Membangun Logika Anak pra-sekolah - 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Membangun Logika Anak pra-sekolah - 1"

Transkripsi

1 Membangun Logika Anak pra-sekolah - 1

2 Pengantar Salah satu pondasi penting di dalam proses belajar anak dalam jangka panjang adalah membangun kemampuan logikanya. Diantara kemampuan berlogika adalah memahami masalah, mengumpulkan data, mengelompokkan, membandingkan, mencari pola, serta mengambil kesimpulan dari data yang dikumpulkan. Pendidikan logika itu sebenarnya tidak hanya berbentuk pengajaran matematika seperti di bangku sekolah yang sebagian besar mengenai hafalan perkalian, rumus, dan teknik mengerjakan soal. Pendidikan logika bisa mengambil berbagai bentuk, termasuk menggunakan bahasa sebagai alat untuk belajar. Bagaimana proses belajar logika pada anak usia dini dan pra-sekolah? Pengajaran logika dan matematika pada anak pra-sekolah bukanlah dengan cara memaksa anak untuk duduk serius di kursi, kemudian meminta mereka mendengarkan penjelasan dan mengerjakan tugas di kertas. Proses belajar logika dan Membangun Logika Anak pra-sekolah - 2

3 matematika pada anak pra-sekolah juga tidak selalu dalam bentuk formal, menggunakan buku dan pensil. Pendidikan logika dan matematika pada anak-anak prasekolah adalah sebuah bentuk pendidikan pendahuluan dan pengenalan tentang logika dan matematika, sebelum mereka belajar secara formal di sekolah. Membangun Logika Anak pra-sekolah - 3

4 Prinsip Pengajaran Beberapa prinsip di dalam pengajaran logika dan matematika untuk anak-anak pra-sekolah adalah: a. Proses Belajar Mengikuti Perkembangan Anak Setiap anak unik dan berbeda dengan anak lainnya. Keunikan itu membawa konsekuensi bahwa setiap anak memiliki kecepatan yang berbeda di dalam perkembangannya. Keunikan setiap anak ini perlu disadari secara nyata oleh setiap orangtua. Ada anak yang lebih cepat berbicara. Ada anak yang lebih cepat perkembangan motoriknya dibandingkan kemampuan berkomunikasi. Oleh karena itu, yang perlu diperhatikan dalam proses belajar ini adalah mengikuti perkembangan individual yang terjadi pada anak. Jangan menjadikan perkembangan anak lain sebagai acuan. Pada titik di mana anak sudah berkembang, di sana proses belajar dimulai dan dikembangkan. Membangun Logika Anak pra-sekolah - 4

5 Orangtua dapat mengenali perkembangan anak ini melalui percakapan dan pengamatan dari proses sehari-hari. Ketika anak sudah mengenal bilangan, proses belajar diteguhkan dengan belajar membilang (counting) benda-benda dalam keseharian. Tetapi jika anak belum siap, maka orangtua bisa mencari area-area lain pada anak yang lebih dahulu dikembangkan. b. Berangkat dari Keseharian Jangan mencari-cari hal yang ideal untuk memulai proses belajar. Jangan menunggu ketersediaan alat belajar atau permainan yang menurut Anda ideal. Jangan menunggu anak sudah mencapai tahap tertentu, misalnya menunggu anak sudah bisa berbicara, baru akan memulai proses belajar. Saat anak belum bisa berbicara, proses belajar paling sederhana adalah merespon ucapan-awal anak yang belum bermakna (bubbling) dan menganggapnya sebagai kata-kata bermakna. Anda dapat merespon dengan senyum, pertanyaan dan kata-kata yang Membangun Logika Anak pra-sekolah - 5

6 menunjukkan seolah-olah Anda mengerti apa yang diucapkannya. Proses ini dapat dilakukan sepanjang hari saat Anda sedang berinteraksi dengan anak. Semakin besar anak, Anda dapat mengajaknya bercakap-cakap dan bercerita tentang apapun yang terlihat atau sedang dilakukan di sekitar. Mulai saja dari hal-hal sederhana yang biasa Anda jalani bersama anak-anak. Manfaatkan kegiatan sehari-hari yang dijalani anak, mulai bangun tidur, makan, mandi, bermain, hingga tidur lagi di malam hari. Intinya adalah bersikap proaktif dan memanfaatkan semua momen yang sedang terjadi bersama anak. c. Dimulai dari Benda Nyata Yang Dikenal Matematika dan logika adalah sebuah konsep abstrak. Dibutuhkan kesiapan anak untuk mencerna konsep/ gagasan dan hal-hal yang abstrak. Seorang anak yang belum siap menerima hal abstrak tidak bisa dipaksakan untuk mempelajarinya. Jika dipaksakan, kedua pihak akan kecewa, baik anak yang merasa Membangun Logika Anak pra-sekolah - 6

7 tidak mengerti maupun orangtua yang frustasi kepada anaknya. Oleh karena itu, proses belajar logika dan matematika harus dimulai dari hal-hal fisik, dimulai dari hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan yang dikenalnya. Sebagai contoh, anak bisa belajar melalui makanan, minuman, mainan, dan benda-benda yang ada di sekitarnya. Ketika jangkauan anak sudah semakin luas, Anda bisa mulai membicarakan mobil, film yang ditonton, cerita yang didengarkan, dan sebagainya. d. Belajar Melalui Percakapan & Permainan Proses belajar logika dan permainan pada anak-anak pra-sekolah bisa mengambil bentuk bermacam-macam. Pada anak yang menjelang usia sekolah, sebagian prosesnya mungkin mulai menggunakan kertas lembar kegiatan. Tetapi, sebagian besar kegiatan belajar logika dan matematika anak-anak dilakukan melalui percakapan- Membangun Logika Anak pra-sekolah - 7

