DAFTAR PERTANYAAN UNTUK JABATAN-JABATAN KELOMPOK PELAKSANA PENGOLAHAN PABRIK GULA KWALA MADU. Nama jabatan :... Nama Jabatan Atasan Langsung
|
|
- Agus Iwan Yuwono
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran I DAFTAR PERTANYAAN UNTUK JABATAN-JABATAN KELOMPOK PELAKSANA PENGOLAHAN PABRIK GULA KWALA MADU Nama jabatan :... Nama Jabatan Atasan Langsung Departemen Bagian :.. :.. :.. Sebelum saudara menjawab pertanyaan ini harap terlebih dahulu dibaca dengan baik, kemudian jawab pertanyaan ini dengan singkat dan jelas. Jawaban mohon di kembalikan selama tiga hari. 1. Pendidikan Pendidikan formal yang dibutuhkan oleh seorang pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. a. Tamat SD b. Tamat SMP c. Tamat SMA d. Sarjana Muda e. Sarjana
2 2. Latihan Menurut anda,berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendalami tugas sehingga trampil? a. Hingga 2 bulan b. Hingga 3 bulan c. Hingga 4 bulan d. Hingga 5 bulan 3. Pengalaman Berapa waktu yang anda butuhkan dengan tingkat pendidikan yang dimiliki untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan? a. Tidak dibutuhkan pengalaman b. Hingga 3 bulan c. Hingga 6 bulan d. Hingga 12 bulan 4. Usaha Phisik Didalam melaksanakan pekerjaan, berapa banyak kebutuhan energi untuk pergerakan fisik dalam melakukan pekerjaan? a. Kebutuhan akan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedikit tanpa beban. b. Kebutuhan akan pengeluaran energi untuk pergerakan yangvsedang dengan beban. c. Kebutuhan akan pengeluaran energi untuk pergerakan yang cukup banyak dengan beban ringan (dibawah 25 kg).
3 d. Kebutuhan akan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedang dengan beban agak berat (antara kg) beberapa kali. 5. Usaha mental Didalam melaksanakan pekerjaan seberapa besar energi yang dibutuhkan untuk pemikiran, konsentrasi dan perhatian mental yang dibutuhkan untuk menghadapi pekerjaan normal? a. Kebutuhan akan pemikiran untuk menghadapi pekerjaan-pekerjaan yang tidak rumit dengan perhatian yang tidak terus-menerus. b. Kebutuhan akan pemikiran untuk menghadapi pekerjaan yang tidak rumit dengan perhatian yang tidak terus-menerus. c. Kebutuhan akan pemikiran untuk menghadapi pekerjaan yang sedikit rumit dan perhatian yang tidak terus-menerus. d. Kebutuhan akan pemikiran untuk menghadapi pekerjaan yang sedikit rumit dengan perhatian yang terus menerus. 6. Tanggung jawab atas mesin dan peralatan Berapa besar tingkat tanggung jawab yang diperlukan untuk mencegah kerugian akibat kerusakan mesin dan peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan? a. Tanggung jawab yang minimum atas adanya pemakaian dari peralatan sederhana seperti meja,kursi, dan alat tulis. b. Tanggung jawab yang minimum atas adanya pemakaian panel pengukuran alat pengaduk, kereta sorong.
4 c. Tanggung jawab yang besar atas adanya pemakaian peralatan yang termasuk kelas menengah. d. Tanggung jawab yang sederhana atas adanya pemakaian peralatan yang termasuk kelas berat. e. Tanggung jawab yang cukup besar atas adanya pengawasan jumlah dan kondisi dari msin-mesin/peralatan yang digunakan pada proses pengolahan. 7. Tanggung jawab atas operasi Kesalahan yang terjadi pada pekerjaan yang anda lakukan akan mengakibatkan : a. Pelaksanaan pekerjaan tidak mempunyai pengaruh terhadap kelancaran operasi. b. Pelaksanaan pekerjaan sedikit berpengaruh terhadap kelancaran operasi. c. Pelaksanaan pekerjaan cukup berpengaruh terhadap kelancaran operasi. d. Pelaksanaan pekerjaan lebih berpengaruh yang besar terhadap kelancaran operasi. e. Pelaksanaan pekerjaan sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasi. 8. Tanggung jawab atas bahan Apakah hasil pekerjaan saudara berpengaruh terhadap mutu produksi? a. Tidak ada bahan yang diolah b. Hasil pekerjaan tidak berpengaruh terhadap mutu bahan produksi. c. Hasil pekerjaan sedikit berpengaruh terhadap mutu bahan produksi. d. Hasil pekerjaan sangat tergantung kepada mutu bahan produksi.
