BAB II KEADAAN UMUM DESA LEBAKWANGI. mereka sepakat mengatakan bahwa Desa Lebakwangi berasal dari dua kata, yaitu lebak dan
|
|
- Suhendra Susman
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KEADAAN UMUM DESA LEBAKWANGI A. Sejarah Desa Lebakwangi Banyak sekali cerita dari para sesepuh mengenai asal-usul Desa Lebakwangi, namun mereka sepakat mengatakan bahwa Desa Lebakwangi berasal dari dua kata, yaitu lebak dan wangi. Lebak itu sendiri artinya dataran rendah. Konon ceritanya ada seorang wali yang melihat desa ini merupakan dataran rendah karena beliau pada saat itu berasal dari dataran tinggi, yaitu Desa Gantungan (Arsip Desa, tahun 2006). Sedangkan kata wangi itu sendiri ada dua versi cerita yang berbeda. Ada yang menyebutkan bahwa kata wangi berasal dari wanginya buah nangka yang ada di Desa Lebak karena banyak dari pedagang kota yang berdagang di Pasar Jatilaba. Mereka mengatakan bahwa nangka yang berasal dari Desa Lebak rasanya enak dan baunya sangat wangi, sehingga jadilah Desa Lebak yang penuh dengan nangka yang wangi ini menjadi sebuah desa yang dikenal sampai sekarang dengan nama Desa Lebakwangi (wawancara dengan Syamsudin, 02 April 2012). Ada juga versi yang mengatakan berbeda mengenai maksud kata wangi itu. Disebutkan oleh tradisi lisan bahwa dulu di desa tersebut terdapat sebuah pohon yang mempunyai bau yang sangat wangi. Pohon tersebut merupakan pohon kemenyan. Karena sangat terkenal pohon tersebut akan wanginya dan terletak di Desa Lebak, maka sering disebut Desa Lebak yang wangi dan jadilah nama Desa Lebakwangi (wawancara dengan Pahing, 11 Mei 2012).
2 Desa Lebakwangi itu sendiri terbagi manjadi dua pedukuhan, yaitu Dukuh Krajan dan Dukuh Karet. Untuk Dukuh Krajan ini tidak begitu dikenal namanya oleh masyarakat Lebakwangi, mereka hanya mengenalnya hanya Lebakwangi saja. Padahal, Dukuh Krajan inilah yang menjadi pusat pemerintahan Desa Lebakwangi (Arsip Desa, tahun 2006). Berbeda dengan Dukuh Krajan, Dukuh Karet ini sangat dikenal namanya oleh warga Desa Lebakwangi. Dinamakan Dukuh Karet karena letak dukuh ini berdekatan dengan hutan karet milik perhutani. Oleh karena itu, dinamakan dengan Dukuh Karet. B. Perkembangan Pemerintahan Desa Lebakwangi Pemerintahan Desa Lebakwangi dahulu dipimpin oleh seorang yang disebut dengan Bekel. Bekel ini tidak dipilih oleh masyarakat Desa Lebakwangi. Jadi siapa saja yang mampu memimpin dan mengurusi Desa Lebakwangi dan disukai oleh masyarakat, maka dialah kepala desanya. Untuk jabatan bekel ini tidak ada batas tahun untuk kepemimpinannya karena pada waktu itu tidak ada peraturan mengenai itu. Kepala Desa pertama yang memerintah di Desa Lebakwangi dan yang tidak melalui pemilihan yaitu bernama Sarya, dan kemudian dilanjutkan oleh Suja, Maun, dan Wasad. Desa Lebakwangi baru mengadakan pemilihan kepala desa tahun Pada pemilihan kepala desa tersebut masyarakat memilih langsung kepala desa yang mereka kehendaki. Hampir sama dengan pemilihan kepala desa pada masa sekarang, bedanya pada masa itu media memilihnya dengan menggunakan lidi. Jika salah satu calon mendapatkan lidi terbanyak, maka calon tersebutlah yang menjadi kepala desa. Kepala Desa pertama yang menjabat dengan cara pemilihan yaitu Nasir. Setelah Nasir, kepala desa dijabat oleh Sukirno. Sukirno dikenal sebagai kepala desa yang berstatus Kartikan dan Pejabat Sementara (PJS). Untuk status
3 kartikan merupakan kepala desa yang ditunjuk oleh pemerintah setempat (camat) untuk mengurus desa. Alasan ditunjuk Kartikan karena pemerintah setempat merasa pada saat itu keadaan tidak aman, maka ditunjuklah seorang kartikan. Kepala desa kartikan ini berasal dari kalangan militer (ABRI). Karena setelah Nasir purna dan pada saat itu keadaan desa sedang tidak aman karena kegiatan pemberontakan oleh PKI yang dikenal dengan G 30 S PKI. Untuk menjaga keamanan warga Desa Lebakwangi, maka Camat Jatinegara menunjuk seorang dari militer (ABRI) untuk menjadi kepala desa (Wawancara dengan Pahing, 11 Mei 2012). Setelah Sukirno selesai tugasnya karena dirasa keadaan sudah aman, maka ditunjuklah Taroni oleh camat untuk menjadi kepala desa sementara atau lebih dikenal dengan Pejabat Sementara (PJS). Tujuan penunjukkannya berbeda dengan Kartikan. PJS ini ditunjuk jika pemerintahan setempat (camat) merasa desa tersebut belum dirasa siap untuk melakukan pemilihan kepala desa setelah kepala desa sebelumnya habis masa jabatan, sehingga ditunjuklah seorang yang dirasa mampu untuk memimpin desa tanpa dipilih oleh masyarakat desa tersebut. Sebelumnya Taroni ini merupakan staf pegawai pada masa pemerintahan Sukirno. Karena dirasa mempunyai pengalaman dalam mengurus desa, maka ditunjuklah beliau untuk memerintah desa menggantikan Sukirno. Taroni ini ditugaskan untuk mengurus Desa Lebakwangi dan juga mempersiapkan masyarakat untuk mengadakan pemilihan. Setelah masyarakat Lebakwangi siap untuk melakukan pemilihan kepala desa, maka desa menyelenggarakan pemilihan tersebut dan Taroni yang tadinya menjabat sebagai kepala desa sementara ikut mencalonkan diri menjadi kepala desa. Karena masyarakat sudah percaya kepada Taroni pada masa jabatan sebelumnya, dalam pemilihan tersebut Taroni
