BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
|
|
- Indra Cahyadi
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Manajemen Stoner (1982 dalam Nurjaman, 2014, p.16), mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sedangkan Handoko (1999 dalam Nurjaman, 2014, p.17), menyebutkan bahwa manajemen adalah proses yang terus-menerus dan dilakukan oleh organisasi melalui fungsionalisasi unsur-unsur manajemen tersebut, yang di dalamnya terdapat upaya saling mempengaruhi, saling mengarahkan dan saling mengawasi sehingga seluruh aktivitas dan kinerja organisasi dapat tercapai sesuai dengan tujuan. Jadi, dari kedua definisi tersebut disimpulkan bahwa manajemen terdiri dari berbagai macam proses yang dilakukan organisasi dengan maksud mencapai tujuan perusahaan. Tentunya manajemen tidak dapat berjalan dengan sendirinya, diperlukan banyak campur tangan, baik dari anggota organisasi maupun pihak di luar organisasi. 2.2 Pengertian Manajemen Personalia Handoko (1994 dalam Nurjaman, 2014, p.26), mendefinisikan manajemen personalia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan pembinaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan, baik tujuan individu maupun organisasi. Manullang (2001 dalam Nurjaman, 2014, p.27), menyatakan manajemen personalia adalah ilmu yang mempelajari cara memberikan fasilitas untuk perkembangan, pekerjaan dan rasa partisipasi pekerjaan dalam suatu kegiatan. Nitisemito (1996 dalam Nurjaman, 2014, p.27), menyatakan manajemen personalia adalah ilmu seni untuk melaksanakan antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengawasan sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan. Dari semua definisi tersebut, dapat dipahami bahwa manajemen personalia adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang mengatur dan menyediakan semua fasilitas agar dapat mendukung dan mengembangkan kinerja karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
2 2.3 Pengertian Kepemimpinan Dalam sebuah organisasi terdiri lebih dari satu anggota dan masing-masing anggota pasti memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Tentunya diperlukan satu koordinator yang dapat mengatur, mengawasi, menyarankan bahkan sampai memotivasi, koordinator itulah yang kita sebut dengan pemimpin. Kepemimpinan mutlak diperlukan oleh organisasi. Robbins (dalam Italiani, 2013), menyatakan kepemimpinan merupakan proses memimpin sebuah kelompok dan mempengaruhi kelompok itu dalam mencapai tujuannnya. Sedangkan Agustian (dalam Putra, 2015), mengemukakan kepemimpinan adalah masalah yang berhubungan dengan intelegensi, kepercayaan, kebaikan, keberanian dan kedisiplinan. Widyatmini dan Hakim (dalam Putra, 2015), menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Jika kepemimpinan yang diterapkan pada suatu organisasi lemah, maka akan berdampak pada penurunan kinerja karyawan dan juga sebaliknya. Jadi, kepemimpinan yang ada pada suatu organisasi sangat berpengaruh pada apa yang organisasi hasilkan melalui anggota organisasi (kinerja karyawan). 2.4 Pengertian Kepemimpinan Transaksional Bass (dalam Italiani, 2013), mendefinisikan kepemimpinan yang melibatkan suatu proses pertukaran yang menyebabkan bawahan mendapat imbalan serta membantu bawahannya mengidentifikasikan apa yang harus dilakukan untuk memenuhi hasil yang diharapkan seperti kualitas pengeluaran yang lebih baik, penjualan atau pelayanan yang lebih dari karyawan, serta mengurangi biaya produksi. Yukl (dalam Italiani, 2013), menyatakan kepemimpinan transaksional dapat melibatkan nilai-nilai, tetapi nilai tersebut relevan dengan proses pertukaran seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab dan timbal balik. Robbins (dalam Italiani, 2013), menyatakan gaya kepemimpinan transaksional, yaitu pemimpin yang memimpin dengan menggunakan pertukaran sosial (transaksi). Pemimpin transaksional mengarahkan atau memotivasi bawahannya untuk bekerja mencapai tujuan dengan memberikan penghargaan atau produktivitas mereka. Jin (dalam Jabeen, Behery dan Elanain, 2015), menyatakan transformational leadership integrates the elements of empathy, compassion, sensitivity, relationship building and innovation. Bennett (dalam Jabeen, Behery dan Elanain, 2015), menyatakan
3 bahwa transactional leaders generally use the bureaucracy, policy, power and authority to maintain control; this style of leadership is occasionally referred to as authoritative. Jadi, kepemimpinan transaksional adalah sebuah gaya kepemimpinan yang terjadi karena mengharapkan timbal balik yang sepadan, yang dilakukan dengan cara-cara tertentu dan dengan pengawasan seorang pemimpin. Kepemimpinan transaksional tentunya memiliki beberapa dimensi yang dikemukakan oleh Bass (dalam Italiani, 2013), yaitu: Contingent Reward : - Karyawan mendapat pengarahan tentang prosedur pelaksanaan dalam tugas. - Karyawan mendapat pengarahan tentang target yang harus dicapai. - Karyawan mendapatkan balas jasa dari apa yang dicapai. Active Management by Exception : - Pemimpin