BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertemuan untuk pelaksanaan pembelajaran dan pertemuan berikutnya untuk tes

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertemuan untuk pelaksanaan pembelajaran dan pertemuan berikutnya untuk tes"

Transkripsi

1 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Pelaksanaan Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama tga kal pertemuan yatu dua kal pertemuan untuk pelaksanaan pembelajaran dan pertemuan berkutnya untuk tes hasl belajar. Dalam setap pertemuan tersebut (pertemuan pertama dan pertemuan kedua) dperoleh data aktvtas sswa, data pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan pertemuan ketga dperoleh data nla tes hasl belajar sswa. Datadata tersebut kemudan danalss menggunakan metode yang terdapat pada BAB III. B. Hasl Peneltan dan Pembahasan Data aktvtas sswa, data pelaksanaan pembelajaran, data nla ketuntasan hasl belajar dan data perbedaan hasl belajar yang dperoleh selama peneltan telah danalss untuk menjawab rumusan yang ada pada BAB I. berkut n adalah hasl peneltan dan pembahasannya :. Data Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatf Tpe TPS Data pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatf tpe TPS yang telah damat oleh pengamat selama dua kal pertemuan dapat dlhat pada tabel berkut : 44

2 45 Tabel 4. Hasl Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran No Aspek yang damat Pertemuan ke- Rata-rata tap sub Rata-rata setap Rata-rata tap Kategor aspek aspek kategor I PERSIAPAN Sangat Bak II PELAKSANAAN 3,0 Bak A. Pendahuluan 3,7 a. Menyampakan tujuan pembelajaran b. Memotvas sswa 3 4 3,5 c. Mengatkan pembelajaran dengan pengetahuan awal sswa/prasyarat B. Kegatan Int 3,43 a. Mempresentaskan mater dengan cara demonstras b. Member pertanyaan 3 4 3,5 kepada sswa (dkerjakan dengan mandr) c. Mengatur sswa 3 4 3,5 berpasangan secara sembang d. Mendorong dan 3 4 3,5 membmbng agar ketramplan kooperatf terlaksana e. Mengawas setap kelompok f. Memberkan pengarahan setap kelompok yang mengalam kesultan g. Memberkan kesempatan presentas beberapa

3 46 kelompok h. Evaluas C. Penutup 3 a. Membmbng sswa membuat rangkuman b. Memberkan tugas PR III PENGELOLAHAN 3 4 3,5 Bak WAKTU IV SUASANA KELAS 3,5 Bak A. Berpusat pada sswa B. Sswa antusas 3 4 3,5 C. Guru antusas Rata-rata keseluruhan 3,55 Sangat Bak Berdasarkan tabel 4. dapat dketahu bahwa pelaksanaan dalam pembelajaran, dar dua pertemuan dperoleh: a. Pada tahap persapan, dapat dlhat bahwa persapan mendapat nla ratarata 4. Persapan dalam hal n melput kesapan guru memberkan mater, penguasaan mater, penyedaan sumber dan meda pembelajaran. b. Pada tahap pelaksanaan melput pendahuluan, kegatan nt, dan penutup. Pada tahap pendahuluan rata-rata yang dcapa adalah 3,7 yang melput menyampakan tujuan pembelajaran, memotvas sswa, dan mengatkan pembelajaran dengan pengetahuan awal sswa/prasyarat termasuk. Pada tahap nt dperoleh nla rata-rata 3,43 yang melput mempresentaskan mater dengan cara demonstras, member pertanyaan kepada sswa (dkerjakan dengan mandr), mengatur sswa berpasangan secara

