BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Sri Yuwono
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimental dengan rancangan case control yaitu membandingkan beberapa parameter sebelum dan sesudah dilakukan intervensi Waktu dan Tempat penelitian Penelitian dilakukan di unit hemodialisis Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Pengambilan sampel dilakukan mulai periode Mei Desember 2014 sampai jumlah sampel terpenuhi Subjek Penelitian Penderita PGK dengan hemodialisis reguler di Rumah Sakit Haji Adam Malik mulai periode Mei Desember 2014 sampai jumlah sampel terpenuhi Kriteria Kriteria Inklusi a. Penderita PGK dengan Hemodialisis reguler ( 3 bulan) b. Usia 17 tahun c. Kadar Na serum normal ( meq/l) d. Menandatangani inform consent kesediaan mengikuti penelitian Kriteria Eksklusi a. Pasien Dialisis dengan kondisi tidak stabil b. HD tidak teratur c. Mendapat obat atau bahan yang mempengaruhi kadar Natrium d. Mengalami komplikasi selama penelitian berlangsung e. Pasien yang tidak dapat ditimbang 16
2 3.5. Populasi dan Sampel Populasi Penderita PGK dengan hemodialisis reguler di Rumah Sakit Haji Adam Malik Sampel Penderita PGK dengan hemodialisis reguler yang dilakukan Modifikasi kadar natrium mesin dialisis yang sesuai kriteria besar sampel Perkiraan Besar Sampel n ( Z P (1 P ) + Z ) P (1 P ) ( 1 α / 2) o o (1 β ) a a ) ( P P ) o a 2 2 Dimana: Z ( 1 α / 2) = deviat baku alpha. utk α = 0,05 maka nilai baku normalnya 1,96 Z ( 1 β ) = deviat baku alpha. utk β = 0,20 maka nilai baku normalnya 0842 P 0 = proporsi mortalitas pasien PGK 0,15 P a = perkiraan proporsi PGK dengan Hemodialisi yang diteliti, sebesar = 0,35 P0 P 0 = beda proporsi yang bermakna ditetapkan sebesar 0,20 Maka sampel minimal untuk penelitian ini sebanyak minimal 24 orang Cara Kerja Seluruh subjek penelitian dimintakan persetujuan untuk mengikuti penelitian. Terhadap semua subjek penelitian yang termasuk dalam penelitian dilakukan:
3 1. Dicatat nama, umur, jenis kelamin, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dan dilakukan pengukuran BMI 2. Dilakukan pemeriksaan phase angle dengan menggunakan BIA pre HD 3. Dilanjutkan dengan pengukuran kadar Natrium plasma Predialisis 4. Dilakukan Modifikasi Kadar Natrium Dialisat sesuai kadar natrium plasma pasien dengan menggunakan Formula : a. Kadar natrium dialisat lebih rendah 5 meq/l jika kadar natrium plasma meq/l b. Kadar natrium dialisat lebih rendah 4 meq/l jika kadar natrium plasma meq/l c. Kadar natrium dialisat lebih rendah 3 meq/l jika kadar natrium plasma meq/l d. Kadar natrium dialisat lebih rendah 2 meq/l jika kadar natrium plasma < 135 meq/l 5. Selanjutnya pasien menjalani hemodialisis 6. Dilakukan pemeriksaan phase angle dengan mengunakan BIA paska dialisis setelah 4 minggu paska modifikasi kadar natrium dialisat 3.7. Identifikasi Sampel Variabel bebas : Modifikasi Kadar Natrium Dialisat Variabel tergantung : Phase Angle sebelum dan sesudah dilakukan Modifikasi Kadar Natrium Dialisat Definisi Operasional Penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis (PGK-HD) yaitu penyakit ginjal stadium akhir berdasarkan data dari rekam medis yang telah menjalani hemodialisis selama 3 bulan. Modifikasi Kadar Natrium Dialisat adalah suatu teknik hemodialisis dengan cara menyesuaikan kadar natrium dialisat dengan kadar natrium plasma dengan Formula : Kadar Na dialisat = Kadar Na Plasma x 0.9
4 Bioelectrical impedance analysis (BIA) adalah alat untuk mengukur parameter komposisi tubuh dengan prinsip perubahan arus listrik jaringan tubuh yang didasari pada asumsi bahwa jaringan tubuh adalah merupakan konduktor silinder ionik dimana lemak bebas ekstraseluler dan intraseluler berfungsi sebagai resistor dan kapasitor. Phase Angle (PhA) merupakan metode pengukuran secara linear berhubungan dengan resistan dan reaktan pada rangkaian seri dan paralel Analisis Data Seluruh data dasar seperti usia, TB, BB dan tekanan darah dilakukan tabulasi dan dideskripsikan Untuk melihat Pengaruh modifikasi Kadar Natrium Mesin Dialisis dengan phase angle digunakan Uji Paired T dan Uji Wilcoxon jika tidak berdistribusi normal. Data diolah dengan statistik komputer Ethical Clearence Ethical Clearence (izin untuk melakukan penelitian) diperoleh dari Komite Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran yang ditanda tangani oleh Prof.Dr.Sutomo Kasiman,Sp.PD.Sp.JP(K) pada tanggal 27 November 2014 dengan nomor 571/Komet/FK USU/ 2014.
