LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
|
|
- Yenny Atmadja
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN
2 Lampiran 1. Kegiatan Penelitian a. Pengambilan sampel b. pengukuran arus c. Pengukuran DO dengan winkler d. pengukuran ph dan suhu e. Pengisian kuisioner pengunjung f. Regent Winkler
3 Lampiran 2. Kuesioner Penelitian untuk pengunjung Pantai Lhoknga Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian No : Waktu : Hari/tanggal : A. Identitas dan Karakteristik Pengunjung Nama :... Jenis Kelamin : laki-laki perempuan Umur :... tahun Asal :... Pendidikan : SLTP SLTA D3 S1 Pekerjaan : Pendapatan per bulan : < 500 ribu 1 juta 2 juta 500 ribu 1 juta > 2 juta Status dalam keluarga : suami istri anak Jumlah tanggungan :... orang B. Persepsi wisatawan 1. Selain Pantai Lhoknga, pantai apalagi yang pernah anda kunjungi? Kegiatan yang dilakukan : a. Penelitian b. Berwisata c. Memancing d.lainnya (sebutkan) Datang bersama : Teman Keluarga Rombongan wisata/tour Lainnya (sebutkan) Menginap : ya tidak Bila menginap, dimana : penginapan dalam kawasan rumah saudara penginapan di sekitar kawasan Pantai Lhoknga lainnya (sebutkan) Bagaimanakah pengalaman wisata yang anda rasakan dalam mengunjungi lokasi wisata ini? a. sangat menyenangkan b. cukup menyenangkan c. kurang menyenangkan 6. Sudah berapa kali kunjungan anda ke Pantai Lhoknga? kali 7. Frekuensi kunjungan : 1x setahun 2x setahun >2x setahun 8. Berapa lama waktu yang anda habiskan di lokasi wisata ini? a. 2 jam c. 6 jam e..
4 Lampiran 1. Lanjutan b. 4 jam d. > 6 jam 9. Kegiatan wisata yang dilakukan : Berenang Surfing Jalan-jalan Melihat pemandangan Memancing Fotografi Duduk-duduk Lainnya 10. Sambutan masyarakat : a. Baik sekali b. Baik c. Cukup d. Kurang baik B.1. Sarana prasarana 1. Penginapan / Homestay : a. Kurang b. Cukup c Baik d. Sangat Baik 2. Sumber air bersih : a. PDAM b. Sumur c. (...) 3. Ketersediaan air bersih (air tawar) : a. Kurang memedai b. Cukup memadai c. memadai d. melimpah 4. Transportasi : a. Kurang memedai b. Cukup memadai c.sangat memadai 5. Kios makanan dan minuman : a. Kurang memedai b. Cukup memadai c.sangat memadai 6. Jalan : a. Kurang baik b. Cukup Baik c. Sangat Baik 7. Listrik : a. tersedia b. Tidak tersedia 8. Ketersediaan tempat sampah : a. Kurang memedai b. Cukup memadai c.sangat memadai 9. Tempat ibadah : a. tersedia b. Tidak tersedia 10. Kondisi jalan menuju Pantai Lhoknga? a. Baik b. Cukup baik d. tidak baik 11. Jarak dari wisata Pantai Lhoknga dari pusat kota? a. <5 km c km b km d. >15 km 12. waktu tempuh dari pusat kota ke wisata Pantai? a. < 1 jam c. 3-4 jam b. 1-2 jam d. >5 jam B.2. Kualitas Ekologi 1. Apa saja daya tarik sumberdaya untuk wisata di Pantai Lhoknga? a. Pasir pantai b. Tumbuhan pesisir b. Air laut d. Perikanan
5 Lampiran 1. Lanjutan 2. Kondisi SDA untuk ekowisata pantai : 1. Keindahan alam/pantai : a. Kurang indah (tidak ada panorama) b. Cukup indah (panorama cukup indah) c. Indah (panorama indah, laut jernih) d. Sangat indah (panorama indah, laut yang jernih, ombak yang besar) 2. Kondisi pasir pantai : a. Kurang (abu abu kehitaman) b. Cukup (coklat kehitaman) c. Baik (coklat) d. Sangat baik (warna putih kecoklatan) 3. Kejernihan air laut : a. Kurang (sangat keruh) c. Baik (terlihat tidak sampai dasar) b. Cukup (keruh) d. Sangat baik (terlihat sampai dasar) 4. Kenyamanan pantai untuk kegiatan wisata (kelapangan, ketentraman dan keamanan) : a. Kurang nyaman c. Nyaman b. Cukup nyaman d. Sangat nyaman 5. Menurut bapak/ibu, bagaimana kesadaran masyarakat di Pantai Lhoknga akan pentingnya kelestarian lingkungan a. Kurang c. Baik e. Tidak tahu b. Cukup d. Sangat baik B.3. Kriteria Penilaian Daya Tarik 1. Keunikan Sumberdaya Alam Pantai Lhoknga? a. Pantai c. Fauna b. Flora d. Pasir Putih 2. Banyaknya Sumberdaya Alam yang Menonjol? a. Pasir Putih c. Flora b. Fauna d. Air 3. Kegiatan Wisata yang dilakukan? a. mandi dan berenang d. Bersampan/Berperahu b. Melihat flora dan fauna laut e. Wisata Pantai c. memancing f. Surfing/olahraga 4. Kebersihan Lokasi Pantai Lhoknga? a. Kurang c. Baik b. Cukup d. Sangat baik 5. Kenyamanan Pantai Lhoknga? a. Kurang c. Baik b. Cukup d. Sangat baik
6 Lampiran 1. Lanjutan B.4. Pengetahuan ekowisata 1. Apakah bapak / ibu mengerti tentang ekowisata : a. Ya b. Tidak 2. Setujukah bila ekowisata dikembangkan di daerah ini : a. Setuju b. Tidak Setuju
7 Lampiran 3. Perhitungan Sampel Pengunjung Data Pengunjung Tahun 2014 Bulan Jumlah Pengunjung Januari 485 Februari 478 Maret 499 April 536 Mei 532 Juni 585 Juli 626 Agustus 571 September 620 Oktober 632 Nopember 596 Desember 350 Total 6510 Rata-rata 543/bulan Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kab Aceh Besar N n = 1 + N(e) 2 n = n = (10%) (0,01) n = ,43 n = 543 6,43 n = 84,4 n = 84 Keterangan : n = Ukuran sampel yang dibutuhkan N = Ukuran populasi e = Margin error (10%)
