Energi sistem kekal. Subtitusi persamaan (1) ke (2)
|
|
- Susanti Irawan
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Contact Person : OSK Fisika 015 Number 1 TUMBUKAN MOBIL BERPEGAS Sebuah mobil massa m bergerak dengan kecepatan v pada saat mendekati mobil lain massa 4m yang sedang dalam keadaan diam. Pada saat tumbukan terjadi, pegas terkompresi (lihat gambar!). 4m v m Tentukan: a. Kecepatan mobil 4m pada saat pegas terkompresi maksimum (energinya dianggap kekal) b. Kecepatan akhir mobil 4m setelah lama bertumbukan (energi dianggap kekal)! c. Kecepatan akhir mobil 4m jika tumbukannya tidak elastis! Pembahasan : a. Tepat ketika pegas terkompresi maksimum, kedua mobil akan bergerak dengan kecapatan yang sama. Karena tidak ada gaya eksternal pada sistem pada arah horizontal, maka momentum linear sistem pada arah horizontal akan kekal. mv = (m + 4m)V v = 6V V = 1 3 v b. Setelah lama bertumbukan, kedua mobil akan terpisah kembali. Misalkan kecepatan mobil m setalh tumbukan adalah v 1 sedangkan mobil 4m adalah v. Dari hukum kekekalan momentum linear akan kita dapatkan mv = mv 1 + 4mv v = v 1 + v v 1 = v v (1) Energi sistem kekal 1 mv = 1 mv mv v = v 1 + v () Subtitusi persamaan (1) ke () v = (v v ) + v v = v + 4v 4vv + v 6v = 4vv v = 3 v Hal
2 Contact Person : c. Jika tumbukan tidak elastis, berarti kedua mobil setelah tumbukan akan bergerak dengan kecepatan yang sama. Alhasil, kecepatan mobil 4m akan sama dengan hasil (a) V = 1 3 v OSK Fisika 015 Number GERAK MELINGKAR Sebuah partikel bergerak dalam lintasan lingkaran dimana jarak yang ditempuh sebagai fungsi waktu dapat dirumuskan dalam bentuk s = C 1 t + C t + C 3 dengan C 1 suatu tetapan positif, sedangkan C dan C 3 suatu tetapan sembarang. Jika pada saat t jarak yang ditempuh adalah s 1 dan s (dimana s > s 1 ) maka percepatan totalnya dari partikel berturut-turut adalah a 1 dan a (dimana a > a 1 ). Tentukan jari-jari lingkaran tersebut dinyatakan dalam a 1, a, s 1 dan s. Pembahasan : Pada soal ini partikel yang kita amati melakukan Gerak Melingkar Berubah Beraturan Dipercepat (GMBB Dipercepat). v t a s a t a R Jarak yang ditempuh partikel sebagai fungsi waktu adalah s = C 1 t + C t + C 3 Kecepatan tangensial partikel adalah perubahan jaraknya terhadap waktu atau turunan pertama jarak terhadap waktu v t = ds dt = d dt (C 1t + C t + C 3 ) v t = C 1 t + C Percepatan tangensial partikel adalah perubahan kecepatan tangensial partikel terhadap waktu atau turunan pertama kecepatan tangensial terhadap waktu Hal
3 Contact Person : a t = dv t dt = d dt (C 1t + C ) a t = C 1 Percepatan sentripetal partikel adalah a s = v t R Kuadrat kecepatan tangensial partikel adalah v t = 4C 1 t + C + 4C 1 C t v t = 4C 1 (C 1 t + C t) + C v t = 4C 1 (C 1 t + C t + C 3 s v t = 4C 1 (s C 3 ) + C C 3 ) + C Sehingga percepatan tangensial partikel akan menjadi a s = 4C 1(s C 3 ) + C R Percepatan total partikel dapat kita peroleh dari teorema phytagoras karena percepatan tangensial tegak lurus dengan percepatan sentripetal a = a t + a s a = (C 1 ) + ( 4C 1(s C 3 ) + C ) R Gunakan data dari soal yaitu ketika s = s 1 dan s = s maka a = a 1 dan a = a a 1 = (C 1 ) + 16C 1 (s 1 + C 3 s 1 C 3 ) + C 4 + 8C 1 (s 1 C 3 )C R a = (C 1 ) + 16C 1 (s + C 3 s C 3 ) + C 4 + 8C 1 (s C 3 )C R Kita bisa dapatkan R dengan sedikit manipulasi matematika untuk kedua persamaan di atas. Kurangkan kedua persamaan di atas a = (C 1 ) + 16C 1 (s + C 3 s C 3 ) + C 4 + 8C 1 (s C 3 )C R a 1 = (C 1 ) + 16C 1 (s 1 + C 3 s 1 C 3 ) + C 4 + 8C 1 (s 1 C 3 )C R a a 1 = 16C 1 (s s 1 (s s 1 )C 3 ) + 8C 1 (s s 1 )C R R = 16C 1 ((s + s 1 )(s s 1 ) (s s 1 )C 3 ) + 8C 1 (s s 1 )C a a 1 R = 8C 1(s s 1 ) a a [C 1(s + s 1 C 3 ) + C ] 1 Hal
4 Contact Person : R = 8C 1(s s 1 ) a a 1 [C 1(s + s 1 C 3 ) + C ] OSK Fisika 015 Number 3 SISWA DI MEJA BERPUTAR Seperti diperlihatkan dalam gambar, seorang siswa dengan massa M berdiri di atas sebuah meja berbentuk lingkaran, sejauh r dari pusat meja. Katakan koefisien gesek antara sepatu siswa dengan meja tersebut adalah μ. Pada saat awal t = 0 meja mulai berotasi dengan percepatan sudut α = konstan. Anggap gerakan berada dibawah pengaruh percepatan gravitasi konstan g yang arahnya ke bawah. g α O r μ a. Hitung besar percepatan sudut maksimum (α maks ) hingga siswa tersebut belum sempat mengalami slip. b. Dengan menganggap bahwa α < α maks, tentukan vektor gaya gesek total yang dialami oleh siswa tersebut sebelum ia mengalami slip dinyatakan sebagai fungsi waktu (t). (Petunjuk : gunakan koordinat polar r, ) c. Dengan menganggap bahwa α < α maks, tentukan kapan siswa tersebut mulai mengalami slip terhitung sejak meja pertama kali berotasi. Pembahasan : a. Kita tinjau kondisi awal saat piringan tepat baru dipercepat dengan percepatan sudut α. Maka kecepatan sudut piringan pada saat awal ini dapat dianggap nol. Gaya gesek hanya mengatasi efek gaya fiktif akibat percepatan tangensial titik di mana siswa tersebut berdiri. Agar siswa tersebut tidak slip, gaya gesek yang bekerja haruslah lebih kecil dari nilai gaya gesek statik maksimumnya. Katika gaya gesek statik tepat bernilai maksimum, maka percepatan sudut α tepat bernilai maksimum f = mα maks r μmg = mα maks r α maks = μg r b. Percepatan total pada titik di piringan di mana siswa tersebut berdiri adalah a = a t + a s Hal
5 Contact Person : Dimana a t dan a s adalah percepatan tangensial dan percepatan sentripetal titik tersebut. a t = αr a s = ω (t)r ω adalah kecepatan sudut titik di mana siswa tersebut berdiri di atasnya. Kecepatan sudut sebagai fungsi waktu adalah ω dω dt = α a s a t dω = αdt a 0 ω(t) dω = α dt ω(t) = αt Maka a = α r + α 4 t 4 r 0 t a = α r + α 4 t 4 r Gaya fiktif yang diarasakan siswa akibat percepatan a adalah F f = ma = m α r + α 4 t 4 r Agar siswa tidak slip di atas piringan, akan ada gaya gesek yang bekerja untuk mengantisipasi gaya fiktif ini yang besarnya sama f = F f = m α r + α 4 t 4 r Maka gaya gesek total yang dialami siswa tersebut sebagai fungsi t adalah f = mαr 1 + α t 4 Kita juga mendapatkan hasil di atas dengan meninjau sistem dari koordinat polar. Percepatan titik di mana siswa berdiri dalam koordinat polar adalah a = αr ω (t)rr Vektor gaya fiktif akibat percepatan ini adalah (arahnya berlawanan dengan arah percepatan total) F f = ma = m(αr α r tr ) Maka gaya gesek yang dialami siswa agar dia tidak slip adalah f = F f = m(αr α r tr ) Dan besarnya adalah f = m (αr) + ( α r t) f = mαr 1 + α t 4 c. Ketika siswa tepat akan slip, gaya gesek yang bekerja padanya adalah gaya gesek statik maksimum r Hal
6 Contact Person : f = μmg Dan ini terjadi saat μmg = mαr 1 + α t α t 4 = μ g α r t = 4 μ g α 4 r 1 α t = 1 4 g α μ r α OSK Fisika 015 Number 4 KATROL TERHENTAK Sebuah silinder bermassa M dan jari-jari R dapat berotasi bebas terhadap sumbu horisontalnya. Sebuah tali tak bermassa dililitkan pada permukaan silinder, kemudian sebuah beban bermassa m dipasang pada ujung tali. Mula-mula tali berada di bawah silinder. Kemudian beban tersebut dinaikkan setinggi h dan dilepaskan tanpa kecepatan awal. Percepatan gravitasi g ke bawah. Tentukan waktu yang dibutuhkan sejak beban dilepas hingga menempuh jarak h. (Tali tidak dapat mulur, interaksi bersifat seketika dan tidak lenting sama sekali) R M R m h m Pembahasan : Kecepatan balok tepat ketika tali lurus kembali adalah v = gh Ketika tali sudah lurus kembali, tali akan mulai menegang. Impuls akibat gaya tegangan tali akan memperlambat kecepatan balok dan membuat katrol berotasi. Misalkan impuls dari gaya tegangan tali terjadi pada selang waktu dt yang sangat singkat dan kecepatan balok setelah diberi impuls ini adalah V dan kecepatan sudut katrol menjadi ω maka Impuls linear pada balok m Tdt = m(v v) Tdt = m(v V) Impuls angular pada katrol Hal
7 Contact Person : TRdt = Iω TRdt = 1 MR ω Tdt = 1 MRω Sehingga m(v V) = 1 MRω (1) Karena tumbukan bersifat tidak lenting sama sekali, kecepatan balok m setelah mendapat impus dari tegangan tali akan sama dengan kecepatan tangensial sisi katrol, sehingga akan berlaku ω = V R Persamaan (1) akan menjadi m(v V) = 1 MR V R V = m m + M v = m m + M gh Selanjutnya balok m akan bergerak dipercepat ke bawah akibat pecepatan gravitasi dengan kecepatan awal v 0 = V. Kita cari dulu percepatan balok m. Menggunakan Hukum II Newton untuk gerak balok m dan katrol Balok m (gerak translasi arah vertikal) mg T = ma () Katrol M (gerak rotasi) TR = Iα Tali tidak slip terhadap katrol dan percepatan balok m sama dengan percepatan tali, maka akan berlaku α = a R TR = 1 MR a R T = 1 Ma (3) Subtitusi persamaan (3) ke () mg 1 Ma = ma m + M mg = a a = m m + M g Hasil ini sebenarnya dapat pula kita dapatkan dengan menurunkan persamaan (7) terhadap waktu, dengan mengingat bahwa kecepatan V(setelah tumbukan) bersesuaian dengan percepatan a sedangkan kecepatan v (sebelum tumbukan) bersesuaian dengan percepatan g. Dari posisi awal sampai tepat setelah tumbukan, balok sudah turun sejauh h, berarti ketika balok turun sejauh h sejak dilepas, artinya dia turun sejauh h dari posisi ketika tumbukan terjadi (saat tali tepat menegang). Hal
