FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR
|
|
- Vera Sanjaya
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR Sitti Abidah 1, Sunarti Dode 2, Eddyman W. ferial 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3 Universitas Hasanuddin Makassar ABSTRAK merupakan suatu kondisi medis dengan jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr/dl pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr/dl pada trimester II (Saifuddin, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh antara, pengetahuan, antenatal care, status ekonomi, status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Makassar. Penelitian ini termasuk penelitian survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang menderita anemia yang berkunjung ke poli Anc Makassar dengan total 34. Penganmbilan sampel menggunakan tehnik consecutive sampling, didapatkan 30 responden sesuai dengan criteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan program statistic (SPSS) versi Analisis data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan uji chi square (p<0,05). Hasil analisis bivariat di dapatkan pengaruh antara pengetahuan dengan terjadinya anemia pada ibu hamil (p=0,035),adanya pengaruh antar antenatal care dengan terjadinya anemia pada ibu hamil (p=0,001),adanya pengaruh antara status ekonomi dengan terjadinya pada ibu hamil (p=0,006) dan adanya pengaruh antara status gizi dengan terjadinya anemia pada ibu hamil (p=0,035). Kata Kunci : Pengetahuan, Antenal Care, Status Ekonomi, Status Gizi, Pada Ibu Hamil PENDAHULUAN merupakan suatu kondisi medis dengan sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal (Atikah Proverawati.2011). merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah mengandung hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. (Atikah proverawati, SKM.MPH dan kehamilan. Nuha medika; Yogyakarta ) pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Biasanya selama kehamilan, terjadi hiperlasia erythroid dari sumsum tulang, dan menigkatkan massa RBC, namun penigkatan yang tidak proporsional dalam hasil volume plasma menyebabkan hemodilusi (hydremia kehamilan), Jadi selama kehamilan, anemia didefinisikan sebagai Hb <11 gr dan Ht <30% (Atikah proverawati 2011). Kehamilan merupakan keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Dari setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang sehat dengan sempurna secara jasmania dan berat badan yang cukup. Masa kehamilan adalah salah satu fase penting dalam pertumbuhan anak karena calon ibu dan bayi yang dikandungnya membutuhkan gizi yang cukup banyak (DepKes RI, 2007). pada kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius bagi ibu baik dalam kehamilan, persalinan dan nifas yaitu dapat mengakibatkan abortus, partus prematurus, partus lama karena inertia uterin, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi intra partum maupun post partum (Manuaba, 2007). Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2005, bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari orang (profil Dinkes sulsel, 2006). Diantaranya sekitar 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan yang penyebabnya adalah defisiensi zat besi. 46
2 Provinsi Sulawesi selatan berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 200 bahwa prevalensi anemia gizi khususnya pada ibu hamil berkisar 45,5% - 71,2% pada tahun 2009 menjadi 76,17%. Pada tahun 2010 ibu hamil yang menderita anemia meningkat sebanyak 94,12% diantaranya anemia ringan sebanyak 40,56%, anemia sedang sebanyak 43,6% dan anemia berat sebanyak 9,9% (Dinkes SulSel, 2010) Data awal penderita anemia di Rumah tahun 2009 terdapat angka kejadian anemia ibu hamil sebesar 0 orang, Sedangkan pada tahun 2010 angka kejadian anemia pada ibu hamil meningkat sebanyak 93 orang, selanjutnya pada tahun 2011 angka kejadian anemia pada ibu hamil sebanyak 7 orang, dan pada tahun 2012 jumlah penderita anemia pada ibu hamil sebanyak 97 orang. Tingkat pengetahuan gizi seseorang sangat berpengaruh terhadap perilaku dalam memilih makanan yang berdampak pada asupan gizinya. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan sangat penting peranannya dalam menentukan asupan makanan. Adanya pengetahuan memungkinkan seseorang menentukan sikap yang akan diambil karena perilaku seseorang di dasari oleh pengetahuan yang dimiliki (Purba 200). adalah penyebab utama kematian maternal yang disebabkan perdarahan pada waktu persalinan. Oleh karena itu pemberian tablet besi merupakan keharusan pada setiap ibu hamil. Dalam pelayanan ibu hamil (Antenatal Care/ANC) baik pada K1 (kunjungan pertama) maupun K4 (kunjungan keempat) ibu hamil akan diberikan tablet besi (Fe), hal ini merupakan upaya penanggulangan anemia pada ibu hamil (Sumarah, 200). Status ekonomi merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi status gizi. Peningkatan ekonomi dalam rumah tangga akan berpengaruh pada perbaikan kesehatan dan kondisi keluarga dan selanjutnya berhubungan dengan status gizi. Artinya rendahnya status ekonomi merupakan rintangan yang menyebabkan orang tidak mampu membeli dan memilih jenis pangan yang baik mutu gizi dan keragamannya (Andi Syintha Ida, S.ST, 2009). Berdasarkan data-data tersebut diatas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. BAHAN DAN METODE Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode pendekatan cross sectional. Peneletian ini di laksanakan di Makassar pada tanggal 09 januari sampai 04 februari tahun Populasi penelitian adalah semua ibu hamil yang mengalami anemia yang datang memeriksakan diri di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, dengan jumlah pasien anemia pada bulan januari sebanyak 33 orang. Penentuan jumlah besar sampel dengan menggunakan rumus didapatkan 30 orang responden sesuai dengan kriteria inklusi. Jumlah responden di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 30 orang diambil dengan menggunakan rumus, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 30 responden. 1) Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Responden bisa membaca dan menulis. b. Semua Ibu primigravida dan multigravida usia tahun c. Responden bersedia mengisi kuesioner d. Responden berada di tempat pada saat penelitian dilakukan e. Responden yang datang memeriksakan kehamilannya dan datanya lengkap dan tercantum direkam medik di bawah hb 11/gr 2) Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah: a. Responden yang tidak bisa membaca dan menulis. b. Responden yang tidak bersedia mengisi kuisioner c. Responden yang tidak berada di tempat pada saat penelitian dilakukan Pengumpulan data Pengumpulan data dengan data primer yaitu Diperoleh dengan melakukan kunjungan langsung ke tempat penelitian dan membagikan kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu kepada responden.data sekunder diperoleh dari hasil pencatatan medik, yang meliputi hasil diagnosa pasien yang tercantum di buku Rekam Medik pasien. Pengolahan data dilakukan dengan: 47
3 1. Editing Setelah pengumpulan data dilakukan pemeriksaan data, kesinambungan data dan pemeriksaan keseragaman data. 2. Coding (Pengkodean Data) Melakukan pengkodean untuk memudahkan dalam pengolahan data dan memberi symbol-simbol dari setiap jawaban responden. 3. Tabulasi Setelah data terkumpul dan tersusun, selanjutnya data dikelompokkan dalam satu table menurut sifat-sifat pengelompokkannya atau sesuai tujuan penelitian. Analisis data Pengolahan data secara komputerisasi dengan menggunakan program SPSS versi 20,0 Analisa data dilakukan secara sistematis melalui tahapan-tahapan, kemudian data dianalisis dengan menggunakan metode uji stastistik univariat dilakukan untuk variabel tunggal yang dianggap terkait dengan penelitian dan analisis bivariat untuk melihat distribusi atau hubungan beberapa variabel yang dianggap terkait dengan menggunakan uji chisquare. Analisis data dilakukan dengan pengujian hipotesis Nol (Ho)atau hipotesis yang akan ditolak. Dengan menggunakan uji chi-square. Batas kemaknaan =0,05, Ho ditolak jika p <0,05 dan Ho diterima jika p> 0,05. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Analisis Univariat Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan kelompok umur di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah makassar Umur n % < 20 thn 2 6, thn 16 53, thn 10 33,3 > ,7 Tabel 1 menunjukkan bahwa presentase berdasarkan kelompok umur, < 20 thn sebanyak 2 orang (6,7%), thn sebanyak 16 orang (53,3%), thn sebanyak 10 orang (33,3%), > 41 thn sebanyak 2 orang (6,7%). Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan pendidikan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah makassar Pendidikan n % SD 4 13,3 SMP 11 36,7 SMA 10 33,3 Sarjana 5 16,7 Tabel 2 menunjukkan bahwa presentase berdasarkan pendidikan, SD sebanyak 4 orang (13,3), SMP sebanyak 11 orang (36,7%), SMA sebanyak 10 orang (33,3%), sarjana sebanyak 5 orang (16,7%). Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Pekerjaan n % IRT 25 3,3 Pegawai 5 16,7 Tabel 3 menunjukkan bahwa presentase berdasarkan pekerjaan, Irt sebanyak 25 orang (3,3%), dan Pegawai sebanyak 5 orang (16,7%). Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Pada Ibu Hamil Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar n % Ringan 15 50,0 Berat 15 50,0 Tabel 4 menunjukkan bahwa presentase berdasarkan pada ibu hamil, yang menderita anemia ringan sebanyak 15 orang (50,0%) dan anemia berat sebanyak 15 orang (50,0%). Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Pengetahuan n % Kurang 22 73,3 Baik 26,7 4
4 Tabel 5 menunjukkan bahwa presentase berdasarkan pengetahuan, kurang sebanyak 22 orang (73,3%) dan baik sebanyak orang (26,7%). Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Antenatal Care Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Antenatal Care n % Kurang 21 70,0 Baik 9 30,0 Tabel 6 menunjukkan bahwa presentase berdasarkan Antenatal Care yang menjawab kurang sebanyak 21 orang (70,0%)dan yang menjawab baik 9 orang (30,0%). Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Status Ekonomi Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Status Ekonomi n % Rendah 23 76,7 Tinggi 7 23,3 Tabel 7 menunjukan bahwa presentase berdasarkan status ekonomi, rendah sebanyak 23 orang (76,7%) dan tinggi sebanyak 7 orang (23,3%). Tabel. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Status Gizi n % Kurang 22 73,3 Baik 26,7 Tabel menunjukan bahwa presentase berdasarkan Status Gizi yang menjawab kurang terdapat 22 orang (73,3%) dan menjawab baik orang (26,7%). 