8 percakapan yang dibangun oleh orangtua bersama anak. Percakapan itu bisa dimulai oleh orangtua, misalnya orangtua bertanya berapa jumlah kue yang sedang dipegang anak atau meminta bantuan anak mengambilkan dua butir telur untuk memasak. Tapi, bisa juga percakapan itu dimulai oleh anak dan fungsi percakapan orangtua adalah memperluas dan memperkaya kualitas pembicaraan anak. Sebagai contoh, ketika anak bertanya hari ini hari apa, orangtua mengajak anak ke kalender dan menjelaskan kepada anak tentang hari. e. Kegiatan dalam Waktu Pendek yang Berulang Kegiatan belajar logika dan matematika pada anak tidak berlangsung dalam jangka waktu lama. Prosesnya berlangsung pendek, sekitar 1-15 menit, tetapi dilakukan secara berulang. Membangun Logika Anak pra-sekolah - 8

9 Lebih baik kegiatan anak dilakukan secara berulang dan secara periodik daripada dilakukan dalam jangka waktu panjang pada satu waktu tertentu. Sebagai contoh, suatu ketika mungkin anak Anda bertanya tentang jam dan Anda menjelaskan sebentar tentang jam. Lalu, anak langsung pergi bermain lagi setelah mendengarkan penjelasan Anda. Keesokan harinya dia datang lagi dan menanyakan hal yang sama, kemudian Anda menjelaskan lagi sambil menambahkan sedikit pertanyaan kepadanya. Model belajar ini sederhana, menyenangkan, dan lebih efektif daripada memaksa anak duduk dan diam mendengarkan penjelasan Anda tentang jam dan kemudian mengerjakan soal tentang jam. f. Penggunaan Alat Tulis Seiring Perkembangan Motorik Halus Kegiatan menulis dan berhitung menggunakan alat tulis di kertas bukanlah sebuah hal yang ditabukan dalam masa prasekolah. Pokok yang terpenting adalah kegiatan itu tak dilakukan anak dalam keadaan Membangun Logika Anak pra-sekolah - 9

10 dipaksa. Durasi waktunya juga pendek, kegiatan sudah berhenti sebelum anak merasa bosan atau lelah. Anak bisa mulai diperkenalkan dengan alat tulis yang lunak dan mudah digunakan seperti spidol. Dari coretcoret tak berbentuk, menggambar dan mewarnai, anak kemudian dapat mulai belajar menarik garis dalam permainan matching, menelusuri titik (tracing), hingga akhirnya menulis angka, menggunakan penggaris, dan menggambar bentuk-bentuk geometri dengan lebih rapi. g. Permainan dan game digital Cara belajar logika dan matematika yang lain adalah melalui permainan. Anda dapat mengajak anak bermain kartu, bermain tebak-tebakan, dan sebagainya. Anak merasa sedang bermain, suasana bahagia dan penuh gelak tawa. Padahal anak sebenarnya juga sedang melakukan proses belajar. Alat lain yang bisa digunakan untuk proses belajar adalah game digital, baik game komputer maupun aplikasi game di handphone/tablet. Kunci Membangun Logika Anak pra-sekolah - 10

11 menggunakan game sebagai alat belajar adalah memilih game yang tepat, biasanya simulasi. Juga, Anda memegang kendali atas alat (gadget/komputer) dan waktu kegiatan anak bermain. Sebaiknya kegiatan bermain game/komputer ini ditunda dan anak lebih banyak dipaparkan pada permainan yang nyata. Membangun Logika Anak pra-sekolah - 11

12 Pokok-pokok Materi Belajar Beberapa pokok materi belajar tentang logika dan matematika untuk anak-anak pra-sekolah: a. Memahami sebab akibat. Pemahaman tentang kausalitas (sebab-akibat) adalah pelajaran logika yang berlangsung sejak lahir dan mulai dipelajari anak sejak bayi. Ketika bayi mulai bisa mendengarkan dan melihat yang terjadi di sekitarnya, mereka mulai mencerna dan belajar tentang sebabakibat. Jika dia menangis, akan ada ibunya datang dan menyusui, jika dia tersenyum sekelilingnya ikut tertawa, dan seterusnya. Semakin anak tumbuh besar, pemahaman tentang sebab-akibat pada anak semakin berkembang. Orangtua dapat mengajarkan dan menguatkan anak melalui berbagai kegiatan sebab-akibat, misalnya menyalakan lampu, memutar keran, menekan remote control, menekan tombol on-off pada mainan, dan sebagainya. Membangun Logika Anak pra-sekolah - 12

13 Walaupun secara kerangka konseptual pengetahuan anak belum memahami dengan sempurna, pemahaman tentang aksi-reaksi yang dilakukan melalui tindakan-tindakan keseharian anak adalah stimulus penting untuk membangun logikanya. Pemahaman ini akan lebih meresap jika orangtua juga mengkomunikasikannya melalui penjelasan lisan yang sederhana sesuai pemahaman anak. b. Mengenal angka Seiring perkembangan kemampuan berkomunikasi dan indera pada anak, semakin besar ekspose anak pada lambang bilangan. Anak juga sering mendengar angka/ bilangan disebutkan. Ketika anak sudah mencapai kesiapan ini, maka orangtua dapat mengenalkan angka, baik melalui penyebutan angka di dalam percakapan, lagu, cerita, atau tindakan sehari-hari bersama anak. Juga, pengenalan secara lisan dapat diiringi dengan pengenalan tentang lambang angka. Membangun Logika Anak pra-sekolah - 13

14 Dengan memperkenalkan lambang bilangan satu sampai sepuluh (1-10), anak akan hafal dan bisa menyebutkan angka satu sampai sepuluh. Pada awal proses ini, anak mulai bisa menyebutkan angka secara urut, menyebut lambang angka tertentu, tetapi masih belum memahami hubungan makna antara angka itu dengan dunia nyata yang ada di sekitarnya. Pada tahap ini, angka diperlakukan sebagai nama/label sebagaimana huruf dan benda-benda lain. c. Membilang (counting) Proses belajar membilang (counting) dilakukan seiring dengan pengenalan angka dengan melibatkan bendabenda nyata yang dikenal anak. Proses belajarnya pun dilakukan saat anak melakukan kegiatan alaminya. Sebagai contoh, ketika anak sedang menemani orangtua untuk merapikan mainan yang sudah selesai dimainkannya, orangtua bisa memasukkan mainan ke kotak penyimpanan dengan membilang satu, dua, tiga, empat, lima. Kata-kata ini diulang terus sampai seluruh mainan masuk ke kotak. Membangun Logika Anak pra-sekolah - 14