8 Contact Person : Waktu dari sejak dilepas sampai terjadi tumbukan adalah t 1 = h g Wakru sejak sesaat setelah tumbukan sampai turun lagi sejauh h adalah h = Vt + 1 at m m + M gt m + m + M ght h = 0 t + h g t m + M m h g = 0 Dengan menggunakan rumus kuadrat, kita bisa menyelesaikan persamaan di atas h g ± 4 h g t = t = h g ( ± m + M m m + M m ) h g Waktu tidak mungkin negatif (kita mencari nilainya yang positif). Maka agar syarat ini terpenuhi, kita ambil solusi yang positif t = h g ( 4 + M m ) Sehingga, waktu yang dibutuhkan sejak beban dilepas hingga menempuh jarak h adalah T = t 1 + t T = h g + h g ( 4 + M m ) T = h g ( 4 + M m ) OSK Fisika 015 Number 5 KERETA PADA BIDANG MIIRING Dua kereta masing-masing bermassa m 1 dan m dihubungkan dengan tali tak bermassa yang terhubung dengan katrol licin tak bermassa. Kereta m 1 berada pada permukaan horisontal, sedangkan kereta m berada pada bidang miring dengan sudut kemiringan α terhadap horisontal. Di dalam masingmasing kereta terdapat bandul yang massanya Hal
9 Contact Person : dapat diabaikan relatif terhadap massa kereta. Setelah dilepas, posisi masing-masing bandul membentuk sudut terhadap garis vertikal serta diasumsikan bahwa bandul tersebut tidak berayun di dalam kereta. Seluruh permukaan bersifat licin. Percepatan gravitasi ke bawah. Tentukan sudut kemiringan masing-masing bandul relatif terhadap garis vertikal. Asumsikan jari-jari roda sangat kecil dan massanya dapat diabaikan. m 1 m α Pembahasan : Pertama kita cari dulu percepatan kedua kereta. Dengan meninjau sistem searah pergerakannya menggunakan Hukum II Newton akan kita dapatkan m g sin α T + T = (m 1 + m )a a = m g sin α m 1 + m Massa kereta sudah termasuk bandul di dalamnya. Sekarang kita tinjau masing-masing bandul relatif terhadap masing-masing kereta. Kita namakan bandul yang ada di kereta m 1 sebagai bandul 1 dan yang berada di kereta m sebagai bandul. Karena kita tinjau relatif terhadap kereta, sedangkan kereta dipercepat, bandul akan mendapatkan gaya fiktif yang arah nya berlawanan dengan percepatan kereta dan besarnya sama dengan massa bandul di kali percepatan kereta. Kita misalkan massa bandul adalah m. Berikut diagram gaya pada kedua bandul Bandul 1 Bandul φ T ma T α ma mg α mg Relatif terhadap kereta, kedua bandul berada dalam keseimbangan. Hal
10 Contact Person : Bandul 1 Keseimbangan arah horizontal T sin φ = ma (1) Keseimbangan arah vertikal T cos φ = mg () Bagi persamaan (1) dengan () T sin φ T cos φ = ma mg tan φ = a g = m sin α φ = arctan ( m sin α ) m 1 + m m 1 + m Bandul Keseimbangan arah horizontal T sin = ma cos α (3) Keseimbangan arah vertikal T cos + ma sin α = mg T cos = mg ma sin α (4) Bagi persamaan (1) dengan () T sin T cos = ma cos α mg ma sin α a cos α tan = g a sin α m g sin α m tan = 1 + m cos α g m g sin α m 1 + m sin α m sin α cos α tan = m 1 + m m sin α tan = m sin α cos α m 1 + m cos α = arctan ( m sin α cos α m 1 + m cos α ) OSK Fisika 015 Number 6 BOLA DI ATAS BIDANG MIRING Sebuah bola pejal homogen bermassa mdan berjari-jari R, dilepaskan dari puncak suatu bidang miring dengan sudut kemiringan 45 o dan bermassa M = m. Bidang miring dapat bergerak bebas pada suatu bidang horizontal licin (lihat gambar) dan bola selalu bergerak menggelinding tanpa slip. Jika diketahui panjang sisi miring dari bidang miring adalah L dan percepatan gravitasi adalah g. Hal
11 Contact Person : R m L lantai licin Tentukan : a. besar percepatan pusat massa bola relatif terhadap bidang miring. b. besar percepatan pusat massa bola relatif terhadap bidang horizontal yang diam. c. waktu yang dibutuhkan bola untuk sampai di tepi bawah bidang miring Pembahasan : M a. Misalkan Percepatan bidang miring terhadap lantai adalah A Percepatan pusat massa bola relatif terhadap lantai adalah a Percepatan sudut bola terhadap pusat massanya adalah α Jika kita tinjau relatif terhadap bidang miring, bola akan mendapatkan gaya fiktif yang arahnya berlawanan arah dengan percepatan bidang miring dan besarnya sama dengan massa bola di kali percepatan bidang miring. Berikut diagram gaya pada bidang miring dan pada bola relatif terhadap bidang miring α N A N f f mg ma a Kita kedua benda menggunakan Hukum II Newton Bidang miring (arah horizontal) N sin f cos = MA (1) Bola (arah sejajar bidang miring) mg sin f + ma cos = ma () Hal