4 47 sembang, mendorong dan membmbng agar ketramplan kooperatf terlaksana, mengawas setap kelompok, memberkan pengarahan setap kelompok yang mengalam kesultan, memberkan kesempatan presentas beberapa kelompok dan evaluas. Sedangkan pada tahap penutup yang melput membmbng sswa membuat rangkuman dan memberkan tugas PR mendapat nla rata-rata 3. c. Guru dalam pengelolahan waktu bak dengan nla rata-rata 3,5. Hal n berart guru dalam mengelola waktu yang teralokas bak. d. Pada aspek suasana kelas mendapat nla rata-rata 3,5 yang melput pembelajaran berpusat pada sswa, keantusasan sswa dan guru. Berdasarkan tabel 4. dapat dlhat bahwa nla rata-rata hasl pengamatan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatf tpe TPS sebesar 3,55.. Data Aktvtas Sswa Selama Proses Pembelajaran Hasl pengamatan oleh para pengamat mengena aktvtas sswa selama kegatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran koooperatf tpe TPS dsajkan dalam tabel berkut: No. Tabel 4. Hasl Pengamatan Aktvtas Sswa Selama Proses Pembelajaran Kategor yang damat Persentase aktvtas sswa Pertemuan ke- Rata-rata (%) Mendengarkan/memperhatkan 7, ,38 penjelasan guru Membaca/mengerjakan LKS 0,94 9,37 0,6

5 Menuls yang relevan dengan KBM Berdskus/bertanya antar sswa dan guru Berdskus/bertanya antar sswa Menyampakan de/pendapat kelompok Menanggap pertanyaan/pendapat teman Berprlaku yang tdak relevan dengan KBM 4,69 0,3 3,44 7,9,50 3, 4,69 7,8 8,3 5,63 0,94 3, 4,69 8,75 5,79 6,4,7 3, Berdasarkan tabel 4. dapat dketahu bahwa aktvtas sswa selama proses pembelajaran dar dua pertemuan dperoleh: a. Pada kegatan mendengarkan/memperhatkan penjelasan guru mendapat presentase 9,38%. b. Pada waktu guru memberkan LKS dan sswa membaca/mengerjakan LKS dtunjukkan dengan presentase 0,6%. c. Selama pembelajaran berlangsung, kegatan, menuls yang relevan dengan kegatan belajar mengajar sebesar 4,69%. d. Pada aktvtas berdskus/bertanya antar sswa dan guru sebesar 8,75%. e. Pada pelaksanaan proses pembelajaran kegatan berdskus/bertanya antar sswa yatu sebesar 5,79%. f. Sedangkan menyampakan de/pendapat yatu mencapa 6,4%. g. Sedangkan untuk menanggap pertanyaan/pendapat teman sebesar,7%.

6 49 h. Dan selama pembelajaran berlangsung aktvtas sswa yang tdak relevan dengan kegatan belajar mengajar sebesar 3,% Berdasarkan tabel 4. dapat dkatakan bahwa aktvtas sswa selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatf tpe TPS termasuk dalam kategor aktf 3. Data Ketuntasan Hasl Belajar Sswa Dalam menganalss ketuntasan belajar sswa dgunakan tes akhr belajar setelah sswa mengkut pembelajaran. Data hasl tes belajar sswa dgunakan untuk mengetahu ketuntasan belajar sswa ndvdu dan secara klaskal serta untuk mengetahu perbedaan hasl belajar sswa yang dber model pembelajaran kooperatf tpe TPS dan sswa yeng dber model pembelajaran konvensonal. Tabel 4.3 Hasl Belajar Sswa Kelas Ke-I No. Nama sswa Skor presentase keterangan Alv Nur Fazatn % Tuntas Amnah Fthryah % Tuntas 3 Amnatul Lalyah 7 7 % Tuntas 4 Anta Rfan % Tdak Tuntas 5 Azmatul Alfyah 7 7 % Tuntas 6 Bella Rokhatul Jannah % Tuntas 7 Bntan Sholhatul Maulda % Tuntas 8 Bnt Qorr A yun % Tuntas 9 Chusnul Muttaqn % Tuntas 0 Elafdat Karmata % Tdak Tuntas Faradllah Shohfah % Tuntas Ff Maghfrotul Naskhah % Tuntas

