BAB I PENDAHULUAN. manajemen berusaha untuk mengelola earnings dalam usahanya secara financial

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. manajemen berusaha untuk mengelola earnings dalam usahanya secara financial"

Ari Sudirman
5 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sumber informasi atas kondisi keuangan suatu perusahaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan (Kasmir, 2011:6). Salah satu informasi yang penting dalam mendukung pengambilan keputusan adalah laba. Artinya, manajemen berusaha untuk mengelola earnings dalam usahanya secara financial (Agriyanto, 2006). Ketika terjadi publikasi laba terjadi juga reaksi harga dan volume perdagangan saham, hal ini menunjukan bahwa informasi laba sangat relevan dalam pengambilan keputusan (Sulistiawan et al. 2011:13). Laporan keuangan merupakan cerminan dari kondisi suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang harus mempertanggungjawabkannya pada pemegang saham. Secara umum, semua bagian dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan adalah keseluruhan laporan keuangan yang disajikan (Purwanto 2004 dalam Dhiar, 2012). Manajemen berusaha mengatur laba dengan melakukan perataan laba. Tindakan tersebut dilakukan agar kinerja perusahaan terlihat bagus, sehingga banyak investor yang menanamkan modalnya. (Scott,1997) merangkum pola umum yang banyak dilakukan dalam praktik manajemen laba adalah talking a bath, income minimization, income maximization dan income smoothing. 1

2 2 Kekuatan yang memotivasi para manajer untuk melakukan manajemen laba adalah keinginan untuk senantiasa memenuhi harapan, baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan (Skousen et al. 2009:381). Tindakan ini menyebabkan pengungkapan informasi mengenai laba menjadi menyesatkan. Oleh karena itu, akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, khusunya pihak eksternal (Jatiningrum, 2000). Profitabilitas adalah kemampuan suatu perushaaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu (Husnan, 2001). Kebijakan yang diambil para investor atas investasi yang dilakukan akan dipengaruhi oleh profitabilitas suatu perusahaan. Tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba tinggi akan mempengaruhi investor untuk menanamkan modalnya, tetapi sebaliknya apabila tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba rendah akan menyebabkan para investor menarik modalnya, apabila investor menarik modalnya maka bisa dikatakan manajemen perusahaan tersebut gagal. Hal inilah yang memicu seorang manajer malakukan perataan laba, terlebih lagi jika skema bonus diberikan berdasarkan laba yang dihasilkan. Pengukuran kinerja berdasarkan laba dan skema bonus tersebut memotivasi para manajer untuk memberikan performa terbaiknya sehingga tidak menutup peluang mereka malakukan tindakan creative accounting agar dapat menampilkan kinerja yang baik demi mendapatkan bonus yang maksimal (Sulistiawan et al. 2011:31).

3 3 Ukuran perusahaan adalah suatu skala, yaitu dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain (Budiasih, 2008). Ukuran perusahaan sebagai proksi dari political cost, dianggap sangat sensitif terhadap perilaku pelaporan laba (Watt and Zimmerman, 1978). Berbeda dengan perusahaan kecil, Perusahaan berukuran sedang dan besar lebih memiliki tekanan yang kuat dari para stakeholdernya, agar kinerja perusahaan sesuai dengan harapan para investornya. Hal ini mendorong manajemen untuk dapat memenuhi harapan tersebut (Barton and Simko, 2002). Dalam penelitian ini kinerja manajemen dinilai berdasarkan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari total aset perusahaan yang digunakan. Leverage keuangan menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya (Sartono dalam Budiasih, 2008). Dalam penentuan struktur modal leverage keuangan merupakan salah satu hal yang penting. Tetapi leverage keuangan yang tinggi mencerminkan resiko perusahaan yang tinggi pula. Namun dengan tingkat laba yang tinggi (stabil) maka resiko perusahaan akan kecil (Subramanyam, 2010:47). Ini yang memicu kecenderungan manajer untuk melakukan perataan laba. Menurut (Widoatmojo, 2005:54) saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Nilai saham selalu berfluktuasi karena saham adalah sekuritas yang diperdagangkan dipasar modal. Ketika laba yang di publikasikan sesuai dengan harapan investor, maka nilai saham akan naik yang akan berdampak pada minat investor untuk melakukan investasi begitupun sebaliknya ketika laba perusahaan yang di publikasikan tidak

4 4 sesuai dengan harapan investor, maka nilai saham akan turun dan berdampak pada kurangnya minat investor untuk melakukan investasi. Dari penelitian yang dilakukan oleh (Dewi, 2010) tentang jenis usaha, ukuran perusahaan, dan financial leverage terhadap tindakan perataan laba. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa jenis usaha dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba. Financial leverage berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ratnasari, 2012) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI ( ). Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage operasi, berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Sedangkan debt to equity ratio tidak mempengaruhi praktik perataan laba. Dari beberapa penelitian di atas memberikan gambaran bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang terkait dengan manajemen laba. Akan tetapi penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena di dalam penelitian ini memiliki empat variabel independen yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage keuangan dan nilai saham. Sedangkan untuk sampel penelitian hanya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini didasari karena adanya ketidak konsistenan hasil penelitian-penelitian terdahulu, terkait dengan perataan laba seperti yang disebutkan di atas. Peneliti mengambil perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian karena perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan perusahaanperusahaan besar, sehingga menuntut perusahaan untuk menghasilkan laba yang

5 5 besar dan memiliki strategi tertentu untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Selain itu saham pada perusahaan manufaktur sangat fluktuatif. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan terkait dengan profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage keuangan dan nilai saham serta manajemen laba. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage keuangan dan Nilai Saham Terhadap Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka, perumusan masalah yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah Apakah profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage keuangan dan nilai saham berpengaruh terhadap perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 1.3 Tujuan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan masalah yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : Menguji secara empiris pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage keuangan dan nilai saham terhadap perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

6 6 1. Bagi Investor Hasil penelititan ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan terkait dengan investasi yang akan dilakukan. 2. Bagi Para Peneliti Diharapkan penelitian ini akan menambah refrensi untuk peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan perataan laba pada suatu perusahaan serta menjadi motivasi untuk peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang perataan laba. 3. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan serta meningkatkan kinerja perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Manajemen akan memperlihatkan