BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Bukaka Teknik Utama Tbk merupakan perusahaan yang bergerak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Bukaka Teknik Utama Tbk merupakan perusahaan yang bergerak"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT Bukaka Teknik Utama Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Rancang Bangun Rekayasa, Konstruksi dan Manufaktur ( Bidang Energi, Transportasi dan Telekomunikasi ). Perusahaan ini didirikan pada tanggal 25 Oktober 1978 dalam kerangka undang-undang penanaman modal dalam negeri No.6 tahun 1968 undang-undang No.12 tahun 1970 berdasarkan akta No.149 yang di terbitkan oleh Notaris Haji Bebasa Daeng Lalo,SH Akta pendirian ini telah di sahkan olah Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat Keputusan No.Y.A.5 /242 7 tanggal 21 Mei 1979,serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.33 Tambahan No.251 tangagal 22 April Anggaran dasar Perusahan telah mengalami beberapa kali perubahan seiring dengan naik turunnya kemampuan ekonomi perusahan, perubahan terakhir dengan akta No.35 tanggal 8 November 1994 yang di terbitkan oleh Notaris Sujipto, SH., mengenai modal dasar dan modal disetor perusahan sehubungan dengan rencana penawaran saham perusahaan kepada Masyarakaat. Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan NO. C HT HT.94 tanggal 30 November Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, perusahaan bergerak dalam bidang pembuatan dan penyediaan peralatan khusus dan bisnis lain yang termasuk di dalam Industri konstruksi.kantor perusahaan dan fasilitas pabriknya berlokasi di Bukaka Industri 32

2 33 Estate, Jl. Raya Bekasi Narogong, Km 19,5 Cileungsi, Bogor Jawa Barat. Perusahaan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1960 PM 1994 tanggal 6 Desember 1994, perusahaan menawarkan saham kepada Masyarakat sejumlah saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 per lembar Saham dengan harga penawaran Rp per saham..keseluruhan saham Perusahaan sejumlah telah di daftarkan dan di catat di Bursa Efek Indonesia (sebelumnya bernama Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya ). Dari tahun ke tahun perusahaan mampu meningkatkan kualitasnya. Hal ini Di buktikan dengan perolehan sertifikak ISO Pada tahun 1995, perusahaan Mendapatkan sertifikat American Petroleum Institute untuk kegiatan bidang minyak Dan gas bumi. Dalam masa ini juga, perusahaan mencatatkan diri di bursa efek Sebagai perusahaan terbuka. Saat terjadi krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997 yang Mengakibatkan melemahkannya mata uang rupiah membuat perusahaan berada pada Posisi sulit, karena pinjaman yang di terima dalam posisi keuangan perusahaan. Tindakan delisting dari PT Bursa Efek Jakarta pada tahun 2006 yang tidak menguntungkan perusahaan, di jadikan sebagai hikmah dengan tidak mengurangi tekad manajemen untuk meningkat kan prestasi dengan segala terobosan yang inovatif dalam produksi garbarata, jembatan rangka baja, menara listrik komunikasi dan segala pekerjaan yang berhubungan dengan power plant,

3 34 transmission lines, termasuk yang menyangkut kegiatan produksi minyak dan gas bumi. Perkembangan perusahaan ini terjadi pada tahun karena perusahaan mendapatkan pengakuan standarisasi kualifikasi manjemen berdasarkan persyaratan ISO berturut-turut untuk Steel Tower, Boarding Bridge Three Tunels, dan Oil and Gas. Krisis yang melanda di dunia pada tahun 2008 juga memberikan dampak negatif bagi dunia usaha dan perushaan. Fluktuasi harga bahan mentah yang mengganggu perhitungan harga pokok barang yang di produksi termasuk faktor yang memberikan tekanan bagi perusahaan. Kegigihan karyawan untuk menindaklanjuti kebijakan perusahaan memberikan kans yang besar dalam keberhasilan suatu perusahaan untuk tetap bertahan serta berkembang, sampai saat ini PT Bukaka Teknik Utama Tbk. memiliki ribuan karyawan walaupun sempat banyak melakukan phk pada saat kondisi ekonomi dunia carut marut kurang lebih sebesar karyawan Struktur Organisasi PT.Bukaka Teknik Utama Tbk. PT. Bukaka Teknik Utama telah mengalami beberapa kali perubahan sistem organisasi. Hal ini dimaksudkan untuk perbaikan sistem sehingga diperoleh sistem organisasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Perusahaan ini