7 50 3 Idhohatud Dlalah 9 9 % Tuntas 4 Id Fthrot 5 5 % Tdak Tuntas 5 Inas Rfqa Lanufar % Tuntas 6 Izzatn Nufus % Tuntas 7 Jauharotul Fuadyah % Tuntas 8 Kunnenur Puth Fejrela % Tuntas 9 Lal Nur Fadllah % Tuntas 0 Mahmudah Asnanyah % Tuntas Masnng Rayyanatun N 7 7 % Tuntas Moch. Mutk Fuad % Tuntas 3 Moh. Azza Nasrul K % Tuntas 4 Moh. Sulthonul Adhm % Tuntas 5 Moh. Abdau Frman R % Tuntas 6 Moh. Abdullah Irfan % Tuntas 7 Moh. Imam Mujtahd % Tuntas 8 Moh. Iskandar Dzulqor % Tuntas 9 Moh. Rusd % Tdak Tuntas 30 Nzza Nalatul Aunyah 7 7 % Tuntas 3 Nur Amala Sa adah % Tdak Tuntas 3 Nur Ftra Fahrona % Tuntas 33 Nur Ftryah % Tuntas 34 Nuru Hamdah % Tuntas 35 Nurul Fazrna 7 7 % Tuntas 36 Nurul Shofana 7 7 % Tuntas 37 Syfa ul Zahroh 7 7 % Tuntas 38 Taudhkhul Afkar % Tuntas 39 Ttn Zul Fatma Wat % Tuntas 40 Zunyatus Zahro % Tuntas

8 5 Tabel 4.4 Hasl Belajar Sswa Kelas Ke-I No. Nama sswa Skor keterangan Abd. Amn Frdaus % Tuntas Abd. Mudzakr Zan % Tuntas 3 Ach. Muslkh Fahm % Tuntas 4 Adnatus Zurraochah % Tuntas 5 Ana Syafnatul Khusnah % Tuntas 6 Asroryah % Tuntas 7 Crystala Qorahsa Prahta % Tuntas 8 Els Ayu Setowat % Tuntas 9 Eva Nur Jannatul Alyah 7 7 % Tuntas 0 Faqotul Wardah % Tuntas Hadyatan Waslyah % Tuntas Hdayat Renta Putr % Tuntas 3 Llk Nur Indah Sar % Tuntas 4 Mkromn % Tdak Tuntas 5 Moch. Ars Setyawan % Tuntas 6 Moh. Azy Dzkru Akbar 7 7 % Tuntas 7 Moh. Ja far Shodq % Tuntas 8 Moh. Khorul Umam % Tuntas 9 Moh. Mftakhul Rozaq % Tuntas 0 Moh. Rajabullah 8 8 % Tuntas Moh. Rzal Arfanto 8 8 % Tuntas Moh. Rafq Sugara % Tdak Tuntas 3 Moh.Imam shalakhudn % Tuntas 4 Moh. Isfakhul Khor 5 5 % Tdak Tuntas 5 Muh. Shodq Bahsn % Tdak Tuntas 6 Muh. Amnuddn % Tuntas 7 Muh. Hubby Izzuddn % Tuntas 8 Muh. Khulafaur Rasyd % Tuntas 9 Muh. Nasr Athollah % Tdak Tuntas 30 Nen Nur Lal Ersela Z % Tdak Tuntas 3 Nur Eva Fauza % Tuntas 3 Nur lal Mufdah % Tuntas

9 5 33 Nurul Na mah 6 6 % Tuntas 34 Qurotul Ftran % Tdak Tuntas 35 Rohmat Nur Alfyan % Tdak Tuntas 36 Rohmatul Ula % Tuntas 37 Shofwatul Kharyah % Tuntas 38 Snta Yulan % Tuntas 39 St wahyunngsh % Tuntas Berdasarkan tabel 4.3 dapat dketahu bahwa banyaknya sswa kelas ke-i yang tuntas adalah 35 sswa dar 40 sswa atau presentase ketuntasan belajar sswa secara klaskal sebesar 88%. Sedangkan pada tabel 4.4 dapat kta ketahu bahwa banyaknya sswa kelas ke-ii yang tuntas adalah 3 sswa dar 39 sswa atau presentase ketuntasan belajar sswa secara klaskal sebesar 79%. 4. Perbedaan Hasl Belajar Sswa Tabel 4.5 Skor hasl belajar kelas ke-i No Nama sswa Skor No Nama sswa Skor Alv Nur Fazatn 74 Masnng Rayyanatun N 7 Amnah Fthryah 79 Moch. Mutk Fuad 89 3 Amnatul Lalyah 7 3 Moh. Azza Nasrul K 89 4 Anta Rfan 49 4 Moh. Sulthonul Adhm 79 5 Azmatul Alfyah 7 5 Moh. Abdau Frman R 95 6 Bella Rokhatul Jannah 84 6 Moh. Abdullah Irfan 90 7 Bntan Sholhatul Maulda 78 7 Moh. Imam Mujtahd 87 8 Bnt Qorr A yun 68 8 Moh. Iskandar Dzulqor 87 9 Chusnul Muttaqn 69 9 Moh. Rusd 53 0 Elafdat Karmata Nzza Nalatul Aunyah 7 Faradllah Shohfah 76 3 Nur Amala Sa adah 57 Ff Maghfrotul Naskhah 84 3 Nur Ftra Fahrona 64

