BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendapatan. Selain itu, dengan adanya modal, perusahaan
|
|
- Hartanti Lesmono
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Modal merupakan suatu komponen yang penting bagi suatu perusahaan karena modal merupakan sumber pendanaan bagi seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan. Dengan adanya modal perusahaan dapat beroperasi dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan. Selain itu, dengan adanya modal, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan untuk jangka panjang dan jangka pendek. Berdasarkan jangka waktu penggunaannya modal dibagi menjadi dua yaitu modal investasi yang merupakan modal yang digunakan untuk pembelian aset tetap dan investasi jangka panjang suatu perusahaan dan modal kerja, yaitu modal yang digunakan sebagai penggerak kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Baik modal investasi maupun modal kerja memiliki pengaruh yang besar untuk mendukung kegiatan suatu perusahaan. Namun, survei menunjukkan bahwa manajer keuangan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan operasi internal perusahan sehari-hari yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja dibandingkan dengan persoalan mengenai modal investasi. Keputusan yang berkaitan dengan modal kerja menjadi sangat penting karena faktor-faktor yang berkaitan dengan operasi internal perusahaan seperti penggunaan aset lancar mudah sekali mengalami perubahan dan fluktuasi, sehingga pengelolaan modal kerja membutuhkan keputusan yang cermat dan tepat dari manajer keuangan perusahaan.
2 Manajer keuangan suatu perusahaan haruslah peka terhadap perubahan kebutuhan perusahaan akan modal kerja untuk melakukan kegiatan operasionalnya setiap hari. Apabila terdapat modal kerja yang berlebih dalam perusahaan, terdapatindikasi bahwa perusahaan memiliki sejumlah aset lancar yang tidak produktif atau menganggur yang menandakan bahwa perusahaan tersebut tidak dapat mengelola modal kerja secara efektif. Sebaliknya, apabila perusahaan kekurangan modal kerja, ini menjadi pertanda bahwa cepat atau lambat perusahaan tersebut akan mengalami kemuduran. Modal kerja haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup agar perusahaan dapat beroperasi secara ekonomis dan dapat terhindar dari kesulitan finansial seperti dapat mengatasi krisis tanpa membahayakan keadaan finansial perusahaan.modal kerja yang digunakan perusahaan diharapkan dapat menopang kegiatan operasional perusahaan secara efektif dan dapat kembali dalam bentuk pendapatan dalam jangka pendek. Penentuan modal kerja dalam suatu perusahaan tentu berbeda dengan perusahaan yang lainnya tergantung dari jenis perusahaan, syarat kredit, waktu produksi dan tingkat perputaran persediaan (Kasmir, 2008 : 254). Ketika manajer perusahaan telah mengetahui seberapa besar modal kerja yang dibutuhkan perusahaan untuk menopang kegiatan operasionalnya, pertanyaannya selanjutnya adalah dari manakah sumber modal kerja tersebut dapat diperoleh. Modal kerja dapat diperoleh dari internal perusahaan yaitu melalui pendapatan bersih, keuntungan dari penjualan surat-surat berharga, dan penjualan aset tetap atau aset tidak lancar lainnya serta dari eksternal perusahaan yaitu melalui pinjaman jangka
3 pendek dari Bank atau kredit dari supplier. Sumber modal kerja ini dapat dikombinasikan sesuai dengan ketersediaannya, dan manager keuangan perusahaan harus dapat menganalisis dan mengambil keputusan yang terbaik dari semua alternatif sumber perolehan modal kerja yang ada. Modal kerja yang bersumber baik dari internal maupun eksternal perusahaan, akan berpengaruh terhadap pengelolaan modal kerja itu sendiri. Karena sumber modal kerja berkaitan dengan perubahan atau fluktuasi aset lancar dan liabilitas lancar suatu perusahaan. Efektifnya penggunaan modal kerja dapat diukur oleh tingkat perputaran kas, tingkat perputaran piutang dan tingkat perputaran persediaan. Perputaran kas yang cepat mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Jika ditinjau dari satu sisi, likuiditas yang tinggi pada perusahaan baik karena perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya. Namun, dari sisi lain, semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan, semakin besar pula jumlah kas mengganggur, yang menandakan bahwa perusahaan belum mampu untuk mengoptimalkan efisiensi kas, yang memiliki arti akan berpengaruh pada semakin kecilnya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Untuk meningkatkan penjualan dan memperoleh banyak pelanggan, perusahaan dapat menjual hasil produksinya secara kredit, yang akan menimbulkan piutang. Perputaran piutang yang cepat dalam suatu perusahaan mengindikasikan bahwa dalam waktu yang singkat tingkat likuiditas perusahaan dapat meningkat. Juga berarti semakin kecil kerugian yang timbul dalam