15 Proses belajar membilang juga bisa dilakukan melalui pertanyaan, misalnya: berapa jumlah kue yang dimiliki kakak? Berapa jumlah kereta api adik? Berapa jumlah kancing di baju Ayah? Kalau anak belum bisa menjawab, orangtua dapat membantunya dengan membilang sambil memegang kue atau benda yang sedang dihitung satu, dua, tiga, dan seterusnya Proses memegang benda yang diiringi ucapan tentang bilangan harus dilakukan untuk mengajarkan kepada anak asosiasi antara jumlah benda dan angka yang diucapkan. d. Operasi matematika sederhana Operasi matematika yang sederhana adalah penjumlahan dan pengurangan. Anak bisa belajar menghitung mainan setelah diberi hadiah mainan yang baru oleh kakek. Kegiatan belajar penjumlahan juga bisa dilakukan pada saat anak menemani orangtua berbelanja. Minta anak untuk mengambil 3 mie, kemudian minta lagi dia Membangun Logika Anak pra-sekolah - 15

16 mengambil 2 mie, kemudian tanyakan: sekarang semua mie-nya ada berapa? Proses pengurangan bisa dipelajari anak dari proses berbagi kue dengan kakak atau adik. Ketika kue kakak ada 5 kemudian diberikan kepada adik 1, berapa kue yang masih dimiliki kakak? Selain menggunakan benda yang berkaitan dengan anak, proses belajar ini bisa menggunakan bendabenda lain yang dijumpai, misalnya: batu, bantal, baju, telor, dan sebagainya. e. Mengurutkan angka. Selain mengenal angka sebagai lambang dan jumlah (cardinal number), anak bisa belajar tentang urutan angka (ordinal number). Anak tidak perlu tahu istilah cardinal number dan ordinal number, yang penting anak memahami dari praktek yang dijalaninya. Untuk mengenal urutan angka, orangtua dapat menggunakan tangga. Anak naik tangga sambil menghitung. Semakin ke atas semakin membesar. Membangun Logika Anak pra-sekolah - 16

17 Sebaliknya, ketika turun berarti menunjukkan angka yang mengecil. Salah satu alat yang bisa digunakan dalam mengenali urutan adalah permainan missing number. Jika anak belum bisa menulis, permainan ini bisa dipelajari menggunakan game yang ada di komputer/gadget. Saat anak sudah bisa menulis, permainan ini bisa dipelajari anak menggunakan lembar kerja (worksheet). f. Mengenali pola yang berulang Dalam proses pertumbuhan, anak akan belajar mengenai pola-pola yang terjadi dalam kehidupannya yang sebagian besar pola itu terjadi begitu saja. Contoh pola keseharian itu adalah jadwal mandi, jadwal sholat setelah adzan (bagi yang muslim), jadwal ke gereja setiap hari Minggu, waktu ayah berangkat ke kantor pukul 7, ayah libur di hari Sabtu dan Minggu, dan seterusnya. Pola-pola harian ini dapat digunakan sebagai sarana mengenalkan waktu, baik jam maupun hari kepada anak. Membangun Logika Anak pra-sekolah - 17

18 g. Membandingkan dua kondisi Konsep logika perbandingan memberikan kesempatan kepada anak untuk membandingkan dua fakta. Proses belajar tentang perbandingan ini pada awalnya tidak mudah karena perbandingan bersifat relatif (membandingkan dua hal), sementara hal yang diketahui anak sebelumnya bersifat absolut (satu hal). Sebagai contoh, anak hanya tahu gajah itu besar. Padahal besar memiliki pasangan kecil. Anak belum tahu bahwa gajah besar, tapi pesawat lebih besar lagi. Oleh karena itu, konsep pemahaman terhadap perbandingan ini membutuhkan waktu yang panjang dan orangtua perlu bersikap santai terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan anak. Konsep perbandingan yang penting dipelajari diantaranya adalah: besar-kecil, tinggi-rendah, panjang-pendek, atas-bawah. Membangun Logika Anak pra-sekolah - 18

19 h. Mengelompokkan Pengelompokan adalah pengantar untuk proses belajar mengenai himpunan dan klasifikasi saat anak masuk usia sekolah. Untuk belajar mengenai pengelompokan, banyak cara yang bisa dilakukan, misalnya mengajari anak memasukkan pakaian bersih ke lemari. Saat anak memasukkan pakaian bersih ke dalam lemari, dia belajar mengelompokkan pakaian berdasarkan pemilik (pakaian ayah, bunda, kakak, adik, dsb). Anak juga belajar memilah jenis-jenis pakaian, misalnya: celana dalam, celana, baju yang harus dimasukkan ke tempat yang sesuai. Pengelompokan juga bisa diajarkan saat anak menemani belanja dengan melihat area penataan supermarket berdasarkan kelompok makanan segar, pakaian, peralatan bayi, dan sebagainya. i. Mengenal bentuk geometris. Pengenalan bentuk-bentuk geometris dasar, baik dua dimensi (lingkaran, bujursangkar, segitiga, persegi panjang) serta tiga dimensi (bola, tabung, piramid) Membangun Logika Anak pra-sekolah - 19

20 dapat dikenalkan melalui benda-benda yang ada di sekitar. Pendekatan belajar geometri bisa dimulai dengan benda-benda tiga dimensi. Setelah anak mulai mengenal kertas dan bermain-main dengan gambar, bentuk-bentuk dua dimensi dapat diperkenalkan. Proses ini akan terus diulang selama beberapa tahun pertumbuhan anak melalui pengenalan dan perbincangan selintas, juga menggunakan alat bantu lembar kerja saat mereka sudah siap. j. Mengenal waktu Pengenalan waktu (pagi, siang, malam, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun) berjalan bertahap seiring meningkatnya pemahaman anak terhadap konsep abstrak mengenai waktu. Pendekatan paling efektif dalam proses belajar mengenai waktu adalah mengaitkannya dengan dunia anak dan kepentingan anak, misalnya: jadwal bermain, waktu makan, jadwal film yang disukainya, ulang tahun, dan sebagainya. Membangun Logika Anak pra-sekolah - 20

21 Melalui percakapan-percakapan yang berlangsung sehari-hari, orangtua mengenalkan konsep tentang waktu kepada anak menggunakan bahasa yang sederhana dan bisa dimengerti anak. Semakin sering anak diajak berbicang mengenai waktu, pemahaman mereka akan semakin meningkat. Tentu saja, peningkatan itu juga selaras dengan meningkatnya usia mereka. k. Belajar mengukur Belajar mengukur adalah proses awal anak untuk belajar tentang satuan. Ada satuan panjang, satuan luas dan volume. Proses belajar mengenai satuan dapat dilakukan menggunakan ubin. Anak mengukur jarak antardinding, anak mengukur luas kamar, menuang air ke ember hingga penuh, membantu menimbang tepung, dan sebagainya. l. Menyelesaikan masalah sederhana. Menyelesaikan masalah sederhana adalah bagian dari kemampuan anak mengambil keputusan. Inti dari Membangun Logika Anak pra-sekolah - 21

22 proses ini adalah mengimplementasikan pemahaman tentang teori matematika dengan dunia nyata. Proses ini penting untuk diselenggarakan secara khusus jika proses pembelajaran memisahkan antara teori dan praktik. Tetapi jika proses pembelajaran menggunakan kegiatan keseharian, proses bukan sebuah hal baru. Contoh kegiatan keseharian yang melihat proses penyelesaian masalah adalah meminta anak untuk membantu menyiapkan meja makan pada saat ada tamu. Ada belajar menghitung berapa jumlah orang yang hadir dan kemudian menyediakan gelas/piring sesuai jumlah tersebut. Atau, saat anak berbelanja ke supermarket, ibu meminta anak untuk membeli snack untuk seluruh kakak dan adik, masing-masing 3 bungkus, maka anak akan belajar menghitung berapa bungkus jumlah snack yang harus dibelinya. Membangun Logika Anak pra-sekolah - 22

23 Penulis Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3 (tiga) anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008). Bersama isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling untuk pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani homeschooling sejak anak-anak mereka lahir hingga saat ini. Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik Informatika ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di Lembaga PPM, Jakarta. Sempat berkarir di dunia keuangan, Aar saat ini memilih untuk menjadi bapak rumah tangga dan menjadi Working At Home Dad (WAHD). Dalam dunia homeschooling, Aar aktif menulis dan mengelola blog Rumah Inspirasi ( Aar juga telah menulis buku tentang homeschooling berjudul Homeschooling Lompatan Cara Belajar dan Warna-warni Homeschooling yang diterbitkan oleh penerbit Elex Media Komputindo. Blog: Facebook: aar@rumahinspirasi.com Membangun Logika Anak pra-sekolah - 23

LISENSI PEMAKAIAN. Materi buku ini merupakan salah satu bonus untuk produk Printable Flashcard yang ada di situs Bentang Ilmu.

LISENSI PEMAKAIAN. Materi buku ini merupakan salah satu bonus untuk produk Printable Flashcard yang ada di situs Bentang Ilmu. LISENSI PEMAKAIAN Materi buku ini merupakan salah satu bonus untuk produk Printable Flashcard yang ada di situs Bentang Ilmu. Dapatkan ribuan printable flashcard dalam berbagai tema dan berbagai materi

Lebih terperinci

Pola Kegiatan Keseharian - 1

Pola Kegiatan Keseharian - 1 Pola Kegiatan Keseharian - 1 "When you teach less, the children will learn more" John Holt Pendahuluan Pola kegiatan anak usia dini (0-6) tahun berbeda dibandingkan dengan anak usia sekolah. Perbedaan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : I/1 Tema : Diri Sendiri, Keluarga Standar Kompetensi : 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan

Lebih terperinci

Lampiran Desertasi Ishartiwi, 2007) ROGRAM PEMBELAJARAN TERINDIVIDUALISASIKAN SUBJEK A

Lampiran Desertasi Ishartiwi, 2007) ROGRAM PEMBELAJARAN TERINDIVIDUALISASIKAN SUBJEK A Lampiran Desertasi Ishartiwi, 2007) ROGRAM PEMBELAJARAN TERINDIVIDUALISASIKAN SUBJEK A I. Identitas: 1. Kode siswa : Subjek A 2. Usia : 13 tahun 3. Matapelajaran : Perilaku adaptif 4. Aspek : Berkomunikasi,

Lebih terperinci

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Belajar Mandiri Self-Directed Learning Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat dan dipublikasikan oleh: Rumah Inspirasi & Bentang Ilmu www.rumahinspirasi.com www.bentangilmu.com 1 "The illiterate of

Lebih terperinci

kegiatan sehari hari pelajaran 2

kegiatan sehari hari pelajaran 2 pelajaran 2 kegiatan sehari hari semua anak senang bermain anak anak bermain setiap hari bermain membuat hati senang bermain boleh saja asal jangan lupa belajar kegiatan sehari hari 17 mengenal tanda baca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk dalam hal pendidikan. Orangtua berharap anaknya bisa mendapat

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN : Matematika Standar Kompetensi : 1. Melakukan sampai 20 BILANGAN Kompetensi Dasar Indikator Materi

Lebih terperinci

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia FAQ Homeschooling Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat dan dipublikasikan oleh: Rumah Inspirasi & Bentang Ilmu www.rumahinspirasi.com www.bentangilmu.com 1 Pengantar Wacana tentang homeschooling/home

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama, karena anak lahir dalam keluarga dan anak dibesarkan oleh keluarga. Apa yang dilihat, didengar,

Lebih terperinci

bab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan

bab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan bab tema makanan dan kesehatan satuan pengukuran waktu setiap pagi bayu selalu sarapan pagi ini ia menikmati sarapan dengan lahap ia makan nasi sayur dan lauk tidak lupa ia minum segelas susu jam menunjukkan

Lebih terperinci

Pengukuran Waktu. Tema: Kegiatan Sehari-hari

Pengukuran Waktu. Tema: Kegiatan Sehari-hari Pengukuran Waktu Tema: Kegiatan Sehari-hari Setiap hari Ami bangun pagi. Saat Ami bangun, ibu sedang menyiapkan sarapan pagi. Ayah sedang membersihkan halaman. Setelah mandi, Ami segera sarapan. Sebelum

Lebih terperinci

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Model & Metode Homeschooling Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat dan dipublikasikan oleh: Rumah Inspirasi & Bentang Ilmu www.rumahinspirasi.com www.bentangilmu.com 1 Model dan Metode Homeschooling

Lebih terperinci

SILABUS TEMATIK KELAS I

SILABUS TEMATIK KELAS I SILABUS TEMATIK KELAS I Satuan Pendidikan Kelas Kompetensi Inti : SD/MI : I (satu) KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

Naskah berikut ini disusun oleh Departemen Kesehatan NSW.

Naskah berikut ini disusun oleh Departemen Kesehatan NSW. Disusun oleh A Indonesian [BHC-7220] Bermain itu semata-mata belajar : Pedoman bermain bagi yang anaknya 2½ - 5 tahun - A guide to play for parents of children 2½ - 5 years Naskah berikut ini disusun oleh

Lebih terperinci

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNAGRAHITA

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNAGRAHITA - 937 - I. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SDLB TUNAGRAHITA KELAS : I 3.1 Mengenal bilangan asli sampai 10 dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau 3.2 Mengenal lambang bilangan

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Lokasi an an ini mengambil lokasi di SDLB Negeri Panggungsari yang terletak di Desa Panggungsari, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

Lebih terperinci

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna tema 5 ketertiban gambar 5.1 masuk kelas dengan tertib biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna kamu harus mampu setelah

Lebih terperinci

Materi Webinar.

Materi Webinar. Materi Webinar Pertanyaan umum Prinsip-prinsip kegiatan Perkembangan Otak Anak Pertumbuhan Anak Usia 1-5 Tahun Kegiatan Dalam Ruang Kegiatan Luar Ruang Tips Praktis Kegiatan Anak Usia Dini Pertanyaan umum

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah : SD Kristen Petra 5 Kelas / Semester : III / 1 Tema : Lingkungan Mata Pelajaran : PKN, Matematika, IPA Alokasi Waktu : 4x @35 menit Kompetensi

Lebih terperinci

JAM SEBAGAI STARTING POINT DALAM PEMBELAJARAN SUDUT DI SEKOLAH DASAR. Oleh Shahibul Ahyan

JAM SEBAGAI STARTING POINT DALAM PEMBELAJARAN SUDUT DI SEKOLAH DASAR. Oleh Shahibul Ahyan JAM SEBAGAI STARTING POINT DALAM PEMBELAJARAN SUDUT DI SEKOLAH DASAR Oleh Shahibul Ahyan A. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu ilmu yang bisa diterapkan dalam kehidupan seharihari. Matematika

Lebih terperinci

Dahulukan Hal yang Harus Didahulukan. 10/28/2013 Softskills 1

Dahulukan Hal yang Harus Didahulukan. 10/28/2013 Softskills 1 Dahulukan Hal yang Harus Didahulukan 10/28/2013 Softskills 1 Tujuan Peserta mampu membedakan kegiatankegiatan berdasarkan kepentingan dan urgensi atau kemendesakan. Peserta mampu menerapkan pemahaman di

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. Semester 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. Semester 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS 1 Semester 2 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPA

Lebih terperinci

mengenal bangun datar

mengenal bangun datar bab 6 mengenal bangun datar tema 10 tempat umum pergi ke kota tujuan pembelajaran pembelajaran ini bertujuan agar kamu mampu: mengenal segitiga, segiempat, dan lingkaran mengelompokkan bangun datar menurut

Lebih terperinci

Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis

Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis PROGRAM PEMBELAJARAN BAGI ANAK AUTISTIK Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis MEMILIH PROGRAM PEMBELAJARAN Program Penilaian Kemampuan Memilih Program untuk memulai pembelajaran Saatnya

Lebih terperinci

Kegiatan yang Menyenangkan

Kegiatan yang Menyenangkan 1 Kegiatan yang Menyenangkan Pernahkah kamu mendengar peribahasa malu bertanya sesat di jalan? Peribahasa ini penting kamu pahami agar tidak salah jalan, tersesat, atau tertinggal informasi. Belajar Apa

Lebih terperinci

Di unduh dari : Bukupaket.com

Di unduh dari : Bukupaket.com bab 3 pengukuran q belajar matematika kalian telah belajar penjumlahan dan pengurangan pada bab ini kalian akan belajar tentang pengukuran penjumlahan dan pengurangan bilangan sangat membantu dalam pengukuran

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Faktor faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih pre

Lebih terperinci

KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM SEMESTER (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN)

KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM SEMESTER (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN) KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN) 1 & 2 TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018 YAYASAN PENGELOLA PENDIDIKAN BERMAIN KB PAUD JATENG TERPADU

Lebih terperinci

Mengasah Kecerdasan. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Mengasah Kecerdasan. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA 09 SERI BACAAN ORANG TUA Mengasah Kecerdasan di Usia 4-6 tahun Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas I SDN Tingkir Lor 1 Salatiga. Sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buku Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 bulan ini dikembangkan oleh peneliti untuk dijadikan pedoman bagi kader posyandu dalam rangka mengamati perkembangan

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

dengan penuh hormat. rumah. mata.

dengan penuh hormat. rumah. mata. Kegiatan Norma-norma di Masyarakat Perhatikan cerita berikut baik-baik. Alin dan Keluarganya Alin sekarang duduk di kelas III. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Keluarga Alin hidup dengan disiplin.

Lebih terperinci

Ramadan di Negeri Jiran

Ramadan di Negeri Jiran Ramadan di Negeri Jiran By: Tari Nabila Dengan langkah mengendap-endap dan hati berdebar aku memberanikan diri menuruni anak tangga. Dalam pikiranku selalu berkata semoga bos laki-laki sudah tidur di kamar.

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

Keterampilan 27. Bab 3. Keterampilan

Keterampilan 27. Bab 3. Keterampilan Keterampilan 27 Bab 3 Keterampilan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat origami berdasarkan petunjuk guru; 2) menjelaskan urutan membuat gantungan tas dengan

Lebih terperinci

HARAPAN, DOA, DAN SELAMAT

HARAPAN, DOA, DAN SELAMAT HARAPAN, DOA, DAN SELAMAT THEME CULTURAL NOTE EKSPRESSION VOCABULARY MEMBERI HARAPAN, DOA, dan SELAMAT Memahami percakapan Memahami isi bacaan yang berkaitan dengan wisuda Menulis teks tentang ucapan harpaan,

Lebih terperinci

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak 1 TOILET TRAINING A. Pengertian Toilet Training Toilet Training pada anak adalah latihan menanamkan kebiasaan pada anak untuk aktivitas buang air kecil dan buang air besar pada tempatnya (toilet). B. Tanda-Tanda

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 8 : Peristiwa Alam Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 TEMA KELAS I Peristiwa Alam KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tunagrahita. Tunagrahita adalah kelambatan perkembangan mental seorang anak.

BAB I PENDAHULUAN. tunagrahita. Tunagrahita adalah kelambatan perkembangan mental seorang anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu anak yang mengalami kebutuhan khusus adalah anak tunagrahita. Tunagrahita adalah kelambatan perkembangan mental seorang anak. Anak lebih lambat mempelajari

Lebih terperinci

Pengukuran Panjang dan Berat

Pengukuran Panjang dan Berat Pengukuran Panjang dan Berat Tema: Lingkungan Dinda sekeluarga pergi ke Taman Safari. Dari dalam mobil, Dinda melihat beraneka ragam hewan. Ada monyet, buaya, kuda, jerapah, harimau, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

INDONESIAN EXAM SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-HIKMAH BENCE. Apek penilaian mendengar dan berbicara. Apek penilaian membaca dan menulis

INDONESIAN EXAM SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-HIKMAH BENCE. Apek penilaian mendengar dan berbicara. Apek penilaian membaca dan menulis INDONESIAN EXAM SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-HIKMAH BENCE Hari, tanggal : Nomor Urut : Nama Siswa : Kelas : Apek penilaian mendengar dan berbicara NILAI KRITERIA NILAI ULANGAN 0 64 65 89 90 100 Tidak

Lebih terperinci

Mengasah Kecerdasan. di Usia 2-4 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Mengasah Kecerdasan. di Usia 2-4 tahun SERI BACAAN ORANG TUA 08 SERI BACAAN ORANG TUA Mengasah Kecerdasan di Usia 2-4 tahun Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku. MIMPI Katanya mimpi itu bunga tidur. Bunga tidur yang wanginya terbawa hingga kita bangun dan selalu mengenangnya selama 5 menit sebelum pergi ke kamar mandi. Ah, mungkin hanya aku saja. Aku selalu begitu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Di pundak merekalah kelak kita menyerahkan peradaban yang telah kita bangun dan akan kita tinggalkan. Kesadaran akan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: ALAT UKUR UJI COBA

LAMPIRAN 1: ALAT UKUR UJI COBA LAMPIRAN 1: ALAT UKUR UJI COBA A. Aktivitas Literasi Anak di rumah Aktivitas literasi orangtua dan anak di rumah (home literacy activity), yaitu kegiatan sehari-hari yang diciptakan, dilakukan, diarahkan

Lebih terperinci

Dokumentasi media flash card. gambar

Dokumentasi media flash card. gambar LAMPIRAN 86 Lampiran 1 Dokumentasi media flash card 1 set media flash card tampak dari tulisan 1 set media flash card tampak dari gambar 2 set media flash card tampak dari tulisan 2 set media flash card

Lebih terperinci

NASKAH SOAL MATEMATIKA HIMSO Tingkat SD/MI 2017

NASKAH SOAL MATEMATIKA HIMSO Tingkat SD/MI 2017 NASKAH SOAL MATEMATIKA HIMSO Tingkat SD/MI 2017 BABAK PENYISIHAN SANGAT RAHASIA KELAS 1 2 BABAK PENYISIHAN LEVEL I Mata Pelajaran : Matematika Hari/Tanggal : Minggu, 12 Maret 2017 Waktu : 08.00 10.00 WIB

Lebih terperinci

BILANGAN SAMPAI DENGAN 10

BILANGAN SAMPAI DENGAN 10 Materi pelajaran matematika kelas 1 SD BILANGAN SAMPAI DENGAN 10 1. Menghitung dan Mengurutkan Benda Sampai Dengan 5 a. Membilang atau menghitung secara urut b. Menyebutkan banyak benda c. Membandingkan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Pembahasan : Tumbuh Kembang Anak dan Cara Deteksi Dini menggunakan KPSP Sasaran : Keluarga Bapak S Hari/Tanggal : Senin, 01 Agustus 2016 Tempat : Rumah Bapak S Waktu : Pukul

Lebih terperinci

MATERI 1 PEMBAHASAN JADWAL. Manjilala

MATERI 1 PEMBAHASAN JADWAL. Manjilala MATERI 1 PERKENALAN DAN PEMBAHASAN JADWAL Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta, pelatih, dan panitia dapat menciptakan suasana keakraban selama pelatihan Peserta dapat menyebutkan

Lebih terperinci

BAB II PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DAN TEMA SDLB TUNAGRAHITA SEDANG KELAS I SEMESTER 1

BAB II PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DAN TEMA SDLB TUNAGRAHITA SEDANG KELAS I SEMESTER 1 BAB II PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DAN TEMA SDLB TUNAGRAHITA SEDANG KELAS I SEMESTER 1 2 1. 2. PKN 1. Standar hidup rukun dirumah 2. Menerapkan hidup rukun dengan teman sekelas

Lebih terperinci

Tema 1. Keluarga yang Rukun

Tema 1. Keluarga yang Rukun Tema 1 Keluarga yang Rukun Manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia memerlukan bantuan orang lain. Manusia disebut makhluk sosial. Manusia saling bekerja sama. Mereka hidup bersama. Kalian mempunyai keluarga?

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 2

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 2 MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 2 untuk Kelas 2 SD Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kolaboratif oleh peneliti dan pendidik sebagai praktisi dengan mengambil. 1. Lokasi penelitian dan waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kolaboratif oleh peneliti dan pendidik sebagai praktisi dengan mengambil. 1. Lokasi penelitian dan waktu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang dalam tiga siklus dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

MATEMATIKA 1. Untuk SD/MI Kelas I. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi oleh Undang-Undang. : Harris Syamsi Yulianto

MATEMATIKA 1. Untuk SD/MI Kelas I. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi oleh Undang-Undang. : Harris Syamsi Yulianto i ii Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi oleh Undang-Undang MATEMATIKA 1 Untuk SD/MI Kelas I Penyusun Penelaah Editor Design Cover Ukuran Buku : Wakino : C. Jacob : Harris Syamsi Yulianto

Lebih terperinci

pengukuran waktu panjang dan berat

pengukuran waktu panjang dan berat bab 2 pengukuran waktu panjang dan berat tema 5 kejadian sehari-hari rajin belajar tujuan pembelajaran pembelajaran ini bertujuan agar kamu mampu: menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan tes tertulis serta wawancara dengan semua subjek. Tes tertulis dan wawancara tahap pertama dilakukan pada tanggal 16 November

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat di Jalan Kapulogo, dusun

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat di Jalan Kapulogo, dusun BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Kusuma 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat

Lebih terperinci

Ide Kegiatan Indoor - 1

Ide Kegiatan Indoor - 1 Ide Kegiatan Indoor - 1 Ide Kegiatan Indoor finding what really works! Dear ayah bunda, Pada saat Anda memikirkan tentang homeschooling atau akan memutuskan menerapkan homeschooling sebagai jalan pendidikan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS 1 Semester 1 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPS

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata pelajaran : Matematika Kelas/Semester : II/1 Tema : Aku Standar Kompetensi : 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai 500. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? ASPEK YANG DISUKAI ANAK YANG BISA KITA AJARKAN FISIK Sangat Aktif. Bisa jalan, lari, lompat 2 kaki, bertumpu, dan manjat. Bisa corat-coret, bekerja dengan 3-4

Lebih terperinci

Tema Parenting : (MengasahKecerdasan) SERI BACAAN PARENTING ORANG TUA

Tema Parenting : (MengasahKecerdasan) SERI BACAAN PARENTING ORANG TUA Tema Parenting : (MengasahKecerdasan) SERI BACAAN PARENTING ORANG TUA Selama periode usia 2-4 tahun, anak menunjukkan perubahan di seluruh aspek perkembangannya. Dari bayi yang sangat bergantung pada orang

Lebih terperinci

MATERI KELAS 1. B. Indonesia

MATERI KELAS 1. B. Indonesia MATERI KELAS 1 TEMA 1 SUB TEMA 1 : Diriku : Aku dan Teman Baru B. Indonesia 1. Mengenal huruf a-z melalui lagu. a. Mengenal dan melafalkan huruf vokal : a, i, u, e, o b. Mengenal dan melafalkan huruf konsonan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK PENGABDIAN MASYARAKAT MAHASISWA PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA T.A. 2007/2008 P E R T UMB UH AN Pertumbuhan PERTAMBAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan pendapat Froebel (M. Solehuddin, 2000:33) bahwa Masa anak-anak merupakan fase yang sangat

Lebih terperinci

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema bab 1 tema aku dan keluargaku lingkunganku bilangan namaku bayu rumahku di jalan pemuda nomor 1 aku sangat sayang kepada ayah dan ibu saudaraku 2 orang kakakku bernama salfa adikku bernama gagah aku juga

Lebih terperinci

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Di Unduh dari : Bukupaket.com bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SDLB Fatmawati Kelas/ Semester : I/I Tema/ Subtema/ PB : Diriku (1)/ Aku dan Teman Baruku (1)/ 1 Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (9 x 30 Menit) A. Kompetensi

Lebih terperinci

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 2-3 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat

Lebih terperinci

Mengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 2-4 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Mengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 2-4 tahun SERI BACAAN ORANG TUA 11 SERI BACAAN ORANG TUA Mengasah Kemampuan Berbahasa di Usia 2-4 tahun Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penerapan Toilet Training 1. Pengertian Toilet Training Toilet training atau latihan berkemih dan defekasi adalah salah satu tugas perkembangan anak usia toddler (1-3 tahun).

