BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS"

Transkripsi

1 21 BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Teori Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka teori dalam penelitian ini adalah : Rokok dan alhohol Nutrisi Infeksi Usia Paritas Riwayat kelainan obstetrik Komplikasi Kehamilan Plasenta Previa Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) Preeklampsia - Plasenta previa totalis - Plasenta previa parsialis - Plasenta previa marginalis - Plasenta previa letak rendah - Perdarahan dan syok - Plasenta akreta/ inkreta/ perkreta - Kelahiran premature - Gawat janin - Tipe simetris - Tipe asimetris - Preeklampsia ringan - Preeklampsia berat Ibu : gangguan serebral, eklampsia, sindroma HELLP, edema pulmonum, gagal ginjal akut. Bayi : PJT, kelahiran prematur. Gambar 3.1. Kerangka teori penelitian

2 Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penilitan, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan pada ibu yang melakukan persalinan di RSUP H Adam Malik Medan periode Januari 2014 Desember 2015, maka kerangka konsep yang terbentuk adalah sebagai berikut : Variable independen Variabel dependen Plasenta Previa Usia Ibu Preeklampsia Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) Komplikasi Kehamilan Gambar 3.2. Kerangka konsep penelitian 3.3. Hipotesis Hipotesis untuk penelitian ini adalah terdapat hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan pada ibu yang melakukan persalinan di RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari 2014 Desember 2015.

3 23 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan di RSUP H Adam Malik Medan periode tahun Penelitian ini menggunakan pendekatan crosssectional dengan menggunakan data rekam medik, dimana obyek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel obyek pada saat pemeriksaan dengan cara pendekatan dan pengumpulan data sekaligus pada satu saat Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian Penelitian dilakukan di RSUP H Adam Malik Medan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus - Oktober Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian adalah sejumlah subyek besar yang mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik subjek ditentukan sesuai dengan ranah dan tujuan penelitian. 29 Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh Ibu yang melakukan persalinan dan tercatat pada rekam medik di RSUP H Adam Malik Medan pada tahun Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah consecutive sampling. Pada consecutive sampling, semua subjek yang memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.

4 24 Consecutive sampling ini merupakan jenis non- probability sampling yang paling baik, dan sering merupakan cara termudah. Dengan menggunakan teknik tersebut, maka populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dilakukan penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dijadikan sebagai sampel penelitian. 30 Penentuan jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus tunggal untuk estimasi proporsi suatu populasi : n= Zα% PQ d % P = Proporsi dari keadaan yang akan dicari (dari pustaka) Q = 1-P Zα d = Nilai Z pada tingkat kemaknaan (ditetapkan) = Tingkat ketepatan absolute yang dikehendaki (ditetapkan) Tingkat kemaknaan yang akan digunakan adalah 95% = 1,96 dan tingkat ketetapan absolut yang dikehendaki adalah 10% = 0,1. Dari penelitian sebelumnya diambil proporsi dari keadaan yang akan dicari sebesar 0,362 untuk plasenta previa 8, 0,161 untuk preeklampsia 9 dan 0,198 untuk PJT 10 Dengan menggunakan rumus diatas maka didapatkan jumlah sampel minimal : a. Plasenta previa b. Preeklampsia c. PJT n= ),+,- / 0,1,% / ()30,1,%) 0,) - = 88,72 n= ),+,- / 0,),) / ()30,),)) 0,) - = 51,89 n= ),+,- / 0,)+5 / ()30,)+5) 0,) - = 61

5 25 Dari perhitungan rumus diatas, digunakan hasil perhitungan tertinggi sebagai jumlah sampel minimal untuk penelitian ini yaitu sebesar 89 pasien Kriteria Inklusi dan Eksklusi a. Kriteria inklusi Ibu yang melakukan persalinan dan didiagnosa plasenta previa dan/atau preeklampsia dan/atau PJT, serta tercatat pada rekam medik di RSUP H Adam Malik Medan pada tahun b. Kriteria Eksklusi Pasien dengan data rekam medik yang tidak lengkap Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari rekam medik yang berada di ruangan khusus penyimpanan rekam medik di RSUP H Adam Malik Medan. Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan yaitu Fakultas Kedokteran, kemudian permohonan izin yang diperoleh akan dikirim ke bagian diklat RSUP H Adam Malik. Setelah mendapat izin peneliti mengumpulkan data penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melihat rekam medik semua pasien yang melahirkan di Bagian Obstetri dan Ginekologi. Data yang dikumpulkan adalah data mengenai usia ibu yang melahirkan dan komplikasi kehamilan yang meliputi plasenta previa, preeklampsia, dan pertumbuhan janin terhambat (PJT) Pengolahan dan Analisa Data Data yang terkumpul akan diolah dengan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Science) lalu dianalisa secara analitik. Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan variabel independen terhadap masing-masing variable dependen

