PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

Transkripsi

1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan iklim usaha yang sehat, kepastian usaha, pengembangan usaha, kemitraan, peluang usaha serta perlindungan kepada perusahaan yang menjalankan usahanya secara jujur dan bertanggungjawab, maka diperlukan adanya daftar perusahaan sebagai sumber informasi resmi; b. bahwa untuk melaksanakan pendaftaran perusahaan sesuai kewenangan yang diberikan, maka perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Wajib Daftar Perusahaan. Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Propinsi Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 47); 2. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3214); 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 4. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Nomor 135); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 6. Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1988 tentang Usaha atau Kegiatan yang Tidak Dikenakan Wajib Daftar Perusahaan; 7. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 12/MMP/KEP/I/1998 tentang Penyelenggaraan Wajib Daftar Perusahaan sebagaimana telah diperbaiki dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 327/MPP/KEP/I/ Peraturan Daerah Kabupaten Jayapura Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Jayapura dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jayapura (Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 13) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Jayapura Nomor 3 Tahun 2003 (lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 5);

2 9. Peraturan Daerah Kabupaten Jayapura Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Jayapura (Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 14), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Jayapura Nomor 4 Tahun 2003 (Lembaran Daerah Kabupaten Jayapura Tahun 2003 Nomor 6); Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JAYAPURA MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang disebut dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Jayapura; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Jayapura; 3. Bupati ialah Bupati Jayapura; 4. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Jayapura; 5. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi yang selanjutnya dlsebut Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Jayapura; 6. Daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan dan menurut hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang; 7. Tanda Daftar Perusahaan yang selanjutnya disingkat TOP adalah tanda daftar yang diberikan kepada perusahaan yang telah disahkan pendaftarannya; 8. Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap perusahaan untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba; 9. Pengusaha adalah setiap orang perorangan atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan sesuatu jenis perusahaan; 10. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap, terusmenerus, dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Kabupaten Jayapura untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba; 11. Anak Perusahaan adalah perusahaan yang dimiliki secara keseluruhan atau sebagian dan dikendalikan atau diawasi oleh perusahaan lain yang pada umumnya memiliki seluruh atau sebagian terbesar saham/modal yang ditempatkan pada anak perusahaan tersebut; 12. Cabang Perusahaan adalah perusahaan yang merupakan unit atau bagian dari perusahaan

3 induknya yang dapat berkedudukan di tempat berlainan dan dapat bersifat berdiri sendiri atau bertugas untuk melaksanakan sebagian tugas dari perusahaan induknya; 13. Agen Perusahaan adalah perusahaan yang diberi kuasa untuk melakukan sebagian atau seluruh kegiatan dari perusahaan lain yang diageni dengan suatu ikatan atau perjanjian; 14. Perwakilan Perusahaan adalah perusahaan yang bertindak mewakili kantor pusat perusahaan untuk melakukan suatu kegiatan dan atau pengurusannya ditentukan sesuai wewenang yang diberikan; 15. Izin Usaha atau surat keterangan yang dipersamakan dengan ini selanjutnya disebut izin adalah Izin Usaha atau surat keterangan yang dipersamakan dengan ini yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan diberikan kepada pengusaha untuk dapat menjalankan kegiatan usahanya; 16. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jayapura yang telah diangkat dengan Keputusan Menteri Kehakiman untuk melakukan pengawasan dan penyidikan tindak pidana sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 17. Pengawas Wajib Daftar Perusahaan adalah Pegawai dilingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi yang ditunjuk oleh Bupati untuk melakukan pengawasan terhadap setiap perusahaan sesuai ketentuan Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan dan Peraturan Daerah ini. BAB II DAFTAR WAJIB PERUSAHAAN Pasal 2 (1) Setiap perusahaan termasuk perusahaan asing yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di wilayah Kabupaten Jayapura dan telah memiliki ijin, wajib mendaftarkan perusahaannya. (2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi bentuk usaha : a. Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan; b. Perusahaan lain yang melakukan kegiatan usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. (3) Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat berstatus : a. Kantor tunggal; b. Kantor Pusat/Induk, Kantor Cabang atau Kantor Pembantu Perusahaan; c. Anak Perusahaan; d. Kantor Agen; e. Kantor Perwakilan Perusahaan. Pasal 3 (1) Hal-hal yang wajib didaftarkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut : a. Data Umum : 1. Perusahaan; 2. Komisaris/Pengawas/Sekutu Komanditer/Pemilik. b. Legalitas Usaha : 1. Akte Pendirian/Akte Perubahan dan Pengesahan; 2. Izin-izin yang dimiliki;