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : I (Satu) / 1 Tema / Topik : Kegiatanku Petemuan ke : 2 Sub Tema : Kegiatanku Pagi Hari Alokasi Waktu : 1 Hari A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

KD yang dicapai : 1.1, 2.2, 2.8, , , , , ,

KD yang dicapai : 1.1, 2.2, 2.8, , , , , , Berikut ini contoh RPPH : Contoh 1: RPPH Model Pembelajaran Kelompok Dengan Sudut-Sudut Kegiatan Kelompok : A (4-5 tahun) Semester/Minggu : I/XV Tema : Binatang Sub Tema : Binatang Bersayap Hari/Tanggal

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN A Autistic Social Skill Profile (ASSP) RAHASIA No. SKALA PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013/2014 Dengan Hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Matematika. Asyiknya Belajar. Untuk SD/MI Kelas II. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mas Titing Sumarmi Siti Kamsiyati

Matematika. Asyiknya Belajar. Untuk SD/MI Kelas II. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mas Titing Sumarmi Siti Kamsiyati Mas Titing Sumarmi Siti Kamsiyati Mas Titing Sumarmi Siti Kamsiyati Asyiknya Belajar Matematika 2 Untuk SD/MI Kelas II Asyiknya Belajar Matematika Untuk SD/MI Kelas II PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi 4.1.1 Siklus 1 4.1.1.1 Perencanaan Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar segi empat (persegi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Observasi Awal Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B Paud Afiat seperti anak menggambar bentuk segitiga

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Langkah-langkah penyusunan RPPM 1. Mengacu pada kompetensi dasar (Kompensi Dasar) yang memuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Kami sering melakukan kegiatan bersama, yaitu

Kami sering melakukan kegiatan bersama, yaitu Sebutkan anggota keluargamu di rumah? Sebutkan sifat-sifat anggota keluargamu tersebut! Ceritakan dalam bahasa tulis sederhana mengenai kebersamaan keluargamu! Anggota keluargaku adalah Sifat-sifat mereka

Lebih terperinci

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB.

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB. Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB. Huwaaah...rasanya masih ngantuk banget, hampir lupa hari ini akan diadakan UTS ( Ulangan Tengah Semester) di Sekolah. Aku tergesa-gesa segera

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pagerpelah Kelas/Semester : 2 / 1 Tema : Kasih Sayang Alokasi Waktu : 2 Minggu Pelaksanaan : Minggu ke-1 s.d. 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik A. Kompetensi Dasar Mengenal

Lebih terperinci

3-4. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 3-4 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

3-4. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 3-4 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 3-4 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 3-4 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat

Lebih terperinci

bab 4 bangun ruang q menata mainan

bab 4 bangun ruang q menata mainan bab 4 bangun ruang q menata mainan coba perhatikan gambar di atas neva dan veto bermain di lantai veto memakai topi berbentuk kerucut ia menata tempat duduk bentuk balok veto juga menata bangku bentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra tindakan Penelitian dilakukan di TK Merpati Pos yang tepatnya berada di Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Kabupaten Surakarta. TK Merpati Pos berdiri

Lebih terperinci

penjumlahan dan pengurangan

penjumlahan dan pengurangan bab 6 penjumlahan dan pengurangan q membawa banyak balon pada bab sebelumnya kalian telah belajar puluhan dan satuan hal tersebut akan sangat berguna saat kalian mengerjakan penjumlahan dan pengurangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indriani, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bilangan merupakan hal yang sering anak-anak jumpai disekolah. Menurut hasil penelitian seorang ahli pada surat kabar Kompas dikatakan bahwa 46 % anak-anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi, salah satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Anak usia tersebut dipandang

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 TEMA : KEBERSIHAN

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 TEMA : KEBERSIHAN LAMPIRAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 TEMA : KEBERSIHAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI LANGKAH PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU SARANA DAN SUMBER PENILAIAN

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 1

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 1 MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 1 untuk Kelas 1 SD Berdasarkan Permendiknas Nmr 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nmr 23 Tahun 2006 tentang Standar

Lebih terperinci

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu Pelajaran 11 MENGUNGKAPKAN PERASAANMU Semuanya Sekitar, Naik, Turun 15 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Matius 7:12 Yohanes 15:11 2 Samuel 6:14 Efesus 4:26-32 Yohanes 2:13-15 Matius 26:38 Mazmur 6:6,7

Lebih terperinci

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar Orang biasanya berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata atau isyarat. Tetapi anak-anak mulai berkomunikasi jauh sebelum mereka mempelajari kecakapan-kecakapan ini. Komunikasi

Lebih terperinci

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

bangun ruang bab 3 kejadian sehari hari belanja di swalayan hewan dan tumbuhan hewan dan tumbuh-tumbuhan

bangun ruang bab 3 kejadian sehari hari belanja di swalayan hewan dan tumbuhan hewan dan tumbuh-tumbuhan bab 3 bangun ruang tema 5 kejadian sehari hari belanja di swalayan tema 6 hewan dan tumbuhan hewan dan tumbuh-tumbuhan tujuan pembelajaran pembelajaran ini bertujuan agar kamu mampu: mengelompokkan berbagai

Lebih terperinci

BAB PENGUKURAN WAKTU, PANJANG, DAN BERAT

BAB PENGUKURAN WAKTU, PANJANG, DAN BERAT BAB PENGUKURAN WAKTU, PANJANG, DAN BERAT Tata dan Dio bersama-sama pergi ke pusat grosir. Dio membeli sebuah penggaris panjang dan sebuah rol meter. Tata membeli sebuah timbangan. Tahukah kamu, disebut

Lebih terperinci

KATAKAN HAL ITU DENGAN BIJAKSANA (Taktik Yang Bijaksana), 8 Desember 2012

KATAKAN HAL ITU DENGAN BIJAKSANA (Taktik Yang Bijaksana), 8 Desember 2012 Pelajaran 10 KATAKAN HAL ITU DENGAN BIJAKSANA Taktik yang Bijaksana 8 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Amsal 16:24 1 Korintus 9:22 (ayat pendukung: 2 Samuel 12:1-14; Ester 4:9-17; 5:1-8; 7; 1 Raja-raja

Lebih terperinci

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK A SEMESTER I

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK A SEMESTER I SEMESTER I 1. Berjalan maju pada garis lurus (D.3.15). 2. Berjalan mundur dan ke samping (D.3.16). 3. Menirukan berbagai gerakan binatang atau senam 4. Merayap dan merangkak lurus ke depan (D.3.22). Manusia

Lebih terperinci