PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA OLAHRAGA TRADISIONAL DALAM RANGKA PERINGATAN HUT RI KE-73 DAN HAORNAS KE-35 TINGKAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA OLAHRAGA TRADISIONAL DALAM RANGKA PERINGATAN HUT RI KE-73 DAN HAORNAS KE-35 TINGKAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018"

Transkripsi

1 PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA OLAHRAGA TRADISIONAL DALAM RANGKA PERINGATAN HUT RI KE-73 DAN HAORNAS KE-35 TINGKAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018 A. KETENTUAN UMUM 1. Olahraga Tradisional yang dilombakan a. Lomba Lompat Tinggi Tali Karet Gelang (Beregu Putri ) Satu regu terdiri dari 4 orang Siswi antar TK/Sederajat. b. Lomba Estafet memindahkan Karet dengan sumpit yang dipegang ( Beregu Putra ) satu regu terdiri dari 5 orang siswa antar TK/Sederajat. c. Lomba Sunda Manda (Beregu Putri, satu regu terdiri dari 5 orang siswi antar SD/Sederajat). d. Lomba Gobag Sodor ( Beregu Putri ) Satu regu terdiri 5 Orang Siswi antar SD/Sederajat. e. Lomba Gadongan ( Beregu Putra ) Satu regu 5 Orang Pemain 2 cadangan ( Siswa antar SD/ Sederajat). f. Lomba Benthik ( Beregu Putri ) dimainkan oleh siswi antar SMP/Sederajat. g. Lomba Gadongan ( Beregu Putra) Satu regu dimainkan oleh 5 orang 2 pemain cadangan oleh siswa antar SMP/Sederajat. h. Lomba Egrang beregu Putra setiap regu terdiri dari 5 orang, 4 pemain 1 cadangan siswa antar SMA/Sederajat. i. Lomba Terompah Panjang beregu putri,satu regu terdiri dari 5 orang siswi antar SMA/Sederajat. j. Lomba Egrang beregu Putra setiap regu terdiri dari 5 orang mahasiswa. k. Lomba Terompah Panjang beregu putri setiapregu terdiri dari 5 orang mahasiswi. 2. Waktu dan Tempat Waktu : a. Tingkat TK/Sederajat, SD/Sederajat, SMP/Sederajat dilaksanakan pada tanggal 13 s.d 15 Agustus 2018 b. Tingkat SMA/Sederajat dan Perguruan Tinggi dilaksanakan pada tanggal 17 s.d 19 September 2018 Pukul Tempat : WIB s/d selesai : Komplek Gor Satria Purwokerto.

2 3. Peralatan Perlombaan Peralatan perlombaan yang digunakan dalam perlombaan disediakan oleh Panitia. 4. Peserta a. Untuk Tingkat TK/Sederajat diikuti oleh siswa/siswi TK/Sederajat se Kabupaten Banyumas ( per 1 (satu) Kecamatan mengirimkan 1 (satu) Kontingen ). b. Untuk Tingkat SD/Sederajat diikuti oleh siswa/siswi SD/Sederajat se Eks Kotip Purwokerto( Purwokerto Selatan, Purwokerto Timur, Purwokerto Utara, Purwokerto Barat ). c. Untuk Tingkat SMP/Sederajat diikuti oleh siswa/siswi SMP/Sederajat se Eks Kotip Purwokerto( Purwokerto Selatan, Purwokerto Timur, Purwokerto Utara, Purwokerto Barat ). d. Untuk Tingkat SMA/Sederajat diikuti oleh siswa/siswi SMA/Sederajat se Kabupaten Banyumas. e. Untuk Tingkat Perguruan Tinggi diikuti oleh mahasiswa/mahasiswi per Fakultas di sekitar Purwokerto. Keterangan : Pembuktian Peserta dengan melampirkan bukti photocopy Kartu Pelajar bagi siswa/siswi Tingkat TK/SEDERAJAT, SD/SEDERAJAT, SMP/SEDERAJAT, SMA/SEDERAJAT, serta Kartu Tanda Mahasiswa Bagi Peserta Perguruan Tinggi. 5. Pendaftaran Pendaftaran dilakukan secara online melalui website dengan mengirimkan file data tim Kontingen dan Scan Surat Keterangan dari Sekolah/Fakultas. Untuk Keterangan lebih lanjut hubungi kontak person : CHOIRUDDIN : PONIRI,SE : Pendaftaran paling lambat pada tanggal 7 Agustus 2018 untuk tingkat TK/Sederajat, SD/Sederajat, SMP/Sederajat. Pendaftaran paling lambat pada tanggal 11 September 2018 untuk tingkat SMA/Sederajat dan Perguruan Tinggi. Keterangan : Fotocopy Berkas peserta dikumpulkan pada saat Technical Meeting Tempat : Bidang Keolahragaan Dinporabudpar Kompleks GOR Satria, Jl. dr. Soeparno, No. 50 Purwokerto.

3 6. Pertemuan Teknik a. Pertemuan Teknik akan diselenggarakan pada : Hari/ Tanggal : c. Tingkat TK/Sederajat, SD/Sederajat, SMP/Sederajat dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2018 d. Tingkat SMA/Sederajat dan Perguruan Tinggi dilaksanakan pada tanggal 13 September 2018 Pukul : WIB Tempat : Gedung Sasana Krida Raga Satria Komplek GOR Satria. Informasi ini sekaligus sebagai Undangan Pertemuan Teknik b. Hadiah Kepada Juara I, II dan III masing-masing diberikan hadiah berupa : a. Piala ; b. Uang Pembinaan. Yang akan diberikan pada malam Resepsi HUT RI ke-73 untuk Tingkat TK/Sederajat, SD/Sederajat, SMP/Sederajat dan pada saat Upacara Peringatan HAORNAS ke-35 Tahun 2018 untuk Tingkat SMA/Sederajat dan Tingkat Perguruan Tinggi (Undangan menyusul). B. KETENTUAN KHUSUS 1. EGRANG ( PELAJARPUTRA) a. Egrang adalah galah atau tongkat terbuat dari bambu yang dilengkapi dengan pijakan kaki sebaga itempat berdiri, digunakan dengan cara berjalan atau berlari dimana kedua kaki bertumpu di atas pijakan kaki dengan ketentuan ukuran tinggi egrang adalah2,5 meter dan tinggi tempat pijakan kaki adalah 60 cm. 2,5 meter 60 cm

