PENGHITUNGAN ANGKA KEMISKINAN MARET Disampaikan pada: Video Conference BPS Pusat - BPS Provinsi Jakarta, 10 Juli 2018

Transkripsi

1 PENGHITUNGAN ANGKA KEMISKINAN MARET 2018 Disampaikan pada: Video Conference BPS Pusat - BPS Provinsi Jakarta, 10 Juli 2018

2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Perubahan Kemiskinan di Indonesia, Periode September 2017 Maret 2018(1) a. Selama periode September 2017 Maret 2018 terjadi inflasi umum sebesar 1,92 persen. Sedangkan pada periode Maret 2017 Maret 2018 terjadi inflasi umum sebesar 3,40 persen. b. Nominal rata-rata upah buruh tani per hari pada Maret 2018 naik sebesar 2,76 persen dibanding September 2017 (dari Rp50.213,00 menjadi Rp51.598,00). Namun, upah riil buruh tani per hari pada Maret 2018 turun sebesar 0,29 persen dibanding September 2017, yaitu dari Rp37.711,00 menjadi Rp37.602,00. c. Upah nominal buruh bangunan per hari pada Maret 2018 naik sebesar 1,78 persen dibanding September 2017, yaitu dari Rp84.378,00 menjadi Rp85.880,00. Upah riil buruh bangunan per hari pada Maret 2018 turun sebesar 0,14 persen dibanding September 2017, yaitu dari ,00 menjadi Rp64.776,00. d. Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2018 turun sebesar 0,27 persen dibanding September 2017, yaitu dari 102,22 menjadi 101,94. 2

3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Perubahan Kemiskinan di Indonesia, Periode September 2017 Maret 2018(2) e. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2018 turun sebesar 0,37 persen poin, dibandingkan keadaaan pada Agustus 2017 yaitu dari 5,50 persen menjadi 5,13 persen. f. Pada periode September 2017 Maret 2018, secara nasional harga eceran daging sapi,minyak goreng, gula pasir mengalami penurunan. Namun demikian tercatat adanya kenaikan harga beras pada periode September 2017 Maret 2018 sebesar 8,57 persen. g. Pada periode November 2017 Februari 2018, bantuan pangan non tunai (BPNT) telah lancar disalurkan ke rumah tangga. 3

4 Tabel 1A. Persentase Rumah Tangga Penerima Raskin/Rastra atau BPNT Menurut Provinsi dan Daerah Bulan Januari Tahun T Daerah (%) Provinsi Kota Desa Kota + Desa Januari 2016 Januari 2017 Januari 2018 Januari 2016 Januari 2017 Januari 2018 Januari 2016 Januari 2017 Januari 2018 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep, Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Sumber: Susenas Maret

5 Tabel 1A. Persentase Rumah Tangga Penerima Raskin/Rastra atau BPNT Menurut Provinsi dan Daerah Pada Bulan Januari Tahun T (2) Provinsi Daerah (%) Kota Desa Kota + Desa Januari 2016 Januari 2017 Januari 2018 Januari 2016 Januari 2017 Januari 2018 Januari 2016 Januari 2017 Januari 2018 Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia Sumber: Susenas Maret

6 Tabel 1B. Persentase Rumah Tangga Penerima Raskin/Rastra atau BPNT Menurut Provinsi dan Daerah Bulan Februari Tahun T Provinsi Daerah (%) Kota Desa Kota + Desa Februari Februari Februari 2017 Februari 2018 Februari 2016 Februari 2017 Februari 2018 Februari 2016 Februari Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep, Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Sumber: Susenas Maret

7 Tabel 1B. Persentase Rumah Tangga Penerima Raskin/Rastra atau BPNT Menurut Provinsi dan Daerah Pada Bulan Februari Tahun T (2) Provinsi Daerah (%) Kota Desa Kota + Desa Februari Februari Februari 2017 Februari 2018 Februari 2016 Februari 2017 Februari 2018 Februari 2016 Februari Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia Sumber: Susenas Maret

