GAMBARAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN Alvero Lendongan*, Budi T. Ratag*, Rahayu H. Akili*

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GAMBARAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN Alvero Lendongan*, Budi T. Ratag*, Rahayu H. Akili*"

Transkripsi

1 GAMBARAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN Alvero Lendongan*, Budi T. Ratag*, Rahayu H. Akili* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Kelelahan kerja adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja. Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja. Kelelahan kerja tidak dapat diartikan secara jelas tapi dapat dirasakan sebagai perasaan kelelahan kerja disertai adanya perubahan waktu reaksi yang menonjol maka indikator perasaan kelelahan kerja dan waktu reaksi dapat dipergunakan untuk mengetahui adanya kelelahan kerja. Perasaan kelelahan kerja adalah gejala subjektif kelelahan kerja yang dikeluhkan pekerja yang merupakan semua perasaan yang tidak menyenangkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana gambaran kelelahan kerja shift sore pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan pada bulan Desember 2017 Februari Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi adalah 75 responden. Penelitian ini mengunakan alat reaction timer yang kemudian di olah SPSS 2.3. Hasil penelitian ini menujukan terdapat 4 perawat (5.3%) yang mengalami kelelahan kerja tingkat berat, 7 perawat (9.3%) mengalami kelelahan kerja tingkat sedang, 54 perawat (72%) mengalami kelelahan kerja tingkat ringan dan 10 perawat (13.3) mengalami kelelahan kerja tingkat normal. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat kelelahan kerja pada perawat ditiap ruangan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan baik itu kelelahan tingkat normal, ringan, sedang dan berat Kata Kunci : Kelelahan Kerja. ABSTRACT Work fatigue is a variety of circumstances accompanied by decreased efficiency and resilience in work. Work fatigue will decrease performance and increase the level of work errors. Work fatigue can not be interpreted clearly but can be felt as a feeling of work fatigue accompanied by a change of reaction time is prominent then the indicator of feeling of work fatigue and reaction time can be used to know the existence of work fatigue. Feelings of work fatigue are subjective symptoms of work fatigue that workers complain of which are all unpleasant feelings. The purpose of this study was to find out how to describe the fatigue of afternoon shift work on nurses at Noongan Regional Public Hospital This research method is descriptive research using cross sectional research design at nurses at Noongan Regional General Hospital in December February Population in this research is all nurses at Noongan Regional Public Hospital. The sample used in this study based on inclusion and exclusion criteria was 75 respondents. This research uses reaction reaction tool then in SPSS 2.3. The results of this study indicate that there are 4 nurses (5.3%) who experience severe work fatigue, 7 nurses (9.3%) have moderate work fatigue, 54 nurses (72%) experience mild fatigue and 10 nurses (13.3) normal level. The conclusion in this research is that there is work fatigue on nurse in each room that is in General Hospital of Noongan Area that is tired of normal, mild, moderate and heavy level Keyword: Work Fatigue. PENDAHULUAN Kelelahan kerja adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja (Suma mur, 2009). Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja (Nurmianto,2003). Kelelahan kerja tidak

2 dapat didefinisikan secara jelas tapi dapat dirasakan sebagai perasaan kelelahan kerja disertai adanya perubahan waktu reaksi yang menonjol maka indikator perasaan kelelahan kerja dan waktu reaksi dapat dipergunakan untuk mengetahui adanya kelelahan kerja. Perasaan kelelahan kerja adalah gejala subjektif kelelahan kerja yang dikeluhkan pekerja yang merupakan semua perasaan yang tidak menyenangkan. Data yang diperoleh dari International Labour Organization (ILO) (2003) menunjukkan bahwa hampir setiap tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor kelelahan. Berdasarkan data dari Pratiwi (2015) tentang Gambaran Tingkat Kelelahan Kerja Perawat di Ruang Perawatan Intensif menunjukkan bahwa terdapat kelelahan kerja pada perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (63%) mengalami kelelahan kerja dalam kategori sedang, 23,5 % mengalami kelelahan berat, dan 13,6 % mengalami kelelahan ringan. Tenaga kerja perawat yang bekerja dirumah sakit mempunyai resiko mengalami kecelakaan dan gangguan kesehatan akibat kerja, karna itu seorang perawat harus dibekali pengetahuan yang cukup agar cepat mengenal kebutuhan pasien yang memerlukan pertolongan segera. Perawat harus mengetahui bantuan apakah yang akan bermanfaat dan dimanakah bantuan tersebut dapat diperoleh bagi pasiennya (Gunarsa, 2008). Penelitian dari Fatona (2015) tentang Perbedaan Tingkat Kelelahan antara Shift pagi, sore dan malam pada perawat inap di Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali menunjukkan bahwa terdapat kelelahan kerja pada perawat bagian rawat inap shiftpagi, sore dan malam dengan data menunjukkan bahwa kelelahan tingkat ringan terbesar terdapat pada shift sore yaitu sebanyak 9 responden. Kelelahan tingkat sedang terbanyak dialami pada shift pagi sebanyak 7 responden. Tingkat kelelahan berat dialami paling banyak oleh shift malam yaitu sebanyak 9 responden. Penelitian yang sama dilakukan oleh Angouw (2016) tentang Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja pada Perawat Shift Kerja Pagi, Shift Kerja Sore dan Shift Kerja Malam di Ruangan Rawat Inap RSU Gmim Bethesda Tomohon menunjukkan bahwa adanya kelelahan kerja pada perawat rawat inap di RSU Gmim Bethesda Tomohon dengan data tingkat kelelahan normal 14 orang, kelelahan ringan terdapat 36 orang dan tingkat kelelahan sedang berjumlah 4 orang Hasil wawancara dengan beberapa perawat di rumah sakit umum daerah Noongan mereka mengeluhkan

3 terjadinya kelelahan setelah selesai bekerja. Ada yang mengeluh karena beban kerja yang berlebihan pada saat menangani banyaknya pasien. Namun bukan hanya faktor beban kerja yang menyebabkan mereka mengeluhkan kelelahan tapi juga karena faktor usia, shift kerja yang berlebihan, dan psikologi. Sehingga terkadang ketika mereka pulang ke rumah, sudah tidak lagi melanjutkan pekerjaan yang lain dan langsung istirahat atau tidur. Namun ada juga yang masih melanjutkan aktivitas lain. Kemudian yang menjadi masalah lain adalah jam kerja dari perawat yang sudah melebihi batas jam kerja per hari, yaitu lebih dari 8 jam kerja per hari. Dan itu terjadi pada shift malam. Terkait latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang gambaran kelelahan kerja shift sore pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan pada bulan Desember 2017 Februari Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi adalah 75 responden. Penelitian ini mengunakan alat reaction timer yang kemudian di olah SPSS 2.3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Kelelahan Kerja Pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan Kelelahan Kerja n % Normal Ringan Sedang Berat Total Tabel 1. menunjukkan bahwa responden yang memiliki kelelahan kerja ringan lebih banyak daripada responden yang memiliki kelelahan kerja normal, sedang dan berat. Dapat dilihat pada tabel 6 bahwa frekuensi responden yang