8 Lampiran 4. Baku Mutu Air Laut untuk Wisata BAKU MUTU AIR LAUT UNTUK WISATA BAHARI Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 51 Tahun 2004 No. Parameter Satuan Baku Mutu Fisika 1. Warna Pt. Co Bau Tidak berbau 3. Kecerahan a M >6 4. Kekeruhan a Ntu 5 5. Padatan tersuspensi total b mg/l Suhu c C alami 3(c) 7. Sampah - nihil 1(4) 8. Lapisan minyak 5 - nihil 1(5) Kimia 1. ph d - 7-8,5 (d) 2. Salinitas e alami 3(e) 3. Oksigen terlarut (DO) mg/l >5 4. BOD5 mg/l Amoniak bebas (NH 2-N) mg/l nihil (1) 6. Fosfat (PO 4-P) mg/l 0, Nitrat (NO 3N) mg/l 0, Sulfida (H 2S) mg/l nihil (1) 9. Senyawa Fenol mg/l nihil (1) 10. PAH (Pollaromatik hidrokarbon) mg/l 0, PCB (Poliklor Bifeni) mg/l nihil (1) 12. Surfaktan (detergen) mg/l MBAS 0, Minyak dan Lemak mg/l Pestisida f mg/l nihil 1(f) Logam terlarut 15. Raksa (Hg) mg/l 0, Kromium heksavalen (Cr(VI)) mg/l 0, Arsen (As) mg/l 0, Cadmium (Cd) mg/l 0, Tembaga (Cu) mg/l 0, Timbal (Pb) mg/l 0, Seng (Zn) mg/l 0, Nikel (Ni) mg/l 0,075 Biologi 1. E. coliform (faecal) g MPN/100 ml Coliform (total) g MPN/100 ml 1000 Radio Nuklida 1. Komposisi yang tidak diketahui Bq/l 4
9 Lampiran 4. Lanjutan Keterangan: 1. Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai dengan metode yang digunakan) 2. Metode analisa mengacu pada metode analisa untuk air laut yang telah ada, baik internasionalmaupun nasional. 3. Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, malam dan musim) 4. Pengamatan oleh manusia (visual). 5. Pengamatan oleh manusia (visual). Lapisan minyak yang diacu adalah lapisan tipis (thin layer) denganketebalan 0,01mm a. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% kedalaman euphotic b. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi ratarata musiman c. c.diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <2 o C dari suhu alami d. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <0,2 satuan ph e. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <5% salinitas rata-rata musiman f. Berbagai jenis pestisida seperti: DDT, Endrin, Endosulfan dan Heptachlor g. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi ratarata musiman
10 Lampiran 5. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur DO Perairan Sampel Air Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat Larutan Sampel Berwarna Coklat 1 ml MnSO4 1 ml KOH-Kl dikocok didiamkan 1 ml H2SO4 dikocok didiamkan diambil sebanyak 100 ml ditetesin Na2S2O30,0125 N Sampel Berwarna Kuning Pucat ditambahkan 5 tetes amilum Sampel Berwarna Biru dititrasi dengan Na2S2O3 Sampel Bening Hasil dihitung volume Na2S2O3 yang dipakai (= nilai DO akhir)
11 Lampiran 6. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur BOD5 Sampel Air Sampel Air Diinkubasi selama 5 hari Pada temperatur 20 C Dihitung nilai DO akhir Sampel Air dihitung nilai DO awal DO akhir DO awal Keterangan: 1. Penghitungan nilai DO awal dan DO akhir sama dengan penghitungan nilai DO 2. Nila BOD= Nilai Awal-Nilai DO akhir
12 Lampiran 7. Hasil Analisi Kualitas Air Parameter Satuan Desember Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Rata-rata Suhu C ,67 ph 8,2 8,2 8,5 8,3 DO Mg/l 5, ,27 Arus m/detik 0,22 0,27 0,32 0,27 Salinitas ppt ,67 garis pantai m² ,67 Kedalaman m 0,63 0,82 0,89 0,78 Kemiringan Kecerahan m 0,63 0,82 0,89 0,78 BOD5 Mg/l 1,5 2 2,8 2,1 Parameter Satuan Januari Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Rata-rata Suhu C ph DO Mg/l 6,2 6,2 6,2 6,2 Arus m/detik 0,2 0,2 0,2 0,2 Salinitas ppt garis pantai m² Kedalaman m 0,63 0,63 0,63 0,63 Kemiringan Kecerahan m 0,63 0,63 0,63 0,63 BOD5 Mg/l 1,2 1,2 1,2 1,2 Parameter Satuan Februari Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Rata-rata Suhu C ph DO Mg/l 6,2 6,2 6,2 6,2 Arus m/detik 0,19 0,19 0,19 0,19 Salinitas ppt garis pantai m² Kedalaman m 0,63 0,63 0,63 0,63 Kemiringan Kecerahan m 0,63 0,63 0,63 0,63 BOD5 Mg/l 1,6 1,6 1,6 1,6
13 Lampiran 8. Perhitungan Indeks Kesesuaian Kawasan Wisata Pantai Lhoknga No. Parameter Bobot Hasil Pengukuran Skor Bobot x skor 1. Kedalaman perairan 5 0, Tipe Pantai 5 pasir putih Lebar Pantai 5 60 m Material Dasar Perairan 3 Pasir Kecepatan arus 3 0, Kemiringan Pantai ( 0 ) Kecerahan perairan (m) Penutupan Lahan Pantai 1 Kelapa, lahan terbuka Biota berbahaya 1 Tidak ada Ketersediaan air tawar (km) 1 >0,5 3 3 JUMLAH 83 IKW = ( Ni ) x 100% Nmax IKW = ( 83 ) x 100% 84 IKW = (0, )x 100% IKW = 98,8
14 Lampiran 8. Lanjutan No. Parameter Bobot Hasil Pengukuran Skor Bobot x skor 1. Kedalaman perairan 5 0, Tipe Pantai 5 pasir putih Lebar Pantai 5 55 m Material Dasar Perairan 3 Pasir Kecepatan arus 3 0, Kemiringan Pantai ( 0 ) Kecerahan perairan (m) 1 5, Penutupan Lahan Pantai 1 Kelapa, lahan terbuka Biota berbahaya 1 Tidak ada Ketersediaan air tawar (km) 1 >0,5 3 3 JUMLAH 80 IKW = ( Ni ) x 100% Nmax IKW = ( 80 ) x 100% 84 IKW = (0, )x 100% IKW = 95,2