5 e. Membutuhkan tanggung jawab terhadap mutu dan jumlah produksi. 9. Kondisi kerja Apakah kondisi tempat kerja anda cukup sesuai? a. Daerah kerja yang luas yang agak luas dan terasa nyaman, tidak ada suara bising dimana ventilasi udara cukup. b. Daerah kerja yang agak luas dan terasa longgar dimana ada ventilasi dan udara tidak terlalu panas, tidak ada percikan air,suara bising tetap ada. c. Daerah kerja yang agak luas dan terasa longgar dimana ada ventilasi dan udara tidak terlalu panas, banyak kena percikan air dan ada suara bising. d. Daerah kerja yang pengap, kurang ventilasi dan udara panas. 10. Resiko kerja Berapa besar resiko yang dapat di timbulkan oleh pekerjaan terhadap diri anda akibat kelalaian dan kerusakan peralatan? a. Tidak ada resiko yang dapat ditimbulkan oleh pekerjaan. b. Kecelakaan yang dapat ditimbulkan akibat kelalaian berupa luka kecil, tergores dan terpotong. c. Kecelakaan yang dapat ditimbulkan akibat pekerjaan berupa luka bakar dan tertimpa beban. d. Kecelakaan yang bisa mengakibatkan cacat. 11. Bila terjadi sesuatu dalam pekerjaan, dimana mengakibatkan bahaya bagi orang lain maka berapa besar bahaya tersebut ditimbulkan? a. Tidak menimbulkan bahaya. b. Luka ringan
6 c. Luka terpotong d. Tulang patah e. Luka yang menyebabkan cacat. 12. Bila terjadi kerusakan dalam mengerjakan pekerjaan anda, apa saja yang mengalami kerusakan? a. Bahan b. Alat utama c. Alat pembantu 13. Kewajiban-kewajiban apakah yang saudara lakukan pada waktu-waktu tertentu, misalnya sekali seminggu, sekali sebulan dan sebagainya. Mingguan Bulanan. 14. Dalam melaksanakan pekerjaan, apakah ada karyawan lain yang membantu anda? a. Tidak ada b. Bawahan langsung c. Rekan setingkat jabatan d. Karyawan yang kadang-kadang diperbantukan 15. Didalam melaksanakan pekerjaan,apakah diperlukan pengawasan oleh atasan? a. Ya, secara berkala b. Ya, kadang-kadang c. Jarang d. Tidak perlu
7 16. Bagaimana sifat-sifat pekerjaan yang anda lakukan? a. Tugas-tugas cukup jelas dan terperinci sehingga tidak diperlukan petunjuk lain. b. Kadang-kadang perlu petunjuk untuk memutuskan langkah yang harus diambil. c. Harus merencanakan perincian kerja atas dasar pedoman yang ada. d. Harus membut rencana kerja yang lengkap sebelum memulai pekerjaan. 17. Dalam melaksanakan pekerjaan, apakah anda bebas memutuskan hal-hal yang anda hadapi? a. Ya, harus memutuskan sendiri b. Ya, kadang-kadang boleh memutuskan sendiri c. ya, tetapi keputusan harus disetujui dahulu oleh atasan d. Tidak, keputusan dilakukan oleh atasan 18. Bagaimana hasil pekerjaan anda? a. Pada umumnya keterampilan/ketelitian mempunyai pengaruh besar dalam menentukan hasil pekerjaan. b. Ketelitian terjamin dengan sendirinya dengan alat yang dipakai c. Ketelitian perlu diusahakan dalam beberapa hal d. Ketelitian perlu diusahakan secara terus-menerus 19. Bilaterjadi kesalahan didalam mengerjakan pekerjaan, apa yang menjadi penyebab utamanya? a. Konsentrasi kerja terganggu b. keterampilan menggunkan alat
8 c. Kerusakan alat utama d. kerusakan alat pembantus Dalam uraian jabatan pada karyawan pelaksanaan Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II yang dianalisa dan dievaluasi pada bagian pengolahan. Jabatan karyawan pabrik gula pada bagian pengolahan adalah sebagai berikut : 1. Karyawan Timbangan 2. Karyawan Mill/Gilingan 3. Karyawan Boiler 4. Karyawan Pemurnian 5. Karyawan Penguapan/Evaporator 6. Karyawan Masakan 7. Karyawan Putaran 8. Karyawan Laboratorium 9. Karyawan Packing
9 Uraian Penjabaran dari 9 Jabatan Karyawan pada Kelompok Pengolahan atau Pelaksana pada Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II 1. Uraian Jabatan pada Karyawan Timbangan Nama Jabatan : Karyawan unit timbangan Hubungan Kerja : Diawasi oleh mandor pengolahan Perincian Tugas : - Menimbang dan mencatat berat tebu yang masuk ke pabrik. - Mencatat dari mana datangnya tebu yang masuk kepabrik. - Mencatat nomor kode truk yang membawa tebu masuk ke pabrik - Memasukkan atau mengalirkan tebu ke mesin potong sesuai dengan instruksi dari atasan. Wewenang Jabatan : Tidak ada Tanggung Jawab : Megerjakan apa-apa saja yang di perintahkan oleh atasan. Persyaratan Jabatan Minimum : - Pendidikan dasar STM - Latihan 3 bulan - Pengalaman 3 bulan
10 Usaha Phisik : Membutuhkan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedikit tanpa adanya beban yang dipikul. Usaha Mental : Membutuhkan pemikiran dalam menghadapi pekerjaan yang tidak rumit dengan perhatian yang tidak terus menerus. Kondisi Kerja : Udara yang panas dan adanya kebisingan Resiko Kerja : Hampir tidak ada atau tidak memiliki resiko kerja yang tinggi. 2. Uraian Jabatan pada Karyawan Mill/Gilingan Nama Jabatan : Karyawan pada gilingan. Hubungan Kerja : Diawasi oleh mandor pengolahan Perincian Tugas : - Menggiling potongan tebu yang masuk kedalam mesin penggiling untuk mendapatkan nira sebanyak mungkin. - Menentukan jumlah banyaknya tebu yang akan digiling. - Mengontrol untuk pemberian air imbibisi pada tebu yang sedang digiling. - Memeriksa atau memperbaiki peralatan mesin giling yang rusak selama proses giling berlangsung. - Membersihkan daerah kerja yang kotor.
11 Wewenang Kerja : Tidak ada Tanggung Jawab : Menjalankan tugas yang diperintahkan oleh atasan. Persyaratan Minimum : - Pendidikan dasar STM - Latihan 3 bulan - Pengalaman hingga 6 bulan Usaha Phisik : Membutuhkan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedang. Usaha mental : Membutuhkan pemikiran dan perhatian yang terus menerus dalam menghadapi pekerjaan yang tidak rumit. Kondisi Kerja : Adanya suara bising dari mesin penggiling dan udara yang tidak terlalu panas. Resiko Kerja : Bila terjadi kelalaian maka tangan bisa masuk kedalam rool mill. 3. Uraian Jabatan pada Karyawan Boiler Nama Jabatan : Karyawan pada boiler Hubungan Kerja : Di awasi oleh mandor pengolahan Perincian Tugas : - Memantau, mengevaluasi dan memperbaiki hasil kerja stasiun. - Melaksanakan standar fisik, biaya dan mutu.
12 - Melakukan inspeksi secara teratur dan membuat inventaris kondisinya. - Membuat jangka pendek dalam hal pengadaan perbaikan dan penggunaan peralatan. - Menyusun program peralatan pada stasiun boiler. Wewenang Jabatan : Tidak ada Tanggung Jawab : Melaksanakan instruksi dari atasan yang berhubungan dengan perencanan dan pengoperasian mesin boiler. Persyaratan Jabatan : - Pendidikan dasar STM - Latihan 3 bulan - Pengalaman 6 bulan Usaha Phisik : Kebutuhan akan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedang beban. Usaha Mental : Kebutuhan akan pemikiran untuk menghadapi pekerjaan yang sedikit rumit dengan perhatian yang terus-menerus. Kondisi kerja : - Udara panas - Suara bising - Bau yang tak sedap Resiko Kerja : Dapat menimbulkan luka bakar bila terjadi kelalaian.