5 3.11. Kerangka Operasional Pasien Hemodialisis reguler Sebelum Modifikasi Kadar Natrium mesin Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Modifikasi Narium Dialisat Sebelum Modifikasi Na Dialisat Sesudah Modifikasi Na Dialisat Pemeriksaan Phase Angle dengan menggunakan BIA Gambar 3.1. Kerangka Operasional
6 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Hasil Penelitian Karakteristik Dasar Responden Penelitian eksperimental yang dilakukan selama periode Mei 2014 hinga Desember 2014 di ruang Instalasi Hemodialisis RSU Haji Adam Malik Medan 28 subjek penelitian dengan diagnosis penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis reguler yang bersedia ikut dalam penelitian ini. Dilakukan anamnesis pribadi mengenai riwayat penyakit sebelumnya, lama dilakukan hemodialisis, pemeriksaan tinggi dan berat badan, pemeriksaan laboratorium elektrolit serum dan dilakukan pemeriksaan phase angle. Karakteristik data dasar disajikan pada table 4.1. Pasien berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibanding pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 16 orang (57,1%). Pasien terbanyak dengan diagnosis HN berjumlah 13 pasien (46,4%). Pemeriksaan terhadap tinggi badan dan berat badan menunjukkan rerata masing-masing 162,5 cm dan 60,82 kg. Reata Indeks Massa Tubuh (IMT) pasien adalah 22,12 kg/m 2. Rerata lama HD pasien dalam penelitian ini adalah selama 26,75 bulan. Rerata konsentrasi natrium serum adalah 135,29 meq. Tabel 2. Karakteristik Dasar Responden Karakteristik Dasar Responden n = 28 Jenis Kelamin, n (%) Laki-laki 16 ± 57,1 Perempuan 12 ± 42,9 Diagnosis, n (%) DN 4 ± 14,3 21
7 GNC 4 ± 14,3 HN 13 ± 46,4 PGOI 7 ± 25 Tinggi badan, rerata (SB), cm 162,5 ± 7,58 Berat Badan, rerata (SB), kg 60,82 ± 10,46 IMT, rerata (SB), kg/m 2 22,12 ± 3,34 Lama HD, rerata (SB), bulan 26,75 ± 2,49 Natrium, rerata (SB), meq 135,29 ± 2, Perbedaan Rerata Kadar TBW, ECW, ICW dan Berat Kering antara Sebelum dan Sesudah Modifikasi Natrium Dialisat Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kadar TMW, ECW, dan ICW antara sebelum dan sesudah modifikasi natrium dialisat (p<0,05). Untuk parameter TBW tampak bahwa rerata sebelum modifikasi lebih tinggi yaitu 57,06 sedangkan rerata TBW setelah modifikasi adalah 53,58. Sementara itu untuk parameter ECW dan ICW terlihat peningkatan rerata. Rerata ECW sebelum modifikasi adalah 47,77 dan sesudah modifikasi dengan rerata 44,08, sedangkan rerata ICW sebelum modifikasi adalah 52,76 dan sesudah modifikasi terjadi peningkatan menjadi 55,74. Sebaliknya, tidak ditemukan perbedaan rerata yang signifikan (p = 0,961) untuk parameter berat kering, rerata sebelum modifikasi adalah 59,64 kg dan rerata sesudah modifikasi adalah 59,68 kg.