4 35 dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang membawahi beberapa direktur yaitu Direktur Hydro, Direktur Operational I, Direktur Operational II. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini :

5 36 Presiden Direktur Irsal Kamarudin Direktur Hydro Alimudin Sewang Direktur Operasional I Saptiastuti Hapsari Direktur Operasional II Sofiah Baltas Corp.Secretary Johansyah A.M Engineering & RND Eko Ariwandono Finance & ACC Diana Mochtar H.R.D M.Jusuf Balikpapan Branch Office Muslimin Sanafi Internal Audit Ghofar Steel Tower Heru Cheryana Power Generation Agus Maulana Boarding Ramp Bridge Eko Ariw Andono Galvanis Ade Nurcholis Road Const. Equip M.Arsyad Steel Bridge Budi Hartono Sp. Purpose Vehicle Sudirman Oil & Gas Equip Setyadi Sumber : PT. Bukaka Teknik Utama (Company Profile) Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bukaka Teknik Utama

6 37 Struktur organisasi setiap bagian secara struktural perusahaan adalah sebagai berikut: a. Presiden Direktur (President Director) Bertindak sebagai pimpinan perusahaan yang juga memberikan motivasi kepada bawahannya agar dapat bekerja optimal b. Direktur 1) Direktur Operasional (Operational Director) a) Mengatur dan mengawasi aktivitas produksi mulai dari proses pengadaan bahan baku sampai barang jadi b) Melakukan penjaminan terhadap kualitas produk perusahaan c) Melakukan inspeksi dan pengawasan terhadap mesin-mesin serta bertanggung jawab atas mesin tersebut d) Membantu direktur dalam perencanaan produksi termasuk perencanaan bahan baku, bahan penolong, dan alat-alat lainnya 2) Keuangan ( Finance) a) Meyelenggarakan administrasi keuangan dari seluruh aktivitas perusahaan b) Mengatur kelancaran jalannya keuangan di dalam perusahaan 3) SDM (Human Resource Management) a) Melakasanakan dan mengawasi proses rekruitmen terhadap karyawan baru b) Mengadakan pelatihan terhadap sumber daya manusia yang ada di perusahaan

7 38 Masing-masing dari direktur tersebut membawahi unit usaha di PT Bukaka Teknik Utama Tbk. secara kesulurahan sehingga ada sentralisasi di masingmasing bidang seperti di bidang operasional, keuangan, serta di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia pada perusahaan tersebut. 4.2 Visi dan Misi PT. Bukaka Teknik Utama Tbk Visi dan Misi Perusahaan Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya,akan selalu berusaha untuk menjadi perusahaan yang terdepan. PT. Bukaka Teknik Utama yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi berusaha menjadi perusahaan yang terdepan di bidangnya.setiap perusahaan pasti mempunyai visi dan misi untuk menjalankan usahanya tersebut.visi dan misi inilah yang menjadi landasan bagi PT Bukaka Teknik Utama Tbk dalam menjalan kan segala kegiatan usahanya. Visi Perusahaan PT Bukaka Teknik Utama Tbk mempunyai visi Menjadi Perusahaan Kelas Dunia Yang Unggul di Bidang Rekayasa dan Kontruksi. Perusahaan berusaha menerapkan visi tersebut untuk menjadi perusahaan yang berskala internasional dan mempunyai reputasi yang dipercaya di kalangan nasional dan internasional. Misi Perusahaan Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Bukaka Teknik Utama Tbk mempunyai misi-misi yang akan dijalankan, yaitu:

8 39 1) PT. Bukaka Teknik Utama selalu berjuang untuk mencapai kepuasan pelanggan pada semua bidang. 2) Mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra kerja. 3) Secara terus-menerus memperbaiki system manajemen dan mengembangkan karyawan sebagai sumber daya manusia yang berharga. Dengan menjalankan misi diatas, perusahaan yakin akan dapat mewujudkan visi perusahaan dengan tetap mengutamakan kepuasan pelanggan serta tidak mengabaikan kesejahteraan karyawan. Kualitas pelayanan akan selalu diterapkan PT Bukaka Teknik Utama Tbk untuk menjadi perusahaan berskala internasional dan mempunyai reputasi yang dipercaya di kalangan nasional maupun internasional. 4.3 Analisis Proses Pembuatan Boarding Ramp Bridge Jenis BRB yang di produksi PT. Bukaka Teknik Utama adalah jenis Two Tunnel dan jenis Three tunnel. Two tunnel merupakan jenis BRB yang terdiri dari 2 terowongan panjang yang memiliki panjang meter, jembatan jenis ini digunakan di beberapa bandara dan biasa digunakan untuk pesawat dengan maksimum penumpang sebanyak 500 orang

