BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Mata Pelajaran IPA a. Pengertian IPA Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu natural science yang artinya ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam, Menurut Samatowa (2010) IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari peristiwaperistiwa yang terjadi di alam ini. Sedangkan menurut kurikulum KTSP Depdiknas (2006) IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Sedangkan menurut Trianto (2010) dapat dikatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya. Merujuk pada beberapa pengertian IPA di atas, maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengungkapkan gejalagejala alam dengan menempatkan langkah-langkah ilmiah serta untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa sehingga siswa dapat memahami proses ilmu pengetahuan alam dan dapat dikembangkan di masyarakat. b. Ruang Lingkup IPA Berdasarkan KTSP ruang lingkup IPA meliputi makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi sifatnya. IPA terdiri dari tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia. Pada aspek Fisika IPA lebih memfokuskan pada benda-benda tak hidup. Pada aspek Biologi IPA mengkaji pada persoalan yang terkait dengan makhluk hidup serta lingkungannya. Sedangkan aspek Kimia IPA mempelajari gejala-gejala kimia baik yang ada pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada di alam. Cakupan materi dalam mata pelajaran IPA adalah membahas tentang makhluk hidup serta perubahannya, misalnya ciri-ciri makhluk hidup, adaptasi makhluk hidup, serta 4

2 5 hubungan antar makhluk hidup. Selain itu, cakupan materi pada mata pelajaran IPA membahas tentang bumi dan alam semesta, misalnya materi tentang sruktur bumi, tata surya dan Daur air. c. Tujuan IPA Berdasarkan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran IPA SD/MI betujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-nya; 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; 5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; 7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa IPA adalah suatu mata pelajaran yang mempunyai tujuan untuk membentu pribadi yang menghargai dan mensyukuri ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berupa alam sekitar, serta membentuk pribadi yang memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkkungan dan IPTEK yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu IPA juga berfungsi untuk mengembangkan sikap ilmiah, ketrampilan proses serta kesadaran tentang adanya keterkaitan antar IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. d. Fungsi IPA Adapun fungsi dari pembelajaran IPA di Sekolah Dasar menurut KTSP antara lain sebagai berikut:

3 6 1. Mengembangkan sikap dan nilai ilmiah 2. Mengembangkan keterampilan proses 3. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat 4. Menguasai konsep IPA dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian IPA di Sekolah Dasar mempunyai fungsi untuk mengembangkan sikap dan ketrampilan ilmiah yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari Teori Model Pembelajaran Picture and Picture a. Pengertian Model Pembelajaran Picture and Picture Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Picture and Picture. Ada beberapa pengertian tentang model pembelajaran Picture and Picture. Arini (2009) menyatakan bahwa Model pembelajaran Picture and Picture, sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Sejalan dengan pengertian di atas, menurut Hamdani (2010) model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Sedangkan menurut Santoso (2011) Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam menggunakan Power Point atau software yang lain. Sementara itu menurut Supriyono dalam (Huda, 2013) menyatakan bahwa Picture and Picture merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar Sebagai media pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Picture and Picture adalah salah satu model pembelajaran yang menggunakan media gambar. Dalam

4 7 pelaksanaannya gambar tersebut akan dipasangkan satu sama lain atau diurutkan menjadi suatu urutan yang logis. Model pembelajaran ini mengarahkan siswa untuk dapat berpikir secara logis untuk memasangkan atau mengurutkan gambar. Selain itu, siswa diarahkan untuk dapat bekerjasama dengan siswa yang lain. b. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Picture and Picture Setiap model pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan. Huda (2013) menyatakan bahwa kelebihan model pembelajaran Picture and Picture antara lain sebagai berikut: 1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa. 2. Siswa dilatih berpikir logis dan sistematis 3. Siswa dibantu belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir. 4. Motivasai belajat siswa semakin dikembangkan. 5. Siswa dilibatkan dalam dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. Sementara itu kekurangan dari model pembelajaran Picture and Picture antara lain sebagai berikut: 1. Memakan banyak waktu. 2. Membuat sebagian siswa pasif. 3. Munculnya khawatir akan terjadi kekacauan di kelas. 4. Adanya beberapa siswa tertentu yang terkadang tidak senang jika disuruh bekerjasama dengan yang lain. 5. Kebutuhan akan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai. Model pembelajaran Picture and Picture sangat menekankan pada penggunaan gambar sebagai media pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis. Dengan penggunaan gambar yang menarik akan menarik perhatian siswa sehingga pembelajaran yang dialaminya menjadi lebih bermakna. Hal ini terjadi karena media gambar atau media dalam bentuk visualisasi merupakan salah satu media pembelajaran yang disukai oleh siswa karena siswa usia Sekolah Dasr masih dalam tingkat berpikir operasional kongkret. Dengan demikian, model pembelajaran Picture and Picture ini cocok untuk melaksanakan pembelajaran IPA, terutama di jenjang Sekolah Dasar.