13 4. Uraian Jabatan pada Karyawan Pemurnian Nama Jabatan Hubungan Kerja : Karyawan Pemurnian : Diawasi oleh mandor pengolahan. Perencanaan Tugas : - Memaksimalkan rendemen, menekan kehilangan dengan kualitas sebaik mungkin secara efesien. - Membuat jangka pendek tentang pengadaan perbaikan dan pengoperasian peralatan. - Melaksanakan standar fisik biaya. - Melaksanakan inspeksi secara teratur dan membuat recording. Wewenang Jabatan Tanggung Jawab Persyaratan Jabatan : Tidak ada : Melaksanakan instruksi dari atasan. : Pendidikan dasar STM Latihan 3 bulan Pengalaman 6 bulan Usaha Phisik : Kebutuhan akan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedang beban. Usaha Mental : Kebutuhan akan pemikiran untuk menghadapi pekerjaan yang sedikit rumit dengan perhatian yang terus-menerus. Kondisi Kerja : - Udara panas - Suara bising - Bau tak sedap
14 Resiko kerja : Bisa berakibat buruk bila terjadi kelalaian. 5. Uraian Jabatan pada Karyawan Evaporator/Penguapan Nama Jabatan : Karyawan pada Evaporator/Penguapan Hubungan Kerja : Diawasi oleh mandor pengolahan Perincian Tugas : - Mengeringgkan gula dengan melakukan pemberian uap panas. - Memeriksa talang apakah ada kebocoran Wewenang Jabatan : Tidak ada. Tanggung Jawab : Menjalankan perintah dari atasan. Persyaratan Minimum : - Pendidikan dasar STM - Latihan 3 bulan - Pengalaman 6 bulan Usaha Phisik : Membutuhkan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedikit tanpa adanya beban. Usaha Mental : Membutuhkan pemikiran dan perhatian yang terus menerus dalam menghadapi pekerjaan yang tidak rumit. Kondisi Kerja : Udara yang panas akibat dekat dengan uap panas. Resiko Kerja : Hampir tidak ada. 6. Uraian Jabatan pada Karyawan Masakan Nama Jabatan : Karyawan pada masakan Hubungan Kerja : Diawasi oleh mandor pengolahan.
15 Perincian Tugas : - Memisahkan kristal dari stroop dari proses hasil masakan. - Mengatur kecepatan putaran. - Menjaga kesetabilan panel putaran. - Mengatur kerataan saringan. Wewenang Jabatan Tanggung Jawab : Tidak ada. : Menjalankan pekerjaan sesuai dengan perintah dari atasan. Persyaratan Minimum : - Pendidikan dasar SMP - Latihan 4 bulan - Pengalaman 6 bulan Usaha Phisik : Membutuhkan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedikit tanpa adanya beban. Usaha Mental : Membutuhkan pemikiran dan perhatian secara terus menerus untuk menghadapi pekerjaan yang tidak terlalu rumit. Kondisi kerja : Adanya suara yang bising dari mesin dan udara yang panas. Resiko Kerja : Tidak terlalu tinggi. 7. Uraian Jabatan pada Karyawan Putaran Nama Jabatan : Karyawan pada putaran Hubungan Kerja : Diawasi oleh mandor pengolahan.
16 Perincian Tugas : - Memisahkan kristal dari stroop dari proses hasil masakan. - Mengatur kecepatan putaran. - Menjaga kesetabilan panel putaran. - Mengatur kerataan saringan. Wewenang Jabatan Tanggung Jawab : Tidak ada. : Menjalankan pekerjaan sesuai dengan perintah dari atasan. Persyaratan Minimum : - Pendidikan dasar SMP - Latihan 3 bulan - Pengalaman 6 bulan Usaha Phisik : Membutuhkan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedikit tanpa adanya beban. Usaha Mental : Membutuhkan pemikiran dan perhatian secara terus menerus untuk menghadapi pekerjaan yang tidak terlalu rumit. Kondisi kerja : Adanya suara yang bising dari mesin putaran dan udara yang panas. Resiko Kerja : Tidak terlalu tinggi. 8. Uraian Jabatan pada Karyawan Laboratorium Nama Jabatan : Karyawan pada laboratorium Hubungan Kerja : Diawasi oleh mandor pengolahan.
17 Perincian Tugas : - Menganalisa bahan-bahan penolong dan bahan baku produksi. - Menganalisa mutu produksi hasil gula. - Membersihkan peralatan yang kotor. Wewenang Jabatan : Tidak ada. Tanggung Jawab : Menganalisa atau melakukan percobaan pada bahan baku yang berpengaruh pada mutu hasil produksi gula. Persyaratan Minimum : - Pendidikan dasar SMA - Latihan 3 bulan - Pengalaman 6 bulan Usaha Phisik : Kebutuhan akan pengeluaran yang sedikit tanpa beban. Usaha Mental : Kebutuhan akan pemikiran untuk menghadapi pekerjaan yang sedikit rumit dengan perhatian yang terus menerus. Kondisi Kerja : Bau yang kadang-kadang tak sedap dari bahan kimia. Resiko Kerja : Berbahaya jika terkena bahan kimia. 9. Uraian Jabatan pada Karyawan Packing Nama Jabatan : Karyawan pada packing Hubungan Kerja : Diawasi oleh mandor pengolahan.
18 Perincian Tugas : Membungkus/menjahit karung gula yang berisi 50 kg. Wewenang Jabatan : Tidak ada. Tanggung Jawab : Melaksanakan apa yang diperintahkan oleh atasan. Persyaratan Minimum : - Pendidikan dasar SD - Latihan 3 bulan - Pengalaman 12 bulan Usaha Phisik : Membutuhkan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedang dengan beban yang agak berat ( kg). Usaha Mental : Membutuhkan pemikiran dan perhatian terus menerus untuk menghadapi pekerjaan yang tidak rumit. Kondisi Kerja : Tempat kerja yang luas dan nyaman. Resiko Kerja : Tidak terlalu tinggi bahkan hampir tidak ada.
- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia)
1.1 Latar Belakang Ketel uap sebagai sumber utama penghasil energi untuk pembangkit listrik yang menyuplai seluruh kebutuhan energi dalam pabrik. Dalam melakukan kerjanya, ketel uap membutuhkan adanya
Lebih terperinciBAB I. Indonesia tidak dapat terus menerus mengandalkan diri dari pada tenaga kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam menghadapi persaingan Internasional yang semakin tajam, maka Indonesia tidak dapat terus menerus mengandalkan diri dari pada tenaga kerja yang murah,
Lebih terperinciL A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara
L A M P I R A N Tabel Besarnya Kelonggaran berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % ) A. Tenaga yang dikeluarkan 1. Dapat diabaikan 2. Sangat ringan 3. Ringan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab No Jabatan Tugas Wewenang T. Jawab 1 Manajer a. Memonitor/mengevaluasi biaya pengolahan a. Merencanakan/perbaikan Bagan Organisasi Manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat. KM 32 dan beranjak ± 4000 m dari jalan utama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang/ Sejarah Perusahaan Pabrik Gula Kwala Madu terletak di desa Kwala Madu Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Berdirinya PTPN Nusantara II diawali dengan pendirian perusahaan bangsa Belanda dengan nama N. V. Veronigde Deli Maatscnappij. Pada tanggal 11 Januari
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PROMOSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PERILAKU AMAN (SAFE BEHAVIOR) PADA KARYAWAN
LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PROMOSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PERILAKU AMAN (SAFE BEHAVIOR) PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PENGOLAHAN MINYAK SAWIT DI PTPN IV KEBUN DOLOK ILIR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan
Lebih terperinciTUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh : GIO FANDRI TARIGAN NIM.
PENILAIAN RESIKO DAN PEMILIHAN ALTERNATIF SOLUSI PENGENDALIAN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3) DENGAN PENDEKATAN BENEFIT AND COST ANALYSIS PADA PABRIK GULA PTPN. II SEI SEMAYANG TUGAS SARJANA
Lebih terperinciI. DATA UMUM Nama : Umur : Pendidikan Terakhir : Masa Kerja : DATA KHUSUS. A. Pengetahuan
KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PEKERJA PADA BAGIAN PRODUKSI TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) OHSAS 18001:2007 DI PT. SOCFINDO KEBUN AEK PAMIENKE TAHUN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada awalnya PT. Perkebunan Nusantara II pabrik gula Sei Semayang merupakan perusahaan Belanda dengan nama N.V. Veroning Dedeli Maatsenappij, tetapi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan. PTP.Nusantara II merupakan salah satu Badan Usaha milik Negara (BUMN) yang sebelumnya perusahaan ini di kuasai oleh Verenigde Dely My (VDM), yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1964 perusahaan NV My Handle Kian Gwan diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang bernama PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN)
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tahu Sumedang adalah salah satu makanan khas Kota Sumedang. Pabrik Tahu di Sumedang semakin berkembang karena potensi pasar yang tinggi. Salah satu pabrik tahu di Kota Sumedang yaitu pabrik tahu
Lebih terperinciNaskah Publikasi Ilmiah PERBAIKAN KONDISI KERJA BERDASARKAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT (HIRA) UNTUK MENGURANGI
Naskah Publikasi Ilmiah PERBAIKAN KONDISI KERJA BERDASARKAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT (HIRA) UNTUK MENGURANGI KECELAKAAN KERJA KARYAWAN DI UNIT PENGGILINGAN PT MADU BARU YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7. Kesimpulan 7.. Waktu baku perusahaan. Waktu baku perusahaan yang merupakan waktu baku yang sudah dihitung dengan menambahkan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Demi memenuhi Hasil Evaluasi Program Peningkatan Produktivitas Gula Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala Madu yang turut
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN MANAJEMEN K3 TERHADAP TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN MANAJEMEN K3 TERHADAP TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA DI PT. INTI BENUA PERKASATAMA DUMAI Saya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan tempat kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan kerja fisik dan