12 Contact Person : Bola (arah tegak lurus bidang miring) N mg cos + ma sin = 0 (3) Bola (gerak rotasi) fr = Iα Karena bola menggelinding tanpa slip di permukaan bidang miring akan berlaku α = a R Gunakan momen inersia bola I = 5 mr fr = a 5 mr R f = ma (4) 5 Subtitusi persamaan (4) ke () mg sin ma + ma cos = ma 5 ma cos = 7 ma mg sin 5 A cos = 7 a g sin (5) 5 Persamaan () dan (3) dapat diubah menjadi f = mg sin + ma cos ma ( ) N = mg cos ma sin (3 ) Subtitusi persamaan ( ) dan (3 ) ke (1) (mg cos ma sin ) sin (mg sin + ma cos ma) cos = MA ma cos ma(sin + cos ) = MA ma cos A = M + m (6) Subtitusi persamaan (6) ke (5) ma cos M + m cos = 7 a g sin 5 5ma cos = 7(M + m)a 5(M + m)g sin [7M + m(7 5 cos )]a = 5(M + m)g sin 5(M + m)g sin a = 7M + m(7 5 cos ) Subtitusi nilai M = m dan sin = cos = 5(m + m)g a = 7.m + m (7 5( ) ) a = g b. Percepatan bidang miring adalah Hal
13 Contact Person : A = m m + m (15 37 g) A = 5 37 g Komponen percepatan bola terhadap tanah pada sumbu x dan y adalah a x = a cos A a x = 15 g g a x = g a y = a sin a y = 15 g 37 a y = g Maka percpatan pusat massa bola terhadap bidang horizontal yang diam adalah a = a x + a y a = g c. Kita tinjau gerak bola relatif terhadap bidang miring. Ketika sampai di ujung bawah bidang miring, dia telah menempuh jarak sejauh L, maka L = 1 at T = L a T = 37 L 15g OSP Fisika 015 Number 7 MOBIL AKROBATIK Sebuah mobil akrobatik diatur memiliki percepatan konstan a Mobil ini akan melewati sebuah tanjakan miring bersudut α untuk kemudian melakukan gerak parabola menuju target. Target berada pada jarak L dari titik awal keberangkatan mobil. Tanjakan berada pada jarak x dari titik awal keberangkatan mobil. Panjang tanjakan adalah d. Saat mobil mulai menaiki tanjakan, kemiringan tanjakan berkurang sebesar m K kali sudut awal, dimana m adalah massa dari mobil dan K adalah suatu konstanta. Percepatan mobil pun berkurang sebesar g sin α saat melalui tanjakan, dimana α adalah sudut kemiringan antara tanjakan dengan tanah. Mobil dipercepat dari keadaan diam dari garis start. start d finish x α L Hal
14 Contact Person : Tentukanlah percepatan yang harus dimiliki oleh mobil agar tepat mencapai garis finish. Anggap mobil adalah partikel titik. Pembahasan : Gerak mobil dari start sampai tiba di kaki tanjakan Mobil melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat Kecepatan awal v 0 = 0 Kecepatan akhir v t = v Jarak yang ditempuh s = x Percepatan a Dengan rumus GLBB akan diperoleh v t = v 0 + as v = 0 + ax v = ax Gerak mobil dari kaki sampai puncak tanjakan Mobil melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat Kecepatan awal v 0 = v = ax Kecepatan akhir v t = V Jarak yang ditempuh s = d Percepatan mobil mengalami pengurangan sebesar g sin α. Namun, karena sudut kemiringan tanjakan berkurang menjadi α = (1 m K ) α Maka percepatan mobil ketika menaiki tanjakan adalah a = a g sin α Dengan rumus GLBB akan diperoleh v t = v 0 + a s V = ax + [a g sin α ]d V = a(x + d) g sin α (1) Gerak mobil dari puncak tanjakan sampai tiba di target Mobil melakukan gerak parabola. Pada arah sumbu x mobil melakukan gerak lurus beraturan dan pada arah sumbu y mobil melakukan gerak lurus berubah beraturan diperlambat dan dipercepat. Komponen kecepatan mobil pada sumbu x dan y adalah v 0x = V cos α v 0y = V sin α Jadikan posisi start sebagai acuan Posisi awal mobil x 0 = x + d cos α y 0 = d sin α Posisi akhir mobil Hal
15 Contact Person : x = L y = 0 Dengan rumus GLB untuk gerak arah sumbu x akan kita dapatkan x = x 0 + v 0x t L = x + d cos α + V cos α L x d cos α t t = V cos α Kemudian dengan rumus GLBB untuk gerak arah sumbu y diperoleh y = y 0 + v 0y t 1 gt 0 = d sin α + V sin α t 1 gt 0 = d sin α L x d cos α + V sin α V cos α 1 x d cos α g (L V cos α ) 0 = d sin α + (L x) tan α d sin α 1 g (L x d cos α ) g (L x d cos α ) V cos α = (L x) tan α V = g(l x d cos α ) (L x) sin α cos α V = g(l x d cos α ) (L x) sin α () Persamaan (1) sama dengan () a(x + d) g sin α = g(l x d cos α ) (L x) sin α a = 1 x + d [g(l x d cos α ) (L x) sin α g sin α ] Subtitusi α = (1 m K ) α = α (K m) K Maka percepatan mobil agar mencapai target adalah a = 1 x + d V cos α α (L x d cos [ (K m)]) [g K (L x) sin [ α g sin [ α (K m)]] (K K m)] K Hal
SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinci(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:
a 1.16. Dalam sistem dibawah ini, gesekan antara m 1 dan meja adalah µ. Massa katrol m dan anggap katrol tidak slip. Abaikan massa tali, hitung usaha yang dilakukan oleh gaya gesek selama t detik pertama!