8 PERSENTIL Distribusi Pengeluaran /Kapita/Bulan (Perkotaan + Perdesaan) September 2016 Maret ,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 4,000,000 4,500,000 5,000,000 PENGELUARAN PERKAPITA PERBULAN September 2016 Maret 2017 September 2017 Maret

9 PERSENTIL 9 40 Distribusi Pengeluaran /Kapita/Bulan (Perkotaan + Perdesaan) September 2017 Maret , , , , , , , , , , ,000 PENGELUARAN PERKAPITA PERBULAN September 2016 Maret 2017 September 2017 Maret 2018

10 10 ANGKA KEMISKINAN INDONESIA TAHUN (Mar) 2017 (Sept) 2017 (Mar) 2016 (Sept) 2016 (Mar) 2015 (Sept) 2015(Mar) 2014 (Sept) 2014(Mar) 2013 (Sept) 2013 (Mar) 2012 (Sept) 2012 (Mar) 2011 (Sept) 2011 (Mar) Jumlah Penduduk Miskin (Juta) Persentase Penduduk Miskin (P0)

11 11 ANGKA KEMISKINAN DAERAH PERKOTAAN TAHUN (Mar) 2017 (Sept) 2017 (Mar) 2016 (Sept) 2016 (Mar) 2015 (Sept) 2015(Mar) 2014 (Sept) 2014(Mar) 2013 (Sept) 2013 (Mar) 2012 (Sept) 2012 (Mar) 2011 (Sept) 2011 (Mar) Penduduk Miskin (Juta) Kota Persentase Penduduk Miskin (P0) Kota

12 12 ANGKA KEMISKINAN DAERAH PERDESAAN TAHUN (Mar) 2017 (Sept) 2017 (Mar) 2016 (Sept) 2016 (Mar) 2015 (Sept) 2015(Mar) 2014 (Sept) 2014(Mar) 2013 (Sept) 2013 (Mar) 2012 (Sept) 2012 (Mar) 2011 (Sept) 2011 (Mar) Penduduk Miskin (Juta) Desa Persentase Penduduk Miskin (P0) Desa

13 Tabel 2a. Garis Kemiskinan Daerah Perkotaan Menurut Provinsi, Tahun 2018 (Rupiah) (1) Provinsi September 2017 GKM GKNM GK Maret 2018 Growth September 2017 Maret 2018 Growth September 2017 Maret 2018 Growth 11 Aceh 347, , , , , , Sumatera Utara 321, , , , , , Sumatera Barat 339, , , , , , Riau 327, , , , , , Jambi 341, , , , , , Sumatera Selatan 297, , , , , , Bengkulu 361, , , , , , Lampung 307, , , , , , Bangka Belitung 421, , , , , , Kepulauan Riau 357, , , , , , DKI Jakarta 383, , , , , , Jawa Barat 250, , , , , , Jawa Tengah 244, , ,428 98, , , DI Yogyakarta 290, , , , , , Jawa Timur 272, , , , , , Banten 292, , , , , ,

14 Tabel 2a. Garis Kemiskinan Daerah Perkotaan Menurut Provinsi, Tahun 2018 (Rupiah) (2) Provinsi September 2017 GKM GKNM GK Maret Growth September Maret September Maret Growth Growth 51 Bali 252, , , , , , Nusa Tenggara Barat 267, , ,581 98, , , Nusa Tenggara Timur 292, , , , , , Kalimantan Barat 305, , , , , , Kalimantan Tengah 286, , ,039 96, , , Kalimantan Selatan 282, , , , , , Kalimantan Timur 391, , , , , , Kalimantan Utara 423, , , , , , Sulawesi Utara 246, , ,186 86, , , Sulawesi Tengah 308, , , , , , Sulawesi Selatan 209, , ,402 96, , , Sulawesi Tenggara 218, , ,163 90, , , Gorontalo 233, , ,933 80, , , Sulawesi Barat 255, , ,058 65, , , Maluku 341, , , , , , Maluku Utara 318, , ,786 98, , , Papua Barat 378, , , , , , Papua 334, , , , , , Indonesia 283, , , , , ,

