BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan dan Pengetahuan Gizi 1. Pendidikan Pendidikan merupakan dasar dan landasan bagi segala ilmu pengetahuan, serta merupakan dasar yang penting untuk dimiliki semua orang. Karena pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah serta berlangsung seumur hidup (Subhardjo, 1997). Proses pendidikan seseorang mampu mempelajari sesuatu kalau mempunyai perhatian terhadap materi pendidikan tersebut ada kaitannya dengan kebutuhan. Dalam proses pelaksanaannya pendidikan dapat dibedakan menjadi pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah yang dikenal dengan pendidikan sekolah yang teratur, bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan yang dengan sadar dilakukan, tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat dan tetap. Pendidikan formal dapat digolongkan menurut jenjangnya yaitu : pendidikan dasar atau SD dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, pendidikan menengah atau Sekolah Lanjutan Atas, pendidikan tinggi atau Akademi / Universitas (Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, 1989). Tingkat pendidikan formal membentuk nilai-nilai progresif bagi seseorang terutama dalam menilai hal-hal baru. Tingkat pendidikan formal merupakan faktor yang ikut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang diperoleh (Syarif T, 1985). Tingkat pendidikan ibu banyak menentukan sikap tindak tanduknya dalam menghadapi berbagai masalah. Seorang ibu mempunyai peran cukup penting dalam kesehatan dan pertumbuhan anak. Hal ini dapat ditunjukkan oleh kenyataan antara lain anak-anak dari ibu yang memiliki latar belakang pendidikan lebih tinggi akan mendapatkan kesempatan 4

2 5 hidup serta tumbuh lebih baik dan mudah menerima wawasan lebih luas mengenai gizi (Sri Kardjati, 1985). 2. Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan dapat diperoleh melalui belajar dan proses belajar sendiri terjadi melalui melihat, mendengar, rasa dan raga. Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan kognitif sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dimana tingkat pengetahuan di dalam kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu : 1) tahu (know) artinya seseorang mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah, 2) memahami (comprehension), diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara benar, 3) aplikasi (application), diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya), 4) analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain, 5) sintesis (synthesis) adalah menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, 6) evaluasi (evaluation), penelitian terhadap suatu ateri/obyek penelitian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau yang sudah ada.

3 6 B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif 1. Faktor Ibu a. Tingkat pendidikan ibu, pendidikan ibu berpengaruh terhadap pemberian ASI, walaupun tidak dapat dipisahkan dari sosial ekonomi. Terlihat bahwa ibu yang mendapat pendidikan formal dan yang berpendidikan perguruan tinggi dapat lebih lama menyusui bayinya daripada ibu yang tidak mendapatkan pendidikan formal termasuk ibu yang keadaan sosial ekonomi rendah sehingga terpaksa menyusui sendiri, sedangkan pada ibu yang berpendidikan tinggi karena sadar akan keunggulan ASI dan ibu yang berpendidikan menengah karena terpengaruh iklan makanan tambahan (Rulina, 1992). b. Tingkat pengetahuan ibu, pengetahuan ibu tentang keunggulan ASI dan cara pemberian ASI yang benar dapat menunjang keberhasilan ibu dalam menyusui. Hal ini karena ketidaktahuan ibu tentang keunggulan ASI dan resiko pemberian makanan tambahan lebih awal dapat memberi pengaruh buruk pada bayi yaitu bayi rentan terhadap penyakit infeksi dan diare. Hal tersebut tidak perlu terjadi apabila ibu cukup mengetahui keunggulan ASI eksklusif sebagai makanan terbaik bagi bayi dan bahaya yang dapat timbul akibat penggantian ASI eksklusif dengan makanan tambahan lainnya. c. Pekerjaan ibu, Rulina Suradi dalam penelitiannya menyatakan bahwa faktor pekerjaan merupakan salah satu sebab utama penghentian ASI. Hal ini dapat dilihat bahwa alasan yang sering dikemukakan apabila ibu tidak menyusui adalah karena bekerja. Ibu yang bekerja ternyata juga mempengaruhi produksi ASI, walaupun ibu telah diajarkan bagaimana cara mempertahankan produksi ASI yaitu dengan cara mengeluarkan ASI pada saat bekerja dan malam hari lebih sering menetekkan pada bayinya tetapi ternyata untuk bayi usia 6 bulan lebih sedikit dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.

