Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun"

Transkripsi

1 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dalam beberapa dasawarsa menjelang dimulainya abad ke-21 ditandai dengan semakin pentingnya data dan informasi dalam banyak aspek kehidupan manusia. Pada saat yang sama tuntutan publik terhadap peningkatan kinerja pemerintah menjadi semakin tinggi. Pengelolaan data dan informasi yang baik pada akhirnya adalah suatu keharusan bagi instansi pemerintah didaerah maupun dipusat. Mengingat kemajuan teknologi saat ini, data dan informasi dapat memberikan kontribusi yang sangat penting artinya terhadap proses penyusunan rencana pembangunan daerah dan proses penganggaran. Dengan pengelolaan yang baik serta didukung teknologi terkini, data dan informasi dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan untuk itu kualitas data dan informasi yang diperlukan harus dalam baik dan selalu dilakukan updating sehingga informasi yang disampaikan juga valid dan tepat sasaran. Ketersediaan data dan informasi telah diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 di dalam pasal 31 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

3 mengamanatkan bahwa selain Perencanaan Pembangunan harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan, juga mengamanatkan bahwa Kepala Daerah bertanggung jawab atas penyelenggaraan perencanaan pembangunan di daerahnya. Selain itu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 di dalam pasal 274 juga menyatakan bahwa perencanaan pembangunan daerah didasarkan pada data dan informasi yang dituangkan dalam sistem informasi pembangunan daerah, lebih tegas dijelaskan dalam pasal 391 dan 392 dinyatakan bahwa pemerintahan daerah mempunyai kewajiban untuk menyediakan informasi pemerintahan daerah seperti kondisi geografis daerah, demografi, potensi sumber daya daerah, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah. Selain kewajiban yang telah diatur dalam Undangundang Nomor 23 tahun 2014, terdapat sanksi bagi Kepala Daerah apabila tidak mempublikasikan informasi pembangunan daerah dan informasi keuangan daerah berupa teguran tertulis oleh menteri kepada gubernur sebagai wakil pemerintahan pusat yang selanjutnya akan diteruskan kepada Bupati/Kota. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

4 Dimana salah satu upaya yang terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah adalah Pengembangan Profil Daerah merupakan instrumen pendukung program pembangunan daerah yang amat penting dan strategis sebagai upaya memperkuat perencanaan pembangunan daerah. Ketersediaan data dan informasi menjadi isu pokok dalam kegiatan ini. Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan, sampai dengan pengendalian dan evaluasi tidak terlepas dari tersedianya data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Keberlanjutan upaya pengembangan data dan informasi profil daerah di Kabupaten Mempawah yang dianggarkan dalam kegiatan penyusunan profil daerah menjadi salah satu upaya dalam memetakan kondisi dan potensi sumberdaya serta produk unggulan yang ada di daerah. Hal tersebut menjadi suatu informasi yang dapat bermanfaat untuk mempertajam formulasi kebijakan, strategi pembangunan daerah kedepan agar sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan dalam upaya pemecahan permasalahan di daerah, yang pada akhirnya diharapkan pembangunan dapat meningkat dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Mempawah. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

5 Kegiatan Penyusunan Buku Profil Daerah ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sarana penunjang kelancaran koordinasi dan penyampaian informasi baik kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi serta dapat dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah Kabupaten/Kota yang lain. Output dari kegiatan penyusunan profil daerah merupakan dokumen dari hasil pengolahan data dan informasi yang berasal dari seluruh SKPD dan instansi vertikal di Kabupaten Mempawah, yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan, pengendalian dan analisa kinerja pembangunan daerah. Pengembangan sistem ini secara umum diharapkan akan dapat meningkatkan kapasitas Kabupaten Mempawah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. B. Manfaat dan Tujuan Profil Daerah 1. Manfaat Adapun manfaat yang diharapkan dalam penyusunan Profil Daerah Kabupaten Mempawah dapat dijadikan sebagai : Rujukan dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah, baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang dituangkan dalam Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

6 dokumen perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Mempawah serta dokumen RTRW. Memetakan potensi dan permasalahan yang dihadapi daerah dalam meningkatkan sektor-sektor unggulan baik di sektor pertanian, perternakan maupun perikanan. Data dan informasi hasil pemetaan yang dilakukan diharapkan dapat meningkatan kerjasama pemerintah daerah dengan swasta maupun pemerintah daerah dengan instansi vertikal lainnya. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk melakukan evaluasi kinerja pembangunan. 2. Tujuan Tujuan umum disusunnya profil daerah Kabupaten Mempawah seperti yang diamanatkan dalam Undangundang bahwa perencanaan pembangunan daerah didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, maka dengan ini profil daerah menyajikan beberapa data dan informasi yang berisi : Penyediaan data dukung dan informasi yang aktual untuk pengambilan kebijakan pimpinan daerah. Menggambarkan dan memetakan potensi-potensi daerah serta sumberdaya yang ada berdasarkan pada data dan informasi yang diperoleh secara Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

7 langsung dari SKPD. Meningkatkan kerjasama pemerintah daerah dengan stakeholders lainnya dalam memajukan pembangunan Kabupaten Mempawah. C. Ruang Lingkup Data dan Informasi Seperti yang telah diuraikan secara singkat bahwa penyajian data dan informasi dipetakan dalam 3 urusan data yakni Data Urusan Wajib, Data Urusan Pilihan dan Data Umum, yang masing-masing urusan berisikan datadata kondisi Kabupaten Mempawah. Data urusan wajib mengakomodir beberapa data dari Bidang Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman, Ketenteraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Sosial, Tenaga Kerja, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pangan, Pertanahan, Lingkungan Hidup, Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berecana, Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Penanaman Modal, Kepemudaan & Olahraga, Kebudayaan, Perpustakaan, dan Kearsipan. Data urusan pilihan mengakomodir data dari Bidang Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Pertanian, Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

8 Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Perdagangan, Perindustrian, Transmigrasi sedangkan Data Umum Berisikan data dari Bidang Umum dan Administrasi Pemerintahan. D. Sistematika Penulisan Pengembangan Profil Daerah ini menggunakan sistematika penyusunan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat Profil Daerah 1. Maksud 2. Tujuan C. Ruang Lingkup Data dan Informasi D. Sistematika Penulisan BAB II SEJARAH KABUPATEN MEMPAWAH A. Masa Menjelang Terbentuknya Negara B. Masa Permulaan Negara NKRI C. Sejarah Pemerintahan Kabupaten Mempawah BAB III SELAYANG PANDANG KABUPATEN MEMPAWAH A. Data Umum B. Perekonomian a. Pertumbuhan Ekonomi b. Pendapatan Perkapita c. Inflasi Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

9 d. Investasi e. Potensi Ekonomi C. Sosial Budaya a. Kesehatan b. Pendidikan c. Kemiskinan d. Pariwisata D. Infrastruktur dan Sumber Daya Alam a. Jaringan Jalan b. Penyediaan Air Bersih c. Energi dan Kelistrikan d. Telekomunikasi e. Perencanaan Infrastruktur BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN Lampiran Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

10 BAB II SEJARAH KABUPATEN MEMPAWAH A. Berdirinya Kerajaan Mempawah Pada Tahun 1761 Masehi bersamaan dengan wafatnya Raja Muda Pangeran Mas Surya Negara Upu Daeng Manambon pada hari Senin tanggal 26 Syafar 1175 H yang dikebumikan pada hari Selasa tanggal 27 Syafar 1175 H di Sebukit Rama berdekatan dengan pusara Penambahan Patih Gumantar, pendiri Kerajaan Bangkule Rajakng Mempawah Tua. Dengan Wafatnya Raja Muda Pangeran Mas Surya Negara Upu Daeng Manambon, maka ulama besar Habib Husin Al Qadri segera pergi ke Sebukit Rama untuk mengetahui bahwa Raja Muda Pangeran Mas Surya Negara Upu Daeng Manambon wafat dan akan mengangkat Gusti Jamiril sebagai raja Bangkule Rajakng Mempawah Tua. Setelah dinobatkan menjadi raja, beliau diberi gelar Penambahan Adijaya Kesuma Jaya. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

11 Habib Husin Al Qadri dalam suatu pertemuan bermusyawarah dengan Ratu Agung Sinuhun Putri Kesumba, para petinggi kerajaan, dan kerabat keraton menyarankan agar Penambahan Adijaya Kesuma Jaya memindahkan dan membangun keraton di Kampung Brunai dekat Galaherang, atau dekat rumah kediaman Tuan Besar Habib Husin Al Qadri. Saran itu disepakati oleh seluruh peserta pertemuan pada waktu itu dan mulai merencanakan kapan mulai membangun, bentuk keraton, lamanya waktu membangun, secara gotong royong. Dalam rangka merealisasikan keputusan musyawarah untuk membuat dan memindahkan dari Negeri Sebukit Rama ke Negeri Kampung Brunai Pulau Padalaman dekat Galaherang, akan ditentukan berdasarkan tradisi. Bahwa masa berkabung bagi keluarga raja selama 40 hari setelah wafat. Keluarga yang berkabung memakai renda kain kuning untuk leluhur laki-laki yang wafat dan untuk leluhur perempuan tanda kain kuning diikat di lengan sebelah kiri serta dipakai selama 40 hari. Perhitungan 40 hari berkabung dimulai sejak leluhur dikebumikan. Maka untuk keluarga almarhum Raja Muda Pangeran Mas Surya Negara Upu Daeng Manambon, 40 hari jatuh pada hari Ahad atau hari Minggu 8 Rabiul Akhir Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

12 1175 Hijriah atau sama dengan tahun 1761 Masehi. Jadi untuk mendirikan keraton di Kampung Brunai jatuh pada hari Senin 9 Rabiul Akhir 1175 Hijriah. Pembangunan keraton tersebut harus sudah rampung dalam waktu 60 hari atau setelah 100 hari Upu Daeng Manambon dikebumikan. Penetapan 100 hari sesuai dengan tradisi. Seratus hari adalah selamatan atau beruah, mendoakan, dan ziarah ke pusara Upu Daeng Manambon serta mohon restu untuk pindah menempati keraton di Kampung Brunai. Setelah selesai ziarah berangkatlah Penambahan Adijaya Kesuma Jaya, kerabat keraton, dan para petinggi kerajaan ke Kampung Brunai pada hari Rabu tanggal 8 Jumadil Akhir 1175 Hijriah atau tahun 1761 Masehi. Dalam acara selamatan pindah keraton, Penambahan Adijaya Kesuma Jaya menyampaikan maklumat dan ditetapkannya bahwa pada hari Rabu tanggal 8 Jumadil Akhir 1175 Hijriah berdirinya Kerajaan Mempawah dan lahirnya kota Mempawah sebagai Ibu Kota Kerajaan Mempawah, serta berdirinya Kerajaan Mempawah ditandai dengan mengganti nama Kerajaan Bangkule Rajakng Mempawah Tua dengan nama Kerajaan Mempawah. Pemberian nama Mempawah dan menjadi Ibu Kota Kerajaan Mempawah oleh Panambahan Adijaya Kesuma Jaya sesuai dengan fakta sejarah, yaitu keraton yang Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

13 berada di atas Gunung Sebukit Rama dipindahkan ke bawah di Kampung Brunai dengan kata ke bawah atau membawah. Maka Penambahan Adijaya Kesuma Jaya memberi nama kerajaan dan Ibu Kota Kerajaan Mempawah. B. Masa Permulaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk setelah pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia oleh dwi tunggal Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 jam pagi hari Jumat, bersamaan dengan bulan puasa di Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Kemudian diatur tentang pembagian wilayah kekuasaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 tentang Pemerintah Daerah. Bahwa pembagian daerah Indonesia atas besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undangundang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang bersifat istimewa. Akan tetapi dengan perkembangan politik yang terjadi pada zaman konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) tahun 1950 menjadi Undang-Undang Dasar Sementara 1950 dan dengan Keputusan Presiden Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

14 Republik Indonesia Sementara (RIS) Nomor 14 Tanggal 14 April 1950, maka Kalimantan Barat tidak melebur diri dalam negara bagian RIS, tetapi tetap merupakan suatu daerah bagian dari RIS sampai dileburnya RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli Tahun 1959: kembali kepada Undang- Undang Dasar Oleh sebab itu wilayah Mempawah berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor PEM/20/6/10 Tanggal 8 September 1957 mencabut semua ketentuan tentang pembagian administrasi wilayah Kalimantan Barat yang dahulu dikenal dengan nama Residentie Westrafdelling Van Borneo STB 1938 Nomor 352 dan pembagian wilayah Kalimantan Barat ke dalam enam wilayah Kabupaten administrasi, yaitu: 1. Kabupaten Sambas 2. Kabupaten Pontianak 3. Kabupaten Sanggau 4. Kabupaten Sintang 5. Kabupaten Kapuas Hulu 6. Kabupaten Ketapang Serta sebutan Kota Administrasi Kota Madya Potianak dan di antara keenam kabupaten administrasi tersebut Kabupaten Pontianak yang mempunyai wilayah yang meliputi beberapa swapraja, yaitu Swapraja Pontianak, Swapraja Mempawah, Swapraja Landak, dan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

15 Swapraja Kubu. Menjadi wilayah administrasi Kabupaten Pontianak. Pada tahun 1962, semua swapraja di Kalimantan Barat dinyatakan hapus sebab para wedana yang ditunjuk sebagai kepala swapraja telah menyerahkan seluruh hak dan kewajibannya kepada Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh bupati kepala daerah. Dan dengan demikian sejak waktu itu swaprajaswapraja tersebut dinyatakan tidak ada lagi. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pemerintahan Umum Otonomi Daerah No. Des 51/1/9-11, Tanggal 5 Februari 1963 menetapkan Ibu Kota Kabupaten Daerah Tingkat II Pontianak yang berkedudukan di Kota Pontianak dipindahkan di Mempawah sebagai Ibu Kota Kabupaten Daerah Tingkat II Pontianak dan pada waktu itu Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pontianak dijabat oleh M. Djelani. 1. Bupati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Pontianak Bupati Sejak berdirinya Kabupaten Pontianak pada tahun 1951 sampai pergantian nama Kabupaten Pontianak menjadi Kabupaten Mempawah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

16 tentang Perubahan Nama Kabupaten Pontianak Menjadi Kabupaten Mempawah di Provinsi Kalimantan Barat pada Tanggal 21 Juli 2014, sudah ada empat belas bupati yang menjabat sebagai Bupati Pontianak. Berikut ini Namanama Bupati Kabupaten Pontianak dalam tabel 2.1 berikut ini : Tabel 2.1 Daftar Nama Bupati Mempawah Sejak 1951 Sekarang NO NAMA BUPATI MASA JABATAN 1. Wibowo R. Soedjarwo Tobing Koesno A. Djelani Gusti Usman Idris (Pertama) Gusti Usman Idris (Kedua) H. Moch Atta Drs. H. Muchalli Taufiek Drs. H. Djawari Drs. H. Henri Usman Drs. Cornelis Kimha, M.Sc Drs. H. Agus Salim, MM Drs. H. Ria Norsan, MM, MH Drs. H. Ria Norsan, MM, MH Sumber Data : Bappeda Kabupaten Mempawah Untuk jabatan bupati pertama sampai Bupati Pontianak kesepuluh, calon bupati diusulkan oleh gubernur kepada Menteri Dalam Negeri dan menetapkan Bupati Pontianak. Tetapi mulai bupati kesebelas sampai Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

17 bupati ketiga belas dipilih oleh DPRD Kabupaten Pontianak. Selanjutnya Bupati Pontianak keempat belas Drs. H. Ria Norsan, MM, MH dipilih oleh rakyat Kabupaten Pontianak melalui pilkada (pemilihan kepada daerah). Sekretaris Daerah Sekretaris Daerah Pontianak adalah jabatan karir. Dan mulai Kabupaten Pontianak tahun 1951 sampai dewasa ini ada dua belas sekretaris daerah, yaitu: NO Tabel 2.2 Daftar Sekretaris Daerah Mempawah NAMA 1. Drs. H. Jimmi Muhamad Ibrahim 2. J. Lamid Niga 3. Uray Tommy 4. T.T. Simbolon 5. Toegimin 6. Drs. Bachtiar Rahman 7. Gusti H. Amiruddin Hamid 8. Drs. Jacobus Luna 9. Drs. H. Sye bi Syoieb 10. Drs. H. Soenarto 11. Gusti Ramlana, S. Sos 12. Drs. Mochrizal Sumber Data : Bappeda Kabupaten Mempawah Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

18 2. Wilayah Daerah, Penduduk dan lain-lain. a. Wilayah Daerah dan Penduduk Luas wilayah daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pontianak adalah km 2 dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa dan suhu rata-rata pada siang hari c dengan curah hujan rata-rata mm, dan rata-rata 170 hari hujan setiap tahun. Kabupaten Dati II Pontianak berdasarkan sensus penduduk tahun 1969 jumlah penduduk bertambah sekitar 1,26 persen/tahun, maka jumlah penduduk dari jiwa menjadi jiwa terdiri atas suku Dayak, Melayu, Madura, Jawa, Bugis, Batak, Banjar, Ambon, Sunda, dan Cina. b. Wilayah Daerah Kabupaten Pontianak Setelah Pemekaran Wilayah daerah Kabupaten Dati II Pontianak pada era reformasi dengan diiringi berbagai tuntutan masyarakat serta adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat, dipandang perlu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pembinaan masyarakat untuk menjamin perkembangan dan kemajuan pada masa yang akan datang. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