9 40 Three tunnel merupakan jenis BRB yang terdiri dari 3 terowongan panjang yang memiliki panjang meter, jembatan jenis ini digunakan di beberapa bandara besar dan biasa digunakan untuk pesawat dengan maksimum penumpang sebanyak 700 orang. Kapasitas dari jembatan ini lebih banyak dari pada varian Two tunnel karena panjang dari terowongannya lebih panjang. Proses singkat pembuatan Boarding Ramp Bridge pada unit usaha BRB di PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. :

10 41 Handling Packing Cutting Assembling Forming Galvanizing Permesinan Blasting Welding Holing Sumber : PT. Bukaka Teknik Utama (Production Process of Boarding Bridge) Gambar 4.2 Diagram Proses Produksi BRB 1. Pemindahan bahan baku (handling) Memindahkan bahan baku dari tempat penyimpanan ke proses produksi. Untuk barang kecil digunakan tenaga tangan dan dibantu peralatan dorong, untuk barang besar digunakan alat angkat dan angkut (forklift, mobile crane, over head crane).

11 42 2. Pemotongan (cutting) Memotong bahan sesuai ukuran dan bentuk yang sesuai desain. Untuk bahan besi digunakan mesin potong dan gas, untuk bahan lain disesuaikan dengan jenis bahan. 3. Pembentukan (forming) Membentuk bahan (besi plat) sesuai dengan desain, yaitu di tekuk (bending), dibulatkan atau dilengkungkan (rolling) agar membentuk kotakan (frame boarding bridge). 4. Permesinan Memproses bahan dengan pengerjaan mesin sesuai desain yang dihendaki, antara lain bubut, skrap, dan gerinda. 5. Pengelasan (welding) Menyambung besi dengan mesin las listrik dan elektroda atau dengan las argon. 6. Pelubangan (holing) Membuat lubang pada besi untuk penyambungan baut dan mur. 7. Penghilangan karat (blasting) Proses membersihkan karat pada permukaan besi dengan cara penyemprotan pasir khusus dengan tekanan tinggi. 8. Pelapisan seng (galvanizing) Pelapisan besi dengan lapisan seng dengan cara mencelupkan besi ke dalam seng cair yang panas

12 43 9. Perakitan (assembling) Merakit komponen-komponen seperti pemasangan ban, kaca, dan alat penggunaan BRB tersebut menjadi satu kesatuan yang lebih besar untuk mempermudah pengiriman barang tersebut. 10. Pengepakan (packing) Mengikat barang dan dilapisi dengan penutup berbahan plastik agar mempermudah pengiriman dan barang akan di terima konsumen tanpa cacat. 4.4 Perhitungan Laba Optimal Produksi BRB Model formulasi optimalisasi yang dipergunakan untuk permasalahan biaya produksi yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah dengan menggunakan metode linear programming. Model linear programming ini dapat dibuat berdasarkan atas perhitungan dan data-data yang telah dikumpulkan, di mana model linear programming ini bertujuan untuk mengoptimalkan biaya produksi produk BRB dengan jenis Two Tunnel dan Three Tunnel. PT Bukaka Teknik Utama Tbk unit produksi Boarding Ramp Bridge memproduksi dua jenis produk yaitu Two Tunnel dan Three Tunnel. Biaya produksi keduanya sangat dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu bahan baku, upah tenaga kerja dan biaya mesin. Setiap unit produk Boarding Ramp Bridge memiliki faktor biaya tertentu, sebagai berikut : Tabel 4.1 Biaya Produksi BRB PT Bukaka Teknik Utama Tbk