4 memperoleh suara terbanyak dan akhirnya menjadi kepala desa terpilih. Selanjutnya setelah Taroni purna dari jabatannya, dilakukan lagi pemilihan dan hasil dari pemilihan tersebut Syamsudin terpilih menjadi kepala desa dan kemudian dilanjutkan oleh Suprapto. Kepala Desa Suprapto ini merupakan kepala desa sementara atau PJS. Suprapto yang merupakan orang dari dinas pertanian ditunjuk oleh Camat Jatinegara untuk menjabat sebagai PJS di Desa Lebakwangi sebagai kepala desa. Ditunjuknya Suprapto sebagai kepala desa tidak sama alasannya dengan masa Kepala Desa Taroni. Namun, karena pada saat itu ada aturan dari pemerintah pusat bahwa setelah periode kepala desa yang dipilih oleh masyarakat, harus diselingi oleh kepala desa sementara (PJS) (wawancara dengan M. Wahyudin, 11 Mei 2012). Setelah masa jabatan PJS tersebut berakhir, barulah dilakukan pemilihan kepala desa dan terpilihlah Abdul Ghofur. Kemudian setelah Abdul Ghofur purna, digantikan oleh Syamsudin. Syamsudin sebelumnya pernah menjabat kepala desa pada periode Pada tahun 2007 ikut pemilihan lagi dan akhirnya mendapat kepercayaan lagi dari masyarakat untuk memimpin Desa Lebakwangi sampai sekarang. Tabel 1. Daftar Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Lebakwangi No periode Nama kepala desa keterangan Sarya Tanpa Dipilih Suja Tanpa Dipilih Maun Tanpa Dipilih Wasad Tanpa Dipilih Nasir Dipilih Sukirno Kartikan/PJS Taroni PJS Taroni Dipilih Syamsudin Dipilih Suprapto PJS Abdul Ghafur Dipilih
5 Syamsudin Dipilih Sumber : Arsip Desa, 2006 C. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Lebakwangi Mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Lebakwangi adalah sebagai petani dan buruh tani. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu karena sudah turun temurun sejak dahulu bahwa masyarakat Lebakwangi adalah seorang petani. Kedua, karena minimnya tingkat pendidikan masyarakat sehingga masyarakat tidak memiliki keahlian lain dan tidak punya pilihan lain selain menjadi petani ataupun buruh tani. Tabel 2. Mata pencaharian masyarakat Desa Lebakwangi No Mata Pencaharian jumlah 1 Petani Buruh Peternak 2 4 Pedagang 30 5 Tukang kayu 21 6 Tukang Batu 30 7 Penjahit 5 8 PNS 15 9 Pensiunan TNI/Polri 1 11 Perangkat Desa 7 12 Pengrajin Industri Kecil - 14 Buruh Industri - 15 Lain-Lain - Sumber : Arsip Desa, 2006 Di Desa Lebakwangi ada dua macam petani, yaitu petani asli dan petani garap. Petani asli yaitu petani yang memiliki sawah sendiri dan dalam menggarap sawah tersebut dikerjakan oleh sendiri, tidak dikerjakan oleh orang lain, sedangkan untuk petani garap, yaitu petani yang menggarap sawah, tapi sawah tersebut milik orang lain atau bukan milik
6 sendiri. Hal ini terjadi karena orang yang mempunyai sawah tidak begitu mahir dalam menggarap sawah ataupun karena memiliki pekerjaan lain sehingga tidak ada waktu untuk menggarap sawah. Pemilik sawah tersebut mencari orang yang dirasa cukup mahir dalam menggarap sawah untuk menggarap sawahnya agar nantinya hasil panennya lebih baik dan juga agar sawah miliknya tidak terbengkalai karena tidak ada yang menggarap. Pada tahun1980-an, para petani menggarap sawahnya dengan ditanami padi dan jagung. Keadaan pertanian di Desa Lebakwangi sangat mengandalkan hujan (tadah hujan), sehingga jika pada masa penghujan sawah mereka ditanami padi dan jika memasuki masa kemarau sawah mereka ditanami jagung. Dalam menggarap sawahnya, petani masih menggunakan alat-alat tradisional dalam menggarap sawah mereka, seperti untuk membajak sawah masih menggunakan tenaga hewan seperti kerbau ataupun sapi. Untuk pupuk masyarakat masih menggunakan pupuk kandang atau kompos. Pupuk kompos ini sangat diandalkan oleh petani untuk menyuburkan tanah dan tanaman mereka. Pupuk kandang ini sangat sederhana, sehingga perkembangan tanaman padi terbilang lambat. Hal ini sangat mempengaruhi penghasilan para petani. Irigasi juga masih terbilang kurang, karena sistem irigasi yang kurang baik membuat pengairan sawah-sawah petani kurang maksimal. Apalagi jika masuk musim kemarau, kebanyakan sawah mereka tidak digarap karena tidak adanya air. Beberapa faktor tersebut mengakibatkan hasil tani mereka tidak dapat maksimal karena masih terbatas dalam penggarapannya. Hasil yang mereka dapat hanya cukup untuk menggarap kembali sawah mereka dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, bahkan jika petani yang hanya memiliki tanah sawah yang tidak begitu luas, hasil yang didapat terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena mereka juga harus