10 53 3 Idhohatud Dlalah 9 33 Nur Ftryah 69 4 Id Fthrot 5 34 Nuru Hamdah 84 5 Inas Rfqa Lanufar Nurul Fazrna 7 6 Izzatn Nufus Nurul Shofana 7 7 Jauharotul Fuadyah Syfa ul Zahroh 7 8 Kunnenur Puth Fejrela Taudhkhul Afkar 84 9 Lal Nur Fadllah Ttn Zul Fatma Wat 79 0 Mahmudah Asnanyah Zunyatus Zahro 67 Tabel 4.6 Skor hasl belajar kelas ke-ii No Nama sswa Skor No Nama sswa Skor Abd. Amn Frdaus 69 Moh. Rzal Arfanto 8 Abd. Mudzakr Zan 74 Moh. Rafq Sugara 48 3 Ach. Muslkh Fahm 66 3 Moh.Imam shalakhudn 67 4 Adnatus Zurraochah 66 4 Moh. Isfakhul Khor 5 5 Ana Syafnatul Khusnah 79 5 Muh. Shodq Bahsn 59 6 Asroryah 73 6 Muh. Amnuddn 64 7 Crystala Qorahsa Prahta 63 7 Muh. Hubby Izzuddn 79 8 Els Ayu Setowat 64 8 Muh. Khulafaur Rasyd 66 9 Eva Nur Jannatul Alyah 7 9 Muh. Nasr Athollah 59 0 Faqotul Wardah Nen Nur Lal Ersela Z 59 Hadyatan Waslyah 87 3 Nur Eva Fauza 79 Hdayat Renta Putr 64 3 Nur lal Mufdah 74 3 Llk Nur Indah Sar Nurul Na mah 6 4 Mkromn Qurotul Ftran 59 5 Moch. Ars Setyawan Rohmat Nur Alfyan 59 6 Moh. Azy Dzkru Akbar 7 36 Rohmatul Ula 63 7 Moh. Ja far Shodq Shofwatul Kharyah 67 8 Moh. Khorul Umam Snta Yulan 67 9 Moh. Mftakhul Rozaq St wahyunngsh 69 0 Moh. Rajabullah 8

11 54. Uj normaltas a. Uj normaltas untuk skor hasl belajar kelas ke-i Berdasarkan tabel 4.4 dapat dketahu : ) Rata-rata dar kelas ke-i 98,4 x = = 74,56 (berdasarkan rumus pada BAB III) 40 ) Standar devas dar kelas ke-i S = 4848,09 =4,3 (berdasarkan rumus pada BAB III) 39 3) Daftar frekuens observas dan frekuens ekspektas : a) Banyak kelas nterval K = + 3,3 log (n) = + 3,3 log (39) = 6,3 (ambl 6) b) Rentang sebesar 46 (berdasarkan rumus pada BAB III) c) P = 6 46 = 7,67 (ambl 8) Kelas nterval Tabel 4.7 Daftar Frekuens Observas Dan Ekspektas Kelas I Batas Z batas Luas Z kelas kelas tabel E O ( O E ) ,5, ,043,7 3 0,95 56,5, ,35 5,6 3 0,97 64,5 0,90 E