5 8 c. Prosedur Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture, ada langkah-langkah atau prosedur yang harus dilaksanakan. Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian maka siswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasainya. Disamping itu guru juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian tujuan pembelajaran, sehingga siswa dapat mengetahui apakah dirinya sudah dapat mencapai tujuan pembelajaran atau belum. 2. Menyajikan materi secara singkat sebagai pengantar. Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. 3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya. Dengan Picture atau gambar kita akan menghemat energi kita, dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangakan selanjutnya sebagai guru dapat memodifikasikan gambar atau mengganti gambar dengan video atau demontrasi pada kegiatan tertentu. 4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis. Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus

6 9 diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutan, dibuat, atau dimodifikasi 5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Setelah itu ajaklah siswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntutan KD dengan indikator yang akan dicapai. Ajaklah sebanyak-banyaknya peran siswa dan teman yang lain untuk membantu sehingga proses diskusi dalam PBM semakin menarik. 6. Dari alasan/urutan gambar tersebut, guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai. Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan penekanan-penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indicator yang telah ditetapkan. Pastikan bahwa siswa telah menguasai indikator yang telah ditetapkan. 7. Kesimpulan/rangkuman Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa mengambil kesimpulan sebagai penguatan materi pelajaran. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and Picture sesuai dengan standar proses adalah sebagai berikut: Kegiatan Awal: Pra KBM a. Salam b. Doa c. Absensi d. Guru melakukan apersepsi e. Pengkondisian kelas f. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran yang berisi tentang kompetensi yang hendak dicapai. Kegiatan inti: a. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara adaptasi hewan terhadap lingkungannya. (Eksplorasi) b. Siswa mengamati gambar secara klasikal melaui pemutaran video. (Eksplorasi)

7 10 c. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok d. Guru membagikan gambar-gambar kepada tiap tiap kelompok e. Guru menjelaskan cara mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) f. Siswa mengamati gambar-gambar yang sudah dibagikan oleh guru kepada masing masing kelompok. (Eksplorasi) g. Siswa secara berkelompok berdiskusi untuk mengerjakan LKS dengan mencermati perintah dan mencatat hasil diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk h. Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok. (Elaborasi) i. Siswa secara bergantian memasangkan/mengurutkan gambar di depan kelas. (Eksplorasi) j. Guru menanyakan alasan pasangan atau urutan gambar yang telah dipasangkan oleh siswa. (Elaborasi) k. Guru menanamkan materi tentang adaptasi morfologi makhluk hidup berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan oleh siswa. (Elaborasi) l. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang dibahas m. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil eksplorasi. (Konfirmasi) n. Guru memberikan penguatan materi. (Konfirmasi) o. Guru melakukan refleksi terhadap pembelajran yang telah dilaksanakan. (Konfirmasi) Kegiatan Akhir: a. Siswa mengerjakan soal post test b. Guru menberikan tugas rumah c. Penutup Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Kata belajar merupakan kata yang sudah sangat sering kita dengar. Setiap manusia pasti mengalami proses belajar. Oleh sebab itu, belajar memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para ahli. Menurut Gagne dan Barliner dalam (Anni, 2005) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Disamping itu hal serupa juga dikemukakan oleh Slavin dalam (Anni, 2005) yang juga

8 11 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Sementara itu Slameto (2003) Menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat permanen pada diri seseorang karena didahului oleh proses pengalaman pada aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik baik yang terlihat maupun yang tak terlihat. b. Unsur-unsur Belajar Belajar merupakan sebuah proses yang mengandung berbagai unsur yang saling terkait yang menghasilkan suatu perubahan tingkah laku. Menurut Anni (2005) di dalam bukunya beliau menyebutkan ada 4 unsur belajar yang saling terkait, yaitu: 1. Pembelajar, dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar, dan peserta pelatihan. Pembelajar memiliki organ pengindraan yang digunakan untuk menangkap rangsangan; otak yang digunakan untuk mentransformasikan hasil pengindraannya ke dalam memori yang kompleks; dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang menunjukkan apa yang dipelajari. 2. Rangsangan (stimulus). Peristiwa yang merangsang indra pembelajar disebut situasi stimulus. 3. Memori. Memori pembelajaran berisi pelbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya. 4. Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Pembelajar yang sedang mengamati stimulus, maka memori yang ada di dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja (performance).

9 12 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar Tingkat keberhasilan suatu proses belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal) dan dari luar diri seseorang (faktor eksternal). Menurut Anni (2005) secara rinci mengglongkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut : 1. Faktor Internal, mencakup tiga faktor: a) Kondisi fisik, seperti kondisi kesehatan organ tubuh; b) Kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional; c) Kondisi sosial. Seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. 2. Faktor Eksternal, mencakup lima faktor: a) Variasi dan derajat kesulitan materi (stimulus) yang dipelajari (direspon) b) Tempat belajar c) Iklim d) Suasana lingkungan e) Budaya belajar masyarakat d. Pengertian Hasil Belajar Menurut Anni (2005) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu, apabila pembelajar mempelajari tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Sementara itu menurut Purwanto (2008) hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Benyamin Bloom dalam (Sudjana, 2010) secara garis besar membagi 3 ranah hasil belajar yakni: 1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual. 2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap. 3. Ranah psikomotorik berkenaan hasil belajar dan kemapmuan bertindak.