7 mengeluarkan biaya untuk menggarap sawah mereka selanjutnya. Untuk memenuhi kebutuhan mereka, tidak jarang mereka bekerja sebagai buruh tani ataupun buruh bangunan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masuk tahun 1990-an Desa Lebakwangi mulai tersentuh dengan adanya kemajuan teknologi, tidak terkecuali kemajuan teknologi dalam bidang pertanian. Sekarang petani sudah banyak menggunakan teknologi dalam menggarap sawah mereka dan mulai meninggalkan alat-alat tradisional, seperti dalam membajak sawah yang dulunya menggunakan tanaga hewan sekarang sudah menggunakan tenaga mesin (traktor). Dengan menggunakan traktor pekerjaan membajak sawah jauh lebih efisien dan cepat. Selain itu, dalam penggunaan pupuk yang dulu masyarakat menggunakan pupuk kandang atau kompos sebagai pupuk andalan, sekarang sudah banyak yang menggunakan pupuk kimia dari pabrik walaupun masih menggunakan pupuk kompos yang jumlahnya sedikit. Dengan menggunakan pupuk kimia ini pertumbuhan tanaman padi jadi lebih baik, sehat, dan cepat. Selain itu, juga ditambah dengan adanya sistem irigasi yang jauh lebih baik sehingga para petani dapat lebih mudah menggunakan air. Apalagi jika musim kemarau, petani masih bisa menggarap sawah mereka walaupun debit air tidak sebanyak pada musim hujan. Atas masuknya teknologi pertanian di Desa Lebakwangi dan digunakan oleh para petani membuat hasil dari sawah-sawah mereka jauh lebih maksimal. Penghasilan atau ekonomi masyarakat mulai meningkat. Kini hasil dari mereka bertani cukup untuk membiayai untuk menggarap sawah mereka selanjutnya dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, bahkan mereka bisa untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Kesadaran masyarakat akan pendidikan mulai tumbuh dan meningkat karena mereka bisa
8 menyekolahkan anak-anaknya, sehingga keadaan sosial ekonomi masyarakat Lebakwangi semakin tumbuh dan berkembang. Buruh yang ada di Desa Lebakwangi sebagian besar menjadi buruh tani dan buruh bangunan. Buruh tani sendiri bekerja membantu petani dalam mengerjakan sawah mereka. Biasanya tenaga mereka dibutuhkan untuk mencangkuli sawah atau membersihi tanaman padi dari tanaman-tanaman pengganggu. Masa kerja buruh tani tidak menentu. Mereka bekerja jika ada yang membutuhkan tenaga mereka. Jika pekerjaan mereka sudah selesai, mereka akan dibayar, dan selanjutnya mereka menganggur sampai ada yang menyuruh mereka untuk bekerja. Hal ini membuat keadaan ekonomi mereka cukup rendah karena penghasilan mereka mengandalkan dari pekerjaan dari orang lain. Untuk buruh bangunan keadaan ekonomi mereka tidak jauh berbeda dengan buruh tani. Buruh bangunan ini bekerja juga ada orang yang membutuhkan tenaga mereka untuk membangun rumah atau yang lainnya. Jika tidak ada yang menyuruh mereka, maka mereka pun tidak bekerja dan itu berarti mereka tidak mendapatkan penghasilan, bahkan ada orang yang bekerja sebagai buruh tani dan buruh bangunan. Jika ada orang yang menyuruh untuk bekerja di sawah, mereka akan mengerjakannya. Jika di saat mereka menganggur lalu ada orang yang membutuhkan tenaga mereka untuk membangun sebuah rumah, mereka juga akan melakukannya. Hal ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari karena upah dari buruh tani dan buruh bangunan cukup rendah. Namun tidak semua buruh tani bekerja juga sebagai buruh bangunan. Hanya orang-orang yang menguasai dua pekerjaan tersebut. Seiring berjalannya waktu dengan terus meningkatnya kebutuhan untuk hidup seharihari sedangkan upah bekerja sebagai buruh di desa cukup rendah, akhirnya banyak sekarang
