BAB I PENDAHULUAN. Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah. Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensial untuk menimbulkan kerusakan jaringan (Dharmady, 2004). Nyeri adalah suatu mekanisme protektif bagi tubuh yang timbul bilamana jaringan dirusak dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut (Guyton, 1991). Persalinan adalah hal penting yang akan dihadapi ibu hamil, dimana seorang ibu akan dapat segera memeluk bayi yang dikandungnya selama berbulan-bulan dan akan segera merasakan menjadi anggota baru. Persalinan (partus) merupakan proses fisiologis dimana uterus mengeluarkan atau berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 20 minggu atau lebih (Taber, 1994). Persalinan ditandai dengan adanya peningkatan aktivitas miometrium secara bermakna sehingga kontraksi menjadi teratur dan menimbulkan rasa nyeri (Handerson, 2005). Nyeri persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang luar biasa dan intensitas nyeri yang dirasakan sangat berbeda-beda. Bahkan pada ibu yang sama pun derajat nyeri yang dirasakan pada setiap persalinan atau kala persalinan tidak serupa. Nyeri pada proses persalinan diakibatkan karena peregangan dan robekan selama kontraksi servik (Susilo, 2001). Kontraksi pada saat melahirkan akan

2 2 menimbulkan perasaan nyeri yang timbul akibat kontraksi servik serta dilatasi (pelebaran) mulut rahim dan segmen bawah rahim banyak ditakuti oleh para ibu. Menurut Susilo yang dikutip dalam Kompas (2001) bahwa intensitas nyeri sebanding dengan kekuatan kontraksi dan tekanan yang terjadi. Nyeri bertambah ketika mulut rahim dalam keadaan dilatasi penuh akibat tekanan bayi terhadap struktur panggul, diikuti peregangan dan perobekan jalan lahir bagian bawah. Muhiman (1996) menyatakan bahwa 90% persalinan disertai rasa nyeri. Meskipun pada masyarakat telah maju sekitar 7-14% bersalin tanpa rasa nyeri persalinan. Dalam keaadan ini persalinan merupakan masa yang cukup berat bagi ibu dimana ibu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar dapat menjalani proses persalinan sampai melahirkan dengan aman dan nyaman. Hermayanti (2003) mengungkapkan bahwa salah satu cara terbaik mengurangi nyeri dan lama persalinan adalah dengan adanya seseorang yang selalu berada di dekat ibu. Sehingga memberikan kenyamanan baik fisik dan mental. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya dukungan pada saat persalinan mengakibatkan penurunan obat penghilang nyeri pada persalinan. Perawat sangat berpengaruh terhadap kondisi mental dan emosional ibu selama persalinan. Mengurangi rasa takut, ketidakpastian, tekanan dan rasa kesepian akan membuat kondisi perasaan ibu jauh berbeda antara ibu yang merasa

3 3 putus asa dan tidak dapat mengontrol dengan ibu yang merasa aman serta percaya diri. Menurut hasil penelitian oleh Penny, (1995) yang dikutip oleh Hermayanti (2003) mengungkapkan, bahwa petugas kesehatan yang bekerja di unit Maternity mempunyai otoritas lebih tinggi dibanding pasangan ibu dan keluarganya. Kata yang diungkapkan dan cara mereka dapat menjadi obat sama baiknya dengan narkotik. Sehingga perawat harus menggunakan kekuatanya untuk membuat perasaan ibu merasa senang, aman, dan nyaman selama persalinan. Perawat bertanggung jawab memberikan dorongan motivitas, dukungan fisik, rasa nyaman, aman dan percaya diri. Pada saat menjelang persalinan perawat juga berperan memberikan intervensi komunikasi terapeutik dengan memberikan informasi, membantu ibu mengalihkan keluhan yang dialami ibu seperti nyeri saat kontraksi berlangsung. Sentuhan, relaksasi dengan nafas dalam, visualisasi, kompres hangat atau dingin, dan mengalihkan perhatian mungkin sangat efektif untuk mengurangi nyeri yang dirasakan ibu bersalin. Hermayanti (2003). Dukungan ini akan menimbulkan efek positif terhadap persalinan dalam arti dapat menurunkan morbiditas, mengurangi rasa sakit persalinan yang lebih singkat dan menurunkan tingkat nyeri persalinan. Pada study pendahuluan di RB Alamanda Ungaran Semarang data persalinan selama enam bulan terakhir ini didapatkan 95 kasus persalinan normal. Dari data tersebut diketahui persentase ibu dengan nyeri persalinan berat sebesar 26%, nyeri sedang 32% dan nyeri ringan sebesar 42%.

4 4 Data diatas menunjukkan bahwa rasa nyeri yang dialami ibu saat melahirkan merupakan suatu masalah. Dan seharusnya mendapatkan penanganan yang baik dan tepat oleh perawat yang menangani untuk menurunkan nyeri persalinan. Berdasarkan uraian diatas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian hubungan komunikasi terapeutik perawat terhadap penurunan tingkat nyeri persalinan di RB Alamanda Ungaran Semarang. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah Adakah hubungan komunikasi terapeutik oleh perawat terhadap penurunan tingkat nyeri persalinan di RB Alamanda Ungaran Semarang. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Diperolehnya gambaran hubungan komunikasi terapeutik perawat terhadap penurunan tingkat nyeri persalinan. 2. Tujuan Khusus a. Diperolehnya gambaran tentang komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat pada saat persalinan. b. Diperolehnya gambaran tingkat nyeri yang dirasakan ibu saat proses persalinan. c. Diperolehnya gambaran hubungan komunikasi terapeutik oleh perawat terhadap penurunan tingkat nyeri persalinan.

5 5 D. Manfaat Penelitian 1. Ilmu Keperawatan Diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif yaitu menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi pembaca dalam pengembangan teori nyeri persalinan yang disebabkan hubungan komunikasi terapeutik oleh perawat terhadap penurunan tingkat nyeri persalinan. 2. Rumah Bersalin Sebagai tambahan informasi yang dapat dipergunakan untuk pertimbangan Rumah Bersalin dalam memberikan pelayanan khususnya dalam menolong persalinan. 3. Penelitian lebih lanjut Dapat dijadikan dasar penelitian lebih lanjut tentang hubungan komunikasi terapeutik oleh perawat terhadap penurunan tingkat nyeri persalinan. E. Bidang Ilmu Penelitian ini mencangkup bidang ilmu keperawatan maternitas khususnya dalam keperawatan intranatal.