis restoran yang mulai bermunculan yang tersebar di Jawa

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyaknya ragam bisnis restoran yang mulai bermunculan yang tersebar di Jawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis kuliner semakin berkembang dari waktu ke waktu, hal ini dapat dilihat dari banyaknya ragam bisnis restoran yang mulai bermunculan yang tersebar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Atribut Produk dan Motif Hedonic terhadap

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Atribut Produk dan Motif Hedonic terhadap BAB V PENUTUP Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Bab ini juga berisikan keterbatasan penelitian dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Variabel yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih Rumah Makan Taliwang adalah sebagai berikut: Variasi menu makanan yang disajikan (Variabel 1) Variasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan menjadi dua bagian yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan menjadi dua bagian yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Kebutuhan manusia akan terus berkembang dan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai kelebihan dan keunikan dari masing-masing produk

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai kelebihan dan keunikan dari masing-masing produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha yang semakin maju dan pesat saat ini adalah bidang industri kuliner. Banyak sekali bermunculan produk barang dan jasa yang menawarkan berbagai kelebihan

Lebih terperinci

Gambar 5.1: Tipe Member Sumber: Hasil Penelitian Penulis Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis membersh

Gambar 5.1: Tipe Member Sumber: Hasil Penelitian Penulis Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis membersh BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN V.1 Analisis Data Pada bagian ini akan dilakukan analisis pada data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan analisis data karakteristik responden, mean score, overall mean

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Wikikoffie adalah sebuah café yang terletak di jalan Braga no 90 Bandung tepat pada pertigaan Braga, didirikan oleh Ahuang sejak 15 mei 2012 yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Atribut-Atribut yang di anggap penting oleh konsumen dari sebuah Cafe. Penyajian makanan yang menarik Penyajian minuman yang menarik Kualitas makanan dan minuman

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN VII ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen Analisis kepuasan konsumen sangat penting untuk dilakukan, karena hasil dari perhitungan mengenai kepuasan konsumen dapat berguna

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB) PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB) BIDANG KEGIATAN : PKM Artikel Ilmiah Diusulkan Oleh:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis akan menjadi sangat ketat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis akan menjadi sangat ketat. Hal ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis akan menjadi sangat ketat. Hal ini disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang yang sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan.

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bervariasi saat ini sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya produk-produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin hari semakin diminati dengan melihat semakin banyaknya masyarakat yang gemar memburu beberapa aneka menu makanan baik makanan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian didasarkan atas apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan. Selain itu hal tersebut juga dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung dikenal memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Ada

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung dikenal memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung dikenal memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Ada saja tren-tren baru yang dilahirkan di kota ini, ditambah dengan pertumbuhan industri bakery,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner KUISIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKATKEPUASAN KONSUMEN RESTORAN AYAM GORENG FATMAWATI BOGOR JAWA BARAT

Lampiran 1. Kuisioner KUISIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKATKEPUASAN KONSUMEN RESTORAN AYAM GORENG FATMAWATI BOGOR JAWA BARAT LAMPIRAN 62 Lampiran 1. Kuisioner No Responden : Hari / Tanggal Pengisian : No Tlp / Hp : KUISIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKATKEPUASAN KONSUMEN RESTORAN AYAM GORENG FATMAWATI BOGOR JAWA BARAT Lembaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi masyarakat yang semakin bertambah berdampak pada semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Waroeng Taman Waroeng Taman berdiri pada tanggal 5 Mei 2001. Waroeng Taman merupakan jenis usaha perorangan dengan nama pemilik Ibu Dwi Jayanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak dahulu makanan menempati urutan teratas dalam pemenuhan kebutuhan manusia, sehingga masalah pangan dikategorikan ke dalam kebutuhan primer atau kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Masalah Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive dengan tingkat perubahan yang menuntut pemasar untuk berupaya semaksimal mungkin mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam makanan terdapat komposisi seperti karbohidrat, lemak dan protein.