8 Tabel 3. Perbedaan Rerata Kadar TBW, ECW, ICW dan Berat Kering antara Sebelum dan Sesudah Modifikasi Natrium Dialisat Pre Modifikasi Post Modifikasi p TBW, rerata (SB) 57,06 ± 9,16 53,58 ± 4,28 0,003 a ECW, rerata (SB) 47,07 ± 7,77 44,08 ± 5,7 0,023 a ICW, rerata (SB) 52,76 ± 7,65 55,74 ± 5,65 0,028 a Berat kering, rerata (SB), kg 59,64 ± 10,55 59,68 ± 10,49 0,961 b a Wilcoxon, b Paired T test Gambar 4.1. Grafik boxplot perbedaan rerata TBW, ECW, ICW dan Berat Kering antara sebelum dan sesudah modifikasi natrium dialisat
9 4.1.3 Perbedaan Rerata Tekanan Darah antara Sebelum dan Sesudah Modifikasi Natrium Dialisat Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan rerata yang signifikan tekanan darah sistolik maupun diastolik antara sebelum dan sesudah modofikasi natrium dialisat (p>0,05). Tabel 4. Perbedaan Rerata Tekanan Darah antara Sebelum dan Sesudah Modifikasi Natrium Dialisat Pre Modifikasi Post Modifikasi p TD sistolik, rerata (SB), mmhg 148,21 ± 20,56 143,75 ± 16,76 0,316 a TD diastolik, rerata (SB), mmhg 85,71 ± 6,9 83,93 ± 4,97 0,150 b a Paired T test, b Wilcoxon Gambar 4.2. Grafik boxplot perbedaan rerata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik antara sebelum dan sesudah modifikasi natrium dialisat
10 4.1.4 Perbedaan Rerata PhA antara Sebelum dan Sesudah Modifikasi Natrium Dialisat Rerata PhA sebelum modifikasi Natrium Dialisat adalah 5,8 sedangkan setelah modifikasi masih dengan rerata 5,83. Hasil analisis menggunakan uji Wicoxon menunjukkan tidak ditemukan perbedaan rerata yang signifikan rerata PhA antara sebelum dan sesudah modifikasi (p=0,145). Tabel 5. Perbedaan Rerata PhA antara Sebelum dan Sesudah Modifikasi Natrium Dialisat Pre Modifikasi Post Modifikasi p PhA, rerata (SB) 5,8 ± 1,93 5,83 ± 1,17 0,145* *Wilcoxon Gambar 4.3. Grafik boxplot perbedaan PhA antara sebelum dan sesudah modifikasi natrium dialisat 4.2 Pembahasan Kadar natrium pada cairan dialisat memainkan peranan penting dalam refill volume darah dari kompartemen interstisial. Pengembalian volume darah dari
11 interstisial ke dalam kompartemen intravaskular akan rendah bila status hidrasi dari interstisial juga rendah. 12 Phase angle telah ditemukan sebagai faktor prognosis pada beberapa keadaan klinis seperti hemodialisis, infeksi, HIV, SH, PPOK, sepsis dan kanker paru. 20 Parameter phase angle merupakan indikator kesehatan sel-sel tubuh, hidrasi sel dan integritas membran sel. Penelitian pada pasien HD menunjukkan adanya hubungan positif linier antara phase dengan status nutrisi dan angka harapan hidup pasien. Nilai phase angle rendah menunjukkan ketidakmapuan sel untuk menyimpan energi dan penanda kerusakan sel. 16 Penelitian mengenai hubungan modifikasi kadar natrium dialisat dengan BIA secara keseluruhan dan hemodinamik menunjukkan bahwa dialisat rendah natrium berhubungan dengan hasil BIA yang lebih baik dan hemodinamik yang stabil. 7 Namun penelitian khsusus mencari hubungan antara modifikasi kadar natrium dialisat dan phase angle khususnya pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis reguler masih belum ada. Kemampuan phase angle memprediksi kelangsungan hidup pada pasienpasien hemodialisis mendapatkan bahwa terdapat peningkatan risiko relatif mortalitas yang signifikan pada pasien hemodialisis dengan nilai phase angle < 4 derajat. Pada pasien dengan phase angle < 3 derajat memiliki risiko relatif mortalitas dua kali lipat bila dibandingkan dengan pasien homodialisis yang memiliki nilai phase angle 4 derajat setelah disesuaikan (adjusted) terhadap umur, jenis kelamin, ras, albumin, kreatinin dan URR. 6 Penelitian ini menilai hubungan antara modifikasi kadar natrium dialisat dengan phase angle pasien-pasien HD reguler. Didapatkan hasil phase angle setelah modifikasi kadar natrium dialisat sedikit lebih tinggi (5,8) dibandingkan sebelum modifikasi (5,83) namun secara statistik tidak ditemukan perbedaan rerata yang signifikan rerata PhA antara sebelum dan sesudah modifikasi (p=0,145).