4 b. Peserta tiap Regu adalah 3 orang putra yang bersifat estafet, peserta melakukan jalan atau lari dengan menggunakan Egrang sejauh lintasan (30 meter) dan digantikan oleh peserta selanjutnya dengan Egrang yang sama apabila peserta sebelumnya telah melewati garis, demikian juga peserta ketiga hingga mencapai garis finish. 30meter START FINISH c. Pemenang adalah peserta ketiga yang paling cepat melewati garis finish d. Peserta yang jatuh dari Egrang diperbolehkan melanjutkan berjalan atau berlari kembali yang diawali dari tempat jatuhnya peserta. e. Bila Egrang mengalami kerusakan atau patah menjadi tanggung jawab peserta dan dapat digantikan dengan Egrang yang lain, dengan dibantu oleh peserta lain, yang mana berjalan atau berlari kembali diawali dari tempat rusaknya egrang. f. Peserta wajib menggunakan nomor dada yang disediakan panitia. 2. TEROMPAH PANJANG (PUTRI) a. Terompah panjang adalah sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan (bukan tripleks) dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku kedua sisinya dengan ukuran panjang 15 cm X 100 cm dan tiap terompah terdapat 5 pengikat kaki. 100 cm 15 cm b. Peserta tiap Regu adalah 5 orang putri, tiap Regu melakukan jalan atau lari secara bersamaan dengan menggunakan terompah sejauh 60 meter, panjang lintasan 30 meter (dilakukan bolak balik) 30 meter PP START/FINISH

5 c. Bila terompah mengalami kerusakan pada pengikat kaki atau patah adalah tanggung jawab peserta dan tidak dapat digantikan dengan terompah yang lain d. Peserta dinyatakan telah melewati garis Finish jika Terompah Panjang bagian belakang telah melewati garis Finish e. Peserta paling depan dan paling belakang wajib menggunakan nomor dada yang disediakan panitia. 3. GOBAG SODOR a. Gobag sodor adalah olahraga tradisional yang merupakan hasil budaya nenek moyang kita, khususnya di wilayah Banyumas dan umumnya di Jawa Tengah. Olahraga ini diberi nama Gobag Sodor karena penyerang masuk dan pulang melewati Pintu yang dijaga. b. Pemain Olahraga Gobag Sodor, bisa dilaksanakan oleh putra saja, putri saja, atau campuran saja. Pemain terbagi menjadi 2 (dua) regu, regu penyerang, dan regu penjaga, masing masing regu terdiri dari 5 (lima) orang sehingga jumlah total pemain ada 10 (sepuluh) orang. - Pemain penyerang yang berjumlah 5 (lima) orang menempati posisi start, dan pada saat permainan berlangsung semua bertugas untuk menyerang. - Pemain penjaga yang berjumlah 5 orang, 4 pemain menempati garis 2, 3, 4, dan 5 sedangkan 1 pemain sebagai sodor yang bertugas menempati garis A C dan B E. c. Lapangan / Tempat bermain - Lapangan Gobag Sodor dengan bentuk persegi panjang dengan garis melintang dan membujur dengan ukuran setiap ruang 3,5 meter. 3,5 m START A B C D E F 5 3,5 m 3,5 m FINISH

6 d. Peraturan permainan 1. Regu yang kalah saat menjaga garis lapang sesuai instruksi dari SODOR ( Ketua kelompok ). 2. Regu pemenang ( Regu pemain ) menempati ruangan Start dan Finish. 3. Setelah permainan dimulai ( Peluit berbunyi ) semua regu penyerang harus berusaha masuk untuk melintasi garis garis yang bersap-sap yang telah dijaga oleh regu penjaga. 4. Regu penyerang harus kembali lagi setelah sampai garis paling akhir ( garis D F) untuk mendapat nilai tanpa tersentuh. 5. Regu penyerang akan dinyatakn mati / kalah, apabila salah satu dari pemain penyerang terkena CAK oleh regu penjaga ( lawan ). 6. Regu penyerang akan dinyatakan DIS / mati apabila pemain penyerang keluar dari garis lapangan. 7. Regu penyerang dinyatakan menang apabila salah satu atau lebih dari pemain penyerang sudah berhasil melewati garis terakhir ( garis D F ) dan kembali lagi ke garis Start ( garis A C ) tanpa tersentuh oleh garis penjaga. 8. Regu penyerang masuk harus mengucapkan SLIP sebagai tanda siap menyerang, kemudian regu penjaga menjawab dengan kata DUUUR jika regu penjaga sudah siap dan wasitpun meniup peluitnya sebagai tanda permainan dimulai. e. Penilaian 1. Regu penyerang akan dinyakatan menang apabila salah satu pemain bisa melewati garis akhir dan kembali ke garis start tanpa tersentuh regu penjaga 2. Apabila regu penyerang 3 ( tiga ) kali berturut turut bisa menang, maka regu penjaga mendapat hukuman untuk menggendong dari garis start menuju garis D F kembali lagi ke garis finish. 3. Regu penjaga apabila menyentuh / mengenai CAK salah satu regu penyerang maka berhak menjadi regu penyerang. f. Peralatan yang digunakan 1. Lapangan Garis lapangan bisa dibuat dengan menggunakan abu dapur atau batu kapur 2. Peluit Sebagai tanda, peringatan, aba aba dari wasit.

7 3. B E N T H I K Merupakan salah satu permainan yang menggunakan dua batang bambu belahan, dimana yang satu untuk alat pukul ( dinamakan BABONAN ) dan satunya lagi untuk dipukul (dinamakan BANAK ). Tujuan permainan ialah menyelesaikan batas nilai sesuai hasil kesepakatan dan menurut banyaknya pemain. - Alat atau Benda permainan Dua batang bambu belahan yang besarnya 2-3 jari. Yang satu panjangnya 2 pecak antara cm, untuk alat pukul ( BABONAN ) satu lagi panjang 1 kaki antara cm untuk dipukul ( BANAK ). - Lapangan / Tempat bermain Tempat bermain ditanah yang lapang, tidak dekat dengan jendela atau orang orang sekitarnya. - Pemain Pemain putra semua atau putri semua, yang dilakukan secara beregu (berpasangan : jumlah pemain harus genap) Panjang 2 pecak / cm Panjang 1 kaki / cm - Peraturan Permainan a. Sebelum permainan dimulai diadakan kesepakatan, berapa PONIS atau GIM nya. Kesepakatan ini biasanya tergantung jumlah pemain misalnya : (*) 2 pemain ( 2 regu terdiri dari 1 orang anak ) ponisnya antara 25-50; (*) 4 pemain ( 2 regu terdiri dari 2 orang anak ) ponisnya antara ; (*) 6 pemain ( 2 regu terdiri dari 3 orang anak ) ponisnya antara ; (*) 8 pemain ( 2 regu terdiri dari 4 orang anak ) ponisnya 100 ke atas