4 3. Legalitas lainnya. c. Data Kegiatan Perusahaan : 1. Jenis kegiatan usaha; 2. Jenis usaha lainnya; 3. Komoditi/produk lainnya; 4. Omzet penjualan per tahun; 5. Modal dan Saham; 6. Total Aset; 7. Jumlah Karyawan; 8. Kedudukan dalam mata rantai kegiatan usaha, kapasitas produksi dan jenis usaha. d. Kategori Perusahaan. (2) Pembubaran Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), maka liquidator wajib mendaftarkan pembubaran perusahaan tersebut. Pasal 4 (1) Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib melakukan pendaftaran dalam daftar perusahaan dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak perusahaan mulai menjalankan usahanya. (2) Pendaftaran pendirian perusahaan berbentuk PT dilakukan paling lambat 3 (tiga puluh) hari setelah pengesahan atau persetujuan yang diberikan oleh Menteri Kehakiman atau setelah tanggal penerimaan laporan. Pasal 5 (1) Kewenangan penyelenggaraan pendaftaran perusahaan dan penerbitan TDP berada pada Bupati. (2) Bupati dapat melimpahkan kewenangan tersebut ayat (1) kepada Kepala Dinas. Pasal 6 Kewenangan penyelenggaraan pendaftaran perusahaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 meliputi: 1. menerima dan mencatat formulir pendaftaran perusahaan dalam buku agenda pendaftaran; 2. meneliti kebenaran pengisian formulir pendaftaran perusahaan dan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan; 3. menolak dan mengembalikan formulir pendaftaran perusahaan yang tidak memenuhi syarat; 4. mengesahkan isian formulir pendaftaran perusahaan yang telah memenuhi persyaratan; 5. menerbitkan Tanda Daftar Perusahaan; 6. menghimpun dan menyajikan daftar perusahaan; 7. membuat laporan penyelenggaraan pendaftaran perusahaan; 8. mempersiapkan aparat pelaksana dan pengawas PPNS; 9. melakukan pengawasan dan penyidikan, bekerja sama dengan instansi terkait; 10. melakukan kegiatan penyuluhan dalam rangka pemahaman dan pemasyarakatan wajib daftar perusahaan; 11. mempromosikan kegunaan pendaftaran perusahaan kepada masyarakat dan dunia usaha; 12. memberikan salinan dan atau petikan resmi dari daftar perusahaan yang telah disahkan kepada masyarakat atau dunia usaha yang membutuhkan;

5 13. memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi perusahaan. Pasal 7 TDP berlaku selama 5 (lima) tahun dan wajib didaftarkan ulang selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa berlakunya berakhir. BAB III TATA CARA PENDAFTARAN PERUSAHAAN Pasal 8 (1) Pendaftaran perusahaan dilakukan oleh pemilik atau pengurus/penanggung jawab atas kuasa perusahaan yang sah. (2) Pendaftaran perusahaan dilakukan dengan cara mengisi formulir pendaftaran perusahaan dan diajukan kepada Kepala Dinas dengan melampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut : a. asli dan foto copy akte pendirian perusahaan; b. asli dan foto copy akte perubahan pendirian perusahaan; c. asli dan foto copy keputusan pengesahan sebagai badan hukum dari pejabat berwenang; d. foto copy kartu tanda penduduk atau pasport direktur utama/penanggung jawab/pengurus; e. foto copy surat izin tempat usaha (SITU); f. foto copy surat izin usaha perdagangan atau surat keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang; g. foto copy surat penunjukan atau surat keterangan yang dipersamakan dengan itu khusus bagi kantor pembantu dan perwakilan; h. foto copy kartu tanda anggota organisasi profesi sesuai bidang usaha perusahaan yang memiliki kekayaan bersih Rp ,- (lima puluh juta rupiah) atau lebih. Pasal 9 Perusahaan yang telah memiliki TDP diwajibkan untuk memasang TDP tersebut ditempat yang mudah dibaca dan dilihat oleh umum dan nomor TDP wajib dicantumkan pada papan nama dan dokumendokumen perusahaan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Pasal 10 (1) Pendaftaran perusahaan ditolak apabila terdapat kesalahan dalam pengisian formulir pendaftaran perusahaan dan atau belum memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 8 ayat (2) Peraturan Daerah ini. (2) Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara tertulis dengan disertai alasanalasan penolakan.