4 memiliki kelelahan kerja ringan sebesar 72 % (54 orang), kelelahan kerja normal sebesar 13.3% (10 orang), kelelahan kerja sedang 9.3 % (7 orang) dan kelelahan kerja berat 5.3% (4 orang). Tabel 2. Distribusi Kelelahan Kerja Pada Perawat di Tiap Ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan Kelelahan Kerja Anak Maternal Isolasi Bedah IGD Pria Wanita HCU Normal Ringan Sedang Berat Total Tabel 2. menunjukkan bahwa pada ruang Anak responden yang memiliki kelelahan kerja ringan lebih banyak 10% (1 perawat) dan kelelahan kerja sedang 10 % (1 perawat). Ruang Isolasi menunjukkan bahwa daripada responden yang memiliki responden yang memiliki kelelahan kelelahan kerja normal, sedang dan berat. Dapat dilihat pada tabel 2. bahwa kerja ringan lebih banyak daripada responden yang memiliki kelelahan frekuensi responden yang memiliki kerja normal, sedang dan berat. Dapat kelelahan kerja ringan sebesar 63.6 % (7 perawat), kelelahan kerja normal sebesar 9.1% (1 perawat), kelelahan kerja dilihat pada tabel diatas bahwa frekuensi responden yang memiliki kelelahan kerja ringan sebesar 50 % (4 perawat), sedang 18.2 % (2 perawat) dan kelelahan kerja normal sebesar 25% (2 kelelahan kerja berat 9.1% (1 perawat). Untuk ruang Maternal menunjukkan perawat), kelelahan kerja sedang 12.5 % (1 perawat) dan kelelahan kerja berat bahwa responden yang memiliki 12.5% (1 perawat). Pada ruang Bedah kelelahan kerja ringan lebih banyak menunjukkan bahwa responden yang daripada responden yang memiliki memiliki kelelahan kerja ringan lebih kelelahan kerja normal dan sedang. banyak daripada responden yang Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa memiliki kelelahan kerja normal dan frekuensi responden yang memiliki berat. Dapat dilihat pada tabel diatas kelelahan kerja ringan sebesar 80% (8 bahwa frekuensi responden yang perawat), kelelahan kerja normal sebesar memiliki kelelahan kerja ringan sebesar 62.5% (5 perawat), kelelahan kerja

5 normal sebesar 25% (2 perawat) dan kelelahan kerja sedang 12.5 % (1 perawat). Ruang IGD menunjukkan bahwa responden yang memiliki kelelahan kerja ringan lebih banyak daripada responden yang memiliki kelelahan kerja sedang dan berat. Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa frekuensi responden yang memiliki kelelahan kerja ringan sebesar 75% (6 perawat), kelelahan kerja sedang sebesar 12.5% (1 perawat) dan kelelahan kerja berat 12.5 % (1 perawat). Untuk ruang Interna Pria menunjukkan bahwa responden yang memiliki kelelahan kerja ringan lebih banyak daripada responden yang memiliki kelelahan kerja normal dan sedang. Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa frekuensi responden yang memiliki kelelahan kerja ringan sebesar 77.8% (7 perawat), kelelahan kerja normal sebesar 11.1% (1 perawat) dan kelelahan kerja sedang 11.1 % (1 perawat). Ruang Interna Wanita menunjukkan bahwa responden yang memiliki kelelahan kerja ringan lebih banyak daripada responden yang memiliki kelelahan kerja normal. Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa frekuensi responden yang memiliki kelelahan kerja ringan sebesar 92.9% (13 perawat) dan kelelahan kerja normal sebesar 7.1% (1 perawat). Untuk ruang HCU menunjukkan bahwa responden yang memiliki kelelahan kerja ringan lebih banyak daripada responden yang memiliki kelelahan kerja normal dan sedang. Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa frekuensi responden yang memiliki kelelahan kerja ringan sebesar 57.1% (4 perawat), kelelahan kerja normal sebesar 28.6% (2 perawat) dan kelelahan kerja sedang 14.3 % (1 perawat). Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi kelelahan kerja shift sore pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan baik itu kelelahan kerja tingkat normal, kelelahan kerja tingkat ringan, kelelahan kerja tingkat sedang maupun kelelahan kerja tingkat berat. Dengan hasil pengukuran ditemukan bahwa kelelahan kerja tingkat ringan adalah yang terbanyak daripada kelelahan kerja tingkat normal, kelelahan kerja tingkat sedang dan kelelahan kerja tingkat berat. Untuk rata-rata kelelahan pada perawat yang bekerja shift sore adalah 13.3% untuk kelelahan kerja tingkat normal, 72% untuk kelelahan kerja tingkat ringan, 9.3% untuk kelelahan kerja tingkat sedang dan 5.3% untuk kelelahan kerja tingkat berat. Hasil ini menunjukkan bahwa perawat memiliki

6 tanggung jawab yang sama tapi memiliki beban kerja yang berbeda. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur reaction timer menggunakan rangsangan cahaya dan suara. Dalam melaksanakan penelitian, terjadi beberapa kendala ketika melakukan penelitian di shift sore seperti ada perawat yang tidak bersedia atau menolak. Selain itu, ada juga perawat yang tidak ada ditempat karena tugas luar serta ditemukan bahwa pembagian shift dirumah sakit untuk perawat di shift sore tidak teratur, seperti ada perawat yang bekerja lebih dari satu shift dalam satu hari dikarenakan sumber daya manusia perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan terbatas. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Karundeng (2017), tentang Analisis Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Pada Perawat di Ruang Rawat Inap Antara Dua Rumah Sakit Akreditasi C yang menyatakan bahwa hasil pengukuran terhadap perawat di shift sore terdapat 7 perawat yang mengalami kelelahan tingkat ringan, tanpa mengalami kelelahan sedang ataupun kelelahan berat. Hal ini dapat terjadi karena pada shift sore walaupun kondisi tubuh perawat mulai menurun karena aktivitas lainnya tepatnya sebelum melakukan pekerjaan sebagai perawat atau disebut dengan kondisi awal, namun aktivitas pelayanan yang paling dominan di ruang rawat inap dilakukan pada pagi hari, seperti morning care, masuk keluar pasien, keluarga pasien yang berdatangan dan pelayanan dari dokter untuk melakukan visite kepada pasien sehingga dibanding shift sore, beban kerja shift pagi lebih tinggi dan dapat mengakibatkan meningkatnya kelelahan perawat. Hasil wawancara pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan terkait dengan pola makan, sebagian besar perawat tidak mengkonsumsi makanan sebelum melaksanakan pekerjaan di shift sore. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Cahyanti (2015), dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Intake Makanan (Kalori) Dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat Shift pagi UGD Paviliun RS. X Jakarta menyatakan bahwa Perawat yang mengalami kelelahan kerja berjumlah lebih banyak yaitu sebanyak 22 perawat (73.3%) sedangkan yang tidak lelah sebanyak 8 orang perawat (26.7%). Hal ini disebabkan karena faktor intake makanan dan faktor-faktor penyebab kelelahan kerja seperti posisi kerja dan circadian rhytm. Hasil penelitian pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan menunjukkan bahwa terdapat 4 perawat yang mengalami kelelahan berat akibat beban kerja yang berlebihan dan juga faktor umur serta status gizi. Ardiyanti