19 Kemudian dengan memperhatikan jumlah penduduk dan luas wilayah serta potensi ekonomi, sosial budaya, sosial politik, meningkatnya beban tugas dan volume kerja di bidang kemasyarakatan, di Kabupaten Dati II Pontianak dipandang perlu untuk membentuk kabupaten sebagai pemekaran. Kabupaten Dati II Pontianak telah terjadi dua pemekaran kabupaten yaitu: Pemekaran Pertama Pemekaran pertama Kabupaten Dati II Pontianak berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2001 Tanggal 4 Oktober 2001 tentang Pembentukan Kabupaten Landak. Dan konsekuensi daripada pembentukan Kabupaten Landak bahwa letak wilayah Kabupaten Dati II Pontianak merupakan salah satu Kabupaten yang ada di wilayah Provinsi Dati I Kalimantan Barat yang terletak di antara lintang utara dan lintang selatan dan bujur timur serta bujur barat, maka secara administrasi batas wilayah Kabupaten Dati II Pontianak berbatasan dengan: - Sebelah Utara dengan Kabupaten Bengkayang - Sebelah Selatan dengan Kota Madya Pontianak - Sebelah Barat dengan Laut Natuna - Sebelah Timur dengan Kabupaten Landak Sebagai konsekuensi pemekaran Kabupaten Dati II Pontianak menjadi dua daerah otonom, yaitu Kabupaten Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

20 Dati II Pontianak dengan ibu kota berkedudukan di Mempawah dan Kabupaten Dati II Landak dengan ibu kota yang berkedudukan di Ngabang. Dan juga membawa konsekuensi terhadap pembagian wilayah bahwa Kabupaten Dati II Pontianak membawa 13 kecamatan, 7 kelurahan, 154 desa, dan 557 dusun. Kecamatan di bawah Kabupaten Dati II Pontianak setelah pemekaran dengan Kabupaten Dati II Landak adalah sebagai berikut: Kecamatan Mempawah Hilir, Kecamatan Sungai Kunyit, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kecamatan Toho, Kecamatan Siantan, Kecamatan Sungai Ambawang, Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Sungai Kakap, Kecamatan Telok Pakedai, Kecamatan Terentang, Kecamatan Kubu, Kecamatan Batu Ampar, dan Kecamatan Kuala Mandor. Pemekaran Kedua Sesungguhnya pemekaran wilayah Kabupaten Dati II Pontianak yang kedua tidak jauh berbeda dengan pemekaran wilayah Kabupaten Dati II Pontianak yang pertama. Sebab pemekaran Kabupaten Dati II Pontianak pada tahun 2008 adalah pemekaran Kabupaten Dati II Pontianak masih dengan ibu kota yang berkedudukan di Mempawah sedangkan kabupaten pemekaran yaitu Kabupaten Dati II Kubu Raya dengan ibu kota yang berkedudukan di Sungai Raya. Sebagai konsekuensi dari Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

21 pemekaran tersebut Kabupaten Dati II Pontianak membawahkan 9 kecamatan, 7 kelurahan, 60 desa, dan 210 dusun. Kesembilan kecamatan tersebut adalah: Kecamatan Mempawah Hilir, Kecamatan Mempawah Timur, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kecamatan Anjongan, Kecamatan Toho, Kecamatan Sadaniang, Kecamatan Sungai Kunyit, Kecamatan Segedong dan Kecamatan Siantan. Batas Administrasi Kabupaten Pontianak setelah pemekaran kedua dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Pontianak Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

22 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Dati II Pontianak adalah merupakan perwujudan dari demokrasi Pancasila. Dan sebagai tindak lanjut dari hasil pemilihan umum, maka terbentuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Dati II Pontianak setiap periode lima tahun dan komposisi jumlah anggota DPRD Kabupaten Dati II Pontianak sangat tergantung dengan jumlah penduduk. Paling banyak 45 anggota dan pada periode sekarang jumlah anggota DPRD Kabupaten Dati II Pontianak berjumlah 30 anggota dewan. Perubahan jumlah anggota DPRD Kabupaten Dati II Pontianak disebabkan jumlah penduduk dengan terjadinya pemekaran wilayah Kabupaten Dati II Pontianak, yaitu pemekaran dengan Kabupaten Dati II Landak dan pemekaran dengan Kabupaten Dati II Kubu Raya. Selain berpengaruh terhadap jumlah anggota dewan, juga berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah dan jumlah APBD Kabupaten Dati II Pontianak serta aspek-aspek lainnya. Hal tersebut terjadi sejalan dengan perkembangan ketatanegaraan dan politik kebangsaan sesudah dilaksanakan amandemen UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyebabkan terjadi perubahan yang sangat mendasar terhadap tatanan ketatanegaraan dalam susunan dan kedudukan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

23 lembaga DPRD dengan ketetapan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 telah membawa perubahan terhadap kedudukan, fungsi, tugas, dan wewenang hak dan kewajiban DPRD dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dan kedudukan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 adalah sebagai lembaga pemerintah daerah yang mempunyai kedudukan dan fungsi yang sama serta merupakan mitra pemerintah daerah yang dapat menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam rangka optimalisasi pelaksanaan otonomi daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun alat perlengkapan DPRD Kabupaten Dati II Pontianak terdiri dari: Pimpinan Dewan, Panitia Musyawarah, Komisi, Badan Kehormatan, Panitia Anggaran, Panitia Legislasi, dan Panitia Khusus. Alat perlengkapan DPRD Kabupaten Dati II Pontianak dibantu oleh staf Sekretariat DPRD yang menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah bahwa Sekretariat DPRD adalah merupakan unsur staf yang membantu pimpinan DPRD dalam menjalankan tugas dan kewajiban, sedangkan bentuk susunan organisasi dan formasi Sekretariat DPRD diatur dengan Peraturan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

24 Daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. 4. Transportasi dan Komunikasi Jalan Darat Dapat diketahui bahwa jalan darat dalam wilayah Kabupaten Dati II Pontianak dengan melalui jalan Negara, jalan Provinsi Dati I Kalimantan Barat, dan jalan Kabupaten Dati II Pontianak dengan kendaraan roda empat dan roda dua kecuali jalan Desa. Sebab dahulu daerah terisolir sulit dijangkau dengan jalan darat, tetapi ditempuh dengan jalan sungai. Namun sekarang daerah terisolir telah terbuka. Jalan Air, Sungai, atau Pesisir Laut Jalan melalui sungai untuk perjalanan dari kecamatan atau dari desa ke desa dan perjalanan seperti itu tidak banyak lagi kita jumpai dalam wilayah Kabupaten Dati II Pontianak pasca tahun 2000 sekarang ini. Tetapi tentang perjalanan pesisir laut dan daratan Kabupaten Dati II Pontianak ke pulau-pulau yang termasuk wilayah kecamatan seperti Kecamatan Mempawah Hilir dan Kecamatan Sungai Kunyit yang tidak ada penghuni tetap dan yang hanya penghuni sementara, yaitu para nelayan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

25 yang berbagan di pulau-pulau tersebut, berarti secara perjalanan pesisir laut digunakan oleh nelayan. Perhubungan Udara Secara geografis Pelabuhan Udara Supadio sebelum pemekaran Kabupaten Dati II Pontianak dengan Kabupaten Dati II Kubu Raya masuk dalam wilayah Kabupaten Dati II Pontianak. Tetapi sekarang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Dati II Kubu Raya, sebab Pelabuhan Udara Supadio merupakan pendapatan asli daerah terbesar Kabupaten Dati II Pontianak. Perhubungan dan Komunikasi Pada era globalisasi, hubungan dan komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi Kabupaten Dati II Pontianak sebab jarak dari suatu tempat ke tempat lain atau jarak dari satu negara ke negara sudah menjadi dekat. Dengan adanya kemajuan teknologi dewasa ini dapat berhubungan melalui teknologi modern dan praktis. Kemudian dalam hal perkembangan dan kemajuan bidang ekonomi, perdagangan, pembangunan, sosial budaya, sosial politik, transmigrasi, dan lain sebagainya dapat diketahui Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

26 dalam sejarah Mempawah pada zaman Pemerintahan Daerah Kabupaten Dati II Pontianak dan Kabupaten Mempawah. C. Sejarah Pemerintahan Kabupaten Pontianak Sejarah Mempawah masa kini pada zaman pemerintahan Bupati-Bupati Dati II Pontianak yang dimulai sejak berdirinya Kabupaten Dati II Pontianak berdasarkan surat Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor: PEM 20/6/10 Tanggal 8 September 1951 tentang Pembagian Wilayah Administrasi yang baru terdiri dari enam kabupaten administratif dan satu kota administrasi. Dari enam kabupaten administratif tersebut salah satunya Kabupaten Dati II Pontianak dengan ibu kotanya berkedudukan di Kota Pontianak. Sampai dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Perubahan Nama Kabupaten Pontianak menjadi Kabupaten Mempawah pada Tanggal 21 Juli 2014, sudah ada empat belas bupati yang menjabat Bupati Pontianak. 1) Masa Pemerintahan Bupati Wibowo ( ) Bupati Wibowo adalah bupati pertama di Kabupaten Dati II Pontianak pada tahun Pada masa pemerintahan beliau selama sekitar dua tahun Ibu Kota Kabupaten Dati II Pontianak di Kota Pontianak dengan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

27 wilayah daerah meliputi tiga swapraja, yaitu Swapraja Mempawah, Swapraja Landak, dan Swapraja Kubu. Setelah pemekaran Kabupaten Dati II Pontianak dengan Kabupaten Dati II Landak dan Kabupaten Dati II Kubu Raya, maka wilayah daerah Kabupaten Dati II Pontianak yaitu sebesar wilayah Swapraja Mempawah. Luas wilayah Kabupaten Dati II Pontianak pada tahun 1951 adalah km 2 dengan jumlah penduduk keseluruhannya sebesar jiwa tersebar di sembilan belas kecamatan yang perhubungannya dengan mengandalkan jalan sungai dan jalan darat. Sepanjang pantai ke arah utara dan ke arah pedalaman atau daerah perhuluan serta dengan alat transportasi yang sederhana, memerlukan waktu perjalanan yang cukup lama. Sedangkan hubungan komunikasi melalui pos, telepon, dan Telkom Pemerintah Daerah.. 2) Masa Pemerintahan Bupati R. Soedjarwo ( ) Bupati R. Soedjarwo adalah Bupati Kabupaten Dati II Pontianak yang kedua. Dalam pemerintahan beliau yang relatif singkat selama sekitar dua tahun, hampir tidak ada perubahan. Semuanya seperti keadaan di masa Pemerintahan Bupati Wibowo, baik luas wilayah maupun Ibu Kota Kabupaten Dati II Pontianak tidak ada perubahan. Perubahan yang terjadi hanyalah Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

28 pertambahan penduduk dari jiwa menjadi jiwa. Sudah ada lembaga legislatif, yaitu DPRD Gotong Royong yang masih berkedudukan di Kota Pontianak. Sampai pada tahun 1964 baru pindah ke Mempawah, menempati Kantor Perapatan sebagai Kantor DPRD Gotong Royong dan ruang sidang. 3) Masa Pemerintahan Bupati Tobing ( ) Bupati ketiga Kabupaten Dati II Pontianak adalah Bupati Tobing pada tahun Pada masa pemerintahan beliau kota Mempawah baru memiliki tiga Sekolah Rakyat (SR) enam tahun, yaitu SR 6 Tahun Mempawah I di belakang Bank Kalbar Cabang Mempawah, SR 6 Tahun Pulau Pedalaman Mempawah atau SR 6 Tahun Mempawah II di depan Keraton Amantubillah Mempawah, dan SR 6 Tahun Wanita (murid-muridnya hanya anak-anak perempuan) di tepi Lapangan Galaherang. Sedangkan di kampung-kampung sekeliling kota Mempawah hanya ada SR 3 tahun. Pada tahun 1956 telah berdiri SMP Partikulir dan tahun 1957 SMP tersebut menjadi SMP pilihan dan ujian tahun ajaran telah ditetapkan menjadi SMP Negeri I Mempawah yang terletak di Jalan Bahagia Mempawah. Tamatan SMP Negeri I Mempawah Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

29 melanjutkan sekolahnya di Pontianak, Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung. Keadaan jalan raya sudah mulai rusak jalur Pontianak Mempawah, Mempawah Sambas, dan Mempawah ke arah perhuluan sehingga jalur pantai Pontianak Mempawah, Mempawah Sambas melalui jalur pantai. 4) Masa Pemerintahan R. Koesno ( ) Pada masa Pemerintahan R. Koesno sama seperti pemerintahan masa Bupati Tobing. SMP yang dibangun tahun 1956 telah menjadi SMP Negeri I Mempawah dan sampai tahun 2015 masih tetap. SMP Negeri I Mempawah telah berusia sekitar 59 tahun. Di Mempawah telah berdiri SMP Muhamadiyah, lokasinya sekarang Kantor BRI Mempawah. Mesin listrik di Mempawah hanya hidup setengah malam, yaitu hidup jam dan padam jam Di samping itu satu-satunya hiburan adalah menonton film di bioskop Pasar Mempawah. Setiap tahun ada pasar malam memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dengan upacara bendera di Lapangan Bola Galaherang, panggung hiburan tonel atau sandiwara, mendu, jepen hadrah, dan stan pasar malam sampai sebulan lamanya. Dilengkapi berbagai pertandingan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

30 untuk anak sekolah dan orang dewasa. Tingkat kehidupan masyarakat semakin membaik. Pada masa Bupati R Koesno tahun beliau didampingi oleh DPRD dua periode. 1. Tahun DPRD Peralihan Ketua : M. Noor Gelindong (Masyumi) Wakil Ketua : Sinyor Mantar (PD) Sekwan : Yohanes Lamid Niga (PNS) Jumlah Anggota : 24 orang 2. Tahun DPRD Sementara Ketua : M. Noor Gelindong (Masyumi) Wakil Ketua : Sinyor Mantar (PD) Sekwan : Yohanes Lamid Niga (PNS) Jumlah Anggota : 26 orang 5) Masa Pemerintahan Bupati A. Djelani ( ) A. Djelani adalah bupati kelima Kabupaten Dati II Pontianak dan pada zaman beliau mulai banyak perubahan di Kabupaten Dati II Pontianak. Antara lain, sebelum pemindahan Ibu Kota Kabupaten Dati II Pontianak didahului dengan satu musyawarah kerja pertama Front Nasional Tingkat II Pontianak dan hasil musyawarah kerja pertama Front Nasional Tingkat II Pontianak tanggal September 1962 disampaikan usul tersebut kepada Menteri Pemerintahan dan Otonomi Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

31 Daerah di Jakarta. Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah setelah menerima usulan tersebut mengeluarkan surat Keputusan Nomor: DES 51/1/9-11 Tanggal 15 Februari 1963 yang menetapkan bahwa Ibu Kota Kabupaten Dati II Pontianak dipindahkan dari Kota Pontianak ke Kota Mempawah. Pada Tahun 1963 itu juga DPRD Gotong Royong Kabupaten Dati II Pontianak pindah ke Mempawah. Kepindahan Ibu Kota Kabupaten Dati II Pontianak ke Mempawah pada bulan April 1964, namun peringatan HUT tahun pemindahan ibu kota tetap pada tanggal 5 Februari setiap tahun, walau hanya upacara bendera dan hiburan rakyat. Kabupaten Dati II Pontianak yang membawahkan sembilan kecamatan ditambah dengan tiga penghubung kecamatan, yaitu Penghubung Kecamatan Kuala Behe untuk Kecamatan Air Besar, Penghubung Kecamatan Sebangki untuk Sengah Temila, dan Penghubung Kecamatan Kuala Mandor B untuk Kecamatan Sungai Raya. Selain perkembangan yang positif, di Mempawah telah terjadi musibah pada tanggal 20 September Pukul dini hari telah terjadi musibah yang melanda, Pasar Mempawah terbakar, dengan 124 pintu dan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

32 jiwa kehilangan tempat tinggal dan mata pencarian. Ditambah sebuah gedung bioskop dan pasar ikan. Di Jakarta tahun 1965 timbul keburukan di bidang politik, ekonomi, dan keamanan. Situasi tersebut dipergunakan oleh PKI mengadakan Gerakan G.30/S PKI pada tanggal 30 September Situasi tersebut juga berdampak buruk di Kabupaten Dati II Pontianak yang mendukung Trikora, yaitu: 1. Bubarkan PKI 2. Bersihkan Kabinet dari unsur PKI 3. Turunkan Harga, Perbaiki Ekonomi Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Dua tahun kemudian, tahun 1966, Jembatan Kuala Mempawah patah atau putus pada hari Rabu terakhir di bulan Syafar waktu dilaksanakan acara ritual tolak bala atau ritual robo-robo, sebab banyaknya masyarakat berada di atas jembatan untuk melihat acara lomba sampan. Pada peristiwa itu empat orang meninggal dunia, termasuk seorang pengantin baru dan tiga buah mobil masuk ke sungai. Putusnya Jembatan Kuala Mempawah menjadi terputus pula hubungan perjalanan hampir di segala jurusan. Karena bis atau truk dari jurusan Sambas berhenti ke Kuala Secapa, penumpang naik sampan menyeberang ke Pasir Wan Salim meneruskan perjalanan ke tempat yang dituju. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

33 Pada masa Bupati A Djelani tahun beliau berdampingan dengan DPRD Kabupaten Pontianak tiga periode. 1. Tahun DPRD Sementara Ketua : M. Noor Gelindong (Masyumi) Wakil Ketua : Sinyor Mantar (PD) Sekwan : Yohanes Lamid Niga (PNS) Jumlah Anggota : 26 orang 2. Tahun DPRD Gotong Royong Ketua : Amiruddin Daeng Malewa (Veteran) Sekwan : Toegimin (Sekretariat Daerah) Jumlah Anggota : 29 orang 3. Tahun DPRD Gotong Royong Ketua : Gunung Soegeng (ABRI) Wakil Ketua : M. Usman Nafis (NU) digantikan H. Syahrani (alim ulama Islam) Wakil Ketua : Daeng Husaini Daeng Musa (nelayan) digantikan Paiti Yadi (IPKI) Sekwan : Toegimin (Sekretariat Daerah) Jumlah Anggota : 35 orang Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