15 Tabel 2b. Garis Kemiskinan Daerah Perdesaan Menurut Provinsi, Tahun 2018 (Rupiah) (1) Provinsi September 2017 GKM GKNM GK Maret 2018 Growth September 2017 Maret 2018 Growth September 2017 Maret 2018 Growth 11 Aceh 346, , , , , , Sumatera Utara 322, , ,935 87, , , Sumatera Barat 354, , ,644 91, , , Riau 350, , , , , , Jambi 291, , ,385 87, , , Sumatera Selatan 278, , ,699 85, , , Bengkulu 352, , , , , , Lampung 286, , ,615 92, , , Bangka Belitung 464, , , , , , Kepulauan Riau 387, , , , , , DKI Jakarta 32 Jawa Barat 265, , ,921 90, , , Jawa Tengah 252, , ,946 88, , , DI Yogyakarta 262, , ,909 95, , , Jawa Timur 260, , ,245 89, , , Banten 279, , ,430 96, , ,

16 Tabel 2b. Garis Kemiskinan Daerah Perdesaan Menurut Provinsi, Tahun 2018 (Rupiah) (2) Provinsi September 2017 GKM GKNM GK Maret September Maret September Maret Growth Growth Growth 51 Bali 251, , , , , , Nusa Tenggara Barat 260, , ,335 84, , , Nusa Tenggara Timur 268, , ,883 64, , , Kalimantan Barat 315, , ,124 81, , , Kalimantan Tengah 342, , ,287 81, , , Kalimantan Selatan 309, , , , , , Kalimantan Timur 410, , , , , , Kalimantan Utara 410, , , , , , Sulawesi Utara 270, , ,138 71, , , Sulawesi Tengah 312, , ,588 91, , , Sulawesi Selatan 226, , ,741 63, , , Sulawesi Tenggara 227, , ,739 68, , , Gorontalo 242, , ,173 64, , , Sulawesi Barat 247, , ,392 70, , , Maluku 347, , ,192 96, , , Maluku Utara 307, , ,421 87, , , Papua Barat 404, , ,229 98, , , Papua 350, , , , , , Indonesia 284, , ,169 89, , ,

17 Tabel 2c. Garis Kemiskinan Kota+Desa Menurut Provinsi, Tahun 2018 (Rupiah) (1) Provinsi September 2017 GKM GKNM GK Maret 2018 Growth September 2017 Maret 2018 Growth September 2017 Maret 2018 Growth 11 Aceh 346, , , , , , Sumatera Utara 321, , , , , , Sumatera Barat 348, , , , , , Riau 342, , , , , , Jambi 306, , , , , , Sumatera Selatan 284, , ,568 99, , , Bengkulu 355, , , , , , Lampung 291, , , , , , Bangka Belitung 441, , , , , , Kepulauan Riau 362, , , , , , DKI Jakarta 383, , , , , , Jawa Barat 254, , , , , , Jawa Tengah 248, , ,203 93, , , DI Yogyakarta 282, , , , , , Jawa Timur 266, , ,833 96, , , Banten 288, , , , , ,

18 Tabel 2c. Garis Kemiskinan Kota+Desa Menurut Provinsi, Tahun 2018 (Rupiah) (2) Provinsi September 2017 GKM GKNM GK Maret September Maret September Maret Growth Growth Growth 51 Bali 251, , , , , , Nusa Tenggara Barat 263, , ,389 90, , , Nusa Tenggara Timur 273, , ,412 77, , , Kalimantan Barat 312, , ,620 87, , , Kalimantan Tengah 325, , ,703 87, , , Kalimantan Selatan 297, , , , , , Kalimantan Timur 398, , , , , , Kalimantan Utara 418, , , , , , Sulawesi Utara 259, , ,393 79, , , Sulawesi Tengah 311, , , , , , Sulawesi Selatan 219, , ,807 77, , , Sulawesi Tenggara 224, , ,898 76, , , Gorontalo 239, , ,377 70, , , Sulawesi Barat 249, , ,374 69, , , Maluku 345, , , , , , Maluku Utara 310, , ,985 90, , , Papua Barat 395, , , , , , Papua 346, , , , , , Indonesia 283, , , , , ,

19 19 Tabel 3. Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi dan Daerah, Tahun 2018 (1) SEPTEMBER 2017 MARET 2018 PERUBAHAN Provinsi K D K+D K D K+D K D K+D 11 Aceh (0.19) 0.20 (1.09) 0.09 (0.58) 12 Sumatera Utara (2.08) (-3.35) (-0.65) 13 Sumatera Barat (-4.90) 0.14 (1.71) (-1.36) 14 Riau (-3.11) 0.09 (1.19) (-0.35) 15 Jambi (-1.14) 0.18 (2.77) 0.09 (1.18) 16 Sumatera Selatan (-1.45) (-2.75) (-2.31) 17 Bengkulu (-1.03) (-0.99) (-1.01) 18 Lampung (1.54) 0.52 (3.55) 0.32 (2.44) 19 Bangka Belitung (2.78) (-2.05) (-0.92) 21 Kepulauan Riau (5.18) 0.28 (2.65) 0.27 (4.39) 31 DKI Jakarta (-5.51) (-5.51) 32 Jawa Barat (-4.29) (-4.79) (-4.84) 33 Jawa Tengah (-7.82) (-6.69) (-7.47) 34 DI Yogyakarta (0.27) (-4.68) (-1.87) 35 Jawa Timur (-1.02) (-1.83) (-1.91) 36 Banten (-6.42) (-6.11) (-6.40)

20 Tabel 3. Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi dan Daerah, Tahun 2018 (2) Provinsi SEPTEMBER 2017 MARET 2018 PERUBAHAN K D K+D K D K+D K D K+D 51 Bali (-4.21) (-0.80) (-3.19) 52 Nusa Tenggara Barat (-1.81) (-2.42) (-2.00) 53 Nusa Tenggara Timur (1.62) 0.42 (1.70) 0.25 (1.17) 61 Kalimantan Barat (-4.33) 0.07 (0.74) (-1.14) 62 Kalimantan Tengah (-6.21) 0.06 (1.18) (-1.67) 63 Kalimantan Selatan (-1.42) (-3.49) (-3.57) 64 Kalimantan Timur (-2.95) 0.09 (0.97) (-0.91) 65 Kalimantan Utara (1.34) 0.21 (2.33) 0.13 (1.83) 71 Sulawesi Utara (2.16) (-0.98) (-1.26) 72 Sulawesi Tengah (-2.36) (-0.50) (-1.45) 73 Sulawesi Selatan (-3.23) (-3.28) (-4.48) 74 Sulawesi Tenggara (-8.05) 0.03 (0.22) (-2.89) 75 Gorontalo (7.34) (-0.82) (-1.91) 76 Sulawesi Barat (1.47) 0.05 (0.41) 0.07 (0.62) 81 Maluku (-5.38) 0.04 (0.16) (-0.93) 82 Maluku Utara (2.71) 0.50 (6.60) 0.39 (6.05) 91 Papua Barat (-1.17) 0.19 (0.55) (-0.44) 94 Papua (-0.95) 0.06 (0.17) (-0.08) Indonesia (-3.18) (-1.75) (-2.79) Terdapat 8 Provinsi yang mengalami kenaikan. Menurut tipe daerah terdapat 12 di perkotaan dan 17 di perdesaan yang mengalami kenaikan; 20