4 7 2. Faktor Bayi Keberhasilan menyusui juga dipengaruhi oleh reflek hisap bayi. Hal ini terganggu apabila bayi mengalami keadaan sebagai berikut : Bayi dengan berat badan lahir rendah, sindrom gangguan pernafasan, kelainan jantung bawaan, celah bibir (bibir sumbing), bayi lahir dengan sectio caesaria. 3. Faktor Lain a. Sosial Budaya Kemajuan teknologi, urbanisasi dan pengaruh kebudayaan barat telah menyebabkan pergeseran nilai-nilai sosial budaya masyarakat. Adanya perubahan sosial budaya seperti : Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya, meniru teman atau tetangga atau orang yang terkemuka yang memberikan susu botol. Merasa ketinggalan zaman bila menyusui bayinya. b. Keadaan Ekonomi Tekanan ekonomi mengakibatkan ibu terpaksa bekerja di luar rumah, hal ini akan mempengaruhi produksi ASI. c. Kebiasaan Masyarakat Kebiasaan atau kondisi masyarakat dimana ibu bertempat tinggal ikut mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Dimana kebiasaan memberikan makanan tambahan lebih awal dengan alasan agar bayi cepat gemuk. d. Petugas Kesehatan Bantuan utama dari petugas kesehatan adalah memberikan keyakinan dan dorongan emosi pada ibu tentang pemberian ASI eksklusif dan ikut menentukan keberhasilan ibu menyusui. Tetapi ada juga penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan penggantian ASI dengan susu kaleng (Soetjiningsih, 1997).

5 8 C. Praktek Pemberian ASI (Menyusui) Menyusui merupakan metode pemberian makanan terpilih bagi semua bayi karena banyak hal yang menguntungkan bagi kesehatan bayi dan kesehatan ibu (Akre J, 1994). Menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi. Sedangkan ASI adalah : sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindungi dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. (Yahya, 2007). 1. Pemberian ASI Eksklusif ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa makanan tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, air teh dan tanpa tambahan makanan padat (Roesli U, 2000 ). Pemberian ASI secara eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya 4 bulan tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. 2. Manfaat Pemberian ASI Secara Eksklusif Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua yaitu : bagi bayi, ibu, perusahaan (Majikan), lingkungan dan masyarakat. a. Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi (Roesli U, 2000) Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI eksklusif yang dapat dirasakan. Berikut manfaat terpenting yang diperoleh bayi : 1) ASI eksklusif sebagai nutrisi. ASI eksklusif merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan tata laksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tubuh bayi normal sampai usia 6 bulan. Setelah usia 6 bulan, bayi harus mulai diberi makanan padat, tetapi ASI dapat diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih. 2) ASI eksklusif

6 9 meningkatkan kecerdasan. Faktor yang mempengaruhi kecerdasan yaitu Genetik, diturunkan oleh orang tua, lingkungan adalah faktor yang menentukan apakah faktor genetik akan dapat tercapai secara optimal. Secara garis besar terdapat tiga jenis kebutuhan untuk faktor lingkungan (Roesli U, 2000). ASI eksklusif meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat Imunoglobulin (zat kekebalan tubuh) dari ibunya melalui placenta. Setelah bayi dilahirkan kekebalan akan berkurang. Apabila bayi diberi ASI eksklusif, zat-zat kekebalan yang terkandung di dalamnya akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, bakteri, virus, parasit dan jamur. ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang. Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusui akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindungi dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik (Roesli U, 2000). b. Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi ibu (Roesli U, 2000) Beberapa manfaat menyusui bagi ibu : mengurangi pendarahan setelah melahirkan, mengurangi terjadinya anemia, mengecilkan rahim lebih cepat, lebih cepat langsing, lebih ekonomis, tidak merepotkan, memberi kepuasan bagi ibu sebagai KB alamiah. c. Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi majikan (Roesli U, 2000) Penelitian Cohen dan kawan-kawan di Amerika pada tahun 1995 menunjukkan bahwa ibu bayi ASI eksklusif lebih jarang panas (25%) dibandingkan ibu bayi susu formula (75%) dibandingkan ASI eksklusif lebih jarang sakit dibandingkan dengan bayi susu formula. d. Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi lingkungan Air susu ibu akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di dunia. Dengan hanya memberi ASI manusia tidak memerlukan