7 (2017). dalam penelitiannya yang berjudul "Hubungan Beban Kerja Mental Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Keperawatan Dan Tenaga Kebidanan di Puskesmas Mlati II Sleman Yogyakarta" menyatakan bahwa hasil pengukuran kelelahan kerja terdapat 3 responden (14,29%) yang mengalami kelelahan berat. Hal ini disebabkan karena terdapat 3 perawat yang memiliki status gizi yang tidak normal. Kondisi awal juga berpengaruh terhadap kelelahan yang terjadi seperti sebelum memulai pekerjaan sebagai perawat sudah melakukan aktivitas lainnya diluar Rumah Sakit. Kusgiyanto (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Hubungan Beban Kerja Fisik, Masa Kerja, Usia dan Jenis Kelamin Dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Pembuatan Kulit Lumpia di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah menunjukkan bahwa dari 31 responden terdapat 11 responden yang mengalami kelelahan ringan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan yang menunjukkan bahwa rata-rata perawat perawat mengalami kelelahan ringan, disebabkan karena beban kerja yang tidak terlalu berat. Perawat di Ruangan Anak Hasil penelitian yang dilakukan diruangan anak, bahwa untuk kelelahan pada ruangan anak memiliki rata_rata 63.6% dan berada pada kategori kelelahan ringan. Distribusi responden berdasarkan reaction timer diruangan anak paling banyak berada dikategori kelelahan ringan sebanyak 7 perawat atau sebesar 63.6%. Untuk kategori kelelahan sedang sebanyak 2 atau sebesar 18.2% dan yang paling rendah ada pada kategori kelelahan normal dan kelelahan berat masing-masing sebanyak 1 perawat atau masing-masing sebesar 9.1%. Hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan di ruangan anak, untuk distribusi berdasarkan reaction rimer terhadap jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama kerja, rata-rata berada pada kategori kelelahan ringan. Hal ini disebabkan oleh karena hampir semua perawat yang bekerja shift sore diruangan anak tidak memiliki beban kerja yang berlebihan. Kemudian untuk 1 perawat yang mengalami kelelahan berat disebabkan oleh faktor usia dan status gizi pada perawat tersebut.

8 Perawat di Ruangan Maternal Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa untuk gambaran kelelahan diruangan maternal rata-rata berada pada kategori kelelahan ringan yaitu sebesar 80% atau sebanyak 8 perawat. Sedangkan distribusi berdasarkan reaction timer, untuk kategori kelelahan normal ada sebanyak 1 perawat atau sebesar 10%. Hasil yang sama dengan kategori kelelahan sedang yaitu sebanyak 1 perawat atau sebesar 10%. Hasil pengukuran diruangan maternal rata-rata perawat mengalami kelelahan ringan. Hal ini disebabkan karena perawat yang bekerja shift sore diruangan maternal, tidak memiliki beban kerja yang berat karena hanya merawat pasien bayi. Perawat di Ruangan Isolasi Hasil penelitian terhadap perawat diruangan isolasi berada di kategori kelelahan ringan. Hal ini dapat dilihat dari distribusi responden berdasarkan reaction timer terhadap kelelahan kerja, untuk kategori kelelahan ringan ada sebanyak 4 perawat atau sebesar 50%. Untuk kategori kelelahan normal ada sebanyak 2 perawat atau sebesar 25%. Sedangkan untuk kategori kelelahan sedang dan kategori kelelahan berat memiliki hasil yang sama, yaitu sebanyak 1 perawat atau sebesar 12.5% pada kategori kelelahan sedang, dan 1 perawat atau sebesar 12.5% pada kategori kelelahan berat. Dari hasil yang didapatkan bahwa diruangan isolasi ratarata mengalami kelalahan ringan, oleh karena diruangan isolasi tidak menangani banyak pasien pada shift sore. Perawat di Ruangan Bedah Hasil penelitian yang dilakukan diruangan bedah, bahwa untuk kelelahan pada ruangan bedah memiliki rata_rata 62.5% dan berada pada kategori kelelahan ringan. Distribusi responden berdasarkan reaction timer diruangan bedah paling banyak berada dikategori kelelahan ringan sebanyak 5 perawat atau sebesar 62.5%. Untuk kategori kelelahan normal sebanyak 2 atau sebesar 25% dan yang paling rendah ada pada kategori kelelahan berat sebanyak 1 perawat atau sebesar 12.5%. Hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan di ruangan bedah, untuk distribusi berdasarkan reaction rimer terhadap jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa kerja, rata-rata berada pada kategori kelelahan ringan. Hal ini disebabkan oleh karena hampir semua perawat yang bekerja shift sore

9 diruangan bedah tidak memiliki beban kerja yang berat, tetapi berdasarkan hasil pengukuran terdapat 1 perawat yang mengalami kelelahan berat dikarenakan oleh shift kerja yang tidak sesuai serta dipengaruhi oleh faktor gizi. Perawat di Ruangan IGD Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa untuk gambaran kelelahan diruangan IGD ratarata berada pada kategori kelelahan ringan yaitu sebesar 75%% atau sebanyak 6 perawat. Hal ini disebabkan karena perawat yang bekerja shift sore diruangan IGD, tidak memiliki beban kerja yang berat karena hanya sedikit pasien yang ditangani. Sedangkan distribusi berdasarkan reaction timer, untuk kategori kelelahan sedang ada sebanyak 1 perawat atau sebesar 12.5%. Hasil yang sama dengan kategori kelelahan berat yaitu sebanyak 1 perawat atau sebesar 12.5%. Hasil yang didapatkan bahwa diruangan IGD rata-rata mengalami kelalahan ringan, oleh karena berdasarkan keadaan diruangan IGD tidak memiliki banyak pasien pada shift sore sehingga beban kerja mereka tidak terlalu berat. Untuk perawat yang mengalami kelelahan berat disebabkan karena sebelum pengukuran perawat tersebut menangani pasien yang mengalami kecelakaan. Perawat di Ruangan Interna Pria Hasil penelitian terhadap perawat diruangan Interna Pria berada di kategori kelelahan ringan. Hal ini dapat dilihat dari distribusi responden berdasarkan reaction timer terhadap kelelahan kerja, untuk kategori kelelahan ringan ada sebanyak 7 perawat atau sebesar 77.8%. Untuk kategori kelelahan normal ada sebanyak 1 perawat atau sebesar 11.1%. Sedangkan untuk kategori kelelahan sedang yaitu sebanyak 1 perawat atau sebesar 11.1%. Hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan diruangan Interna Pria, untuk distribusi berdasarkan reaction rimer terhadap jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama kerja, rata-rata berada pada kategori kelelahan ringan. Hal ini disebabkan oleh karena hampir semua perawat yang bekerja shift sore diruangan Interna Pria tidak memiliki beban kerja yang berlebihan, dan pada saat bersamaan tidak menangani banyak pasien.