21 21 Provinsi Tabel 4. Jumlah Penduduk Miskin (000) Menurut Provinsi dan Daerah, SEPTEMBER 2017-MARET 2018(1) SEPTEMBER 2017 MARET 2018 PERUBAHAN K D K+D K D K+D K D K+D 11 Aceh Sumatera Utara , , Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan , , Bengkulu Lampung , , Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat 2, , , , , , Jawa Tengah 1, , , , , , DI Yogyakarta Jawa Timur 1, , , , , , Banten

22 Tabel 4. Jumlah Penduduk Miskin (000) Menurut Provinsi dan Daerah, SEPTEMBER 2017-MARET 2018(2) SEPTEMBER 2017 MARET 2018 PERUBAHAN Provinsi K D K+D K D K+D K D K+D 51 Bali NTB NTT , , , , Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia 10, , , , , ,

23 23 Provinsi Tabel 5. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), SEPTEMBER 2017-MARET 2018(1) SEPTEMBER 2017 MARET 2018 K D K+D K D K+D 11 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten

24 Provinsi Tabel 5. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), SEPTEMBER 2017-MARET 2018 (2) SEPTEMBER 2017 MARET 2018 K D K+D K D K+D 51 Bali NTB NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia Terdapat 13 Provinsi yang mengalami kenaikan. Menurut tipe daerah terdapat 18 di perkotaan dan 17 di perdesaan yang mengalami kenaikan; 24

25 25 Provinsi Tabel 6. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), SEPTEMBER 2017-MARET 2018(1) SEPTEMBER 2017 MARET 2018 K D K+D K D K+D 11 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten

26 Provinsi Tabel 6. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), SEPTEMBER 2017-MARET 2018(2) SEPTEMBER 2017 MARET 2018 K D K+D K D K+D 51 Bali NTB NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Terdapat 17 Provinsi yang mengalami kenaikan. Menurut tipe daerah terdapat 20 di perkotaan dan 16 di perdesaan 74 Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia yang mengalami kenaikan. 26

27 Terima Kasih Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta (021) , , Badan Pusat Statistik (Page) (021)

28 PENJELASAN PERTANYAAN BPS PROVINSI

29 29 Mengapa Inflasi suatu Provinsi hampir sama, tetapi elastisitas GK tidak sama? Inflasi Prov A :1,93 e=1,62 Inflasi Prov B :1,90 e=3,43 Dari hasil Susenas bisa tergambar pola pengeluaran suatu provinsi. Pola pengeluaran provinsi adalah unik dan berbeda satu sama lain. Begitupula ketika menghitung Garis kemiskinan yang merujuk populasi referensi, masing-masing populasi referensi memiliki pola pengeluaran yang khusus atau berbeda dengan provinsi lainnya. Oleh karena itu, meski basket komoditi sama dan tingkat inflasi relative sama maka elastisitas GK belum tentu sama.

30 30 Mengapa Inflasi suatu Provinsi hampir sama, tetapi elastisitas GK tidak sama? (2) Prov A (inflasi= 1,93 e=1,62) Prov B (Inflasi=1,90 e=3,43)

31 Mengapa ketika P0 Turun tidak selalu diiringi dengan P1 atau P2 yang menurun? Provinsi A tahun 2017 Provinsi A tahun 2018 Garis Kemiskinan Contoh: Jumlah Penduduk = 11 Tingkat Kemiskinan = 36,35% Contoh: Jumlah Penduduk = 11 Tingkat Kemiskinan = 27,27% Kemiskinan adalah dinamis. Setiap periode terjadi fenomena: Penduduk yang jatuh dari tidak miskin menjadi miskin atau sebaliknya Ilustrasi: Provinsi A tahun 2018 kemiskinan menurun dibanding tahun Pada tahun 2017 terdapat 4 individu di bawah GK. Pada tahun 2018, di Provinsi A satu individu berhasil keluar dari GK dan sisanya mengalami kenaikan pengeluaran namun tidak secepat kenaikan GK. Dengan demikian, Provinsi A memiliki Po yang turun tetapi tingkat kedalaman kemiskinan membesar (P1 naik). Lihat ilustrasi perubahan P1 dengan membandingkan tanda panah