34 6) Masa Pemerintahan H. Gusti Usman Idris ( dan Tahun ) Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Dati II Pontianak ke Mempawah pada waktu yang kurang tepat. Segala keterbatasan terutama fasilitas penunjang, seperti kantor dengan meubelair, perumahan pegawai, kendaraan, dan jumlah PNS yang tersedia. Di samping mengatasi musibah kebakaran Pasar Mempawah dan putusnya Jembatan Kuala Mempawah yang harus ditangani secara serius sebagai upaya menormalisasi keadaan, sampai kepada periode Pemerintahan Bupati H. Gusti Usman Idris. Periode Pertama Tahun Periode pertama Pemerintahan Bupati H. Gusti Usman Idris mulai menata Kabupaten Dati II Pontianak dengan membangun prasarana dan sarana seperti fasilitas perkantoran, jalan raya, jembatan, Pasar Mempawah, dan membangun serta merehab sekolah-sekolah mulai dari Mempawah sampai di kecamatan dan ke pelosok desa. Pembangunan tersebut dibiayai oleh pemerintah pusat, Pemerintah Daerah Provinsi Dati I Kalimantan Barat, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Dati II Pontianak serta Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

35 masyarakat secara gotong royong terhadap fasilitas yang perlu dan mendesak. Pemerintah Daerah Kabupaten Dati II Pontianak menyelesaikan pembangunan yang tertunda pada masa swapraja tempo dulu, telah merintis jalan. Maka dilanjutkan dengan pengerasan dan pengaspalan jalan tersebut, rehabilitasi Gedung Pancasila, dan kantor perapatan menjadi kantor dan ruang sidang DPRD Gotong Royong, wisma pemerintah daerah, dan lain-lain. Periode Kedua Tahun Kepemimpinan H. Gusti Usman Idris pada periode kedua, beliau melanjutkan pembangunan yang belum tuntas pada periode pertama dan membangun bangunan baru. Kepada anggota masyarakat yang menyumbangkan tanah untuk mendirikan sekolah atau kantor camat, diberi surat penghargaan dan terima kasih sebagai bukti penyerahan tanah secara sukarela kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Dati II Pontianak dari masyarakat. Pemerintah daerah membangun gedung olah raga, tribun Lapangan Galaherang, dua buah jembatan masingmasing Jembatan Pulau Pedalaman dan Jembatan Desa Antibar, pembangunan rumah dinas pegawai di Jalan Tanjung, Jalan Bahagia, dan Jalan Manepakasih, kantor dinas jawatan, Masjid Al Falah, Kantor Bupati Pontianak, dan beliau selalu mengadakan kunjungan kerja di Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

36 kecamatan-kecamatan dalam wilayah Kabupaten Dati II Pontianak. Kemajuan di bidang pertanian dengan program pertanian nasional membuat Kabupaten Dati II Pontianak terkenal dan diberi julukan Kabupaten Dati II Pontianak Lumbung Padi Kalimantan Barat. Karena hasil panen setiap tahun melimpah-ruah, maka Bupati H. Gusti Usman Idris mengabadikan julukan tersebut dengan membangun tugu peringatan, yaitu Tugu Pak Tani di simpang tiga depan Rumah Sakit dr. Rubini Mempawah atau simpang tiga Pontianak Singkawang. Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Dati II Pontianak berlandaskan dengan moto pembangunan Kabupaten Dati II Pontianak, yaitu Mekarkan Pembangunan Demi Hari Depan yang Cerah. Dan demikian pula dengan kemajuan yang dicapai pada bidang lain seperti sosial politik, sosial budaya, kesenian, olah raga, industri kecil, pertanian, perikanan, perkebunan, kesehatan, dan keluarga berencana berdampak banyaknya sekolah dasar yang tutup karena tidak ada murid. Begitu juga halnya dengan kemajuan bidang budaya. Mempawah ditunjuk sebagai penyelenggara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Dati I Kalimantan Barat IX tahun 1976 setelah meraih juara umum MTQ VIII di Sintang tahun Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

37 Untuk memperkenalkan Kabupaten Dati II Pontianak di dalam maupun di luar kabupaten, masa lalu-masa kinimasa mendatang, panitia MTQ menyusun Sejarah Mempawah. Dalam upaya mempromosikan MTQ dan Sejarah Mempawah, panitia MTQ mengundang radio swasta Radex untuk merilis dan menyiapkan pelaksanaan MTQ IX dan berita-berita kegiatan Pemerintah Kabupaten Dati II Pontianak. Studio radio tersebut di Gedung Pancasila. Selesai MTQ IX, radio swasta Radex dibeli oleh pemerintah daerah sebagai Radio Pemerintah Daerah Kabupaten Dati II Pontianak. Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Dati II Pontianak berlandaskan moto Kabupaten Dati II Pontianak, yaitu Mekarkan Pembangunan Demi Hari Depan yang Cerah. Moto tersebut juga sebagai penunjang kemajuan di bidang pertanian, perikanan, industri kecil, oleh raga, kesenian, sosial budaya dan sosial politik, serta keamanan. Karena perkembangan kemajuan pembangunan dan untuk menampung luapan dari hasrat masyarakat dalam membangun daerah serta sejalan dengan gerak pembangunan lima tahun (pelita), dengan segala dana dan daya upaya telah dilaksanakan penguatan-penguatan ke arah pembangunan. Kegiatankegiatan pembangunan yang telah direalisasikan sudah Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

38 dapat dinikmati dan dimanfaatkan serta dipelihara oleh masyarakat. Sebab itulah tujuan dari pembangunan yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pembangunan Kabupaten Dati II Pontianak dapat dilaksanakan dengan baik berkat partisipasi rakyat yang cukup tinggi melalui adanya kerja sama antara unsur Pemerintah Kabupaten Dati II Pontianak dengan instansi pemerintah yang ada di Kabupaten Dati II Pontianak. Namun, dalam pelaksanaannya tidak luput dari halangan atau hambatan yang terjadi, seperti: hambatan di bidang administrasi, hambatan di bidang teknik, hambatan di bidang skill atau keahlian, dan hambatan di bidang geografis. Pada masa Bupati H. Gusti Usman Idris selama dua periode tahun dan tahun beliau didampingi DPRD tiga periode, yaitu: 1. Tahun DPRD Gotong Royong Ketua : Gunung Soegeng (ABRI) Wakil Ketua : M. Usman Nafis (NU) digantikan H. Syahrani (alim ulama Islam) Wakil Ketua : Daeng Husaini Daeng Musa (nelayan) digantikan Paiti Yadi (IPKI) Sekwan : Toegimin (Sekretariat Daerah) Jumlah Anggota : 35 orang Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

39 2. Tahun DPRD Zaman Orde Baru Ketua : Zulkarnaen BA (ABRI) Wakil Ketua : R.A. Rachmad Sahudi B.Sc (Golkar) dan H.M. Yusuf Achmad (NU) Sekwan : Ramli HA, BA (PNS) Jumlah Anggota : 37 orang 3. Tahun DPRD Kabupaten Dati II Pontianak Ketua : R.A. Rachmad Sahudi Bsc (Golkar) Wakil Ketua : Mislan (NU) dan Daeng A. Aziz Umar (PPP) Sekwan : Dra Rustini MR (PNS) Jumlah Anggota : 37 orang 7) Masa Pemerintahan Bupati Moch. Atta ( ) H. Moch Atta Bupati Kabupaten Dati II Pontianak periode Beliau menggantikan Bupati H. Gusti Usman Idris. Beliau menyelesaikan pembangunan yang sedang berjalan, seperti pembangunan Masjid Al Falah, Kantor Bupati di Kelurahan Tengah Mempawah, pembangunan SD Inpres, jalan dan jembatan, serta melanjutkan program yang tercantum dalam APBD Kabupaten Dati II Pontianak. Di samping hal-hal tersebut, beliau mendirikan sebuah Yayasan Islamic Center Al Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

40 Falah Kabupaten Dati II Pontianak. Yayasan berdiri guna mengurus dan mendanai Pesantren Al Falah Mempawah dalam upaya memajukan pendidikan di bidang agama dan membantu pasantren-pasantren lainnya. Mesjidmesjid dan surau-surau di dalam wilayah Kabupaten Dati II Pontianak. 8) Masa Pemerintahan Drs. Muchalli Taufiek ( ) Drs. H. Muchalli Taufiek adalah Bupati Kabupaten Dati II Pontianak kesembilan periode Beliau menggantikan Bupati H. Moch Atta dan pada tahun pertama beliau melanjutkan program yang belum selesai seperti pembangunan Masjid Al Falah Mempawah yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Soepardjo Rustam pada hari Jumat tanggal 29 Maret 1985 dan menerima kunjungan MTQ tingkat nasional XIV tahun 1985 di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat yang meninjau ke kompleks Islamic Center Al Falah Mempawah. Pada masa Bupati Drs. H. Muchalli Taufiek cukup banyak tamu yang berkunjung ke Ibu Kota Kabupaten Dati II Pontianak, baik tamu dari dalam negeri maupun Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

41 tamu dari luar negeri. Di antaranya kunjungan Menteri Wakaf Pemerintah Saudi Arabia ke Masjid Al Falah Mempawah. Beliau menyerahkan kiswah Kakbah bertulis benang emas kepada Ketua Pembina Yayasan Islamic Center Al Falah Mempawah Drs. H. Muchalli Taufiek. Pada masa pemerintahan beliau Mempawah dikenal dengan Masjid Al Falah dan puringnisasi, karena di pinggir jalan ditanam dengan tanaman hias puring dan kantor pemerintah dihias halamannya atau taman dengan tanaman hias puring. Di samping itu beliau juga peduli dengan adat budaya perkawinan Melayu Mempawah yang mulai terkikis oleh globalisasi. Banyak pegawai pemerintah daerah dinikahkan oleh beliau. Sebagai perwujudan Demokrasi Pancasila dan tindak lanjut dari hasil pemilihan umum pada tahun 1983, maka terpilihlah anggota DPRD Kabupaten Dati II Pontianak yang merupakan mitra pemerintah daerah untuk melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan di dalam wilayah Kabupaten Dati II Pontianak. Adapun pimpinan DPRD Kabupaten Dati II Pontianak adalah: Ketua Wakil Ketua : Letkol CHG Siswantoro S. (ABRI), digantikan oleh Letkol Cam W. Soegiyo, S.H. (ABRI) : Hopman Iking (ABRI) digantikan oleh Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

42 Salimun BA (Golkar) Sekwan : Dra. Rustini MR (PNS) Jumlah Anggota : 45 orang termasuk dari ABRI sembilan orang sebagai penyeimbang Kerja sama antara Bupati dengan DPRD dalam menetapkan rancangan APBD menjadi APBD, membuat peraturan daerah, nota pertanggungjawaban setiap akhir masa jabatan Bupati Kepala Daerah Kabupaten Dati II Pontianak, dan lain sebagainya. Hubungan kerja bupati dengan muspida, dinas, dan instansi cukup baik. Begitu pula dengan masyarakat karena beliau selalu ingin berada di tengah-tengah masyarakat. Maka setiap ada undangan dari masyarakat beliau selalu ingin hadir. Pada masa kerajaan, pemerintahan Patih Nyabang atau Penambahan Kodong mempunyai kegemaran menjala. Dan Bupati Muchalli Taufiek juga mempunyai kegemaran menjala, memancing baik di laut terlebih di Sungai Mempawah dan danau. Beliau tidak hanya mencari ikan atau udang, tetapi juga suka menyebar bibit ikan di sungai-sungai atau di danau-danau dan melarang orang untuk meracun ikan di sungai atau di danau. Sungai Mempawah selalu ramai dengan nelayan jika hari libur. Mereka mengikuti rombongan bupati ke hulu Sungai Mempawah untuk mencari ikan. Dan sering para Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

43 nelayan bergabung dengan rombongan bupati bermalam di suatu tempat bersama-sama. Sambil berbincang tentang keadaan masyarakat, terutama masalah pendidikan, kesehatan, mata pencarian, dan lain-lain. Di samping kegemaran menjala, memancing, dan menyebar bibit ikan, beliau juga senang menanam tanaman hias. Tanaman hias yang banyak di daerah Mempawah adalah puring. Beliau banyak membeli puring dan tanaman hias lainnya untuk ditanam di tepi jalan raya, di kantor, atau di taman dengan program puringisasi. Sehingga banyak penduduk bercocok tanam puring sebagai usaha sampingan karena puring dicari orang atau tanaman puring waktu itu sangat laris. Terhadap adat budaya beliau menganjurkan kepada masyarakat untuk melakukan adat budaya perkawinan Melayu yang mulai tenggelam dilanda pengaruh budaya dari luar. Pada masa globalisasi dan untuk merealisasikan adat budaya tersebut, beliau mengawinkan pegawai dengan pegawai atau pegawai dengan orang swasta dengan acara adat perkawinan Melayu. Dan mulai saat itu, masyarakat kembali mempergunakan adat budaya waktu perkawinan dan makan bersaprah pada waktu acara ritual robo-robo dan lain-lain. Jadi budaya pantun, syair, jepin, hadrah, dan redat mulai bangkit kembali. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

44 Di bidang seni dan budaya serta olah raga, dibina dan ditingkatkan. Sehingga Kabupaten Dati II Pontianak selalu diperhitungkan oleh Provinsi Dati I Kalimantan Barat seperti Pekan Olah Raga Daerah (Porda), Festival Bumi Khatulistiwa, atau pada kompetisi-kompetisi resmi. Masing-masing cabang olah raga termasuk Musyabaqah Tilawatil Quran beberapa kali mewakili Kalimantan Barat di tingkat nasional. Menjelang akhir masa bakti, beliau menerima kunjungan kerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro yang meninjau Sekolah Menengah Teknologi Pertanian di Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, yang akan diremikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Tri Sutrisno. Selain itu jembatan gantung yang menghubungkan Kelurahan Terusan dengan Kelurahan Pulau Pedalaman dan Desa Antibar oleh Bapak Gubernur Kalimantan Barat Bapak Soedjiman pada tanggal 2 Juli Drs. H. Muchalli Taufiek dikenal sebagai bupati yang dekat dengan rakyatnya. Sebab setiap undangan masyarakat beliau selalu hadir dan pembangunan dilaksanakan tidak hanya di wilayah kota, tetapi merata di seluruh perdesaan dalam wilayah Kabupaten Dati II Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

45 Pontianak sesuai dengan program pembangunan pada saat itu. 9) Masa Pemerintahan Drs. H. Djawari ( ) Drs. H. Djawari adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pontianak kesepuluh yang mengantikan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pontianak Drs. H. Muchalli Taufiek selama periode lima tahun 1983 sampai Drs. H. Djawari meneruskan program pemerintahan dan pembangunan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Dati II Pontianak sejalan dengan program nasional. Dalam realisasinya Bupati Drs. H. Djawari berkunjung ke perdesaan dalam rangka menyerahkan hadiah dan piagam penghargaan kepada masyarakat yang telah membantu pemerintah dalam bidang pembangunan. Beliau selalu hadir pada acara-acara bantuan desa di beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Dati II Pontianak. Meresmikan Jembatan Menjalin I di Menjalin dan jembatan gantung Kelurahan Terusan yang Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

46 menghubungkan Kelurahan Terusan dan Kelurahan Pulau Pedalaman Kecamatan Mempawah Hilir. 10) Masa Pemerintahan Drs. Henri Usman ( ) Bersamaan dengan bergulirnya waktu yang diiringi pula dengan perputaran roda pemerintahan yang bernuansa pada serah-terima jabatan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pontianak dari Bupati Drs. H Djawari kepada bupati kesebelas Drs. H. Henri Usman berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Tanggal 18 November 1994, maka dilantik Drs. H. Henri Usman sebagai Bupati Kabupaten Dati II Pontianak masa bakti oleh Gubernur Tingkat I Provinsi Kalimantan Barat atas nama Menteri Dalam Negeri pada tanggal 30 Desember 1993 di Mempawah. Dalam menjalankan tugas Bupati Kabupaten Dati II Pontianak didampingi oleh seorang Wakil Bupati J.F Ahok BA berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: Tanggal 13 Februari Selanjutnya untuk pengawasan tugas-tugas pembinaan, koordinator, dan pengawasan beberapa kecamatan di Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

47 pedalaman, seperti Kecamatan Ngabang, Sengah Temila, Menyuke, dan Air Besar, Bupati Kabupaten Dati II Pontianak dibantu oleh para pejabat pembantu bupati wilayah Ngabang. Di Ngabang berturut-turut antara lain Mardan Siregar, BA, Zulhardi Thahir, Drs. Achmad Sulaiman, dan Drs. A. Rusni Usha. Jumlah kecamatan di Kabupaten Dati II Pontianak setelah terbentuknya kecamatan baru yaitu Kecamatan Meranti berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 39 Tahun 1996 pada Tanggal 17 Juli 1996, maka jumlah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Dati II Pontianak berjumlah dua puluh kecamatan dengan luas wilayah km 2 dan jumlah penduduk jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 48 jiwa. Oleh karena itu peranan sumber daya alam mempunyai potensi sebagai modal pembangunan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan dengan segala kebijakan melalui penghijauan reboisasi dan upaya untuk peningkatan tanaman industri. 11) Masa Pemerintahan Drs. Cornelis Kimha, M.Si ( ) Drs. Cornelis Kimha, M.Si adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pontianak kedua belas pada periode tahun Beliau mengantikan Bupati Kepala Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