6 26 adalah dengan menggunakan uji statistik Chi-Square Definisi Operasional 1. Variabel : Usia Ibu Definisi operasional : Umur setiap wanita yang melakukan persalinan yang tercatat pada rekam medik di RSUP H Adam Malik Medan tahun dengan hasil ukur yang digolongkan menjadi 3 kategori yang diambil berdasarkan ketentuan POGI terhadap kerentanan mengalami komplikasi kehamilan Cara Ukur : Observasi Alat Ukur : Data rekam medik Hasil ukur : 1. Ibu berusia <20 tahun 2. Ibu berusia tahun 3. Ibu berusia 35 tahun Skala ukur : Ordinal 2. Variabel : Plasenta Previa Defini operasional : Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada bagian segmen bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian ostium uteri internum. 4 Cara Ukur : Observasi Alat Ukur : Data rekam medik Hasil ukur : Ibu yang didiagnosa plasenta previa dan ibu yang tidak didiagnosa plasenta previa. Skala ukur : Nominal 3. Variabel : Preeklampsia Defini operasional : Preeklampsia adalah sindrom yang dijumpai pada ibu hamil diatas 20 minggu yang ditandai dengan adanya

7 27 hipertensi 140/90 mmhg atau ada kenaikan tekanan sistolik 30mmHg atau kenaikan tekanan diastolik 15 mmhg, proteinuria 300mg per 24 jam atau 30mg/dl dan edema nondependent. 12,13 Cara Ukur : Observasi Alat Ukur : Data rekam medik Hasil ukur : Ibu yang didiagnosa preeklampsia dan ibu yang tidak didiagnosa preeklampsia. Skala ukur : Nominal 4. Variabel : Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) Defini operasional : Pertumbuhan janin terhambat (PJT) adalah janin dengan berat badan kurang atau sama dengan 10 persentil, atau lingkaran perut kurang atau sama dengan 5 persentil atau FL/AC > ,19 Cara Ukur : Observasi Alat Ukur : Data rekam medik Hasil ukur : Ibu yang memiliki janin yang didiagnosa PJT dan tidak memiliki janin yang didiagnosa PJT. Skala ukur : Nominal

8 Jadwal Penelitian Bulan No Kegiatan Maret 2016 April 2016 Mei 2016 Juni 2016 Agustus Oktober 2016 November Desember Pengajuan Judul 2 Studi Kepustakaan 3 Survei Awal 4 Pegumpulan Data 5 Pengolahan dan Analisis Data 6 Laporan Hasil Penelitian Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

9 29 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Deskripsi lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17, kelurahan Kemenangan Tani, kecamatan Medan Tuntungan. RSUP Haji Adam Malik mulai berfungsi sejak tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan rawat jalan, dan untuk pelayanan rawat inap mulai berfungsi tepatnya pada tanggal 2 Mei Rumah sakit ini mulai beroperasi secara total pada tanggal 21 Juli 1993 yang diresmikan oleh mantan Presiden RI, H. Soeharto. RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No.355/ Menkes/ SK/ VII/ Dengan predikat rumah sakit kelas A, RSUP H. Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Pada tanggal 6 September 1991, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/ Menkes/ IX/ 1991 RSUP H. Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. RSUP H. Adam Malik Medan juga memiliki ruangan Rekam Medis yang digunakan untuk menyimpan data-data rekam medis semua pasien yang berobat di rumah sakit ini. Di ruangan Rekam Medis inilah lokasi pengambilan data pada penelitian ini dilakukan Distribusi frekuensi Berdasarkan data komputerisasi, total pasien yang melahirkan di RSUP H. Adam Malik periode berjumlah 931, yaitu 507 pasien melahirkan pada tahun 2014

10 30 dan 424 pada tahun Dari keseluruhan pasien yang melahirkan pada periode ditemukan sebanyak 283 pasien yang mengalami komplikasi kehamilan. Berdasarkan ketersediaan rekam medik dan penyesuaian kriteria inklusi dan eksklusi maka rekam medik yang memenuhi ketentuan berjumlah 93 kasus diantaranya 31 kasus plasenta previa, 43 kasus preeklampsia dan 19 kasus PJT. Nilai ini memenuhi ketentuan besar sampel minimal yaitu 89 kasus, dan telah diambil seluruhnya untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian ini. Gambaran distribusi frekuensi masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dapat dilihat sebagai berikut : A. Distribusi Usia yang Mengalami Komplikasi Kehamilan Untuk melihat distribusi usia yang mengalami komplikasi kehamilan pada ibu yang melahirkan di RSUP H. Adam Malik periode tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia Ibu Kelompok Usia (Tahun) Frekuensi Persentase < % % % Total % Dari tabel 5.1. dapat dilihat bahwa ibu yang mengalami komplikasi kehamilan di RSUP H. Adam Malik periode , sebanyak 27 orang (29%) termasuk kelompok usia tahun, dan 66 orang (71%) termasuk kelompok usia 35 tahun, serta tidak didapatkan ibu dengan usia <20 tahun. Ibu dengan usia 35 tahun merupakan frekuensi terbanyak yang mengalami komplikasi kehamilan.