7 10 kaleng susu, karton dan kertas pembungkus, botol plastik dan alat dari karet (dot). 3. Komposisi ASI a. Perbedaan komposisi ASI eksklusif dari hari ke hari (stadium laktasi) sebagai berikut (Roesli U, 2000) : 1) kolostrum (susu jolong) yaitu : ASI yang keluar dari hari 1 sampai hari ke-4/ke-7 berupa cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan berprotein tinggi. Karbohidrat dan lemak lebih rendah dibandingkan dengan susu matur. 3) Air susu transisi (peralihan) yaitu : ASI yang keluar sejak hari ke- 4/ke-7 sampai hari ke-10/ke-14. ASI transisi kadar protein makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi. Volume makin meningkat. 4) Air susu matang (mature) yaitu : ASI yang keluar setelah hari ke-14 pada ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup, ASI merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. b. Perbedaan komposisi ASI eksklusif dari menit ke menit (Roesli U, 2000) ASI yang keluar pada 5 menit pertama dinamakan Faremilk. Faremilk mempunyai komposisi yang berbeda dengan ASI yang keluar kemudian (hindmilk). Faremilk lebih encer, hindmilk mengandung lemak 4-5 kali lebih banyak dibanding faremilk. Diduga hidmilk inilah yang mengenyangkan bayi. c. Komposisi ASI secara umum ASI yang pertama kali keluar adalah kolostrum, yang menjamin bayi baru lahir dapat beradaptasi dan berhasil melewati masa transisi menuju kehidupan pasca lahir yang mandiri. Kolostrum merupakan makanan yang kepekatannya tinggi dan volumenya sedikit. Mengandung lebih sedikit laktosa, lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam air, tetapi banyak akan protein, vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan mineral (sodium, seng), juga mengandung Imunoglobulin (Akre J, 1994).

8 11 Kolostrum akan berubah menjadi ASI matang antara 4-14 hari pasca lahir. ASI matang mempunyai banyak komponen yang dikenali. Perbandingan komposisi ASI dan susu sapi juga perbedaan ini mempunyai arti yang besar bagi bayi. Zat-zat yang terkandung dalam ASI eksklusif : 1) Air, jumlah air yang dibanding susu sapi dan ASI kurang lebih sama yaitu antara 87-87,5% dengan berat jenis antara ) Kalori, terdapat sedikit sekali perbedaan variasi di dalam hal kalori diantara kedua susu tersebut akan tetapi praktis dapat dianggap sama. 3) Protein, terdapat perbedaan kualitas dan kuantitas dari kedua susu. Pada ASI laktoglobulin 60% dan casein 40% dan 85% protein lain yang terdapat pada ASI adalah lyzozym dan laktoferin yang berperan sebagai anti infeksi, kedua protein tersebut tidak terdapat pada susu sapi. 4) Karbohidrat, Lactose merupakan gula yang terkandung di kedua susu tetapi kandungan lactose ASI lebih tinggi yaitu 6,5-7% daripada susu sapi yaitu 4,5%. 5) Lemak, kadar rata-rata lemak pada kedua susu adalah 3,5%. Akan tetapi kadar lemak dalam ASI berubah sesuai dengan diet ibu dan terdapat juga perubahan kadar sewaktu yang merupakan mekanisme pengaman untuk mengendalikan nafsu minum dari bayi untuk mencegah terjadinya obesitas. 6) Mineral, kadar total mineral dalam ASI jauh lebih rendah daripada susu sapi. Kadar mineral ASI yang lebih tinggi hanya besi dan tembaga. Sedangkan seng kurang lebih sama. Akan tetapi perbandingan seng dan tembaga yang lebih rendah dalam ASI sangat penting untuk mencegah penyakit jantung dikemudian hari. 7) Vitamin, kadar vitamin ASI tergantung pada vitamin yang dimakan oleh ibu. ASI mengandung vitamin A yang tinggi dan vitamin D yang rendah. ASI mengandung vitamin C lebih banyak dari jumlah susu sapi, kecuali jika makanan ibu kekurangan vitamin C. Vitamin K yang berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah cukup dan mudah diserap. Di dalam ASI eksklusif juga terdapat vitamin E, terutama kolostrum. ( Akre J, 1994 ).