48 Daerah Tingkat II Pontianak Drs. H. Henri Usman yang didampingi oleh seorang Wakil Bupati yaitu J.F Ahok, BA, digantikan oleh Drs. Abang Rusni Usha, dan seorang Sekretaris Daerah Drs. Sye bi Syoib. 1. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bahwa DPRD Kabupaten Dati II Pontianak sebagai badan legislatif daerah adalah mempunyai kedudukan sejajar dan menjadi mitra pemerintah daerah seperti dalam membuat peraturan daerah, proses penetapan APBD, laporan pertanggungjawaban akhir masa jabatan, proses pemilihan kepala daerah, dan lain-lain. Adapun komposisi kepemimpinan DPRD Kabupaten Dati II Pontianak adalah sebagai berikut: Ketua : Moses Alep (PDIP) Wakil Ketua : Marjani A.Md (PNI), Effendi Cengkong (PDIP) dan H. Soetedjo, BA (Golkar) Sekwan : Drs. H. Soenarto digantikan oleh Drs. H. M. Idrus Jumlah Anggota : 45 orang Pada periode DPRD Kabupaten Dati II Pontianak terakhir memilih Bupati dan Wakil Bupati Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

49 Kabupaten Dati II Pontianak sesuai dengan Undangundang Nomor 22 Tahun 1999 Pasal 41 bahwa kepala daerah mempunyai masa jabatan lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan sebab setelah itu bupati dan wakil bupati dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan kepada daerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom dan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Dati II Pontianak diberlakukan pada tanggal 31 Januari Pemekaran Wilayah Fungsi pemerintah disamping pemberdayaan adalah pelayanan. Oleh sebab itu dalam meningkatkan fungsi tersebut faktor pendeknya rentang kendali antara pemerintah dengan masyarakat ditambah dengan bertambahnya jumlah penduduk dan luasnya wilayah, dirasa perlu untuk melakukan pemekaran wilayah dengan pembentukan daerah baru yang lepas dari daerah induk. Dengan demikian untuk lebih meningkatkan peran dan fungsi pemerintah desa difasilitaskan pembentukan Badan Perwakilan Desa atau BPD sebanyak 100 desa dan sisanya 58 desa masih dalam tahap proses pelantikan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

50 anggota BPD. Untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan penyelenggara desa diupayakan diadakan pelatihan/pembekalan teknis fungsional bagi aparatur pemerintah desa. 2. Pelaksanaan Pembangunan Bidang Ekonomi Pada bidang ekonomi bertumpu pada sektor industri, sektor pertanian rakyat, sektor peternakan, sektor daya air dan irigasi, serta sektor transportasi, pertambangan dan energy, dan sektor pariwisata dan telekomunikasi. Secara keseluruhan pelaksanaan pembangunan di bidang ekonomi menunjukan angka peningkatan dengan hasil pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam wilayah Kabupaten Dati II Pontianak. Bidang Agama dan Sosial Budaya Peranan tenaga kerja pada bidang ini selalu menunjukan angka peningkatan pencari kerja dari jumlah penduduk Kabupaten Dati II Pontianak dalam upaya mengatasi tingkat pengangguran yang mempunyai dampak pada sosial budaya melalui upaya pembangunan daerah dan permukiman. Termasuk pembudayaan masyarakat desa melalui penyedian prasarana dan sarana pembangunan kelembagaan sesuai dengan dana yang tersedia untuk itu. Hal itu terkait dengan lingkungan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

51 hidup diarahkan terwujudnya keseimbangan dan keserasian antara pertumbuhan penduduk dengan pengelolaan sumber daya alam. Sedangkan untuk sektor kebudayaan daerah dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan melalui pembinaan kesenian, pembinaan tradisi seperti pembudayaan inventarisasi dan pembinaan nilai-nilai budaya, serta lembaga adat dan pendidikan agama dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang bermuara pada peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga tercipta generasi penerus yang cerdas, pandai, memiliki keimanan, dan ketakwaan yang tinggi terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Untuk pembinaan pemuda dan olah raga berupa sarana dan prasarana olahraga, pembinaan, dan pengembangan pemuda. Bidang Hukum dan Politik Sesuai dengan arah kebijakan bahwa pelayanan bantuan hukum terus ditingkatkan agar masyarakat pencari keadilan memperoleh perlindungan hukum secara cepat, lancar, dan terjangkau oleh semua. Strata yang ada dalam masyarakat dan demikian pula terhadap aparatur pemerintah dan pengawasan dengan peningkatan prasarana dan sarana serta efisiensi melalui pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengkajian Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

52 kebijaksanaan pembangunan aparatur pemerintah daerah dan desa. Selanjutnya pada sektor pengawasan diarahkan pada pemberdayagunaan sistem dan pelaksanaan pengawasan untuk terwujudnya tertib pemerintahan melalui terciptanya penyelenggara pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Yang harus dapat dipertanggungjawabkan amanah baik keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai visi misi dan tujuan serta sasaranmya. Berlandaskan pada pelaksanaan tugas Pemerintah Kabupaten Dati II Pontianak yang telah dapat melewati masa-masa paling krisis baik moneter dan ekonomi sehingga pada tahun 2000 Kabupaten Dati II Pontianak telah memasuki fase pertumbuhan. Bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir memberikan konstribusi yang cukup besar meskipun kenaikan pendapatan tidak signifikan dengan kenaikan daya beli dan kesejahteraan masyarakat. Sebab pengaruh inflasi yang fluktuatif tetapi menunjukkan tren ke arah yang lebih baik. Struktur perekonomian daerah yang memberikan konstribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Dati II Pontianak didominasi oleh sektor industri pengelolaan, Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

53 sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Ini artinya bahwa pembangunan industri, pertanian, dan perdagangan melalui pembudayaan ekonomi rakyat yang memberi dampak persiapan terhadap perokonomian Kabupaten Dati II Pontianak. 12) Masa Pemerintahan Drs. H. Agus Salim, MM ( ) Bupati Kepala Daerah Kabupaten Dati II Pontianak yang ketiga belas adalah Drs. H. Agus Salim, MM dengan pasangannya Wakil Bupati Drs. H. Abang Rasmansyah pada periode tahun berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Pasal 41 bahwa kepala daerah mempunyai masa jabatan lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatan. Maka pelaksanaan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 bahwa DPRD Kabupaten Dati II Pontianak telah memilih Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pontianak pasangan Bupati dan Wakil Bupati Drs. H. Agus Salim, MM dengan Drs. H. Abang Rasmansyah pada periode tahun Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

54 Pasangan Bupati dan Wakil Bupati dalam melaksanakan tugasnya akan mewujudkan ekonomi rakyat yang kuat, masyarakat sejahtera dan beriman di wilayah Kabupaten Dati II Pontianak. Setelah pemekaran Kabupaten Dati II Pontianak dengan Kabupaten Dati II Landak, secara geografis Kabupaten Dati II Pontianak terletak antara koordinat Bujur Timur dan Lintang Selatan dan Lintang Utara dengan luas wilayah 2.797,88 km 2 terdiri atas 9 kecamatan, 7 kelurahan, dan 60 desa. 13) Masa Pemerintahan Drs. H. Ria Norsan, M.M, M.H. ( ) Bupati Dati II Pontianak keempat belas atau pasangan Bupati terakhir Bupati Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. dengan Wakil Bupati Drs. H. Rubianto pada periode dan pada periode kedua berganti pasangan, yaitu: a. Periode pertama pada tahun pasangan Bupati Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. dengan Wakil Bupati Drs. H. Rubianto keempat belas atas pasangan bupati yang terakhir sebagai Bupati Kabupaten Dati II Pontianak. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

55 Pelaksanaan tugas Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dati II Pontianak dan tanggung jawab pada periode tahun sekali merupakan dokumen referensi masukan dan sumber informasi bagi bupati dan wakil bupati untuk periode selanjutnya, yaitu periode Di samping merupakan lembaran sejarah Kabupaten Dati II Pontianak bagi masyarakat selama lima tahun terakhir Pemerintah Daerah Kabupaten Dati II Pontianak. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati dalam mengemban tugasnya dilengkapi dengan visi misi Kabupaten Dati II Pontianak yaitu, Terwujudnya Masyarakat yang Berkualitas dan Sejahtera Ditunjang oleh masyarakat, satuan kerja pemerintah selalu ditemukan oleh hambatan atau rintangan, namun dapat diatasi secara maksimal melalui berbagai pembinaan dan musyawarah. Untuk mencapai terwujudnya visi, penetapan tujuan dan sasaran stakeholders dituangkan kedalam dokumen rencana kerja yang terdiri dari sasaran, indikator kegiatan yang berisi informasi mengenai keterkaitan dalam menentukan sasaran program dan kegiatan serta indikator kinerjanya. Dengan penjabaran seperti yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Dati II Pontianak Tahun Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

56 visi-misi, strategi, dan arah kebijaksanaan daerah serta prioritas daerah Kabupaten Dati II Pontianak melalui: Visi Terwujudnya Masyarakat yang Berkualitas dan Sejahtera Tahun ) Masyarakat yang berkualitas yaitu mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, beriman, bermoral, dan berbudaya 2) Masyarakat sejahtera yaitu mewujudkan terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakat yang layak, aman, dan damai. Misi Untuk mencapai visi diperlukan misi sebagai pedoman dalam menyusun tujuan, sasaran, dan strategi dengan mempergunakan sumber daya manusia yang diidentikkan. Berikut pernyataan misi: 1) Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Serta Kerukunan Hidup Beragama. 2) Meningkatkan Kualitas Derajat Kesehatan Masyarakat. 3) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Perempuan. 4) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

57 5) Meningkatkan Perekonomian yang Berorientasi pada Masyarakat. 6) Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur. 7) Meningkatkan Peran Pemuda, Olah Raga, dan Kebudayaan. 8) Menegakkan Supremasi Hukum dan HAM b. Periode kedua pada tahun pasangan Bupati Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. dengan Wakil Bupati Gusti Ramlana, S.Sos merupakan pasangan bupati dan wakil bupati yang pertama Kabupaten Dati II Mempawah, tetapi pada periode kedua tersebut masih terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dati II Pontianak sampai terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Perubahan Nama Kabupaten Pontianak menjadi Kabupaten Mempawah di Provinsi Kalimantan Barat pada Tanggal 21 Juli Dalam pemerintahan kedua oleh Bupati Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. dengan Wakil Bupati Gusti Ramlana melanjutkan program dan kegiatan yang telah direncanakan pada pemerintahan sebelumnya, namun demikian berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

58 Nasional dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah bahwa setiap Kepala Daerah terpilih wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk menjabarkan Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program Indikatif Kepala/Wakil Kepala Daerah Terpilih yang telah disampaikan kepada masyarakat. Adapun Visi dan Misi pemerintahan kedua Bupati Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. dengan Wakil Bupati Gusti Ramlana yang tertuang dalam RPJMD sebagai berikut : Visi Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Mempawah Yang Sejahtera dan Berkualitas Adapun makna yang terkandung dalam visi tersebut dapat dilihat sebagai berikut: 1) Masyarakat yang sejahtera, kata Sejahtera mengandung arti suatu kondisi keadaan masyarakat yang maju serta terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat secara lahir dan bathin menuju kearah yang lebih baik. 2) Masyarakat yang berkualitas, kata Berkualitas mengandung arti suatu kondisi masyarakat yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

59 mengisi pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan. Misi Untuk mencapai VISI Kabupaten Mempawah seperti tersebut di atas, diperlukan MISI yang dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun tujuan, sasaran dan strategi dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki, sebagai berikut: 1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Perempuan. 2. Meningkatkan Kualitas Derajat Kesehatan Masyarakat. 3. Meningkatkan Perekonomian yang Berorientasi pada Masyarakat. 4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. 5. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik. 6. Mengembangkan Pariwisata dan Kebudayaan dengan mengutamakan Kearifan Lokal. 7. Mengembangkan Jaringan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah dengan Pihak Swasta Baik Dalam Tataran Lokal, Regional, Nasional Maupun Internasional. 8. Meningkatkan Tata Kepemerintahan yang Baik. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

60 BAB III SELAYANG PANDANG KABUPATEN MEMPAWAH A. Makna dan Filosofi Lambang Daerah Kabupaten Mempawah 1. Bentuk Logo Kabupaten Mempawah berbentuk Perisai dengan latar belakang berwarna merah putih yang mengandung arti Pemerintah Kabupaten Mempawah berada dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Makna Lambang a. Bintang segi lima melambangkan lima sila dalam Pancasila, dan kehidupan masyarakat Kabupaten Mempawah yang religius serta bercita-cita mulia. b. Bentuk buku dan pena mengandung makna Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

61 keilmuan dan melambangkan pengembangan potensi sumber daya manusia serta harapan menjadikan Kabupaten Mempawah sebagai daerah pendidikan. c. Bentuk payung kuning dan pahar/bokor mengandung makna bahwa Pemerintah Kabupaten Mempawah sebelum Indonesia merdeka ada Kerajaan Mempawah yang asal usulnya dari Kerajaan Bangkule Rajakng dan sekaligus bermakna secara bersama-sama antara pemerintah, swasta dan masyarakat mengayomi seluruh lapisan masyarakat. d. Makna buliran padi melambangkan kesejahteraan pangan, kapas melambangkan kesejahteraan sandang dan gerigi melambangkan kegigihan masyarakat Kabupaten Mempawah. e. Jumlah buliran padi 21, kapas 7 tangkai, 2 simpul pita, dan 14 gerigi mengandung arti 21 Juli 2014 sebagai tanggal, bulan dan tahun ditetapkannya Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Nama Kabupaten Mempawah Menjadi Kabupaten Mempawah di Provinsi Kalimantan Barat. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

62 3. MAKNA SEMBOYAN MAJU DENGAN ILMU bermakna kemajuan disegala aspek kehidupan masyarakat yang ingin diwujudkan oleh Pemerintahan Kabupaten Mempawah pada prinsipnya harus berdasarkan ilmu. 4. ARTI WARNA a. Warna Merah mengandung arti semangat yang tidak kunjung padam. b. Warna Putih mengandung arti suci. c. Warna Kuning melambangkan kejayaan dan kewibawaan. d. Warna Hijau mengandung arti kesuburan. e. Warna Biru mengandung arti Kabupaten Mempawah merupakan wilayah pesisir. f. Warna Hitam mengandung arti keteguhan hati dan semangat bekerja keras. B. Data Urusan Wajib 1. Pendidikan Pembangunan manusia adalah dasar atau landasan dari pembangunan nasional dan pembangunan ekonomi dalam suatu negara (Adams, 2002). Oleh karena itu pendidikan dianggap sebagai salah satu sektor penting dalam investasi yang efektif. Pendidikan dalam salah satu Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

63 tujuan Sustainable Development Goals dijabarkan dalam tujuan ke-4, yakni Kualitas Pendidikan yang Baik. Hal ini kemudian diamanatkan dalam misi Kabupaten Mempawah yang pertama, yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan dan mencetak kehidupan generasi bangsa yang bertaqwa, cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara, terampil, kreatif, berbudi pekerti yang santun serta mampu menyelesaikan permasalahan di lingkungannya. Berdasarkan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Mempawah berupaya menyediakan sarana prasarana pendukung pendidikan baik tingkat dasar maupun tingkat lanjutan guna penuntasan dan pemerataan pendidikan antara lain: Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

64 Tabel 3.1 Pembangunan Sekolah Kabupaten Mempawah Tahun 2017 NO KEGIATAN ANGGARAN KECAMATAN SUNGAI KUNYIT Alat Peraga 1 TK Satap SDN 08 Sungai Kunyit Rehabilitasi sedang/berat bangunan Sekolah 2 SDN 09 Sungai Kunyit (DAK) SDN 15 Sungai Kunyit (DAK) SDN 16 Sungai Kunyit (DAK) SMPN 01 Sungai Kunyit SMPN 04 Sungai Kunyit TK SD Satap Sungai Kunyit (Negeri) Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

65 NO KEGIATAN ANGGARAN KECAMATAN MEMPAWAH HILIR Pembangunan Gedung bangunan sekolah 1 SMAN 01 Mempawah Hilir Rehabilitasi sedang/berat bangunan Sekolah SDN 07 Mempawah Hilir (DAK) SDN 21 Mempawah Hilir (DAK) SDN 24 Mempawah Hilir (DAK) SMPN 03 Mempawah Hilir SMPN 03 Satap Mempawah Hilir Rehab TK Pembina Mempawah Hilir (Negeri) KECAMATAN MEMPAWAH TIMUR Rehabilitasi sedang/berat bangunan Sekolah 1 SDN 02 Mempawah Timur (DAK) 2 SDN 07 Mempawah Timur (DAK) 3 SDN 17 Mempawah Timur (DAK) 4 SMPN 01 Mempawah Timur KECAMATAN SUNGAI PINYUH Rehabilitasi sedang/berat bangunan Sekolah 1 SDN 09 Sungai Pinyuh (DAK) 2 SDN 16 Sungai Pinyuh (DAK) 3 SDN 19 Sungai Pinyuh (DAK) Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

66 NO KEGIATAN ANGGARAN SMPN 02 Sungai Pinyuh SMPN 03 Sungai Pinyuh Gedung Kesenian SMPN 01 Sungai Pinyuh KECAMATAN ANJONGAN Rehabilitasi sedang/berat bangunan Sekolah 1 SDN 05 Anjongan (DAK) 2 SDN 06 Anjongan (DAK) 3 SMPN 08 Anjongan 4 SMPN 02 Anjongan 5 SMPN 03 Satap Anjongan KECAMATAN TOHO Rehabilitasi sedang/berat bangunan Sekolah 1 SDN 05 Toho (DAK) 2 SMPN 01 Toho 3 SMPN 03 Toho KECAMATAN SADANIANG Rehabilitasi sedang/berat bangunan Sekolah 1 SDN 05 Sadaniang (DAK) 3 Lokal (DAK) SMP Filadelfia Sadaniang SMPN 01 Sadaniang SMPN 03 Satap Sadaniang Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