melakukan pengawasan secara direktif. - Pemimpin mengetahui hasil kerja yang dikerjakan oleh karyawan. Passive Management by Exception : - Pemimpin memberikan peringatan. - Pemimpin memberikan sanksi apabila terjadi kesalahan. - Pemimpin memberikan tindakan koreksi terhadap karyawan (solusi). Kepemimpinan transaksional memiliki hubungan dengan kinerja karyawan. Menurut Widyatmini (2008) menyatakan bahwa kepemimpinan transaksional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menjelaskan bahwa kepemimpinan transaksional yang meningkat atau berkembang akan membawa dampak peningkatan juga terhadap kinerja karyawan atau kepemimpinan transaksional memiliki arah pertumbuhan yang searah dengan kinerja karyawan, ketika kepemimpinan transaksional mengalami peningkatan, maka kinerja karyawan juga akan mengalami peningkatan. Hal ini didukung oleh penelitian Haryadi (2003), Andarika (2004) Dan Ahn et.al (2005) yang menyimpulkan bahwa transactional leadership style has positive and significant effect on employee performance (dalam Sundi, 2013). Masalah yang disebabkan berasal dari penilaian karyawan dan tidak mengubah pengaruh kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan, hal ini
4 didukung pula oleh pernyataan Bass dan Avolio (2003) yang menyatakan bahwa It (transactional leadership) depends on employee assessment (dalam Sundi, 2013) Pengertian Komitmen Organisasi Mayer dan Allen (dalam Fitriastuti, 2013), menyatakan komitmen adalah keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi dan keyakinan terhadap penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah komitmen organisasi. Griffin (dalam Putra, 2015), mengemukakan komitmen organisasi merupakan sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Luthans (dalam Putra, 2015), menyatakan bahwa komitmen organisasi sebagai sebuah sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan kepada organisasi dan merupakan suatu proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengungkapkan perhatian mereka terhadap organisasi, terhadap keberhasilan organisasi serta kemajuan yang berkelanjutan. Pengertian tersebut secara tidak langsung menjelaskan bahwa komitmen organisasi juga dapat berhubungan kinerja karyawan. Hal tersebut juga didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Morrison (dalam Putra, 2015), yang menyatakan pentingnya komitmen organisasi karena: (1) pengaruhnya pada turnover, (2) hubungannya dengan kinerja yang mengasumsikan bahwa individu yang memiliki komitmen cenderung mengembangkan upaya yang lebih besar pada pekerjaan. Benkhoff (dalam Asiedu, Sarfo dan Adjie, 2014), menyatakan bahwa several studies have been conducted to unveil the importance of employee or organizational commitment to the achievement of a good organizational performance. There has been a myriad of studies to assess the relationship between organizational commitment and performance. Jadi, dari pernyataan tersebut menyatakan bahwa ada hubungan antara komitmen organisasi dengan kinerja karyawan. Narteh (dalam Asiedu, Sarfo dan Adjie, 2014), mengemukakan committed employees are normally willing to exert extra effort towards the achievement of corporate goals and objectives. Jadi, bagaimana komitmen yang terbentuk akan berbanding lurus dengan usaha yang akan dilakukan karyawan saat menghadapi pekerjaannya demi tercapainya tujuan perusahaan. Komitmen organisasi juga memiliki dimensi menurut Allen dan Mayer (dalam Putra, 2015) :
5 Affective Commitment : - Keterikatan emosional. - Keterlibatan anggota pada organisasi. - Kesiapan terhadap konsekuensi yang akan dihadapi. Continuance Commitment : - Karyawan mengetahui adanya resiko (kerugian). - Karyawan siap dalam menerima resiko (kerugian). Normative Commitment : - Kewajiban untuk bertahan dalam organisasi. - Kewajiban untuk melaksanakan tugas yang diperintahkan. - Kewajiban untuk menerima nila dan budaya dalam organisasi. - Kewajiban untuk mematuhi peraturan yang berlaku dalam organisasi. Komitmen organisasi memiliki hubungan dengan kinerja karyawan. Komitmen dari seorang karyawan terhadap organisasinya dapat menjadi instrumen penting untuk meningkatkan kinerja dari karyawan tersebut (dalam Khan et al., 2010). Menurut Anik dan Arifuddin (2003) anggota organisasi yang berkomitmen terhadap organisasinya mungkin saja mengembangkan pola pandang yang lebih positif terhadap organisasi dan dengan sengan hati tanpa paksaan mengeluarkan energi ekstra demi kepentingan organisasi (dalam Putra, 2015). Hal tersebut menjelaskan bahwa komitemen organisasi memiliki arti yang lebih dari sekedar loyalitas yang pasif, tetapi melibatkan hubungan aktif dan keinginan karyawan untuk memberikan kontribusi yang berarti pada organisasinya (kinerja). Komitmen organisasi memiliki arah pertumbuhan yang searah dengan kinerja karyawan, ketika komitmen organisasi mengalami peningkatan, maka kinerja karyawan juga akan mengalami peningkatan. Hal ini didukung dengan pernyataan Cohen (2003) if members have higher levels of commitment are likely to show higher performance and productivity (dalam Aisedu, Sarfo dan Adjie, 2014). 2.6 Pengertian Kinerja Karyawan Robbins (dalam Tampi, 2014), mendefinisikan kinerja yaitu suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku
6 untuk suatu pekerjaan. Dessler (dalam Tampi, 2014), menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang dilihat secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan organisasi. Pada hakikatnya kinerja karyawan adalah dasar dari suatu organisasi yang dapat berkembang, tanpa adanya kinerja karyawan yang baik suatu organisasi tidak akan bergerak menuju perkembangan. Selain itu, komitmen organisasi yang terbentuk juga dapat menjadi penentu kinerja karyawan. Budaya organisasi yang diterapkan melalui kepemimpinan juga akan mempengaruhi kinerja karyawan. Robbins (dalam Rizkansyah, Yunus dan Amri, 2015), adapun dimensi dan indikator dari kinerja karyawan adalah sebagai berikut: 1. Kualitas Persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan. Mampu mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan. 2. Kuantitas Mampu menyelesaikan pekerjaan sejumlah yang dihasilkan dalam pekerjaan. Mengetahui jumlah standar pekerjaan yang diselesaikan. 3. Ketepatan waktu Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dibandingkan dengan target yang ditentukan. Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang ditetapkan 4. Efektivitas Memaksimalkan penggunaan sumber daya organisasi. Mengikuti seluruh prosedur yang berlaku. Meminimalisasi tingkat kesalahan. Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai. Memiliki keterampilan kerja yang sesuai.
7 5. Kemandirian Fungsi kerja yang dijalankan secara mandiri. Kepatuhan terhadap kondisi kerja yang berlaku. 6. Komitmen Kerja Komtimen dan tanggung jawab karyawan terhadap perusahaan. Mengikuti nilai dan budaya yang berlaku dalam organisasi. 2.7 Kerangka Pemikiran Kepemimpinan Transaksional Contingent Reward Active Management by Exception Passive Management by Exception Komitmen Organisasi Affective Commitment Active Continuance Commitment Normative Commitment T1 T3 T2 Kinerja Karyawan Kualitas Kuantitas Ketepatan waktu Efektivitas Kemandirian Komitmen kerja Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber : Peneliti (2016) 2.8 Hipotesis Hipotesis T-1 Ho: Kepemimpinan transaksional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
8 Ha: Kepemimpinan transaksional berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hipotesis T-2 Ho: Komitmen organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Ha: Komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hipotesis T-3 Ho: Kepemimpinan transaksional dan komitmen organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Ha: Kepemimpinan transaksional dan komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional 2.1.1 Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional Menurut Bass dalam Robbins & Judge (2009:90) gaya kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Naderi, et al. (2014) Dalam dunia organisasi modern,
8 BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Model Penelitian Terdahulu Menurut Naderi, et al. (2014) Dalam dunia organisasi modern, manajemen merupakan salah satu faktor efektif yang utama di
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mathis dan Jackson (2006:3), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem formal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur kerja karyawan dalam sebuah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur kerja karyawan dalam sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Kerja Disiplin Kerja adalah suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh pekerja sendiri dan menyebabkan dia dapat
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan ritel (eceran) merupakan bagian yang penting dalam kehidupan perokonomian suatu negara, terutama dalam proses distribusi barang dan jasa dari produsen ke
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Ada berberapa pendapat para ahli mengenai pengertian manajemen sumber daya manusia seperti: Menurut Hasibuan (2013:10), Manajemen Sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan dengan perilaku nyata yang dilakukan sesuai dengan perannya dalam pekerjaan, menurut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Harman et al. (2009) mengemukakan teori tradisional turnover ini menunjukkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Tradisional Turnover Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori tradisional turnover. Harman et al. (2009) mengemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang membawahi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang membawahi empat badan peradilan memiliki peranan yang penting di masyarakat. Dengan banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan seefektif mungkin. suatu tujuan perusahaan. Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan, yaitu mengoptimalkan laba.
