RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-V/2007

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945 ACARA PEMERIKSAAN PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A RABU, 25 JULI 2007

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-V/2007 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah terhadap Undang-Undang Dasar 1945 PEMOHON Toar Semuel Tangkau ACARA Pemeriksaan Perbaikan Permohonan (II) Rabu, 25 Juli 2007, Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Soedarsono, S.H. K e t u a 2) Prof. Abdul Mukhtie Fadjar, S.H., M.S Anggota 3) I Dewa Gede Palguna, S.H., M.H. Anggota Fadzlun Budi, SN, S.H., M.Hum. Panitera Pengganti 1

3 Pihak yang Hadir: Kuasa Hukum Pemohon : Vaison Siahaan, S.H. Duma Burang, S.H. 2

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: SOEDARSONO, S.H. Sidang Pemeriksaan Pendahuluan untuk Perkara Nomor 15/PUU-V/2007 dengan acara perbaikan permohonan dengan ini kami buka dan dinyatakan terbuka pula untuk umum KETUK PALU 1X Sesuai dengan acara, hari ini adalah perbaikan terhadap permohonan Saudara dan ternyata perbaikannya juga sudah Saudara sampaikan, cuma sebelumnya itu siapa-siapa yang hadir untuk sidang pada hari ini kami persilakan. 2. KUASA HUKUM PEMOHON: DUMA BURANG, S.H. Terima kasih Bapak Hakim yang mulia, yang hadir pada saat ini adalah Kuasa Hukum, karena kebetulan Prinsipal masih ada di Sulawesi Utara dan yang hadir Duma Burang, Nikson Gans Lalu. 3. KETUA: SOEDARSONO, S.H. Baiklah, silakan untuk mengemukakan hal-hal yang menjadi atau yang diajukan sebagai perbaikan terhadap permohonan Saudara ini, kami persilakan. 4. KUASA HUKUM PEMOHON: DUMA BURANG, S.H. Terima kasih Pak, yang menjadi perbaikan sesuai dengan petunjuk Majelis Hakim pada tanggal 3, yaitu pertama mengenai peristilahan, istilah yang kami pergunakan adalah pembatalan, pembatalan ini kami ganti dengan pengujian. Kemudian pada bagian keempat, itu ada kata diskriminasi di situ, kata diskriminasi itu kami sudah tiadakan juga. Kemudian Bab IV bagian ke-iv Butir 7, yaitu di situ tidak dijelaskan sama sekali tentang batas-batas yang layak atau memadai untuk menjadi seorang pemimpin dan pada kesempatan ini kami perbaiki bahwa menurut kami itu batas umur sekurang-kurangnya dua puluh lima tahun. 5. KETUA: SOEDARSONO, S.H. Dengan argumentasi? 3

5 6. KUASA HUKUM PEMOHON: DUMA BURANG, S.H. Dengan argumentasi ada penjelasannya di atas bahwa di saat ini bahwa seorang sarjana itu zaman dulu tiga puluh tahun, tiga puluh lima tahun baru kita sarjana, ada penjelasannya di atas Pak. Kemudian saya tambahkan lagi bahwa menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, itu dewasa itu dua puluh satu tahun, bahkan kalau kita merujuk pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, itu umur 16 tahun untuk wanita dan 18 tahun untuk laki-laki Pak. Demikian juga tentang Undang-Undang Pemilu tidak sampai tiga puluh tahun Pak. Kemudian sesuai dengan petunjuk Bapak Majelis juga, pada halaman delapan itu disarankan supaya itu dihilangkan saja, butir tiganya itu kami sudah hilangkan. Kemudian yang terakhir, bahwa di dalam permohonan kami ini, sesuai dengan Pasal 58D ini, itu dikatakan bahwa batas umur menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah itu kalau kami kutip, itu dalam permohonan kami ini, maka itu sesuai dengan yang ada dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004, tetapi kalau kami dalam konteks kepentingan Pemohon, itu kami mempergunakan istilah dan/atau, karena klien kami ini belum tentu nanti akan menjadi bupati mungkin akan sebagai wakil. Saya pikir cukup, mungkin rekan saya ada yang ditambahkan? Untuk sementara cukup Bapak Majelis. 7. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA, S.H., M.H. Terima kasih Bapak Ketua, sebenarnya kalau, hanya waktunya untuk perbaikan sudah tidak ada. Ada hal-hal yang saya lihat merupakan pengulangan begitu, misalnya pada halaman sembilan, sepuluh butiran itukan sebenarnya di depan sudah sempat dijelaskan itu, tapi sudahlah, itu karena ini sudah waktu terakhir tapi bagi saya mungkin tidak apaapa. Hanya masalahnya barangkali yang di halaman lima saja tadi permohonan yang sudah diperbaiki, tampaknya ada kalimat yang belum selesai pada baris, pada kalimat terakhir dari angka satu itu, sudah ketemu ya? Pemberlakuan Pasal 58D ini pada prinsipnya telah membatasi dan menutup peluang dan kesempatan bagi Pemohon yang saat ini berusia 27 tahun untuk tampil sebagai pemimpin khususnya bagi Pemohon untuk tampil sebagai dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, itu sebagai apa itu? Jadi belum, ada kata-kata yang hilang tampaknya itu, apa itu artinya Pak? 8. KUASA HUKUM PEMOHON: NIKSON GANS LALU, S.H. Terima kasih Yang Mulia, maksud di situ adalah sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah, mungkin soal redaksi saja, tapi yang dimaksud di situ sebagai kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah. 4

6 9. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA, S.H., M.H. Calon barangkali ya? 10. KUASA HUKUM PEMOHON: NIKSON GANS LALU, S.H. Calon, iya ada kata calon. Terima kasih Yang Mulia. 11. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA, S.H., M.H. Kalau sebagai kepala daerahkan sudah dipilih, ya saya kira itu saja Bapak kalau yang lainnya sudah dulu diperbaiki dan karena sudah lewat waktunya ya. terima kasih Bapak. 12. KETUA: SOEDARSONO, S.H. Kalau hanya itu saja nanti aslinya, permohonan aslinya itu di Kepaniteraan itu di-renvoy ya, walaupun sidang ini direkam, ada risalahnya dan sebagainya tetapi untuk baiknya di-renvoy saja, tapi tidak usah sekarang, nanti sesudah sidang, Profesor Mukthie silakan. 13. HAKIM ANGGOTA: Prof. ABDUL MUKTHIE FADJAR, S.H., M.S. Terima kasih Bapak Ketua, Saudara Kuasa Pemohon, ini tadi untuk klarifikasi saja pada halaman 7 dan 8 ini Pemohon mengusulkan supaya batas usia itu diturunkan menjadi 25 tahun. Perlu diingat ini terkait dengan petitum Saudara, petitum-nya inikan Pasal 58 huruf D bertentangan dengan Undang-Undang Dasar dan kemudian tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Berarti kalau itu seandainya, kita berandai-andai permohonan Saudara dikabulkan, Pasal 58 huruf D menjadi tidak ada, sehingga angka 25 tahun pun tidak mungkin Mahkamah menyebutkan, karena Mahkamah tidak bisa mengganti rumusan. Kalau mencoret bisa, ini nanti yang perlu diingat, sehingga paling banter, paling poll dikabulkan itu, dalam pertimbangan hukum, tapi itu tentu hak Saudara untuk mengajukannya. Kemudian tadi ada yang dihilangkan yang nomor 3 di halaman 8 itu, mana yang dihilangkan? Tadi disebutkan Anda tapi di sini nomor 3 masih ada, bahwa secara umum kepala daerah dan wakil kepala daerah yang sedang memerintah saat ini tidak memiliki visi serta tidak memiliki komitmen kerakyatan, yang dulu kita sarankan untuk dipertimbangkan mengenai evaluasi yang ada. 5

7 14. KUASA HUKUM PEMOHON: DUMA BURANG, S.H. Maksud kami bukan menghilangkan sama sekali tapi sesuai dengan petunjuk, jadi kami ubah redaksionalnya. 15. HAKIM ANGGOTA: Prof. ABDUL MUKTHIE FADJAR, S.H., M.S. Tapi bunyinya rasanya masih sama ini, tidak memiliki visi serta tidak memiliki komitmen kerakyatan, tapi itulah, itu tentu hak Pemohon untuk menilai kepala daerah yang ada meskipun itu tidak relevan untuk pengujian undang-undang ini, tapi kalau sudah perbaikan. Bapak Ketua saya kira itu saja. 16. KETUA: SOEDARSONO, S.H. Bagaimana? Masih ada yang ingin dikemukakan untuk perbaikanperbaikan ini? 17. KUASA HUKUM PEMOHON: NIKSON GANS LALU, S.H. Terima kasih Yang Mulia Kami menambahkan sedikit soal usia 25 tahun tadi. Memang kami sangat menyadari bahwa kewenangan untuk menambah maupun mengurangi itu adalah bukan pada kewenangan yang terhormat Mahkamah Konstitusi, tapi itu adalah kewenangan di parlemen, namun ini hanya sebagai aspirasi saja. Itu saja maksud kami, terima kasih Yang Mulia. 18. KETUA: SOEDARSONO, S.H. Baiklah, ini kami lihat Saudara Kuasa Pemohon sudah menyertakan melampirkan bukti-bukti, hanya tidak ada akta atau daftar buktinya ya? 19. KUASA HUKUM PEMOHON: NIKSON GANS LALU, S.H. Tidak. 20. KETUA: SOEDARSONO, S.H. Wah, itu repot ini, tapi oleh karena ini nanti disusulkan saja ya! Jadi ini bukti ini termasuk identitas ya, ini semestinya termasuk identitas KTP ini, karena untuk bisa menjadi memenuhi legal standing antara lain juga harus punya kapasitas. Kapasitasnya adalah Warga Negara Indonesia di dalam KTP ini kewarganegaraan WNI, berarti untuk selanjutnya nanti disesuaikan saja di sini ada P-1, mengenai undang- 6

8 undang, tapi di sini ada bintangnya diperoleh dari mana ini Undang- Undang Nomor 32 ini? 21. KUASA HUKUM PEMOHON: NIKSON GANS LALU, S.H. Terima kasih Yang Mulia, dari Sekretariat Negara Republik Indonesia. 22. KETUA: SOEDARSONO, S.H. Ya dari Setneg, terus selanjutnya apalagi yang dilanjutkan? Oh, ini jadi satu? 23. KUASA HUKUM PEMOHON: NIKSON GANS LALU, S.H. Ya, kemudian yang satu lagi adalah Undang-Undang Dasar Itu kami peroleh dari Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. 24. KETUA: SOEDARSONO, S.H. Sudah tidak ada lagi? 25. KUASA HUKUM PEMOHON: NIKSON GANS LALU, S.H. Di samping itu kami juga mau menambahkan bukti lain seperti bukti Pemohon yang menyatakan bahwa yang bersangkutan adalah Ketua Partai Golkar di Kabupaten Minahasa Tenggara. Kebetulan pada saat ini dalam proses pengiriman dari Sulawesi Utara ke Jakarta, mungkin sehari dua ini baru kami peroleh, terima kasih Yang Mulia. 26. KETUA: SOEDARSONO, S.H. Jadi selama belum diputus masih ada kesempatan ya! Sekali lagi disusun, terus juga apa saja daftarnya disebutkan, untuk memudahkan itu sebetulnya. Terserah Saudara apa-apa yang ingin ditambahkan dan itu bisa saja diserahkan ke Kepaniteraan, tapi nanti juga disahkan di dalam sidang berikut. Memang segala bukti menurut hukum acara di Mahkamah Konstitusi ini harus disahkan termasuk perolehannya. Jadi sementara ini hanya tiga itu ya! KTP itu dari Pemohon. Baiklah dari ketiga macam surat bukti yang diajukan untuk hari ini, kami nyatakan sah. Kalau tidak ada yang dipertanyakan atau ditambahkan maka Sidang Panel dalam acara pemeriksaan pendahuluan ini sudah selesai. Untuk selanjutnya hasil daripada persidangan Panel ini akan kami laporkan kepada rapat Pleno dan bagaimana nanti kapan sidang yang 7

9 berikut dan sebagainya nanti tergantung kepada hasil rapat Pleno. Jadi nanti tunggu saja kapan sidang berikutnya. Jadi apakah Saudara ada keinginan untuk mengajukan saksi, atau ahli, atau bagaimana? 27. KUASA HUKUM PEMOHON: NIKSON GANS LALU, S.H. Terima kasih Yang Mulia. Kami ada keinginan untuk mengajukan ahli yang berkaitan dengan permohonan ini. 28. KETUA: SOEDARSONO, S.H. Jangan terlalu luas ya! Keahliannya dalam bidang apa? Sampaikan dulu CV-nya, keahliannya dalam bidang apa kepada Kepaniteraan sehingga Panitera akan meneruskan kepada Pleno. Dalam rapat Pleno itulah nanti akan kita nilai apa bisa atau tidak ahli itu diterima ya, sudah jelas kira-kira? Baiklah kalau tidak ada yang dipertanyakan lagi dan segala sesuatunya sudah jelas maka sidang untuk perkara ini kami tutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB 8