67 NO KEGIATAN ANGGARAN Pembangunan Pagar Sekolah 5 SDN 02 Amawang SDN 09 Amawang SDN 14 Amawang SDN Mini Ansiap SDN 11 Suak Barangan SDN 15 Suak Barangan SDN 13 Bumbun SDN 07 Bumbun KECAMATAN SEGEDONG Rehabilitasi sedang/berat bangunan Sekolah 1 SDN 04 Segedong (DAK) 2 SDN 07 Segedong (DAK) 3 SDN 16 Segedong (DAK) 4 SMPN 01 Segedong KECAMATAN SIANTAN Belanja Modal Tanah 1 Tanah Bangunan Pendidikan dan Pelatihan SMPN 3 Siantan Penambahan Ruang Kelas 2 SDN 01 siantan (DAK) Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

68 NO KEGIATAN ANGGARAN Rehabilitasi sedang/berat bangunan Sekolah 3 SDN 10 Siantan (DAK) SDN 21 Siantan (DAK) SMPN 01 Siantan SMPN 02 Siantan SMPN 04 Siantan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

69 Situasi pendidikan di Kabupaten mempawah dapat diketahui melalui data-data pendidian dan indikatorindikatornya berikut analisisnya. Namun indikatorindikator pendidikan ini hanya akan dibahas secara umum dalam Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun 2017 ini. Pembahasan mengenai situasi pendidikan akan dijabarkan dalam tiga jenjang pendidikan, yaitu 1) SD yang terdiri dari SD, Madrasah Ibtidaiyah (MI), SDLB, dan Paket A, 2) SMP yang terdiri dari SMP, Madrasah Tsanawiyah (MTs), SMPLB, dan Paket B, dan 3) SM yang terdiri dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), SMALB, dan Paket C. Kemudian ketiga jenjang tersebut dijumlahkan menjadi rangkuman pendidikan dasar menengah (dikdasmen). Data-data pendidikan yang disajikan dalam Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun 2017 ini terdiri dari data prasarana dikdasmen, data sumber daya manusia dikdasmen, dan data kelebihan serta kekurangan prasarana dikdasmen Kabupaten Mempawah Tahun 2016/2017. Antara lain sebagai berikut: Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

70 Tabel 3.2 Data Prasarana Dikdasmen Kabupaten Mempawah Tahun 2016/2017 No Variabel SD SMP SM Dikdasmen 1 Sekolah Rombongan Belajar 1, ,447 3 Ruang Kelas 1, ,363 4 Perpustakaan Ruang UKS Tempat Olah Raga Laboratorium Sumber : Disdikporapar, 2017 Tabel 3.3 Data Sumber Daya Manusia Dikdasmen Kabupaten Mempawah Tahun 2016/2017 No Variabel SD SMP SM Dikdasmen 1 Siswa Baru 5,529 5,043 3,624 14,196 2 Siswa 32,296 15,137 10,128 57,561 3 Lulusan 5,389 4,190 2,845 12,424 4 Guru 2,490 1, ,475 5 Mengulang Putus Sekolah Sumber: Disdikporapar, 2017 Tabel 3.4 Kekurangan dan Kelebihan Prasarana Dikdasmen Kabupaten Mempawah Tahun 2016/2017 No Variabel SD SMP SM Dikdasmen 1 Ruang Kelas 77 (20) Perpustakaan Ruang UKS Tempat Olahraga 5 Laoratorium Sumber: Disdikporapar, 2017 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

71 Berdasarkan data-data tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pada hampir semua sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Mempawah dalam kondisi kekurangan. Hal ini menjadi catatan penting dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pendidikan Dasar dan Menengah yang dianut juga di Kabupaten Mempawah. Visi yang dimaksud adalah terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong. Visi tersebut kemudian dijabarkan dalam misi-misi sebagai berikut: 1. Mewujudkan pelaku pendidikan dan kebudayaan yang kuat; 2. Mewujudkan akses yang meluas, merata, dan berkeadilan; 3. Mewujudkan pembelajaran yang bermutu; 4. Mewujudkan pelestarian kebudayaan dan pengembangan Bahasa; 5. Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektifitas birokrasi dan pelibatan publik. Dalam penentuan dan analisis indikator pendidikan, digunakan Misi 2 dan Misi 3. Indikator Misi 2 digunakan untuk menilai akses yang merata, meluas, dan berkeadilan yang dapat dicapai, sedangkan indikator Misi 3 digunakan untuk menilai pembelajaran yang bermutu Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

72 yang dapat dicapai. Indikator utama yang akan menjadi objek dari pengamatan antara lain : APK SD/MI, APK SMP/ MTs, APK SMA/MA, APM SD/MI, APM SMP/MTs, APM SMA/MA. APK SD/MI adalah proporsi anak sekolah pada jenjang SD/MI terhadap penduduk pada kelompok usia 7-12 tahun, sedangkan untuk APK SMP/MTs adalah proporsi anak sekolah pada jenjang SMP/MTs terhadap penduduk pada kelompok usia tahun. Dan untuk APK SMA/MA adalah proporsi anak sekolah pada jenjang SMA/MA terhadap penduduk pada kelompok usia tahun. Untuk APM menunjukkan seberapa besar banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai dengan usia pada jenjang pendidikannya. APM merupakan indikator untuk mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat pada waktunya. APM SD/MI adalah proporsi anak kelompok usia 7-12 tahun yang bersekolah pada jenjang SD/MI terhadap seluruh anak pada kelompok usia 7-12 tahun. Sedangkan APM SMP/MTs adalah proporsi anak kelompok usia tahun yang bersekolah pada jenjang SMP/MTs terhadap seluruh anak pada kelompok usia tahun. Dan untuk APM SMA/MA adalah proporsi anak kelompok usia tahun yang bersekolah pada jenjang Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

73 SMA/MA terhadap seluruh anak pada kelompok usia tahun. Tabel 3.5 APK dan APM, SD, SMP dan SMA Kabupaten Mempawah Tahun 2016/2017 No Indikator APK SD/MI (%) 114,47 112,71 113,42 114,26 106,11 2 APK SMP/MTs (%) 71,11 80,59 76,86 89,16 103,42 3 APK SMA/MA (%) 41,61 45,73 67,42 75,32 73,27 4 APM SD/MI (%) 96,74 97,59 98,84 96,05 91,81 5 APM SMP/MTs (%) 52,66 64,25 67,08 67,50 78,01 6 APM SMA/MA (%) 27,10 33,44 46,03 65,13 55,66 Sumber: Disdikporapar, Kesehatan Bidang Kesehatan menjadi salah satu urusan wajib pelayanan dasar dalam Pembangunan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Mempawah. Kesehatan keluarga menjadi arah kebijakan pembangunan untuk meningkatkan kualitas kesehatan secara umum. Kesehatan keluarga akan tercapai apabila semua anggota keluarga dapat hidup layak dan anak-anak mendapat dukungan penuh terhadap potensi-potensi yang mereka miliki (Rubin, 2015). Stabilitas ekonomi dan kesetaraan sosial adalah awal dari terbentuknya komunitas yang sehat. Pembangunan di bidang kesehatan saat ini diarahkan pada Peningkatan Kesehatan Ibu dan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

74 Anak, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, serta kegiatan Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang kemudian ditindak lanjuti melalui penyediaan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang meliputi bangunan fisik serta pengadaan tenaga kesehatan yang terampil. Profl kesehatan Kabupaten Mempawah sendiri masih mengacu pada kesehatan keluarga sebagai fokus utama pembangunan kesehatan. Dimana pusat-pusat pengembangan dan pembangunan kesehatan akan diarahkan di puskesmaspuskesmas yang ada di Kabupaten Mempawah dengan ragam kegiatan berada di tingkat desa/kelurahan, seperti posyandu, posbindu, dan lain-lain. Tabel 3.6 Pembangunan Bidang Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Tahun 2017 NO KEGIATAN ANGGARAN DAK REGULER / FISIK BIDANG KESEHATAN 1 Bidang Kesehatan Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan Pelayanan Farmasi BIDANG KELUARGA BERENCANA 1 Bidang Keluarga Berencana Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

75 NO KEGIATAN ANGGARAN DAK NON FISIK 1 Operasional Balai Penyuluh KB Tingkat Kecamatan Jaminan Persalinan Bantuan Operasional Kesehatan Penyusunan Standart Kesehatan Sumber Data : Bappeda Kabupaten Mempawah Fasilitas rujukan yang ada saat ini di Kabupaten Mempawah adalah Rumah Sakit dr. Rubini. RSUD dr. Rubini merupakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) bertype C milik Pemerintah Kabupaten Mempawah, dimana sebanyak 80-85% pasiennya menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh BPJS. Letak RSUD dr. Rubini berada di Jalan Raden Kusno yang merupakan Jalan Nasional, jalan pantai utara Kalimantan Barat yang menghubungkan beberapa kabupaten/kota, seperti Kabupaten Bengkayang, Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Landak. Sehingga rumah sakit ini juga melayani sebagian masyarakat Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Landak. Sementara itu, Kabupaten Mempawah juga memiliki beberapa puskesmas untuk mendukung pelayanan kesehatan di masing-masing kecamatan, yaitu 2 (dua) Puskesmas Rawat Inap di Kecamatan Siantan dan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

76 Kecamatan Sungai Pinyuh, dan 12 (dua belas) Puskesmas Rawat Jalan yang tersebar di kecamatan-kecamatan lainnya. Puskesmas-puskesmas Induk tersebut juga dibantu oleh Puskesmas Pembantu sebanyak 21 buah, Poskesedes sebanyak 63 buah, dan Posbindu sebanyak 57 buah. Setiap puskesmas sudah dilengkapi dengan 1 unit mobil ambulans. Berikut ini merupakan sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Mempawah Tahun 2016 dan peta persebaran puskesmas yang ada di Kabupaten Mempawah hingga tahun 2017: Tabel 3.7 Sarana Kesehatan di Kabupaten Mempawah Tahun 2016 No Sarana Kesehatan Jumlah Kepemilikan 1 Rumah Sakit Umum 1 Pemkab 2 Puskesmas Rawat Inap 2 Pemkab 3 Puskesmas Rawat Jalan 12 Pemkab 4 Puskemas Pembantu 21 Pemkab 5 Balai Pengobatan/Klinik 2 Swasta 6 Praktik Dokter Perorangan 22 Swasta 7 Praktik Pengobatan Tradisional 34 Swasta 8 Unit Transfusi Darah 1 Pemkab 9 Apotek 9 Swasta 10 Toko Obat 22 Swasta Sumber: Dinkes Kab. Mempawah, 2016 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

77 Peta Persebaran Puskesmas di Kabupaten Mempawah Tahun 2016 Selain dilihat dari jenis dan jumlah sarana kesehatan yang ada, Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan salah satu wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan meliputi upaya preventif, promotif, kuratif, dan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

78 rehabilitative. UKBM di Kabupaten Mempawah terdiri dari Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes/Poskesdes (Pos Kesehatan Desa), Desa Siaga, dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga. Data jumlah UKBM yang ada di Kabupaten Mempawah pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Sementara itu kondisi Sumber Daya Kesehatan di Kabupaten Mempawah selain dilihat dari jumlah sarana kesehatan yang ada, juga dapat dilihat dari jumlah tenaga kesehatannya. Berikut ini merupakan jumlah tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Mempawah Tahun Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

79 Tabel 3.8 Jumlah UKBM Menurut Kecamatan Kabupaten Mempawah Tahun 2016 No Kecamatan Puskesmas Desa/ Kel Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM) Poskesdes Polindes Posbindu Desa/Kel Siaga (Pratama) 1 Sui Kunyit Sui Kunyit Semudun Mempawah Hilir Mempawah Mempawah Antibar Timur Sui Bakau Kecil 4 Sui Pinyuh Sui Pinyuh Sui Purun Kecil 5 Anjongan Anjungan Toho Toho Takong Sadaniang Sadaniang Segedong Segedong Siantan Jungkat Wajok Jumlah Kab/ Kota Sumber: Dinkes Kab. Mempawah, 2016 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

80 Tabel 3.9 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Mempawah Tahun 2016 No. Sarana Kesehatan Dokter Spesialis Tenaga Medis Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Gigi Spesialis Bidan Perawat Perawat Perawat Gigi Tenaga Kefarmasian Tenaga Teknis Apoteker Tenaga Kesehatan Masyarakat Kesehatan MAsyarakat Kesehatan Lingkungan Tenaga Gizi Nutrisionis S1 Gizi Fisioterapis 1. Sungai Kunyit 2. Semudun Mempawah Hilir 4. Antibar Sungai Bakau Kecil 6. Sungai Pinyuh 7. Sungai Purun Kecil 8. Anjungan Toho Takong Sadaniang Segedong Jungkat Wajok Hulu RSUD dr. RUBINI TOTAL Sumber: Dinkes Kab. Mempawah, 2016 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

81 Dalam rangka pengukuran situasi kesehatan yang ada di Kabupaten Mempawah dapat dijabarkan melalui situasi derajat kesehatan serta upaya-upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh stakeholder terkait untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Mempawah. Situasi derajat kesehatan di Kabupaten Mempawah dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti: 1. Angka Kematian Bayi (AKI) 2. Angka Kematian Balita (AKABA) 3. Angka Kematian Ibu (AKI) 4. Status Gizi Penyakit Terbesar di Kabupaten Pontianak Berikut ini merupakan data-data indikator situasi derajat kesehatan yang ada di Kabupaten Mempawah pada tahun 2016: Tabel 3.10 Indikator Situasi Derajat Kesehatan Tahun No Indikator AKB 6,88 8,97 2,56 2,4 9 2 AKBA 1,10 1,75 0,45 0,2 2 3 AKI 133,10 65,66 64,02 0, Sumber: Dinkes Kab. Mempawah, 2016 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan Angka Kematian Bayi dan Balita di Kabupaten Mempawah dari tahun 2015 hingga tahun Sedangkan pada Angka Kematian Ibu, meskipun Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

82 dari jumlah terlihat terjadi penurunan, namun dari tahun ke tahun jumlahnya malah semakin meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa program-program terkait Kesehatan Ibu dan Anak masih amat diperlukan di Mempawah. Selain program-program yang mendukung, ketersediaan fasilitas dan tenaga medis yang terampil juga amat diperlukan. Salah satu indikator indeks pembangunan kesehatan manusia sebagai penunjang indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah status gizi. Status gizi adalah keadaan yang dikaibatkan oleh kesimbangan antara jumlah asupan zat gizi dengan kebutuhan zat gizi tubuh. Status gizi khususnya status gizi anak balita merupakan salah satu indikator kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berikut ini merupakan data status gizi di Kabupaten Mempawah selama 5 (lima) tahun: Tabel 3.11 Status Gizi Kabupaten Mempawah Tahun Thn Jlh Gizi Gizi Gizi Gizi Balita Lebih Baik Kurang Buruk (2,10%) (77,99%) (16,22%) (3,69%) (2,03%) (82,44%) (11,96%) (3,62%) (3,2%) (77,6%) (15,05%) (4,3%) (2,33%) (81,38%) (12,54%) (3,75%) (3,4%) (80,9%) (13,6%) (2,1%) Sumber: Dinkes Kab. Mempawah, 2016 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

83 Berdasarkan hasil rekapitulasi data dari Puskesmas se-kabupaten Mempawah tahun 2016 di atas dapat diketahui bahwa prosentase gizi lebih mengalami peningkatan, meskipun gizi baik mengalami penurunan. Prosentase gizi buruk juga mengalami penurunan. Hasil pantauan ini berdasarkan berat badan per umur. Sementara itu pengukuran status gizi sebaiknya tidak hanya mengandalkan ukuran Berat Badan, melainkan juga Tinggi Badan per Umur dan Berat Badan per Tinggi Badan (Soekirman, 2000 dalam Dinkes Kab. Mempawah, 2016). Selain status gizi, situasi derajat kesehatan masyarakat juga bisa dilihat dari 10 (sepuluh) penyakit terbesar berdasarkan hasil kunjungan di puskesmaspuskesmas Kabupaten Mempawah. Kesepuluh penyakit dengan prevalensi tertinggi pada tahun 2016 adalah Infeksi Akut Saluran Pernafasan Atas (ISFA), hipertensi, tukak lambung dan usus 12 jari, radang sendi, penyakit pulpa dan jaringan periapikal, penyakit kulit alergi, diare, diabetes melitus, asma bronkhial, dan penyakit kulit infeksi. Berikut prosentase jumlah kunjungan tersebut: Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

84 Tabel (Sepuluh) Penyakit dengan Prevalensi Tertinggi di Kabupaten Mempawah Tahun 2016 No Nama Penyakit Jumlah Kunjungan Prosentase 1 Infeksi Akut Saluran Pernafasan 22,255 18,15 Atas 2 Hipertensi 12,003 9,79 3 Tukak Lambung dan Usus 12 Jari 10,163 8,29 (Dispepsia/Gastritis) 4 Radang Sendi Serupa Rematik 7,092 5,78 5 Penyakit Pulpa dan Jaringan 5,712 4,66 Periapikal 6 Penyakit Kulit Alergi 5,206 4,24 7 Diare 4,953 4,04 8 Diabetes Melitus 3,932 3,21 9 Asma Bronkhial 3,416 2,79 10 Penyakit Kulit Infeksi 3,261 2,66 Sumber: Dinkes Kab. Mempawah, 2016 Situasi derajat kesehatan masyarakat tersebut kemudian berupaya untuk diantisipasi melalui pelaksanaan beberapa program pelayanan kesehatan serta peningkatan mutu dan jumlah tenaga-tenaga medis dan perbaikan sarana prasarana pendukung kesehatan. Beberapa upaya-upaya pelayanan kesehatan yang sudah dilakukan di Kabupaten Mempawah selama tahun 2016, antara lain: 1. Program Kesehatan Ibu; 2. Program Kesehatan Anak; 3. Program Pelayanan Keluarga Berencana; Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

85 4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat; 5. Program Pelayanan Imunisasi; 6. Program Pelayanan Kesehatan Gigi; dan 7. Program Pelayanan Kesehatan Usila (Usia Lanjut). 3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang a. Kondisi Jalan dan Jembatan Panjang jalan di Kabupaten Mempawah yang terdiri dari KM jalan nasional, dan KM jalan kabupaten/kota, dengan rincian kondisi jalan baik KM, kondisi jalan sedang KM, kondisi jalan rusak ringan KM, dan kondisi jalan rusak berat KM. Kondisi jalan Kabupaten Mempawah yang di aspal KM, kondisi jalan di beton KM, kondisi jalan kerikil KM, dan kondisi jalan yang masih berupa tanah KM, serta jumlah jembatan Kabupaten Mempawah sebanyak 304 unit. Kondisi jalan dan jembatan di Kabupaten Mempawah dapat di lihat di tabel berikut: Tabel 3.13 Data Panjang Jalan, Kondisi Jalan, dan Kondisi Jembatan Nama Jumlah Satuan Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi 1) Kondisi baik Km 2) Kondisi Sedang Km Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

86 Nama Jumlah Satuan 3) Kondisi Rusak Ringan Km 4) Kondisi Rusak Berat Km Kondisi Jalan Menurut Jenis Permukaan 1) Aspal Km 2) Beton Km 3) Kerikil Km 4) Tanah Km 5) Tidak Terinci - Km Jumlah Jembatan Menurut Kondisi 1) Jembatan Kondisi Baik 244 Unit 2) Jembatan Kondisi Sedang 37 Unit 3) Jembatan Kondisi Rusak Ringan 23 Unit 4) Jembatan Kondisi Rusak Berat - Unit Sumber : DPUPR, SIPD 2017 (Data diolah) b. Program Strategis PISEW Program Pengembangan Infrastruktur Social Ekonomi Wilayah (PISEW) yang dikucurkan oleh pemerintah pusat pada Tahun 2017 bertujuan untuk menyediakan atau meningkatkan infrastruktur dengan pendekatan partisipasi masyarakat dalam skala kawasan untuk meningkatkan sosial ekonomi wilayah. Adapun sasaran dari program PISEW tersebut adalah sebagai berikut: Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

87 1. Terbangunnya infrastruktur dasar skala kewilayahan yang dapat berupa : a. Infrastruktur transportasi b. Infrastruktur air minum dan sanitasi c. Infrastruktur penunjang produksi pertanian dan industri d. Infrastruktur peningkatan prasarana pendukung pemasaran pertanian, peternakan, perikanan, industri dan pendukung kegiatan pariwisata 2. Meningkatnya kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam proses persiapan perencanaan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan pembangunan 3. Mendayagunakan sumber daya dan tenaga kerja lokal dalam pembangunan. Terdapat beberapa kriteria yang mendasar dalam pengembangan kawasan pada program PISEW: 1. Program Pisew dilaksanakan dengan melibatkan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat dilibatkan secara aktif mulai tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan hingga pasca pelaksanaan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

88 2. Pembangunan Pisew dilaksanakan secara kolaborasi antar pemangku kepentingan (Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta dan Masyarakat) 3. Berorientasu pada pengembangan wilayah atau merupakan penghubung/koneksi antar wilayah 4. Memprioritaskan peningjatan/pengembangan komoditas unggulan dan diusulkan melalui forum kecamatan 5. Dilaksanakan dalam waktu singkat 6. Mengutamakan penggunaan sumber daya dengan memperhatikan nilai kearifan lokal 7. Tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, sosial dan budaya 8. Tidak tumpang tindih dengan kegiatan APBD 9. Terintegrasi dengan sistem infrastruktur yang ada Dengan sasaran dan kriteria yang telah ditetapkan, maka sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 164/KPTS/M/2017 Tanggal 21 Maret 2017 lokasi-lokasi program pisew dilaksanakan dan ditetapkan dengan rincian 400 kawasan yang tersebar di Kabupaen Mempawah. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

89 Beberapa dokumentasi pelaksanaan Program PISEW yang telah dilaksanakan. Desa Pasir Palembang Kel. Psr. Wan Salim Desa Sui Bakau Kecil Jembatan Komposit Ds. Wajok Hulu PAMSIMAS Latar belakang Program Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) sebagai berikut: 1. Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk melanjutkan keberhasilan capaian target Millenium Development Goals Sektor Air Minum dan Sanitasi (WSS-MDG) yang telah berhasil menurunkan separuh dari proporsi penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

90 2. Sejalan dengan itu, di Tahun 2014 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) , Pemerintah Indonesia telah mengambil inisiatif untuk melanjutkan komitmennya dengan meluncurkan program nasional Universal Access (UA) Tahun 2019 dengan capaian target 100% akses air minum dan sanitasi bagi seluruh penduduk Indonesia 3. Program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) telah menjadi salah satu program andalan nasional (Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah) untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitasi air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat 4. Program Pamsimas I (Tahun ) dan Pamsimas II (Tahun ) telah berhasil meningkatkan jumlah warga miskin perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat disekitar desa yang tersebar di 233 kabupaten/kota Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

91 5. Untuk terus meningkatkan akses penduduk perdesaan dan pinggiran kota terhadap fasilitas air minum dan sanitasi dalam rangka pencapaian target UA Tahun 2019, program pamsimas dilanjutkan pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 khususnya untuk desa-desa di wilayah Kabupaten 6. Program pamsimas III dilaksanakan dalam rangka mendukung dua agenda nasional untuk peningkatan cakupan penduduk terhadap air minum yang aman dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan yaitu : 1) air bersih untuk rakyat dan 2) sanitasi total berbasis masyarakat Sedangkan tujuan di kucurkannya program Pamsimas yaitu: 1. Program Pamsimas III bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah perdesaan yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi serta meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target Universal Access 2019 di sektor air minum dan sanitasi sesuai dengan RPJMN melalui Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

92 pengarus utamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat. 2. Lokasi sasaran program Pamsimas III adalah kabupaten yang belum memiliki cakupan pelayanan air minum aman perdesaan sebesar 100%. 3. Pemilihan kabupaten sasaran dilakukan oleh Pemerintah Pusat berdasarkan minat dari Pemerintah Kabupaten, sedangkan pemilihan desa sasaran program dilakukan oleh masingmasing Pemerintah Kabupaten. 4. Target dasar sasaran Program Pamsimas III (Tahun ) adalah sebanyak desa yang tersebar di 32 Propinsi. Berikut rekapitulasi pelaksanaan Program PAMSIMAS di Kabupaten Mempawah dari tahun 2014 hingga Tahun Tabel 3.14 Daftar Rekapitulasi Pelaksanaan Program Pamsimas di Kabupaten Mempawah Tahun No Kec Desa Tahun Sumber Dana 1 Mempawah Kuala Secapah 2016,2017 APBN Hilir 2 Sungai Pinyuh Sui Bakau 2016,2017 APBN Besar Darat Nusapati 2016,2017 APBN Peniraman 2015 APBN Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

93 No Kec Desa Tahun Sumber Dana Sui Purun 2014 APBD Kecil 3 Mempawah Pasir 2016,2017 APBN Timur Palembang 4 Siantan Sui Nipah 2016,2017 APBN 5 Sadaniang Pentek 2016,2017 APBN Suak 2016,2017 APBN,APBD Barangan Ansiap 2016,2017 APBN Sekabuk 2015,2016 APBN,APBD Amawang 2015 APBN Bumbun 2014 APBD 6 Segedong Peniti Dalam II 2016,2017 APBN 7 Toho Terap 2016,2017 APBN Pak Laheng 2016,2017 APBN Benuang 2015 APBN Pak Utan 2015 APBN 8 Sungai Bukit Batu 2015,2016 APBN,APBD Kunyit Sui Limau 2016,2017 APBD Sui Dungun 2016,2017 APBN Sui Kunyit 2015 APBN Laut 9 Anjongan Kepayang 2016,2017 APBD Pak Bulu 2016,2017 APBN Dema 2014 APBN Sumber : Bappeda Kab. Mempawah Sampai dengan awal periode Pamsimas III Tahun 2017, total desa sasaran yang ikut serta dalam Program Pamsimas III Kabupaten Mempawah telah mencapai 25 Desa dari 9 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

94 Kecamatan yang ada di Kabupaten Mempawah baik yang didanai dari APBD maupun APBN. Tahun 2017, total desa sasaran yang ikut serta dalam Program Pamsimas III di Kabupaten Mempawah berjumlah 12 desa yang didanai dari APBN dan 3 desa yang didanai dari APBD. Pamsimas di Desa Nusapati Pamsimas di Desa Sui Bakau Besar Darat Pamsimas di Desa Pak Laheng Pamsimas di Desa Sungai Limau Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

95 C. Data Umum 1. Geografi Secara astronomis, Kabupaten Mempawah terletak antara Lintang Utara dan ,4 Lintang Selatan dan antara Bujur Timur dan ,5' Bujur Timur. Kabupaten Mempawah setelah pemekaran dengan Kabupaten Kubu Raya, batas wilyah administratif berbatasan dengan: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Landak. Kabupaten Mempawah menempati luas wilayah ketiga terkecil setelah Kota Pontianak dan Kota Singkawang, dari seluruh luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat sebesar Km2. Dengan demikian Kabupaten Mempawah hanya menempati 0,87% dari luas wilyah Propinsi Kalimantan Barat. Dengan luas wilayah 2.797,88 Km² yang terdiri dari 1.276,90 Km 2 luas daratan dan sisanya sebesar 1.520,98 Km 2 merupakan wilayah perairan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

96 NO sedangkan pemerintahan Kabupaten Mempawah terdiri dari 9 Kecamatan 60 Desa serta 7 Kelurahan setelah pemekaran dengan Kabupaten Kubu Raya Tahun 2007 dengan Kecamatan terluas adalah Kecamatan Sadaniang dengan luas 453,58 km2 atau 16,75 persen sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Anjongan dengan luas sebesar 124,08 km2 atau 6,31 persen dari luas wilayah Kabupaten Mempawah. Luas wilayah Kecamatan Masing-masing sebagai berikut: Tabel 3.1 Luas Wilayah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Kabupaten Mempawah Setelah Pemekaran Dengan Kabupaten Kubu Raya KECAMATAN IBU KOTA KECAMATAN LUAS WILAYAH (KM 2 ) JUMLAH DESA 1 Mempawah Hilir Terusan 398, Mempawah Timur Antibar 199, Sungai Kunyit S. Kunyit Laut 442, Sungai Pinyuh Sungai Pinyuh 265, Anjongan Anjungan M 124, Toho Toho 244, Sadaniang Pentek 453, Siantan Jungkat 408, Segedong Parit Bugis 260,60 6 JUMLAH 2.797, Sumber Data : Bappeda/Kec Kabupaten Mempawah KEL Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

97 Gambar 3.1 Persentase Luas Wilayah Menurut Kecamatan Di Kabupaten Mempawah Pada Tahun 2016 Kabupaten Mempawah yang berjumlah 9 Kecamatan, 67 desa/kelurahan, terdiri dari 224 dusun, 391 rukun warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT), dengan jumlah masing-masing kecamatan sebagai berikut: Tabel 3.2 Jumlah Dusun/Lingkungan, RW dan RT Kabupaten Mempawah NO KECAMATAN DUSUN RUKUN RUKUN WARGA TETANGGA 1 Mempawah Hilir Mempawah Timur Sungai Kunyit Sungai Pinyuh Anjongan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

98 NO KECAMATAN DUSUN RUKUN RUKUN WARGA TETANGGA 6 Toho Sadaniang Siantan Segedong Jumlah Sumber data : Kecamatan/Badan KB,PP,PM dan Pemdes Untuk mencapai Ibu Kota Kabupaten dilalui melalui jalur darat. Adapun jarak tempuh dari Kecamatan dengan Ibu Kota Kabupaten, sebagai berikut: Tabel 3.3 Jarak Kecamatan dengan Ibu Kota Kabupaten Kabupaten Mempawah NO KECAMATAN JALAN JALAN AIR DARAT (Km) (Km) 1 Mempawah Hilir 3-2 Mempawah Timur 5-3 Sungai Kunyit 20-4 Sungai Pinyuh 17-5 Anjongan 32-6 Toho 42-7 Sadaniang 59-8 Siantan 47-9 Segedong 40 Sumber Data : Bappeda Kabupaten Mempawah Sebagian wilayah Kabupaten Mempawah dipergunakan untuk keperluan pertanian dan perkebunan, industry, permukiman dan kawasan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

99 NO hutan. Luas wilayah Kabupaten Mempawah yang digunakan untuk perkebunan sekitar 23,32% dan penggunaan lainnya sekitar 35,89% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Mempawah. Untuk areal penggunaan lainnya yang terluas di Kecamatan Sadaniang seluas Ha sedangkan luas untuk areal perkebunan di Kecamatan Sungai Pinyuh yaitu seluar Ha. Berikut penggunaan tanah di Kabupaten Mempawah menurut jenis tanah. Tabel 3.4 Penggunaan Tanah Menurut Jenis Tanah Di Kabupaten Mempawah Tahun 2016 KEC LAHAN SAWAH LAHAN BUKAN SAWAH LAHAN BUKAN PERTANIAN JUMLAH 1 Mpw Hilir Mpw Timur Sui Kunyit Sui Pinyuh Anjongan Toho Sadaniang Siantan Segedong Sumber Data: BPS / BPKPP Kabupaten Mempawah D. Data Urusan Pilihan Perekonomian merupakan salah satu aspek penting untuk melihat kamajuan suatu daerah. Kemajuan daerah dapat dilihat pada capaian tingkat perekonomian yang Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

100 telah diraihnya dan bagaimana daerah tersebut melakukan program ekonominya. Perekonomian yang baik dan berkualitas merupakan cita-cita bagi setiap pembangunan daerah yang merupakan implementasi dari harapan masyarakat untuk menuju keadaan lebih makmur dan sejahtera. a. Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator yang menunjukan naik atau turunnya produk yang dihasilkan, sebagai balas jasa seluruh kegiatan ekonomi. Naik turunnya angka PDRB biasa juga disebut laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi dapat di ketahui dari penyajian PDRB atas dasar harga konstan. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat kemajuan ekonomi suatu daerah. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, diharapkan semakin baik pula perekonomian daerah tersebut yang diperoleh dari data PDB pada tingkat nasional dan PDRB pada tingkat daerah. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

101 Tabel 3.5 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Mempawah yang dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan secara periode No. 2016* Ratarata Sektor Urut * A. Pertanian, Kehutanan 5,71 5,61 5,73 5,59 4,62 dan Perikanan B. Pertambangan dan 9,97 11,98 7,89 5,82 8,44 Penggalian C. Industri Pengolahan 3,57 4,77 3,65 5,30 3,90 D. Pengadaan Listrik dan 0,09 10,91 4,12 10,47 9,37 Gas E. Pengadaan Air, 3,99 5,89 5,64 3,46 3,64 Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang F. Konstruksi 5,27 6,10 7,26 6,83 6,64 G. Perdagangan Besar dan 5,49 6,75 6,76 6,13 5,90 Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor H. Transportasi dan 2,65 2,87 3,02 3,58 2,85 Pergudangan I. Penyediaan Akomodasi 4,83 4,89 5,20 4,24 4,58 dan Makan Minum J. Informasi dan 7,21 5,58 5,78 8,86 6,84 Komunikasi K. Jasa Keuangan dan 14,69 11,05 6,05 12,17 11,51 Asuransi L. Real Estate 4,98 5,87 6,23 4,67 5,32 M,N. Jasa Perusahaan 4,98 5,87 6,51 4,66 4,93 O. Administrasi 5,67 5,97 6,29 6,98 6,33 Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P. Jasa Pendidikan 5,89 8,16 4,44 4,59 5,74 Q. Jasa Kesehatan dan 4,10 7,95 2,05 2,75 4,67 Kegiatan Sosial R,S,T,U Jasa Lainnya 4,94 5,07 5,21 2,52 4,22 Produk Domestik Regional Bruto 5,44 5,67 5,62 5,99 5,36 Sumber Data : BPS Kabupaten Mempawah Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

102 Pada tahun 2016 sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mempawah yaitu sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 11,51%, Sektor Pengadaan listrik dan gas sebesar 9,37%, Sektor pertambangan dan pengalian sebesar 8,44%, Sektor Informasi dan komunikasi sebesar 6,84%, dan Sektor Konstruksi sebesar 6,64%. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dihitung melalui angka dari pendapatan regional (PDRB), dimana tingkat pendapatan regional dapat diukur dari total pendapatan wilayah atau jumlah nilai bruto (Grass Value Added) yang timbul dari seluruh aktivitas sektor ekonomi disuatu wilayah. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

103 Tabel 3.6 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Mempawah Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) No Sektor * 2016** A. Pertanian, , , , , ,62 Kehutanan dan Perikanan B. Pertambangan , , , , ,20 dan Penggalian C. Industri , , , , ,61 Pengolahan D. Pengadaan 8.107, , , , ,64 Listrik dan Gas E. Pengadaan Air, 5.573, , , , ,61 Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang F. Konstruksi , , , , ,46 G. Perdagangan , , , , ,01 Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor H. Transportasi dan , , , , ,93 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

104 No Sektor * 2016** Pergudangan I. Penyediaan , , , , ,98 Akomodasi dan Makan Minum J. Informasi dan , , , , ,01 Komunikasi K. Jasa Keuangan , , , , ,69 dan Asuransi L. Real Estate , , , , ,04 M,N. Jasa , ,58 36,479, , ,11 Perusahaan O. Administrasi , , , , ,89 Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P. Jasa , , , , ,46 Pendidikan Q. Jasa Kesehatan , , , , ,62 dan Kegiatan Sosial R,S,T,U Jasa Lainnya , , , , ,92 Produk Domestik Regional Bruto , , , , ,81 Sumber Data : BPS Kabupaten Mempawah Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