Lebih terperinciContoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.
Contoh Soal dan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. a) percepatan gerak turunnya benda m Tinjau katrol : Penekanan pada kasus dengan penggunaan persamaan Σ τ = Iα dan Σ F = ma, momen inersia (silinder
Lebih terperinciJawaban Soal OSK FISIKA 2014
Jawaban Soal OSK FISIKA 4. Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu x dimana posisinya sebagai fungsi dari waktu dapat dinyatakan dengan kurva seperti terlihat pada gambar samping (x dalam meter dan t dalam
Lebih terperinciSASARAN PEMBELAJARAN
1 2 SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan gerak partikel melalui konsep gaya. 3 DINAMIKA Dinamika adalah cabang dari mekanika yang mempelajari gerak benda ditinjau dari penyebabnya.
Lebih terperinciTreefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:
Treefy Education PEMBAHASAN LATIHAN 1 1.a) Bayangkan bola berada di puncak pipa. Ketika diberikan sedikit dorongan, bola akan bergerak dan menabrak tanah dengan kecepatan. Gerakan tersebut merupakan proses
Lebih terperincimomen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)
Dinamika Rotasi adalah kajian fisika yang mempelajari tentang gerak rotasi sekaligus mempelajari penyebabnya. Momen gaya adalah besaran yang menyebabkan benda berotasi DINAMIKA ROTASI momen inersia adalah
Lebih terperinciDinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013
Soal-Jawab Fisika Teori OSN 0 andung, 4 September 0. (7 poin) Dua manik-manik masing-masing bermassa m dan dianggap benda titik terletak di atas lingkaran kawat licin bermassa M dan berjari-jari. Kawat
Lebih terperinciDINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Fisika Kelas XI SCI Semester I Oleh: M. Kholid, M.Pd. 43 P a g e 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Kompetensi Inti : Memahami, menerapkan, dan
Lebih terperinciKumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:
Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: 1. Sebuah batang uniform bermassa dan panjang l, digantung pada sebuah titik A. Sebuah peluru bermassa bermassa m menumbuk ujung batang bawah, sehingga
Lebih terperinciK 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2
1. (25 poin) Dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H ditembakkan sebuah bola kecil bermassa m (Jari-jari R dapat dianggap jauh lebih kecil daripada H) dengan kecepatan awal horizontal v 0. Dua buah
Lebih terperinciPembahasan OSP Fisika Tahun 2018 Oleh Ahmad Basyir Najwan
Contact Person : Pembahasan OSP Fisika Tahun 018 Oleh Ahmad Basyir Najwan follow my Instagram @basyir.physolimp Facebook ID Line WA Hal 1 Contact Person : Hal Contact Person : Petunjuk Penggunaan 1. Pembahasan
Lebih terperinci1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan
. (5 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan dengan H). Kecepatan awal horizontal bola adalah v 0 dan
Lebih terperinciBAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI
BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI Momen gaya : Simbol : τ Momen gaya atau torsi merupakan penyebab benda berputar pada porosnya. Momen gaya terhadap suatu poros tertentu
Lebih terperinciJAWABAN Fisika OSK 2013
JAWABAN Fisika OSK 013 1- Jawab: a) pada saat t = s, sehingga m/s pada saat t = 4 s, (dg persamaan garis) sehingga m/s b) pada saat t = 4 s, m/s m/s (kemiringan) sehingga m/s c) adalah luas permukaan di
Lebih terperinciSP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan
SP FISDAS I Perihal : Matriks, pengulturan, dimensi, dan sebagainya. Bisa baca sendiri di tippler..!! KINEMATIKA : Gerak benda tanpa diketahui penyebabnya ( cabang dari ilmu mekanika ) DINAMIKA : Pengaruh
Lebih terperinciPHYSICS SUMMIT 2 nd 2014
KETENTUAN UMUM 1. Periksa terlebih dahulu bahwa jumlah soal Saudara terdiri dari 8 (tujuh) buah soal 2. Waktu total untuk mengerjakan tes ini adalah 3 jam atau 180 menit 3. Peserta diperbolehkan menggunakan
Lebih terperinci4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D
9:4:04 Posisi, Kecepatan dan Percepatan Angular 9:4:04 Partikel di titik P bergerak melingkar sejauh θ. Besarnya lintasan partikelp (panjang busur) sebanding sebanding dengan: s = rθ Satu keliling lingkaran
Lebih terperinciSOAL DINAMIKA ROTASI
SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,
Lebih terperinciGERAK BENDA TEGAR. Kinematika Rotasi
GERAK BENDA TEGAR Benda tegar adalah sistem benda yang terdiri atas sistem benda titik yang jumlahnya tak-hinggadan jika ada gaya yang bekerja, jarak antara titik-titik anggota sistem selalu tetap. Gerak
Lebih terperinciBab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar
Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar A. Torsi 1. Pengertian Torsi Torsi atau momen gaya, hasil perkalian antara gaya dengan lengan gaya. r F Keterangan: = torsi (Nm) r = lengan gaya (m) F = gaya
Lebih terperinciGERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.
GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan.
Lebih terperinciv adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =
v adalah kecepatan bola A: v = ωr. ω adalah kecepatan sudut bola A terhadap sumbunya (sebenarnya v dapat juga ditulis sebagai v = d θ dt ( + r), tetapi hubungan ini tidak akan kita gunakan). Hukum kekekalan
Lebih terperinciHak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA.
SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 6 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA Waktu : 3 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN
Lebih terperinciKINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom
KINEMATIKA Fisika Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sasaran Pembelajaran Indikator: Mahasiswa mampu mencari besaran
Lebih terperinciLatihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI
Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI 1. Bola bergerak jatuh bebas dari ketinggian 1 m lantai. Jika koefisien restitusi = ½ maka tinggi bola setelah tumbukan pertama A. 50 cm B. 25 cm C. 2,5 cm D. 12,5
Lebih terperinciGambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus
BAB 7. GERAK ROTASI 7.1. Pendahuluan Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus Sebuah benda tegar bergerak rotasi murni jika setiap partikel pada benda tersebut
Lebih terperinci(Kegagalan adalah suatu pilihan. Jika hal-hal (yang anda lakukan) tidak mengalami kegagalan, artinya anda tidak cukup melakukan inovasi) Elon Musk
Contact Person : Failure is an option. If things are not failing, you are not innovating enough (Kegagalan adalah suatu pilihan. Jika hal-hal (yang anda lakukan) tidak mengalami kegagalan, artinya anda
Lebih terperinciKINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.
KINEMATIKA Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata adalah
Lebih terperinci5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O
1 1. Empat buah partikel dihubungkan dengan batang kaku yang ringan dan massanya dapat diabaikan seperti pada gambar berikut: Jika jarak antar partikel sama yaitu 40 cm, hitunglah momen inersia sistem
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 FISIKA
Antiremed Kelas 0 FISIKA Dinamika, Partikel, dan Hukum Newton Doc Name : K3AR0FIS040 Version : 04-09 halaman 0. Gaya (F) sebesar N bekerja pada sebuah benda massanya m menyebabkan percepatan m sebesar
Lebih terperinciDINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN
FIS A. BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk dan volume selama bergerak. Benda tegar dapat mengalami dua macam gerakan, yaitu translasi dan rotasi. Gerak translasi
Lebih terperinci1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar
1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring katrol licin T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring N mg cos =0, (2) torka terhadap pusat silinder: TR fr=0. () Dari persamaan () didapat T=f.
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
80 BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang dianggap sesuai dengan dimensi ukuran sesungguhnya dengan jarak antar partikel penyusunnya tetap. Ketika benda tegar
Lebih terperinciGuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1
Indikator 1 : Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan memperhatikan aturan angka penting. Pengukuran dasar : Pelajari cara membaca hasil pengukuran dasar. dalam
Lebih terperinciFISIKA XI SMA 3
FISIKA XI SMA 3 Magelang @iammovic Standar Kompetensi: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar: Merumuskan hubungan antara konsep torsi,
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS
BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciTUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.
MATA KULIAH : FISIKA DASAR TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. POKOK BAHASAN: Pendahuluan Fisika, Pengukuran Dan Pengenalan Vektor
Lebih terperinciJika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu
A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.
Lebih terperinciGURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1
GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1 Soal UN Fisika sesuai SKL 2012 disertai dengan konsep, rumus dan kunci jawaban. Indikator 1 : Membaca hasil pengukuran suatu alat
Lebih terperinciFisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi
Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kinematika Rotasi Hukum Gravitasi Dinamika Rotasi Kinematika Rotasi Perpindahan Sudut Riview gerak linear: Perpindahan, kecepatan, percepatan r r = r f r i, v =, t a
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROPINSI
SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 05 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
Lebih terperinciPembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2
Pembahasan UAS 2013 1. Sebuah cakram homogen berjari-jari 0,3 m pada titik tengahnya terdapat sebuah poros mendatar dan tegak lurus dengan cakram. Seutas tali dililitkan melingkar pada sekeliling cakram
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017
PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 016/017 1. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi
Lebih terperinciTarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????
DINAMIKA PARTIKEL GAYA Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain Macam-macam gaya : a. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya tegang tali, gaya
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK
KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK Posisi titik materi dapat dinyatakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suatu bidang datar maupun dalam bidang ruang. Vektor yang dipergunakan untuk menentukan posisi disebut
Lebih terperinciMAKALAH MOMEN INERSIA
MAKALAH MOMEN INERSIA A. Latar belakang Dalam gerak lurus, massa berpengaruh terhadap gerakan benda. Massa bisa diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk mempertahankan kecepatan geraknya. Apabila
Lebih terperinciPelatihan Ulangan Semester Gasal
Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI BIDANG FISIKA Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciSOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciUji Kompetensi Semester 1
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t
Lebih terperinciBAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).
BAB IV DINAMIKA PARIKEL A. SANDAR KOMPEENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). B. KOMPEENSI DASAR : 1. Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar
Lebih terperinciKinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:
Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba
Lebih terperinciULANGAN UMUM SEMESTER 1
ULANGAN UMUM SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar!. Kesalahan instrumen yang disebabkan oleh gerak brown digolongkan sebagai... a. kesalahan relatif
Lebih terperinciMEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN
Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah
Lebih terperinciC. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi
C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi 1. Sistem Diskrit Tinjaulah sistem yang terdiri atas 2 benda. Benda A dan benda B dihubungkan dengan batang ringan yang tegar dengan sebuah batang tegak yang
Lebih terperinciSELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA
SELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA Hari, tanggal: Rabu, 2 April 2014 Waktu: 60 menit Nama: NIM: 1. (50 poin) Sebuah
Lebih terperinciBENDA TEGAR FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta
1/36 FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) BENDA TEGAR Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id Rotasi Benda Tegar Benda tegar adalah sistem partikel yang
Lebih terperinciSOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI
10 soal - soal fisika Dinamika Rotasi SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI 1. Momentum Sudut Seorang anak dengan kedua lengan berada dalam pangkuan sedang berputar pada suatu kursi putar dengan 1,00 putaran/s.
Lebih terperinciFisika Dasar 9/1/2016
1 Sasaran Pembelajaran 2 Mahasiswa mampu mencari besaran posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel untuk kasus 1-dimensi dan 2-dimensi. Kinematika 3 Cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
85 BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang dianggap sesuai dengan dimensi ukuran sesungguhnya di mana jarak antar partikel penyusunnya tetap. Ketika benda tegar
Lebih terperincia. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1
. Pengantar a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Gerak melingkar adalah gerak benda yang lintasannya berbentuk lingkaran dengan jari jari r Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari
Lebih terperinciDinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.
Dinamika Page 1/11 Gaya Termasuk Vektor DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya. GAYA TERMASUK VEKTOR, penjumlahan gaya = penjumlahan
Lebih terperinciKumpulan soal-soal level seleksi Kabupaten: Solusi: a a k
Kumpulan soal-soal level selesi Kabupaten: 1. Sebuah heliopter berusaha menolong seorang orban banjir. Dari suatu etinggian L, heliopter ini menurunan tangga tali bagi sang orban banjir. Karena etautan,
Lebih terperinci3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas
Soal Multiple Choise 1.(4 poin) Sebuah benda yang bergerak pada bidang dua dimensi mendapat gaya konstan. Setelah detik pertama, kelajuan benda menjadi 1/3 dari kelajuan awal benda. Dan setelah detik selanjutnya
Lebih terperinciSatuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.
Gerak Translasi dan Rotasi A. Momen Gaya Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan salah satu titik sebagai titik acuan. Misalnya anak yang bermain jungkat-jungkit, dengan titik acuan adalah
Lebih terperinciKegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN
Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN A. URAIAN MATERI: Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut kedudukannya berubah setiap saat terhadap titik acuannya (titik asalnya).
Lebih terperinciSOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN GURU FISIKA SMA/MA
MATERI PELATIHAN GURU FISIKA SMA/MA a. Judul: Pembelajaran Gerak Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar Berbasis Koop untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMA b. Kompetensi Dasar Setelah berpartisipasi
Lebih terperinciBAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA
BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek E. Penerapan Hukum Newton Hukum
Lebih terperinciHukum Newton dan Penerapannya 1
Hukum Newton dan Penerapannya 1 Definisi Hukum I Newton menyatakan bahwa : Materi Ajar Hukum I Newton Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus
Lebih terperinciSOAL TEST SELEKSI OSN 2006 TINGKAT KABUPATEN FISIKA SMA 120 MENIT
Halaman (1) Halaman () SOAL TEST SELEKSI OSN 006 TINGKAT KABUPATEN FISIKA SMA 10 MENIT 01. Seorang berjalan menuruni sebuah tangga eskalator yang sedang bergerak turun memerlukan waktu 1 menit. Jika kecepatan
Lebih terperinciMODUL FISIKA SMA Kelas 10
SMA Kelas 0 A. Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak suatu benda dengan meninjau penyebabnya. Buah kelapa jatuh dan pohon kelapa dan bola menggelinding di atas
Lebih terperincidengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².