4 perusahaan karena piutang tak tertagih. Tinggi rendahnya perputaran piutang memiliki efek langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Makin tinggi perputarannya, semakin pendek waktu terikatnya modal pada piutang, sehingga untuk mempertahankan penjualan kredit bersih dibutuhkan modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam piutang. Persediaan adalah aset yang berkenaan dengan pembelanjaan aktif yang akan selalu mengalami perubahan jumlah bersamaan dengan terjadinya transaksi penjualan. Tinggi rendahnya perputaran memiliki efek langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam persediaan. Semakin tinggi perputaran persediaan, maka semakin pendek waktu terikatnya modal dalam persediaan, sehingga untuk memenuhi penjualan dibutuhkan jumlah modal yang lebih sedikit. Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan yang beroperasi adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal dengan mengunakan sumber-sumber daya yang ada. Dengan laba yang diperoleh perusahaan dapat mengalokasikan laba tersebut untuk kesejahteraan pemilik perusahaan dan karyawan serta meningkatkan kualitas produk dan melakukan investasi baru. Karena itu profitabilitas menjadi sangat penting bagi perusahaan karena dapat mencerminkan keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Maka, berdasarkan hal tersebut setiap manajer keuangan suatu perusahaan akan menganalisis seberapa besar perusahaan mampu memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan total aset ataupun modal dalam hal ini disebut profitabilitas. Dengan mengetahui tingkat profitabilitasnya, perusahaan dapat mengitung rasio profitabilitas yang berguna untuk melihat kemampuan
5 perusahaan dalam memperoleh laba, dan juga mengukur tingkat efektifitas manajemen perusahaan. Perusahaan otomotif merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dalam menjalankan operasi hariannya memerlukan modal kerja yang besar karena perusahaan-perusahaan tersebut menginvestasikan modal-modalnya sebagian besar pada aktiva seperti kas, piutang usaha, persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Industri otomotif merupakan industri yang merancang, mengembangkan, memproduksi, memasarkan dan menjual kendaraan bermotor. Meningkatnya jumlah industri di Indonesia berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan akomodasi untuk kegiatan distribusi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi pada masyarakat Indonesia yang meningkat menunjukkan peningkatan kualitas hidup masyarakat berbanding lurus pula dengan peningkatan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia. Pada tahun 2012 penjualan kendaraan bermotor di Indonesia naik 24,8% dari tahun 2012 yaitu mencapai 1,161 juta unit. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan industri maupun masyarakat akan kendaraan bermotor meningkat pesat. Tabel 1.1. Fluktuasi Rata-rata Return on Asset, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di BEI Tahun Tahun ROA PK PP PPERS , , ,3173 5, , , , , , , ,3279 5, Sumber : Olahan Peneliti (2014)
6 Perputaran kas yang optimal dalam suatu perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan dalam mengelola kas secara efektif dan efisien. Tidak ada ketentuan baku yang menjadi standar berapa kali kas harus berputar didalam perusahaan, hal tersebut tergantung pada kebutuhan masingmasing perusahaan terhadap kecukupan kasnya. Perputaran piutang yang cepat mengindikasikan bahwa terikatnya modal pada piutang usaha kecil yang berarti menguntungkan perusahaan karena kecilnya keterikatan modal pada piutang berarti semakin kecil jumlah estimasi piutang tak tertagihnya. Perputaran piutang sebaiknya minimal berputar 12 kali dalam setahun (Warren-Reeves, 2009 :457). Perputaran persediaan yang cepat mengindikasikan bahwa keterikatan modal pada persediaan kecil yang berarti bahwa dibutuhkan modal yang lebih sedikit untuk melakukan penjualan. Efisiensi pengelolaan kas, piutang usaha dan persediaan dalam operasi harian perusahaan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mencapai laba. Tabel 1.1. menunjukkan adanya ketidakkonsistenan dalam teori tersebut. Pada tahun 2011, perputaran kas perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami peningkatan sebesar 2,88229 kali namun profitabilitas perusahaan yang tercermin dari return on asset mengalami penurunan sebesar 0, Demikian halnya dengan perputaran persediaan pada tahun 2011 meningkat sebesar 0, kali namun profitabilitas yang tercermin dari return on asset mengalami penurunan sebesar 0, Perputaran piutang menunjukkan kekonsistenan dengan teori diatas namun rata-rata perputaran piutang selama tahun 2010 sampai tahun 2012 tidak mencapai 12 kali dalam