9 12 D. Keberhasilan ASI Eksklusif 1. Meningkatkan Produksi ASI Kulit merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai reseptor yang terluas. Sensasi sentuh/raba adalah indra yang aktif berfungsi sejak dini, karena bayi telah merasakan sejak masa janin. Saat itu janin dikelilingi dan dibelai oleh cairan hangat ketuban. Ujung-ujung saraf yang terdapat pada permukaan kulit akan bereaksi terhadap sentuhan-sentuhan dan selanjutnya mengirimkan pesan-pesan ke otak melalui jaringan saraf yang berada di tulang belakang.( Roesli U,2000 ) Pada penelitian Cynthia Marsmanu, bila bayi dipijat terutama oleh ayah atau ibu, ternyata akan menyebabkab produksi ASI perah menjadi lebih banyak. Jadi dengan meningkatnya volume ASI perah, pijat bayi juga dapat meningkatkan periode pemberian ASI secara eksklusif oleh ibuibu karyawati.( Roesli U, 2000 ) Pijat bayi selain berguna untuk meningkatkan volume ASI juga bermanfaat untuk menaikkan berat badan, nafsu makan, daya tahan tubuh terhadap infeksi dan mengeratkan ikatan batin antara bayi dengan orang tua. Demikianlah pijat bayi bukan saja mudah dan murah, tetapi juga akan melipatgandakan keuntungan pemberian ASI secara eksklusif. 2. Langkah-langkah penting Langkah-langkah yang terpenting dalam persiapan keberhasilan mentusui secara eksklusif. Langkah-langkah ini sangat penting terutama bagi ibu bekerja. Keberhasilan menyusui memang akan mempengaruhi seluruh keluarga, idealnya suami, kakak, nenek, kakek dilibatkan dalam langkah-langkah ini, karena dukungan mereka sangat berarti. Terdapat tujuh langkah untuk keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif yaitu : mempersiapkan payudara bila perlu, mempelajari ASI dan tata laksana menyusui, menciptakan dukungan keluarga, teman dan sebagainya, memilih tempat melahirkan yang sayang bayi seperti Rumah Sayang Bayi atau Rumah Bersalin Sayang Bayi, memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI secara eksklusif, mencari ahli persoalan

10 13 menyusui seperti klinik laktasi dan atau konsultasi laktasi (lactaria consultan) untuk persiapan apabila kita menemui kesukaran, menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI eksklusif. (Roesli U, 2000) E. Kerangka Teori Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, dapat digambarkan kerangka teori sebagai berikut : Faktor ibu Pendidikan Pengetahuan Pekerjaan Faktor Bayi Faktor lain Sosial budaya Kebiasaan Masyarakat Petugas kesehatan Keluarga Sumber : Notoatmodjo, (2002) Praktek Pemberian ASI Eksklusif F. Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka teori tersebut, maka disusun kerangka konsep dalam penelitian ini sebagai berikut : Tk. Pendidikan Ibu Tk. Pengetahuan Ibu Praktek Pemberian ASI Eksklusif G. Hipotesis Penelitian 1. Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. 2. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu 1. Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garamgaram organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air susu Ibu (ASI) mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Definisi ASI Menurut WHO (2005) dalam Kementerian Kesehatan (2014), ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain (bahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin, dan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik bagi bayi karena didalamnya mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Tinjauan Teori Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil kata dasar "tahu" dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI PADA BAYI BARU LAHIR ASI adalah satu-satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Defenisi ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mammae ibu, yang berguna bagi makanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu untuk mencapai tujuan. Perilaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF ASI adalah satu satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI ASI adalah makanan alami pertama untuk bayi dan menyediakan semua vitamin, nutrisi dan mineral yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu Sejak lahir makanan pokok bayi adalah Air Susu Ibu. Air Susu Ibu merupakan makanan paling lengkap, karena mengandung zat pati, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari payudara. Menyusui adalah proses alamiah, berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil menyusui bayinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI memiliki kandungan yang membantu penyerapan nutrisi, membantu perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai kira kira bayi berumur 6 bulan, dan ASI mempunyai banyak manfaatnya. Karena itu penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi serta mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia atau susu