105 Tabel 3.7 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Mempawah Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), No. Sektor * 2016** Urut A. Pertanian, , , , , ,92 Kehutanan dan Perikanan B. Pertambangan , , , , ,05 dan Penggalian C. Industri , , , , ,08 Pengolahan D. Pengadaan 9.156, , , , ,73 Listrik dan Gas E. Pengadaan 4.857, , , , ,04 Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang F. Konstruksi , , , , ,17 G. Perdagangan Besar dan , , , , ,15 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

106 No. Urut Sektor * 2016** Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor H. Transportasi , , , , ,82 dan Pergudangan I. Penyediaan , , , , ,32 Akomodasi dan Makan Minum J. Informasi dan , , , , ,41 Komunikasi K. Jasa , , , , ,83 Keuangan dan Asuransi L. Real Estate , , , , ,02 M,N. Jasa , , , , ,45 Perusahaan O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib , , , , ,14 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

107 No. Urut Sektor * 2016** P. Jasa , , , , ,02 Pendidikan Q. Jasa , , , , ,87 Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S, T,U Jasa Lainnya , , , , ,96 Produk Domestik Regional Bruto , , , , ,62 Sumber Data : BPS Kabupaten Mempawah Meningkatnya aktifitas ekonomi suatu daerah selalu di tunjang oleh meningkatnya kegiatan ekonomi sekitar. Peningkatan kegiatan ekonomi sektoral didorong atau ditopang oleh adanya peningkatan aktifitas kegiatan ekonomi sektoral. Peranan sektoral terhadap total PDRB Kabupaten Mempawah selama periode dapat di lihat pada tabel dibawah ini. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

108 Tabel 3.8 Kontribusi Sektoral terhadap PDRB Kabupaten Mempawah Atas Dasar Harga Berlaku (Presentase) No. Urut Sektor * 2016** A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 27,83 27,19 26,70 26,59 25,99 B. Pertambangan dan Penggalian 0,85 0,91 0,99 1,04 1,09 C. Industri Pengolahan 16,99 16,71 16,18 15,73 15,66 D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,20 0,17 0,18 0,21 0,26 E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 0,14 0,13 0,13 0,13 0,12 Limbah dan Daur Ulang F. Konstruksi 7,34 7,55 7,74 8,05 8,49 G. Perdagangan Besar dan Eceran; 15,41 15,14 15,17 15,49 15,50 Reparasi Mobil dan Sepeda Motor H. Transportasi dan Pergudangan 2,36 2,31 2,23 2,15 2,12 I. Penyediaan Akomodasi dan Makan 2,30 2,31 2,29 2,29 2,27 Minum J. Informasi dan Komunikasi 1,65 1,62 1,59 1,59 1,58 K. Jasa Keuangan dan Asuransi 3,07 3,27 3,34 3,31 3,31 L. Real Estate 3,50 3,53 3,57 3,64 3,52 M,N. Jasa Perusahaan 0,71 0,71 0,72 0,72 0,70 O. Administrasi Pemerintahan, 12,76 13,51 14,17 14,21 14,64 Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P. Jasa Pendidikan 2,44 2,47 2,47 2,40 2,38 Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

109 No. Urut Sektor * 2016** Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,59 1,59 1,66 1,61 1,58 R,S, Jasa Lainnya 0,86 0,88 0,85 0,84 0,81 T,U Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber Data : Bappeda Kabupaten Mempawah Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

110 Berdasarkan pada tabel diatas, sebagian besar perekonomian Kabupaten Mempawah di dominasi oleh sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 25,59 %, Industri Pengolahan 15,66%, perdagangan besar dan Eceran sebesar 15,50 % dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 14,64 %. b. Pendapatan Perkapita Pembangunan Ekonomi merupakan suatu proses, yang berarti merupakan perubahan secara terus menerus dalam usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan perkapita, kenaikan tingkat pendapatan perkapita merupakan suatu pencerminan dari timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Besarnya PDRB perkapita merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk berdasarkan rasio PDRB. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

111 No Tabel 3.9 Perkembangan Pendapatan Regional Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Dan Konstan, 2010 Kabupaten Mempawah Uraian * 2016** 1 PDRB Perkapita , , , , ,13 (Rupiah) Atas Dasar Harga Berlaku 2 PDRB Perkapita (Rupiah) Atas Dasar Harga Konstan , , , , ,72 Sumber Data : BPS Kabupaten Mempawah Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

112 c. Inflasi Inflasi merupakan salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu daerah, karena dapat menggambarkan naik turunnya harga. Suatu daerah dikatakan memiliki stabilitas ekonomi yang baik jika tingkat inflasinya lebih rendah di bandingkan daerah lain dalam suatu kurun waktu tertentu. Inflasi yang tinggi bearti terjadinya lonjakan harga yang tajam, hal ini bisa menunjukkan penurunan daya beli masyarakat. Tabel 3.10 Laju Inflasi atas Dasar Harga Konsumen Kabupaten Mempawah tahun No Uraian * 2016** 1. Indeks harga 112,27 118,92 127,29 137,07 142,81 implesif PDRB 2. Laju Pertumbuhan Indeks harga Implesif PDRB 5,67 5,92 7,46 7,26 5,22 Sumber Data : BPS Kabupaten Mempawah d. Investasi Tujuan Makro ekonomi suatu daerah adalah bahwa pelaksanaan pembangunan harus membawa pengaruh pada meningkatnya perekonomian suatu daerah. Untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi maka di perlukan investasi dengan nilai yang cukup besar dan di harapkan dapat memberi multiplier effect yang lebih tinggi kepada masyarakat. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

113 Oleh karena itu pemerintah berusaha menciptakan iklim usaha yang kondusif agar investasi terus meningkat, baik yang berasal dari PMDN Maupun PMA. Realisasi investasi PMDN dan PMA kabupaten Mempawah dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.11 Realisasi Investasi Proyek PMDN dan PMA Kabupaten Mempawah Tahun PMDN PMA Tahun Jumlah Proyek Jumlah Investasi (Jutaan Rp) Jumlah Proyek Jumlah investasi Jutaan ( Rp) , , , , , , , , , ,26 Sumber Data : BPS Kabupaten Mempawah e. Potensi Ekonomi Pertanian Kabupaten Mempawah dengan luas wilayah sekitar 0,87 % dari luas Provinsi Kalimantan Barat, memiliki potensi sumber daya lahan yang belum di manfaatkan secara optimal. Dari luas lahan Ha, sebagian besar (37,31%) merupakan lahan pertanian bukan sawah, dan hanya sekitar 14,57 % merupakan lahan sawah. Pada tahun 2016 dari total lahan pertanian bukan sawah, sebagian besar (61,59% ) merupakan perkebunan. Untuk mencukupi penyediaan pangan baik dari segi kuantitas maupun kualitas gizinya, pemerintah telah Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

114 melaksanakan serangkaian kebijakan dengan menyusun program pembangunan di sektor pertanian. Salah satu program pokoknya adalah peningkatan produksi pangan. Di sadari bahwa faktor yang mempengaruhi produksi pangan semakin kompleks Salah satu usaha untuk meningkatkan penyediaan dan produksi pangan adalah dengan melanjutkan pembangunan di sektor pertanian terutama sub sektor tanam bahan makanan yang terdiri dari tanaman padi, palawija sayur-sayuran dan buahbuahan. Tabel 3.12 Potensi Ekonomi Kabupaten Mempawah Tahun 2016 No. Uraian 1. Pertanian A. Tanaman Pangan B. Tanaman Hortikultural C. Perkebunan D. Peternakan - Ternak Besar/Kecil - Ternak Unggas 2. Perikanan A. Perikanan tangkap B. Perikanan Budidaya Potensi (Ha)/ Populasi (Ekor) , , Produksi (Ton) , , ,2 612,2 - - Sumber Data : Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Mempawah , ,6 Salah satu faktor utama untuk membiayai jalannya roda pembangunan disuatu wilayah adalah dengan adanya pembangunan daerah baik yang bersumber dari penerimaan pajak daerah, retribusi dan pendapatan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

115 lainnya. Kontribusi keberadaan dan Kiprahnya Koperasi, UMKM, Restoran, Hotel, dan obyek wisata di kabupaten mempawah sangat besar pengaruhnya terutama dalam memberikan peluang kerja bagi pencari kerja di kabupaten mempawah. Terbukanya peluang kerja di suatu daerah bearti pertumbuhan ekonomi akan meningkat dan kesejahteraan akan tercapai. Tabel 3.13 Potensi Ekonomi dari Bidang Jasa di Kabupaten Mempawah Tahun 2016 No. Uraian Jumlah 1. Koperasi 224 Unit 2. UMKM Unit 3. Restoran, Rumah Makan dan Warung kopi 211 Unit 4. Hotel dan Penginapan 12 Unit 5. Obyek Wisata 17 Unit Sumber Data : BPS Kabupaten Mempawah dan SKPD terkait f. Pariwisata Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat diandalkan dalam pembangunan nasional karena pariwisata dapat meningkatkan pendapatan nasional dan pendapatan daerah serta devisa negara. Pariwisata juga berperan dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran sekaligus menciptakan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendukung sektor pariwisata, maka diperlukan adanya partisipasi dari masyarakat dan Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

116 keprofesionalan dari pihak pengelola pariwisata itu sesuai dengan peraturan dan ketetapan yang berlaku. Di samping itu dengan adanya perhatian yang serius dari pemerintah terhadap kepariwisataan, maka usaha di bidang kepariwisataan di Indonesia maupun didaerah diharapkan dapat berkembang dengan baik. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan berwisata, maka pemerintah pusat dan daerah mulai menggerakan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor penggerak ekonomi melalui peningkatan pendapatan nasional maupun pendapatan daerah, untuk itu pengembangan dan pemasaran pariwisata setiap daerah sangat diperlukan baik melalui media promosi baik cetak, elektronik bahkan internet. Kabupaten Mempawah merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat dengan potensi pariwisata yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Mempawah. Dengan adanya destinasi pariwisata di Kabupaten Mempawah diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Mempawah bahkan pemerataan pendapatan bagi masyarakat. Destinasi wisata di Kabupaten Mempawah dapat dilihat pada Tabel 3.25 berikut ini: Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

117 Tabel 3.26 Destinasi Wisata Kabupaten Mempawah No ODTW Lokasi WISATA BUDAYA 1. Istana Keraton Amantubillah Mempawah Timur 2. Mesjid Jamiatul Khair Mempawah Timur 3. Benteng Kota Batu Mempawah Timur 4. Rumah Adat Melayu Sungai Kunyit 5. Panyugu Galumpakng Toho 6. Nek Kebak Toho 7. Panyugu Bukit Badayu Toho 8. Rumah Radakng Toho 9. Rumah Adat Bugis Siantan 10. Rumah Adat Melayu Mempawah Hilir 11. Rumah Peninggalan Belanda Sungai Pinyuh 12. Rumah Adat Dayak Toho, Anjongan dan Sadaniang WISATA ALAM 13. Pulau Penibung Mempawah Hilir 14. Pantai Kijing Sungai Kunyit 15. Pulau Temajo Sungai Kunyit 16. Tangga Seribu Gunung Seliung Sungai Pinyuh 17. Goa Maria Bernadette Toho 18. Air Terjun Sambora Toho 19. Jungkat Beach Siantan 20. Pulau Setinjang Mempawah Hilir 21. Pulau Datuk Mempawah Hilir 22. Pulau Pengiki Besar Mempawah Hilir 23. Pulau Pengiki Kecil Mempawah Hilir 24. Pulau Damar Mempawah Hilir 25. Pulau Panjang Siantan 26. Makam Keramat Songkok Mempawah Timur 27. Makam Opu Berahima Mempawah Timur 28. Makam Imam Kulat Mempawah Timur 29. Makam Daeng Talibe Mempawah Timur 30. Makam Sheikh Ali Assagaf Mempawah Timur 31. Makam Keramat Kepiting Mempawah Timur 32. Makam Keramat Wan Salim Mempawah Timur 33. Makam Keramat Suduk-Suduk Mempawah Timur Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

118 No ODTW Lokasi 34. Makam Wak Tapak Mempawah Timur 35. Makam Keramat Siti Sa diah Mempawah Hilir 36. Makam Ratu Intan Mempawah Timur 37. Makam Panembahan Senggauk Toho 38. Makam Daeng Fatimah Sungai Kunyit 39. Putlong Toho 40. Gua Kame Toho 41. Air Terjun Pak Utan Toho 42. Sungai Sibo Toho 43. Riam Pinggan Toho 44. Riam Jungsen Toho 45. Riam Manggong Toho 46. Danau Nempong Toho 47. Tangga Batu Toho 48. Pagung Belanda Toho 49. Danau Tebu Dusun Selayar Mempawah Timur WISATA RELIGI 50. Makam Opu Daeng Manambon Mempawah Hilir 51. Makam Raja-Raja Mempawah Mempawah Timur 52. Makam Habib Husein Alqadri Mempawah Timur 53. Tepekong (Long fong pak) Sungai Pinyuh 54. Goa Maria Ratu Toho 55. Goa Maria Anjongan Anjongan 56. Makam Patih Patinggi Toho 57. Pekong Kecurit Toho 58. Goa Maria Lembah Rivotorto Toho 59. Makam Panembahan Adinata Mempawah Timur 60. Makam Sheik Hafal Mempawah Timur 61. Makam Syeikh Mugarrabbin Al Mempawah Timur Qatiri 62. Makam Keramat Jin Mempawah Timur 63. Makam Keramat Songkok Mempawah Timur 64. Makam Opu Berahima Mempawah Timur 65. Makam Imam Kulat Mempawah Timur 66. Makam Daeng Talibe Mempawah Timur 67. Makam Sheikh Ali Assagaf Mempawah Timur 68. Makam Keramat Kepiting Mempawah Timur 69. Makam Keramat Wan Salim Mempawah Timur 70. Makam Keramat Suduk-Suduk Mempawah Timur Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

119 No ODTW Lokasi 71. Makam Wak Tapak Mempawah Timur 72. Makam Keramat Siti Sa diah Mempawah Hilir 73. Makam Ratu Intan Mempawah Timur 74. Makam Panembahan Senggauk Toho 75. Makam Daeng Fatimah Sungai Kunyit WISATA KULINER 76. Rumah Makan Mutiara Sungai Kunyit 77. Rumah Makan dan Pemancingan Siantan Gravela 78. Rumah Makan Pengkang Siantan 79. Rumah Makan Gravitasi Segedong 80. Rumah Makan Pak Wahab Mempawah Timur 81. Rumah Makan Bestari Mempawah Hilir 82. Rumah Makan Pedalaman Mempawah Timur 83. Pondok Makan Koppel Mempawah Hilir 84. Terminal Mempawah Mempaah Hilir 85. Kelapa Empat Beach Sungai Kunyit 86. Terminal Sungai Pinyuh Sungai Pinyuh WISATA EVENT UNGGULAN 87. Robo-Robo Mempawah Timur 88. Karapan Sapi Sungai Pinyuh 89. Cap Go Meh Sungai Pinyuh 90. Naik Dango Toho, Sadaniang, anjungan 91. Sedekah Bumi Anjongan, Toho, Mempawah Hilir 92. Festival Sahur-Sahur Mempawah Hilir Sumber Data : RIPARDA, Bappeda Kab. Mempawah. Dari 92 jenis ODTW di Kabupaten Mempawah, dalam Profil Daerah berikut hanya dibahas sekilas beberapa ODTW yang menjadi wisata unggulan yang menjadi ikon Kabupaten Mempawah, berikut ulasan singkat desitinasi wisata Kabupaten Mempawah: Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

120 Keraton Amatubillah Keraton Amantubillah merupakan nama istana dari Kerajaan Mempawah. Nama Amantubillah berasal dari bahasa Arab, yang berarti Aku beriman kepada Allah. Istana yang didominasi oleh warna biru muda ini terletak di Jalan Adiwijaya RT.04 RW.12 Kelurahan Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan catatan sejarah, Istana Amantubillah dibangun pada masa pemerintahan Gusti Jamiril pada tahun Setelah Gusti Jamiril dinobatkan menjadi raja di Kerajaan Mempawah untuk menggantikan ayahandanya yang bernama Upu Alinu Malinu Daeng Menambon yang kelak ketika menjadi raja bergelar Pangeran Mas Surya Negara. Saat Gusti Jamiril diangkat menjadi Raja Mempawah, beliau menyandang gelar sebagai Panembahan Adiwijaya Kesuma Jaya yang Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

121 berkuasa atas seluruh rakyat yang berada di daerah Kerajaan Mempawah. Belum berapa lama usai Gusti Jamiril dinobatkan menjadi Raja Mempawah, atas nasihat Mufti Kerajaan, Tuan Besar Habib Husain Alkadri, beliau memindahkan Makam Opu Daeng Menambon istana atau pusat pemerintahannya dari Sebukit Rama ke dekat Kampung Galaherang, di mana Sang Mufti bertempat tinggal. Disitulah istana pertama dari Panembahan Adiwijaya Kesuma Jaya berdiri tegak. Berhubung Kerajaan Mempawah tidak mau takluk di bawah kekuasaan Belanda, maka dengan dalih untuk memulihkan ketentraman, Belanda menyerang Kota Mempawah pada tahun 1787 yang dipimpin Mayor Amral dan Katen Silviser atas nama Gubernur Jenderal di Batavia. Pada tahun 1880, Istana Amantubillah mengalami kebakaran ketika tampuk kekuasaan istana dipegang oleh Gusti Ibrahim, yang bergelar Panembahan Ibrahim Mohammad Syafiuddin ( ). Setelah itu, Istana Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