7 setahun, hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengelolaan piutang yang tidak optimal didalam perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya. Beberapa penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan penggunaan modal kerja yang dijelaskan melalui perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas yang dijelaskan dengan rasio return on asset (ROA) menunjukkan pengaruh dan hubungan yang positif dan signifikan. Namun, untuk beberapa penelitian yang menggunakan variabel bebas dan variabel terikat yang sama mendapatkan hasil yang berbeda yaitu bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikatnya. Perbedaan-perbedaan pada hasil yang diperoleh dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa masih adanya ketidakkonsistenan mengenai pengaruh penggunaan modal kerja terhadap profitabilitas. Salah satu faktor penyebab terjadinya hal tersebut adalah belum optimalnya para manajer mengelola kebijakan modal kerja untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Berdasarkan uraian permasalahan diatas, peneliti ingin menguji kembali bagaimana pengaruh penggunaan modal kerja yang dijelaskan melalui perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan yang dijelaskan oleh rasio return on asset (ROA). Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dengan menjadikan perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian dalam skripsi yang berjudul Pengaruh
8 Penggunaan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini : 1. Apakah terdapat pengaruh modal kerja yang dijelaskan oleh variabel perputaran kas terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial? 2. Apakah terdapat pengaruh modal kerja yang dijelaskan oleh variabel perputaran piutang terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial? 3. Apakah terdapat pengaruh modal kerja yang dijelaskan oleh variabel perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial? 4. Apakah terdapat pengaruh modal kerja yang dijelaskan oleh variabel perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan?
9 1.3. Batasan Masalah Atas pertimbangan mengenai efisiensi, minat dan keterbatasan waktu dan tenaga serta pengetahuan peneliti, maka peneliti membuat beberapa batasan terhadap penelitian ini, antara lain : 1. Penelitian hanya dibatasi selama 3 tahun yaitu tahun 2010, 2011 dan Periode waktu penelitian diatas dipilih untuk menggambarkan situasi dan kondisi terkini dari isu-isu terkait penelitian. 2. Penelitian dilakukan hanya terbatas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun pengamatan. 3. Pengamatan dilakukan hanya pada perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan yang lengkap dan sudah diaudit oleh auditor independen selama periode pengamatan Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja yang dijelaskan oleh variabel Perputaran Kas terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial. 2. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja yang dijelaskan oleh variabel Perputaran Piutang terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial.
10 3. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja yang dijelaskan oleh variabel Perputaran Kas terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial. 4. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja yang dijelaskan oleh variabel perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini, maka hasil dari penelitian ini dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak diantaranya : 1. Bagi peneliti, sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai akuntansi keuangan yang berkaitan dengan modal kerja dan implikasinya terhadap profitabilitas dalam perusahaan. 2. Manager Perusahaan, sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen berkaitan dengan kebijakan pengelolaan modal kerja dalam perusahaannya. 3. Investor, sebagai masukan bagi para investor yang dapat digunakan untuk menilai kredibilitas suatu perusahaan yang terdaftar di bursa dan pembuatan kebijakan-kebijakan di bursa. 4. Peneliti lain, sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan.