13 44 Produk Biaya Bahan Baku BRB (Juta) Biaya Tenaga Kerja (Juta) Biaya Mesin (Juta) Total Biaya Produksi (Juta) Two Tunnel 838, , , ,876 Three Tunnel 971, , , ,529 Total , , , ,405 Sumber : PT. Bukaka Teknik Utama (Annual Report BRB) Dalam produksinya PT Bukaka Teknik Utama Tbk unit produksi Boarding Ramp Bridge menghasilkan 2 jenis produk yaitu Two Tunnel dan Three Tunnel. Setiap Two Tunnel membutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp , biaya tenaga kerja sebesar Rp ,1 dan biaya mesin sebesar Rp ,3. Sedangkan untuk memproduksi Three Tunnel membutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp ,5 biaya tenaga kerja sebesar Rp ,9 dan biaya mesin sebesar Rp ,3. Untuk unit produksi Boarding Ramp Bridge jenis Two Tunnel dan Three Tunnel perusahaan menyediakan anggaran sebesar Rp untuk bahan baku, Rp untuk biaya tenaga kerja dan Rp untuk biaya mesin. Setiap Two Tunnel menghasilkan laba Rp dan setiap Three Tunnel yang diproduksi menghasilkan laba Rp ,7. Permasalahan yang dihadapi PT Bukaka Teknik Utama Tbk unit produksi Boarding Ramp Bridge adalah untuk menentukan kombinasi terbaik antara jumlah Two Tunnel dan Three Tunnel yang dibuat untuk mencapai laba yang maksimal. 1. Variabel Keputusan

14 45 Sebelum melakukan formulasi model, terlebih dahulu dilakukan pendefinisian variabel keputusan. Karena permasalahan yang dihadapi pada perusahaan adalah biaya produksi, maka variabel keputusan yang akan digunakan dalam memecahkan permasalahan adalah jumlah produksi BRB dengan penjabaran sebagai berikut: X 1 = Jumlah produksi Boarding Ramp Bridge jenis Two Tunnel X 2 = Jumlah produksi Boarding Ramp Bridge jenis Three Tunnel 2. Fungsi Tujuan Berdasarkan permasalahan tersebut, maka fungsi tujuan dari model formulasi optimalisasi dengan metode linear programming adalah untuk memaksimalisasi laba produksi produk Boarding Ramp Bridge pada PT Bukaka Teknik Utama. Adapun fungsi tujuan dari model ini adalah sebagai berikut: Z max = X ,7 X 2 Nilai Z max yang akan diperoleh nantinya merupakan laba produksi maksimal untuk produk Boarding Ramp Bridge yang seharusnya diperoleh perusahaan setiap tahunnya. 3. Fungsi Kendala Model Agar fungsi tujuan dalam model formulasi yang telah dirumuskan tersebut dapat tercapai, maka diperlukan fungsi kendala agar masalah tersebut dapat dipecahkan dengan model tersebut. Fungsi-fungsi kendala adalah persamaan matematis yang akan membatasi solusi yang akan dihasilkan. Pada

15 46 pembahasan ini, kendala yang digunakan adalah kendala bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Dengan syarat X 1 0, X 2 0 dan X 3 0. a. Kendala keterbatasan bahan baku Bahan baku utama dalam proses pembutan Boarding Ramp Bridge adalah Steel Plate, Steel RHS dan Steel AS. Berdasarkan data yang ada maka dapat dibuat persamaan linear untuk kendala ke 1 yaitu: X ,5X b. Kendala keterbatasan tenaga kerja Kendala keterbatasan tenaga kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterbatasan biaya tenaga kerja. Setiap produk BRB membutuhkan biaya tenaga kerja yang berbeda-beda menurut masing-masing jenisnya. Berdasarkan data yang ada dilampiran maka dapat dibuat persamaan linear untuk kendala ke 2 yaitu: ,1 X ,9X c. Kendala keterbatasan overhead pabrik Dalam penelitian ini biaya overhead yang dimasukkan ke dalam perhitungan adalah biaya depresiasi mesin. Berdasarkan data yang ada dilampiran maka dapat dibuat persamaan linear untuk kendala ke 3 yaitu: ,3 X ,3 X

16 47 Setelah melakukan formulasi terhadap fungsi tujuan dan fungsi kendala untuk memecahkan masalah optimalisasi laba pada PT Bukaka Teknik Utama Tbk, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah kombinasi produksi Boarding Ramp Bridge dan laba perusahaan yang optimal. Dengan cara menggabungkan fungsi tujuan dan fungsi kendala, maka bentuk dari model Linear Programming untuk menentukan jumlah produksi Boarding Ramp Bridge yang optimal adalah: Fungsi tujuan: Z max = X ,7 X 2 Di mana: X 1 = Jumlah produksi Boarding Ramp Bridge jenis Two Tunnel X 2 = Jumlah produksi Boarding Ramp Bridge jenis Three Tunnel Fungsi kendala: a. Kendala keterbatasan bahan baku X ,5X b. Kendala keterbatasan tenaga kerja ,1 X ,9X c. Kendala keterbatasan overhead pabrik ,3 X ,3 X Dari model formulasi diatas, kemudian penyelesaian model formulasi matematis linear programming ini dilakukan dengan bantuan software QM for Windows. Berikut hasil yang diperoleh menggunakan software QM for Windows:

17 48 Sumber : QM for Windows Perhitungan BRB Gambar 4.13 Model Formulasi pada Software QM for Windows Setelah melakukan penulisan model formulasi pada software QM for windows, seperti dapat dilihat pada Gambar 4.13, langkah selanjutnya adalah menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Hasil atau solusi dari permasalahan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.14.

18 49 Sumber : QM for Windows Perhitungan BRB Gambar 4.14 Hasil Solusi Model Maksimalisasi Software QM for Windows Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan pada Bab 1, bahwa PT Bukaka Teknik Utama Tbk mengalami masalah menentukan kombinasi terbaik antara jumlah Two Tunnel dan Three Tunnel yang dibuat untuk mencapai laba yang maksimal. Oleh karena itu, tujuan dari pembentukan model formulasi ini adalah untuk membantu perusahaan dalam mengoptimalkan biaya produksi untuk memaksimalkan laba dengan kerterbatasan bahan baku, keterbatasan biaya tenaga kerja, dan juga keterbatasan biaya overhead mesin sehingga dapat diketahui jumlah produksi optimal dengan keterbatasan tersebut. Metode optimasi yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tesebut adalah metode linear programming. Penyelesaian model matematis

19 50 linear programming ini diselesaikan dengan menggunakan bantuan software QM for Windows. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka diperlukan beberapa fungsi kendala, antara lain fungsi pembatas anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja, anggaran mesin. Penyelesaian fungsi tujuan dan fungsi kendala dari model formulasi dapat dilihat pada sub-sub bab 4.3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan software QM for Windows, diperoleh hasil produksi boarding ramp bridge yang optimal pertahun sebanyak 10 unit untuk two tunnel dan 28 unit untuk three tunnel dengan laba boarding ramp bridge yang optimal atau yang seharusnya diperoleh PT. Bukaka Teknik Utama sebesar Rp per tahun. Sumber : QM for Windows Perhitungan BRB Gambar 4.15 Grafik Hasil Optimasi Biaya Produksi BRB

20 51 Sumber : QM for Windows Perhitungan BRB Gambar 4.16 Laba Optimal Unit Produksi BRB Setelah dilakukan penghitungan terhadap permasalahan biaya produksi, langkah selanjutnya adalah melakukan ranging terhadap model tersebut untuk mengetahui batas maksimal (minimum dan maksimum) pada koefisien variabel dan pada nilai kendala, di mana rentang nilai antara Lower Bond dan Upper Bond. Penambahan atau pengurangan nilai solusi yang optimal adalah sebanding dengan penambahan atau pengurangan koefisien variabel atau nilai kendala.

21 52 Sumber : QM for Windows Perhitungan BRB Gambar 4.17 Output Ranging Ranging diperoleh dengan menggunakan software QM for windows. Pada Tabel Ranging terlihat nilai original value untuk masing-masing batasan (bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Dari penggunaan input tersebut yang sudah optimal atau full capacity adalah penggunaan bahan baku dan tenaga kerja yang ditandai dengan nilai slack yang mencapai 0. Penggunaan overhead masih belum optimal karena dari kapasitas maksimum masih ada sisa sebesar Rp Jadi berdasarkan perhitungan laba maksimal yang akan diperoleh unit usaha tersebut, maka perusahaan baiknya memilih alternatif solusi dengan cara megoptimalkan penggunaan mesin (overheat) atau pembelian mesin-

22 53 mesin baru, karena penggunaan mesin dilihat belum optimal karena ada dana yang berlebih.