Lebih terperinciMasih dari hasil penelitian Al-Ababneh (2010), tidak ada gaya kepemimpinan
organisasi seperti rendahnya kepuasan, tingginya tingkat stres, dan rendahnya komitmen karyawan. Al-Ababneh (2010) menyatakan bahwa, menentukan hubungan langsung antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Perilaku Organisasi Menurut Stephen Robbins (2007:9), perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok dan struktur
Lebih terperinciHUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERSEPSI DISIPLIN KERJA KARYAWAN KPP PRATAMA KOTA BOGOR
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERSEPSI DISIPLIN KERJA KARYAWAN KPP PRATAMA KOTA BOGOR Laksmi M. Utami Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya no. 100, Depok 16424,
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu:
BAB II URAIAN TEORITIS A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 1. Keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; 2. Keinginan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kejelasan Sasaran Anggaran Menurut Halim & Syam Kusufi (2012) mengatakan bahwa anggaran memiliki peranan penting dalam organisasi sektor publik, terutama organisasi pemerintahan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Inovatif Kerja 1. Definisi Perilaku Inovatif Kerja West dan Farr (dalam West, 2006) mengatakan inovasi bisa diartikan sebagai pengenalan dan pengaplikasian ide, proses,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi;
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komitmen Organisasi 2.1.1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 1. Keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu;
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu
Lebih terperinciBAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL
BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL Salah satu teori yang menekankan suatu perubahan dan yang paling komprehensif berkaitan dengan kepemimpinan adalah teori kepemimpinan transformasional,..
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang dilakukan oleh Arafah (2007) dengan judul Pengaruh
BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Arafah (2007) dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Manajer Operasi terhadap Prestasi Karyawan PT. Bank Muammalat Medan. Hasil
Lebih terperinciNur Septi Aqmarina Hamidah Nayati Utami Arik Prasetya Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Hotel Gajahmada Graha Malang) Nur Septi Aqmarina Hamidah Nayati Utami Arik Prasetya Fakultas
Lebih terperinciPengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit
Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit Kristanty Nadapdap 1, Winarto 2 1,2 Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Methodist Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengaruh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengaruh karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja terhadap
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan teori-teori yang ada, hasil-hasil penelitian sebelumnya, dan hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur dalam organisasi dapat diartikan sebagai manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha bisnis di era jaman sekarang diharuskan untuk dapat bersaing dengan pesaingnya dengan berbagai macam cara atau metode untuk dapat bertahan di masyarakat dan mengikuti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam organisasi industri dikenal berbagai sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah manusia. Akhir-akhir ini pekerja telah
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL, KEPUASAN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. UNITED WARU BISCUIT MANUFACTORY
Konsentrasi/Bidang Minat : MSDM PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL, KEPUASAN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. UNITED WARU BISCUIT MANUFACTORY OLEH : MARIA FELICIA CLAUDY
Lebih terperinciHa : Ada perbedaan Job Satisfaction ditinjau dari Transformational Leadership. dan Transactional Leadership pada karyawan
E. HIPOTESIS Ha : Ada perbedaan Job Satisfaction ditinjau dari Transformational Leadership dan Transactional Leadership pada karyawan Ho : Tidak ada perbedaan Job Satisfaction ditinjau dari Transformational
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era globalisasi, isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu persaingan global dimana terjadi persaingan bebas yang tidak ada lagi batasannya dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di
16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen bukanlah sesuatu yang bisa hadir begitu saja, karena itu untuk menghasilkan karyawan yang memiliki komitmen yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah aset organisasi yang paling berharga (Shah, 2012), karena tanpa sumber daya manusia yang berkualitas maka organisasi tidak akan bertahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan dibahas tentang teori dari kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang akan mendasari penelitian ini. Pemabahasan ini akan menjadi panduan dalam memahami secara
Lebih terperinciTRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI INTERVENING VARIABLE Dra. Siti Noor Hidayati, MM (datik_ng@yahoo.com) Organizational
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Iklim Organisasi 2.1.1. Definisi Iklim Organisasi Awalnya, iklim organisasi adalah istilah yang digunakan merujuk kepada berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis,
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DEPARTEMEN SDM PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DEPARTEMEN SDM PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK FANNI ADHISTYA ITALIANI Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Kerja Mangkunegara (2005) menyatakan : motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation).
