P U T U S A N. Nomor : 742/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 742/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Pengadilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Para Terdakwa : 1. Nama lengkap : MAULUD SIAGIAN Alias MULUD; Tempat lahir : Aek Kanopan; Umur/ tanggal lahir : 74 Tahun / Tahun 1940; Jenis kelamin : Laki-laki; Kebangsaan : Indonesia; Tempat tinggal : Dusun Kampung Banjar Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara; Agama : Islam; Pekerjaan : Tani; 2. Nama lengkap : SAMINO Tempat lahir : Kampung Banjar Umur/ tanggal lahir : 62 Tahun / Tahun 1952 Jenis kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : Dusun III Kampung Banjar Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara Agama : Islam Pekerjaan : Tani Para Terdakwa ditahan oleh : 1. Penyidik tidak dilakukan penahanan ; 2. Penuntut Umum dalam Tahanan Kota sejak tanggal 11 September 2014 sampai dengan tanggal 30 September 2014; Hal. 1 dari 9 Hal.

2 3. Hakim tidak dilakukan penahanan ; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 23 Desember 2014, nomor : 742/PID/2014/PT.MDN, serta berkas perkara Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 734/Pid.B/2014/PN.Rap, dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Rantau Prapat tertanggal 26 September 2014, No. Reg. Perkara : PDM-90/RP- RAP/Ep.2/09/2014, yang berbunyi sebagai berikut : Pertama : Bahwa ia terdakwa 1.MAULUD SIAGIAN Alias MULUD dan terdakawa 2. Samino pada hari sabtu tanggal 26 April 2014 sekitar pukul Wib atau setidaknya pada waktu lain dalam bulan april tahun 2014,atau setidak-tidanya pada waktu lain dalam tahun 2014, bertempat di Dusun IV Sibirong Kelurahan Gunting Saga,Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuahan Batu Utara atau di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri RantauPrapat,dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap barang, dengan cara sebagai berikut : yang mereka terdakwa lakukan - Pada waktu dan tempat tersebut di atas,terdakwa 1 dan terdakwa 2 sedang berjalan menuju ke ladang milik terdakwa 1 dan pada saat melewati lahan milik saksi Ahmad Ardiansyah Harahap,mereka terdakwa bertemu dengan saksi Tamba Tambunan dan saksi Henrik yang sedang mengkat bibit pohon kelapa sawit untuk di tanam di lahan milik saksi Ahmad Ardiansya Harahap.Selanjut terdakwa 1 kepada saksi Tamba dan saksi Henrik : siapa yang menyisip ini? sambil menunjukkan pohon kelapa sawit yang telah di tanam,lalu di jawab oleh saksi Tamba : saya tidak tahu siapa yang menyisip ini dan terdakwa 1 bertanya lagi dengan saksi Tamba : Mau di tanam di sana dan yang punya si Ahmad, lalu saksi Tamba dan saksi Henrik meninggalkan mereka terdakwa. Oleh karena terdakwa 1 merasa bibit kelapa sawit yang yang ada di tanam di lahan miliknya,lalu terdakwa 1 langsung mencabut bibit kelapa sawit tersebut Hal. 2 dari 9 Hal.

3 dengan menggunnya sebanyak 3 (tiga) batang dan terdakwa 1 menyuruh terdakwa 2 untuk mencabut bibit kelapa sawit tersebut,lalu terdakwa 2 mencabut 2 (d ua) batang kelapa sawit.setelah mereka terdakwa mencabut 5 (lima) batang bibit kelapa sawit,lalu mereka terdakwa meletakkan bibit tersebut diatas tanah dan langsung pergi : - Bahwa pengerusakan bibit pohon kelapa sawit tersebut terjadi di depan umum yang dapat di lihat oleh masyarakat umum ; - Bahwa bibit pohon kelapa sawit yang di cabut/dirusak oleh mereka terdakwa,berada di lahan milik saksi Ahmad Ardiansyah Harahap dan bibit pohon kelapa sawit sebanyak 5 (lima) batang tersebut bukan mereka terdakwa bukan yang menanamnya ; - Bahwa akibat perbuatan mereka,saksi Ahmad Ardiansyah Harahap mengalami kerugian sebesar Rp ,- ( Dua juta lima ratus ribu rupiah ) atau setidak-tidaknya sebesar itu ; Bahwa perbuatan Para Terdakwa diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 170 ayat (1) KUHPidana ; Atau Kedua : Bahwa mereka terdakwa 1. MAULUD SIAGIAN Alias MULUD dan terdakwa 2.SAMINO pada hari sabtu tanggal 26 april 2014 sekitar pukul Wib atau setidaknya pada waktu lain dalam bulan april tahun 2014,atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2014,bertempat di Dusun IV Siboring,Kelurahan Gunting Saga,Kecamatn Kualuh Selatan,Kabupaten Labuhan Batu Utara atau di tempat lain yang masih tersebut dalam daerah hukum Pengadilan Negeri RantauPrapat, melakukan,menyuruh melakukan,turut serta melakukan dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusakkan, membikin tidak dapat di pakai atau menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, yang terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : - Pada waktu dan tempat tersebut di atas,terdakwa 1 dan terdakwa 2 sedang berjalan menuju ke ladang milik terdakwa 1 dan pada saat melewati lahan milik saksi Ahmad Ardiansyah Harahap,mereka terdakwa bertemu dengan saksi Hal. 3 dari 9 Hal.

4 Tamba Tambunan dan saksi Henrik yang sedang mengkat bibit pohon kelapa sawit untuk di tanam di lahan milik saksi Ahmad Ardiansya Harahap.Selanjut terdakwa 1 kepada saksi Tamba dan saksi Henrik : siapa yang menyisip ini? sambil menunjukkan pohon kelapa sawit yang telah di tanam,lalu di jawab oleh saksi Tamba : saya tidak tahu siapa yang menyisip ini dan terdakwa 1 bertanya lagi dengan saksi Tamba : Mau di tanam di sana dan yang punya si Ahmad, lalu saksi Tamba dan saksi Henrik meninggalkan mereka terdakwa. Oleh karena terdakwa 1 merasa bibit kelapa sawit yang yang ada di tanam di lahan miliknya, lalu terdakwa 1 langsung mencabut bibit kelapa sawit tersebut dengan menggunnya sebanyak 3 (tiga) batang dan terdakwa 1 menyuruh terdakwa 2 untuk mencabut bibit kelapa sawit tersebut,lalu terdakwa 2 mencabut 2 (dua) batang kelapa sawit. Setelah mereka terdakwa mencabut 5 (lima) batang bibit kelapa sawit,lalu mereka terdakwa meletakkan bibit tersebut diatas tanah dan langsung pergi : - Bahwa pengerusakan bibit pohon kelapa sawit tersebut terjadi di depan umum yang dapat di lihat oleh masyarakat umum ; - Bahwa bibit pohon kelapa sawit yang di cabut/dirusak oleh mereka terdakwa,berada di lahan milik saksi Ahmad Ardiansyah Harahap dan bibit pohon kelapa sawit sebanyak 5 (lima) batang tersebut bukan mereka terdakwa bukan yang menanamnya ; - Bahwa akibat perbuatan mereka, saksi Ahmad Ardiansyah Harahap mengalami kerugian sebesar Rp ,- ( Dua juta lima ratus ribu rupiah ) atau setidak-tidaknya sebesar itu ; Bahwa perbuatan Para Terdakwa diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 406 ayat (1) KHUPidana Jo Pasal : 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana ; Membaca surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Rantau Prapat tertanggal 4 Nopember 2014, No. Reg. Perkara : PDM-90/RP- RAP/Ep.2/09/2014, bahwa Terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa 1. Maulud Siagian Alias Mulud dan terdakwa 2. Samino terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 170 ayat (1) KUHP dalam Dakwaan Pertama ; Hal. 4 dari 9 Hal.

5 2. Menjatuhkan pidana terhadap 1. Maulud Siagian Alias Mulud dan terdakwa 2. Samino berupa pidana penjara masing-masing selama 5 (lima) bulan dikurangkan dengan masa penahanan yang telah dijalani para terdakwa ; 3. Menyatakan barang bukti berupa : - 5 (lima) batang pokok tanaman kelapa sawit ; Dikembalikan kepada saksi Ahmad Ardiansyah Harahap ; 4. Menetapkan agar Para Terdakwa membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp ,- (dua ribu rupiah) ; Membaca putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 734/Pid.B/2014/PN.Rap, tanggal 18 Nopember 2014, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa 1. Maulud Siagian Alias Mulud dan terdakwa 2. Samino, telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Bersama-sama melakukan pengrusakan terhadap barang" sebagaimana dalam dakwaan Pertama; 2. Menjatuhkan pidana kepada Para Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara masing-masing selama 3 (tiga) bulan; 3. Memerintahkan Para Terdakwa untuk ditahan ; 4. Menetapkan barang bukti berupa : - 5 (lima) batang tanaman pokok kelapa sawit ; Dikembalikan kepada saksi Ahmad Ardiansyah Harahap; 5. Membebankan kepada Para Terdakwa membayar biaya perkara masingmasing sejumlah Rp ,- (dua ribu rupiah) ; Telah membaca : 1. Akte Permintaan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Rantau Prapat bahwa pada tanggal 24 Nopember 2014, Para Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 734/Pid.B/2014/PN.Rap, tanggal 18 Nopember 2014; 2. Relaas pemberitahuan permintaan banding yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Rantau Prapat bahwa permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 27 Nopember 2014; Hal. 5 dari 9 Hal.

6 3. Memori banding tertanggal 17 Desember 2014 yang diajukan oleh Para Terdakwa, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Medan pada tanggal 23 Desember 2014; 4. Surat mempelajari berkas perkara Pengadilan Negeri Rantau Prapat tertanggal 5 Desember 2014 yang disampaikan masing-masing kepada Jaksa Penuntut Umum dan Para Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara tersebut, selama 7 (tujuh) hari terhitung mulai tanggal 5 Desember 2014 sampai dengan tanggal 15 Desember 2014 sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan; Menimbang, bahwa permintaan banding oleh Para Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa memori banding tertanggal 17 Desember 2014 yang diajukan oleh Para Terdakwa, pada prinsipnya memohon agar Pengadilan Tinggi memberikan keringanan hukuman kepada Para Terdakwa dan kiranya tidak dilakukan penahanan di rumah tahanan negara; Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Para Terdakwa tersebut Jaksa Penuntut Umum tidak ada mengajukan kontra memori banding; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding oleh Jaksa Penuntut Umum yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan dari Penyidik, Berita Acara Pemeriksaan Persidangan Pengadilan Negeri Rantau Prapat berikut surat yang timbul dipersidangan berhubungan dengan perkara ini dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 734/Pid.B/2014/PN.Rap, tanggal 18 Nopember 2014, dan memori banding tertanggal 17 Desember 2014 yang diajukan oleh Para Terdakwa, berpendapat bahwa pertimbangan hukum majelis hakim tingkat pertama yang mendasari putusannya mengenai telah terbuktinya secara sah dan meyakinkan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana melanggar pasal 170 ayat (1) KUHPidana, sebagaimana dalam dakwaan pertama, sudah tepat dan benar, oleh karenanya Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan mengambil alih sebagai pertimbangan hukumnya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ditingkat banding, kecuali tentang kwalifikasi tindak pidana Hal. 6 dari 9 Hal.

7 yang dinyatakan terbukti dan tentang penahanan serta pelaksaanaan atas pidana yang dijatuhkan itu perlu diperbaiki dengan pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa dalam penyebutan kwalifikasi tindak pidana yang dinyatakan telah terbukti itu seharusnya merujuk pada unsur-unsur tindak pidana dalam pasal yang didakwakan, yang unsur pokoknya adalah kekerasan; Menimbang, bahwa terhadap pidana yang dijatuhkan selama 3 (tiga) bulan penjara tersebut, Pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa oleh karena perbuatan Para Terdakwa yang mencabut pohon milik korban tersebut dilakukan bukan semata-mata disebabkan perilaku jahat dari Para Terdakwa, akan tetapi lebih disebabkan bahwa tanah tempat ditanaminya pohon sawit oleh korban itu, diakui Para Terdakwa adalah milliknya. Bahwa selain dari alasan hal-hal yang meringankan sebagaimana dalam putusan Pengadilan tingkat pertama tersebut, tetapi juga karena alasan lainnya yakni bahwa Terdakwa telah berusia lanjut, maka pidana tersebut tidak perlu dijalani oleh Para Terdakwa, kecuali dalam tempo 10 bulan belum berakhir, ternyata para Terdakwa dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana lain berdasarkan putusan Hakim yang telah berkekuatan hukum tetap; Menimbang, bahwa terhadap amar putusan Pengadilan tingkat pertama yang memerintahkan Para Terdakwa ditahan, menurut pendapat Pengadilan tingkat banding bahwa perintah penahanan tersebut adalah bertentangan dengan pedoman sebagaimana diatur dalam SEMA sebab pidana yang dijatuhkan kurang dari 6 (enam) bulan dan lagi pula karena pidana yang di jatuhkan pada tingkat banding adalah pinana bersyarat, maka penahanan Para Terdakwa tidak relevan untuk dipertimbangkan; Menimbang, bahwa berdasarkan alasan pertimbangan tersebut diatas, maka Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 734/Pid.B/2014/PN.Rap, tanggal 18 Nopember 2014 tersebut, harus diperbaiki dan amar putusan Pengadilan tingkat banding untuk selengkapnya seperti dibawah ini; Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka masing-masing dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan; Hal. 7 dari 9 Hal.

8 Memperhatikan pasal 170 ayat (1) KUHPidana, Undang-Undang Republik Indonesia nomor : 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, serta peraturan perundangundangan lain yang bersangkutan; MENGADILI : - Menerima permintaan banding dari Para Terdakwa; - Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 734/Pid.B/2014/PN.Rap, tanggal 18 Nopember 2014, yang dimintakan banding tersebut, sekedar mengenai kwalifikasi tindak pidana yang terbukti dilakukan oleh Para Terdakwa, penahanan dan pelaksanaan pidana yang dijatuhkan, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa 1. Maulud Siagian Alias Mulud dan Terdakwa 2. Samino, telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap barang ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Para Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara masing-masing selama 3 (tiga) bulan; 3. Menetapkan pidana tersebut tidak perlu dijalani kecuali dalam tempo 10 bulan belum lewat, Para Terdakwa melakukan tindak pidana lain yang dijatuhkan dalam putusan Hakim yang berkekuatan hukum tetap; 4. Menetapkan barang bukti berupa : - 5 (lima) batang tanaman pokok kelapa sawit ; Dikembalikan kepada saksi Ahmad Ardiansyah Harahap; 5. Membebankan kepada Para Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding masing-masing sebesar Rp 2.000,- (dua ribu rupiah). Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 20 Januari 2015 oleh Kami : JANNES ARITONANG, SH.MH. Hakim Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, ANDUL FATTAH, SH.MH. dan RIDWAN RAMLI, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 23 Desember 2014, nomor : 742/PID/2014/PT.MDN, putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Jumat tanggal 23 Januari Hal. 8 dari 9 Hal.

9 2015, oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut serta BAIK SITEPU, SH. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Para Terdakwa. Hakim Anggota, Hakim Ketua, ttd 1. ABDUL FATTAH, SH.MH. JANNES ARITONANG, SH.MH. ttd ttd 2. RIDWAN RAMLI, SH.MH. Panitera Pengganti, ttd BAIK SITEPU, SH. Untuk salinan sesuai dengan aslinya. WAKIL PANITERA, HAMONANGAN RAMBE, SH.MH. NIP Hal. 9 dari 9 Hal.