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya makanan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki. komposisi gizi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya makanan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki. komposisi gizi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air Susu Ibu atau yang sering disingkat dengan ASI merupakan satu-satunya makanan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki komposisi gizi yang paling lengkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ibu memberi Air Susu Ibu (ASI) tidak datang secara tiba-tiba. Ada

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ibu memberi Air Susu Ibu (ASI) tidak datang secara tiba-tiba. Ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui adalah suatu proses yang terjadi secara alami, sehingga jarang sekali ibu yang gagal atau tidak mampu menyusui bayinya. Meskipun demikian, menyusui juga perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan tubuh yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur. ASI

Lebih terperinci

Melindungi kesehatan ibu :

Melindungi kesehatan ibu : KONSELING MENYUSUI 1/1 MANFAAT MENYUSUI A S I Zat-zat gizi yang lengkap Mudah di cerna, diserap secara efesien Melindungi terhadap infeksi MENYUSUI Membantu bonding dan perkembangan Membantu menunda kehamilan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan Bidang Studi Topik Subtopik Sasaran : Ilmu keperawatan : Keperawatan maternitas : Asi eksklusif 6 bulan : Masyarakat Jam : 11:00 11.20 Hari/Tangga : Kamis/18

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu 2.1.1 Definisi ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses menyusui memang proses alami bagi setiap wanita yang melahirkan, tetapi tidak jarang proses ini menjadi begitu membingungkan dan penuh perjuangan bagi ibu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Masalah pemberian ASI kepada bayi patut menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat, mengingat bahwa ASI sangat penting bagi bayi. Pemberian ASI berarti

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif Tempat : Puskesmas Turen Sasaran : Masyarakat yang berobat di Puskesmas Turen Tanggal : Waktu

Lebih terperinci

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI 1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. tim, kecuali vitamin, mineral dan obat (Prasetyono, 2009).

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. tim, kecuali vitamin, mineral dan obat (Prasetyono, 2009). BAB II TINJAUAN TEORI A. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 1. Pemberian ASI Eksklusif Pemberian ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makanan utama bayi. Pada awal kehidupan, seorang bayi sangat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makanan utama bayi. Pada awal kehidupan, seorang bayi sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bayi. Pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ASI 2.1.1.1 Definisi ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Primigravida merupakan ibu yang baru hamil untuk pertama kalinya (Chapman, 2006). Biasanya ibu hamil yang baru pertama kali hamil belum mengetahui pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. ASI Eksklusif a. Definisi Air Susu Ibu (ASI) merupakan susu buatan alam yang lebih baik daripada susu buatan mana pun, oleh karena mengandung benda penangkis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung berasal dari kelenjar payudara ibu. ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna dan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI 1. Asi Eksklusif a. Definisi ASI eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi sedangkan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan bentuk makanan ideal bagi bayi selama 6 bulan pertama kehidupan karena ASI menyediakan zat-zat gizi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Usia Pertama Pemberian Makanan Pendamping ASI a. Pengertian Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) merupakan makanan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan

Lebih terperinci

Karya Tulis Ilmiah. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun Oleh: MUJI RAHAYU J.

Karya Tulis Ilmiah. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun Oleh: MUJI RAHAYU J. HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN LAMA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 6 24 BULAN DI KELURAHAN PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA Karya Tulis Ilmiah Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN Lilik Hidayanti 1, Nur Lina ABSTRAK Pemberian ASI secara eksklusif memiliki banyak manfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Untuk hidup dan meingkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral) dalam jumlah yang cukup,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Teori Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam. penyerapan, dan penggunaan zat-zat tersebut (Triaswulan, 2012)

TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam. penyerapan, dan penggunaan zat-zat tersebut (Triaswulan, 2012) 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Satus Gizi Bayi Status gizi diartikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan zat gizi. Status gizi sangat ditentukan oleh ketersediaan

Lebih terperinci

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes PENDAHULUAN Bayi : Umur 0-12 bulan Bayi Cukup Bulan (Full term) Usia kehamilan Berat Badan Tinggi Badan : 270 290 hari : 2,7 3,2 kg : 48 50 cm 2. Bayi Prematur 3. Bayi BBLR Masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose (gula) dan garam organik yang diproduksi karena pengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air Susu Ibu (ASI) BAB II TINJAUAN PUSTAKA Air susu ibu (ASI) adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui. Air susu ibu merupakan makanan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air susu ibu (ASI) 1. Pengertian ASI eksklusif adalah Pemberian ASI pada bayi tanpa tambahan makanan lainnya ataupun cairan lainnya seperti susu formula, jeruk, madu, teh, air

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. meningkatkan produktifitas anak sebagai penerus bangsa (1). Periode seribu hari,

BAB 1 : PENDAHULUAN. meningkatkan produktifitas anak sebagai penerus bangsa (1). Periode seribu hari, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan harapan penerus bangsa, sehingga tumbuh kembang anak sangat penting untuk diperhatikan. Tumbuh kembang ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. vitamin dan mineral yang merupakan zat-zat yang dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. vitamin dan mineral yang merupakan zat-zat yang dibutuhkan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan utama bayi baru lahir adalah kehangatan dan nutrisi. Nutrisi dapat diperoleh dari makanan, makanan utama bayi adalah susu. Sedangkan susu yang terbaik untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan keluarga. Calon orang tua terutama calon ibu perlu memiliki pengetahuan dan kesiapan untuk hamil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI secara Eksklusif pada bayi selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasional, pertanyaan penelitian dan hipotesis serta manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. operasional, pertanyaan penelitian dan hipotesis serta manfaat penelitian. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan disajikan tentang latar belakang dari penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka konsep, definisi konseptual dan operasional, pertanyaan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas (Depkes RI, 1996).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas (Depkes RI, 1996). 45 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling mudah dicerna dan yang terbaik bagi bayi karena dapat memenuhi seluruh kebutuhan zat gizi untuk tumbuh

Lebih terperinci

ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI

ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI Padahal kita tahu Manfaat ASI bagi bayi Sebagai nutrisi Meningkatkan kecerdasan Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu Makanan Pendamping Air Susu Ibu adalah makanan yang diberikan pada bayi di samping air susu ibu kecuali air putih, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Bayi Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan MP ASI Sasaran : Ibu yang mempunyai Bayi usia 0-2 tahun di Puskesmas Kecamatan Cilandak Waktu : 30 menit (08.00-08.30)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut RISKESDAS 2010, membagi pola menyusui menjadi tiga kategori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut RISKESDAS 2010, membagi pola menyusui menjadi tiga kategori BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola Menyusui 2.1.1 Klasifikasi Pola Menyusui Menurut RISKESDAS 2010, membagi pola menyusui menjadi tiga kategori yaitu : 1. Menyusui Eksklusif adalah tidak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tim (Roesli, 2005). Menurut Institute of medicine, ASI eksklusif didefenisikan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tim (Roesli, 2005). Menurut Institute of medicine, ASI eksklusif didefenisikan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Defenisi ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi selama 6 bulan tanpa bahan cairan lain seperti susu formula, air gula, air madu, atau

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Konsep Perilaku 2.1.1 Pengertian Perilaku menurut Skinner (1938) seorang ahli psikologi adalah respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kandungan zat gizi yang sesuai untuk kebutuhan bayi dan merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. kandungan zat gizi yang sesuai untuk kebutuhan bayi dan merupakan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi ASI dan ASI Eksklusif 1. Definisi ASI ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang sesuai untuk kebutuhan bayi dan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) 0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun dengan tatalaksana diare yang

Lebih terperinci

ARIS SETYADI J

ARIS SETYADI J HUBUNGAN PERSEPSI IBU-IBU TENTANG INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Ekslusif 1. Defenisi ASI Ekslusif ASI ekslusif adalah pemberian hanya ASI saja kepada bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi berumur 0 6 bulan tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi berumur 0 6 bulan tanpa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi berumur 0 6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain. Menurut ahli kesehatan,

Lebih terperinci

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA BAB II TUNJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Definisi ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, di berikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 98 kematian per kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 98 kematian per kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Bayi (AKB) menurut World Health Organization (WHO) ialah sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup untuk tahun 2012. Berdasarkan hasil survey demografi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia dini, terutama rohani dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusu Dini 1. Definisi Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi menyusu dini (early initiation/ the best crawl) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI Astri Wahyuningsih 1, Dian Windy 2 Abstrak : Menyusui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Makanan Pendamping Air Susu Ibu Makanan pendamping air susu ibu adalah makanan yang diberikan pada bayi disamping air susu ibu, untuk memenuhi kebutuhan gizi anak mulai umur

Lebih terperinci

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN Desilestia Dwi Salmarini¹, Elvine Ivana Kabuhung², Reni Ovilla Yulianti 1 1 Akademi

Lebih terperinci

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali Anak bukan miniatur orang dewasa Anak sedang tumbuh dan berkembang Anak membutuhkan energi per kg BB lebih tinggi Anak rentan mengalami malnutrisi Gagal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air Susu Ibu adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar mamae dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. AIR SUSU IBU 1. ASI Sebagai Makanan Bayi ASI merupakan emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang diekresi oleh kedua belah kelenjar mammae dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena banyak mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi dan sangat penting bagi pertumbuhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN 1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a.

PENGETAHUAN 1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU BAKALAN KECAMATAN BUGUL KIDUL KOTA PASURUAN IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) atau permulaan menyusui dini adalah bayi mulai menyusui sendiri segera setelah lahir (Roesli, 2008). Inisiasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Kolostrum 2.1.1 Pengertian Kolostrum merupakan air susu yang keluar pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir, berwarna agak kekuningan lebih kuning dari ASI biasa,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Praktek Menyusui Pada seorang ibu payudara terdiri dari 15-24 lobi yang terletak radiar dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Air Susu Ibu Air susu ibu (ASI) adalah makanan pertama alami untuk bayi yang memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES Sri Nani Prawiraningrum 1, Agi Erlina 2 dan Rokhani Oktalistiani 3

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Pengertian Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang baik pada balita (Dinkes, 2007). Perwakilan UNICEF di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang baik pada balita (Dinkes, 2007). Perwakilan UNICEF di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10% dari seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Pengalaman adalah kata dasarnya alami yaitu mengalami, melakoni, menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, menyelami dan merasakan (Endarmoko,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas adalah (puerperium) adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya organ-organ reproduksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu (Yuliarti, 2010). Laktasi mencakup dua periode penting yaitu periode memproduksi ASI dan mengeluarkan ASI (PERINASIA,

Lebih terperinci

Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia

Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Terciptanya SDM yang berkualitas secara ilmiah telah dibuktikan berkaitan dengan kecukupan gizi sejak awal periode kehidupan manusia. Beberapa hasil

Lebih terperinci

Artikel Pola Asuh Gizi Pada Bayi Anak Makalah Pengertian Contoh

Artikel Pola Asuh Gizi Pada Bayi Anak Makalah Pengertian Contoh Artikel Pola Asuh Gizi Pada Bayi Anak Makalah Pengertian Contoh Ditulis oleh : Sanjaya Yasin Artikel Pola asuh gizimerupakan praktek dirumah tangga yang diwujudkan dengan tersedianya pangan dan perawatan

Lebih terperinci

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH,

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH, PEDOMAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) RUMAH SAKIT BERSALIN KOTA METRO TAHUN 2014 KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : TENTANG : PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air Susu Ibu (ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan adalah sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.

Lebih terperinci