BAB I PENDAHULUAN. dalam makanan terdapat komposisi seperti karbohidrat, lemak dan protein. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan hal yang wajib dipenuhi oleh setiap orang. Makanan menjadi sumber energi untuk melakukan segala aktivitas, karena dalam makanan terdapat komposisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bisnis sekarang ini semakin lama semakin ketat. Apalagi, ditambah dengan adanya Teknologi Informasi yang semakin lama semakin berkembang dan maju.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi Pemasaran sangat penting diterapkan pada semua bidang yang berkaitan dengan bisnis. Hal ini dikarenakan ketatnya persaingan di bidang bisnis menuntut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin cepatnya arus informasi pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat arus informasi telah berkembang dengan sedemikian rupa sehingga pengaruhnya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis ritel di indonesia khususnya swalayan menunjukkan angka yang cukup signifikan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan, yaitu makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk mempertahankan hidupnya selain kebutuhan sandang dan papan. Hal ini berarti merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Atmosphere Resort Cafe Awalnya Atmosphere Resort Cafe merupakan sebuah lapangan kosong, lalu ownernya yang bernama Welly Wiriawan membeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama manusia adalah kebutuhan fisiologis (Maslow, 1954). Kebutuhan fisiologis ini penting, karena terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lain (Kotler dan Amstrong, 2008:5). Dalam definisi manajerial, banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang lain (Kotler dan Amstrong, 2008:5). Dalam definisi manajerial, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang dibutuhkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil pengolahan data dan analisis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen: - Penyajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kopi merupakan minuman yang di kenal memiliki rasa dan aroma yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup sekaligus penghubung dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu pihak ke pihak yang lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.

BAB I PENDAHULUAN. satu pihak ke pihak yang lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak yang lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia usaha modern terutama bidang usaha rumah makan dan restoran. Hal tersebut ditandai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi, tindakan strategi pemasarannya sangat berperan

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi, tindakan strategi pemasarannya sangat berperan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan perusahaan di bidang pemasaran mengalami persaingan yang sangat ketat oleh karena itu, perusahaan selain membenahi faktor-faktor produksi, tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri makanan dan minuman atau restoran merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Karena pada dasarnya orang makan untuk dapat bertahan hidup sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama pada dunia usaha saat ini. Di samping itu, banyaknya usaha bermunculan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Restoran dan Kafe adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyediakan makanan dan minuman kepada pelanggan. Selain bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti restaurant dan café kini semakin pesat. Banyak sekali cafe dan restaurant asing berjamuran di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan dikembangkan oleh para pebisnis. Semakin cepat berkembangnya ide-ide dan inovasi yang beraneka

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS STRATEGI BISNIS KELUARGA PADA KEDAI KOPI MASSA KOK TONG DI PEMATANGSIANTAR DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS STRATEGI BISNIS KELUARGA PADA KEDAI KOPI MASSA KOK TONG DI PEMATANGSIANTAR DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS STRATEGI BISNIS KELUARGA PADA KEDAI KOPI MASSA KOK TONG DI PEMATANGSIANTAR DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN 1. Daftar pertanyaan untuk informan kunci (pemilik)

Lebih terperinci

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan usaha mikro ini sangat membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat fenomena saat ini susahnya mencari pekerjaan formal, sehingga warga sekitar lebih

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Usaha Telur Keliling Bapak Salim. merupakan hasil produksi sendiri bertempat di samping rumah Bapak Salim

BAB VI LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Usaha Telur Keliling Bapak Salim. merupakan hasil produksi sendiri bertempat di samping rumah Bapak Salim BAB VI LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Usaha Telur Keliling Bapak Salim Usaha bapak Salim merupakan sebuah usaha yang keliling dengan menggunakan sepeda motor dengan sebuah keranjang untuk menampung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan akan produk dengan kualitas dan harga yang hampir sama. Hal ini diakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pesat bisnis usaha restoran cepat saji, secara globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pesat bisnis usaha restoran cepat saji, secara globalisasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya pesat bisnis usaha restoran cepat saji, secara globalisasi membuat para pesaing bisnis baru muncul dan membuat inovasi baru di berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen. perlu dilakukan pemantauan kebutuhan dan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen. perlu dilakukan pemantauan kebutuhan dan keinginan konsumen. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mengahadapi persaingan yang semakin ketat perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen perlu dilakukan pemantauan

Lebih terperinci