9 terutama para pemuda Desa Lebakwangi banyak yang melakukan urbanisasi ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Mereka tergiur dengan upah kerja di kota yang besar. Harapan mereka dengan bekerja di kota besar mereka mendapat upah yang besar dan bisa mencukupi kebutuhan mereka. Selain itu juga didorong dengan mulai berkembangnya pendidikan di dalam masyarakat. Mereka yang telah lulus sekolah walaupun itu cuma SMP ataupun SMA merasa punya bekal cukup untuk bekerja di kota. Sekarang tidak sedikit dari mereka yang bekerja menjadi buruh di kota, keadaan ekonominya jauh lebih baik dan bisa mengangkat derajat hidup mereka di masyarakat dan juga menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi. D. Keadaan Agama dan Budaya Masyarakat Lebakwangi Secara keseluruhan masyarakat Lebakwangi beragama Islam. Untuk menunjang kegiatan keagamaan, sejumlah masjid dan mushola berdiri di setiap dusun sebagai tempat ibadah umat Islam. Kegiatan agama Islam yang dilakukan masyarakat Lebakwangi bersifat kegiatan tahunan dan kegiatan rutin. Kegiatan tahunan yang dilakukan adalah perayaan Maulid Nabi, Tadarus Al Quran pada bulan Ramadhan, Khaul desa, dan halal bihalal. Tabel 3. Daftar Pemeluk Agama di Desa Lebakwangi No Agama Jumlah 1 Islam Protestan - 3 Khatolik - 4 Hindu - 5 Budha - Sumber : Arsip Desa, 2006 Desa Lebakwangi baru mengadakan khaul desa, berjalan kurang lebih sekitar tujuh tahun ini. Khaul ini dilakukan untuk mengenang dan mendoakan arwah para pendahulu yang
10 sudah membangun desa. Khaul ini biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pengajian umum, yaitu dengan mendatangkan seorang kiai untuk berceramah. Meskipun kegiatan khaul ini belum lama berjalan namun antusiasme masyarakat desa sangat tinggi. Terbukti dengan banyaknya masyarakat yang datang menghadiri khaul ini dan seluruh biaya untuk kegiatan ini bersumber dari hasil swadaya masyarakat Lebakwangi itu sendiri. Halal bihalal sendiri dilakukan oleh masyarakat Lebakwangi dengan mengadakan halal bihalal setiap satu tahun sekali setelah Bulan Ramadhan berakhir atau pada Hari Raya Idul Fitri. Mereka mengadakan Halal bihalal dengan tujuan untuk lebih mengeratkan tali silaturahmi di antara masyarakat dan demi syiarnya agama Islam. Setiap kaum masjid atau mushola sangat antusias untuk mengadakan pengajian Halal bihalal tersebut meskipun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Biaya untuk mengadakan Halal bihalal diperoleh dari swadaya masyarakat atau kaum masjid/mushola tersebut. Kegiatan ini sudah mengakar dan menjadi tradisi masyarakat Lebakwangi sehingga terus berjalan setiap tahunnya. Adapun kegiatan rutin yang dilakukan adalah pengajian rutin setiap minggu yang dilakukan secara bergiliran oleh masyarakat di setiap dusun yang ada di Desa Lebakwangi. Adapun mengenai organisasi Islam yang ada di desa Lebakwangi adalah NU dan LDII. Masyarakat Lebakwangi menyadari bahwa masyarakat dan kebudayaan itu selalu berubah. Setelah adanya alat komunikasi yang memadai seperti sarana transportasi, sarana informasi sedikit demi sedikit masyarakat Lebakwangi mengalami pergeseran. Hal ini dapat dilihat pada cara pengelolaan tanah, pengambilan hasil hutan, dan acara-acara ritual yang bersifat tradisional. Pengelolaan tanah di Desa Lebakwangi sejak dulu sampai dibukanya jalur komunikasi dengan wilayah luar masih menggunakan alat yang sederhana. Pengelolaan
11 tanah masih sering dihubungkan dengan hal-hal irrasional, misalnya, dalam kegiatan penanaman padi. Dalam kegiatan penanaman padi masyarakat Lebakwangi masih menggunakan cara-cara kejawen atau menggunakan kalender Jawa. Setelah dibukanya jalur komunikasi dengan wilayah lain, hal-hal semacam itu sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Sebagian besar masyarakat Lebakwangi sudah memiliki televisi, bahkan akses internet juga sudah ada. Sarana informasi yang sedemikian ini tidak mengherankan kalau perubahan kebudayaan dapat berlangsung. Masyarakat Lebakwangi yang mengandalkan sektor pertanian dari lahan kering sering mengalami kesulitan dalam pengambilan hasil hutan seperti penebangan pohon. Adanya sarana informasi yang memadai keadaan ini dapat diatasi, yaitu dengan pergeseran penggunaan alat dari kapak ke mesin pemotong. Penggunaan mesin pemotong ini masyarakat dengan mudah dapat menebang pohon dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pemotongan kayu. Perubahan kebudayaan itu juga berimbas pada minat yang besar dari warga masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan adanya sarana informasi, komunikasi, dan perubahan pada cara pengolahan pertanian menyebabkan masyarakat Lebakwangi menjadi masyarakat yang maju. Kemajuan yang dicapai mendorong mereka untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang paling tinggi.
BAB III PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DESA LEBAKWANGI. kuantitas maupun kualitas masyarakat itu. Banyak sedikit jumlah penduduk di suatu tempat
BAB III PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DESA LEBAKWANGI A. Perkembangan Pendidikan di Desa Lebakwangi Berdirinya sekolah berkait erat dengan masyarakat atau penduduk, baik dari segi kuantitas maupun kualitas masyarakat