15 Lampiran 8. Lanjutan No. Parameter Bobot Hasil Pengukuran Skor Bobot x skor 1. Kedalaman perairan 5 0, Tipe Pantai 5 pasir putih Lebar Pantai 5 58 m Material Dasar Perairan 3 Pasir Kecepatan arus 3 0, Kemiringan Pantai ( 0 ) Kecerahan perairan (m) 1 6, Penutupan Lahan Pantai 1 Kelapa, lahan terbuka Biota berbahaya 1 Tidak ada Ketersediaan air tawar (km) 1 >0,5 3 3 JUMLAH 77 IKW = ( Ni ) x 100% Nmax IKW = ( 77 ) x 100% 84 IKW = (0, )x 100% IKW = 91,6
16 Lampiran 9. Perhitungan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Lhoknga Daya Dukung Rekreasi Pantai DDK = K x Lp Lt x Wt Wp DDK = 1 x x 6 3 DDK = 1 x26,42 x 2 DDK = 52,84 atau 53 orang Daya Dukung berenang DDK = K x Lp Lt x Wt Wp DDK = 1 x x 4 2 DDK = 1 x10,7 x 2 DDK = 21,4 atau 21 orang Daya Dukung olah raga air (surfing) DDK = K x Lp Lt x Wt Wp DDK = 1 x x 4 2 DDK = 1 x10 x 2 DDK = 20 orang Daya Dukung memancing DDK = K x Lp Lt x Wt Wp DDK = 1 x x 4 2 DDK = 1 x10 x 2 DDK = 20 orang
17 Lampiran 10. Tabulasi Kuisioner Pengunjung No Kriteria Jumlah Presentase (%) data umum responden jenis kelamin laki-laki 45 53, Perempuan 39 46, Umur < , , , >45 8 9, Pendidikan SMP SMA 36 42, D , S
18 Lampiran 10. Lanjutan No Kriteria Jumlah Presentase (%) Persepsi Wisatawan Datang bersama Teman 38 45, Rombongan Wisata/tour 12 14, Keluarga 22 26, Lainnya 12 14, Frekuensi Kunjungan 1x setahun 24 28, x setahun 10 11, >2x setahun 50 59, waktu yang dihabiskan 2 jam 22 26, jam 48 57, jam 4 4, > 6 jam 5 5, jam 3 3, jam 2 2, Tujuan Kedatangan Berenang 18 21, Melihat Pemandangan 27 32, Duduk-duduk 8 9, Surfing 13 15, Memancing 6 7, Jalan-jalan 12 14, Olahraga 0 0 Lainnya 0 0 pengalaman wisata sangat menyenangkan 38 45, cukup menyenangkan 45 53, kurang menyenangkan 1 1, sambutan masyarakat baik sekali 23 27, Baik 54 64, cukup 6 7, kurang baik 1 1,
19 Lampiran `10. Lanjutan No Kriteria Jumlah Presentase (%) Sarana Prasarana Penginapan sangat baik 7 8, Baik 26 30, Cukup 37 44, Kurang 14 16, sumber air bersih Sumur PDAM 0 0 lain nya 0 0 Ketersediaan Air Bersih Melimpah 0 3. Memadai 52 61, cukup memadai 27 32, kurang memadai 5 5, Transportasi sangat memadai 34 40, cukup memadai 40 55, kurang memadai 10 13, Total , Akses Jalan Sangat baik 59 70, cukup baik 25 29, kurang baik 0 0 Kios Makanan sangat memadai 39 46, cukup memadai 45 53, kurang memadai 0 0 Ketersediaan Tempat Sampah sangat memadai 16 19, cukup memadai 45 53, kurang memadai 23 27, Listrik Tersedia 27 32, tidak tersedia 57 67, tempat ibadah Tersedia tidak tersedia 0 0
20 Lampiran 10. Lanjutan No Kriteria Jumlah Presentase (%) Kualitas Ekologi Daya Tarik Pantai 46 54, Air laut 38 45, Tumbuhan pesisir 0 0 Perikanan 0 0 Keindahan pantai sangat indah 48 57, Indah 29 34, cukup indah 7 8, kurang indah 0 0 Kondisi Pasir sangat baik 52 61, Baik 30 35, Cukup 2 2, Kurang 0 0 Kejernihan Perairan sangat baik 41 48, Baik 35 41, Cukup 0 0 Kurang 8 9, Kenyamanan sangat nyaman 38 45, Nyaman 27 32, cukup nyaman 19 22, kurang nyaman 0 0 kesadaran masyarakat sangat baik 16 19, Baik 22 26, Cukup 27 32, Kurang 0 0 Tidak tahu 19 22,
21 Lampiran 10. Lanjutan No Kriteria Jumlah Presentase (%) penilaian daya tarik Keunikan SDA Pantai pantai 65 77, pasir putih 19 22, Fauna 0 0 Flora 0 0 Banyaknya SDA Yang Menonjol pasir putih Fauna 0 0 Flora 0 0 Air Wisata Yang Dilakukan mandi dan berenang 28 33, melihat flora dan fauna laut Memancing 0 0 Berperahu 0 0 wisata pantai 31 36, surfing/olahraga 25 29, Kebersihan sangat baik 20 23, Baik 41 48, Cukup 23 27, Kurang 0 0
22 Lampiran 10. Lanjutan No Kriteria Jumlah Presentase (%) Pengetahuan ekowisata Mengerti tentang ekowisata ya 65 77, Tidak 19 22, Setuju 76 90, tidak setuju 8 9,
ph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15
69 Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :06 tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN YANG MELAKUKAN LEBIH DARI
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan laut
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
61 LAMPIRAN 62 Lampiran 1. Kuisioner untuk Pengunjung Pantai Paris Tigaras PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA No. Waktu Hari/Tangga A. Data Pribadi
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian Pengambilan sampel di lapangan Pengeringan Udara Sampel Lampiran 1. Lanjutan Sampel sebelum di oven Sampel setelah menjadi arang Lampiran 1. Lanjutan. Tanur (Alat yang
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 200 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
Lebih terperinciLampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah
Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata Dekstruksi Basah Lampiran 1. Lanjutan Penyaringan Sampel Air Sampel Setelah Diarangkan (Dekstruksi Kering) Lampiran 1. Lanjutan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
54 LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kuisioner penelitian untuk wisatawan daerah tujuan wisata Ajibata Kabupaten Toba Samosir Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian No. : Waktu : Hari/Tanggal
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Lembar Pengamatan yang digunakan (Mckenzie & Yoshida 2009)
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Lembar Pengamatan yang digunakan (Mckenzie & Yoshida 2009) 59 Lampiran 2. Gambar pedoman penentuan penutupan lamun dan algae (McKenzie & Yoshida 2009) 60 61 Lampiran 3. Data
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan. Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5
75 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan Genus Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5 Total Ind/l Rata-rata Nauplius 3 2 2 3 1 11 2,2 Cylopoid 3 3 2 2 1 11 2,2
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk pengunjung wisata Pantai Sri
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk pengunjung wisata Pantai Sri Mersing Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian No. : Waktu : Hari/Tanggal : No : Waktu : Hari/tanggal : A. Identitas
Lebih terperinciLampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya
LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya Pengukuran konsentrasi logam berat dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrofotometry) menurut Siaka (2008) dapat dihitung menggunakan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian DO Meter ph Meter Termometer Refraktometer Kertas Label Botol Sampel Lampiran 1. Lanjutan Pisau Cutter Plastik Sampel Pipa Paralon Lampiran 2. Pengukuran
Lebih terperinciDO = ml sampel. ml titran x Normalitas thiosulfat x 8 x (ml botol BOD ml reagen terpakai ) ml botol BOD
57 58 Lampiran 1. Prosedur kerja pengukuran kualitas air a. Pengukuran DO 1. Pindahkan air sampel ke dalam botol BOD sampai meluap, tutup kembali dan jangan sampai terbentuk gelembung 2. Tambahkan 0,5
Lebih terperinciLampiran A. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) 1 ml MnSO 4 1 ml KOH KI dikocok didiamkan
Lampiran A. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) Sampel Air Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat Larutan Sampel Berwarna Coklat 1 ml MnSO 4 1 ml KOH KI dikocok didiamkan 1 ml
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G BAKU MUTU AIR LAUT DI PERAIRAN KOTA CILEGON Menimbang : a. bahwa air laut merupakan salah satu
Lebih terperinciNo : Hari/tanggal /jam : Nama instansi : Alamat Instansi : Nama responden yang diwawancarai Jabatan
LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kuisioner pengelola dan instansi terkait Kuisioner untuk pengelola dan Instansi terkait Pantai Pangumbahan No : Hari/tanggal /jam : Nama instansi : Alamat Instansi : Nama responden
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Pengunjung Kuisioner penelitian untuk pengunjung Pantai Putra Deli
Lampiran 1. Kuisioner Pengunjung Kuisioner penelitian untuk pengunjung Pantai Putra Deli Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara No. : Waktu : Hari/Tanggal
Lebih terperinciLampiran A. Prosedur Analisa Logam Berat Pb dan Cd Dalam Kerang Bulu (Anadara inflata) Diambil daging. Ditambah 25 ml aquades. Ditambah 10 ml HNO 3
Lampiran A. Prosedur Analisa Logam Berat Pb dan Cd Dalam Kerang Bulu (Anadara inflata) Kerang Diambil daging Ditambah 25 ml aquades Ditambah 10 ml HNO 3 Dipanaskan dengan suhu 120 0 C selama 30 menit Didinginkan
Lebih terperinciLampiran 5. Baku Mutu Air laut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Tahun 2004
Lampiran 5. Baku Mutu Air laut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Tahun 2004 no parameter satuan baku mutu Fisika 1 kecerahan m coral: >5 mangrove 80 lamun >3 2 Kebauan alami 3 Kekeruhan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Lokasi Penelitian Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Lampiran 2. Alat dan Bahan Eckman Grab Refrakto meter GPS (Global Positioning System) Thermometer Coolbox Ember ph meter Botol sampel
Lebih terperinciLampiran 1. Kep.Men. LH Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut
LAMPIRAN 48 Lampiran 1. Kep.Men. LH Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut No. Parameter Satuan Baku Mutu FISIKA 1 Kecerahan a m Coral: >5 Mangrove : - Lamun : >3 2 Kebauan - Alami
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan
14 3. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan Pantai Lampuuk Kabupaten Aceh Besar, Provinsi NAD. Secara geografis Kabupaten Aceh Besar terletak pada 5,2º-5,8º