Lebih terperinciBAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,
BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai
Lebih terperinciIndonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai
Uraian tugas dan tanggung jawab struktur organisasi Pada PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: 1. Manager/ ADM Manager/ADM diangkat langsung oleh Direksi dan merupakan pimpinan tertinggi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN NOTULENSI Pengelompokan Kegiatan Value Added dan Non Value Added No Kegiatan 1. Tebu dibawa ke pabrik menggunakan truk 2. Truk menunggu untuk ditimbang 3. Truk yang berisikan tebu ditimbang 4.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Keselamatan Kerja Tarwaka (2008: 4) mengatakan bahwa keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan,
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di pabrik paralon PVC X, berikut adalah kesimpulan yang di dapatkan : 1. Pabrik paralon PVC X kurang memperhatikan
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB I. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2.1.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menurut Husni (2006 : 138) ditinjau dari segi keilmuan, keselamatan dan kesehatan kerja dapat
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO. Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: Lovitna Novia Puspitasari NRP:
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: 5203013008 Lovitna Novia Puspitasari NRP: 5203013045 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja
Lebih terperinciLampiran 1 Daftar Wawancara
LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Wawancara 1. Bagaimana proses produksi di Pabrik Gula Pagotan? 2. Dalam proses produksi tersebut menghasilkan limbah apa saja? 3. Tolong jelaskan proses pengolahan limbah tersebut?
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 7. Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab 4 dan 5, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun makhluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 75% dari berat
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN PTPN II KWALA MADU DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM K3 DAN PENANGANAN HAZARD. Pengantar
KUISIONER PENELITIAN No : PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN PTPN II KWALA MADU DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM K3 DAN PENANGANAN HAZARD Pengantar Kuesioner ini disusun untuk melihat dan mengetahui tingkat penerapan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah
Lebih terperinciSANITASI DAN KEAMANAN
SANITASI DAN KEAMANAN Sanitasi adalah.. pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil olah,
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 84 Universitas Kristen Maranatha 85 Universitas Kristen Maranatha 86 Universitas Kristen Maranatha 87 Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 2 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKESEHATAN KERJA. oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH
KESEHATAN KERJA oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH Disampaikan dalam Perkuliahan Kesehatan Masyarakat Jurusan D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang 2013 Pengantar Kesehatan kerja adalah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap data sekunder dan data primer dengan menggunakan analisa kualitatif serta setelah melalui validasi kepada para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
kerja. 2 Iklim kerja atau cuaca kerja yang terlalu panas atau dingin dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan industri dengan produk dan distribusinya telah menimbulkan suatu lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini menyebabkan perkembangan pada sektor industri suatu negara, tidak terkecuali di Negara Indonesia. Salah satu sektor industri yang berkembang
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INDUSTRI BIOETANOL SKALA RUMAH DI SUKABUMI
LAMPIRAN 53 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INDUSTRI BIOETANOL SKALA RUMAH DI SUKABUMI Data Responden Nama :.. Usia :.. Berilah tanda silang
Lebih terperinciTabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan
Uji Keseragaman Data Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Pengamatan (Menit) No Kegiatan Rata rata sigma (Xirata)^2 S BKA BKB Keterangan 1 Plat MS di ukur, digambar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL
USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL Retno Fitri Wulandari 36412165 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tebu Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman ini memerlukan udara panas yaitu 24-30 ºC dengan perbedaan suhu musiman tidak lebih dari 6 ºC, perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gula ke II di Sumatera Utara sesudah Pabrik Gula Sei Semayang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang/ Sejarah Perusahaan Pabrik Gula Kwala Madu merupakan salah satu dari enam proyek pabrik gula pertama dari 18 proyek pabrik gula pemerintahan RI yang direncanakan akan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Di era globalisasi ini persaingan industri yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah. Setiap karyawan dalam bekerja dapat mengalami stres kerja. Apabila
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Setiap karyawan dalam bekerja dapat mengalami stres kerja. Apabila karyawan mengalami stres kerja maka dapat berdampak pada pekerjaannya. Stres bisa berdampak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dan potensi di bidang industri. Salah satu bidang industri itu adalah industri manufaktur.