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan, dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sebagian besar bergantung pada sektor pertanian. Sektor pertanian yang
Lebih terperinciBAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo
BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Kedung Bondo merupakan salah satu desa yang terletak di daerah paling
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
32 BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Wilayah Desa Sumberejo terletak di Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah. Secara astronomis, terletak pada 7 32 8 15
Lebih terperinciBAB III LAPORAN PENELITIAN
BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Gapoktan Kelompok Tani Bangkit Jaya adalah kelompok tani yang berada di Desa Subik Kecamatan Abung Tengah Kabupaten Lampung
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENARIKAN PERSENAN TANAH PERSILAN OLEH POLISI HUTAN DI DESA TENGGIRING KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN
BAB III PELAKSANAAN PENARIKAN PERSENAN TANAH PERSILAN OLEH POLISI HUTAN DI DESA TENGGIRING KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Lokasi penelitian penulis adalah di Desa Tenggiring
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota,
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis dan demografi Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Indonesia. Kapur IX adalah salah satu dari tiga
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak dan Luas Desa Curug Desa Curug merupakan sebuah desa dengan luas 1.265 Ha yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini berada di lereng gunung Merbabu. Kecamatan Susukan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian
60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Letak geografis yang penulis ambil sebagai obyek pembahasan
Lebih terperinciBAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN
BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN 23 Gambaran penelitian yang dimuat dalam bab ini merupakan karakteristik dari sistem pertanian yang ada di Desa Cipeuteuy. Informasi mengenai pemerintahan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa
Lebih terperinciBAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI
BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda
31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT. 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat. Manyaran, Cabean, Tawang Mas, Tawang Sari, Tambak Harjo,
BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat 4.1.1 Keadaan Geografis Kecamatan Semarang Barat adalah pusat pemerintahan yang mempunyai ketinggian dataran 3 meter
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Geografis Desa Lebung Gajah Desa Lebung Gajah adalah merupakan salah satu desa yang termasuk dalam wilayah hukum Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK
BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK A. Profil Desa Lundo 1. Letak geografis Desa Lundo merupakan salah satu desa yang terletak
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN JUAL BELI BARANG REKONDISI DI DESA SIDOHARJO DUSUN TUMPAK MOJOKERTO
BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI BARANG REKONDISI DI DESA SIDOHARJO DUSUN TUMPAK MOJOKERTO A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu wilayah sangat berpengaruh
Lebih terperinciBAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo
BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten
Lebih terperinciBAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten
BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN
43 BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam pembahasan bab ini, penulis akan memaparkan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif, Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa di
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Secara administratif, Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Kedungwuni, yang terletak di sebelah utara Kecamatan Kedungwuni
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN
BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN A. Sejarah Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan Desa Sumberagung merupakan desa terbesar sekecamatan
Lebih terperinciBAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN
BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN A. Gambaran Umum Desa Bajur 1. Letak Lokasi Masyarakat Bajur merupakan salah satu suku bangsa yang berada di wilayah
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan
29 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Teluk Mesjid Desa Teluk Mesjid adalah suatu wilayah di kecamatan Sungai Apit kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DI KAMPUNG DESA BITUNG JAYA, KECAMATAN CIKUPA TANGERANG BANTEN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DI KAMPUNG DESA BITUNG JAYA, KECAMATAN CIKUPA TANGERANG BANTEN A. Sejarah Kp. Bitung Jaya, Cikupa, Tangerang Banten. Asal muasal desa menurut orang tua dulu di Cikupa
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak
Lebih terperinciLOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada
IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda
Lebih terperinciBAB I PROFIL WILAYAH
BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah 1. Dusun a. Data Geografis 1) Lokasi, Nama dan Luas Padukuhan Padukuhan Pudak terletak di perbukitan yang terletak pada 324 meter di atas permukaan laut. Terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan prioritas pada pembangunan sektor pertanian, karena sektor pertanian di Indonesia sampai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai ciri-ciri khas dan kemampuan dalam mengolah potensi sumber daya alam yang
Lebih terperinciBAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan
50 BAB II PENYAJIAN DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan 1. Keadaan Geografis Karang Kembang merupakan salah satu desa dari 23 desa yang berada
Lebih terperinciBAB V DAMPAK REVOLUSI HIJAU TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI MASYARAKAT SUKAWENING-GARUT
BAB V DAMPAK REVOLUSI HIJAU TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI MASYARAKAT SUKAWENING-GARUT 1970-1990 Pada bab lima ini, penulis menganalisis bagaimana dampak dari program Revolusi Hijau terhadap
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO
BAB III IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO A. Gambaran Umum Desa Pucuk Letak Daerah dan Keadaan Alam Desa Pucuk terletak di Kecamatan Dawarblandong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era teknologi tinggi, penggunaan alat-alat pertanian dengan mesin-mesin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era teknologi tinggi, penggunaan alat-alat pertanian dengan mesin-mesin modern membantu percepatan proses pengolahan produksi pertanian. Modernisasi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI RISET PENDAMPINGAN. lain di Kecamatan Tulung. Desa yang memiliki luas 222,571 Ha ini
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI RISET PENDAMPINGAN A. Dusun Satu Sudimoro Secara Geografis Sudimoro merupakan salah satu desa di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, yang memiliki area desa yang cukup luas
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan
BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG A. Letak dan Sejarah Desa. Letak Desa Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatea Selatan. Luas areal
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun mojosantren bila dilihat dari sudut geografis termasuk pada klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis
Lebih terperinciBAB II KONDISI DESA ADIREJA WETAN. Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Desa Adireja Wetan
23 BAB II KONDISI DESA ADIREJA WETAN A. Keadaan Umum Desa Adireja Wetan Desa Adireja Wetan merupakan salah satu dari 16 desa yang ada di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Desa
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi
Lebih terperinciBAB II PROFIL DESA WALIKUKUN KECAMATAN CARENANG KABUPATEN SERANG BANTEN
BAB II PROFIL DESA WALIKUKUN KECAMATAN CARENANG KABUPATEN SERANG BANTEN A. Sejarah Desa Walikukun Pada jaman dahulu, yaitu sebelum tahun 1980 walikukun adalah nama kampung yang berada di wilayah Desa Mendaya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kehidupan sosial ekonomi masyarakat akan meningkat, ketika masyarakat
160 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa kehidupan sosial ekonomi masyarakat akan meningkat, ketika masyarakat panen padi. Karena mereka dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara agraris. Sebagai negara agraris, salah satu peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian besar penduduk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung oleh ketersediaannya air yang cukup merupakan faktor fisik pendukung majunya potensi
Lebih terperinciIV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di
40 IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 4,47 km beribukota di Kampung Gedung Aji yang berjarak 36 km dari Ibu Kota Kabupaten
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.
BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK A. Letak Geografis dan Demografis 1. Geografis Desa Teluk Batil merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Sungai Apit
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas
II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi adalah merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala
Lebih terperinciMUKHA<BARAH DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN
50 BAB III PRAKTEK ZAKAT HASIL PERTANIAN DENGAN AKAD MUKHA
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.
BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik 1. Demografi Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG
BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG A. Letak Geografis 1. Letak Lokasi Desa Ragang merupakan satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Waru Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN
42 BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Titik Lokasi penelitian ini berada di wilayah Kabupaten Lamongan, dengan luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau
Lebih terperinciBAB V PENGELOLAAN HUTAN DAN LUAS LAHAN
BAB V PENGELOLAAN HUTAN DAN LUAS LAHAN 5.1 Aksesibilitas Masyarakat terhadap Hutan 5.1.1 Sebelum Penunjukan Areal Konservasi Keberadaan masyarakat Desa Cirompang dimulai dengan adanya pembukaan lahan pada
Lebih terperinciBAB III MENEROPONG BENTANG ALAM DESA BUNGURASIH. Desa Bungurasih 20 tahun yang lalu adalah Desa yang penuh damai, tentram,
32 BAB III MENEROPONG BENTANG ALAM DESA BUNGURASIH A. Potret Desa Bungurasih Desa Bungurasih 20 tahun yang lalu adalah Desa yang penuh damai, tentram, wilayahnya masih 'hijau', sawah, pepohonan, terhampar
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas
BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI
BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI A. Gambaran umum Desa Pondowan Kecamatan Tayu Kabupaten Pati 1. Letak geografis Desa Pondowan
Lebih terperinciBAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG
BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Geografis. a. Letak Desa. Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Geografis a. Letak Desa Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul. Memiliki luas 71,61 km 2 dan jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB III PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DI RENTAL PLAY STATION DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK
50 BAB III PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DI RENTAL PLAY STATION DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK A. Gambaran Umum Tentang Daerah Penelitian 1. Keadaan geografis Keadaan geografis Desa Mlorah Kecamatan Rejoso
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini akan mengemukakan hasil temuan data pada lokasi yang berfungsi sebagai pendukung analisa permasalahan yang ada. 4.. Gambaran Umum Desa Pulorejo 4... Letak geografis
Lebih terperinciKWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN
BAB III PELAKSANAAN AKAD UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Tanjung merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terletak sekitar 30 km dari pusat Kabupaten Tuban. Dusun ini jauh dari keramaian karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dusun Sempol adalah salah satu dusun yang berada di Desa Mojomalang. Yang terletak sekitar 30 km dari pusat Kabupaten Tuban. Dusun ini jauh dari keramaian karena
Lebih terperinciBAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya
BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS A. Kondisi Geografis Kelurahan Lomanis merupakan salah satu kelurahan dari 4 wilayah kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya disebelah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya
BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Lokasi Penelitia Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar yang menurut beberapa tokoh masyarakat desa dikenal karena
Lebih terperinciBAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO
BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
9 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Umum Kecamatan Megamendung Kondisi Geografis Kecamatan Megamendung Kecamatan Megamendung adalah salah satu organisasi perangkat daerah Kabupaten Bogor yang terletak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Gobah Desa Gobah adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar ini yang menurut beberapa tokoh masyarakat Desa Gobah dikenal karena
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.