8 b. Semua anggota dalam setiap regu, harus turut memainkan BENTHIK. Bila semua anggota telah mati, baru diadakan pergantian pemain. c. Setiap pemain harus melakukan 3 tahapan,yaitu : 1) Cuthat atau cukit Pemain Mengungkit Banak yang diletakkan melintang diatas batu kecil, berjumlah 2 biji dengan menggunakan BABONAN. Batu kecil yang berjumlah 2 berjajar diberi nama WOK / OWOK-OWOK Meletakkan Babonan diatas WOK, untuk dilempar BANAK oleh penjaga Penjaga a) Menangkap Banak yang diungkit, bila tertangkap pemain mati, atau penjaga mendapat nilai, tetapi pemain tetap hidup. b) Menangkis Banak yang diungkit supaya tidak terlalu jauh dari wok. c) Menyepak Banak yang masih bergerak di tanah, supaya mendekati wok. d) Melempar kembali Banak yang diungkit, dimana jatuhnya, disitulah Banak harus dilemparkan kembali ke arah wok,ditujukkan ke arah Babonan yang sudah diletakkan di tengah-tengah wok. Bila lemparan mengenai Babonan, pemain mati, bila tidak kena, pemain boleh main terus. 2) Iber atau Tanthing Pemain 1) Memukul Banak dengan Babonan, dengan cara: Meletakkan diatas tangan yang telah menggenggam Babonan, Banak dilempar ke atas lalu dipukul dengan Babonan. Cara memegang Babonan dan Banak, tangan menggenggam Babonan, ibu jari telunjuk memegang Banak. 2) Memukul kembali Banak yang dilempar penjaga ke wok dengan Babonan. Bila Banak jatuh ke dekat wokdan tidak

9 dapat diukur dengan Babonan, maka pemain mati. Jika Banak jauh dari wokjarak itu diukur dengan Babonan. Disinilah pemain mulai dapat nilai. Penjaga 1) Menangkap Banak yang dipukul oleh pemain, bila tertangkap pemain mati, tetapi penjaga tidak mendapat nilai, Apabila penjaga minta nilai pemain tetap hidup. 2) Menangkis Banak yang dipukul oleh pemain supaya jatuhnya tidak jauh dari wok. 3) Menyepak Banak yang masih bergerak di tanah dengan kaki supaya mendekat wok 4) Melempar kembali Banak yang dilempar pemain, dimana jatuhnya disitulah Banak harus dilempar ke arah wok. Jika pemain tidak dapat memukul dengan Babonan, pemain mati. 3) Thokle atau Cakle a. Pemain 1) Memukul Banak yang diletakkan diatas 1 batu kecil atau wik (iwik-iwik), dengan menggunakan Babonan. Bila sudah melayang di udara, Banak dipukul lagi. Dimana jatuhnya, disitulah Banak diukur sampai ke wik. Aturan pengukuran dengan ketentuan: Dipukul sekali: diukur dengan Babonan Dipukul 2 kali: diukur dengan Banak Dipukul 3 kali: diukur dengan Banak, hasilnya dikalikan 2 Dipukul 4 kali: diukur dengan Banak, hasilnya dikalikan 3 Dipukul 5 kali: pemain langsung dianggap pemenang. 2) Mengukur atau menghitung antara Banak sampai wik b. Penjaga 1) Menangkap Banak agar pemain mati 2) Menangkis Banak agar jangan terlalu jauh dari wik 3) Menyepak Banak yang masih bergerak di tanah, agar jangan terlalu jauh dari wik.

10 - Cara Bermain Pemain menyiapkan Banak dan Babonan (Bambu pendek dan panjang yang sudah kering), dan membuat wok (owok-owok) dari batu kecil 2 buah yang disejajar untuk tempat Banak. Kemudian para pemain merundingkan ponis atau gim nya dan hukuman yang diberikan. Dalam menentukan regu dengan menggunakan SUT, mencari lawan pemain yang kalah jadi regu pemain. Regu pemenang berada di wok, sedangkan regu penjaga berdiri agak jauh di depan wok/ wik. Regu Pemenang Regu Pemasang Mula-mula cuthat/ cukit yaitu meletakkan Banak diatas wok (batu yang berjajar) secara melintang. Merah : Babonan Biru : Banak Hitam : Wok Arah Banak Kemudian Banak diukit dengan Babonan supaya terlempar jauh dari tempat jatuhnya Banak, penjaga harus melempar kembali ke wok. Babonan harus dipasang ditengah-tengah wok. Babonan dipegang di tengah- tengah Wok

11 Babonan yang dipasang ditengah-tengah itu harus dilempar dengan Banak dengan penjaga. Bila lemparannya mengena berarti pemain mati. Bila lemparannya tidak kena, pemain tetap hidup dan boleh melanjutkan permainannya. Jika Banak masuk wok berarti penjaga mendapat nilai/ biji. Bila kena dan masuk wok, pemain mati, dan penjaga mendapat nilai. Waktu Banak melayang di udara ketika diungkit, penjaga mendapat: 1) Menangkap: pemain mati atau mendapat nilai 2) Menangkis supaya Banak kembali ke dekat wok yang berarti pemain mati 3) Menyepak Banak yang masih bergerak di tanah supaya mendekati wok atau sampai melewati batas wok, berarti pemain mati. Apabila penjaga tidak dapat mematikan pemain maka pemain dapat meneruskan permainan. Permainan diteruskan dengan iber atau thanting yaitu dengan meletakkan Banak di tangan yang menggenggam Babonan. TANGAN Banak dilepas ke atas dan segera dipukul dengan Babonan. Pukullah sekuatkuatnya supaya jatuhnya jauh dari wok. Cara ini dapat diganti dengan cara memegang panah dengan ibu jari dan telunjuk, sementara semua jari menggenggam Babonan. Banak dilempar keatas dan langsung dipukul dnegan Babonan. Pukulan ini harus kena sekali, agar Banak itu lari dengan cepat dan jatuhnya jauh. Penjaga harus awas dan hati-hati, supaya tidak kena Banak, dan juga agar dapat melakukan chutat atau cukit tadi, yaitu: a. Menangkap: berarti pemain mati atau penjaga mendapat biji.