2. Analisis Bivariat Pada tahap ini dilakukan analisis hubungan bivariat yaitu analisis tentang fator-faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar dengan menggunakan uji statistic chi square (x 2 ) dikorelasikan dengan fisher exact test yang tingkat kemaknaannya (signifikansi) sebesar 5% atau 0.05 dan menggunakan perbandingan x 2 tabel. Penggunaan uji dimaksudkan untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapat hubungan antara variabel dependen dan independen. a. Hubungan antara pengetahuan dengan terjadinya anemia pada ibu hamil Tabel 9. Pengaruh Antara Pengetahuan dengan Terjadinya pada ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Pengeta huan Kurang Baik pada Ibu Hamil berat ringan Jumlah n % N % n % 7 26,7 23, ,7 3,3 22 Jumlah 15 50, , p = Tabel 9 menunjukkan bahwa dari 22 ibu hamil dengan pengetahuan kurang sebanyak orang (26,7%) yang anemia berat dan 14 orang (46,7%) yang anemia ringan sedangkan ibu hamil dengan pengetahuan baik sebanyak orang dimana 7 orang anemia berat (23,3%) dan 1 orang (3,3%) anemia ringan. Berdasarkan perhitungan analisis statistik chi-square dikorelasikan dengan fisher exact test diperoleh nilai p = 0,035 lebih kecil dari nilai α = 0,05 berarti terdapat hubungan antara pengetahuan dengan terjadinya anemia b. Hubungan antara Antenatal care dengan terjadinya anemia pada ibu hamil Tabel 10. Pengaruh Antara Antenatal Care dengan Terjadinya pada ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Antenatal Care Kurang Baik pada Ibu Hamil berat ringan Jumlah n % N % n % ,0 30, ,0 0, Jumlah 15 50, , p =
5 Tabel 10 menunjukkan bahwa dari 21 ibu hamil dengan antenatal care kurang sebanyak 6 orang (20,0%) yang anemia berat dan 15 orang (50,0%) yang anemia ringan sedangkan ibu hamil yang dengan antenatal care baik sebanyak 9 orang dimana 9 orang anemia berat (30,0%) dan 0 orang (0,0%) anemia ringan. Berdasarkan perhitungan analisis statistik chi-square dikorelasikan dengan fisher exact test diperoleh nilai p = 0,001 lebih kecil dari nilai α = 0,05 berarti terdapat hubungan antara antenatal care dengan terjadinya anemia c. Hubungan antara status ekonomi dengan terjadinya anemia pada ibu hamil Tabel 11. Pengaruh Antara Status Ekonomi dengan Terjadinya pada ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Status Ekonomi Rendah Tinggi pada Ibu Hamil berat ringan Jumlah n % N % n % 7 26,7 23, ,0 0, Jumlah 15 50, , p = Tabel 11 menunjukkan bahwa dari 23 ibu hamil dengan status ekonomi rendah sebanyak orang (26,7%) yang anemia berat dan 15 orang (50,0%) yang anemia ringan sedangkan ibu hamil yang dengan status ekonomi tinggi sebanyak 7 orang dimana 7 orang anemia berat (23,3%) dan 0 orang (0,0%) anemia ringan. Berdasarkan perhitungan analisis statistik chi-square dikorelasikan dengan fisher exact test diperoleh nilai p = 0,006 lebih kecil dari nilai α = 0,05 berarti terdapat hubungan antara status ekonomi dengan terjadinya anemia d. Hubungan antara status gizi dengan terjadinya anemia pada ibu hamil Tabel 12. Pengaruh Antara Status Gizi dengan Terjadinya pada ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Status Gizii Kurang Baik pada Ibu Hamil berat ringan Jumlah n % N % n % 7 26,7 23, ,7 3,3 22 Jumlah 15 50, , p = Tabel 12 menunjukkan bahwa dari 22 ibu hamil dengan status gizi rendah sebanyak orang (26,7%) yang anemia berat dan 14 orang (46,7%) yang anemia ringan sedangkan ibu hamil yang dengan status gizi baik sebanyak orang dimana 7 orang anemia berat (23,3%) dan 1 orang (3,3%) anemia ringan. Berdasarkan perhitungan analisis statistik chi-square dikorelasikan dengan fisher exact test diperoleh nilai p = 0,035 lebih kecil dari nilai α = 0,05 berarti terdapat hubungan antara status gizi dengan terjadinya anemia pada ibu hamil. PEMBAHASAN 1. Pengaruh antara pengetahuan dengan terjadinya anemia pada ibu hamil di Rumah Pengetahuan responden yaitu segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamiltentang anemia yang terjadi pada ibu hamil, baik pengetahuan mengenai tanda - tanda anemia, penyebab terjadinya anemia, akibat anemia pada kehamilan, serta cara mencegah terjadinya anemia Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 22 ibu hamil dengan pengetahuan kurang sebanyak orang (26,7%) yang anemia berat dan 14 orang (46,7%) yang anemia ringan sedangkan ibu hamil dengan pengetahuan baik sebanyak orang dimana 7 orang anemia berat (23,3%) dan 1 orang (3,3%) anemia ringan. Peningkatan pengetahuan dapat diperoleh melalui sarana informasi baikelektronik (televisi, radio) maupun media cetak (koran, majalah) dan juga dapat diperoleh melalui penyuluhanpenyuluhan tentang kesehatan khususnya kesehatan untuk ibu-ibu agar terhindar dari suatu penyakit terutama anemia pada ibu hamil yang dilakukan oleh petugas kesehatan maupun kader kesehatan serta 50
6 obrolan sesama tetangga yang akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perlunya pengetahuan mengenai anemia yang terjadi Dalam hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003), bahwa pengetahuan tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal tetapi juga dari pendidikan informal. Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa nilai p = 0,035 lebih kecil dari nilai α = 0,05 berarti terdapat hubungan antara pengetahuan dengan terjadinya anemia Teori yang mendukung hasil penelitan ini dikemukakan Gillespie (199) yang dikutip oleh Mardiwiono (2009) yang menyatakan bahwa salah satu faktor masih tingginya angka kejadian anemia, kurangnya pengetahuan disini adalah ketidaktahuan akan tanda-tanda, gejala dan dampak yang ditimbulkan oleh anemia akibatnya kalaupun individu tersebut terkena anemia ia tidak merasa dirinya sakit. Begitu pula dengan hasil penelitian Kapil, dkk (1991) menyatakan bahwa peningkatan pengetahuan pada wanita akan menurunkan kejadian anemia pada kehamilannya. Danmenurut Galloway, dkk (1994) meneliti tentang faktor-faktor risiko anemia salahsatunya adalah pengetahuan ibu hamil. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Muzayyaroh (2007),dengan judul Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Pencegahan Selama Kehamilan Di Puskesmas Kebakkramat diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tinggi dengan persentase 46,7% dan pencegahan anemia selama kehamilannya baik dengan prosentase sebesar 43,3%. Uji korelasi dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh hasil 0,66 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan pencegahan anemia selama kehamilan. Pengetahuan gizi dan kesehatan merupakan salah satu jenis pengetahuan yang dapat diperoleh melalui pendidikan. Pengetahuan gizi dan kesehatan akan berpengaruh terhadap pola konsumsi pangan. Semakin banyak pengetahuan tentang gizi dan kesehatan, maka semakin beragam pula jenis makanan yang dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kecukupan gizi dan mempertahankan kesehatan individu (Suhardjo, 2009). Menurut Notoatmodjo (2003) faktorfaktor yang dapat mempengaruhi kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan antara lainkurangnya informasi dari tenaga kesehatan kepada ibu hamil, kurang jelasnyainformasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan kepada ibu hamil, kurangnya kemampuan dari ibu hamil untuk memahami informasi yang diberikan. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan terjadinya anemia Apabila hasil penelitian ini dikombinasikan dengan teori yang ada serta hasil penelitian terdahulu mempunyai keseragaman. Teori menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kejadian anemia dalah kurangnya pengetahuan. Begitu pula dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muzayyaroh menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan pencegahan anemia selama kehamilan. Jadi tidak terdapat adanya kesenjangan antara hasil penelitian ini dengan teori dan hasil penelitian terdahulu. 2. Pengaruh antara antenatal care dengan terjadinya anemia pada ibu hamil di Rumah Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 21 ibu hamil dengan antenatal care kurang sebanyak 6 orang (20,0%) yang anemia berat dan 15 orang (50,0%) yang anemia ringan sedangkan ibu hamil yang dengan antenatal care baik sebanyak 9 orang dimana 9 orang anemia berat (30,0%) dan 0 orang (0,0%) anemia ringan. Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa nilai p = 0,001 lebih kecil dari nilai α = 0,05 berarti terdapat hubungan antara antenatal care dengan terjadinya anemia Hal ini sejalan dengan penelitian Hendro di Puskesmas Medan Johor dengan desain penelitian cross sectional yang menemukan adanya hubungan antara pelayanan antenatal dengan kejadian anemia Hendro menemukan proporsi anemia tertinggi pada ibu hamil dengan pelayanan antenatal yang tidak baik yaitu 76,2% (Hendro, 200). Semua ibu hamil diharapkan mendapat perawatan kehamilan oleh tenaga kesehatan untuk deteksi dini faktor risiko pada kehamilan. Untuk itu pemeriksaan kehamilan paling sedikit dilakukan 4 kali selama kehamilan, yaitu 1 kali pada trimester I (K1), satu kali pada 51
7 trimester II, dan dua kali pada trimester III (K4). Bidan melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilan dan memberikan informasi kepada ibu hamil, suami dan keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya (Rochjati, 2003). Pemanfaatan asuhan antenatal atau Antenatal Care (ANC) adalah penggunaan fasilitas pelayanan yang merupakan suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk mendapatkan proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Salah satu yang menjadi tujuan adalah dengan dilakukan ANC dapat mendeteksi dini gangguan-gangguan yang terjadi pada masa kehamilan seperti preeklampsia (Wiknjosastro, 2005). Antenatal Care (ANC) merupakan kegiatan pengawasan wanita hamil untuk menyiapkan ibu hamil sebaik-baiknya baik fisik maupun mental, serta menyelamatkan ibu dan bayi dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas (Depkes RI, 2009). Teori yang mendukung hasil penelitian ini dikemukakan oleh Rukiyah dengan judul penelitian Asuhan Kebidanan VI (Patologi Kebidanan yang menyatakan bahwa pentingnya pemeriksaan kehamilan melalui ANC (Antenatal Care) karena pada umumnya kehamilan berjalan normal tetapi dengan bertambahnya usia kehamilan cenderung berkembang menjadi komplikasi yang berisiko. Ibu hamil yang tidak melakukan deteksi dini (ANC) rentan mengalami gangguan kehamilan seperti anemia karena salah satu kegiatan ANC adalah pemberian tablet besi (Fe) sebanyak 90 tablet yang dapat mencegah anemia dalam kehamilan (Rukiyah, 2011). Peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pelayanan antenatal care dengan terjadinya anemia Apabila hasil penelitian ini dikombinasikan dengan teori yang ada serta hasil penelitian terdahulu mempunyai keseragaman. Teori menyatakan bahwa ibu hamil yang tidak melakukan deteksi dini (ANC) rentan mengalami gangguan kehamilan seperti anemia. Begitu pula dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hendro menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pelayanan antenatal dengan kejadian anemia Jadi tidak terdapat adanya kesenjangan antara hasil penelitian ini dengan teori dan hasil penelitian terdahulu. 