BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian apabila dilihat dari sahnya perjanjian dalam pasal

Transkripsi

1 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil penelitian apabila dilihat dari sahnya perjanjian dalam pasal 1320 KUH Perdata dalam pembuatan perjanjian pinjam meminjam uang antara Pemberi gadai dan Penerima gadai telah memenuhi syarat sahnya perjanjian dan perjanjian antara Pemberi gadai dan Penerima gadai diangkap sah secara hukum. 2. Apabila berdasarkan cara pengeksekusian barang gadai yang dilakukan oleh penerima gadai dan pemberi gadai badai penjualan di jual beli emas merupakan sah secara hukum karena penjualan mereka juga masih dalam lingkup umum karena dipasar atau ditempat umum selain itu pasal 1155 ayat b yang memperbolehkan penjualan di tempat itu juga yaitu ruang lingkup pasar, Kewenangan untuk menjual atas kekuasaan sendiri pada gadai timbul karena ditetapkan oleh undang-undang 1. Sehingga eksekusi yang dilakukan oleh pemberi gadai dan penerima gadai tersebut sah secara hukum. 3. Dalam pengeksekusian barang gadai dimiliki oleh penerima gadai, dalam arti dimiliki oleh penerima gadai tersebut adalah sebelumnya penerima gadai beralih menjadi pembeli barang gadaian, sehingga penerima gadai melakukan penawaran harga barang gadaian kepada pemberi gadai, baru mengurangi 1 Ny. Sri soedewi Masjchon sofwan, hukm jaminan di Indonesia pokok-pokok hukum jaminan dan jaminan perseorangan, liberty, Yogyakarta,1980.h.32.

2 jumlah sisa utang dari pemberi gadai selanjutnya memberikan sisa dari hasil tersebut. Dalam segala hal cara pengeksekusian yang dilakukan oleh penerima gadai dan pemberi gadai di Pasar Salak Banjarnegara dilihat dari perjanjian dan cara pengeksekusiannya dianggap sah, dan yang terpenting adalah antara pemberi gadai dan penerima gadai sama-sama sepakat dan tidak ada yang merasa dirugikan.

3 B. SARAN Berdasarkan hasil pembahasan Eksekusi Jaminan Gadai Dalam Perjanjian Pinjam-Meminjam Uang Antara Para Pedagang Dengan Pemberi Pinjaman Perseorangan Bagi Pedagang Dipasar Salak Banjarnegara tersebut, maka penulis menyarankan beberapa hal, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Pedagang a) menyadari terhadap hak hak dan kewajibannya sebagai Pemberi Gadai yang dituangkan dalam perjanjian. b) Memilih tempat peminjaman yang suku bunga dari uang pinjaman lebih sedikit, seperti perum pegadaian atau sejenis bank yang berbadan hukum.. c) Apabila sudah tidak mampu membayar utang atau kewajiban, sebaiknya secepat mungkin menghubungi Penerima gadai agar dapat meminta perpanjangan waktu, jangan sampai barang yang dijadikan jaminan gadainya tidak bisa ditebus kembali, apabila sudah tidak bisa membayar lagi maka lebih baik mencari pembeli sendiri sehingga harganya lebih mahal dibandingkan pembeli dari Penerima gadai. 2. Bagi Pemberi Pinjaman Perseorangan Uang Bagi Pedagang a) Bagi Pemberi Pinjaman Perseorangan dalam menjalankan usaha dengan menyalurkan pinjaman uang (dool duit) dalam untuk menentukan suku bunga dari pinjaman tidak membuat suku bunga yang tinggi, namun bisa mengikuti suku bunga Bank, Koperasi dan atau Perum Pegadaian.

4 b) Pemberi Pinjaman Perseorangan bagi Pedagang seharusnya membuat yang ada Badan Hukum, dengan cara membuat Koperasi sehingga manajemen dalam lebih teratur dan menghindari persaingan yang tidak sehat antar anggota pengusaha

5 Daftar pustaka Abdul, kadir Muhammad. Hukum Perjanjian,Alumni, Bandung, Ali, H.cainuddin. Sosiologi Hukum,bandung, Badrulzaman, Mariam darus. Perjanjian Kredit Bank, Penerbit, Alumni, Bandung, Bahsan, M. Hukum Jaminan Dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, Raja grafindo persada, Jakarta, Harahap, Yahya. Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata, PT. Gramedia,Jakarta, Muhwan, Wawan. hukum perikatan, pustaka setia,bandung Patrik, Purwahid. Hukum Perdata II, Penerbit Universitas Diponegoro,Semarang, Satrio, J. hukum jaminan,hak-hak jaminan kebendaan, Citra Aditya Bakti, Bandung, Satrio,J. Hukum Jaminan dan hak kebendaan, Citra aditya bakti, bandung, Setiawan, R. Pokok-pokok Hukum Perikatan, Bina Cipta, Bandung Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum,UI Press,Jakarta, Sofwan,Sri soedewi Masjchon. hukum jaminan di Indonesia pokok-pokok hukum jaminan dan jaminan perseorangan, liberty, Yogyakarta,1980.

6 Supramono Gatot. perjanjian utang piutang, kencana pranata media group, Banjarmasin,2013. Tanuwidjaja Henny.pranata hukum jaminan utang dan sejarah lembaga hukum notariat, refika aditama, 2012,Surabaya. Usman, Rachmadi. Hukum Jaminan Keperdataan. Jakarta: Sinar Grafika Yesmil Anwar dan Adang, Pengantar Sosiologi Hukum, Jakarta,2008. Website: Andristiawan.blogspot.co.id/2014/-9/isi-metode-penelitian-html?=1 UNDANG-UNDANG Pasal 1150 KUH Perdata Pasal 1151 KUH Perdata Pasal 1152 KUH Perdata Pasal 1154 KUH Perdata Pasal 1155 KUH Perdata Pasal 1150 KUH Perdata Pasal 1320 KUH Perdata Pasal 1131 KUH Perdata Pasal 1246 KUH Perdata Pasal 1132 KUH Perdata

7