Hukum newton hanya memberikan perumusan tentang bagaimana gaya mempengaruhi keadaan gerak suatu benda, yaitu melalui perubahan momentumnya. Sedangkan bagaimana perumusan gaya dinyatakan dalam variabelvariabel
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika
25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciPembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2
Pembahasan UAS 2014 1. Sebuah cakram homogen berjari-jari 0,3 m pada titik tengahnya terdapat sebuah poros mendatar dan tegak lurus dengan cakram. Seutas tali dililitkan melingkar pada sekeliling cakram
Lebih terperinciFIsika DINAMIKA ROTASI
KTS & K- Fsika K e l a s X DNAMKA ROTAS Tujuan embelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep momen gaya dan momen inersia.. Memahami teorema sumbu
Lebih terperinciLATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM
LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM A. Menjelaskan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari dan menentukan besaran-besaran terkait. 1. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula
Lebih terperinciSoal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal
Soal Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Hukum Newton I Σ F = 0 benda diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan / tetap atau percepatan gerak benda nol atau benda bergerak lurus
Lebih terperinciMomen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:
Momen Gaya Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan salah satu titik sebagai titik acuan. Momen gaya merupakan hasil kali gaya dan jarak terpendek arah garis kerja terhadap titik tumpu. Momen
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN MEKANIKA
DASAR PENGUKURAN MEKANIKA 1. Jelaskan pengertian beberapa istilah alat ukur berikut dan berikan contoh! a. Kemampuan bacaan b. Cacah terkecil 2. Jelaskan tentang proses kalibrasi alat ukur! 3. Tunjukkan
Lebih terperinciBAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR
BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR Dinamika mempelajari pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu sistem. Pada dasarya persoalan dinamika dapat dirumuskan sebagai berikut: Bila sebuah sistem dengan
Lebih terperinciBAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
BAB DNAMKA OTAS DAN KESEMBANGAN BENDA TEGA. SOA PHAN GANDA. Dengan menetapkan arah keluar bidang kertas, sebagai arah Z positif dengan vektor satuan k, maka torsi total yang bekerja pada batang terhadap
Lebih terperincir = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k
Kompetensi Dasar Y Menganalisis gerak parabola dan gerak melingkar dengan menggunakan vektor. P Uraian Materi Pokok r Kinematika gerak translasi, terdiri dari : persamaan posisi benda, persamaan kecepatan,
Lebih terperinciBagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang sebuah benda akan tetap diam bila benda itu tidak dikenai gaya lain.
A. Formulasi Hukum-hukum Newton 1. Hukum I Newton Sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam di tempatnya sampai ada gaya luar lain yang memindahkannya, misalnya gaya tektonisme/gempa, gaya mesin
Lebih terperinci1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.
1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar. Berdasar gambar diatas, diketahui: 1) percepatan benda nol 2) benda bergerak lurus beraturan 3) benda dalam keadaan diam 4) benda akan bergerak
Lebih terperinciXpedia Fisika. Soal Mekanika
Xpedia Fisika Soal Mekanika Doc Name : XPPHY0199 Version : 2013-04 halaman 1 01. Tiap gambar di bawah menunjukkan gaya bekerja pada sebuah partikel, dimana tiap gaya sama besar. Pada gambar mana kecepatan
Lebih terperinciDari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.
Pengertian Gerak Translasi dan Rotasi Gerak translasi dapat didefinisikan sebagai gerak pergeseran suatu benda dengan bentuk dan lintasan yang sama di setiap titiknya. gerak rotasi dapat didefinisikan
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321) Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 4) Dinamika Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar Dinamika Mempelajari pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu
Lebih terperinciOsilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas
OSILASI Osilasi Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya. Karakteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat periodik, yaitu berulang-ulang.
Lebih terperinciBAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA
BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek Satuan Pendidikan E. Penerapan
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1
SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 1. Terhadap koordinat x horizontal dan y vertikal, sebuah benda yang bergerak mengikuti gerak peluru mempunyai komponen-komponen
Lebih terperinciKINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika
KINEMATIKA A. Teori Dasar Besaran besaran dalam kinematika Vektor Posisi : adalah vektor yang menyatakan posisi suatu titik dalam koordinat. Pangkalnya di titik pusat koordinat, sedangkan ujungnya pada
Lebih terperinciMEKANIKA TEKNIK. Sitti Nur Faridah
1 MEKANIKA TEKNIK Sitti Nur Faridah Diterbitkan oleh : Pusat Kajian Media dan Sumber Belajar LKPP Universitas Hasanuddin 2016 MEKANIKA TEKNIK Penulis : Dr. Ir. Sitti Nur Faridah, MP. Desain cover : Nur
Lebih terperinciGAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik
GAYA GESEK (Rumus) Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik f = gaya gesek f s = gaya gesek statis f k = gaya gesek kinetik μ = koefisien gesekan μ s = koefisien gesekan statis μ k = koefisien gesekan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang NASKAH SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL 014 CALON PESERTA INTERNATIONAL PHYSICS OLYMPIAD (IPhO) 015 FISIKA Teori Waktu: 5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA Nama : Lukman Santoso NPM : 240110090123 Tanggal / Jam Asisten : 17 November 2009/ 15.00-16.00 WIB : Dini Kurniati TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
Lebih terperinciGerak rotasi: besaran-besaran sudut
Gerak rotasi Benda tegar Adalah kumpulan benda titik dengan bentuk yang tetap (jarak antar titik dalam benda tersebut tidak berubah) Gerak benda tegar dapat dipandang sebagai gerak suatu titik tertentu
Lebih terperinci