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional berpengaruh positif terhadap komitmen terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan pada dasarnya sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut kemampuannya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori OCB (Organizational Citizenship Behavior) OCB adalah sebuah konsep yang relatif baru dianalisis kinerja, tetapi itu merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan kemajuan suatu organisasi sangatlah penting di dalam era globalisasi dewasa ini, di mana kualitas kinerja sumber daya manusia berpengaruh
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA MERLYNN PARK HOTEL DI JAKARTA PUSAT)
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol.1, No.2,Oktober 2016 : 177-182 ISSN 2527-7502 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA MERLYNN PARK HOTEL DI JAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan ataupun di dalam organisasi. Dibalik kemajuan jaman yang pesat saat
BAB I 1.1 Latar Belakang Penelitian Tidak dapat dipungkiri bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam suatu kegiatan. SDM adalah penggerak jalannya kegiatankegiatan tersebut, baik kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Organisasi. Komitmen organisasi menurut Allen dan Meyer (1990), adalah keadaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi menurut Allen dan Meyer (1990), adalah keadaan psikologis yang mengikat karyawan di dalam sebuah organisasi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka mampu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Grand Theory 2.1.1. Teori Motivasi Secara psikologi, aspek penting dalam kepemimpinan kerja adalah sejauh mana pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan bagian dari ilmu perilaku
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Teori Extra Role Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan bagian dari ilmu perilaku organisasi, OCB merupakan bentuk perilaku
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan
43 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data yang dikelompokan melalui penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, karyawan merupakan aset yang sangat penting bagi setiap perusahaan karena untuk kelangsungan kemajuan perusahaan, oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan menjelaskan organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. begitu ketat, menuntut perusahaan untuk terus membenahi diri melalui pengembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat mengakibatkan perusahaan terus bertambah, sehingga persaingan antar perusahaan tidak dapat dihindari. Melihat iklim persaingan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior (OCB) individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja dan dihargai dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini membahas beberapa teori yang mendasari penelitian ini. Teoriteori yang digunakan sebagai acuan merupakan hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Selain itu membahas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
12 BAB II LANDASAN TEORI Pemerintah merupakan organisasi pelayanan publik yang diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Pegawai negeri sipil yang merupakan pelaksana tugas-tugas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Kinerja 1. Pengertian Efektivitas (efectiveness) secara umum dapat diartikan melakukan sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia perbankan dan dunia usaha sekarang ini timbul lembaga keuangan seperti lembaga pembiayaan. Lembaga pembiayaan tersebut berbentuk perusahaan.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1
HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi standar yang ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja pada dasarnya adalah kegiatan dan hasil yang dapat dicapai atau dilanjutkan seseorang atau sekelompok orang didalam pelaksanaan tugas, pekerjaan dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;
BAB II LANDASAN TEORI A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi dapat didefenisikan dengan dua cara yang amat berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA Dwi Haryanto Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen dalam kehidupan masyarakat dewasa ini bukanlah
Lebih terperinciHUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KEPUASAN KERJA DI PT X
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KEPUASAN KERJA DI PT X Serly Oktavia Sukma Rani Moerkardjono Fakultas Psikologi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract. Job satisfaction is a positive feeling about
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Komitmen organisasional Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah semacam ikatan antara karyawan dan
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Melayu SP. Hasibuan (2003), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Disiplin Kerja. penguasaan diri dengan tujuan menahan impuls yang tidak diinginkan, atau untuk
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Disiplin Kerja 1. Pengertian Disiplin Kerja Menurut kamus psikologi Chaplin (2002) dijelaskan disiplin adalah satu cabang ilmu pengetahuan, kontrol terhadap bawahan, hukuman,
Lebih terperinciTEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN
TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN Oleh : Drs. Arrizal, M.Si Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Uraian 1. Judul Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan sebagai landasan dalam menyusun penelitian saat ini. Penelitian terdahulu dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel 2.1 sebagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pertukaran Sosial Fung et al. (2012) menyatakan bahwa teori pertukaran sosial merupakan pandangan karyawan ketika mereka telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sebagai tempat menyimpan uang, Bank juga menjadi sarana kredit bagi usaha yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bank adalah salah satu penggerak ekonomi negara. Ia adalah tulang punggung likuiditas keuangan nasional. Bank menjadi sangat sentral perannya dikarenakan bersentuhan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komitmen Organisasional 2.1.1. Pengertian Komitmen Organisasional Komitmen organisasional adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. jawab pencapaian tujuan itu (Davis & Newstrom (1994). kognitif, dan emosional selama kinerja peran (pekerjaan).
