BAB I PE NDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi

1 A. Latar Belakang BAB I PE NDAHULUAN Penyakit Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berkelanjutan untuk suatu target organ, seperti gagal ginjal untuk ginjal, Stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Penyakit Hipertensi telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia maupun di negara yang sedang berkembang di dunia [1]. Berdasarkan data World Health Organization(WHO) tahun 2000 Hipertensi telah menjangkiti 26,4% populasi dunia dengan perbandingan 26,6% pada pria dan 26,1% pada wanita. Berdasarkan laporan The Thirt National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) tahun insidensi Hipertensi orang dewasa mencapai 29-31% atau juta orang di Amerika. Sementara di ASEAN, prevalensi hipertensi di Thailand (1989) sebesar 17%, Philipina (1993) sebesar 22%, Malaysia (1996) sebesar 29,9%, Vietnam (2004) sebesar 43,5%, Singapura (2004) sebesar 24,9% dan sedangkan prevalensi di Indonesia terbany berkisar antara 6 sampai dengan 15%, tetapi angka prevalensi yang rendah terdapat di Ungaran, Jawa Tengah sebesar 1,8% dan Lembah Baliem Pegunungan Jaya Wijaya, Irian Jaya sebesar 0,6% sedangkan angka prevalensi tertinggi di Talang Sumatera Barat 17,8% [1,2]. Hipertensi dapat terjadi oleh karena beberapa faktor risiko, faktor risiko tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu faktor keturunan, ciri perorangan dan life style (gay hidup). Faktor keturunan di dapat dari keturunan orang tuanya yang mempunyai riway penyakit Hipertensi atau dengan kata lain seseorang akan mengalami kemungkinan lebih besar untuk menderita penyakit Hipertensi apabila orang tuanya penderita Hipertensi. Ciri perorangan yang mempengaruhi timbulnya penyakit Hipertensi yaitu umur, jenis kelamin, dan ras. Umur yang tua atau usia lanjut lebih berisiko mengalami Hipertensi dari pada orang yang muda,

2 B. Rumusan Masalah Sopir angkutan kota merupakan pekerjaan yang sangat rentan terhadap kejadian Hipertensi karena kebanyakan sopir mempunyai gaya hidup atau kebiasaan hidup yang kurang baik antara lain yaitu menjadi seorang yang alkoholis, perokok berat, serta minum kopi yang berlebihan. Hal tersebut dikuatkan dengan penelitian dari Diyah kartika, 30% pada kasus hipertensi pada sopir truk PT. Siba Surya Semarang, nilai kejadian sampel yang biasa minum kopi 90% (nilai p= 0,207, RP Rasio Prevalensi = 5,7 ), biasa minum-minuman keras atau beralkohol 20% (nilai p= 0,05, RP= 25 ), sampel yang biasa merokok 83,3 %(nilai p= 0,622, RP= 0,583), sampel dengan asupan lemak lebih dari 30% dari total energi sehari sebesar 80% (nilai p= 10,329, RP= 0,333), IMT Indeks Masa Tubuh sampel > 23,0 sebesar 56,7% (nilai p=0,229, RP= 3,85) [2]. Terminal Penggaron merupakan terminal terbesar kedua yang ada di Kota Semarang. Ada beberapa angkutan kota yang rute trayeknya berakhir di terminal Penggaron. Salah satunya adalah trayek Penggaron-Bukit Kencana yang merupakan trayek jalur ranting atau jalu pinggiran. Aktivitas para sopir sebelum mendapat giliran untuk mencari penumpang yaitu dengan menghabiskan waktu untuk berjudi, merokok, minum-minuman beralkohol, dan minum kopi, karena jam kerja mereka diatur berdasarkan nomor antrian yang selang waktu antara angkutan satu dengan angkutan berikutnya selisih menit. Berdasarkan wawancara dengan salah satu sopir, diperoleh informasi bahwa rata-rata sopir berumur tahun, dan mereka jarang sekali melakukan pemeriksaan tekanan darah. Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam tentang, apakah ada hubungan antara umur, kebiasaan merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol, dan kebiasaan minum kopi, dengan kejadian Hipertensi pada sopir angkutan kota trayek Penggaron- Bukit Kencana.