12 ,445 9,78 0,50 7,5 0, ,305 5, 0 4,38 80,5 0, ,95 7,7 7 0,06 88,5, ,0859 3,44 5 0,7 97,5,06 jumlah 7,57 Jad n ( O E ) χ htung = = 7,57 E = d) χ tabel = 7,8, dengan db k 3 = 6 3 = 3 dan taraf sgnfkan sebesar 5% Karena χ htung 7,57 kurang dar χ tabel 7,8 maka sampel dar kelas yang dber model pembelajaran kooperatf tpe TPS berasal dar sampel yang berdstrbus normal. b. Uj normaltas untuk skor hasl belajar kelas ke-ii Berdasarkan tabel 4.5 dapat dketahu : ) Rata-rata dar kelas ke-ii 6,97 x = = 67,3 (berdasarkan rumus pada BAB III) 39 ) Standar devas dar kelas ke-i I 354,7 S = = 85,65 (berdasarkan rumus pada BAB III) 38 3) Daftar frekuens observas dan frekuens ekspektas :

13 56 a) Banyak kelas nterval K = + 3,3 log (n) = + 3,3 log (39) = 6,5 (ambl 6) b) Rentang sebesar 40 (berdasarkan rumus pada BAB III) c) P = 6 40 = 6,67 (ambl 7) Kelas nterval Tabel 4.8 Daftar Frekuens Observas Dan Ekspektas kelas II Batas Z batas Luas Z kelas kelas tabel E O ( O E ) ,5, ,0569,84 3 0,7 53,5, ,633 5, ,9 60,5 0, ,553,6 3 0,93 67,5 0, ,73 9,74 0 0,04 74,5 0, ,53 6,76 5 0,6 8,5, ,05, ,5 88,5,30 jumlah, ( ) n O E Jad χ htung = =, E = E

14 57 d) χ tabel 7,8, dengan db = k 3 = 6 3 = 3 dan taraf sgnfkan Karena sebesar 5% χ htung, kurang dar χ tabel 7,8 maka sampel dar kelas yang dber model pembelajaran konvensonal berasal dar sampel yang berdstrbus normal.. Uj homogentas Uj n dgunakan untuk mengetahu apakah sampel yang dambl homogen atau tdak, untuk mengetahu keadaan tersebut harus dlakukan uj kesamaan dua varan dengan rumus yang sudah ada pada BAB III, sehngga dhaslkan nla F htung : F htung = S (var an yang besar) S (var an yang kecl) 4,3 F htung = 85,65 =,39 Karena F htung,39 kurang dar F tabel yakn,7 maka kedua varan tersebut homogen. 3. Uj t Setelah dketahu bahwa skor hasl belajar kelas ke-i yang dber model pembelajaran kooperatf tpe TPS dan skor hasl belajar kelas ke-ii yang dber model pembelajaran konvensonal berdstrbus normal dan mempunya varan homogen, maka akan dlakukan uj t. Uj n dgunakan untuk mengetahu perbedaan hasl belajar antar sswa yang mendapat model

15 58 pembelajaran kooperatf tpe TPS dengan sswa yang mendapat model pembelajaran konvensonal pada sub pokok bahasan relas dan fungs. a. H 0 : tdak ada perbedaan antara hasl belajar antar sswa yang mendapat model pembelajaran kooperatf tpe TPS dengan sswa yang mendapat model pembelajaran konvensonal H : ada perbedaan antara hasl belajar antar sswa yang mendapat model pembelajaran kooperatf tpe TPS dengan sswa yang mendapat model pembelajaran konvensonal b. Taraf sgnfkan sebesar 5% c. t htung = x S n x S + n = 74,56 67,3 4, ,65 39 = 3,8 S S + db = n n S S n n + n n 4,3 85, ,3 85, = = 74

16 59 t tabel =,67 Dar hasl perhtungan dperoleh t htung sebesar 3,8, sedangkan t tabel dperoleh sebesar,67. Hasl yang dperoleh menunjukkan bahwa t htung > t tabel, yang artnya terma H tolak H 0 dengan demkan dapat dsmpulkan bahwa ada perbedaan yang sgnfkan antara antara sswa yang mendapat model pembelajaran kooperatf tpe TPS dengan sswa yang mendapat model pembelajaran konvensonal pada sub pokok bahasan relas dan fungs.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Mojokerto pada kelas IX-A yang berjumlah 34 siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Mojokerto pada kelas IX-A yang berjumlah 34 siswa. Penelitian ini dilaksanakan 57 BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Deskrps Pelaksanaan Peneltan Kegatan peneltan n tela dlaksanakan ole penelt d MTs Neger Mojokerto pada kelas IX-A yang berjumla 34 sswa. Peneltan n dlaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah skor hasil tes kelas ke-i

