ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PADA CV. BELLA FURNITURE PERIODE BULAN OKTOBER 2016

Transkripsi

1 ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PADA CV. BELLA FURNITURE PERIODE BULAN OKTOBER 2016 Nama NPM Kelas Jurusan Pembimbing : Virna Fauziah Agustien : 2C : 3EB13 : Akuntansi : Mujiyani, SE., MMSi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2017

2 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Konsep sistem activity based costing merupakan alternatif solusi yang ditempuh oleh perusahaan untuk mendapatkan informasi akuntansi yang relevan dalam keragaman kondisi dan sistem ABC ini menurut harapan, dapat diterapkan pada perusahaan tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi Perusahaan tidak hanya bersaing melalui perolehan laba yang maksimal saja, tetapi juga harus pengendalian biaya akan lebih efektif bila biaya-biaya diklasifikasikan dan dialokasikan secara tepat dengan menggunakan metode activity based costing ABC merupakan suatu sistem biaya yang mengumpulkan biaya-biaya ke dalam aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam perusahaan lalu membebankan biaya atau aktivitas tersebut kepada produk atau jasa, dan melaporkan biaya aktivitas dalam produk atau jasa tersebut pada manajemen agar selanjutnya dapat digunakan untuk perencanaan, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan.

3 RUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH 1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan sistem activity based costing pada CV Bella Furniture? 2. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi dengan sistem konvensional pada CV Bella Furniture? 3. Bagaimana perbandingan harga pokok produksi pada CV Bella Furiture antara menggunakan sistem konvensional dengan menggunakan activity based costing? Perhitungan harga pokok produksi furniture pada CV. Bella Furniture dengan menggunakan sistem Activity Based costing dan sistem konvensional. Data yang disajikan adalah data produksi pada bulan Oktober 2016

4 TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN 1. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan sistem activity based costing pada CV Bella Furniture. 2. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan sistem konvensional pada CV Bella Furniture. 3. Untuk mengetahui perbandingan antara sistem activity besd costing dengan sitem konvensional pada CV Bella Furniture. 1. Hasil penelitian ini dapat diharapkan berguna bagi perusahaan sebagai masukan untuk meningkatkan kinerja dan menentukan suatu strategi perusahaan khususnya dalam mengoptimalkan fungsi dan peranan informasi. 2. Dapat menjadi sarana untuk mengembangkan potensi diri atau wawasan khusus yang berkaitan dengan materi yang disajikan. 3. Sebagai bahan bacaaan atau literatur bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

5 METODOLOGI PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Objek Penelitian

6 Teknik Analisis Prosedur Tahap Pertama 1. Analisis aktivitas 2. Membebankan biaya ke aktivitas 3. Mengelompokkan aktivitas sejenis untuk membentuk kumpulan sejenis 4. Menjumlahkan biaya aktivitas yang dikelompokkan untuk mendefinisikan kelompok biaya sejenis 5. Menghitung kelompok tarif overhead Prosedur Tahap Kedua biaya dari setiap kelompok overhead ditelusuri ke produk, dengan menggunakan tarif kelompok yang telah dihitung.

7 Penentuan Harga Pokok Produksi berdasarkan Sistem Activity Based Costing pada kursi kacang atom Kapasitas HPP/set BBB BTK BOP HPP yang kursi dihasilkan

8 Penentuan harga pokok produksi mebel berdasarkan sistem konvensional CV. Bella Furniture pada kursi kacang atom Kapasitas BBB BTK BOP HPP yang dihasilkan HPP/set kursi

9 RINGKASAN HASIL PENELITIAN Perbandingan Harga Pokok Produksi mebel berdasarkan Sistem Activity Based Costing dengan Sistem Konvensional pada kursi kacang atom Kapasitas BBB BTK ABC Konvensional Selisih Keterangan yang BOP HPP BOP HPP BOP HPP dihasilakn Over value

10 Penentuan Harga Pokok Produksi berdasarkan Sistem Activity Based Costing pada meja tanduk BBB BTK BOP HPP Kapasitas yang dihasilkan HPP/set meja , , ,0

11 Penentuan harga pokok produksi mebel berdasarkan sistem konvensional CV. Bella Furniture pada meja tanduk BBB BTK BOP HPP Kapasitas yang dihasilkan HPP/set meja , , ,8

12 Perbandingan Harga Pokok Produksi mebel Berdasarkan Sistem Activity Based Costing dengan Sistem Konvensional pada meja tanduk Kapasitas BBB BTK ABC Konvensional Selisih Keterangan yang BOP HPP BOP HPP BOP HPP dihasilkan Over value ,4 6,4 6,4 9,9 3,5,5

13 KESIMPULAN Perhitungan harga pokok produksi pada produksi kursi kacang atom dan meja tanduk degan menggunakan sistem activity based costing memberikan hasil yang lebih murah daripada sistem konvensional. Biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi dua unit mebel yang memproduksi kursi kacang atom dan meja tanduk dengan metode sistem activity based costing sebesar Rp ,4. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode sistem konvensional, biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi dua unit mebel yang memproduksi kursi kacang atom dan meja tanduk sebesar Rp ,9. Selisih antara sistem konvensional dan sistem acitivity based costing sebesar Rp ,5.

14 KESIMPULAN Perbandingan yang terjadi antara harga pokok produksi berdasar sistem activity based costing dan sistem konvensional disebabkan karena pembebanan biaya overhead pabrik pada masing-masing produk. Pada sistem konvensional biaya overhead pabrik pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver saja yaitu jumlah unit produksi. Akibatnya terjadi selisih biaya pada pembebanan Biaya Overhead Pabrik. Dari hasil analisa yang dilakukan penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa activity based costing merupakan metode alternatif yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan manufaktur dan jasa dalam upaya menentukan harga pokok produksi dan cost driver yang relevan.

15 SARAN Bagi CV. Bella Furniture penulis menyarankan, sebaiknya perusahaan menggunakan activity based costing untuk mendapatkan laba yang lebih maksimum dan untuk mengetahui cost driver dalam penyusunan harga pokok produksi. Dan bagi Penelitian selanjutnya diharapkan lebih komprehensif atau menyeluruh dalam mengkalkulasi biaya baik biaya produksi maupun biaya non produksi sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat dan tepat.

16 KURSI KACANG ATOM

17 MEJA TANDUK