32 Mengapa ketika P0 Turun jumlah penduduk miskin tetap naik? Hal ini disebabkan penurunan jumlah Penduduk miskin tidak sebanding dengan penambahan jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat September 2017 Maret 2018 Perubahan Perubahan (%) Kota Desa K+D Kota Desa K+D Kota Desa K+D Kota Desa K+D Persentase Penduduk Miskin (P0) Jumlah Penduduk Miskin (000) Jumlah Penduduk (000) 2, , , , , ,

33 Provinsi Tabel 1. Jumlah Penduduk (000) Menurut Provinsi dan Daerah, SEPTEMBER 2017-MARET 2018 (1) SEPTEMBER 2017 MARET 2018 K D K+D K D K+D 11 Aceh 1,601 3,611 5,212 1,649 3,609 5, Sumatera Utara 7,404 6,897 14,300 7,598 6,779 14, Sumatera Barat 2,244 3,092 5,337 2,365 3,002 5, Riau 2,701 3,996 6,697 2,734 4,041 6, Jambi 1,125 2,404 3,529 1,139 2,417 3, Sumatera Selatan 3,071 5,221 8,293 3,107 5,238 8, Bengkulu 631 1,311 1, ,317 1, Lampung 2,322 5,987 8,310 2,469 5,881 8, Bangka Belitung , , Kepulauan Riau 1, ,096 1, , DKI Jakarta 10,398 10,398 10,444 10, Jawa Barat 35,354 12,845 48,199 35,960 12,562 48, Jawa Tengah 17,208 17,108 34,316 17,645 16,787 34, DI Yogyakarta 2,713 1,059 3,772 2,768 1,024 3, Jawa Timur 20,413 18,932 39,345 20,654 18,795 39, Banten 8,871 3,638 12,508 8,981 3,648 12,629 33

34 34 Tabel 1. Jumlah Penduduk (000) Menurut Provinsi dan Daerah, SEPTEMBER 2017-MARET 2018 (2) Provinsi SEPTEMBER 2017 MARET 2018 K D K+D K D K+D 51 Bali 2,775 1,482 4,258 2,836 1,445 4, Nusa Tenggara Barat 2,270 2,700 4,970 2,324 2,675 4, Nusa Tenggara Timur 1,177 4,131 5,308 1,227 4,123 5, Kalimantan Barat 1,597 3,353 4,950 1,682 3,303 4, Kalimantan Tengah 964 1,655 2,619 1,020 1,626 2, Kalimantan selatan 1,844 2,292 4,135 1,941 2,226 4, Kalimantan Timur 2,400 1,193 3,594 2,427 1,204 3, Kalimantan Utara Sulawesi Utara 1,193 1,274 2,467 1,244 1,235 2, Sulawesi Tengah 785 2,193 2, ,161 2, Sulawesi Selatan 3,498 5,212 8,711 3,646 5,105 8, Sulawesi Tenggara 952 1,663 2,615 1,012 1,629 2, Gorontalo , , Sulawesi Barat 316 1,021 1, ,030 1, Maluku 727 1,025 1, ,029 1, Maluku Utara , , Papua Barat Papua 902 2,378 3, ,393 3,308 Indonesia 141, , , , , ,231 Persentase 53,90 46, ,70 45,30 100