11 31 B. Distribusi Komplikasi Kehamilan Untuk melihat distribusi komplikasi kehamilan pada ibu yang melahirkan di RSUP H. Adam Malik periode tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi berdasarkan Komplikasi Kehamilan Komplikasi Kehamilan Frekuensi Persentase Plasenta Previa 31 33,3% Preeklampsia 43 46,2% PJT 19 20,4% Total % Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa dari 93 kasus komplikasi kehamilan, frekuensi terbanyak terdapat pada preeklampsia yakni sebanyak 43 kasus (46,2%), sedangkan plasenta previa sebanyak 31 kasus (33,3%) dan pertumbuhan janin terhambat (PJT) sebanyak 19 kasus (20,4%). C. Distribusi Plasenta Previa berdasarkan Usia Untuk melihat distribusi kasus plasenta previa pada ibu yang melahirkan di RSUP H. Adam Malik periode tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Plasenta Previa berdasarkan Usia Kelompok Usia (Tahun) Plasenta Previa Frekuensi Persentase < % ,7% ,3% Total % Dari tabel 5.3. dapat dilihat bahwa dari seluruh kasus plasenta previa yakni 31

12 32 kasus, pasien dengan usia tahun berjumlah 12 orang (38,7%), sedangkan pasien dengan usia 35 tahun berjumlah 19 orang (61,3%). D. Distribusi Preeklampsia berdasarkan Usia Untuk melihat distribusi kasus preeklampsia pada ibu yang melahirkan di RSUP H. Adam Malik periode tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Preeklampsia berdasarkan Usia Kelompok Usia (Tahun) Preeklampsia Frekuensi Persentase < % ,6% ,4% Total % Dari tabel 5.4. dapat dilihat bahwa dari 43 kasus preeklampsia, pasien dengan usia tahun berjumlah 8 orang (18,6%), dan pasien dengan usia 35 tahun berjumlah 35 orang (81,4%). E. Distribusi PJT berdasarkan Usia Untuk melihat distribusi kasus PJT pada ibu yang melahirkan di RSUP H. Adam Malik periode tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

13 33 Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi PJT berdasarkan Usia Kelompok Usia (Tahun) PJT Frekuensi Persentase < % ,8% ,2% Total % Dari tabel 5.5. dapat dilihat bahwa dari seluruh kasus PJT yakni 19 kasus, didapatkan sebanyak 7 pasien (36,8%) dengan usia tahun, dan 12 pasien (63,2%) dengan usia 35 tahun Analisis hasil data Dari hasil yang didapatkan secara distribusi frekuensi, maka dilakukan analisis untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian ini. Variabel independen yang telah ditetapkan adalah usia ibu dan variabel dependen adalah komplikasi kehamilan yang terdiri dari plasenta previa, preeklampsia dan PJT. Untuk melihat hubungan variabel independen terhadap masing-masing variabel dependen dipergunakan analisis dengan uji statistik Chi-Square yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

14 34 A. Hubungan usia ibu dengan plasenta previa Tabel 5.6. Analisis Hubungan Usia Ibu dengan Kejadian Plasenta Previa Plasenta Previa Kelompok Usia (Tahun) Ya Tidak Total n % n % n % p Value ,4% 15 55,6% % ,8% 47 71,2% % 0,146 Total % Chi square, α=0,05 Dari tabel 5.6. dapat dilihat bahwa ibu dengan kelompok usia tahun yang mengalami plasenta previa yaitu sebanyak 12 orang (44,4%) dan yang tidak mengalami plasenta previa sebanyak 15 orang (55,6%). Sedangkan ibu dengan kelompok usia 35 tahun yang mengalami plasenta previa yaitu sebanyak 19 orang (28,8%) dan yang tidak mengalami plasenta previa sebanyak 47 orang (71,2%). Analisis hubungan usia ibu dengan plasenta previa didapatkan nilai p=0,146 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan plasenta previa. B. Hubungan usia ibu dengan preeklampsia Tabel 5.7. Analisis Hubungan Usia Ibu dengan Kejadian Preeklampsia Preeklampsia Kelompok Usia (Tahun) Ya Tidak Total n % n % n % p Value ,6% 19 70,4% % ,0% 31 47,0% % 0,040 Total % Chi square, α=0,05