6 BAB IV PERUBAHAN DAN PENGHAPUSAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN Pasal 11 (1) Setiap perusahaan yang melakukan perubahan terhadap hal-hal yang didaftarkan sesuai ketentuan dalam Pasal 3 Peraturan Daerah ini wajib melaporkan kepada Bupati melalui Kepala Dinas dengan cara mengisi formulir perubahan. (2) Kewajiban melaporkan perubahan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan seiambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak terjadinya perubahan perusahaan. Pasal 12 (1) Perubahan yang dapat mengakibatkan penggantian TDP meliputi: a. pengalihan kepemilikan atau kepengurusan perusahaan; b. perubahan nama perusahaan; c. perubahan bentuk atau status perusahaan; d. perubahan alamat perusahaan di luar wilayah Kabupaten Jayapura; e. perubahan kegiatan usaha pokok; f. perubahan akte pendirian atau anggaran dasar khusus untuk PT. (2) Perubahan di luar hal-hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) cukup dilaporkan kepada Bupati melalui Kepala Dinas dan tidak perlu dilakukan penggantian TDP. Pasal 13 (1) TDP dinyatakan batal apabila perusahaan yang bersangkutan terbukti mendaftarkan data perusahaan secara tidak benar dan atau tidak sesuai dengan izin usaha atau surat keterangan yang dipersamakan dengan itu, dengan menerbitkan surat keputusan pembatalan; (2) Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib melakukan pendaftaran ulang sesuai Pasal 8, dengan menyertakan TDP asli yang telah dibatalkan; (3) Dalam hal perusahaan tidak puas atas keputusan Kepala Dinas dapat mengajukan keberatan kepada Badan Peradilan setempat. Pasal 14 (1) Perusahaan dihapus dari daftar perusahaan apabila terjadi : a. Perubahan bentuk perusahaan ; b. Pembubaran perusahaan; c. Segala kegiatan usahanya dihentikan; d. Akte pendiriannya kadaluarsa atau berakhir; e. Dibubarkan berdasarkan putusan peradilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. (2) Bagi perusahaan yang telah dihapus dari daftar perusahaan maka TDP yang telah dimilkinya dinyatakan tidak berlaku lagi dan perusahaan wajib mengembalikan TDP asli kepada Bupati melalui Dinas.

7 BAB V INFORMASI DAFTAR PERUSAHAAN Pasal 15 (1) Dinas menyajikan daftar perusahaan sebagai sumber informasi resmi bagi semua pihak yang berkepentingan; (2) Informasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat terbuka dan kepada setiap pihak diberikan kesempatan untuk melihat dan meminta informasi dalam bentuk salinan, petikan resmi dan hasil olahan data perusahaan. BAB VI BIAYA PENDAFTARAN Pasal 16 (1) Setiap perusahaan yang didaftarkan dikenakan biaya administrasi sebagai Berikut : a. Perseroan Terbatas (PT) ditetapkan sebesar Rp ,- (satu juta rupiah); b. Persekutuan Comanditer (CV) ditetapkan sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah); c. Firma (Fa) ditetapkan sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah); d. Perusahaan Perorangan ditetapkan sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah); e. Perusahaan Milik Negara/Daerah ditetapkan sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah); f. Badan Usaha Lainnya (BUL) ditetapkan sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah); g. Koperasi ditetapkan sebesar Rp ,- (seratus ribu rupiah); (2) Perusahaan Asing, Kantor cabang, kantor pembantu, anak perusahaan, Agen dan perwakilan perusahaan asing yang bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Kabupaten Jayapura ditetapkan sebesar Rp ,- (satu juta rupiah); (3) Kantor Cabang, kantor pembantu, anak perusahaan, agen dan perwakilan perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan g, biaya administrasi adalah sama dengan biaya pendaftaran perusahaan sesuai dengan bentuk perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan g; (4) Setiap salinan resmi dan atau petikan resmi dari daftar perusahaan dikenakan biaya sebesar Rp ,- (dua puluh lima ribu rupiah). BAB VII KETENTUAN PIDANA Pasal 17 (1) Barang siapa yang menurut peraturan perundang-undangan diwajibkan mendaftarkan perusahaannya dalam daftar perusahaan yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya tidak memenuhi kewajibannya diancam dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp ,- (lima juta rupiah); (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan pelanggaran.

8 Pasal 18 (1) Barang siapa melakukan atau menyuruh melakukan pendaftaran dengan memberikan data yang tidak benar dalam Daftar Perusahaan diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp ,- (lima juta rupiah); (2) Tindak pidana tersebut dalam ayat (1) merupakan pelanggaran. Pasal 19 (1) Barang siapa tidak memenuhi kewajibannya menurut peraturan perundang-undangan dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya untuk menghadap atau menolak untuk menyerahkan atau mengajukan sesuatu persyaratan dan atau keterangan lain untuk keperluan pendaftaran dalam Daftar Perusahaan diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp ,- (lima juta rupiah); (2) Tindak pidana sebagairnana dimaksud dalarn ayat (1) merupakan pelanggaran. Pasal 20 (1) Apabila tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 18 dan Pasal 19 Peraturan Daerah ini dilakukan oleh suatu badan hukum, penentuan pidananya dikenakan dan dijatuhkan kepada pengurus atau pemegang kuasa dari badan hukum itu; (2) Ketentuan pada ayat (1) diberlakukan sarna terhadap badan hukum yang bertindak sebagai atau pemegang kuasa dari suatu badan hukum lain. BAB VIII KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 21 (1) Selain pejabat penyidik umum yang bertugas menyidik tindak pidana pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini, dapat juga dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dilingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, para penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) berwenang : a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana; b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan diri tersangka; c. menyuruh berhenti seseorang tersangka dari kegiatannya dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka d. melakukan penyitaan benda dan atau surat; e. mengambil sidik jari dan memotret diri tersangka; f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungan dengan pemeriksaan perkara; h. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyidik, bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan

9 selanjutnya melalui Penyidik memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka dan keluarganya; i. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 22 Tanda daftar perusahaan yang dikeluarkan sebelum mulai berlakunya Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

10 Pasal 24 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jayapura. Disahkan di Sentani pada tanggal 19 Desember 2003 BUPATI JAYAPURA, ttd. HABEL MELKIAS SUWAE,S.Sos Diundangkan di Sentani pada Tanggal 22 Desember 2003 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA, ttd. GIDEON DODOP,MM PEMBINA NIP LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA TAHUN 2003 NOMOR 29

11 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN I. UMUM Hakekat yang dikandung dalam spirit otonomi daerah saat ini adalah bergesernya paradikma pembangunan dengan memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada daerah untuk membangun dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat secara profisional, transparan dan tidak diskrimitif.wajib daftar perusahaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya perkembangan kegiatan usaha di dalam negeri, sehingga perlu upaya menghimpun informasi secara umum mengenai hal-hal yang menyangkut perusahaan. Salah satu tujuan utama pelaksanaan UU-WDP adalah sebagai upaya perlindungan kepada perusahaan yang menjalankan usahanya secara jujur dan terbuka,sekaligus sebagai sumber informasi baik untuk kepentingan usaha maupun pihak lain yang membutuhkan informasi perusahaan Disamping tujuan tersebut daftar perusahaan dapat dipergunakan sebagai alat pengaman pendapatan negara karena Wajib Daftar Perusahaan ini dapat diarahkan dan diusahakan terciptanya iklim usaha yang sehat dan tertib. Untuk memberikan legitimasi kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam menyelenggarakan Wajib Daftar Perusahaan sejalan dengan kewenangan yang diberikan sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, maka salah satu perangkat hukum yang diperlukan adalah Peraturan Daerah yang mengatur tentang Penyelenggaraan Wajib Daftar Perusahaan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Angka 1 s/d 6 Angka 7 Daftar catatan resmi terdiri dari formulir-formulir yang memuat catatan lengkap dan mengenal hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan. Angka 8 s/d 9 Angka 10 Termasuk juga perusahaan-perusahaan yang dimiliki atau bernaung dibawah lembaga sosial misal LSM. Angka 11 s/d 17 Ayat (1) Yang dimaksud dengan memiliki izin adalah izin teknis dari instansi yang berwenang berdasarkan jenis usaha. Ayat (2)

12 Pasal 3 Pasal 4 Cukup jeas Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Ayat (1) Perusahaan yang ditolak pendaftarannya dianggap belum melakukan wajib daftar tetapi tidak mengurangi kesempatan dalam usaha atau kegiatannya selama tenggang waktu kewajiban pendaftaran sejak penolakan pendaftaran. Ayat (2) Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Ayat (1) s/d Ayat (3)

13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Ayat (1) s/d Ayat (4) Penetapan tarif biaya administrasi pendaftaran didasarkan pada ketentuan Pasal 30 dan Pasal 31 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Pasal 17 Ayat (1) s/d Ayat (3) Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24