12 b. Menangkis: supaya kembali dekat wok, agar mudah melempar Babonan sehingga Babonan melewati batas wok dan pemain mati. c. Menyepak Banak yang masih bergerak di tanah agar mendekati wok atau melewati wok yang berarti pemain mati. Bila tidak dapat melakukan itu semua, berarti Banakan harus dilempar kembali ke wok. Pemain harus berusaha memukul Banak yang dilempar itu dengan Babonan. Banak Wok Posisi Banak tidak bisa diukur keterangan : Bila dihitung banyaknya 3 Babonan lenih sedikit pemain mendapat niji 3, lebihnya tidak dihitung.karena itu,waktu Banak dilempar dengan jarak yang jauh (mungkin sampai hitungan atau lebih ). Jika dalam iber atau Tanthing ini pemain belum mati,pemain diteruskan dengan Thokle atau cokle yaitu meletakkan Banak diatas 1 batu kecil atau wik dengan posisi miring. Arah pukulan banak wik Kemudian bagian Banank yang mencuat ke atas dipukul dengan Babon agaar meloncat ke atas. Waktu Banak tengah melayang, Banak harus dipukul

13 lagi. Dari tempat jatuhnya, pemain mengukur pukulan Thokle atau Cokle tergantung berapa kali pukulan dilakukan. 1 kali pukulan,alat ukurnya : Babonan 2 kali pukulan, alat ukurnya : Banak 3 kali pukulan, alat ukurnya : Banak dikalikan 2 4 kali pukulan, alat ukurmya : Banak dikalikan 3 5 kali pukulan, tidak usah diukur langsung Gim atau pemain menang. Pukulan 2 kali, 3 kali, 4 kali, atau 5 kali maksudnya, Banak dipukul dari wik supaya meloncat ke atas, lalu dipukul pelan pelan ke atas ( atau diangkat ), bila Banak jatuh lalu dipukul lagi ke atas, dipukul lagi ke atas, dipukul lagi dan seterusnya. Pada umumnya jangankan memukul sampai 3 kali, 4 kali, atau 5 kali. Memukul 1 kali pun jarang ada yang mampu. Jadi pada umumnya pemain mati pada Thokle. Bila permainan ini dimainkan beregu, regu menang harus main semua. Bila semua pemain sudah main dan yang terakhir mati, tejadi pergantian pemain. Pemain penjaga menjadi pemain,yang main menjadi penjaga. Jika regu pemian dapat menyelesaikan Ponis atau Gim,mereka dikatakan menang dan harus menghukum atau mendenda penjaga,yaitu menggendong pulang pergi dari batas yang merupakan hasil kesepakatan,atau sejauh jatuhnya Banak yang terakhir. Oleh karena itu penjaga harus berusaha menangkap Banak yang tengah melayang. Bila tertangkap, Banak dilempar ke arah wik. Bila tidak bisa menangkap, usahakan memperpendek jarak dengan cara menangkis atau menyepak dengan kaki ke arah wik. - Taktik a. Pemain 1. Usahakan jangan sampai Banak tertangkap oleh penjaga, supaya tetap hidup dan dapat main terus. Caranya dikira- kira Banak jatuh didaerah yang kosong ( tidak ada penjaga ) 2. Pada Thokle diusahakan dapat memukul lebih dari 1 kali, maka cara memukulnya harus pelan- pelan dan diangkat ke atas. b. Penjaga Usahakan supaya setiap pemain dapat dimatikan segera dengan cara : 1. Menangkap Banak ;

14 2. Melempar Banak ke wok tempat asal Babonan ; 3. Melempar Banak sedekat mungkin, dengan wik wok hingga tidak dapat dihitung ; 4. Bila dapat menangkap Banak jangan minta nilai ( biji ) tetapi minta pemain mati. 4. LOMPAT TINGGI TALI KARET GELANG Lompat tali adalah permainan menggunakan karet yang disatukan sampai panjangnya 3-4 meter. Lompat tali ini biasa juga disebut lompat karet. Saya yakin kita semua pasti pernah mengalami permainan ini sewaktu kanak- kanak dahulu. a. Peralatan yang diperlukan Peralatan yang dipergunakan dalam permainan ini adalah karet gelang, yang dianyam memanjang dengan menyambung dua buat karet pada dua buah karet lainnya hingga 3-4 meter. b. Jumlah pemain Jumlah pemain : 4 orang c. Lapangan atau tempat bermain : di halaman yang luas atau lapangan 5. LOMBA DAGONGAN Adalah permainan olahraga tradisional yang menggunakan bambu dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kekuatan untuk saling mendorong antar regu yang satu dengan regu yang lain. a. Peralatan yang diperlukan Peralatan yang dipergunakan dalam permainan ini adalah bambu ukuran minimal berdiameter 12 cm-18 cm dengan ukuran panjang 5-8 meter b. Jumlah pemain Jumlah pemain : satu regu terdiri dari 5 orang pemain dan 2 cadangan (Berat badan pemain maksimal 75 kg ) c. Tempat bermain Permainan ini dimainkan di arena berumput dan memiliki permukaan yang datar / rata. Area dagongan berbentuk petak persegi panjang yang mempunyai ukuran 2 m x 18 m. Garis tengah dibuat membagi 2 lapangan dengan sama panjang, dibatasi oleh garis pembatas dengan jarak 2,5 m dari garis tengah (dinamakan garis serang / garis batas kaki pemain paling depan).

15 6. LOMBA SUNDA MANDA - Bentuk lapangan berjumlah 8 kotak Cara Bermain Pemain 3 anak dengan 2 cadangan regu pemain.gaco diletakkan dikotak 1 untuk regu pemain dan lawan berjumlah 6. Anak satu melompati kotak satu lalu menuju kotak 2 sampai 8. Kemudian balik. Pada kotak 4 dan 5 kedua kaki melompat bersamaan, begitu juga dengan kotak 7 dan 8.setelah balik pada kotak kedua ambil Gaco terus melompat. Gaco dilempar ke kotak ke-2 kemudian anak melompati kotak yang ada Gaco nya ke kotak ke-3. Setiap kotak yang ada Gaconya tidak boleh diinjak/ harus dilompati. Setelah sampai di kotak 7 dan 8 kembali lagi pada kotak ke-3 kemudian ambil Gaco. Apabila Gaco dilempar melewati garis maka anak tersebut tidaka boleh melanjutkan permainan atau ganti anak ke-2 sampai ke-3. Setelah Gaco melewati kotak ke-8 maka lemparan dilanjutkan sampai melewati garis batas. Kemudian diinjak. Lalu menghadap ke belakang,gaco dilempar. Apabila jatuh di dekat kotak maka dapat bintang (*)!.

16

17

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Oleh: Rizka Melina F. (24/X MIA 5) SMA Negeri 1 Malang Jl. Tugu Utara No. 1 Telp (0341)366454 fax. (0341) 329487 Malang 65111 Website : http://www.sman1-mlg.sch.id

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan

Lebih terperinci

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu

Lebih terperinci

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan

Lebih terperinci

METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK

METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK Oleh Drs. H.M.Husni Thamrin, M.Pd FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA METHODIK ATHLETIK Mengajar Gerak Dasar Atletik 1. Atletik merupakan aktivitas jasmani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SSB Satria Muda yang berada di daerah kabupaten Subang. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016

PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016 PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016 Peraturan lomba MONASTANA JAKARTA OPEN 2016 di adopsi dari peraturan yang sudah sering digunakan pada kejuaraan di Indonesia dan FIRS (Federation Internationale de Roller

Lebih terperinci

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Permainan up PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Tujuan: Melatih keterampilan melempar dan menangkap dari atas kepala dan samping badan. Peralatan: Satu bola softball perpasang, satu glove softball

Lebih terperinci

PEDOMAN KIDS ATHLETICS (Perlombaan Atletik Untuk Anak SD) 1. Sprint / Gawang : Estafet bolak-balik dengan kombinasi sprint dan gawang.

PEDOMAN KIDS ATHLETICS (Perlombaan Atletik Untuk Anak SD) 1. Sprint / Gawang : Estafet bolak-balik dengan kombinasi sprint dan gawang. PEDOMAN KIDS ATHLETICS (Perlombaan Atletik Untuk Anak SD) 1. Sprint / Gawang Diskripsi Nama Lomba : Estafet bolak-balik dengan kombinasi sprint dan gawang. : Kanga s Escape Prosedur : Dua lintasan setiap

Lebih terperinci

Melatih Motorik Anak dengan beragam Permainan Tradisional

Melatih Motorik Anak dengan beragam Permainan Tradisional Melatih Motorik Anak dengan beragam Permainan Tradisional Saat ini jarang terlihat permainan tradisional dimainkan oleh anak-anak terutama di kota besar. Memang banyak kendala yang dihadapi untuk permainan

Lebih terperinci

LARI ESTAFET. Materi Lari Estafet Kelas XI 1, design Baramasto

LARI ESTAFET. Materi Lari Estafet Kelas XI 1, design Baramasto LARI ESTAFET Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah dilakukan oleh manusia sejak jaman purba sampai dewasa ini. Bahkan, boleh dikatakan sejak adanya manusia di muka bumi ini,

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 1. FUTSAL PUTRA A. Peraturan Umum a. Kuota tim dalam pertandingan futsal adalah 18

Lebih terperinci

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK Efektivitas Permainan Bola Voli Yang Dimodifikasi Terhadap Aktivitas Siswa Sekolah Dasar Kelas Atas Di Sd Negeri 2 Secang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2015/2016 Slamet Santoso, M.Pd

Lebih terperinci

Modul 2 Permainan Anak dengan Alat

Modul 2 Permainan Anak dengan Alat Modul 2 Permainan Anak dengan Alat Pendahuluan Permainan Anak dengan Alat merupakan aktivitas bermain yang memerlukan hadirnya alat agar permainan itu bisa berlangsung. Ini tentu dipandang sebagai sebuah

Lebih terperinci

Pengertian Lari Estafet

Pengertian Lari Estafet Pengertian Lari Estafet Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Lari ini dilakukan bersambung dan bergantian

Lebih terperinci

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS BASKET PUTRI LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta IMSSO Liga Medika 2018 adalah mahasiswa/i

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan) A. Permainan Target (usia 10) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan) 1. Permainan melempar bola ke sasaran Permainan ini bertujuan untuk melatih ketepatan dan koordinassi mata/tangan

Lebih terperinci

MOEHI NATIONAL COMPETITION 2017 PR IPM SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

MOEHI NATIONAL COMPETITION 2017 PR IPM SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA S. Lomba Tapak Suci Hari : Ahad Senin Tanggal : 3 4 September 2017 Waktu : Pukul 10.00 22.00 (Ahad) & 07.00 14.00 WIB (Senin) Tempat : Sport Hall SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Persyaratan Peserta : 1.

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta IMSSO Liga Medika 2018 adalah mahasiswa/i aktif Program Studi Pendidikan Dokter atau Program Studi

Lebih terperinci

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra KLIPING BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra Disusun Oleh : Nama : Zurpa Kelas : X MIPA 5 SMA N 2 BATANG HARI BULU TANGKIS Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan

Lebih terperinci

10 PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR RENANG

10 PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR RENANG 10 PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR RENANG A. UMUM 1. Ketentuan Umum sesuai dengan Peraturan POMNAS XIV Tahun 2015 ACEH. 2. Hal-hal yang berkaitan dengan teknis perlombaan mengacu sebagian atau

Lebih terperinci

KETENTUAN INVITASI RENANG ANTAR PERGURUAN TINGGI SELURUH INDONESIA KE-IX

KETENTUAN INVITASI RENANG ANTAR PERGURUAN TINGGI SELURUH INDONESIA KE-IX KETENTUAN INVITASI RENANG ANTAR PERGURUAN TINGGI SELURUH INDONESIA KE-IX UMUM PENYELENGGARA Panitia Penyelenggara Invitasi Renang Antar Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia IX (IRAPTSI IX) adalah Unit Renang

Lebih terperinci

: WIB : Lapangan Universitas Jember (depan perpustakaan Universitas Jember)

: WIB : Lapangan Universitas Jember (depan perpustakaan Universitas Jember) I. Deskripsi dan Mekanisme Kegiatan Kreatifitas tingkat SD Elementary Education Physics 1. Deskripsi Kegiatan hari : Kamis tanggal :22 September 2016 pukul tempat kegiatan : : 07.00 17.00 WIB : Lapangan

Lebih terperinci

KETENTUAN KETENTUAN KEJUARAAN INVITASI BULUTANGKIS MAHASISWA (IBM) BRAWIJAYA CUP

KETENTUAN KETENTUAN KEJUARAAN INVITASI BULUTANGKIS MAHASISWA (IBM) BRAWIJAYA CUP KETENTUAN KETENTUAN KEJUARAAN INVITASI BULUTANGKIS MAHASISWA (IBM) BRAWIJAYA CUP 9 2015 A. NAMA KEGIATAN Kejuaraan Invitasi Bulutangkis Mahasiswa (IBM) Se-Indonesia Brawijaya Cup 9 B. TEMA KEGIATAN My

Lebih terperinci

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS!

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! Olimpiade Bola Voli Pekan Mahasiswa UNS Pendaftaran : 28 November - 4 Desember 2014 Pelaksanaan : 12 Desember - 15 Desember 2014 Persyaratan & Ketentuan : 1. Setiap fakultas

Lebih terperinci

Modul 3 Permainan Anak dengan Alat

Modul 3 Permainan Anak dengan Alat Modul 3 Permainan Anak dengan Alat Pendahuluan Permainan Anak dengan Alat merupakan aktivitas bermain yang memerlukan hadirnya alat agar permainan itu bisa berlangsung. Ini tentu dipandang sebagai sebuah

Lebih terperinci

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter) Mengenal Olahraga Softball Olahraga softball yang berasal dari Amerika, adalah salah satu cabang yang termasuk baru diperkenalkan di Indonesia. Sehingga umumnya beberapa orang belum terlalu mengenal dengan

Lebih terperinci

PANITIA HUT KE-70 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KABUPATEN BANTUL

PANITIA HUT KE-70 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KABUPATEN BANTUL PANITIA HUT KE-70 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KABUPATEN BANTUL Jl. Robert Wolter Monginsidi No.1 Bantul Telp. 367509 (psw: 402). Faks.(0274) 368273. e-mail: protokol.bantul@bantulkab.go.id PERATURAN