35 Lampiran

36 Tabel 1. Persentase Rumah Tangga Penerima Raskin/Rastra atau BPNT Menurut Provinsi dan Daerah Dalam Empat Bulan Terakhir (1) Provinsi Daerah (%) Kota Desa Kota + Desa Mar 2017 Sept 2017 Mar 2018 Mar 2017 Sept 2017 Mar 2018 Mar 2017 Sept 2017 Mar 2018 Aceh 31,98 50,66 34,75 54,00 84,55 70,68 47,48 73,95 59,46 Sumatera Utara 23,66 22,90 19,24 46,37 53,87 44,44 36,21 37,89 31,22 Sumatera Barat 15,62 13,65 13,41 34,22 42,15 30,94 26,69 30,34 23,21 Riau 12,31 14,08 11,32 28,60 43,52 31,79 22,48 31,74 23,53 Jambi 15,10 13,69 16,07 26,91 49,95 34,63 23,70 39,05 28,83 Sumatera Selatan 27,43 19,30 18,76 36,07 46,70 39,68 33,33 37,10 32,18 Bengkulu 18,85 28,62 21,51 42,28 61,86 41,41 35,17 50,93 35,03 Lampung 27,12 30,34 23,57 49,28 72,06 57,36 43,68 60,72 47,94 Kep, Bangka Belitung 8,89 12,39 10,27 12,57 12,90 14,94 10,73 12,63 12,45 Kepulauan Riau 14,02 6,34 7,51 36,01 30,97 30,31 19,71 9,66 10,68 DKI Jakarta 10,08 6,18 4, ,08 6,18 4,74 Jawa Barat 32,28 32,64 30,12 61,25 72,38 60,35 42,44 43,76 38,40 Jawa Tengah 32,76 40,63 36,01 56,57 68,53 62,35 43,99 54,70 48,99 DI Yogyakarta 23,58 28,55 20,78 60,29 72,75 70,83 34,98 40,12 33,97 Jawa Timur 25,37 38,75 23,22 53,62 70,61 55,93 38,76 54,11 38,90 Banten 16,20 18,78 16,48 71,60 77,02 63,44 35,10 35,22 29,83 Bali 7,53 9,50 6,93 17,07 27,66 22,95 11,24 15,86 12,21 Nusa Tenggara Barat 44,39 67,18 46,88 53,64 90,13 72,25 49,62 79,71 60,54 Sumber: Susenas

37 Tabel 1. Persentase Rumah Tangga Penerima Raskin/Rastra atau BPNT Menurut Provinsi dan Daerah Dalam Empat Bulan Terakhir (2) Daerah (%) Provinsi Kota Desa Kota + Desa Mar 2017 Sept 2017 Mar 2018 Mar 2017 Sept 2017 Mar 2018 Mar 2017 Sept 2017 Mar 2018 Nusa Tenggara Timur 11,76 14,10 17,94 38,27 53,98 50,89 33,55 44,67 43,09 Kalimantan Barat 13,30 24,42 13,24 34,28 54,23 37,06 28,38 44,89 29,24 Kalimantan Tengah 4,60 10,90 6,26 20,33 40,18 17,49 15,06 29,62 13,26 Kalimantan Selatan 11,23 11,93 12,70 24,81 31,63 27,78 19,40 22,88 20,78 Kalimantan Timur 7,34 8,83 9,05 25,59 32,20 29,09 14,39 16,22 15,70 Kalimantan Utara 9,84 15,26 11,82 8,71 24,47 23,33 9,27 19,00 16,49 Sulawesi Utara 24,34 19,06 19,79 48,07 61,62 44,59 38,41 40,83 32,15 Sulawesi Tengah 18,20 22,17 19,11 51,63 63,30 46,25 44,35 52,40 38,55 Sulawesi Selatan 13,92 11,54 13,80 35,63 47,39 39,46 28,30 33,09 29,11 Sulawesi Tenggara 19,36 29,44 25,93 41,45 78,26 44,83 35,81 61,04 37,63 Gorontalo 22,63 19,11 20,83 51,20 60,47 46,11 41,45 44,80 36,16 Sulawesi Barat 27,20 41,12 34,39 41,60 56,55 44,21 38,70 52,98 41,92 Maluku 15,79 22,29 22,30 55,76 52,04 70,39 42,06 39,52 49,63 Maluku Utara 13,49 16,08 10,65 34,32 48,51 40,32 29,08 38,74 31,50 Papua Barat 18,32 31,18 15,34 46,90 50,48 46,16 37,23 43,14 33,84 Papua 18,31 25,95 18,09 51,43 56,79 53,95 44,74 48,53 44,73 Indonesia 22,16 28,11 23,00 43,95 62,40 51,37 34,59 43,85 35,85 Sumber: Susenas