BAB I PENDAHULUAN. maksimal atau mendapatkan laba sebesar besarnya. Ini diperlukan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan industri manufaktur yang berkembang bebas saat ini, perusahaan diharapkan mampu menghasilkan produk bermutu bagi konsumen untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam. menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah
BAB I PENDAHULUAN Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk memperoleh laba yang optimal dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal perusahaan didirikan, para pimpinan perusahaan sudah menetapkan maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Tujuan ini disusun, baik tujuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang, hal ini merupakan suatu bukti bahwa sudah semakin meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan dunia usaha yang sudah semakin cepat pada zaman sekarang, hal ini merupakan suatu bukti bahwa sudah semakin meningkatnya persaingan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sangat mendorong pertumbuhan ekonomi yang dimana pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini dunia usaha dan indsutri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau konsumen. Dalam berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendapatan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang dikeluarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan mengharapkan aktivitas usahanya dapat berjalan dengan lancar sesuai tujuan yang ditetapkan sebelumnya yaitu, mendapatkan pendapatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penjelasan yang sudah dilakukan pada bab-bab sebelumnya bahwa
76 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan yang sudah dilakukan pada bab-bab sebelumnya bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan rasio likuiditas, aktivitas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi kepada negara berupa pemasukan pajak dan dividen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha sektor perkebunan memegang peranan strategis dalam mendukung perekonomian Indonesia melalui kegiatan ekspor hasil primer perkebunan yang memberikan kontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and beverages) mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan perluasan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan jangka pendek atau yang harus segera dibayar. Masalah likuiditas merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan, sehingga mendorong perusahaan untuk lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset lancar perusahaan yang sifatnya paling likuid, kas berada pada posisi teratas dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan, khususnya perusahaan sejenis.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam berbisnis. Menyebabkan lingkungan bisnis mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis dewasa ini dari waktu ke waktu mengalami kompetitif dalam berbisnis. Menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan
BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP 5. Dalam bab ini akan dijelaskan kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan BUMN. 5.1. Kesimpulan Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk menghasilkan laba perusahaan. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan, khususnya antar perusahaan yang sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan lain baik bagi perusahaan domestik maupun perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan dunia usaha dewasa ini, yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang cukup pesat, maka semakin ketat pula persaingan diantara perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi seperti ini menuntut perusahaan untuk mampu mengelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi perekonomian dunia pada saat ini menyebabkan peningkatan perkembangan dunia usaha yang sangat pesat di Indonesia. Perkembangan yang sangat pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin ketatnya persaingan negara-negara di dunia berlombalomba
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin ketatnya persaingan negara-negara di dunia berlombalomba dalam meningkatkan serta membenahi perekonomiannya. Sektor industri diyakini sebagai sektor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah Perusahaan dalam melakukan kegiatannya pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utama suatu perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan yang bergerak baik di bidang jasa, barang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sektor industri barang konsumsi. Perusahan manufaktur sektor konsumsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang berorientasi pada laba dengan menjual barang dan/atau jasa kepada masyarakat. Apabila didasarkan atas kegiatan utama yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur dimana perusahaan tersebut bergerak dibidang produksi semen. Pembangunan disuatu negara
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Perputaran Piutang (Receivable Turnover) Perputaran piutang (Receivable Turnover) termasuk dalam rasio aktivitas. Menurut Hanafi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi negaranya. Bagi negara yang pertumbuhan dan perkembangan ekonominya baik, tidak akan terlepas
Lebih terperinciBAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan pertumbuhan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat digolongkan menjadi: (a) peusahaan jasa; (b) perusahaan. pabrik (manufaktur); dan (c) peusahaan dagang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mengukur dari working capital management (WCM). Siklus konversi kas secara
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siklus konversi kas (Cash Conversion Cycle) dapat digunakan untuk mengukur dari working capital management (WCM). Siklus konversi kas secara definitif adalah interval