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERSEPSI PEKERJA TENTANG RISIKO KECELAKAAN KERJA DI DEPARTEMEN PRODUKSI DAN UTILITY PT. WILMAR NABATI INDONESIA DUMAI TAHUN 2012 Data Umum Responden No Responden
Lebih terperinciLampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice
113 LAMPIRAN 113 114 Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice 1 Lokasi Lokasi produksi harus jauh dari tempattempat yang menjadi sumber cemaran, seperti: tempat pembuangan sampah,
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA
BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA Pada bab ini penulis akan mengadakan evaluasi atas keadaan organisasi seperti yang telah diuraikan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan dan kemajuan dalam bidang teknologi berkembang dengan sangat pesat, perkembangan ini dirasakan hampir disemua sektor industri, salah
Lebih terperinciPERANCANGAN PROSES PRODUKSI
PERANCANGAN PROSES PRODUKSI A. PEMILIHAN ALIR PROSES Peluang pasar jenis produk pemilihan jenis proses produksi. Proses produksi adalah... langkah langkah yang dilakukan untuk merubah bahan dasar menjadi
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan penulis pada PT BMC, maka diperoleh kesimpulan yaitu sebagai berikut
Lebih terperinciKUISIONER Penentuan Tingkat Kepentingan Kriteria MBNQA SDM
KUISIONER Penentuan Tingkat Kepentingan Kriteria MBNQA SDM A. BIODATA Nama Jabatan Umur Jenis Kelamin Alamat :.. :.. :.. :.. :.. B. PETUNJUK PENGISIAN Untuk menyamakan pemahaman dan prosedur, maka peneliti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis A. Pengawasan Fungsi pengawasan merupakan fungsi terakhir dari manajemen. Fungsi ini terdiri dari tugas-tugas memonitor dan mengevaluasi aktivitas perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya perkembangan jaman, maka berbagai bidang yang ada mengalami perkembangan yang pesat pula. Salah satu bidang yang berkembang cukup pesat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan tulang punggung suksesnya pembangunan bangsa dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi keselamatan dan kesehatannya
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
42 BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang
Lebih terperinciBAB I. manusia sangat berperan penting terhadap keberhasilan suatu organisasi atau
BAB I I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang akan dicapai. Sumber daya manusia sangat berperan penting terhadap keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, sumber daya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH
PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : 19630504 198903 2 001 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004, tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecanggihan teknologi dibidang mesin-mesin industri semakin lama
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecanggihan teknologi dibidang mesin-mesin industri semakin lama semakin meningkat sesuai dengan kebutuhan, sehingga secara otomatis menuntut adanya suatu sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja. Banyak berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan alat atau mesin pabrik, masing-masing dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang berharga bagi organisasi atau perusahaan. Sebagai aset, karyawan harus bisa dikelola dengan baik agar tetap bisa memberikan kontribusi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Rapi Arjasa berdiri pada tahun 1969 dengan akte notaris No. 51 tanggal 14 Oktober 1969 dimana ketika perusahaan ini didirikan masih berbentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pekerja seperti yang tercantum dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 86 ayat 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan tenaga kerja sampai saat ini masih menjadi problema, meskipun telah ada peraturan dan upaya perlindungan kepada pekerja seperti yang tercantum dalam
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013).