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan
13 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan Pantai Santolo, Kabupaten Garut. Pantai Santolo yang menjadi objek penelitian secara administratif berada di dua
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA
LAMPIRAN Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA o C Temperatur mg/l Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Residu Terlarut mg/l
Lebih terperinciLAMPIRAN. Nama Ind plot. Lampiran 1. Data Analisis Vegetasi Mangrove. Stasiun I. Semai. Universitas Sumatera Utara
1 LAMPIRAN Nama Ind plot K (Ind/h) KR (%) F FR(%) INP Avicenia alba 34 2 85000 38,636 0,66666 33,33333 71,9696969 Avicenia lanata 44 2 110000 50 0,66666 33,33333 83,3333333 Ceriops 10 2 25000 11,36363
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2
Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air 1 ml MnSO 4 1 ml KOH-KI Dikocok Didiamkan Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2 SO 4 Dikocok Didiamkan
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI LHOKNGA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR SKRIPSI TAUFIQ HIDAYAT
ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI LHOKNGA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR SKRIPSI TAUFIQ HIDAYAT 100302084 Skripsi sebagai satu diantara beberapa syarat untuk memperoleh
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
METODOLOGI. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini terdiri dari tahapan, yakni dilaksanakan pada bulan Agustus 0 untuk survey data awal dan pada bulan FebruariMaret 0 pengambilan data lapangan dan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pemangku Kebijakan
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pemangku Kebijakan KUISIONER PENELITIAN PERENCANAAN LANSKAP HUTAN MANGROVE BERBASIS EKOWISATA DI BLANAKAN SUBANG JAWA BARAT A. Identitas Narasumber Kategori :
Lebih terperinciL A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH
L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH 323 BAKU MUTU AIR LIMBAH INDUSTRI KECAP PARAMETER BEBAN PENCEMARAN Dengan Cuci Botol (kg/ton) Tanpa Cuci Botol 1. BOD 5 100 1,0 0,8 2. COD 175 1,75 1,4 3. TSS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Sibolga yang terletak di pantai barat Pulau Sumatera, membujur sepanjang pantai dari utara ke selatan dan berada pada kawasan teluk yang bernama Teluk Tapian Nauli,
Lebih terperinciLAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER
LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER Akhir-akhir ini hujan deras semakin sering terjadi, sehingga air sungai menjadi keruh karena banyaknya tanah (lumpur) yang ikut mengalir masuk sungai
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM I. PARAMETER WAJIB No. Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum Yang Diperbolehkan 1. Parameter
Lebih terperinciANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU
ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU Urip Rahmani 1), Riena F Telussa 2), Amirullah 3) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan USNI Email: urip_rahmani@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciLampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur
LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur Hari/ Tgl Menara Fahutan No Jam Meteran terbaca Volume Ketinggian Air Di Air Menara Terpakai Keterangan (m 3 ) (m 3 ) (m 3 ) 1 6:00
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI LHOKNGA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR
ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI LHOKNGA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR Analysist of Suitability and Carrying Capacity of Lhoknga Beach Tourism Lhoknga Subdistrit Aceh
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM
L A M P I R A N 268 BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM PARAMETER KADAR MAKSIMUM BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM (gram/ton) TSS 20 0,40 Sianida Total (CN) tersisa 0,2 0,004 Krom Total (Cr) 0,5
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa dalam
Lebih terperinciLampiran 4. Tabel Hasil Analisa Pengambilan Sampel Air Laut Kota Surabaya Tahun 2012
Lampiran 4. Tabel Hasil Analisa Pengambilan Sampel Air Laut Kota Surabaya Tahun 2012 NO 1 Uji Sampling Air Laut di Wisata Bahari Melampaui baku mutu pada : Lokasi : Kenjeran Pulau Pasir Fisika : [02 April
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Daftar i ii iii vii Bab I Pendahuluan A. Kondisi Umum Daerah I- 1 B. Pemanfaatan Laporan Status LH Daerah I-10 C. Isu Prioritas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit
Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit Konsentrasi zat di titik sampling masuk dan keluar Hari/ mingg u WT H (jam) Masu k Seeding