15 35 Dari tabel 5.7. dapat dilihat bahwa ibu dengan kelompok usia tahun yang mengalami preeklampsia yaitu sebanyak 8 orang (29,6%) dan yang tidak mengalami preeklampsia sebanyak 19 orang (70,4%). Sedangkan ibu dengan kelompok usia 35 tahun merupakan frekuensi terbanyak mengalami preeklampsia yaitu sebanyak 35 orang (53,0%) dan yang tidak mengalami preeklampsia sebanyak 31 orang (47,0%). Dari analisis hubungan usia ibu dengan kejadian preeklampsia didapatkan nilai p=0,040 (p<0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian preeklampsia. C. Hubungan usia ibu dengan PJT Tabel 5.8. Analisis Hubungan Usia Ibu dengan Kejadian PJT PJT Kelompok Usia (Tahun) Ya Tidak Total n % n % n % p Value ,9% 20 74,1% % ,2% 54 81,8% % 0,400 Total % Chi square, α=0,05 Dari tabel 5.8. dapat dilihat bahwa ibu dengan kelompok usia tahun yang mengalami PJT yaitu sebanyak 7 orang (25,9%) dan yang tidak mengalami PJT sebanyak 20 orang (74,1%). Sedangkan ibu dengan kelompok usia 35 tahun yang mengalami PJT yaitu sebanyak 12 orang (18,2%) dan yang tidak mengalami PJT sebanyak 54 orang (81,8%). Analisis data hubungan usia ibu dengan kejadian PJT didapatkan nilai p=0,400 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian PJT. Berdasarkan hasil analisa data dengan uji statistic Chi-Square terhadap variabel

16 36 independen dengan masing-masing variabel dependen, hasil analisa data hubungan usia ibu dengan plasenta previa didapatkan nilai p= 0,146 yang berarti H0 diterima, analisa data hubungan usia ibu dengan preeklampsia didapatkan nilai p= 0,040 yang berarti H0 ditolak dan analisa data hubungan usia ibu dengan PJT didapatkan nilai p= 0,400 yang berarti H0 diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan komplikasi kehamilan yaitu preeklampsia, sementara tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan plasenta previa dan PJT di RSUP H. Adam Malik pada tahun Pembahasan Akhir - akhir ini, mengejar pendidikan dan karir telah membuat banyak perempuan menunda hamil dan melahirkan anak sampai mereka berada di usia 30-an. Tren ini telah mengakibatkan peningkatan jumlah wanita berusia 35 tahun ke atas mengalami kehamilan pertama mereka. 11 Penelitian menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir pasangan di negara-negara industri memilih untuk menunda perkawinan dan melahirkan anak sehingga terdapatnya banyak ibu hamil berusia tua yang rentan mengalami berbagai komplikasi kehamilan. 27 Dari hasil penelitian yang di lakukan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun yang terdiri 93 sampel didapatkan bahwa ibu hamil dengan usia tahun sebanyak 27 orang (29%), ibu dengan usia 35 tahun sebanyak 66 orang (71%), serta tidak didapatkan ibu dengan usia <20 tahun. Ibu dengan kelompok usia 35 tahun merupakan frekuensi terbanyak. Hasil ini sesuai dengan berbagai studi yang pernah dilakukan misalnya di Kanada, proporsi kelahiran pertama yang terjadi di kalangan wanita berusia > 30 tahun telah meningkat dalam 20 tahun terakhir. Dan saat ini, 11% kelahiran pertama terjadi pada wanita berusia 35 tahun. Tren untuk menunda hamil dan melahirkan anak juga terjadi di Eropa Barat, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. 31 Di negara maju seperti Finlandia, pada tahun 1997, 8,3% dari ibu hamil merupakan wanita dengan usia di atas 35 tahun. Pada tahun 2007, ini meningkat menjadi 10,4%. Situasi ini sangat sebanding