3. Pengaruh antara status ekonomi dengan terjadinya anemia pada ibu hamil di Rumah Dari hasil penelitian diperoleh data bahwadari 23 ibu hamil dengan status ekonomi rendah sebanyak orang (26,7%) yang anemia berat dan 15 orang (50,0%) yang anemia ringan sedangkan ibu hamil yang dengan status ekonomi tinggi sebanyak 7 orang dimana 7 orang anemia berat (23,3%) dan 0 orang (0,0%) anemia ringan. Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa nilai p = 0,006 lebih kecil dari nilai α = 0,05 berarti terdapat hubungan antara status ekonomi dengan terjadinya anemia Hal ini sejalan dengan penelitian Hendro di Puskesmas Medan Johor dengan judul penelitian Hubungan Pendapatan Keluarga dan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Status dengan desain penelitian cross sectional yang menemukan adanya hubungan antara pendapatan keluarga dengan kejadian anemia pada ibu hamil (Hendro, M., 200). Teori yang mendukung hasil penelitan ini menyatakan bahwa faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adalah status ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga. Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan antara lain tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga dan harga bahan makanan itu sendiri. Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan besar kurang dapat memenuhi kebutuhan makanannya, terutama memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya (Nationsencyclopedia., 2005). Peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status ekonomi dengan terjadinya anemia Apabila hasil penelitian ini dikombinasikan dengan teori yang ada serta hasil penelitian terdahulu mempunyai keseragaman. Teori menyatakan bahwa faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adalah status ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga. Begitu pula dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hendro menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan kejadian anemia Jadi tidak terdapat adanya kesenjangan antara hasil penelitian ini dengan teori dan hasil penelitian terdahulu. 52
8 4. Pengaruh antara status gizi dengan terjadinya anemia pada ibu hamil di Rumah Dari hasil penelitian diperoleh data bahwadari 22 ibu hamil dengan status gizi rendah sebanyak orang (26,7%) yang anemia berat dan 14 orang (46,7%) yang anemia ringan sedangkan ibu hamil yang dengan status gizi baik sebanyak orang dimana 7 orang anemia berat (23,3%) dan 1 orang (3,3%) anemia ringan. Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa nilai p = 0,035 lebih kecil dari nilai α = 0,05 berarti terdapat hubungan antara status gizi dengan terjadinya anemia pada ibu hamil. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Darlina dengan judul penelitian Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gizi Pada Ibu Hamil desain penelitian cross sectional di Kota Bogor tahun 2002 yang menemukan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi tablet besi dengan kejadian anemia gizi Darlina menemukan proporsi anemia pada ibu hamil dengan status gizi tidak baik 52,5% (Darlina, 2003). Jumlah zat besi yang dibutuhkan pada wanita hamil jauh lebih besar dari padatidak hamil. Pada saat hamil trimester I kebutuhan zat besi sedikit karena tidakterjadinya menstruasi dan pertumbuhan janin lambat. Menginjak kehamilan trimesterii (dua) sampai trimester III (tiga) terjadi pertambahan sel darah merah sampai 35%yang ekuivalen dengan 450 mg besi. Pertambahan ini disebabkan oleh meningkatnyakebutuhan oksigen oleh janin yang harus diangkut oleh sel darah merah. Kemudian pada saat melahirkan akan terjadi kehilangan darah dan diperlukan pertumbuhan besi mg. Menurut Khosman, diperkirakan wanita hamil sampai melahirkan memerlukan zat besi lebih kurang 40 mg/hari atau dua kali lipat kebutuhan dari pada saat kondisi normal (tidak hamil). Tidak mengherankan bila banyak wanita hamil akhirnya menderita anemia gizi besi karena kebutuhan meningkat, tetapi konsumsi makanannya tidak memenuhi syarat gizi (Khomsan, 2003). Peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi dengan terjadinya anemia Apabila hasil penelitian ini dikombinasikan dengan teori yang ada mempunyai keseragaman. Teori menyatakan bahwa banyak wanita hamil akhirnya menderita anemia gizi besi karena kebutuhan meningkat, tetapi konsumsi makanannya tidak memenuhi syarat gizi. Jadi tidak terdapat adanya kesenjangan antara hasil penelitian ini dengan teori yang ada. KESIMPULAN Bersadarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang bermakna (signifikan) antara Pengetahuan dengan terjadinya Pada Ibu Hamil di Makassar 2. Terdapat pengaruh yang bermakna (signifikan) antara Antenatal care dengan terjadinya Pada ibu Hamil di Makassar 3. Terdapat pengaruh yang bermakna (signifikan) antara Status Ekonomi dengan terjadinya Pada Ibu Hamil di Makassar 4. Terdapat pengaruh yang bermakna (signifikan) antara Status Gizi dengan terjadinya Pada Ibu Hamil di Makassar SARAN 1. Bagi Pendidikan Dari hasil peneliti yang didapatkan dilapangang agar dapat dijadikan masukan bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan serta menjadi pedoman dan bimbingan bagi generasi penerus. 2. Bagi Petugas Kesehatan Perlunya penyebaran informasi secara merata tentang faktor-faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya Pada Ibu Hamil dengan cara memberikan penyuluhan bagaimana menjaga asupan nutrisi, dan melaksanakan Antenatal care selama kehamilan. 3. Bagi Peneliti Mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Pada ibu Hamil 53