BAB III. Langkah Pemecahan Masalah. Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil

BAB III. Langkah Pemecahan Masalah. Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil BAB III Langkah Pemecahan Masalah 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bergerak dalam bidang kontruksi, permesinan (engineering), transportasi,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bergerak dalam bidang kontruksi, permesinan (engineering), transportasi, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT.Bukaka Teknik Utama, Tbk adalah perusahaan swasta pribumi yang bergerak dalam bidang kontruksi, permesinan (engineering), transportasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bisnis dibidang konstruksi dan manufaktur saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bisnis dibidang konstruksi dan manufaktur saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bisnis dibidang konstruksi dan manufaktur saat ini semakin meningkat, banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang tersebut merupakan ancaman yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profile Responden 4.1.1. Profile Perusahaan PT Inti Gunawantex merupakan industri textil yang tepatnya berada di kota Bandung,Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan ini berdiri

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Maju Teknik Utama Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat (divisi tabung)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pancakarsa Bangun Reksa adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa Konsultan, Desain dan Konstruksi, Mekanikal, Sipil dan Elektrikal

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STRUKTUR BAJA YANG DIFABRIKASI DI PABRIK DAN DI LAPANGAN

ANALISIS BIAYA STRUKTUR BAJA YANG DIFABRIKASI DI PABRIK DAN DI LAPANGAN ANALISIS BIAYA STRUKTUR BAJA YANG DIFABRIKASI DI PABRIK DAN DI LAPANGAN Dina Oktorina NRP : 0321084 Pembimbing : Yohanes L. D. Adianto, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab.

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab. LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab. 1. Plant Manager Plant Manager sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Tugas Manager bertugas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Cendana Baru merupakan usaha yang bergerak dibidang perancangan alat yang didirikan oleh Bapak Tut Wuri Handayani, S.T sejak tahun 1990. CV.

Lebih terperinci

BAB III PROSES PRODUKSI. III.1. Bahan Baku, Bahan Tambahan dan Bahan Penolong. persentase terbesar dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya.

BAB III PROSES PRODUKSI. III.1. Bahan Baku, Bahan Tambahan dan Bahan Penolong. persentase terbesar dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. BAB III PROSES PRODUKSI III.1. Bahan Baku, Bahan Tambahan dan Bahan Penolong III.1.1. Bahan Baku Bahan Baku adalah semua bahan utama yang digunakan dalam pembuatan suatu produk, dan ikut dalam proses produksi.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa 50 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan laba yang maksimal. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang kompleks dalam mengambil

Lebih terperinci

PT Jogja Rekayasa Engineering Jl. Menur No. 150 RT 05/57 Maguwoharjo, Sleman, DIY Telp COMPANY. Profile

PT Jogja Rekayasa Engineering Jl. Menur No. 150 RT 05/57 Maguwoharjo, Sleman, DIY Telp COMPANY. Profile PT Jogja Rekayasa Engineering Jl. Menur No. 150 RT 05/57 Maguwoharjo, Sleman, DIY Telp. 0811 575 0518 t f a r D COMPANY Profile Daftar Isi i Daftar Isi i Pengantar 1 Visi Misi 1 Prinsip & Kerangka Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pengumpulan informasi tentang waktu yang dibutuhkan dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan pengumpulan informasi tentang waktu yang dibutuhkan dalam suatu BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penjadwalan kerja merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu perusahaan. Penjadwalan kerja akan berhasil bila didukung dengan pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja. Banyak berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang industri dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang. Perkembangan industri di Indonesia dari tahun ke tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang. Perkembangan industri di Indonesia dari tahun ke tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara kita merupakan salah satu negara industri yang masih berkembang. Perkembangan industri di Indonesia dari tahun ke tahun berkembang dengan pesat, seiring

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan Perjalanan lahirnya Pabrik Cambric Gabungan Koperasi Batik Indonesia (PC GKBI) tidak terlepas dari sejarah kesenian ukir dan gambar yang mulai memasuki

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat menghasilkan laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perancangan fasilitas memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam proses operasi perusahaan karena merupakan dasar dari keseluruhan proses produksi. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri manufaktur, perancangan tata letak dan fasilitas menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai produksi, gudang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi maka diperlukan dukungan dari banyak aspek, aspek tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi maka diperlukan dukungan dari banyak aspek, aspek tersebut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk menjamin kelancaran dari suatu sistem atau suatu proses produksi maka diperlukan dukungan dari banyak aspek, aspek tersebut diantaranya adalah maintenance

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi khususnya di dunia industri saat ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut menyangkut juga di bidang pengelasan.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi parabola dengan merek BP Sat dan merek QQ. PT. Bintang Persada Satelit

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN

BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN PT.Krama Yudha Ratu Motor Persetujuan usaha patungan (Joint Venture) terjadi pada tanggal 18 Januari 1973 antara PT. Krama Yudha (KY), Mitsubishi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal dan internasional, semua industri otomotif di Indonesia berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong)

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong) OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong) Ai Nurhayati 1, Sri Setyaningsih 2,dan Embay Rohaeti 2. Program Studi Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Pancakarsa Bangun Reksa didirikan pada tahun 2009 di atas tanah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Pancakarsa Bangun Reksa didirikan pada tahun 2009 di atas tanah V-26 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pancakarsa Bangun Reksa didirikan pada tahun 2009 di atas tanah seluas 25 m 200 m. PT. Pancakarsa Bangun Reksa adalah perusahaan swasta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Polychem Indonesia Tbk merupakan produsen serat sintesis yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Polychem Indonesia Tbk merupakan produsen serat sintesis yang 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Profil Perusahaan PT Polychem Indonesia Tbk merupakan produsen serat sintesis yang berbasis di Indonesia. PT Polychem Indonesia Tbk memiliki dua

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN & METODE PENGUMPULAN DATA. PT Grant Artha Dison merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN & METODE PENGUMPULAN DATA. PT Grant Artha Dison merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang 1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN & METODE PENGUMPULAN DATA 3.1 Profil Perusahaan PT Grant Artha Dison merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa rekondisi,jual beli, dan sewa alat berat.

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sistematika Penelitian Untuk memperoleh hasil yang diharapkan maka perlu dibuat suatu prosedur penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga Standar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran produk dan informasi antar negara menjadi hal yang umum. Seluruh dunia telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia usaha, tujuan setiap perusahaan secara umum adalah mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia usaha, tujuan setiap perusahaan secara umum adalah mencari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha, tujuan setiap perusahaan secara umum adalah mencari keuntungan/laba. Besarnya laba yang diperoleh seringkali dijadikan tolak ukur dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Delta Rekadaya Mandiri. PT Delta Rekadaya Mandiri didirikan di Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Delta Rekadaya Mandiri. PT Delta Rekadaya Mandiri didirikan di Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian PT Rekadaya Elektrika merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan di Indonesia, pada awal berdiri perusahaan ini bernama PT Delta Rekadaya

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3. Sejarah Singkat Perusahaan Dengan Perkembangan bisnis bidang telekomunikasi di Indonesia yang demikian cepat serta potensi pasar yang luas, maka pada tahun 2007

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan, pengambilan keputusan yang tepat dan akurat memerlukan pemahaman tentang konsep biaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Hando Dinamika merupakan perusahaan produsen filter untuk kendaraan yang didirikan pada tahun 2005. Saat ini perusahaan berlokasi di Jl. Soekarno

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing berusaha untuk mencari suatu metode yang lebih baik untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia industri terdapat berbagai permasalahan yang kompleks dan perlu ditangani secara detail. Salah satunya adalah bagaimana menghasilkan produk yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya. menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya. menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil. 50 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 10/M-IND/PER/2/2006

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 10/M-IND/PER/2/2006 PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 10/M-IND/PER/2/2006 TENTANG PENGGUNAAN MESIN PRODUKSI DALAM NEGERI DALAM RANGKA PEMANFAATAN FASILITAS KERINGANAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG DAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian PT Abacus Distribution Systems Indonesia Jalan Mampang Prapatan Raya no. 93 Jakarta 2. Sejarah PT Abacus Distribution Systems Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Barata Indonesia (Persero) berdiri dengan nama PT. Barata Metal Works & Engineering berdiri pada tahun 1971 di Gresik, Surabaya. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Umum PT. Indoperti Harmonis PT. Indoperti Harmonis adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyediaan properti pembangunan dan developer. Saham ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia (Pro Tec) merupakan perusahaan perakit komponen-komponen untuk perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu perusahaan terdapat sebuah organisasi yang kegiatannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu perusahaan terdapat sebuah organisasi yang kegiatannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Metode Kombinasi Produk Dalam suatu perusahaan terdapat sebuah organisasi yang kegiatannya melakukan produksi. Yang dimaksud kegiatan produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas yang sangat penting dalam menentukan kontinuitas operasional produksi. Di dalam praktek, manajer

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGAKUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan

Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan I. Pendahuluan A. Latar Belakang (Min. 1 lembar) B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ada pada modul 1 ini adalah : Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Keberadaan perusahaan, baik perusahaan jasa maupun manufaktur adalah untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pancakarsa Bangun Reksa adalah perusahaan swasta yang bergerak pada penyediaan peralatan-peralatan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS). PT. Pancakarsa

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan PT X berdiri pada tahun 1961 sebagai departemen desain PT PJ yang merupakan salah satu perusahaan milik pemerintah daerah DKI Jakarta. Kepemilikan Pemda DKI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Luxindo Raya sebelumnya tergabung dengan perusahaan dengan merk Electrolux sejak April 1977, dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum sebuah imbalan merupakan hal yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum sebuah imbalan merupakan hal yang sangat penting karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum sebuah imbalan merupakan hal yang sangat penting karena menyangkut hal yang sangat sensitif. Dan bagi seorang pegawai, gaji atau imbalan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia mengakibatkan harga kebutuhan bahan baku produksi langsung maupun tidak langsung belum stabil bahkan

Lebih terperinci

BAB 2. PROGRAM LINEAR

BAB 2. PROGRAM LINEAR BAB 2. PROGRAM LINEAR 2.1. Pengertian Program Linear Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Sinar Rejeki Lasindounggul merupakan perkembangan dari Sinar Rejeki yang didirikan pada tanggal 30 agustus 1982. Sinar Rejeki pada

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI

KETERBUKAAN INFORMASI KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi Peraturan Bapepam LK No. IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ALAMAT Kantor Pusat: Jl. Industri No. 5 POBOX 14 Cilegon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap perusahaan mengembangkan kemampuan bersaingnya dalam berbagai hal. Perusahaan yang berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Perusahaan yang bergerak di bidang produksi parabola ini didirikan oleh Bapak Susanto Lim. Nama perusahaan ini adalah PT. Bintang Persada Satelit.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah STRUKTUR BAJA 4.4.1 Fabrikasi komponen struktur baja a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil 2) Baja pelat atau baja pilah b. Melaksanakan fabrikasi komponen struktur baja 1) Penandaan atau

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor kendala pada PT. Primajaya Pantes Garment dengan tujuan untuk memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen sudah sangat dikenal di masyarakat. Manajemen juga mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan sistem produksi yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LPG (Liquified Petroleum Gas) LPG merupakan gas hidrokarbon produksi dari kilang minyak dan kilang gas dengan komponen utama gas propane ( ) dan butane ( ) dan dikemas didalam

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA Nama : Indah Wulandari NPM : 34413373 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Stephanus Benedictus Bera

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. INTI BANGUN SEJAHTERA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. INTI BANGUN SEJAHTERA BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. INTI BANGUN SEJAHTERA 2.1 Sejarah Umum PT Inti Bangun Sejahtera didirikan pada tahun 2006 berdasarkan Akta Pendirian No. 7 tanggal 28 April 2006 yang dibuat oleh Yulia, S.H.,

Lebih terperinci

NO. JENIS PENGHASILAN PERKIRAAN PENGHASILAN NETO

NO. JENIS PENGHASILAN PERKIRAAN PENGHASILAN NETO LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP- 305/PJ/2001 TANGGAL : 18 April 2001 PERKIRAAN PENGHASILAN NETO ATAS PENGHASILAN BERUPA SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan merupakan salah satu tahap untuk membuat komponenkomponen pada Troli Bermesin. Komponen-komponen yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu elemen perusahaan yang sangat penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi cara kerja dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan PT Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, dimana persaingan dalam dunia industri semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dalam negeri saat ini sedang mengalami penurunan sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini menyebabkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PERTAMINA Persero

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PERTAMINA Persero BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 Profil PT. PERTAMINA Persero PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company) yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan didalamnya 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Batavia Cyclindo Industry

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Deskripsi Penelitian 1. Sejarah berdirinya UD. Sumi Abadi Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 36/M- DAG/PER/9/2007 pasal 1 tentang Penerbitan Surat Izin

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2006 PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURABAYA NOMOR 9 TAHUN 1995 PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS (PT)

Lebih terperinci