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterlibatan Kerja 1. Definisi Keterlibatan Kerja Keterlibatan kerja adalah keterlibatan mental dan emosional orang orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian kepemimpinan Kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali dipopulerkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali dipopulerkan oleh Organ
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2012), manajemen adalah proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efektif dan
Lebih terperinciJURNAL MANAJEMEN Terbit online :
JURNAL MANAJEMEN Terbit online : http://jurnalfe.ustjogja.ac.id PENGARUH ELEMEN-ELEMEN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU MELALUI KOMITMEN AFEKTIF PADA PEKERJAAN SEBAGAI VARIABEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Wibowo, 2007:25). Efektifnya organisasi tergantung kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan atau target tertentu yang hendak dicapai. Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga profesional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini berada pada pasar berkembang Asia. Hal ini dapat dilihat dengan masuknya pasar AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahkamah Agung (MA) saat ini tengah menghadapi suatu perubahan lingkungan seperti yang tersurat dalam Cetak Biru Pembaharuan Peradilan tahun 2010-2035. MA sebagai salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Intention To Quit 2.1.1. Pengertian Intention To Quit Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti dari pekerjaannya secara sukarela menurut pilihannya
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, organisasi
Lebih terperinciKINERJA PEGAWAI DAN ORGANISASI KANTOR CABANG BPJS KETENAGAKERJAAN PROVINSI ACEH
ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 40-49 KINERJA PEGAWAI DAN ORGANISASI KANTOR CABANG BPJS KETENAGAKERJAAN PROVINSI ACEH Nazarullah 1, Mukhlis Yunus 2, Syafruddin Chan 3 1) Magister Manajemen Program Banda Aceh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi baik itu swasta maupun pemerintah akan berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang diindikasikan dengan
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI KERJA, KOMITMEN OGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI KERJA, KOMITMEN OGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Pegawai Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adapun nilai tersebut adalah unik, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perekonomian dunia yang semakin maju menuntut perusahaan-perusahaan yang ada menghadapi berbagai tantangan agar dapat bertahan dalam persaingan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komitmen Organisasi Porter (1998:27) oleh Zainuddin (2002) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan
Lebih terperinciKata Kunci: Gaya Kepemimpinan Transformasional, Gaya Kepemimpinan Transaksional, Kinerja Karyawan
ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ISS INDONESIA CABANG SURABAYA DI RUMAH SAKIT KATOLIK ST. VINCENTIUS A. PAULO Jacqueline Lomanjaya, Meliana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. justru karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu topik yang senantiasa menarik dan dianggap penting, baik oleh ilmuwan maupun praktisi, justru karena kepuasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan bisnis yang semakin tinggi di era globalisasi saat ini banyak bermunculan pesaing bisnis baru yang membuat banyak perusahaan berhatihati
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, RANCANGAN HIPOTESIS
BAB 2 KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, RANCANGAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek seperti demokrafi, geografis, jenis bisnis, lingkungan bisnis, serta dampak globalisasi, mengharuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu bergerak lebih cepat, sadar tentang pentingnya komitmen pada peningkatan mutu produk,
Lebih terperinciBIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2017, Volume 10 No 1, ISSN:
BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2017, Volume 10 No 1, 45-49 ISSN: 0853-2451 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA
Lebih terperinciGAYA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
GAYA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Dellia Mila Vernia Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciSupriyatin, Mieke Miarsyah, Melia Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA (Studi Korelasional di SMA Negeri 31 Jakarta) Correlation Between Student s Perception
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dengan komponen-komponen komitmen organisasi pada perawat rawat inap di Rumah Sakit X di Bandung. Sampel penelitian
Lebih terperinci