3 Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara umur, kebiasaan merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol, dan kebiasaaan minum kopi, dengan kejadian Hipertensi pada sopir angkutan kota trayek Penggaron-Bukit Kencana. 2. Tujuan khusus a. Mendiskripsikan umur pada sopir angkutan kota trayek Penggaron-Bukit Kencana b. Mendiskripsikan kebiasaan merokok pada sopir angkutan kota trayek Penggaron- Bukit Kencana c. Mendiskripsikan kebiasaan minum minuman beralkohol pada sopir angkutan kota trayek Penggaron-Bukit Kencana d. Mendiskripsikan kebiasaan minum kopi pada sopir angkutan kota trayek Penggaron-Bukit Kencana e. Mendiskripsikan kejadian Hipertensi pada sopir angkutan kota trayek Penggaron- Bukit Kencana f. Menganalisis hubungan antara umur dengan kejadian Hipertensi pada sopir angkutan kota trayek Penggaron-Bukit Kencana g. Menganalisis hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian Hipertensi pada sopir angkutan kota trayek Penggaron-Bukit Kencana h. Menganalisis hubungan antara kebiasaan minum minuman beralkohol dengan kejadian Hipertensi pada sopir angkutan kota trayek Penggaron-Bukit Kencana i. Menganalisis hubungan antara kebiasaan minum kopi dengan kejadian Hipertensi pada sopir angkutan kota trayek Penggaron-Bukit Kencana D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

4 , sopir angkutan kota trayek Penggaron-Bukit Kencana penanggulangan penyakit tidak menular. 3. Bagi peneliti lain dalam upaya pengobatan ata Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan informasi bagi peminat dan penelitian selanjutnya untuk mengembangkan penelitian yang lebih mendalam. E. Bidang Ilmu Hipertensi. Penelitian ini terrmasuk dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat khususnya tentang penyakit F. Keaslian penelitian Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu ada penelitian yang sejenis tetapi ada perbedaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan dalam proposal penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh Diyah Kartika, pengambilan sampel pada sopir truk PT. Siba Surya Semarang variabel yang diteliti adalah Kebiasaan minum-minuman keras, merokok, minum kopi, konsumsi sumber Na, asupan lemak, IMT. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan dalam proposal ini pengambilan sampel pada sopir angkutan kota trayek Penggaron-Bukit Kencana variabel yang diteliti adalah umur, kebiasaan merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol, dan kebiasaan minum kopi.

5 Tabel 1.1. Beberapa Hasil Penelitian Tentang Hipertensi dan Faktor Risikonya No Judul Peneliti Tahun Rancangan penelitian Variabel Hasil 1 Hubungan faktor Fitriyanto 2005 Potong Umur, Ada hubungan umur, karakteristik dan lintang pendidikan, pendidikan, kebiasaan merokok (cross pendapatan pendapatan, merokok dengan Hipertensi sectional) keluarga, dengan Hipertensi. pada kelompok usia kebiasaan lanjut pria di RW II merokok Kelurahan Palebon Semarang 2 Hubungan beberapa Diyah 2005 Potong Kebiasaan Ada hubungan antara aspek gaya hidup Kartika, lintang minum- Kebiasaan minumdan status gizi Fakultas (cross minuman minuman kera dengan terhadap Hipertensi Kedokteran sectional) keras, Hipertensis, tidak ada pada sopir truk PT. UNDIP merokok, SIBA SURYA minum kopi, hubungan antara SEMARANG konsumsi Kebiasaan merokok, sumber Na, minum kopi, asupan konsumsi sumber Na, lemak, IMT. asupan lemak, IMT, dengan hipertensi 4 Hubungan antara Yuliana 2007 Kasus Hipertensi, Merokok merupakan kebiasaan merokok Suheni, kontrol (case merokok faktor risiko kejadian dengan kejadian Fakultas control) Hipertensi pada Ilmu Hipertensi laki-laki usia 40 Keolahraga tahun ke atas di an Jurusan badan rumah sakit daerah Cepu Ilmu Kesehatan Masyarakat

6