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
75 LAMPIRAN 76 Lampiran 1. Data Analisis Vegetasi Mangrove Stasiun I Pohon No. Nama Spesies ind (ind/ha) Plot Kerapatan 1. A. alba 4 1 133 2. A. floridum 8 1 267 3. A. marina 5 1 167 4. A. officinalis
Lebih terperinciPENENTUAN STATUS MUTU AIR
PENENTUAN STATUS MUTU AIR I. METODE STORET I.. URAIAN METODE STORET Metode STORET ialah salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metode STORET ini dapat diketahui
Lebih terperinciBAB 2 BAHAN DAN METODA
BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2010 di Danau Lut Tawar Kecamatan Lut Tawar Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah, dan Laboratorium Pengelolaan
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata
11 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Waduk Cirata, Jawa Barat pada koordinat 107 o 14 15-107 o 22 03 LS dan 06 o 41 30-06 o 48 07 BT. Lokasi pengambilan sampel
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG BAKU MUTU AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT,
SALINAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG BAKU MUTU AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT, Menimbang : a. bahwa pencemaran lingkungan hidup disebabkan
Lebih terperinciTARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA
TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA Jl. M.T. Haryono / Banggeris
Lebih terperinciLampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan.
Lampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan. No Parameter Fisik, Kimia, Biologi Satuan Alat 1 Temperatur air 0 C Termometer Air Raksa 2 DO (Oksigen Terlarut)
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU
85 LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 416/MENKES/PER/IX/1990 TANGGAL : 3 SEPTEMBER 1990 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. No Parameter Satuan A. FISIKA Bau Jumlah
Lebih terperinciEVALUASI POTENSI KAWASAN WISATA DANAU LIMBOTO PROVINSI GORONTALO
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL JURNAL EVALUASI POTENSI KAWASAN WISATA DANAU LIMBOTO PROVINSI GORONTALO OLEH : VEGGY ARMAN NIM. 633410011 EVALUASI POTENSI KAWASAN WISATA DANAU LIMBOTO PROVINSI GORONTALO Veggy
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Tahapan Penelitian 3.3 Pengumpulan Data
3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur yaitu di kawasan pesisir Kecamatan Pringkuku. Kawasan Pesisir Kecamatan Pringkuku terdiri
Lebih terperinciFORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT. 1. Nama Pemohon : Jabatan : Alamat : Nomor Telepon/Fax. :...
Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Tanggal : FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT I. INFORMASI UMUM A. Pemohon 1. Nama Pemohon :... 2. Jabatan :... 3. Alamat :...
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TPST Sampah Bantargebang, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, yang meliputi tiga kelurahan,
Lebih terperinciSTUDI KESESUSIAN WISATA DI PANTAI SENDANG SIKUCING KABUPATEN KENDAL SEBAGAI OBJEK WISATA REKREASI PANTAI
STUDI KESESUSIAN WISATA DI PANTAI SENDANG SIKUCING KABUPATEN KENDAL SEBAGAI OBJEK WISATA REKREASI PANTAI Dimas Nugroho Ari Prihantanto *), Ibnu Pratikto, Irwani Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air laut merupakan suatu medium yang unik. Sebagai suatu sistem, terdapat hubungan erat antara faktor biotik dan faktor abiotik, karena satu komponen dapat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D
LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No. 27 2000 Seri D PERATURAN DAERAH JAWA BARAT NOMOR : 39 TAHUN 2000 TENTANG PERUNTUKAN AIR DAN BAKU MUTU AIR PADA SUNGAI CITARUM DAN ANAK-ANAK SUNGAINYA DI JAWA BARAT
Lebih terperinciKAJIAN DAYA DUKUNG FISIK WISATA DANAU DI PANTAI PASIR PUTIH PARBABA KABUPATEN SAMOSIR
KAJIAN DAYA DUKUNG FISIK WISATA DANAU DI PANTAI PASIR PUTIH PARBABA KABUPATEN SAMOSIR (The Study of Physical Carrying Capacity Lake Tourism at Parbaba Pasir Putih Beach District Samosir) Nancy Rolina,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 3 bulan terhitung sejak
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 3 bulan terhitung sejak bulan eptember sampai Desember 2013. Penelitian ini bertempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 RUANG LINGKUP PENELITIAN 3.1.1 Ruang Lingkup Substansi Penelitian ini menitikberatkan untuk menghitung Indeks Kesesuaian Kawasan Wisata dengan memperhatikan daya dukung kawasan
Lebih terperinciGUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR
GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR I. DATA PEMOHON Data Pemohon Baru Perpanjangan Pembaharuan/ Perubahan Nama Perusahaan Jenis Usaha / Kegiatan Alamat........