43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG
BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG A. Profil Desa Krikilan 1. Kondisi Geografis Desa Krikilan di bawah pemerintahan
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK PENGADAAN AIR SALURAN IRIGASI PERTANIAN DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN PLAOSAN KABUPATEN MAGETAN
BAB III PRAKTEK PENGADAAN AIR SALURAN IRIGASI PERTANIAN DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN PLAOSAN KABUPATEN MAGETAN A. Profil Wilayah Desa Sumberagung Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan 1. Karakteristik Geografis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Desa Rotan Mulya. Selatan Desa Mulya Jaya. Desa Balian Makmur. Desa Kemang Indah. (sumber arsip desa Mataram Jaya)
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis Desa Mataram Jaya merupakan suatu wilayah daerah yang termasuk dalam bagian kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir propinsi Sumatera
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PEMBAYARAN ZAKAT PERTANIAN MENUNGGU HASIL PANEN KEDUA DI DESA TANGGUNGHARJO KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN
BAB III DESKRIPSI PEMBAYARAN ZAKAT PERTANIAN MENUNGGU HASIL PANEN KEDUA DI DESA TANGGUNGHARJO KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN A. Profil Desa Tanggungharjo Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Desa
Lebih terperincidiajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
66 diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Tetapi semuanya berbanding terbalik dengan pelaksanaan pendidikan agama yang
Lebih terperinciBAB IV POTRET KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT. dari pusat Kecamatan Parengan. Desa Mojomalang ini berbatasan dengan Desa Sendangrejo
BAB IV POTRET KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT A. Meneropong Bentang Alam Sempol Sempol merupakan sebuah Dusun yang termasuk dalam wilayah Desa Mojomalang, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Dusun Sempol
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang
IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Letak Geografi dan Topografi Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang memiliki luas sebesar 7551 Ha (BPS, 2015). Kecamatan Wonosari terbagi menjadi 14
Lebih terperinciBAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Petani Hutan Rakyat 5.1.1. Karakteristik Petani Hutan Rakyat Karakteristik petani hutan rakyat merupakan suatu karakter atau ciri-ciri yang terdapat pada responden.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Gambaran Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Dusun Jipangan termasuk dalam wilayah Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Kecamatan Kasihan mempunyai luas wilayah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja
13 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas di Propinsi Sumatera Utara dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh tentang kondisi geografis Dusun Sentolo Lor, kondisi alam dan
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Dusun Sentolo Lor adalah salah satu dusun yang terletak di desa Sentolo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Berikut adalah informasi dan data yang diperoleh
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara kepulauan yang sebagian besar penduduknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara kepulauan yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Bagi rakyat Indonesia, tanah menempati kedudukan penting dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB III PRATEK JUAL BELI POHON MANGGA DENGAN SISTEM TEBASAN DI DESA KEDONDONG KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK
BAB III PRATEK JUAL BELI POHON MANGGA DENGAN SISTEM TEBASAN DI DESA KEDONDONG KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK A. Gambaran Umum Desa Kendondong Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk 1. Kondisi Geografis Desa
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK PEMASARAN HASIL PENAMBANGAN TANAH MERAH DI DESA KWADUNGAN LOR KECAMATAN PADAS NGAWI
47 BAB III PRAKTIK PEMASARAN HASIL PENAMBANGAN TANAH MERAH DI DESA KWADUNGAN LOR KECAMATAN PADAS NGAWI A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Kwadungan Lor adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan
Lebih terperinciBAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kecamatan Conggeang 4.1.1 Letak geografis dan administrasi pemerintahan Secara geografis, Kecamatan Conggeang terletak di sebelah utara Kabupaten Sumedang. Kecamatan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN
BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Andonosari sebagai lokasi penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Kelurahan/Desa. Desa Giripanggung merupakan salah satu desa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Kelurahan/Desa Desa Giripanggung merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul dengan luas wilayah...hektar. Berdasarkan Data
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum, Geografis dan Iklim Desa Cipelang Desa Cipelang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor, desa ini memiliki luas daerah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan Demografis Desa Rimbo Panjang
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis dan Demografis Desa Rimbo Panjang 1. Geografis Desa Rimbo Panjang adalah sebuah Desa di Kecamatan Tambang yang sekarang berbatasan langsung dengan
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinci