PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANGGARAI, Menimbang : a. b. c. Mengingat : bahwa Otonomi Daerah telah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada Daerah untuk mengatur dan menyusun rumah tangganya sendiri dalam meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat; bahwa dalam rangka tertib niaga, kelancaran persediaan dan distribusi barang, perlu adanya penataan dan pembinaan pergudangan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai tentang Penataan dan Pembinaan Pergudangan; Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1965 tentang Pergudangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2759); Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 13); Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3611); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 851);

2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 16/M-DAG/PER/3/2006 tentang Penataan dan Pembinaan Pergudangan; Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 18 Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 1988 Nomor 8 Seri C Nomor 2); Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Manggarai ( Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 2008 Nomor 4 Seri D Nomor 3); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI dan BUPATI MANGGARAI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Manggarai.

3 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Manggarai. 3. Bupati adalah Bupati Manggarai. 4. Dinas adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Manggarai. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Manggarai. 6. Gudang adalah ruangan atau tempat tidak bergerak baik terbuka maupun tertutup, tidak untuk dikunjungi umum dan dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan barang barang perniagaan atau barang dagangan. 7. Tanda Daftar Gudang yang selanjutnya disingkat TDG adalah tanda daftar yang diberikan kepada pemilik dan/atau pengusaha yang telah memenuhi syarat-syarat sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 8. Pengusaha adalah orang perorangan atau persekutuan atau Badan Hukum yang menjalankan sesuatu jenis perusahaan. 9. Surat Keterangan Penyimpanan Barang yang disingkat SKPB adalah tanda bukti penyimpanan barang yang harus dimiliki oleh pemilik, pengelola dan atau penyewa gudang terhadap jenis barang yang mempunyai karakteristik tertentu. 10. Barang yang mempunyai karakteristik tertentu adalah jenis barang yang mempunyai sifat masa simpan panjang dan masa penjualan yang relatif lebih lama. 11. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Kabupaten Manggarai untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba. 12. Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau tindakan maupun dalam bentuk perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. 13. Usaha pergudangan adalah kegiatan jasa pergudangan yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan hukum melalui pemanfaatan gudang milik sendiri dan atau pihak lain untuk mendukung/memperlancar kegiatan perdagangan barang. 14. Perluasan gudang adalah penambahan luas ruang untuk menampung barang dagangan melebihi ijin yang telah diberikan. BAB II BENTUK PERGUDANGAN Pasal 2 (1) Bentuk Pergudangan yaitu berbentuk ruangan yang tidak bergerak, baik terbuka maupun tertutup. (2) Ruangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digunakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang perniagaan atau barang-barang perdagangan.

4 BAB III USAHA PERGUDANGAN Pasal 3 Setiap Orang atau Badan dapat melakukan usaha atau kegiatan jasa pergudangan yaitu membangun sebuah gudang atau lebih, baik yang berukuran kecil maupun besar sebagai tempat penyimpanan barang perniagaan dan/atau barang perdagangan. BAB IV PENATAAN DAN PEMBINAAN USAHA PERGUDANGAN Pasal 4 (1) Setiap Perusahaan atau perorangan yang memiliki dan atau mempunyai gudang wajib mendaftar gudangnya kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. (2) Pemerintah Daerah melalui Dinas memberikan TDG kepada Orang atau Badan yang telah melakukan pendaftaran. Pasal 5 TDG harus ditempatkan pada bagian bangunan yang mudah dilihat umum. Pasal 6 (1) Jenis gudang tertentu dikecualikan dari kewajiban untuk memperoleh TDG. (2) Jenis gudang tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. gudang pelabuhan yang dikuasai oleh penguasa pelabuhan dan BUMN; b. gudang kawasan industri dan kawasan berikat; c. gudang yang melekat dengan usaha industri; dan d. gudang yang melekat dengan usaha perdagangan. Pasal 7 Setiap Orang atau Badan yang melakukan perluasan gudang yang melebihi 30% dari luas gudang yang didirikan wajib mendaftarkan kembali untuk memperoleh TDG baru. Pasal 8 TDG berlaku selama 5 (lima) tahun dan wajib diperpanjang 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa berlaku TDG. Pasal 9 Prosedur dan tata cara pemberian TDG diatur lebih lanjut oleh Bupati.

5 BAB V PELAPORAN DAN PENGAWASAN Pasal 10 Pemilik atau pengusaha gudang melaporkan mutasi barang yang berada dalam gudang kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas paling lambat tanggal 15 setiap bulan. Pasal 11 (1) Pemerintah Daerah melalui Dinas melakukan pemeriksaan setiap 3 (tiga) bulan sekali mengenai keadaan barang yang berada dalam gudang. (2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), akan diatur lebih lanjut oleh Bupati. BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 12 (1) Pemilik atau Pengusaha Gudang berhak untuk menyimpan barang-barang perniagaan atau barang barang perdagangan dalam gudang. (2) Pemilik atau Pengusaha Gudang berhak untuk mendapatkan SKPB perniagaan atau perdagangan. (3) Pemilik atau Pengusaha Gudang berhak memiliki TDG setelah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Daerah sesuai ketentuan Peraturan Perundang Undangan. Pasal 13 Dalam hal tertentu Pemerintah Daerah atau Pejabat yang ditunjuk berhak untuk meminta keterangan keadaan barang kepada pemilik atau pengusaha gudang. Pasal 14 (1) Pemilik atau Pengusaha Gudang wajib menyelenggarakan administrasi barang yang masuk dan keluar gudang, sehingga dapat diikuti lalulintas barang dari dan ke gudang. (2) Pemilik atau Pengusaha Gudang wajib untuk memberikan keterangan atau menunjukan keadaan barang dalam gudang kepada pemeriksa barang. Pasal 15 (1) Pemerintah Daerah melalui Dinas, wajib memberikan TDG setelah terlebih dahulu adanya permohonan dari pemilik atau pengusaha gudang. (2) Pemerintah Daerah wajib memberikan SKPB kepada pemilik atau pengusaha gudang.

6 BAB VII PENYIMPANAN BARANG DALAM GUDANG Pasal 16 (1) Orang atau Badan dapat menyimpan barang di gudang sepanjang jumlahnya masih dalam batas kewajaran sebagai persediaan berjalan untuk memenuhi permintaan pasar maksimal untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan kedepan dalam kondisi normal berdasarkan data/pencatatan dari perusahaan bersangkutan. (2) Persediaan yang disimpan dalam gudang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk sebanyak-banyaknya 1 (satu) bulan kebutuhan, tidak dikategorikan sebagai penimbunan. (3) Pemilik atau pengusaha gudang tidak dibolehkan mempunyai persediaan berjalan digudangnya melebihi kebutuhan 3 (tiga) bulan, kecuali adanya kebutuhan masyarakat untuk jenis barang tertentu yang karena sifatnya memerlukan masa simpan dan masa penjualan relatif lebih lama. (4) Untuk dapat melakukan penyimpanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pemilik atau pengusaha gudang wajib mengajukan surat permohonan kepada Pemerintah Daerah untuk mendapatkan SKPB. BAB VIII BIAYA PENDAFTARAN Pasal 17 Pelaksanaan penerbitan TDG dikenakan biaya administrasi sebagai berikut : a. gudang kecil dengan luas 36 m2 sampai dengan m2 dikenakan biaya sebesar Rp ,- (seratus ribu rupiah); b. gudang menengah dengan luas di atas m2 sampai dengan m2; dikenakan biaya sebesar Rp ,- (dua ratus ribu rupiah); dan c. gudang besar dengan luas di atas m2 dikenakan biaya sebesar Rp ,- (tiga ratus ribu rupiah); BAB IX SANKSI ADMINISTRASI Pasal 18 (1) Pemilik dan/atau pengusaha gudang yang melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (1), Pasal 7, Pasal 10, Pasal 14 ayat (1) dan Pasal 16 dikenakan sanksi administrasi. (2) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa teguran tertulis. (3) Apabila teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak diindahkan sebanyak 3 (tiga) kali berturut turut dikenakan sanksi pencabutan TDG.

7 BAB X KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 19 (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di Lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang pajak daerah dan retribusi daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. (2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah : a. menerima, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas; b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah; c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah; d. memberikan buku-buku, catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah; e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut; f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang tersebut; g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf d; h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana; i. memanggil seseorang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. menghentikan penyidikan; k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) Penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan kepada penuntut umum, sesuai ketentuan yang diatur dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. BAB XI KETENTUAN PIDANA Pasal 20 (1) Setiap orang atau perusahaan yang melanggar ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan badan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp ,- (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

8 BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai. Ditetapkan di Ruteng Pada tanggal 29 Maret 2010 BUPATI MANGGARAI, Diundangkan di Ruteng Pada tanggal 29 Maret 2010 CHRISTIAN ROTOK SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANGGARAI, PAULUS P. BERO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI TAHUN 2010 NOMOR 9

9 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGGARAI NOMOR : 9 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN I. UMUM Bahwa sesuai kewenangan yang diberikan oleh Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Peraturan Daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab dalam rangka mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Bahwa dalam rangka pengaturan dan pengawasan untuk memperoleh perizinan dibidang penataan dan pembinaan pergudangan sesuai dengan kewenangan yang diberikan sesuai ketentuan Peraturan Perundang undangan. Bahwa Izin penataan dan pembinaan pergudangan merupakan salah satu sumber pendapatan daerah guna membiayai pembangunan daerah yang lebih baik, nyata dan bertanggungjawab. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15

10 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21

11 BUPATI MANGGARAI KEPUTUSAN BUPATI MANGGARAI NOMOR : HK/ 74.h /2010 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN BUPATI MANGGARAI, Menimbang : a. b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 9 Tahun 2010 tentang Penataan Dan Pembinaan Pergudangan telah ditetapkan pada tanggal 29 Maret 2010, maka perlu segera dilaksanakan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Manggarai tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 9 Tahun 2010 tentang Penataan dan Pembinaan Pergudangan; Mengingat : Undang Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); Undang Undang Nomor 11 Tahun 1965 tentang Pergudangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2759); Undang Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 13);

12 Undang Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3611); Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 851); Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang Undang Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 16/M-DAG/PER/3/2006 tentang Penataan dan Pembinaan Pergudangan; Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 18 Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 1988 Nomor 8 Seri C Nomor 2);

13 11. Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas- Dinas Daerah Kabupaten Manggarai (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 2008 Nomor 4 Seri D Nomor 3); Menetapkan : MEMUTUSKAN : KESATU : Melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 9 Tahun 2010 tentang Penataan Dan Pembinaan Pergudangan. KEDUA : Memerintahkan Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai untuk mengundangkan Peraturan Daerah dimaksud ke dalam Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai. KETIGA : Menunjuk Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Manggarai untuk : a. melaksanakan Peraturan Daerah dimaksud; b. membuat peraturan dan petunjuk tekhnis pelaksanaan Peraturan Daerah dimaksud bila dipandang perlu; c. melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Bupati Manggarai. KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan ditinjau kembali. Ditetapkan di Ruteng Pada tanggal 30 Maret 2010 BUPATI MANGGARAI, CHRISTIAN ROTOK