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) Ikan kerapu bernilai ekonomis tinggi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri sehingga penangkapan dan budidayanya bisa berkembang.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. meskipun ada beberapa badan air yang airnya asin. Dalam ilmu perairan
TINJAUAN PUSTAKA Danau Perairan pedalaman (inland water) diistilahkan untuk semua badan air (water body) yang ada di daratan. Air pada perairan pedalaman umumnya tawar meskipun ada beberapa badan air yang
Lebih terperinciANALISA PENCEMARAN LIMBAH ORGANIK TERHADAP PENENTUAN TATA RUANG BUDIDAYA IKAN KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN TELUK AMBON
ANALISA PENCEMARAN LIMBAH ORGANIK TERHADAP PENENTUAN TATA RUANG BUDIDAYA IKAN KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN TELUK AMBON OLEH : CAROLUS NIRAHUA NRP : 000 PROGRAM PASCASARJANA BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang terpenting bagi semua makhluk hidup di bumi. Air digunakan hampir di setiap aktivitas makhluk hidup. Bagi manusia, air
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di sepanjang jalur ekowisata hutan mangrove di Pantai
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di sepanjang jalur ekowisata hutan mangrove di Pantai Sari Ringgung, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, pada bulan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Air Kualitas air secara biologis ditentukan oleh banyak parameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen dan penghasil toksin. Banyak mikroba yang sering bercampur
Lebih terperinciPeraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air
Lampiran 1. Baku Mutu Kualitas Air Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Tabel 4. Standar Baku Mutu Kualitas Air
Lebih terperinciLampiran 1: Data kualitas air dan udara Kawasan Pemukiman di Cisauk dan sekitarnya. Pengambilan data Agustus 2011
143 Lampiran 1: Data kualitas air dan udara Kawasan Pemukiman di Cisauk dan sekitarnya. Pengambilan data Agustus 2011 No Parameter Satuan I II Perumahan Luar Lokasi Perumahan Pertokoan BSD Industri Baku
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Provinsi
15 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017 di Pantai Paris, Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Data menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Indonesia telah. Olehkarenanya, sektor ini menjadi sangat potensial untuk dikembangkan
TINJAUAN PUSTAKA Pariwisata dan Ekowisata Data menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Indonesia telah memilikikontribusi ekonomi yang cukup penting bagi kegiatan pembangunan. Olehkarenanya, sektor ini
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT
LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NO. 13 2000 SERI D KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 28 TAHUN 2000 T E N T A N G PERUNTUKAN AIR DAN BAKU MUTU AIR PADA SUNGAI CIWULAN DAN SUNGAI CILANGLA DI JAWA
Lebih terperincidari tumpahan minyak-minyak kapal.akibatnya, populasi ikan yang merupakan salah satu primadona mata pencaharian masyarakat akan semakin langka (Medan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah Republik Indonesia berupa perairan laut yang letaknya sangat strategis. Perairan laut Indonesia dimanfaatkan sebagai sarana perhubungan lokal maupun Internasional.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
34 LAMPIRAN 35 Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) Sampel Air 1 ml MnSO 4 1 ml KOH-KI Dikocok Didiamkan Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2 SO 4 Dikocok
Lebih terperinciStudi Potensi dan Dampak Aktivitas Wisata Sungai Batang Gadis di Kota Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal
Studi Potensi dan Dampak Aktivitas Wisata Sungai Batang Gadis di Kota Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Study Of Potency And Analysis Of The Impact Of Tourism Activities On Water Quality Batang Gadis
Lebih terperinciBAB 2 BAHAN DAN METODA
BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk pengambilan sampel ikan adalah Purpossive Random Sampling dengan menentukan tiga stasiun pengamatan.
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 11 TAHUN 2016 T E N T A N G JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN DAERAH BUKAN PAJAK PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN
Lebih terperinciMetode Pengumpulan Data Komponen Lingkungan Metode Analisis Dampak Lingkungan Metode dan Teknik Indentifikasi, Prediksi, Evaluasi dan Interpretasi
Metode Pengumpulan Data Komponen Lingkungan Metode Analisis Dampak Lingkungan Metode dan Teknik Indentifikasi, Prediksi, Evaluasi dan Interpretasi Dampak Mengetahui komponen dan parameter lingkungan
Lebih terperinciLampiran F - Kumpulan Data
Lampiran F - Kumpulan Data TABEL 1.1.d. PEMANTAUAN KUALITAS AIR Jenis Perairan : Sungai Code Tahun Data : Desember 2006 Air Klas III Titik 1 Titik 2 1 1 Residu terlarut *** mg/l 1000 245 280 2 Residu tersuspensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tipe Estuari dan Debit Sungai. Tipe estuari biasanya dipengaruhi oleh kondisi pasang surut. Pada saat pasang, salinitas perairan akan didominasi oleh salinitas air laut karena
Lebih terperinciKAJIAN POTENSI OBJEK WISATA ALAM TIRTA DESA BUKIT LAWANG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT SUMATERA UTARA
KAJIAN POTENSI OBJEK WISATA ALAM TIRTA DESA BUKIT LAWANG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT SUMATERA UTARA (Potential Study of Nature Tourism Object Tirta Bukit Lawang Village Bahorok District Langkat
Lebih terperinciDAMPAK PENGOPERASIAN INDUSTRI TEKSTIL DI DAS GARANG HILIR TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DAN AIR PASOKAN PDAM KOTA SEMARANG
DAMPAK PENGOPERASIAN INDUSTRI TEKSTIL DI DAS GARANG HILIR TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DAN AIR PASOKAN PDAM KOTA SEMARANG Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan menakjubkan. Kondisi kondisi alamiah seperti letak dan keadaan geografis, lapisan tanah yang subur
Lebih terperinciBab V Hasil dan Pembahasan
terukur yang melebihi 0,1 mg/l tersebut dikarenakan sifat ortofosfat yang cenderung mengendap dan membentuk sedimen, sehingga pada saat pengambilan sampel air di bagian dasar ada kemungkinan sebagian material
Lebih terperinciJenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan
31 BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lanskap wisata TNB, Sulawesi Utara tepatnya di Pulau Bunaken, yang terletak di utara Pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau
Lebih terperinciANALISIS POTENSI EKOWISATA DANAU TOBA DI PANTAI PARIS KABUPATEN SIMALUNGUN SUMATERA UTARA
ANALISIS POTENSI EKOWISATA DANAU TOBA DI PANTAI PARIS KABUPATEN SIMALUNGUN SUMATERA UTARA (Analysis Potential Ecotourism Toba Lake in Paris Beach, Simalungun district, North Sumatera) 1 Putri Y R Simanjuntak,
Lebih terperinciLampiran 3. Hasil Analisis Air Limbah Domestik PT Inalum. No. Parameter Satuan Konsentrasi Metoda Uji mg/l mg/l mg/l
Lampiran 3. Hasil Analisis Air Limbah Domestik PT Inalum No. Parameter Satuan Konsentrasi Metoda Uji 1. 2. 3. 4. ph Padatan Tersuspensi Minyak BOD - 7,2 19 1,3 8 SNI 06-6989.11-2004 SQA-WI24-025/1 SQA-WI24-063/2
Lebih terperinciKONDISI PERAIRAN KOLAM PELABUAHAN SUNDA KELAPA DITINJAU DARI SEGI FISIK DAN KIMIA PERAIRANNYA
KONDISI PERAIRAN KOLAM PELABUAHAN SUNDA KELAPA DITINJAU DARI SEGI FISIK DAN KIMIA PERAIRANNYA Oleh : Muchdar Effendi *) Abstrak Pelabuhan Sunda Kelapa sangat stragegis, dilihat dari fungsi nya sebagai
Lebih terperinciLampiran 1 ph. Hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 1 Hasil pengukuran ph sebelum dan sesudah elektrokoagulasi ph. Pengambilan Sampel 1 4,7 6,9
97 Lampiran 1 ph Alat Ukur : ph meter Prosedur Pengukuran 1. Kalibrasi dengan larutan buffer sampai ph 4 2. Pengukuran ph air gambut (dicelupkan ph meter ke air gambut) 3. Dicatat berapa ph yang terukur
Lebih terperinciKesesuaian Wisata Pantai Berpasir Pulau Saronde Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara
1 Kesesuaian Wisata Pantai Berpasir Pulau Saronde Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara Masita Hair Kamah 1), Femy M. Sahami 2), Sri Nuryatin Hamzah 3) Email : nishabandel@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
SALINAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syaratsyarat Dan Pengawasan Kualitas Air MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciPeraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air
Lampiran Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air A. Daftar Kriteria Kualitas Air Golonagan A (Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
Lebih terperinciEVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU
EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU Afandi Andi Basri,1), Nieke Karnaningroem 2) 1) Teknik Sanitasi Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jurusan Teknik Lingkungan FTSP
Lebih terperinciNO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 16 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian berlokasi di Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan yang berada di kawasan Taman Wisata Perairan Gili Matra, Desa Gili Indah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepulauan Bangka Belitung ditetapkan sebagai provinsi baru sesuai Undang - Undang No. 27 tahun 2000 tanggal 4 Desember 2000. Wilayah provinsi ini meliputi Pulau Bangka,
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
26 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Kondisi geografis, luas, dan administrasi Pantai Santolo merupakan kawasan yang secara administratif berada di dua kecamatan yaitu
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI (Analysis of suitability and carrying capacity of Pantai Cermin area Serdang Bedagai Regency) Syahru Ramadhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di Pantai Barat Sumatera. Wilayahnya berada 0
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di Pantai Barat Sumatera. Wilayahnya berada 0 1.266 m di atas permukaan laut serta terletak pada
Lebih terperinci