10 Perawat bekerja pada di Ruangan Interna Wanita Hasil penelitian yang dilakukan diruangan Interna Wanita, bahwa untuk kelelahan pada ruangan Interna Wanita memiliki rata-rata 92.9% dan berada pada kategori kelelahan ringan. Distribusi responden berdasarkan reaction timer diruangan Interna Wanita paling banyak berada dikategori kelelahan ringan sebanyak 13 perawat atau sebesar 92.9%. Untuk kategori kelelahan normal sebanyak 1 perawat atau sebesar 7.1%. Hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan di ruangan Interna Wanita, untuk distribusi berdasarkan reaction rimer terhadap jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa kerja, rata-rata berada pada kategori kelelahan ringan. Hal ini disebabkan oleh karena hampir semua perawat yang bekerja shift sore diruangan Interna Wanita tidak memiliki beban kerja yang berlebihan. Rata-rata diruangan Interna Wanita mengalami kelelahan ringan, dikarenakan hampir sama seperti ruangan yang lainnya yaitu tidak memiliki beban kerja yang terlalu berat meskipun ada berberapa pasien yang dirawat. Perawat di Ruangan HCU Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa untuk gambaran kelelahan diruangan HCU rata-rata berada pada kategori kelelahan ringan yaitu sebesar 57.1% atau sebanyak 4 perawat. Hal ini disebabkan karena perawat yang bekerja shift sore diruangan HCU, tidak memiliki beban kerja yang berat karena hanya sedikit pasien yang ditangani dan suasana dalam ruangan harus tetap tenang. Sedangkan distribusi berdasarkan reaction timer, untuk kategori kelelahan sedang ada sebanyak 1 perawat atau sebesar 14.3%. Sedangkan pada kategori kelelahan normal sebanyak 2 perawat atau sebesar 28.6%. Keadaan yang ditemukan diruangan HCU bahwa setiap perawat tidak memiliki beban kerja yang berat sehingga didapati rata-rata mengalami kelelahan kerja tingkat ringan. Penyebab kelelahan kerja diruangan HCU disebabkan karena cara duduk perawat yang tidak ergonomis ketika sedang jaga. Cara mengatasinya adalah dengan pihak Rumah Sakit memberikan pelatihan kepada perawat tentang ergonomic dalam bekerja. KESIMPULAN Hasil penelitian yang telah dilakukan pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan serta pembahasan

11 penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Secara umum terdapat 4 perawat (5.3%) yang mengalami kelelahan kerja tingkat berat, 7 perawat (9.3%) mengalami kelelahan kerja tingkat sedang, 54 perawat (72%) mengalami kelelahan kerja tingkat ringan dan 10 perawat (13.3) dalam kondisi kelelahan kerja tingkat normal di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan. 2. a. Di Ruangan anak terdapat 1 perawat (9.1%) yang mengalami kelelahan kerja tingkat berat, 2 perawat (18.2%) mengalami kelelahan kerja tingkat sedang, 7 perawat (63.6%) mengalami kelelahan kerja tingkat ringan dan 1 perawat (9.1%) mengalami kelelahan kerja tingkat normal. b. Di Ruangan Maternal terdapat 1 perawat (10%) mengalami kelelahan kerja tingkat sedang, 8 perawat (80%) mengalami kelelahan kerja tingkat ringan dan 1 perawat (10%) mengalami kelelahan kerja tingkat normal. c. Di Ruangan Isolasi terdapat 1 perawat (12.5%) yang mengalami kelelahan kerja tingkat berat, 1 perawat (12.5%) mengalami kelelahan kerja tingkat sedang, 4 perawat (50%) mengalami kelelahan kerja tingkat ringan dan 2 perawat (25%) mengalami kelelahan kerja tingkat normal. d. Di Ruangan Bedah terdapat 1 perawat (12.5%) mengalami kelelahan kerja tingkat berat, 5 perawat (62.5%) mengalami kelelahan kerja tingkat ringan dan 2 perawat (25%) mengalami kelelahan kerja tingkat normal. e. Di Ruangan IGD terdapat 1 perawat (12.5%) mengalami kelelahan kerja tingkat berat, 1 perawat (12.5%) mengalami kelelahan kerja tingkat sedang dan 6 perawat (75%) mengalami kelelahan kerja tingkat ringan. f. Di Ruangan Interna Pria terdapat 1 perawat (11.1%) mengalami kelelahan kerja tingkat sedang, 7 perawat (77.8%) mengalami kelelahan kerja tingkat ringan dan 1 perawat (11.1%) mengalami kelelahan kerja tingkat normal. g. Di Ruangan Interna Wanita terdapat 13 perawat (92.9%) mengalami kelelahan kerja tingkat ringan dan 1 perawat (7.1%) mengalami kelelahan kerja tingkat normal. h. Di Ruangan HCU terdapat 1 perawat (14.3%) mengalami kelelahan kerja tingkat sedang, 4 perawat (57.1%) mengalami

12 kelelahan kerja tingkat ringan dan 2 perawat (28.6%) mengalami kelelahan kerja tingkat normal. SARAN Adapun saran yang dapat diberikan kepada Rumah Sakit tempat penelitian yaitu: 1. Bagi perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan a. Diharapkan perawat dapat beristirahat sebelum melaksanakan tugas. b. Makan makanan yang bergizi dan kalori seimbang. c. Menyempatkan diri untuk berolahraga agar dapat menjaga kesehatan dan kondisi tubuh. d. Perlu memahami tentang akibat dan penyebab kelelahan, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas. 2. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Noongan a. Rumah Sakit perlu mengatur kembali sistem kerja shift pada perawat baik itu shift pagi, shift sore dan shift malam. b. Memberikan waktu untuk berolahraga dan berekreasi bagi seluruh perawat. c. Membuat penyuluhan tentang penyebab akibat kelelahan kerja pada perawat. DAFTAR PUSTAKA Angouw Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja pada Perawat Shift Kerja Pagi, Shift Kerja Sore dan Shift Kerja Malam di Ruangan Rawat Inap RSU Gmim Bethesda Tomohon. Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Volume 5 Nomor 2. Ardiyanti Hubungan Beban Kerja Mental Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Keperawatan Dan Tenaga Kebidanan di Puskesmas Mlati II Sleman Yogyakarta. Jurnal Kesmas (e- Journal) Volume 5 Nomor 5. Cahyanti Hubungan Intake Makanan (Kalori) Dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat Shift pagi UGD Paviliun RS. X Jakarta. Jurnal Kesmas (e- Journal) Volume 3 Nomor 3. Fatona Perbedaan Tingkat Kelelahan antara Shift pagi, sore dan malam pada perawat inap di Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali. Gunarsa Psikologi Perawatan. Yogyakarta: Libri Karundeng Analisis Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Pada

13 Perawat di Ruang Rawat Inap Antara Dua Rumah Sakit Akreditasi C. Jurnal Kesmas UNSRAT Volume 5 Nomor 2. Kusgiyanto Analisis Hubungan Beban Kerja Fisik, Masa Kerja, Usia dan Jenis Kelamin Dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Pembuatan Kulit Lumpia di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah. Jurnal Kesmas (e-journal) Volume 5 Nomor 5.

Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan kerja

Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan kerja PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA SHIFT KERJA PAGI, SORE DAN MALAM PADA PERAWAT DI RSU. HERMANA LEMBEAN Beatrice C. Winerungan *, Benedictus S. Lampus,*, Paul A.T Kawatu, * *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA UMUR, KELELAHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2016 Timothy Wowor *, Odi Pinontoan *, Rahayu

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Shift Kerja, PLTD.

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Shift Kerja, PLTD. PERBEDAAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT PAGI, SORE DAN MALAM DI RUANG SENTRAL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTENGGO SEKTOR MINAHASA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL BITUNG Ariestha Carolin Sariowan

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH DI BLU RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO Jesi S.V. Rampengan*, Paul A. T. Kawatu *, Budi T.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

HUBUNGAN ANTARA SHIFT HUBUNGAN ANTARA SHIFT KERJA DAN STRES KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA TERHADAP KARYAWAN DI INFORMA FURNISHING MANADO Jessica Vena Florencia Ukus*, Paul A.T. Kawatu*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM TOMOHON

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM TOMOHON ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM TOMOHON J. M. L. Umboh 1, Grace D. Kandou 2, J. M. Pangemanan 1) FKM Unsrat, 2) PS IKM Pascasarjana

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON Gabriela A. Pang*, Woodford B.S Joseph*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

GAMBARAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT

GAMBARAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT GAMBARAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT PAGI, SHIFT SIANG DAN SHIFT MALAM DI BAGIAN LOINING PT. SINAR PURE FOODS INTERNATIONAL BITUNG Christo Mononimbar*, B.S Lampus*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas

Lebih terperinci

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas

Lebih terperinci

*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP ANTARA DUA RUMAH SAKIT AKREDITASI C Michael Y. Karundeng*, Diana V. Doda**, B. H. Ralph Kairupan** *Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kelelahan kerja adalah gejala yang berhubungan dengan penurunan efisiensi

I. PENDAHULUAN. Kelelahan kerja adalah gejala yang berhubungan dengan penurunan efisiensi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan kerja adalah gejala yang berhubungan dengan penurunan efisiensi kerja, keterampilan, kebosanan, serta peningkatan kecemasan. Kata lelah memiliki arti tersendiri

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universtas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universtas Sam Ratulangi Manado PERBEDAAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT KERJA PAGI, SIANG DAN MALAM DI BAGIAN PRODUKSI PT. ROYAL COCONUT KAWANGKOAN KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Rombe Novita*, Paul A. T. Kawatu*, Wulan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Trifena Rumagit Mulyadi Reginus Malara Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado GAMBARAN PENGUKURAN KELELAHAN KERJA DENGAN METODE OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF PADA TENAGA KERJA DI PT. SASTRAMAS ESTETIKA MEGAMAS KOTA MANADO Nugrah Yulianti Limbong*, Johan Josephus*, Paul A. T. Kawatu* *Fakultas

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN ANTARA SHIFT KERJA DAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM MONOMPIA KOTAMOBAGU Regina Fegi Ali*, Rahayu H. Akili*, Woodford B.S Joseph*

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA PT. TIMURJAYA DAYATAMA SONDER Jilly F.P. Palar*, Paul A.T. Kawatu*, Adisty A. Rumayar* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

PERBEDAAN KELELAHAN PADA PERAWAT SHIFT MALAM RUANG RAWAT INAP ICCU DAN KANA DI RUMAH SAKIT X KUDUS

PERBEDAAN KELELAHAN PADA PERAWAT SHIFT MALAM RUANG RAWAT INAP ICCU DAN KANA DI RUMAH SAKIT X KUDUS PERBEDAAN KELELAHAN PADA PERAWAT SHIFT MALAM RUANG RAWAT INAP ICCU DAN KANA DI RUMAH SAKIT X KUDUS THE DIFFERENCE OF FATIGUE BETWEEN NIGHT SHIFT NURSE AT ICCU ROOM AND KANA ROOM IN HOSPITAL X KUDUS Ikha

Lebih terperinci

BEBAN KERJA OBYEKTIF TENAGA PERAWAT DI PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT OBJECTIVE WORKLOAD OF NURSES IN THE INPATIENT SERVICES AT THE HOSPITAL

BEBAN KERJA OBYEKTIF TENAGA PERAWAT DI PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT OBJECTIVE WORKLOAD OF NURSES IN THE INPATIENT SERVICES AT THE HOSPITAL 57 BEBAN KERJA OBYEKTIF TENAGA PERAWAT DI PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT OBJECTIVE WORKLOAD OF NURSES IN THE INPATIENT SERVICES AT THE HOSPITAL Rohmat Dwi Romadhoni, Widodo J. Pudjirahardjo Fakultas

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA ANAK BUAH KAPAL YANG BEKERJA DI KAMAR MESIN KAPAL MANADO-SANGIHE PELABUHAN MANADO TAHUN 2015 Handre Sumareangin* Odi Pinontoan* Budi T. Ratag* *Fakultas

Lebih terperinci

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Andri Gunawan e-mail : mixtape.inside.andri@gmail.com Program Studi Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

PERBEDAAN KELELAHAN KERJA DAN TEKANAN DARAH PADA PERAWAT WANITA SHIFT PAGI DAN SHIFT MALAM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

PERBEDAAN KELELAHAN KERJA DAN TEKANAN DARAH PADA PERAWAT WANITA SHIFT PAGI DAN SHIFT MALAM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA PERBEDAAN KELELAHAN KERJA DAN TEKANAN DARAH PADA PERAWAT WANITA SHIFT PAGI DAN SHIFT MALAM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Ummy

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI BAGIAN PROSES PRODUKSI PT KERISMAS WITIKCO MAKMUR BITUNG Devied Winokan*, Paul A. T. Kawatu,*, Woodford B. S. Joseph* *Fakultas