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah skor hasil tes kelas ke-i BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. HASIL PENELITIAN Data yang dperoleh dar peneltan n adalah skor hasl tes kelas ke-i dengan menerapkan model pembelajaran STAD (X ) dan skor hasl tes kelas ke-ii

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang efektftas penggunaan model Group Investgaton (GI) terhadap Hasl Belajar Sswa Kelas VIII MTs Fatahllah Brngn Ngalyan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode peneltan merupakan serangkaan strateg yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltan yang dperlukan untuk mencapa suatu tujuan peneltan

Lebih terperinci

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN Kumpulan Artkel Mahasswa Penddkan Teknk Informatka Pengaruh Penerapan Model Cooperatve Learnng tpe Tme Token dan TPS (Thnk Par and Share) terhadap Hasl Belajar Sswa pada Mata Pelajaran Teknolog Informas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Sesua dengan permasalahan yang sudah dkemukakan pada bab sebelumnya, peneltan n dlakukan dengan tujuan untuk:. Mengetahu hasl belajar dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (009:6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana A. Jens dan Desan Peneltan BAB III METODE PENELITIAN Jens peneltan yang dlaksanakan adalah quas ekspermen, dmana kelompok kontrol tdak dapat berfungs sepenuhnya untuk mengontrol varabel-varabel luar yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SDN 35 PONTIANAK SELATAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SDN 35 PONTIANAK SELATAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SDN 35 PONTIANAK SELATAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH ERLY HERLIANA F37008033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA ARTIKEL PENELITIAN Oleh SULINDA NIM. F37008001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Setelah melakukan peneltan, penelt mendapatkan stud lapangan untuk memperoleh data nla pos test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan. Peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt perbandngan hasl belajar sswa melalu model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada semester ganjl tahun ajaran 010/011 antara bulan September - November 010 d SMP Neger 1 Kalanda Kabupaten Lampung Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan peneltan n dbutuhkan suatu metode peneltan untuk mengumpulkan data atau nformas tentang masalah pokok yang akan dtelt, sehngga dapat

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII D SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGUNG DAN MINAT MENULI TERHADAP KEMAMPUAN MENULI DEKRIPI IWA KELA X MA MUHAMMADIYAH PRINGEWU TAHUN PELAJARAN 015/016 Len Anggraen, Dan Puspta, aryah Astut stem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan suatu peneltan basanya dgunakan lebh dar satu metode atau nstrumen, dengan maksud agar kelemahan yang satu dapat dtutup dengan kebakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA.

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA. Jurnal Mantk Penusa Volume 0 No 1 Desember 016 ISSN:088-3943 PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA Yula Utam Program Stud

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan suatu cara yang dlakukan oleh setap penelt untuk memecahkan berbaga permasalahan yang terjad dalam peneltannya, sehngga tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD Pengembangan Perangkat Pembelajaran... (Prawda Estnngtyas) 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DEVELOPMENT

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal dperlukan agar tdak terjad salah pengertan dan penafsran terhadap stlah-stlah yang terkandung d dalam judul peneltan n. Istlah-stlah yang

Lebih terperinci

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) BERBASIS METODE RESITASI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII.1 SMPN 1 PRAYA BARAT PADA MATERI POKOK KUBUS

Lebih terperinci

Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN: Vol. 3, No. 1, Maret 01 ISSN: 355-350 PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH PADA MATERI GEOMETRI DI KELAS X SMA NEGERI 1 PEUSANGAN SIBLAH KRUENG Masura

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

Uji Homogenitas Varians

Uji Homogenitas Varians Uj Homogentas Varans I. DUA VARIANS Pengujan hpotess dua varans dlakukan untuk mengetahu varans dua populas sama (homogen atau tdak (heterogen. S dan S merupakan penduga σ dan σ Rumus varans : x ( x S

Lebih terperinci