38 38 KONSEP KEMISKINAN Konsep yang dipakai BPS adalah basic needs approach Pendekatan kebutuhan dasar: Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran) Kebutuhan dasar makanan adalah pengeluaran untuk memenuhi konsumsi 2100 kkal perkapita perhari (diwakili paket komoditi kebutuhan dasar makanan sebanyak 52 jenis komoditi) Kebutuhan dasar non makanan adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, dan lainnya (diwakili 51 jenis komoditi non makanan di perkotaan dan 47 jenis komoditi non-makanan di pedesaan)

39 39 PENGHITUNGAN GARIS KEMISKINAN 1. Populasi Referensi: Tahap pertama adalah menentukan populasi referensi yaitu 20 persen penduduk yang berada diatas Garis Kemiskinan Sementara (GKS) yang merupakan Garis Kemiskinan periode lalu yang di-inflate dengan inflasi umum (IHK). Dari penduduk referensi ini kemudian dihitung Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). Penghitungan dilakukan terpisah menurut provinsi dan daerah (kota dan desa)

40 GARIS KEMISKINAN PERIODE SEBELUMNYA POPULASI REFERENSI INFLASI UMUM (IHK) PENGELUARAN NOMINAL MENURUT PERCENTILE GARIS KEMISKINAN SEMENTARA (GKS) P 1. P - 20 P P POPULASI REFERENSI: 20% di atas GKS GK dihitung per provinsi per daerah (Kota, Desa) GK = GKM + GKNM 40

41 41 PENGHITUNGAN GARIS KEMISKINAN (1) 2. Komponen Garis Kemiskinan: dimana: GK GKM GK = GKM + GKNM = Garis Kemiskinan = Garis Kemiskinan Makanan GKNM = Garis Kemiskinan Non Makanan Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah garis kemiskinan.

42 PENGHITUNGAN GARIS KEMISKINAN (2) 3. Kebutuhan Dasar Makanan => setara dengan pemenuhan kebutuhan kalori 2100 kkal per kapita perhari Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi 4. Kebutuhan Dasar Non Makanan => kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan Paket komoditi kebutuhan dasar bukan makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan 42

43 43 INDIKATOR KEMISKINAN Headcount Index (P0): Persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Poverty Gap Index (P1)/Indeks Kedalaman Kemiskinan: Ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran dari garis kemiskinan. Poverty Severity (P2)/Indeks Keparahan Kemiskinan: Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. Formula: Foster-Greer-Thorbecke (FGT) formula.

44 44 PROSES PENGHITUNGAN Kelengkapan raw data susenas serta keterbandingan dengan data sebelumnya Analisis awal raw data susenas konsumsi Penghitungan tingkat kemiskinan Evaluasi output program penghitungan Pembuatan tabel-tabel indikator untuk diseminasi

45 45 PROSES REVIEW Pemeriksaan data: konsistensi, range isian, pencilan, dan kelengkapan. Analisis distribusi pengeluaran: memperhatikan trend per provinsi dan daerah perkotaan/pedesaan Analisis pola pengeluaran konsumsi untuk kelompok referensi: basket komoditi makanan dan bukan makanan Analisis jumlah konsumsi kalori dan harga kalori Analisis dengan penimbang: provinsi, daerah perkotaan/pedesaan

46 46 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penghitungan Angka Kemiskinan : Inflasi Distribusi pengeluaran dan jumlah penduduk Kelompok penduduk referensi Pola konsumsi dari paket komoditi Harga kalori komoditi makanan Jumlah kalori komoditi makanan Program bantuan kemiskinan