122 Amantubillah mengalami beberapa kali direhabilitasi hingga Istana Amantubillah dapat berdiri kembali pada hari Kamis, 22 November 1922 pada masa Panembahan Mohammad Taufik Akkamadin. Kompleks Istana Amantubillah dibagi dalam tiga bagian, yaitu bangunan utama, bangunan sayap kanan, dan sayap kir. Pada zaman dahulu, bagunan utama merupakan tempat singgasana raja, permaisuri, dan tempat tinggal keluarga raja. Bangunan sayap kanan adalah tempat untuk mempersiapkan keperluan dan tempat untuk jamuan makan keluarga istana. Sedangkan bangunan sayap kiri merupakan aula dan tempat untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi pemerintahan. Di kompleks istana, pengunjung dapat melihat kolam bekas pemandian raja beserta keluarganya yang berada di belakang bangunan istana. Sayang, kolam pemandian tersebut tidak berfungsi lagi, karena pendangkalan dan tertutupnya saluran air yang menghubungkan kolam tersebut dengan anak Sungai Mempawah. Selain itu, pengunjung juga masih dapat melihat bekas tempat peristirahatan dan tempat bersantai (gazebo) raja beserta keluarganya, yang keberadaannya Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

123 tak jauh dari kolam pemandian tersebut. Selain gazebo dan tempat permandian raja, di komplek Keraton Amantubillah juga terdapat sebuah mesjid Jami atul Khair yang Mesjid Keraton didirikan pada saat Panembahan Akkamadin sebagai tempat ibadah dan tempat belajar Agama Islam bagi umat muslim di sekitar Keraton Amantubillah khususnya dan umat muslim pada umumnya dan juga sebagai bukti sejarah bahwa Kerajaan Mempawah merupakan Kerajaan Islam Jungkat Beach Jungkat Beach memiliki luas areal 8 Ha yang terletak dimuara Jungkat Kecamatan Siantan. Berjarak 40 Km dari Mempawah dan 18 Km dari Pontianak, pantai ini dilengkapi fasilitas pendukung seperti kolam renang dan restoran. Namun demikian Jungkat Beach tidak didukung hamparan pasir putih seperti pantai pada umumnya akan tetapi Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

124 keindahan Jungkat Beach dapat dijadikan rujukan oleh masyarakat sekitar untuk menikmati sunset setiap menjelang sore dan lebih menarik lagi apabila dapat dikelola secara baik dan profesional dan memerlukan perhatian khusus dari pemerintah daerah agar menjadi Jungkat Beach sebagai destinasi pariwisata kedepannya. Pulau Temajo Pulau Temajo berlokasi di Desa Sungai Kunyit sekitar 86 km dari Kota Pontianak dan dapat ditempuh dengan perahu motor yang memakan waktu sekitar 45 menit dan memiliki keindahan alam yang mempesona. Pulau ini merupakan dataran tinggi dengan luas 700 Ha dan sebagian didominasi hutan tropis yang masih alami dan memiliki hutan bakau dengan panjang ± M. Memiliki beberapa fasilitas yang terdapat di Pulau Temajo ini seperti penginapan, dermaga, gazebo dan jalan lingkar. Di pulau ini penelusur bahkan bisa melihat lumbalumba yang berenang dengan asyiknya.pulau temajo ini mempunyai lima teluk yang salah satu paling terkenal yaitu teluk paku. Di teluk paku sendiri terdapat sumber Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

125 mata air gunung yang tak pernah habis bahkan disaat kemarau panjang sekalipun. Pulau temajo merupakan salah satu tempat wisata yang menjadi favorit wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Pulau temajo ini menyimpan keindahan laut yang sangat luar biasa. Keberadaan pulau dengan tujuh bukit berbaris di tengah-tengah laut ini memiliki keindahan yang luar biasa dengan air lautnya yang berwarna hijau saat fajar menyingsing dan membiru saat senja menambah cantiknya pulau ini. Pulau Temajo dalam perencanaan nasional termasuk salah satu dalam program percepatan strategis nasional sebagai pelabuhan internasional yang dapat mendukung perekonomian dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Kabupaten Mempawah khususnya masyarakat di sekitar Kecamatan Sungai Kunyit. Pantai Kijing Pantai Kijing sejak lama telah menjadi obyek wisata primadona di Kabupaten Mempawah. Pantai ini menarik wisatawan lantaran pesisir pantainya yang penuh pohon Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

126 kelapa dan pasir putih yang landai. Pantai Kijing terletak di Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Pantai yang sangat indah dihiasi bukit serta pepohonan yang sejuk. Ada bukit yang menghadap ke pantai dan pepohonan kelapa yang berjajar rapi yang sekelilingnya dijadikan track gastrak. Namun beberapa hal yang perlu dibenahi yaitu tangga untuk mendaki bukit perlu diperbaiki. Karena terlihat sudah tak terawat dan rumputnya yang panjang menandakan bahwa tidak pernah ada lagi yang mendaki bukit tersebut. Selain itu, patung kuda, gajah juga sudah terlihat kusam sehingga kurang diminati pengunjung. Nama Kijing berasal dari nama sejenis kerang berbentuk kecil dan memanjang yang banyak terdapat di tepi pantai. Sebelum menjadi lokasi obyek wisata seperti sekarang. Pantai Kijing merupakan tempat hidupnya hutan mangrove dengan berbagai jenis biota laut seperti kepiting, kerang, dan sebagainya. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

127 Di sepanjang pantai wisata Pantai Kijing, mulai dari arah Selatan hingga ke Utara yang terlihat hanya hamparan pasir putih dan rindangnya pohon kelapa sebagai tempat berteduh. Suasana pantai memang tak bisa dipungkiri memberikan keindahan tersendiri. Apalagi jika menjelang sore hari dan waktu terbenamnya sang matahari di ufuk Barat, memberikan kepuasan tersendiri bagi pengunjung. Nusantara Resort Nusantara resort merupakan objek wisata yang masih diminati di Kabupaten Mempawah, dengan luas kurang lebih 5 Ha yang terletak di Jalan Raya Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir. Resort ini memiliki pesona alam yang indah dan berhadapan langsung dengan Laut Natuna, Pulau Penibung dan Pulau Temajo serta memiliki fasilitas pendukung seperti hotel dan restoran, mini golf, flying fox, walking water ball, all terrain vehicle, jetsky dan banana boat, kolam renang, Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

128 bumper boat serta fasilitas out bound dan bungee trampoline. Mangrove Park Mempawah Mangrove Park (MMP) yang mengusung tema wisata alam berbasis hutan mangrove itu, tidak hanya menyuguh kan pemandangan alam dan kesegaran udara ditengah rimbunan hutan mangrove saja. Lebih dari itu, pengunjung dapat mengakses informasi seputar tanaman mangrove. Termasuk upaya konservasi tanaman mangrove yang telah dilakukan MMC sejak beberapa tahun silam. Track yang dibuat dari kayu dan bambu menjadi sarana bagi pengunjung untuk menyusuri kawasan hutan mangrove. Bahkan, pada bagian ujung pantai telah dibangun steigher mini untuk para pengunjung menikmati keindahan Pulau Penibung dan sunset di sore hari. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

129 Pembangunan MMP yang berlokasi di Desa Pasir, yang termasuk didalam wilayah Kecamatan Mempawah Hilir memiliki luas wilayah km 2 dengan jumlah penduduk sebanyak orang tahun 2014, Desa Pasir berbatasan dengan ; Utara : Desa Penibung, Selatan : Kelurahan Terusan, Barat : Laut Natuna dan Timur : Desa Sekabug. Desa ini memiliki panjang garis pantai + 3 km. Desa Pasir merupakan termasuk wilayah yang mengalami abrasi sudah cukup parah. Saat ini, kami bersama dengan kelompok masyarakat setempat sedang melakukan kegiatan restorasi hutan Mangrove dengan target luasan wilayah sekitar 5 Ha. MMP yang digagas oleh Mempawah Mangrove Conservation (MMC) itu telah berlangsung sejak akhir April lalu. Melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), MMC berhasil menggarap lahan dipinggir Pantai Desa Pasir untuk disulap menjadi wisata alam berbasis hutan mangrove. Para pengunjung pun dapat menikmati sejumlah fasilitas yang telah dibangun. Seperti, rumah Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

130 mangrove yang menyediakan beragam informasi seputar mangrove, track sepanjang 300 meter, toilet, permainan anak dan delapan unit kano yang dapat digunakan pengunjung menyusuri pinggiran pantai hutan mangrove. Air Terjun Sambora Jika anda berjiwa petualang, Gunung Raya dapat memberikan kepuasan dan pengalaman tersendiri. Gunung Raya terletak di desa Sambora kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah. Gunung ini memiliki keindahan tersendiri, memiliki air terjun yang terdiri dari 7 tingkat. Dengan jarak 57 km dari Mempawah, pengunjung dapat mencapai Obyek Wisata Air Terjun Sambora. Untuk mencapai Gunung Raya anda bisa menggunakan sepeda motor kurang lebih 15 menit sampai di kaki bukit, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih satu jam. Sesampainya dipuncak, lelah pengunjung akan terbayar setelah melihat pemandangan dari atasnya. Daerah-daerah yang ada di bawah Gunung tersebut akan terlihat jelas. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

131 Tidak hanya itu saja, dalam perjalanan pengunjung juga akan disuguhi pemandangan menarik yang ada di Desa Sambora, yakni hamparan sawah yang luas dan sungai-sungai kecil yang mengaliri persawahan bahkan Desa Sambora juga berpotensi menjadi desa wisata, jika dikelola dengan baik karena terdapat juga wisata budaya, berupa permainan tradisional diantaranya barongan, reog, kuda lumping dan hiburan lainnya yang disuguhkan dalam setiap perayaan budaya yang akan membuat perjalanan wisatawan lokal maupun internasional menyenangkan. Event Robo-robo Dinamakan Robo - robo karena ritual ini digelar setiap hari rabu terakhir bulan syafar menurut penanggalan Hijriah. Tujuan di gelarnya ritual ini adalah untuk memanjatkan syafar menurut penanggalan Hijriah. Tujuan digelarnya ritual ini adalah untuk memanjatkan do a menolak bala dan petaka serta untuk memperingati napak tilas perjalanan Opu Daeng Manambon yang bergelar pangeran Mas Surya Negara dari kerajaan Matan, Martapura, Kabupaten Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

132 Ketapang ke Kabupaten Mempawah (Bangkule Rajakn), Kabupaten Pontianak pada tahun 1737 M/1148 H. Berlayarnya Opu Daeng Manambon dari kerajaan Matan Sukadana (Kabupaten Ketapang) diiringi sekitar 40 perahu. Saat masuk Muara Kuala Mempawah, rombongan disambut suka cita oleh masyarakat Mempawah. Penyambutan tersebut dilakukan oleh para petinggi Kerajaan Mempawah (Bangkule Rajakn) dan masyarakat di Sungai Mempawah dengan menggunakan sampan. Pada pesta penyambutan tersebut dilakukan dengan memasang berbagai kertas dan kain warna warni dirumah-rumah penduduk yang berada di pinggir sungai. Melihat sambutan rakyat Mempawah yang cukup meriah, Opu Daeng Manambon pun memberikan sebagian bekal makanannya kepada warga yang berada di pinggir sungai untuk dapat dinikmati bersama, karena saat kedatangan nya bertepatan dengan hari Rabu terakhir Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

133 bulan syafar, lantas rombongan tersebut menyempatkan diri turun di Kuala Mempawah. Selanjutnya Opu Daeng Manambon yang merupakan keturunan dari Kerajaan Luwu Sulawesi Selatan, berdoa bersama dengan warga yang menyambutnya, mohon keselamatan kepada Allah SWT agar dijauhkan dari bala dan petaka. Usai melakukan do a, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama, prosesi peristiwa itulah yang kemudian dijadikan sebagai awal digelarnya hari robo -robo yang setiap tahun rutin dilakukan warga Mempawah dengan melakukan makan diluar rumah bersama sanak keluarga dan tetangga. Hal lain yang tak kalah menariknya dalam ritual robo -robo adalah dihidangkannya berbagai masakan khas daerah (istana) yang mungkin tidak lagi populer ditengah-tengah masyarakat, seperti lauk opor ayam putih, sambal serai udang, selada timun, ikan masak asam pedas, sop ayam putih, ketupat bontong dan lainlain. Sebagai penganan pencuci mulut disuguhkan kue sangan, kue jorong, bingke ubi, putuh buloh dan pisang raja. Sementara untuk minumannya disediakan air serbat atau sepang yang berkhasiat memulihkan stamina atau air minum tanda selesai (air pengusir). Untuk memeriahkan ritual robo -robo biasanya ditampilkan aneka hiburan tradisional masyarakat setempat seperti Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

134 tundang (pantun berdendang), japing dan lomba perahu bidar serta panjat pinang. Naik Dango Gawai Naik Dango adalah salah satu upacara adat suku Dayak Kanayatn di 3 Kabupaten di Kalimantan Barat yaitu Kabupaten Mempawah, Kabupaten Landak, dan Kabupaten Kubu Raya. Pelaksanaan upacara adat naik dango diselenggarakan setiap tahun dengan berbeda kecamatan yang penentuan penyelenggara upacara adat ini di tentukan dalam musyawarah adat (bahaump) yang dilaksanakan semalam sebelum upacara adat dimulai. Upacara adat Gawai Naik Dango adalah upacara syukuran masyarakat dayak atas hasil panen yang telah diberikan oleh Jubata (arti = Tuhan), dapat melambangkan persatuan, aspirasi identitas kemakmuran serta memperkenalkan bahwa masyarakat Dayak memilki andil dalam mempersatukan bangsa Indonesia selain itu Naik Dango adalah suatu atraksi Suku Dayak asli pada saat Karnaval keliling kota, ritual, Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

135 paeran, fashion show serta kontes Bujang Dare, ukiran kayu, tarian, dan berbagai permainan rakyat dengan berharap hasil panen yang didapat tahun ini bisa cukup hingga sampai di tahun depan, agar pertanian berikutnya tetap baik tanpa ada masalah. Prosesi adat Gawai Naik Dango diselenggarakan setiap tanggal 27 April setiap tahunnya, dimana tempat diselenggarakan nya telah ditentukan setahun sebelumnya. Dalam upacara Gawai Naik Dango ini masyarakat bisa mengenal lebih dekat adat dan kebudayaan suku Dayak Kanayatn Kalimantan Barat (suku Dayak Kanayatn adalah salah satu sub suku Dayak yang ada di Kalimantan) dan juga persembahan taritarian adat pada prosesi gawai adat Naik Dango. Rasa syukur tersebut dituangkan untuk Padi sebagai memberi penghidupan bagi manusia, termasuk bagi masyarakat Dayak, khususnya warga Dayak Kanayatn. Oleh karena itu, mulai dari menanam, memanen, hingga menyimpan padi diatur sedemikian rupa menggunakan ritual adat Naik Dango. Padi dipercaya memiliki semangat atau roh. Profil Daerah Kabupaten Mempawah Tahun

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 183, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3904)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 183, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3904) LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 183, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3904) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan dan kemajuan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA 1 GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG

NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : 1. bahwa berhubung

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/DPD RI/I/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/DPD RI/I/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 7/DPD RI/I/2013-2014 PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH PEMBENTUKAN KABUPATEN TAYAN SEBAGAI

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG - 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 2 SERI E TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2016 SERI : PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BEKASI NOMOR

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Umum Provinsi Kalimantan Barat Setelah era reformasi yang menghasilkan adanya otonomi daerah, maka daerah administrasi di Provinsi Kalimantan Barat yang telah mengalami

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KAYONG UTARA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KAYONG UTARA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KAYONG UTARA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 44 TAHUN 2004 T E N T A N G KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR SERI 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR SERI 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR SERI 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SERUYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2006 Seri : E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2006 Seri : E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2006 Seri : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH P PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PADA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KAYONG UTARA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KAYONG UTARA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KAYONG UTARA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 12

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 12 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 12 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 24 TAHUN 2015

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAHAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SEBAGAI IBUKOTA NEGARA KESATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Provinsi Daerah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT SALINAN GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2008 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 5TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH S A L I N A N NOMOR 1/A, 2005 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 5 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografis Kabupaten Kubu Raya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 84 meter diatas permukaan laut. Lokasi Kabupaten Kubu Raya terletak pada posisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara Sejarah Singkat Sebutan Labuhanbatu bermula ketika pada tahun 1862 Angkatan Laut Belanda

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN EVALUASI PERKEMBANGAN DAERAH OTONOM BARU

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN EVALUASI PERKEMBANGAN DAERAH OTONOM BARU PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN EVALUASI PERKEMBANGAN DAERAH OTONOM BARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DI PROVINSI LAMPUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DI PROVINSI LAMPUNG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG UNDANG-UNDANG NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang: a. bahwa untuk memacu kemajuan Provinsi Lampung pada umumnya

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 BUPATI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2006 PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP Menimbang:

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI - 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 2 TAHUN : 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO 1 PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POSO, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAHAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SEBAGAI IBUKOTA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E 11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 09 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 09 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 09 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI DONGGALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA,

BUPATI DONGGALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA, BUPATI DONGGALA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO Salinan PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGHAPUSAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGHAPUSAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGHAPUSAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG 1 PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAHAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SEBAGAI IBUKOTA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

UU 16/1999, PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DUMAI. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 16 TAHUN 1999 (16/1999)

UU 16/1999, PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DUMAI. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 16 TAHUN 1999 (16/1999) UU 16/1999, PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DUMAI Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 16 TAHUN 1999 (16/1999) Tanggal: 20 APRIL 1999 (JAKARTA) Tentang: PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG DINAS-DINAS DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 7 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci