P U T U S A N Nomor 14 K/Pdt.Sus-BPSK/2016

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 14 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam perkara antara: PT MEGA FINANCE CABANG PEKANBARU, berkedudukan di Jalan Gatot Subroto Nomor 16, Pekanbaru, yang diwakili oleh Direktur, Hermawan Ariyanto, beralamat di Jalan Wijaya I Nomor 19 Kebayoran Baru, Jakarta, dalam hal ini memberi kuasa kepada Remendra Setya, dan kawan-kawan, Litigation Dept Head, beralamat di Wijaya I Nomor 19 Kebayoran Baru, Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 November 2014; Pemohon Kasasi dahulu Pemohon Keberatan; L a w a n KHATERINA KARTINA SIMANJUNTAK, bertempat tinggal di Jalan Sekolah Nomor Rumbai Kota Pekanbaru; Termohon Kasasi dahulu Termohon Keberatan; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata sekarang Pemohon Kasasi dahulu Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Nomor 30/Pts/BPSK/VIII/2014 tanggal 2 Oktober 2014 yang amarnya sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya; 2. Memerintahkan kepada Tergugat untuk mengembalikan sepeda motor milik Penggugat; 3. Memerintahkan Penggugat untuk membayar pelunasan hutang pembiayaan sepeda motor selama 1 (satu) bulan sebesar Rp ,00 (lima ratus dua belas ribu rupiah); 4. Memerintahkan kepada Tergugat untuk membayar ganti rugi atas diambilnya sepeda motor tersebut sebesar Rp ,00 (tiga bel as juta lima ratus ribu rupiah); Bahwa, terhadap amar Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tersebut, Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan di depan persidangan Pengadilan Negeri Pekanbaru yang pada pokoknya sebagai berikut: Halaman 1 dari 8 hal. Put. Nomor 14 K/Pdt.Sus-BPSK/2016

2 1. Bahwa pendaftaran surat keberatan ini didaftar pada hari Jumat, tanggal 17 Oktober 2014 di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pekanbaru, masih dalam tenggang waktu 14 hari sejak kami (Pemohon) menerima pemberitahuan putusan BPSK Kota Pekanbaru pada tanggal 3 Oktober 2014; 2. Bahwa Pemohon Keberatan (PT Mega Finance Cabang Pekanbaru) adalah perusahaan yang di dalam bisnisnya bergerak di bidang pembiayaan konsumen dimana kegiatannya untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala oleh konsumen dalam perkara ini barangnya adalah satu unit sepeda motor merek Honda jenis Revo Spoke; 3. Bahwa Termohon adalah salah satu konsumen dari Pemohon Keberatan sebagaimana dalam perjanjian pembiayaan konsumen Nomor PKB yang disepakati bersama pada tanggal 8 September 2011, bahwa sejak tanda tangan perjanjian kesepakatan tersebut Termohon Keberatan tidak melanggar perjanjian kredit dalam artian pembayaran angsuran Termohon Keberatan sebagai Konsumen berjalan normal; 4. Di dalam perjanjian pembiayaan konsumen, Termohon telah memenuhi dan menyetujui serta menandatangani surat pernyataan paham aturan kredit Mega Finace sebagaimana tertuang dalam isi perjanjian. Dan jika timbul permasalahan atau sengketa yang dilakukan oleh salah satu pihak, maka para pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah, dan apabila tidak tercapai musyawarah, kedua belah pihak sepakat agar sengketa diselesaikan melalui pengadilan umum; 5. Pada sekitar bulan April 2014 pagi hari Termohon Keberatan ke kantor Pemohon Keberatan memberitahukan sepeda motornya merek Honda jenis Revo Spoke diambil oleh seseorang yang mengaku bernama Nababan sebagai karyawan PT Mega Finace Cabang Pekanbaru dengan alasan Termohon Keberatan telah menunggak pembayaran kredit selama 3 ( tiga) bulan dan menurut Termohon Keberatan sepeda motornya ditarik/diambil oleh Nababan secara paksa di rumahnya di Rumbai dari anak Termohon Keberatan tanpa sepengetahuan Termohon Keberatan. Kedatangan Termohon ke kantor Pemohon rencananya untuk menanyakan kebenaran kejadian tersebut; 6. Terhadap keterangan Termohon tersebut, kami dari Pemohon menerangkan bahwa sepeda motor yang dimaksud oleh Termohon tidak ada di kantor Pemohon dan pihak Pemohon tidak ada menugaskan karyawannya ataupun pegawainya untuk menarik sepeda motor milik Termohon dan dijelaskan kepada Termohon bahwa Termohon adalah tidak melanggar perjanjian kredit Halaman 2 dari 8 hal. Put. Nomor 14 K/Pdt.Sus-BPSK/2016

3 yang artinya pembayaran angsuran bulanan Termohon adalah berjalan normal dan lancar dibuktikan setelah Pemohon memeriksa dengan print out kartu pembayaran angsuran atas nama Termohon (Khatarina Kartina Simanjuntak); 7. Selanjutnya Pemohon menjelaskan kepada Termohon, jika pihak Pemohon melakukan penarikan sepeda motor ke Nasabah yang kewajiban pembayaran kredit bulanannya macet, petugas Pemohon dalam menjalankan tugasnya dilengkapi daftar kunjungan harian (DKH), blanko kwitansi angsuran konsumen, Berita acara serah terima kendaraan sesuai dengan fungsi masing-masing dokumen tersebut; 8. Bahwa apabila terjadi kemacetan terhadap Termohon atas nama Khatarina Kartina Simanjuntak, petugas yang mengunjungi di daerah tersebut adalah bernama Rinto Richardo, dibuktikan dengan pembayaran konsumen (Termohon) pada bulan Maret 2014, menggunakan kwitansi atau nama kolektor Rinto Richardo; 9. Bahwa Pemohon tidak pernah menugaskan karyawan atau petugasnya untuk menarik sepeda motor milik Termohon Keberatan, karena Termohon Keberatan adalah konsumen yang kewajiban pembayarannya adalah normal dan tidak masuk daftar kunjungan penarikan sepeda motor; 10. Dengan demikian kami Pemohon tidak mengetahui kejadian tentang penarikan sepeda motor yang dimaksud oleh Termohon. Dan jika ada penarikan sepeda motor yang dilakukan oleh karyawan atau petugas Pemohon, sepeda motor tersebut dibawa ke kantor dan buatkan berita acara serah terima kendaraan yang diketahui oleh Nasabah dan petugas yang melakukan penarikan; 11. Termohon Keberatan merasa tidak puas atas jawaban Pemohon selanjutnya Termohon Keberatan membuat laporan atau pengaduan ke Kantor Polisi Sektor Rumbai dan melaporkan permasalahan hilangnya sepeda motor milik Termohon ke kantor Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru menjadikan persoalan ini menjadi sengketa perlindungan konsumen; 12. Pada proses persidangan pemeriksaan di Kantor Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru, Majelis Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru ternyata mengabulkan permohonan Termohon Keberatan (Penggugat) tanpa mempertimbangkan jawaban dan bantahan dari Pemohon Keberatan (Tergugat) dan tanpa mendengarkan keterangan saksi; 13. Dan Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru di persidangan tidak pernah memerintahkan kepada para pihak untuk menghadirkan saksi di persidangan padahal Pemohon telah mempersiapkan saksi untuk di dengar keterangannya di persidangan; Halaman 3 dari 8 hal. Put. Nomor 14 K/Pdt.Sus-BPSK/2016

4 14. Bahwa Pemohon Keberatan alasan termohon di persidangan BPSK yang menyebutkan nama Nababan sebagai karyawan Pemohonlah yang menarik sepeda motor tersebut tanpa dapat dibuktikan kebenarannya. Oleh karenanya Pemohon sangat keberatan dan meragukan akan kebenaran keterangan Termohon tersebut, yang tentunya kehilangan sepeda motor Termohon tidaklah harus dibebankan tanggung-jawabnya kepada Pemohon (PT Mega Finance Cabang Pekanbaru) karena tidak ada hubungannya dengan Pemohon; 15. Bahwa hilangnya sepeda motor milik Termohon tidaklah dapat dibebankan kepada Pemohon dan masalah kasus kehilangan sepeda motor milik Termohon adalah kewenangan pihak kepolisian bukan menjadi sengketa perlindungan konsumen atau Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK); 16. Bahwa Pemohon sangat keberatan atas Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru Nomor 30/Pts/BPSK/VIII/2014 tentang Arbitrase tanggal 2 Oktober 2014 tersebut, karena tidak mencerminkan kebenaran dan keadilan hukum berdasarkan fakta-fakta yang sebenarnya yang terjadi; Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon Keberatan mohon kepada Pengadilan Negeri Pekanbaru agar memberikan putusan sebagai berikut: 1. Menerima dan mengabulkan keberatan yang diajukan Pemohon; 2. Menyatakan Pemohon adalah Pemohon Keberatan yang beriktikad baik; 3. Menyatakan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kota Pekanbaru Nomor 30/Pts/BPSK/VIII/2014 tentang Arbitrase tanggal 2 Oktober 2014 tersebut adalah bertentangan dengan hukum; 4. Membatalkan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru Nomor 30/Pts/BPSK/VIII/2014 tentang Arbitrase tanggal 2 Oktober 2014; 5. Menyatakan Termohon adalah konsumen yang tidak beriktikad baik; 6. Menghukum Termohon membayar perkara yang timbul; Atau, mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa, terhadap keberatan tersebut, Pengadilan Negeri Pekanbaru telah memberikan Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-BPSK/2014/PN Pbr. tanggal 3 Desember 2014 yang amarnya sebagai berikut: 1. Menolak permohonan keberatan dari Pemohon tersebut; 2. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp ,00 (dua ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah); Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru tersebut telah Halaman 4 dari 8 hal. Put. Nomor 14 K/Pdt.Sus-BPSK/2016

5 diucapkan dengan hadirnya Pemohon Keberatan pada tanggal 3 Desember 2014, terhadap putusan tersebut, Pemohon Keberatan melalui kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 November 2014 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 16 Desember 2014, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 185/Pdt.Sus/Bpsk/2014/PN Pbr. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Pekanbaru, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pekanbaru pada tanggal 30 Desember 2014; Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Termohon Keberatan pada tanggal 16 Januari 2015, kemudian Termohon Keberatan mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pekanbaru pada tanggal 21 Januari 2015; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah: Bahwa Pembanding/Penggugat menolak/tidak sependapat terhadap putusan Judex Facti/Pengadilan Tingkat Pertama yang tidak memberikan pertimbangan hukum dalam pokok perkara sebagai dasar dan alasan, mengingat asas hukum proses peradilan cepat, murah dan sederhana agar dalam pemeriksaan perkara ini berguna/bermanfaat dan dapat diselesaikan secara tuntas, cepat, murah dan sederhana serta berkekuatan hukum dan berkepastian hukum: Bahwa merujuk pada Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung tanggal 9 Oktober 1975 Nomor 951 K/Sip/1973 yang menyatakan: Pemeriksaan Tingkat Banding yang seolah-olah seperti di tingkat kasasi yang hanya memperhatikan apa yang diajukan oleh Pembanding adalah salah, seharusnya pemeriksaan banding mengulangi pemeriksaan keseluruhannya, baik mengenai fakta maupun penerapan hukum ; Oleh karenanya peradilan tingkat banding, khususnya tingkat kasasi mempunyai kewenangan untuk memeriksa kembali fakta-fakta dan penerapan hukumnya; Bahwa sesuai fakta hukum pada persidangan Judex Facti/Pengadilan Tingkat Pertama menolak seluruh gugatan Tergugat untuk seluruhnya; Bahwa dasar dan alasan Pembanding/Pemohon Kasasi adalah sebagai berikut: Bahwa untuk petitum nomor 2 dalam gugatan yang menyatakan: a. Memerintahkan kepada Tergugat untuk mengembalikan sepeda motor Halaman 5 dari 8 hal. Put. Nomor 14 K/Pdt.Sus-BPSK/2016

6 Penggugat; b. Memerintahkan Penggugat untuk membayar pelunasan hutang pembiayaan sepeda motor selama 1 (satu) bulan sebesar Rp ,00 (lima ratus dua puluh satu ribu rupiah); c. Memerintahkan kepada Tergugat untuk membayar ganti rugi atas diambilnya motor tersebut sebesar Rp ,00 (tiga belas juta lima ratus ribu rupiah); Mohon diperiksa kembali beberapa alat bukti yang didalilkan oleh Tergugat diajukan maupun yang tidak diajukan di muka persidangan; Bahwa Tergugat menyatakan dalil-dalilnya tersebut tanpa adanya otentik yang dikemukakan di persidangan; Bahwa sesuai dalam Pasal 64 Het Herzien Inlandsch Reglement ( HIR ) juncto Pasal 1866 KUHPerdata; a. Bukti tertulis; b. Bukti saksi; c. Persangkaan; d. Pengakuan; e. Sumpah; Bahwa berdasarkan pasal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan bukti tertulis P-7 berupa bukti dan saksi serta pengakuan dengan metode konfrontir dengan yang bersangkutan dalam hal ini Nababan; Bahwa didalam persidangan Tergugat tidak dapat membuktikan tentang bagaimana upaya pengambilan barang jaminan dilakukan karena Tergugat tidak melihat/mengalami atau bahkan mengetahui kejadian tersebut melainkan hanya mendengar pengakuan dari anak Tergugat dan ada bukti apapun; Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan hukum karena telah mengindahkan bukti yang secara formil berkekuatan hukum lebih tinggi daripada pengakuan dan atau hanya sekedar kronologis kejadian yang disampaikan oleh Tergugat tanpa ada alat bukti yang otentik; Sehingga oleh karenanya sangat layak dan patut jika petitum nomor 2 gugatan Terbanding/Termohon Kasasi untuk ditolak; Berdasarkan bukti-bukti tertulis yang diajukan Penggugat/Pembanding/ Pemohon Kasasi telah dapat membuktikan dalil-dalil gugatannya dan tidak adanya penolakan/bantahan dari Tergugat atas bukti-bukti tersebut yang disampaikan di persidangan maka gugatan harus dikabulkan; Bahwa untuk petitum nomor 1 dalam gugatan, Terbanding menyatakan tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya. Sebagai dasar dan alasannya dari Pembanding Tergugat adalah sebagai berikut: Halaman 6 dari 8 hal. Put. Nomor 14 K/Pdt.Sus-BPSK/2016

7 Bahwa sehubungan dengan tidak ada satupun alat bukti tertulis yang menunjukkan adanya penolakan karena tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya, maka sangat layak dan patut jika terhadap petitum nomor 1 gugatan dalam rekonvensi Terbanding/Termohon Kasasi untuk ditolak; Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat: Bahwa keberatan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara seksama memori kasasi pada tanggal 30 Desember 2014 dan kontra memori kasasi pada tanggal 21 Januari 2015 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Negeri Pekanbaru salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa terlepas dari alasan kasasi, permohonan kasasi tersebut dapat dibenarkan, karena setelah meneliti dengan saksama diperoleh fakta hukum bahwa hubungan hukum kedua belah pihak adalah hubungan jual beli dengan angsuran/kredit yang pada intinya pihak Pembeli macet melakukan pembayaran sehingga objek cicilan ditarik sesuai perjanjian; Bahwa hal ini termasuk cidera janji atau wanprestasi yang merupakan kewenangan peradilan umum dengan cara mengajukan gugatan biasa dan dalam hal ini Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen ( BPSK) tidak berwenang menyelesaikan perkara a quo; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah Agung berpendapat, terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT MEGA FINANCE CABANG PEKANBARU tersebut dan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor 185/Pdt.Sus-BPSK/2014/PN Pbr. tanggal 3 Desember 2014 yang membatalkan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Nomor 30/Pts/BPSK/VIII/2014 tanggal 2 Oktober 2014 serta Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara a quo dengan amar sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini; Menimbang, bahwa karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/ Pemohon Keberatan dikabulkan, maka Termohon Kasasi/Termohon Keberatan harus dihukum untuk membayar biaya perkara pada semua tingkat peradilan; Memperhatikan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; Halaman 7 dari 8 hal. Put. Nomor 14 K/Pdt.Sus-BPSK/2016

8 M E N G A D I L I: - Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT MEGA FINANCE CABANG PEKANBARU tersebut; - Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor 185/Pdt.Sus- BPSK/2014/PN Pbr. tanggal 3 Desember 2014 yang membatalkan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Nomor tanggal 2 Oktober 2014; MENGADILI SENDIRI: 30/Pts/BPSK/VIII/ Menyatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) tidak berwenang mengadili dan menyelesaikan perkara tersebut; 2. Menghukum Pemohon Kasasi/Pemohon Keberatan untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi yang ditetapkan sebesar Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2016 oleh Dr. H. Abdurrahman, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Soltoni Mohdally, S.H., M.H., dan Dr. Nurul Elmiyah, S.H., M.H., Hakim-hakim Agung, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut dan Endah Detty Pertiwi, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh Para Pihak. Hakim-Hakim Anggota: Ttd./Soltoni Mohdally, S.H., M.H. Ttd./Dr. Nurul Elmiyah, S.H., M.H. Biaya-biaya Kasasi: Ketua Majelis, Ttd./Dr. H. Abdurrahman, S.H., M.H. Panitera Pengganti, 1. M e t e r a i Rp 6.000,00 Ttd./Endah Detty Pertiwi, S.H., M.H. 2. R e d a k s i Rp 5.000,00 3. Administrasi kasasi Rp ,00 Jumlah.Rp ,00 Untuk Salinan: MAHKAMAH AGUNG RI Atas nama Panitera, Panitera Muda Perdata Khusus, RAHMI MULYATI,S.H.,M.H. NIP Halaman 8 dari 8 hal. Put. Nomor 14 K/Pdt.Sus-BPSK/2016