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu kegiatan menggunakan dana (fungsi investasi) dan kegiatan mencari sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedudukan manajemen keuangan dalam perusahaan merupakan pelaksana dari fungsi keuangan perusahaan. Fungsi keuangan yang utama meliputi dua hal yaitu kegiatan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manufaktur, pada tahun 2012 yang lalu berdasarkan riset yang dilaoprkan oleh.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri manufaktur memegang peran kunci sebagai mesin pembangunan karena industri manufaktur memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sektor lain karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mencapai profit yang maksimal dalam menjalankan usahanya. Laba perusahaan yang diperoleh untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan ketat menimbulkan persaingan antar para pelaku bisnis. Keadaan yang seperti ini memaksa para pelaku bisnis untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melupakan fakta bahwa sebagian besar kas suatu perusahaan berada dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perusahaan yang ada di Indonesia semakin lama semakin pesat terutama di era globalisasi saat ini, sehingga mendorong setiap perusahaan untuk memperoleh dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Telah banyak perubahan yang terjadi dalam ruang lingkup perekonomian Indonesia yang menyebabkan para pelaku ekonomi dari dalam maupun luar negeri tidak ragu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan perlu memiliki kemampuan manajemen yang baik untuk dapat tetap bertahan melanjutkan usahanya serta untuk dapat melakukan ekspansi usaha ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perolehan laba merupakan tujuan akhir yang dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah perolehan laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang ditargetkan, perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Akuntansi adalah proses dari tiga aktivitas yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian transaksi ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Return On Asset (ROA) keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Return On Asset (ROA) 2.1.1 Pengertian Return On Asset (ROA) Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan, rasio ini paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan salah satu masalah pendanaan yang sangat vital bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menunjang jalannya aktifitas perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangatlah pesat. Ini ditandai dengan semakin meningkatnya pembangunan pembangunan pada sektor industri properti. Bisnis properti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan jumlah penduduk, maka volume kebutuhan terhadap Industri Barang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dewasa ini meningkat dengan pesat. Salah satu perusahaan yang meningkat dengan pesat adalah perusahaan Industri Barang Konsumsi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi setiap perusahaan modal kerja sangat penting karena berhubungan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi setiap perusahaan modal kerja sangat penting karena berhubungan dengan pembiayaan dan kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan mengeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan tanda-tanda kearah pemulihan, namun hal tersebut mendorong
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa reformasi ini perekonomian Indonesia ditandai dengan adanya krisis moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laba. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umunya setiap perusahaan melakukan kegiatan proses produksi, demi menghasilkan suatu barang jadi yang kemudian dijual kepada konsumen sehingga dari hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi ekonomi yang seiring waktu terus mengalami perubahan telah memberikan pengaruh terhadap kegiatan dan kinerja perusahaan besar. Pengaruh terhadap kinerja perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kondisi tingkat inflasi saat ini yang sering berubah-ubah sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kondisi tingkat inflasi saat ini yang sering berubah-ubah sesuai dengan informasi yang diberitakan di www.kompas.com periode Februari (2013) yaitu, dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis 1. Sumber Daya Perusahaan a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan Sumber daya perusahaan merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Amirullah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka perusahaan akan dapat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pada pembahaasan pada Bab IV mengenai pengaruh modal kerja yang diukur oleh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal seperti penerapan teknologi dan sistem informasi mutakhir. juga masalah yang berhubungan dengan pesaing perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang berkesinambungan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur, harus senantiasa memperhatikan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem ekonomi pasar bebas, banyak perusahaan saat ini semakin giat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tatanan perekonomian yang telah berkembang dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, banyak perusahaan saat ini semakin giat dan terdorong untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbaik dan yang paling unggul. Perusahaan publik selalu dituntut untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan bisnis di Indonesia bersaing untuk menjadi yang terbaik dan yang paling unggul. Perusahaan publik selalu dituntut untuk dapat beroperasi dengan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: terhadap Audit Delay tidak terdukung. Dengan demikian profitabilitas
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay pada perusahaan perbankan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di pasar modal Indonesia dikenal jenis sektor perusahaan pembiayaan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di pasar modal Indonesia dikenal jenis sektor perusahaan pembiayaan. Perkembangan perusahaan dalam industri perusahaan pembiayaan di Indonesia baik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu perusahaan, para investor biasanya melakukan analisis profitabilitas. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya.