12 Walaupun terjadi peningkatan nilai phase angle sesudah modifikasi namun peningkatan tersebut tidak signifikan dan hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti kepatuhan sampel penelitian. Pada penelitian ini sampel penelitian tidak dikarantina sehingga peneliti tidak dapat mengontrol intake makanan dan minuman khususnya intake natrium. Begitu juga dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat-obatan baik anti hipertensi atau obat-obat lainnya. Waktu penelitian juga dianggap terlalu singkat sehingga diperkirakan memberian pengaruh terhadap hasil penelitian. Diharapkan di kemudian hari dapat dilakukan pengembangan dari penelitian ini dan dapat dilakukan pemantauan ketat intake makanan dan minuman sampel penelitian, atau dilakukan pemeriksaan kadar natrium serum setiap akan dilakukan hemodialisis. Seingga setiap akan dilakukan modifikasi kadar natrium dialisat disesuaikan dengan kadar natrium serum awal. Dari penelitian ini juga dinilai parameter BIA yang lain seperti TMW, ECW dan ICW, dimana didapati perbedaan rerata yang signifikan antara sebelum dan sesudah modifikasi natrium dialisat (p<0,05). Untuk parameter TBW tampak bahwa rerata sebelum modifikasi lebih tinggi yaitu 57,06 sedangkan rerata TBW setelah modifikasi adalah 53,58. Sementara itu untuk parameter ECW dan ICW terlihat peningkatan rerata. Rerata ECW sebelum modifikasi adalah 47,77 dan sesudah modifikasi dengan rerata 44,08, sedangkan rerata ICW sebelum modifikasi adalah 52,76 dan sesudah modifikasi terjadi peningkatan menjadi 55,74. Ada beberapa kelemahan dari penelitian ini. Diantaranya jumlah sampel yang relatif kecil, penelitian hanya melibatkan satu pusat pelayanan kesehatan sehingga tidak menggambarkan kesimpulan secara menyeluruh pada pasien Penyakit Ginjal Kronis, pasien tidak dikarantina selama dilakukan penelitian sehingga peneliti sulit untuk memantau diet pasien serta waktu penelitian yang sangat singkat. Sehingga diperlukan jumlah sampel yang lebih besar dari beberapa pusat kesehatan dan waktu yang lebih lama untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
13 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menilai korelasi antara modifikasi natrium dialisat dengan phase angle pada pasien hemodialisis reguler, dimana didapatkan hasil phase angle setelah modifikasi kadar natrium dialisat adalah 5,83, sedikit lebih tinggi dibandingkan sebelum modifikasi yaitu 5, Saran Diperlukan penelitian lebih lanjut mengnai hubungan modifikasi natrium dialisat dengan phase angle khususnya dan BIA mumnya dengan skala yang lebih besar serta waktu yang lebih lama untuk mendapatkan hubungan yang lebih baik. Sehingga nantinya modifikasi natrium dialisat dapat dianjurkan pada pasien hemodialisis reguler sehingga dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas kejadian kardiovaskuler. 28
PGK dengan HD IDWG BIA PHASE ANGLE
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep PGK dengan HD Etiologi Compliance (Kepatuhan Pasien, kualitas HD) Asupan cairan Asupan Garam dan nutrisi IDWG BIA Komposisi cairan Status
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort prospektif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort prospektif. 3.2 Tempat dan Waktu 3.2.1 Tempat Penelitian dilakukan di unit hemodialisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENYAKIT GINJAL KRONIK 2.1.1. Defenisi Penyakit Ginjal Kronik Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (PGK) tahap akhir yang menjalani dialisis masih sangat tinggi, kira-kira 15 -
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka morbiditas dan mortalitas pasien penyakit ginjal kronik (PGK) tahap akhir yang menjalani dialisis masih sangat tinggi, kira-kira 15-20 persen per tahun, meskipun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam waktu yang bersamaan (Sastroasmoro, 2008). Penelitian ini dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Dr.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan pendekatan potong lintang, yaitu observasi dan pengukuran pada variabel bebas (faktor risiko)
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan landasan teori, dibuat kerangka konsep penelitian sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Edukasi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Tabel 4.2. Data Profil Tekanan Darah Intradialisis Pasien Variabel Nilai Rerata (mmhg) Minimal (mmhg)
BAB 4 HASIL 4.1. Data Umum Dalam penelitian ini disertakan 108 pasien hemodialisis kronik dengan karakteristik seperti yang ditampilkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Data Demogragis dan Lama HD Pasien Variabel
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan menggunakan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan menggunakan desain penelitian cross sectional untuk melihat hubungan adekuasi hemodialisis
Lebih terperinciNilai Diagnostik Rerata Tekanan Darah Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Kronik
LAPORAN PENELITIAN Nilai Diagnostik Rerata Tekanan Darah Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Kronik Ferry Tigor P. Purba 1, Parlindungan Siregar 2, Ginova Nainggolan 2, Hamzah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang artinya terhadap subjek yang diteliti tidak diberikan perlakuan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pengukuran data yang artinya terhadap subjek yang diteliti tidak diberikan perlakuan dan pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dalam bentuk eksperimen semu dengan desain control group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. 2,3 (0,3-17,5) Jenis Kelamin Pria 62 57,4 Wanita 46 42,6
BAB 4 HASIL 4.1. Data Umum Pada data umum akan ditampilkan data usia, lama menjalani hemodialisis, dan jenis kelamin pasien. Data tersebut ditampilkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Data Demogragis dan Lama
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain
49 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain penelitian cross sectional yang bertujuan untuk menggali apakah terdapat perbedaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Bedah. 3.1.2 Ruang Lingkup Waktu
Lebih terperinciBAB 4 METODA PENELITIAN. Populasi terjangkau adalah murid SMP Domenico Savio dengan hipertensi dan obesitas.
BAB 4 METODA PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup Nefrologi Anak. 4.2. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah belah lintang 4.3. Populasi dan Sampel
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL Bab III menguraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian dan definisi operasional. A. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian
Lebih terperinciPERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD
PERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SKRIPSI Diajukan Oleh : ARLIS WICAK KUSUMO J 500060025
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross
43 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional dengan tujuan menentukan kadar ureum serum sebelum dan sesudah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. RSUP Dr.Kariadi, Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam, sub bagian Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian yang mencakup bidang Ilmu Fisiologi
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang mencakup bidang Ilmu Fisiologi 4.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit ginjal kronik adalah kondisi jangka panjang ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan normal dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Penyakit ginjal
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Desain penelitian Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post test design sehingga dapat diketahui perubahan yang terjadi akibat perlakuan. Perubahan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis double blind randomized
36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis double blind randomized controlled trial untuk melihat penurunan kadar interleukin-6 setelah pemberian cairan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini terkait disiplin Ilmu Kesehatan Anak khusunya bagian Respirologi, Alergi & Imunologi, serta Ilmu Fisiologi. 3.2 Tempat
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) yang kurang dari 60 ml. Penyakit ginjal kronik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik seperti Glomerulonephritis Chronic, Diabetic
10 BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit ginjal kronik seperti Glomerulonephritis Chronic, Diabetic Nephropathy, Hypertensi, Polycystic Kidney, penyakit ginjal obstruktif dan infeksi dapat mengakibatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Posyandu lansia desa Bibis
Lebih terperinciHubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta
LAPORAN PENELITIAN Hubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta Hendra Dwi Kurniawan 1, Em Yunir 2, Pringgodigdo Nugroho 3 1 Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau End Stage Renal Desease (ESRD) merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal kronis atau End Stage Renal Desease (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian mengenai hubungan lama hemodialisis dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam. 3.2 Tempat
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Berkorelasi dengan Status Nutrisi pada Pasien Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
LAPORAN PENELITIAN Faktor-faktor yang Berkorelasi dengan Status Nutrisi pada Pasien Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) Mira Yulianti 1, Suhardjono 2, Triyani Kresnawan 3, Kuntjoro Harimurti
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 KERANGKA TEORI klasifikasi : Angina pektoris tak stabil (APTS) Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di lapangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat non-eksperimental dengan rancangan penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi Penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nefrologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Ruang lingkup
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain potong lintang untuk melihat korelasi antara indeks masa tubuh dengan lama menjalani hemodialisis pada pasien penyakit
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Tropis. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah merupakan penelitian analitik observasional dengan
27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang (cross sectional). 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang (cross-sectional).
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang (cross-sectional). 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan salah satu permasalahan dibidang nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali tanpa keluhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Ginjal merupakan organ yang mempunyai fungsi vital pada manusia, organ ini memerankan berbagai fungsi tubuh yang sangat penting bagi kehidupan, yakni menyaring (filtrasi)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan sifatnya irreversibel, ditandai dengan kadar ureum dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara menahun dan sifatnya irreversibel, ditandai dengan kadar ureum dan kreatinin yang sangat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keluhan maupun gejala klinis kecuali sudah terjun pada stadium terminal (gagal
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit ginjal kronik merupakan permasalahan bidang nefrologi dengan angka kejadian masih cukup tinggi, etiologi luas dan komplek, sering diawali tanpa keluhan maupun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang lingkup penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang ilmu penyakit dalam. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari sama dengan 90mmHg untuk diastolik.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam dalam 10
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di negara maju, angka penderita gangguan ginjal cukup tinggi. Di Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam dalam 10 tahun. Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan angka kejadian yang masih cukup tinggi. Di Amerika Serikat, UKDW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal kronik merupakan permasalahan di bidang nefrologi dengan angka kejadian yang masih cukup tinggi. Di Amerika Serikat, data tahun 1995-1999 menyatakan insidensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan yang paling kering, memiliki kandungan H 2 O hanya 10%. Karena itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan, dan penting dalam diet karena beberapa alasan. Lemak merupakan salah satu sumber utama energi dan mengandung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossectional ( potong lintang) yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung kongestif, penyakit vaskular
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh yang berperan dalam mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control retrospektif/studi kasus kontrol retrospektif. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan irreversibel akibat berbagai penyakit yang merusak nefron
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit ginjal kronik merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan irreversibel akibat berbagai penyakit yang merusak nefron ginjal, mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi normal
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi Klinik, dan Ilmu Gizi Klinik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota Yogyakarta. RS Jogja terletak di
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Yogyakarta atau Rumah Sakit Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tubuh manusia, mineral berperan dalam proses fisiologis. Dalam sistem fisiologis manusia, mineral tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu makroelemen antara lain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi experiment menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group design. Penelitian
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1. LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN KELOMPOK (INFORMATION FOR CONSENT) Selamat pagi/siang Bapak/ Ibu/ Saudara/i. Nama saya dr. Dian Prastuty. PPDS Departemen Pulmonologi dan Ilmu
Lebih terperinciMUTU(QUALITY) ADALAH KESESUAIAN DENGAN STANDAR(CONFORMANCE TO REQUIREMENTS) (CROSBY) MUTU ADALAH GAMBARAN DARI PRODUK YANG MEMENUHI KEBUTUHAN
MUTU(QUALITY) ADALAH KESESUAIAN DENGAN STANDAR(CONFORMANCE TO REQUIREMENTS) (CROSBY) MUTU ADALAH GAMBARAN DARI PRODUK YANG MEMENUHI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN BEBAS DARI KECACATAN (JURAN) QUALITY PATIENT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transisi epidemiologi yang terjadi di Indonesia mengakibatkan perubahan pola penyakit yaitu dari penyakit infeksi atau penyakit menular ke penyakit tidak menular (PTM)
Lebih terperinciMETODE. Desain, Waktu dan Tempat
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini disusun berdasarkan rangkuman tinjauan teori yang ada, khususnya mengenai hubungan antara satu faktor risiko dengan faktor risiko lain yang berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan eksplanatory reseach dimana menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum terjadi di negara berkembang dan merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia. Tekanan darah
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. 4.2 Tempat dan Waktu
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di klinik RSUD Gunung Jati Cirebon, dengan populasi
43 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di klinik RSUD Gunung Jati Cirebon, dengan populasi sampel adalah pasien HIV dengan terapi ARV >6 bulan. Penelitian
Lebih terperinci4.10 Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Manajemen Data Analiasis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... vii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga retroperitonium. Secara anatomi ginjal terletak dibelakang abdomen atas dan di kedua sisi kolumna
Lebih terperinciSKRINING DAN PENILAIAN NUTRISI
SKRINING DAN PENILAIAN NUTRISI Skrining nutrisi adalah alat yang penting untuk mengevaluasi status nutrisi seseorang secara cepat dan singkat. - Penilaian nutrisi merupakan langkah yang peting untuk memastikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik observasional yaitu penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi bagaimana dan mengapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama. Di Negara Indonesia, hipertensi juga merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh tenaga kesehatan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di RSUP Dr. Kariadi, Semarang. Pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional yang menghubungkan antara perbedaan jenis kelamin dengan derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkat setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup penelitian bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penurunan atau kegagalan fungsi ginjal berupa penurunan fungsi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penurunan atau kegagalan fungsi ginjal berupa penurunan fungsi ekskresi, fungsi pengaturan dan fungsi hormonal dari ginjal sebagai kegagalan sistem sekresi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one group pre-test and post-test design untuk mengetahui efektivitas senam ADUHAI terhadap
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini merupakan cross sectional survey karena pengambilan data dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Hidayat 2007). Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Penyakit Dalam 4.2. Tempat dan waktu penelitian Ruang lingkup tempat : Instalasi Rekam Medik untuk pengambilan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk mempertahankan stabilitas volume, komposisi elektrolit, dan osmolaritas cairan ekstraseluler. Salah satu fungsi penting
Lebih terperinciLAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN 1 50 LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya: Dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Karakteristik Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi pada tanggal 10 oktober- 12 november 2012. Data merupakan data sekunder yang diambil dari rekam medis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group design.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Ginjal Kronik dilaksanakan pada bulan November Maret 2016 dengan
BAB V PEMBAHASAN Penelitian yang berjudul Hubungan Besar Ultrafiltrasi saat Hemodialisis dengan Kejadian Peningkatan Tekanan Darah Intradialitik pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Kardiologi. 4.1.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat dicapai melalui penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi bangsa. 1 Secara
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif kronis yang semakin meningkat prevalensinya (Setiawati, 2004). DM mempunyai karakteristik seperti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang gizi klinik. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan/explanatory research yaitu menjelaskan variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan crossectional yaitu penelitian non-eksperimental dalam rangka
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan crossectional yaitu penelitian non-eksperimental dalam rangka mempelajari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Puskesmas ini. meraih berbagai penghargaan ditingkat nasional.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran lokasi penelitian Pelaksanaan penelitian tentang hubungan kadar asam urat tinggi terhadap derajat hipertensi telah dilaksanakan di salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit ginjal kronik (PGK) disebut sebagai penyakit renal tahap akhir yang merupakan gangguan fungsi renal yang progesif dan irreversibel dimana terjadinya
Lebih terperinci