17 37 dengan Swedia, dimana pada tahun 2007, 10% dari ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih tua. 32 Penelitian yang dilakukan di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado juga menunjukan hal yang sama dimana pada penelitian tersebut diperoleh jumlah persalinan tahun 2011 yaitu sebanyak 4155 kasus persalinan. Pada usia 35 tahun diperoleh 846 kasus (20,36%). Jumlah persalinan pada usia > 35 tahun juga mengalami peningkatan sebesar ±2 kali lipat di dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dan RSUP Dr. M. Jamil Padang. Pada penelitian yang dilakukan di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado jumlah persalinan tahun 2010 adalah sebanyak 2612 kasus persalinan.dan pada penelitian yang dilakukan di RSUP Dr. M. Jamil Padang diperoleh sebanyak 346 kasus persalinan (12,3%) pada usia 35 tahun dari total 2810 kasus persalinan. 33 Dari ketiga jenis kompikasi kehamilan yang diteliti pada penelitian ini yaitu plasenta previa, preeklampsia dan PJT ditemukan frekuensi terbanyak terdapat pada ibu dengan kelompok usia 35 tahun. hal tersebut dikarenakan ibu dengan usia yang lebih tua kesehatan dan kemampuan alat reproduksinya sudah menurun dan semakin tuanya usia ibu maka usia ovum yang dihasilkan juga semakin tua. 34 Hal ini sesuai dengan hasil berbagai studi yang meneliti hubungan usia ibu dengan berbagai komplikasi kehamilan misalnya penelitian yang di lakukan di Iran pada tahun 2015 mengatakan bahwa wanita dengan usia yang lebih tua lebih sering mengalami komplikasi kehamilan dan luaran perinatal yang merugikan dimana dari hasil penelitian tersebut ibu dengan usia diatas 35 tahun memiliki angka kejadian yang lebih tinggi pada kejadian preeklampsia (p<0.001), diabetes melitus gestasional (p<0.001), abrupsio plasenta (p<0.003), skor apgar rendah (p<0.001) dibandingkan ibu dengan usia kurang dari 35 tahun. 35 Penelitian yang dilakukan di London juga mengatakan bahwa ibu dengan usia 35 tahun memiliki proporsi yang besar dalam kejadian komplikasi kehamilan plasenta previa (1,42%), diabetes gestasional (7,41%) dan abrupsio plasenta (1,08%). 36

18 38 Pada penelitian ini kejadian plasenta previa tidak menunjukan perbedaan yang bermakna secara statistika dimana kejadian plasenta previa pada ibu dengan kelompok usia tahun sebanyak 12 orang (44,4%) sementara pada ibu dengan kelompok usia 35 tahun sebanyak 19 orang (28,8%). Hal serupa ditemukan pada penelitian mengenai hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan yang dilakukan di Iran pada tahun 2015 dimana tidak ada hubungan yang signifikan pada kejadian plasenta previa antara ibu dengan usia <35 tahun dan 35 tahun dengan nilai p= 0,142 (p>0,05). 35 Variabel preeklampsia yang diteliti dalam penelitian ini menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik. Dari hasil penelitian didapatkan frekuensi preeklampsia pada ibu dengan kelompok usia tahun sebanyak 8 orang (29,6%) sedangkan pada kelompok usia 35 tahun sebanyak 35 orang (53,0%). Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian sebelumnya misalnya penelitian yang dilakukan di RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor tengah Utara tahun 2014 dimana dari 35 ibu hamil mengalami preeklampsia, 13 orang (37%) berusia tahun dan 22 orang (63%) berusia 35 tahun serta didapatkan nilai p=0,039 (p<0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan preeklampsia. 37 Penelitian yang dilakukan oleh Yazdani dkk juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian preeklampsia dengan nilai p=0,001 (p<0,05). 35 Menurut penelitian sebelumnya tingginya kejadian preeklamsia pada usia tua ini dapat diakibatkan karena adanya kerusakan endotel pembuluh darah yang dipengaruhi oleh proses penuaan sehingga menyebabkan terganggunya sirkulasi darah ke plasenta sehingga jumlah darah yang tidak optimal untuk perkembangan janin memicu terjadinya sindroma preeklampsia. 38 Pada usia 35 tahun ini terjadi penurunan curah jantung yang disebabkan kontraksi miokardium, ditambah lagi dengan tekanan darah dan penyakit lain yang melemahkan kondisi ibu, sehingga dapat mengganngu sirkulasi darah kejanin yang beresiko meningkatkan komplikasi medis pada kehamilan misalnya preeklampsia. 39,40

19 39 Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada penelitian ini dimana angka kejadian PJT pada ibu dengan kelompok usia tahun adalah 7 orang (25,9%) sementara ibu dengan kelompok usia 35 tahun angka kejadiannya adalah 12 orang (18,2%). Penelitian terdahulu juga menunjukkan hal serupa dimana dari 31 ibu yang melahirkan bayi dengan PJT di Iran selatan pada tahun 2015, sebanyak 12 orang berusia <35 tahun dan 19 orang berusia 35 tahun serta didapatkan nilai p=0,142 yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian PJT. 35 Berdasarkan hasil penelitian ini maka disimpulkan bahwa faktor usia ibu memiliki hubungan dengan komplikasi kehamilan yaitu pada kejadian preeklampsia dimana ibu dengan usia lebih tua memili resiko yang lebih tinggi terhadap kejadian preeklampsia.

20 40 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan di RSUP H. Adam Malik Medan periode tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan berupa plasenta previa, preeklampsia dan PJT di RSUP H Adam Malik pada tahun adalah sebanyak 29% pada kelompok usia tahun dan 71% pada kelompok usia 35 tahun serta tidak ditemukan ibu dengan usia <20 tahun. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian preeklampsia, dengan nilai p = 0,040 (p<0,05). Dimana ibu dengan kelompok usia 35 tahun lebih tinggi daripada ibu dengan kelompok usia tahun. 3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian plasenta previa dan PJT, dimana pada plasenta previa nilai p = 0,146 dan pada PJT nilai p = 0,400 (p>0,05) 6.2 Saran Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Perlu dilaksanakan lebih banyak penelitian yang memperdalam lebih jauh topiktopik tentang faktor usia dan angka kejadian komplikasi kehamilan serta hubungan keduanya di Indonesia dengan cakupan jumlah sampel dan lokasi penelitian yang lebih besar lagi. 2. Menganjurkan agar para wanita untuk mengikuti konsultasi/konseling pra-hamil agar mendapat penjelasan dan bisa lebih memikirkan lagi program kehamilan di usia tua karena resiko komplikasi kehamilan yang dapat muncul.

21 41 3. Bidang Pelayanan RSUP H. Adam Malik Medan diharapkan agar lebih meningkatkan kualitas Antenatal Care (ANC) bagi ibu hamil, sehingga kejadian komplikasi kehamilan dapat segera diketahui agar dan dapat memberikan tindakan yang sesuai untuk menghindarkan mortalitas ibu maupun janin.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di bagian Obstetri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis. 3.2. Waktu dan tempat Penelitian dilakukan di Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengukur variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan sifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengukur variabel pada satu

Lebih terperinci

BAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

BAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi. BAB IV METODELOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 4.2Ruang Lingkup Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang ilmu Obstetrik dan Ginekologi. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. observasional cross sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. observasional cross sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan observasional analitik karena peneliti hanya mengobservasi tanpa melakukan perlakuan terhadap obyek yang akan diteliti. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, disiplin ilmu yang dipakai adalah obstetri dan ginekologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di bagian

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 KERANGKA TEORI klasifikasi : Angina pektoris tak stabil (APTS) Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di bagian Rekam Medik RSUP dr. Kariadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di bagian Rekam Medik RSUP dr. Kariadi 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginelkologi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian akan dilakukan di bagian Rekam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Preeklampsia adalah sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel (Angsar, 2010).

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 12 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Umur Jenis kelamin Suku Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi kehamilan merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan. Komplikasi kehamilan merupakan salah satu penyebab angka kematian ibu dan janin.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan landasan teori, dibuat kerangka konsep penelitian sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Edukasi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini bertempat di Instalasi Rekam Medik

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA Sitti Nur Afridasari* Juminten Saimin** Sulastrianah*** *Program Studi Pendidikan Dokter **Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UHO ***Bagian Farmakologi FK UHO

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana S-1 Keperawatan Oleh : ERNI WARDAYANTI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini meliputi lingkup Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di bagian/smf Obstetri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk dari upaya pembangunan di bidang kesehatan adalah peningkatan kesehatan ibu dengan program yang bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001 yakni

BAB I PENDAHULUAN. Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001 yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab utama peningkatan morbiditas dan mortalitas maternal, janin, dan neonatus. Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Millenium development goal (MDG) menargetkan penurunan AKI menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Millenium development goal (MDG) menargetkan penurunan AKI menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Perinatal merupakan salah satu masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus di Indonesia. AKI di Indonesia masih merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ).

BAB I PENDAHULUAN. perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tergolong tinggi, tercatat pada tahun 2006 jumlah kematian ibu 253 / 100.000 kelahiran hidup, di mana angka ini masih menduduki

Lebih terperinci

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Tentang Mammografi Sikap Terhadap Mammografi Wanita 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan oleh komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan. Setiap tahun diperkirakan 585.000 wanita

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup penelitian bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP Dr. Kariadi/FK Undip Semarang 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI VINA EKA WULANDARI G2A PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI VINA EKA WULANDARI G2A PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum VINA EKA WULANDARI G2A 009 193

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, tingginya angka kematian, terutama kematian ibu menunjukan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan ( maternal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian dengan desain observational analitik dengan metode case control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu masalah krusial di dunia. Sampai saat ini AKI melahirkan belum dapat turun seperti yang diharapkan. Dengan dibuatnya rancangan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian ini adalah prevalensi seksio sesarea dengan indikasi disproporsi fetopelvik yang juga akan meninjau karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1400 perempuan

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1400 perempuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diperkirakan di dunia setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1400 perempuan meninggal setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu dapat menjadi salah satu indikator derajat kesehatan. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per 100 ribu kelahiran hidup

Lebih terperinci

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013. 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analitik korelatif yang bersifat retrospektif. Pada penelitian ini seluruh variabel yang diamati, diukur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau penelitian uji hubungan, dengan studi observasional untuk mengetahui bagaimana hubungan

Lebih terperinci

Efektiitas Terapi Musik Klasik Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Ibu Bersalin Seksio Sesarea Di RSUD dr.pirngadi Medan