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang. Salah satu cara mengukur sejauh mana kemampuan serta kemajuan suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya. Melalui analisa laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau keuntungan agar tersedia dana yang berkesinambungan yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum setiap perusahaan yang didirikan bertujuan untuk mencapai laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan, keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segera dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Masalah krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi para pelaku ekonomi di Indonesia dituntut untuk segera dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Masalah krisis finansial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Laba merupakan tujuan utama setiap perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Pada tinjauan teoritis di Bab II ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. 2.1.1 Modal Kerja Pada bagian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini, begitu banyak perusahaan dengan berbagai aktivitas dan bidang usaha yang berbeda membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan untuk menunjang seluruh kegiatan perusahaan. Hal ini disebabkan karena modal kerja yang dibutuhkan
Lebih terperinci@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Secara umum setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan mendapatkan laba yang maksimum. Dengan mendapatkan laba yang tinggi dan terus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1` Latar Belakang Masalah Lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang sangat pesat di semua bidang dan menuntut kelihaian seorang pemimpin dalam mengantisipasi setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijelaskan oleh suatu perusahaan, tentulah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijelaskan oleh suatu perusahaan, tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Pemilik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil seperti saat ini setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil seperti saat ini setiap perusahaan dituntut dapat melaksanakan aktivitas operasionalnya dengan baik. Usaha ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Tujuan utama perusahaan ialah untuk memperoleh laba guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari seberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama berdirinya setiap badan usaha secara umum adalah untuk menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan penjualan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh profit atau laba. Laba tersebut dapat diperoleh dari aktivitas atau kinerja perusahaan.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Dalam dunia usaha untuk meningkatkan kegiatan usaha pemilik usaha selalu dihadapkan dengan suatu masalah. Salah satu masalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang harus diambil oleh manajer keuangan yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan. Keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang ketat seiring dengan perkembangan perekonomian dan teknologi menuntut perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi produk, meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peran serta industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peran serta industri indutri yang beroperasi di Indonesia. Salah satu perusahaan industri di Indonesia yang berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat persaingan antar perusahaan, khususnya antar perusahaan sejenis akan semakin ketat. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal dan kelangsungan hidup perusahaan (going concern).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang semakin tidak menentu akibat krisis ekonomi global yang berkepanjangan menyebabkan banyak masalah yang harus dihadapi oleh dunia usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapat pasar yang tetap di masyarakat (Verawati,2014). Untuk itu manajemen
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum tujuan suatu perusahaan adalah meningkatkan laba yang maksimal agar kelangsungan hidup usahanya terjamin dan dapat mengembangkan usahanya. Dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan
BAB 1 PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu memperbaiki dan menyempurnakan bidang usahanya agar dapat mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi perekonomian dunia menyebabkan peningkatan perkembangan dunia usaha di Indonesia. Perkembangan ini menimbulkan persaingan yang ketat, khususnya antarperusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini telah berkembang dunia usaha yang semakin bermunculan serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini telah berkembang dunia usaha yang semakin bermunculan serta adanya persaingan yang semakin kompetitif, mengingat pentingnya suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk mengoptimalisasikan sumber daya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia bisnis yang sangat kompetitif, perusahaan dituntut untuk mengoptimalisasikan sumber daya yang dimilikinya. Setiap perusahaan harus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis di Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa mungkin mempertahankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum setiap perusahaan yang didirikan bertujuan untuk mencapai laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Dalam menjalankan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan di Indonesia memerlukan modal kerja untuk dapat membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-harinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan suatu era dimana kalangan dunia usaha dituntut untuk lebih
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi merupakan suatu era dimana kalangan dunia usaha dituntut untuk lebih efektif dalam menjalankan usahanya. Hal ini dikarenakan tidak ada lagi batasan-batasan
Lebih terperinci