9 DAFTAR PUSTAKA Atikah Proverawati, SKM. MPH. (2011). dan Kehamilan, Nuha Medika: Yokyakarta Andi Syintha ida, S.ST. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Makassar Darlina,(2003). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Pada Ibu Hamil di Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Skripsi IPB Hendro, M. (200). Hubungan Pendapatan Keluarga dan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Status di Puskesmas Medan Johor Tahun Skripsi Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Mardiwiono, (2009). Skripsi Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Dalam Kehamilan di Puskesmas Kalibawang. http;//skripsistikes. Wordpress.com/2009/05/03/ikpii63/. Diakses tanggal 1 februari 2013 Manuaba, (2007) Ilmu Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC, Jakarta Muzayyaroh. (2007). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Pengcegahan Selama Kehamilan di Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar. Abstrak Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Cetakan Pertama, Jakarta: Rineka Cipta Rochjati, P, (2003). Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Airlangga University Press, Surabaya Rukiyah, A.Y. dan Lia Y. (2011). Asuhan Kebidanan VI (Patologi Kebidanan). Cetakan Kedua. Jakarta: Trans Info Media Suhardjo. (2009). Sosio Budaya Gizi. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institute Pertanian Bogor Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Cetakan ketujuh, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 54
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah jumlah sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh terlalu sedikit, dimana peran sel darah merah sangat penting karena sel darah merah mengandung hemoglobin
Lebih terperinciIII TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMASS KRATON YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : WIWEN INDITA NIM: 201210104329 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Setiap pasangan menginginkan kehamilan berlangsung dengan baik, bayi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015
KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Resa Valentri*, Dessy Hertati, Nobella Kristia Angelina Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang bersangkutan. Hemoglobin merupakan protein berpigmen
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG Ikah Sartika * AKBID Bhakti Asih Ciledug Jl. Raden Fatah Blok Lebang Baru No.62,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan suatu masalah gizi yang tersebar di seluruh dunia, baik di negara berkembang dan negara maju. Penderita anemia di seluruh dunia diperkirakan mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010-2015 dilakukan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Pemerintah memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara langsung dapat menentukan kualitas sumber daya manusia serta derajat kesehatan masyarakat. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development Goal s (MDG s) Sesuai target Nasional menurut MDGs yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu. Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan panjang badan 50 cm (Pudjiadi,
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS EKONOMI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS EKONOMI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR Sri Handayani, Suhartatik STIKES Nani Hasanuddin STIKES Nani Hasanuddin ABSTRAK
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN 2015 Nur Romdhona Putri Nabella Abstrak Setiap ibu hamil beresiko mengalami anemia dalam kehamilan di Indonesia
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT TABLET FE DI DESA CANDI, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT TABLET FE DI DESA CANDI, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI Wahyu Tri Utami & Dwi Anita A Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Salah satu penyebab
Lebih terperinciABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar
ABSTRAK Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar Maya Felistine Fanghoy 1, Erfina 2, Sri Syatriani 1 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK AKB di Indonesia sampai saat ini masih tinggi. Penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemi pada kehamilan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.anemi hamil tersebut potensial danger of mother and child (potensial membahayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia yang berakibat buruk bagi penderita terutama golongan rawan gizi yaitu anak balita, anak sekolah, remaja, ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Dari setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang sehat
Lebih terperinciUntuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
HUBUNGAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu kadar hemoglobin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional di mana data yang
Lebih terperinciAnemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Rini Abdullah. Maku, Zuhriana K. Yusuf*, Vik Salamanja** Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas
Lebih terperinciSeprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL MASIH MEMILIH DUKUN BERANAK DALAM MELAKUKAN BANTUAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARITAING KECAMATAN ALOR TIMUR KABUPATEN ALOR-NTT Seprianus Lahal 1, Suhartatik
Lebih terperinciKONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I
KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I Endang Wahyuningsih 1), Anna Uswatun Q 2) ABSTRAK Angka kejadian anemia pada wanita
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Masa kehamilan adalah suatu fase penting dalam pertumbuhan anak karena calon
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM
HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013 Nani Hendriani 1, Fitrina Nurul Fauziah 1 1 Program Studi D III Kebidanan,
Lebih terperinciYane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author :
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU KONSUMSI ZAT BESI (fe) PADA IBU HAMIL TERHADAP KADAR hb DI KELURAHAN CILAMAJANG KEC. KAWALU KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2016 Yane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO diseluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi terkait dengan kehamilan dan nifas. Dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal
Lebih terperinciHUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN
HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Sutaryono 2), Sri Lestari 3) STIKES Muhammadiyah Klaten ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang asupan zat besi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra (Lukaningsih, 2010:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Antenatal care (ANC) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditentukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuba dalam Febyanti 2012). Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat dunia yang dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Angka prevalensi anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia dalam kehamilan disebabkan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ENNY ANGGRAENY 201210201017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) tertinggi di ASEAN. Menurut data SDKI tahun 2007 didapatkan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Tika Febriyani*, Ahmad Syahlani 1, Agus Muliyawan 2 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 AKBID Sari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehamilan merupakan masa yang sangat penting bagi seorang ibu, pada masa ini kualitas seorang anak ditentukan. Janin yang sehat akan tercipta apabila seorang ibu hamil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia yakni suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat mengganggu kapasitas darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru dalam periode pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Laela Yusriana 1610104358 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Millennium Development Goals (MDGs) pada tujuan yang kelima yaitu meningkatkan kesehatan ibu dengan target menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) pada
Lebih terperinciKEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL ABSTRAK
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Nesi Novita 1, Neneng Sukaisih 2, Neneng Awalia 3 1. Nesi Novita : Unit Penelitian dan Pengembangan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang Jl. Kayu Awet KM. 3,5 Palembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE Ati ul Impartina Program Studi D-III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK Angka kematian ibu di Indonesia merupakan
Lebih terperinciGambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya
Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Nely Nurdianti Rahayu MA0712058 INTISARI Hipertensi gravidarum merupakan satu
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 217 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Aribul
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Elvi Nola Gerungan 1, Meildy Pascoal 2, Anita Lontaan 3 1. RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 2. Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang termasuk Indonesia dan merupakan penyebab kematian ibu dan anak
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SRI YUNITA 1610104203 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia karena prevalensinya cukup tinggi. Penyebab utama anemia ini adalah kekurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN Yuniasih Purwaningrum Prodi Kebidanan Jember Jalan Srikoyo No. 106 Patrang Jember Email: yunipurwaningrum268@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan anatomik serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu hal yang menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Kehamilan sebagai hal yang fisiologis akan dapat menjadi patologis jika terdapat kelainankelainan
Lebih terperinciSISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG
SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG Dian Hanifah Prodi D III Kebidanan STIKes Kendedes Malang Jalan R. Panji Suroso No. 6 Malang Telp. 0341-488 762
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Obstetri dan Ginekologi 2. Ruang lingkup tempat : RSUD Tugurejo Semarang 3. Ruang lingkup waktu : Periode Januari-Desember
Lebih terperinciBAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka
BAB III KERANGKA KONSEP A. Konsep Penelitian Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk
Lebih terperinciKEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN
HUBUNGAN KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGKONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Lia Natalia ABSTRAK Anemia dalam kehamilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum RS Toto Kabila RS Toto Kabila Kabupaten Bonebolango terletak di desa permata kecamatan tilongkabila memiliki luas tanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan proses yang membahagiakan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang membahagiakan yang dirasakan oleh seorang wanita dan merupakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi wanita. Kehamilan yang dialami oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal masa sebelum menjelang persalinan.
Lebih terperinciBAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam sirkulasi darah. Perubahan fisiologis alami yang terjadi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012 Yeti Yuwansyah*, Suyanti**, Aris Wahyuni*** * Dosen Program Studi DIII
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang berfungsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis. 3.2. Waktu dan tempat Penelitian dilakukan di Departemen
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PENTINGNYA PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS NAMTABUNG KEC. SELARU KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Fasiha (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : SALSABIL ZATIL ALWAN AL HAZMI 201410104256 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri agar pencapaian derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja merupakan tahap dimana seseorang mengalami sebuah masa transisi menuju dewasa. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN Sophie Devita Sihotang*, Nunung Febriany** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Dasar
Lebih terperinciTrisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KELUHAN FISIOLOGIS MASA KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN FREKUENSI ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS KARTIYEM KULON PROGO 1 Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut lalage (2013) anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana tubuh memiliki sedikit sel-sel darah merah atau sel tidak dapat membawa oksigen ke berbagai organ
Lebih terperinciKehamilan : - Usia ibu - Umur kehamilan - Jarak Kelahiran - Gravida. Sosial Ekonomi - Pendapatan - Pendidikan - Pengetahuan
27 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia pada masa kehamilan merupakan masalah kesehatan yang penting untuk ditanggulangi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Anemia pada ibu hamil adalah salah satu
Lebih terperinciSTIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU HAMIL MELAKUKAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUA KOTA MAKASSAR Rini Nari Pasandang 1, Ernawati 2, Sri Wahyuni
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA Retno Setyo Iswati Tenaga Pengajar Prodi DIII Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana
Lebih terperinciOleh : Aat Agustini ABSTRAK
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIGASONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Aat Agustini ABSTRAK ibu yang mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI Kamidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar belakang; Angka anemia pada
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI Dian Pratitis, Kamidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan bukanlah suatu nilai akhir melainkan lebih merupakan nilai instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari tercapainya tujuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan sempurna secara jasmaniah dengan berat badan yang cukup. Masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu keadaan fiologis yang menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Dari setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG URANGAN ENERGI KRONIK () DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Shinta Ika Sandhi 1, Asmanah 2 Akademi Kebidanan Uniska Kendal Email: shinta86harnuddin82@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA
HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diawali dari proses konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan calon bayi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: VINA FEBRI ASTAMI NIM:
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLIKLINIK KUSUMA PERSADA PATUK GUNUNGKIDUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: VINA FEBRI ASTAMI
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA
PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Ayu Okta Riny 201310104300 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA Oleh M. Kusumastuty 1, O. Cahyaningsih 2, D.M. Sanjaya 3 1 Dosen Prodi D-III Kebidanan STIKES
Lebih terperinciAgus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA - TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN K4 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH BANJARMASIN Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan proses alamiah dan bukan proses patologi tetapi kondisi normal tersebut bisa menjadi abnormal bila disertai dengan penyakit penyerta dalam kehamilan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013 Nurbaiti Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh Abstrak Penyebab anemia adalah kurangnya konsumsi
Lebih terperinci