10 13 Berdasarkan pendapat-pedapat di atas, dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan perilaku yang diperoleh setelah seseorang mengalami aktivitas belajar. Perubahan yang dperoleh dapat berupa perubahan intelektual (kognitif), afektif, maupun praktikal (psikomotorik) Hubungan Model Pembelajaran Picture and Picture dengan Peningkatan Hasil Belajar Suatu pembelajaran dapat berhasil dengan baik jika pembelajaran tersebut menggunakan model pembelajaran yang tepat. Sehingga antara model pembelajaran dengan hasil belajar tidak dapat dipisahkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, salah satunya adalah penerapan model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran adalan model Picture and Picture. Model pembelajaran ini menekankan pada penggunaan media gambar yang menarik bagi siswa. Hal ini mengingat bahwa siswa SD masih dalam tahap berpikir operasional konkret. Selain itu, dalam pembelajaran yang menggunakan model Picture and Picture siswa dibiasakan untuk dapat berpikir secara logis dan sitematis.dengan demikian pembelajaran akan semakin bermakna bagi siswa sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. 2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang telah dilakukan oleh Sulastri (2011) dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Picture and Picture Siswa Kelas IV Semester 1 SD Negeri Slungkep 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun 2011/2012 menyimpulkan bahwa penerapan metode Picture and Picture dengan KKM 6,5 dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV Semester 1 SD Negeri Slungkep 02 kecamatan Kayen kabupaten Pati tahun 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan nilai hasil belajar setiap siklus dimana pada pra siklus ketuntasan belajar siswa pada pra siklus ada 6 siswa atau 27,3% naik menjadi 16 siswa atau 72,7% pada siklus 1, meningkat lagi pada siklus 2 menjadi 19 siswa atau 86,4%. Demikian juga peningkatan juga terjadi pada keaktifan siswa dimana pada pra siklus keaktifan siswa pada kategori baik dan baik sekali ada 7 siswa atau 31,8 naik menjadi 14 siswa atau 6,37% pada siklus 1 dan terakhir pada siklus 2 menjadi 20 siswa

11 14 atau 90,9%. Dari hasil ini ketuntasan belajar dan keaktifan belajar sudah mencapai indikator yaitu 80% ke atas. Dengan kata lain hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Picture and Picture telah tuntas atau mencapai KKM yang diharapkan. Penelitian oleh Sumarsono (2011) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Bagi Siswa Kelas VI Semester 1 SDN Ronggo 03 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan,hal ini dibuktikan dengan hasil yang di peroleh pada siklus 1 yaitu 60 dan siklus 2 yaitu 80,27 dengan indikator berbeda dalam kategori meningkat. Hasil siklus 2 sudah melebihi dari KKM indikator yang ditetapkan yaitu 70. Dengan melihat hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mampu menjawab tujuan penelitian yaitu penggunaan media gambar dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa kelas VI Semester 1 SD Negeri Ronggo 03 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan penelitian-penelitian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Dengan analisis tersebut, maka peneliti menerapka penelitaian dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan hasil belajar, khususnya mata pelajaran IPA pada siswa kelas Kerangka Pikir Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA perlu diterapkan model pembelajaran Picture and Picture yang diharapkan dapat mengarahkan siswa agar belajar lebih aktif, ada kerjasama antar siswa serta dapat berpikir secara logis dengan memasangkan atau mengurutkan gambar. Dengan kondisi pembelajaran seperti itu diharapkan siswa dapat lebih tertarik pada proses pembelajaran dan pembelajaran yang dialami menjadi lebih bermakna. Dengan demikian diharapkan akan berdampak pada peningkatkan hasil belajar IPA.

12 15 berikut ini. Penerapan pembelajaran berdasarkan kerangka berpikir tergambar dalam skema Proses Belajar Mengajar Pembelajaran Konvensional 1. Siswa Pasif 2. Teacher Centered 3. Didominasi dengan metode ceramah Hasil Belajar rendah Penerapan model pembelajaran Picture and Picture. 1. Siswa aktif memanipulasi gambar 2. Guru sebagai fasilitator 3. Kegiatan berpusat pada siswa 4. Siswa diarahkan untuk berpikir logis dan sistematis Hasil belajar lebih meningkat Pemantapan penerapan model pembelajaran Picture and Picture. 1. Memanfaatkan ICT dalam menampilkan gambar 2. Menampilkan video dengan menggunakan proyektor. Hasil Belajar meningkat Gambar 1 Bagan Kerangka Pikir 2.4 Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori, dan kerangka pikir di atas, maka peneliti mengambil hipotesis bahwa diduga model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas 5 SD Negeri Pangempon Kecamatan Bawang Kabupaten Batang tahun Pelajaran 2013/2014.

13