Lebih terperinci

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1 BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Permainan Sepak Bola 1. Bermain Sepak Bola Menggunakan Berbagai Variasi Tujuan permainan sepak bola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Menendang merupakan

Lebih terperinci

TOR THEME OF REFERENCE

TOR THEME OF REFERENCE TOR THEME OF REFERENCE A. FUTSAL 1. NAMA KEJUARAAN : Pertandingan Futsal Mahasiswa Kesehatan se- Sumatera Barat. 2. PELAKSANAAN : a) Waktu : Tanggal 14-15 Oktober 2017 mulai pukul : 09.00 WIB b) Tempat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Atletik Atletik merupakan perlombaan yang diadakan dilapangan dan meliputi jalan, lari, lompat dan lempar dan setiap orangpun

Lebih terperinci

PERATURAN DAN TATA TERTIB LOMBA PAWAI, LOMBA DRUM BAND DAN KARNAVAL DALAM RANGKA PERINGATAN HUT KE-71 KEMERDEKAAN RI TAHUN 2016 DI KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAN TATA TERTIB LOMBA PAWAI, LOMBA DRUM BAND DAN KARNAVAL DALAM RANGKA PERINGATAN HUT KE-71 KEMERDEKAAN RI TAHUN 2016 DI KABUPATEN BANTUL PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL SEKRETARIAT DAERAH Jl. Robert Wolter Monginsidi No. 1 Bantul. Kode Pos 55711. Telp. (0274)367509 psw. 402 PERATURAN DAN TATA TERTIB LOMBA PAWAI, LOMBA DRUM BAND DAN KARNAVAL

Lebih terperinci

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN INDONESIA ------------------------------ PERATURAN PERMAINAN VER 1.00 28 MARET 2017 DAFTAR ISI 1. INFORMASI UMUM ROLLER CROSS (RX) 1.1 Kategori Permainan 1.2 Kelompok Umur 1.3 Arena dan Perlengkapan Resmi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah : SD Negeri Tunjung Lor Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas/ Semester : V / Genap Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( Pertemuan

Lebih terperinci

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA WALIKOTA MALANG KE 2 TANGGAL 9-10 APRIL 2011 BUKU PANDUAN LOMBA

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA WALIKOTA MALANG KE 2 TANGGAL 9-10 APRIL 2011 BUKU PANDUAN LOMBA KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA WALIKOTA MALANG KE 2 TANGGAL 9-10 APRIL 2011 BUKU PANDUAN LOMBA PETUNJUK UMUM : 1. Kejuaraan memperebutkan : - Piala Walikota Malang - Kategori sepatu

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA LINTAS ALAM GUGUSDEPAN UNIVERSITAS MULAWARMAN XXIII Samarinda,11-14 November 2016

PETUNJUK TEKNIS LOMBA LINTAS ALAM GUGUSDEPAN UNIVERSITAS MULAWARMAN XXIII Samarinda,11-14 November 2016 1 PETUNJUK TEKNIS LOMBA LINTAS ALAM GUGUSDEPAN UNIVERSITAS MULAWARMAN XXIII Samarinda,11-14 November 2016 A. NAMA KEGIATAN Lomba Lintas Alam Gugus Depan Universitas Mulawarman ke XXIII Tahun 2016 (LLAGUM

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,

Lebih terperinci

LOMBA BASKET TINGKAT SMA/SMK/SEDERAJAT GLANCE 2K15 LNG ACADEMY-BADAK LNG TAHUN 2015

LOMBA BASKET TINGKAT SMA/SMK/SEDERAJAT GLANCE 2K15 LNG ACADEMY-BADAK LNG TAHUN 2015 Learning Centre (Gedung Training ) Komplek PT Badak NGL Bontang 75324 Kalimantan Timur LOMBA BASKET TINGKAT SMA/SMK/SEDERAJAT GLANCE 2K15 LNG ACADEMY-BADAK LNG TAHUN 2015 I. PENJELASAN UMUM Didalam tubuh

Lebih terperinci

PANITIA DIES NATALIS 54 ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMA NEGERI 1 BREBES Jalandr. Setiabudi No. 11 Brebes 5221 Telp.

PANITIA DIES NATALIS 54 ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMA NEGERI 1 BREBES Jalandr. Setiabudi No. 11 Brebes 5221 Telp. PANITIA DIES NATALIS 54 ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMA NEGERI 1 BREBES Jalandr. Setiabudi No. 11 Brebes 5221 Telp. (0283) 671221 Nomor : 02/Pan.DNS/OSIS/VII/2017 15 Juli 2017 Lampiran : 1 (satu)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan

Lebih terperinci

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW BAHAN AJAR MATA KULIAH OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW Oleh Drs. H. M. Husni Thamrin, M.Pd Disampaikan untuk memenuhi tugas mandiri dalam rangka Pelatihan APPLIED APPROACH (AA) Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah salah satu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui cara-cara ilmiah atau metode ilmiah. Metode ilmiah itu, berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Putra 2. Putri II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS 1. Tiap Fakultas mengirimkan 2 Tim, yaitu Tim putra dan Tim Putri. 2. Tiap tim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

Lebih terperinci

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak

Lebih terperinci

PANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011

PANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011 PANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011 Persyaratan Peserta Peserta berstatus WNI sebagai mahasiswa dengan jenjang Diploma,Sarjana se-jawa Tengah Jumlah tim peserta dari setiap institusi tidak dibatasi Setiap tim

Lebih terperinci

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan Badminton dan Softball Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan Softball Sejarah: Permainan softball lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat

Lebih terperinci

P E R A T U R A N L O M B A B E R B A R I S J A R A K P E N D E K ( SHORT DISTANCE MARCHING ) 2013 S A T U A N K E C I L 2013 Pasal 1 PENDAHULUAN

P E R A T U R A N L O M B A B E R B A R I S J A R A K P E N D E K ( SHORT DISTANCE MARCHING ) 2013 S A T U A N K E C I L 2013 Pasal 1 PENDAHULUAN P E R A T U R A N L O M B A B E R B A R I S J A R A K P E N D E K ( SHORT DISTANCE MARCHING ) 2013 S A T U A N K E C I L 2013 Pasal 1 PENDAHULUAN 1.1. BERBARIS JARAK PENDEK adalah lomba beregu berbaris

Lebih terperinci

LOMBA BASKET TINGKAT SMA/SMK/SEDERAJAT GLANCE 2017 LNG ACADEMY-BADAK LNG TAHUN 2017

LOMBA BASKET TINGKAT SMA/SMK/SEDERAJAT GLANCE 2017 LNG ACADEMY-BADAK LNG TAHUN 2017 1 LOMBA BASKET TINGKAT SMA/SMK/SEDERAJAT GLANCE 2017 LNG ACADEMY-BADAK LNG TAHUN 2017 I. PENJELASAN UMUM Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, peribahasa tersebut mengajarkan jika kita ingin

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

BULUTANGKIS OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BULUTANGKIS OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 BULUTANGKIS OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN Pertandingan olahraga Bulutangkis Beregu Campuran : - Tunggal Putra - Tunggal Putri - Ganda Putra - Ganda Putri - Ganda Campuran Perseorangan

Lebih terperinci

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA Desember Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta

PERATURAN LOMBA Desember Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta PERATURAN LOMBA 26-27 Desember 2015 Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta Bekerjasama dengan : DISORDA DKI JAKARTA PENGPROV SEPATU RODA DKI JAKARTA Peraturan lomba JAKARTA ANTAR

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak. Dalam kehidupan sehari-hari kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak. Dalam kehidupan sehari-hari kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kemampuan Dasar Setiap manusia pada umumnya dibekali kemampuan dasar berupa gerak. Dalam kehidupan sehari-hari kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik

Lebih terperinci

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN INDONESIA ------------------------------ PERATURAN PERMAINAN VER 1.10 31 JULI 2017 DAFTAR ISI 1. INFORMASI UMUM ROLLER CROSS (RX) 1.1 Kategori Permainan 1.2 Kelompok Umur 1.3 Arena dan Perlengkapan Resmi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sanila, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sanila, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lari adalah aktifitas yang hampir dimiliki oleh semua orang di seluruh dunia. Lari juga merupakan bagian dari cabang olahraga atletik, lari dalam cabang atletik memiliki

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76 LAMPIRAN-LAMPIRAN 76 Lampiran 4. Silabus Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Standar Kompetensi Permainan olahraga Kompetisi Dasar Mempraktik kan gerak dasar atletik yang dimodifikasi lompat,

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA. 7-8 November Diselenggarakan oleh : DISORDA DKI JAKARTA PORSEROSI PENGPROV DKI JAKARTA. Bekerjasama dengan :

PERATURAN LOMBA. 7-8 November Diselenggarakan oleh : DISORDA DKI JAKARTA PORSEROSI PENGPROV DKI JAKARTA. Bekerjasama dengan : PERATURAN LOMBA 7-8 November 2015 Diselenggarakan oleh : DISORDA DKI JAKARTA PORSEROSI PENGPROV DKI JAKARTA Bekerjasama dengan : Peraturan lomba JAKARTA ANTAR MASTER 2015 di adopsi dari peraturan yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN USIA DINI CABANG OLAHRAGA ATLETIK. Bidang permainan atletik adalah pertama-tama untuk memotivasi

PANDUAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN USIA DINI CABANG OLAHRAGA ATLETIK. Bidang permainan atletik adalah pertama-tama untuk memotivasi PANDUAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN USIA DINI CABANG OLAHRAGA ATLETIK Bidang permainan atletik adalah pertama-tama untuk memotivasi para pemuda untuk berlari, melompat dan melempar. Permainan dengan bentuk

Lebih terperinci

MEMBENTUK GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL

MEMBENTUK GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL MEMBENTUK GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL Yulingga Nanda Hanief Sugito Penjaskesrek Universitas Nusantara PGRI Kediri yulingganandahanief@unpkediri.ac.id Abstrak Salah

Lebih terperinci

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Gerakan Dasar BEBERAPA MACAM GERAKAN DASAR DAN VARIASINYA,YAITU; BERBARING, DUDUK, BERDIRI, BERJALAN, BERLARI, MENDAKI, MELONCAT DAN BERJINGKAT,

Lebih terperinci

PERATURAN PERLOMBAAN GERAK JALAN BEREGU

PERATURAN PERLOMBAAN GERAK JALAN BEREGU PERATURAN PERLOMBAAN GERAK JALAN BEREGU A. KETENTUAN UMUM I. Nama Kegiatan : Lomba Gerak Jalan Beregu Dalam Rangka Pencanangan Bulan Semarak Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 72 Tahun 2017 II. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

Oleh Andi Suntoda S.

Oleh Andi Suntoda S. PERATURAN PERMAINAN TENNIS (Terjemahan dari Rules of Tennis) Oleh Andi Suntoda S. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Bandung, September 2006 PERMAINAN TUNGGAL 1.

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PORSENI BUMN IX 2016

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PORSENI BUMN IX 2016 PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PORSENI BUMN IX 2016 A. PESERTA Peserta yang mengikuti PORSENI BUMN 2016 terdiri dari Manajer, Atlet/Pemain, termasuk Official Tim sebagai berikut: 1. Pemain (Atlit) adalah para

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 6 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bola Voli Bola voli merupakan suatu permainan yang dibatasi oleh net, dan menggunakan ukuran lapangan persegi panjang, bola voli

Lebih terperinci

TOR (TERM OF REFERENCE) Public Health Cup (Turnamen Voli) GELORA AKSI 2016

TOR (TERM OF REFERENCE) Public Health Cup (Turnamen Voli) GELORA AKSI 2016 TOR (TERM OF REFERENCE) Public Health Cup (Turnamen Voli) 2016 I. LATAR BELAKANG Gelora Aksi merupakan salah satu bentuk kegiatan yang menjadi program kerja tahunan dari Bidang 2 HMKM FK UNUD, kegiatan

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 12) 1. Permainan melempar bola ke sasaran Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak karena pola permainannya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. (2008:12) Menurut James O. Whitteker, belajar sebagai proses dimana

II. TINJAUAN PUSTAKA. (2008:12) Menurut James O. Whitteker, belajar sebagai proses dimana 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Hakikat Belajar Menurut Gagne, Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasan dan tingkah laku. Djamarah

Lebih terperinci

Jl. DC. Barito No. 3 Telp Medan Polonia 20157

Jl. DC. Barito No. 3 Telp Medan Polonia 20157 Jl. DC. Barito No. 3 Telp. 061 7867035 Medan Polonia 20157 Nomor : 17.02/ 02.16.15 C Medan, 12 Januari 2017 Klasifikasi : Penting Lampiran : 1 (satu) Berkas Perihal : Edaran Kegiatan Giat Terampil VIII

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP 19830127 200604 2 001 Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di 61 BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di SMA N 1 LEMBANG KELAS X-9 Observasi awal merupakan komponen pertama yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mendapatkan nilai dengan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mendapatkan nilai dengan 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Sukrisno (2007: 2) menjelaskan bahwa permainan kasti merupakan salah satu permainan bola kecil. Permainan

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 A. PESERTA Peserta yang mengikuti AAJI SPORTAINMENT 2018 terdiri dari Pemain dan Manajer/Official Tim, sebagai berikut: 1. Pemain adalah para

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KAJIAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KAJIAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KAJIAN HIPOTESIS 2.1 Kajian teoritis 2.1.1 Hakikat atletik Istilah atletik berasal dari kata Athlon (bahasa yunani) yang berarti lomba atau bertanding. Istilah lain yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Kecepatan Lari a. Pengertian Kecepatan Lari Lari merupakan salah satu nomor dalam atletik, yang terdiri dari empat tahap yaitu menumpu ke depan, mendorong, pemulihan,

Lebih terperinci

PERATURAN KEJUARAAN DAERAH (KEJURDA) ATLETIK PRA-REMAJA & REMAJA ANTAR SEKOLAH JAWA TIMUR TAHUN 2015

PERATURAN KEJUARAAN DAERAH (KEJURDA) ATLETIK PRA-REMAJA & REMAJA ANTAR SEKOLAH JAWA TIMUR TAHUN 2015 PERATURAN KEJUARAAN DAERAH (KEJURDA) ATLETIK PRA-REMAJA & REMAJA ANTAR SEKOLAH JAWA TIMUR TAHUN 2015 A. Waktu dan Tempat Waktu : Kamis- sabtu, 1-3 Oktober 2015 Tempat : Lapangan Atletik Oentoeng Poedjadi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2

Lebih terperinci

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional Ngatiyono Mari Sehat Bergembira 4 Untuk Kelas IV SD/MI PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional Hak Cipta

Lebih terperinci

Sejarah Lempar Lembing

Sejarah Lempar Lembing Sejarah Lempar Lembing Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya,

Lebih terperinci

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA KATEGORI I LOMBA ROBOTIKA JAWA BARAT

PERATURAN LOMBA KATEGORI I LOMBA ROBOTIKA JAWA BARAT PERATURAN LOMBA KATEGORI I LOMBA ROBOTIKA JAWA BARAT 1. PERATURAN UMUM a) Sistem perlombaan adalah adu kecepatan dan keberhasilan. b) Peserta berstatus pelajar Sekolah Dasar Kelas I-IV yang dibuktikan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BIDANG OLAHRAGA PORSENI XIV KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH TAHUN 2014

PETUNJUK TEKNIS BIDANG OLAHRAGA PORSENI XIV KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH TAHUN 2014 I. CABANG TENIS MEJA PETUNJUK TEKNIS BIDANG OLAHRAGA PORSENI XIV KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH TAHUN 2014 1. Nomor yang dipertandingkan dan Jumlah Peserta a. Tunggal Putra & Puteri b. Ganda Putra & Puteri

Lebih terperinci

Panduan Peraturan. Mile Family Club Line Follower Robot Contest 2016 With Universitas Potensi Utama. Lab Studio, Lantai 1. Food Court, Lantai 5

Panduan Peraturan. Mile Family Club Line Follower Robot Contest 2016 With Universitas Potensi Utama. Lab Studio, Lantai 1. Food Court, Lantai 5 [Millennium ICT Center] [Universitas Potensi Utama] Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Panduan Peraturan Mile Family Club Line Follower Robot Contest 2016 With Universitas Potensi Utama TECHNICAL MEETING

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KAJIAN HIPOTESIS. atau bertanding. Istilah lain yang menggunakan kata atletik adalah athletic (bahasa

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KAJIAN HIPOTESIS. atau bertanding. Istilah lain yang menggunakan kata atletik adalah athletic (bahasa 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KAJIAN HIPOTESIS 2.1 Kajian teoritis 2.1.1 Hakikat atletik Istilah atletik berasal dari kata Athlon (bahasa yunani) yang berarti lomba atau bertanding. Istilah lain yang menggunakan

Lebih terperinci

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah atletik. Menurut Yoyo Bahagia (2000:7) Atletik merupakan cabang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah atletik. Menurut Yoyo Bahagia (2000:7) Atletik merupakan cabang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah mengenal berbagai macam bentuk olahraga, salah satunya adalah atletik. Menurut Yoyo Bahagia (2000:7) Atletik merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 = PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi Mini Soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Dokter atau Program

Lebih terperinci

SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM

SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM 1A. Sifat Peraturan Keputusan Panitia Liga Merah Maroon adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Semua peserta Liga Merah Maroon wajib mengikuti semua aturan yang telah

Lebih terperinci

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi futsal putri IMSSO Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswi program studi pendidikan dokter dan pendidikan

Lebih terperinci

D i Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya pemujaan leluhur pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api ramat jajahan- jajahan baru. A p

D i Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya pemujaan leluhur pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api ramat jajahan- jajahan baru. A p L ARI SAMBUNG ( LARI ESTAFET ) D ARTICLE 1. Pengertian Lari Estafet Teknik salah Olah satu Raga lomba lari Lari pada Estafet Sejarah perlombaan Peraturan atletik yang Lari sambung dilaksanakan atau secara

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018 PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, 24-25 MARET 2018 TUJUAN KEGIATAN - Menjalin hubungan yang baik antar peserta didik sekolah dasar - Memperkenalkan pertandingan sepakbola

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. terbentuknya keterampilan dari seseorang. Setiap individu memiliki. kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

BAB II KAJIAN TEORI. terbentuknya keterampilan dari seseorang. Setiap individu memiliki. kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. BAB II KAJIAN TEORI A. DESKRIPSI TEORI 1. Hakikat Kemampuan Melempar Bola Kemampuan sering dianggap sebagai suatu hal yang mendasari terbentuknya keterampilan dari seseorang. Setiap individu memiliki kemampuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran : Sekolah Dasar Negeri Pajajaran Kota Bandung : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : 4 [ Empat ] / 2 [ dua ] Pertemuan

Lebih terperinci

P E R A T U R A N LOMBA KETAHANAN DAN KETEPATAN BERBARIS ( ENDURO DAN PRECISION MARCHING ) 2013 S A T U A N K E C I L Pasal 1 PENDAHULUAN

P E R A T U R A N LOMBA KETAHANAN DAN KETEPATAN BERBARIS ( ENDURO DAN PRECISION MARCHING ) 2013 S A T U A N K E C I L Pasal 1 PENDAHULUAN P E R A T U R A N LOMBA KETAHANAN DAN KETEPATAN BERBARIS ( ENDURO DAN PRECISION MARCHING ) 2013 S A T U A N K E C I L 2013 Pasal 1 PENDAHULUAN 1.1. KETAHANAN dan KETEPATAN BERBARIS adalah lomba beregu

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN OLAHRAGA TINGKAT SD/ MI/ SEDERAJAT

PERATURAN PERTANDINGAN OLAHRAGA TINGKAT SD/ MI/ SEDERAJAT PERATURAN PERTANDINGAN OLAHRAGA TINGKAT SD/ MI/ SEDERAJAT NOMOR PERTANDINGAN TINGKAT SD/ MI/ SEDERAJAT No Cabor Atlet Nomor Lomba / Tanding Ket 1. Bola Voli Mini Putra 1. 2. 2. Bulu Tangkis Putra 3. 4.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan permainan beregu yang terdiri dari dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

Lebih terperinci