Lebih terperinci

PERBEDAAN STRES KERJA ANTAR SHIFT PERAWAT DI RUANGAN GAWAT DARURAT MEDIK RSUP PROF DR. R. D. KANDOU MANADO

PERBEDAAN STRES KERJA ANTAR SHIFT PERAWAT DI RUANGAN GAWAT DARURAT MEDIK RSUP PROF DR. R. D. KANDOU MANADO PERBEDAAN STRES KERJA ANTAR SHIFT PERAWAT DI RUANGAN GAWAT DARURAT MEDIK RSUP PROF DR. R. D. KANDOU MANADO Valarencia Vialytha Pongoh Herman Warouw Rivelino Hamel Program Studi Imu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENJADWALAN SHIFT, BEBAN KERJA DAN MANAJEMEN WAKTU DENGAN KELELAHAN KERJA DI RUANG RAWAT KHUSUS RSUD BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA PENJADWALAN SHIFT, BEBAN KERJA DAN MANAJEMEN WAKTU DENGAN KELELAHAN KERJA DI RUANG RAWAT KHUSUS RSUD BANYUMAS HUBUNGAN ANTARA PENJADWALAN SHIFT, BEBAN KERJA DAN MANAJEMEN WAKTU DENGAN KELELAHAN KERJA DI RUANG RAWAT KHUSUS RSUD BANYUMAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh

Lebih terperinci

ABSTRAK TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP BANGSAL BEDAH RUANG KUTILANG DAN MAWAR DI RUMAH SAKIT X DI BANDAR LAMPUNG 2010

ABSTRAK TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP BANGSAL BEDAH RUANG KUTILANG DAN MAWAR DI RUMAH SAKIT X DI BANDAR LAMPUNG 2010 ABSTRAK TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP BANGSAL BEDAH RUANG KUTILANG DAN MAWAR DI RUMAH SAKIT X DI BANDAR LAMPUNG 2010 Samuel Marco Halomoan Pembimbing I: July Ivone, dr.,m.k.k., MPdKed Tingkat kepuasan

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA SHIFT PAGI, SORE DAN MALAM PADA PERAWAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA SHIFT PAGI, SORE DAN MALAM PADA PERAWAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA SHIFT PAGI, SORE DAN MALAM PADA PERAWAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN TINGKAT STRES DAN DAYA TAHAN TERHADAP STRESPERAWAT INSTALASI PERAWATAN INTENSIF DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

ABSTRAK GAMBARAN TINGKAT STRES DAN DAYA TAHAN TERHADAP STRESPERAWAT INSTALASI PERAWATAN INTENSIF DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG ABSTRAK GAMBARAN TINGKAT STRES DAN DAYA TAHAN TERHADAP STRESPERAWAT INSTALASI PERAWATAN INTENSIF DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG Nataprawira, 2015 Pembimbing 1: Dra. Hj. Sri Utami Sugeng, M.Kes Pembimbing

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT TINGKAT III R.W.MONGISIDI MANADO Kasubay Indah*,Adisty A.Rumayar*,Nancy S.H.Malonda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

Lebih terperinci

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi) STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi) Apriani Sukmawati 1) Sri Maywati dan Yuldan Faturrahman

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017 HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TOTAL CARE DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Erdianti Wowor Linnie Pondaag Yolanda Bataha Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menangani pasien dengan berbagai macam tingkat. kegawatdaruratan (Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dalam menangani pasien dengan berbagai macam tingkat. kegawatdaruratan (Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2009). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan akses utama dalam memperoleh perawatan di rumah sakit, mempunyai peranan sangat penting dalam menangani pasien dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Resiliensi kerja, responden. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Resiliensi kerja, responden. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi kerja pada perawat instalasi rawat inap prima I di Rumah Sakit X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BATIK BROTOSENO MASARAN SRAGEN

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BATIK BROTOSENO MASARAN SRAGEN HUBUNGAN STATUS GIZI DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BATIK BROTOSENO MASARAN SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhui Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Andhika Stevianingrum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat Tegallalang I merupakan salah satu instansi pemerintah yang menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA GROUND HANDLING PT. GAPURA ANGKASA BANDAR UDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI KOTA MANADO Raudhah Nur Amalia Makalalag*, Angela

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas pelayanan yang baik bagi pasiennya. Keberhasilan suatu rumah sakit ditandai dengan adanya peningkatan

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PERAWAT ANTARA SHIFT PAGI, SORE DAN MALAM DI RSUI YAKSSI GEMOLONG

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PERAWAT ANTARA SHIFT PAGI, SORE DAN MALAM DI RSUI YAKSSI GEMOLONG PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PERAWAT ANTARA SHIFT PAGI, SORE DAN MALAM DI RSUI YAKSSI GEMOLONG Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH GMIM MANADO Gladys M. Anggoronggang*, Jootje M. L. Umboh*, A.Joy M. Rattu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Oleh: NURUL KALIFAH 11611992 PROGRAM STUDI D IIII KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan* FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan* *Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Dengan adanya

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN RUMUS GILLIES PADA BANGSAL MARWAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN RUMUS GILLIES PADA BANGSAL MARWAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN RUMUS GILLIES PADA BANGSAL MARWAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TESIS Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variable Bebas Variable Terikat Status Gizi / IMT Tingkat aktivitas fisik Kelelahan Kerja Perawat Kecukupan Energi Kerja Shift kerja Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON Buletin Sariputra, Juni 2017 Vol. 7 (2) HUBUGA KUALITAS PELAYAA KEPERAWATA DEGA KEPUASA PASIE RAWAT IAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHO THE RELATIOSHIP BETWEE URSIG CARE QUALITY AD PATIET SATISFACTIO I BETHESDA

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO RELATIONSHIP BETWEEN MOTIVATE JOB WITH

Lebih terperinci

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN USIA DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA DI BAGIAN OPERASIONAL PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KOTA MANADO TAHUN 2017 Made Ayu Sawitri*, Grace D. Kandou*, Rahayu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain stasiun kerja akan berpengaruh pada sikap kerja yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Desain stasiun kerja akan berpengaruh pada sikap kerja yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain stasiun kerja yang ergonomis merupakan suatu hal yang sangat penting untuk pencapaian suatu produktivitas kerja yang tinggi. Desain stasiun kerja akan berpengaruh

Lebih terperinci

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS) KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS) (Quality of Nursing Documentation and Nurse s Objective Workload Based on Time and Motion Study

Lebih terperinci

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI KESMAS, Vol.7, No.2, September 2013, pp. 55 ~ 112 ISSN: 1978-0575 83 PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI Lina Handayani Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa pelayanan kesehatan dituntut untuk terus memperbaiki performa dan kualitas layanan kepada masyarakat. Salah satu jasa pelayanan kesehatan adalah rumah sakit. Seiring

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Tungkagi Caroline Easter Mona Wowor Linnie Pondaag Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

Perawat sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan.membuat kesalahan bukan suatu yang tidak wajar.sebagai manusia, mempunyai

Perawat sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan.membuat kesalahan bukan suatu yang tidak wajar.sebagai manusia, mempunyai PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT SHIFT KERJA PAGI, SHIFT KERJA SORE DAN SHIFT KERJA MALAM DI RUANGAN RAWAT INAP RSU GMIM BETHESDA TOMOHON Toar A. Angouw. Johan Josephus, Sulaemana Engkeng.

Lebih terperinci

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN MASA KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TUKANG JAHIT DI KOMPLEKS GEDUNG PRESIDENT PASAR 45 KOTA MANADO Nurul Istiana Alimudin*, Johan Josephus*, Rahayu H. Akili* * Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat. keperawatan sebagai tuntunan utama. Peran perawat professional dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat. keperawatan sebagai tuntunan utama. Peran perawat professional dalam BAB I PENDAHULUAN B. Latar belakang Sekarang ini kebutuhan akan kesehatan pada masyarakat modern semakin komplek. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA PENYELENGGARAAN MAKANAN DI BLU IRINA C. RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO R. B Purba*, Grace Kandou*, Alfa C. Laode*

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA SHIFT KERJA DAN STRES KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA TERHADAP KARYAWAN DI PT. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI LAHENDONG KOTA TOMOHON. Herry Kurnia Pondaag*, Paul A. T. Kawatu*, Nancy

Lebih terperinci

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT SHIFT KERJA PAGI, SHIFT KERJA SORE DAN SHIFT KERJA MALAM DI RUANGAN RAWAT INAP RSU GMIM BETHESDA TOMOHON Toar A. Angouw 1, ) Johan Josephus 1), Sulaemana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur multidisipliner yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan optimal. Keperawatan merupakan bagian integral

Lebih terperinci

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA BURUH ANGKUT DI PASAR SERASI KOTA KOTAMOBAGU

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA BURUH ANGKUT DI PASAR SERASI KOTA KOTAMOBAGU HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA BURUH ANGKUT DI PASAR SERASI KOTA KOTAMOBAGU Claudia Lendeon*, Odi R. Pinontoan*, Paul A. T. Kawatu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN ADAPTASI PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN ADAPTASI PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN ADAPTASI PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Danang Prasetyo Utomo * Sulastri ** Abstract The nurse in Emergency room faces various aspect in

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization) dan GATT (General Agreement On Tariffs And Trade) yang akan berlaku pada tahun 2020 mendatang, kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. higiene perusahaan dan kesehatan kerja, memiliki segi-segi khusus yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. higiene perusahaan dan kesehatan kerja, memiliki segi-segi khusus yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suma mur (2014) menyatakan bahwa industri tekstil ditinjau dari segi higiene perusahaan dan kesehatan kerja, memiliki segi-segi khusus yang tidak ditemui dalam industri

Lebih terperinci

RELATIONSHIP BETWEEN SHIFT SCHEDULING, COST OF WORK AND TIME MANAGEMENT WORKING WITH FATIGUE IN THE SPECIAL CARE HOSPITAL BANYUMAS

RELATIONSHIP BETWEEN SHIFT SCHEDULING, COST OF WORK AND TIME MANAGEMENT WORKING WITH FATIGUE IN THE SPECIAL CARE HOSPITAL BANYUMAS ARTIKEL PENELITIAN FIKES FIKES Universitas Muhammadiyah Purwokerto RELATIONSHIP BETWEEN SHIFT SCHEDULING, COST OF WORK AND TIME MANAGEMENT WORKING WITH FATIGUE IN THE SPECIAL CARE HOSPITAL BANYUMAS Dian

Lebih terperinci

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn: Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Daerah Temporalis dengan Kompres Hangat Daerah Vena Besar Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam di Ruang Perawatan Anak BPK RSUD Poso Tasnim 1) Abstrak: Kompres

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Meggy Sukma S. Sumarno Amatus Yudi Ismanto Yolanda Bataha Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertahap. Kelelahan dapat disebabkan secara fisik atau mental. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bertahap. Kelelahan dapat disebabkan secara fisik atau mental. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelelahan merupakan masalah yang harus mendapat perhatian. Semua jenis pekerjaan baik formal dan informal menimbulkan kelelahan kerja. Kelelahan adalah perasaan subjektif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan suatu bagian dari seluruh proses pelayanan yang mempunyai peran sangat besar dalam rumah sakit. Tugas perawat secara umum adalah memberikan pelayanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T.

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T. HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T. Ratag* PADA *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN

ANALISIS BEBAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN ANALISIS BEBAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2013 Rahma Nurwinari 1, MG. Catur Yuantari 2, Eko Hartini 2 1 Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

PENGUKURAN KELELAHAN KERJA MENGGUNAKAN METODE BOURDON WIERSMA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI PAVILIUN ANAK RUMAH SAKIT XYZ

PENGUKURAN KELELAHAN KERJA MENGGUNAKAN METODE BOURDON WIERSMA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI PAVILIUN ANAK RUMAH SAKIT XYZ PENGUKURAN KELELAHAN KERJA MENGGUNAKAN METODE BOURDON WIERSMA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI PAVILIUN ANAK RUMAH SAKIT XYZ WORK FATIGUE MEASUREMENT USING BOURDON WIERSMA METHOD TO REDUCE

Lebih terperinci

KUALITAS TIDUR PERAWAT KETIKA TIDAK BERTUGAS MALAM DAN SETELAH BERTUGAS MALAM DI RSUD SIDIKALANG

KUALITAS TIDUR PERAWAT KETIKA TIDAK BERTUGAS MALAM DAN SETELAH BERTUGAS MALAM DI RSUD SIDIKALANG KUALITAS TIDUR PERAWAT KETIKA TIDAK BERTUGAS MALAM DAN SETELAH BERTUGAS MALAM DI RSUD SIDIKALANG SKRIPSI Oleh Yulice Wandari Sihotang 101101097 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014 KUALITAS

Lebih terperinci

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi* HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG MUSEUM COELACANTH ARK MANADO Bill Rudolf Woy*, Nancy S.H. Malonda*,

Lebih terperinci

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SKRIPSI GAMBARAN KELELAHAN KERJA SUBJEKTIF DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (Studi pada Pekerja Bagian Pengemasan di Pabrik Krupuk CV Sumber Barokah Sidoarjo Jawa Timur) Oleh: LINCE VERAWATI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA RAMBAK KERING DESA DOPLANG KECAMATAN TERAS BOYOLALI

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA RAMBAK KERING DESA DOPLANG KECAMATAN TERAS BOYOLALI HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA RAMBAK KERING DESA DOPLANG KECAMATAN TERAS BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Lebih terperinci

GAMBARAN BEBAN KERJA BERDASARKAN DENYUT JANTUNG PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) PELABUHAN SAMUDERA BITUNG.

GAMBARAN BEBAN KERJA BERDASARKAN DENYUT JANTUNG PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) PELABUHAN SAMUDERA BITUNG. GAMBARAN BEBAN KERJA BERDASARKAN DENYUT JANTUNG PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) PELABUHAN SAMUDERA BITUNG. Reguelta F. Damopoli*, A.J.M Rattu*, P.A.T. Kawatu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

Kata Kunci : Tingkat kelelahan kerja, umur, pendidikan, masakerja, status gizi

Kata Kunci : Tingkat kelelahan kerja, umur, pendidikan, masakerja, status gizi HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN KELELAHAN KERJA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MANADO INDIVIDUALS WITH FATIGUE FACTOR RELATIONSHIPS WORK STEVEDORING IN PORT OF MANADO Merlin Soasa, Johan Josephus,

Lebih terperinci

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017 HUBUNGAN FAKTOR PERSONAL DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Christian Marcelino Mailool Linnie Pondaag Jill Lolong Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

DRUG USAGE DESCRIPTION FOR OUTPATIENT IN PKU MUHAMMADIYAH UNIT II OF YOGYAKARTA IN 2013 BASED ON WHO PRESCRIBING INDICATOR

DRUG USAGE DESCRIPTION FOR OUTPATIENT IN PKU MUHAMMADIYAH UNIT II OF YOGYAKARTA IN 2013 BASED ON WHO PRESCRIBING INDICATOR DRUG USAGE DESCRIPTION FOR OUTPATIENT IN PKU MUHAMMADIYAH UNIT II OF YOGYAKARTA IN 2013 BASED ON WHO PRESCRIBING INDICATOR GAMBARAN PERESEPAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT

Lebih terperinci

PENELITIAN PERILAKU PERAWAT DALAM MENGGUNAKAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI DI INSTALASI GAWAT DARURAT. Di RS Kabupaten Ponorogo

PENELITIAN PERILAKU PERAWAT DALAM MENGGUNAKAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI DI INSTALASI GAWAT DARURAT. Di RS Kabupaten Ponorogo PENELITIAN PERILAKU PERAWAT DALAM MENGGUNAKAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI DI INSTALASI GAWAT DARURAT Di RS Kabupaten Ponorogo Oleh : ERINA RANI YEYEN CRISWANTI NIM : 11611941 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DAN MASA KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BITUNG TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DAN MASA KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BITUNG TAHUN 2015 HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DAN MASA KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BITUNG TAHUN 2015 Kindangen P.Elia 1), Johan Josephus 1), Ardiansa. T. Tucunan 1) 1)

Lebih terperinci

Analisis Sistem Kerja Shift Terhadap Tingkat Kelelahan Dan Pengukuran Beban Kerja Fisik Perawat RSUD Karanganyar

Analisis Sistem Kerja Shift Terhadap Tingkat Kelelahan Dan Pengukuran Beban Kerja Fisik Perawat RSUD Karanganyar Performa (217) Vol. 16 No.1: 44-53 Analisis Sistem Kerja Shift Terhadap Tingkat Kelelahan Dan Pengukuran Beban Kerja Fisik Perawat RSUD Karanganyar Helma Hayu Juniar 1), Rahmaniyah Dwi Astuti 2), dan Irwan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu tempat pelayanan yang beroperasi 24 jam di mana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh pekerja kesehatan rumah sakit. Pekerja kesehatan rumah

Lebih terperinci

BEBAN KERJA SUBJEKTIF PERAWAT INTENSIVE CARE UNIT SUBJECTIVE WORKLOAD OF NURSING STAFF IN INTENSIVE CARE UNIT

BEBAN KERJA SUBJEKTIF PERAWAT INTENSIVE CARE UNIT SUBJECTIVE WORKLOAD OF NURSING STAFF IN INTENSIVE CARE UNIT 141 BEBAN KERJA SUBJEKTIF PERAWAT INTENSIVE CARE UNIT SUBJECTIVE WORKLOAD OF NURSING STAFF IN INTENSIVE CARE UNIT Razvi Yudatama, Setya Haksama Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Panji Pratama Putra, Syaifudin Disusun Oleh : PANJI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari resiko yang relatif sangat kecil dibawah tingkatan tertentu, dan hal

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari resiko yang relatif sangat kecil dibawah tingkatan tertentu, dan hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan kondisi yang bebas dari resiko yang relatif sangat kecil dibawah tingkatan tertentu, dan hal ini sangat penting bagi perlindungan

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Manado HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) DI PELABUHAN MANADO Christivalia Garedja*, Nancy S.H. Malonda*, Vanda Doda *Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal ini membuat perawat berada pada

BAB I PENDAHULUAN. kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal ini membuat perawat berada pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat merupakan tenaga kerja terbesar di rumah sakit yang memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien selama 24 jam melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal

Lebih terperinci

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI. Oleh: ROHMAT DWI ROMADHONI UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA 2015

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI. Oleh: ROHMAT DWI ROMADHONI UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA 2015 SKRIPSI ANALISIS KELEMAHAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DALAM PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PELAKSANA KEPERAWATAN (Studi di Instalasi Perawatan Intensif dan Instalasi Rawat Inap Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian. A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan upaya

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH 47 HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH Kris Linggardini Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut dengan meratifikasi 15 Konvensi International Labour Organization (ILO). Delapan

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut dengan meratifikasi 15 Konvensi International Labour Organization (ILO). Delapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ketenagakerjaan merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia perlu terus ditingkatkan karena kualitas sumber daya manusia mempunyai peranan

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Kata Kunci: Stres Kerja, Kinerja Perawat

Abstrak. Abstract. Kata Kunci: Stres Kerja, Kinerja Perawat HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN PELAYANAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU 1* Fajrillah, 2 Nurfitriani 1,2 Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD BITUNG

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD BITUNG Ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. omor 1. Agustus 213 HUBUGA GAYA KEPEMIMPIA KEPALA RUAGA DEGA TIGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUAG RAWAT IAP RSUD BITUG ovita D. Mamonto Fredna J. Robot Rivelino S. Hamel

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG Fega Cristera Tumbuan Mulyadi Vandri D. Kallo Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO RELATIONSHIP BETWEEN THE DOCTOR SERVICES AND NURSING SERVICES WITH

Lebih terperinci

Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan

Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Langsa Widyana Idayu Skripsi Fakultas keperawatan Universitas sumatera utara Medan, 2012 PRAKATA

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT DARURAT. RSUD dr. Sayidiman Magetan

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT DARURAT. RSUD dr. Sayidiman Magetan KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSUD dr. Sayidiman Magetan Oleh : ANA INDRAWATI NIM : 12612238 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit. menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi derajat kesehatan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit. menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi derajat kesehatan mereka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu pelayanan yang beroperasi 24 jam dimana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh pekerja kesehatan rumah sakit. Pekerja kesehatan rumah sakit

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI THE OVERVIEW OF THE PARENTS ANXIETY LEVEL OF CHILDREN HOSPITALIZATION AT Dr. MOEWARDI HOSPITAL Sugihartiningsih STIKES

Lebih terperinci