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kerja agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut:
LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan mengenai perbaikan dan perkembangan perusahaan
Lebih terperinciBAB 7 DOKUMEN JOB DESCRIPTION
BAB 7 DOKUMEN JOB DESCRIPTION 7.1. Dokumen Job Description Dokumen job description disusun berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dan juga hasil dari brainstorming. Berikut
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) secara singkatnya bisa diartikan sebagai bentuk integrasi ekonomi ASEAN dimana semua negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada dua sistem kerja yaitu di pabrik dan di lahan tebang angkut. Masing-masing dilakukan di dua lokasi yang berbeda yaitu di PG Jatitujuh Cirebon dan di PG
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan. Pada awal perkembangan Industri gula di Indonesia atau di Sumatera, tebu yang ditanami oleh petani Indonesia yang dipaksa oleh pemerintahan Belanda,
Lebih terperinci3. Bagaimanakah pelaksanaan kerja lembur: a. Pada hari kerja biasa b. Pada hari istirahat mingguan c. Pada hari libur nasional d. Apakah ada surat per
DAFTAR PEMERIKSAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN Jenis Perusahaan Jumlah.. orang WNI WNA Laki-laki Wanita Penyandang Laki-laki Wanita Cacat D M A D M A Lk P D M A D M A NO. KLUI 1. Nama Perusahaan 2. Alamat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1
Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dimana persaingan tidak hanya terjadi pada perusahaan dalam satu
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif
Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.
Lebih terperinciMODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini industri pengecatan berada pada kondisi yang cukup stabil, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya orang yang memilih untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Pembuatan Gula Pabrik gula adalah suatu pabrik yang berperan mengubah bahan baku tebu menjadi kristal produk yang memenuhi syarat. Di dalam proses kristalisasi dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan makin meningkatnya perkembangan industri di indonesia, kemajuan dari industri tersebut antara lain ditandai pemakaian mesin-mesin yang dapat mengolah dan memproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasakan. Kapasitas produksi mencapai 4000 ton per hari. Sound Level Meter dengan 9 titik pengukuran yang berdasarkan European
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan kerja dimana pekerja melakukan pekerjaannya sehari hari, Kondisi lingkungan kerja sangat mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja, dimana ada beberapa
Lebih terperinciBAB II PABRIK GULA KWALA MADU (PGKM) SEBELUM TAHUN 1984
BAB II PABRIK GULA KWALA MADU (PGKM) SEBELUM TAHUN 1984 2.1 Latar Belakang Berdirinya PGKM Gula yang dalam hal ini adalah gula pasir merupakan suatu komoditi strategis yang memiliki kedudukan unik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk mengembangkan usaha makro dan mikro. Sumber daya manusia sangat berperan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kecelakaan Kerja Sebuah perusahaan yang beroperasi dalam bidang konstruksi mempunyai kemungkinan terjadi kecelakaan kerja. Setiap orang dimanapun berada, siapapun bisa mengalami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)
BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1 Perkembangan Lafi Ditkesad Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) merupakan lembaga yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Lebih terperinciInformed Consent. Pesetujuan menjadi Responden
Informed Consent Pesetujuan menjadi Responden Selamat Pagi/Siang/Sore Perkenalkan nama saya Rian Krisna Pratiwi mahasiswi S1 Kesehatan Masyarakat, Jurusan K3, Universitas Esa Unggul, saya bermaksud melakukan
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KARYAWAN PT PDSI RANTAU ACEH TAMIANG TAHUN 2014 I.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April
Lebih terperinciPELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)
SIR 01 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN
Lebih terperinciTujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Tujuan Pembelajaran Setelah melalui penjelasan dan diskusi 1. Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan Penerapan K3 sekurang-kurangnya 3 buah 2. Mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH. Pasal 1
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. "tempat kerja" ialah tiap ruangan atau
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO K3 (Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko)
MANAJEMEN RISIKO K3 (Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko) PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI 1 ISI RK3K Peningkatan berkelanjutan 6. Tinjauan Ulang Kinerja K3 1. Kebijakan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG CARA PRODUKSI KOSMETIKA YANG BAIK MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa langkah utama untuk menjamin keamanan kosmetika adalah penerapan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala Madu Pabrik Gula Kwala Madu merupakan pabrik gula ke2 (Dua) di Sumatera Utara sesudah pabrik gula Sei
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.
Lebih terperinciAnalisis Risiko K3 Pada Proses Produksi Gula Dengan Pendekatan FMEA
Analisis Risiko K3 Pada Proses Produksi Gula Dengan Pendekatan FMEA Evi Yuliawati, ST., MT Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rachman Hakim
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Audit Industri Usaha-usaha untuk menghemat industri di segala bidang makin dirasakan perlu karena semakin terbatasnya sumber-sumber industri yang tersedia dan semakin mahalnya
Lebih terperinci