Efektiitas Terapi Musik Klasik Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Ibu Bersalin Seksio Sesarea Di RSUD dr.pirngadi Medan Efektiitas Terapi Musik Klasik Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Ibu Bersalin Seksio Sesarea Di RSUD dr.pirngadi Medan Musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran

Lebih terperinci

1

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu merupakan persoalan yang sangat penting bagi suatu bangsa, karena derajat kesehatan suatu bangsa dapat dinilai dari Angka Kematian Ibu (AKI) (Effendi &

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (potong lintang) dengan menggunakan data sekunder berupa rekam

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (potong lintang) dengan menggunakan data sekunder berupa rekam 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai adalah studi retrospektif dengan pendekatan cross sectional (potong lintang) dengan menggunakan data sekunder berupa rekam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan Analitik Observasional, dimana data antara variabel independen dan dependen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan data mengenai variabel independen (pertambahan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian 21 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 5.1 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : o Penularan melalui darah o Penggunaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara. bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan Survei

PENDAHULUAN. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara. bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan Survei PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang peka dalam menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Kematian ibu menurut definisi World Health

Lebih terperinci

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati* PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN Idawati*, Mugiati* Hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab utama kematian ibu di Indonesia sekitar 25% dan menjadi penyulit kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang dari 70/ kelahiran hidup. 1. Secara global, Maternal mortality Ratio (MMR) selama 25 tahun terakhir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang dari 70/ kelahiran hidup. 1. Secara global, Maternal mortality Ratio (MMR) selama 25 tahun terakhir terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sustainable Development Goals (SDG) tahun 2015-2030 terdiri dari 17 tujuan yang terbagi menjadi 169 target dan sekitar 300 indikator. Terjaminnya kehidupan yang sehat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di RSUP Dr. Kariadi, Semarang. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI 8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Prematur Persalinan merupakan suatu diagnosis klinis yang terdiri dari dua unsur, yaitu kontraksi uterus yang frekuensi dan intensitasnya semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan masalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi dan Patologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi dan Patologi 33 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi dan Patologi Anatomi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertama sebagai penyebab kematian maternal. 2. Pendarahan obstetri secara umum dibagi menjadi perdarahan antepartum

BAB I PENDAHULUAN. pertama sebagai penyebab kematian maternal. 2. Pendarahan obstetri secara umum dibagi menjadi perdarahan antepartum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdarahan obstetri merupakan salah satu penyebab terbesar kematian maternal dan mengakibatkan morbiditas dan mortalitas perinatal yang tinggi. Hal ini masih menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang lingkup penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang ilmu penyakit dalam. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BBLR penting diperhatikan karena sangat erat berkaitan dengan kelangsungan hidup bayi tersebut selanjutnya. BBLR akan meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. 1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini meliputi lingkup Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan serta Patologi Anatomi. 4. 2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), sehingga menempatkannya diantara delapan tujuan Millennium

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), sehingga menempatkannya diantara delapan tujuan Millennium BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seluruh negara di dunia memberi perhatian yang cukup besar terhadap Angka Kematian Ibu (AKI), sehingga menempatkannya diantara delapan tujuan Millennium Development

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi pembuluh darah. 1 Terdapat dua klasifikasi umum stroke yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita di negara berkembang berisiko meninggal sekitar 23 kali lebih tinggi dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas dibandingkan dengan

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Elvi Nola Gerungan 1, Meildy Pascoal 2, Anita Lontaan 3 1. RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 2. Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014 Desti Widya Astuti Dosen Akademi Kebidanan Rangga Husada Prabumulih E-mail: destiwidya.29@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka kematian dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan sistem pelayanan kesehatan suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah indikator di bidang kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP dr. Kariadi/FK Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi / FK UNDIP Semarang. 4.2 Tempat

Lebih terperinci

Penjelasan Mengenai Penelitian Luaran Ibu dan Bayi pada Penderita. Preeklampsia Berat Usia Kehamilan <37 Minggu dengan Penanganan

Penjelasan Mengenai Penelitian Luaran Ibu dan Bayi pada Penderita. Preeklampsia Berat Usia Kehamilan <37 Minggu dengan Penanganan LAMPIRAN Penjelasan Mengenai Penelitian Luaran Ibu dan Bayi pada Penderita Preeklampsia Berat Usia Kehamilan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka konsep penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, kerangka konsep mengenai angka kejadian relaps sindrom nefrotik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang telah dirancang (Sugiyono, 2009). Sedangkan rancangan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. yang telah dirancang (Sugiyono, 2009). Sedangkan rancangan penelitian ini 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang mencoba menggali seberapa pengaruhnya faktor risiko menyebabkan masalah kesehatan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses perubahan fisiologis pada daur kehidupan wanita yang lazim terjadi pada setiap wanita. Sebagian wanita, terutama yang memiliki kondisi kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyebab kematian ibu selain perdarahan adalah preeklamsia dan menjadi penyebab kematian perinatal yang tinggi. 1 Preeklamsia ialah penyakit dengan tanda-tanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia. Salah satu program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan preterm (prematur) merupakan persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan Kesehatan Dunia

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Dari hasil tinjauan kepustakaan serta kerangka teori tersebut serta masalah penelitian yang telah dirumuskan tersebut, maka dikembangkan suatu kerangka

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Bab 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Anemia adalah kondisi dimana terdapat penurunan kadar hemoglobin (hb) atau jumlah eritrosit dalam darah (Taseer et al, 2011). Anemia telah menjadi salah satu masalah

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP dr. Kariadi,

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP dr. Kariadi, 36 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup Ilmu Penyakit Dalam subbagian Reumatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan

Lebih terperinci

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS Devita Elsanti 1, Happy Dwi Aprilina 2 Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang ilmu Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi. 4.1.2 Ruang

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014 HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014 Laurensia Yunita 1, Faizah Wardhina 2, Husnun Fadillah 3 1 AKBID Sari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Plasenta previa adalah plasenta yang menutupi ostium uteri internum baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Plasenta previa adalah plasenta yang menutupi ostium uteri internum baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plasenta previa adalah plasenta yang menutupi ostium uteri internum baik sepenuhnya atau sebagian atau yang meluas cukup dekat dengan leher rahim yang menyebabkan pendarahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperlihatkan bahwa kelahiran caesar darurat menyebabkan risiko kematian

BAB I PENDAHULUAN. memperlihatkan bahwa kelahiran caesar darurat menyebabkan risiko kematian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Amerika serikat (AS), kematian ibu pada kelahiran caesar jarang terjadi. Bahkan, banyak data menunjukkan bukti pada resiko mortalitas. Dalam tinjauan pada hampir

Lebih terperinci

LUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA WANITA USIA LEBIH DARI 35 TAHUN di RSUP Dr. KARIADI, SEMARANG, TAHUN 2008

LUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA WANITA USIA LEBIH DARI 35 TAHUN di RSUP Dr. KARIADI, SEMARANG, TAHUN 2008 LUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA WANITA USIA LEBIH DARI 35 TAHUN di RSUP Dr. KARIADI, SEMARANG, TAHUN 2008 ABSTRAK Damayanti AR, Pramono BA, Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian yang dialami ibu selama masa kehamilan masih cukup tinggi di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian yang dialami ibu selama masa kehamilan masih cukup tinggi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian yang dialami ibu selama masa kehamilan masih cukup tinggi di Indonesia. Pemerintah sudah melakukan berbagai cara untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI).

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN PERSALINAN PRESENTASI BOKONG DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMPUNG UTARA Yeyen Putriana* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Pada persalinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan. terhambat di dalam Rahim, kematian janin di dalam rahim, solusio

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan. terhambat di dalam Rahim, kematian janin di dalam rahim, solusio BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hipertensi adalah kondisi medis yang paling sering mempengaruhi wanita usia subur (Bothamley & Maureen, 2011). Hipertensi didiagnosis apa bila tekanan darah mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Obstetri dan Ginekologi 2. Ruang lingkup tempat : RSUD Tugurejo Semarang 3. Ruang lingkup waktu : Periode Januari-Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN meninggal dunia dimana 99% terjadi di negara berkembang. 1 Angka

BAB I PENDAHULUAN meninggal dunia dimana 99% terjadi di negara berkembang. 1 Angka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian dan kesakitan Ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius di negara berkembang. World Health Organisation (WHO) mencatat sekitar delapan juta perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP Dr. Kariadi/FK Undip Semarang 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD DR. SOESILO KABUPATEN TEGAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD DR. SOESILO KABUPATEN TEGAL SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD DR. SOESILO KABUPATEN TEGAL SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran Pada Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat: Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014 HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014 Wachyu Amelia Dosen STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Email: amelia.wachyu@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung yang terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Obstetri Ginekologi. A.2. Ruang Lingkup Wilayah dan Waktu Penelitian ini

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. uterus ketika usia kehamilan melebihi 28 minggu (Saxena, 2010). Angka kejadian

BAB 1 PENDAHULUAN. uterus ketika usia kehamilan melebihi 28 minggu (Saxena, 2010). Angka kejadian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seksio sesarea adalah suatu persalinan melalui insisi pada abdomen dan uterus ketika usia kehamilan melebihi 28 minggu (Saxena, 2010). Angka kejadian seksio sesarea

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Kebidanan dan Kandungan. A.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian selama kehamilan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian selama kehamilan atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau

Lebih terperinci

GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD

GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin * E-mail:Emmahelvina@ymail.com ISSN: 20863454 Dede

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observational dengan menggunakan metode penelitian case-control dimana penelitian dimulai dengan

Lebih terperinci